31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem saraf adalah salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dan reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Otak adalah sentral supervisori dari sistem saraf Walaupun otak kadang disebut sebagai pusat supervisori dari sistem saraf sentral vertebrata, istilah yang sama juga dapat digunakan untuk sistem syaraf sentral pada invertebrata. Pada kebanyakan hewan, otak terletak pada kepala. Otak terdiri dari dua belahan yang besar, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian kanan, dan belahan kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Mempunyai permukaan yang berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat ditempeli oleh banyak saraf. Berat otak orang dewasa sekitar 1,4 kg. Otak dibagi menjadi 3 daerah yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Pembagian daerah ini tampak nyata selama perkembangan otak pada fase embrio, sedangkan pada otak dewasa sudah tidak tampak nyata karena masing-masing terdiri dari beberapa bagian atau lobus. LAPORAN FISIOLOGI HEWAN 1

Fiswan Saraf Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

Citation preview

Page 1: Fiswan Saraf Fix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem saraf adalah salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan

rangsangan dan reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf

memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang

terjadi di lingkungan luar maupun dalam.

Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (medula

spinalis). Otak adalah sentral supervisori dari sistem saraf Walaupun otak kadang disebut

sebagai pusat supervisori dari sistem saraf sentral vertebrata, istilah yang sama juga dapat

digunakan untuk sistem syaraf sentral pada invertebrata. Pada kebanyakan hewan, otak

terletak pada kepala.

Otak terdiri dari dua belahan yang besar, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian

kanan, dan belahan kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Mempunyai permukaan yang

berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat ditempeli oleh banyak saraf.

Berat otak orang dewasa sekitar 1,4 kg.

Otak dibagi menjadi 3 daerah yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.

Pembagian daerah ini tampak nyata selama perkembangan otak pada fase embrio, sedangkan

pada otak dewasa sudah tidak tampak nyata karena masing-masing terdiri dari beberapa

bagian atau lobus.

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh

stimulus terhadap respon otak (uji saraf cranial dan uji saraf otak kecil).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan masalah yaitu bagaimana

pengaruh stimulus terhadap respon otak (uji saraf cranial dan uji saraf otak kecil) ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh stimulus terhadap

respon otak (uji saraf cranial dan uji saraf otak kecil).

laporan fisiologi hewan 1

Page 2: Fiswan Saraf Fix

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam anatomi hewan, Otak atau encephalon, adalah sentral supervisori dari sistem

syaraf. Walaupun otak kadang disebut sebagai pusat supervisori dari sistem syaraf sentral

vertebrata, istilah yang sama juga dapat digunakan untuk sistem syaraf sentral pada

invertebrata. Pada kebanyakan hewan, otak terletak pada kepala.

Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh

homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh.

Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran

motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.

Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang

dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik

yang di kenal sebagai potensial aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan

keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut

neurotransmitter . Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagi sinapsis.

Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai jutaan neuron pada otaknya, vetebrata

besar bisa mempunyai hingga seratus milliar neuron.

Setiap belahan otak (kiri atau kanan) mempunyai fungsi yang berbeda. Belahan otak

kiri berhubungan dengan logika, analisa, bahasa, rangkaian (sequence) dan matematika. Jadi

belahan otak kiri berespons terhadap masukan-masukan di mana dibutuhkan kemampuan

mengupas/meninjau (critiquing), menyatakan (declaring), menganalisa, menjelaskan,

berdiskusi dan memutuskan (judging). Belahan otak kanan berkaitan dengan ritme,

kreativitas, warna, imajinasi dan dimensi. Jadi belahan otak kanan berfungsi kalau manusia

menggambar, menunjuk, memeragakan, bermain, berolahraga, bernyanyi, dan aktivitas

motorik lainnya. Sebenarnya kedua belahan otak kiri dan kanan sama penting dan sama

kuatnya. Mereka saling melengkapi satu dengan yang lain.

Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang kompleks, sangat

khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi,

menafsirkan, dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem

tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas sistem-sistem tubuh lainnya.

