33
LAPORAN HASIL MEDIA MONITORING RAKERNAS PDIP & RAPIMNAS GOLKAR Pol-Tracking Institute Jakarta, 7 Oktober 2012 Jl. Pangrango 3A, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan-12980 Telp. +6221-83701545, +6221-83794995, Faks.+6221-83795016 VS

LAPORAN HASIL MEDIA MONITORING RAKERNAS PDIP & … · 2 media televisi (Metro TV dan TV One). ... Laporan Media Monitoring ... baik secara insidental maupun wawancara khusus

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN HASIL

MEDIA MONITORING

RAKERNAS PDIP & RAPIMNAS GOLKAR

Pol-Tracking Institute

Jakarta, 7 Oktober 2012

Jl. Pangrango 3A, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan-12980

Telp. +6221-83701545, +6221-83794995, Faks.+6221-83795016

VS

Metodologi

• Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling pada 15 media yang terdiri dari 6 media cetak (Indopos, Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, Seputar Indonesia, ), 7 media online (Detik.com, Inilah.com, Kompas.com, Merdeka.com, Sindonews.com, Tempo.co, Vivanews.co.id), dan 2 media televisi (Metro TV dan TV One).

• Proses pengumpulan data dilakukan dalam dua periode, yaitu 12-15 Oktober 2012 untuk Rakernas PDIP, dan 28-31 Oktober 2012 untuk Rapimnas Golkar.

• Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mengumpulkan dan menganalisa semua berita (content analysis) mengenai Rakernas PDIP dan Golkar selama periode tersebut.

• Pol-Tracking Insitute melakukan analisis terhadap frekuensi berita, agenda pembahasan spesifik dalam Rakernas dan Rapimnas, narasumber yang dikutip dalam pemberitaan, serta nada pemberitaan dari masing-masing berita yang dianalisis.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Frekuensi Berita Rapimnas

0

50

100

150

Rakernas PDIPRapimnasGolkar

Rakernas PDIPRapimnasGolkar

FrekuensiBerita

97 119

Pemberitaan Rapimnas Golkar secara statistik mengungguli Rakernas PDIP. Penyebabnya, pertama, dipengaruhi karena letak geografis penyelenggaraan acara, sehingga jurnalis lebih leluasa memberitakan Golkar. Kedua, isu yang disampaikan pada Rapimnas Golkar lebih banyak terkait konstelasi politik nasional seperti, pencapresan, pemilu legislatif dan penyikapan verifikasi parpol. Berbanding Rakernas PDIP yang agendanya kuat membahas pemilukada yang akan dihadapi PDIP.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Media Coverage Dynamic

0

10

20

30

40

12-Okt-12 13-Okt-12 14-Okt-12 15-Okt-12

12-Okt-12 13-Okt-12 14-Okt-12 15-Okt-12

Rakernas PDIP 33 32 30 2

Rakernas PDIP

Coverage media terhadap Rakernas PDI-P paling banyak terjadi pada tanggal 12 Oktober 2012, yakni sebanyak 33 berita.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Media Coverage Dynamic

0

10

20

30

40

50

60

28-Okt-12 29-Okt-12 30-Okt-12 31-Okt-12

28-Okt-12 29-Okt-12 30-Okt-12 31-Okt-12

Rapimnas Golkar 19 55 32 13

Rapimnas Golkar

Coverage media terhadap Rapimnas Golkar paling banyak terjadi pada tanggal 29 Oktober 2012, yaitu sebanyak 55 berita.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Penjelasan Media Coverage

• Pemberitaan pada H-1 Rakernas PDIP, yang berlangsung 12-14 Oktober, tidak ada. Kondisi tersebut, berbeda dengan Rapimnas Golkar yang lebih dulu mengadakan konferensi untuk penjelasan agenda acara, pada H-1.

• Kondisi tersebut membuat acara Rapimnas Golkar memiliki intensitas pemberitaan lebih banyak dibanding Rakernas PDI P meskipun hanya dilangsungkan selama 2 hari yaitu, 29-30 Oktober.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Penempatan Berita

0

5

10

15

20

25

Viv

a.C

o.id

Tem

po

.Co

Mer

dek

a.C

om

Inila

h.C

om

Ko

mp

as.C

om

Sin

do

ne

ws.

