79
KKN U Pemberdayaan Masyara 19 dengan LEMBAGA PENELI UN 1. DUA DESA KECAM 2. TIGA BELAS DESA 3. TUJUH DESA KEC 4. DUA DESA KECAM 5. DUA DESA KECAM KUMPULAN ARTIKEL UNNES BERSAMA LAWAN COVID-19 akat Kebumen dalam Menghadapi Situas n Mengenal Potensi Desa Berbasis Eduk PUSAT PENGEMBANGAN KKN ITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MA NIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2020 MATAN ALIAN KABUPATEN KEBUMEN A KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN CAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KE MATAN SRUWENG KABUPATEN KEBU MATAN ADIMULYO KABUPETEN KEBU si Pandemi Covid- kasi ASYARAKAT N KEBUMEN EBUMEN UMEN UMEN

KUMPULAN ARTIKEL -19

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KUMPULAN ARTIKEL -19

KKN UNNES BERSAMA LAWAN COVID

Pemberdayaan Masyarakat 19 dengan Mengenal Potensi Desa Berbasis Edukasi

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

1. DUA DESA KECAMATAN ALIAN KABUPATEN KEBUMEN

2. TIGA BELAS DESA KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN

3. TUJUH DESA KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN

4. DUA DESA KECAMATAN SRUWENG KABUPATEN KEBUMEN

5. DUA DESA KECAMATAN ADIMULYO KABUPETEN KEBUMEN

KUMPULAN ARTIKEL

KKN UNNES BERSAMA LAWAN COVID-19

Pemberdayaan Masyarakat Kebumen dalam Menghadapi Situasi Pandemi Covid19 dengan Mengenal Potensi Desa Berbasis Edukasi

PUSAT PENGEMBANGAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2020

DESA KECAMATAN ALIAN KABUPATEN KEBUMEN

DESA KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN

DESA KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN

DESA KECAMATAN SRUWENG KABUPATEN KEBUMEN

DESA KECAMATAN ADIMULYO KABUPETEN KEBUMEN

Kebumen dalam Menghadapi Situasi Pandemi Covid-19 dengan Mengenal Potensi Desa Berbasis Edukasi

MASYARAKAT

DESA KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN

DESA KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN

DESA KECAMATAN SRUWENG KABUPATEN KEBUMEN

DESA KECAMATAN ADIMULYO KABUPETEN KEBUMEN

Page 2: KUMPULAN ARTIKEL -19

Kumpulan artikel ini terdiri dari mahasiswa KKN BMC UNNES 2020 di Kabupaten Kebumen, dimana terdapat 8 kelompok yaitu :

Kelompok 1

1. Febri Fera 2. Nahdiah Masayu 3. Farida Pramestian 4. Yuni Kartika 5. Fathurrohmah Hasanah

Kelompok 2

1. Hannifah Rizky Amaliani 2. Bisri Rahayuningsih 3. Riska Suranti 4. Oktav Awangga Putra 5. Muhammad Fahmi Yazid

Kelompok 3

1. Nurul Ailia 2. Ida Agustina 3. Anugrah Putra Wibowo 4. Sabri Anami 5. Nisrina Khoerunisa

Kelompok 4

1. Fina Nazilaturrohmah 2. Galuh Dwi Novanda 3. Rachmadhani Adiningrum 4. Cholifatul Chusna 5. Laeli Puji Lestari

Kelompok 5

1. Fernanda Aristiya 2. Ahmad Jundi Al Faruq 3. Windy Augustiani 4. Nafa Ul Fadilah 5. Erina Dwi Saputri

Kelompok 6

1. Ghina Alfiyah Wibowo 2. Ayi Suprihatin 3. Tiara Asty Ananda 4. Marlia Farah Nurulita 5. Nila Mahsa Wilona Damayanti

Kelompok 7

1. Fani Rahmasari 2. Dwi Endah Pratiwi 3. Tri Dewi Yuliyanti 4. Aditya Putri Saraswati 5. Alfin Zamhari

Kelompok 8

1. Vira Mulyawati 2. Laurida Rieska Utami 3. Sekar Arum Pamutri 4. Elia Rusmawati

Page 3: KUMPULAN ARTIKEL -19

Vol.X No.Y Juni 2016, hal. A-B p-ISSN: 2460-5514 e-ISSN: 2502-6518

6

PENERAPAN POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT UNTUK

MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH DI DESA

KALIRANCANG, ALIAN, KEBUMEN

Oleh: Yuni Kartika1, Farida Pramestian2, Nahdiah Masayu3, Fathurrohmah Hasanah4, Febri Fera5, Ridwan Arifin6

1Jurusan Biologi, Universitas Negeri Semarang, 2Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Universitas Negeri Semarang, 3Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Universitas Negeri Semarang, 4Jurusan Matematika,

Universitas Negeri Semarang, 5Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Negeri Semarang, 6Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang

[email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Kelompok mahasiswa KKN BMC UNNES 2020 memiliki misi untuk menjadikan masyarakat Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah menyadari akan pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam masa pandemi Covid-19. Metode pelaksanaan program KKN ini meliputi sosialisasi dan penyuluhan penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) secara langsung kepada masyarakat Desa Kalirancang, Kecamatan Alian yang dijadikan objek. Beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya menimbang bayi setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan menggunakan sabun, pola makan yang sehat, dan melakukan aktivitas tubuh. Hasil yang dicapai melalui beberapa kegiatan tersebut yaitu mampu menyadarkan masyarakat akan pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat terkait bagaimana menerapkan pola hidup bersih dan sehat secara tepat sehingga masyarakat dapat menerapkan PHBS secara rutin dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: pola hidup bersih dan sehat (PHBS), Desa Kalirancang, sosialisasi

Abstract

A clean and healthy lifestyle (PHBS) is a set of behaviors that are practiced on the basis of awareness as a result of learning that makes a person, family, group or community able to help themselves (independently) in the health sector and play a role in realizing public health. The student group KKN BMC UNNES 2020 has a mission to make the people of Kalirancang Village, Alian District, Kebumen Regency, Central Java aware of implementing a clean and healthy lifestyle (PHBS) in their daily life, especially during the Covid-19 pandemic. The method of implementing KKN includes socialization and counseling on the application of a clean and healthy lifestyle (PHBS) directly to the people of Kalirancang Village, Alian District, which is the object. Several activities are carried out, such as weighing the baby every month, using clean water, washing hand use soap, healthy eating patterns, and doing bodily activities. The results achieved through these activities are being able to make people aware of the importance of implementing a clean and healthy lifestyle (PHBS) and can provide knowledge to the community regarding how to properly implement a clean and healthy lifestyle so that people can implement PHBS regularly in their daily life. Keywords: clean and healthy lifestyle (PHBS), Kalirancang Village, socialization

_____________________________________________________________________________ PENDAHULUAN Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan serius berupa beban ganda penyakit. Pada era 1990-an, penyebab kematian dan kesakitan terbesar di Indonesia adalah penyakit menular seperti Infeksi

Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Tuberkulosis (TBC), dan Diare. Kemudian sejak 2010, penyakit tidak menular (PTM) seperti Stroke, Jantung, dan Kencing manis memiliki proposi lebih besar di pelayanan kesehatan (Suryani et al., 2019). Namun, dewasa ini seluruh dunia tengah gempar akibat pandemi Coronavirus Disease 2019

Page 4: KUMPULAN ARTIKEL -19

Yuni Kartika, dkk, Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat…

7

(Covid-19) termasuk di Indonesia. Penyakit Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus yang baru muncul yang pertama dikenali muncul di Wuhan, Tiongkok, pada bulan Desember 2019. Pengurutan genetika virus ini mengindikasikan bahwa virus ini berjenis betacoronavirus yang terkait erat dengan virus SARS (World Health Organization, 2020). Penyakit ini dapat menular antar manusia hingga menyebabkan kematian. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia menghimbau masyarakatnya untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19. Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Perwujudan kesehatan masyarakat dapat dilakukan melalui PHBS yakni setiap individu harus sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Cakupan dalam PHBS antara lain mencuci tangan menggunakan sabun, mengkonsumsi makanan dan minuman sehat, menggunakan jamban sehat, membuang sampah di tempat sampah, tidak merokok, tidak mengkonsumsi narkoba, alkohol, psikotropika dan zat aditif lainnya (NAPZA), tidak meludah sembarang tempat, memberantas jentik-jentik nyamuk (Simbolon & Simorangkir, 2018). Septianto et al., (2020) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pola hidup sehat didapat dari mereka yang memperhatikan keadaan tubuhnya, rajin berolahraga, makan, dan tidur yang cukup, sehingga hal tersebut akan menjadikan kualitas hidup seseorang meningkat. Sebaliknya, pola hidup tidak sehat didapat dari mereka yang tidak memperhatikan keadaan tubuhnya, makan yang tidak seimbang dengan aktivitasnya, dan jarang melakukan olahraga, sehingga hal tersebut akan menyebabkan sistem imun tubuh masyarakat terganggu. Sistem imun merupakan sistem koordinasi respons biologik yang bertujuan melindungi integritas dan identitas individu serta mencegah invasi organisme dan zat yang berbahaya di lingkungan yang dapat merusak dirinya. Sistem imun mempunyai sedikitnya tiga fungsi utama. Yang pertama

adalah suatu fungsi yang sangat spesifik yaitu kesanggupan untuk mengenal dan membedakan berbagai molekul target sasaran dan juga mempunyai respons yang spesifik. Fungsi kedua adalah kesanggupan membedakan antara antigen diri dan antigen asing. Fungsi ketiga adalah fungsi memori yaitu kesanggupan melalui pengalaman kontak sebelumnya dengan zat asing patogen untuk bereaksi lebih cepatdan lebih kuat daripada kontak pertama (Munasir, 2016). Sayangnya, sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Tengah masih mengabaikan penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan data yang diperoleh dari Laporan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 sampai Tahun 2023 bahwa tingkat persentase Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Jawa Tengah sebesar 28% (Kesehatan & Jawa, 2012). Persentase tersebut menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat Jawa Tengah untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) masih sangat rendah. Salah satu desa di provinsi Jawa Tengah yang masih mengabaikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah desa Kalirancang. Kalirancang adalah desa yang terletak di Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Di desa Kalirancang terlihat bahwa sebagian masyarakat yang menetap disana tidak menghiraukan masalah penerapan pola hidup bersih dan sehat. Berdasarkan data dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Pemerintah Kabupaten Kebumen bahwa angka kejadian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang diperbarui pada hari Selasa, tanggal 1 September 2020 terdapat sebanyak 212 orang dengan rincian 41 orang dirawat, 158 orang sembuh, dan 6 orang meninggal dunia. Oleh karena itu, sangat penting menghimbau masyarakat Kebumen khususnya desa Kalirancang untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merumuskan artikel tentang bagaimana menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk masyarakat Desa Kalirancang di masa pandemi Covid-19. METODE A. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan penerapan Pola Hidup

Page 5: KUMPULAN ARTIKEL -19

Vol.X No.Y Juni 2016, hal. A-B p-ISSN: 2460-5514 e-ISSN: 2502-6518

8

Bersih dan Sehat (PHBS) secara langsung kepada masyarakat Desa Kalirancang Kecamatan Alian yang dijadikan obyek.

B. Waktu Pelaksanaan Program kegiatan sosialisasi dan

penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilaksanakan sebanyak empat kali dengan setiap pertemuan satu jam setengah, yaitu: 1. Tanggal 14 Juli 2020 dilaksanakan

edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada anak-anak masyarakat Desa Kalirancang melalui media edukasi poster.

2. Tanggal 17 Juli 2020 dilaksanakan kegiatan senam lansia.

3. Tanggal 21 Juli 2020 dilaksanakan edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk ibu-ibu dan lansia di Desa Kalirancang.

4. Tanggal 16 Agustus 2020 dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kegiatan ini dilaksanakan di RT 2, RW 3, Dusun Kedungsemut Kulon, Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen.

C. Jenis Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini,

peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif.

D. Fokus Penelitian Penelitian ini difokuskan pada hal-hal

sebagai berikut: 1. Perilaku hidup bersih dan sehat

masyarakat Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, dengan indikator:

• Menimbang bayi setiap bulan

• Menggunakan air bersih

• Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

• Makan buah dan sayur setiap hari

• Melakukan aktivitas tubuh 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku hidup bersih dan sehat di Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, dengan indikator:

• Tingkat pendidikan

• Fasilitas Kesehatan

E. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi: 1. Data primer, yaitu data yang

diperoleh dengan jalan terjun langsung ke obyek penelitian. hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data secara empiris.

2. Data sekunder, yaitu data pendukung atau data pelengkap yang dapat diperoleh dalam penelitian ini dengan tidak harus terjun langsung pada obyek penelitian. Salah satu kegunaan data sekunder ini adalah sebagai penguat dasar analisa teori yang ada hubungannya dengan tema penelitian ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PHBS menurut Kementrian Kesehatan merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang berarti perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.

Gambar 1. PHBS

Di masa pandemi ini, Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah kebiasaan sederhana dengan upaya meningkatkan imun tubuh agar terhindar dari virus, baik untuk diri sendiri maupun orang lain disekitar kita.

Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.

Beberapa Tatanan PHBS

Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Page 6: KUMPULAN ARTIKEL -19

Yuni Kartika, dkk, Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat…

9

Berikut ini 6 proses penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat:

1. PHBS di Rumah tangga 2. PHBS di Sekolah 3. PHBS di Tempat kerja 4. PHBS di Sarana kesehatan 5. PHBS di Tempat umum

Manfaat PHBS Manfaat PHBS secara umum adalah

meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.

Manfaat PHBS di Sekolah

PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan pola hidup sehat di masyarakat lingkungan sekolah. Tujuannya adalah supaya mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan sekolah sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta pembelajaran yang nyaman dan sehat.

Manfaat PHBS di Rumah Tangga

Manfaat PHBS di rumah tangga antara lain, mampu meningkatkan kesejahteraan dan tidak mudah terkena penyakit, mampu meningkatkan produktivitas anggota rumah tangga dan menjadi terbiasa untuk menerapkan pola hidup sehat dan anak dapat tumbuh sehat dan tercukupi gizi.

Manfaat PHBS di Tempat Kerja

PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu dan mau untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Manfaat PHBS di tempat kerja yaitu mampu meningkatkan imunitas tubuh, meningkatkan produktivitas kerja, dan meningkatkan citra tempat kerja yang positif. Manfaat PHBS di Masyarakat

Manfaat PHBS di masyarakat adalah masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat, mencegah penyebaran penyakit, dan mampu mengembangkan kesehatan yang bersumber dari masyarakat.

Indikator PHBS di Sekolah Contoh PHBS di sekolah

a. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan

b. Mengonsumsi jajanan sehat c. Menggunakan jamban bersih dan

sehat d. Olahraga yang teratur e. Memberantas jentik nyamuk f. Tidak merokok di lingkungan sekolah g. Membuang sampah pada tempatnya h. Melakukan kerja bakti bersama warga

lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat.

Tatanan PHBS Rumah Tangga Salah satu tatanan PHBS yang utama

adalah PHBS rumah tangga yang bertujuan untuk mengedukasi anggota rumah tangga supaya mau melakukan perilaku di kehidupan sehari-hari, keluarga yang bersih nan sehat serta aktif di kehidupan masyarakat. Tujuan utama dari tatanan PHBS di tingkat rumah tangga adalah tercapainya rumah tangga yang sehat. Ini 10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga: 1) Persalinan yang ditolong oleh tenaga

kesehatan. Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu dokter, bidan ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang bersih, steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.

2) Pemberian ASI eksklusif Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi bagian penting dari indikator keberhasilan praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat rumah tangga.

3) Menimbang bayi dan balita secara berkala Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi. Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.

4) Cuci tangan dengan sabun dan air bersih Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri sekaligus langkah pencegahan penularan berbagai

Page 7: KUMPULAN ARTIKEL -19

Vol.X No.Y Juni 2016, hal. A-B p-ISSN: 2460-5514 e-ISSN: 2502-6518

10

jenis penyakit berkat tangan yang bersih dan bebas dari kuman.

5) Menggunakan air bersih Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.

6) Menggunakan jamban sehat Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.

7) Memberantas jentik nyamuk Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan berbagai penyakit.

8) Konsumsi buah dan sayur Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.

9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga.

10) Tidak merokok di dalam rumah Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah dapat menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan.

Corona Virus Disease (COVID-19)

merupakan jenis penyakit baru yang sedang melanda di berbagai negara termasuk Indonesia. Pada manusia biasanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa sampai penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru muncul di Wuhan, China pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19). (Kemkes RI, 2020).

Virus covid-19 telah menyebar di berbagai belahan dunia, bukan hanya negara, provinsi, kabupaten, tetapi ke daerah-daerah pelosok desa yang menimbulkan kekhawatiran warga selama ini. Gelaja klinis yang ditimbulkan antara lain demam; batuk, pilek; letih, lesu; sakit tenggorokan, dan gangguan (sesak) pernapasan. Penyebaran virus ini tergolong sangat cepat, bisa melalui droplets atau tetesan cairan yang berasal dari

batuk dan bersin, kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan, dan menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata sebelum mencuci tangan. Untuk mengurangi risiko penyebaran virus covid-19 pemerintah telah mengambil kebijakan antara lain Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah diterapkan dibeberapa kota besar yang memasuki zona merah di Indonesia.

Gambar 2. Covid-19

Kondisi pandemi covid-19 pada

akhirnya membuat masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat menjadi rutinitas. Hal ini dikarenakan penyebaran covid-19 yang semakin meluas dan saat ini belum tersedia vaksin covid-19. Beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan yaitu dengan mencuci tangan setiap 1-2 jam dengan cara yang benar. Selain itu, melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga secara rutin di dalam atau sekitar rumah. Serta, mengkonsumsi makanan sehat dan seimbang yang mengandung berbagai vitamin untuk daya tahan tubuh. (Anhusadar dan Islamiyah, 2020)

Pola hidup bersih dan sehat merupaka hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup seluruh anggota keluarga. Didalam PHBS rumah tangga terdapat 10 indikator. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan sebelumnya maka digunakan 5 indikator pola hidup bersih dan sehat (PHBS) pada sosialisasi di Dusun Kedungsemut kulon dan Dusun Jerotengah. Indikator pola hidup bersih dan sehat yang digunakan yaitu menimbang bayi dan balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, makan buah dan sayur setiap hari, dan melakukan aktivitas tubuh. Pemilihan lima indikator ini dikarenakan permasalahan yang ditemukan pada saat observasi di dua dusun tersebut dan menyesuaikan dengan kondisi sekarang yaitu adanya wabah pandemi covid-19.

Page 8: KUMPULAN ARTIKEL -19

Yuni Kartika, dkk, Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat…

11

Kegiatan sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di Dusun Kedungsemut kulon dan Dusun Jerotengah dalam meningkatkan kesehatan dan mencegah penularan covid-19. a. Menimbang Bayi dan Balita

Desa Kalirancang memiliki kegiatan penimbangan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali di hari Sabtu minggu pertama. Kegiatan Posyandu ini dilaksanakan di tempat Polindes yang berada di dekat TK PERTIWI dan berseberangan dengan balai desa Desa Kalirancang. Ada kurang lebih 16 balita yang terdaftar mengikuti kegiatan posyandu ini terkait pemantauan kesehatan anak sejak usia 0 bulan hingga 5 tahun. Tentunya pihak desa mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh kader-kader desa dalam meningkatkan kesehatan anak-anak di tingkat desa.

Tahun 2020 ini terdapat satu bidan

dan dibantu enam kader. Bulan Juli lalu,

balita mendapatkan vitamin A dari

puskesmas. Pemberiannya ada yang

diminum ditempat ada pula yang dibawa

pulang. Pemberian vitamin A ini diberikan

dua kali dalam satu tahun. Diharapkan

sejak dini balita dapat mencegah

kerusakan pada organ mata.

Gambar 3. Pemberian Vitamin A pada Balita

Tabel 1. Daftar nama peserta balita di Posyandu “Kenanga II” Desa Kalirancang

(Data Per 5/9/2020)

Page 9: KUMPULAN ARTIKEL -19

Vol.X No.Y Juni 2016, hal. A-B p-ISSN: 2460-5514 e-ISSN: 2502-6518

12

Selain itu, kegiatan posyandu ini

memiliki target dalam peningkatan kesehatan balita. Beberapa hal yang harus dicek adalah berat badan dan tinggi badan atau panjang badan. Selain di masa pandemi, akan ada game dari para kader untuk menambah wawasan mereka. Mulai dari menyanyi hingga hafalan doa-doa bersama. Posyandu juga menyediakan mainan untuk balita supaya peka terhadap segala hal. Pendemi yang masih ada ini, kegiatan posyandu hanya pengecekan utama kemudian diberi PMT, setelah itu pulang. Tentu saja protokol kesehatan sangat diutamakan. Walaupun pandemi masih ada, tetapi di sinilah waktu yang tepat untuk semakin mempererat pemantauan kesehatan pada balita. Karena balita juga merupakan usia yang rentan akan virus. Kemenkes tentu sangat memperhatikan hal demikian, hampir 5 bulan posyandu tidak berjalan, kini dengan tetap patuhi protokol kesehatan, posyandu kembali dilaksanakan dengan catatan tidak ada kerumunan seperti biasanya. Data perkembangan peserta Posyandu dapat dilihat pada Tabel 1.

Gambar 4. Pengukuran Panjang Anak Balita

b. Mengunakan air bersih

Masyarakat di Dusun Kedungsemut Kulon dan Dusun jerotengah mendapatkan air bersih dari air sumur maupun PAM. Kebutuhan air bersih ini dipergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, mencuci pakaian, mencuci peralatan dapur, dan sebagainya. Manfaat menggunakan air bersih dapat terhindari dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, typus, kecacingan, dan lain-lain. Penggunaan air bersih harus dimasak

sampai mendidih bila ingin diminum. Hal ini

dikarenakan, air yang terlihat bersih, belum

tentu terbebas dari kuman. Kuman

penyakit dalam air mati pada suhu 100

derajat celcius (saat mendidih). Selain itu,

informasi yang diberikan saat sosialisasi

apabila sumber air bersih tidak mematuhi

persyaratan air bersih secara fisik, salah

satu anggota keluarga diharapkan melapor

ke puskesmas untuk mendapat tindak

lanjut. Syarat air bersih secara fisik itu

dapat dibedakan melalui indera antara lain

dapat dilihat, dirasa, dicium dan diraba.

Misalkan, air tidak keruh, harus bebas dari

pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan

kotoran lainnya.

Gambar 5. Pompa air

c. Mencuci tangan dengan air bersih dan

sabun Masyarakat melakukan cuci tangan

setelah menyeboki bayi atau anak, sesudah berkebun, sebelum makan dan minum dan sesudah buang air bersih. Kebiasaan mencuci tangan menggunakan air saja tidak dapat melindungi dari bakteri dan virus. Terlebih jika cuci tangan tidak di bawah air mengalir. Kebiasaan ini harus segera ditinggalkan dan dirubah menjadi yang lebih baik dengan standar prosedur melakukan cuci tangan menggunakan sabun.

Cara cuci tangan pakai sabun yang

benar adalah menggosok telapak tangan

secara bersamaan, mengosok punggung

kedua tangan, jalinkan kedua telapak

tangan lalu digosok-gosokan, tautakn jari-

jari antara kedua telapak tangan secara

berlawanan, gosok ibu jari secara memutar

dilanjutkan dengan daerah antara jari

Page 10: KUMPULAN ARTIKEL -19

Yuni Kartika, dkk, Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat…

13

telunjuk dan ibu jari secara bergantian,

gosok kedua pergelangan tangan dengan

arah memutar, bilas dengan air dan

keringkan. (Kemenkes RI, 2014)

Gambar 6. Mencuci tangan dengan air

mengalir dan sabun

Menggunakan sabun dalam cuci tangan diketahui sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dikarenakan tangan merupakan agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen yang berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung maupun tidak langsung. (Anhusadar dan Islamiyah, 2020)

Pada masa pandemi, kebiasan cuci tangan sebaiknya dilakukan setiap 1-2 jam sekali. Hal ini untuk mencegah penularan covid-19. Selain itu, masyarakat juga menyediakan kran atau penampung air didepan rumah dilengkapi dengan sabun untuk setiap tamu yang berkunjung kerumah harus mencuci tangan terlebih dahulu.

d. Makan sayur dan buah setiap hari

Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting. Hal ini dikarenakan mengandung vitamin dan mineral yang mengatur metabolisme energi, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh. Selain itu sayur mengandung serat yang tinggi yang berguna untuk memelihara usus.

