Upload
noa-balakacivrutz
View
2.003
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
LAporan Praktikum FISWAN "DARAH"
| di 02:36
Nama : Yuni SolihahNIM : 208 203 995Kelompok : V (Lima)Tanggal Praktikum : 4 & 8 Desember 2010
DARAHA. Tujuan• Mempelajari metode untuk menghitung jumlah sel darah merah (SDM) dan sel darah putih (SDP).• Mempelajari metode untuk mengukur kadar Hb darah dengan menggunakan metode sahli.• Mengetahui dan memahami system peredaran darah katak sehingga dapat dibedakan antara pembuluh darah arteri, vena dan kapiler berdasarkan kecepatan aliran darahnya.• Memahami bentuk dan struktur sel darah. Membandingkan bentuk dan struktur sel darah katak dan manusia.
B. Hasil Pengamatan1) Sel Darah MerahUntuk perhitungan sel darah merah (wanita) yang kita amati, kita mengambil lima kotak besar hemasitometer dan hasilnya:Kotak Besar Jumlah sel darah merah per kotak besar1 2482 2563 2744 2615 231Jumlah 1.270Jumlah SDM = ne x p x 50= 1.270 x 0,5 x 50= 31.750 mm3
2) Sel Darah PutihUntuk perhitungan sel darah putih (wanita) yang kita amati, kita mengambil empat kotak besar hemasitometer dan hasilnya:Kotak Besar Jumlah sel darah putih per kotak besar1 32 83 104 15Jumlah 36
Jumlah SDM = nI x p x 2= 36 x 0,5 x 2
= 36 mm33) Aliran Darah
4) Struktur Sel DarahPembeda Manusia KatakGambar 1.
Bentuk Bentuk bulat Bentuk ovalWarna Warna orange kemerahan Kuning transparanAda tidaknya inti Tidak berinti Tidak ada intiBerkelompok / tidak Berkelompok Tidak berkelompok
5) Mengukur Kadar Hb DarahNo. Nama Kadar Hb (%) Jumlah tetesan aquadest Keterangan1 Septian 13 % 6 tetes Dibawah normal2 Tia 13 % 7 tetes Normal 3 Nurlatifah 11,7 % 4 tetes Dibawah normal4 Nurhamidah 11 % 2 tetes Dibawah normal5 Yulianti 10,6 % 2 tetes Dibawah normal6 Suryi 12,6 % 8 tetes Normal
Keterangan:Nilai normal hemoglobin pada orang dewasa: Laki-laki : 14-18 gram/dl Perempuan : 12-16 gram/dl
Gambar 2. Proses Mengukur Hb Darah
C. PembahasanDarah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani Haima yang berarti darah.(http://www.id.wikipedia.org/wiki/darah/diakses 2009/10/31)Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel diseluruh tubuh. Darah juga menyuplai seluruh jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dan sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.(http://www.id.wikipedia.org/wiki/darah/diakses 2009/10/31)Larutan hayem adalah larutan isotonis yang dipergunakan sebagai pengencer darah dalam penghitungan sel darah merah. Apabila sampel darah dicampur dengan larutan Hayem maka sel
darah putih akan hancur, sehingga yang tinggal hanya sel darah merah saja. Komposisi dari larutan Hayem adalah terdiri dari 5 gr Na-sulfat, 1 gr NaCl, 0,5 gr HgCl2 dan 100 ml aquadest. (http://www.wikipedia.sistemperedarandarah/2010/03/17)Larutan Turk adalah larutan yang sejenis dengan larutan Hayem, hanya saja fungsi dan komposisinya yang berbeda. Larutan ini digunakan untuk pengencer darah pada saat penghitungan sel darah putih. komposisi larutan turk terdiri dari larutan gentian violet 1% dalam 1 mL air, asam asetat glacial 1 mL, dan 100 mL aquadest. (http://www.wikipedia.sistemperedarandarah/2010/03/17)Berdasarkan hasil praktikum, sel darah merah seorang wanita yang kami amati berjumlah 31.750 /mm3, sedangkan sel darah putih