9
LAPORAN GELADI 2012 PT TELKOM DIVISI AKSES AREA MAKASSAR DIVISI REGIONAL VII Asri Diliyanzah 111100023 1 , Muhammad Reska Huzain 1151000184 2 1 Jurusan S1 Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom, Bandung 2 Jurusan S1 Teknik ElektroInstitut Teknologi Telkom, Bandung ABSTRAK Praktik Geladi yang telah dilaksanakan khususnya bertempat di PT Telkom Makassar Divisi Akses Alhamdulillah berjalan lancar dan telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang relevan dengan ilmu yang didapatkan dalam kuliah di kelas. Hal-hal tersebut meliputi pengetahuan akan teknologi terbaru maupun yang masih bertahan yang diterapkan PT Telkom hingga saat ini, antara lain teknologi DSLAM, GPON, ONU, Softswith, Pair Gain, NMS, dll. Selain itu pula, tak kalah pentingnya yaitu ilmu mengenai dunia kerja secara nyata, meliputi pemecahan masalah secara nyata, hubungan sosial antar rekan kerja sesama mahasiswa maupun keterlibatan pegawai bersangkutan termasuk atasan dll. Banyak hal lain yang tidak sempat disebutkan namun memberi hal positif sebagai bekal dalam menyambut dunia kerja selepas menempuh bangku kuliah \ I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geladi merupakan suatu program kurikuler yang dirancang untuk menciptakan pengalaman kerja tertentu bagi mahasiswa semua program bidang studi di IT Telkom. Beberapa tujuan dilaksanakannya Geladi selain mengisi masa libur antar tahun akademik, yaitu mahasiswa Geladi diberikan pengalaman praktik kerja dan penyelesaian masalah yang timbul di lapangan kerja sekaligus mengukur implementasi keilmuan dan keterampilan di dunia kerja berdasarkan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan. Peserta Geladi berasal dari seluruh program studi sehingga dapat dipastikan memiliki keahlian dibidangnya masing-masing. Selain harus bersyarat minimal semester 4 perkuliahan, ada persyaratan akademik lain yang harus dipenuhi dan tentunya berkaitan dengan kesiapan mahasiswa meliputi standar nilai, SKS, dll. Dengan dipenuhinya syarat tersebut, mahasiswa dinilai mampu menyerap ilmu di bangku kuliah dan dalam mendukung serta mengimplementasikan ilmu tersebut, Geladi sebagai program khusus IT Telkom hadir menjembatani mahasiswa dengan Industri Mitra IT Telkom, Utamanya PT Telkom. 1.2 Permasalahan 1. Bagaimana Struktur Jaringan Akses lokal PT Telkom Makassar Divisi Akses? 2. Apakah yang disebut Metro Ethernet? Dan hubungannya dengan Jaringan Akses Lokal? 3. Bagaimanakah pertumbuhan kebutuhan datin (Data dan Internet) pelanggan? 4. Teknologi apa saja yang sedang diimplementasikan pada jaringan akses PT Telkom Makassar? II. TINJAUAN TEORI 2.1 Jaringan Akses Lokal Jaringan Akses didefinisikan sebagai seluruh jaringan transmisi yang menghubungkan service node dan user node. Jaringan lokal akses adalah media transmisi yang disediakan untuk hubungan dari penyedia layanan, dalam hal ini seperti sentral (sentral lokal) menuju ke pelanggan. Sementara media transmisi penghubung antar sentral biasa dikenal dengan istilah jaringan trunk atau jaringan backbone. Berdasarkan jenis media transmisi, PT TELKOM membagi jaringan lokal akses ke dalam tiga kelompok besar, yaitu: a. Jaringan Lokal Akses Tembaga (JARLOKAT) b. Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (JARLOKAF) c. Jaringan Lokal Akses Radio (JARLOKAR) Dengan melihat perkembangan teknologi jaringan akses, terdapat teknologi akses yang menggunakan media transmisi campuran atau dikenal dengan istilah hybrid seperti kombinasi jaringan akses fiber dengan jaringan koaksial dan jaringan fiber dengan jaringan kabel tembaga. Teknologi yang berkembang di jaringan akses saat ini antara lain: - Jaringan Lokal Akses Kabel Tembaga (Jarlokat), yaitu jaringan yang menggunakan kabel tembaga sebagai media transmisinya. Jaringan kabel adalah jaringan yang paling lama dan paling banyak digunakan. Peningkatan jaringan ini menggunakan teknologi penggandaan seperti Pair Gain dan xDSL.

[JURNAL] Laporan Geladi Telkom Divisi Akses - STO PAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Report GELADI

Citation preview

Page 1: [JURNAL] Laporan Geladi Telkom Divisi Akses - STO PAN

LAPORAN GELADI 2012 PT TELKOM DIVISI AKSES

AREA MAKASSAR DIVISI REGIONAL VII

Asri Diliyanzah 111100023

1, Muhammad Reska Huzain 1151000184

2

1Jurusan S1 Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom, Bandung

2Jurusan S1 Teknik ElektroInstitut Teknologi Telkom, Bandung

ABSTRAK

Praktik Geladi yang telah dilaksanakan khususnya bertempat di PT Telkom Makassar Divisi Akses

Alhamdulillah berjalan lancar dan telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang relevan dengan ilmu yang

didapatkan dalam kuliah di kelas. Hal-hal tersebut meliputi pengetahuan akan teknologi terbaru maupun yang

masih bertahan yang diterapkan PT Telkom hingga saat ini, antara lain teknologi DSLAM, GPON, ONU,

Softswith, Pair Gain, NMS, dll. Selain itu pula, tak kalah pentingnya yaitu ilmu mengenai dunia kerja secara

nyata, meliputi pemecahan masalah secara nyata, hubungan sosial antar rekan kerja sesama mahasiswa maupun

keterlibatan pegawai bersangkutan termasuk atasan dll. Banyak hal lain yang tidak sempat disebutkan namun

memberi hal positif sebagai bekal dalam menyambut dunia kerja selepas menempuh bangku kuliah

\

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geladi merupakan suatu program kurikuler

yang dirancang untuk menciptakan pengalaman

kerja tertentu bagi mahasiswa semua program

bidang studi di IT Telkom. Beberapa tujuan

dilaksanakannya Geladi selain mengisi masa libur

antar tahun akademik, yaitu mahasiswa Geladi

diberikan pengalaman praktik kerja dan

penyelesaian masalah yang timbul di lapangan kerja

sekaligus mengukur implementasi keilmuan dan

keterampilan di dunia kerja berdasarkan ilmu yang

telah didapat selama perkuliahan.