Karena pengaturan sistem saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai sistem

laporan fisiologi hewan 2

Page 3: Fiswan Saraf Fix

tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam sistem inilah

berasal berbagai fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi,

kemampuan untuk dapat memahami, belajar, dan memberi respon terhadap suatu rangsangan

merupakan hasil kerja integrasi dari sistem saraf yang puncaknya dalam bentuk kepribadian

dan tingkah laku individu.

A. Sistem Saraf

Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern

ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai

hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah

satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu

yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang

menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar.

1. Sel Saraf

Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan

(impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.

2. Struktur Sel Saraf

Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel.

Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).

Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi

mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang.

Sebaliknya, dendrit pendek.

Gbr. Akson yang diperbesar

Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut

saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang

merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia

laporan fisiologi hewan 3

Page 4: Fiswan Saraf Fix

yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel

Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi.

Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi

mempercepat penghantaran impuls.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu

sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).

a. Sel saraf sensori

Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat,

yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf

sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

b. Sel saraf motor

Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau

kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor

berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf

asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.

c. Sel saraf intermediet

Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam

sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori

atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf

intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.

Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung

dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau

simpul saraf.

laporan fisiologi hewan 4

Page 5: Fiswan Saraf Fix

Gbr. Struktur ganglion gabungan fari badan sel saraf

B. Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula

spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting

maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga

dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi

radang yang disebut meningitis.

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.

1. Durameter

Merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.

2. Araknoid

Disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan

serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi

selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan

mekanik.

3. Piameter.

Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak.

Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan

sisa metabolisme.

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:

1. Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)

2. Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)

3. Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem

saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya

berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian

putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu

berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

a. Otak depan atau Otak besar

Bagian yang paling menonjol dari otak manusia adalah otak besar yang disebut otak depan.

Otak depan terdiri dari 2 belahan besar yaitu belahan kiri dan kanan. Setiap belahan mengatur

dan melayani tubuh yang berlawanan yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, dan

laporan fisiologi hewan 5

Page 6: Fiswan Saraf Fix

sebaliknya. Masing-masing belahan otak besar yang disebutkan diatas dibagi menjadi 4 lobus

yaitu frontal, pariental, oksipital dan pemporal. Antara lobus frontal dan pariental dipisahkan

oleh sulkus sentralis (celah tengah) atau celah ronaldo. Otak depan tersusun atas dua lapisan

yaitu lapisan luar (korteks) dan lapisan dalam.

1. Lapisan luar (korteks)

Merupakan lapisan tipis berwarna abu-abu. Lapisan ini berisi badsan sel-sel saraf.

2. Lapisan dalam

Merupakan lapisan berwarna putih. Lapisan dalam banyak mengandung serabut saraf,

yaitu dendrit dan neurit.

Otak depan merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang penting dalam

pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian

(intelegensi),ingatan (memori), kesadaran dan pertimbangan.

b. Otak tengah

Otak tengah (diensefalon) manusia cukup kecil dan tidak mencolok, terletak didepan

otak kecil dan jembatan varol. Otak tengah mengadung pusat-pusat yang mengendalikan

keseimbangan dan serabut saraf yang menghubungkan bagian otak belakang dengan

bagian otak depan juga antara otak depan denagn mata.

c. Otak belakang

Otak belakang meliputi jembatan varol (pons varolli) sumsum lanjutan (medula

obligata) dan otak kecil (serebelum). Ketiga bagian ini membentuk batang otak.

1. Jembatan varol

Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan otak

kecil, serat menghubungkan otak kecil dengan korteks otak besar.

