40
PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS- DENSITOMETRI UNTUK ANALISIS KURKUMIN DALAM MEDIUM DISOLUSI DARI DISPERSI PADAT EKSTRAK KUNYIT- MALTODEKSTRIN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Trensia Neovelina Imel Sigalingging NIM : 138114103 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS-

DENSITOMETRI UNTUK ANALISIS KURKUMIN DALAM MEDIUM

DISOLUSI DARI DISPERSI PADAT EKSTRAK KUNYIT-

MALTODEKSTRIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Trensia Neovelina Imel Sigalingging

NIM : 138114103

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

i

PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS-

DENSITOMETRI UNTUK ANALISIS KURKUMIN DALAM MEDIUM

DISOLUSI DARI DISPERSI PADAT EKSTRAK KUNYIT-

MALTODEKSTRIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Trensia Neovelina Imel Sigalingging

NIM : 138114103

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

For I know the plans I have for you, plans to prosper you and not to harm you, plans to give you hope and a

future – Jeremiah 29 : 11

He must become greater; I must become less – John 3 : 30

Karya Tulis ini aku persembahkan untuk

Tuhan Yesus yang selalu menyertaiku

Orang Tua dan adik-adikku yang kukasihi

Teman-teman seperjuangan

Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat dan rahmat-Nya, penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengembangan Metode Kromatografi Lapis Tipis-Densitometri untuk Analisis

Kurkumin dalam Medium Disolusi dari Dispersi Padat Ekstrak Kunyit-

Maltodekstrin” ini dengan baik.

Penyusunan skripsi ini disertai dengan banyak bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. dan Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt.

selaku Dekan dan Ketua Program Studi Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma.

2. Dr. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt. selaku dosen pembimbing utama yang

selalu membimbing serta memberikan saran dan motivasi kepada penulis

selama penelitian hingga penyusunan naskah serta selaku Kepala

Penanggungjawab Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberikan ijin

dalam penggunaan fasilitas laboratorium untuk melakukan penelitian skripsi.

3. Dr.rer.nat. Yosi Bayu Murti, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing

pendamping yang telah membimbing dan memberikan saran kepada penulis

selama penelitian hingga penyusunan naskah.

4. Prof. Dr. Sri Noegrohati, Apt. selaku dosen penguji atas segala saran dan

masukan yang membangun dalam penelitian skripsi ini.

5. Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt. selaku dosen penguji atas segala saran dan

masukan yang membangun dalam penelitian skripsi ini.

6. Ibu Maria Dita Virginia, M.Sc., Apt. selaku DPA yang senantiasa

mendampingi penulis selama menjadi mahasiswa.

7. Mas Bimo, Mas Bima, Mas Kethul dan Mas Yusuf selaku laboran dan

karyawan laboratorium Fakultas Farmasi yang telah membantu penulis dalam

proses penelitian skripsi di laboratorium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

viii

8. Keluarga penulis, papa, mama, Jerry dan David yang selalu memberikan

perhatian, dukungan penuh, dan doa untuk penulis dalam kelancaran studi

hingga penyelesaian skripsi.

9. Abhiyoga Pratama yang selalu memberikan dukungan penuh kepada penulis

dalam penelitian hingga penyusunan naskah skripsi.

10. Ineke Andrayani, Nadia Okky Luciana dan Richardus Yudistira untuk selalu

setia menemani, mendukung dan bekerjasama selama studi dan penyelesaian

skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan skripsi Bernadetta Inez LudwinIa, Marcellina

Dwinanda, Titi Estetikaningtyas, Dendi Putranto, dan Kendhi Swandanu atas

segala kerja sama, bantuan dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Teman-teman kelas FSM C 2013, FST 2013 dan angkatan 2013 atas

kebersamaan, dukungan dan kerjasama selama masa perkuliahan.

13. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam berbagai

hal dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh sebab

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk membantu

penulis agar lebih baik di kesempatan selanjutnya.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

ix

ABSTRAK

Kurkumin merupakan salah satu komponen utama dalam kunyit yang

bertanggung jawab terhadap sebagian besar efek terapi dari kunyit, namun

rendahnya kelarutan kurkumin dalam air mengakibatkan rendahnya

bioavailabilitas. Kurkumin dapat diformulasikan dalam sistem dispersi padat

untuk meningkatkan disolusinya. Uji disolusi merupakan skrining awal untuk

menentukan formula yang tepat dari sediaan padat. Oleh sebab itu, metode

analisis yang sesuai dibutuhkan untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode kromatografi lapis

tipis (KLT)-densitometri yang valid sebagai metode untuk analisis kurkumin

dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak kunyit-maltodekstrin. Sistem

KLT menggunakan silika gel 60 F254 sebagai fase diam dengan fase gerak

kloroform : etanol : asam (50 mL: 1,92 mL : 0,15 mL). Optimasi dari fase gerak

dilakukan dengan memberikan variasi jenis asam dalam sistem fase gerak

menggunakan asam formiat 1%, asam fosfat 1% dan asam asetat glasial 1%.

Analisis hasil dilakukan terhadap nilai retardation factor, resolusi, asymmetry

factor dan tailing factor. Validasi metode dilakukan terhadap parameter-parameter

validasi, yaitu selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, sensitivitas dan robustness.

Dari hasil yang diperoleh, kloroform : etanol : asam fosfat 1% (50 : 1,92 :

0,15) merupakan fase gerak optimum dalam penelitian ini dengan dengan volume

penotolan 10 µL pada panjang gelombang pengamatan 422 nm. Nilai resolusi

yang diperoleh dari validasi metode adalah >1,25, nilai r = 0,995 dengan nilai

LOD 0,958 µg/mL dan LOQ 2,903 µg/mL, nilai presisi yang diperoleh < 11% dan

recovery 80-110%.

Kata Kunci: Kurkumin, dispersi padat ekstrak kunyit-maltodekstrin, medium

disolusi, pengembangan metode, KLT-densitometri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

x

ABSTRACT

Curcumin is one of the main component in turmeric that is responsible for

most of the therapeutic effects of turmeric, but low water solubility of curcumin

resulted in low bioavailability. Curcumin may be formulated in solid dispersion to

improve the dissolution. Dissolution testing is an initial screening to determine the

right formula of a solid dosage form. Therefore, the appropriate method of

analysis is required for the analysis of curcumin in the dissolution medium.

