Upload
fidelpitareni
View
234
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Manajemen Keperawatan
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan memang sangat penting maka dari itu kita jangan sampai lupa akan
kesehatan yang harus dijaga dari berbagai macam penyakit yang ada dan berbagai
pengobatan dilakukan. Salah satu penayakit yang paling banyak menyerang adalah
Peningktan Kadar Kolesterol yang menjadi awal terbentuknya plak ateroma pada
aterosklerosis. Ini disebabkan karena seiring dengan perubahan life style yang salah
satunya timbul karena perubahan pola makan yang tidak sehat. Makanan yang dikonsumsi
biasanya mengandung banyak lemak.
Sejauh ini Kontrol diet menjadi lebih mudah karena pabrik pengolahan makanan
harus mencantumkan data nutrisi lengkap dan benar pada label produknya. Informasi
tersebut penting bagi pasien yang sedang mengontrol kolesterolnya. Makanan yang
banyak mengandung serat dan larut dalam air dapat membantu menurunkan kolesterol.
Namun prevelensinya tetap meningkat. Selain itu petugas kesehatan juga berusaha untuk
mencegah penyakit kolesterol terutama pada pasien rehospitalisasi atau kekambuhan yaitu
pasien sebaiknya memiliki tingkat pengetahuan dan pemahaman mengenai penyakit
karena sangat diperlukan dalam perubahan dalam kebiasaan dan perilaku sehari.
Dalam mengontrol tingkat kolesterol perawat sangat berperan, salah satu upaya yang
dicoba untuk dikembangkan oleh perawat melalui kreativitas yaitu dengan membuat Kartu
PAMAN (Pantangan Makanan bagi penderita Kolesterol).
B. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah kreativitas ini yaitu :
1. Diharapkan kartu “PAMAN” ini dapat menjadi salah satu media untuk Penkes pada
pasien dengn kolesterol tinggi
2. Diharapkan dapat memberi gambaran tentang kegunaan dari produk kartu “Paman”
sebagai salah satu hasil kreativitas kami.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kreativitas
Dalam era globalisasi saat ini, kreativitas merupakan pendukung kerja yang
penting, karena kemajuan suatu negara sangat tergantung pada sumbangan kreatif
yang berupa ide-ide baru dan teknologi baru dari masyarakat. Setiap individu
memiliki potensi kreatif dalam bertingkah laku, yang secara luas dapat diartikan
bahwa setiap orang mempunyai potensi kreatif dalam hal berpikir, bertindak serta
berasa. Potensi kreatif ini berbeda dengan aktualisasi, kualitas, maupun kuantitasnya
pada masing-masing orang, tergantung pada faktor-faktor tertentu, seperti halnya
kontrol diri Kreativitas merupakan gerakan kecenderungan manusia untuk
mengaktualisasikan dirinya sesuai kemampuan yang dimilikinya.
Kreativitas sebagai munculnya suatu hasil yang baru, berkembangnya satu sisi
individual secara unik serta materi, kejadian, orangorang atau lingkungan hidup
menjadi lain”. Selanjutnya Drevdah menyatakan bahwa “Kreativitas merupakan
kemampuan untuk mencipta karangan, hasil atau ide-ide baru yang sebelumnya tidak
dikenal oleh pencipta, kemampuan ini merupakan aktivitas imajinatif atauberpikir
sintesis, yang hasilnya bukan merupakan pembentukan kombinasi dari informasi yang
diperoleh dari pengalaman-pengalaman sebelumnya menjadi hal yang baru, harus
berarti dan bermanfaat” sedangkan Campbell mengemukakan pendapatnya mengenai
kreativitas. Kreativitas merupakan suatu kegiatan yang mendatangkan hasil yang
sifatnya baru atau novel, yang diartikan sebagai inovatif, belum ada sebelumnya,
segar, menarik, aneh dan mengejutkan , berguna atau useful, yang diartikan
sebagailebih enak, lebih praktis, mempermudah, mendorong, mengembangkan,
mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan,
mendatangkan hasil yang baik, dapat dimengerti atau understandable, yang diartikan
hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu, atau sebaliknya
peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tak dapat dimengerti, tak dapat
diramalkan dan tak dapat diulangi
Selanjutnya Guilford mengatakan bahwa “Kreativitas merupakan kemampuan
berpikir divergen atau pemikiran menjajaki bermacam-macam alternatif jawaban
2
terhadap suatu persoalan, yang sama benarnya”. Selanjutnya dilakukan penelitian
mengenai kreativitas dengan menggunakan analisis faktor, ditemukan faktor penting
yang merupakan sifat dari kemampuan berpikir kreatif, yaitu :
a. Fluency of thinking atau kelancaran berpikir, yaitu banyaknya ide yang keluar dari
pemikiran seseorang.