2. Sumsum lanjutan

Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan pons

varoli dengan sumsum tulang belakang. Sumsum tulang lanjutan berperan sebagai pusat

pengatur pernafasan dengan cara meneruskan implus saraf yang merangsang otot antara

tulang rusuk dan daifragma. Selain itu juga berperan sebagai pusat pengatur reflek pusat

fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, pelebaran dan penyempitan

pembuluh darah, geark alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Fungsi lainya

yaitu mengatur gerak reflek seperti batuk, bersin dan berkedip.

laporan fisiologi hewan 6

Page 7: Fiswan Saraf Fix

3. Otak kecil

otak kecil ini terletak di bawah lobus oksipital sereblum. Otak kecil terdiri atas 2

belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap

atau posisi tubuh, keseimbangan atau koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar.

Tanggap otak kiri otak kanan

Sumber

: http://www.insight-magazine.com/indo/edisi_3/bra1.jpg

Gambar otak dan fungsinya

Sumber http://inbetterlife.com/wp-content/uploads/2008/08/otak-kanan-kiri1.gif:

laporan fisiologi hewan 7

Page 8: Fiswan Saraf Fix

Gambar otak dan fungsinya

Sumber : http://wahyupnguinea.files.wordpress.com/2008/03/fig_48.jpg

Gambar otak dan bagian-bagiannya

Saraf kranial :

Test nervus I (Olfactory)

Fungsi penciuman

Test pemeriksaan, klien tutup mata dan minta klien mencium benda yang baunya

mudah dikenal seperti sabun, tembakau, kopi dan sebagainya. Bandingkan dengan

hidung bagian kiri dan kanan.

Test nervus II ( Optikus)

Fungsi aktifitas visual dan lapang pandang

Test aktifitas visual, tutup satu mata klien kemudian suruh baca dua baris di koran,

ulangi untuk satunya.

Test lapang pandang, klien tutup mata kiri, pemeriksa di kanan, klien memandang

hidung pemeriksa yang memegang pena warna cerah, gerakkan perlahan obyek

tersebut, informasikan agar klien langsung memberitahu klien melihat benda tersebut,

ulangi mata kedua.

Test nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlear dan Abducens)

laporan fisiologi hewan 8

Page 9: Fiswan Saraf Fix

Fungsi koordinasi gerakan mata dan kontriksi pupil mata (N III).

Test N III (respon pupil terhadap cahaya), menyorotkan senter kedalam tiap pupil

mulai menyinari dari arah belakang dari sisi klien dan sinari satu mata (jangan

keduanya), perhatikan kontriksi pupil kena sinar.

Test N IV, kepala tegak lurus, letakkan obyek kurang lebih 60 cm sejajar mid line

mata, gerakkan obyek kearah kanan. Observasi adanya deviasi bola mata, diplopia,

nistagmus.

Test N VI, minta klien untuk melihat kearah kiri dan kanan tanpa menengok.

Test nervus V (Trigeminus)

Fungsi sensasi, caranya : dengan mengusap pilihan kapas pada kelopak mata atas dan

bawah. Refleks kornea langsung maka gerakan mengedip ipsilateral. Refleks kornea

consensual maka gerakan mengedip kontralateral. Usap pula dengan pilihan kapas

pada maxilla dan mandibula dengan mata klien tertutup. Perhatikan apakah klien

merasakan adanya sentuhan.

Fungsi motorik, caranya : klien disuruh mengunyah, pemeriksa melakukan palpasi

pada otot temporal dan masseter.

Test nervus VII (Facialis)

Fungsi sensasi, kaji sensasi rasa bagian anterior lidah, terhadap asam, manis, asin

pahit. Klien tutup mata, usapkan larutan berasa dengan kapas/teteskan, klien tidak

boleh menarik masuk lidahnya karena akan merangsang pula sisi yang sehat. Otonom,

lakrimasi dan salivasi

Fungsi motorik, kontrol ekspresi muka dengancara meminta klien untuk : tersenyum,

mengerutkan dahi, menutup mata sementara pemeriksa berusaha membukanya

Test nervus VIII (Acustikus)

Fungsi sensoris : Cochlear (mengkaji pendengaran), tutup satu telinga klien,

pemeriksa berbisik di satu telinga lain, atau menggesekkan jari bergantian kanan-kiri.