This study aims to develop a valid thin layer chromatography (TLC)-

densitometry method for the analysis of curcumin in the dissolution medium from

turmeric extract-maltodextrin based solid dispersion. The TLC system consists of

60 F254 silica gel as the stationary phase with chloroform: ethanol: acid (50 mL:

1,92 mL: 0,15 mL) as the mobile phase. Optimization of the mobile phase is done

by giving the variations in the type of acid in the mobile phase using formic acid

1%, glacial acetic acid 1%, and phosphoric acid 1%. Analysis of the results

conducted on the value of Rf, resolution, asymmetry factor and tailing factor.

Validation parameters are selectivity, linearity, accuracy, precision, sensitivity and

robustness.

The result showed chloroform: ethanol: phosphoric acid 1% (50 mL : 1,92

mL : 0,15 mL) is the optimum mobile phase in this study with 10 µL of spotting

volume, and operating at 422 nm. The resolution value is > 1,25, r = 0,995 with

LOD and LOQ 0,958 µg/mL and 2,903 µg/mL, with a precise of <11% and

recovery of 80-110%.

Keywords: Curcumin, turmeric extract-maltodextrin based solid dispersion,

dissolution medium, method development, TLC-densitometry

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................... vi

PRAKATA .................................................................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................................... ix

ABSTRACT .................................................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiv

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

METODE PENELITIAN .............................................................................................. 2

HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 5

Optimasi Sistem Kromatografi Lapis Tipis ............................................................... 5

Validasi Metode......................................................................................................... 8

KESIMPULAN ........................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 12

LAMPIRAN ................................................................................................................ 14

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................................ 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Nilai Rf, Resolusi, Asymmetry factor dan Tailing factor Sampel dalam

Sistem Fase Gerak Kloroform : Etanol : Asam ..................................... 5

Tabel II. Data Panjang Gelombang Maksimum .................................................. 7

Tabel III. Nilai Parameter Optimasi Volume Penotolan ....................................... 8

Tabel IV. Akurasi dan Presisi Intraday dan Interday Metode (n=3) .................. 11

Tabel V. Data Parameter Robustness ................................................................. 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Densitogram Masing-Masing Sistem Fase Gerak ................................. 5

Gambar 2. Kurva Hubungan Konsentrasi dengan AUC Baku Kurkumin (n = 3) .. 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis (COA) Kurkumin ....................................... 15

Lampiran 2. Struktur Kurkuminoid (Ravindran et al., 2007) ............................. 16

Lampiran 3. Kromatogram Blanko Medium Disolusi ........................................ 16

Lampiran 4. Kromatogram Baku Kurkumin dan Sampel dalam Fase Gerak

Kloroform : Etanol : Asam Formiat 1% (50 : 1.92 : 0.15) ............. 16

Lampiran 5. Kromatogram Baku Kurkumin dan Sampel dalam Fase Gerak

Kloroform : Etanol : Asam Asetat Glasial 1% (50 : 1.92 : 0.15) ... 17

Lampiran 6. Kromatogram Baku Kurkumin dan Sampel dalam Fase Gerak

Kloroform : Etanol : Asam Fosfat 1% (50 : 1.92 : 0.15) ................ 18

Lampiran 7. Contoh Perhitungan Resolusi (Rs), Asymmetry factor dan Tailing

factor Pemisahan Sampel dengan Fase Gerak Optimum ............... 19

Lampiran 8. Kromatogram Scanning Panjang Gelombang Maksimum Kurkumin

pada λ = 422 nm ............................................................................ 20

Lampiran 9. Kromatogram Optimasi Volume Penotolan dalam Fase Gerak

Kloroform : Etanol : Asam Fosfat 1% ............................................ 20

Lampiran 10. Data Kurva Baku Kurkumin .......................................................... 21

Lampiran 11. Contoh Kromatogram Data Selektivitas Sampel dalam Medium

Disolusi ........................................................................................ 22

Lampiran 12. Contoh Perhitungan Data Akurasi dan Presisi .............................. 22

Lampiran 13. Perhitungan LOD dan LOQ ........................................................... 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

1

PENDAHULUAN

Kunyit merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan sebagai obat

tradisional di Indonesia yang mengandung berbagai kandungan fitokimia, salah satunya

adalah kurkuminoid. Kurkuminoid merupakan kelompok senyawa fenolik yang

memberikan warna kuning pada kunyit, dengan komponen utama adalah kurkumin yang

dikenal bertanggung jawab terhadap sebagian besar efek terapi, yaitu sebagai antioksidan,

antiinflamasi, antivirus, antibakteri, antifungi dan antikanker (Aggarwal et al., 2007).

Kurkumin termasuk dalam senyawa Biopharmaceutical Classification System

(BCS) kelas II, yaitu senyawa yang memiliki kelarutan dalam air yang rendah namun tidak

mengalami permasalahan dalam permeabilitas (Sermkaew et al., 2013). Salah satu usaha

yang dapat dilakukan untuk meningkatkan disolusi dari kurkumin adalah dengan membuat

formulasi kurkumin dalam dispersi padat, yaitu sistem yang terdiri dari satu atau beberapa

zat aktif yang terdispersi pada keadaan padat dalam suatu zat pembawa (Fudholi, 2013).

Uji disolusi yang merupakan salah satu uji untuk produk farmasi yang berbentuk solid,

termasuk dispersi padat yang juga menjadi skrining awal dalam pemilihan formula yang

tepat untuk digunakan dalam sediaan padat.