b. Flexibility atau keluwesan, yaitu kemampuan untuk menggunakan bermacam-
macam pendekatan dalam mengatasi persoalan; orang yang kreatif adalah orang
yang luwes dalam berpikir, mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara
berpikir lama dan menggantikan dengan cara berpikir yang baru.
c. Elaboration, yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan mengurai
secara terinci.
d. Originality atau keaslian, yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.
e. Redefinition, kemampuan untuk merumuskan batasan-batasan dengan melihat dari
sudut lain daripada cara-cara yang lazim.
Jadi kreativitas merupakan kemampuan untuk menampilkan alternatif dari apa
yang sudah ada atau dari prosedur yang biasa dilakukan. Para ahli sepakat bahwa
kreativitas adalah potensi yang pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang, dalam
derajat yang berbeda-beda. Meskipun telah disetujui bahwa kreativitas adalah konsep
yang luas dan majemuk meliputi aspek kognitif dan non kognitif, tetapi penelitian
yang membahas konsep ini lebih banyak menekankan pada keterkaitan antara
kreativitas dengan aspek kognitif seperti inteligensi dan prestasi belajar. Munandar
beranggapan bahwa “Untuk mengembangkan potensi kreatif, dibutuhkan usaha-usaha
mengembangkan aspek non kognitif”. Salah satu aspek non kognitif tersebut adalah
sifat-sifat dalam kepribadian seseorang. Banyak penelitian yang berkesimpulan bahwa
aspek-aspek non-kognitif seperti sifat, minat dan tempramen, akan turut menentukan
kualitas pelayanan seseorang. Latihan-latihan pengembangan aspek non-kognitif
seperti berani mencoba sesuatu, berani mengambil resiko, usaha peningkatan minat
dan motivasi berkreasi, pandai memanfaatkan waktu, serta kepercayaan diri dan harga
diri akan sangat menentukan kreativitas.
B. Ciri-ciri dan Kepribadian Individu Kreatif
Individu yang kreatif menunjukan ciri yang berbeda dalam hal motivasi,
intelektual, dan kepribadian pada suatu bidang. Sejumlah studi yang membahas
3
mengenai pola kepribadian anak, remaja, maupun orang dewasa yang kreatif
ditemukan bahwa tidak ada ciri yang tunggal yang secara khas terdapat pada orang
kreatif, melainkan sejumlah ciri yang berhubungan yang disebut ciri pribadi kreatif.
Kuwato mengatakan bahwa “Ciri pribadi kreatif di antaranya adalah : keberanian
dalam mengambil resiko, sifat asertif (cara kerja yang cenderung pada tugas dan
permasalahannya, bukan pada individu), mandiri dan independen, percaya diri, dan
dorongan ingin tahu yang kuat”. Perbedaan ciri sifat antara satu orang dengan orang
yang lain akan menyebabkan perbedaan cara penyesuaian terhadap lingkungan,
misalnya cara pemecahan masalah. Pada individu yang menonjol kreativitasnya akan
tampak beberapa ciri sifat yang menonjol yang berbeda dibandingkan individu yang
kurang kreatif. Ciri tersebut diantaranya adalah sifat mandiri, keberanian mengambil
resiko, minat yang luas, serta dorongan ingin tahu yang kuat. Individu yang kreatif
adalah individu yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas dalam bentuk
ingatan yang berupa data informasi atau kemampuan dalam memecahkan masalah.
