Jbptunpaspp Gdl Dhatizanur 2700-3-3bab3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anjulur

Citation preview

  • 45

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Metode Penelitian yang Digunakan

    3.1.1 Jenis Penelitian

    Dalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik

    sebagai langkah-langkah yang harus ditempuh oleh peneliti dalam memecahkan

    suatu permasalahan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2012:2)

    metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

    data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kunci yang perlu

    diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

    kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris,

    dan sistematis.

    Dengan metode penelitian, penulis bermaksud mengumpulkan data

    historis dan mengamati secara seksama mengenai aspek-aspek tertentu yang

    berkaitan erat dengan masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data-data

    yang menunjang penyusunan laporan penelitian. Dalam melakukan penelitian ini,

    penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:13)

    metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

    yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

    populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

    penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk

    menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

  • 46

    Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan pendekatan

    penelitian dengan metode pendekatan deskriptif dan verifikatif. Analisis deskriptif

    adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel independen dan

    variabel dependen, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau

    menghubungkan dengan variabel lain yang diteliti dan dianalisis sehingga

    menghasilkan kesimpulan. Sedangkan metode verivikatif menurut Moch. Nazir

    (2005:91) adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

    hubungan kausalitas antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis

    melalui suatu perhitungan statistik sehingga didapat hasil pembuktian yang

    menunjukan hipotesis ditolak atau diterima.

    3.1.2 Objek Penelitian

    Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian mengenai kualitas

    sistem informasi, perceived usefulness, dan kualitas informasi yang

    mempengaruhi kepuasan pengguna akhir software akuntansi. Dimana kualitas

    sistem informasi yang dimaksud adalah kualitas software dan kualitas informasi

    ditetapkan sebagai variabel (X1,3) dan kepuasan pengguna akhir software

    akuntansi sebagai variabel Y, serta menambahkan perceived usefulness (X2)

    sebagai variabel intervening.

    Adapun perusahaan yang dijadikan objek penelitian adalah PT. PLN

    (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

  • 47

    3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

    3.2.1 Definisi Variabel

    Menurut Sugiyono (2012:59) variabel penelitian adalah suatu atribut atau

    sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

    yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan dependen.

    Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

    1. Variabel Bebas (Independent Variable)

    Menurut Sugiyono (2012:59) variabel bebas atau independent variable

    merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang terjadi sebab perubahannya

    atau timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini yang menjadi

    variabel bebas adalah:

    1. Kualitas Sistem Informasi

    Kualitas sistem informasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

    kualitas software akuntansi yang digunakan. Konsep variabel kualitas software

    merupakan teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama

    untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. Adapun indikator

    variabel yang menentukan kualitas suatu software menurut McCall dalam Roger

    (2002) yaitu :

    1. Correctness, yakni sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan

    mission objective dari user.

    2. Reliability, yakni sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk

    melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan.

  • 48

    3. Efficiency, yakni banyaknya sumber daya komputerisasi dan kode program

    dibutuhkan suatu software untuk melakukan fungsinya.

    4. Integrity, yakni sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang tidak

    berhak dapat dikendalikan.

    5. Usability, yakni usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan,

    menyiapkan input, dan mengaitkan output dari software.

    2. Kualitas Informasi

    Kualitas informasi merupakan kualitas output berupa informasi yang

    dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan. Mc Leod dalam Azhar Susanto

    (2008:38) mengatakan bahwa suatu informasi yang berkualitas harus memiliki

    ciri-ciri sebagai berikut :

    1. Akurat (Accuracy) artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang

    sebenarnya. Pengujian akurasi dilakukan oleh dua orang atau lebih yang

    berbeda, apabila pengujian tersebut menghasilkan hal yang sama maka

    data tersebut dianggap akurat.

    2. Tepat waktu (Timeliness) artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada

    saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam

    lagi.

    3. Relevan (Relevancy) artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan

    yang dibutuhkan oleh individu yang ada di berbagai tingkatan dan bagian

    dalam organisasi perusahaan.

  • 49

    4. Lengkap (Complete) artinya informasi harus diberikan secara lengkap,

    misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada

    data fakturnya.

