45
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas. Sangat disadari bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet, telah mengubah pola interaksi masyarakat, yaitu interaksi bisnis, ekonomi, sosial, dan budaya. Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan/industri maupun pemerintah. Hadirnya internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, terutama peranannya sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha dan bentuk badan usaha atau lembaga lainya. Dampak positif dari sebuah teknologi internet di indonesia yaitu dapat memudahkan pencarian informasi, artikel, lowongan pekerjaan, dan masih banyak lagi. Tidak heran internet menjadi sebuah hal penting dalam kehidupan masyarakat modern saat ini. Internet sendiri hadir di Indonesia sekitar tahun 1990an yang kala itu hanya di gunakan oleh beberapa orang dalam sebuah komunitas tertentu. Semakin lama internet mulai berkembang hingga dapat di akses oleh semua orang. Akan tetapi masih beberapa golongan saja yang mampu dan dapat memiliki akses ini. Disebabkan oleh mahalnya piranti untuk dapat melakukan akses internet. 1

STUDI KASUS.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Winda Febri Mustika Udaya University Psychology

Citation preview

Page 1: STUDI KASUS.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru,

market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas. Sangat disadari

bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet, telah mengubah pola interaksi

masyarakat, yaitu interaksi bisnis, ekonomi, sosial, dan budaya. Internet telah

memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan/industri

maupun pemerintah. Hadirnya internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi

operasional perusahaan, terutama peranannya sebagai sarana komunikasi, publikasi,

serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sebuah

badan usaha dan bentuk badan usaha atau lembaga lainya. Dampak positif dari sebuah

teknologi internet di indonesia yaitu dapat memudahkan pencarian informasi, artikel,

lowongan pekerjaan, dan masih banyak lagi. Tidak heran internet menjadi sebuah hal

penting dalam kehidupan masyarakat modern saat ini.

Internet sendiri hadir di Indonesia sekitar tahun 1990an yang kala itu hanya di gunakan

oleh beberapa orang dalam sebuah komunitas tertentu. Semakin lama internet mulai

berkembang hingga dapat di akses oleh semua orang. Akan tetapi masih beberapa

golongan saja yang mampu dan dapat memiliki akses ini. Disebabkan oleh mahalnya

piranti untuk dapat melakukan akses internet. Disinilah letak perkembangan Informasi

Teknologi (IT) menjadi peran utama pesatnya pertumbuhan pengguna Internet. Bermula

dari hadirnya jejaring social, salah satunya Facebook yang sempat fenomenal di

Indonesia akhir tahun 2009. Berdasarkan data yang di peroleh dari Telkomsolution

menujukkan bahwa masyarakat Indonesia merupakan salah satu negara dengan

pengguna jejaring sosial terbanyak kedua di dunia. Indonesia menempati ranking kedua

pengguna terbanyak Facebook dengan pengikut di atas 31,7 juta pengguna. Indonesia

bahkan jauh mengalahkan China dan India yang jumlahnya penduduknya jauh melebihi

Indonesia. Bahkan, angka ini mengalahkan pertumbuhan pengguna facebook di China

dan India yang mana merupakan peringkat teratas dalam populasi penduduk dunia

(Sahana, 2008). Sebagaimana yang dilansir Koran Tempo Interaktif 9 Februari 2009

1

Page 2: STUDI KASUS.doc

bahwa perkembangan pengguna facebook oleh masyarakat Indonesia telah mencapai

pertumbuhan 64,5% pada tahun 2008. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai “The

Fastest Growing Country on Facebook in Southeast Asia”. . "Media sosial telah menjadi

keseharian pengguna internet di seluruh dunia," kata Graham seperti dilansir oleh

DailyMail.

Selain itu fenomena ini juga diikuti dengan banyaknya pengguna smartphones, yang

mana merupakan media yang memberikan kemudahan akan akses internet, serta

memiliki fiture khusus untuk jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan lain-lain. Seiring

berjalannya waktu pengguna smartphones ini peminatnya kian meningkat. Hal ini pula

yang menjadi sebuah tolak ukur akan meningkatnya pertumbuhan bisnis online serta

jual beli online. Melihat begitu banyaknya pengguna jejaring sosial menarik banyak

orang untuk merambah internet sebagai media bisnis. Mulai dari yang perseorangan,

industry rumahan bahkan bisnis elite sekalipun. Oleh karenanya orang mulai beramai-

ramai memanfaatkan fenomena ini untuk membuka alternative lahan perdagangan.

Selain dikarenakan hadirnya fenomena tersebut, terdapat pertimbangan lain yang

menjadikan bisnis online sebagai alternative media dalam perdangan dikarenakan

banyaknya keuntungan yang dapat di peroleh usahawan akan bisnis ini. Beberapa

keuntungan yang di berikan pertama adalah para pengusaha online shop tidak perlu

membeli atau menyewa kantor,toko, atau tempat usaha lainnya selain itu tidak

memerlukan tenaga karyawan khusus untuk mengurusi keperluan dagangan, serta tidak

perlu mengadakan surat-surat perijinan tertentu. Sehingga dengan membuka online

shop lebih menghemat biaya serta tempat. Dan transaksi dapat terus belangsung

seharian selama ada koneksi internet. Keuntungan lainnya adalah usaha online shop ini

dapat dimulai dengan modal yang tidak terlalu besar. Karena penyediaan barangnya

yang relative lebih sedikit maka tidak perlu biaya yang lebih. Dan keuntungan lainnya

adalah bisnis online ini mudah di akses oleh siapa saja dan dimana saja, tak heran

peminat online shop pun juga tinggi.

Kian lama kian bertambah pengusaha atau pedangan yang melakukan perdagangan

secara online. Maka kini dikenal lah istilah online shopping untuk kegiatan berbelanja

lewat media online. Yang berakar dari jejaring sosial sebagai tempat usaha, kini

beberapa toko website tertentu yang memang menggunakan media online sebagai

2

Page 3: STUDI KASUS.doc

tempat dagangan, juga mulai mengiklankan secara khusus untuk berbelanja secara

online di beberapa media. Tak heran jika kini online shopping telah menjadi salah satu

gaya hidup msyarakat modern. Karena pertumbuhan serta perkembangannya yang

pesat menjadikan online sopping sebuah trend yang banyak diikuti saat ini. Maraknya

online shop di jejaring sosial menjadi manambah daftar panjang pengguna online shop.

Dari beberapa kasus yang terlihat di berbagai media berita menunjukkan sebagian

besar pelajar atau kalangan remaja pernah melakukan online hopping. Bedasarkan hasil

riset yang dilakukan bersama antara TNS Indonesia dan Yahoo! Indonesia di Jakarta

pada 20 Maret 2009 menunjukkan bahwa kalangan remaja usia antara 15 sampai 19

tahun mendominasi pengguna internet di Indonesia. Disebutkan pula bahwa, dalam satu

bulan terakhir, 1 dari 3 penduduk perkotaan di Indonesia mengakses internet. Di

simpulkan bahwa pengguna akses internet di Indonesia didominasi oleh remaja. Yang

mana remaja usia 15-19 tahun disebut mencakup 64 persen dari pengguna Internet di

Indonesia. Data lain yang peneliti dapatkan dari karya penelitian yang di lakukan oleh

Monica Forolus menunjukkan angka yang cukup mengejutkan akan perilaku online

shopping. Saat ini, di Indonesia sendiri jumlah pengunjung shopping online bisa

mencapai 73% perharinya. Dengan masing-masing konsumen 65% wanita dan 35%

kaum pria (Forolus, 2012). Untuk pertumbuhan toko online sendiri terus mengalami

peningkatan. Ini dikarenakan oleh pertumbuhan jumlah pengguna Internet yang juga

meningkat. Melihat data yang fantastic ini membuat peneliti semakin tergerak untuk

mencaritahu penyebab apa di balik fenomena yang muncul tersebut. Peneliti tertarik

untuk mengetahui lebih lanjut akan apa yang melatarbelakangi seseorang untuk

melakukan online shoping. Oleh karenanya peneliti mengadakan studi kasus ini untuk

dapat mengetahui dan memperjelas factor-faktor apa saja yang mendasari seseorang

untuk melakukan pembelanjaan secara online

1.2 Rumusan Masalah

Bedasarkan dari pemaparan diatas peneliti ingin mengetahui factor-faktor apakah yang

mendasari individu melakukan online shopping

3

Page 4: STUDI KASUS.doc

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Studi Kasus

Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban atas masalah-

masalah yang telah dikemukakan diatas. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi individu sehingga memilih

berbelanja secara online.

b. Untuk mengetahui factor-faktor apa saja melatar belakangi pemilihan online

shopping sebagai media berbelanja

2. Manfaat Studi Kasus

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai berikut:

a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan teori

dalam ilmu psikologi khususnya studi mengenai sosial, sumber daya manusia

serta perilaku konsumen

b. Kegunaan Praktis

Hasil studi kasus ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam memahami

kebudayaan masyarakat kontenporer lewat pola interaksi sosialnya.

4

Page 5: STUDI KASUS.doc

BAB II

Metode Pengumpulan Data

2.1 Observasi Kasus

2.1.1 Teknnik Observasi

a. Time sampling

Peneliti melakukan observasi pada waktu dan kejadian tertentu saja. Peneliti

mengobservasi responden saat menggunakan jejaring social atau sekedar

menggunakan internet pada media apapun. Observasi dilakukan ketika jam istirahat,

sgd serta perpustakaan

b. Method of recording data

Untuk metodenya yaitu apa yang dilihat itu yang dicatat. Hanya melihat dan tidak terlibat

secara langsung terhadap responden. Dengan melakukan observation non-participant.

Ini di maksdukan untk menjaga perilaku responden agar tidak terdapat faking.