Vestibulator (mengkaji keseimbangan), klien diminta berjalan lurus, apakah dapat

melakukan atau tidak.

laporan fisiologi hewan 9

Page 10: Fiswan Saraf Fix

Test nervus IX (Glossopharingeal) dan nervus X (Vagus)

N IX, mempersarafi perasaan mengecap pada 1/3 posterior lidah, tapi bagian ini sulit

di test demikian pula dengan M.Stylopharingeus. Bagian parasimpatik N IX

mempersarafi M. Salivarius inferior.

N X, mempersarafi organ viseral dan thoracal, pergerakan ovula, palatum lunak,

sensasi pharynx, tonsil dan palatum lunak.

Test : inspeksi gerakan ovula (saat klien menguapkan “ah”) apakah simetris dan

tertarik keatas.

Refleks menelan : dengan cara menekan posterior dinding pharynx dengan tong

spatel, akan terlihat klien seperti menelan.

Test nervus XI (Accessorius)

Klien disuruh menoleh kesamping melawan tahanan. Apakah Sternocledomastodeus

dapat terlihat ? apakah atropi ? kemudian palpasi kekuatannya.

Minta klien mengangkat bahu dan pemeriksa berusaha menahan ---- test otot

trapezius.

Tes Nervus XII (Hypoglosus)

Mengkaji gerakan lidah saat bicara dan menelan

Inspeksi posisi lidah (mormal, asimetris / deviasi)

Keluarkan lidah klien (oleh sendiri) dan memasukkan dengan cepat dan minta untuk

menggerakkan ke kiri dan ke kanan.

Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna

putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang

terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls

sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan

impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor.

Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan

menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Pada

bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat

laporan fisiologi hewan 10

Page 11: Fiswan Saraf Fix

saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang

membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.

Gbr. Penampang melintang sumsum tulang belakang

laporan fisiologi hewan 11

Page 12: Fiswan Saraf Fix

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang kami gunakan adalah eksperimen karena kami menggunakan

beberapa variabel diantaranya variabel kontrol, variabel manipulasi, dan variabel respon.

B. Variabel percobaan

Variabel yang digunakan dalam melakukan percobaan ini antara lain :

1. Variabel kontrol :

Subjek uji coba

Jarak subjek dengan bahan percobaan

2. Variabel manipulasi :

Bahan percobaan (bawang putih, serbuk kopi, dan buku bacaan)

Perintah percobaan

Subjek uji coba

3. Variabel respon :

Dapat atau tidaknya subjek percobaan melaksanakan perintah percobaan

C. Alat dan Bahan

Alat

1. Jam tangan atau stop watch

2. Slayer/masker

3. Pensil

4. Botol vial

Bahan

Percobaan fungsi saraf otak besar dan otak kecil

laporan fisiologi hewan 12

Page 13: Fiswan Saraf Fix

1. Bawang putih

2. Serbuk kopi

3. Buku bacaan

D. Prosedur Kerja

a. Uji Saraf Cranial

Melakukan rangkaian langkah-langkah kerja secara berpasangan. Satu orang menjadi

penguji sementara yang lain menjadi subjek yang diuji, kemudian bergantian. Tugas dari

subjek adalah melakukan perintah yang diberikan oleh temannya/Penguji.

1. Nervus Olvaktorius

Meminta subjek untuk duduk dan menutup matanya. Kemudian melewatkan serbuk kopi

sejauh 8 cm dari muka lubang hidung subjek. Giliran berikutnya yaitu mengiris satu

siung bawang putih kemudian melewatkannya juga seperti serbuk kopi tadi. Subjek

diminta untuk menebak bahan apakah yang diciumnya.

2. Nervus Opticus

Membuka suatu halaman buku yang pebuh dengan tulisan. Menandai awal suatu kalimat

kemudian meminta subjek untuk membaca kalimat-kalimat itu mulai dari awal tanda

selama satu menit. Setelah satu menit selesai kemudian menghitung banyaknya kata yang

berhasil dibaca oleh subjek dan mencatat hasilnya.

