Click here to load reader

Konsep Keperilakuan Dari Psikologi Dan Psikologi Sosial (Ajisantosa T Nim F1312004 Akt B)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TUGAS

Citation preview

Ajisantosa Triwibawa F1312004 / B

Konsep keperilakuan dari psikologi dan psikologi sosial

Sikap memiliki pengertian mempelajari mengenai seluruh tendensi tindakan, baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, meliputi tujuan dari manusia, objek gagasan manusia dan situasi. Sikap tidak bisa disebut perilaku karena sikap ini yang mempengaruhi perilaku dan membimbing perilaku seseorang. Ada tiga komponen yang mempengaruhi perilaku yaitu pengertian, pengaruh dan perilaku, ketiga hal ini berfungsi dalam memahami rumitnya sikap dan hubungan yang potensial diantara sikap dan perilaku tersebut. Maka dari itu sikap akan membantu dalam dalam membentuk konsistensi perilaku dari bagian pribadi individu. Konsep terdekat yang berhubungan dengan sikap yaitu yang berhubungan dengan kepercayaan, opini, nilai serta kebiasaan. Suatu sikap dapat dipakai dan menginzinkan seseorang memberikan penilaian terhadap sesuatu tanpa harus menunggu bukti atau info yang relevan terlebih dahulu. Sikap yang terbentuk karena berdasar faktor faktor yang meliputi faktor psikologis, pribadi serta faktor sosial. Sikap sikap yang telah dimiliki seseorang masih dapat dirubah supaya susuai dengan apa yang diinginkan karena sikap ini dapat berubah seiring dengan hasil pendekatan yang dilakukan serta keadaan yang dialami. Seseorang yang merasa bukan menjadi objek dari suatu perubahan maka akan mempercayai suati objek dan hal ini adalah dampak dari teori pertimbangan sosial. Akan tetapi hal ini berbanding terbalik dengan teori perselisihan yang mengatakan bahwa orang orang akan memelihara konsistensi antara sikap dan perilaku mereka. Teori ini menjaga hubungan antara sikap dan perilaku walaupun dalam kondisi yang tidak ada kestabilan sekalipun. Sedangkan pada teori disonansi malah dijelaskan tentang ketidak konsistenan suatu sikap dan perilaku yang dikarenakan karena inkonsistensi ini dipersepsikan kedalam dua persepsi atau lebih dan tingkat yang diyakini akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masing masing individu tersebut. Motivasi merupakan suatu proses yang dimulai atai diawali dengan definisi psikologis yang menggerakkan perilaku atau dorongan yang ditujukan untuk tujuan insentif. Motivasi juga berkaitan

Ajisantosa Triwibawa F1312004 / B dengan reaksi subjektif yang terjadi sepanjang proses ini. Dalam pengaplikasian motivasi ini yang paling berperan penting unutk pengaplikasian adalah para manager disuatu perusahaan, mereka dituntut bagaiamana supaya para karyawan tetap terus termotivasi bekerja, bila kaitanya dengan buku ini adalah bagaimana agar termotivasi dengan akuntansi. Teori teori yang ada akan terus berkembang seiring dengan beragamnya kebutuhan manusia yang tentunya mempengaruhi perilaku mereka, teori ini disampaikan oleh maslow. Secara singkatnya ada 5 teori kebutuhan yang disampaikan maslow yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan social, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi. Teori dari maslow ini mempunyai banyak pengaruh terhadap sistem pengendalian akuntansi. Selain teori diatas masih ada teori X dan Y yang dikemukakan douglas mcgregor yang memberikan penjelasan bahwa manusia mempunyai dua sisi yaitu positif dan negative dan hal tersebut ditandai dengan X dan Y tersebut. Kemudian ada teori dari mcclellad yang berhubungan dengan teori kebutuhan dan kepuasan yang menjadi faktor hierarki dalam motivasi perilaku dan teori terakhir yaitu tentang teori dua faktor yang menjelaskan tentang pengaruh dua faktor terhadap jenis perilaku. Teori kontemporer motivasi terdiri dari bermacam macam jenis seperti teori keadilan, teori ERG, teori harapan, teori penguatan, teori penetapan tujuan, teori atribusi serta teori agensi. Masing masing teori tersebut menjelaskan bahwa manusia mempunyai beragam kebutuhan yang bila mana mereka melakukan pemenuhan terhadap kebutuhannya maka akan melakukan pembandingan karena mereka juga mempunyai harapan harapan tersendiri dan dalam juga mempunyai tujuan dan dalam hal ini berhubungan dengan perilaku suatu tujuan kerja karyawan. Pada teori atribusi mempelajari bagaimana pengintrepretasian terhadap suatu peristiwa, apa sebabnya dan bagaimana perilakunya, teori ini mempunyai 3 peran yaitu peran sebagai pembeda, consensus dan konsistensi. Jika kita melihat bagaimana seseorang memaknai sesuatu maka hal, maka ini berkaitan dengan apa yang disebut persepsi. Pengertian dari persepsi sendiri yaitu bagaim,ana seseorang