Data informasi merupakan sesuatu yang sudah dikenal sebelumnya dan yang
dipelajari oleh individu selama hidupnya. Individu yang kreatif adalah individu yang :
a. Memiliki kelancaran konseptual. Ia mampu menghasilkan sejumlah ide
dengan cepat.
b. Memiliki ide bersifat orisinal dan luar biasa.
c. Mempertimbangkan ide-ide atas dasar baik atau buruk ide tersebut, dan bukan atas
dasar sumber ide, termotivasi oleh problem itu sendiri dan mengikutinya
kemanapun arahnya.
d. Menangguhkan penilaian dan menghindari komitmen secara dini. Menggunakan
banyak waktu untuk melaksanakan analisis dan menerangkannya.
e. Bersikap tidak otoriter, dalam arti mampu bersikap fleksibel, menerima impuls-
impuls, dan eksplorasi tanpa disiplin.
f. Bebas dalam hal penilaian. Kurang bersifat konformis. Kerapkali menyimpang
dari ide-ide yang berlaku. Memandang diri sendiri berbeda dengan orang lain.
g. Mempunyai kehidupan fantasi yang kaya dan pandangannya tentang realitas jelas.
Gilmer berpendapat bahwa “Orang yang kreatif mampu untuk memotivasi
diri, mereka tidak konvensional tetapi lebih senang untuk memperoleh ide-ide
yang baru”. Munandar (1999) menyatakan bahwa individu yang kreatif senang
4
dan tertarik pada tugas-tugas majemuk, mereka berani mengambil resiko untuk
membuat kesalahan dan dikritik oleh orang lain, menghargai keindahan dan tidak
mudah putus asa. Beberapa ciri kepribadian kreatif, yaitu individualitas yang kuat,
yang tercermin pada sifat mandiri, keberanian dalam mengambil resiko, minat
yang luas, serta dorongan ingin tahu yang kuat. Ditambahkan bahwa kreativitas
juga didukung oleh keterbukaan terhadap segala sumber yang dimilikinya,
mempermainkan dan mengolah sumber tersebut untuk mencari alternatif yang
lain. Dapat dikatakan secara keseluruhan, kepribadian seseorang mempengaruhi
daya kreativitasnya. Kemajuan di segala bidang serta informasi yang semakin
pesat, menuntut pengembangan sumber daya secara maksimal. Pengembangan
sumber daya manusia dimaksudkan agar membentuk seluruh kemampuan yang
dimiliki oleh individu. Dengan demikian individu mampu untuk menghadapi
tantangan jaman. Individu dituntut untuk mampu menyesuaikan diri, bergerak
dengan cepat serta mampu untuk mencari alternatif baru dalam proses pemecahan
masalah. Sehingga dalam mengantisipasi hal tersebut individu dituntut memiliki
kemampuan untuk kreatif terhadap tantangan yang baru.
Para ahli berpendapat bahwa individu yang kreatif memiliki kebebasan
berpikir dan bertindak. Teori-teori yang membahas mengenai kreativitas
menyebutkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan
kreativitas adalah faktor lingkungan dan faktor-faktor dalam diri seseorang,
diantaranya faktor kepribadian. MacKinnon dan Barron dalam penelitian mereka
terhadap subjek yang dikategorikan kreatif, berkesimpulan bahwa perbedaan
antara individu kreatif dan tidak kreatif adalahpada karakteristik tertentu dalam
kepribadian mereka.
C. Proses Kreatif
Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras
yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan variabel
pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga
berhasil. Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya
dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu
dengan cara-cara yang baru. Suatu ide adalah kombinasi baru dari unsur-unsur lama.