Setiap anggota keluarga diharapkan mengkonsumsi 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. Cara mengolah sayur cukup penting supaya vitamin dan mineral tetap ada, lebih baik

sayuran dimakan segar atau dikukus, karena jika direbus cenderung melarutkan vitamin dan mineral.

Di masa pandemi, mengonsumi sayur dan buah harus ditingkatkan untuk menjaga imunitas tubuh. Pada anak-anak dibawah 5 tahun dan orang dewasa lebih dari 65 tahun tergolong rentan terhadap penyakit covid-19.

e. Melakukan aktivitas tubuh

Pandemi ini semua usia herus mnyerah dan segera untuk cuci tangan. Selain balita, usia lansia juga harus diperhatikan untuk dalam pemantauan kesehatan. Pelaksanaan darurat ini ialah seperti melalui cek suhu, berat badan, tes cek darah.

Senam lansia dilakukan sebulan

sekali di minggu ketiga di hari Jum’at.

Selain lansia, ibu-ibu juga dibolehkan untuk

ikut senam. Kegiatan ini juga ada seperti

PMT, beragam dari setiapa bulannya.

Pemimpin senam/struktur yaitu dari

anggota kader desa sendiri.

Gambar 7. Senam Lansia

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perilaku hidup bersih dan sehat menurut penelitian Desi yaitu tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat. Selain itu, menurut penelitian Gita faktor yang mempengaruhi pola hidup bersih dan sehat yaitu faktor usia dan pengetahuan. Menurut Lawrence Green, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat dibagi menjadi 3 bagian yaitu faktor predisposisi (umur, tingkat pengetahuan masyarakat), faktor pemungkin (fasilitas dan sarana) dan faktor penguat (dukungan tokoh masyarakat, perilaku petugas kesehatan, dan tersampaikan atau tidaknya promosi kesehatan PHBS terhadap masyarakat tersebut) (Green, 2005)

Page 11: KUMPULAN ARTIKEL -19

Vol.X No.Y Juni 2016, hal. A-B p-ISSN: 2460-5514 e-ISSN: 2502-6518

14

PENUTUP Simpulan Simpulan yang dapat diperoleh dari penerapan pola hidup bersih dan sehat pada masa pandemi di Desa Kalirancang Kecamata Alian yaitu masyarakat menjadi paham akan pentingnya menjaga pola hidup bersih dan sehat terutama di masa pandemi. Salah satu indikator pola hidup bersih dan sehat berumah tangga yang sangat diperhatikan yaitu mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun. Hal ini sangat membantu dalam mencegah penularan covid-19. Beberapa warga sudah menerapkan adanya tempat cuci tangan dan sabun di depan rumah. Selain itu, indikator melakukan aktivitas fisik yang dilakukan warga sangat beragam. Mulai dari jalan sehat tiap hari atau bahkan yang sedang populer yaitu bersepeda. Saran Penerapan pola hidup bersih dan sehat ini perlu dipantau oleh pihak desa. Hal ini bisa dibantu oleh kader-kader desa untuk gencar melakukan sosialisasi terkait penerapan pola hidup sehat dalam rumah tangga. Diharapkan 10 indikator ber-PHBS dalam rumah tangga bisa diterapkan pada masing-masing kepala keluarga di Desa Kalirancang. Sehingga anggota keluarga sehat dan tidak mudah sakit. DAFTAR PUSTAKA Anhusadar, La Ode dan Islamiyah. 2020.

Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak Usia Dini di Tengah Pandemi Covid 19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 5(1):467-468

Green, W, Lawrence. et.al. 2005. Health Education Planing A Diagnostik Approach, The Johns Hapkins University. Mayfield Publishing Company

http://promkes.kemkes.go.id/phbs#:~:text=PHBS%20merupakan%20kependekan%2

0dari%20Perilaku,peran%20aktif%20dalam%20aktivitas%20masyarakat

https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/tanya-jawab-coronavirus-disease-covid-19-qna-update-6-maret-2020/

Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta:Kemenkes

Kesehatan, D., & Jawa, P. (2012). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 3511351(24).

Munasir, Z. (2016). Respons Imun Terhadap Infeksi Bakteri. Sari Pediatri, 2(4), 193. https://doi.org/10.14238/sp2.4.2001.193-7

Prihanti, Gita Sekar, et al. 2018. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Tatanan Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Poned X. Jurnal Saintika Medika. 14(1):11

Septianto, A., Nurmutia, S., Feblidiyanti, N., & Pamulang, U. (2020). Sosialisasi pentingnya pola hidup sehat guna meningkatkan kesehatan tubuh pada masyarakat desa kalitorong kecamatan randudongkal kabupaten pemalang provinsi jawa tengah. 1(2), 55–62.

Simbolon, P., & Simorangkir, L. (2018). Penerapan UKS dengan PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 17(1), 16. https://doi.org/10.14710/jkli.17.1.16-25

Suryani, D., Nurdjanah, E. P., Yogatama, Y., & Jumadil, M. (2019). Membudayakan Hidup Sehat Melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Di Dusun Mendang Iii, Jambu Dan Jrakah Kecamatan, Tanjungsari, Gunungkidul. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 65. https://doi.org/10.12928/jp.v2i1.486

World Health Organization. (2020). Tatalaksana klinis infeksi saluran pernapasan akut berat ( SARI ) suspek penyakit COVID-19. World Health Organization, 4(March), 1–25.

Page 12: KUMPULAN ARTIKEL -19

Bukti unggahan artikel ke website jurnal

Page 13: KUMPULAN ARTIKEL -19

1

Template artikel Jurnal LOGISTA – Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat

AQUAVID (AQUAPONIC IN COVID-19): PENERAPAN OUTDOOR

AQUAPONIC BUCKETS SEBAGAI SOLUSI MANDIRI PANGAN DI

KELURAHAN BUMIREJO, KEBUMEN

AQUAVID (AQUAPONIC IN COVID-19): APPLICATION OF OUTDOOR

AQUAPONIC BUCKETS AS A FOOD SECURITY SOLUTION IN

BUMIREJO VILLAGE, KEBUMEN

Oktav Awangga Putra1), Muhammad Fahmi Yazid2), Hannifah Rizky Amaliani3), Bisri

Rahayuningsih4), Riska Suranti5), Ridwan Arifin6)

1)Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, [email protected]

2)Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, [email protected] 3)Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, [email protected]

4)Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, [email protected] 5)Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, [email protected]

6)Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang, [email protected]

ABSTRAK

Kasus covid-19 di Indonesia semakin naik. Dampak dari virus ini berimbas pada perekonomian

menjadi lumpuh, kesulitan finansial, dan banyak pekerja yang dirumahkan hingga

menyebabkan kelaparan dan kesulitan pangan.Hal ini menjadi masalah besar untuk disoroti

oleh seluruh warga di Indonesia. Universitas Negeri Semarang mengadakan program KKN.

Salah satu wilayah pengabdiannya yaitu RT 04 RW 06 Kelurahan Bumirejo, Kebumen yang

hampir mengalami kesulitan secara umum tersebut. Kelurahan Bumirejo sebagian besar

bermatapencaharian sebagai buruh. Kelurahan Bumirejo tersebut juga telah dikonfirmasi ada

kasus covid-19. Dalam mendukung gerakan melawan covid-19, KKN ini mendesain program

kerja yang membantu solusi pada isu keresahan pemenuhan kebutuhan pangan, yaitu “Aquavid

(Aquaponic in Covid-19): Penerapan Outdoor Aquaponic Bucket sebagai Solusi Mandiri

Pangan di Kelurahan Bumirejo Kecamatan Kebumen. Keuntungan yang didapat dari program

Aquavid, yaitu membantu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri terutama untuk

membantu pemenuhan kebutuhan pangan selama pandemi covid-19. Dalam pelaksanaannya,

program aquavid di kelurahan Bumirejo Kebumen terdiri dari tahap persiapan alat dan bahan

hingga tahap pelaksanaan penerapannya. Penerapan Outdoor Aquaponic Bucket ini

memperoleh respon positif karena selain menambah pengetahuan warga, program kerja ini

memiliki banyak keunggulan untuk masyarakat seperti pemanfaatan lahan kecil untuk budidaya

sayuran, inspirasi bisnis, dan daur ulang barang bekas menjadi barang baru yang bermanfaat.

Kata kunci: Aquaponik; Dampak Covid-19; Mandiri Pangan

ABSTRACT

Covid-19 cases in Indonesia are increasing. The impact of this virus affected the economy to

become paralyzed, financial difficulties, and many workers laid off, causing hunger and food

difficulties. This is a big problem to be highlighted by all citizens in Indonesia. Universitas

Negeri Semarang held a Community Service Program. One of its service areas is RT 04 RW 06

Page 14: KUMPULAN ARTIKEL -19

2

Bumirejo Urban Village, Kebumen, which is almost experiencing this general difficulty. Most

of the Bumirejo sub-district work as laborers. The Bumirejo Village has also been confirmed

that there are cases of Covid-19. In supporting the movement against covid-19, this Community

Service Program designed a work program that helps solutions to the issue of food need

fulfillment anxiety, namely “Aquavid (Aquaponic in Covid-19): Implementation of Outdoor

Aquaponic Buckets as Food Independent Solutions in Bumirejo Village, Kebumen District. The

benefits obtained from the Aquavid program are helping to meet food needs independently,

especially to help meet food needs during the Covid-19 pandemic. In its implementation, the

aquavid program in Bumirejo village, Kebumen, consists of the preparation of tools and

materials to the implementation stage. The application of the Outdoor Aquaponic Bucket has

received a positive response because in addition to increasing people's knowledge, this work

program has many advantages for the community, such as using small land for vegetable

cultivation, business inspiration, and recycling used goods into new useful items.

Keywords: Aquaponic; Impact of Covid-19; Food Security

PENDAHULUAN

Virus Corona atau dikenal dengan

Corona Virus Disease 19 (Covid-19) sempat

menghebohkan warga bahkan tidak hanya di

Indonesia, tetapi di berbagai negara. Pada

awalnya, virus ini pertama kali ditemukan di

Wuhan, China. Virus ini memiliki tingkat

penyebaran yang amat cepat dan cukup

berbahaya. Pasalnya, tidak sedikit korban

yang terinfeksi virus ini mengalami berbagai

gangguan terutama gangguan pernafasan dan

jika memiliki riwayat penyakit kronis, akibat

yang paling fatal adalah meninggal. Di

Indonesia sendiri, virus ini dikonfirmasi mulai

menyebar pada Senin, 2 Maret 2020

(detik.com).

Kasus covid-19 di Indonesia semakin

naik. Dampak dari virus ini ternyata tidak

hanya berimbas hanya pada sektor krisis

kesehatan, namun juga membuat berbagai hal

sulit dilakukan seperti tidak terselenggaranya

program pendidikan tatap muka,

perekonomian lumpuh, kesulitan finansial,

kerugian ekonomi negara, banyak pekerja

yang diphk dan dirumahkan, bahkan

menyebabkan kelaparan dan kesulitan pangan

(wartakota.tribunnews.com). hal ini menjadi

masalah besar untuk disoroti oleh seluruh

warga di Indonesia untuk menuju sila kelima,

yaitu kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

Untuk mewujudkan kesejahteraan bagi

rakyat, Universitas Negeri Semarang

mengadakan program KKN. Salah satu

wilayah yang menjadi objek pengabdian

masyarakatnya yaitu RT 04 RW 06 Kelurahan

Bumirejo. Kelurahan Bumirejo ini juga

mengalami kondisi yang hampir sedemikian

mengalami kesulitan secara umum. Wilayah

tersebut sebagian besar mata pencahariannya

merupakan buruh dan memiliki jenis kontur

tanah yang miring. Wilayah tersebut juga telah

dikonfirmasi dari warga setempat telah

Page 15: KUMPULAN ARTIKEL -19

3

terdapat kasus covid-19.

Dalam mendukung gerakan melawan

covid-19, KKN ini mendesain program kerja

yang membantu solusi pada isu keresahan

pemenuhan kebutuhan untuk pangan, yaitu

“Aquavid (Aquaponic in Covid-19):

Penerapan Outdoor Aquaponic Bucket

sebagai Solusi Mandiri Pangan di Kelurahan

Bumirejo Kecamatan Kebumen”.

Akuaponik sendiri adalah kultur

gabungan ikan dan tumbuhan dalam sirkulasi

tertutup (Rakocy dkk, 2003). Di dalam

prosesnya, unsur hara dalam limbah budidaya

ikan digunakan untuk menghasilkan tanaman.

Limbah tersebut diolah dalam komponen

tanaman dan dikembalikan ke penampungan

pemeliharaan ikan. Sedangkan akuaponik

yang penulis kembangkan terdiri dari tanaman

sayuran dan media penampungan

menggunakan ember sehingga akan lebih

mudah dan hemat lahan terutama untuk

diterapkan di wilayah objek pengabdian yang

merupakan wilayah padat penduduk.

Keuntungan yang didapat dari program

Aquavid, yaitu:

a. Membantu memenuhi kebutuhan pangan

secara mandiri terutama untuk membantu

pemenuhan kebutuhan pangan selama

pandemi covid-19.

b. Dapat diterapkan di lahan sempit karena

tempat penampungan dapat menggunakan

ember.

c. Mudah dalam bercocok tanam, dapat

dilakukan di halaman rumah, dan dapat

dilakukan secara mandiri.

d. Membantu penghijauan wilayah dengan

adanya tanaman.

Selain keuntungan tersebut, Aquaponic

ini juga menurut Yep dan Zheng (2019)

memiliki solusi masalah keberlanjutan seperti

untuk mengatasi tersedianya air yang terbatas,

pencemaran lingkungan, kenaikan biaya

pupuk, dan penipisan tanah yang subur. Oleh

karena itu, dengan banyaknya keuntungan dan

solusi yang ditawarkan, program ini semakin

layak untuk dikembangkan.

METODE PELAKSANAAN

Adapun pelaksanaan pengabdian

masyarakat ini terdiri dari beberapa tahapan

pelaksanaan sebagai berikut.

Tahap Persiapan

Untuk melakukan budidaya akuaponik, tidak

memerlukan alat yang mahal, tetapi dapat

menggunakan barang-barang yang ada di

sekitar masyarakat. Adapun alat yang

digunakan dalam budidaya akuaponik yaitu :

1. Ember 80 liter

2. Benih ikan

3. Bibit tanaman

4. Gelas plastik

5. Air

6. Arang batok kelapa

7. Kawat

8. Tang

Page 16: KUMPULAN ARTIKEL -19

4

9. Solder

Gambar 1. Persiapan Pembuatan Media

Tanam

Tahap Pelaksanaan

Langkah-langkah sistem budidaya akuaponik

yang diterapkan bagi warga Kelurahan

Bumirejo yaitu sebagai berikut.

1. Menyiapkan ember yang telah diisi dengan

ikan.

2. Menyiapkan gelas plastik. Gelas plastik

berfungsi sebagai tempat bibit tanaman

hidroponik. Tanaman yang digunakan

adalah kangkung.

3. Gelas plastik diberi lubang di bagian

samping dan bawahnya dengan

menggunakan solder. Dengan adanya

lubang ini air bisa dengan mudah masuk ke

dalam gelas plastik.

4. Kemudian arang yang sudah halus

dimasukkan ke dalam gelas plastik yang

sudah berlubang. Setelah itu bibit

kangkung yang berukuran cukup besar

dimasukkan di atas arang halus. Bibit

kangkung tersebut ditutup kembali dengan

arang, jadi bibit kangkung ada di antara

arang halus.

5. Selanjutnya kawat dipotong dengan

menggunakan tang. Tang berfungsi sebagai

pegangan atau kait agar gelas plastik bisa

berpegang dengan ember. Setelah kawat

dipotong, kaitkan kawat pada gelas plastik.

Ember diisi air sebanyak kurang lebih 60

liter, kemudian didiamkan selama 1 sampai

2 hari.

6. Selanjutnya ember diisi dengan bibit ikan.

Ikan yang digunakan adalah ikan lele yang

memiliki ukuran kurang lebih 5-12 cm

(semakin besar ukuran bibit ikan akan

semakin baik), setelah itu didiamkan

selama 1 sampai 2 hari.

7. Terakhir, rangkai gelas plastik yang

berisikan bibit kangkung pada ember,

pastikan bagian bawah gelas terendam air.

8. Bila pertumbuhannya baik, tanaman dapat

dipanen dalam satu bulan, sedangkan ikan

lele dapat dipanen dalam waktu 5-6 bulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelatihan sekaligus penerapan Aquavid di

Perumahan Megabiru II bertujuan untuk

memberikan edukasi dan pemahaman kepada

warga untuk memanfaatkan media berupa

ember yang dapat digunakan untuk ternak ikan

lele sekaligus menanam kangkung.

Dalam melakukan kegiatan sosialisasi

pelatihan aquvid terdapat beberapa kegiatan

seperti:

Page 17: KUMPULAN ARTIKEL -19

5

1. Membeli perlengkapan untuk sosialisasi

berupa bibit kangkung unggul, arang,

kapas, ember kusus.

Gambar 2. Pembelian Bibit

2. Meminta bantuan salah satu pemuda desa

yang mempunyai usaha tanaman untuk

membantu dalam sosialisasi.

3. Melakukan sosialisasi di perumahan

megabiru II RT4 RW6, Bumirejo,

Kebumen. Pelatihan ini diikuti oleh 6

warga.

4. Meminta tanggapan untuk melakukan

evaluasi kegiatan pelatihan sosialisasi

aquavid.

5. Membantu warga untuk menerapkan

aquavid.

Gambar 3. Media Tanam Aquavid

Dalam penerapan budidaya aquavid pada

kelurahan Bumirejo Kebumen, penulis

menanyakan kepada warga dengan metode

wawancara yang digunakan sebagai evaluasi

terkait program kerja pelatihan budidaya

aquavid ini. Penulis mendapat beberapa

tanggapan, beberapa warga merasa senang

dengan kegiatan ini karna dianggap

bermanfaat dalam pengolahan tanaman dan

ikan dalam satu tempat dengan ukuran alat

yang relatif kecil sehingga memungkinkan

untuk diletakkan di tempat yang kosong tanpa

membutuhkan lahan yang luas di rumah.

Beberapa warga terbantu karena mendapat

insipirasi untuk berbisnis dengan adanya

aquavid ini. Ada sedikit warga yang merasa

tidak mampu melakukan perawatan terhadap

ikan karena warga bekerja dari pagi hingga

sore dan warga tersebut merasa tidak ada

waktu untuk mengurus tanaman dan ikan.

Dalam pelaksanaannya pelatihan

budidaya aquavid ini mendapat banyak

tanggapan positif dari pada tanggapan negatif,

sehingga penulis menangkap aquavid ini dapat

dijadikan sesuatu program desa yang

digunakan untuk pengembangan desa di

Kelurahan Bumirejo Kebumen khususnya

pengembangan di bidang ekonomi dan

pangan.

Gambar 4. Aquavid yang Sudah Tumbuh

Beberapa Minggu

Page 18: KUMPULAN ARTIKEL -19

6

KESIMPULAN

Penerapan Outdoor Aquaponic Bucket

sebagai Solusi Mandiri Pangan di Kelurahan

Bumirejo Kecamatan Kebumen dengan media

penampung ember ini menuai respon postif

karena selain menambah pengetahuan warga,

program kerja ini memiliki banyak

keunggulan untuk masyarakat seperti

pemanfaatan lahan kecil untuk budidaya

sayuran, inspirasi bisnis, dan daur ulang

barang bekas menjadi barang baru yang

bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

Detiknews. 2020. Kapan Sebenarnya Corona

Pertama Kali Masuk RI.

https://m.detik.com/news/berita/d-

4991485/kapan-sebenarnya-corona-

pertama-kali-masuk-ri (diakses tanggal 1

September 2020).

Rakocy, dkk. Aquaponic Production of

Tilapia and Basil: Comparing a Batch and

Staggered Cropping System. South

Pacific Soilless Culture Conference-

SPSCC 648, 63-69 (2003).

Tribunnews. 2020. Rawan Kelaparan dan

Kesulitan Pangan Dampak Wabah Virus

Corona Warga di Papua Berkebun

Masal.

https://wartakota.tribunnews.com/2020/0

5/29/rawan-kelaparan-dan-kesulitan-

pangan-dampak-wabah-virus-corona-

warga-di-papua-berkebun-massal

(diakses tanggal 1 September 2020).

Yep dan Zheng. Aquaponic trends and

challenges- A review. Journal of Cleaner

Production 228 (2019) 1586e1599.

Page 19: KUMPULAN ARTIKEL -19

Bukti unggahan artikel ke website jurnal

Page 20: KUMPULAN ARTIKEL -19

Nisrina Khoerunisa, dkk., Pelatihan Budidaya Sayur …

1

PELATIHAN BUDIDAYA TANAMAN SAYUR HIDROPONIK UNTUK MENGHEMAT PENGELUARAN MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI

COVID-19 DI DESA DEPOKREJO

Oleh: Nisrina Khoerunisa

1, Anugrah Putra Wibowo

2, Sabri Anami

3, Nurul Ailia

4, Ida Agustina

5

1Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

2Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Semarang

3Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Semarang

4Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Semarang

5Jurusan Ilmu Hukum Universitas Negeri Semarang

[email protected]

[email protected]

[email protected]

[email protected]

[email protected]

Abstrak

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak pada kehidupan masyarakat. Selain bidang kesehatan, bidang ekonomi juga merupakan salah satu yang bidang yang terdampak signifikan. Pendapatan masyarakat yang berkurang mengakibatkan daya beli menurun, padahal kebutuhan sehari-hari harus dipenuhi salah satunya kebutuhan pangan. Sejalan dengan visi UNNES yang berwawasan konservasi, tim KKN UNNES BMC mengadakan pelatihan budidaya sayur kepada warga Desa Depokrejo. Pelatihan budidaya sayur hidroponik relevan dengan kondisi pandemi ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah (1) meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi dalam pemanfaatan halaman atau lahan kosong di rumah sebagai sumber pangan dan menghemat pengeluaran keluarga; (2) menerapkan teknik budidaya sayur hidroponik sederhana yang dapat diimplementasikan secara mudah oleh masyarakat; (3) mengurangi sampah plastik berupa botol bekas yang dimanfaatkan sebagai media tanam. Metode kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi dan diskusi budidaya sayur hidroponik. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah bertambahnya pengetahuan dan minat warga Desa Depokrejo tentang pentingnya pemanfaatan halaman atau lahan kosong sebagai sumber pangan dan menghemat pengeluaran keluarga melalui budidaya sayur hidroponik. Kata Kunci: budidaya sayur, hidroponik, pandemi Covid-19

Abstract

The Covid-19 pandemic had an impact on people's lives. Apart from the health sector, the economic sector is also one that is significantly affected. The reduced income of the community has resulted in decreased purchasing power, even though their daily needs must be met, one of which is food needs. In line with the vision of UNNES which has a conservation perspective, the KKN UNNES BMC team held vegetable cultivation training for Depokrejo Village residents. Hydroponic vegetable cultivation training is relevant to this pandemic. The purposes of this activity are (1) increase knowledge, skills and motivation in using the yard or vacant land at home as a source of food and saving family expenses; (2) applying simple hydroponic vegetable cultivation techniques that can be easily implemented by the community; (3) reduce plastic waste in the form of used bottles whict are used as planting media. The method of activities carried out is socialization and discussion of hydroponic vegetable cultivation. The results obtained from this activity are increased knowledge and interest of Depokrejo Village residents about the importance of using yards or empty land as a source of food and saving family expenses through hydroponic vegetable cultivation. Keywords: vegetable cultivation, hydroponics, Covid-19 pandemic

________________________________________________________________________ PENDAHULUAN

Kasus Covid 19 pertama kali terjadi di Wuhan China pada bulan November akhir

tahun 2019 yang sampai saat ini menyebar ke beberapa negara di dunia. Setelah negara China Kemudian wabah covid 19 menjalar ke Hongkong, ke Thailand, ke Malaysia, ke Singapura dan akhirnya sampai saat ini

Page 21: KUMPULAN ARTIKEL -19

2

terjadi di Indonesia. Wabah Covid-19 menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Tiga bulan setelah peristiwa pertama kali terjadi di China tepatnya pada bulan Maret 2020 masalah wabah disikapi serius oleh pemerintah setelah adanya himbauan dari WHO untuk cepat tanggap terhadap wabah yang melanda karena proses penularannya yang sangat sulit dideteksi dan dihindari, yaitu melalui sentuhan atau apa yang dipegang oleh orang yang diduga positif Covid-19, bila dipegang oleh orang yang sebelumnya sehat maka kemungkinan besar dia akan tertular (Herispon, 2020).