Peserta Geladi berasal dari seluruh program

studi sehingga dapat dipastikan memiliki keahlian

dibidangnya masing-masing. Selain harus bersyarat

minimal semester 4 perkuliahan, ada persyaratan

akademik lain yang harus dipenuhi dan tentunya

berkaitan dengan kesiapan mahasiswa meliputi

standar nilai, SKS, dll. Dengan dipenuhinya syarat

tersebut, mahasiswa dinilai mampu menyerap ilmu

di bangku kuliah dan dalam mendukung serta

mengimplementasikan ilmu tersebut, Geladi sebagai

program khusus IT Telkom hadir menjembatani

mahasiswa dengan Industri Mitra IT Telkom,

Utamanya PT Telkom.

1.2 Permasalahan

1. Bagaimana Struktur Jaringan Akses lokal PT

Telkom Makassar Divisi Akses?

2. Apakah yang disebut Metro Ethernet? Dan

hubungannya dengan Jaringan Akses Lokal?

3. Bagaimanakah pertumbuhan kebutuhan datin

(Data dan Internet) pelanggan?

4. Teknologi apa saja yang sedang

diimplementasikan pada jaringan akses PT

Telkom Makassar?

II. TINJAUAN TEORI

2.1 Jaringan Akses Lokal

Jaringan Akses didefinisikan sebagai seluruh

jaringan transmisi yang menghubungkan service

node dan user node. Jaringan lokal akses adalah

media transmisi yang disediakan untuk hubungan

dari penyedia layanan, dalam hal ini seperti sentral

(sentral lokal) menuju ke pelanggan. Sementara

media transmisi penghubung antar sentral biasa

dikenal dengan istilah jaringan trunk atau jaringan

backbone. Berdasarkan jenis media transmisi, PT

TELKOM membagi jaringan lokal akses ke dalam

tiga kelompok besar, yaitu:

a. Jaringan Lokal Akses Tembaga (JARLOKAT)

b. Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (JARLOKAF)

c. Jaringan Lokal Akses Radio (JARLOKAR)

Dengan melihat perkembangan teknologi

jaringan akses, terdapat teknologi akses yang

menggunakan media transmisi campuran atau

dikenal dengan istilah hybrid seperti kombinasi

jaringan akses fiber dengan jaringan koaksial dan

jaringan fiber dengan jaringan kabel tembaga.

Teknologi yang berkembang di jaringan akses saat

ini antara lain:

- Jaringan Lokal Akses Kabel Tembaga

(Jarlokat), yaitu jaringan yang menggunakan

kabel tembaga sebagai media transmisinya.

Jaringan kabel adalah jaringan yang paling lama

dan paling banyak digunakan. Peningkatan

jaringan ini menggunakan teknologi

penggandaan seperti Pair Gain dan xDSL.

Page 2: [JURNAL] Laporan Geladi Telkom Divisi Akses - STO PAN

Gambar 2.1 Struktur Jaringan lokal akses

tembaga (Jarlokat)

- Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar), yaitu

jaringan yang menggunakan radio sebagai

media aksesnya. Teknologi terdiri dari radio

wireless (Wireless Local Loop, WLL).

Gambar 2.2 Contoh Aplikasi Jarlokar,

Konfigurasi WLL

- Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf),

jaringan ini menggunakan serat optik sebagai

medianya. Aplikasinya terdiri dari FTTZ,

FTTC, FTTB, FTTO dan FTTH.

Gambar 2.3 Konfigurasi Jarlokaf (FTTC)

2.2 Metro Ethernet

Beberapa penjelasan sebelumnya merupakan

jaringan akses yang menghubungkan sentral ke

pelanggan. Selain itu, di PT Telkom dikenal pula

istilah Ethernet dan Metro Ethernet. Ethernet

merupakan salah satu jenis arsitektur jaringan LAN

yang berfungsi untuk mengontrol komputer-

komputer dalam sebuah jaringan agar dapat berbagi

bandwidth dalam jaringan yang sama tersebut.

Kemudian Metro Ethernet sebagai bridge dari suatu

jaringan atau menghubungkan wilayah yang terpisah

bisa juga menghubungkan LAN dengan WAN atau

backbone network yang umumnya dimiliki oleh

service provider (sumber : Prashant Gandhi and

Bob Klessig, 2003).

Jaringan Metro Ethernet menyediakan

layanan-layanan menggunakan Ethernet sebagai

core protocol dan aplikasi broadband. PT Telkom

telah mengaplikasikan Metro Ethernet dalam

jaringan akses maupun penghubung antar sentral

lokal dan integrasi jaringan dengan Softswitch.

Gambar 2.4 Konfigurasi Jaringan Metro

2.3 Pertumbuhan Kebutuhan Datin

Pelanggan/Konsumen

Perlunya dibahas mengenai pertumbuhan

kebutuhan Data dan Internet pelanggan tentunya

akan sangat berpengaruh pada teknologi yang akan

diterapkan oleh penyedia layanan (provider) guna

menghadapi perkiraan angka yang harus diantisipasi

oleh pihak provider/penyedia layanan. Berikut

beberapa penetrasi angka kebutuhan datin pelanggan

di Indonesia berdasarkan survei yang dilakukan

Perusahaan jaringan Cisco.

