Kinetika (Hidrolisis)

  • Upload
    dyas

  • View
    26

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PengertianStabilitas sediaan farmasi merupakan suatu kriteria yang sangat penting dari suatu hasil produksi. Secara umum sediaan farmasi dianggap stabil bila selama penyimpanan maupun pada saat penggunaannya, kadar zat aktifnya masih menunjukkan sifat yang sama seperti pada waktu pembuatannya. Sediaan farmasi umumnya dapat mengalami reaksi hidrolisis dan oksidasi. Reaksi hidrolisis adalah reaksi yang terjadi antara air dan ion-ion garam dari asam lemah dan basa lemah. Reaksi hidrolisis merupakan suatu proses solvolisis dimana molekul (obat) berinteraksi dengan molekul-molekul air menghasilkan produk pecahan dari kon stitusi kimia yang berbeda. Obat dapat distabilkan dari reaksi hidrolisis dengan menyesuaikan pH larutan, dimana senyawa tersebut diketahui menunjukkan konstanta laju reaksi yang terendah. Jika reaksi tersebut merupakan katalisis asam-basa umum, dapar dapat digunakan untuk mengatur pH. Dapar yang digunakan tersebut harus memberikan pH optimum untuk memperoleh kestabilan dan aktivitas terapi obat yang maksimum. Suatu salisilat dapat menunjukkan hidrolisis yang lebih besar dalam larutan dibandingkan yang lain, bila kelarutan dari yang pertama dikurangi dengan menurunkan pH, kemudian akan menunjukkan laju hidrolisis keseluruhan yang lebih rendah daripada salisilat kedua yang lebih mudah larut. Kebanyakan obat dibuat sebagai ester yang sukar larut dan derivate-derivat lain untuk mengurangi kecenderungan solvolisis. Selain dengan menyesuaikan pH, perlindungan terhadap hidrolisis dapat dilakukan dengan cara menghilangkan air sehingga obat disimpan dalam bentuk kering ataupun disuspensikan dalam bubuk yang tidak larut dalam pembawa yang sesuai bila akan digunakan. Contoh: amox dry sirup. Meskipun dalam bentuk padat, obat dapat terurai karena faktor temperature maupun kelembapan. Contoh obat yang mengalami hidrolisis Salah satu contoh obat yang mengalami hidrolisis adalah aspirin (asetosal) atau asam asetil salisilat.Struktur Kimia :

Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat bahwa bagian A merupakan asam karboksilat (asam lemah yang memiliki pKa 3,5) dan bagian B merupakan ester fenolat, dimana ester fenolat ini tidak stabil.Aspirin padat mengabsorpsi air dari udara. Jika aspirin bertemu dengan suatu molekul air maka aspirin tersebut akan mengalami reaksi hidrolisis, dimana akan terbentuk satu molekul asam salisilat dan juga satu molekul asam asetat. Berikut adalah gambar dari proses hidrolisis aspirin : Hidrolisis aspirin merupakan reaksi orde-pertama dan dikatalisis oleh ion hidrogen (H+) dan hidroksil (OH-). Laju hidrolisis ester yang dikatalisis oleh OH- lebih besar dibandingkan dengan laju hidrolisis ester yang dikatalisis oleh H+. Aspirin sangat mudah terhidrolisis diatas pH 10. Selain aspirin contoh obat lain yang mengalami hidrolisis adalah prokain, parasetamol (dimana reaksi hidrolisis parasetamol terjadi pada ikatan amida), benzil penisilin (dimana reaksi hidrolisis benzil penisilin terjadi pada cincin lactam), dan asebutolol (dimana yang mengalami reaksi hidrolisis terletak pada gugus amida pada kondisi asam yang sangat kuat).