    2. Variabel Intervening (Intervening Variable)

    Tuckman (1988) menyatakan An intervening variable is that factor that

    theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or

    manipulat. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak diantara

    variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung

    mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Pada penelitian ini

    yang menjadi variabel intervening adalah perceived usefulness, perceived

    usefulness merupakan tingkatan dimana user percaya bahwa dengan

    menggunakan teknologi/sistem akan meningkatkan performa mereka dalam

    bekerja. Dimensi untuk mengukur tingkat perceived usefulness berdasarkan

    penelitian Chin dan Todd (1995) pemanfaatan dengan estimasi dua faktor yaitu :

    Kebermanfaatan meliputi dimensi : (1) menjadikan pekerjaan lebih mudah

    (makes job easier), (2) bermanfaat (usefull), (3) menambah produktivitas

    (increase productivity).

    Efektivitas meliputi dimensi : (1) mempertinggi efektivitas (enchance my

    effectiveness), (2) mengembangkan kinerja pekerjaan (improve my job

    performance).

  • 50

    3. Variabel Terikat (Dependent Variable)

    Menurut Sugiyono (2012:59) variabel terikat atau dependen variabel

    adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

    variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kepuasan

    pengguna software akuntansi. Dimensi yang dapat mengukur kepuasan pengguna

    software akuntansi Doll dan Torkzadeh (1998) yaitu:

    1. Content, adalah kepuasaan pengguna (user) ditinjau dari suatu software.

    Isi dari software biasanya berupa fungsi dan modul yang digunakan oleh

    pengguna dan informasi yang dihasilkan oleh software yang sesuai dengan

    kebutuhan pengguna (user).

    2. Accucary, adalah kepuasan pengguna (user) dari sisi keakuratan data

    ketika software menerima input kemudian mengolahnya menjadi

    informasi.

    3. Format, adalah kepuasan pengguna dilihat dari output yang dihasilkan

    yaitu berupa laporan.

    4. Ease of use, adalah kepuasan pengguna dari sisi kemudahan pengguna

    atau user-friendly dalam menggunakan software seperti proses

    memasukkan data, mengolah data, dan mencari informasi yang

    dibutuhkan.

    5. Timeliness, adalah kepuasan pengguna dari sisi ketepatan waktu software

    dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan

    oleh pengguna.

  • 51

    3.2.2 Operasionalisasi Variabel

    Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel penelitian

    ke dalam konsep dimensi dan indikator. Disamping itu, tujuannya adalah untuk

    memudahkan pengertian dan menghindari perbedaan presepsi dalam penelitian

    ini.

    Tabel 3.1

    Operasionalisasi Variabel

    Variabel Dimensi Indikator Skala

    Kualitas

    Sistem

    Informasi

    yang

    dimaksud

    adalah

    Kualitas

    Software

    (X1)

    McCall dalam

    Roger (2002)

    Correctness

    ( Kebenaran)

    Realibility

    (Reliabilitas)

    1. Tingkat spesifikasi

    software terhadap

    kebutuhan

    2. Tingkat pemenuhan

    kebutuhan dalam

    mengelola data

    1. Tingkat ketelitian

    software

    2. Tingkat kemudahan

    menemukan kesalahan

    3. Tingkat kecepatan

    dan ketepatan

    software

    4. Tingkat

    kemampuan software

    mengkoreksi data

    Ordinal

    Ordinal

  • 52

    Efeeciency

    (Efesiensi)

    Integrity

    (Integritas)

    1. Tingkat

    kemampuan software

    dalam meningkatkan

    pemrosesan data

    2. Tingkat efisiensi

    waktu dalam

    melakukan pekerjaan

    3. Tingkat efisensi

    waktu penginputan

    data

    4. Tingkat kecepatan

    pengiriman data ke

    bagian lain

    5. Tingkat sharing

    data dengan bagian

    lain mudah dilakukan

    1. Tingkat akses pada

    software mudah

    dilakukan

    2. Tingkat keamanan

    dari pihak yang tidak

    berhak dapat

    dikendalikam

    Ordinal

    Ordinal

  • 53

    Usability

    (Kemampuan)

    1. Tingkat

    kemampuan software

    dalam menghasilkan

    output sesuai dengan

    kebutuhan pengguna

    2. Tingkat kemudahan

    memahami output

    yang dihasilkan

    software

    3. Tingkat output dari

    software memiliki

    hasil yang akurat

    4. Tingkat

    kemampuan software

    dalam mengolah input

    menjadi output

    5. Tingkat

    pengguinaan software

    mudah dilakukan

    Ordinal

    Perceived

    Usefulness

    (X2)

