Upload
firma-luicana
View
43
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. M DENGAN OPERASI APPENDIKTOMI
DIRUANG IBS RS. PANTIWILASA CITARUM SEMARANG
Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Perioperatif
DISUSUN OLEH :
Fitri Kurniawati P.17420110046
PRODI KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2013
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. M DENGAN OPERASI APPENDIKTOMI
DIRUANG IBS RS. PANTIWILASA CITARUM SEMARANG
A. Asuhan Keperawatan Pre Operasi, Intra Operasi dan Post Operasi di Kamar Bedah
Tanggal masuk : 22 Januari 2013 Jam masuk : 09.35 WIB
Ruang : IBS No. Reg. : 355249
1. Identitas
Nama pasien : An. M
Umur : 9 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/ bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Parang Barong VII Tlogosari
Diagnosa Medis : Appendiksitis Kronik
Jenis Operasi : Appendiktomi
Jenis Anasthesi : General Anasthesi
Penanggung Jawab
Nama Suami : Ny. S
Umur : 48 tahun
Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Parang Barong VII Tlogosari
Hubungan dengan klien : Ibu
2. Pengkajian Pre Operatif
Tanggal/ Jam: 22 Januari 2013/ 09.45-10.00 WIB
a. DO: Pasien mengatakan terkadang nyeri pada perut bagian kanan bawah
DS: P: perut kanan bawah
Q: ditusuk-tusuk
R: nyeri terasa ± 10 menit
S: skala 3
T: kadang- kadang atau ketika ditekan dan kaki kanan ditekuk
TD: 100/ 60 mmHg, nadi: 120 x/ mnt, RR: 14 x/mnt, suhu: 36oC
b. Diagnosa Keperawatan Pre Operatif : Nyeri berhubungan dengan proses penyakit.
c. Rencana Keperawatan Pre Operatif
No TGL/JAM DP TUJUAN RENCANA TTD
1. 22 Januari
2013/ 09.45
WIB
Nyeri akut
berhubungan
dengan proses
penyakit.
Pasien mengatakan nyeri
berkurang/ hilang setelah
dilakukan tindakan
keperawatan 1 x 30 menit
dengan kriteria hasil :
1. Pasien mampu
melakukan tehnik
relaksasi
2. Ekspresi wajah rileks/
tidak menangis kesakitan
3. Tidak mengalami
kegelisahan
4. Tidak ada nyeri tekan
dan skala nyeri pada 0.
1. Lakukan pengkajian nyeri,
secara komprhensif meliputi
PQRST
2. Observasi ketidaknyamanan
non verbal.
3. Berikan tehnik relaksasi dan
distraksi.
4. Libatkan keluarga dalam
pengendalian nyeri pada
anak.
5. Kaji TTV
6. Kolaborasi medis dalam
pemberian analgesic dan
dilakukan appendiktomi
d. Intervensi Keperawatan Pre Operatif
No TGL/
JAM
DP IMPLEMENTASI KEPERAWATAN RESPON TTD
1. 22 Januari
2013/
09.45 WIB
09.48 WIB
09.50WIB
09.53 WIB
09.58 WIB
Nyeri akut
berhubung
an dengan
proses
penyakit.
1. mengkaji nyeri meliputi PQRST .
2. mengobservasi ketidaknyamanan non
verbal.
3. Memberikan tehnik relaksasi/ posisi
nyaman dan distraksi.
4. Melibatkan keluarga dalam pengendalian
nyeri pada anak.
5. Mengkaji TTV
1. P: perut kanan
bawah, Q:
ditusuk-tusuk,
R: nyeri terasa
± 10 menit, S:
skala 3, T:
kadang-
kadang atau
ketika ditekan
dan kaki kanan
ditekuk
2. Wajah pasien
rileks
3. Pasien tiduran
terlentang dan
berbicara
dengan ibunya
4. Pasien tenang
dengan
ditemani oleh
ibu
5. TD: 100/60
mmHg, Nadi
120 x/mnt, RR:
14x/mnt, suhu
10.00 WIB 6. Melakukan kolaborasi medis dalam
pemberian terapi pethidin, notrxum, dan
propofol serta dilakukan appendiktomi
36oC
6. Pasien tenang,
tidak
merasakan
nyeri dan
disiapkan
untuk operasi
appendiktomi
3. Pengkajian Intra Operatif
Tanggal/ Jam: 22 Januari 2013/ 10.00-10.45 WIB
a. DO: -
DO: Dilakukan operasi
Ditemukan insisi ± 5 cm
Luka tampak merah
Dilakukan penghentian pendarahan menggunakan cotter
Luka dijahit dan diolesi dengan betadine, ditambah sufratul, dan kemudian dibalut
dengan kassa steril
Luka insisi tampak bersih dan tidak ditemukan rembesan darah pada balutan.
