Kromatografi Lapis Tipisssss

  • Upload
    oi-natu

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 Kromatografi Lapis Tipisssss

    1/4

    Kromatografi Lapis Tipis

    Penggunaan KLT

    KLT digunakan secara luas untuk analisis solute-solut organic terutama dalam bidang biokimia,farmasi, klinis, forensic, baik untuk analisis kualitatif dengan cara membandingkan nilai Rf

    solute dengan nilai Rf senyawa baku atau untuk analisis kualitatif.

    Penggunaan umum KLT adalah untuk menentukan banyaknya komponen dalam campuran,

    identifikasi senyawa, memantau berjalanya suatu reaksi,menentukan efektifitas pemurnian,

    menentukan kondisi yang sesuai untuk kromatografi kolom, serta untuk memantau kromatografi

    kolom, melakukan screening sampel obat.

    1.Analisis Kualitatif

    KLT dapat digunakan untuk uji identifikasi senyawa baku. Parameter pada KLT yang

    digunakan untuk identifikasi adalah nilai Rf. Dua senyawa yang dikatakan identik jika

    mempunyai nilai Rf yang sama jika diukur pada kondisi KLT yang sama.

    Untuk meyakinkan identifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu fase

    gerak dan jenis pereaksi semprot. Teknik spiking dengan menggunakan senyawa baku yang

    sudah diketahui sangat dianjurkan untuk lebih memantapkan pengambilan keputusan

    identifikasi senyawa.

    2.Analisis Kuantitatif

    Ada dua cara yang digunakan untuk analisis kuantitatif dengan KLT. Pertama, bercak

    diukur langsung pada lempeng dengan menggunakan ukuran luas atau dengan teknik

    densitometri. Cara kedua adalah dengan mengerok bercak lalu menetapkan kadar senyawa

    yang terdapat dalam bercak tersebut dengan metode analisis yang lain misalkan dengan

    metode spektrofotometri. Pada cara pertama tidak terjadi kesalahan yang disebabkan oleh

    pemindahan bercak atau kesalahan ekstraksi, sementara pada cara kedua sangat

    memungkinkan terjadi kesalahan karena pengambilan atau karena ekstraksi.

    Pada system serapan dapat dilakukan dengan model pantulan atau transmisi. Pada cara

    pantulan, yang diukur adalah sinar yang dipantulkan, yang dapat menggunakan sinar tampak

    maupun ultraviolet. Sementara, cara transmisi digunakan dengan menyinari bercak dari satu

    sisi dan mengukur sinar yang diteruskan pada sisi lain.

  • 7/27/2019 Kromatografi Lapis Tipisssss

    2/4

    Gangguan utama pada system serapan adalah fluktuasi latar belakang (background) yang

    dapat dikurangi dengan bebrapa cara, misalnya dengan menggunakan alat berkas ganda,

    system transmisi dan pantulan secara bersamaan, atau dengan system dua panjang

    gelombang.

    3.Analisis Preparatif

    Analisis preparatif ditujukan untuk memisahkan analit dalam jumlah yang banyak lalu

    senyawa yang telah dipisahkan ini dianalisis lebih lanjut, misalkan dengan spektrofotometri

    atau dengan teknik kromatografi lain.

    Pada KLT preparatif ini, sampel ditotolkan dalam lempeng dengan lapisan yang besar lalu

    dikembangkan dan dideteksi dengan cara yang non-destruktif. Bercak yang mengandung

    analit yang dituju selanjutnya dikerik dan dilakukan analisis selanjutnya.

    Penggunaan KLT Untuk Analisis Obat

    KLT biasanya merupakan metode pilihan pertama jika seseorang ingin memisahkan satu

    campuran. KLT digunakan secara luas untuk analisis obat. Berikut adalah penggunaan KLT

    untuk analisis beberapa sediaan farmasi:

    Obat (Sediaan) Fase Diam Fase Gerak Deteksi

    Asetaminofen

    (serbuk)

    Silika gel Heksan-aseton

    (75;25)

    UV

    Akonitin nitrat

    (serbuk)

    Silika (KOH 0,1

    M, MeOH)

    NH4OH-MeOH

    (1,5;100)

    Iodoplatinat yang

    diasamkan

    Akriflavin (serbuk) Silika (KOH 0,1 M,MeOH)

    NH4OH-MeOH

    (1,5;100)