berjumlah 36 /mm3. Hasil praktikum ini sangat berbeda dengan jumah sel darah merah dan sel darah putih berdasarkan litarur yang ada. Berdasarkan literatur, harga normal sel darah merah adalah: - Laki-laki dewasa : 4.3 juta – 5.9 juta/mL- Wanita dewasa : 3.9 juta – 4.8 juta/mLPada kadar yang normal, jumlah rata-rata sel darah merah/mm pada laki-laki 5.200.000., sedangkan pada wanita 4.700.000. sedangkan untuk harga normal sel darah putih adalah ± 4 x 109/dl/anm. Sel darah putih pada laki-laki 4.7 – 10.3 x 109/L, sedangkan pada wanita 4.3 – 11.3 x 109/L.(http://www.id.wikipedia.org/wiki/darah/diakses 2009/10/31)Variasi jumlah sel darah putih dipengaruhi oleh:a) Jumlah yang masuk peredaan darah dipengaruhi oleh bakteri, endotoksin, besar pori dindin sinusoid, tingkat maturasi sel.b) Jumlah yang keluar dari peredaran darah c) Distribusinya.d) Kombinasi 1 s/d 3. (http://www.id.wikipedia.org/wiki/darah/diakses 2009/10/31)Di dalam alat transportasi terdapat pembuluh darah arteri, vena dan kapiler. Perbedaan ketiganya berdasarakan kecepatan dan arah aliran darah adalah sebagai berikut:(1) ArteriArteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung.(2) VenaVena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.(http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_balik/diakses 05 Mei 2009)(3) Pembuluh kapilerPembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh.
Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_nadi)Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kedua jenis sel darah dari katak dan manusia dapat diketahui bahwa jenis sel darah yang ditemukan adalah sel darah merah (eritrosit). Struktur sel darah merah keduanya memiliki perbedaan satu sama lainnya. Dengan deskripsi sebagai berikut:1) Sel darah merah manusia • berbentuk bikonkaf • tidak memiliki inti • dibagian cekung (konkaf) tampak gelap dan dibagian cembung tampak terang• berukuran lebih kecil dari sel darah katak 2) Sel darah katak • berbentuk lonjong (bikonfeks) • ukuranya lebih besar dari pada sel darah manusia • memiliki inti yang terletak di bagian tengah, dikarenakan oksigen yang dibutuhkan oleh katak tidak hanya diikat oleh sel darah merah di paru-paru, melainkan juga dari oksigen yang berdifusi melewati kulit mereka.Dari hasil yang didapatkan pada saat pengamatan timbul adanya perbedaan antara gambar sel darah merah yang didapatkan pada saat pengamatan dengan gambar dari sel darah merah yang didapatkan dari literatur. Banyak hal yang menyebabkan adanya perbedaan tersebut karena pada dasarnya kesalahan sistematis sering menyertai pada saat pengamatan berlangsung, selian itu ketelitian dan kemampuan penglihatan (visualisasi) dari praktikan sendiri juga sangat dipertimbangkan dalam melakukan pengamatan khususnya pengamatan pada sel darah manusia, dan katak.Untuk nilai Hb berdasarkan hasil percobaan, nilainya berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya. Kadar Hb berdasarkan percobaan berturut-turut adalah sebagai berikut: Septian 13 %, Tia 13%, Nurlatifah 11,7 %, Nurhamidah 11 %, Yulianti 10,6 %, dan Suryi 12,6 %. Perbedaan kadar Hb ini disebabkan oleh berbagai faktor, bisa karena aktifitas, nutrisi, dll. Kadar Hb berdasarkan hasil percobaan terdapat perbedaan dengan kadar Hb normal. Kadar Hb normal laki-laki 