    Chin dan

    Kebermanfaatan

    1. Pekerjaan lebih

    mudah

    2. Bermanfaatan

    3. Menambah

    Ordinal

  • 54

    Todd (1995)

    Kualitas

    Informasi

    (X3)

    Mc. Leod

    dalam Azhar

    Susanto

    (2008:38-39)

    Efektifitas

    Akurat

    (Accuracy)

    Tepat Waktu

    (Timeliness)

    Relevan

    (Relevancy)

    produktivitas

    1. Mempertinggi

    efektifitas

    2. Mengembangkan

    kinerja

    1. Data yang ada

    akurat

    2. Proses yang ada

    akurat

    3. Bebas dari

    kesalahan-kesalahan

    4. Tidak bias /

    menyesatkan

    1. Mutakhir

    2. Tersedia setiap

    dibutuhkan

    3. Periode waktu

    disesuaikan dengan

    kebutuhan

    1. Ringkas

    2. Lengkap

    3. Sesuai dengan

    kebutuhan

    Ordinal

    Ordinal

    Ordinal

    Ordinal

  • 55

    Lengkap

    (Complete)

    1. Jelas

    2. Detail

    3. Mutakhir

    Ordinal

    Kepuasan

    Pengguna

    Akhir

    Software

    Akuntansi

    (Y)

    Doll dan

    Torkzadeh

    (1988)

    Content

    (Isi)

    Accucary

    (Akurat)

    1. Tingkat kesesuaian

    informasi yang

    dihasilkan sesuai

    dengan kebutuhan

    pengguna

    2. Pengguna terbantu

    dalam melaksankan

    pekerjaannya

    3. Kelengkapan data

    yang dihasilkan oleh

    software sesuai

    1. Tingkat kepuasan

    pengguna mengenai

    keakuratan data yang

    dihasilkan software

    2. Kejelasan informasi

    yang dihasilkan sesuai

    dengan kebutuhan

    pengguna

    3. Tingkat

    Ordinal

  • 56

    Format

    Ease of Use

    (Kemudahan Pemakai)

    kepercayaan user

    ketika software

    menerima input

    kemudian

    mengolahnya menjadi

    informasi

    4. Tingkat

    kepercayaan

    pengguna

    memperoleh informasi

    1. Input yang diproses

    akurat

    2. Output yang

    dihasilkan berupa

    laporan sesuai

    kebutuhan pengguna

    3. Tingkat kepuasan

    pengguna mengenai

    kejelasan output

    1. Tingkat kemudahan

    dalam menggunakan

    software

    2. Tingkat kepuasan

    Ordinal

    Ordinal

  • 57

    3.3 Populasi dan Sampel

    3.3.1 Populasi

    Menurut Sugiyono (2012:115) Populasi adalah wilayah generalisasi yang

    terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

    Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan di bagian perusahaan

    yang ada pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

    3.3.2 Sampel Penelitian

    Menurut Sugiyono (2012:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan

    karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini,

    Timeliness

    (Tepat Waktu)

    pengguna bersifat

    user-friendly

    1. Tingkat kepuasan

    pengguna dilihat dari

    sisi ketepatan waktu

    software dalam

    menyajikan laporan

    yang dibutuhkan

    2. Tingkat keterkinian

    informasi yang

    dihasilkan software

    Ordinal

    Ordinal

  • 58

    sampel yang terpilih adalah karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

    dan Banten yang mempergunakan software akuntansi dalam kegiatan

    operasionalnya dan bagian perencanaan sistem dengan jumlah keseluruhan sampel

    55 orang. Adapun bagian-bagian yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut :

    Tabel 3.2

    Bagian-bagian dari perusahaan yang menjadi sampel penelitian

    No Bagian dari Perusahaan Jumlah Karyawan

    1 Bagian Akuntansi 11 orang

    2 Bagian Keuangan

    Bagian Pengelolaan Pendapatan

    Bagian Penganggaran

    8 orang

    7 orang

    7 orang

    3 Bagian Perencanaan Sistem

    Bagian IT

    8 orang

    14 orang

    Total 55 orang

    3.3.3 Teknik Sampling

    Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

    peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

    menjadi sampel (Sugiyono, 2012:120).

    Teknik nonprobability sampling yang digunakan dalam pengambilan

    sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono

  • 59

    (2012:117) purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan

    pertimbangan tertentu.

    Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling

    adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria sesuai dengan yang telah

    penulis tentukan, oleh karena itu penulis memilih teknik purposive sampling

    dengan menetapkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu

    yang harus dipenuhi oleh sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

    Adapun kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel pada penelitian ini

    adalah sebagai berikut: responden adalah orang yang bekerja pada bagian

    akuntansi, keuangan, dan perencanaan sistem baik staf, kepala bagian, maupun

    manajer. Bagian akuntansi, keuangan yang bekerja pada perusahaan

    menggunakan software akuntansi SAP dalam sistem infromasi berbasis

    komputernya. Pertimbangan dipilihnya responden yang bekerja pada bagian yang

    menggunakan software adalah karena user yang bekerja pada bagian yang

    menggunakan software merupakan individu yang paling banyak memanfaatkan

    software akuntansi dibandingkan dengan bagian lainnya.

    3.3.4 Sumber Data Penelitian

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer.

    Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

    pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2012:193).

    Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer seperti data

    kuesioner, survey, dan observasi

  • 60

    Selain itu, data yang digunakan dalam penelitian ini juga berasal dari

    berbagai literatur seperti penelitian sebelumnya, dan buku-buku yang berkaitan

    dengan masalah yang diteliti. Kegunaan literatur ini adalah untuk memperoleh

    sebanyak mungkin dasar-dasar teori yang diharapkan akan menunjang data yang

    akan dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini.

    3.3.5 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut :

    1. Interview (Wawancara)

    Pada tahap ini, penulis melakukan wawancara dengan mengadakan tanya

    jawab langsung kepada objek yang diteliti.

    2. Kuesioner (Angket)

    Pada tahap ini, penulis menggunakan daftar pertanyaan atau pernyataan

    tertulis kepada responden untuk dijawab. Berdasarkan sumber data yang

    dipakai, data diperoleh melalui pemberian kuesioner langsung kepada para

    karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten pada

    bagian akuntansi, keuangan, dan perencanaan sistem.

    3. Observasi (Pengamatan)

    Pada tahap ini, penulis memeperoleh data dengan cara terjun dan melihat

    langsug ke lapangan terhadap objek yang akan diteliti.

    4. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

    Pada tahap ini, penulis berusaha untuk memperoleh berbagai informasi

    sebanyak-banyaknya untuk dijadikan sebagai dasar teori dan acuan untuk

  • 61

    mengolah data dengan cara membaca, mempelajari, menelaah, dan

    mengkaji literatur-literatur berupa buku- buku, jurnal, makalah, maupun

    penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang

    diteliti.

    3.3.6 Model Penelitian

    Model penelitian merupakan abstraksi dari fenomena-fenomena yang

    sedang diteliti sesuai dengan judul skripsi ini yaitu: Pengaruh kualitas sistem,

    perceived usefulness, dan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna akhir

    software akuntansi Maka model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

    Gambar 3.1 Model Penelitian

    Kualitas Sistem

    Informasi (X1)

    Kualitas Informasi

    (X3)

    Perceived

    Usefulness (X2)

    (

    Kepuasan

    Pengguna Akhir

    Software

    Akuntansi (Y)

  • 62

    3.4 Metode Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis

    3.4.1 Analisis Data

    Menurut Sugiyono (2012:206) yang dimaksud dengan analisis data adalah

    sebagai berikut:

    Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

    responden terkumpul, kegiatan dalam analisis data adalah:

    mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

    menyajikan data berdasarkan variabel yang diteliti, melakukan perhitungan

    untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk

    menguji hipotesis yang telah diajukan.

    Langkah-langkah yang dilakukan adalah :

    a. Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner,

    dimana yang diteliti adalah sampel yang telah ditentukan sebelumnya.

    b. Setelah metode pengumpulan data, kemudian ditentukan alat untuk

    memperoleh data dari elemen-elemen yang akan diselidiki, alat yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah daftar penyusunan pertanyaan atau

    kuesioner.

    c. Daftar kuesioner kemudian disebar ke bagian-bagian yang telah ditetapkan.

