23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan memang sangat penting maka dari itu kita jangan sampai lupa akan kesehatan yang harus dijaga dari berbagai macam penyakit yang ada dan berbagai pengobatan dilakukan. Salah satu penayakit yang paling banyak menyerang adalah Peningktan Kadar Kolesterol yang menjadi awal terbentuknya plak ateroma pada aterosklerosis. Ini disebabkan karena seiring dengan perubahan life style yang salah satunya timbul karena perubahan pola makan yang tidak sehat. Makanan yang dikonsumsi biasanya mengandung banyak lemak. Sejauh ini Kontrol diet menjadi lebih mudah karena pabrik pengolahan makanan harus mencantumkan data nutrisi lengkap dan benar pada label produknya. Informasi tersebut penting bagi pasien yang sedang mengontrol kolesterolnya. Makanan yang banyak mengandung serat dan larut dalam air dapat membantu menurunkan kolesterol. Namun prevelensinya tetap meningkat. Selain itu petugas kesehatan juga berusaha untuk mencegah penyakit kolesterol terutama pada pasien rehospitalisasi atau kekambuhan yaitu pasien sebaiknya memiliki tingkat pengetahuan dan pemahaman mengenai penyakit karena sangat diperlukan dalam perubahan dalam kebiasaan dan perilaku sehari. Dalam mengontrol tingkat kolesterol perawat sangat berperan, salah satu upaya yang dicoba untuk dikembangkan 1

Kreativitas Mutu Pelayanan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Manajemen Keperawatan

Citation preview

Page 1: Kreativitas Mutu Pelayanan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan memang sangat penting maka dari itu kita jangan sampai lupa akan

kesehatan yang harus dijaga dari berbagai macam penyakit yang ada dan berbagai

pengobatan dilakukan. Salah satu penayakit yang paling banyak menyerang adalah

Peningktan Kadar Kolesterol yang menjadi awal terbentuknya plak ateroma pada

aterosklerosis. Ini disebabkan karena seiring dengan perubahan life style yang salah

satunya timbul karena perubahan pola makan yang tidak sehat. Makanan yang dikonsumsi

biasanya mengandung banyak lemak.

Sejauh ini Kontrol diet menjadi lebih mudah karena pabrik pengolahan makanan

harus mencantumkan data nutrisi lengkap dan benar pada label produknya. Informasi

tersebut penting bagi pasien yang sedang mengontrol kolesterolnya. Makanan yang

banyak mengandung serat dan larut dalam air dapat membantu menurunkan kolesterol.

Namun prevelensinya tetap meningkat. Selain itu petugas kesehatan juga berusaha untuk

mencegah penyakit kolesterol terutama pada pasien rehospitalisasi atau kekambuhan yaitu

pasien sebaiknya memiliki tingkat pengetahuan dan pemahaman mengenai penyakit

karena sangat diperlukan dalam perubahan dalam kebiasaan dan perilaku sehari.

Dalam mengontrol tingkat kolesterol perawat sangat berperan, salah satu upaya yang

dicoba untuk dikembangkan oleh perawat melalui kreativitas yaitu dengan membuat Kartu

PAMAN (Pantangan Makanan bagi penderita Kolesterol).

B. Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah kreativitas ini yaitu :

1. Diharapkan kartu “PAMAN” ini dapat menjadi salah satu media untuk Penkes pada

pasien dengn kolesterol tinggi

2. Diharapkan dapat memberi gambaran tentang kegunaan dari produk kartu “Paman”

sebagai salah satu hasil kreativitas kami.

1

Page 2: Kreativitas Mutu Pelayanan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kreativitas

Dalam era globalisasi saat ini, kreativitas merupakan pendukung kerja yang

penting, karena kemajuan suatu negara sangat tergantung pada sumbangan kreatif

yang berupa ide-ide baru dan teknologi baru dari masyarakat. Setiap individu

memiliki potensi kreatif dalam bertingkah laku, yang secara luas dapat diartikan

bahwa setiap orang mempunyai potensi kreatif dalam hal berpikir, bertindak serta

berasa. Potensi kreatif ini berbeda dengan aktualisasi, kualitas, maupun kuantitasnya

pada masing-masing orang, tergantung pada faktor-faktor tertentu, seperti halnya

kontrol diri Kreativitas merupakan gerakan kecenderungan manusia untuk

mengaktualisasikan dirinya sesuai kemampuan yang dimilikinya.

