Intoksikasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt

Citation preview

Intoksikasi

Intoksikasi Pendahuan Intoksikasi (keracunan) adalah masuknya zat kedalam tubuh yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bahkan dapat menyebabkan kematian. Intoksikasi T.Handayani dan Werdiningsih (2010). Tertelannya toksin dalam makanan yang sebelumnya diproduksi oleh mikroba dalam makanan. Santoso (2009). Mikroba yang tumbuh dalam makanan kemudian memproduksi zat racun (toksik) di dalamnya, dan makanan tersebut dikonsumsi maka toksin tersebut yang menyebabkan keracunan. Jalur masuk racun

Dapat dibedakan menjadi 4 :Melalui pernapasan Melalui mulutMelalui kontak / penyerapan ( kulit )Melalui gigitan

Umumnya berupa gas, uap dan bahan Semprotan yang terhirup dan terminum berupa :

Zat korosifZat korosif yang bersifat basa ( kalium, hidroksida, natrium hidroksida, ammonia )Kerusakan oleh zat korosif yang bersifat asam (amonia atau natrium hidroksida ) 1. Keracunan melalui pernapasan Gejala keracunan zat korosif ialah sebagai berikut :DisfagiaTerjadi korosif pada mukosa mulut, tenggorokan dan esophagus Kolaps vaskular, nadi cepat dan lemah, sesak dan produksi urin sedikit.Ulserasi semua membrane jaringan yang terkena. Gejala klinisBila terdapat renjatan, berikan cairan RL, albumin. Minum air sebanyak mungkin. Berikan susu, putih telur. Operasi bila terjadi obstruksi pernafasan.Alimentasi parenteral ( pemberian makanan perintravena)Hindarkan tindakan bilas lambung atau muntah.

Pengobatan 2. Keracunan melalui mulutMakanan Obat-obatan Keracunan jengkolKeracunan singkong Antihistamnin Asam salisilatKlorpromazine Keracunan Jengkol Penyebab keracunan yaitu suatu asam amino yang mengandung belerang (Pithecolabium lobatum) oleh Van Veen dan Hyman pada tahun 1933.Makanan Gejala Menyumbat trakus urinarius, Keluhan pada umumnya timbul dalam waktu 5-12 jam setelah memakan jengkol. Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan urin ditemukan hablur asam jengkol. Ureum pada keracunan jengkol dapat normal atau sedikit meninggi.

Terapi

Gejala ringan (muntah, sakit perut, sakit pinggang ) Penderita tidak perlu dirawat, Nasehati untuk banyak minum Berikan natrium bikarbonat saja.

Gejala berat (oliguria, hematuria, anuria dan tidak dapat minum) Perlu dirawat di RSInfus natrium bikarbonat dalam larutan glukosa 5%.Antibiotik hanya diberikan apabila ada infeksi sekunder.

Prognosis Pada umumnya prognosis baik, walaupun ada juga penderita yang meninggal dunia sebagai akibat gagal ginjal akut.

Pencegahan Jangan makan biji jengkol. Cara ini sukar dilaksanakan mengingat tidak mudahnya mengubah kebiasaan makan seseorang.

Keracunan singkongPenyebab keracunan singkong ialah asam sianida (HCN), Dengan merendam singkong terlebih dahulu di dalam air dalam jangka waktu tertentu. Kadar asam sianida (HCN) dalam singkong berkurang HCN larut di dalam air.

Gejala Gangguan pencernaan seperti : Mual, muntah dan diareSesak nafas dan sianosisPerasaan pusing, lemah, kesadaran menurun dari apatis sampai komaRenjatan

Pengobatan

Lakukan pencucian lambung, buat muntah. Berikan natrium tiosulfat 30% (antidotum) 10-30 ml IV. Bila sukar mendapat pembuluh darah vena dapat dilakukan venoklisis atau IM Bila timbul sianosis dapat diberikan O2.

Prognosis Bila cepat dilakukan,anak akan sembuh.

Pencegahan Rendamlah singkong terlebih dahulu dalam waktu lama (satu malam sebelum dimasak).