Cisco mencatat konsumen trafik mobile akan

meningkat pesat di Indonesia. Pesatnya

pertumbuhan, setidaknya akan sangat signifikan

terjadi hingga tahun 2016 mendatang.

Ini menjadikan Cisco menganggap Indonesia

sebagai salah satu pasar yang sangat potensial dalam

penetrasi internet. Berikut prediksi Cisco mengenai

penetrasi internet di Indonesia hingga 2016 :

A. Trafik Data Mobile

- Konsumen trafik data mobile Indonesia pada

2011 tumbuh 3 kali lipat atau 197 persen.

- Di Indonesia, konsumen trafik mobile akan

tumbuh 44 lipat dari 2011 sampai 2016,

dengan rata-rata pertumbuhan 114 persen.

B. Smartphones

- Di Indonesia, trafik data mobile smartphone

akan tumbuh berkembang 238 kali dari 2011

sampai 2016, dengan rata-rata pertumbuhan

tiap tahun 199 persen, yang mencapai 44.452

terabyte per bulan pada 2016.

- Rata-rata smartphone akan menghasilkan 859

megabyte dari trafik data mobile perbulan di

2016. Ini naik 3.579 persen dari 23 megabyte

per bulan di 2011.

- Jumlah smartphone sepanjang 2011 tumbuh

56 persen, mencapai 8 juta unit.

- Jumlah smartphone akan tumbuh 6,5 kali lipat

antara 2011 sampai 2016, yang mencapai 52

juta unit.

C. Laptop

- Trafik data laptop akan tumbuh 26 kali lipat

dari 2011 sampai 2016, dengan rata-rata

pertumbuhan 92 persen. Trafik data laptop

akan mencapai 189.996 terabyte per bulan

pada 2016.

- Jumlah laptop yang terkoneksi mobile

tumbuh 98 persen sepanjang 2011, mencapai

4 juta unit.

- Jumlah laptop yang terkoneksi mobile akan

tumbuh 5 kali lipat antara 2011 dan 2016,

mencapai 19 juta unit.

D. Tablet

- Trafik data mobile tablet akan tumbuh 404

kali lipat dari 2011 sampai 2016, dengan rata-

rata pertumbuhan 232 persen.

Page 3: [JURNAL] Laporan Geladi Telkom Divisi Akses - STO PAN

- Trafik data mobile tablet akan mencapai

16.668 terabyte perbulan pada 2016.

- Jumlah tablet yang terkoneksi mobile tumbuh

9,9 lipat sepanjang 2011, mencapai 0,1 juta

unit

- Jumlah tablet terkoneksi mobile pada 2016,

akan tumbuh 25,9 lipat antara 2011 dan 2016,

mencapai 2,2 juta unit.

E. Video

- Trafik mobil data untuk video di Indonesia

akan mencapai 187.950 terabyte perbulan di

2016.

- Video akan menjadi 69 persen dari trafik data

mobile di Indonesia pada 2016, dibandingkan

40 persen pada akhir 2011.

- Video mencapai setengah dari trafik data

mobile Indonesia pada akhir tahun 2012.

F. Gaming

- Trafik game akan tumbuh 28 kali lipat dari

2011 sampai 2016, dengan rata-rata

pertumbuhan 95 persen per tahun.

G. Mobile Cloud

- Trafik mobile cloud Indonesia akan tumbuh

64 kali lipat dari 2011 sampai 2016, dengan

rata-rata pertumbuhan 130 persen.

- Trafik mobile cloud di Indonesia akan

mencapai 182.721 terabyte perbulan, dari

2.838 terabytes per bulan di 2011.

2.4 Teknologi Jaringan Akses

Berikut adalah beberapa teknologi jaringan

akses yang tengah diterapkan oleh PT Telkom guna

menjawab pertumbuhan kebutuhan datin pelanggan

yang kian berkembang.

2.4.1 PAIRGAIN atau DLC (Digital Line Carrier)

Teknologi PAIRGAIN atau DLC digunakan

untuk mengurangi jumlah kabel yang digunakan

pada jaringan kabel dan mengatasi masalah kinerja

di jaringan, misahnya banyaknya kabel yang rusak

karena pekerjaan penggalian untuk konstruksi kabel

yang sulit dan terbatas serta mahalnya biaya jaringan

kabel dan pemeliharaannya. DLC memungkinkan penggunaan 1 pair kabel

untuk beberapa pelanggan, misalnya 1 line untuk 8

pelanggan. Pertarma kali dikenalkan di Amerika

Utara pada tahun 1970 yaitu AT&T (SLC-40),

kemudian SLC-96. SLC-40 menggunakan 10 line

untuk 40 Pelanggan, sedangkan SLC-96 untuk 96

Pelanggan. Teknologi DLC dikenal juga sebagai

teknologi Pair Gain. Selain itu terdapat beberapa

vendor DLC yang memberikan pilihan kapasitas.

Teknologi DLC terdiri dari 2 jenis yakni

Universal DLC (UDLC) dan Integrated DLC

(IDLC). UDLC memiliki terminal DLC yang,

terpisah di sentral, sedangkan IDLC menyatu dengan

sentral.

Gambar 2.5 Sistem DLC/Pairgain

2.4.2 FASTLINK

FastLink adalah sebuah sistem modular untuk

solusi jaringan hybrid di area akses pelanggan yang

menyediakan baik servis dasar untuk telepon (POTS,

ISDN), servis data (nx64 kbit/s dan sub-rate)

maupun servis penghubungan (connectivity) 2

Mbit/s. Prosedur transmisi HDSL dapat dioperasikan

untuk dapat lebih memanfaatkan jaringan kabel

tembaga yang ada. Pada saat yang bersamaan,

FastLink menawarkan semua manfaat dari sebuah

jaringan serat optik broadband mutakhir.