Kasus Covid-19 di Indonesia banyak menyebabkan beberapa hal seperti melemahnya sistem perekonomian, kegiatan ekspor impor dan perdagangan antar negara terganggu, Pemutusan Hubungan Kerja secara besar-besaran serta penurunan pendapatan masyarakat. Hal ini disebabkan karena banyak dari mereka dilarang untuk melakukan segala kegiatan atau aktivitas diluar rumah guna untuk mencegah penyebaran Covid-19. Menurut WHO telah di jelaskan bahwa penyebaran Covid-19 terjadi sangat cepat ketika berkerumun atau melakukan kegiatan dengan banyak orang. Akibatnya semua orang hanya bisa melakukan segala bentuk kegiatan dari rumah. Seperti Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, serta kegiatan lainnya. Dampak dari hal tersebut yaitu sistem perekonomian maupun sistem pendapatan masyarakat menurun.

Untuk mengoptimalisasi pendapatan masyarakat di Desa Depokrejo Kecamatan Kebumen Kabupaten tim KKN UNNES BMC-19 melaksanakan program kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi dengan cara melakukan pelatihan budidaya tanaman sayur dengan media sederhana untuk menghemat pengeluaran masyarakat di masa pademi Covid-19, mengoptimalkan sistem pertanian di desa tersebut, dan pemanfaatan halaman atau lahan kosong di rumah. Metode penanaman yang digunakan dalam budidaya tanaman tersebut yaitu dengan cara hidroponik. Hidroponik adalah cara budidaya pertanian tanpa media tanah, dengan kata lain hidroponik merupakan suatu system budidaya tanaman pada media yang tidak menyediakan unsur hara, dan unsur hara sesensial yang diperlukan tanaman

disediakan dalam bentuk larutan/nutrisi (Nurlaili, 2010).

Sistem ini juga menjadi sistem yang efektif, menguntungkan dan tidak membutuhkan banyak biaya dalam menjalankannya. Hingga saat ini hasil dari tanaman hidroponik masih sangat diminati karena tanaman hidroponik merupakan tanaman sehat dan kaya akan nutrisi. Selain itu jenis tanaman yang dipilih juga merupakan tanaman yang cepat panen dimana tanaman kangkung hanya membutuhkan waktu sekitar 20 hari sudah bisa di panen daripada tanaman jenis lain seperti sawi dan selada yang membutuhkan 30-40 hari untuk panen. METODE

Metode pelatihan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah sosialisasi dan diskusi. Metode penanaman yang digunakan adalah metode hidroponik. Pelatihan dilaksanakan secara daring dengan media yang digunakan adalah WhatsApp Group dan didampingi dengan modul pelatihan. Terdapat tiga tahapan dalam pelatihan budidaya tanaman ini, yaitu: 1. Tahap Koordinasi

Tahap persiapan dalam melaksanakan

pelatihan ini bertujuan untuk mengetahui

seberapa tingkat terdampaknya

masyarakat desa Depokrejo dalam

menghadapi masa pandemi. Pada

tahapan ini dilakukan koordinasi dengan

warga Desa Depokrejo sebagai peserta

pelatihan dengan menawarkan dan

meminta izin dilaksanakannya pelatihan.

2. Tahap Persiapan

Pada tahapan ini tim pelaksana

melakukan proses pengumpulan data

guna mempersiapkan bahan dalam

proses perancangan pembuatan modul

pelatihan.

3. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan pelatihan ini terdiri dari

beberapa kegiatan yaitu

mensosialisasikan materi kegiatan

pelatihan secara daring dengan media

WhatsApp Group. Proses pelatihan

budidaya sayuran hidroponik kepada

warga desa Depokrejo dilakukan dengan

pemberian modul yang telah disusun.

Setelah itu dilaksanakan diskusi dan

tanya jawab.

Page 22: KUMPULAN ARTIKEL -19

Nisrina Khoerunisa, dkk., Pelatihan Budidaya Sayur …

3

HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pelatihan budidaya tanaman sayur hidroponik di Desa Depokrejo, Kabupaten Kebumen telah dilaksanakan pada Hari Sabtu tanggal 08 Agustus 2020 secara daring melalui WhatsApp Group pelatihan budidaya sayuran hidroponik yang dibuat oleh Mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang. 1. Identifikasi Masalah di Desa Depokrejo

Kegiatan awal sebelum melaksanakan

pelatihan ini diawali dengan melakukan

identifikasi masalah. Hal ini bertujuan

untuk mendapatkan informasi terkait

dengan permasalahan masyarakat di

Desa Depokrejo selama masa pandemi

Covid-19. Permasalahan tersebut

diantaranya menurunnya jumlah

penghasilan warga di Desa Depokrejo.

Penyebab masalah ini adalah banyak

pekerja yang dirumahkan dan

masyarakat yang berprofesi sebagai

wirausaha mengalami penurunan

pemesanan barang. Pelatihan budidaya

sayuran hidroponik bertujuan untuk

membantu mengatasi permasalahan

yang ada untuk menghemat

pengeluaran terutama dalam memenuhi

kebutuhan pangan. Selain itu, pelatihan

ini juga bertujuan untuk memberikan

motivasi kepada masyarakat agar

memanfaatkan halaman atau lahan

kosong di rumah masing-masing dan

mengurangi sampah plastik berupa botol

bekas yang dimanfaatkan sebagai media

tanam.

2. Penentuan Metode Pelatihan

Pelatihan dilakukan dengan

penyampaian secara daring dan

disampaikan oleh mahasiswa KKN

melalui WhatsApp Group. Pelaksanaan

menggunakan modul pelatihan budidaya

sayuran hidroponik. Pelatihan secara

daring dipilih karena lebih aman

daripada pelatihan secara luring yang

harus melakukan perkumpulan dan

untuk mencegah penyebaran Covid-19.

3. Penyusunan Modul dan Persiapan

Kegiatan Pelatihan Secara Daring

Modul disusun disesuaikan dengan

kondisi dan masalah yang dihadapi oleh

warga Desa Depokrejo. Metode

pelatihan yang diberikan adalah

budidaya sayuran dengan metode

hidroponik. Metode hidroponik ini

memanfaatkan botol bekas. Pelatihan

dengan metode ini membantu para

warga untuk mempermudah budidaya

sayuran pada masa pandemi saat ini

dengan memanfaatkan halaman atau

lahan kosong di rumah. Modul pelatihan

yang dapat mendukung kegiatan

pelatihan ini memiliki pokok bahasan,

yaitu cara menanam kangkung dengan

media hidroponik, pengertian hidroponik,

indikator hidroponik, manfaat dan tujuan,

alat dan bahan yang digunakan,

langkah-langkah kegiatan, dan analisis

kegiatan.

Gambar 1 Modul Pelatihan Budidaya

Sayur Hidroponik

4. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada

tanggal 08 Agustus 2020 dan

dilaksanakan selama satu hari. Kegiatan

dilaksanakan melalui WhatsApp Group

dan diikuti oleh warga Desa Depokrejo.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan

pemberian materi melalui modul

pelatihan budidaya sayuran hidroponik.

Setelah materi dibagikan kemudian

diadakan sesi diskusi dan tanya jawab.

Page 23: KUMPULAN ARTIKEL -19

4

Gambar 2 Pelatihan Budidaya Sayur

Hidroponik secara Daring

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan Metode pelaksanaan terdiri dari

beberapa tahapan yang pertama adalah tahap persiapan yang bertujuan untuk menawarkan dan meminta izin kepada warga setempat di Desa Depokrejo melalui WhatsApp Group. Dan pada tahap yang kedua adalah tahap pelaksanaan kegiatan pada tahap ini dilakukan dengan cara mensosialisasikan materi kegiatan pelatihan dengan media WhatsApp Group, materi yang diberikan berupa modul pelatihan. Berdasarkan hasil kegiatan yang dilaksanakan dapat disumpulkan bahwa kegiatan pelatihan yang dilakukan mendapatkan respon yang positif dari anggota WhatsApp Group. Dan tujuan dari kegiatan ini tercapai.

Dengan pelatihan ini maka pengetahuan dan minat warga Desa Depokrejo tentang

pentingnya pemanfaatan halaman atau lahan kosong sebagai sumber pangan dan menghemat pengeluaran keluarga melalui budidaya sayur hidroponik semakin bertambah.

Saran

Dalam pelaksanaan pelatihan ini membutuhkan bantuan dan pengawasan dari orang yang ahli pada bidang pertanian agar hasil yang didapatkan bisa lebih maksimal. Selain itu, perlu pula dilaksanakan pelatihan dengan demonstrasi secara langsung sehingga masyarakat lebih memahami bagaimana cara menanam tanaman secara hidroponik.

DAFTAR PUSTAKA Herispon. 2020. Dampak Ekonomi

Pembatasan Sosial Berskala Besar Terhadap Masyarakat Kota Pekanbaru di Provinsi Riau. Eko dan Bisnis: Riau Economic and Business Review. https://ekobis.stieriau-akbar.ac.id/index.php/Ekobis/article/view/269 (diunduh tanggal 21 Agustus 2020)

Nurlaili, dkk. 2010. Budidaya Sayuran yang Murah dan Sederhana dengan Metode Hidroponik di Desa Jambo Timu Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh. Politeknik Negeri Lhokseumawe. http://e-jurnal.pnl.ac.id/index.php/vokasi/article/view/1462 (diunduh tanggal 21 Agustus 2020)

Sunaryo, Deni. 2020. Optimalisasi Pendapatan Masyarakat dalam Pembuatan Produk Bandrek Jahe Susu Sebagai Peningkatan Imunitas disaat Pandemik Covid-19 di Desa Sukaratu Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang. Universitas Pamulang. http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/kommas/article/view/5270 (diunduh tanggal 21 Agustus 2020)

Page 24: KUMPULAN ARTIKEL -19

DINAMISIA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1, No. 1 Desember 2017, Hal. 1-4 DOI: https://doi.org/10.31849/dinamisia.v3i2

P-ISSN 2614-7424 | E-ISSN 2614-8927 1

Pemanfaatan MOL (Mikroorganisme Lokal) Sebagai Solusi Bertani Kreatif di Masa Pandemi Covid-19

Utilization of MOL (Local Microorganisms) as Creative Farming Solutions during the Covid-19 Pandemic

Galuh Dwi Novanda1, Laeli Puji Lestari*2, Cholifatul Chusna3, Rachmadhani Adiningrum4,

Fina Nazilaturrohmah5, Ridwan Arifin6

1Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang 2Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

3 Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang 4 PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

5 Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Semarang 6Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang

*e-mail: [email protected], [email protected]*2, [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]

Abstract The daily need for food in Indonesia cannot be separated from the agricultural sector, because it is known that the staple food of Indonesian people comes from agricultural plants. No exception during the pandemic, the agricultural sector is certainly one of the sectors that has received more attention. Fertilizer is an important aspect in plant growth, including agriculture, where many farmers prioritize chemical fertilizers over organic fertilizers to be applied to various crops. However, the use of chemical fertilizers in the long term can cause damage to both plants and the surrounding environment, so switching to using organic fertilizers is the right step to prevent damage. Local Microorganisms (MOL) are microorganisms that are used as a starter in the manufacture of organic fertilizers, with the main components consisting of a source of carbohydrates, glucose, and a source of microorganisms. Local Microorganisms (MOL) can function as biological fertilizers, decomposers, and organic pesticides, to be precise, fungicides. The purpose of writing this article is to show the steps of making local microorganisms as fertilizer. Keywords: Local Microorganisms, agricultural, organic fertilizer Abstrak Kebutuhan akan pangan sehari-hari di Indonesia tentu tidak bisa terlepas dari sektor pertanian, sebab telah diketahui bahwa makanan pokok masyarakat Indonesia bersumber dari tanaman pertanian. Tidak terkecuali di masa pandemi, sektor pertanian tentu menjadi salah satu sektor yang mendapat perhatian lebih. Adapun pupuk merupakan aspek penting dalam pertumbuhan tanaman termasuk pertanian, dimana tidak sedikit petani yang memprioritaskan pupuk kimia ketimbang pupuk organik untuk diaplikasikan ke berbagai tanaman. Namun penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan baik pada tanaman maupun lingkungan di sekitarnya,sehingga beralih menggunakan pupuk organik merupakan langkah tepat untuk mencegah kerusakan. MOL (Mikroorganisme Lokal) merupakan mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik, dengan komponen utama terdiri dari sumber karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme. MOL (Mikroorganisme Lokal) dapat berfungsi sebagai pupuk hayati, dekomposer, dan pestisida organik tepatnya fungisida. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menunjukan bagaimana langkah yang dilakukan dalam pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal) untuk selanjutnya diaplikasikan pada tanaman sebagai pupuk. Kata kunci: Mikroorganisme Lokal, pertanian, pupuk organik

1. PENDAHULUAN

Secara umum, Pandemi covid-19 yang tengah melanda dunia termasuk Indonesia, nyatanya sangat berpengaruh terhadap berbagai sektor, tidak terkecuali sektor pertanian. Tentu sektor

Page 25: KUMPULAN ARTIKEL -19

DINAMISIA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1, No. 1 Desember 2017, Hal. 1-4 DOI: https://doi.org/10.31849/dinamisia.v3i2

2

pertanian tidak luput dari perhatian sebab berkaitan erat dengan kebutuhan pangan sehari-hari masyarakat Indonesia. Sebagai contoh, padi, tanaman penghasil beras yang menjadi bahan utama makanan pokok masyarakat Indonesia,yaitu nasi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak petani yang lebih memilih pupuk kimia dibandingkan dengan pupuk organik, dengan alasan seperti kandungan pada pupuk kimia lebih tinggi, mudah diperoleh, dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman bisa lebih cepat terlihat.

Namun, kebutuhan pupuk dan pestisida guna memenuhi kebutuhan tanaman padi tersebut menjadi perhatian khusus sebab harganya yang meningkat di masa pandemi seperti sekarang ini. Disamping itu telah diketahui bahwa penggunaan bahan-bahan kimia seperti halnya pada pupuk anorganik maupun pestisida kurang baik bagi tanaman sebab berpengaruh pada kualitas tanaman serta dikenal tidak ramah lingkungan. Sehingga, penggunaan pupuk organik terhadap tanaman adalah penting untuk menjaga keseimbangan lahan dan kualitas tanaman, serta menghindari kerusakan lingkungan.

Pupuk organik merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan yang diurai oleh mikroba, yang selanjutnya mampu menyediakan unsur hara sebagai kebutuhan akan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Adapun kelebihan dari penggunaan pupuk organik diantaranya adalah dapat meningkatkan daya serap tanah terhadap air sebab pupuk organik dapat mengikat air lebih banyak dan lebih lama, berfungsi sebagai granulator sehingga dapat memperbaiki struktur dan sifat fisik tanah, serta meningkatkan kondisi kehidupan mikrobia di dalam tanah. Sehubungan dengan hal tersebut, MOL (Mikroorganisme Lokal) adalah solusi yang dapat berperan dalam pembuatan pupuk organik.

MOL (Mikroorganisme Lokal) merupakan mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik,baik pupuk organik padat maupun pupuk organik cair. Adapun bahan utama dari MOL terdiri dari beberapa komponen diantaranya adalah karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme dimana MOL dapat berfungsi sebagai pupuk hayati, dekomposer, dan pestisida organik terutama sebagai fungisida.

Adapun pelatihan pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal) ditujukan agar masyarakat menyadari betapa pentingnya menjaga sistem pertanian yang mengandalkan bahan-bahan organik tanpa adanya campuran bahan kimia. Menurut Purwasasmita (2009)?, pupuk organik dari MOL (Mikroorganisme Lokal) merupakan salah satu alternatif dalam menjaga keseimbangan unsur-unsur yang terdapat di dalam tanah. Larutan MOL (Mikroorganisme Lokal) tersebut mengandung unsur makro maupun mikro yang berpotensi sebagai perombak bahan organik perangsang tanaman pengendali hama. Pun bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal) bukanlah bahan-bahan yang sulit ditemukan di lingkungan sekitar, sehingga dalam pembuatannya tidak mengakibatkan terlalu banyak pengeluaran.

2. METODE PELAKSANAAN

1) Tahap Persiapan Tahap persiapan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengajak para remaja Desa Kalijirek RT 03 RW 01 untuk mengikuti pelatihan pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal) dengan memanfaatkan bahan-bahan di sekitar.

b. Meminta izin kepada ketua RT dan RW setempat mengenai rencana pelaksanaan pelatihan pembuatan MOL.

c. Mempersiapkan materi pelatihan termasuk alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan pupuk alami yaitu MOL (Mikroorganisme Lokal).

2) Tahap Pelaksanaan Langkah awal dalam tahap pelaksanaan tersebut adalah dengan mempersiapkan alat

dan bahan yang dibutuhkan, khususnya seperti berbagai macam limbah rumah tangga dan bahan sederhana lain yang tentunya mudah diperoleh atau dijumpai di rumah. Selanjutnya dilakukan pelatihan kepada para peserta yang terdiri dari 4 (empat) orang remaja dari Desa Kalijirek RT 03 RW 01, tepatnya di kediaman Bapak Dul Karim. Dilakukan dengan urutan penyampaian materi, dilanjutkan dengan pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal) dan sesi

Page 26: KUMPULAN ARTIKEL -19

DINAMISIA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1, No. 1 Desember 2017, Hal. 1-4 DOI: https://doi.org/10.31849/dinamisia.v3i2

3

tanya jawab oleh para peserta. Setelah semua langkah pelatihan terlaksana maka hanya perlu menunggu hingga MOL (Mikroorganisme Lokal) tersebut jadi yakni dengan ditandai dengan mengendapnya semua bahan dan gelembung gas sudah tidak lagi muncul.

3) Tahap Akhir Dalam tahap ini, setelah MOL (Mikroorganisme Lokal) ditunggu sampai jadi yakni sekitar

2 (dua) minggu atau sampai gelembung gas sudah tidak lagi muncul dan bahan-bahan mengendap selanjutnya mikroorganiseme lokal dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk keperluan berbagai tanaman termasuk pertanian.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

1) Perizinan

Guna menunjang pelaksanaan program kerja KKN Bersama Melawan Covid-19, dilakukan pelatihan membuat MOL (Mikroorganisme Lokal). Pada salah satu program wajib KKN BMC Unnes 2020 tersebut, yaitu pelatihan budidaya tanaman sayur, diperlukan pupuk agar proses penanaman dapat berjalan secara berkelanjutan. Mikoorganisme Lokal (MOL) merupakan salah satu produk pupuk organik yang cocok diaplikasikan pada tanaman. Pelatihan membuat MOL diharapkan dapat diproduksi dalam skala besar oleh para warga khususnya yang bekerja sebagai petani.

Adapun sebelum melaksanakan pelatihan, pelaksana kegiatan KKN BMC Unnes 2020 telah terlebih dahulu melakukan koordinasi dan meminta izin kepada Ketua RT setempat yaitu Ketua RT 03 RW 01, dan kepada Kepala Desa Kalijirek berkenaan dengan pelaksanaan program kerja KKN. Setelah memperoleh izin, dilakukanlah pemberian info kepada masyarakat untuk mengikuti pelatihan pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal).

2) Pelaksanaan

Pelatihan pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal) dilaksanakan di kediaman Bapak Dul Karim warga RT 03 RW 01 Desa Kalijirek, Kebumen pada tanggal 26 Juli 2020, dengan diikuti oleh empat orang secara langsung atau tatap muka yang tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Pelaksanaan pelatihan diawali dengan penyampaian materi kepada para peserta, guna menjadikan para peserta mengetahui terlebih dahulu maksud dari MOL itu sendiri. Adapun MOL (Mikroorganisme Lokal) merupakan mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik,baik pupuk organik padat maupun pupuk organik cair. Adapun bahan utama dari MOL terdiri dari beberapa komponen diantaranya adalah karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme dimana MOL dapat berfungsi sebagai pupuk hayati, dekomposer, dan pestisida organik terutama sebagai fungisida. MOL (Mikroorganisme Lokal) terdiri atas 3 (tiga) komponen diantaranya adalah sumber karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme.

Adapun langkah pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan segala alat dan bahan, yang terdiri dari: - Wadah kedap udara misalnya botol bekas dengan kapasitas 2 (dua) liter - Wadah untuk air gula jawa dan air cucian beras - Pisau

Page 27: KUMPULAN ARTIKEL -19

DINAMISIA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1, No. 1 Desember 2017, Hal. 1-4 DOI: https://doi.org/10.31849/dinamisia.v3i2

4

Gambar 1. Proses pelatihan pembuatan MOL

Yang menjadi bahan utama dalam larutan MOL adalah yang harus mengandung 3 (tiga) komponen yaitu sumber karbohidrat, sumber mikroorganisme, dan glukosa.

Menurut Roni Assafaat Hadi, bahan utama dalam pembuatan MOL adalah bahan-bahan yang terdiri dari 3 (tiga) komponen yaitu karbohidrat, misalnya air cucian beras/tajin, nasi basi, singkong, kentang, gandum, dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah glukosa, bisa dari gula merah yang diencerkan dengan air, bisa juga dari cairan gula pasir, maupun dari air gula dan air kelapa. Yang ketiga adalah sumber mikroorganisme yang bisa bersumber dari bahan sampah dapur yang mudah membusuk atau sayur yang telah basi, keong sawah yang ditumbuk, bonggol pisang, dan lain-lain.

Pun telah disampaikan oleh Riestya Estika, seorang konten kreator yang dikenal melalui kanal youtubeMG Garden, bahwa sumber karbohidrat dapat berasal dari kulit maupun batang pisang, dedak, dan buah mengkudu. Sementara untuk glukosa bisa berasal dari molase atau tetes tebu, serta sumber mikroorganisme bisa berasal dari tape singkong, terasi, dan daun bambu yang dijemur.

Dalam pelatihan pembuatan mikroorganisme lokal, materi disampaikan kepada para peserta. Adapun langkah pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal) maka langkah yang harus ditempuh diantaranya yaitu:

1. Siapkan bahan yang mengandung komponen karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme

2. Dalam praktik pelatihan pembuatan MOL ini digunakan air cucian beras yakni sebanyak 1,75 liter sebagai sumber karbohidrat, untukk glukosa menggunakan gula merah sebanyak 100 ml dimana berat gula sebanyak 1 ons, serta 1 (satu) bungkus terasi dan daun mambu sebagai sumber mikroorganisme. Sebagai tambahan nutrisi, digunakan batang sayur kangkung yang mana kangkung sendiri mengandung kalium dan magnesium yang dapat dimanfaatkan sebagai energi bagi tanaman yang tentunya berguna dalam membuat tanaman dan tanah menjadi lebih subur.