Kreativitas sebagai munculnya suatu hasil yang baru, berkembangnya satu sisi

individual secara unik serta materi, kejadian, orangorang atau lingkungan hidup

menjadi lain”. Selanjutnya Drevdah menyatakan bahwa “Kreativitas merupakan

kemampuan untuk mencipta karangan, hasil atau ide-ide baru yang sebelumnya tidak

dikenal oleh pencipta, kemampuan ini merupakan aktivitas imajinatif atauberpikir

sintesis, yang hasilnya bukan merupakan pembentukan kombinasi dari informasi yang

diperoleh dari pengalaman-pengalaman sebelumnya menjadi hal yang baru, harus

berarti dan bermanfaat” sedangkan Campbell mengemukakan pendapatnya mengenai

kreativitas. Kreativitas merupakan suatu kegiatan yang mendatangkan hasil yang

sifatnya baru atau novel, yang diartikan sebagai inovatif, belum ada sebelumnya,

segar, menarik, aneh dan mengejutkan , berguna atau useful, yang diartikan

sebagailebih enak, lebih praktis, mempermudah, mendorong, mengembangkan,

mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan,

mendatangkan hasil yang baik, dapat dimengerti atau understandable, yang diartikan

hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu, atau sebaliknya

peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tak dapat dimengerti, tak dapat

diramalkan dan tak dapat diulangi

Selanjutnya Guilford mengatakan bahwa “Kreativitas merupakan kemampuan

berpikir divergen atau pemikiran menjajaki bermacam-macam alternatif jawaban

2

Page 3: Kreativitas Mutu Pelayanan

terhadap suatu persoalan, yang sama benarnya”. Selanjutnya dilakukan penelitian

mengenai kreativitas dengan menggunakan analisis faktor, ditemukan faktor penting

yang merupakan sifat dari kemampuan berpikir kreatif, yaitu :

a. Fluency of thinking atau kelancaran berpikir, yaitu banyaknya ide yang keluar dari

pemikiran seseorang.

b. Flexibility atau keluwesan, yaitu kemampuan untuk menggunakan bermacam-

macam pendekatan dalam mengatasi persoalan; orang yang kreatif adalah orang

yang luwes dalam berpikir, mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara

berpikir lama dan menggantikan dengan cara berpikir yang baru.

c. Elaboration, yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan mengurai

secara terinci.

d. Originality atau keaslian, yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.

e. Redefinition, kemampuan untuk merumuskan batasan-batasan dengan melihat dari

sudut lain daripada cara-cara yang lazim.

Jadi kreativitas merupakan kemampuan untuk menampilkan alternatif dari apa

yang sudah ada atau dari prosedur yang biasa dilakukan. Para ahli sepakat bahwa

kreativitas adalah potensi yang pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang, dalam

derajat yang berbeda-beda. Meskipun telah disetujui bahwa kreativitas adalah konsep

yang luas dan majemuk meliputi aspek kognitif dan non kognitif, tetapi penelitian

yang membahas konsep ini lebih banyak menekankan pada keterkaitan antara

kreativitas dengan aspek kognitif seperti inteligensi dan prestasi belajar. Munandar

beranggapan bahwa “Untuk mengembangkan potensi kreatif, dibutuhkan usaha-usaha

mengembangkan aspek non kognitif”. Salah satu aspek non kognitif tersebut adalah

sifat-sifat dalam kepribadian seseorang. Banyak penelitian yang berkesimpulan bahwa

aspek-aspek non-kognitif seperti sifat, minat dan tempramen, akan turut menentukan

kualitas pelayanan seseorang. Latihan-latihan pengembangan aspek non-kognitif

seperti berani mencoba sesuatu, berani mengambil resiko, usaha peningkatan minat

dan motivasi berkreasi, pandai memanfaatkan waktu, serta kepercayaan diri dan harga

diri akan sangat menentukan kreativitas.

B. Ciri-ciri dan Kepribadian Individu Kreatif

Individu yang kreatif menunjukan ciri yang berbeda dalam hal motivasi,

intelektual, dan kepribadian pada suatu bidang. Sejumlah studi yang membahas

3

Page 4: Kreativitas Mutu Pelayanan

mengenai pola kepribadian anak, remaja, maupun orang dewasa yang kreatif

ditemukan bahwa tidak ada ciri yang tunggal yang secara khas terdapat pada orang

kreatif, melainkan sejumlah ciri yang berhubungan yang disebut ciri pribadi kreatif.