Metode yang tepat dan sesuai dibutuhkan dalam analisis suatu zat aktif dalam

medium disolusi. Berdasarkan literatur, terdapat beberapa metode analisis yang telah

dikembangkan untuk analisis kadar kurkumin dalam ekstrak. Penelitian mengenai

penetapan kadar kurkumin dalam sediaan dengan spektrofotometri UV telah dilakukan

oleh Sharma et al. (2012). Metode spektrofotometri dapat digunakan untuk menentukan

kadar total kurkuminoid, namun tidak dapat mengukur kadar dari masing-masing

komponen kurkuminoid sehingga metode ini tidak selektif (Pothitirat dan Gritsanapan,

2005). Penelitian lainnya tentang penetapan kadar dari kurkumin, demetoksikurkumin dan

bis-demetoksikurkumin menggunakan metode KCKT fase terbalik telah dilakukan oleh

Jadhav et al. (2007). Metode KCKT merupakan metode yang selektif dan reliabel, namun

metode ini membutuhkan preparasi awal dari sampel untuk memastikan pengotor tidak

ikut terdeteksi. Menurut Tonnesen dan Karlsen (1985), preparasi awal seperti ekstraksi

pada sampel yang mengandung senyawa kurkumin dapat menyebabkan terjadinya

perubahan kimia pada kurkumin karena kurkumin mengalami polimerisasi dengan lapisan

medium dan pelarut.

Metode kromatografi lapis tipis (KLT)-densitometri menjadi metode yang tepat

digunakan untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi. KLT merupakan metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

2

kromatografi yang sederhana karena sampel dapat langsung ditotolkan, hanya

membutuhkan sampel dalam jumlah sedikit, analisis dapat dilakukan secara paralel,

selektif serta ekonomis sehingga dapat digunakan secara luas untuk analisis senyawa

organik (Gandjar dan Rohman, 2012).

Metode KLT pernah dilakukan oleh Tonnesen dan Karlsen (1986) dengan

menggunakan fase diam silika gel dan fase gerak kloroform : etanol : air (25 mL : 0,96 mL

: 0,04 mL) untuk analisis kurkumin dari sampel kurkuminoid, namun untuk aplikasi

metode KLT tersebut pada sampel disolusi perlu dilakukan optimasi dan validasi terlebih

dahulu.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengembangan metode KLT-densitometri

untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak kunyit-

maltodekstrin yang selektif dalam analisis kurkuminoid serta memenuhi parameter validasi

metode yang ditetapkan.

METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat densitometer

(CAMAG TLC Scanner 3 CAT. No. 027.6485 SER. No. 160602), semiautomatic sampler

(CAMAG Linomat 5 CAT No. 027.7808. SER. No. 170610), bejana kromatografi

(CAMAG), timbangan analitik, makropipet (Socorex ACURA 825), mikropipet 20-200 µL

dan 100-1000 µL (Socorex ACURA 825), alat-alat gelas (Pyrex), pH meter.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel disolusi dispersi padat

ekstrak kunyit-maltodekstrin, baku kurkumin isolat dengan kadar 98% terhadap baku

Nacalai, dapar fosfat, SLS, lempeng KLT silika gel 60 F254 (E.Merck), kloroform p.a (E.

Merck), metanol p.a (E. Merck) , etanol p.a (E.Merck), asam formiat (E. Merck), asam

fosfat (E. Merck), asam asetat glasial (E. Merck) dan akuades.

Pembuatan Larutan Stok Baku Kurkumin

Larutan stok baku kurkumin dibuat dalam konsentrasi 1000 ppm. Larutan disiapkan

dengan menimbang 1 mg baku kurkumin kemudian dilarutkan ke dalam 1 mL metanol.

Pembuatan Larutan Seri Baku Kurkumin

Larutan seri baku kurkumin dibuat sebanyak 9 seri konsentrasi larutan dengan

rentang konsentrasi 0,5 µg/mL - 30 µg/mL dalam volume 5 mL. Larutan baku kurkumin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

3

dengan volume tertentu diencerkan dengan medium disolusi. Dilakukan tiga kali replikasi

untuk setiap konsentrasi.

Pembuatan Medium Disolusi

Medium dibuat dengan melarutkan 0,5% SLS dalam 20 Mm dapar fosfat pH 6,00.

Pembuatan Dispersi Padat Ekstrak Kunyit-Maltodekstrin

Ekstrak kunyit dilarutkan dalam etanol sedangkan maltodekstrin dilarutkan dalam

akuades. Kedua larutan dicampur dengan pemanasan dan pengadukan. Larutan kemudian

dikeringkan dengan metode spray drying.

Preparasi Sampel

Sampel dispersi padat disiapkan dengan menimbang 500 mg dispersi padat ekstrak

kunyit-maltodekstrin kemudian dilarutkan dalam medium disolusi.

Optimasi Sistem Kromatografi Lapis Tipis

Fase Gerak

Fase gerak kloroform : etanol : asam (50 mL : 1,92 mL : 0,15 mL) dibuat

berdasarkan penelitian Tonnesen dan Karlsen (1986) dengan melakukan modifikasi pada

air menjadi jenis asam.

Volume Penotolan

Optimasi volume penotolan dilakukan menggunakan larutan sampel (1 mg/mL).

Panjang Gelombang

Optimasi panjang gelombang dilakukan pada rentang 400-500 nm menggunakan

larutan baku kurkumin dengan tiga tingkat konsentrasi.

Parameter Variabel

Fase gerak (variasi jenis asam) Asam Fosfat 1%, Asam Asetat Glasial 1%,

Asam Formiat 1%

Volume Penotolan 2,5 µL, 5 µL, 10 µL

Panjang Gelombang (400 nm-500nm) 5 µg/mL, 15 µg/mL, 30 µg/mL dengan volume

penotolan 10 µL

Analisis Hasil Optimasi Retardation factor, Resolusi, Asymmetry factor,

Tailing factor

Penotolan larutan uji berbentuk pita dengan lebar 6 mm dilakukan secara

semikuantitatif menggunakan Linomat pada lempeng KLT yang telah dipanaskan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

4

oven selama 7 menit dengan suhu 100oC. Penotolan dilakukan dengan jarak 1 cm dari

bawah, 1 cm dari kanan dan 1 cm dari kiri lempeng KLT. Kecepatan penotolan adalah 50

nL/s. Penjenuhan bejana dilakukan selama 30 menit. Jarak pengembangan adalah 8 cm.

Lempeng hasil pengembangan dipindai dengan TLC scanner.