Tidak ada elemen baru. Yang ada hanyalah kombinasi-kombinasi baru.” Kreativitas
5
dahulu dianggap sebagai ”anugrah yang ajaib”, yang hanya dimiliki oleh segelintir
orang. Sekarang kita tahu bahwa kecerdasan merupakan anugrah ajaib yang dimiliki
semua orang. Menguraikan kekuatan kecerdasan kreatif hanyalah masalah memahami
bagaimana melakukannya.” Sebagai manusia kita harus menyadari bahwa setiap
manusia mempunyai potensi untuk mengembangkan apa yang dianugrahkan
kepadanya. Ginanjar (2002: 139)dalam bukunya ESQ mengatakan bahwa,” Dalam
God Spot (titik tuhan) bersemayam dorongan (drive) seperti mencipta, kreatif,
inovatif,dll. milik Tuhan. Tetapi potensi-potensi dahsyat spiritual manusia itu sering
kali tertutup atau ter”cover”. Itulah yang dimaksud tertutup atau terbelenggu, yakni
ketika manusia menutupi dirinya sendiri. Selanjutnya, Gardner (2002: 58) dengan
“Teori Multi Kecerdasan” mengatakan bahwa , “ IQ tidak boleh dianggap sebagai
gambaran mutlak, suatu entitas tunggal yang tetap yang bisa diukur dengan tes
menggunakan pensil dan kertas. Ungkapan yang tepat adalah bukan seberapa cerdas
Anda, tetapi bagaimana Anda menjadi cerdas”. Dalam menunjang kreativitas maka
diperlukan adanya kecerdasan. Setiap orang memiliki beberapa tipe kecerdasan.
Gardner mendifinisikan “kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan masalah
atau menciptakan suatu produk yang bernilai dalam satu latar belakang budaya atau
lebih”. Dengan kata lain kecerdasan dapat bervariasi menurut konteknya. Kreativitas
tidak timbul serta-merta, tetapi melalui proses.
Proses kreatif menurut Bobbi De Porter & Mike Hernacki Learning mengalir
melalui lima tahap, tahap-tahap tersebut sebagai berikut :
a. Persiapan : Mendifinisikan masalah, tujuan, atau tantangan.
b. Inkubasi : Mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran.
c. Iluminasi : Mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan.
d. Verifikasi : Memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah.
e. Aplikasi : Mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut.
D. Faktor- faktor Pendukung dan Penghambat Kreativitas
a. Faktor Pendukung
Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas adalah “Kemampuan berpikir
dan sifat kepribadian yang berinteraksi dengan lingkungan tertentu. Faktor
kemampuan berpikir terdiri dari kecerdasan (inteligensi) dan pemerkayaan bahan
berpikir berupa pengalaman dan ketrampilan”. Faktor kepribadian terdiri dari ingin
6
tahu, harga diri dan kepercayaan diri, sifat mandiri, berani mengambil resiko dan
sifat asertif. Faktor individu yang mendukung berkembangnya kreativitas adalah
keterbukaan individu terhadap pengalaman di sekitarnya, kemampuan untuk
mengevaluasihasil yang diciptakan dan kemampuan untuk menggunakan elemen
dan konsep yang ada. Ditambahkan bahwa yang membedakan kreativitas antara
individu dengan individu yang lain adalah perbedaan aspek internal individu dan
aspek eksternalnya.
Faktor internal individu yang memungkinkan timbulnya proses kreatif
adalah :
1) Keterbukaan terhadap pengalaman, terhadap rangsangan-rangsangan dari luar
maupun dari dalam (firasat, alam pra sadar). Keterbukaan terhadap pengalaman
adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman
hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense, tanpa
kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut dan keterbukaan terhadap
konsep secara utuh, kepercayaan, persepsi dan hipotesis. Dengan demikian
individu kreatif adalah individu yang mampu menerima perbedaan.
2) Evaluasi internal, yaitu bahwa pada dasarnya penilaian terhadap produk ciptaan
seseorang terutama ditentukan oleh diri sendiri, bukan karena kritik dan pujian
dari orang lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan
masukan dan kritikan dari orang lain.