Sistem Fastlink terdiri dari komponen-komponen

sistem sebagai berikut.:

1. ONU (Optical Network Unit)

2. OLT (Optical Line Termination)

3. ODT (Optical Distant Terminal)

4. NT (Network Termination)

Komponen-komponen sistem ONU yang

dapat disetel sebagai sebuah FTTC (Fiber untuk

Curb) variant di luar ruang (outdoor) atau sebagai

sebuah FTTB (Fiber untuk gedung) variant di dalam

ruang (indoor), untuk membentuk terminasi pada

sisi-pelanggan. Untuk penawaran solusi yang murah

(costeffective) dan untuk kepadatan pelanggan yang

berbeda, tersedia ONU untuk hubungan dengan

kapasitas 20 pelanggan sampai dengan lebih dari

1000 pelanggan.Sebagai tambahan dari ONU, NT

(Network Termination) dapat dipakai pada sisi-

pelanggan yang dipasang secara langsung pada

gedung pelanggan. Servis leased line dan rate

transmisi yang tinggi (=2 Mbit/s) dapat ditawarkan

kepada pelanggan.

2.4.3 DSLAM (Digital Subscriber Line Access

Multiplexer)

Sebelum membahas mengenai DSLAM,

ada baiknya membahas Teknologi DSL (Digital

Subscriber Line) dalam hal ini adalah ADSL

(Asymmetrical Digital Subscriber Line), yang

memiliki laju downstream 1.5 - 9 Mbps dan

upstream 16 - 640 kbps. Transmisi ADSL bekerja

pada jarak sampai 18.000 kaki (5,48 Km) pada

sepasang kawat tembaga pilin (single twisted pair).

ADSL sangat cocok untuk akses Internet. ADSL

merupakan yang paling sering dipakai karena

pelayanan yang disediakannya sangat cocok dengan

Page 4: [JURNAL] Laporan Geladi Telkom Divisi Akses - STO PAN

kriteria pelanggan yang memiliki laju downstream

lebih dibanding upstream.

Gambar 2.6 Spektrum Frekuensi ADSL

Adapun DSLAM itu sendiri merupakan

perangkat yang diletakkan disentral telepon maupun

di lapangan (Remote DSLAM). Yang menerima

sinyal dari banyak pelanggan DSL, Sambungan

Telepon, dan meneruskan ke backbone berkecepatan

tinggi, menggunakan teknik multiplexing. Sesuai

dengan spesifikasi produk dari vendor yang

membuatnya, DSLAM terhubung dengan line DSL

dengan kombinasi Asynchronous Transfer Mode

(ATM), Frame Relay atau Internet Protocol (IP).

Bagian-bagian DSLAM :

a. Spliter – low pass filter untuk melewatkan band

suara dan high pass filter untuk melewatkan

band ADSL.

b. Modul-modul pelanggan dapat berupa modul

ADSL, SDSL, VDSL dll. Untuk layanan speedy

digunakan modul ADSL.

2.4.4 MSAN (Multi Service Access Network)

Multi Service Access Node adalah suatu akses

gateway akses multimedia yang fleksibel yang

memungkinkan operator untuk menyediakan

layanan xDSL, narrowband atau broadband berbasis

TDM dan layanan Next Generation Network dalam

suatu area layanan dari sebuah single node.

Multi Service Access Node memiliki tiga fungsi

penting yaitu :

1. Sebagai sistem akses broadband

2. Sebagai akses gateway dalam NGN (Next

Generation Network)

3. Sebagai jaringan akses tradisional PSTN

Namun secara umum, Multi Service Access

Node adalah layanan multiservice yang sejalan

dengan NGN yang menyediakan fungsi broadband

akses multiplexer sebagai IP DSLAM yang

berdasarkan pada teknologi IP, ATM atau TDM

melalui jaringan kabel tembaga atau fiber optik.

Target platform aksesnya adalah MSAN dengan

kemampuan triple play dan 100% broadband deliver.

Multi Service Access Node (MSAN) di

implementasikan untuk menyediakan suatu solusi

layanan berbasis jaringan lokal akses fiber atau

tembaga dengan cost-effective pada suatu layer

jaringan yang konvergen dimana layanan PSTN,

NGN dan jaringan broadband berada pada daerah

yang sama.

Gambar 2.57 Multi Service Access Node

2.4.5 GPON (Gigabit Passive Optical Network)

GPON merupakan teknologi FTTx yang

dapat mendeliver services sampai ke premise

pelanggan menggunakan fiber optic cable. Jika

sebelumnya customer menggunakan kabel tembaga

pada instalasi perkabelan di sisi pelanggan, maka

sekarang instalasi perkabelan bisa menggunakan

optik. Keunggulannya adalah bandwidth yang

ditawarkan bisa mencapai 2.488 Gbps (downstream)

sampai pelanggan tanpa ada kehilangan bandwidth.

Konfigurasi network GPON adalah Optical Line

Terminal (OLT), Optical Distribution Network

(ODN), dan Optical Network Termination/Unit

(ONT/ONU). Jadi FTTH (fiber to the home) ataupun

FTTB (fiber to the building) merupakan skema yang

pas untuk GPON. ONT hanya sebesar modem

ADSL mengantarkan layanan broadband ke

pelanggan. Interface ONT sendiri bisa

dikombinasikan antara Fast Ethernet (FE), POTS,

dan RF overlay tergantung keinginan customer.

Varian ONT dengan tipe interface yang berbeda-

beda ditawarkan oleh operator. Inilah salah satu

fleksibilitas dari GPON. Triple play dalam satu box

kecil yang dapat berupa wall mounted atau

diletakkan di meja.