3. Nervus Aculomotor

Meminta subjek ujicoba untuk terus mengawasi pensil yang dipegang oleh temannya.

Kemudian pensil tersebut digerakkan beberapa kali ke arah vertikal, horisontal, serong

kii, serong kanan, dan berputar, sambil menjaga agar kepala subjek tidak bergerak.

Mengamati apakah subjek dapat mengikuti semua gerakan tersebut.

4. Nervus Facialis

Meminta subjek ujicoba untuk tersenyum sambil menunjukkan giginya,

menggembungkan pipinya, mengerutkan dahinya, mengangkat alis satu persatu maupun

bersamaan. Mengamati subjek apakah dia bisa melakukannya dengan baik.

b. Uji Saraf Otak Kecil

laporan fisiologi hewan 13

Page 14: Fiswan Saraf Fix

Meminta subjek ujicoba untuk berdiri sejauh 2 meter dari kertas yang bertuliskan

perintah dibawah ini. Meminta subjek untuk membaca tiap perintah kemudian mengulang

membaca bersuara sambil melaksanakan tugas yang tertulis di kertas tersebut. Mengamati

subjek apakah dia bisa melakukannya dengan baik, gerakan manakah yang paling mudah

dilakukannya.

Perintah tertulis antara lain:

1. Rentangkan kedua lengan ke samping dan gerakkan semua jari-jari dengan cepat.

2. Rentangkan kedua lengan ke samping dan saling silangkan semua jari-jari dengan

rapat.

3. Tolehkan kepala ke samping dengan pandangan lurus ke samping berjalanlah maju

dengan meletakkan tumit yang satu di depan ujung jari yang lain.

4. Tutuplah mata dan berdirilah tegak selama satu menit.

5. Tutuplah mata dan sentuhlah hidung dengan telunjuk kanan.

6. Tutuplah mata dan sentuhlah hidung dengan telunjuk kiri.

7. Sentuh telunjuk kanan pengamat.

8. Berdiri tegak dan gerakkan kaki kanan ke atas ke bawah menggeser sepanjang kaki

kiri.

9. Berdiri tegak dan gerakkan kaki kiri ke atas ke bawah menggeser sepanjang kaki

kanan.

laporan fisiologi hewan 14

Page 15: Fiswan Saraf Fix

BAB IV

HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 1. Uji Saraf Cranial

NO JENIS UJIRESPON

SUBJEK I(SEYLA)

SUBJEK II(EKA)

1 Nervus Olfaktorius Dapat Dapat

2 Nervus Opticus 303 336

3 Nervus Aculomotor Dapat Tidak Dapat

4 Nervus Facialis DapatTidak Dapat Mengangkat

Satu Alis

Tabel 2. Uji Saraf Otak Kecil

NO PERINTAH TERTULISRESPON

SUBJEK I(SEYLA)

SUBJEK II(EKA)

1RENTANGKAN KEDUA LENGAN KE SAMPING DAN GERAKKAN SEMUA

JARI-JARI DENGAN CEPAT

Dapat melakukan dengan baik

Dapat melakukan dengan baik

2RENTANGKAN KEDUA LENGAN KE SAMPING DAN SALING SILANGKAN SEMUA JARI-JARI DENGAN RAPAT

Dapat melakukan dengan baik

Dapat melakukan dengan baik

3TOLEHKAN KEPALA KE SAMPING DENGAN PANDANGAN LURUS KE

Dapat melakukan

Dapat melakukan

laporan fisiologi hewan 15

Page 16: Fiswan Saraf Fix

SAMPING BERJALANLAH MAJU DENGAN MELETAKKAN TUMIT

YANG SATU DI DEPAN UJUNG JARI YANG LAIN

dengan cukup baik

dengan cukup baik

4TUTUPLAH MATA DAN

BERDIRILAH TEGAK SELAMA SATU MENIT

Dapat melakukan

dengan cukup baik

Dapat melakukan dengan baik

5TUTUPLAH MATA DAN SENTUHLAH

HIDUNG DENGAN TELUNJUK KANAN

Dapat melakukan

dengan baik dan cepat (mudah)