14-18 gram/dl, dan perempuan : 12-16 gram/dl (http://id.wikipedia.org/wiki/darah/diakses/2009/11/26)Perbedaan kadar Hb pada percobaan dengan kadar Hb normal, ini menunjukan bahwa kadar Hb pada orang yang di uji kadar Hb-nya ada yang normal dan ada yang tidak normal. Kadar Hb dibawah normal menunjukan semakin kecil Hb maka kualitas darah semakin tidak baik karena darah tersebut menjadi memiliki kemampuan sedikit untuk mengikat oksigen. Akibatnya seseorang yang memiliki kadar Hb dibawah normal biasanya sering lemas, dan pusing.Fungsi dari Hb adalah berperan penting dalam mempertahankan bentuk sel darah yang bikonkaf (kayak donat buntu, lihat gambar), jika terjadi gangguan pada bentuk sel darah ini, maka keluwesan sel darah merah dalam melewati kapiler jadi kurang maksimal. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa kekurangan zat besi bisa bikin anemia (http://www.juraganmedis.com/hemoglobin-mengenal-lebih-dekat-yuk.html).Perbedaan bentuk dan struktur sel darah merah serta kandungan hemoglobin di dalamnya didasarkan pada : • Adaptasi mereka terhadap lingkungannya • Kemampuan dari masing-masing sel darah merah untuk bergerak di dalam pembuluh darah
• Kebutuhan akan zat-zat makanan dan oksigen per massa tubuh mereka • Kondisi lingkungan (habitat mereka) • Faktor genetik (dalam keadaan tidak normal bentuk dan struktur sel dapat berubah) (Wulangi, Kartolo S, 1993)Pada saat praktikum ada beberapa larutan yang dipakai dalam proses percobaan/praktikum diantaranya adalah larutan Na-sitrat, Urethan, HCl 0,1 N, NaCl 0,8%, dan NaCl 0,6%. Larutan tersebut memiliki fungsinya masing-masing dalam keberlangsungan praktikum “darah” ini. Fungsi dari larutan tersebut yaitu:1. Na-sitrat, untuk membantu memperlambat proses koagulasi darah dalam percobaan.2. Urethan, unutk membius kecebong atau ikan kecil yang akan di lihat aliran darahnya.3. HCl 0,1 N, untuk memberikan pH asam pada percobaan atau praktikum.4. NaCl 0,8%, cairan garam fisiologis yang berfungsi untuk membunuh kuman penyakit sehingga darah manusia yang akan diperiksa terbebas dari kuman yang akan menghambat proses penelitian.5. NaCl 0,6%, cairan garam fisiologis yang berfungsi untuk membunuh kuman penyakit sehingga darah katak yang akan diperiksa terbebas dari kuman yang akan menghambat proses penelitian.
D. Daftar Pustaka• Wulangi, Kartolo S. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan : Biologi FMIPA-ITB • http://www.id.wikipedia.org/wiki/darah/diakses 2009/10/31• http://panglima-zay.blogspot.com/2008/11/hemoglobin.html• http://www.juraganmedis.com/hemoglobin-mengenal-lebih-dekat-yuk.html• http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_balik/diakses 05 Mei 2009• http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_nadi• http://id.wikipedia.org/wiki/darah/diakses/2009/11/26• http://www.bishops.k12.nf.ca/wells/verts/Amphibia.ht
Latar Belakang
Pada dasarnya darah merupakan cairan yang berada dalam tubuh manusia maupun hewan yang
berfungsi sebagai alat transportasi zat-zat dalam tubuh, seperti O2, CO2, hormon, dan lain sebagainya.
Selain itu darah juga meupakan suatu faktor kehidupan. Tanpa darah didalam tubuh mahluk hidup
(manusia maupun hewan), maka mahluk hidup hidup tersebut tidak akan mendapatkan energi yang
berasal dari Oksigen.