Co

m

Det

ik.C

om

Ind

op

os

Ko

mp

as

Sep

uta

r In

do

nes

ia

Ko

ran

Tem

po

Med

ia In

do

nes

ia

Rep

ub

lika

Met

ro T

V

TV O

ne

Rapimnas PDIP

Rapimnas Golkar

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Penjelasan Penempatan Berita

Dari covering media tergambar, media online nasional, paling banyak dalam memberitakan Rakernas PDIP dan Rapimnas Golkar berbanding media cetak dan TV.

Covering di media cetak dan TV untuk Rakernas PDIP maupun Rapimnas Golkar cenderung berimbang dari sisi kuantitas.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Narasumber Rapimnas PDIP

43%

26%

7%

6%

6%

3% 3%

3% 3%

Megawati

Puan Maharani

M. Taufik

Tjahjo Kumolo

Taufik Kiemas

Ahmad Muzani

Arif Wibowo

Pramono Anung

Suhardi

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Narasumber Rapimnas Golkar

41%

16%

15%

5%

4%

3% 4%

3% 3% 3% 3%

Aburizal Bakrie

Akbar Tandjung

Idrus Marham

Irianto Syafiuddin

Hajriyanto Thohari

Erwin Aksa

Tantowi Yahya

Agung Laksono

Nurdin Halid

Ahmad Noor Supi

Andi Sinulingga

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Penjelasan Narasumber

Megawati dan Puan Maharani adalah tokoh PDI P yang paling banyak dijadikan narasumber oleh media dalam Rakernas PDIP

Aburizal Bakrie dan Akbar Tandjung adalah tokoh Golkar yang paling banyak dijadikan narasumber dalam Rapimnas Golkar

Pemberitaan pada Rapimnas Golkar sepenuhnya diisi oleh kader Golkar (di luar narasumber pengamat politik dan pembaga survei).

Namun, untuk pemberitaan Rakernas PDIP, terdapat sejumlah berita yang narasumbernya berasal dari kader partai lain, seperti (Gerindra). Berita itu terutama yang berkaitan dengan klarifikasi dari pihak Gerindra atas tudingan yang mencuat dalam Rakernas PDIP sebagai ‘penumpang gelap’.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Covering Media Terhadap Tema yang Muncul

di Rakernas PDIP dan Rapimnas Golkar

25

3 11 7

72

1 0 4

20 17 17 17

0

21

Rapimnas Golkar Rakernas PDIP

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Penjelasan

Konten pemberitaan terkait agenda Rakernas PDIP dan Rapimnas Golkar paling banyak mengangkat soal isu pencapresan.

Dari sisi kuantitas isu ‘Pencapresan’ di Rapimnas Golkar jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di Rakernas PDIP.

Karena sepekan sebelum Rapimnas Golkar muncul pemberitaan terkait elektabilitas Capres terkait rilis survei dari Political Weather Station (PWS) dan Lembaga Survei Nasional (LSN), sehingga Rapimnas Golkar menjadi momentum lanjutan pemberitaan pencapresan.

Berita yang mengangkat tema ‘Koalisi’ menonjol dalam Rakernas PDIP. Hal itu mencuat karena adanya sinyalemen keretakan komunikasi politik PDIP dengan Gerindra yang selama ini dinilai dekat karena sama-sama menjadi oposisi pemerintah.

Berita yang mengangkat tema ‘Kritik Pemerintah’ sangat menonjol di Rakernas PDIP, hal itu selaras dengan posisi PDIP sebagai partai oposisi.

Berita yang mengangkat tema ‘Internal Kader’ lebih banyak hadir di Rapimnas Golkar dibanding Rakernas PDIP, karena terpengaruh keadaan/pemberitaan nonacara (non-Rapimnas) yang sedang mencuat ke publik terkait konflik DPR-Menteri BUMN

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Nada Pemberitaan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Positif Negatif Netral

Rakernas PDIP 11 65 23

Rapimnas Golkar 2 24 93

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Penjelasan Nada Pemberitaan

(Rakernas PDIP)

Pemberitaan Rakernas PDIP didominasi dengan nada pemberitaan negatif, karena banyak berita yang menyoroti keretakan hubungan PDIP dengan Gerindra, contohnya penggunaan kata ‘penumpang gelap’. Selain itu, nada negatif juga muncul karena adanya kritikan terhadap kinerja pemerintah.

Berita bernada positif dari Rakernas PDIP muncul karena hadirnya wacana figur capres alternatif dari PDIP, di luar Megawati. Sinyalemen itu muncul dari dipersilahkannya tokoh lain untuk maju dalam pencapresan 2014 dari PDIP serta adanya ‘keraguan’ Megawati untuk mencalonkan diri kembali.