Dapat melakukan

dengan baik dan cepat (mudah)

6TUTUPLAH MATA DAN SENTUHLAH

HIDUNG DENGAN TELUNJUK KIRI

Dapat melakukan

dengan baik dan cepat (mudah)

Dapat melakukan

dengan baik dan cepat (mudah)

7SENTUH TELUNJUK KANAN

PENGAMAT

Dapat melakukan

dengan baik dan cepat (mudah)

Dapat melakukan

dengan baik dan cepat (mudah)

8BERDIRI TEGAK DAN GERAKKAN KAKI KANAN KE ATAS KE BAWAH

MENGGESER SEPANJANG KAKI KIRI

Dapat melakukan dengan baik

Dapat melakukan dengan baik

9

BERDIRI TEGAK DAN GERAKKAN KAKI KIRI KE ATAS KE BAWAH MENGGESER SEPANJANG KAKI

KANAN

Dapat melakukan dengan baik

Dapat melakukan dengan baik

B. Analisis Data

Berdasarkan data diatas, maka dapat dianalisis bahwa pada uji nervus olfaktorius

subyek I dan II dapat melakukan dengan baik, uji nervus opticus subyek I dapat membaca

303 kata dan subyek II dapat membaca 336 kata, uji nervus aculomotor subyek I dapat

melakukan dengan baik dan subyek II tidak dapat melakukan, sedangkan uji nervus

facialis subyek I dapat melakukan dengan baik dan subyek II tidak dapat mengangkat satu

alis.

Untuk perintah tertulis nomor 1 dan 2 subyek I dan II dapat melakukan dengan baik.

Untuk perintah tertulis nomor 3 subyek I dan II dapat melakukan dengan cukup baik.

Untuk perintah tertulis nomor 4 subyek I dapat melakukan dengan cukup baik dan subyek

II dapat melakukan dengan baik. Untuk perintah tertulis nomor 5, 6 dan 7 subyek I dan II

dapat melakukan dengan baik dan cepat (mudah). Dan untuk perintah tertulis nomor 8

dan 9 subyek I dan II dapat melakukan dengan baik.

laporan fisiologi hewan 16

Page 17: Fiswan Saraf Fix

C. Pembahasan

Berdasarkan analisis di atas maka dapat diketahui bahwa Berdasarkan data hasil

pengamatan yang diperoleh, bahwa otak besar diketahui sebagai bagian dari otak yang

mempelajari tentang pergerakan. Otak besar menerima input dari bagian lain otak (spinal

cord). Di otak besar, data dianalisis dan suatu tindakan cepat diputuskan. Masing-masing

bagian informasi yang meninggalkan otak besar melalui sel purkinje. Oleh karena itu, sel

ini mempunyai banyak kendali seperti perbaikan aktivitas motorik.

Nervus olfaktorius berhubungan dengan lobus temporal yang berperan dalam

koordinasi indera penciuman. Mekanisme kerjanya dalam membedakan penciuman

adalah resptor penciuman hanya merespon terhadap bahan-bahan yang berkontak dengan

epitel penciuman dan larut dalam lapisan tipis mukus yang melapisinya. Ambang

penciuman untuk bahan-bahan tertentu menggambarkan kepekaan reseptor penciuman

yang nyata terhadap beberapa bahan misalnya, bahan yang memberi bau yang khas pada

bawang putih dapat tercium pada konsentrasi dalam udara yang kurang dari 450 pg/l.

Selain itu, manusia dapat membedakan kurang lebih 4000 bau.

