19
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 25 BLOK 1 MODUL 2 SKENARIO 2 : PAK KUNDUR DIRUJUK Tutor : dr. Miftah Ketua : Sekretaris : Rori Syahnidep (1210312123) Tiara Ledita (1210313059) Humaira Ulfa Herman (1210313060) Anggota : Felicia Octofinna (1210313069) Hasna Metisya (1210312099) Mitra Nofembri Y (1210312096) Putri Damayanti (1210312098) Ratih Gusma Pratiwi (1210311014) Satia Bama a/p T. Karappiah (1210314003) Zaki Mahmudi Dasril (1210313068)

Lap Tutorial Blok 1.1-2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan tutorial

Citation preview

LAPORAN TUTORIALKELOMPOK 25BLOK 1MODUL 2SKENARIO 2 : PAK KUNDUR DIRUJUKTutor :dr. Miftah

Ketua :Sekretaris : Rori Syahnidep (1210312123) Tiara Ledita (1210313059) Humaira Ulfa Herman (1210313060)

Anggota : Felicia Octofinna (1210313069)Hasna Metisya (1210312099)Mitra Nofembri Y (1210312096)Putri Damayanti (1210312098)Ratih Gusma Pratiwi (1210311014)Satia Bama a/p T. Karappiah (1210314003)Zaki Mahmudi Dasril (1210313068)

PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ANDALAS PADANG

Modul 2Skenario 2 : Pak Kundur dirujukPak Kundur umur 60 tahun seorang tuna rungu dirujuk ke rumah sakit dari Puskesmas, dengan keluhan tidak bisa kencing sejak kemarin malam. Setelah mendapat keterangan dari keluarga pasien, dokter melakukan pemeriksaan, pasien tampak kesakitan. Dokter menduga Pak Kundur menderita prostatic hyperthropy. Dengan menunjukkan sikap empati dokter meletakkan tangan di punggung Pak Kundur dan berkata : sabar ya pak, kami akan menolong bapak. Kemudian dokter meminta perawat untuk memasang kateter agar urin bisa keluar dan mengkonsultasikan ke Bagian Bedah Urologi.Di bagian bedah, dokter melakukan pemeriksaan dan merencanakan tindakan operasi. Dokter menerangkan tentang penyakit yang diderita Pak Kundur kepada keluarganya serta menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, sehingga keluarga Pak Kundur merasa tenang. Setelah diadakan rapat keluarga yang dihadiri ninik mamak, semua sepakat untuk menyetujui operasi yang akan dilakukan pada Pak Kundur. Operasi akan dilaksanakan setelah istrinya menandatangani surat persetujuan tindakan medis.Bagaimana anda menjelaskan cara seorang dokter berkomunikasi dengan orang dan masyarakat disekitar tempat bekerja serta dengan profesi lainnya?

Seven jumps:I. Menentukan Terminologi Prostatic hyperthropi: pembesaran kelenjar prostat Tuna rungu: tuli atau tidak bisa mendengar Empati : suara hati yang dimiliki seseorang untuk turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain Kateter: alat berbentuk selang yang digunakan untuk membantu pengeluaran urin Urin : zat hasil eksresi ginjal Urologi: cabang ilmu kedokteran yang mempelajari kelainan pada saluran kemih pada pria atau wanita Operasi : tindakan yang dilakukan oleh ahli bedah dengan menggunakan alat-alat tertentu Konsultasi: bercerita atau berbagi mengenai suatu masalah dengan orang yang berpengalaman untuk mendapatkan solusi Tindakan medis : tindakan yang diputuskan oleh seorang dokter untuk mengobati pasiennya Merujuk: proses pemindahan pasien untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik Ninik mamak: penghulu adat atau orang yang dituakan di Minangkabau Surat persetujuan tindakan medis : surat yang diujukan kepada keluarga pasien untuk menyetujui tindakan medis yang akan diambil

II. Menentukan Masalaha. Bagaimana cara seorang dokter menunjukkan sikap empati kepada pasiennya?b. Bagaimana cara seorang dokter mendapatkan informasi yang jelas dari pasien tuna rungu?c. Bagaimana hubungan prostatic hyperthropi dengan gejala tidak bisa kencing?d. Mengapa perlu persetujuan keluarga untuk mengobati pasien?e. Bagaimana cara seorang dokter dalam berkomunikasi dengan profesi medis lainnya?f. Apa tindakan yang perlu dilakukan dokter sebelum melakukan operasi?g. Bagaimana hubungan prostatic hyperthropi dengan umur dan keadaan fisik pasien (tuna tungu)?h. Bagaimana bentuk bentuk rujukan medis?i. Bagaimana cara dokter berkomunikasi dengan keluarga pasien?j. Bagaimana cara pengambilan keputusan dalam sebuah masyarakat?