III. PELAKSANAAN GELADI

3.1 Rencana Kegiatan

GELADI IT Telkom 2012 dimulai dengan

penerimaan di HRD PT Telkom Regional VII – KTI

(Kawasan Timur Indonesia). Setelah dibagi sesuai

jumlah permintaan tiap divisi didapatkan 21 Peserta

Geladi yang diterima di Kantor PT Telkom

Makassar Divisi Akses yang masing–masing terbagi

atas 3 kelompok :

1. Sentral Telpon Otomat

2. CBOB (Costumer Broadband Operation

Service)

3. Database DIVA PT Telkom Makassar

Materi awal yang diberikan adalah perkenalan

dengan para Asman sekaligus pembimbing lapangan

Page 5: [JURNAL] Laporan Geladi Telkom Divisi Akses - STO PAN

selama Geladi di PT Telkom Makassar. Kemudian

dilanjutkan dengan perkenalan Jaringan Metro di

Kota Makssar yang terdiri atas 8 Sentral Otomat

(SO) :

1. SO Balaikota

2. SO Mattoangin

3. SO Sungguminasa

4. SO Panakukang

5. SO Sudiang

6. SO Antang

7. SO Kima

8. SO Tamalanrea

KTI - Makassar

Selanjutnya adalah perkenalan mengenai

teknologi-teknologi yang tengah diterapkan di PT

Telkom Makassar. Beberapa diantaranya adalah

DSLAM, ADSL, MSAN, dan teknologi terbaru

GPON. Ditambah pengetahuan mengenai aplikasi

NGN yang menggunakan teknologi Softswitch yang

bertempat di SO Balaikota.

Terakhir adalah materi mengenai aplikasi sistem

berbasis IP yang diterapkan di jaringan Metro dan

beberapa jaringan akses tertentu misal Corporate

Access.

3.2 Pelaksanaan

Pelaksanaan Geladi 2012 berkesempatan di SO

PANAKUKANG (SO-PAN). Dalam kesempatan

kali ini pula akan dijelaskan mengenai kegiatan-

kegiatan yang dilakukan di MDF termasuk alat-alat

pendukung , serta hubungan dengan perangkat

sebagaimana telah dijelaskan di bab tinjauan materi.

3.2.1 MDF (Main Distribution Frame) atau RKU

(Rangka Pembagi Utama)

MDF yakni sebuah ruangan yang berisikan rak-

rak yang terisi jumperan kabel, yang merupakan

penghubung antara sentral dan pelanggan.MDF

terdiri dari frame vertikal dan horizontal, frame

vertikal dihubungkan dengan kabel primer

sedangkan frame horizontal dihubungkan dengan

sentral.

Berikut adalah beberapa hal yang terkait MDF :

1. Cable Chamber

Cable Chamber atau ruangan kabel ialah suatu

ruangan yang berada di bawah MDF atau RPU,

yang merupakan ruangan tempat menyalurkan

kabel-kabel primer yang akan didistribusikan ke

RK.

2. Terminal blok Horisontal / EQN (Equipment

Number)

EQN adalah salah satu struk berbentuk

horizontal di MDF. Perangkat ini berfungsi

sebagai tempat terminasi semua kabel-kabel

dari sentral yang masuk ke ruangan MDF atau

bisa di sebut perangkat yang mengarah ke sisi

sentral.

3. Terminal Blok Vertikal / Primer

Primer adalah jalur terakhir yang ada di ruangan

MDF sebelum keluar menuju RK (Rumah

Kabel).Struk primer posisi vertikal yang

menghubungkan kabel dari EQN ke kabel

primer yang selanjutnya akan di teruskan ke

pelanggan.

4. DSLAM IN

DSLAM IN berfungsi sebagai titik penghubung

antara kabel yang berada pada EQN ke

perangkat DSLAM dengan posisi horizontal

5. DSLAM OUT

DSLAM IN berfungsi sebagai titik penghubung

antara kabel yang berada pada perangkat DSLAM

menuju Primer yang terhubung ke RK dengan

posisi vertical

Adapun alat-alat yang digunakan dalam

mengoperasikan MDF adalah sebagai berikut :

1. Tang pemotong.

Tang pemotong merupakan alat pendukung

yang berfungsi untuk memotong kabel

jumperan.

2. Tang Buaya.

Tang buaya memiliki ujung yang berbentuk

pipih, digunakan untuk menjepit ataupun

mencabut kabel dari portnya.

3. Inserting tool

Inserting tool adalah alat yang terdiri antara

pendorong,pemotong serta penarik dalam satu

cakupan berfungsi untuk memasangkan kabel

jumper di portnya. Biasanya pada pemasangan

di port EQN, Tline, dan Primer. Dengan cara

mendorong kabel yang telah di pasang di sisi

port dengan menggunakan dop dan kabel akan

terpasang dan waktu itu juga kabel sisanya akan

terpotong.

4. Modem Test

Perangkat ini berfungsi sebagai pentransfer

sinyal pada umumnya. Karena berhubungan

perangkat ini ada di MDF, maka dimanfaatkan

Page 6: [JURNAL] Laporan Geladi Telkom Divisi Akses - STO PAN

sebagai pengetesan Speedy. Perangkat ini

terhubung suatu komputer yang juga membantu

proses pengetesan. Modem ini terhubung

dengan beberapa pilihan soket yang mana soket

ini dihubungkan dengan menggunakan kabel

yang terbagi 4 sesuai kapasitasnya di setiap rak.

Ditiap 1 rak di ruangan MDF tersebut

memiliki 2 kabel yang masing-masing dari

kabel tersebut terhubung dengan soket yang

berada di dekat Modem. Nah, apabila ada

pengecekan speedy, maka kabel tersebut di

colokkan ke primer speedy tujuan, lalu soket

yang tersambung dengan kabel yang dari primer

tersebut disambungkan ke Modem. Disitulah

awal proses koneksi Internetnya.