3) . Kemampuan untuk bermain dan bereksplorasi dengan unsur-unsur,
bentukbentuk, konsep-konsep. Kemampuan untuk membentuk kombinasi dari
halhal yang sudah ada sebelumnya.
Di samping faktor lingkungan yang mampu menerima dan mendorong individu
untuk selalu mencoba alternatif dari apa yang selama ini telah diketahui, maka
individu kreatif juga dituntut untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan
mengolah segala apa yang telah dimilikinya untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukannya”. Kemampuan menguasai pengetahuan sangat ditentukan oleh
kemampuan inteligensi. Inteligensi merupakan kemampuan untuk belajar secara
luas. Untuk mencari jawaban atas permasalahan atau untuk menampilkan alternatif
dari apa yang sudah ada atau dari prosedur yang biasa, sangat ditentukan oleh
pengetahuan subjek tentang apa-apa yang dapat dilakukan dan cara yang biasa
7
dilakukan sebelumnya. Pengetahuan ini membutuhkan penguasaan terhadap materi
yang ada dan permasalahan yang dihadapi. Dapat dikatakan bahwa untuk dapat
menampilkan gagasan-gagasan individu dituntut memiliki pengetahuan yang
mendalam mengenai materi yang dihadapi. Ini berarti diperlukan kemampuan
menyerap pengetahuan yang memadai.
Kreativitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi cara individu
dalam mengambil keputusan. Keputusan yang kreatif penting untuk kelangsungan
efektivitas organisasi, karena keberadaannya berpengaruh langsung terhadap
produktivitas, memberi sumbangan dalam riset dan strategi pemunculan produk
baru atau bidang-bidang lain. Keputusan kreatif seringkali baru dan berbeda dari
apa yang berlaku, namun tidak bersifat eksentrik,
b. Faktor Penghambat Kreativitas
1) Kepemimpinan
Secara umum pemimpin dalam kelompok adalah bertanggung jawab
dalam menggerakkan aktivitas dan motivasi anggota kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Pemimpin bertanggung jawab atas seluruh aktivitas
staffing, trainning & aktivitas lain. Setiap jaman memiliki pemimpin besar.
Perubahan sosial terjadi karena para pemimpin besar memulai & memimpin
perubahan & menghalangi orang lain yang berusaha membawa masyarakat
kearah yang berlawanan. Kepemimpian dipengaruhi oleh situasi dimana
faktor-faktor tertentu dari situasi menentukan ciri-ciri pemimpin yang sesuai
untuk situasi tersebut.
Munculnya pemimpin dalam suatu organisasi tergantung pada aspek
karakteristik birokrasi, organisasi informal, karakteristik hubungan antara
atasan bawahan, rancangan tugas yang memungkinkan individu mencapai
aktualisasi diri dan aspek kesesuaian antara sasaran organisasi dengan sasaran
individual para anggotanya. Kepemimpinan dihasilkan oleh ciri kepribadian
pemimpin, karakteristik kelompok dan anggotanya dan kejadian yang dihadapi
pada saat itu.
2) Kebijakan Kepegawaian
Dari berbagai fenomena penolakan masyarakat terhadap aturan
maupun kebijakan pemerintah khususnya dalam bidang kepegawaian,
8
permasalahan yang muncul adalah bagaimana sebenarnya aturan dan
kebijakan yang baik, aturan dan kebijakan yang mampu merespons keinginan
masyarakat. Leopold Pospisil dalam bukunya yang berjudul Anthropological
of Law, menyebutkan bahwa aturan atau kebijakan dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu Authorian law dan Common Law.
Authorian Law adalah hukum yang dibuat oleh penguasa. Hukum ini
mempunyai sifat statis dan nilai keadilannya besifat subyektif, tergantung dari
frame penguasa melihat. Sebaliknya Common law dalah hukum yang hidup
dalam masyarakat. Secara empiris hukum ini dikenal dengan hukum adat.
Hukum adat dibentuk berdasarkan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.