III. Menganalisis masalah melalui brainstoming dengan menggunakan prior knowledgea. Seorang dokter bisa menunjukkan sikap empati kepada pasiennya dengan cara: Ikut merasakan apa yang dirasakan pasien Mendengar keluhan pasien dengan seksama Memberi semangat dan motivasi kepada pasienb. Seorang dokter bisa mendapatkan informasi yang jelas dari pasien tuna rungu dengan cara menanyakan keluhan pasien secara langsung kepada keluarganya atau menggunakan bahasa non verbal untuk menanyakan langsung kepada pasien tersebutc. Prostatic hyperthropi bisa didefenisikan sebagai pembesaran kelenjar prostat. Jika kelenjar ini membesar, maka akan menghambat saluran ureter sebagai saluran pengeluaran kencing sehingga pengeluaran kencing akan terhambat d. Persetujuan keluarga sangat diperlukan dalam proses pengobatan pasien karena pasien merupakan hak keluarga. Bagaimanapun tindakan pengobatan yang dilakukan dokter tidak terlepas dari risiko-risiko yang mungkin terjadi. Apapun hasil pengobatan tersebut, keluarga tidak bisa menuntut dokter karena sudah ada persetujuan tindakan medis yang dilakukan sebelumnya

e. Seorang dokter bisa berkomunikasi dengan profesi medi lainnya dengan cara: Saling menghargai antar profesi Melakukan eye contact satu sama lain Menurunkan sifat arogansi f. Tindakan yang perlu dilakukan dokter sebelum melakukan operasi: Menjelaskan secara rinci tentang penyakit yang diderita pasien kepada pasien dan keluarganya Mengurus surat persetujuan medis Melakukan rontgen dan check up kepada pasien Membentuk tim dokter Melihat implikasi operasi tersebut kepada organ tubuh lainnyag. Hubungan prostatic hyperthropi dengan usia adalah kelenjar prostat berfungsi mensekresikan cairan semen pada seorang pria. Hal ini terjadi secara terus menerus, sehingga kelenjar tersebut akan membesar. Semakin tua seseorang, semakin besar aktifitas kelenjar tersebut yang dapat memicu terjadinya prostatic hyperthropi. Sedangkan dengan kondisi fisik seperti tuna rungu, hal ini tidak ada pengaruhnya karena terjadi pada organ yang berbeda dan tidak berhubunganh. Bentuk bentuk rujukan medis :1. Rujukan pasien2. Rujukan ilmu pengetahuan3. Rujukan bahan pemeriksaan laboratoriumi. Seorang dokter dapat memberitahu keluarga pasien tentang penyakit yang diderita pasien dengan cara menjelaskan dan memaparkan secara rinci tentang penyakit tersebut dan menjelaskan tindakan pengobatan apa yang sebaiknya dilakukan untuk proses penyembuhannyaj. Pengambilan keputusan dalam sebuah masyarakat bila dilakukan dengan cara musyawarah dan mufakat

IV. Pengkajian SistematikKomunikasi

Jenis - JenisPelaku

Pasien Keluarga pasien Pelaku medis masyarakatNon verbalDokterVerbal

Pengambilan KeputusanTindakan medisPersetujuan Informasi

V. Menentukan Tujuan Pembelajaran1. Mahasiswa mampu menjelaskan komunikasi efektif2. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis jenis komunikasi3. Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk bentuk rujukan dan konsultasi4. Mahasiswa mampu menjelaskan cara pengambilan keputusan dalam keluarga5. Mahasiswa mampu menjelaskan cara berkomunikasi dengan pertimbangan budaya setempat6. Mahasiswa mampu menjelaskan cara menunjukkan sikap empati dalam berkomunikasi7. Mahasiswa mampu menjelaskan hambatan atau masalah dalam komunikasi8. Mahasiswa mampu menjelaskan interaksi dan kerjasama dokter dengan profesi lain yang terkait

VI. Mengumpulkan informasi melalui belajar mandiri

VII. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh1. Komunikasi efektif Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat dalam komunikasi Komunikasi efektif mampu memengaruhi emosi pasien dalam pengambilan keputusan tentang tindakan medis selanjutnya Kurtz (1998) : tujuan komunikasi adalah untuk mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk dokter, memberikan dukungan kepada pasien sehingga lebih efektif bagi keduanya

2. Jenis-jenis Komunikasi1. Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.c. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.d. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.

2. Komunikasi Non Verbal Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal.Yang termasuk komunikasi non verbal :a. Ekspresi wajah Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.b. Kontak mata Kontak mata merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnyac. Sentuhan Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.

d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.f. Gerak isyaratGerak isyarat adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress.