terdapat >5 orang diruang OK
b. Diagnosa Keperawatan Intra Operatif : Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
c. Instrumen:
1) Laken 3
2) Duk lubang 1
3) Duk klem 6
4) Suction 1
5) Cotter 1
6) Skalpel+cutting 10 m 1
7) Ohak 2 pasang
8) Bengkok 1
9) Kom/ mangkok 2
10) Klem desifektan 1
11) Pean kecil 6
12) Klem lurus 6
13) Backok 1
14) Pinset sirugis 2
15) Pinset anatomis 2
16) Elis 1
17) Gunting benang 2
18) Gunting operasi 2
19) Nalpuder kecil 2
20) Kokker lurus 1
21) Kokker bengkok 1
22) Bak jarum
23) Kassa besar secukupnya
24) Deppers secukupnya
25) Betadhin secukupnya
26) NaCl secukupnya
27) Benang
d. Prosedur operasi
1) Pasien tidur terlentang dengan GA
2) Desinfeksi daerah operasi dengan betadin dan bersihkan dengan alkohol
3) Persempit dengan duk steril
4) Buka/ insisi peritoneum terjadi ruptur meliputi bagian kanan bawah
5) Kesan oedem +, Fekalis +, retrofekal
6) Identifikasi apendiks, ikat, potong
7) Cuci luka daerah operasi
8) Tutup luka daerah operasi
9) Operasi selesai
e. Rencana Keperawatan Intra Operatif
No TGL/JAM DP TUJUAN RENCANA TTD
1. 22 Januari
2013/ 10.00
WIB
Resiko infeksi
berhubungan
dengan
prosedur invasif
Pasien terbebas dari infeksi
selama tindakan keperawatan
intra operatif 3 x 24 jam
dengan kriteria hasil:
1. suhu tubuh pasien normal
(>36,5oC-37,5oC)
2. tempat insisi bebas dari
bau, nyeri tekan, hangat,
dan drainage purulent
3. tepi luka n\bertaut
1. Identifikasi adanya faktor
resiko infeksi
2. Kaji tanda-tanda infeksi
3. Ukur TTV
4. Pertahankan area steril sesuai
dengan prinsip tehnik aseptic
di OK
5. Patuhi kebijakan dan
protokol untuk pakaian ok
6. Laksanakan cuci tangan
sesuai protokol
7. Pertahankan sterilitas
sebelum membuka peralatan
8. Desinfeksi kulit pada area
yang akan dioperasi sesuai
prosedur
9. Kelompokan luka bedah
sesuai derajad kontaminasi
dan jaringn sekitarnya
selama prosedur operasi
10. Kendalikan pergerakan
personil keluar masuk ok
11. Tutup pintu ok untuk
mempertahankan gradient
tekanan
12. Berikan antibiotik sesuai
instruksi
f. Tindakan Keperawatan Intra Operatif
No TGL/
JAM
DP IMPLEMENTASI KEPERAWATAN RESPON TTD
1. 22 Januari
2013/
Resiko
infeksi 1. mengidentifikasi adanya faktor resiko
10.00 WIB
10.05 WIB
10.10 WIB
10.12 WIB
10.15 WIB
10.20 WIB
10.25 WIB
berhubu
ngan
dengan
prosedur
invasif
infeksi
2. Mengkaji tanda-tanda infeksi
3. Mengukur TTV
4. Mempertahankan area steril sesuai dengan
prinsip tehnik aseptic di OK
5. Mematuhi kebijakan dan protokol untuk
pakaian OK
6. Melaksanakan cuci tangan sesuai protokol
7. Mempertahankan sterilitas sebelum
membuka peralatan
1. Umur: 9 tahun,
BB: 40 kg, nutrisi
baik, untuk
operasi puasa 7-8
jam
2. Tidak sianosis,
turgor baik
kembali <3 detik,
luka bersih
3. TD: 115/58
mmHg, Nadi: 98
x/mnt,
RR:16x/mnt, suhu
36oC
4. Tim bedah
menjaga
kesterilan alat
maupun tempat
5. Memakai gaun
operasi,
handscoon steril,
topi, masker, dan
pakaian khusus
bagi pasien
6. cuci tangan pre
dan post operasi
7. menggunakan alat
atau pakai
handscoon steril
untuk membuka
alat dan lihat
10.28 WIB
10.30 WIB
10.35 WIB
10.40 WIB
10.45 WIB
8. Melakukan desinfeksi kulit pada area yang
akan dioperasi sesuai prosedur
9. Mengelompokan luka bedah
10. Mengendalikan pergerakan personil keluar
masuk OK
11. Menutup pintu OK untuk mempertahankan
gradient tekanan
12. Memberikan antibiotik biocef
kadaluwarsa
8. desinfeksi area
dengan betadhin
9. luka bersih
10. minimalis keluar
masuk OK
11. Tertutup pintu
OK dengan suhu
20oC
12. Diterima pasien
4. Pengkajian Post operatif