Validasi Metode

Selektivitas

Selektivitas diukur dari sampel dispersi padat ekstrak kunyit-maltodekstrin yang

dilarutkan dalam medium disolusi (0,125 mg/mL) dengan tiga kali replikasi. Analisis

dilakukan sesuai kondisi yang telah ditetapkan.

Linearitas

Linearitas diukur menggunakan larutan baku dengan 9 tingkat konsentrasi, yaitu

0,5 µg/mL, 1,0 µg/mL, 2,5 µg/mL, 5 µg/mL, 10 µg/mL, 15 µg/mL, 20 µg/mL, 25 µg/mL,

dan 30 µg/mL, dengan tiga kali replikasi untuk setiap larutan. Analisis dilakukan sesuai

kondisi yang telah ditetapkan.

Akurasi dan Presisi

Akurasi dan presisi intraday dari metode diukur dengan analisis larutan baku

dengan tiga tingkat konsentrasi, yaitu 5 µg/mL, 15 µg/mL, dan 30 µg/mL dalam satu hari

dengan tiga kali replikasi. Akurasi dan presisi interday dari metode diukur dengan

mengikuti tahapan intraday yang dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Analisis

dilakukan sesuai kondisi yang telah ditetapkan.

Sensitivitas (LOD dan LOQ)

Sensitivitas diukur dari larutan baku dengan konsentrasi larutan 0,5 µg/mL – 2,5

µg/mL dengan tiga kali replikasi. Analisis dilakukan sesuai kondisi yang telah ditetapkan.

Robustness

Robustness dari metode ditentukan dengan membuat sedikit perubahan dalam

parameter metode yang telah ditetapkan. Kondisi yang diubah adalah lama pemanasan plat

KLT yaitu selama 10 menit dan suhu pemanasan 90oC. Digunakan larutan baku kurkumin

dengan konsentrasi 15 µg/mL dengan tiga kali replikasi. Larutan uji kemudian dianalisis

sesuai kondisi yang telah ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Optimasi Sistem Kromatografi Lapis Tipis

Fase Gerak

Sistem fase gerak dalam penelitian ini berdasarkan pada penelitian Tonnesen dan

Karlsen (1986) yang menggunakan fase gerak kloroform : etanol : air (25 mL : 0,96 mL :

0,04 mL) untuk analisis kurkumin dalam sampel kurkuminoid. Namun, hasil yang

diperoleh tidak menunjukkan resolusi pemisahan yang baik antara kurkumin dengan

komponen kurkuminoid yang lain karena terjadi interaksi antara kurkumin dengan silanol

dari fase diam KLT menyebabkan adsorpsi parsial sehingga menghasilkan resolusi

pemisahan yang rendah dan terjadi tailing. Berdasarkan studi tersebut, penambahan asam

dalam fase gerak dapat dilakukan untuk mencegah adsorpsi parsial dari sampel sehingga

dapat menghasilkan pemisahan untuk komponen kurkuminoid (Tonnesen dan Karlsen,

1986).

Tanpa asam Asam Formiat

Asam Asetat Glasial Asam Fosfat

Gambar 1. Densitogram Masing-Masing Sistem Fase Gerak

Optimasi fase gerak kloroform : etanol : asam dilakukan dengan memberikan

variasi pada jenis asam dalam sistem fase gerak menggunakan asam formiat 1%, asam

asetat glasial 1%, dan asam fosfat 1%. Gambar 1 menunjukkan hasil densitogram untuk

masing-masing sistem fase gerak. Pada sistem fase gerak dengan air tanpa asam, terjadi

tailing dan komponen kurkuminoid tidak menghasilkan resolusi pemisahan yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

6

Pada sistem fase gerak dengan asam, hasil yang diperoleh menunjukkan resolusi

pemisahan yang lebih baik dari sistem fase gerak tanpa asam. Namun, sistem fase gerak

dengan asam fosfat menunjukkan hasil yang paling baik, dimana tidak terjadi tailing dan

setiap komponen kurkuminoid dapat terpisah optimal. Optimasi sistem fase gerak dengan

asam kemudian dinilai berdasarkan perhitungan nilai retardation factor (Rf), resolusi (Rs),

asymmetry factor dan tailing factor yang ditunjukkan dalam Tabel I. Berdasarkan hasil

densitogram yang diperoleh, sistem fase gerak yang memberikan hasil tailing adalah fase

gerak tanpa asam > asam asetat glasial 1% > asam formiat 1% > asam fosfat 1%.

Tabel I. Nilai Rf, Resolusi, Asymmetry factor dan Tailing factor Sampel dalam Sistem Fase

Gerak Kloroform : Etanol : Asam

Variasi Asam Rf Resolusi Asymmetry factor Tailing factor

Tanpa asam 0,67 1,67 0,4 0,7

Asam formiat 1% 0,83 1,18 0,5 0,77

Asam asetat

glasial 1% 0,81 1,14 0,55 0,75

Asam fosfat 1% 0,62 2,20 0,97 0,97

Hasil yang diperoleh menunjukkan fase gerak kloroform : etanol : asam fosfat 1%

(50 mL : 1,92 mL : 0,15 mL) memberikan pemisahan yang paling baik terhadap kurkumin,

demetoksikurkumin dan bis-demetoksikurkumin. Hal ini ditunjukkan dari pemisahan

sampel dengan fase gerak tersebut telah memenuhi parameter optimum, yaitu nilai Rf (0,1-

0,3≤Rf≤0,8-0,9), nilai asymmetry factor dan tailing factor (0,9≤A0,05≤1,1) (Rashmin et

al., 2012), serta nilai resolusi (Rs) > 1,25 (Spangenberg et al., 2011). Nilai resolusi yang

diperoleh untuk sampel adalah 2,20, menunjukkan pemisahan yang baik antara kurkumin

dengan komponen kurkuminoid yang lain. Nilai asymmetry factor dan tailing factor juga

telah memenuhi kriteria yang ditetapkan, yaitu >0,9 yang menunjukkan bahwa bentuk peak

dari kromatogram yang diperoleh memiliki bentuk simetris.