Nervus optikus berhubungan dengan lobus ocipitalis yang berperan dalam koordinasi

indera penglihatan. Untuk menguji kepekaannya dilakukan kegiatan yaitu, kegiatan yang

meliputi membaca satu halaman buku penuh dengan tulisan selama 1 menit. Mekanisme

kerja dari nervus optikus adalah akson sel ganglion berjalan ke kaudal dalam saraf optik

(nervus optikus) dan traktus optikus dan berakhir di korpus gunikulatum lateralis. Suatu

bagian talamus serat-serat dari masing-masing hemiretina nasal bersilangan di lucisma

optik. Di korpus genikulatum, serat-serat dari separuh bagian nasal (medial) retina, dan

separuh temporal retina yang lain bersinapsis di sel-sel yang aksonnya berbentuk traktus

genilukal karina. Traktus ini berjalan ke lobus ocipitalis korteks cerebrum. Pada subjek 1

mampu membaca 303 kata, sedangkan subjek 2 mampu membaca 336 kata. Perbedaan ini

dikarenakan subjek 2 mempunyai penglihatan yang lebih jelas dari pada subjek 1.

Nervus aculomotor juga berhubungan dengan lobus occipital yang berperan dalam

koordinasi indera penglihatan. Mekanisme kerja dari nervus aculomotor adalah otot-otot

oblik menarik ke medial, maka efek otot tersebut akan bervariasi sesuai sengan posisi

mata. Apabila mata menengok ke hidung, maka otot oblik akan mengangkat dan

menurunkannya, sedangkan otot rektus superior dan inferior akan memutarnya. Apabila

mata berputar ke arah temporal, maka otot rektus superior dan inferior akan naik dan

turun, sedangkan otot otot oblik akan memutar. Karena sebagian besar lapang pandang

laporan fisiologi hewan 17

Page 18: Fiswan Saraf Fix

adalah binocular, maka diperlukan koordinasi pegerakan kedua bola mata yang besar agar

setiap citra penglihatan jatuh di titik-titik penyesuaian di kedua retina dan tidak terjadi di

plopia. Terdapat empat jenis pergerakan yang dikontrol oleh sistem saraf yang berlainan,

tetapi menggunakan jalur akhir yang sama. pada subjek uji 1 dapat menyesuaikan

penglihatan di kedua retina sehingga kepala tidak ikut bergerak mengikuti arah

pergerakan pensil, namun subjek 2 tidak dapat .

Nervus facial merupakan serabut saraf campuran, serabut motor somatik

menkoordinir otot-otot muka, sedangkan serabut parasimpatik mengkoordinir kelenjar air

mata dan kelenjar ludah. Serabut sensoris membawa impuls dari reseptor pengecap

bagian anterior lidah. pada subjek 1 dapat melakukan dengan baik. Adapun subyek 2

tidak dapat mengangkat 1 alis. Hal ini dikarenakan saraf pada bagian tersebut tidak

berfungsi dengan baik.

Otak kecil penting dalam keseimbangan, perencanaan, dan pelaksanaan gerakan yang

disadari. Otak kecil berhubungan dengan aktivitas motorik, seperti basal nuklei otak kecil

tidak mempunyai pengaruh langsung pada sel saraf eferon motor. Fungsinya secara tidak

langsung mengubah sistem motor utama otak.

Fungsi dari otak kecil adalah mengkoordinasi pergerakan. Serebelum atau sesudah

otak kecil menerima informasi sensoris tentang posisi persendian dan pemanjangan otot.

Selain itu, otak kecil juga menerima informasi dari sistem auditoris (pendengaran) dan

visual (penglihatan). Serebelum juga menerima input dari jalur motoris yang mengontrol

tindakan mana yang diperintahkan oleh serebelum yang menggunakan informasi untuk

menghasilkan koordinasi otomatis untuk keseimbangan.

Pada percobaan yang terdiri dari gerak jemari cepat, saling silang jari, berdiri tegak

mata menutup, menyentuh hidung dengan telunjuk kanan, menyentuh hidung dengan

telunjuk kiri, menyentuh telunjuk kanan pengamat, menggeser kaki kanan pada kaki kiri,

dan menggeser kaki kiri pada kaki kanan, serta gerakan jalan lurus dengan kepala

menoleh dapat dilakukan dengan baik oleh subjek 1 dan 2. Hal ini dikarenakan ada

koordinasi saraf pada otak kecil subjek 1 dan 2 berfungsi dengan baik.