3. Untuk bahan-bahan yang memiliki ukuran besar maka terlebih dahulu dipotong menjadi beberapa bagian dalam ukuran kecil sehingga nantinya mudah terurai, selanjutnya bahan-bahan tersebut dimasukan ke dalam botol, disusul dengan memasukan juga air cucian beras dan larutan gula merah.

4. Tutup botol hingga rapat. Hal tersebut dikarenakan proses fermentasi MOL (Mikroorganisme Lokal) haruslah ditempatkan dalam wadah yang kedap udara, selanjutnya tunggu minimal 2 (dua) minggu atau sampai gelembung-gelembung gas sudah tidal lagi muncul serta semua bahan sudah mengendap.

5. Adapun guna mempercepat proses fermentasi tersebut, penyimpan MOL harus berada pada tempat yang hangat namun tidak terkena matahari secara langsung.

Page 28: KUMPULAN ARTIKEL -19

DINAMISIA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1, No. 1 Desember 2017, Hal. 1-4 DOI: https://doi.org/10.31849/dinamisia.v3i2

5

6. Proses fermentasi MOL akan menghasilkan gelembug gas, dimana tekanan gas pada wadah dapat membuat udara terdorong keluar, sehingga wadah tersebut haruslah tetap dibuka tutup setiap harinya guna mengurangi tekanan gas.

3) Hasil

Mikroorganisme dalam MOL sangatlah baik digunakan untuk berbagai kebutuhan pertanian terutama berkenaan dengan kesuburan tanaman dan kesuburan tanah. Mikroorganisme dapat juga disebut dengan isolat, dimana isolat merupakan biakan murni dari mikroorganisme yang diharapkan berasal dari satu jenis, sementara usaha untuk memperoleh isolat tersebut dinamakan dengan isolasi.

Terjadinya proses fermentasi yang terjadi diakibatkan adanya proses perombakan bahan-bahan dalam pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal) oleh bakteri, dimana saat terjadi proses tersebut terdapat perubahan pada larutan MOL (Mikroorganisme Lokal) yang ditandai dengan adanya perubahan warna dan bau.

Gambar 2. Hasil Pembuatan MOL

Hasil fermentasi MOL (Mikroorganisme Lokal) selanjutnya dapat diaplikasikan sebagai pupuk organik pada tanaman, namun sebelumnya MOL tersebut perlu ditambahkan komposisi air dengan takaran yang sesuai, sebab pengaplikasian MOL yang terlalu pekat justru bisa mengakibatkan tanaman mati. Perlu juga dilakukan percobaan guna mengetahui pengaruh dari pengaplikasian mikroorganisme lokal tersebut terhadap tanaman, yakni melihat bagaimana tanaman yang telah diberi MOL tersebut tumbuh. MOL (Mikroorganisme Lokal) yang akan diaplikasikan pada tanaman perlu terlebih dahulu dicampurkan dengan air dengan komposisi yang lebih pekat. Sementara untuk penambahan terhadap sayur atau buah-buahan maka komposisi air yang digunakan justru harus lebih encer atau lebih banyak untuk pengenceran MOL. Penambahan kompisisi air tersebut juga berlaku terhadap pestisida.

Adapun usia tanaman juga menjadi salah satu fakto penting yang perlu menjadi perhatian. Untuk tanaman yang berusia muda atau masih kecil maka pemberian MOL (Mikroorganisme Lokal) sedikit saja. Sedangkan tanaman dengan usia lebih tua atau sudah tergolong besar maka mikroorganisme lokal dapat diberikan dengan jumlah lebih banyak. Pemberian MOL (Mikroorganisme Lokal) sendiri dilakukan setiap seminggu atau 10 (sepuluh) hari sekali sesuai kebutuhan tanaman. MOL (Mikroorganisme Lokal) yang sudah lama jadi masih bisa digunakan selama cairan mikroorganisme lokal tersebut tidak terkontaminasi, sebab jika sudah

Page 29: KUMPULAN ARTIKEL -19

DINAMISIA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1, No. 1 Desember 2017, Hal. 1-4 DOI: https://doi.org/10.31849/dinamisia.v3i2

6

terkontaminas,dapat memicu munculnya hama pada tanaman yang telah diaplikasikan MOL tersebut. Namun terkait dengan penggunaan dekomposer kompos, penggunaan MOL (Mikroorganisme Lokal) masih dapat digunakan meski sudah terkontaminasi.

Tabel 1. Respon Peserta Pelatihan Pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal) yang digunakan

sebagai pupuk organik cair (Penilaian oleh peserta 1 – 4)

No Aspek Penilaian

Skor penilaian (1-10)

1 2 3 4

1. Materi pelatihan (cara penyampaian, kejelasan)

8 9 9 9

2. Fasilitas pelatihan (ruangan, materi) 8 8 8 8

3. Kesusaian materi dengan tujuan pelatihan 8 8 8 8

4. Kesempatan peserta untuk bertanya 9 9 10 10

5. Alat-alat penunjang pelatihan 8 7 8 8

6. Makanan dan minuman yang disediakan untuk para peserta

9 9 9 9

7. Tingkat kemungkinan materi bisa diterapkan di lokasi masing-masing

8 8 8 8

Berdasarkan data pada tabel yang disajikan di atas, maka dapat dilihat bahwa pelatihan

yang diberika tergolong baik, memiliki peluang cukup besar untuk bisa diterapkan dengan baik di lokasi para peserta masing-masing.

Dengan adanya pengetahuan mengenai dampak positif dalam penggunaan MOL (Mikroorganisme Lokal) melalui pelatihan yang telah diberikan maka besar harapan akan timbul kesadaran bagi para masyarakat terkhusus bagi para petani untuk memulai produksi MOL (Mikroorganisme Lokal), yakni dimulai dari lingkup kecil seperti rumah hingga kemudian bisa dikembangkan dalam lingkup lebih luas atau memproduksi MOL (Mikroorganisme Lokal) dalam skala yang lebih besar. Disamping untuk menghemat pengeluaran, memanfaatkan Mikroorgnisme Lokal (MOL) untuk kebutuhan tanaman tersebut tentu berdampak baik bagi lingkungan sebab bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan-bahan organik, sehingga tanaman yang dihasilkan memiliki kualitas lebih baik meski harganya murah, dan yang pasti tidak merusak lingkungan sekitar, yang dapat pula berimbas pada meningkatnya produktivitas tanaman.

4. SIMPULAN DAN SARAN

1) Simpulan

MOL (Mikroorganisme Lokal) merupakan mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik,baik pupuk organik padat maupun pupuk organik cair.

Pelatihan pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal) diawali dengan kegiatan meminta izin kepada ketua RT setempat, selanjutnya mempersiapkan materi pelatihan serta alat dan bahan, dan mengajak beberapa warga sekitar untuk bergabung dalam pelatihan tersebut. Pelatihan dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu masyarakat khususnya dari kalangan petani agar dapat memanfaatkan bahan-bahan di sekitar yang tentunya mudah ditemukan, seperti nasi bekas/basi, air cucian beras, dan lain sebagainya. Disamping itu penggunaan bahan-bahan organik tersebut dapat menghemat pengeluaran serta yang terpenting tidaklah merusak lingkungan. Sehingga penggunaan MOL (Mikroorganisme Lokal) sebagai pupuk organik maupun dekomposer secara berkelanjutan pada lahan pertanian dapat memperbaiki kondisi lahan atau dengan kata lain lahan semakin subur, dan berimbas pada meningkatnya produktivitas tanaman.

Page 30: KUMPULAN ARTIKEL -19

DINAMISIA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1, No. 1 Desember 2017, Hal. 1-4 DOI: https://doi.org/10.31849/dinamisia.v3i2

7

2) Saran

Melihat besarnya manfaat dari mikroorganisme lokal serta kemudahan dalam memperoleh bahan-bahan organik di lingkungan sekitar, maka pelatihan dapat dilakukan dengan tambahan cara lain seperti melakukannya via online atau dalam jaringan sehingga peserta yang dituju bisa lebih banyak meskipun tanpa tatap muka atau pelatihan secara langsung. Dengan begitu peluang untuk memanfaatkan MOL (Mikroorganisme Lokal) sebagai pupuk organik bagi tanaman akan lebih besar dan dampaknya meluas pada hematnya pengeluaran serta yang terpenting pemanfaatan mikroorgansme lokal tersebut tidaklah merusak lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Balla, Iwan Umbu Siwa, I Made Sunantra, dan Wawan Apzani. 2016. “Pemberian Pupuk Hijau dan MOL Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis Hypogeae L)”. Jurnal Vol. 13 No. 2.

Hadi, Roni Assafaat. 2019. “Pemanfaatan Mikroorganisme Lokal Dari Materi Yang Tersedia di Sekitar Lingkungan”. Jurnal Agroscience Vol.9 No. 1,

Halim, Abdul, Djarwatiningsih PS, dan Agus Sulistiyono. 2017. “Formulasi Berbagai MOL dan Populasi Tanaman Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kangkung Darat (Ipomoea reptans)”. Jurnal Plumula Vol. 5 No.1.

Juanda, Irfan, dan Nurdiana. 2011. “Pengaruh Metode dan Lama Fermentasi Terhadap Mutu MOL (Mikroorganisme Lokal)

Kurniawan, Andri. 2018. “Produksi MOL (MIKROORGANISME LOKAL) Dengan Pemanfaatan Bahan-Bahan Organik di Sekittar”. Jurnal Hexagro Vol. 2 No. 2.

Pratiwi, Eka. 2018. “Aplikasi Berbagai Jenis MOL (Mikroorganisme Lokal) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi”. Skripsi Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar.

Triyono A. 2010. Pengaruh Konsentrasi Ragi Terhadap Karakteristik Sari Buah Dari Beberapa Varietas Pisang. Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna-Lipi.

Page 31: KUMPULAN ARTIKEL -19

Bukti unggahan artikel ke website jurnal

Page 32: KUMPULAN ARTIKEL -19

MARTABE :Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol x No x Tahun xxxx Hal x–xxx

MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat│x

PROGRAM PEMBAGIAN PAKET SEMBAKO DAN MASKER BAGI

MASYARAKAT TERDAMPAK COVID-19 SEBAGAI BENTUK

PEDULI SOSIAL DI KABUPATEN KEBUMEN

PROGRAM FOR DISTRIBUTION OF FOOD AND MASKS

PACKAGES FOR COMMUNITIES AFFECTED BY COVID-19 AS A

FORM OF SOCIAL CARE IN KEBUMEN DISTRICT

Ahmad Jundi Alfaruq1), Erina Dwi Saputri2), Fernanda Aristiya*3), Nafa Ul Fadilah4),

Windy Augustiani5), Ridwan Arifin6)

1)Jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

2)Jurusan Ilmu Hukum, Universitas Negeri Semarang, Indonesia 3)Jurusan Kimia, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

4)Jurusan Akuntansi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia 5)Jurusan Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

6)Jurusan Ilmu Hukum, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

e-mail: [email protected]

Abstract

Since the covid-19 pandemic in Indonesia, it has caused losses from various aspects of life, especially in the

economic sector, namely increasing poverty and rising prices of basic food, especially the price of staple food.

The government has tried to overcome this problem by providing direct cash assistance. However, in fact, the

level of effectiveness of this direct assistance is still low. This direct assistance is short-term, which will run

out in just a few moments. Therefore KKN BMC UNNES in Kebumen carries out direct community service

in the form of social service donations of sambako and medical devices. In carrying out this activity is carried

out in two stages, namely the pre-activity stage and the activity implementation stage. The pre-activity stage is

carried out by raising funds, promoting open paid and selling mineral water. While the implementation stage

of the activity was carried out through FGDs with group members, wrapping donation packages and

distributing donations of food packages and medical devices. From all these activities, cash was collected worth

Rp. 1,402,400.00 which are then allocated to 25 packages of basic foodstuffs. For medical equipment in the

form of masks, it is a donation from someone totaling 50 of masks. The distribution of basic food packages

and masks was carried out on Thursday, August 13, 2020. The targets of the distribution of basic food packages

and masks were the poor and affected by Covid-19 from Sruweng Village, Depokrejo Village, Seliling Village,

Adimulyo Village, and Bumirejo Village.

Keywords: Covid-19, donations, food packages and masks

Abstrak

Sejak terjadinya pandemi covid-19 di Indonesia menyebabkan kerugian dari berbagai aspek kehidupan

khususnya di bidang ekonomi yaitu meningkatnya kemiskinan dan naiknya harga-harga sembako khususnya

harga pangan pokok. Pemerintah sudah mencoba menanggulangi masalah tersebut dengan memberikan

bantuan langsung tunai. Namun pada kenyataanya tingkat efektifitas bantuan langsung ini terbilang masih

rendah. Bantuan langsung ini bersifat jangka pendek yang mana akan segera habis dalam beberapa waktu saja.

Oleh karena itu KKN BMC UNNES di Kebumen melaksanakan pengabdian kepada masyarakat secara

langsung dalam bentuk bakti sosial donasi sambako dan alat kesehatan. Dalam melaksanakan kegiatan ini

dilaksanakan melalui dua tahap yaitu tahap pra-kegiatan dan tahap pelaksanaan kegiatan. Tahap pra-kegiatan

dilakukan dengan penggalangan dana, open paid promote dan penjualan air mineral. Sedangkan tahap

pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui FGD dengan anggota kelompok, pembungkusan paket donasi dan

pembagian donasi paket sembako dan alat kesehatan. Dari semua kegiatan tersebut, terkumpul uang tunai

senilai Rp. 1.402.400,00 yang kemudian dialokasikan menjadi 25 paket sembako. Untuk alat kesehatan berupa

Page 33: KUMPULAN ARTIKEL -19

Nama Penulis 1, dkk.Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Produk…

2

masker merupakan donasi dari seseorang berjumlah 50 picis masker. Pembagian paket sembako dan masker

ini dilaksanakan pada Kamis, 13 Agustus 2020. Sasaran dari kegiatan pembagian paket sembako dan masker

merupakan masyarakat kurang mampu dan terkena dampak dari covid-19 dari Desa Sruweng, Desa Depokrejo,

Desa Seliling, Desa Adimulyo, dan Kelurahan Bumirejo.

Kata Kunci: Covid-19, donasi, paket sembako dan masker

PENDAHULUAN

Penyakit virus corona 2019

(corona virus disease/COVID-19) sebuah

nama baru yang diberikan oleh Wolrd

Health Organization (WHO) bagi pasien

dengan infeksi virus novel corona 2019

yang pertama kali dilaporkan dari kota

Wuhan, Cina pada akhir 2019.

Penyebaran terjadi secara cepat dan

membuat ancaman pandemi baru. Pada

tanggal 10 Januari 2020, etiologi penyakit

ini diketahui pasti yaitu termasuk dalam

virus ribonucleid acid (RNA) yaitu virus

corona jenis baru, betacorona virus dan

satu kelompok dengan virus corona

penyebab severe acute respiratory

syndrome (SARS) dan middle east

respiratory syndrome (MERS CoV).

Virus ini dapat ditularkan dari

manusia dan menyebar secara luas di

China dan lebih dari 190 negara dan

teritori lainnya (Susilo, 2020). Pada 12

Maret 2020,WHO mengumumkan Covid-

19 sebagai pandemi.

Infeksi COVID-19 yang

disebabkan virus corona baru merupakan

suatu pandemik baru dengan penyebaran

antar manusia yang sangat cepat. Derajat

penyakit dapat bervariasi dari infeksi

saluran napas atas hingga ARDS.

Diagnosis ditegakkan dengan RT-PCR,

hingga saat ini belum ada terapi antivirus

khusus dan belum ditemukan vaksin untuk

COVID-19. Diperlukan pengembangan

mengenai berbagai hal termasuk

pencegahan di seluruh dunia.(Handayani,

2020).

Upaya memutus mata rantai

penyebaran Covid-19 dilakukan

pemerintah dan lembaga keagamaan

dengan menerbitkan beberapa peraturan

untuk dipatuhi oleh masyarakat (Syafrida,

2020). Beberapa peraturan atau kebijakan

tersebut diantaranya lockdown dan new

normal. Kebijakan-kebijakan ini

membatasi berbagai aktivitas manusia

salah satunya yaitu kegiatan-kegiatan

ekonomi seperti jual beli serta kegiatan-

kegiatan lain. Hal ini menyebabkan

terganggunya aktivitas ekonomi yang

menyebabkan melambatnya pertumbuhan

ekonomi. Berbagai dampak yang

disebabkan oleh melambatnya

pertumbuhan ekonomi tersebut yaitu

munculnya berbagai permasalahan seperti

meningkatnya kemiskinan di Indonesia.

Menurut Jacobus et. al. (2018)

kemiskinan merupakan suatu keadaan

yang menyangkut ketidakmampuan dalam

memenuhi tuntutan kehidupan yang

paling minimum, khusunya dari aspek

konsumsi dan pendapatan. Masalah

kemiskinan ini sangatlah kompleks dan

bersifat fundamental dimana berkaitan

dengan aspek sosial, ekonomi, budaya dan

aspek lainnya. Sedangkan inti

permasalahan pada kemiskinan adalah

batasan-batasan tentang kesejahteraan itu

sendiri. Dalam teori ekonomi, semakin

banyak barang yang dikonsumsi berarti

semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan

seseorang. Tingkat kesejahteraan dapat

diartikan sebagai kemampuan untuk

mengakses sumber daya yang tersedia

(barang yang dikonsumsi).

Kemampuan akses sumber daya

yang tersedia ini dapat diukur melalui

jumlah pendapatan ataupun pengeluaran

seseorang.Jika definisi kemiskinan

dihubungkan dengan tingkat

kesejahteraan, kemiskinan dapat diartikan

sebagai ketidakmampuan dalam

memenuhi kesejahteraan atau dengan kata

lain kekurangan akses terhadap sumber

daya untuk memenuhi kebutuhan

Page 34: KUMPULAN ARTIKEL -19

MARTABE :Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol x No x Tahun xxxx Hal x–xxx

MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat│x

hidupnya. Kekurangan akses di sini

maksudnya adalah kurangnya pendapatan

seseorang. Menurut Badan Pusat Statistik

(BPS) dan Departemen Sosial,

kemiskinan adalah ketidakmampuan

individu dalam memenuhi kebutuhan

dasar minimal untuk hidup layak (baik

makanan maupun nonmakanan).

Garis kemiskinan yang ditetapkan

oleh BPS adalah jumlah pengeluaran yang

dibutuhkan oleh setiap individu untuk

dapat memenuhi kebutuhan makanan

setara dengan 2100 kalori per orang per

hari dan kebutuhan nonmakanan yang

terdiri dari perumahan, pakaian,

kesehatan, pendidikan, transportasi, serta

aneka barang dan jasa lainnya.

Kemiskinan merupakan masalah

sosial terbesar yang harus diselesaikan

setiap negara. Begitu pula di Indonesia,

sejak menyebarna virus corona

menyebabkan kemiskinan di Indonesia

meningkat pada bulan Maret 2020

sebanyak 9,78 persen atau sebanyak 26,42

juta orang (BPS). Pandemi ini memiliki

dampak yang sangat serius terhadap

masalah perekonomian di Indonesia.

Selain menyebabkan meningkatnya

kemiskinan di Indonesia pandemi ini

secara tidak langsung juga menyebabkan

naiknya harga-harga sembako khususnya

harga pangan pokok seperti beras, minyak

goreng, serta daging.

Kemisikinan membuat seseorang

belum bisa melengkapi kebutuhan

hidupnya sendiri. Terlebih lagi dalam

keaadan pandemi seperti ini. Kebutuhan

primer seperti pangan yang bergizi hingga

alat kesehatan sangat vital dalam kondisi

sekarang. Namun masih banyak dari

masyarakat kita yang susah untuk

mendapatkanya. Bahkan sebelum

pandemi masyarakat miskin hanya

mampu mencukupi kebutuhan sehari hari

mereka. Di masa pandemi seperti ini,

dimana harga-harga sembako seperti

kebutuhan pokok pangan meningkat,

membuat mereka lebih susah untuk

mendapatkan kebutuhan yang cukup.

Pemerintah tentu mengeluarkan

kebijakan-kebijakan tertentu guna

mananggulangi permasalahan seperti

melambatnya pertumbuhan ekonomi serta

meningkatnya angka kemiskinan yang

disebabkan oleh menyebarnya virus

corona ini. Stimulus stimulus yang

dikeluarkan oleh pemerintah dengan

tujuan memperbaiki ekonomi

dimaksudkan untuk merangsang sektor

sektor lain agar bangkit kembali seperti

semula. Salah satu bentuk stimulus

tersebut ialah bantuan langsung tunai.

Bantuan ini secara tidak langsung dapat

mengurangi beban masyarakat miskin

yang belum mampu mencukupi kebutuhan

pokok hidupnya.

Namun pada kenyataanya tingkat

efektifitas bantuan langsung ini terbilang

masih rendah. Bantuan langsung ini

bersifat jangka pendek yang mana akan

segera habis dalam beberapa waktu saja.

Pemerintah membutuhkan dana yang

sangat besar apabila pemerintah berniat

untuk menstimulus masyarakatnya

dengan bantuan langsung ini. Maka dari

itu masih banyak masyarakat yang

membutuhkan bantuan guna mencukupi

kebutuhan pokok sehari-hari mereka.

Hal inilah yang menjadi dasar

pemikiran Kuliah Kerja Nyata Bersama

Melawan Covid-19 atau KKN BMC

Universitas Negeri Semarang di Kebumen

untuk melaksanakan pengabdian kepada

masyarakat secara langsung dalam bentuk

bakti sosial donasi sambako dan alat

kesehatan dengan sasaran masyarakat

kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

METODE

Kegiatan pengabdian masyarakat,

pembagian paket sembako dan alat

kesehatan ini dilaksanakan secara

berkelompok bersama mahasiswa TIM

Mahasiswa KKN BMC-19 UNNES di

Kabupaten Kebumen yang tersebar ke

berbagai kecamatan, secara khusus di

Desa Sruweng, Desa Seliling, Desa

Page 35: KUMPULAN ARTIKEL -19

Nama Penulis 1, dkk.Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Produk…

4

Bumirejo, Desa Depokrejo, dan Desa

Adimulyo.

Waktu pelaksanaan pengabdian

masyarakat pada hari Kamis, 13 Agustus

2020 dilakukan dari pukul 14.00-18.00

WIB serta dengan mematuhi protokol

kesehatan.

Secara singkat. Tahapan kegiatan

pengabdian masyarakat yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Tahap Pra-kegiatan

Sebelum dilaksanakan kegiatan

pengabdian masyarakat ini kami

melakukan berbagai persiapan, baik

secara perencanaan maupun finansial.

Salah satu upaya yang kami lakukan

untuk menambah dana kegiatan

adalah sebagai berikut :

a. Penggalangan dana

Menyebar pamflet open donasi

yang melalui akun ig

@kknbmc.kebumen, maupun

melalui sosial media masing-

masing anggota kelompok. Kami

tidak hanya menerima donasi

dalam bentuk dana akan tetapi

dapat berupa barang (sembako,alat

kesehatan).

b. Open paid promote

Salah satu bentuk usaha kami yang

kedua adalah melalui open paid

promote. Kegiatan ini

memanfaatkan akun instagram

pribadi milik masing-masing

anggota kelompok untuk

mempromosikan sebuah barang

atau pun jasa, kemudian pihak

yang kami promosikan tersebut

membayar jasa untuk itu, besaran

biaya tergantung dari paket yang

diambil.

c. Penjualan air mineral

d. Bentuk usaha kami yang

selanjutnya adalah penjualan air

mineral. Kami berjualan air

mineral di Alun-alun Kebumen

pada saat Car Free Day (CFD),

100% dari hasil penjualan air

mineral ini, digunakan untuk

kegiatan donasi.