5. Test Phone

Test phone digunakan untuk mengecek

saluran yang akan dioperasikan baik itu

pencabutan, pasang baru, dll Caranya dapat

dilakukan dengan mengecek nomor pelanggan

yaitu menghubungi “12012” selain itu test

phone juga digunakan dalam koordinasi antar

petugas lapangan dan petugas di kantor.

6. Jumper Wire.

Kabel tembaga yang di gunakan untuk

transmisi antara EQN ke DSLAM, DSLAM ke

primer, maupun EQN ke primer. Pada kabel

tembaga ini terdapat 3 (tiga) warna yang

membedakan peletakan jumper wire. Yang

berwarna biru putih di gunakan untuk

pemasangan speedy baru dari EQN menuju

Dslam in. Kemudian kabel berwarna merah

putih di gunakan untuk pemasangan speedy dari

primer ke Dslam out. Sedangkan kabel

berwarna putih birudi gunakan untuk

pemasangan POTS baru maupun terjadi revisi

jumper (telpon biasa). Yang mana secara prinsip

fungsi dari masing – masing kabel sama saja

namun agar dapat di bedakan yang mana

pelanggan speedy dan yang mana pelanggan

telpon biasa maka diadakan pewarnaan pada

kabelnya guna memudahkan dalam penanganan

gangguan.

3.2.2 Kegiatan MDF

Beberapa kegiatan MDF yang telah dilakukan

oleh peserta geladi antara lain :

1. Pemasangan Baru (PSB) Telepon dan Speedy

1.1 Proses PSB Telepon

Gambar 3.1 Skema PSB Telepon

Langkah awal dari pemasangan baru telepon

adalah menerima kertas WO (work order) yang

di print dari i-siska.

Setelah itu, mencari EQNnya di database MDF

berdasarkan nomor teleponnya.

Lalu mencari EQN tersebut lalu

mencocokkannya dengan nomor speedy dengan

cara menggunakan micotest dan menghubungi

12012 yang akan menyebutkan digit-digit

nomor pelaggan tersebut.

Setelah menemukan EQN yang dimaksud, tarik

dan dop kabel jumper warna merah-biru ke

slotnya.

Lalu kabel jumper yang terhubung dengan EQN

tersebut di tarik ke primer yang telah di

tentukan di kertas WO tersebut.

Setelah proses penjumperan selesai, langkah

akhir yakni memastikan di primer apakah

pemasangan sudah baik dan nomornya sudah

sesuai dengan menggunakan testphone dan

mengeceknya di 12012.

1.1. Proses PSB Speedy

Gambar 3.2 Skema PSB Speedy

Langkah awal dari pemasangan speedy adalah

menerima kertas WO (work order) yang di print

dari I-siska.

Setelah itu, mencari EQNnya di database MDF

berdasarkan nomor teleponnya.

Lalu mencari EQN tersebut lalu

mencocokkannya dengan nomor speedy dengan

cara menggunakan micotest dan menghubungi

12012 yang akan menyebutkan digit-digit

nomor pelaggan tersebut.

Tariklah dan pasang kabel putih biru ke slot

EQN yang di maksud

Setelah itu, kabel putih biru itu di masukkan ke

dalam DSLAM IN kosong yang di pasang

secara berurutan dan memperhatikan nomor

DSLAM IN tersebut..

Langkah selanjutnya, mencari DSLAM out,

dalam tahap ini, cari terlebih dahulu DSLAM

OUT yang terkoneksi dengan DSLAM IN tadi

dengan membaca da menyamakan penomoran

kedua DSLAM tersebut.

Setelah DSLAM OUT ditemukan, tarik dan dop

kabel merah putih di DSLAM tersebut.

Tarik kabel merah putih yang terhubug dengan

DSLAM Out tersebut dengan primer.

Mengetahui primer mana yang di maksud cukup

dengan melihat penomorannya yang berada di

lembaran WO. Di WO tercantumkan primer

berapa dan klem berapa. Contoh, “P3 - 67”

artinya berada di primer 3 dan di klem 67.

PRIMER DSLAM OUT Kabel Merah

EQN DSLAM IN Kabel Merah

EQN PRIMER Kabel Biru

DSLAM

Page 7: [JURNAL] Laporan Geladi Telkom Divisi Akses - STO PAN

Setelah proses penjumperan selesai, langkah

selanjutnya memastikan di primer apakah

pemasangan sudah baik dan nomornya sudah

sesuai dengan menggunakan test phone dan

mengeceknya di 12012.

1.2 Pencabutan

Pencabutan merupakan memutuskan koneksi

untuk pelanggan dengan cara mencabut kabel

jumperan salurannya yang berada di sisi primer dan

EQN di MDF sehingga pelanggan tidak dapat lagi

menggunakan layanan jaringan tersebut.

Pencabutan disini dibedakan menjadi 2 kegiatan

yakni ada pencabutan untuk saluran telepon atau

pencabutan untuk koneksi Internet speedynya.

Pencabutan ini sesuai dengan permintaan dari pihak

manajemen Telkom atau dari permintaan pelanggan

itu sendiri.

Ada berbagai alasan sehingga dilakukannya

pencabutan ini. Dari sisi Telkom, permintaan

biasanya disebabkan karena tunggakan pembayaran

dari pelanggan yang belum lunas sudah melewati

batas atau sudah melebihi 3 bulan, sehingga pihak

Telkom berhak memutuskan salurannya. Adapun

permintaan dari pelanggan yang disebabkan

pelanggan sudah tidak membutuhkannya lagi atau

penggunaannya sudah tidak efektif.

A. Pencabutan Telepon

Pada proses pencabutan telepon ini, prosesnya

tidak jauh berbeda dengan proses pencabutan pada

speedy. Hal ini dapat dilihat karena persamaan saat

melakukan pengecekan work order, mencetak Work

Order, mencari EQN dan Primernya, melakukan test

tone dan check number di sisi primer dan EQN

hingga melakukan pencabutan di sisi Primer dan

EQN. Yang membedakannya dalam hal ini, pada

proses pencabutan telepon, tidak melakukan lagi

terminasi pada port EQN maupun Primernya karena

pencabutan ini untuk saluran teleponnya.