2.1.2 Subyek Observasi

I. Subyek 1

Nama : AA

Umur : 20 th

Status : Mahasiswa

Alamat : Gatot Subroto

Agama : Hindu

Anak ke : Pertama dari tiga bersaudara

Ayah : Kontraktor

Ibu : IRT dan Wiraswasta

Gambaran secara menyeluruh tentang subjek

a) Penampilan Fisik Responden

Responden memilki rambut hitam pendek terurai. Perawakan tubuh yang tidak

terlalu tinggi dan bentuk badan yang sedikit berisi. Responden memiliki beberapa

5

Page 6: STUDI KASUS.doc

tahi lalat di sekitar mukanya. Bahu bagian kanan responden berada sedikit lebih

rendah di banding bahu kananya.

b) Penampilan pribadi subjek

Setiap harinya responden lebih sering mengenakan celana panjang gelap.

Responden selalu menggunakan pakaian dengan warna-warna cerah. Selain itu

responden dulunya selalu aktif dalam kegiatan kemahasiswaan tapi tidak untuk

sekarang. Respon tidak begitu sering berjalan dengan teman-temannya. Saat

pergi istirahan responden lebih suka untuk pulang atau hanya sekedar duduk di

perpustakaan. Teman dekat responden hanya 4 orang saja, karena responden

lebih sering terlihat bersama ketika berada pada 4 orang temannya tersebut.

II. Subyek 2

Nama : ND

Umur : 21 th

Status : Mahasiswa

Alamat : Renon

Agama : Hindu

Anak ke : Pertama dari dua bersaudara

Ayah : Wirausaha

Ibu : IRT

Gambaran secara menyeluruh tentang subjek

a) Penampilan Fisik Responden

Responden memilki rambut hitam panjang sedada yang tidak begitu tebal.

Bentuk muka yang cukup panjang dengan dagunya yang lancip. Perawakan

tubuh kurus dengan bagian bahu yang lebar. Bagian lengan serta pergelangan

tangan responden ramping. Jari-jari tangannya panjang juga lentik

b) Penampilan pribadi subjek

Responden selalu datang lebih siang di bandingkan teman-teman lainnya.

Responden tidak pernah duduk pada tempat duduk yang sama. Terkadang aktif

6

Page 7: STUDI KASUS.doc

di dalam kelas pada mata kuliah tertentu. Nilai responpun baik dan dikenal cukup

pintar di kelas. Responden di kenal dengan pemiliki grub pertemanan yang

banyak pada pembelanjaan online

III. Subyek 3

Nama : DK

Umur : 20 th

Status : Mahasiswa

Alamat : Tuban

Agama : Islam

Anak ke : Kedua dari dua bersaudara

Ayah : Wiraswasta

Ibu : IRT

Gambaran secara menyeluruh tentang subjek

a) Penampilan Fisik Responden

Perawakannya yang kecil dengan badan yang kurus tinggi. Rambut responden

hitam gelap dan jatuh. Responden memiliki bentuk muka yang sedikit bulat

keatas dengan dagu panjang dan tulang pipi yang rendah. Responden memiliki

rambut yang panjang serta lebat di bagian lengan dan kaki serta di bagian atas

bibirnya.

b) Penampilan pribadi subjek

Responden jarang terlihat di sekitar kampus. Responden memilki hobi terhadap

dunia internet. Ketika responden berada di luar perkuliahan responden selalu

membawa laptop terus bersamanya. Responden juga memiliki gaya fashion

terkini. Banyak dari teman responden yang menyebutnya sebagai orang paling

up date tentang fashion.

7

Page 8: STUDI KASUS.doc

8

2.1.3 Hasil Observasi

a. Responden 1 (AA)

Observasi Hari pertama

Tanggal : 13 September 2012

Pukul : 02.00 - 02.30

Lokasi : Kampus

Pada observasi hari pertama, dilakukan tanggal 13 september 2012 pada pukul

02.00 sampai 03.00 am, sesaat setelah mata kuliah selesai. Ketika itu responden

bersama seorang temannya, dan ketika duduk responden mulai membuka

laptopnya dan memperlihatkan foto-foto barang baru yang di dapatnya dari

internet. Sambil melihat laptop sesekali responden melihat hpnya. Pertama

responden melihat jejaring sosial berupa twitter selama 5 menit kurang. Lalu

menggantinya dengan facebook. Lalu respoden membuat status baru kemudian

menuju profile teman yang memiliki online shop. hal ini terus berlanjut sampai

setengah jam ke depan

Observasi hari kedua

Tanggal : 22 Oktober 2012

Pukul : 01.40 - 02.30

Lokasi : Perpustakaan

Observasi kali ini dilakukan di perpustakaan. Ketika itu responden mengenakan

baju coklat dengan bawahan berwarna gelap. Responden duduk di baris ke dua

dari kanan jalan pintu masuk perpustakaan. Saat itu terdapat 6 orang yang duduk

didepan dan samping kiri responden. Responde menulis sambil menggunakan

earphone dengan sesekali menoleh kearah kiri dan samping. 7 menit berlalu

responden beralih pada handphone nya sambil dan melihat account twitternya.

Lalu responden kembali menulis, sampai baris terakhir pada lembar buku yang di

tulisny. Responden melihat handphonenya kembali untuk mengecek semua

kontak BBM dan terhenti di BBM group. 2 menit waktu yang di habiskan

responden untk melihat gambar-gambar pada layar handphonenya. Kemudian

responden kembali membuka account twitternya dan mengetik pada kolom yang

ada di layar tersebut. 3 menit berlalu responden mengambil pulpen dan menulis

kembali pada kertas di halaman baru. Responden terus menulisnya hingga

setengah halam terisi penuh. Kembali responden mengambil handphone dan

melihat account twitternya untuk beberapa saat lalu mengetik kembali pada

keybord handphonenya.

Page 9: STUDI KASUS.doc

responden mengambil handphone dan melihat account twitternya untuk beberapa

saat lalu mengetik kembali pada keybord handphonenya.

Observasi hari ketiga

Tanggal : 29 Oktober 2012

Pukul : 08.30 - 09.00

Lokasi : Depan Pintu Kelas

Responden berada di depan kelas dengan pintu kelas terbuka. Mata kuliah hari itu

belum di mulai, responden datang lebih awal sambil membawa beberapa kertas di

tangan kanannya. Responden mempersiapkan presetasi untuk mata kuliah yang

akan dimulai. Semenit pertama responden membuka tas dan merogoh sambil

melihat kedalam tas dan sesekali melihat keluar tas sambil tangan kanan memegang

kantong sebelah kanan dan kiri. Lalu responden membuka semua bagian yang ada

pada tasnya dengan tangan kanan membuka resleting tas lalu tangan kiri

memegang kantong kiri. Kemudian kedua tangan responden masuk pada bagian

tengah tas yang sudah di buka lebar sebelumnya. Lalu tangan kananya keluar

sambil memegang handphone lalu kembali duduk. Responden membiarkan tasnya

begitu saja masih dengan kondisi terbuka pada beberapa bagian tengah dan depan.

Responden hanya duduk sambil terus melihat handphone selama lebih dari 5 menit.

Tiga kali responden mengetik dan sisanya hanya menggerak-gerakan jempolnya

naik dan turun. Lalu responden melihat lurus sambil menoleh ke kanan dan depan

kiri. Kembali responden melihat handphone sampai datang 2 orang temannya lalu

bersama mereka responden masuk dengan tetap memegang handphone di tangan

kanan dan kiri mengambil kertas kemudian mengapitnya di ketikak kanan lalu meraih

tas dengan tangan kiri. Sambil berjalan responden masih melihat layar handphone

dan tetap menggerakkan jempolnya naik turun

Observasi hari keempat

Tanggal : 2 November 2012

Pukul : 18.00 – 20.00

9

Observasi hari ketiga

Tanggal : 29 Oktober 2012

Pukul : 08.30 - 09.00

Lokasi : Depan Pintu Kelas

Responden berada di depan kelas dengan pintu kelas terbuka. Mata kuliah hari itu

belum di mulai, responden datang lebih awal sambil membawa beberapa kertas di

tangan kanannya. Responden mempersiapkan presetasi untuk mata kuliah yang

akan dimulai. Semenit pertama responden membuka tas dan merogoh sambil

melihat kedalam tas dan sesekali melihat keluar tas sambil tangan kanan

memegang kantong sebelah kanan dan kiri. Lalu responden membuka semua

bagian yang ada pada tasnya dengan tangan kanan membuka resleting tas lalu

tangan kiri memegang kantong kiri. Kemudian kedua tangan responden masuk

pada bagian tengah tas yang sudah di buka lebar sebelumnya. Lalu tangan

kananya keluar sambil memegang handphone lalu kembali duduk. Responden

membiarkan tasnya begitu saja masih dengan kondisi terbuka pada beberapa

bagian tengah dan depan. Responden hanya duduk sambil terus melihat

handphone selama lebih dari 5 menit. Tiga kali responden mengetik dan sisanya

hanya menggerak-gerakan jempolnya naik dan turun. Lalu responden melihat lurus

sambil menoleh ke kanan dan depan kiri. Kembali responden melihat handphone

sampai datang 2 orang temannya lalu bersama mereka responden masuk dengan

tetap memegang handphone di tangan kanan dan kiri mengambil kertas kemudian

mengapitnya di ketikak kanan lalu meraih tas dengan tangan kiri. Sambil berjalan

responden masih melihat layar handphone dan tetap menggerakkan jempolnya naik

turun

Observasi hari keempat

Tanggal : 2 November 2012

Pukul : 18.00 – 20.00

Lokasi : SGD

SGD baru saja berlangsung, responden mengambil handphonenya lalu menekan

beberapa kali pada keypad dan meletaknya di samping kiri depan kertas di meja.