2. Pelaksanaan kegiatan

Pada tahap pelaksanaan kegiatan

Donasi paket sembako dan alat

kesehatan untuk masyarakat

Kabupaten Kebumen ini terbagi

menjadi beberapa tahap lagi, yaitu :

a. FGD dengan anggota kelompok

Pada pagi hari anggota kelompok

berdiskusi terkait dengan teknis

pelaksanaan kegiatan,

pembagian kelompok, dan lain-

lain.

b. Pembungkusan paket donasi

Kegiatan pembungkusan paket

donasi masih dilakukan bersama

kelompok besar. Pembungkusan

isi paket sembako dilakukan

sesuai dengan rencana yang telah

disepakati.

c. Pembagian donasi paket

sembako dan alat Kesehatan

d. Setelah rencana tersusun dengan

rapi, paket sembako sudah

selesai dibungkus, kemudian siap

dibagikan. Proses pembagian

dilakukan oleh kelompok kecil

yang sudah terbagi pada saat

FGD. Kegiatan pembagian ini

dilakukan mulai pukul 14.00

WIB-18.00 WB.

Pelaksanaan kegiatan ini

membutuhkan kira-kira 1 bulan dengan

rincian seperti tertera pada Tabel 1

Page 36: KUMPULAN ARTIKEL -19
Page 37: KUMPULAN ARTIKEL -19

p-ISSN:2598-1218 Volume x Nomor x Tahun xxxx

e-ISSN:2598-1226

Tabel 1. Waktu pelaksanaan kegiatan donasi paket sembako dan masker KKN BMC UNNES

2020 di Kebumen

No. Aktivitas Tanggal Pelaksanaan

Tahap Pra Kegiatan

1. Penggalangan Dana 13 Juli 2020-12 Agustus 2020

2. Open Paid Promote 5 & 6 Agustus 2020

3. Jualan Air Mineral 2 & 9 Agustus 2020

Tahap Kegiatan

1 FGD dengan anggota kelompok

13 Agustus 2020 2. Pembungkusan paket donasi

3. Pembagian donasi paket sembako dan alat

kesehatan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pandemi Covid-19 telah

menciptakan berbagai permasalahan.Tidak

hanya membuat seseorang jatuh sakit dan

membutuhkan perawatan atau bahkan

sampai meninggal dunia, tetapi dengan

adanya Imbauan sosial distancing yang

diserukan guna memerangi wabah Covid-

19 ini juga menimbulkan kerugian di

berbagai sektor dan berbagai golongan

masyarakat.Untuk sektor Ekonomi,

misalnya, banyak golongan masyarakat

yang mengalami penurunan penghasilan

akibatpenerapan Social Distancing ini.

Terutama mereka yang mengandalkan

penghasilan harian. Mulai dari banyaknya

perusahaan yang tidak mampu menggaji

pegawainya sehingga melakukan

Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK)

secara massal, penutupan pasar sehingga

pedagang kecil tidak bisa berdagang,tukang

ojek yang sepi orderan, dan masih banyak

lagi.Alhasil banyak orang tidak bisa bekerja

dan tidak mendapatkan penghasilan.

Padahal kebutuhan primer tetap harus

terpenuhi meskipun pemasukan atau

penghasilan tersendat tidak seperti

biasanya.

Melihat keadaan ini, sebagi

mahasiswa kami tergerak untuk membantu,

sehingga kami, tim KKN BMC Lawet

konservasi memutuskan untuk membuat

kegiatan pengabdian masyarakat berupa

pembagian paket sembako dan masker

sebagai bentuk kepedulian sosial kepada

masyarakat kurang mampu dan terdampak

covid-19 di Kabupaten Kebumen. Kami

membagikan alat kesehatan berupa masker

karena sesuai anjuran pemerintah dan

WHO, masker adalah alat kesehatan yang

tidak boleh ketinggalan dalam

menajalankan aktivitas sehari- sehari.

Penularan covid-19 dari manusia ke

manusia lain terjadi melalui droplet yang

keluar saat batuk atau bersin. Selain itu

virus ini dapat hidup di udara selama

setidaknya 3 jam. Hal inilah yang

mendasari pentingnya pemakaian masker

saat keluar rumah dan berinteraksi dengan

orang lain. Akan tetapi Masyarakat di luar

rumah di wilayah Kabupaten Kebumen,

tidak semua memahami betapa pentingnya

menggunakan masker sebagai upaya

preventif terhadap covid-19.Hal ini terbukti

masih banyaknya masyarakat yang belum

menggunakan masker sebagai pelindung

diri dari bahaya Covid-19.Untuk itu kami

memilih untuk membagikan alat kesehatan

berupa masker.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan

melalui beberapa tahapan yang dilmulai

sejak tanggal 14 Juli 2020 sampai dengan

tanggal 13 Agustus 2020.

Pada langkah awal, tim KKN BMC

Lawet Konservasi melakukan diskusi untuk

menentukan penanggungjawab kegiatan

dan juga sekaligus menentukan cara–cara

apa saja yang akan dilakukan untuk

mengumpulkan dana donasi. Berdasarkan

hasil diskusi disepakati bahwa

pengumpulan dana dilakukan dengan

Page 38: KUMPULAN ARTIKEL -19

MARTABE :Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol x No x Tahun xxxx Hal x–xxx

x

pembuatan pamphlet open donation yang

kemudian di laukan publikasi melalui

unggahan media social, membuat open paid

promote, dan penggalan dana dengan

berjualan.

Selanjutnya kegiatan dimulai

dengan publikasi pamphlet open donation

yang dilakukan oleh seluruh anggota Tim

melalui unggahan di media social

(instagram) setelah sebelumnya melewati

beberapa kali revisi isi pamphlet.

Gambar 1. Pamflet open donation

Donasi sering diartikan juga sebagai

sumbangan. Bantuan ini merupakan

pemberian atau sokongan. Hal ini sejalan

dengan pengertian donasi menurut

Poerwadarminta (1983) yang mengartikan

donasi sebagai sumbangan yaitu suatu

pemberian yang bersifat santunan serta

bertujuan untuk memberikan bantuan serta

sokongan.

Sementara menurut pendapat dari

Santoso Brotodiharjo (2005), di dalam

sumbangan terdapat pemikiran bahwa

biaya yang dikeluarkan untuk sumbangan

tidak dikeluarkan dari kas umum karena

golongan tertentu yang memang mampu

untuk memberi sumbangan. Jadi, terdapat

pemisahan anggaran untuk sumbangan dan

untuk operasional kesehariannya.

Tidak bisa dipungkiri, sosial media

adalah ”senjata” untuk menebarkan

kebaikan.di tengah situasi pandemik covid-

19 seperti saat ini. Peran media sosial

dalam menyebarluaskan informasi seputar

donasiakan mempermudah masyarakat

untuk ikut aktif berpartisipasi.Sesuai

dengan nama program, donasi yang

diberikan dapat berupa Sembako maupun

alat kesehatan. Bisa juga dengan

memberikan uang tunai yang nantinya akan

dialokasikan oleh tim menjadi sembako

atau alat kesehatan berupa masker. Open

donasi ini dibuka pada tanggal 15 Juli 2020

dan ditutup pada tanggal 12 Agustus 2020.

Selain melalukan open donation

melalui publikasi pamphlet, tim KKN BMC

Lawet Konservasi juga mengumpulkan

dana donasi dengan membuka paid

promote. Hal ini dilakukan mengingat

semakin maraknya jual –beli online

sehingga akan banyak toko-toko online

yang membutuhkan jasa promosi. Kami

memanfaatkan kondisi dan peluang

tersebut agar semakin banyak danadonasi

yang terkumpul. Sistim dari paid promote

yang kami lakukan yaitu dengan membuka

atau menerima jasa mempromosikan bisnis

atau barang dari klien dengan cara

mengunggah konten foto atau video di feed

dan story instagram setiap anggota tim

KKN BMC Lawet Konservasi selama

waktu tertentu sesuai ketentuan yang telah

dibuat.Kegiatan ini dimulai sejak tanggal

27 Juli 2020.

Tidak cukup dengan dua kegiatan

tersebut, kami juga melakukan

penggalangan dana dengan menjual air

mineral di kegiatan Car Free Day yang

bertempat di Alun –alun Kota Kebumen.

Kegiatan ini dilakukan dua kali pada hari

Minggu, tanggal 2 dan 9 Agustus 2020.

Gambar 2. Dokumentasi Penggalangan Dana

Layaknya peribahasa, “Sambil

menyelam, minum air”, ketika menjual air

mineral kami juga sekaligus menjelaskan

Page 39: KUMPULAN ARTIKEL -19

Nama Penulis 1, dkk.Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Produk…

x

bahwa kami sedang melakukan open

donation yang nantinya akan dibagikan ke

masyarakat terdampak covid-19. Dengan

begitu, tidak sedikit orang yang merogoh

saku mereka untuk turut andil dalam

kegiatan donasi ini.\

Gambar 3.Dokumentasi Penggalangan dana

Selanjutnya, setelah penutupan

open donation yaitu pada tanggal 13

Agustus 2020, dilakukan perhitungan dana

terkupul sekaligus pendistribusian paket

sembako dan masker kepada masyarakat

terdampak covid-19. Dari semua kegiatan

penggalangan dana, terkumpul uang tunai

senilai Rp. 1.402.400,00 yang kemudian

dialokasikan menjadi 25 paket sembako.

Untuk alat kesehatan berupa masker

merupakan donasi dari seseorang

berjumlah 50 picis masker.

Kegiatan pengemasan paket

sembako dilakukan di rumah salah satu

anggota tim KKN BMC Lawet Konservasi

setelah sebelumnya uang tunai yang

terkumpul dibelanjakan isian dari paket

sembako. Isian dari sembako yang akan

dibagikan yaitu beras, gula, mie instan, dan

minyak. Pada saat melakukan

pembelanajaan isian dari paket sembako,

tim kembali mendapat tambahan donasi

berupa tepung dari toko sembako tempat

kami membeli. Sehingga isian dari paket

sembako bertambah.

Paket sembako kemudian

didistribusikan ke-5 Desa pilihan sesuai

dengan hasil rapat yang ditentukan

berdasarkan hasil survey yang telah

dilakukan yang mana desa tersebut

memiliki warga kurang mampu dan

terdampak covid-19 yang membutuhkan

bantuan.Desa sasaran yang dimaksud yaitu

Desa Sruweng, Desa Depokrejo, Desa

Seliling, Desa Adimulyo, dan Kelurahan

Bumirejo.Setiap desa sasaran dialokasikan

5 paket sembako dan masker untuk 5

keluarga. Khusus Kelurahan Bumirejo, 5

paket sembako dan masker yang harusnya

didistribusikan untuk 5 keluarga dijadikan

1 paket untuk keluarga yang pada hari

sebelumnya mengalami bencana kebakaran

karena dirasa keluarga tersebut lebih

membutuhkan.

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini

adalah untuk membantu masyarakat yang

kurang mampu yang terkena dampak dari

pandemi covid-19 ini. Donasi berupa

sembako dan alat kesehatan dibagikan ke 5

desa di Kebumen. Oleh karena itu dibagi

menjadi 5 kelompok dalam membagikan

hasil donasi ke masyarakat, agar

pelaksanaan kegiatan tidak terlalu

bergerombol dan lebih efektif waktu.

Gambar 4. Dokumentasi distribusi

sembako dan masker di Desa Seliling

Page 40: KUMPULAN ARTIKEL -19

MARTABE :Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol x No x Tahun xxxx Hal x–xxx

x

Gambar 5. Dokumentasi distribusi

sembako dan masker di Desa Sruweng

Gambar 6. Dokumentasi distribusi

sembako dan masker di Desa Depokrejo

Gambar 7. Dokumentasi distribusi

sembako dan masker di Desa Adimulyo

Gambar 8. Dokumentasi distribusi

sembako dan masker di Desa Bumirejo

Dalam pendistribusian paket

sembako dan donasi, tim KKN BMC Lawet

Konservasi dibagi menjadi 5 tim kecil

dengan pembagian sesuai jarak kedekatan

domisili anggota dengan desa sasaran.

Kegiatan ini dilakukan langsung pada hari

yang sama dengan kegiatan pengemasan

paket sembako yaitu pada hari Kamis, 13

Agustus 2020.Karena bukan merupakan

kegiatan donasi besar yang memungkinkan

mengumpulkan sasaran ke satu tempat,

kegiatan pendistribusian paket sembako

dan masker dilakukan dengan cara

silaturahmi door to door kepada setiap

keluarga yang dijadikan sasaran dengan

tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Selain pendistribusian paket sembako dan

masker, tim KKN BMC Lawet Konservasi

yang membagikan donasi di Kelurahan

Bumirejo juga melakukan pembantuan

merapikan rumah dari sisa –sisa kebakaran.

Dengan adanya kegiatan donasi

sembako dan masker ini diharapkan dapat

meringankan beban masyarkat terdampak

covid-19 yang kurang mampu serta dapat

meningkatkan kewaspadaan masyarakat

terhadap penyebaran covid-19 dengan

melakukan upaya prefentif menggunakan

masker di setiap aktivitas yang melibatkan

orang lain.

Hasil dari kegiatan donasi yang

telah dilakukan mendapat respon positif

dari masyarakat karena sangat bermanfaat

di masa pendemi covid-19 seperti saat

ini.Masyarakat yang kurang mampu dan

terdampak covid-19 merasa terbantu dan

sangat berterimakasih atas donasi yang

diberikan. Banyak doa –doa baik terucap

dari mereka ketika kami memberikan paket

sembako dan masker. Tidak ketinggalan,

respon positif juga diterima dari

masyarakat Kabupaten Kebumen secara

umum berupa dana donasi yang mereka

sumbagkan untuk terlaksananya kegiatan

ini.

KESIMPULAN

Sejak adanya pandemi virus corona

(covid-19) terjadi di Indonesia pemerintah

menerapkan beberapa kebijakan guna

mengurangi persebaran virus

tersebutkebijakan tersebut diantaranya

Page 41: KUMPULAN ARTIKEL -19

Nama Penulis 1, dkk.Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Produk…

x

lockdown dan new normal. Kebijakan-

kebijakan ini membatasi berbagai aktivitas

manusia dalam berbagai hal termasuk

kegiatan pendidikan dan ekonomi.

Berbagai dampak yang disebabkan oleh

pandemi yang menyebabkan melambatnya

pertumbuhan ekonomi tersebut yaitu

munculnya berbagai permasalahan seperti

meningkatnya kemiskinan di Indonesia

karena berlakunya work for home, PHK,

dan lain lain.

Kemisikinan membuat seseorang

belum bisa melengkapi kebutuhan

hidupnya sendiri. Terlebih lagi dalam

keaadan pandemi seperti iniStimulus

stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah

dengan tujuan memperbaiki ekonomi

dimaksudkan untuk merangsang sektor

sektor lain agar bangkit kembali seperti

semula. Maka dari itu pemerintah membuat

kebijakan kebijakan dan salah satunya

bentuk stimulus ialah bantuan langsung

tunai. Bantuan ini secara tidak langsung

dapat mengurangi beban masyarakat

miskin yang belum mampu mencukupi

kebutuhan pokok hidupnya.Namun pada

kenyataanya tingkat efektifitas bantuan

langsung ini terbilang masih rendah.

Bantuan langsung ini bersifat jangka

pendek yang mana akan segera habis dalam

beberapa waktu saja.

Hal tersebutlah yang mendasari

kelompok KKN BMC Unnes Kebumen

untuk melaksanakan pengabdian kepada

masyarakat secara langsung dalam bentuk

bakti sosial donasi sambako dan alat

kesehatan dengan sasaran masyarakat

kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Dengan melakukan Penggalangan dana,

Open donasi dan juga Danusan untuk

memperoleh dana untuk melaksanakan

pengabdian masyarakat secara nyata untuk

dibagikan pada Lima Desa dengan

mematuhi protokol kesehatan. dengan

sasaran desa yang dimaksud yaitu Desa

Sruweng, Desa Depokrejo, Desa Seliling,

Desa Adimulyo, dan Kelurahan Bumirejo.

SARAN

Salah satu yang harus dilakukan

oleh masyarakat dimasa pandemi yaitu

mematuhi protokol kesehatan dengan

beradaptasi dengan kebiasaan baru yang

telah di sosialisasikan pemerintah kepada

masyarakat untuk memutus rantai

penyebaran covid-19. Terkait hal tersebut

pemerintah juga perlu melakukan

perbaikan dalam bidangpendidikan, dan

ekonomi yaitu mengeluarkan kebijakan

kebijakan baru dimasa pandemi, untuk

merangsang sektor sektor lain agar bangkit

kembali seperti semula untuk mengatasi

kemiskinan dimasa pandemi. Agar

masyarakat tidak terlalu merasakan dampak

akibat pandemi covid-19 ini dalam

memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.

DAFTAR PUSTAKA

Bacalagers Media Digital Group. 2019

“Pengertian Donasi dan Donatur

Menurut Para

Ahli”https://bacalagers.com/penger

tian-donasi-dan-donatur/Diakses

pada 1 September 2020.

Brotodiharjo, S. 2005. Donasi Sumbangan

Masyarakat. Yogyakarta : Andi

offset

Handayani, D., Dwi, R., H dkk. 2020.

Penyakit Virus Corona 2019.

Jurnal Respirologi Indonesia Vol

40(2).

Jacobus, E. H., Paulus, K., & Een, N. W.

2018. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kemiskinan

Rumah Tangga di Sukawesi Utara.

Jurnal Pembangunan Ekonomi

dan Keuangan Daerah. Vol 19(7),

pp. 1-16.

Susilo, A. et. al. 2020. Coronavirus Disease

2019: Tinjauan Literatur Terkini.

Jurnal Penyakit Dalam Indonesia.

Vol 7 (1), pp. 45-67

Syafrida & Ralang, H. 2020. Bersama

Melawan Virus Covid-19 di

Indonesia. SALAM ; Jurnal Sosial

dan Budaya Syar’i. Vol 7 (6), pp.

495-508.

Page 42: KUMPULAN ARTIKEL -19

MARTABE :Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol x No x Tahun xxxx Hal x–xxx

x

W. J.S. Poerwadarminta. 1983. Kamus

Umum Bahasa Indonesia. Jakarta

: Balai Pustaka

World Health Organization. WHO

Director-General’s opening

remarks at the media briefing on

COVID-19 - 11 March 2020

[Internet]. 2020 [updated 2020

March 11]. Available from:

https://www.who.int/dg/speeches/

detail/who-director-general-s-

opening-remarks-at-the-media-

briefing-on-covid-19---11-march-

2020.

Page 43: KUMPULAN ARTIKEL -19

Bukti unggahan artikel ke website jurnal

Page 44: KUMPULAN ARTIKEL -19

EFEKTIVITAS PENDAMPINGAN BELAJAR ANAK DALAM MENGATASI

KESULITAN ORANG TUA SAAT PEMBELAJARAN DARING DI MASA

PANDEMI DI DESA KEBULUSAN, KABUPATEN KEBUMEN

Ayi Suprihatin1, Tiara Asty Ananda2, Nila Mahsa Wilona Damayanti3, Ghina Alfiyah

Wibowo4, Marlia Farah Nurulita5*, Ridwan Arifin6

Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia

* Penulis Korespodensi : [email protected]

Abstrak

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya. Proses pembelajaran

dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Indonesia saat ini menjadi salah satu negara

yang terdampak covid-19, sehingga proses pembelajaran dilaksanakan secara tidak langsung. Proses

pembelajaran yang secara tidak langsung dapat dilaksanakan dengan sistem pembelajaran jarak jauh

(daring). Pembelajaran dengan sistem daring ini membawa dampak positif dan negatif bagi peserta didik

dan orang tua. Salah satu dampak negatifnya adalah ketidaksiapan orang tua dalam pendampingan belajar

anak. Maka dari itu, solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan adanya pendampingan

belajar yang dilakukan oleh mahasiswa KKN BMC UNNES 2020 di Kecamatan Pejagoan. Efektifitas

pendampingan belajar ini dapat dirasakan oleh peserta didik dan orang tua.

Kata Kunci: pandemi covid-19, pembelajaran daring, efektivitas pendampingan belajar

Abstract

Education is a conscious and planned effort to create an atmosphere of learning and the learning process

so that students can actively develop their potential. The learning process can be carried out directly or

indirectly. Indonesia is currently one of the countries affected by Covid-19, so the learning process is carried

out indirectly. The learning process can be indirectly implemented using a distance learning system (online).

Learning with this online system has both positive and negative impacts for students and parents. One of

the negative impacts is the unpreparedness of parents in learning assistance for children. Therefore, the

solution to overcome this problem is the existence of learning assistance carried out by the 2020 KKN BMC

UNNES students in Pejagoan District. The effectiveness of this learning assistance can be felt by students

and parents.

Keywords: covid-19 pandemic, online learning, effectiveness of learning assistance

1. Pendahuluan

Negara-negara di dunia ini termasuk Indonesia

saat ini tengah diresahkan dengan wabah penyakit virus

corona atau yang dikenal dengan Corona Virus Disease

(COVID-19) yang kini sudah ditetapkan menjadi sebuah

pandemi. Menurut WHO, corona virus adalah suatu

kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada

hewan atau manusia. Corona virus jenis baru yang

ditemukan menyebabkan penyakit Covid-19 dan bermula

dari Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019 dan

pada Maret 2020 ditetapkan sebagai sebuah pandemi.

Seluruh negara di dunia kini melakukan

berbagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19

agar tidak terjadi pertambahan pasien positif yang

semakin melonjak setiap harinya, hal ini terjadi karena

belum ditemukannya obat atau pun vaksin untuk penyakit

ini. Penyebaran Covid-19 ini membuat beberapa dampak

perubahan besar yang dirasakan oleh seluruh masyarakat

Page 45: KUMPULAN ARTIKEL -19

Indonesia, mulai dari sektor ekonomi hingga sektor

pendidikan.

Berdasarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020

yang dikeluarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Tentang Pelaksanaan Kebijakan

Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran

Coronavirus Disease (COVID-19) dijelaskan bahwa

proses belajar dilaksanakan di rumah melalui

pembelajaran daring/jarak jauh. Kebijakan pembelajaran

daring ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-

19 yang semakin cepat karena dapat menular melalui

droplet dan kontak fisik.

Pembelajaran daring merupakan proses

pembelajaran yang dilakukan dalam jarak jauh melalui

media berupa internet dan alat penunjang lainnya seperti

telepon seluler dan komputer. Pembelajaran daring ini

memberikan keluasaan waktu belajar, dapat belajar

kapanpun dan di manapun. Siswa berinteraksi dengan

guru melalui berbagai paltform media komunikasi yang

tersedia seperti google classroom, zoom, ataupun

whatsapp grup.

Pembelajaran daring yang dilaksanakan ini

mempunyai berbagai kekurangan diantaranya adalah

keterbatasan penguasaan teknologi informasi oleh guru

dan siswa, sarana dan prasarana yang kurang memadai,

akses internet yang terbatas, kurangnya penyediaan

anggaran atau biaya yang digunakan untuk pembelajaran

daring ini. (Syah, 2020). Selain itu, pembelajaran daring

juga menuntut orang tua untuk selalu mendampingi

anaknya selama belajar dari rumah.

Peran orang tua siswa sangat penting dalam

pembelajaran daring karena orang tua yang harus

membimbing dan mengawasi anak-anak saat belajar di

rumah. Namun, tidak sedikit orang tua yang merasa

kesulitan saat mendampingi anaknya saat pembelajaran

daring tersebut. Banyak orang tua yang tidak menguasai

cara penggunaan teknologi informasi yang digunakan

sebagai media dalam pembelajaran daring. Selain itu,

kendala yang dihadapi para orang tua adalah adanya

pengeluaran kuota internet yang bertambah karena

pembelajaran daring ini memerlukan jaringan internet

dan kuota. Kendala selanjutnya yang dirasakan orang tua

yaitu mereka tidak dapat meluangkan waktu yang banyak

untuk mendampingi anaknya belajar, karena orang tua

sendiri mempunyai kesibukannya masing-masing,

apalagi bagi orang tua yang harus berkerja di luar rumah

karena bergantung pada penghasilan harian. Selain itu,

kendala yang dihadapi saat mendampingi anak dalam

pembelajaran daring yaitu orang tua merasa kewalahan

karena tidak memahami materi pelajaran sekolah

anaknya, apalagi bagi orang tuanya yang tidak

mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi.