B. Pencabutan Speedy

1. Terima Work Order dari manajemen_spk pada

aplikasi I-SISKA. Pilih nomor yang diawali

dengan nomor 1227012*** sebagai tanda

bahwa itu adalah nomor speedy. Lalu cetak WO

tersebut

2. Setelah melakukan pencetakan, cari data

EQNnya di database yang berada di software

computer MDF.

3. Siapkan peralatan pendukung seperti testphone,

tang potong atau tang cabut, dan inserting tool

4. Cari letak EQNnya, setelah itu cek dan samakan

nomornya dengan kertas Work Order

menggunakan microtest dan menelpon 12012

5. Jika nomor telah sesuai, cabut jumperan kabel

yang terpasang di port EQN tersebut yang

identik dengan jumper berwarna kabel putih

merah yang menandakan bahwa itu kabel

Speedy dengan menggunakan tang pencabut.

6. Terminasikan kembali kabel putih biru yang

beada di EQN tersebut.

7. Setelah itu, cari di sisi primer dari nomor

tesebut.

8. Setelah di temukan, lakukan pencabutan yang

sama pada jumperan kabel yang berwarna

merah-putih.

9. Terminasikan kembali kabel putih-biru ke klem

Primer

10. Lakukan pengecekan tone dengan menggunakan

testphone, setelah mendengar tone dan nomor

yang disebutkan sudah sesuai maka proses

pencabutan telah selesai.

2. Penanganan Gangguan

A. Proses Change Port

Change port adalah kegiatan penggantian port di

EQN karena teradi gangguan di port tersebut seperti

tidak adanya tone dan sebagainya. Penggantian port

ini dilakukan setelah Sentral menentukan dimana

letak EQN yang akan di pindahkan

B. Proses Omzet Primer

Omzet primer adalah kegiatan mengganti port

primer yang ada di ruangan di MDF karena adanya

beberapa gangguan. Gangguan tersebut biasanya

berupa kemerosokan ataupun tidak adanya tone pada

telepon tersebut. Omzet primer dikerjakan oleh

petugas di MDF atas permintaan dari petugas yang

berada di lapangan seperti yang berada di RK, DP

dan sebagainya.

Langkah kegiatan omzet primer yakni :

1. Menerima telepon dari petugas lapangan.

2. Setelah mengangkat telepon, pegawai lapangan

akan meminta untuk melakukan cek primer

karena disana tidak ada tonenya.

3. nah, disinilah pegawai MDF menanyakan

nomor telepon yang mengalami gangguan dan

berada di Primer berapa.

4. Untuk memudahkan dalam proses komunikasi

dengan petugas lapangan, mintalah klem Primer

yang berdekatan dengan klem Primer yang

bermasalah sebagai sarana komunikasi dengan

petugas lapangan.

5. Lakukanlah pengecekan pada klem Primer yang

sedang mengalami gangguan tersebut

6. Dengan menggunakan microtest, dengarlah

tonenya apa terdengar tone atau tidak.

Terdengarnya tone atau tidak tetap dilaporkan

ke petugas lapangan melalui saluran klem

primer yang baik tadi.

7. Ada 2 permasalahan yang mengharuskan

dilakukannya omset primer

a. Bila dalam pengecekan tone, masih

terdengar tone namun petugas lapangan

tidak mendengar tone.

b. Bila dalam pengecekan tone, tidak

terdengar tone namun setelah dilakukan

pengisoliran terdengar tone.

Page 8: [JURNAL] Laporan Geladi Telkom Divisi Akses - STO PAN

8. Ketika menemui permasalahn seperti ke 2 nya

di atas maka petugas lapangan akan meminta

untuk melakukan pengomzetan primer.

9. Maka, cabutlah jumper yang berada di klem

Primer yang bermasalah tadi lalu pindahkan ke

klem primer yang baru sesuai dengan

permintaan dari petugas lapangan. Biasanya

dipindahkan ke klem yang masih kosong

Biasanya petugas akan mengirim tone ke klem

primer yang akan dijadikan klem primer yang

baru untuk saluran telepon yang rusak tadi.

Klem baru yang digunakan haruslah memiliki

saluran / line yang bagus.

10. Setelah itu, check dengan menggunakan

microtest, apabila sudah terdengar tone di

primer yang baru maka proses omzetting telah

berjalan dengan baik.

C. Omzet Dslam

Omzet DSLAM adalah mengganti port Dslam

tertentu dengan yang lain karena adanya gangguan

pada Dslam sebelumnya sehingga harus diganti

dengan Port DSLAM yang baru yang masih baik.

D. Revisi Jumper

Tarik ulang jumper adalah salah satu pekerjaan

dan menjadi tanggung jawab pegawai di ruangan

MDF. Pekerjaan ini atas permintaan dari petugas

lapangan. Berbeda dengan omzet primer yang

bermasalah pada klem primernya, pada tarik ulang

jumper biasanya gangguannya berasal dari

permasalahan kabel jumperan yang tidak baik atau

pemasangan kabel jumper tidak sesuai dengan port

yang semestinya. Sehingga melakukan penarikan

ulang dari EQN ke Primer. Berikut adalah langkah-

langkah dalam proses penarikan ulang Jumper, yakni

:

1. Sama seperti omzet, terlebih dahulu pegawai

MDF menerima permintaan kerja dari petugas

lapangan yang menelpon.

2. Setelah itu, petugas lapangan akan

menyampaikan keluhannya dan meminta untuk

melakukan pengecekan primer.

3. Disini, petugas di MDF meminta nomor telepon

yang bermasalah beserta letak Primernya.