Selama sgd berlangsung responden menulis dan berbicara dengan teman

sebelahnya kemudian mulai melirik kearah handphone yang menyala lampunya

secara periodic. Kembali responden menulis lalu menoleh kearah handphone dan

menekan keypad sambil memegang pulpen tanpa merubah posisi duduknya ketike

menulis. Responden melanjutkan kembali menulis. Setelah sgd selesai responden

meletakkan pulpen lalu mengambil handphone dan mulai mengetik pada keypad

untuk beberapa saat.

Page 10: STUDI KASUS.doc

Lokasi : SGD

SGD baru saja berlangsung, responden mengambil handphonenya lalu menekan

beberapa kali pada keypad dan meletaknya di samping kiri depan kertas di meja.

Selama sgd berlangsung responden menulis dan berbicara dengan teman

Bersamaan itu teman-teman sgd responden mulai berkemas dan keluar dari ruang

sgd. Masih berada di dalam responden tetap memegang handphone lalu kembali

meletaknya ke dalam kantong dan mulai berkemas.

a. Responden 2 (ND)

Observasi Pertama

Tanggal : 9 November 2012

Pukul : 09.13 - 09.30

Lokasi : Kantin

Pada observasi hari pertama, responden lakukan di kantin kampus. Saat itu

responden masih duduk sendiri dan memegang handphoneny. Dengan mengetik

dan sekali mengambil minum yan gada di depannya untuk di minum sambil jempol

tangan kanan responden bergerak naik turun. Kemudian responden memesan

makanan sambil memindahkan handphone ke tangan sebelah kiri. Lalu kembali

memegang dengan kedua tangannya dan mengetik dengan pandangan terus lurus

mengarah layar. Responden terus memegang handphonenya sampai makanan yang

di pesan tiba dan respondenpun meletakkan handphonenya di sebelah kiri

mangkoknya. Lalu mulai mengambil sendok garpu dan makan. Selama makan

responden melihat handphonenya sebanyak dua kali dan memencet dan menyentuh

keypadnya sebanyak sekali. Lalu kembali meneruskan makanya.

Observasi Kedua

Tanggal : 9 November 2012

Pukul : 01.40 - 02.10

Lokasi : Kantin

Istirahat kedua ini kembali responden menuju kantin dan memilih duduk di tempat

berbeda dari istirahat pertamanya tadi. Responden jalan bersama tiga orang

temannya. Saat itu terdapat orang temannya memegang handphone dengan jenis

10

Bersamaan itu teman-teman sgd responden mulai berkemas dan keluar dari ruang

sgd. Masih berada di dalam responden tetap memegang handphone lalu kembali

meletaknya ke dalam kantong dan mulai berkemas.

b. Responden 2 (ND)

Observasi Pertama

Tanggal : 9 November 2012

Pukul : 09.13 - 09.30

Lokasi : Kantin

Pada observasi hari pertama, responden lakukan di kantin kampus. Saat itu

responden masih duduk sendiri dan memegang handphoneny. Dengan mengetik dan

sekali mengambil minum yan gada di depannya untuk di minum sambil jempol tangan

kanan responden bergerak naik turun. Kemudian responden memesan makanan

sambil memindahkan handphone ke tangan sebelah kiri. Lalu kembali memegang

dengan kedua tangannya dan mengetik dengan pandangan terus lurus mengarah

layar. Responden terus memegang handphonenya sampai makanan yang di pesan

tiba dan respondenpun meletakkan handphonenya di sebelah kiri mangkoknya. Lalu

mulai mengambil sendok garpu dan makan. Selama makan responden melihat

handphonenya sebanyak dua kali dan memencet dan menyentuh keypadnya

sebanyak sekali. Lalu kembali meneruskan makanya.

Observasi Kedua

Tanggal : 9 November 2012

Pukul : 01.40 - 02.10

Lokasi : Kantin

Istirahat kedua ini kembali responden menuju kantin dan memilih duduk di tempat

berbeda dari istirahat pertamanya tadi. Responden jalan bersama tiga orang

temannya. Saat itu terdapat orang temannya memegang handphone dengan jenis

sama dengan responden. Responden pun berjalan dengan memegang handphonenya

hingga samapi di tempat duduk. Masih memegang dan melihat handphone responden

melepaskan tasnya dan mulai menyenderkan punggungnya pada sisi bangku.

Kemudian teman responden ikut duduk di sebelahnya, sempat diantara mereka

berbicara satu sama lain hanya sebuah tanya jawab. Dan teman responden melihat

responden masih memegang handphonenya dan tidak berkata apap hanya melihat

lurus kea rah handphonenya. Setelahnya teman responden juga saling mengambil

handphone masing-masing dan mulai mengerak-gerakan jempol mereka ke atas dan

kebawah.

Page 11: STUDI KASUS.doc

sama dengan responden. Responden pun berjalan dengan memegang

handphonenya hingga samapi di tempat duduk. Masih memegang dan melihat

handphone responden melepaskan tasnya dan mulai menyenderkan punggungnya

pada sisi bangku. Kemudian teman responden ikut duduk di sebelahnya, sempat

diantara mereka berbicara satu sama lain hanya sebuah tanya jawab. Dan teman Ini

terus berlangsung selama tiga menit. Akhirnya di putus dengan responden yang

berbicara sambil berancak menuju warung di depan meja mereka. Tidak lama di ikuti

oleh salah seorang teman responden dan kembali lagi secara bersama. Dan saat itu

responden masih membawa handphonenya dan kembali dudu lalu meletakannya di

meja

Observasi Ketiga

Tanggal : 13 November 2012

Pukul : 08.45 – 09.00

Lokasi : Kampus

Kali ini observasi berada pinggir kampus responden. Responden menunggu teman

yang sudah berjanji untuk bertemu. Sebelum tiba di tempat responden berjalan dan

sempat tiga kali melihat handphone sambil bergantian melihat jam tangan.

Responden masih berjalan dengan memegang handphone di tangan kirinya.

Responden kemudian tiba di tempat dan duduk. Responden melihat sekeliling

dengan kepala mengarah keatas dan badan di angkat sesaat kemudian duduk

kembali. Setelah itu responden membuka tas, sambil melihat handphone yang

berbunyi sesaat setelah responden membuka tas. Saat melihat handphonenya

tersebut tangan kanan responden tetap membuka kemudian menutup tasnya

kembali dengan kecepatan yang lebih rendah disbanding awal responden membuka

sesaat sebelum handphonenya berbunyi. Selama menunggu responden hanya

menggunakan waktu satu menit untuk tidak memegang serta melihat handphone.

Sisanya responden terus memegang dan melihat handphonenya. Selama megang

handphone responden tidak berganti tempat duduk hanya menggerakkan kepala

dan lenganya.

Observasi Keempat

Tanggal : 13 November 2012

Pukul : 02.00 – 02.20

11

terus berlangsung selama tiga menit. Akhirnya di putus dengan responden yang

berbicara sambil berancak menuju warung di depan meja mereka. Tidak lama di ikuti

oleh salah seorang teman responden dan kembali lagi secara bersama. Dan saat itu

responden masih membawa handphonenya dan kembali dudu lalu meletakannya di

meja

Observasi Ketiga

Tanggal : 13 November 2012

Pukul : 08.45 – 09.00

Lokasi : Kampus

Kali ini observasi berada pinggir kampus responden. Responden menunggu teman

yang sudah berjanji untuk bertemu. Sebelum tiba di tempat responden berjalan dan

sempat tiga kali melihat handphone sambil bergantian melihat jam tangan.

Responden masih berjalan dengan memegang handphone di tangan kirinya.

Responden kemudian tiba di tempat dan duduk. Responden melihat sekeliling

dengan kepala mengarah keatas dan badan di angkat sesaat kemudian duduk

kembali. Setelah itu responden membuka tas, sambil melihat handphone yang

berbunyi sesaat setelah responden membuka tas. Saat melihat handphonenya

tersebut tangan kanan responden tetap membuka kemudian menutup tasnya kembali

dengan kecepatan yang lebih rendah disbanding awal responden membuka sesaat

sebelum handphonenya berbunyi. Selama menunggu responden hanya

menggunakan waktu satu menit untuk tidak memegang serta melihat handphone.

Sisanya responden terus memegang dan melihat handphonenya. Selama megang

handphone responden tidak berganti tempat duduk hanya menggerakkan kepala dan

lenganya.

Observasi Keempat

Tanggal : 13 November 2012

Pukul : 02.00 – 02.20

Lokasi : Kantin

Observasi selanjutnya reponden berada di kantin sedang berbelanja handphone di

tangan kiri dan uang di tangan kanan lalu membayarkannya pada pedangan kantin.

Responden menuju tempat duduk kosong di sudut ruangan. Ketika akan duduk

responden melihat handphonenya dekat, dengan menaikkan posisi hanphone di

tanganya ke arah dekat dengan mata sembari duduk perlahan. Responden masih

memegang kresek belanjaannya dan mengetik-ketik keypad handphonenya. Lalu

mengangkat kepala dengan menggigit bibir bawah lalu kembali mnaruh pandanganya

pada layar handphone.

Page 12: STUDI KASUS.doc

Lokasi : Kantin

Observasi selanjutnya reponden berada di kantin sedang berbelanja handphone di

tangan kiri dan uang di tangan kanan lalu membayarkannya pada pedangan kantin.