    UV 254 nm

    Adrenalin asam sitrat

    (serbuk)

    Silika Asam format-aseton-

    metilen klorida(0,5:50:50)

    Etilendiamin/

    ferisianida

    Adrenalinhidroklorida (serbuk)

    Silika (KOH 0,1 M,MeOH)

    NH4OH-MeOH

    (1,5;100)

    KMnO4 yangdiasamkan

    Alanin (serbuk) Silika n-butanol-air-asam

    asetat (3:1:1)

    Ninhidrin

  • 7/27/2019 Kromatografi Lapis Tipisssss

    3/4

    Albenazol (serbuk) Silika Metal-klorid-asam

    asetat-eter (6:1:1)

    UV panjang

    gelombang pendek

    Allopurinol (serbuk) seluloa Butanol-amonium

    hidroksida 5M

    (jenuh)

    UV 254 nm

    Amiodaron

    hidroklorida (serbuk

    dan tablet)

    Silika HF254 Kloroform-metanol-

    asam asetat (80:15:5)

    UV 254 nm

    Amitriptilin (serbuk) Silika Methanol-kloroform

    NH4OH (15:135:1)

    UV 154 nm

    Amobarbital

    (serbuk)

    Silika Etanol-kloroform-

    NH4OH (15:80:5)

    UV 154 nm

    Amoksisilin (tablet,

    kapsul, suspensi)

    Silika Methanol-pirimidin-

    kloroform-air

    (90:10:80:10)

    Ninhidrin

    Ampisilin (kapsul,suspensi oral)

    Silika Aseton-toluen-air-asam asetat

    (650:100:100:25)

    Ninhidrin

    Apronal atau

    apronalid (serbuk)

    Silika Kloroform-aseton

    (4:1)

    KMnO4 yang

    diasamkan

    Vitamin C

    (serbuk)

    Silika Methanol-aseton-air

    (20:40:3)

    UV

    Atropin (serbuk) Silika Kloroform-aseton-dietilamin (5:4:1)

    Iodoplatinat

    Atropine sulfat

    (injeksi)

    Silika Kloroform-

    dietilamin (9:1)

    Iodoplatinat

    Azatadin maleat Silika Toluene-2-ropanol- UV 154 nm

  • 7/27/2019 Kromatografi Lapis Tipisssss

    4/4

    Kromatografi Lapis Tipis Kinerja Tinggi (KLT-KT)

    KLT-KT yang dimaksudkan untuk mendapatkan pemisahan dan hasil analisis yang lebih baik

    disbanding dengan KLT biasa. Kelebihan KLT-KT disbanding dengan KLT terletak pada fase

    diamnya dimana pada KLT-KT ini, fase diam yang digunakan berukuran sangat halus dan pori-

    porinya seragam serta tebal lapisannya hanya 0,1 mm. Ukuran partikel fase gerak yang lebih

    kecil ini akan menyebabkan semakin besarnya jumlah lempeng teoritis, karenanya pemisahan

    menjadi lebih efisien.

    Keunggulan KLT-KT lainnya adalah bahwa sample yang digunakan hanya sedikit hingga bercak

    penotolannya berdiameter antara 0,1-0,5 mm. Lempeng dengan ukuran 10 x 10 cm sudah cukup

    analisis, karenanya pada KLT-KT ini juga dapat menghemat fase gerak dibanding dengan KLT

    biasa.

    Fase diam yang digunakan pada KLT-KT hanya silika gel dan tidak menggunakan fase diam

    lainnya sebagaimana dalam KLT-konvensional.

    Penyiapan sampel pada KLT-KT serta pemilihan fase geraknya dapat dikatakan tidak ada

    perbedaan dengan KLT, hanya saja konsentrasi sampel pada KLT-KT ini lebih kecildibandingkan dengan KLT biasa. Pada KLT-KT, resolusi sudah akan nampak nyata pada jarak

    pengembangan sampel antara 3-6 cm.

    (Sumber : buku Kimia Farmasi Analisis oleh Ir. Ibnu Gholib Gandjar)

    (serbuk) dietilamin ((10:10:1)

    Kaptopril (serbuk) silika Benzene-asam asetat

    (75:25)

    Uap iodium

    Klorsoksazon

    (serbuk)

    silika Heksan-dioksan

    (63:37)

    UV 254 nm