Kondisi itu membuat intensitas wacana figur alternatif lebih terlihat dalam Rakernas PDIP dibanding Rapimnas Golkar.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Penjelasan Nada Pemberitaan

(Rapimnas Golkar)

Pemberitaan negatif pada Rapimnas Golkar lebih disebabkan karena ketidakhadiran Jusuf Kalla dalam Rapimnas Golkar.

Selain itu, nada negatif juga disebabkan covering pemberitaan survei PWS dan LSN sebelum Rapimnas yang cenderung menempatkan elektabilitas Aburizal Bakrie di bawah Jusuf Kalla yang di-follow up oleh media selama Rapimnas.

Nada netral selama Rapimnas Golkar lebih mendominasi. Hal itu menunjukkan Golkar berhasil melakukan branding politik yang lebih baik terhadap acara mereka.

Golkar juga mampu melakukan netralisasi pemberitaan terhadap agenda Rapimnas. Salah satu hal efektif yang dilakukan ialah konferensi pers H-1 Rapimnas Golkar, serta kemampuan internal Golkar dan pilihan tema pidato pembukaan Rapimnas yang relatif tidak provokatif dibanding Rakernas PDIP.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Nada Pemberitaan berdasarkan

Narasumber Rakernas PDIP

0 5 10 15 20 25

Megawati

Puan Maharani

M. Taufik

Taufik Kiemas

Pramono Anung

Megawati Puan Maharani M. Taufik Taufik KiemasPramono

Anung

Negatif 14 6 1 0 0

Netral 21 14 5 2 3

Positif 4 3 0 3 0

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Penjelasan Nada Pemberitaan

berdasarkan Narasumber Rakernas PDIP

Pemberitaan dengan narasumber Megawati lebih banyak bernada netral, seiring konten berita terkait kemenangan Jokowi di Pilgub DKI, dan dorongan agar kader PDIP tidak terlena atas kemenangan di DKI agar bisa melanjutkan kemenangan di pemilukada lainnya dan juga di pemilu 2014.

Meski demikian, nada berita negatif dari narasumber Megawati juga terkait Jokowi, terutama adanya tudingan pihak tertentu yang memanfaatkan kemenangan Jokowi untuk kepentingan sesaat.

Tone berita dengan narasumber Puan Maharani mirip dengan Megawati, yaitu konten netral terutama terkait kemenangan Jokowi di Pilkada DKI. Sementara berita bernada negatif lebih pada tudingan pada pihak tertentu yang dianggap memanfaatkan kemenangan Jokowi, meski sebenarnya Puan Maharani berusaha mengambil posisi untuk mengklarifikasi pidato Ketua Umum PDIP.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Nada Pemberitaan berdasarkan

Narasumber Rapimnas Golkar

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Aburizal Bakrie

Akbar Tandjung

Idrus Marham

Hajriyanto Thohari

Erwin Aksa

AburizalBakrie

AkbarTandjung

IdrusMarham

HajriyantoThohari

Erwin Aksa

Negatif 7 5 1 0 0

Netral 36 12 15 5 4

Positif 1 1 0 0 0

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Penjelasan Nada Pemberitaan

berdasarkan Narasumber Rapimnas Golkar

Pemberitaan dengan narasumber Aburizal Bakrie paling banyak dengan nada netral, karena Aburizal Bakrie tidak melakukan statement yang cenderung provokatif selama Rapimnas Golkar berlangsung.

Berita bernada negatif dengan narasumber Aburizal Bakrie, muncul karena penyikapannya terhadap ketidakhadiran Jusuf Kalla dalam Rapimnas.

Pemberitaan dengan narasumber Akbar Tandjung lebih banyak yang netral, karena dalam Rapimnas Akbar lebih memilih pemakaian kalimat yang bernada mendukung Ical sebagai capres.

Pemberitaan dengan nada negatif dari narasumber Akbar Tandjung lebih dikarenakan tidak berhasilnya kompromi dari Dewan Pertimbangan Golkar yang gagal menjadi pihak yang diikutsertakan dalam penambahan tahapan seleksi terkait pemilihan caleg untuk pemilu 2014.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Rakernas PDIP

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Temuan dalam Media Cetak

Kompas:

Lebih menyoroti kritik PDIP pada pemerintah.

Tidak menyinggung isu regenerasi kepemimpinan di PDIP, dengan kata lain, pemberitaan tidak sedang menyinggung faktor usia.