Dalam hal ini, KKN UNNES Bersama Melawan

Covid-19 (BMC) 2020 mempunyai salah satu program

kerja yaitu berupa pendampingan belajar bagi anak

sekolah di lingkungan tempat tinggal sekitar mahasiswa.

Tujuan dilakukannya program kerja ini yaitu untuk

membantu anak sekolah dilingkungan sekitar dalam hal

belajar, terutama dalam memahami mata pelajaran yang

sulit selama pembelajaran daring dari sekolah. Sebagai

upaya dalam mewujudkan salah satu Tri Dharma

Perguruan Tinggi, melalui program ini diharapkan

mahasiswa dapat memberikan kontribusinya dalam

bidang pendidikan demi memajukan dan menambah

pengetahuan mengenai dunia pendidikan. Selain itu,

program ini dapat memberikan ilmu yang baru untuk para

mahasiswa dengan bentuk kepeduliannya terhadap

masyarakat.

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk

mengetahui keefektifan pendampingan belajar anak

dalam mengatasi berbagai kesulitan orang tua dalam

menghadapi pembelajaran daring di masa pandemi

Covid-19.

2. Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan pengabdian ini ditujukan untuk

membantu meringkankan keterbatasan masyarakat dalam

menghadapi efek pandemic Covid-19. Selain itu,

program ini dilakukan sebagai wujud penilaian

keefektifitasan dari proses pembelajaran dengan bantuan

KKN UNNES BMC 2020 untuk meningkatkan prestasi

siswa, mengingat sulitnya proses belajar mengajar

dengan bantuan orang tua di era daring karena Covid-19.

Pengabdian kepada masyarakat berupa pendampingan

pembelajaran di rumah ini dilatarbelakangi oleh adanya

permasalahan pada situasi pandemi, di mana hampir

seluruh sekolah ditutup dan para siswa dinyatakan belajar

di rumah, serta kurang bervariasinya metode dan media

pembelajaran oleh para orang tua di rumah, sehingga

berdampak pada kurangnya minat belajar para siswa.

Sibuknya para orang tua juga mempengaruhi kualitas

kegiatan belajar para siswa di rumah.

Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan di

lingkungan masyarakat desa Kebulusan, Kecamatan

Pejagoan, Kabupaten Kebumen. Kegiatan Pendampingan

belajar ini dilakukan dua kali dalam seminggu selama

sebulan. Pelaksanaan kegiatan ini bertempat di rumah

secara luring dan daring. Sasaran pengabdian ini yaitu

siswa Sekolah Dasar di lingkungan desa Kebulusan. Di

masa pandemi, para siswa mengalami kesulitan belajar

karena berkurangnya tatap muka dengan guru di sekolah

dan keterbatasan media pembelajaran di rumah.

Komponen yang terdapat dalam dalam pelaksanaan

proses pendampingan pembelajaran ini antara lain (1)

Fasilitas buku yang sangat minim dimiliki para siswa (2)

Sumber informasi yang lebih luas, karena pendamping

adalah mahasiswa dari UNNES (3) Fasilitas tanya jawab

yang interaktif (4) Waktu konsultasi yang bebas yang

menyesuaikan kebutuhan anak.

Keaktifan belajar ditandai oleh adanya

keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional,

dan fisik jika dibutuhkan (Aunurrahman, Gunawan, dkk,

Page 46: KUMPULAN ARTIKEL -19

Pendampingan Penerapan Strategi Pembelajaran

Inovatif... 43 2012). Keaktifan siswa dalam pembelajaran

adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik selama

proses pembelajaran dengan mengaktifkan aspek jasmani

maupun aspek rohaninya dan harus dipahami serta

dikembangkan oleh guru untuk mencapai tujuan

pembelajaran dengan ditandai keterlibatan pada aspek

intelektual, emosional, dan fisik. Aktivitas belajar

menurut Hamalik (2004) dapat digolongkan menjadi

empat, yaitu: (1) visual activity, meliputi membaca,

memperhatikan, mengamati, demonstrasi, dan

sebagainya; (2) oral activity, meliputi mendengar,

menerima, diskusi, dan sebaginya; (3) drawing activity,

meliputi menggambar, membuat grafik, membuat peta,

diagram dan sebagainya; dan (4) writing activity,

meliputi menulis cerita, membuat rangkuman, menulis

laporan, dan sebagainya.

Indikator aktivitas belajar peserta didik yang

diukur meliputi: (1) membaca materi; (2) mengajukan

pertanyaan kepada dosen atau teman; (3) mengemukakan

pendapat dalam diskusi kelompok atau presentasi hasil

diskusi; (4) menanggapi pendapat orang lain; (5)

memperhatikan atau mendengarkan penjelasan materi

dari dosen dan teman lain; (6) membuat catatan; (7)

melakukan diskusi dalam kelompok; (8) mengerjakan

tugas yang diberikan oleh dosen; dan (9) kepedulian

terhadap kesulitan sesama anggota kelompok.

3. Hasil Dan Pembahasan

Corona Diseases 2019 (COVID-19) adalah jenis

penyakit baru yang belum pernah diidentifikasi oleh

manusia. Tanda dari gejala umum infeksi COVID-19

antara lain adanya gejala gangguan pernafasan, demam,

dan batuk. Masa inkubasi rata-rata 5 sampai 6 hari dengan

masa inkubasi terpanjang 14 hari. Virus corona dapat

mengakibatkan dampak di semua bidang yaitu salah

satunya dalam bidang pendidikan yang membuat

pemerintah beserta lembaga yang terkait negara

Indonesia mengambil sebuah kebijakan yaitu dengan

meliburkan seluruh aktivitas pendidikan dan

menghadirkan alternatif proses pendidikan bagi peserta

didik maupun mahasiswa. Menteri Pendidikan Nadiem

Anwar Makarin menerbitkan Surat Edaran Nomor 3

Tahun 2020 pada Satuan Pendidikan dan Nomor

36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pelaksanaan

Pendidikan dalam Masa Darurat Coronavirus Disease

(COVID-19) maka seluruh kegiatan belajar dilakukan

secara daring (online) dalam rangka pencegahan

penyebaran coronavirus disease (COVID-19). (Menteri

Pendidikan, 2020)

Munculnya pandemi COVID-19 menyebabkan

kegiatan belajar mengajar yang semula dilaksanakan

disekolah menjadi belajar dirumah secara daring.

Pembelajaran daring ini disesuaikan dengan kemampuan

masing-masing sekolah. Media yang digunakan untuk

pembelajaran daring antara lain adalah teknologi digital

seperti google classroom, rumah belajar, zoom, video

converence, telepon atau live chat, grup Whatsapp, dan

lain sebagainya. (Wahyu Aji Fatma Dewi, 2020)

Pembelajaran dalam pemberian tugas melalui

grup whatsapp terkadang membuat para orang tua

mengeluh karena harus benar-benar bisa mengelola

waktu antara bekerja, mengurus rumah tangga, dan

mendampingi anak belajar. Adapun keluh kesah yang

sering dilontarkan orang tua yaitu seperti kesulitan dalam

memahami materi maupun tugas yang diberikan oleh

guru lewat grup whatsapp. Pemahaman materi dan

pengerjaan tugas-tugas seperti ini adalah bagian dari

peran orang tua yang anaknya masih duduk di bangku

PAUD,TK,dan SD karena mereka masih dalam usia

pengawasan dan pendampingan.

Dalam hal ini, KKN UNNES Bersama Melawan

Covid-19 (BMC) 2020 mempunyai salah satu program

kerja yaitu berupa pendampingan belajar bagi anak

sekolah di lingkungan tempat tinggal sekitar mahasiswa.

Tujuan dilakukannya program kerja ini yaitu untuk

membantu anak sekolah di lingkungan desa Kebulusan

dalam hal belajar, terutama dalam memahami mata

pelajaran yang masih dibingungkan selama pembelajaran

daring dari sekolah.

Sebagai upaya menunjang kompetensi siswa

dalam belajar, siswa juga akan diajarkan untuk

menggunakan berbagai macam sumber dan media

pembelajaran yang dapat menambah kemampuan siswa

dalam berinteraktif, berfikir logis, kreatif dan sistematis.

Media pembelajaran merupakan salah satu aspek penting

dalam proses pendidikan, menurut Schramm dalam

Novitasari (2019) media pembelajaran adalah teknologi

pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk

keperluan pembelajaran.

Kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian ini

berupa pendampingan, pengawalan, ceramah dan diskusi.

Tentunya dengan model ceramah dalam konteks

pengetahuan teori, sedangkan pengawalan dan

pendampingan dilakukan dalam bentuk aksi nyata

pengabdian dengan media inoavasi. Kegiatan tersebut

dilangsungkan secara luring maupun daring melalui

media pesan Whatsapp. Selain itu, para siswa diberikan

berbagai model permainan inovasi pembelajaran.

Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa,

yaitu pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa

sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; bahan

pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa. Membangun kedekatan antara

pengajar dan para siswa juga merupakan aspek penting

dalam terlaksananya pendampingan belajar yang efektif.

Sebelum melaksanakan kegiatan pendampingan

belajar, mahasiswa pengajar mempersiapkan hal-hal yang

wajib disediakan sebagai wujuh patuh pada himbauan

mengenai protocol kesehatan. Pemilik rumah (pihak

mahasiswa maupun peserta didik) meyediakan tempat

cuci tangan dan sabun untuk mencuci tangan sebelum

Page 47: KUMPULAN ARTIKEL -19

masuk rumah. Perkenalan dengan sesame peserta didik

dan pengajar juga dilakukan sebelum kegiatan belajar-

mengajar dilakukan. Hal itu dilakukan guna terciptanya

suasana belajar yang nyaman dan membangun sikap

simpati pada sesama siswa.

Di samping itu, pengajar juga tidak lupa

mendahului kegiatan pendampingan belajar-mengajar ini

dengan mengajak para siswa untuk membaca doa sesuai

keyakinan dan agama masing-masing. Membaca doa

sebelum belajar adalah suatu kebiasaan yang harus

dilestarikan dan diamalkan sejak dini. Jika ada perbedaan

agama pun anak-anak dilatih untuk menerima perbedaan

tersebut dan saling bertoleransi. Sikap tersebut

merupakan bagian dari upaya-upaya pengamalan nilai-

nilai Pancasila, yaitu sila pertama; Ketuhanan Yang Maha

Esa, dan sila ketiga; Persatuan Indonesia.

Adapun beberapa strategi yang digunakan oleh

mahasiswa dalam proses pendampingan belajar, antara

lain :

1) Tatap muka (ceramah)

Dalam kegiatan tatap muka ini, siswa mendatangi rumah

mahasiswa atau pun sebaliknya, kegiatan ini

dilaksanakan dengan mematuhi protocol kesehatan, yaitu

dengan menggunakan masker dan mencuci tangan

sebelum memulai belajar. Setelah itu, mahasiswa

membuka dengan salam dan doa yang kemudian dilanjut

dengan menanyakan tugas yang masih mengalami

kesulitan kepada anak-anak tersebut serta menanyakan

materi atau pelajaran yang dirasa masih mengalami

kebingungan. Selanjutnya masuk ke tahap pembahasan

(ceramah) yang dilakukan dengan menjelaskan ke anak-

anak secara pelan-pelan dan berulang-ulang agar anak

tersebut bisa memahaminya. Penggunaan metode ini

dengan pertimbangan bahwa metode ceramah yang

dikombinasikan dengan gambar-gambar dan tulisan di

papan tulis dapat memberikan materi yang relatif banyak

secara padat, cepat, dan mudah.

Gambar 1. Pendampingan Belajar (Tatap Muka)

2) Tanya-jawab

Metode sesi tanya jawab dibuat agar anak-anak paham

lebih jelas dan meminimalisasi kebingungan dalam

memahami materi pembelajaran yang dialami. Para siswa

dipersilahkan bertanya kepada mahasiswa mengenai

materi yang ingin mereka ketahui dan mahasiswa akan

menjawab dengan menjelaskan dengan detil materi yang

ingin dipahami. Siswa bertanya, pemateri menjawab atau

pemateri bertanya, siswa yang menjawab. Dalam

komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik

secara langsung antara pemateri dengan peserta. Metode

tanya jawab ini bertujuan untuk mengetahui sampai

sejauh mana materi dapat sampai pada peserta; untuk

merangsang peserta pengabdian berpikir; dan memberi

kesempatan pada peserta untuk mengajukan

permasalahan. Para siswa pun secara tidak langsung

dilatih untuk berani berinteraksi dengan teman-temannya

maupun pengajar yang sedang memberikan materi.

3) Kuis

Sebagai bentuk evaluasi dari materi yang disampaikan

pada hari itu, mahasiswa berupaya membuat pertanyaan-

pertanyaan kepada para siswa. Hal ini ditujukan untuk

mengantisipasi para siswa agar selalu mengingat materi

yang telah dipelajarinya. Di samping itu, para siswa juga

dilatih untuk mengasah kecekatan dan jiwa kompetisinya

saat bergiliran menjawab pertanyaan kuis.

4) Ice breaking

Metode ice breaking seperti menyanyi, bermain macam-

macam tepuk, dan lain sebagainya agar anak-anak dilatih

lebih percaya diri dan tidak jenuh dalam kegiatan belajar.

Dengan inovasi cara belajar ini, anak-anak menjadi lebih

antusias dan tidak bosan karena belajar terus-menerus.

Menciptakan suasana belajar yang santai namun tetap

kondusif merupakan upaya untuk membangun semangat

belajar para siswa.

5) Latihan Kreativitas

Pada metode ini, anak-anak diminta untuk menggambar

dan mewarnai hal yang sederhana untuk melatih

kreativitas mereka. Para siswa diperbolehkan

menggambar apa saja sesuai imajinasi mereka. Mereka

juga dipersilahkan untuk bekerja dengan membentuk

kelompok atau berpasangan, sehingga secara tidak

langsung, mereka juga dilatih untuk bekerja sama dengan

orang lain. Kreativitas dan daya imajinasi anak sebaiknya

harus selalu diasah agar anak dapat menjangkau wawasan

yang lebih luas selain belajar di sekolah.

Gambar 2. Belajar Menggambar

Page 48: KUMPULAN ARTIKEL -19

6) Bimbingan daring

Para siswa diperkenankan untuk menghubungi

mahasiswa jika ingin bertanya seputar pelajaran yang

ingin dipahami. Mahasiswa akan membalas pesan dari

para siswa, bisa berupa pesan suara, mengirim gambar

maupun video. Dengan begitu, kegiatan belajar menjadi

lebih praktis dan tetap berupaya mencegah penularan

Covid-19. Para orang tua pun juga dipersilahkan untuk

menghubungi mahasiswa bilamana menghadapi kesulitan

dalam mendampingi anaknya belajar di rumah.

Gambar 3. Bimbingan daring

Pada saat pemberian materi oleh mahasiwa, para

siswa sangat antusias mendengarkan instruksi yang

diberikan. Antusias peserta pendampingan belajar

ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam

pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang

disampaikan. Sesi tanya jawab pun benar-benar

dimanfaatkan oleh para siswa guna mendapatkan

pemahaman yang diinginkan. Para siswa juga sangat aktif

saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Mereka

sangat responsive terhadap apa yang disampaikan oleh

pengajar, maupun saat ada teman mereka yang sedang

mengutarakan pendapat. Dalam kegiatan mengasah

kreativitas pun para siswa menunjukkan hasil kreasi yang

sangat baik. Mereka mampu menggambarkan imajinasi

mereka walaupun hanya dalam bentuk sederhana.

Dengan berbagai macam metode dan model

pembelajaran di atas, para siswa diharapkan dapat

melakukan kegiatan belajar mandiri dengan nilai-nilai

baik yang sudah pengajar coba sampaikan dalam setiap

pertemuan. Dimulai dari menaati himbauan protocol

kesehatan, pengamalan nilai-nilai Pancasila, dan juga

bagaimana cara menjadi siswa yang mandiri, kreatif,

bertanggung jawab, dan berani berpendapat.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas

dapat disimpulkan bahwa COVID-19 mempunyai

dampak terhadap implementasi pembelajaran daring dari

sekolah. Covid-19 begitu besar dampaknya bagi

pendidikan di mana pembelajaran yang biasanya

dilakukan di sekolah sekarang menjadi belajar dirumah,

dengan adanya program kerja pendampingan belajar dari

KKN UNNES BMC 2020 sangat membantu anak sekolah

dalam hal belajar, terutama dalam memahami mata

pelajaran yang masih kurang dipahami selama

pembelajaran daring dari sekolah. Di dalam masa

pandemi Covid-19 sekarang muncul permasalahan, yaitu

berkenaan dengan pendampingan anak sekolah, di mana

para orang tua cenderung kurang dalam mendampingi

anak dalam belajar dan lebih berfokus untuk memenuhi

kebutuhan yang sedang sulit terpenuhi karena implikasi

dari pandemi Covid-19. Selain itu juga masih

terkendalanya masalah teknis seperti jaringan internet

yang kurang memadai, sehingga berdampak pada

kegiatan pembelajaran yang kurang maksimal, serta

kurangnya tingkat pemahaman siswa akan pelajaran yang

didapatkan. Maka dari itu, dengan adanya bantuan

pendampingan belajar bagi anak sekolah sebagai wujud

solusi terkait permasalahan yang ditimbulkan akibat

pandemi Covid-19 dinilai efektif karena anak sekolah

menjadi lebih memahami pelajaran daring dari sekolah.

5. Daftar Pustaka

Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran.

Bandung: Alfabeta

Gunawan, I., Ulfatin, N., Sultoni, Sunandar, A.,

Kusumaningrum, D. E., Triwiyanto, T. (2017).

Pendampingan Penerapan Strategi Pembelajaran

Inovatif Dalam Implementasi Kurikulum 2013.

ABDIMAS PEDAGOGI, 1, 37-47.

Hamalik, Oemar 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar.

Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Hidayatullah, A. (2018). Pendampingan Relawan

Matematika Asyik (Rematika) Terhadap Siswa

di Sekolah dan Anak-anak Nelayan Pinggir Pantai

Kenjeran Surabaya. Aksiologiya: Jurnal

Pengabdian Kepada Masyarakat, 2, 39-49.

Menteri Pendidikan. (2020). Surat Edaran Nomor 3

Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pendidikan

dalam Masa Darurat CoronaVirus (COVID-19).

Page 49: KUMPULAN ARTIKEL -19

Novitasari, D., Ratnawuri, T., & Pritandhari, M.

(2019). Pengembangan Media Pembelajaran

Elecronic Book (E-Book) Berbasis Edmodo

Kelas X SMK Kartikatama Metro. PROMOSI:

Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi, 7(2).

Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang

Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa

Darurat Penyebaran Coronavirus Disease

(COVID- 19).

https://www.kemdikbud.go.id/ . Diambil 31 Agustus

2020

Syah, R. H. (2020). Dampak Covid-19 pada Pendidikan

di Indonesia: Sekolah, Keterampilan, dan Proses

Pembelajaran. SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya

Syar-i, 7(5).

WHO. (2020). https://www.who.int/indonesia/n

ews/novel-coronavirus/qa-for-public.

Diambil 31 Agustus 2020

Wahyu Aji Fatma Dewi. (2020). Dampak Covid-19

Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Di

Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 4-

12.

Page 50: KUMPULAN ARTIKEL -19

Bukti unggahan artikel ke website jurnal

Page 51: KUMPULAN ARTIKEL -19

PELATIHAN BUDIDAYA SAYURAN PADA LAHAN RUMAH

TANGGA SEBAGAI UPAYA MENJAGA KETAHANAN PANGAN DI

MASA PANDEMI COVID-19

Alfin Zamhari1, Fani Rahmasari2, Tri Dewi Yuliyanti3, Dwi Endah Pratiwi4, Aditya

Putri Saraswati5, Ridwan Arifin6

1Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi 2Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

3Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 4Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

5Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 6Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang

[email protected], [email protected] ,

[email protected] , [email protected] ,

[email protected] , [email protected]

Abstrak

Adanya pandemi virus Covid-19 yang masuk ke Indonesia membuat pemerintah

mengambil inisiatif kebijakan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

dimana masyarakat harus membatasi mobilitas kegiatan dalam segala hal unntuk

mengurangi penyebaran virus Covid-19. Kebijakan ini juga berdampak pada terancam

kehilangannya sumber mata pencaharian dan ketahanan pangan masyarakat desa

Karangpoh, kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen. Pelatihan penanaman budidaya

sayuran bayam, kangkung, dan sawi hijau yang bertujuan untuk meningkatkan

keterampilan menanaman masyarakat yang terdampak Covid-19 dengan memanfaatkan

lahan pekarangan rumah guna meningkatkan ketahanan pangan. Pelaksanaan pelatihan

budidaya dilakukan dengan metode sosialisasi dan pelatihan budidaya sayuran bersama

Ibu-Ibu rumah tangga warga Desa Karangpoh RT 10 RW 04, Kecamatan Pejagoan,

Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Hasil pelatihan dilakukan tahap sosialiasi, tahap

persiapan penanaman, tahap persemaian, tahap perawatan, tahap penerapan oleh

masyarakat dan tahap pemanenan sehingga dapat dikonsumsi masyarakat sebagai

penyuplai kebutuhan pangan dan ketahanan pangan warga.

Kata Kunci: budidaya sayur, ketahanan pangan, lahan rumah tangga, pandemi

Abstract

The covid-19 virus pandemic entering Indonesia has led governments to take a policy

initiative to implement Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) where they should

restrict the mobility of activities in any way to reduce the spread of the covid-19 virus. The

policy is also affecting the risk of loss livelihood and food security for the Karangpoh

village's, District Pejagoan, Kebumen Regency. Spinach, kangkung, and green mustard

cultivation training aimed at improving covid-19's affected community garden skills by

making good use of home soil to improve food security. The implementation of agricultural

training is done through socialized methods and vegetable farming training with

Karangpoh village housewives RT 10 RW 04, District Pejagoan, Kebumen Regency,

Central Java Province. The results of the training were carried out in the socialization

Page 52: KUMPULAN ARTIKEL -19

stage, the planting preparation stage, the nursery stage, the maintenance stage, the village's

implementation stage and the vegetable harvesting stage so that they could be consumed by

the villages as a supplier of food needs and food security for residents.

Keywords: vegetable cultivation, food security, household land, pandemic

PENDAHULUAN

Awal tahun 2020 dunia dihebohkan dengan berita tentang virus yang berasal dari Wuhan,

Cina yaitu virus Corona. Menurut detik.com (2020) Virus corona menular dengan sangat

cepat hingga pada tanggal 2 Maret 2020 diumumkan bahwa virus ini telah masuk ke

Indonesia. Karena kasus yang terus meningkat, pemerintah pun mengambil inisiatif untuk

menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di mana masyarakat harus

membatasi kegiatan seperti bekerja, sekolah, dan lain-lain untuk mengurangi penyebaran

virus corona. Beberapa perusahaan besar bahkan melakukan PHK terhadap ribuan

karyawannya sehingga terjadi peningkatan jumlah pengangguran.

Keadaan tersebut mengancam ketahanan pangan masyarakat. Ketahanan pangan

merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai perorangan, yang tercermin

dari ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam,

bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan

budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan

(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan

dan Gizi). Pangan sendiri adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.Dengan adanya

kondisi pandemi seperti ini, di mana masyarakat lebih lama tinggal di rumah, masyarakat

bisa memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk berkebun guna menunjang kebutuhan

pangan keluarga.

Dengan menanam sendiri di pekarangan rumah, sayuran yang dihasilkan dapat

dipastikan kebersihannya dan bebas bahan kimia. Sayur menjadi sumber vitamin, mineral,

serat, dan fitokimia. Manfaat sayur bagi tubuh yaitu meningkatkan kesehatan saluran

pencernaan, menurunkan resiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit kronis lain.