A. Keracunan antihistaminPada anak dapat timbul gejala perangsangan susunan saraf pusat berupa kejang dan demam dengan kematian karena kolaps vaskular. Gejala Depresi susunan saraf pusat : mengantuk, lemah, lelah, tidur, koma, vertigo, ataksia, pandangan kabur.Perangsangan susunan saraf pusat : gelisah, gemetar, cemas, insomnia, delirium dan kejang.Hiperpireksia.Gangguan pencernaan : mulut kering, mual, muntah, nyeri perut, konstipasi dan diare.

Obat-obatanPengobatan Cuci lambung dengan air hangat sebelum gejala toksik timbul.Memberikan short acting barbiturat untuk mengatasi perangsangan susunan saraf pusat.Bemberikan selimut dingin untuk mengatasi hiperpireksia.Beri nafas buatan dan berikan oksigen bila diperlukan.Tindakan simtomatik dan suportif lain yang diperlukan.

B. Asam salisilat Digunakan sebagai analgetik, antipiretik, dan antireumatik. Gejala toksik utama ialah salisilismus. Gejala utama salisilat ialah stimulisasi dan depresi susunan saraf pusat,Pada anak, dosis tinggi salisilat memperlihatkan reaksi timbulnya ketosis, demam dan kejang.

Pengobatan Cuci lambung dengan air/natrium bikarbonatPeriksa Ph darah, ukur kadar salisilat dalam darah untuk membantu pengobatan yang tepat. Perbaiki dehidrasi, hipoglikemi dengan infuse glukosa Lakukan kompres dingin bila timbul hiperpireksia.

C. Keracunan klorpromazine Klorpromazin merupakan penghambat susunan saraf pusat yang efektif dan digunakan secara luas dalam pengobatan gangguan jiwa. Gejala Depresi susunan saraf pusat dari mengantuk sampai koma Hipotensi, takikardi, hipotermi dan miosis.Tremor, spasme otot, kaku otot dan kejang.Hipotonia otot, sukar menelan atau bernafas, sianosis.Kegagalan pernafasan.

Pengobatan Melakukan cuci lambung. Memberikan cairan dan elektrolit bila perluMemberikan oksigen dan pernafasan buatan bila perlu.Penderita diselimuti dan ruangan dipanaskan dengan lampu.

3. Keracunan melalui kulitPestisida Golongan Organoklorin Organofosfat a. Golongan Organoklorin DDT, Dieldrin, Endrin, Chlordane, AldinDDT daya toksisitas yang paling rendah, tetapi pemakaiannya sangat luas dilapangan maupun didalam rumah tangga.

Gol Organoklorin bekerja pada susunan saraf, yaitu batang otak, serebelum dan korteks serebri. Mekanisme kerjanya masih belum jelas diketahui. Pada binatang percobaan tikus, DDT menghambat kerja enzim adenosine trifosfatase daripada ujung saraf.

Gejala klinikMuntah, nyeri perut, diare yang terjadi sesudah 1-2 jam. nyeri kepala dan sakit tenggorokan.

Keadaan berat dapat terjadi kejang tonik dan klonik yang dapat di sertai koma dan paresis.

Pada keracunan yang sangat berat DDT menyebabkan sensitasi jantung terhadap epinefrin endogen, dapat terjadi fibrilasi ventrikel dan kematian mendadak. Diagnosis Dilakukan anamnesis. Diagnose pasti ditegakkan dengan ditemukannya asam asetat dalam urin atau didapatkannya DDT di dalam darah.

Pengobatan Cuci lambung dengan NaCl atau membuat muntah, bila organoklorin bukan minyak tanah tetapi air.Bebaskan jalan nafasUntuk kejang dapat diberikan diazepam Berikan makanan yang kaya akan karbohidrat dan vitamin b kompleks.

b. Golongan Organofosfat TEPP, Paraoxon, Dimefox, Schradan, Parathion, Systox, Potosan, EPN, Malathion, Sumithion,Diazinon.Cara kerja Golongan yang menghambat enzim kolinesterase in vitro (misal TEPP)

Golongan yang berpengaruh sedikit atau tidak berpengaruh sama sekali terhadap enzim kolinesterase( misal Parathion, Potosan, Schradan)

Gejala klinis Racun inI menghentikan aksi asetilkolin dengan jalan hidrolisis. Golongan ini dapat menyebabkan keracunan akut maupun menahun.

Gejala muskarinikhipersekresi kelenjar keringat, air mata, air liur, saluran pernafasan dan pencernaan. Dapat juga ditemukan gejala muntah, nyeri perut, diare, miosis, bradikardi.