Kuwato mengatakan bahwa “Ciri pribadi kreatif di antaranya adalah : keberanian

dalam mengambil resiko, sifat asertif (cara kerja yang cenderung pada tugas dan

permasalahannya, bukan pada individu), mandiri dan independen, percaya diri, dan

dorongan ingin tahu yang kuat”. Perbedaan ciri sifat antara satu orang dengan orang

yang lain akan menyebabkan perbedaan cara penyesuaian terhadap lingkungan,

misalnya cara pemecahan masalah. Pada individu yang menonjol kreativitasnya akan

tampak beberapa ciri sifat yang menonjol yang berbeda dibandingkan individu yang

kurang kreatif. Ciri tersebut diantaranya adalah sifat mandiri, keberanian mengambil

resiko, minat yang luas, serta dorongan ingin tahu yang kuat. Individu yang kreatif

adalah individu yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas dalam bentuk

ingatan yang berupa data informasi atau kemampuan dalam memecahkan masalah.

Data informasi merupakan sesuatu yang sudah dikenal sebelumnya dan yang

dipelajari oleh individu selama hidupnya. Individu yang kreatif adalah individu yang :

a. Memiliki kelancaran konseptual. Ia mampu menghasilkan sejumlah ide

dengan cepat.

b. Memiliki ide bersifat orisinal dan luar biasa.

c. Mempertimbangkan ide-ide atas dasar baik atau buruk ide tersebut, dan bukan atas

dasar sumber ide, termotivasi oleh problem itu sendiri dan mengikutinya

kemanapun arahnya.

d. Menangguhkan penilaian dan menghindari komitmen secara dini. Menggunakan

banyak waktu untuk melaksanakan analisis dan menerangkannya.

e. Bersikap tidak otoriter, dalam arti mampu bersikap fleksibel, menerima impuls-

impuls, dan eksplorasi tanpa disiplin.

f. Bebas dalam hal penilaian. Kurang bersifat konformis. Kerapkali menyimpang

dari ide-ide yang berlaku. Memandang diri sendiri berbeda dengan orang lain.

g. Mempunyai kehidupan fantasi yang kaya dan pandangannya tentang realitas jelas.

Gilmer berpendapat bahwa “Orang yang kreatif mampu untuk memotivasi

diri, mereka tidak konvensional tetapi lebih senang untuk memperoleh ide-ide

yang baru”. Munandar (1999) menyatakan bahwa individu yang kreatif senang

4

Page 5: Kreativitas Mutu Pelayanan

dan tertarik pada tugas-tugas majemuk, mereka berani mengambil resiko untuk

membuat kesalahan dan dikritik oleh orang lain, menghargai keindahan dan tidak

mudah putus asa. Beberapa ciri kepribadian kreatif, yaitu individualitas yang kuat,

yang tercermin pada sifat mandiri, keberanian dalam mengambil resiko, minat

yang luas, serta dorongan ingin tahu yang kuat. Ditambahkan bahwa kreativitas

juga didukung oleh keterbukaan terhadap segala sumber yang dimilikinya,

mempermainkan dan mengolah sumber tersebut untuk mencari alternatif yang

lain. Dapat dikatakan secara keseluruhan, kepribadian seseorang mempengaruhi

daya kreativitasnya. Kemajuan di segala bidang serta informasi yang semakin

pesat, menuntut pengembangan sumber daya secara maksimal. Pengembangan

sumber daya manusia dimaksudkan agar membentuk seluruh kemampuan yang

dimiliki oleh individu. Dengan demikian individu mampu untuk menghadapi

tantangan jaman. Individu dituntut untuk mampu menyesuaikan diri, bergerak

dengan cepat serta mampu untuk mencari alternatif baru dalam proses pemecahan

masalah. Sehingga dalam mengantisipasi hal tersebut individu dituntut memiliki

kemampuan untuk kreatif terhadap tantangan yang baru.