Mengulas penyikapan PDIP terhadap pemilukada. Dimana dalam 3 bulan terakhir jika menyangkut pemberitaan pemilukada, Kompas cenderung mendukung pemilu serentak. Isu ini juga didorong PDIP di parlemen.

Tidak terlalu intens dalam pemberitaan Rakernas, tapi tetap menaruh berita pada posisi strategis (headline bagian dalam).

Media Indonesia:

Lebih menyoroti kritik PDIP pada pemerintah.

Tidak menyinggung isu regenerasi kepemipinan di PDIP.

Ikut mengulas pidato pembukaan rakernas yang kaitannya mengindikasikan bahwa MI ikut mengulas masa depan koalisi PDIP-Gerindra.

Termasuk intens (3 hari berurutan) dan menaruh pemberitaan pada letak yang strategis.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

(cont) Temuan dalam Media Cetak

SINDO:

Lebih menyoroti isu keretakan hubungan antara PDIP-Gerindra.

Termasuk intens (3 kali dalam 4 hari) menaruh pemberitaan.

Republika:

Hanya menampilkan berita foto pidato pembukaan Rakernas. Cenderung pemberitaan pada hari selama Rakernas PDIP, diisi oleh Republika pada topik politik-hukum. Kurang intens dalam pemberitaan.

Tempo:

Lebih menyoroti wacana regenerasi kepemimpinan di internal PDIP dan menyoroti kemungkinan PDIP mendorong capres atau figur alternatif dalam pilpres 2014, meski hanya sekali memberitakan Rakernas.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Temuan dalam Media Online

Detik.com

Lebih menyoroti kemungkinan perpecahan PDIP-Gerindra, terkait pidato pembukaan Rakernas PDIP. Melakukan pemberitaan dua sisi terkait isu perpecahan tersebut dengan mengambil pendapat dari fungsionaris Gerindra dalam suatu acara. Tema kedua yang lebih disorot Detik adalah isu figur capres alternatif dari PDIP dan regenerasi di internal PDIP sendiri.

Inilah.com

Lebih menyoroti kemungkinan perpecahan PDIP-Gerindra, terkait pidato pembukaan Rakernas PDIP. Mendorong pemberitaan 2 sisi dengan banyak mengkonfirmasi pada lebih dari 2 fungsionaris elit Gerindra, baik secara insidental maupun wawancara khusus. Topik kedua (masih terkait Rakernas PDIP) yang secara kuantitatif lebih diangkat Inilah ialah terkiat pilgub Jatim dan pilgub Jabar.

Kompas.com

Tidak terlalu banyak memberitakan Rakernas PDIP. Sorotan utama pemberitaan online lebih pada isu perpecahan PDIP-Gerindra, yaitu mengangkat kontroversi pidato Megawati dalam Rakernas PDIP.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

(cont) Temuan dalam Media Online

Tempo.co

Minim pemberitaan Rakernas PDIP. Hanya sempat mengangkat berita dari pengamat politik (dari Lembaga Survey) agar PDIP lebih berani melakukan regenerasi internal untuk mendorong kesempatan kader muda lebih berperan aktif, agar terdorong pula memikirkan figur capres alternatif nantinya. Juga mengangkat pemberitaan sikap Taufik Kiemas yang terus menyuarakan regenerasi di PDIP dan mendorong PDIP untuk menghadirkan figur capres alternatif.

Merdeka.com

Lebih menyoroti pemberitaan kemungkinan pecahnya koalisi PDIP-Gerindra. Secara kuantitatif, topik selanjutnya yang berhubungan dengan rakernas yang paling banyak dibahas Merdeka ialah pilgub Jatim dan Jabar

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Viva.co.id

Meski tidak banyak atau tidak intens memberitakan, tapi Viva lebih menyoroti perpecahan PDIP-Gerindra dan atau Megawati-Prabowo, dengan secara kuantitatif banyak menyorot pidato Megawati dalam pembukaan Rakernas. Hal ini dikaitkan dengan kontestasi elektabilitas Golkar dan atau Aburizal Bakries, seiring persiapan Golkar melaksanakan Rapimnas

Sindonews.com

Cukup intens memberitakan Rakernas PDIP. Sorotan pemberitaan berimbang antara isu perpecahan PDIP-Gerindra, yaitu mengangkat kontroversi pidato Megawati dalam Rakernas PDIP, serta cukup intens mengangkat berita terkait kritik PDIP terhadap jalannya pemerintahan

(cont) Temuan dalam Media Online

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Temuan dalam Media Televisi

Metro TV

Tak terlalu intens memberitakan Rakernas PDIP. Tapi menampilkan wawancara eksklusif dengan Megawati dalam suasana Rakernas, dengan konteks wacana Mencari Pemimpin Muda. Dengan kata lain, pemberitaan Metro TV terkait Rakernas PDIP berusaha mendorong figur alternatif menuju pilpres 2014, dan lebih menyoroti wacana atau dorongan pembicaraan terkait pilpres 2014 dalam Rakernas, sekalipun fungsionaris PDIP tidak menjadikan rakernas 2012 sebagai konsolidasi memastikan capres PDIP.