    Setiap item dari kuesioner dengan masing-masing nilai yang berbeda yaitu :

    - Jawaban Sangat Setuju, memiliki nilai = 4

    - Jawaban Setuju, memiliki nilai = 3

    - Jawaban Tidak Setuju , memiliki nilai = 2

    - Jawaban Sangat Tidak Setuju, memiliki nilai = 1

  • 63

    d. Apabila data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan dan

    dianalisis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji statistik. Untuk

    menilai variabel X, dan Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan rata-

    rata dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata ini didapat dengan

    menjumlahkan data keseluruhan dalam setiap variabel, kemudian dibagi

    dengan jumlah responden.

    Untuk rumus rata-rata digunakan sebagai berikut:

    Keterangan :

    X: Rata-rata X

    Y: Rata-rata Y

    : Sigma (Jumlah)

    X i: Nilai X ke I sampai ke n

    Y i : nilai Y ke I sampai ke n

    N: jumlah

    Setelah didapatkan rata-rata dari masing-masing variabel kemudian

    dibandingkan dengan kriteria yang peneliti tentukan berdasarkan nilai terendah

    dan nilai tertinggi dari hasil kuesioner.

    Untuk Variabel X

    X= X i

    N

    Untuk Variabel Y

    Y= Y i

    N

  • 64

    Nilai terendah dan nilai tertinggi itu masing-masing peneliti ambil dari

    banyaknya pertanyaan dalam kuesioner dikalikan dengan nilai terendah (1) dan

    nilai tertinggi (4) yang telah peneliti terapkan.

    Nilai variabel X1 terdapat 25 pertanyaan, nilai tertinggi X1 adalah

    (4x25)=100 dan nilai terendah adalah (1x25)=25, nilai variabel X2 terdapat 17

    pertanyaan, nilai tertinggi X2 adalah (4x17)=68 dan nilai terendah adalah

    (1x17)=17, nilai variabel X3 terdapat 14 pertanyaan, nilai tertinggi adalah

    (4x14)=56 dan nilai terendah adalah (1x14)=14. dan untuk variabel Y terdapat 21

    pertanyaan dengan nilai tertnggi (4x21)=84 dan nilai terendah (1x21)=21

    Berdasarkan nilai tertinggi dan terendah tersebut, maka dapat ditentukan

    rentang interval yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dibagi jumlah

    criteria. Dengan demikian maka akan dapat ditentukan panjang interval kelas

    masing-masing variabel adalah:

    a. Kriteria untuk menilai kualitas sistem informasi (X1), rentang (100-25)=75

    jadi 75:4= 18,75 maka penulis tentukan sebagai berikut:

    - Nilai 25 43,75 dirancang untuk kriteria Tidak Baik

    - Nilai 43,76 62,5dirancang untuk kriteria Kurang Baik

    - Nilai 62,51 81,25dirancang untuk kriteria Baik

    - Nilai 81,26 100 dirancang untuk kriteria Sangat Baik

    b. Kriteria untuk menilai perceived usefulness (X2), rentang (68-17)=51 jadi 51:4

    = 12,75 maka penulis tentukan sebagai berikut :

    - Nilai 17 29,75 dirancang untuk kriteria Sangat Rendah

    - Nilai 29,76 42,5 dirancang untuk kriteria Rendah

  • 65

    - Nilai 42,51 55,25 dirancang untuk kriteria Tinggi

    - Nilai 55,26 68 dirancang untuk kriteria Sangat Tinggi

    c. Kriteria untuk menilai kualitas informasi (X3), rentang (56-14)=42 jadi 42:4=

    10,5 maka penulis tentukan sebagai berikut :

    - Nilai 14 24,5 dirancang untuk kriteria Tidak Baik

    - Nilai 24,51 35 dirancang untuk kriteria Kurang Baik

    - Nilai 35,1 45,5 dirancang untuk kriteria Baik

    - Nilai 45,51 56 dirancang untuk kriteria Sangat Baik

    d. Kriteria untuk menilai kepuasan pengguna akhir software akuntansi (Y),

    rentang (84-21)=63 jadi 63:4= 15,75

    - Nilai 21 36,75 dirancang untuk criteria Sangat Rendah

    - Nilai 36,76 52,5 dirancang untuk kriteria Rendah

    - Nilai 52,51 68,25 dirancang untuk kriteria Tinggi

    - Nilai 68,25 84 dirancang untuk kriteria Sangat Tinggi

    3.4.2 Metode Transformasi Data

    Berhubung data hasil kuesioner merupakan data yang berskala ordinal,

    maka agar data tersebut dapat diolah dengan menggunakan metode-metode

    statistika parametrik, perlu terlebih dahulu untuk meningkatkan skala datanya

    menjadi skala interval. Adapun salah satu metode yang digunakan oleh penulis

    adalah Metode Successive Interval (MSI). Langkah-langkah MSI menurut Harun

    (2006:14), adalah sebagai berikut :