Hasil yang diperoleh dari fase gerak kloroform : etanol : asam formiat 1% dan fase

gerak kloroform : etanol : asam asetat glasial 1% dalam Tabel I menunjukkan pemisahan

senyawa tidak memenuhi nilai parameter optimum. Pemisahan senyawa kurkumin dari

komponen lainnya yang tidak optimal juga dapat dilihat dari kromatogram yang diperoleh

(Lampiran 4 dan Lampiran 5). Bentuk peak dari kromatogram menunjukkan terjadinya

tailing. Tailing dapat disebabkan oleh adanya interaksi antara kurkumin dengan fase diam

yang cukup kuat. Hal ini terjadi ketika hanya sedikit gugus silanol pada fase diam yang

mengalami protonasi, sehingga gugus silanol bebas mampu menghasilkan interaksi yang

cukup kuat dengan kurkumin (Kim et al., 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

7

Asam fosfat memiliki sifat yang lebih asam dari asam formiat maupun asam asetat

glasial, ditunjukkan dari nilai pKa sebesar 2,16. Penambahan asam fosfat dalam fase gerak

menciptakan suasana yang paling asam dalam sistem dibandingkan penambahan dengan

jenis asam lain, sehingga membantu mengurangi adsorpsi awal sampel pada fase diam,

yang dapat terjadi akibat adanya interaksi ikatan hidrogen antara gugus OH fenolik pada

kurkumin dengan gugus silanol bebas pada fase diam silika gel (Kim et al., 2014).

Penambahan asam ini menyebabkan interaksi antara kurkumin dengan gugus silanol bebas

dari permukaan silika ketika proses elusi menjadi lemah karena semakin banyak gugus

silanol yang mengalami protonisasi, sehingga interaksi dipol-dipol yang terjadi tidak cukup

kuat untuk menahan kurkumin pada fase diam. Hal ini kemudian berpengaruh pada hasil

kromatogram yang diperoleh dari fase gerak kloroform : etanol : asam fosfat 1%, dimana

tidak terjadi tailing dan kromatogram yang terbentuk memenuhi parameter optimal.

Optimasi Panjang Gelombang

Penetapan panjang gelombang pengamatan dilakukan dengan tujuan menentukan λ

optimum dari analit sehingga analit yang terdeteksi dapat memberikan respon optimum.

Optimasi panjang gelombang dilakukan pada rentang 400-500 nm. Menurut Brittain

(2014), rentang panjang gelombang maksimum kurkumin dalam berbagai macam pelarut

berada dalam kisaran 420 nm – 430 nm. Analisis dilakukan menggunakan larutan baku

kurkumin dengan tiga tingkat konsentrasi (5 µg/mL, 15 µg/mL dan 30 µg/mL) dan tiga

kali replikasi untuk masing-masing larutan dengan tujuan memastikan spektrum yang

dihasilkan setiap konsentrasi memiliki pola spektrum yang sama. Hasil yang diperoleh

menunjukkan terjadi pergeseran panjang gelombang spektrum untuk setiap tingkat

konsentrasi, dimana semakin tinggi konsentrasi larutan maka spektrum akan mengalami

pergeseran ke arah panjang gelombang yang lebih besar (pergeseran batokromik) (Yadav,

2005). Namun, puncak absorpsi maksimum setiap konsentrasi larutan berada pada panjang

gelombang yang sama, yaitu pada 422 nm.

Tabel II. Data Panjang Gelombang Maksimum

Konsentrasi Larutan Panjang Gelombang Maksimum

5 µg/mL 422 nm

15 µg/mL 422 nm

30 µg/mL 422 nm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

8

Optimasi Volume Penotolan

Optimasi volume penotolan dilakukan dengan volume penotolan 2,5 µL, 5 µL, dan

10 µL. Analisis dilakukan berdasarkan parameter resolusi, asymmetry factor dan tailing

factor. Volume penotolan optimal yang diperoleh adalah 10 µg/mL. Setiap hasil yang

diperoleh untuk masing-masing volume penotolan menunjukkan nilai parameter yang

memenuhi nilai parameter optimal. Namun, dalam analisis hasil uji disolusi, volume

penotolan yang cukup besar dibutuhkan agar kadar kurkumin tetap dapat terkuantifikasi

terutama pada waktu-waktu awal disolusi (±10 menit), dimana sampel disolusi

mengandung konsentrasi analit (kurkumin) yang relatif kecil, sehingga volume penotolan

optimal dalam penelitian ini adalah 10 µL.

Tabel III. Nilai Parameter Optimasi Volume Penotolan

Volume

penotolan Resolusi

Asymmetry

factor

Tailing

factor

2,5 µL 1,89 1 1

5 µL 1,70 1 1

10 µL 1,31 1 1

Validasi Metode

Selektivitas

Parameter selektivitas digunakan untuk mengetahui kemampuan metode dalam

memisahkan analit target dengan komponen lain di dalam sampel (AOAC, 2002).

Penentuan selektivitas dapat dilihat dari pemisahan peak kurkumin dan

demetoksikurkumin pada sampel dengan konsentrasi yang rendah. Hasil pemisahan yang

diperoleh untuk selektivitas kemudian dinyatakan dalam nilai resolusi (Rs).

Selektivitas dari metode diperoleh dengan menggunakan kloroform : etanol : asam

fosfat 1% dalam volume 50 mL : 1,92 mL : 0,15 mL sebagai fase gerak karena dapat

memberikan pemisahan yang paling optimum untuk kurkumin, desmetoksikurkumin dan

bis-desmetoksikurkumin. Analisis dilakukan terhadap sampel dengan tiga kali replikasi.

Nilai resolusi (Rs) yang diperoleh untuk masing-masing replikasi adalah 2,0; 1,7; dan 2,0.

Hasil telah memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk nilai resolusi, yaitu >1,25

(Spangenberg et al., 2011), sehingga metode KLT-densitometri yang dikembangkan

selektif untuk memisahkan kurkumin dengan komponen kurkuminoid yang lain.

Linearitas

Linearitas dari metode dapat ditentukan dari nilai koefisien korelasi (r) kurva baku.

Persamaan kurva baku yang dihasilkan menunjukkan hubungan yang linear antara respon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

9

pengukuran (AUC) dengan konsentrasi larutan uji (µg/mL) yang menghasilkan nilai r.