Nilai adil dan benar, baik dan buruk, adalah berdasarkan pada nilai-nilai
individu anggota masyarakat yang terakumulasi dalam satu nilai masyarakat
secara keseluruhan. Sehingga common law merupakan aturan yang bersifat
dinamis dan mempunyai obyektifitas dalam melihat fenomena adil, benar,
salah, baik, buruk, jahat dan lainnya.
Hambatan lain yang mengganggu kreativitas adalah jika pekerjaan
yang kita jalani tidak sesuai dengan minat dan bakat yang kita miliki. Selain
itu gaya kreativitas yang dimiliki tidak “match” dengan tuntutan pekerjaan
sehari-hari. Contoh: gaya kreativitas Anda adalah sebagai “agent of change”
tetapi pekerjaan Anda lebih bersifat rutin, mekanistik dan menuntut anda
untuk melakukannya sesuai dengan aturan atau prosedur yang sudah baku.
Hambatan lain datang dari unsur psikologis. Untuk menjadi kreatif seseorang
harus berani untuk dinilai aneh oleh orang lain. Lihat saja para penemu dan
seniman-seniman besar yang pada saat menciptakan karyanya seringkali
dianggap “gila”. Nah, karena itu tidak semua pegawai siap untuk berbeda
pendapat/ide dengan orang lain meskipun ide tersebut kemudian terbukti
benar. Pola pendidikan kita yang kurang mendorong adanya variasi atau
perbedaan pendapat juga sangat mendukung kurangnya kreativitas.
Aspek penting dalam kreativitas adalah proses dan manusia. Proses berorientasi pada
tujuan yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan sumber
daya yang menetukan solusi.
Ada 2 sumber kreatifitas diantaranya :
9
1. Imajinasi dan ide
Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan
menjadi empat bagian, yaitu absortive, retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang
kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang
hampir tidak pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat
melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu
pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia.
2. Sifat Proses kreatif
Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan.
Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu. Setiap Perawat mempunyai kemampuan
dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang
sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan
yang mendukung pengembangan kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan
bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena tidak
dikembangkan secara positif dan jika mereka inginmenjadi kreatif, mereka harus
belajar cara mengimplementasikan proses kreatif.
E. Cara Mengembangkan Kreativitas
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kreativitas.
Berikut ini adalah hal yang dapat membantu mengembangkan kemampuan pribadi
dalam program peningkatan kreativitas.
1. Mengenali hubungan
Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu
hubungan yang baru dan berbeda antar obyek, proses, bahan, teknologi dan orang.
Untuk membantu meningkatkan kreativitas, kita dapat melakukan cara pandang
kita yang statis terhadap hubungan orang dan lingkungan yang telah ada. Di sini
kita coba melihat mereka dengan cara pandang yang baru dan berbeda. Orang
yang kreatif akan memiliki hubungan intuisi tertentu untuk dapat mengembangkan
dan mengenali hubungan yang baru dan berbeda dari fenomena tersebut.
Hubungan ini nantinya dapat memperlihatkan ide produk dan jasa yang baru..
2. Mengembangkan perspektif fungsional.
Jika dikembangkan lebih lanjut, kita dapat melihat adanya suatu perspektif
yang fungsional dari benda dan orang. Seorang yang kreatif akan dapat melihat
10
orang lain sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan membantu
menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya sering secara tidak sadar kita
menggunakan pisau dapur untuk memasang baut gara-gara palu yang kita cari
tidak ditemukan. Cara lain kita harus memulainya dari cara pandang yang non
konvenional dan dari perspektif yang berbeda.
3. Gunakan akal
Penelitian terhadap penggunaan fungsi otak pada bagian yang terpisah
antara kiri dan kanan telah dilakukan. Otak bagian kanan dipakai untuk hal seperti
analogi, imajinasi dan lain-lain. Sedangkan otak bagian kiri dipakai untuk kerja
seperti analisis, melakukan pendekatan yang rasional terhadap pemecahan
masalah dan lain-lain. Meski secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam pekerjaannya
ia harus saling berhubungan. Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan
analitis terhadap pengetahuan, evaluasi dan tahap implementasi. Jadi bila kita
ingin lebih kreatif, kita harus melatih dan mengembangkan kemampuan kedua
otak kita tersebut.