  • 66

    1) Hitung frekuensi (f) setiap skor pada masing-masing item pertanyaan per

    variabel

    2) Tentukan proporsi dengan membagi setiap bilangan (f) oleh ukuran sampel (n)

    3) Tentukan proporsi kumulatif dengan menjumlah proporsi secara berurutan

    untuk setiap respon

    4) Proporsi kumulatrif dianggap mengikuti distribusi normal baku, selanjutnya

    hitunglah nilai z berdasarkan pada proporsi kumulatif diatas

    5) Dari nilai z tersebut, tentukan nilai density-nya (yakni nilai ordinat dari

    sebaran normal z); Keterangan :

    ri = koefisien reliabilitas

    rb = koefisien korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua.

    6) Hitung nilai skala (scala value/SV) dengan rumus :

    7) Nilai SV yang terkecil diubah menjadi 1, sedangkan nilai data tranformasi

    yang lainnya ditentukan dengan menggunakan rumus :

    Xtrans = SV -SVmin+ 1

    Dimana Xtrans adalah nilai data hasil transformasi, sedangkan SVminadalah

    nilai SV terkecil yang sudah dimutlakkan.

    Density at Lower Limit (DLL) - Density at Upper Limit (DUL)

    Area Under Upper Limit (AUUL) - Area Under Lower Limit (AULL)

    SV =

  • 67

    3.4.3 Uji Validitas dan Realibitas Instrumen

    1. Uji Validitas Instrumen

    Menurut Sugiyono (2012:172) instrumen yang valid berarti alat ukur yang

    digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen

    tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas

    merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek

    penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Uji validitas

    digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

    Untuk menguji validitas pada tiap-tiap item, yaitu dengan

    mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap

    skor butir. Jika koefisien korelasinya sama atau di atas 0,3 maka item tersebut

    dinyatakan valid tetapi jika nilai korelasinya kurang dari 0,3 maka item tersebut

    dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2010:142). Pengujian validitas ini

    menggunakan fasilitas dalam program SPSS 20.0.

    Untuk mencari nilai korelasinya penyusun menggunakan rumus korelasi

    person (product moment) sebagai berikut:

    r =

    Keterangan :

    r = koefisien korelasi pearson (product moment)

    xy = jumlah perkalian varabel x, dan y

    x = jumlah nilai variabel x

    y = jumlah nilai variabel y

  • 68

    x2 = jumlah pangkat dua nilai variabel x

    y2 = jumlah pangkat dua nilai variabel y

    n = banyaknya sampel

    2. Uji Reliabitas Instrumen

    Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran

    tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali ataulebih terhadap gejala

    yang sama dengan menggunakan alat pengukuran yang sama. Untuk melihat

    reliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan, dalam penelitian ini penulis

    menggunakan koefisien cornbach alpha () dengan menggunakan fasilitas SPSS

    versi 20. Suatu instrumen dikatakan reliable jika nilai cornbachs alpha lebih

    besar dari 0,6 yang dirumuskan:

    A=

    Keterangan : A = koefisien reliabilitas

    K = jumlah item reliabilitas

    r = rata-rata korelasi

    1 = bilangan konstanta

    3.4.4 Analisis Jalur (Path Analysis)

    Analisis jalur dalam teorionline.wordpress.com ialah suatu teknik

    untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang tejadi pada regresi

    berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel, tergantung tidak

    hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung.

  • 69

    X2 = PX2X1X1 + PX2X3X3 + 1

    Untuk melakukan analisis data, pengolahan data dilakukan menggunakan

    analisis jalur (path analysis). Perceived usefulness diposisikan sebagai variabel

    intervening yang menghubungkan antara variabel independen dan variabel

    dependen. Metode path analysis merupakan perluasan regresi linier berganda

    yang digunakan untuk menaksir hubungan kausalitas antara variabel dalam model

    penelitian.

    Adapun langkah-langkah menguji path analysis adalah sebagai berikut:

    1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural.

    a. Merumuskan hipotesis

    1. Kualitas sistem informasi dan kualitas informasi secara simultan

    berpengaruh terhadap perceived usefulness.