mengintrepresentasikan suatu objek, peristiwa serta manusia. Persepsi ini memberikan efek stimulant dan akan menjadi rumit karena merupakan pertemuan antara 2 proses yaitu kognitif dan

Ajisantosa Triwibawa F1312004 / B kenyataan pada dasarnya suatu persepsi dibentuk dari rangsangan rangsangan yang datang dari diri sendiri dan hal ini bisa berkaitan dengan kecenderungan yang akan mempengartuhi suatu pilihan dalam hal apaun termasuk berorganisasi yang hal ini berkaitan dengan para akunta. Dalam penerapan persepsi, para akuntan dapat menerapkannya ke dalam banyak aktivitas seperti evaluasi kerja, penilaian dari penyelia dan lain lain. Dari banyak hal yang telah dilakukan mulai dari sikap, motivasi serta persepsi maka akan timbul nilai nilai. Secara mendasar nilai diartikan sebagai hal paling akhir dan mendasar yang lebih disukai dari pada modus perilaku yang datang secara berlawanan. Nilai ini juga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku seseorang dan pada nantinya akan bermuara pada etika perilaku seseorang. Bila dalam konteks pembahasan disini berfokus pada para akuntan maka para akuntan ini harus mempunyai etika profesi kerja agar tetap terjaga profesionalisme kerjanya. Dari berbagai tindakan dan kegiatan yang dilakukan maka disitu terdapat pengalaman yang dialami yang hal ini bisa dijadikan pembelajaran. Bila sseorang dapat dengan baik beradaptasi dan melakukan pembelajaran terhadap hal apapun yang dialami maka besar kemungkinan akan mempunyai kepribadian yang baik dalam lingkunganya. Akan tetapi ada faktor faktor yang sangan mempengaruhi suatu pribadi seseorang seperti faktor keturunan, lingkungan keseharian serta situasi situasi yang seing dihadapi. Kepribadian juga berkaitan dengan sikap mental dan emosi seseorang, dan emosi ini sering menjadi hal buruk yang tidak membangun. Emosi merupakan reaksi konseptual terhadap suatu objek yang akhirnya akan merubah dan tidak bertahan pada cirri kepribadian orang. Terdapat suatu penelitian yang telah mengidentifikasi tentang komponen emosi yaitu kemarahan, ketakutan, kesedihan, kebahagiaan, rasa jijik dan kaget. Suatu emosi jika kita bisa mengendalikan akan juga bisa membantu, seperti didalam dunia kerja bila seseorang mampu membaca dan pahan akan emosi dalam diri mereka sendiri maka hal ini akan membangun dan akan mengefektifkan kinerja mereka dan hal inilah yang disebut dengan intelegensia emosional yang tersusun dari 5 dimensi yaitu kesadaran diri, manajemen diri, motivasi diri, empati serta keterampilan social.