Hemoglobin merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam sel darah merah yang berfungsi
untuk mengikat oksigen dalam darah. Hemoglobin merupakan zat yang menentukan warna pada darah
yang berhubungan dengan nilai hematokrit, sel darah merah, dan sel darah putih. Darah yang
merupakan cairan dengan volume yang berbeda-beda tergantung pada jenis kelamin, ukuran tubuh, dan
umur yang setiap saat beredar ke seluruh bagian tubuh. Menghitung jumlah sel darah merah dan sel
darah putih sangat penting untuk diketahui agar dapat mengetahui tingkat kekabalan seseorang yang
memiliki antibodi untuk melawan suatu jenis penyakit. Untuk lebih jelasnya sehingga dilakukan
praktikum tentang darah untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah, nilai hematokrit, serta
menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih.
Tujuan dan Kegunaan
A. Kadar Hemoglobin
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kadar hemoglobin normal dalam darah
seseorang dan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin normal.
Kegunaan dari praktikum ini adalah agar kita dapat mengetahui cara menghitung kadar
hemoglobin dalam darah dan dapat menguasai penggunaan alat-alat penghitung kadar hemoglobin
darah dengan cara sahli.
B. Nilai Hematokrit
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menghitung seberapa besar kadar hematokrit yang
terdapat dalam darah serta faktor yang mempengaruhi kadar hematokrit darah.
Kegunaan dari praktikum mengenai ini adalah agar kita dapat mengetahui cara menentukan
nilai hematokrit dan faktor apa saja yang mempengaruhi kadar hematokrit darah.
C. Menghitung Jumlah Sel Darah Merah
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menghitung jumlah sel darah merah jumlah normal sel
darah merah dan faktor yang mempengaruhinya.
Kegunaan dari praktikum ini adalah agar kita dapat mengetahui jumlah sel darah merah dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
D. Menghitung Jumlah Sel Darah Putih.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menghitung jumlah sel darah putih normal dari sampel
darah yang digunakan.
Kegunaan dari praktikum ini adalah agar kita mengetahui jumlah sel darah putih dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum Fisiologi Ternak Dasar mengenai Penentuan Kadar Hemoglobin dan Nilai Hematokrit
serta Penghitungan Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 Maret
2010 pukul 08.00 WITA sampai selesai, bertempat di Laboratorium Fisiologi Ternak Fakultas Peternakan
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Materi Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah tabung sahli, pipa haemometer, kamar hitung,
lansedpen, pipet penghisap, pipa kapiler berheparin, cover glass, skala mikrohematokrit, mikroskop, dan
microcentrifuge.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah larutan hayem, larutan turk, alkohol, kapas,
aquades, malam(wax), HCl 0,1 N, dan sampel darah manusia.
Metode Praktikum
A. Kadar Hemoglobin
1. Cara Sahli
Mengisi larutan HCl 0,1 N sampai garis bawah ke dalam tabung sahli. Kemudian menghisap
darah yang keluar dari jari dengan pipa haemometer sampai garis 20 mm dan mencatat waktunya.
Setelah itu meniup darah tadi ke dalam tabung tanpa ada gelembung udara. Mengocok tabung dann
membiarkannya selama kurang lebih 5 menit hingga terbentuk warna cokelat. Kemudian meneteskan
aquades setetes demi setetes sambil diaduk sampai warnanya sama dengan warna kaca standar pada
tabung sahli. Mencatat seberapa tinggi cairan tersebut lalu menghitung kadar Hb dalam per 100 ml
darah. Kemudian catat hasilnya pada table pengamatan.
2. Kertas Skala Hb
Menusuk ujung jari dengan lansippen kemudian darah yang keluar diseka dengan kertas saring,
setelah itu menentukan kadar hemoglobin darah dengan melihat standar nilai hemoglobin pada kertas
skala. Kemudian catat hasilnya pada tabel pengamatan.
B. Kadar Nilai Hematokrit
Cara Mikro-Hematokrit dari Van Allen.