Para ahli berpendapat bahwa individu yang kreatif memiliki kebebasan

berpikir dan bertindak. Teori-teori yang membahas mengenai kreativitas

menyebutkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan

kreativitas adalah faktor lingkungan dan faktor-faktor dalam diri seseorang,

diantaranya faktor kepribadian. MacKinnon dan Barron dalam penelitian mereka

terhadap subjek yang dikategorikan kreatif, berkesimpulan bahwa perbedaan

antara individu kreatif dan tidak kreatif adalahpada karakteristik tertentu dalam

kepribadian mereka.

C. Proses Kreatif

Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras

yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan variabel

pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga

berhasil. Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya

dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu

dengan cara-cara yang baru. Suatu ide adalah kombinasi baru dari unsur-unsur lama.

Tidak ada elemen baru. Yang ada hanyalah kombinasi-kombinasi baru.” Kreativitas

5

Page 6: Kreativitas Mutu Pelayanan

dahulu dianggap sebagai ”anugrah yang ajaib”, yang hanya dimiliki oleh segelintir

orang. Sekarang kita tahu bahwa kecerdasan merupakan anugrah ajaib yang dimiliki

semua orang. Menguraikan kekuatan kecerdasan kreatif hanyalah masalah memahami

bagaimana melakukannya.” Sebagai manusia kita harus menyadari bahwa setiap

manusia mempunyai potensi untuk mengembangkan apa yang dianugrahkan

kepadanya. Ginanjar (2002: 139)dalam bukunya ESQ mengatakan bahwa,” Dalam

God Spot (titik tuhan) bersemayam dorongan (drive) seperti mencipta, kreatif,

inovatif,dll. milik Tuhan. Tetapi potensi-potensi dahsyat spiritual manusia itu sering

kali tertutup atau ter”cover”. Itulah yang dimaksud tertutup atau terbelenggu, yakni

ketika manusia menutupi dirinya sendiri. Selanjutnya, Gardner (2002: 58) dengan

“Teori Multi Kecerdasan” mengatakan bahwa , “ IQ tidak boleh dianggap sebagai

gambaran mutlak, suatu entitas tunggal yang tetap yang bisa diukur dengan tes

menggunakan pensil dan kertas. Ungkapan yang tepat adalah bukan seberapa cerdas

Anda, tetapi bagaimana Anda menjadi cerdas”. Dalam menunjang kreativitas maka

diperlukan adanya kecerdasan. Setiap orang memiliki beberapa tipe kecerdasan.

Gardner mendifinisikan “kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan masalah

atau menciptakan suatu produk yang bernilai dalam satu latar belakang budaya atau

lebih”. Dengan kata lain kecerdasan dapat bervariasi menurut konteknya. Kreativitas

tidak timbul serta-merta, tetapi melalui proses.

Proses kreatif menurut Bobbi De Porter & Mike Hernacki Learning mengalir

melalui lima tahap, tahap-tahap tersebut sebagai berikut :

a. Persiapan : Mendifinisikan masalah, tujuan, atau tantangan.

b. Inkubasi : Mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran.

c. Iluminasi : Mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan.

d. Verifikasi : Memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah.

e. Aplikasi : Mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut.

D. Faktor- faktor Pendukung dan Penghambat Kreativitas

a. Faktor Pendukung

Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas adalah “Kemampuan berpikir

dan sifat kepribadian yang berinteraksi dengan lingkungan tertentu. Faktor

kemampuan berpikir terdiri dari kecerdasan (inteligensi) dan pemerkayaan bahan

berpikir berupa pengalaman dan ketrampilan”. Faktor kepribadian terdiri dari ingin

6

Page 7: Kreativitas Mutu Pelayanan

tahu, harga diri dan kepercayaan diri, sifat mandiri, berani mengambil resiko dan

sifat asertif. Faktor individu yang mendukung berkembangnya kreativitas adalah

keterbukaan individu terhadap pengalaman di sekitarnya, kemampuan untuk

mengevaluasihasil yang diciptakan dan kemampuan untuk menggunakan elemen

dan konsep yang ada. Ditambahkan bahwa yang membedakan kreativitas antara

individu dengan individu yang lain adalah perbedaan aspek internal individu dan

aspek eksternalnya.

Faktor internal individu yang memungkinkan timbulnya proses kreatif

adalah :

1) Keterbukaan terhadap pengalaman, terhadap rangsangan-rangsangan dari luar

maupun dari dalam (firasat, alam pra sadar). Keterbukaan terhadap pengalaman

adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman

hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense, tanpa

kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut dan keterbukaan terhadap

konsep secara utuh, kepercayaan, persepsi dan hipotesis. Dengan demikian

individu kreatif adalah individu yang mampu menerima perbedaan.