Beberapa fitokimia pada sayuran merupakan antioksidan yang kuat yang dapat melindungi

tubuh dari radikal bebas (Dias, 2012). Jenis sayur yang paling digemari masyarakat adalah

bayam, kangkung, dan sawi hijau.

Bayam termasuk sayuran yang sangat kaya nutrisi, dengan kandungan rendah

kalori, namun sangat tinggi vitamin, mineral dan fitonutrien lainnya. Bayam mengandung

flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan, yang dapat melindungi tubuh dari radikal

bebas (Rahayu, 2013). Kandungan gizi per 100 g meliputi energy 100 kJ, karbohidrat 3,4

g, protein 2,5 g, betacarotene 4,1 mg, Viamin B kompleks 0,9 mg, Vitamin C 52 mg

(Grubben, 1994).

Zat besi ditemukan pada sayur-sayuran, antara lain bayam (Amaranthus spp).

Sayuran berhijau daun seperti bayam adalah sumber besi nonheme. Bayam yang telah

dimasak mengandung zat besi sebanyak 8,3 mg/100 gram. Menambahkan zat besi pada

bayam berperan untuk pembentukan hemoglobin (Kundaryanti, 2018).

Besi (Fe) adalah jenis logam esensial mempunyai peranan penting bagi tubuh. Besi

secara normal adalah mineral yang paling banyak dibutuhkan dibandingkan yang lainnya.

Page 53: KUMPULAN ARTIKEL -19

Zat besi berguna bagi pertumbuhan tubuh dan kesehatan, antara lain berperan dalam

pembentukan eritrosit (Widiastuti,2008).

Bayam memiliki kandungan vitamin A yang dapat membantu limposit (salah satu

tipe sel darah putih) berfungsi lebih efektif dalam melawan infeksi, memelihara kesehatan

sel-sel epitel pada saluran pernapasan, memicu pertumbuhan, menangkal radikal bebas,

mendukung proses reproduksi. Bayam juga memiliki kandungan vitamin C yang jika

dikonsumsi dalam jumlah tepat secara teratur, dapat menghambat proses penuaan dini,

menghaluskan kulit, sekaligus menghambat kinerja enzim tirosinase; yaitu enzim yang

bertugas membantu pembentukan pigmen di kulit (Fitriyani, 2013).

Bayam

Klasifikasi sawi hijau adalah sebagai

berikut:

Kingdom: Plantae

Subkingdom: Tracheobionta

Superdivisi: Spermatophyta

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Subkelas: Caryophyllidae

Ordo: Caryophyllales

Famili: Amaranthaceae

Genus: Amaranthus

Spesies: Amaranthus hybridus L.

Sumber: Plantamor

Kangkung darat

Klasifikasi dari kangkung darat sebagai

berikut:

Kingdom: Plantae

Subkingdom: Tracheobionta

Superdivisi: Spermatophyta

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Subkelas: Asteridae

Ordo: Solanales

Famili: Convolvulaceae

Genus: Ipomoea

Spesies: Ipomoea reptana Poir.

Sumber: Plantamor

Kangkung darat merupakan tanaman yang dapat tumbuh disemua tipe

tanah,termasuk tanah PMK asalkan cukup air, Tanah PMK, selain mempunyai potensi juga

mempunyai keterbatasan (Kurniawati, 2018). Selain rasanya yang gurih, gizi yang terdapat

pada sayuran kangkung cukup tinggi, seperti vitamin A, B dan C serta berbagai mineral

terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan kesehatan (Adnan, 2014) .

Dengan mengonsumsi kangkung sebanyak 100 gram yang direbus tanpa garam akan

mengandung air 92,2 gr, energi 28 kkal, protein 1,9 gr, lemak 4 gr, karbohidrat 5,63 gr,

serat 2 gr, dan ampas 0,87 gr. Kangkung juga kaya akan vitamin A, B, C, mineral, asam

Page 54: KUMPULAN ARTIKEL -19

amino, kalsium, posfor, karoten, dan zat besi. Dari berbagai kandungan tersebut, kangkung

memiliki sifat anti racun, peluruh, pendarahan, diuretik (memperlancar keluarnya air seni),

anti radang, sedatif atau penenang (obat tidur), mengurangi terlalu banyak haid, dan

anyang-anyangan(Sunardi, 2013).

Sawi hijau

Klasifikasi sawi hijau adalah sebagai

berikut:

Kingdom: Plantae

Subkingdom: Tracheobionta

Superdivisi: Spermatophyta

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Subkelas: Dilleniidae

Ordo: Capparales

Famili: Brassicaceae

Genus: Brassica

Spesies: Brassica rapa var. parachinensis

L.

Sumber: Plantamor

Sebagai sayuran, sawi dikenal dengan sebutan caisim yang mengandung berbagai

khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan yang terdapat pada sawi ini adalah

protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C (Ibrahim,

2018). Vitamin yang terkandung dalam Sawi adalah Vitamin A, Vitamin C, Thiamine

(Vitamin B1) dan Riboflavin (Vitamin B2). Sedangkan mineral yang terkandung dalam

Sawi adalah zat Besi (Fe), Fosfor (P), Kalsium (Ca) dan Natrium (Na). Kandungan gizi

lainnya yang terdapat dalam Sawi adalah Protein, Lemak dan karbohidrat (Cahyono,

2003). Keistimewaan Sawi dalam kandungan gizi terletak pada kandungan β-karoten yang

cukup tinggi dibanding dengan jenis sayuran lainnya. Dengan demikian sawi sangat baik

untuk mengatasi dan mencegah penyakit rabun ayam (xerophthalmia) (Syarif, 2013).

Desa Karangpoh adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Pejagoan,

Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Desa Karangpoh mempunyai bentuk yang

memanjang diapit oleh pegunungan di sebelah barat dan Sungai Luk Ulo di sebelah timur.

Wilayah utara DesaKarangpoh berbatasan dengan Desa Jemur, selatan dengan Desa

Pejagoan, dan barat dengan Desa Aditirto. Di Desa Karangpoh sebagian besar bermata

pencaharian sebagai buruh pengangkut pasir dan ibu rumah tangga.Namun, di saat

pandemic mata pencaharian mereka terhambat. Diharapkan melalui pelatihan ini dapat

memberikan manfaat dan membantu masyarakat memenuhi bahan pangan sendiri dengan

melakukan budidaya sayur.

Karena kondisi itulah, maka dilakukan pelatihan penanaman sayur bayam,

kangkung, dan sawi hijau yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menanam bagi

masyarakat yang terdampak Covid-19 dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah

guna meningkatkan ketahanan pangan.

Page 55: KUMPULAN ARTIKEL -19

METODE PELAKSANAAN

Metode Kegiatan

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di Desa Karangpoh RT 10 RW 04, Kecamatan

Pejagoan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Dan berlangsung pada tanggal 25 Juli 2020

sampai 14 Agustus 2020. Pelaksanaan pelatihan melalui beberapa metode antara lain

metode sosialisasi dan pelatihan bersama Ibu-Ibu Rumah Tangga warga setempat.

Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan sebagai berikut:

a. Tahap Sosialisasi

b. Tahap Persiapan Media Tanam

c. Tahap Persemaian

d. Tahap Penerapan Pelatihan oleh Masyarakat

e. Tahap Perawatan

f. Tahap Pamanenan

Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pelatihan sebagai berikut :

1. Faktor Pendukung

a. Antusias memasyarakat dalam mengikuti program pelatihan budidaya sayuran.

b. Keikutsertaan masyarakat untuk menerapkan budidaya sayur di lahan rumah

masing- masing.

c. Peserta merupakan masyarakat yang tergolong memiliki relasi atau kelompok

lain sehingga memungkinkan untuk dapat menyalurkan pelatihan kepada warga

yang lain.

2. Faktor Penghambat

a. Keterbatasan sarana sehingga memperlambat kegiatan pelatihan.

b. Adanya gangguan dari ternak ayam yang merusak tanaman.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelatihan budidaya sayur diikuti oleh sembilan orang ibu rumah tangga yang

bertempat tinggal di Desa Karangpoh RT 10 RW 04, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten

Kebumen. Rata-rata mata pencaharian masyarakat sekitar adalah buruh yang mana sangat

terdampak oleh adanya Covid-19. Penghasilan keluarga menjadi menurun. Sementara itu,

kebanyakan rumah memiliki pekarangan yang luas namun belum banyak yang

dimanfaatkan untuk menanam tanaman apapun. Oleh karena itu, pelatihan ini dimaksudkan

agar warga tetap dapat produktif meski dimasa pandemi ini dengan memanfaatkan waktu

luang selama di rumah dan memanfaatkan pekarangan rumah yang ada.

Pelatihan penanaman sayur dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan keluarga

sekitar yang terdampak Covid-19. Masyarakat diundang dengan cara door to door agar

dating ketempat pelatihan. Peserta pelatihan yang diundang begitu antusias ditandai

dengan semua yang diundang menghadiri acara pelatihan dan selama tahap sosialisasi

masyarakat aktif bertanya.

Page 56: KUMPULAN ARTIKEL -19

Kegiatan pelatihan memiliki beberapa tahapan sebagai berikut :

a. Tahap sosialisasi

Tahapan sosialisasi merupakan tahapan prakegiatan pelatihan budidaya

sayuran untuk menjaga ketahanan pangan. Tahapan ini berisi sosialisasi mengenai

budidaya sayur, mulai dari pentingnya budidaya sayur, manfaat budidaya sayur,

dan cara budidaya sayur. Sosialisasi ini juga dilakukan pembagian benih sayuran

kepada warga dengan bertujuan untuk memberikan pemahaman masyarakat

mengenai budidaya sayur dan harapannya dapat diterapkan oleh masyarakat di

rumah masing-masing.

Gambar 1. Sosialisasi Budidaya Sayuran

Page 57: KUMPULAN ARTIKEL -19

Gambar 2. Pembagian benih

Gambar 3. Hasil Pelatihan Budidaya Penanaman Sayuran

Page 58: KUMPULAN ARTIKEL -19

b. Tahap Persiapan Media Tanam

Persiapan media tanam dilakukan dengan menyiapkan bahan media tanam

berupa benih sayuran kangkung, bayem, dan sawi hijau. Campuran media tanah

yaitu tanah gembur yang didapatkan dari pekarangan rumah, pupuk kandang dari

kotoran kambing yang dihaluskan terlebih dahulu didapatkan dari kandang ternak

warga sekitar, sekam padi, pasir) dan untuk proses penanaman menggunakansekop

kecildengan media tanam menggunakan polybag.

Polybag dipilih untuk penyemaian karena memudahkan proses pemindahan

bibit sebelum ditanam di pekarangan. Untuk percampuran media tanam

menggunakan perbandingan 1:1:1 antara tanah: pupuk kandang: sekam padi dan

hasil dari percampuran tersebut dimasukan dalam polybag kemudian dilakukan

penyiraman pada media tanah sampai basah agar kondisi tanah menjadi lembab.

Gambar 4.Menyiapkan tanah sebagai media tanam

Gambar 5.Memasukkan bahan kedalam polybag

Page 59: KUMPULAN ARTIKEL -19

c. Tahap Persemaian

Tahap persemaian atau tahap penanaman dilakukan dengan membuat

lubang kecil sebanyak 6-8 terlebih dahulu pada tanah di setiap polybag. Polybag

yang digunakan berukuran 20 x 20 cm. Kemudian dimasukan 3-4 benih pada

setiap lubang dan ditutupi tanah tipis-tipis. Setelah melakukan penyemaian

dilakukan penyiraman kembali agar biji dapat tumbuh. Proses selanjutnya yaitu

menutupi media polybag menggunakan plastic gelap selama satu hari untuk

mempercepat perkecambahan.

Gambar 6.Persemaian benih

Gambar 7.Penutupan media polybag

Page 60: KUMPULAN ARTIKEL -19

d. Tahap Perawatan

Perawatan dilakukan tanpa penambahan zat kimia. Hal ini agar sayuran

yang dihasilkan menjadi sayuran organik. Menurut Gopalakrishnan (2019), sayuran

organik memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:

a. Sayuran organik memiliki nutrisi yang lebih dibandingkan sayuran

konvensional

b. Sayuran organik memiliki rasa yang lebih lezat

c. Tidak mencemari lingkungan

d. Tidak mengkontaminasi tubuh konsumen dengan zat kimia berbahaya

e. Sayuran organik memiliki kandungan antioksidant yang lebih

Tanaman disiram sehari 3 kali pada pagi, siang, dan sore untuk menjaga

kelembaban tanah. Saat tanaman mulai tinggi, dilakukan penambahan tanah agar

tanaman tidak rebah. Penyiangan juga dilakukan dengan mencabuti gulma. Di

sekeliling tanaman juga dipasangi jaring untuk menjaga tanaman dari hewan

ternak.

Gambar 8 .Penyiraman tanaman sayur

e. Tahap Pemanenan

Tahap pemanenan dilakukan 21-25 hari setelah proses penyemaian. Untuk

hasil panen budidaya sayur kangkung diperoleh satu ikat kangkung dari dua

polybag. Sedangkan untuk hasil panen budidaya sayur bayam diperoleh satu ikat

bayam dari satu polybag. Untuk hasil panen budidaya sawi hijau diperoleh satu ikat

sawi hijau dari satu polybag.

Page 61: KUMPULAN ARTIKEL -19

Gambar 9 . Pemanenan

f. Tahap Penerapan Pelatihan oleh Masyarakat

Setelah proses pelatihan budidaya, masyarakat antusias untuk

menerapkannya di pekarangan rumah masing-masing dengan bibit yang telah

didapatkan dari pelatihan. Kemudahan mendapatkan bahan media tanam semakin

memudahkan masyarakat untuk menanam sayuran di pekarangan rumah masing-

masing. Kini masyarakat bisa mandiri menghasilkan sayuran yang sehat untuk

dikonsumsi.

Page 62: KUMPULAN ARTIKEL -19
Page 63: KUMPULAN ARTIKEL -19

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa

Karangpoh RT10/RW04, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen sangat antusias saat

mengikuti pelatihan budidaya tanaman sayur. Sikap antusias tersebut terlihat dari

keikutsertaan dalam pelatihan dan menerapkannya di rumah masing-masing. Masyarakat

yang ikut serta dalam pelatihan tentunya mendapatkan tambahan wawasan dan

pengalaman. Hal tersebut menjadi proses dampak dari pelatihan yang bermanfaat bagi

masyarakat sekitar.

Saran yang kami berikan untuk kegiatan pengabdian budiaya serupa adalah untuk

bisa menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan lagi ataupun teknik budidaya yang

bisa lebih bervariatif untuk semua jenis lahan yang dimiliki rumah tangga warga setempat.

DAFTAR PUSTAKA:

Adnan, A., Rasyad, A. and Armaini, A., 2014. Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman

Kangkung Darat (Ipomeareptans Poir) Diberi Trichokompos Jerami

Padi (Doctoral dissertation, Riau University).

Dias, J.S.2012. Nutritional Quality and Health Benefits of Vegetables: A Review. Journal

Food and Nutrition Sciences, 8: 1354-1374

Page 64: KUMPULAN ARTIKEL -19

Fitriyani.2013.Eksperimen Pembuatan Roti Tawar Dengan Penggunaan Sari Bayam

(Amaranthus Sp). Food Science And Culinary Education Journal, Vol. 2(2)

Gopalakrishnan .(2019). Advantages and Nutritional Value of Organic Food on Human

Health. International Journal of Trend in Scientific Research and Development

(IJTSRD). 3 (4): 2456 - 6470

Grubben GJH. 1994. Amaranthus L. In: Plan Resources of South East Asia. Siemonsma,

J.S and K.Piluek (Eds). Prosea. Bogor, 82-86.

Ibrahim, Y., Tanaiyo, R.2018. Respon Tanaman Sawi (Brasicca juncea L.) Terhadap

Pemberian Pupuk Organik Cair (Poc) Kulit Pisang Dan Bonggol Pisang. Jurnal

Agropolitan, Volume 5 (1)

Kundaryanti, R., Fardillah N. M.,& Widowati,R.2019. Pengaruh Pemberian Jus Bayam

Hijau Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Anemia Di

Wilayah KerjaPuskesmas Pasar Minggu Jakarta Selatan 2018.Jurnal Ilmu

Keperawatan Dan Kebidanan Nasional, Vol. 1 (1)

Kurniawati, H.2018. Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung Darat

(Ipomoea reptans Poir) Dengan Pemberian MOL Daun Petai Cina Pada Tanah

PMK. PIPER, Volume 14 (26)

News.detik.com. (2020, 26 April). Kapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RI.

Diakses pada 21 Agustus 2020, dari https://news.detik.com/berita/d-

4991485/kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri.

Rahayu, S.T., Asgar, A., &Hidayat, I.M.2013.Evaluasi Kualitas Beberapa Genotipe Bayam

(Amaranthus Sp) Pada Penanaman Di Jawa Barat* [Quality Evaluation of Some

Genotype of Spinach (Amaranthus sp.) Cultivated in West Java]. Berita Biologi ,

Vol. 12(2)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan

dan Gizi. 19 Maret 2015

Sunardi, O., Adimihardja, S.A., & Mulyaningsih, Y.2013. Pengaruh Tingkat Pemberian

Zpt Gibberellin (Ga3) Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Kangkung Air

(Ipomea aquatica Forsk L.) Pada Sistem Hidroponik Floating Raft Technique

(Frt).Jurnal Pertanian, Vol. 4 (1)

Syarif, S., &Flaning, M.2013. Analisis Kandungan Β-Karoten Pada Jenis Sawi Putih

(Brassica pekinensia L) Dan Jenis Sawi Hijau (Brassica juncea L Coss) Secara

Spektrofotometri Uv-Vis. As-Syifaa, Vol 05 (01) : 55-61

Widiastuti dan Aini, F.2008.penetapan Kadar Besi (Fe) pada bayam hijau, bayam raja, dan

bayam duri di pasar mojosongo. Caraka tani XXIII (1)

Page 65: KUMPULAN ARTIKEL -19

Bukti unggahan artikel ke website jurnal

Page 66: KUMPULAN ARTIKEL -19

ENGAGEMENT

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. xx, No. xx, Bulan, 20xx, pp. xxx - xxx

ISSN: 2579-8375 (Print), ISSN: 2579-8391 (Online) | xxx

Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) Melalui Media Poster di Desa Sidomukti, Adimulyo, Kebumen Vira Mulyawati1, Sekar Arum Pamutri2, Elia Rusmawati3, Laurida Rieskia Utami4, Ridwan Arifin5 1Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang 2,3 Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang 4 Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Semarang 5 Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang Email: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]

Article History: Received: Revised: Accepted:

Abstract: People during the Covid-19 pandemic are required to adopt new habits. The goal is that people can return to work, study, and carry out productive activities during the Covid-19 pandemic. So that education is needed to be given to the community regarding the adaptation of new habits by using poster media. This study aims to determine the effect of poster media on understanding education on the adaptation of citizens' new habits. This research was conducted in Sidomukti Village, Adimulyo District. The subject of this habitual adaptation education research is the community in RT 003/007 Sidomukti Village, Adimulyo District. The research method used is descriptive quantitative. The instrument used was a test instrument in the form of 10 short answers. The results of the descriptive education showed that there was a significant increase in the mean understanding of the adaptation of new habits in society as measured by the new habit adaptation test (T1, M = 77.2 and T2, M = 97.2). Thus it can be concluded that people's knowledge of the adaptation of new habits increases through education on adaptation of new habits using poster media.

Keywords: new normal; adaptation; poster; education

Pendahuluan

Sejak mewabahnya corona virus disease atau biasa disebut Covid-19 di seluruh

dunia, aktivitas masyarakat mulai berubah. Covid-19 merupakan virus menular yang

Page 67: KUMPULAN ARTIKEL -19

ENGAGEMENT

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. xx, No. xx, Bulan, 20xx, pp. xxx -xxx

ISSN: 2579-8375 (Print), ISSN: 2579-8391 (Online) | xxx

menginfeksi saluran pernapasan (Kemenkes, 2020). Virus ini dapat menginfeksi siapa

saja. Namun, akan lebih berbahaya apabila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil,

orang yang memiliki penyakit tertentu, perokok, atau pun orang yang daya tahan

tubuhnya lemah. Sementara itu, dapat diketahui bahwa seseorang dapat tertular

Covid-19 melalui berbagai cara, seperti tidak sengaja menghirup percikan ludah

(droplet) yang keluar saat penderita Covid-19 batuk atau bersin, memegang mulut

atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, dan kontak jarak dekat dengan

penderita Covid-19 (Kemenkes, 2020).

Berbagai respon dan reaksi ditunjukkan oleh masyarakat, ada yang sedih, cemas,

takut, gemas, khawatir, marah-marah, tetapi ada juga yang tenang atau tetap percaya

diri. Pandemi Covid-19 berhasil mengubah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari

baik di rumah, di sekolah, di tempat kerja, di jalan, dan dimanapun. Kita dibuat seakan

tak berdaya, karena gerak langkah kita dibatasi dengan adanya Covid-19, sehingga

membuat kita tidak produktif dan kemudian berdampak pada masalah ekonomi

keluarga, masyarakat, daerah dan negara.

Pandemi Covid-19 ini berdampak pada segala aspek dari ekonomi, pendidikan,

sosial, dan sebagainya. Dampak pandemi ini juga tidak memandang usia, baik anak-

anak maupun orang dewasa merasakan dampak dari adanya pandemi ini. Selama

masa pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat turun derastis

(CNN Indonesia, 2020). Beberapa pabrik banyak yang mengalami gulung tikar akibat

target produksi yang tidak tercapai, hal ini kemudian berimbas pada melonjaknya

angka pengangguran yang ada di Indonesia. Oleh karena itu Pemerintah menerapkan

adaptasi kebiasaan baru. Melalui penerapan adaptasi kebiasaan baru, pemerintah dan

masyarakat sama-sama berjuang untuk mengembalikan kondisi perekonomian dan

sosial seperti semula. Namun, disisi lain semua pihak diharapkan tetap berupaya

menghentikan penyebaran virus Covid-19.

Indonesia saat ini telah memasuki masa adaptasi kebiasaan baru. Presiden RI

Joko Widodo dalam pidato resminya di Istana Merdeka memaparkan bahwasanya

pada masa pandemi masyarakat Indonesia diharuskan hidup dengan tatanan hidup

baru, yang dapat ‘berdamai’ dengan COVID-19. Adapun yang dimaksud dengan New

Normal adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh masyarakat dan

semua institusi yang ada di wilayah tersebut untuk melakukan pola harian atau pola

Page 68: KUMPULAN ARTIKEL -19

ENGAGEMENT

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. xx, No. xx, Bulan, 20xx, pp. xxx -xxx

ISSN: 2579-8375 (Print), ISSN: 2579-8391 (Online) | xxx

kerja atau pola hidup baru yang berbeda dengan sebelumnya. Bila hal ini tidak

dilakukan, akan terjadi risiko penularan. Kemudian New Normal dinarasikan sebagai

adaptasi kebiasaan baru (Irawati: 2020).

Dilansir dari covid19.go.id memaparkan bahwa adaptasi kebiasaan baru

merupakan proses bertahap yang tergantung pada situasi di daerah masing-masing.