TV One

Tidak terlalu intens memberitakan Rakernas PDIP. Tapi memberikan atau mengusahakan acara feature news yang khusus menyoroti pidato Megawati yang memberi sinyal kritik terhadap partai lain (dalam hal ini Gerindra). Dilihat dari penekanan berita, pemberitaan Rakernas oleh TV One lebih menyoroti isu perpecahan PDIP-Gerindra dan atau Megawati dengan Prabowo, dan kemudian dikaitkan dengan kontestasti capres lainnya, yaitu Aburizal Bakrie, seiring rencana Golkar menjalankan Rapimnas beberapa pekan setelahnya.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Rakernas Golkar

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Temuan dalam Media Cetak

Kompas:

Lebih menyoroti upaya Golkar meningkatkan elektabilitas dirinya dengan pembahasan berbagai strategi melalui ajang Rapimnas.

Tidak terlalu intens dalam pemberitaan Rapimnas, terlebih Rapimnas hanya berlangsung 2 hari, tapi tetap menaruh berita pada posisi strategis (headline bagian dalam).

Media Indonesia:

Memakai angle negatif terhadap berita Rapimnas Golkar, yaitu terkait elektabilitas Ical dan terkait ketidakhadiran Jusuf Kalla dalam pembukaan Rapimnas.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

(Cont) Temuan dalam Media Cetak

Koran Tempo:

Lebih menyoroti sikap terbuka Aburizal terhadap Jusuf Kalla untuk mempersilakan Jusuf Kalla menjadi capres dengan syarat melalui partai lain.

Seputar Indonesia:

Tidak memberitakan Rapimnas Golkar.

Republika:

Cukup intens memberitakan Rapimnas Golkar, dengan pemberitaan yang cukup lengkap (di Headline bagian dalam).

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Temuan dalam Media Online

Detik.com

Lebih menyoroti perdebatan elektabilitas Aburizal Bakrie selama Rapimnas Golkar berlangsung.

Inilah.com

Secara berimbang menyoroti strategi peningkatan elektabilitas Aburizal Bakrie melalui Rapimnas serta menyoroti strategi pemenangan pilgub Jawa Barat melalui Rapimnas.

Kompas.com

Lebih banyak memberitakan komparasi Aburizal Bakrie dan Jusuf Kalla, dan cukup intens dalam memberitakan ketidakhadiran Jusuf Kalla dalam pembukaan Rapimnas.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

(Cont) Temuan dalam Media Online

Tempo.co

Lebih menyoroti sikap terbuka Aburizal Bakrie untuk bertarung melawan Jusuf Kalla jika Jusuf Kalla mendapat parpol yang mengusungnya sebagai capres.

Merdeka.com

Minim pemberitaan rapimnas Golkar. Cenderung memakai angle negatif dalam melihat strategi peningkatan elektabilitas Aburizal yang dibahas dalam Rapimnas.

Sindonews.com

Lebih menyoroti proses kaderisasi Golkar yang dibahas dalam Rapimnas, serta mengangkat pemberitaan yang menghadirkan skenario bahwa Jusuf Kalla sebagai cawapres Aburizal Bakrie.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012

Temuan dalam Media Televisi

Metro TV:

Minim pemberitaan terkait Rapimnas Golkar, hanya sekali. Itupun menyoroti situasi perseteruan antar kader Golkar yang sempat deadlock dalam pembahasan mekanisme pencalegan di Golkar, yang dilihat dengan angle bahwa Golkar tetap memberikan kesempatan kader yang pernah bermasalah secara hukum untuk tetap lolos sebagai caleg 2014 dari Golkar.

TV One:

Lebih mengutamakan pemberitaan strategi pemenangan Aburizal Bakrie dan atau strategi peningkatan elektabilitas Aburizal melalui pembahasan di Rapimnas.

Laporan Media

Monitoring

Rakernas PDIP dan

Rapimnas Golkar

© Pol-Tracking

Institute 2012