Tempatkan ujung pipa kapiler pada tempat perlakuan (ujung jari). Biarkan darah masuk dengan
sendirinya sampai ± 4/5 bagian dari panjang pipa. Menutup ujung pipa tadi dengan malam (wax),
selanjutnya kita centrifuge pada kecepatan 300 rpm selama 10 menit. Setelah itu membaca hasil yang
telah dicapai dalam per 100 ml darah. Kemudian catat hasilnya pada table pengamatan.
C. Menghitung Jumlah Sel Darah Merah
Menghisap darah dengan menggunakan pipet sel darah merah kemudian menghisap cairan
hayem sampai 101. Melepaskan pembuluh karet dari pipet kemudian mengocoknya dengan hati-hati
membuat angka delapan selama 1- 2 menit. Sebelum diteteskan ke dalam kamar hitung, lima tetes
darah di dalam kapiler harus dibuang, lalu selanjutnya membersihkan kamar tersebut terlebih dahulu
Setelah itu meletakkan ujung pipet di atas kamar hitung dengan kemiringan 30 - 35º selama 2-3 menit
agar sel-sel darah mengendap dan tetap tempatnya. Kemudian memeriksa sampel darah tersebut di
bawah mikroskop. Dengan perbesaran 40 x.
D. Menghitung Jumlah Sel Darah Putih
Menghisap darah sampai tanda 0,5 kemudian menghisap larutan turk sampai angka 11 dengan
hati-hati. Melepaskan pembuluh karet dari pipet lalu memegangnya dengan ibu jari dan jari telunjuk
kemudian mengocoknya dengan hati-hati selama 1-2 menit. Sebelum meneteskan ke dalam kamar
hitung terlebih dahulu kita membersihkan kamar hitung dan kaca penutup harus rapat dengan loji.
Dengan kemiringan 30-35º, memasukkan pipet ke dalam kamar hitung dan membiarkannya selama 2-3
menit agar sel- sel darah mengendap dan tetap tempatnya. Setelah itu memeriksa sampel darah
tersebut di bawah mikroskop. Dengan perbesaran 40 x.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Menentukan Kadar Hemoglobin
Hasil
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 6. Hasil Pengamatan Kadar Hemoglobin
LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK DASAR
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010Metode Sahli (g/dl) Kertas Skala (%)
♂ ♀ ♂ ♀
90/100 110/100 70 70
Sumber : Data Hasil Praktikum Fisologi Ternak Dasar, 2010.
Berdasarkan data pada tabel 6 bahwa nilai Hb darah yang dijadikan sampel Jika menggunakan
skala Hb nilainya pada pria dan wanita nilainya sama yaitu 70%. Dan pada metode sahli pada pria adalah
90 gr/dl dan wanita adalah 110 gr/dl. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa kadar Hb darah yang
menjadi sample tidak normal. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonima (2010) yang menyatakan bahwa,
kadar hemoglobin (Hb) normal pada manusia khususnya pria (♂) adalah 13 – 18 g/dl sedangkan pada
wanita (♀) 11,5 – 16,5 g/dl. Kadar Hemoglobin dalam darah seseorang jumlahnya dapat bervariasi
disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, aktifitas dan lain-lain.
Hal ini sesuai dengan pendapat Frandson (1992) yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kadar hemoglobin pada makhluk hidup adalah jenis kelamin, spesies, jumlah sel darah
merah, kondisi kesehatan individu, dan ketinggian tempat tinggal. Bahwa seseorang yang berada pada
tempat yang tinggi misalnya daerah pegunungan, jumlah kadar hemoglobinnya cenderung lebih banyak
dibandingkan dengan orang yang berada di daerah yang tempatnya lebih rendah atau datar.