Dalam penelitian ini, digunakan 9 tingkat konsentrasi larutan baku kurkumin (0,5 µg/mL –

30 µg/mL) dengan 3 kali replikasi. Hasil dievaluasi dengan metode least square analysis

menggunakan fasilitas pada Ms. Office Excel 2007. Hasil analisis statistik memberikan

nilai P < 0,05 pada uji ANOVA yang mengindikasikan persamaan kurva baku yang dibuat

pada konsentrasi 0,5 µg/mL – 30 µg/mL valid. Linearitas hubungan antara AUC dan

konsentrasi larutan uji ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi r = 0,995 yang

memenuhi persyaratan linearitas yang ditetapkan oleh AOAC, yaitu r > 0,99. Koefisien

determinasi yang diperoleh, yaitu r2

= 0,992. Persamaan kurva baku dari hasil analisis

adalah y = 567,37x + 167,54. Kurva baku yang diperoleh menunjukkan peningkatan

konsentrasi akan memberikan peningkatan respon pengukuran (AUC). Nilai signifikansi f

dari hasil analisis menunjukkan bahwa garis regresi signifikan untuk digunakan.

Gambar 2. Kurva Hubungan Konsentrasi dengan AUC Baku Kurkumin (n = 3)

Akurasi dan Presisi

Parameter akurasi ditetapkan dengan tujuan mengetahui kedekatan hasil

pengukuran dengan nilai sebenarnya dari larutan uji setelah pengujian dilakukan dengan

suatu metode (AOAC, 2002). Sedangkan parameter presisi ditetapkan dengan tujuan

mengetahui kedekatan nilai antara masing-masing hasil uji dibawah kondisi metode yang

telah ditetapkan (AOAC, 2002). Akurasi dari metode ditetapkan dengan metode spiked

placebo. Dalam penelitian ini, parameter akurasi dan presisi ditetapkan secara intraday dan

interday hari ke-1, 2, dan 3 untuk melihat akurasi dan presisi dari metode ketika

pengulangan dilakukan dilakukan di bawah kondisi yang sama dalam hari yang sama atau

ketika metode digunakan pada hari yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

10

Akurasi dan presisi dari metode ditetapkan dari pengukuran konsentrasi yang

diperoleh dari larutan baku dengan tiga tingkat konsentrasi, yaitu 5 µg/mL, 15 µg/mL, dan

30 µg/mL. Parameter akurasi dievaluasi berdasarkan perhitungan % recovery dan

parameter presisi dievaluasi berdasarkan perhitungan % Koefisien Variasi (KV).

Menurut AOAC (2012), kriteria penerimaan untuk akurasi, yaitu berdasarkan nilai

mean recovery pada konsentrasi analit 1 ppm adalah 80-110%, 10 ppm adalah 80-110%,

dan pada konsentrasi 100 ppm adalah 90-107%. Kriteria penerimaan untuk presisi,

berdasarkan nilai KV untuk konsentrasi analit 1 ppm, 10 ppm dan 100 ppm masing-masing

adalah 11%, 7,3% dan 5,3%. Hasil % recovery dan % KV yang diperoleh dalam penelitian

ditunjukkan dalam Tabel I. Hasil yang diperoleh memenuhi kriteria yang ditetapkan

AOAC untuk konsentrasi analit tertentu, baik akurasi dan presisi intraday dan interday.

Hal ini menunjukkan ketepatan dan kedekatan hasil yang diperoleh diantara seri larutan

sehingga menunjukkan bahwa metode yang dikembangkan akurat dan presisi.

Sensitivitas

Sensitivitas dari metode dinyatakan dalam nilai limit of detection (LOD) dan limit

of quantification (LOQ). Dalam penelitian ini, nilai sensitivitas diperoleh dengan rumus

standar deviasi (SD) blanko. Nilai SD blanko diperoleh dengan metode least square

analysis. Nilai LOD dari metode yang dikembangkan adalah 0,958 µg/mL atau 9,58

ng/totolan dan nilai LOQ dari metode adalah 2,903 µg/mL atau 29,03 ng/totolan. Hasil

yang diperoleh untuk nilai LOD dan LOQ menunjukkan sensitivitas dari metode yang

tinggi untuk analisis larutan kurkumin dalam medium disolusi.

Robustness

Robustness dari metode KLT-densitometri yang dikembangkan ditentukan selama

pengembangan metode dengan membuat perbedaan terhadap parameter metode, yaitu suhu

pemanasan lempeng mnejadi 90oC. Hasil yang diperoleh menunjukkan terjadi pergeseran

nilai retardation factor (Rf) serta nilai % KV hasil pengukuran (AUC) yang diperoleh

relatif besar walaupun masih memenuhi kriteria penerimaan nilai % KV yang ditetapkan

oleh AOAC untuk konsentrasi analit 15 µg/mL, yaitu ≤7,3%. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa metode ini hanya dapat dilakukan di bawah kondisi yang telah ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

11

Tabel IV. Akurasi dan Presisi Intraday dan Interday Metode (n=3)

Konsentrasi Teoretis

(µg/mL)

Konsentrasi Terukur

(µg/mL) Akurasi (% recovery) Presisi (% KV)

Intraday

5 µg/mL 5,10 102,15 3,14

15 µg/mL 14,71 97,87 5,53

30 µg/mL 29,46 98,24 1,43

Interday 1

5 µg/mL 5,06 100,71 0,83

15 µg/mL 14,44 96,17 1,20

30 µg/mL 30,77 102,41 1,64

Interday 2

5 µg/mL 5,27 105,40 6,13

15 µg/mL 16,01 106,42 5,67

30 µg/mL 28,94 96,44 2,40

Interday 3

5 µg/mL 5,08 101,48 1,80

15 µg/mL 13,56 90,58 3,50

30 µg/mL 30,23 100,67 1,63

Tabel V. Data Robustness Metode

Replikasi Rf AUC % KV AUC

1 0,79 12686,0

2 0,78 11857,2 7,19

3 0,77 10984,1

KESIMPULAN

Metode kromatografi lapis tipis-densitometri yang dikembangkan dalam penelitian ini

selektif untuk analisis kurkuminoid dengan fase gerak optimal kloroform : etanol : asam

fosfat 1% (50 : 1,92 : 0,15) serta memenuhi parameter validasi yang ditentukan

berdasarkan AOAC, yaitu selektivitas dengan nilai >1,25, linearitas dengan nilai r = 0,995,

akurasi dengan nilai %recovery 80-110%, presisi dengan nilai %KV yang diperoleh <

11%, dan sensitivitas dengan nilai LOD 0,958 µg/mL dan LOQ 2,903 µg/mL sebagai

metode analisis untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

12

DAFTAR PUSTAKA

Aggarwal, B.B., Surh, Y., and Shishodia, S., 2007. The Molecular Targets and

Therapeutic Uses of Curcumin in Health and Disease.