Tanggal/ Jam: 22 Januari 2013/ 10.45-11.00 WIB
a. DO: -
DS: batuk tidak efektif
Sputum produktif dan tidak bisa keluar
Gelisah
Suara napas rochi
Diagnosa Keperawatan Post operatif: ketidakefektifan pembersihan jalan napas berhubungan
dengan efek depresan dari medikasi, agens anasthesi, spasme jalan napas, dan
mukus yang banyak
Tanggal/ Jam: 22 Januari 2013/ 10.55-11.00 WIB
b. DO: -
DS: terjadi mual
pasien belum pulih dari pengaruh anastesi
pasien melakukan pergerakan bebas/ tidak bertujuan
pasien ditunggui perawat
bed pasien terpasang restain/ pengaman
c. Diagnosa Keperawatan Post operatif : resiko cedera berhubungan dengan status paska
anasthesi
d. Steward score : Pergerakan : 2
Pernapasan : 2
Kesadaran : 1
Jumlah : 5
A : jalan nafas baik
mampu nafas dalam dan batuk
RR: 18 x / menit
SpO2: 98%
HR: 90, tidak ada sianosis
- pernafasan pasien Adekuat dengan bantuan oksigen
- pola nafas teratur
- Bunyi nafas normal
- pergerakan kedua dinding dada sama
A : -
- pernafasan pasien Adekuat dengan bantuan oksigen
- pola nafas teratur
- Bunyi nafas normal
- pergerakan kedua dinding dada sama
B : - adanya bunyi nafas - adanya hembusan/aliran udara
- Sp O2 92%
C : - Tingkat kesadaran : Bangun jika dipanggil - nadi : 74 x/ menit - warna kulit : Kemerahan
e. Program terapi : Inj. Biocef II, Inj. Ulcernim II, Inj. As. Tranexamat II
f. Rencana Keperawatan Post Operatif
No TGL/JAM DP TUJUAN INTERVENSI TTD
1. 22 Januari
2013/ 10.45
WIB
ketidakefektifan
pembersihan
jalan napas
berhubungan
dengan efek
depresan dari
medikasi, agens
anasthesi,
spasme jalan
napas, dan
mukus yang
banyak
Jalan napas efektif setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama 1 x 24
jam dengan kriteria hasil:
1. fungsi pernafasan
optimal
2. irama dan frekuensi
pernapasan normal
3. tidak ada dispnea
4. saturasi oksigen dalam
1. kaji TTV, SaO2, kepatenan
jalan napas, kedalaman,
frekuensi, sifat dan bunyi
pernapasan.
2. Bersihkan jalan napas
dengan melakukan
penghisapan orofaring untuk
mengeluarkan sekresi
3. Kolaborasi dengan medis:
pemberian oksigen
4. Kaji steward score
5. Kaji adanya faktor resiko
batas normal (97-100%)
5. menunjukan ventilasi
adekuat
6. klien mampu
mengeluarkan sekresi
secara efektif
7. tidak terjadi aspirasi
8. refleks menelan baik
aspirasi: tingkat kesadaran,
refleks batuk, muntah, dan
refleks menelan
6. Atur dan ubah posisi pasien
2. 22 Januari
2013/10.55
WIB
resiko cedera
berhubungan
dengan status
paska anasthesi
Pasien terbebas dari cedera
paska pemberian anasthesi
setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1 x 24
jam dengan kriteria hasil:
1. Pasien pulih dari
anasthesi
2. Nilai steward score 5-6
3. Tekanan darah stabil
4. Fungsi pernapasan
adekuat
5. Saturasi oksigen normal
(97-100%)
6. Mual dan muntah
terkontrol
1. Pindahkan pasien dari kamar
operasi ke RR oleh ahli
anasthesi dan tim bedah
sesuai prosedur
2. Posisikan pasien berbaring
dengan benar sesuai kondisi
3. Identifikasi pasien terhadap
faktor resiko cedera paska
anasthesi: usia pasien,
kondisi umum, kepatenan
jalan napas, anasthesi dan
medikasi yang digunakan
4. Pantau dan catat kondisi
pasien denga steward score
meliputi pergerakan,
pernapasan, dan kesadaran.
5. Pantau TTV
g. Tindakan Keperawatan Post Operatif
No TGL/
JAM
DP IMPLEMENTASI KEPERAWATAN RESPON TTD
1. 22 Januari
2013/
10.45WIB
ketidakefektif
an
pembersihan
jalan napas
berhubungan
dengan efek
depresan dari
medikasi,
1. Mengkaji TTV, SaO2, kepatenan jalan
napas, frekuensi, dan bunyi pernapasan.