Menurut Sonjaya (2010) bahwa hemoglobin adalah gabungan antara hemo dan globin
yang mempunyai berat molekul 65.000. Hemo mempunyai 4% dari berat hemoglobin yang
memberikan derajat kemerahan eritrosit. Hemoglobin disebut juga sebagai pigmen respirasi
karena mempunyai peranan dalam mengangkut gas yang terlibat dalam proses respirasi yaitu O2
dan CO2. Hemoglobin adalah pigmen respirasi yang terdapat dalam eritrosit yang terdiri atas
Hem dan Globin yang berperan dalam mengikat O2 untuk warna darah merah.
Menurut Frandson (1992) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada
makhluk hidup adalah jenis kelamin dimana pria jumlah hemoglobinnya lebih besar dari wanita, dimana
jumlah sel darah merah pada pria lebih banyak yakni sekitar 5.440.000/mm³ dibanding dengan jumlah
sel darah merah pada wanita yakni ± 4.800.00/mm³, faktor kedua adalah spesies, jumlah sel darah
merah, ketinggian tempat dimana untuk menjaga keseimbangan tubuh dan kadar Hemoglobin stabil,
maka sum-sum memproduksi sel darah merah lebih banyak dibandingkan dengan orang tinggal di
dataran rendah, dan kondisi kesehatan individu dimana jumkah hemoglobin biasanya dibawah atau 30
atau sekitar 5 gr per ml darah. Selain dipengaruhi oleh diferensiasi zat besi gizi tekanan kurang baik,
kekurangan asam folat, vitamin C yang kurang, kekurangan vitamin B12 dan hemolisa sel darah merah
dapat menyebabkan anemia.
Menurut Anonimb (2010) bahwa hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang
mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin
terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.
Mutasi pada gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang disebut
hemoglobinopati, di antaranya yang paling sering ditemui adalah anemia sel sabit dan talasemia. Fungsi
Hemoglobin dalam darah adalah mengangkut Oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh (jaringan) dan
sebaliknya untuk mengangkut Karbon dioksida dari seluruh tubuh (jaringan) ke dalam paru-paru.
B. Nilai Hematokrit
Hasil
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 7. Hasil Pengamatan Nilai Hematokrit
LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK DASARFAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2010
KelompokMikrohematokrit
♂ ♀
I 42 35
II 52 -
III - 53
IV 40 -
V 40 40
JUMLAH 174 128
RATA-RATA 43,5 42,7
Sumber : Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak Dasar, 2010.
Berdasarkan data pada tabel 7 bahwa Nilai hematokrit rata-rata pada pria sebesar 43,5% dan
pada wanita sebesar 42,7%. Hal ini menunjukkan bahwa baik pria maupun wanita memiliki nilai
hematokrit yang normal. Hal ini sesuai dengan pendapat Frandson (1992) bahwa nilai hematokrit
normal pada laki-laki (♂) adalah 40-50%, sedangkan pada wanita adalah 35-45%.
Hal tersebut juga didukung oleh pendapat Anonimc (2010) bahwa nilai normalnya berkisar dari
40-54% pada laki-laki
dan 37-47% pada wanita. Nilai hematokrit menunjukkan kekentalan darah
yang sebanding dengan jumlah oksigen yang dibawanya. Persentase
hematokrit yang rendah juga merupakan pertanda anemia.
Menurut Sadikin (2001) bahwa hematokrid adalah persentase volume seluruh SDM yang ada di
dalam darah yang diambil dalam volume tertentu. Untuk tujuan ini, darah diambil dengan semperit
dalam suatu volume yang telah ditetapkan dan dipindahkan ke dalam suatu tabung khusus berskala
hematokrit. Untuk pengukuran hematokrit ini, darah tidak boleh dibiarkan menggumpal sehingga harus
diberi antikoagulan.setelah tabung tersebut dipusingi dengan kecepatan dan waktu tertentu, maka SDM
akan mengendap. Hematokrid berfungsi untuk memberikan gambaran umum, apakah konsentrasi SDM
seseorang cukup atau tidak. Akan tetapi, bila terjadi anemia, kerap kali diperlukan informasi lebih lanjut,
bagaimana konsentrasi rata-rata hemoglobin/SDM, bagaimana volume SDM, apak kecil (makrositik),
biasa (normatik) atau lebih besar dari biasa (makrositik).