3. Bentuk- bentuk rujukan dan konsultasi Rujukan medis adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab untuk masalah kedokteran Bentuk-bentuk rujukan medis:a. Rujukan pasien (transfer of patient) Penatalaksanaan pasien dari strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu ke strata pelayanan kesehatan yang lebih sempurna atau sebaliknya untuk pelaksanaan tindak lanjutb. Rujukan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) Pengiriman dokter atau tenaga kesehatan yang lebih ahli dari strata pelayanan kesehatan yang lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu untuk bimbingan diskusi atau sebaliknya, untuk mengikuti pendidikan atau pelatihanc. Rujukan bahan pemeriksaan laboratorium (transfer of specimens) Pengiriman bahan bahan pemerikasaan laboratorium dari strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu ke strata pelayanan kesehatan yang lebih mampu atau sebaliknya untuk tindak lanjut. Konsultasi adalah upaya meminta bantuan profesional terhadap penanganan suatu kasus penyakityang sedang ditangani oleh seorang dokter kepada dokter lain yang lebih ahli. Rujukan adalah upaya melimpahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan kasus penyakit yang sedang ditangani oleh seorang dokter kepada dokter lain yang sesuai. Perbedaan rujukan dan konsultasi

No.PembedaKonsultasi Rujukan

1.Ruang lingkupMeminta bantuan profesional pihak ketigaMelimpahkan wewenang dan tanggung jawab pada pihak ketiga

2.Kemampuan dokterDitujukan pada dokter yang lebih ahliTidak mutlak ditujukan pada dokter yang lebih ahli

3.Wewenang dan tanggung jawabTetap pada dokter yang berkonsultasiPada dokter yang menerima rujukan

4. Cara pengambilan keputusan dalam keluarga Dalam budaya masyarakat Minangkabau, pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. Musyawarah diperlukan karena kebenaran bukan datang dari individu melainkan dari kumpulan individu dalam sebuah kelompok. Keputusan yang telah melalui tahap musyawarah untuk memperoleh mufakat adalah kebenaran yang sebenar-benarnya. Keputusan itu adalah keputusan yang bulat dan didukung penuh oleh semua individu yang turut dalam bermusyawarah Proses pengambilan keputusan dilakukan secara bertahap : Musyawarah orang seperut (saparuik) Musyawarah orang sekaum Musyawarah orang sekampung Musyawarah orang senagari Proses pengambilan keputusan dipimpin oleh anggota kerabat yang laki-laki : Mamak Mamak rumah tertua (tungganai) Penghulu Pertemuan untuk melaksanakan musyawarah ini dapat terjadi di tahap yang paling bawah sampai ke yang paling atas, disesuaikan dengan skala persoalan yang akan dibahas, yaitu : Rumah gadang Rumah gadang kaum/ suku Balai adat

5. Cara berkomunikasi dengan pertimbangan budaya setempatKomunikasi seorang dokter dengan orang lain yang menempati suatu wilayah sangat penting untuk dilakukan. Komunikasi ini bisa terjalin dengan baik apabila dokter tersebut berusaha untuk memahami, menghargai budaya setempat, serta senantiasa menunjukkan sikap sopan. Hal ini sangat penting dilakukan agar dalam komunikasi tidak terjadi kesalahpahaman, tidak ada pihak yang tersinggung, dan mencegah terjadinya pertikaian. 6. Cara menunjukkan sikap empati dalam berkomunikasi KonsentrasiSeorang dokter harus serius dan fokus memusatkan pikirannya untuk mendengar keluhan-keluhan yang disampaikan pasien PeduliSeorang dokter harus melihatkan sikap pedulinya dengan cara menunjukkan sikap ketertarikan dan berusaha turut merasakan apa yang dirasakan oleh pasien MengamatiDokter bisa mengamati secara baik keluhan-keluhan yang disampaikan pasiennya melalui penyampaian langsung dari pasien dan juga gerakan tubuh pasien BerlatihDokter harus terus belajar unuk mengerti dan turut merasakan apa yang dirasakan pasiennya di setiap saat

7. Hambatan atau masalah dalam komunikasi1. Hambatan dari Proses Komunikasi Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional. Hambatan dalam penyandian/simbol Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit. Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

2. Hambatan FisikHambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya. 3. Hambatan Semantik.Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima 4. Hambatan Psikologis Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.8. Interaksi dan kerjasama dokter dengan profesi terkait lainnya Interaksi adalah hubungan timbal balik yang dilakukan seseorang dengan orang lain. Seorang dokter dituntut untuk bisa melakukan interaksi dengan orang lain karena: Profesi dokter selalu berhubungan dengan manusia lain Dokter tidak bisa bekerja sendiri Masalah kesehatan sangat kompleks Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat Sebagai manusia, dokter juga memiliki keterbatasan Proses globalisasi di segala bidang

Interaksi dilakukan dokter dengan profesi medis maupun non medisa. Profesi medis Dokter gigi, perawat, apoteker Tenaga laboratorium Tenaga gizi Tenaga rontgen Tenanga fisioterapi dllb. Profesi non medis Lawyer Polisi Reporter dll Cara kerja dokter : Profesional Saling bekerjasama dengan profesi lain Menghargai profesi lain Mengutamakan kepentingan pasien Hubungan sesama dokter : Memelihara hubungan kerjasama Memupuk kesetiakawanan Menjaga martabat nama baik Saling menghargai sesama teman sejawat Saling mengingatkan sesama teman sejawat