AOAC, 2002. AOAC Guidelines for Single Laboratory Validation of Chemical Methods

for Dietary Supplements and Botanicals. AOAC International, 5-26.

AOAC, 2012. Guidelines for Standard Method Performance Requirements. AOAC

International, 8-9.

Brittain, H.G., 2014. Profiles of Drug Substances, Excipients, and Related Methodology,

Vol. 39.

Fudholi, A., 2013. Disolusi dan Pelepasan Obat In-vitro.

Gandjar, I.G. dan Rohman, A., 2012. Analisis Obat Secara Spektrofotometri dan

Kromatografi.

Jadhav, B.K., Mahadik, K.R., and Paradkar, A. R., 2007. Development and Validation of

Improved Reversed Phase-HPLC Method for Simultaneous Determination of

Curcumin, Demethoxycurcumin and Bis-Demethoxycurcumin. Chromatographia,

(65), 483-488.

Kim, S., Stebe, M.J., Blin, J.L., and Pasc, A., 2014. pH-controlled Delivery of Curcumin

From a Compartmentalized Solid Lipid Nanoparticle- Mesostructured Silica

Matrix. Journal of Materials Chemistry B, (2), 7910-7917.

Pothitirat, W., and Gritsanapan, W., 2005. Quantitative Analysis of Curcumin,

Demethoxycurcumin and Bisdemethoxycurcumin in the Crude Curcuminoid

Extract from Curcuma longa in Thailand by TLC-Densitometry. Journal of

Pharmaceutical Sciences, 32(1-2), 23-30.

Rashmin P., Mrunali P., Nitin, D., Nidhi D., and Bharat P., 2012. HPTLC Method

Development and Validation: Strategy to Minimize Methodological Failures.

Journal of Food and Drug Analysis, 20(4), 794-804.

Sermkaew, N., Wiwattanawongsa, K., Ketjinda, W., and Wiwattanapatapee, R., 2013.

Development, Characterization and Permeability Assessment Based on Caco-2

Monolayers of Self-Microemulsifying Floating Tablets of Tetrahydrocurcumin.

American Association of Pharmaceutical Scientists, (14)1, 321-331.

Sharma, K., Agrawal, S.S., dan Gupta, M., 2012. Development and Validation of UV

Spectrophotometric Method for the Estimation of Curcumin in Bulk Drug and

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

13

Pharmaceutical Dosage Forms. International Journal of Drug Development and

Research, (4)2, 375-380.

Spangenberg, B., Poole, C.F., and Weins, Ch., 2011. Quantitative Thin-Layer

Chromatography: A Practical Survey.

Tonnesen, H.H., and Karlsen, J., 1985. Studies of Curcumin and Curcuminoids: VI.

Kinetics of Curcumin Degradation in Aqueous Solution. Z Lebensm Unters Forsch,

180(5), 402-404.

Tonnesen, H.H., and Karlsen, J., 1986. Studies of Curcumin and Curcuminoids: VII.

Chromatographic Separation and Quantitative Analysis of Curcumin and Related

Compounds. Z Lebensm Unters Forsch, (182), 215-218.

Yadav, L.D.S., 2005, Organic Spectroscopy.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

14

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

15

Lampiran 1. Certificate of Analysis (COA) Kurkumin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

16

Lampiran 2. Struktur Kurkuminoid (Ravindran et al., 2007)

Lampiran 3. Kromatogram Blanko Medium Disolusi (0,5% b/v SLS dalam 20 mM

dapar fosfat)

Lampiran 4. Kromatogram Baku Kurkumin dan Sampel dalam Fase Gerak

Kloroform : Etanol : Asam Formiat 1% (50 : 1,92 : 0,15)

1. Kromatogram Baku Kurkumin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

17

2. Kromatogram Sampel Dispersi Padat Ekstrak Kunyit-Maltodekstrin

Lampiran 5. Kromatogram Baku Kurkumin dan Sampel dalam Fase Gerak

Kloroform : Etanol : Asam Asetat Glasial 1% (50 : 1,92 : 0,15)

1. Kromatogram Baku Kurkumin

2. Kromatogram Sampel Dispersi Padat Ekstrak Kunyit-Maltodekstrin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

18

Lampiran 6. Kromatogram Baku Kurkumin dan Sampel dalam Fase Gerak

Kloroform : Etanol : Asam Fosfat 1% (50 : 1,92 : 0,15)

1. Kromatogram Baku Kurkumin

2. Kromatogram Sampel Dispersi Padat Ekstrak Kunyit-Maltodekstrin

Data Replikasi Nilai Rf, Resolusi, Asymmetry factor dan Tailing factor Sampel dalam Fase

Gerak Kloroform : Etanol : Asam Fosfat 1% (50 mL : 1,92 mL : 0,15 mL)

Replikasi Rf

Kurkumin Resolusi

Asymmetry

factor

Tailing

factor

1 0,63 1,92 1 1

2 0,61 2,19 1 1

3 0,63 2,50 0,92 0,90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

19

Lampiran 7. Contoh Perhitungan Resolusi (Rs), Asymmetry factor dan Tailing factor

Pemisahan Sampel dengan Fase Gerak Optimum

1. Perhitungan Resolusi (Rs)

( ) ( )

Keterangan:

Rf1 dan Rf2 = nilai Rf dari peak 1 dan 2

W1 dan W2 = lebar peak 1 dan 2

Diketahui : Rf kurkumin = 0,63

Rf demetoksikurkumin = 0,39

( ) ( )

( ) ( )

( )

( ) ( )

= 1,92

2. Perhitungan Asymmetry factor (As)

Keterangan:

a = jarak dari titik terdepan hingga titik puncak maksimum diukur pada 10% dari

tinggi puncak.

b = jarak dari titik puncak maksimum hingga titik akhir puncak diukur pada 10%

dari tinggi puncak.