Menurut Anonimd (2010) bahwa nilai hematokrit merupakan cara yang paling sering
digunakan untuk menentukan apakah jumlah sel darah merah terlalu tinggi, terlalu rendah atau
normal. Hematokrit sejatinya merupakan ukuran yang menentukan seberapa banyak jumlah sel
darah merah dalam satu mililiter darah atau dengan kata lain perbandingan antara sel darah
merah dengan komponen darah yang lain. Hematokrit dapat dihitung dengan mengambil sampel
darah pada jari tangan atau diambil langsung pada vena yang terletak pada lengan.Sel darah
merah yang terdapat dalam sampel kemudian diendapkan dengan cara memutarnya
menggunakan alat sentrifugal. Endapan ini kemudian di presentasekan dengan jumlah
keseluruhan dari darah yang terdapat dalam tabung, nilai inilah yang dinamakan nilai hematokrit.
C. Menghitung Sel Darah Merah
Hasil
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 8. Hasil Pengamatan Sel Darah merah
LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK DASAR
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
Preparat = Darah Manusia
Dik: R1 = 130
R2 = 169
R3 = 241
R4 = 204
R5 = 166
N = R1 + R2 + R3 + R4 + R5
N = 130 + 169+ 241 + 204 + 166
N = 910
SDM = N x 10.000
SDM = 910 x 10.000
SDM = 9.100.000
Sumber : Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak Dasar, 2010.
Berdasakan data pada tabel 8 dapat diketahui bahwa jumlah sel darah merah sampel (darah
Manusia) sebanyak 9.100.000/mm3 dinyatakan tidak normal karena jumlah sel darah merah normal
pada manusia adalah 4.000.000/mm3 – 5.250.000/mm3. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonime (2010)
yang menyatakan bahwa jumlah sel darah merah (Sdm) normal pada pria (♂) yaitu 5.200.000/mm3 dan
pada wanita (♀) yaitu 4.700.000/mm3, dimana setiap sel darah merah manusia memiliki diameter
sekitar 7,5 μm dan tebal 2 μm
Menurut Frandson (1992) bahwa faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan dan penurunan
jumlah sel darah merah pada seseorang dapat terjadi karena orang tersebut menderita anemia atau
hemokonsentrasi. Hemokonsentrasi disebabkan oleh penurunan jumlah air yang diminum atau
banyaknya jumlah air yang diminum. Sedangkan anemia disebabkan oleh karena sel darah yang
fungsional atau hemoglobin jauh di bawah normal.
D. Menghitung Jumlah Sel Darah Putih
Hasil
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 9. Hasil Pengamatan Sel Darah Putih
LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK DASAR
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
Preparat = Darah Manusia
W1 = 247
W2 = 196
W3 = 182
W4 = 213
N = W1 + W2 + W3 + W4
N = 247 + 196 + 182 + 213
N = 838
SDP = N x 50
SDP = 838 x 50
SDP = 41.900
Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2010.
Berdasakan data pada tabel 9 dapat diketahui bahwa jumlah sel darah putih pada manusia yaitu
41.900/mm3. Dari data di atas diketahui bahwa jumlah sel darah putih pada manusia di atas normal,
karena jumlah sel darah putih yang normal pada manusia berkisar antara 5000/mm3 - 7000 /mm3. Hal ini
sesuai dengan pendapat Anonimf (2010) bahwa jumlah leukosit pada pada manusia khususnya orang
dewasa kira-kira 7000 sel darah putih per millimeter kubik darah. Persentase normal berbagai jenis sel
darah putih (leukosit) meliputi Granulosit (Neutrofil 62,0%, Eosinofil 2,3%, Basofil 0,4%) dan Agranulosit
(Limfosit 30,0%, Monosit 5,3%) yang total keseluruhan 100%.