4. Hapus perasaan ragu-ragu
Banyak kebiaaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran
kreatif. Sebuah studi menemukan bahwa orang dewasa hanya menggunakan 2-10
persen potensi kreativitas yang dimilikinya.
11
BAB III
GAMBARAN PROSES KREATIFITAS
A. Persiapan
1. Jangka Panjang
Melatih keluarga dalam melakukan pemeriksaan rutin dengan menggunakan alat
pemeriksaan
2. Jangka Pendek
a. Menyiapkan kartu “ PAMAN” sebagai media penkes
B. Inkubasi
Pada tahap inkubasi, perawat juga bisa sambil memberikan pendidikan kesehatan yang
lain yang berhubungan dengan keluhan pasien saat itu.
C. Iluminasi (Konsep Gagasan)
Dalam hal ini, kami telah menyusun konsep gagasan sebagai berikut:
1. Nama Produk : “Kartu Paman (Pantangan Makanan)”
2. Pelaksana : Pihak Rumah Sakit/ Perawat
3. Sasaran : Pasien dengan kolesterol tinggi
4. Gambaran Produk : kartu “Paman” akan diberikan kepada pasien dan keluarganya
sejak masuk ke ruang perawatan dan sampai pulang ke rumah. Kartu ini berisi jenis
makanan yang menjadi pantangan untuk dihindari agar kolesterol dapat terkontrol.
Kartu ini juga sebagai pengingat jika sewaktu-waktu pasien dan keluarganya lupa apa
saja makanan pantangan yang harus di hindari baik sejak masuk diruang perawatan
maupun kembali kerumah karena kita tahu bahwa manusia rentan dengan sifat
pelupa. Kartu ini juga berisi nilai normal sehingga keluarga bisa tahu batasan normal
kolesterol sehingga bisa melakukan pemeriksaan secara mandiri di rumah.
D. Verifikasi (Evaluasi Produk)
Evaluasi akan dilakukan setelah melihat perkembangan kondisi pasien. Apakah ada
perubahan atau tidak dengan mengevaluasi kekambuhan peningkatan kolesterol pasien.
12
E. Eksploitasi (Pemanfaatan)
Pemanfaatan dari produk ini yaitu digunakan sebagai media pendidikan kesehatan karena
secara tidak langsung mengingatkan pasien dan juga keluarga tentang makanan yang bisa
di konsumsi atau tidak. Produk ini berupa kartu sehingga mudah dan efisien untuk di
bawa ataupun di lihat oleh pasien jika tiba-tiba saja lupa.
13
KARTU PAMAN (Pantangan Makanan)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan kreativitas dan inovasi memerlukan usaha dan latihan yang
benar-benar serius, sehingga tercapai keseimbangan antara otak kiri dan kanan dalam
rangka memaksimalkan proses berfikir manusia. Lebih khusus lagi bagi perawat
dalam rangka meningkatkan efektivitas kinerjanya untuk menciptakan pelayanan
kesehatan yang dapat diyakini akses dan kualitas. Perawat yang kreatif dan inovatif
akan dapat segera merespon hal-hal apa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang harus
dilayani sebaik-baiknya.
Salah satu intervensi dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
yaitu dengan pemberian pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan berguna
menambah pengetahuan pasien dan keluarganya tentang penyakit yang diderita. Kartu
“Paman” kami jadikan sebagai salah satu media yang membantu dalam memberikan
pendidikan kesehatan karena di samping efisien juga mudah di bawa oleh pasien dan
keluarganya kemanapun.
B. Saran
Di harapkan mampu memberikan solusi preventif pada masyarakat sehingga dapat mengurangi mortalitas dan morbiditas pasien dengan kolesterol tinggi yang berimplikasi pada peningkatan taraf hidup masyarakat.
14