20
KISTA DERMOID & EPIDERMOID Farmitalia Nisa Tristianti 122010101037

KISTA DERMOID & EPIDERMOID

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perbedaan kista dermoid dan epidermoid

Citation preview

Page 1: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

KISTA DERMOID & EPIDERMOID

Farmitalia Nisa Tristianti

122010101037

Page 2: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

KISTA DERMOID

Page 3: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

DEFINISI

•Sinonim dari penyakit ini kista dermoid brankhiogenik.

•Kista dermoid merupakan kista yang berasal dari ektodermal, dindingnya dibatasi oleh epitel skuamosa berlapis dan berisi apendiks kulit serta biasanya terdapat pada garis fusi embrional.

Page 4: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

EPIDEMI

Epidemiologi kista dermoid jarang terjadi, mengenai pria dan wanita sama banyaknya, namun ada pendapat lain yang mengatakan lebih banyak dijumpai pada pria.

Page 5: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

ETIOLOGI

Etiologi kista ini berkembang dari sekuesterasi epitel sepanjang garis fusi embrionik

Page 6: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

MANIFESTASI KLINIKonodul intrakutan atau subkutan, soliter berukuran l-4 cm

omudah digerakkan dari kulit diatasnya dan dari jaringan di bawahnya.

oPada perabaan, permukaannya halus, konsistensi lunak dan kenyal.

omakroskopis isi kista berupa material keratin yang berlemak dengan rambut, juga kadang-kadang tulang, gigi atau jaringan syaraf.

oLokasi tumor biasanya pada kepala dan leher, pada garis fusi embrionik kadang juga pada ovarium.

Page 7: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

HISTOPATOLOGIHistopatologi tampak dinding kista berupa epidermis dengan apendiksnya yang sudah sempurna perkembangannya,

sehingga sering dijumpai adanya folikel rambut yang tumbuh ke dalam lumen kista.

Sedangkan dermis mengelilingi kista, dan mengandung kelenjar sebasea, kelenjar ekrin dan kadang-kadang apokrin.

Page 8: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

DD

Diagnosis banding :

Kista epitel lainnya, Glioma Ensefalokel

Page 9: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

TATALAKSANA

•Pengobatan yaitu eksisi total.

•Bila terdapat traktus sinus maka harus dilakukan eksplorasi dan eksisi guna mencegah rekurensi.

•Prognosis bila eksisi dilakukan secara komplit, maka hasilnya bersifat kuratif.

Page 10: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

KISTA EPIDERMOID

Page 11: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

Kista epidermal adalah bentuk kista yang paling sering terjadi, berasal dari proliferasi sel – sel epidermis dan berisi keratin.

D E F I N I S I

Page 12: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

E T I O L O G I

Kista Epidermal biasanya merupakan akibat inflamasi

atau akibat implantasi fragmen epidermis karena

trauma tusuk.

Page 13: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

P A T O G E N E S i

Pada penelitian, ekstrak keratin ini bersifat kemotaktif untuk PMN. Penelitian menyebutkan HPV (Human Papilloma Virus) dan paparan sinar UV berperan dalam pembentukan kista epidermal.

Kista epidermal terjadi akibat proliferasi sel epidermal dalam ruang yang sirkumskrip pada dermis.

Kista epidermis mengekspresikan sitokeratin 1 dan 10. Sumber dari epidermis ini hampir selalu dari infundibulum dari folikel rambut

S

Page 14: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

L IKALAJG I NE S

Kista ini sering ditemukan pada daerah yang banyak kelenjar sebaseanya, seperti pada wajah, leher, dada, punggung, kulit kepala.

Lesi berupa nodul bentuk kubah dengan diameter bervariasi, permukaannya licin, mudah digerakkan dari dasarnya, tetapi biasanya melekat pada kulit di atasnya.

Page 15: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

L IKALAJG

I NE

S

Dapat tunggal atau multipel, konsistensinya keras, dan hilang pada penekanan. Kulit diatasnya tampak normal, berwarna pucat atau kekuningan, pertumbuhannya lambat, dan asimtomatik. Isi kista berupa massa seperti keju dan berbau.

Page 16: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

Dinding kista tersusun dari epidermis dengan struktur yang sama dengan epidermis pada permukaan kulit dengan stratum granulosum yang jelas. Lumen kista berisi bahan keratin yang tersusun berlapis – lapis.

H I S T O P A T O L O G I

Page 17: KISTA DERMOID & EPIDERMOID
Page 18: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

P E N G O B A T A N

Pada umumnya kista epidermal tidak memerlukan pengobatan apapun. Bila menimbulkan gangguan dapat dieksisi, atau diseksi seluruh dinding kista dengan insisi. Bila bagian dinding tertinggal, kista dapat kambuh. Destruksi kista dengan kuret, cairan kimiawi, atau elektrodesikasi memberikan hasil kurang memuaskan.

Page 19: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

Kista dapat meradang atau mungkin pecah, menyebabkan rasa nyeri akibat respon inflamasi.

K MO P L K S IA

Page 20: KISTA DERMOID & EPIDERMOID

PROGNOSIS

Prognosis kista epidermal baik. Kista epidermal yang tidak diobati kadang – kadang dapat mengalami transformasi granulomatosa, dan mengalami resolusi dengan meninggalkan parut dermal fokal yang kecil. Jarang sekali terjadi transformasi maligna. Jika kista epidermal kambuh kembali yang dapat dilakukan yaitu pembedahan.