Menurut Sonjaya (2010) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah sel darah putih adalah
jenis kelamin, dimana pria mempunyai jumlah sel darah merah lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah sel darah putih, aktivitas juga mempengaruhi jumlah sel darah putih, meningkatnya jumlah sel
darah putih umumya merupakan pertanda adanya infeksi, feukofenia atau berkurangnya.
Menurut Anonimg (2010) bahwa sel darah putih jauh lebih besar daripada sel darah merah.
Jumlahnya dalam setiap 1 cm kubik darah adalah 4.000 sampai 10.000 sel. Tidak seperti sel darah
merah, sel darah putih memiliki inti (nukleus). Sebagian besar sel darah putih bisa bergerak di dalam
aliran darah, membuatnya dapat melaksanakan tugas sebagai sistem ketahanan tubuh. Sel darah putih
adalah bagian dari sistem ketahanan tubuh yang terpenting. Leukosit bertanggung jawab terhadap
sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya
oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap.
Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit
menderita penyakit leukopenia. Fungsinya adalah memerangi bakteri, mengatur pelepasan zat kimia
saat pertempuran, dan membuang sisa-sisa sel yang rusak. Basofil, yang menyususn 1% sel darah putih,
melepaskan zat untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah di dalam pembuluhnya. 20 sampai
30% kandungan sel darah putih adalah limfosit, tugasnya adalah menghasilkan antibodi, suatu protein
yang membantu tubuh memerangi penyakit. Monosit bertugas mengepung bakteri, kira-kira ada 5
sampai 10% di dalam sel darah putih.
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan praktikum mengenai Darah III dan IV, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
a. Kadar Hemoglobin
Kadar hemoglobin sampel dengan menggunakan skala Hb nilainya pada pria dan wanita nilainya
sama yaitu 70%. Dan pada metode sahli pada pria adalah 90 gr/dl dan wanita adalah 110 gr/dl.
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa kadar Hb darah yang menjadi sample tidak normal.
b. Nilai Hematokrit
Nilai hematokrit rata-rata pada pria sebesar 43,5% dan pada wanita sebesar 42,7%. Hal ini
menunjukkan bahwa baik pria maupun wanita memiliki nilai hematokrit yang normal.
c. Perhitungan Sel Darah Merah
Jumlah sel darah merah sampel (darah Manusia) sebanyak 9.100.000/mm3 dinyatakan tidak
normal.
d. Perhitungan Sel Darah Putih
Jumlah sel darah putih pada manusia yaitu 41.900/mm3dan dinyatakan tidak normal.
Saran
Agar alat- alat praktikum jumlahnya bisa ditambah agar praktikum bisa berjalan dengan lebih lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonima. 2010. Hemoglobin. http://id.wikipedia.org/wiki/Hemoglobin. Diakses pada 7 Maret 2010.
Anonimb. 2010. Fungsi Hemoglobin. http://info-sehat-kita.blogspot.com . Diakses pada 7 Maret 2010.
Anonimc. 2010. Hematokrit. http://www.blogdokter.net /2010/01/13/hematokrit. Diakses pada 7 Maret 2010.
Anonimd. 2010. Nilai Hematokrit. http://www.blogdokter.net. Diakses pada 7 Maret 2010.
Anonime, 2010. Sel Darah Merah. http://liemachmad.wordpress.com/ . Diakses pada 7 Maret 2010.
Anonimf. 2010. Leukosit. http://sister-blogspot.com . Diakses pada 7 Maret 2010.
Anonimg. 2010. Sel Darah Putih. http://wapedia.com . Diakses pada 7 Maret 2010.
Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi 4. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sadikin, M. 2001. Biokimia Darah. Widya Medika. Jakarta.
Sonjaya, H. 2010. Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar. Fakuiltas Peternakan-Universitas Hasanuddin. Makassar.
Diposkan oleh Astrini Riluryfovermin Padapi di 20:37