Menurut para ahli, situasi dapat berubah dengan cepat bila lebih banyak orang terkena

Covid-19. Adaptasi kebiasaan baru merupakan sebuah tatanan atau kebiasaan baru

yang mulai diterapkan di masyarakat. Dalam hal ini, aktivitas kehidupan mulai

berjalan seperti biasanya. Pekerja mulai bekerja kembali di kantor, pasar mulai ramai,

transportasi umum mulai beroperasi, beberapa objek wisata mulai dibuka kembali,

serta kegiatan-kegiatan perkumpulan di masyarakat juga mulai berjalan. Akan tetapi,

dalam pelaksanaannya tidak akan pernah terlepas dari protokol kesehatan yang telah

ditentukan oleh pemerintah. Harapannya, di masa pandemi Covid-19 ini masyarakat

dapat kembali bekerja, belajar, dan beraktivitas dengan produktif.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Covid-19 tidak hanya mewabah di daerah

pusat kota saja, namun juga mulai mewabah di seluruh daerah termasuk wilayah desa-

desa kecil. Misalnya adalah wilayah Kebumen. Kebumen merupakan salah satu

kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah sebelah selatan. Awalnya di daerah

ini, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah satu orang. Setelah itu, wilayah ini

berhasil menjadi zona hijau, dikarenakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 telah

dinyatakan sembuh seluruhnya. Akan tetapi, dalam perkembangannya sampai saat ini

wilayah Kebumen menjadi zona merah kembali dengan kasus terkonfirmasi positif

sekitar 200-an orang (Pemda Kebumen, 2020). Berikut merupakan peta persebaran

Covid-19 untuk wilayah Kebumen.

Page 69: KUMPULAN ARTIKEL -19

ENGAGEMENT

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. xx, No. xx, Bulan, 20xx, pp. xxx -xxx

ISSN: 2579-8375 (Print), ISSN: 2579-8391 (Online) | xxx

Gambar 1. Peta Sebaran Covid-19 Kabupaten Kebumen

Sumber : https://corona.kebumenkab.go.id/index.php/web/peta_sebaran

Sementara itu, kasus Covid-19 di wilayah kecamatannya berbeda-beda. Wilayah

kecamatan yang memiliki kasus terkonfirmasi positif Covid-19 paling tinggi adalah

Kecamatan Puring dan Kecamatan Prembun (Pemda Kebumen, 2020). Dalam jurnal

ini, mahasiswa mengambil Kecamatan Adimulyo sebagai topik pembahasan. Di

Kecamatan Adimulyo, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berada di tingkat yang

sedang. Berikut merupakan data kasus terkonfirmasi positif Covid-19 Kabupaten

Kebumen di Kecamatan Adimulyo.

Tabel 1. Data Kasus Terkonfirmasi Positif Kecamatan Adimulyo

No.

Inisial Jenis

Kelamin Usia (TH)

Riwayat Perjalanan

Kecamatan

Tempat

Dirawat

Keterangan

1 TH L 46 Surabaya Adimulyo - Sembuh 2 IN P 23 Kontak erat

PDP/ODP Adimulyo - Sembuh

3 NN P 42 Kontak erat terkonfirmasi Covid-19

Adimulyo - Sembuh

4 SUJ P 47 Kontak erat terkonfirmasi Covid-19

Adimulyo - Sembuh

5 EK P 38 Kontak Covid Adimulyo - Sembuh

Page 70: KUMPULAN ARTIKEL -19

ENGAGEMENT

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. xx, No. xx, Bulan, 20xx, pp. xxx -xxx

ISSN: 2579-8375 (Print), ISSN: 2579-8391 (Online) | xxx

Sumber : https://corona.kebumenkab.go.id/

(Data ini diperbarui pada 30 Agustus 2020 pukul 01:47 WIB)

Adaptasi kebiasaan baru dapat dilakukan dengan menerapkan protokol

kesehatan secara ketat. Kebiasaan baru untuk hidup lebih sehat harus terus menerus

dilakukan di masyarakat dan setiap individu, sehingga menjadi norma sosial dan

norma individu baru dalam kehidupan sehari hari. Bila kebiasaan baru tidak dilakukan

secara disiplin atau hanya dilakukan oleh sekelompok orang saja, maka hal ini bisa

menjadi ancaman wabah gelombang kedua. Kebiasaan lama yang sering dilakukan,

seperti bersalaman, cipika-cipiki, cium tangan, berkerumun atau bergerombol, malas

cuci tangan harus mulai ditinggalkan karena beresiko menularkan Covid-19.

Namun, masa adaptasi kebiasaan baru dalam lingkup desa justru membutuhkan

perhatian yang lebih. Banyak masyarakat desa yang bersikap seakan tidak peduli

dengan virus yang mewabah saat ini. Kondisi ini juga dialami oleh masyarakat di Desa

Sidomukti Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen. Banyak masyarakat yang

masih sulit untuk mematuhi protokol kesehatan pemerintah seperti menggunaka

masker dan rajin mencuci tangan. Mereka menjalankan aktivitas harian seperti

bekerja di sawah, bekerja di bangunan, arisan, ataupun kerja bakti tanpa

menggunakan masker. Bahkan, ada beberapa masyarakat desa yang tidak juga

mempedulikan kebersihan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya tidak peduli akan

cuci tangan.

Dalam beberapa kajian sebelumnya, telah dilakukan kajian serupa tentang

Adaptasi Kebiasaan Baru. Penelitian yang dilakukan oleh Ramadhana (2020)

menjelaskan tentang perubahan dinamika keluarga selama masa isolasi Covid-19 yang

berdampak pada ketahanan keluarga dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi

kebiasaan baru di Indonesia. Hal ini juga didukung pernyataan oleh Tim Pakar Gugus

Tugas Covid-19 (2020), bahwa perkembangan saat ini munculnya penyakit-penyakit

menular selama kurun waktu 16 tahun terakhir, yang salah satunya ialah Covid-19.

positif 6 RHW P 37 Kontak Covid

positif Adimulyo - Sembuh

7 NMH P 34 Kontak Covid positif

Adimulyo - Sembuh

Page 71: KUMPULAN ARTIKEL -19

ENGAGEMENT

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. xx, No. xx, Bulan, 20xx, pp. xxx -xxx

ISSN: 2579-8375 (Print), ISSN: 2579-8391 (Online) | xxx

Selain itu, dijelaskan pula tentang strategi, fokus, dan perkembangan penanganan

Covid-19, serta yang menjadi pokok pembahasan yakni adaptasi kebiasaan baru

menuju masyarakat produktif yang aman dari Virus Covid-19. Yudhistira (2020)

memberikan edukasi adaptasi kebiasaan baru dengan menggunakan buku saku yang

menjelaskan tentang Covid-19, faktor risiko, cara pencegahan, definisi adaptasi

kebiasaan baru beserta persyaratannya, dan juga panduan implementasi program di

lapangan selama periode kebiasaan baru Covid-19.

Beberapa alasan yang telah terurai diatas menarik perhatian penulis untuk

menggunakan poster sebagai media yang digunakan dalam penyampaian edukasi.

Poster merupakan salah satu media grafis yang paling tampak kekuatannya sebagai

media penyampai pesan. Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide,

dan gagasan melalui kata-kata, kalimat, angka-angka, dan berbagai simbol atau

gambar. Media ini berfungsi menyalurkan pesan dari sumber pesan ke penerima

pesan, menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan fakta yang cepat

dilupakan sehingga mudah diingat jika diilustrasikan secara grafis atau melalui proses

visualisasi, sederhana serta mudah pembuatannya. Media grafis mengutamakan indra

penglihatan dengan menuangkan pesan simbolkomunikasi visual dan symbol pesan

yang perlu dipahami (Megawati, 2017).

Menurut Earl W. Stevick (1982:106) Pictures can serve most of the same purposes

as object. They have the obvious advantage of being easier to carry around. Alat bantu

yang digunakan dalam pembelajaran mempunyai tujuan tertentu seperti poster,

keuntungannya adalah mudah dibawa kemana-mana untuk dijadikan alat

pembelajaran.

Poster memiliki kekuatan untuk dicerna oleh orang yang melihat karena poster

lebih menonjolkan kekuatan pesan, visual dan warna. Hal tersebut sesuai dengan

pandangan Nana Sudjana (2005:51) bahwa poster adalah media yang kuat warna,

pesan, dan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat, tetapi cukup lama

menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya. Poster dapat berupa gambar

yang memiliki warna yang menarik sehingga dapat menangkap perhatian orang

dengan menanamkan suatu makna tertentu yang ingin disampaikan pembuat poster,

sesuai dengan tujuan dari makna poster tersebut.

Penggunaan poster dalam edukasi diharapkan dapat menarik perhatian warga

Page 72: KUMPULAN ARTIKEL -19

ENGAGEMENT

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. xx, No. xx, Bulan, 20xx, pp. xxx -xxx

ISSN: 2579-8375 (Print), ISSN: 2579-8391 (Online) | xxx

karena poster memiliki warna yang menarik dan memiliki daya tarik yang khusus

berupa gambar sehingga memudahkan pemahaman warga dalam memahami Adaptasi

Kebiasaan Baru. Poster yang dipakai tentunya harus disesuaikan dengan tema yang

sedang diedukasi agar warga dapat menghubungkan dengan konsep yang sudah ada.

Dengan menggunakan media edukasi berupa poster, diharapkan dapat menimbulkan

minat sekaligus kreatifitas dan motivasi warga dalam memahami dan mempelajari

Adaptasi Kebiasaan Baru, sehingga warga dapat memperoleh manfaat yang maksimal

baik dari proses maupun hasil edukasinya. Peneliti ingin menerapkan hasil penelitian

yang akan dicapai pada desa tersebut untuk meningkatkan kualitas edukasi Adaptasi

Kebiasaan Baru warga pada khususnya warga Sidomukti, Adimulyo, Kebumen.

Berdasarkan penjelasan analisis situasi, penting untuk diselenggarakan edukasi

adaptasi kebiasaan baru di Desa Sidomukti Kecamatan Adimulyo dengan

menggunakan Media Poster. Dengan edukasi adaptasi kebiasaan baru, harapannya

masyarakat dapat teredukasi untuk menerapkan kebiasaan baru sehingga dapat

memutus rantai penyebaran covid-19.

Metode

Mahasiswa memiliki peran untuk mengedukasi masyarakat di tengah pandemi

Covid-19 dengan kesadaran dalam diri sendiri kemudian mensosialisasikan program

pemerintah tentang pencegahan Covid-19. Untuk dapat memberikan edukasi kepada

masyarakat tentang Covid-19 salah satunya yaitu adaptasi kebiasaan baru dimana

masyarakat dapat beraktivitas, bekerja, dan sekolah dengan produktif di pandemi

Covid-19, mahasiswa perlu membina hubungan baik dengan masyarakat. Jika

mahasiswa kurang dapat membina hubungan baik dengan masyarakat, maka akan

kesulitan untuk memberikan edukasi tentang adaptasi kebiasaan baru kepada

masyarakat.

Mahasiswa perlu melakukan koordinasi dengan masyarakat dan membina

hubungan baik, serta survai kondisi lapangan atau masyarakat. Koordinasi mahasiswa

ini dengan menyampaikan maksud dan tujuan yaitu mengedukasi masyarakat tentang

adaptasi kebiasaan baru untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Mahasiswa juga

dapat langsung mengidentifikasi masyarakat yang memerlukan edukasi adaptasi

kebiasaan baru.

Page 73: KUMPULAN ARTIKEL -19

ENGAGEMENT

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. xx, No. xx, Bulan, 20xx, pp. xxx -xxx

ISSN: 2579-8375 (Print), ISSN: 2579-8391 (Online) | xxx

Keefektifan edukasi adaptasi kebiasaan baru dapat dilihat dari media yang

digunakan. Dalam edukasi adaptasi kebiasaan baru ini mahasiswa menggunaan media

poster untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait hal-hal yang harus

dilakukan saat adaptasi kebiasaan baru sehingga masyarakat dapat produktif di

tengah pandemi Covid-19. Kemudian memaparkan kepada masyarakat terkait

adaptasi kebiasaan baru dengan menggunakan poster yang sudah dicetak. Kerangka

kerja yang telah diuraikan di atas dapat disimak pada gambar di bawah ini:

Gambar 2. Kerangka Kerja Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru dengan Media Poster

Proses sosialisasi dilaksanakan secara luring. Mahasiswa yang terbentuk dalam

kelompok kecil tim jurnal mengunjungi satu per satu rumah warga di lingkungan RT

003/007. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kerumunan. Selain itu,

tujuan dilakukannya edukasi secara langsung adalah agar masyarakat lebih dapat

memahami apa yang sedang disosialisasikan oleh mahasiswa. Sasaran dalam kegiatan

ini ialah ibu-ibu dan remaja yang ada di lingkungan RT 003/007. Kegiatan ini sendiri

dilakukan dengan cara mensosialisasikan beberapa hal terkait adaptasi kebiasaan

baru dengan menggunakan media poster. Media yang digunakan dalam edukasi ini

berupa poster adaptasi kebiasaan baru yang berisikan hal-hal yang harus dilakukan

dimasa new normal. Hal ini akan lebih mudah dipahami oleh masyarakat karena

berisikan hal-hal inti dan dilambangkan dengan beberapa gambar dan warna.

Sebelum mahasiswa melakukan edukasi, mahasiswa telah memberikan angket

pre-test terlebih dahulu kepada setiap warga yang akan diedukasi. Hal ini dilakukan

untuk melihat apakah ada perubahan perilaku atau kebiasaan masyarakat di

lingkungan RT 003/007 sebelum dan sesudah dilakukan edukasi adaptasi kebiasaan

Koordinasi dengan

masyarakat

Identifikasi masyarakat

Pembuatan media poster

Edukasi dengan sosialisasi menggunakan

poster

Page 74: KUMPULAN ARTIKEL -19

ENGAGEMENT

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. xx, No. xx, Bulan, 20xx, pp. xxx -xxx

ISSN: 2579-8375 (Print), ISSN: 2579-8391 (Online) | xxx

baru oleh mahasiswa. Barulah setelah warga mengisi angket pre-test yang diberikan,

mahasiswa kemudian memberikan edukasi tentang beberapa hal terkait adaptasi

kebiasaan baru, seperti penggunaan masker, menjaga jarak aman, rajin mencuci

tangan dengan sabun, meminimalisir kontak fisik, langsung mandi setelah beraktifitas

diluar rumah, selalu menyediakan hand sanitizer, menggunakan uang elektronik, dan

juga selalu mengutamakan kesehatan sebelum beraktifitas diluar rumah. Dua hari

setelah melakukan edukasi, mahasiswa kembali melakukan kunjungan secara

langsung dengan mengunjungi ke rumah-rumah warga yang sebelumnya telah di

edukasi untuk membagikan angket post-test.

Hasil dan Pembahasan

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mempunyai tujuan

untuk mengembangkan pemahaman masyarakat akan covid-19 dan adaptasi

kebiasaan baru melalui edukasi adaptasi kebiasaan baru dengan media poster. Sesuai

dengan rencana kegiatan pengabdian beberapa hal yang telah berhasil dilaksanakan

yakni:

1. Koordinasi dengan masyarakat

Sebelum melakukan edukasi adaptasi kebiasaan baru ke masyarkat di

Desa Sidomukti Kecamatan Adimulyo, tim melakukan koordinasi dengan

masyarakat perihal adanya edukasi atau sosialisasi adaptasi kebiasaan baru

dalam rangka KKN BMC UNNES 2020.

2. Identifikasi masyarakat

Setelah melakukan koordinasi dengan masyarakat. Pada tahap ini tim

melakukan identifikasi masyarakat yang akan diberikan edukasi adaptasi

kebiasaan baru dengan mendatangi ke rumah masyarakat secara langsung.

3. Pembuatan media poster

Tim menyusun media poster adaptasi kebiasaan baru yang berisikan hal-

hal yang harus dilakukan di masa adaptasi kebiasaan baru, seperti: penggunaan

masker, menjaga jarak aman, rajin mencuci tangan dengan sabun,

meminimalisir kontak fisik, langsung mandi setelah beraktifitas diluar rumah,

selalu menyediakan hand sanitizer, menggunakan uang elektronik, dan juga

selalu mengutamakan kesehatan sebelum beraktifitas diluar rumah.

Page 75: KUMPULAN ARTIKEL -19

ENGAGEMENT

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. xx, No. xx, Bulan, 20xx, pp. xxx -xxx

ISSN: 2579-8375 (Print), ISSN: 2579-8391 (Online) | xxx

4. Edukasi dengan sosialisasi menggunakan poster

Kegiatan edukasi ini dilakukan setelah berkoordinasi dengan masyarakat

dan tim menyusun poster edukasi adaptasi kebiasaan baru. Tim mendatangi

masyarakat satu per satu dengan melakukan kunjungan rumah. Untuk melihat

perubahan masyarakat akan sebelum dan sesudah adaptasi kebiasaan baru

maka masyarakat diminta untuk mengisi angket pre-test dan setelah dilakukan

edukasi dengan poster masyaraat diminta untuk mengisi angket post-test. Hasil

yang ditunjukkan setelah edukasi adaptasi kebiasaan baru dengan

menggunakan poster, sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Perbandingan Pre test dan Post test

Rerata Pre-test Rerata Post-test Margin Skor 77.2727 97.2727 20

Merujuk pada data hasil pre-test dan post-test pada tabel 2. Dapat kita simpulkan

bahwa terjadi peningkatan pemahaman peserta edukasi adaptasi kebiasaan baru

sebelum mendapatkan edukasi dengan poster dan setelah mendapatkan edukasi

dengan margin skor 20.

Tabel 3. Output Paired Sample T Test

t df Sig. (2-tailed) Pre-test-Post-test -3.403 10 .007

*t tabel = 1.81246

Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) adalah sebesar

0,007 < 0,05 dan t hitung 3.503 > t tabel 1.813, dengan demikian maka H0 ditolak dan

Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata antara

hasil Pre-test dan Post-test yang artinya terdapat pengaruh pemberian edukasi

adaptasi kebiasaan baru dengan media poster di Desa Sidomukti, Kecamatan

Adimulyo, Kabupaten Kebumen.

Poster bukan suatu metode edukasi, tetapi peneliti menggunakannya untuk

mengambarkan tempat, objek, dan orang. Hal tersebut merupakan bagian dari

pengalaman warga sehingga memudahkan peneliti untuk menyampaikan materi

Page 76: KUMPULAN ARTIKEL -19

ENGAGEMENT

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. xx, No. xx, Bulan, 20xx, pp. xxx -xxx

ISSN: 2579-8375 (Print), ISSN: 2579-8391 (Online) | xxx

berdasarkan ruang lingkupnya. Sajian kombinasi visual yang jelas, mencolok, dan

menarik digunakan untuk menarik perhatian masyarakat. Maksudnya suatu gambar

dengan warna yang menarik dan mencolok digunakan peneliti sebagi media untuk

menyampaikan edukasi sehingga dapat menarik perhatian warga dan mudah

dipahaminya.

Poster memiliki kekuatan untuk dicerna oleh orang yang melihat karena poster

lebih menonjolkan kekuatan pesan, visual dan warna. Poster dapat berupa gambar

yang memiliki warna yang menarik sehingga dapat menangkap perhatian orang

dengan menanamkan suatu makna tertentu yang ingin disampaikan pembuat poster,

sesuai dengan tujuan dari makna poster tersebut. Penggunaan media edukasi poster

yang tepat dan konsisten, bagi peneliti sangat bermanfaat dalam meningkatkan

motivasi dan minat edukasi warga terhadap adaptasi kebiasaan baru, sehingga

peneliti dapat mengoptimalkan seluruh potensi yang ada didalam diri setiap warga.

Dengan melakukan edukasi adaptasi kebiasaan baru kepada masyarakat dengan

menggunakan media poster, masyarakat lebih memahami hal-hal apa saja yang harus

dilakukan di masa pandemi covid-19. Beberapa hal yang harus dipahami oleh

masyarkat di masa adaptasi kebiasaan baru yaitu menggunakan masker, menjaga

jarak aman, rajin mencuci tangan dengan sabun, meminimalisir kontak fisik, langsung

mandi setelah beraktifitas diluar rumah, selalu menyediakan hand sanitizer,

menggunakan uang elektronik, dan juga selalu mengutamakan kesehatan sebelum

beraktifitas diluar rumah.

Kesimpulan

Simpulan yang dapat diperoleh dari pelaksanaan edukasi adaptasi kebiasaan

baru dengan menggunakan media poster di Desa Sidokmukti Kecamatan Adimulyo

adalah pertama, adanya peningkatan pemahaman masyarakat akan adaptasi

kebiasaan baru terbukti pada hasil skor pre-test dan pos-test. Kedua, perlu adanya

rencana tindak lanjut berupa evaluasi atau hasil berupa tindakan masyarakat dalam

menerapkan adaptasi kebiasaan baru.

Jadi penggunaan media edukasi poster dapat meningkatkan pemahaman warga

terhadap adaptasi kebiasaan baru. Warga tidak hanya tahu teori saja tetapi juga tahu

penggambaran secara konkrit atau nyata melalui poster. Sebab, diperlukan

Page 77: KUMPULAN ARTIKEL -19

ENGAGEMENT

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. xx, No. xx, Bulan, 20xx, pp. xxx -xxx

ISSN: 2579-8375 (Print), ISSN: 2579-8391 (Online) | xxx

penggambaran secara konkrit atau nyata agar warga menjadi lebih paham. Selain itu

penggunaan media poster dapat meningkatkan efektivitas, pengetahuan, dan

pemahaman warga mengenai adaptasi kebiasaan baru.

Saran

Salah satu yang harus dipahami dan diterapkan oleh masyarakat di masa

pandemi Covid-19 yaitu adaptasi kebiasaan baru. Hal ini seperti yang selalu

disosialisasikan oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk

memutus penyebaran Covid-19. Terkait dengan hal tersebut maka dalam

pelaksanaannya diperlukan kerjasama dari berbagai pihak termasuk masyarakat.

Pemahaman masyarakat dan penerapan adaptasi kebiasaan baru harus dibentuk agar

dapat hidup dengan produktif di dalam masyarakat dengan menerapkan adaptasi

kebiasaan baru.

Referensi

CNN Indonesia. (2020). Menyelamatkan Ekonomi Indonesia Melalui Penerapan New

Normal. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200616191535-297-

514013/menyelamatkan-ekonomi-indonesia-melalui-penerapan-new-normal

(Diakses pada 22 Agustus 2020).

Covid-19. (2020). Brosur Seri Adaptasi Kebiasaan Baru.

https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/brosur-seri-adaptasi-

kebiasaan-baru (Diakses pada 23 Agustus 2020).

Irawati, Theresia. (2020). Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru.

http://promkes.kemkes.go.id/menuju-adaptasi-kebiasaan-baru (Diakses pada

23 Agustus 2020).

Kemenkes. (2020). Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Covid-19.

https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-faq.html

(Diakses pada 22 Agustus 2020).

Pemda Kebumen. (2020). Data Pantauan Covid-19 Kabupaten Kebumen.

https://corona.kebumenkab.go.id/ (Diakses pada 30 Agustus 2020).

Page 78: KUMPULAN ARTIKEL -19

ENGAGEMENT

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. xx, No. xx, Bulan, 20xx, pp. xxx -xxx

ISSN: 2579-8375 (Print), ISSN: 2579-8391 (Online) | xxx

Pemda Kebumen. (2020). Peta Sebaran Covid-19 Kabupaten Kebumen.

https://corona.kebumenkab.go.id/index.php/web/peta_sebaran (Diakses

pada 30 Agustus 2020).

Ramadhana, Maulana Rezi. (2020). Mempersiapkan Ketahanan Keluarga Selama

Adaptasi Kebiasaan Baru di Masa Pandemi COVID-19 (Preparing For Family

Resilience During Adaptation Of New Habits In The Covid-19 Pandemic Period).

tk: Jurnal Kependudukan Indonesia, Edisi Khusus Demografi dan COVID-19, Juli

2020, 61-68.

Stevick, Earl W,1982. Teaching and Learning Language. USA. Cambridge University

Press.

Sudjana, Nana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Tim Pakar Gugus Tugas COVID-19. (2020). Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju

Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19. tk: Tim Pakar Gugus Tugas COVID-

19.

Wright, Andrew. 1989. Pictures for language Learning. Cambridge: Cambridge

University Press.

Yudhistira, I Made dan Irawat, Dian Kristiani. (2020). Adaptasi Terhada Kebiasaan

Baru: Panduan Kerja Sehat, Aman, dan Produktif Dalam Masa Pandemi Covid-19.

Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Page 79: KUMPULAN ARTIKEL -19

Bukti unggahan artikel ke website jurnal