Responden menuju tempat duduk kosong di sudut ruangan. Ketika akan duduk

responden melihat handphonenya dekat, dengan menaikkan posisi hanphone di

Selama berada disana responden hanya melihat layar handphon dan terus

mengetik. Sampai teman responden datang dan duduk di samping kanan

responden, responden tidak memberikan respon apapun dan masih melihat lurus ke

arah layar handphone

b. Responden 3 (HL)

Observasi Pertama

Tanggal : 12 November 2012

Pukul : 11.10 – 11.30

Lokasi : SGD

Responden masuk ke ruang sgd dengan nafas yang begitu cepat, responden hanya

membawa sebuah leptop yang diletakkan di dadanya. Kemudian responden duduk

dan meletakannya di meja. Kemudian responden mengambil handphone dari

kantongnya, memencet sebuah tombol kemudian memasukkannya kembali ke

kantong. Lalu responden membuka leptopnya dan menunggu hingga leptop menyala

sempurna. Segera mengaktifkan koneksi wifi pada leptopnya kemudian

membiarkannya. Responden lanjut menulis pada kertas yang berada di tengah-

tengah meja. Selama diskusi di mulai responden hanya berada di depan leptonya

dan tidak aktif bertanya. Hanya sesekali melihat kearah kelompok dan mengangguk

tiga kali. Kemudian dikembali mengarahkan mata dan tanganya pada crusor leptop

dan menggerak-gerakkan jari tengahnya. Selama membuka leptop responden hanya

mengetik 2-3 kata serta memencet 1-2 tombol sama secara berulang. Sisanya

responden hanya mengerak-gerakan jarinya pada media bidang letak crusor leptop

Observasi Kedua

Tanggal : 12 November 2012

Pukul : 02.00 - 03.00

12

Selama berada disana responden hanya melihat layar handphon dan terus

mengetik. Sampai teman responden datang dan duduk di samping kanan

responden, responden tidak memberikan respon apapun dan masih melihat lurus ke

arah layar handphone

c. Responden 3 (DK)

Observasi Pertama

Tanggal : 12 November 2012

Pukul : 11.10 – 11.30

Lokasi : SGD

Responden masuk ke ruang sgd dengan nafas yang begitu cepat, responden hanya

membawa sebuah leptop yang diletakkan di dadanya. Kemudian responden duduk

dan meletakannya di meja. Kemudian responden mengambil handphone dari

kantongnya, memencet sebuah tombol kemudian memasukkannya kembali ke

kantong. Lalu responden membuka leptopnya dan menunggu hingga leptop menyala

sempurna. Segera mengaktifkan koneksi wifi pada leptopnya kemudian

membiarkannya. Responden lanjut menulis pada kertas yang berada di tengah-

tengah meja. Selama diskusi di mulai responden hanya berada di depan leptonya

dan tidak aktif bertanya. Hanya sesekali melihat kearah kelompok dan mengangguk

tiga kali. Kemudian dikembali mengarahkan mata dan tanganya pada crusor leptop

dan menggerak-gerakkan jari tengahnya. Selama membuka leptop responden hanya

mengetik 2-3 kata serta memencet 1-2 tombol sama secara berulang. Sisanya

responden hanya mengerak-gerakan jarinya pada media bidang letak crusor leptop

Observasi Kedua

Tanggal : 12 November 2012

Pukul : 02.00 - 03.00

Lokasi : Perpustakan

Kali ini responden berada di perpustakan. Responden tidak membawa tas dan

hanya membawa sebuah leptop serta earphone. Lalu duduk di pojok rak sebelah

kanan paling kiri. Reponden membuka file document kemudian membuka media

player. Setelahnya reponden mengklik media browser dan meminimizekannya.

Kembali ke word responden pun mengetik selama kurang dari 8 menit. Lalu

Page 13: STUDI KASUS.doc

Lokasi : Perpustakan

Kali ini responden berada di perpustakan. Responden tidak membawa tas dan

hanya membawa sebuah leptop serta earphone. Lalu duduk di pojok rak sebelah

kanan paling kiri. Reponden membuka file document kemudian membuka media

player. Setelahnya reponden mengklik media browser dan meminimizekannya.

Kembali ke word responden pun mengetik selama kurang dari 8 menit. Lalu

responden membuka kembali laman browser yang di buka nya diawal. Responden

membuka facebook dan google pada tab berbeda. Responden membuka satu

persatu profil teman yang banyak berisi gambar barang berupa tas dan sepatu.

Terdapat 4 buah laman baru yang di buka dan kesemuanya terdapat gambar-

gambar sepatu, tas, dan pakaian. Berkali-kali responden menaik turunkan scroll

pada sisi layar. Setelah hampir setengah jam kembali responden membuka laman

document wordnya. Kembali mengetik untk 5 menit lalu mengecek kembali laman

facebook baru yang di buka sebelumnya. Sudah berganti dengan profil lain yang

berbeda dari 4 laman sebelumnya. Responden melihat komentar dari berbagai

orang yang terdapat di bawah foto tas yang terdapat di laman sebelumnya.

Responden masih menggunakan internet sampai jam menunjukan pukul 3 dan

responden pun bersiap-siap untuk beranjak dari kursi dan pergi menuju pintu

perpustakaan

Observasi Ketiga

Tanggal : 14 Oktober 2012

Pukul : 08.30 - 08.40

Lokasi : Kampus

Responden berada di depan perpustakaan sambil memegang handphone dan

menggeser-geser layarnya. Respnden membuka situs brower pencari dan mulai

mengetik-ketik sambil mulai masuk perlahan ke dalam perpustakan. Responden

kemudian menuju front desk perpustakan dan berbicara sebentar dengan petugas

dan duduk di samping kursi besar dan masih melihat handphonenya. Selama duduk

responden hanya memegang handphone dan tidak menyadari bahwa ada

seseorang yang akan memindahkan kursi besar itu ke samping kirinya. Ketika di

tegur responden tidak memberi respon apa-apa sampai petugas tersebut menepuk

pundak kanan responden dan respondepun melihat ke atas dan meminta maaf

13

responden membuka kembali laman browser yang di buka nya diawal. Responden

membuka facebook dan google pada tab berbeda. Responden membuka satu

persatu profil teman yang banyak berisi gambar barang berupa tas dan sepatu.

Terdapat 4 buah laman baru yang di buka dan kesemuanya terdapat gambar-gambar

sepatu, tas, dan pakaian. Berkali-kali responden menaik turunkan scroll pada sisi

layar. Setelah hampir setengah jam kembali responden membuka laman document

wordnya. Kembali mengetik untk 5 menit lalu mengecek kembali laman facebook

baru yang di buka sebelumnya. Sudah berganti dengan profil lain yang berbeda dari 4

laman sebelumnya. Responden melihat komentar dari berbagai orang yang terdapat

di bawah foto tas yang terdapat di laman sebelumnya. Responden masih

menggunakan internet sampai jam menunjukan pukul 3 dan responden pun bersiap-

siap untuk beranjak dari kursi dan pergi menuju pintu perpustakaan

Observasi Ketiga

Tanggal : 14 Oktober 2012

Pukul : 08.30 - 08.40

Lokasi : Kampus

Responden berada di depan perpustakaan sambil memegang handphone dan

menggeser-geser layarnya. Respnden membuka situs brower pencari dan mulai

mengetik-ketik sambil mulai masuk perlahan ke dalam perpustakan. Responden

kemudian menuju front desk perpustakan dan berbicara sebentar dengan petugas

dan duduk di samping kursi besar dan masih melihat handphonenya. Selama duduk

responden hanya memegang handphone dan tidak menyadari bahwa ada seseorang

yang akan memindahkan kursi besar itu ke samping kirinya. Ketika di tegur

responden tidak memberi respon apa-apa sampai petugas tersebut menepuk pundak

kanan responden dan respondepun melihat ke atas dan meminta maaf keudian

bergesar kearah lain. Saat bergeserpun responden masih menatap layar

handphonenya. Setelahnya responden beranjak dan berdiri sambil merapikan

bawahnnya dan kembali melihat layar handphonya tanpa mengetik atau mengeser

layarnya. Responden berjalan sambil melihat terus layarnya lalu kembali melihat

petugas dan pamit keluar. Setelah berada di luar responden berdiri cukup lama di

depan pintu sampai datang seorang yang mengarah masuk ke dalam perpustakan

dan responden baru menyadarinya dan minggir selangkah tetap kembali melihat layar

handphonnya. Setelah kurang dari dua menit berdiri responden menjauhkan posisi

handphone dari arah mukanya menuju kantong samping bawahannya. Kemudian

berjalan lurus dan keluar gedung

Page 14: STUDI KASUS.doc

keudian bergesar kearah lain. Saat bergeserpun responden masih menatap layar

handphonenya. Setelahnya responden beranjak dan berdiri sambil merapikan

bawahnnya dan kembali melihat layar handphonya tanpa mengetik atau mengeser

layarnya. Responden berjalan sambil melihat terus layarnya lalu kembali melihat

petugas dan pamit keluar. Setelah berada di luar responden berdiri cukup lama di

depan pintu sampai datang seorang yang mengarah masuk ke dalam perpustakan

dan responden baru menyadarinya dan minggir selangkah tetap kembali melihat

Observasi Keempat

Tanggal : 14 Oktober 2012

Pukul : 02.00 – 02.15

Lokasi : SGD

Responden berada di sgd bersama beberaa temannya. Responden berbincang

dengan teman sambil tertawa beberapa kali. Dengan posisi badan yang lurus

menghadap leptop dan terus berbicara tanpa melihat lawan bicaranya. Sekali

responden melihat lawan bicaranya setelah memencet tombol enter pada lepinya.

Kali ini responden membuka gerai toko online sepatu. Dan mendownload beberapa

gambar. Sambil sesekali melihat handphone lalu kembali mengetik. Setelah

downlodannya selesai kembali responden membuka facebook dan mengganti

status. Kemudian membuka laman baru yang sama dengan yang tadi pagi. Tetap

berada di depan lepi responden masih menimpali percakapn dari teman yang

berada di samping responden. Akan tetapi pandangan responden tetap tertuju pada

lepi yang ada didepannya. Percakapan terus berlanjut selama kurang lbih sebelas

menit. Kemudian teman responden keluar sgd dan responden tidak berkata apapun

dan tetap menggerak-gerakan crusor pada leptopnya

14

Observasi Keempat

Tanggal : 14 Oktober 2012

Pukul : 02.00 – 02.15

Lokasi : SGD

Responden berada di sgd bersama beberaa temannya. Responden berbincang

dengan teman sambil tertawa beberapa kali. Dengan posisi badan yang lurus

menghadap leptop dan terus berbicara tanpa melihat lawan bicaranya. Sekali

responden melihat lawan bicaranya setelah memencet tombol enter pada lepinya.

Kali ini responden membuka gerai toko online sepatu. Dan mendownload beberapa

gambar. Sambil sesekali melihat handphone lalu kembali mengetik. Setelah

downlodannya selesai kembali responden membuka facebook dan mengganti

status. Kemudian membuka laman baru yang sama dengan yang tadi pagi. Tetap

berada di depan lepi responden masih menimpali percakapn dari teman yang

berada di samping responden. Akan tetapi pandangan responden tetap tertuju pada

lepi yang ada didepannya. Percakapan terus berlanjut selama kurang lbih sebelas

menit. Kemudian teman responden keluar sgd dan responden tidak berkata apapun

dan tetap menggerak-gerakan crusor pada leptopnya

Page 15: STUDI KASUS.doc

2.2 Wawancara Kasus

2.2.1 Teknik Wawancara

Teknik yang di gunakan peneliti adalah dengan beberapa pendekatan. Dalam setiap

wawancara terdapat perubahan-perubahan yang tidak terduga. Karena menyesuaikan

keadaan ketika wawancara, keadaan responden serta bagaimana responden merespon

pertanyaan dari peneliti. Dalam tekniknya peneliti mengunakan wawancara terstruktur.

Dimana pertanyaan serta topic utama dari tujuan pengadaan wawancara ini dibuat

secara sistematis. Dengan membuat pedoman wawancara sebelum melakukan

wawancara. Terdapat tiga buah sub topic yang sudah di beri masing-masing sepuluh

pertanyaan yang nantiya akan selalu di lakuakn probing pada tiap-tiap bagian.

2.2.2 Subyek Wawancara

Setiap responden mendapatkan pertanyaan yang sama dan dengan jumlah yang sama.

Selain Responden utaman, peneliti juga mewawancara teman-teman responden serta

staff bagian perpustakaan.

2.2.3 Hasil Wawancara

a. Responden 1 (AA)

12 Oktober 2012

Café

Dari hasil wawancara di dapatkan bahwa responden memiliki intensitas

menggunakan internet yang sering. Karena internet bagi responden penting dalam

pemberian informasi yang dibutuhkan. Selain itu internet juga menjadi sarana

komunikasi lewat jejaring social yang dimiliki. Jejaring social ini menjadi tempat

yang sering di akses responden tanpa henti dalam setiap harinya. Dan untuk

perilaku membeli secara online responden tidak melakukannya sesering mungkin.

Responden hanya membeli secara online dengan beberapa keadaan tertentu

15

Page 16: STUDI KASUS.doc

seperti ketika ada sesuatu yang memang di sukai ketika meliahat-lihat lewat

internet. Dan hanya mulai membeli pada saat barang yang dinginkan responden

dapat dijumpainya pada online shop yang dimiliki oleh teman yang di kenalnya.

Dengan beigtu responden dapat percaya untuk menghindari penipuan yang dapat

terjadi pada pembelanjaan secara online. Hal yang membuat responden memilih

online karena begitu mudah untuk mendapatkan barangnya tanpa mesti pergi ke

suatu tempat. Dapat menghemat waktu serta tenaga responden. Pertimbangan lain

dari responden adalah trens baju yang ada di toko tidak mampu bersaing dengan

tren fashion terkini. Sedangkan untuk online sendiri menurut responden lebih cepat

perubahan fashionnya dan model-modelnya selalu baru. Dan dari ukuran harga juga

tidak jauh lebih mahal dari harga barang di toko.

b. Responden 2 (ND)

Untuk responden kedua melihat internet sebagi sebuah hal yang penting dan sudah

lumrah di masyarakat. Internet sudah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat

sekarang. Banyak hal yang sudah menggunakan internet sehingga mempermudah

banyak hal dalam kehidupan sehari-hari. Internet juga menjadi media utama dalam

mendukung proses pendidikan. Serta menjadi informasi utama yang dipilih orang

zaman sekarang yang serba cepat. Selain itu internet juga sudah menjadi bagian

gaya hidup keluarga responden. Karena orang tua responden memang mempunyai

usaha melalui media online. Responden sering melakukan kegiatan menggunakan

internet dan tidak pernah mati jaringan internetnya. Tentunya responden sering

mengahabiskan waktu di depan leptop. Hal ini juga membuat responden menjadi

apatis terhadap lingkungan

c. Responden 3 (HL)

Responden melihat internet sebagai media yang sangat penting dalam kehidupan.

Rsponden beranggapan bahwa saat ini semuanya terhubung melalui internet. Dan

internet merupakan media yang mempermudah kehidupan sehari-hari. Mulai dari

belanja hingga memabntu dalam perkuliahan responden, dalam melihat jejaring

social responden tidak menaruh perhatian lebih karena rsponden tertarik dengan

fashion. Oleh karenanya responden banyak membuka situs-situs fasion dan

melakukan jejaring social melalui situs tersebut. Situs online menjadi sebuah situs

16

Page 17: STUDI KASUS.doc

wajib yang harus di kunjungi bagi responden. Dengan begitu responden dapat

menambah wawasan terkini tentang mode fashion. Selain itu juga sebagai media

refrensi responden untuk mebuat model-model baru. Responden juga suka

melakukan pemesanan baju dengan designnya sendiri melalui online. Pertimbangan

responden akan online shoping karena responden tidak memiliki banyak waktu

untuk melakukan pebelanjaan secara langsung, akan tetapi reponden lebih memilih

belanja langsung jika memiliki banyak waktu. Karena waktu yang sedikit membuat

responden memilih untuk menggunakan media onlinse sebagai sarana belanja

2.3 Alat pengumpulan data lainnya

a. Note

Berupa catatan-catatan kecil dari setiap wawancara yang di lakukan. Selain itu

sebagai pegangan dalam melakukan observasi sehingga di harapkan tidak

melewatkan beberapa bagian yang sudah di observasi.

b. Recorder

Peneliti juga menggunakan perekam dalam ber wawancara. Hal ini dilakukan untuk

mengoreksi kembali hasil catatan-catatan yang dilakukan ketika di lapangan. Juga

sebagai upaya untuk mengurangi penilaian secara subjektifitas dari peneliti.

17

Page 18: STUDI KASUS.doc

BAB III

ANALISIS DAN DISKUSI

3.1 Analisis

3.1.1 Perkenalan Awal Responden Dengan Internet

Dilihat dari hasil wawancara pada responden pertama menunjukkan bahwa responden

pertama mulai mengenal internet ketika responden duduk di bangku Sekolah Menengah

Pertama (SMP). Sama halnya dengan responden kedua yang mulai menggunakan

internet sedari SMP pula. Dari wawancara yang peneliti lakukan pada responden dua

menyatakan bahwa responden dua mulai mengenal internet sejak smp, mulanya hanya

untuk membuka jejaring sosial yang pada saat itu sedang terkenal yaitu Friendster,

selain itu responden juga hanya menggunakan internet untuk melihat-lihat gambar.

Responden kedua mengaku harus pergi ke warung internet terdekat untuk dapat

melakukan akses internet dikarenakan saat itu internet belum semudah sekarang

penyediaannya. Lalu untuk responden ketiga yang mana mulai mengenal internet sudah

sejala lama, akan tetapi responden tidak menyebutkan kapan pastinya responden mulai

mengenalnya. Dilihat dari hasil wawancara dari ketiga responden, dua diantaranya telah

mengenal internet ketika duduk di bangku SMP dan satu di antaranya sudah sejak

dahulu mengenal internet akan tetapi tidak pasti kapan tepatnya responden mengetahui

internet tersebut.

Seperti yang peneliti sudah paparkan sebelumnya bahwa internet sudah mulai di ketahui

oleh para responden ketika para responden masih menjadi siswa SMP. Ini berbeda

dengan waktu ketika para responden mulai mengetahui online shoping. Untuk

responden pertama mulai mengetahui adanya online shoping saat online shopping

sudah merambah jejaring sosial. Saat wawancara responden mengaku bahwa banyak

sekali gambar dan foto yang di upload dan muncul pada home jejaring sosial responden.

Selanjutnya pada responden kedua, responden sudah mulai mengetahui online shoping

sejak lama. Responden kedua menyebutkan

18

Page 19: STUDI KASUS.doc

“sudah dari lama aku tau online shop. karena memang orang tua punya usaha di

bidang teknologi dan memakai media online sejak enam tahun lalu. Tapi

memang animo orang sekarang lebih besar di banding dulu. Dulu online shop

pemakainya hanya sebatas pembisnis dan orang-orang dewasa saja”.

Yang terakhir adalah responden ketiga yang saat di wawancara menyatakan bahwa

mulai mengetahui online shoping sudah sejak mengetahui adanya internet, responden

ketiga juga mengaku sangat suka dalam melakukan akses internet, saat ditanya apakah

responden mengetahui online shoping dari internet responden menjawab

“iya dari internet, karena aku suka browsing apa aja kalau di internet”.

Dapat di simpulkan bahwa pada mulanya perkenalan responden terhadap oline shop

dikarenakan adanya jejaring sosial. Awal mula para responden mengenal internet

dilatarbelakangi oleh ketertarikan responden terhadap jejaring sosial yang saat itu

sangat melejit di kalangan remaja yaitu Friendster. Semakin berkembangnya dunia

teknologi, mulai muncul berbagai jejaring sosial baru yang lebih menarik serta atraktif.

Hadirnya jejaring sosial baru ini membuat para remaja beralih jejaring atau hanya

sekedar menambah jejaring sosial mereka.

Dengan meningkatnya peminat jejaring baru ini atau yang kita kenal dengan facebook

maka perusahaan jejaring ini meningkatkan dan memperbaharui tampilan serta fitur

yang menarik yang mempermudah seseorang untuk mengunduh gambar mengupload

gambar video dan sebagainya. Tidak dikenakan biaya apapun untuk dapat

menggunakan segala fasilitas dan fitur-fitur baru tersebut. Oleha karenanya hal ini

dijadikan lahan basah bagi para pengusaha, mencoba memasang iklan secara gratis

dan dapat dilihat oleh banyak orang. Dengan adanya keuntungan ini menjadikan

facebook sebagai media untuk ruang usaha yang menarik. Begitu mahalnya biaya serta

pajak yang dikenakan ketika memasang iklan pada situs tertentu membuat orang

memilih membuat account khusus pada facebook dan menjadikan laman mereka

sebagai tempat berjualan.

Dengan adanya fitur share atau dapat di bagikan pada semua pengguna facebook

membuka kesempatan lebih besar bagi pedangang untuk dapat memperluas jaringan

usahanya, dengan pertimbangan irit biaya tempat, waktu serta pajak. Inilah yang 19

Page 20: STUDI KASUS.doc

nantinya sampai pada home dari masing-masing individu. Dengan begitu banyak dan

beragamnya barang dangangan yang di jajakan serta begitu seringnya barang tersebut

masuk ke dalam home seseorang membuat seseorang menjadi terbiasa dan tertarik

untuk mengetahui lebih lanjut akan barang yang di jual tersebut. Belum lagi adanya

account khusus dari sebuah brand ternama yang membuat seseorang makin tertarik

untuk melihat.

3.1.2 Pengaruh Jejaring Sosial

Dari ketiga responden semuanya telah melakukan dan mengetahui akan adanya online

shoping. Banyak alasan serta motivasi yang melatar belakangi pemilihan responden

terhadap online shopping. Bila di tarik lagi ke belakang hal yang menjadi timbulnya

perilaku online shoping ini di awali dari perkenalan responden terhadap internet melalui

jejaring sosial. Jejaring sosial menjadi hal yang sangat di gemari khususnya remaja

putri. "Berbeda dengan perempuan yang secara historis dikenal sebagai makhluk yang

senang membangun jaringan dalam pergaulan sosialnya," katanya seperti dikutip oleh

Christian Science Monitor (dalam kompas 2009). Tidak heran memang pada dasarnya

pengguna jejaring sosial banyak di lakukan oleh perempuan. Ini terkait dengan

obeservasi yang diakukan oleh peneliti yang menitik beratkan pada remaja putri. Dari

hasil wawancara serta observasi menunjukan bahwa keseluruhan responden

menggunakan internet, yang mana memberikan hasil bahwa dari empat kali observasi

pada seluruh responden memberikan hasil bahwa dalam sehari responden pasti

membuka situs jejaring sosial.

Untuk responden pertama pada observasi pertama yang di lakukan menunjukkan lima

menit pertama responden membuka twitter lalu beralih dengan facebook kemudian

membuat status dan selanjutnya menuju profile teman yang memiliki online shop, dan

kegiatan ini berlangsung hingga setengah jam kedepan. Berikutnya adalah ketika

responden pertama sedang melakukan kegiatan sgd dan sedang mengetik sempat

sesekali melirik pada handphonenya lalu benar-benar beralih pada telephon

genggamnya tersebut dan mengecek account twitter miliknya. Tidak jauh berbeda pada

responden kedua dan ketiga yang setiap saat peneliti melakukan observasi, responden

pasti akan menyempatkan diri untuk membuka jejaring sosial. Walaupun tidak menjadi

situs pertama yang selalu dibuka oleh responden. Hal ini sudah lebih dari cukup untum

20

Page 21: STUDI KASUS.doc

menunjukkan bahwa jejaring sosial sebagai tujuan utama dalam pencarian situs di

internet. Hal ini sejalan dengan penelitian Hitwise, Bill Tancer yang mengungkapkan

fakta bahwa semakin meluasnya audience pengguna internet, maka akan terjadi

peningkatan trafik pencarian untuk situs jejaring sosial atau situs pertemanan seperti

Friendster, FB, MySpace, Hi5, Orkut, tagged dan sebagainya, hal ini telah

menggalahkan para pencari situs porno. Ini menjadi indicator trend besar apa yang ada

di masa mendatang (Tancer, 2008). Tidak heran mengapa online shop begitu di

gandrungi masyarakat modern saat ini.

3.1.2 Proses Pemilihan Responden Terhadap Online shoping

Dari hasil wawancara peneliti mulai melihat beberapa bagian yang menunjukkan proses

yang membuat responden mulai memilih untuk melakukan online shoping atau hanya

sekedar mencoba melakukan pembelanjaan secara online. Bagi responden pertama,

responden mulai mencoba melakukan pembelanjaan online ketika ada teman terdekat

yang mempunyai usaha online juga, ini berkaitan dengan ketakutan responden akan

adanya penipuan. Berikut jawaban responden saat ditanya pernahkah responden

melakukan online shoping

“pernah sih, beli dari temen juga. Awalnya kan takut ntar penipuan gitu. Jadi

lebih milih belanja dari toko onlinenya temen gitu”.

Responden pertama memang memiliki ketertarikan lebih pada jejaring sosial ini terbukti

dari pernyataan nya ketika peneliti menanyakan seberapa sering responden melakukan

akses pada jejaring sosial dalam sehari jawaban dari respondenpun

“kalok dalam sehari bisa empat sampe lima kali. Biasanya sih fitur fb atau twitter

itu ga aku keluarin. Kalo di bb, aku biarin dia tetap nyala. Jadi kapanpun pengen

liat tinggal buka aja gitu”.

Penelitipun beranggapan bahwa dengan seringnya responden melakukan akses pada

jejaring sosial maka responden menjadi sering melihat dan terbiasa sehingga

respondenpun mulai mengetahui akan maraknya online shopping yang bermunculan

pada jejaring sosial. Hal in terkait akan teori pelajar yang mana, belajar merupakan

akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143). Dapat di lihat

disini bahwa jejaring sosial memberikan respon dengan kuantitas yang tinggi serta

21

Page 22: STUDI KASUS.doc

berkelanjutan, sehingga menghasilkan respon berupa rasa keingintahuan pengguna

jejaring sosial akan sesuatu yang diupload tersbut. Dan akhirnya membuat responden

tertarik mencoba sebab mulai banyak yang mencoba online shopping lewat jejaring

sosial tersebut.

Berikutnya adalah responden kedua yang mana sudah sejak lama akrab dengan dunia

cyber, ini terungkap dari pernyataan responden bahwa

“internet itu merupakan media cyber yang sudah menjadi gaya hidup dan

menjadi kebutuhan utama sekarang ini. Selain itu internet sudah menjadi hal

lumrah dan biasa. Sapa sih sekarang yang ga tau internet. Bahkan internet suda

masuk ke desa-desa kan”.

Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) dan Mowen (1995) gaya hidup adalah

suatu pola hidup yang menyangkut bagaimana orang menggunakan waktu dan

uangnya. Gaya hidup juga dapat didefinisikan sebagai suatu frame of reference atau

kerangka acuan yang dipakai seseorang dalam bertingkah laku, dimana individu

tersebut berusaha membuat seluruh aspek kehidupannya berhubungan dalam suatu

pola tertentu, dan mengatur strategi bagaimana ia ingin dipersepsikan oleh orang lain.

Tidak hanya itu saat responden ditanya tentang manfaat internet responden

memaparkannya sebagai berikut

“mulai dari tempat buat nyari tugas, liat berita, update tentang informasi terbaru.

Yah membantu sekali. Jadi kalau baca korang itu kan hanya hitam putih gitu jadi

media massa yang kurang menarik. Kalau internet lebih luas lagi kita mau cari

apapun di internet ada. Lagi pula internet membuat jarak jadi lebih dekat. Kita

bisa komunikasi langsung dan cepat lewat internet. Menurutku juga lebih hemat

di bandingkan berkomunikasi dengan menggunakan telpon ataupun hp. Ga

habis pikir deh kalau hidup tanpa internet. Apalagi sekarang ini semuanya mesti

cepet karna di kejar-kejar waktu terus.”

Salah satu contoh paparan lainnya yang responden sampaikan berikut

“ya jadi contohnya simplenya gini, dalam tugas kampus deh sehari-hari pasti

selalu ada tugas, dan tugas itu ga dari satu mata kuliah saja tapi bisa dari

22

Page 23: STUDI KASUS.doc

berbagai dosen berbeda. Waktu terbatas dan dengan tuntutan tugas yang

banyak memaksa kita untuk bertindak serba cepat. Karena di kejar-kerjar

deadline. Jadi dengan adanya internet ini semua jadi lebih mudah dan dipercepat

prosesnya. Kurang lebih begitulah”.

Dari beberapa respon responden akan pertanyaan yang diberikan oleh peneliti, maka

peneliti berasumsi bahwa responden merupakan mahasiswa aktif yang sangat haus

akan berita serta informasi. Beberapa statement responden juga menunjukkan bahwa

responden tidak ingin terlihat ketinggalan berita atau informasi penting yang terjadi di

kampus karena banyaknya perubahan yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Tidak hanya

itu responden sudah sangat akrab dengan online shopping jauh di banding responden

pertama. Ini di karenakan orang tua respoden yang memang sejak awal melakukan

usaha yang dekat dengan transaksi secara online. Ketika di tanya sejak kapan

mengetahui online shopping responden menjawab

“sudah dari lama aku tau online shop. karena memang orang tua punya usaha di

bidang teknologi dan memakai media online sejak enam tahun lalu. Tapi

memang animo orang yang sekarang lebih besar di banding sekarang. Dulu

online shop hanya sebatas pembisnis dan orang-orang dewasa saja”.

Berikutnya dalah responden ketiga yang mana mulai mengenal internet sejak lama.

Pada responden ketiga ini memang memiliki ketertarikan lebih dengan dunia fashion.

Sehingga membuat responden terus mencari internet untuk dapat mengupdate gaya

serta fashion terkini dan terbaru. In merupakan pernyataan responden ketika di tanya

mengenai jumlah jejaring yang dimiliki

“ada banyak kalau untuk pecinta fasion semua aku bikin Cuma sekedar bikin

untuk liat dan review barang baru”.

Internet menjadi hal yang vital bagi responden. Selain itu responden sendiri melihat

internet sebagai media belanja juga bersosialisasi berikut jawaban responden ketika

ditanya fungsi internet bagi responden “buat belanja buat bergaul”. Sebelumnya juga

responden sempat ditanya seberapa penting internet bagi responden dan responden

berkata

23

Page 24: STUDI KASUS.doc

“ya penting kan buat berkomunikasi dan memenuhi kebutuhan kampus”.

Untuk responden ketiga memang memiliki perjalanan yang berbeda dari responden

lainnya dalam awal mulanya melakukan online shoping.

Pada responden ketiga, responden memiliki kecintaan yang tinggi terhadap online

shoping yang membuat responden akrab dengan internet dan membuat beberapa

jejaring sosial yang berhubungan dengan dunia tersebut seperti yang diambil dari

wawancara berikut

“aku kalo jejaring sosial lebih suka yang berhubungan dengan fashion gitu. Kalo

cuma liat status orang atau gamabr-gambar gal ah ya buang-buang waktu aja.

Dan jumlahnya ada banyak kalau untuk pecinta fasion semua aku bikin Cuma

sekedar bikin untuk liat dan review barang baru”.

Tidak hanya itu responden juga sering menguploda design-design bajunya sendiri lalu

membuatnya lewat onlines. Disanalah responden mulai melakukan transaksi secara

online. Dari sana responden mulai terus melakukan online shop dan itu dapat terus

berlangsung hingga 4 kali dalam sebulan

“Kadang sebulan aku pernah bisa 4 kali bertransaksi secara online”.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa awal mula terjadi pemilihan online shoping pada

responden ketiga didasari dari kegemaran serta hobi responden kan fashion. Yang

mana memang jumlah barang yang dijual secara online banyak berupa baju, aksesoris,

sepatu dan sebagainya. Karena inilah responden akrab dan menjadi butuh akan adanya

internet sehingga pemilihan online shoping terjadi.

Pada dasarnya remaja sangat dekat dengan hal yang berbau kekinian. Yang peneliti

maksud disini adalah remaja sangat menggemari segala sesuatu yang baru, ternama

serta menjadi trend pada waktu tertentu. Ketika sesuatu hal yang baru dan menjadi

sebuah hal yang banyak diikuti atau di gemari (trend) akan membuat remaja lain unutk

mengikutinya. Menurut perkembangannya sendiri remaja memiliki beberapa ciri-ciri

tertentu. Hurlock (1997) mengatakan bahwa masa remaja memiliki beberapa ciri-ciri

tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri

tersebut antara lain adalah masa remaja sebagai periode yang penting, peride 24

Page 25: STUDI KASUS.doc

peralihan, periode perubahan, masa remaja juga sebagai usia bermasalah, usia yang

menimbulkan ketakutan, sebagai masa mencari identitas, tidak realistik, dan sebagai

ambang masa dewasa. Wajar saja perilaku meniru mengikuti kelompok itu terjadi

sebagai bentuk pencarian jati diri. Pada masa remaja ini terdapat beberapa minat

termasuk minat-minat pribadi, salah satunya adalah minat pada penampilan diri. Hal-hal

yang termasuk dalam minat pada penampilan diri adalah pakaian, perhiasan pribadi,

kerapihan, daya tarik dan bentuk tubuh yang sesuai dengan seksnya.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Cross dan Cross (dalam Hurlock, 1997)

bahwa kecantikan dan daya tarik fisik sangat penting bagi umat manusia. Dukungan

sosial, popularitas, pemilihan teman hidup, dan karier dipengaruhi oleh daya tarik fisik

seseorang. Reynold, Scott, dan Warshaw (1973) juga menambahkan bahwa remaja

putri antara 16 sampai 19 tahun membelanjakan uangnya lebih banyak untuk keperluan

menunjang penampilan diri seperti: pakaian, sepatu, kosmetik dan asesoris serta alat-

alat yang dapat membantu memelihara kecantikan dan penampilan dirinya.

Bila di kaitkan dengan perilaku membeli responden terhadap online shop ini sangat

berkaitan. Yang mana dari ketiga responden mengaku bahwa lebih banyak membeli

barang-barang yang berhubungan dengan fashion serta kecantikan. Selain itu menurut

hasil penelitian Lamarto (dalam Rosandi, 2004), remaja putri merupakan pembeli

potensial untuk produk-produk bermerek seperti pakaian, sepatu, asesoris, dan

kosmetik. Hal ini dikarenakan oleh sifat-sifat remaja yang mudah terbujuk iklan

(Mangkunegara, 2002), suka ikut-ikutan teman atau alasan konformitas (Hurlock, 1997),

tidak realistis serta cenderung boros dalam menggunakan uangnya untuk keperluan

rekreasi dan hobi (Reynold & Wells, 1977).

Seperti yang di paparkan di atas pengaruh kelompok serta konformitas juga ambil

bagian dalam kehidupan sosial remaja. Seperti yang peneliti kutip dari wawancara

terhadap responden yang mengaku bahwa awal mula mecoba internet serta akhirnya

membuat account salah satu jejaring sosial didasari rasa ingin mengikuti kelompok serta

teman-teman sekelas yang saat itu banyak menggunakan. Menurut para sosiolog dan

psikolog sosial, remaja adalah konformis, terutama dalam hal pakaian dan penampilan

25

Page 26: STUDI KASUS.doc

dalam kelompok mereka (Rosandi 2004) sehingga remaja cenderung untuk berperilaku

konsumtif agar mereka dapat berpenampilan seperti kelompoknya. Hal ini peneliti

kaitkan dengan latar belakang responden yang sebelumnya membuat account jejaring

sosial di karenakan banyak di antara teman-teman responden juga membuat account

tersebut. Asumsi lain dari peneliti adalah dengan responden yang menggunakan

handphone smartphone yang memiliki fitur paket internet bulanan juga menjadi salah

satu factor yang mendasari responden untuk terus mengakses internet yang akhirnya

membuat responden mulai mengetahui online shop dan lambat laun membuat

responden mulai tertarik mencoba karena mulai marak hadir di berbagi jejaring sosial.

Bila di hubungkan dengan perilaku membeli secara online ini juga menjadi suatu kaitan

jelas. Ketika jejaring sosial marak akan online keinginan responden unutk mencoba

menjadi tinggi. Dikarenakan minat akan diri dan keikutsertaan terhadap orang-orang lain

yang tinggi. Dlihat dari ketiga responden terdapat dua diantaranya mengaku mencoba

online ketika banyak diantara teman mereka juga turut aktif dalam berjejaring sosial

dalam laman online shop. ini juga di karenakan gaya hidup remaja pada saat ini sangat

dipengaruhi oleh perkembangan zaman (Bakewell et al. dalam Prezz, Visser, &

Zietsman, 2009). Mereka sangat memperhatikan mode atau tren yang sedang

berlangsung.

Dalam perilaku yang dimunculkan akan aktifitas individu terhadap online shop sudah

barang tentu melibatkan proses-proses yang menyebabkan individu tersebut akhirnya

menjadikan online shop sebagi sebuah alternatif baru sebagai gaya hidup. Kembali

melihat akan karakteristik reamaja yang saat ini sangat di tentukan oleh perkembangan

zaman yang deras akan arus teknologi, internet serta online shop. Dikatakan gaya hidup

karena Gaya hidup merupakan unsur penting dan yang mempengaruhi perilaku

konsumen dalam berbelanja. Gaya hidup secara luas dapat didefinisikan sebagai cara

hidup yang diidentifikasikan oleh bagimana orang menghabiskan waktu mereka

(aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (minat), dan apa

yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia sekitarnya (opini).

Hal ini selain dikarenakan oleh tuntutan lingkungan seperti tugas kampus dan

sebagainya jadi membuat responden bergantung dengan adanya internet. Serta salah

26

Page 27: STUDI KASUS.doc

satu responden juga mengaku memiliki hobi akan fashion sehingga melakukan akses

internet sebagi media pendukung dalam memenuhi minatnya tersebut. Yang terakhir

adalah opini, dimana opini terhadap diri sendiri dan dunia luar menjadi bagian dalam

setiap pengambilan keputusan serta pemilihan seseorang terhadap sesuatu. Selain itu

opini juga merupakan hasil dari proses belajar individu terhadap lingkungannya. Proses

bagaimana individu menginternalisasi informasi yang di anggap penting dan perlu serta

mengunakan informasi yang di anggap penting tersebut untuk diaplikasikanya kembali

terhadap lingkungan sekitarnya.

Bila dilihat kembali bahwa pada dasarnya factor yang menjadi dasar utama pengaruh

perilaku online shop pada seseorang bila dipilah secara umum ialah adanya factor

eksternal dan internal. Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard

dalam Saladin (2003 : 19) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

yaitu :

a) Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi.

Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh

lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil

keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang

kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor

tersebut diatas.

b) Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan,

pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu

merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta

mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh

perilaku konsumen dalam proses keputusannya.

c) Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan

sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian

konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam

penambilan keputusan pembelian.

Jadi bila kita tarik benang merah dari teori-teori tersebut terdapat kesesuaian dengan

apa yang terjadi dilapangan serta hasil wawancara yang dilakukan. Untuk dari factor

27

Page 28: STUDI KASUS.doc

internalnya sendiri dikatakan bahwa factor pribadi menjadi tolak ukur prilaku membali

seseorang. Disini juga di singgung tentang gaya hidup yang mana jejaring social atau

internet sudah menajdi gaya hidup msyarakat kini khususnya remaja yang sangat dekat

dengan penggunaan jejaring social. Oleh karena masuk akal apabila dikatakan bahwa

pengaruh pribadi seseorang menjadi dasar utama prilaku online shopping. Selain itu

adanya rasa kepuasaan yang di tunjukkan dari beberapa responden ketika melakukan

online shopping didasari karena adanya nilai-nilai yang di miliki dari responden sendiri.

Dimana ini terkait akan konsep diri dari individu dalam melihat keseluruhan dirinya

melalui interpretasinya terhadap prilaku online shopping ini sendiri.

Adanya kepuasan untuk dapat mencoba serta mengikuti perkembangan yang ada di

sekitar. Dari factor eksternalnya sendifit sudah dapat terlihat dnegan jelas penagruh

besar dari lingkungan serta peergroup mengenai sebuah tren. Yang mana bagi para

remaja tren merupakan sesuatu yang wajin dicoba dan harus diikuti sesuai dengan

penelitian Hurlock akan perilaku konformitas remaja. Singkatnya bermula dari pengaruh

ekternal yang begitu besar serta berkelanjutan (sebuah gaya hidup), membuat individu

khususnya remaja mudah untuk di internalisasi sehingga terdapat perubahan-perubahan

yang di timbulkan dalam perilaku untuk merespon berbagai stimulus yang datang. Ini

juga yang nantinya menjadikan sebuah pengangan atau acuan tertentu bagi individu itu

sendiri dalam berprilaku atau bersosialisasi pada lingkungannya. Sehingga banyak

remaja atau individu membuat sebuah budaya baru yang berujung pada gaya hidup

yang baru pula

3.2 Diskusi

Dalam perjalanan peneliti dalam mlakukan studi kasus, tentunya tidak lepas dari

beberapa kendala serta halangan yang ada. Bermula dari adanya hambatan untuk

melakukan penelitian lapangan. Dimana responden sangat sulit dan susah untuk di

temui. Selain itu adanya perubahan-perubahan besar secara tiba-tiba pada respon dari

responden sendiri mengakibatkan adanya perubahan sedikit banyak dalam interpretasi

data. Selain itu kurangnya penelitian menganai perilaku konsumen secara online juga

menjadi tantangan tersendiri bagi peneliti. Dalam studi kasus ini juga terdapat beberapa

hal yang cukup sulit untuk di observasi. Seperti timbulnya kebosanan dari responden

28

Page 29: STUDI KASUS.doc

untuk melakukan atau berpartisipasi dalam penelitian ini. Serta hal-hal yang sulit peniliti

control selama studi kasus berlangsung seperti, cuaca dan beberapa keadaan

responden yang tidak memungkinkan untuk melakuakn wawancara serta bservasi.

Untuk kedepannya peneliti berharap semakin banyak insan pendidikan yang tertarik

serta mengangkat tema perilaku konsumen khususnya secara online untuk dapat di teliti

lebih lanjut. Sehingga nantinya makin banyak sumber dan informasi terkait yang dapat di

gali lebih dalam. Oleh karena itu peneliti juga kan melanjutkan studi kasus ini sebgai

sebauh penelitian khusus secara kualitatif nantinya. Dengan begitu para pelaku dunia

pendidikan khususnya bidangan psikologi dapat memberikan gambaran jelas serta

kesadaran akan lingkungan mengenai perubahan-perubahan perilaku konsumen. Maka

selanjutnya akan mulai banyak muncul teori-teori baru mengenai perilaku konsumen

online.

29

Page 30: STUDI KASUS.doc

BAB IV

KESIMPULAN

Dari studi kasus yang telah peneliti lakukan dapat di simpulkan bahwa awal mula yang

menjadikan internet sebuah kebutuhan dasar dan utama dikarenakan hadirnya jejaring

sosial. Adapun faktor yang menjadikan jejaring sosial begitu dinikmati khususnya

kalangan remaja adalah karena remaja sangat dekat dengan perilaku konformitas.

Ketika sesuatu sudah menjadi sebuah trend di kalangan mereka, maka remaja akan

mencoba utuk mengikuti tren serta hal-hal yang berbau kekinian. Dengan berbagai

perkembangannya, jejaring sosial menjadi sebuah hal yang mudah disukai dan di minati

akan fungsinya yang beragam. Selain itu andil dari berbagai provider serta layanan

internet yang mempermudah seseorang untuk mengakses internet sehingga

mempermudah seseorang untuk melakukan jejaring sosial. Terlepas dari apa keperluan

dari para pengguna internet dalam menggunakan internet, peningkatan jumlah pemakai

internet di Indonesia cukup menjanjikan untuk pertumbuhan sebuah perdagangan online

yang memiliki peluang pasar yang cukup besar.

Melihat pesatnya pengguna internet di Indonesia dengan pemanfaatan sebesar

besarnya arus teknologi sesuai dengan kebutuhan masing-masing konsumen dan

sebagian besar masyarakat telah bergeser pandangannya mengenai berbelanja via

internet. Perkembangan pesat online shopping membuat kompetensi internet sebagai

media bertransaksi yang mudah dan cepat semakin berkembang. Inipulalah yang

mendasari seseorang untuk memeramaikan serta memperbanyak online shop melalui

jejaring sosial. Ketika jejaring sosial meruapakan hal lumrah yang dimiliki hampir

sebagian besar orang, bukan hal yang tidak mungkin bila ini juga dapat terjadi pada

online shoping. Semakin lama semakin banyak perubahan serta pergeseran pandangan

akan hal ini.

Sudah sejak lama dunia cyber telah menjadi sebuah bentuk gaya hidup masyarakat

modern. Dengan berbagai pertimbangan akan kemudahan serta kecepatannya dalam

mentransfer baik itu informasi, foto dan sebagainya menjadikan titik balik dimana

masyarakat kini hidup dalam arus kehidupan globalisasi yang cepat. Dengan

30

Page 31: STUDI KASUS.doc

perubahan-perubahan ini membuat individu di haruskan berproses untuk dapat

melakukan banyak hal dengan waktu yang terbatas. Singkatnya ketika jejaring atau

pengguna internet mendapat perhatian dan sudah menjadi kebutuhan utama seseorang

akan menjadikan online shop sebuah gaya hidup baru dalam melakuan transaksi serta

pembelanjaan baik barang maupun jasa. Sehingga bila perkembangan jejaring sosial

meningkat akan selalu ada kemungkinan meningkatnya intensitas individu dalam

melakukan online shoping.

31

Page 32: STUDI KASUS.doc

DAFTAR PUSTAKA

Bill Tancer, 2008. Click: What millions of people are doing online dan why it matters.

USA

Engel, James, F, Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard. 1994. Perilaku Konsumen.

Edisi Keenam. Jilid 1. Penerbit Binarupa Aksara. Jakarta.

Hurlock, E.B. Alih Bahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo (1999). Psikologi

perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta:

Penerbit Erlangga.Hurlock, E.B. Alih Bahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo (1999). Psikologi

perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Hotpascaman S. (2010). Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas

Pada Remaja. Universitas Sumtra Utara

Juditha C. (2011). Hubungan penggunaan jejaring sosial facebook terhadap perilaku

remaja di kota makassar. Volume 13, No 1, Juni 2011. Makassar

Kolter, Philip, Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing Management: Twelfth Edition. New

Jersey: Pearson Education, inc.

Kompas Cetak. (2009). "Christian Science Monitor" Berakhir. [On-line]

http://internasional.kompas.com/read/2009/03/27/07071590/Christian.Science.Monitor.Berakhir.

Tanggal Akses: 10 November 2012

Mangkunegara, A. P., (2002). Perilaku Konsumen. Bandung : PT. Refika Aditama

Prezz, R., Visser, E.M., & Zietsman, L. Lifestyle, Shopping Orientation, Patronage

Behaviour and Shopping Mall Behaviour-A Study of South African Male Apparel Consumers.

European Advances in Consumer Research (Volume 8), hal 279-280

32

Page 33: STUDI KASUS.doc

Prezz, R., Visser, E.M., & Zietsman, L. Lifestyle, Shopping Orientation, Patronage

Behaviour and Shopping Mall Behaviour-A Study of South African Male Apparel Consumers.

European Advances in Consumer Research (Volume 8), hal 279-280

Reynolds, Scott & Warshaw (1973). Introduction to Marketing Management. Revisioned

Ed. Illinois: Hornewood Irvin Inc.

Roosalina. (2006). Dongkrak “PD” dengan Gaya Metroseksual. [On-line]

http://www.suaramerdeka.com/harian/0610/30/kot14.htm. Tanggal akses: 10 November 2012

Rosandi, A.F. (2004). Perbedaan Perilaku Konsumtif Antara Mahasiswa Pria dan Wanita

diUniversitasKatolikAtmaJaya. http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=78012.

Tanggal akses: 10 November 2012

Santrock. (1998). Life-Span Development Seventh Edition. New York: Mc Graw-Hill

Companies, Inc.

33