Gejala nikotinikfasikulasi otot lurik serta kelemahan otot. Disamping itu dapat pula ditemukan gejala gangguan pernafasan, gangguan sirkulasi, tremor dan kejang.

Diagnosa Bila aktifitas kolinesterase dalam darah kurang dari 50%, keracunan dianggap pasti.

Pengobatan Bila organofosfat yang terminum ialah minyak tanah, hindari tindakan cuci lambung untuk mencegah timbulnya pneumonia aspirasi.

Bila organofosfat ialah air seperti halnya digunakan pertanian, tindakan cuci lambung atau membuat muntah dapat digunakan.Diberikan nafas buatan bila terjadi depresi pernafasan dan bebaskan jalan nafas dari sumbatan-sumbatan.

4. Keracunan melalui gigitan binatang berbisa Gigitan ular berbisaBisa ular dapat digolongkan berdasarkan sifat dan dampak yang ditimbulkannya seperti neurotoksik, hemoragik, trombogenik, hemolitik, sitotoksik, antifebrin, antikoagulan, kardiotoksik, dan gangguan vaskular.

Ciri-ciri ular berbisa : bentuk kepala segi empat panjang, gigi taring kecil, bekas gigitan halus berbentuk lengkungan.Ciri-ciri ular tidak berbisa : kepala segitiga, dua gigi taring besar dirahang atas, dua luka gigitan utama akibat gigi taring.

Gejala khusus gigitan ular :Hemotoksik : perdarahan ditempat gigitan, perdarahan kulit.Neurotoksik : hipertonik, pasikulasi, paresis, paralisis pernafasan, ptosis, paralisis otot laring, kejang dan koma.Kardiotoksik : hipotensi, henti jantung, koma.

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan darah : Hb, leukosit, trombosit, kreatinin, elektrolit, waktu perdarahan, waktu pembekuan, waktu protrombin, uji faal hati. Pemeriksaan urin : hematuria, glikosuria, proteinuria.Foto dada

Penatalaksanaan Sebelum dibawa kepusat pengobatan, beberapa hal yang perlu diperhatikan :Istirahatkan penderita dalam posisi horizontal terhadap luka gigitan.Penderita dilarang minum minuman yang mengandung alkohol.Abapila gejala timbul secara cepat sementara belum tersedia antibisa, ikat daerah proksimal dan distal dari gigitan.

Tiba dipusat pengobatan sebagai berikut :Penatalaksanaan jalan nafasPenatalaksanaan sirkulasi : beri infus cairan cristaloidPertolongan pertama pada luka gigitan : verban ketan dan luas diatas luka, imobilisasi ( dengan bidai )Beri SABU ( serum anti bisa ular )Volivalen 1 ml berisi :10-50 LD50 bisa Ankystrodon25-50 LD50 bisa Bungaros25-50 LD50 bisa Naya SputarixFenol 0.25% v/v

Penatalaksanaan Umun Stabilisasi Berupa pembebasan jalan nafas, perbaikan fungsi pernafasan, dan perbaikan sistem sirkulasi darah.

Antidotum Kebanyakan kasus keracunan sangat sedikit jenis racun yang ada obat antidotumnya dan sediaan obat antidot yang tersedia secara komersial sangat sedikit jumlahnya.

Eliminasi Tindakan untuk mempercepat pengeluaran racun yang sedang beredar dalam darah, atau dalam saluran gastrointestinal setelah lebih dari 4 jam.

DekontaminasiDekontaminasi mata, kulit, gastrointestinal.

Kesimpulan dan saran Racun adalah zat atau bahan yang bila masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, suntikan dan absorbsi melalui kulit atau digunakan terhadap organisme hidup dengan dosis relatif tinggi akan merusak kehidupan atau menganggu dengan serius fungsi hati, atau lebih organ atau jaringan.Kesimpulan Kepada orangtua yang mempunyai anak yang belum dewasa harus memperhatikan penyimpanan bahan-bahan kimia jauh dari jangkauan anak dan beri label agar anak dapat membaca dan lebih berhati-hati.Bagi petugas kesehatan hendaknya mengetahui jenis-jenis antidotum dan penanganan racun berdasarkan jenis racunnya sehingga dapat memberikan pertolongan yang tepat dan benar.

Saran