4. Lalu cek ke Primer untuk mendengar ada atau

tidaknya tone dengan menggunakan test phone.

5. Dalam permasalahan ini, apabila di cek tidak

akan ada tone yang di dengarkan, begitu pula

ketika melakukan pengisoliran. Sehingga

petugas MDF meminta untuk dikirimkan Tone

ke primer yang bermasalah tersebut.

6. Apabila terdengar nada setelah petugas

lapangan mengirimkan tone, maka petugas

lapangan akan meminta untuk melakukan

pengecekan pada EQNnya dan menyarankan

untuk melakukan revisi jumper atau penarikan

ulang kabel.

7. Di sini, petugas MDF mencari EQNnya di

databasenya lalu kemudian melakukan

pengecekan di EQNnya

8. Dalam pengecekan EQN, mendengar apakah

ada tone atau tidak. Setelah mendengarkan tone,

lakukan test call ke 12012 untuk

mencocokkannya dengan nomor telepon agar

tida terjadi kesalahan

9. Setelah mendapat EQN yang benar, cabut kabel

lamanya lalu tarik baru dan pasang kabel

berwarna putih biru ke EQN

10. Setelah itu, kabel putih birutersebut diteruskan

ke primer. Cabut kabel lama yang berada di

primer dan pasangkan kabel baru yang berasal

dari EQN yang tadi

11. Lakukan test call di sisi primer untuk

memastikan ada tonenya atau tidak dan

mengecek nomornya dengan menggunakan

micro test.

12. Jika sudah terdengar nada dan digit nomor yang

disebutkan sama dengan digit nomor

sebelumnya yang mengalami gangguan maka

proses revisi jumper sudah diselesaikan.

3.3 Hasil

Hasil yang diperoleh selama melaksanakan

Program Geladi 2012 adalah sebagai berikut :

1. Memahami alur jaringan akses ke pelanggan

dengan teknologi-teknologi yang diterapkan PT

Telkom

2. Memahami prinsip dasar teknologi-teknologi

telekomunikasi yang telah diterapkan di PT

Telkom Makassar

3. Mampu mengerjakan kegiatan MDF ;

Pencabutan, Pasang Baru, dll sesuai WO (Work

Order) yang diterima

IV. PENUTUP

4.1 Simpulan

1. Geladi merupakan suatu program kurikuler

yang dirancang untuk menciptakan pengalaman

kerja tertentu bagi mahasiswa semua program

bidang studi di IT Telkom.

2. Jaringan Akses didefinisikan sebagai seluruh

jaringan transmisi yang menghubungkan

service node dan user node. Sedangkan

Jaringan lokal akses adalah media transmisi

yang disediakan untuk hubungan dari penyedia

layanan, dalam hal ini seperti sentral (sentral

lokal) menuju ke pelanggan.

3. Berdasarkan jenis media transmisi, PT

TELKOM membagi jaringan lokal akses ke

dalam tiga kelompok besar, yaitu:

a. Jaringan Lokal Akses Tembaga

(JARLOKAT)

b. Jaringan Lokal Akses Fiber Optik

(JARLOKAF)

c. Jaringan Lokal Akses Radio (JARLOKAR)

4. Ethernet merupakan salah satu jenis arsitektur

jaringan LAN yang berfungsi untuk mengontrol

komputer-komputer dalam sebuah jaringan agar

dapat berbagi bandwidth dalam jaringan yang

sama tersebut. Kemudian Metro Ethernet

Page 9: [JURNAL] Laporan Geladi Telkom Divisi Akses - STO PAN

sebagai bridge dari suatu jaringan atau

menghubungkan wilayah yang terpisah bisa

juga menghubungkan LAN dengan WAN atau

backbone network yang umumnya dimiliki oleh

service provider

5. Beberapa teknologi jaringan akses yang tengah

diterapkan oleh PT Telkom guna menjawab

pertumbuhan kebutuhan datin pelanggan yang

kian berkembang antara lain Fastlink, MSAN,

GPON

6. Jaringan Metro di Kota Makssar yang terdiri

atas 8 Sentral Otomat (SO) :

SO Balaikota, SO Mattoangin, SO

Sungguminasa, SO Panakukang, SO Sudiang,

SO Antang, SO Kima, dan SO Tamalanrea

7. MDF merupakan sebuah ruangan yang

berisikan rak-rak yang terisi jumperan kabel,

yang merupakan penghubung antara sentral dan

pelanggan.MDF terdiri dari frame vertikal dan

horizontal, frame vertikal dihubungkan dengan

kabel primer sedangkan frame horizontal

dihubungkan dengan sentral.

8. Beberapa kegiatan MDF antara lain :

Pemasangan Baru (PSB) Telepon dan Speedy,

Pencabutan, dan penanganan gangguan.

4.2 Saran

Untuk PT Telkom

1. Melakukan validasi secara berkala agar port-

port yang akan dan sedang digunakan saling

tumpang tindih akibat data yang tidak valid

2. Segera mengganti MDF dengan teknologi yang

lebih mutakhir, misal, Fastlink atau MSAN di

seluruh jaringan Metro Kota Makassar hingga

ke pelanggan

3. Lebih melibatkan mahasiswa GELADI dalam

melakukan troubleshooting di lapangan maupun

kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan

dengan tujuan GELADI

4. Mengaitkan hubungan antara program keahlian

dengan pekerjaan yang akan dilakukan sewaktu

membagi tugas untuk tiap Mahasiswa GELADI

di kantor PT Telkom Divisi Akses

Untuk Institusi

1. Melakukan koordinasi dan komunikasi terlebih

dahulu mengenai divisi penempatan serta

jurusan peminat agar pengaplikasian ilmu yang

didapatkan selama kuliah bisa optimal

2. Mengatur pembimbing akademik untuk

mengadakan kunjungan minimal dua kali,

pembukaan dan penutupan