1. TD: 112/ 60
mmHg, Nadi 78
x/ mnt, suhu
36oC, RR: 18 x/
mnt, saturasi O2
98%, terdapat
10.50 WI
B
10.52
WIB
10.55 WI
B
10.58 WIB
11.00 WIB
agens
anasthesi,
spasme jalan
napas, dan
mukus yang
banyak
2. Membersihkan jalan napas dengan
melakukan penghisapan orofaring
untuk mengeluarkan sekresi
3. Memberian oksigen
4. Memonitor status hemodinamik:
steward score
5. Kaji adanya faktor resiko aspirasi:
tingkat kesadaran, refleks batuk,
muntah, dan refleks menelan
6. Mengatur dan merubah posisi pasien
penumpukan
sekret, nafas
ronkhi
2. Terhisap lendir
yang terdapat
pada orofaring
3. O2 3 ml
4. steward score :
5.
5. Compos
Mentis, refleks
batuk dan
menelan ada.
6. Posisi
terlentang
2. 22 Januari
2013/
10.55WIB
10.56 WIB
10.57 WIB
resiko cedera
berhubungan
dengan status
paska
anasthesi
1. Memindahkan pasien dari kamar
operasi ke RR oleh ahli anasthesi dan
tim bedah sesuai prosedur
2. Rawat pasien diruang RR/ PACU dan
posisikan pasien berbaring dengan
benar sesuai kondisi
3. Mengidentifikasi pasien terhadap faktor
resiko cedera paska anasthesi: usia
pasien, kondisi umum, kepatenan jalan
napas, anasthesi dan medikasi yang
1. Terpasang
penghalang/
pengaman
supaya tidak
jatuh
2. Posisi supinasi
3. Umur: 9 tahun,
KU: compos
mentis, jalan
nafas baik,
10.59 WIB
11.00 WIB
digunakan
4. Memantau dan mencatat kondisi pasien
denga steward score.
5. Pantau TTV
anastesi GA
4. Pergerakan 1,
pernapasan 2,
dan kesadaran 2
5. TD: 112/ 60
mmHg, RR: 18
x/ mnt, nadi: 78
x/ mnt, SaO2:
98%.
5. Evaluasi Keperawatan Pre Operasi, Intra Operasi Dan Post Operasi
No TGL/ JAM DP EVALUASI TTD
1.
2.
3.
22 Januari
2013/ 10.00
WIB
22 Januari
2013/ 10.45
WIB
22 Januari
2013/ 11.00
WIB
Nyeri
berhubungan
dengan proses
penyakit.
Resiko infeksi
berhubungan
dengan prosedur
invasif
ketidakefektifan
pembersihan
jalan napas
S: -
O:
- Ekspresi wajah pasien rileks
- Tidak gelisah
A : Masalah teratasi sebagian
P : Monitor keadaan umum pasien
Monitor rasa nyeri yang dialami pasien
S : -
O :
- Ditemukan insisi ± 5 cm
- Luka tampak merah
- Dilakukan penghentian pendarahan menggunakan
coter
- Luka dijahit dan diolesi dengan betadine, ditambah
sufratul, dan kemudian dibalut dengan kassa steril
- Luka sayatan tampak bersih dan tidak ditemukan
rembesan darah pada balutan.
- Ruang operasi ditutup dengan suhu ruang 20oC
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan tehnik steril selama tindakan
Diruangan : observasi luka pasien
ganti balut 2 x sehari dengan tehnik steril
beri antibiotik sesuai program
S: -
O:
- Compos Mentis
- TD: 112/ 60 mmHg, Nadi 78 x/ mnt, suhu 36oC,
4. 22 Januari
2013/ 11.00
WIB
berhubungan
dengan efek
depresan dari
medikasi, agens
anasthesi,
spasme jalan
napas, dan
mukus yang
banyak
resiko cedera
berhubungan
dengan status
paska anasthesi
RR: 18 x/ mnt, saturasi O2 98%
- Tidak ada suara tambahan/ abnormal
- klien mampu mengeluarkan sekresi secara efektif
- refleks menelan baik
A : Masalah teratasi sebagian
P : Monitor airway dan breathing pasien
Monitor hemodinamika pasien
Observasi status ventilasi pasien
S : -
O :
- Steward score: 5
- Pasien tampak tidak gelisah
- TD: 112/ 60 mmHg
- RR: 18 x/ mnt
- Nadi: 78 x/ mnt
- SaO2: 98%
- Pasien ditunggui perawat dan terpasang restrain/
pengaman pada bed
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pencegahan jatuh dengan memperhatikan keselamatan
klien sampai petugas ruang menjemput pasien.