D. Diskusi

1. Samakah status saraf obyek 1 dan obyek 2 ?

Tidak, karena terdapat faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan antara

subjek 1 dan subjek 2 adalah misal, pada nervus optikus subjek 2 mampu membaca

laporan fisiologi hewan 18

Page 19: Fiswan Saraf Fix

lebih banyak kata daripada subjek 1. hal ini dikarenakan subjek 2 mempunyai

penglihatan yang lebih baik dari pada subjek 2. Sedangkan fungsi otak kecil pada

subjek 2 bekerja lebih baik dari pada subjek 2 dikarenakan pada subjek 1 terdapat

koordinasi saraf otak kecil berfungsi kurang baik.

2. Bila sama, mengapa hal itu bisa terjadi ?

Karena saraf subyek 1 dan subyek 2 pada bagian tersebut berfungsi dengan baik.

misal, pada nervus olfaktorius berhubungan dengan lobus temporal yang berperan

dalam koordinasi indera penciuman, mekanisme kerjanya dalam membedakan

penciuman adalah resptor penciuman hanya merespon terhadap bahan-bahan yang

berkontak dengan epitel penciuman dan larut dalam lapisan tipis mukus yang

melapisinya. Subjek 1 dan 2 dapat mencium bau kopi karena bau kopi tidak dapat

larut dalam laipisan tipis mukus dan berkontak dengan epitel penciuman, tetapi masih

dapat mencium baunya. Sedangkan bawang putih yang lebih khas yang dapat tercium

pada konsentrasi dalam udara yang kurang dari 450 pg/l dan berkontak dengan epitel

penciuman sehingga baik pada subjek 1 dan subjek 2 dapat mencium bau bawang

putih dengan baik.

3. Bila tidak sama, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya perbedaan tersebut ?

Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan kerja fungsi saraf :

Pernah terjadi kecelakaan/luka pada bagian tersebut sehingga ada bagian saraf

yang rusak.

Saraf pada bagian tersebut jarang digunakan, sehingga tidak berfungsi dengan

baik.

laporan fisiologi hewan 19

Page 20: Fiswan Saraf Fix

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan mengenai pengaruh stimulus terhadap

respon otak (uji saraf cranial dan uji saraf otak kecil), maka dapat diambil kesimpulan, yaitu:

1. Otak besar merupakan bagian otak yang berfungsi sebagai saraf yang paling maju, seperti

pusat gerak sadar, bahasa dan factor-faktor yang berpengaruh dengan pikiran dan

kepandaian.

2. Otak kecil merupakan bagain otak yang berfungsi sebagai keseimbangan, perencanaan,

dan pergerakan secara sadar. otak kecil berhubungan langsung dengan aktifitas motorik

yang tidak mempunyai pengaruh secara langsung terhadap saraf eferen motor. Fungsinya

secara tidak langsung mengubah sistem motor utama otak.

3. Stimulus berpengaruh terhadap kecepatan respon otak yang memiliki batasan dengan

kebiasaan yang sering dilakukan.

laporan fisiologi hewan 20

Page 21: Fiswan Saraf Fix

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. ________. Diakses melalui

http://inbetterlife.com/wp-content/uploads/2008/08-/otak-kanan-kiri1.gif:Diakses

tanggal 13 Desember 2013

Anonim. _______. Diakses melalui http://www.insight-magazine.com/indo/edisi_3/bra1.jpg

pada tanggal 13 Desember 2013

Iskandar, Yul. Biokimia bagian II (Sistem Organ). Jakarta: Yayasan Dharma Graha

Kuswanti, Nur, dkk. 2008. Panduan Praktikum Fisiologi Hewan. Surabaya: UNESA Press

Soewolo, dkk. 2003. Fisiologi Manusia. Malang : Universitas Negeri Malang

Wahyu. 2008. Diakses melalui http://wahyupnguinea.files.wordpress.com/2008/03/fig_48.jpg

pada tanggal 14 Desember 2013.

laporan fisiologi hewan 21