    2. Kualitas sistem informasi, perceived usefulness, dan kualitas

    informasi terhadap kepuasan pengguna akhir software akuntansi.

    b. Persamaan Struktural

    Sesuai dengan kerangka pemikiran maka dapat membuat dua persamaan

    struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukan hubungan yang

    dihipotesiskan. Dua persamaan tersebut sebagai berikut:

    Y = PYX1X1 + PYX2X2 +PYX3X3 + 2

    Keterangan:

    Y = Kepuasan pengguna akhir software akuntasi

    X1 = Kualitas sistem infomasi

  • 70

    X2 = Perceived usefulness

    X3 = Kualitas infomasi

    PX2X1 = Koefisien jalur kualitas sistem infomasi terhadap perceived

    usefulness

    PX2X3 = Koefisien jalur kualitas infomasi terhadap perceived usefulness

    PYX1 = Koefisien jalur kualitas sistem infomasi terhadap kepuasan

    pengguna akhir software akuntasi

    PYX3 = Koefisien jalur kualitas infomasi terhadap kepuasan pengguna

    akhir software akuntasi

    PYX2 = Koefisien lain jalur perceived usefulness terhadap kepuasan

    pengguna akhir software akuntasi

    = Pengaruh faktor

    Pada kedua persamaan tersebut terdapat unexplained variance yang

    dilambangkan oleh 1 dan 2 . Simbol 1 dan 2 digunakan untuk mewakili

    variabel lain yang berpengaruh terhadap X2 dan Y tetapi variabel tersebut

    tidak dilibatkan dalam model penelitian. Dalam mengidentifikasi besarnya

    nilai didapatkan dari (1-adjusted R2)

    .

    2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi.

    a. Menggambar diagram jalur lengkap, menentukan sub-sub strukturnya dan

    merumuskan persamaan strukturalnya sesuai hipotesis yang diajukan.

  • 71

    Sub-Struktur 1

    X2 = PX2X1X1 + PX2X3X3 + 1

    X1 Px2x1 1

    X2

    X3 Px2x3

    Hubungan Sub-Struktural X1 dan X3 terhadap X2

    Sub-Struktur 2

    Y = PYX1X1 + PYX2X2 +PYX3X3 + 2

    Hubungan Sub-Struktural X1, X2 dan X3 terhadap Y

    b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan.

    Menghitung koefisien korelasi menggunakan software IBM SPSS Statistics

    20. Dalam melakukan interpretasi hasil menggunakan standarized

    coefficients atau yang dikenal dengan nilai beta bukan unstandarized

    coefficients sehingga mengabaikan nilai konstanta.

    c. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan).

    Uji secara keseluruhan (simultan) ditunjukan dalam Uji F.

    X3

    X2 Y

    1

    P X2X1

    P X2X3

    P YX1

    P YX2

    P YX3

    2 X1

  • 72

    d. Menghitung koefisien jalur secara parsial (individu).

    Uji secara individu (parsial) ditunjukan dalam Uji T.

    e. Menyimpulkan.

    3.5 Pengujian Hipotesis

    Untuk menjawab hipotesis yang telah dibuat dapat digunakan metode

    analisis sebagai berikut:

    a. Pengujian hipotesis secara parsial (uji t-statistik)

    Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikansi individual. Uji ini

    menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap

    variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah :

    H0 : < 0 atau Ha : > 0

    H0 = format hipotesis awal (hipotesis nol)

    Ha = format hipotesis alternative

    = koefisien korelasi hubungan antar variabel

    Adapun rancangan pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:

    H01 : x2x1 = 0 : kualitas sistem informasi tidak berpengaruh

    terhadap perceived usefulness

    Ha1 : x2x1 = 0 : kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap

    perceived usefulness.

    H02 : x2x3 = 0 : kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap

    perceived usefulness.

  • 73

    Ha2 : x2x3 = 0 : kualitas informasi berpengaruh terhadap perceived

    usefulness.

    H03 : x2x1 = x2x3 = 0 : kualitas sistem informasi dan kualitas informasi

    secara tidak berpengaruh terhadap perceived

    usefulness

    Ha3 : x2x1 = x2x1 = 0 : kualitas sistem informasi dan kualitas informasi

    secara berpengaruh terhadap perceived usefulness

    H04 : YX1 = 0 : kualitas sistem informasi tidak berpengaruh

    terhadap kepuasan pengguna akhir software

    akuntansi.