2) Evaluasi internal, yaitu bahwa pada dasarnya penilaian terhadap produk ciptaan

seseorang terutama ditentukan oleh diri sendiri, bukan karena kritik dan pujian

dari orang lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan

masukan dan kritikan dari orang lain.

3) . Kemampuan untuk bermain dan bereksplorasi dengan unsur-unsur,

bentukbentuk, konsep-konsep. Kemampuan untuk membentuk kombinasi dari

halhal yang sudah ada sebelumnya.

Di samping faktor lingkungan yang mampu menerima dan mendorong individu

untuk selalu mencoba alternatif dari apa yang selama ini telah diketahui, maka

individu kreatif juga dituntut untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan

mengolah segala apa yang telah dimilikinya untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukannya”. Kemampuan menguasai pengetahuan sangat ditentukan oleh

kemampuan inteligensi. Inteligensi merupakan kemampuan untuk belajar secara

luas. Untuk mencari jawaban atas permasalahan atau untuk menampilkan alternatif

dari apa yang sudah ada atau dari prosedur yang biasa, sangat ditentukan oleh

pengetahuan subjek tentang apa-apa yang dapat dilakukan dan cara yang biasa

7

Page 8: Kreativitas Mutu Pelayanan

dilakukan sebelumnya. Pengetahuan ini membutuhkan penguasaan terhadap materi

yang ada dan permasalahan yang dihadapi. Dapat dikatakan bahwa untuk dapat

menampilkan gagasan-gagasan individu dituntut memiliki pengetahuan yang

mendalam mengenai materi yang dihadapi. Ini berarti diperlukan kemampuan

menyerap pengetahuan yang memadai.

Kreativitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi cara individu

dalam mengambil keputusan. Keputusan yang kreatif penting untuk kelangsungan

efektivitas organisasi, karena keberadaannya berpengaruh langsung terhadap

produktivitas, memberi sumbangan dalam riset dan strategi pemunculan produk

baru atau bidang-bidang lain. Keputusan kreatif seringkali baru dan berbeda dari

apa yang berlaku, namun tidak bersifat eksentrik,

b. Faktor Penghambat Kreativitas

1) Kepemimpinan

Secara umum pemimpin dalam kelompok adalah bertanggung jawab

dalam menggerakkan aktivitas dan motivasi anggota kelompok untuk

mencapai tujuan bersama. Pemimpin bertanggung jawab atas seluruh aktivitas

staffing, trainning & aktivitas lain. Setiap jaman memiliki pemimpin besar.

Perubahan sosial terjadi karena para pemimpin besar memulai & memimpin

perubahan & menghalangi orang lain yang berusaha membawa masyarakat

kearah yang berlawanan. Kepemimpian dipengaruhi oleh situasi dimana

faktor-faktor tertentu dari situasi menentukan ciri-ciri pemimpin yang sesuai

untuk situasi tersebut.

Munculnya pemimpin dalam suatu organisasi tergantung pada aspek

karakteristik birokrasi, organisasi informal, karakteristik hubungan antara

atasan bawahan, rancangan tugas yang memungkinkan individu mencapai

aktualisasi diri dan aspek kesesuaian antara sasaran organisasi dengan sasaran

individual para anggotanya. Kepemimpinan dihasilkan oleh ciri kepribadian

pemimpin, karakteristik kelompok dan anggotanya dan kejadian yang dihadapi

pada saat itu.

2) Kebijakan Kepegawaian

Dari berbagai fenomena penolakan masyarakat terhadap aturan

maupun kebijakan pemerintah khususnya dalam bidang kepegawaian,

8

Page 9: Kreativitas Mutu Pelayanan

permasalahan yang muncul adalah bagaimana sebenarnya aturan dan

kebijakan yang baik, aturan dan kebijakan yang mampu merespons keinginan

masyarakat. Leopold Pospisil dalam bukunya yang berjudul Anthropological

of Law, menyebutkan bahwa aturan atau kebijakan dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu Authorian law dan Common Law.