Diketahui : a = 0,4

b = 0,4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

20

As =

= 1

3. Perhitungan Tailing factor

Tailing factor =

=

( )

= 1

Lampiran 8. Kromatogram Scanning Panjang Gelombang Maksimum Kurkumin

pada λ = 422 nm

Lampiran 9. Kromatogram Hasil Optimasi Volume Penotolan dalam Fase Gerak

Kloroform : Etanol : Asam Fosfat 1%

1. Volume Penotolan 2,5 µL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

21

2. Volume Penotolan 5 µL

3. Volume Penotolan 10 µL

Lampiran 10. Data Kurva Baku Kurkumin

Replikasi I Replikasi II Replikasi III

Konsentrasi AUC Konsentrasi AUC Konsentrasi AUC

0,5 198,5 0,5 187,5 0,5 320,5

1 559,7 1 458,1 1 583,1

2,5 1953,2 2,5 2005 2,5 1986,3

5 3050,7 5 3195,5 5 2086,1

10 6446,5 10 6133,8 10 4710,6

15 10216,8 15 8772,9 15 8824,2

20 11351,4 20 12084,4 20 10991,7

25 14125 25 14283,4 25 14670,6

30 16307,8 30 16835,5 30 17713,6

a = 567,3

b = 167,5

r = 0,995

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

22

Lampiran 11. Contoh Kromatogram Data Selektivitas Sampel dalam Medium

Disolusi

Lampiran 12. Contoh Perhitungan Data Akurasi dan Presisi

Nilai % recovery dihitung sebagai berikut:

Nilai % KV dihitung sebagai berikut:

a. Contoh perhitungan konsentrasi teoretis (replikasi 1)

Penimbangan baku kurkumin = 1,0677 mg

Konsentrasi stok kurkumin =

= 0,042708 mg/mL = 42,708 µg/mL

Konsentrasi 5 µg/mL

C1 . V1 = C2 . V2

42,708 µg/mL . V1 = 5 µg/mL . 5 mL

V1 = 0,585 mL

Konsentrasi 15 µg/mL

C1 . V1 = C2 . V2

42,708 µg/mL . V1 = 15 µg/mL . 5 mL

V1 = 1, 756 mL

Konsentrasi 30 µg/mL

C1 . V1 = C2 . V2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

23

42,708 µg/mL . V1 = 30 µg/mL . 5 mL

V1 = 3,512 mL

b. Contoh perhitungan konsentrasi sebenarnya (replikasi 1)

5 µg/mL y = 567,3 x + 167,5

2965,4 = 567,3 x + 167,5

x = 4,93

15 µg/mL y = 567,3 x + 167,5

8213,2 = 567,3 x + 167,5

x = 14,18

30 µg/mL y = 567,3 x + 167,5

16621,4 = 567,3 x + 167,5

x = 29

c. Contoh perhitungan % recovery (replikasi 1)

5 µg/mL

= 98,72%

15 µg/mL

= 94,34%

30 µg/mL

= 96,74%

d. Contoh perhitungan % KV (replikasi 1)

5 µg/mL

= 3,14%

15 µg/mL

= 5,53%

30 µg/mL

= 1,43%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

24

e. Contoh hasil % recovery dan % KV

Konsentrasi

Teoretis

(µg/mL)

AUC

Konsentrasi

Terukur

(µg/mL)

Recovery

(%)

Mean

Recovery

(%)

SD KV (%)

Intraday

4,996 2965,4 4,93 98,72

4,999 3145,2 5,25 105,00 102,15 0,16 3,14

4,993 3077,5 5,13 102,74

15,033 8213,2 14,18 94,34

15,079 9045,2 15,65 103,78 97,87 0,81 5,53

14,981 8283,8 14,31 95,50

29,981 16621,4 29,00 96,74

29,998 16935 29,56 98,53 98,24 0,42 1,43

29,996 17091,7 29,83 99,46

Lampiran 13. Perhitungan LOD dan LOQ

Nilai batas deteksi (LOD) dihitung sebagai berikut:

Nilai batas kuantifikasi (LOQ) dihitung sebagai berikut:

Keterangan:

σ = standar deviasi dari respons

S = slope dari kurva baku.

Diketahui : σ = 164,7027407

S = 567,366161

( )

= 0,958 µg/mL

( )

= 2,903 µg/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS … · pengembangan metode kromatografi lapis tipis-densitometri untuk analisis kurkumin dalam medium disolusi dari dispersi padat ekstrak

25

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Pengembangan Metode

Kromatografi Lapis Tipis-Densitometri untuk Analisis

Kurkumin dalam Medium Disolusi dari Dispersi Padat

Ekstrak Kunyit-Maltodekstrin” memiliki nama lengkap

Trensia Neovelina Imel Sigalingging, yang lahir di

Pontianak, 22 Agustus 1995. Penulis merupakan anak

pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Almer Fabianus

Sigalingging dan Renny Tiur Lina Simorangkir. Penulis

menyelesaikan pendidikan formal di TK Don Bosco

Mataram (2001), SD Bruder Melati Pontianak (2007), SMP

YPJ Tembagapura (2010), SMA Pangudi Luhur Van Lith

Muntilan (2013) dan melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

pada tahun 2013. Selama menjadi mahasiswa Fakultas Farmasi, penulis pernah menjadi

asisten praktikum Farmakologi dan Toksikologi serta asisten praktikum Formulasi dan

Teknologi Sediaan Farmasi, serta aktif dalam berbagai organisasi dan kepanitiaan, yaitu

pengurus BEMF divisi Kesejahteraan Mahasiswa (2014/2015), panitia PPRtoS 2013,

panitia Latihan Kepemimpinan 2014, koordinator divisi Dana dan Usaha TITRASI 2014,

dan bendahara PPRtoS 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI