35
LAPORAN PENDAHULUAN PERSALINAN NORMAL ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN PERSALINAN NORMAL LAPORAN PENDAHULUAN PERSALINAN NORMAL A. DEFINISI Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. (Mochtar Rustam, 1998) Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hamper cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. (Bagian Obstetri Ginekologi FKUPB, 2005) Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Bari Abdul Saifudin, 2002). B. ETIOLOGI Penyebab pasti persalinan belum diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain dikemukakan factor-faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi. Teori-teori yang kompleks terdiri dari :

Laporan Pendahuluan Persalinan Normal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Pendahuluan Persalinan Normal

Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN PERSALINAN NORMAL ASUHAN KEBIDANANPADA IBU BERSALIN DENGAN PERSALINAN NORMAL

LAPORAN PENDAHULUANPERSALINAN NORMALA. DEFINISIPersalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. (Mochtar Rustam, 1998)Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hamper cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. (Bagian Obstetri Ginekologi FKUPB, 2005)Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Bari Abdul Saifudin, 2002).B. ETIOLOGIPenyebab pasti persalinan belum diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain dikemukakan factor-faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi.Teori-teori yang kompleks terdiri dari :1. Teori penurunan hormone1-2 minggu sebelum persalinan mulai terjadi penurunan kadar hormone estrogen dan progesterone. Progesterone bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesterone turun.2. Teori plasenta menjadi tuaAkan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone.3. Teori distensi rahimRahim yang membesar dan merenggang menyebabkan iskemia otot-otot rahim, sehingga menganggu sirkulasi utero plasenter.4. Teori iritasi mekanikDi belakang servix terletak ganglion servikale (fleksus frankenhauser). Bila ganglion di geser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.5. Induksi partusa. Gagang laminaria: beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang fleksus frankenhauser)b. Amniotomi: pemecahan ketubanc. Oksitosin drip:pemberian oksitosin menurut tetesan per infuse.C. BENTUK PERSALINAN1. Persalinan spontanBila persalinan seuruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jlan lahir.2. Persalinan buatanBila perslinan dengan bantuan tenaga diluar misalnya ekstraksi dengan farceps atau dilakukan operasi section caesarea.3. Persalinan anjuranBila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari lur dengan rangsangan, misalnya pemberian pitocin atau prostaglandin dan pemecahan ketuban.D. ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN UMUR KEHAMILAN1. Abortus Adalah terhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup, berat janin dibawah 1000 gram dan tua kehamilan dibawah 28 minggu.2. Partus prematurus Adalah persalinan dari hasil konsepsi pada kehhamilan 28-36 minggu, janin dapat hidup tetapi premature, berat janin antara 1000-2500 gram.3. Partus maturus atau atermAdalah partus pada kehamilan 37-40 minggu, janin matur, berat badan diatas 2500 gram.4. Partus post maturus ( seratinus )Adalah persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu persalinan yang ditaksir5. Partus presipitatusAdalah partus yang berlangsung cepat, mungkin dikamar mandi, dsb.6. Partus percobaanAdalah suatu penilaian kemajuan persalinan untuk memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya disproporsi sefalopelvik.E. TANDA-TANDA PERSALINAN1. Tanda-tanda permulaan persalinana. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida, pada multipara tidak begitu kentara.b. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.c. Perasaan sering atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.d. Perasaan sakit perut dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus, kadang-kadang disebut false labor painse. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah (bloodyshow)2. Tanda-tandaa in-partua. Resiko sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur.b. Keluar lender bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks.c. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.d. Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada.Seperti yang telah dikemukakan. Factor-faktor yang berperan dalam persalinan adalah:1) Kekuatan mendorong janin keluar (power)a) His (kontraksi uterus)b) Kontraksi otot-otot dinding perutc) Kontraksi diafragmad) Ligamentous action terutama ligamentum rotundum2) Factor janin (passanger)3) Factor jalan lahir (passage)4) Psikologis ibu5) PenolongF. MEKANISME PERSALINAN1. Kala persalinanProses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu:a. Kala I (kala pembukaan)Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show), karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement).Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase, yaitu:1) Fase laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, smapai pembukaan 3 cm berlangsung 7-8 jam.2) Fase aktif: berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase:a) Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.b) Periode dilatasi maksimal (steady): selama 2 jampembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.c) Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap.b. Kala II (kala pengeluaran janin)Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilan tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektores menimbulkan rsa mengedan, kare atekana pada rectum, ibu mersa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin yang mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi 1 dan pada multi 1 jam.c. Kala III (kala pengeluaran uri)Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus terba keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit seluruuh plasenta terlepas. Terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri, seluruh proses biasanya berlangsung 15-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluara plasenta biasanya disertai dengan darah kira-kira 100-200 cc.d. Kala IV (kala pengawasan)Adalah pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum.Lamanya persalinan pada primi dan multi adalah :1) Kala I: Primi (13 jam) dan multi (7 jam)2) Kala II: Primi (1 jam) dan multi ( jam)3) Kala II: Primi ( jam) dan multi ( jam)2. Mekanisme persalinanPada mingu-minggu terakhir kehamilan, segmen bawah rahim meluas untuk menerima kepala jani, terutama pada primi dan juga pada multi pada saat-saat partus mulai. Untunglah bahwa hampir 96% janin adalah letak kepala.Pada letak belakang kepala (LBK) dijumpai pula:a. Ubun-ubun kecil kiri depan= 58%b. Ubun-ubun kecil kanan depan= 23%c. Ubun-ubun kecil kanan belakang= 11%d. Ubun-ubun kecil kiri belakang= 8%Referensi:Mochtar rustam, 1998. Synopsis obstetric. Jakarta : EGCBagian obstetric, Ginekologi, 2005. Obstetri Fisiologis, Jakarta : EGC Prawirohardjo Sarwono, 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina PustakaASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALINPada Ny. W G II PI A0 hamil 39 minggu dengan Persalinan NormalDi Ruang VK Bersalin RSUD ULIN BanjarmasinPENGKAJIANTanggal pengkajian: 8 Agustus 2012Nama Mahasiswa : Silvia AstutyJam: 20.50 WITANIM : 712403S10567No RMK : 1-00-50-94A. SUBYEKTIF1. Identitas a. Identitas PasienNama : Ny. WUmur : 37 tahunAgama: IslamSuku/ Bangsa: Banjar/IndonesiaPendidikan : Perguruan TinggiPekerjaan : GuruAlamat : Kelayan Ab. Identitas Penanggung Jawab/ SuamiNama : Tn. AUmur : 38 tahunAgama: IslamSuku/ Bangsa: Banjar/IndonesiaPendidikan : SMAPekerjaan : SwastaAlamat : Kelayan A2. Alasan Datang Kerumah sakitIbu mengatakan ingin melahirkan.3. Keluhan Utama Ibu mengatakan hamil anak ke dua, hamil cukup bulan (9 bulan ), mengeluh merasakan mules-mules dari pagi tadi jam 10.00 WITA, serta keluar lender bercampur darah sejak tanggal 6 agustus 20124. Riwayat Kesehatana. Riwayat kesehatan dahulu Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit menular, menurun, menahun seperti jantung, asma, TBC, ginjal, DM, malaria, HIV/AIDS.b. Riwayat kesehatan sekarangIbu mengatakan sekarang tidak menderita penyakit menular, menurun, menahun seperti jantung, asma, TBC, hipertensi, ginjal, DM, malaria, HIV/AIDS, cacat fisik psikologis.c. Riwayat kesehatan keluargaIbu mengatakan dalam keluarga baik dari pihak ibu maupun suami, tidak ada menderita penyakit menular, menurun, menahun seperti jantung, asma, hipertensi, TBC, ginjal, DM, malaria, HIV/AIDS, cacat fisik psikologis, kembar.5. Riwayat Obstetria. Riwayat menstruasiMenarche: 13 tahunSiklus: 28 hariLama: 7 hariBanyaknya darah: 2-3x ganti pembalutBau: amisWarna: merah pekatKonsistensi: cairDismenorhoe: tidak adaFlour Albus: tidak adaHPHT: 06-11-2011TP: 13-08-2012b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang laluAnak ke-Th. LahirUmur KehamilanJenis PersalinanPenolongTempatPenyulit NifasJK/PB/BBKead. Skrg

122005Ini 40 mingguSpt BKBidan BPSTidak adaPerempuan / 52cm/ 3200gramHidup

c. Riwayat kehamilan sekarang1) Hamil yang kedua dengan usia kehamilan 39 minggu.2) HPL : 13-08-20123) Periksa sebelumnya di BPSTM I: 1 kali keluhan mual muntah terapi B6, B12TM II: 2 kali Keluhan pusing terapi calk, etabion, caviplex.TM III: 1 kali tidak ada keluhan terapi calk, verfital4) Status TT TT I: 24 mingguTT II: 28 minggu5) Gerakan janin pertama terasa UK 20 minggu, gerakan sekarang kuat.6) Tidak ada kebiasaan Ibu/keluarga yang berpengaruh negative terhadap kehamilannya seperti merokok, narkoba, alcohol, minum jamu, dll.7) Rencana persalinan di Bidan8) Penyuluhan yang pernah didapat yaitu pemenuhan nutrisi dan cara mengkonsumsi tablet tambah darah, tanda-tanda persalinan.6. Riwayat KBIbu mengatakan pernah menggunakan Pil KB selama 6 tahun dan berhenti sejak 1 tahun yang lalu karena ingin hamil.7. Riwayat PerkawinanNikah 1 kali, umur 27 tahun, dengan suami umur 28 tahun, lama pernikahan 10 tahun.8. Pola Kebutuhan Sehari-hari (sebelum hamil/sekarang)a. Pola Nutrisi1) Sebelum hamil: Ibu makan nasi, ikan, tempe dan sayur 1 porsi 3 kali sehari. Dan minum 7 8 gelas sehari2) Sekarang: Ibu makan nasi, ikan, tahu tempe dan sayur 1 porsi 2 kali sehari. Dengan lebih banyak sayur dan ditambah susu. Minum 7 8 gelas sehari.b. Pola Eliminasi1) Sebelum hamil: Ibu BAK : 3 4 kali sehari, dengan warna urin kuning jernih, bau pesing dan tidak ada masalah. BAB : 1 kali sehari dengan feses yang lembek dan warna kecoklatan.2) Sekarang: Ibu BAK 4-6 kali sehari dengan warna urin kuning jernih, bau pesing dan tidak ada masalah. BAB : kali sehari denan feses yang lembek dan warna agak kehitaman.c. Pola Aktivitas1) Sebelum Hamil: Ibu melakukan aktivitas guru2) Sekarang : Ibu melakukan aktivitas seperti biasa tetapi banyak dibantu oleh orang laind. Pola Istirahat1) Sebelum hamil: Ibu tidur siang jarang paling 1 jam sehari. Dan tidur malam 5 6 jam sehari.2) Sekarang : Ibu tidur siang 1 2 jam sehari. Dan tidur malam 6 7 jam sehari.e. Personal Hygiene1) Sebelum Hamil: Ibu mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian dalam setiap selesai mandi.2) Sekarang : Ibu mandi 2 3 kali sehari dan mengganti pakaian dalam jika merasa basah atau tidak nyaman.f. Pola seksual1) Sebelum hamil: 2x/ minggu2) Sekarang: 1x/ minggu9. Psikososial Spirituala. Tanggapan dan Dukungan keluarga terhadap kehamilannya sangat baik.b. Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan secara bersama-sama.c. Ibu mengatakan selalu sholat 5 waktu.d. Lingkungan yang berpengaruh1) Ibu mengatakan dalam kehamilan ini mengadakan selamatan.2) Ibu mengatakan tinggal dengan suami.3) Ibu mengatakan tidak memiliki hewan peliharaan.4) Ibu mengatakan memasak sayur/daging dengan benarB. OBJEKTIF1. Pemeriksaan Umuma. keadaan umum: Baikb. kesadaran: Compos mentis c. Cara berjalan: Normald. tanda-tanda Vital: TD: 110/70mmHgNadi: 80x/mntRR: 20x/mntSuhu: 36 Ce. TB: 155cmf. BB sebelum/skrg: 48 kg / 55 kgg. LILA: 23,5 cm2. Pemeriksaan Khusus/ Status Obstetria. Inspeksi1) Kepala:Persebaran rambut merata, tidak ada ketombe, rambut rontok, kepala tidak ada lesi, tidak ada odema2) Muka:Tampak simetris, tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum, tidak pucat.3) Mata :sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis.4) Hidung:Tampak simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung.5) Mulut:Tampak simetris, tidak pucat, bibir lembab, lidah bersih, ada caries pada gigi, gusi tidak berdarah.6) Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran.7) Leher: tampak simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis8) Dada:Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, payudara simetris, puting susu menonjol, tampak hiperpigmentasi aerola mammae.9) Perut:Tampak membesar ke depan, tidak tampak striae, tampak linea nigra, tidak ada bekas luka operasi.10) Ekstremitas atas:Tampak terpasang infus, tidak oedema, tidak cianosis.11) Ekstremitas bawah : Tidak terpasang infus, tidak ada oedema, tidak cianosis12) Genitalia: Tidak ada varises, tampak lendir bercampur darah,13) Anus: Tidak ada hemoroidb. Palpasi1) Leher: tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid2) Mammae: tidak teraba benjolan, ASI belum Keluar3) Abdomen:a) Leopold I: Tinggi Fundus Uteri 3 jari dibawah Prx (31cm)(teraba bulat, lunak dan tidak melenting (bokong)).b) Leopold II: Punggung kanan(bagian kanan ibu teraba bagian memenjang dan keras (punggung) dan bagian kiri ibu teraba bagian terkecil janin (ekstrimitas).)c) Leopold III: presentasi kepala(teraba bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras dan sulit digerakkan).d) Leopold IV: 3/5(kepala sudah masuk PAP (divergen).TFU: 3 jari di bawah xypodeus (31 cm)TBJ: 3100 gramHis: 2 x 10 menit / 25-30c. AuskultasiDJJ : 140 x/menitPuntum maximum: terdengar jelas dan teratur pada perut ibu di bawah pusat bagian kanand. PerkusiCek Ginjal : normal, kiri kanan negative (-/-)Reflek patella: normal, kiri kana positif (+/+)3. Pemeriksaan Penunjanga. Hb : 12,3 gr%Reduksi : -Albumin: -b. Pemeriksaan dalam VT ( pukul 22.40 WITA ) : Portio lunak tipis, pembukaan 4 cm, ketuban (+), Kepala H I C. ASSESMENTG II PI A0 , hamil 39 minggu, in partu kala I fase aktif, Janin Tunggal Hidup Intra Uteri, punggung kanan, presentasi kepalaD. PLANNINGa. Beritahu ibu hasil pemeriksaan, agar ibu mengetahui kondisi dirinya dan bayinyab. Berikan asuhan sayang ibuc. Memantau kemajuan persalinan dengan partografd. Lakukan 58 langkah APNTINDAKANRASIONALISASIEVALUASI

1. memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarganya2. memberikan asuhan sayang ibu pada pasien, yaitu:a. memberikan makanan dan minman untuk menambah tenaga ibu.b. memberikan dukungan moril & motivasi pada ibu dalam menghadapi persalinan 3. Mengobservasi kemajuan persalinan dengan menggunakan partografHak hak pasien untuk memperoleh informasi untuk kondisi dan keadaan apa yang dia alami (Sarwono, 2008)Makanan dan asupan cairan yang cukup selama persalinan akan memberikan lebih banyak energy dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi mempelambat kontraksidan membuat kontraksi menjadi tidak teratur sehingga kurang efektif.Banyak hasil menunjukan apabila ibu diperhatikan & diberikan dukungan selama proses persalinan, ibu akan merasa aman, nyaman, & persalinan dapat berlangsung lebih baik (Enkin, et all, 2000)Mengobservasi dengan menggunakan partograf bertujuan untuk: mencatat hasil observasi& kemajuan persalinan, mendeteksi apakah proses persalinan berjalan normal, data pelengkap (APN, 2007)Informasi telah disampaikan, ibu dan keluarga telah memahami apa yang disampaikan yaitu:1. Keadaan umum: baik2. Tanda-tanda vital:TD:110/70 mmHg

N:80x/menit

R:20x/menit

T:36,5C

Ibu sudah minum air teh hangat dan air putihIbu nampak tenangPasien sedang dalam observasi, meliputi:a. Denyut jantung janin setiap jamb. Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap jamc. Nadi setiap jamd. Pembukaan servix setiap 4 jame. Penurunan bagian terbawah janin 4 jamf. TD dan Suhu setiap 4 jam.

CATATAN PERKEMBANGANHari/tanggal: Rabu, 8 agustus 2012Jam: 22.40S: ibu mengatakan merasakan mules yang lebih seringO:TTV:TD: 110/70 mmHgNadi: 88 x/menitSuhu: 36,5 cRR: 23 x/menitHis: 4x10 lamanya 38-40DJJ: 140 x/menitVT: Portio lunak tipis, pembukaan 8 cm, ketuban (+), kepala H1A: GIIPIA0 Hamil 39 minggu Kala I Fase Aktif Janin Tunggal Hidup Intra UteriP:1. Bantu ibu mengatur posisi yang nyaman2. Anjurkan ibu agar istirahat3. Observasi tanda-tanda inpartu4. Siapkan alat-alat dan obat-obatan yang diperlukan dalam proses persalinanNoTindakanRasionalisasiEvaluasi

1.23.4.membantu ibu untuk mengatur posisi yang nyamanmenganjurkan ibu untuk istirahatmengobservasi tanda-tanda inpartu, meliputi:a. rasa sakit karena adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teraturb. keluar lendir bercampur darahc. kadang ketuban pecah sendirid. pada pemeriksaan dalam servix mendatar& ada pembukaanMenyiapkan peralatan persalinan, yakni :- Partus set- Hetting set- Karet tali pusat- Betadine- Oxytosin- Lidocain- Spuit 3cc dan 5ccIbu dianjurkan untuk tidur miring kiri untuk mencegah tertekannya vena cava inferior & pembulug darah lain sehingga janin tidak mengalami hipoksia (APN, 2008)Istirahat bertujuan untuk menjaga keseimbanagn mental, emosional, kesehatan, & menurunkan aktivitas kerja sistem organ tubuh sehingga dapat segar kembali (KDPK untuk kebidanan, 2008)Tanda tanda inpartu diawasi untuk meningkatkan kesiagaan penolong bahwa ibu sedang mendekati waktu bersalin. Dengan mengingat tanda tanda inpartu ini seorang penolong dapat memberikan konseling& bimbingan antisispasi yang tepat (Varney, 2008)Pastikan bahwa semua peralatan dan bahan-bahan tersedia dan berfungsi dengan baik, semua peralatan dalam partus set harus steril.(APN, 2008)Ibu mengambil posisi tidur miring kiriIbu bersedia untuk istirahat meski perutnya terasa semakin mIbu berada dalam observasiPeralatan persalinan sudah disiapkan

CATATAN PERKEMBANGANHari/Tanggal: Rabu, 8 agustus 2012Jam : 23.20 WITAS: ibu mengatakan mulasnya bertambah seringO: Keadaan umum: BaikKesadaran: ComposmentisTTV:TD: 120/70 mmHgNadi: 90 x/menitSuhu: 36,7 cRR: 23 x/menitHis: 5 x 10 menit lamanya 40-45DJJ: 138 x/menitVT: pembukaan 10 cm, ketuban (-), kepala H3 (1/5)A: GIIPIA0 Hamil 39 minggu, Inpartu Kala II Janin Tunggal Hidup Intra Uterin P:1. Lakukan 58 langkah APN2. Ajarkan ibu cara mengedan yang baikTINDAKANRASIONALISASIEVALUASI

1. memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarganya2. mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala II3. pastikan perlengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan .4. pakai celemek5. melepas dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan dengan handuk yang bersih dan kering6. pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam7. masukkan oksitosin kedalam tabung suntik8. periksa DJJ setelah kontrkasi9. membimbing dan mengajarkan ibu cara mengedan yang baik : a. membantu ibu mencari posisi yang nyaman b. menganjurkan ibu untuk meneran mengikuti dorongan ilmiah c. waktu meneran pandangan keperut tangan dipaha kemudian tarik nafas terus ejankan seperti orang BAB (kearah pantat)10. Ketika kepala berada didiameter 5-6 cm didepan vulva, lindungi perineum dengan tangan kanan dilapisi kain dan satu tangan menahan defleksi kepala. Anjurkan ibu meneran hingga lahirlah berturut-turut kepala, dahi, hidung, mulut, dagu- Cek lilitan tali pusat dan tunggu kepala melakukan putaran paksi luar- Memegang kepala bayi secara biparental untuk melahirkan bahu, menarik lembut kearah bawah dan luar untuk melahirkan bahu- Setelah bahu lahir, melakukan sangga susur melahirkan badan dan tungkai 11. Melakukan penilaian segera BBL yaitu : apakah bayi segera menangis, bergerak aktif dan warna kulit kemerahan 12. Melakukan palpasi abdomen - Menyuntikkan oxitosin secara IM 1/3 paha luar - Menjepit tali pusat dengan klem minimal 2-3 cm dari pusat bayi - Memotong tali pusat- Mengganti handuk bayi yang basah dengan yang kering- Segera menyusukan bayi kepada ibu13. Pindahkan klem penjepit pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva- Diletakkan satu tangan diatas perut ibu, ditepi ujung sympisis untuk mendeteksi, tangan lain menegangkan tali pusat- Setelah uterus berkontraksi tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan lain dorso cranial secara hati-hati- Lihat tanda-tanda plasenta lepas seperti semburan darah, tali pusat memanjang, uterus membundar. Tunggu timbul kontraksi lakukan peregangan tali pusat14. Setelah plasenta lahir berada didepan vulva, melahirkan plasenta dengan kedua tangan mencekap plasenta kemudian putar plasenta searah jarum jam hingga selaput ketuban terpilin (simpun)15. Melakukan masasse uterus dengan cara mengelus peruthak-hak pasien untuk memperoleh informasi untuk kondisi dan keadaan apa yang di alami. Untuk memastikan bahwa ibu sudah saatnya melahirkanPastikan bahwa semua peralatan bahan dan obat-obatan berfungsi dengan baik, semua peralatan dalam partus set harus sterilUntuk menghindari terkontaminasi dengan darah dan untuk perlindungan diriUntuk mencegah terjadinya perlukaan pada pasien, cuci tangan untuk membersihkan dan menghilangkan kumanUntuk menghindari langsung kontak darah dan perlindungan diri, menggunakan sarung tangan DTT untuk mencegah terjadinya infeksi yang diakibatkan oleh kumanMempermudah pekerjaan kitaUntuk menilai dan mengambil tindakan yang sesuai, jika DJJ tidak normal, periksa DJJ dilakukan pada saat relaksasi supaya hasilnya dalam batas normal (120-160 x/m)Untuk memperlancar persalinanIbu dapat melahirkan bayinya pada posisi apapun kecuali pada posisi terlentangPembukaan lengkap beritahukan pada ibu hanya dorongan ilmiah yang mengisyaratkan ia untuk meneran dan istirahat diantara hisUntuk mempermudah dan mempercepat kelahiran bayiPada saat melakukan manajemen aktif kala II tujuan tangan kanan diletakkan diperinium adalah untuk menahan agar tidak terjadi rupture yang spontan pada perineum, dan tangan kiri menahan defleksi kepala terlalu cepatMencek lilitan tali pusat sangat penting dilakukan karena pada bayi yang terdapat lilitan tali pusat sulit untuk dilahirkan, sebab dapat mempengaruhi penurunan janin dan kemungkinan terjadi asfiksia karena lilitan tali pusat yang erat pada leher bayi dapat mempengaruhi pernafasan bayi.Melahirkan bahu bayi secara berhati-hati secara biparental untuk dapat memudahkan penolong untuk melahirkan bahu bayiMelahirkan badan dan tungkai dengan cara sanggah susur bertujuan untuk mengendalikan kelahiran siku, tangan, badan dan tungkai bayi saat melewati perineum agar tidak terjadi rupture yang berlebihanBertujuan untuk mengetahui apakah terjadi kelainan dan dapat mengetahui tindakan segera yang harus dilakukan untuk menyelamatkan bayiPalpasi abdominal segera setelah bayi lahir Untuk memastikan janin tunggal, tidak ada bayi lain dalam uterus ( APN, 2008).Oksitosin merangsang fundus uteri untuk berkontraksi denagn kuat dan efektif sehingga dapat memantu pelepasan plasenta dan mengurangi kehilangan darah (APN, 2008)- Menjepit dan memotongkan tali pusat agar memutuskan hubungan bayi dengan plasenta kemudian mengganti handuk bayi yang basah dengan yang kering dan baru agar dapat menjaga kehangatan tubuh bayi- Melakukan IND agar dapat memberikan sentuhan kulit dari ibu kebayi yang dapat menambah ikatan batin antara ibu kebayi yang dapat mengurangi rasa kesakitan ibu serta dapat mencegah hipotermi pada bayiMemegang tali pusat lebih dekat ke vulva akan mencegah avulsi (APN, 2008)Peregangan tali pusat secara perlahan untuk mebantu lahirnya plasenta, dan satu tangan mendorong uterus ke arah dorso kranial untuk mencegah terjadinya inversio uteriTanda plasenta lepas :- Abdomen membundar- Tali pusat memanjang- Keluar semburan darahMelahirkan plasenta dengan cara memutar searah bertujuan agar plasenta beserta selaput ketuban lahir lengkap, sebab selaput ketuban mudah rapuh, yang dapat menyebabkan perdarahan, karena sisa plasenta atau selaput ketuban yang tertinggal diuterusMassase uterus untuk memastikan uterus tetap berkontraksi sehingga tidak terjadi perdarahanIbu dalam keadaan sehat, pembukaan sudah lengkap maka waktunya ibu untuk melahirkanDor-an, tek-nus, per-jol, vul-ka sudah adaSemua perlengkapan sudah lengkap- Menggelar kain diperut ibu- Menyiapkan oksitosin dan alat suntik steril sekali pakai dalam partus set.Celemek sudah terpasangJam tangan sudah terlepas, sudah cuci tangan dan mengeringkan dengan handuk bersihPemeriksaan : 10 cm ( lengkap ), ketuban (+)Oksitosin sudah dimasukkan dalam partus setDJJ baik 138 x/mIbu mengerti dan nurut apa yang disuruh bidan.Ibu mengambil posisi miring kiri selama belum ada dorongan meneran Ibu mengedan dengan baik dengan posisi litotomi dan beristirahat diantara his Ibu mengedan sesuai yang diajarkanIbu mengedan dengan baik hingga lahirlah kepalaTidak ada lilitan tali pusatBahu depan, bahu belakang lahir dan tidak ada distosia bahuBadan lahir dengan terkendali Segera menangis pukul 23.35 WITA dengan apgar score 8,9,10 .Jenis kelamin perempuan, BB 3000 gr, PB 51 cm, anus (+)Palpasi telah dilakukan, Janin tunggal dan Tidak ada janin ke-2Oxytosin sudah diberikan 1 menit sesudah bayi lahir Tali pusat telah dijepit, dipotong dan di ikatBayi telah diberikan selimut yang baru dan keringBayi segera di dekatkan pada ibu dan bayi dapat menyusuTali pusat ditegangkan sambil tangan yang satunya dorso kranialPlasenta lahir lengkap beserta selaputnya pada pukul 23.45 witaKontraksi uterus baik, fundus teraba keras

CATATAN PERKEMBANGANHari/Tanggal: Rabu, 8 Agustus 2012Jam: 23.50S: Ibu telah melahirkan 15 menit yang lalu dan masih merasakan mules.O:Keadaan Umum: BaikKesadaran:composmentisTTV:TD: 110/80 mmHgNadi: 84 x/menitRR: 24 x/menitSuhu:36,5 cTFU: 2 jari dibawah pusatKontraksi : Baik dan teraba kerasBlass: kosongA: PIIA0 kala IVP:1. Awasi keadaan umum ibu2. Awasi kontraksi uterus3. Awasi perdarahan4. Awasi luka perinium5. Menganjurkan ibu melakukan massaseTINDAKANRASIONALISASIPLANNING

a. Melakukan penjahitan pada luka bekas ruptureb. Membersihkan ibu dan tempat persalinan serta peralatan bekas pakai (dikontaminasi) dan memberikan rasa nyamanc. Menganjurkan ibu cara masase yaitu dengan telapak tangan pada perut ibu dengan gerakan melingkar hingga uterus berkontraksi(fundus menjadi keras)d. Melakukan pemantauan selama 2 jam post partum yaitu tiap 15 menit dalam 1 jam tiap 30 menit dalam 1 jam kedua pasca persalinanAgar dapat mempersatukan jaringan yang luka sehingga proses penyembuhan luka cepat dan menhindari terjadinya infeksi Untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan ibu adalah- Membersihkan ibu pada bagian yang terkena kotor- Membantu ibu mengenakan popok dan gurita serta baju ibu- Membersihkan tempat bersalin dengan larutan klorin 50 o/o dan air bersih- Memberikan rasa nyaman pada ibu untuk mobilisasi bertahap- Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Ekslusif 6 bulan tanpa makanan tamabahanMasase uterus untuk memastikan uterus tetap berkontraksi sehingga tidak terjadi perdarahanPemantauan 2 jam pasca persalinan sangat penting sebab sebagian besar kesakitan dan kematian disebabkan oleh perdarahan dan eklamsia serta infeksi sehingga perlu dipantau ketatHeacting sudah dilakukan pada mukosa vagina dengan jahitan jelujurIbu sudah bersih dan rapiPeralatan sudah di dekontaminasiIbu mengerti cara masase uterus dan fundus teraba keras Hasil pemantauan dimasukkan dalam tabel pemantauan kala IV

Tabel pemantauan kala IV

Jam KeWaktu Tekanan darahNadi Suhu Tinggi Fundus UteriKontraksi uterusKandung kemihDarah yang keluar

123.55110/808836,52 jari dibawah pusatBaik Kosong Normal

00.10110/80882 jari dibawah pusatBaikKosongNormal

00.25110/80882 jari dibawah pusatBaikKosongNormal

00.40110/80882 jari dibawah pusatBaikKosongNormal

201.10100/808436,52 jari dibawah pusatBaikKosongNormal

01.40100/80842 jari dibawah pusatBaikKosongNormal

e. Memberikan penyuluhan sekitar tentang hal-hal yang bisa dilakukan ibu terhadap dirinya dan bayinya - Perawatan luka bekas melahirkan. Agar ibu selalu menjaga personal hygine, cebok dengan air bersih dan mengalir, mengganti celana dalam sesering mungkin - Selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan bervariasi setiap hari, agar dapat menjaga kualitas ASIf. Merendam alat bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 o/o selama 10 menit lalu dengan air sabun bilas dengan air bersih dan mengalir, setelah itu sterilkan alat partus dalam aotuclap selama 20 menitMelengkapi partografMemberikan pendidikan kesehatan pada ibu agar dapat menjadi pedoman ibu ketika ibu sudah keluar dari rumah sakitMencegah terjadinya infeksiMengumpulkan informasi tentang kemajuan persalinan dengan mendeteksi adanya masalah dalam persalinanIbu mengerti dengan penjelasan yang diberikan bidan dan bersedia melakukannyaSemua alat telah disterilkanPartograf telah dilengkapi