Authorian Law adalah hukum yang dibuat oleh penguasa. Hukum ini

mempunyai sifat statis dan nilai keadilannya besifat subyektif, tergantung dari

frame penguasa melihat. Sebaliknya Common law dalah hukum yang hidup

dalam masyarakat. Secara empiris hukum ini dikenal dengan hukum adat.

Hukum adat dibentuk berdasarkan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.

Nilai adil dan benar, baik dan buruk, adalah berdasarkan pada nilai-nilai

individu anggota masyarakat yang terakumulasi dalam satu nilai masyarakat

secara keseluruhan. Sehingga common law merupakan aturan yang bersifat

dinamis dan mempunyai obyektifitas dalam melihat fenomena adil, benar,

salah, baik, buruk, jahat dan lainnya.

Hambatan lain yang mengganggu kreativitas adalah jika pekerjaan

yang kita jalani tidak sesuai dengan minat dan bakat yang kita miliki. Selain

itu gaya kreativitas yang dimiliki tidak “match” dengan tuntutan pekerjaan

sehari-hari. Contoh: gaya kreativitas Anda adalah sebagai “agent of change”

tetapi pekerjaan Anda lebih bersifat rutin, mekanistik dan menuntut anda

untuk melakukannya sesuai dengan aturan atau prosedur yang sudah baku.

Hambatan lain datang dari unsur psikologis. Untuk menjadi kreatif seseorang

harus berani untuk dinilai aneh oleh orang lain. Lihat saja para penemu dan

seniman-seniman besar yang pada saat menciptakan karyanya seringkali

dianggap “gila”. Nah, karena itu tidak semua pegawai siap untuk berbeda

pendapat/ide dengan orang lain meskipun ide tersebut kemudian terbukti

benar. Pola pendidikan kita yang kurang mendorong adanya variasi atau

perbedaan pendapat juga sangat mendukung kurangnya kreativitas.

Aspek penting dalam kreativitas adalah proses dan manusia. Proses berorientasi pada

tujuan yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan sumber

daya yang menetukan solusi.

Ada 2 sumber kreatifitas diantaranya :

9

Page 10: Kreativitas Mutu Pelayanan

1. Imajinasi dan ide

Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan

menjadi empat bagian, yaitu absortive, retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang

kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang

hampir tidak pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat

melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu

pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia.

2. Sifat Proses kreatif

Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan.

Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu. Setiap Perawat mempunyai kemampuan

dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang

sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan

yang mendukung pengembangan kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan

bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena tidak

dikembangkan secara positif dan jika mereka inginmenjadi kreatif, mereka harus

belajar cara mengimplementasikan proses kreatif.

E. Cara Mengembangkan Kreativitas

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kreativitas.

Berikut ini adalah hal yang dapat membantu mengembangkan kemampuan pribadi

dalam program peningkatan kreativitas.

1. Mengenali hubungan

Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu

hubungan yang baru dan berbeda antar obyek, proses, bahan, teknologi dan orang.

Untuk membantu meningkatkan kreativitas, kita dapat melakukan cara pandang

kita yang statis terhadap hubungan orang dan lingkungan yang telah ada. Di sini

kita coba melihat mereka dengan cara pandang yang baru dan berbeda. Orang

yang kreatif akan memiliki hubungan intuisi tertentu untuk dapat mengembangkan

dan mengenali hubungan yang baru dan berbeda dari fenomena tersebut.

Hubungan ini nantinya dapat memperlihatkan ide produk dan jasa yang baru..

2. Mengembangkan perspektif fungsional.

Jika dikembangkan lebih lanjut, kita dapat melihat adanya suatu perspektif

yang fungsional dari benda dan orang. Seorang yang kreatif akan dapat melihat

10

Page 11: Kreativitas Mutu Pelayanan

orang lain sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan membantu

menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya sering secara tidak sadar kita

menggunakan pisau dapur untuk memasang baut gara-gara palu yang kita cari

tidak ditemukan. Cara lain kita harus memulainya dari cara pandang yang non

konvenional dan dari perspektif yang berbeda.