    Ha4 : YX1 = 0 : kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap

    kepuasan pengguna akhir software akuntansi.

    H05 : YX3 = 0 : kualitas infomasi tidak berpengaruh terhadap

    kepuasan pengguna akhir software akuntansi

    Ha5 : YX3 = 0 : kualitas infomasi berpengaruh terhadap kepuasan

    pengguna akhir software akuntansi

    H06 : YX2 = 0 : preceived usefulness tidak berpengaruh terhadap

    kepuasan pengguna akhir software akuntansi.

    Ha6 : YX2 = 0 : preceived usefulness memiliki berpengaruh

    terhadap kepuasan pengguna akhir software

    akuntansi.

    Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi

    software SPSS 20.0 agar pengukuran data yang dihasilkan lebih akurat.

  • 74

    Dasar pengambilan keputusan:

    a. Jika statistik hitung (angka t output) > statistik tabel (tabel t) maka Ho

    ditolak.

    b. Jika statistik hitung (angka t output) < statistik tabel (tabel t) maka Ho

    diterima.

    Bila hasil pengujian statistik menunjukan H0 ditolak, berarti variabel

    independen yang terdiri dari kualitas sistem informasi, perceived usefulness, dan

    kualitas informasi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

    kepuasan pengguna akhir software akuntansi. Tetapi apabila H0 diterima, berarti

    variabel independen yang terdiri dari kualitas sistem hasil, perceived usefulness,

    dan kualitas informasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

    kepuasan pengguna akhir software akuntansi.

    b. Pengujian hipotesis secara simultan (uji F-statistik)

    Uji F merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan yang

    bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen bersama-sama

    mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Adapun

    rancangan pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut:

    Ho7 : Semua YXi = 0 : kualitas sistem informasi, perceived usefulness,

    dan kualitas informasi secara simultan tidak

    berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir

    software akuntansi.

  • 75

    Ha7 : Ada YXi = 0 : kualitas sistem informasi, perceived usefulness,

    dan kualitas informasi secara simultan berpengaruh

    terhadap kepuasan pengguna akhir software

    akuntansi.

    Untuk menghitung nilai F maka digunakan rumus sebagai berikut:

    Keterangan:

    R = Koefisien korelasi ganda

    k = Jumlah variabel independen

    n = Jumlah anggota sampel

    Dasar pengambilan keputusan:

    a. Jika statistik hitung (angka F output) > statistik tabel (tabel F), maka Ho

    ditolak.

    b. Jika statistik hitung (angka F output) < statistik tabel (tabel F), maka Ho

    diterima.

    Bila Ho diterima maka hal ini diartikan bahwa pengaruh variabel

    independen secara simultan terhadap variabel dependen dinilai tidak signifikan.

    Sedangkan bila Ho ditolak menunjukan pengaruh yang signifikan dari variabel

    independen secara simultan terhadap variabel dependen.

    c. Koefisien determinasi

    Setelah koefisien korelasi diketahui, maka langkah selanjutnya adalah

    menghitung koefisien determinasi, yaitu untuk mengetahui seberapa besar

    Kd = Rs2 x 100%

  • 76

    pengaruh variabel X terhadap variabel Y. adapun rumus koefisien determinasi

    adalah sebagai berikut :

    Keterangan:

    Kd = koefisien determinasi atau seberapa jauh perubahan variabel terikat

    (kinerja sistem informasi akuntansi).

    Rs = korelasi rank spearman

    Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah :

    a. Jika Kd mendekati nol (0), berarti pengaruh variabel independent terhadap

    variabel dependent rendah.

    b. Jika Kd mendekati satu (1), berarti pengaruh variabel independent

    terhadap variabel dependent kuat.

    Adapun pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi atau seberapa

    besar pengaruh variabel-variabel bebas (Independent) terhadap variabel terikat

    (Dependent), digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:250):

    Tabel 3.4

    Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

    Interval Koefisien Tingkat Hubungan

    0,00 0,199 Sangat Rendah

    0,20 0,399 Rendah

    0,40 0,599 Sedang

    0,60 0,799 Kuat

    0,80 1,000 Sangat Kuat

    Sumber: Sugiyono (2012:250)