3. Gunakan akal

Penelitian terhadap penggunaan fungsi otak pada bagian yang terpisah

antara kiri dan kanan telah dilakukan. Otak bagian kanan dipakai untuk hal seperti

analogi, imajinasi dan lain-lain. Sedangkan otak bagian kiri dipakai untuk kerja

seperti analisis, melakukan pendekatan yang rasional terhadap pemecahan

masalah dan lain-lain. Meski secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam pekerjaannya

ia harus saling berhubungan. Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan

analitis terhadap pengetahuan, evaluasi dan tahap implementasi. Jadi bila kita

ingin lebih kreatif, kita harus melatih dan mengembangkan kemampuan kedua

otak kita tersebut.

4. Hapus perasaan ragu-ragu

Banyak kebiaaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran

kreatif. Sebuah studi menemukan bahwa orang dewasa hanya menggunakan 2-10

persen potensi kreativitas yang dimilikinya.

11

Page 12: Kreativitas Mutu Pelayanan

BAB III

GAMBARAN PROSES KREATIFITAS

A. Persiapan

1. Jangka Panjang

Melatih keluarga dalam melakukan pemeriksaan rutin dengan menggunakan alat

pemeriksaan

2. Jangka Pendek

a. Menyiapkan kartu “ PAMAN” sebagai media penkes

B. Inkubasi

Pada tahap inkubasi, perawat juga bisa sambil memberikan pendidikan kesehatan yang

lain yang berhubungan dengan keluhan pasien saat itu.

C. Iluminasi (Konsep Gagasan)

Dalam hal ini, kami telah menyusun konsep gagasan sebagai berikut:

1. Nama Produk : “Kartu Paman (Pantangan Makanan)”

2. Pelaksana : Pihak Rumah Sakit/ Perawat

3. Sasaran : Pasien dengan kolesterol tinggi

4. Gambaran Produk : kartu “Paman” akan diberikan kepada pasien dan keluarganya

sejak masuk ke ruang perawatan dan sampai pulang ke rumah. Kartu ini berisi jenis

makanan yang menjadi pantangan untuk dihindari agar kolesterol dapat terkontrol.

Kartu ini juga sebagai pengingat jika sewaktu-waktu pasien dan keluarganya lupa apa

saja makanan pantangan yang harus di hindari baik sejak masuk diruang perawatan

maupun kembali kerumah karena kita tahu bahwa manusia rentan dengan sifat

pelupa. Kartu ini juga berisi nilai normal sehingga keluarga bisa tahu batasan normal

kolesterol sehingga bisa melakukan pemeriksaan secara mandiri di rumah.

D. Verifikasi (Evaluasi Produk)

Evaluasi akan dilakukan setelah melihat perkembangan kondisi pasien. Apakah ada

perubahan atau tidak dengan mengevaluasi kekambuhan peningkatan kolesterol pasien.

12

Page 13: Kreativitas Mutu Pelayanan

E. Eksploitasi (Pemanfaatan)

Pemanfaatan dari produk ini yaitu digunakan sebagai media pendidikan kesehatan karena

secara tidak langsung mengingatkan pasien dan juga keluarga tentang makanan yang bisa

di konsumsi atau tidak. Produk ini berupa kartu sehingga mudah dan efisien untuk di

bawa ataupun di lihat oleh pasien jika tiba-tiba saja lupa.

13

KARTU PAMAN (Pantangan Makanan)

Page 14: Kreativitas Mutu Pelayanan

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengembangan kreativitas dan inovasi memerlukan usaha dan latihan yang

benar-benar serius, sehingga tercapai keseimbangan antara otak kiri dan kanan dalam

rangka memaksimalkan proses berfikir manusia. Lebih khusus lagi bagi perawat

dalam rangka meningkatkan efektivitas kinerjanya untuk menciptakan pelayanan

kesehatan yang dapat diyakini akses dan kualitas. Perawat yang kreatif dan inovatif

akan dapat segera merespon hal-hal apa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang harus

dilayani sebaik-baiknya.

Salah satu intervensi dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien

yaitu dengan pemberian pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan berguna

menambah pengetahuan pasien dan keluarganya tentang penyakit yang diderita. Kartu

“Paman” kami jadikan sebagai salah satu media yang membantu dalam memberikan

pendidikan kesehatan karena di samping efisien juga mudah di bawa oleh pasien dan

keluarganya kemanapun.

B. Saran

Di harapkan mampu memberikan solusi preventif pada masyarakat sehingga dapat mengurangi mortalitas dan morbiditas pasien dengan kolesterol tinggi yang berimplikasi pada peningkatan taraf hidup masyarakat.

14