laporan uji kekasaran.doc

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANG

Sifat Mekanik didefinisikan sebagai ukuran kemampuan bahan untuk membawa atau menahan gaya atau tegangan. Pada saat menahan beban, atom-atom atau struktur molekul berada dalam kesetimbangan. Sifat ini sangat penting diketahui agar perancangan suatu komponen dapat ditentukan. Untuk mengetahui kualitas suatu logam, pengujian sangat erat kaitannya dengan pemilihan bahan yang akan dipergunakan dalam konstruksi suatu alat, selain itu agar mengetahui dan menambah ilmu tentang sifat mekanik yang terdapat pada baja. Dalam proses perencanaan, dapat juga ditentukan jenis bahan maupun materialnya, sehingga apabila tidak sesuai dengan material tersebut dapat dicari penggantinya yang lebih tepat. Untuk mengukur/mengetahui sifat mekanik dari material, dapat dilakukan dengan beberapa pengujian.

Sifat dan bentuk suatu permukaan material juga memegang peranan dalam perancangan komponen suatu material . Banyak hal dimana sifat permukaan perlu dinyatakan dengan jelas misalnya dalam kaitannya dengan gesekan, keausan, tahanan, kelelahan, dan sebagainya. Tingkat kehalusan suatu permukaan memang peranan yang sangat penting dalam perencanaan suatu komponen mesin. Walaupun hingga saat ini sudah banyak parameter yang digunakan dalam pembahasan karakteristik permukaan, namun belum ada suatu parameter yang menjelaskan secara sempurna mengenai keadaan yang sesungguhnya dari permukaan. Untuk pembahasan selanjutnya mengenai kekasaran permukaan maka terlebih dahulu perlu dibicarakan mengenai batasan dan beberapa parameter penting yang ada kaitannya dengan kekasaran/kehalusan permukaan yang hingga saat ini masih banyak dipakai dalam praktek. Dari penjelasan tersebut maka ME 5A akan menguji karakteristik material yaitu pengujian kekasaran dengan menggunakan alat penguji bernama Mitutoyo SJ 201. B. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari pengujian ini adalah : a. Melakukan pengukuran terhadap material dengan menggunakan alat

ukur yang sesuai.b. Menganalisa data percobaan material.c. Menganalisa nilai yang terdapat pada alat ukur.

C. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Mengerti akan kerja alat - alat pada pengujian kekasaran materialb. Untuk mengetahui kekasaran permukaan suatu material benda kerja.BAB IIDASAR TEORIA. Roughness Tester

Dasar Teori

MarSurf M 300 adalah alat pengukuran kekasaran permukaan suatu material. Setiap permukaan komponen dari suatu material mempunyai beberapa bentuk yang bervariasi menurut struktumya maupun dari hasil proses produksinya.

Roughness didefinsikan sebagai ketidakhalusan bentuk yang menyertai proses produksi yang disebabkan oleh pengerjaan mesin. Nilai kekasaran dinyatakan dalam Roughness Average (Ra). Ra merupakan parameter kekasaran yang paling banyak dipakai secara intemasional. Ra didefinisikan sebagai rata-rata aritmatika dan penyimpangan mutlak profil kekasaran dari garis tengah rata-rata.

Pengukuran kekasaran permukaan diperoleh dari sinyal pergerakan stylus berbentuk diamond untuk bergerak sepanjang garis lurus pada permukaan sebagai alat indicator pengkur kekasaran permukaan benda uji.

Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan menggunakan transducer dan diolah dengan mikroprocessor. Ketika mengukur kekasaran permukaan dengan roughness meter , sensor ditempatkan pada permukaan dan kemudian meluncur sepanjang permukaan seragam dengan mengemudi mekanisme di dalam tester.

Sensor mendapatkan kekasaran permukaan dengan probe tajam built-in. Instrumen roughness meter ini kompatibel dengan empat standar dunia yaitu ISO, DIN, ANSI, dan JIS sehingga tidak diragukan lagi dalam ketepatan dan keakuratan dalam pengukuran kekasaran.

Bagian dari alat Hardness Tester ini adalah :1. Display / LCD

2. Tombol pengaturan

3. Kabel sensor

4. Sensor

BAB IIIMETODE PENGUJIAN

A. PERALATAN PEMBUAT MATERIAL & ALAT UKUR1. Benda uji

Benda uji terbuat dari baja beton polos yang dilapis dengan bahan moulding.

2. Jangka sorong

Digunakan untuk mengukur panjang baja beton polos yang akan dipotong.

3. Cut-off machine (Metaserv) Digunakan untuk memotong baja beton polos. Potong baja beton polos dengan ukuran panjang 20 mm. Gunakan cairan pendingin agar struktur dari baja beton polos tidak berubah.

4. Kikir

Digunakan untuk membersihkan permukaan kedua sisi baja beton polos yang sudah dipotong

5. Ragum

Digunakan dalam proses pengikiran, baja beton polos yang sudah dipotong kemudian dikikir di ragum ini.

6. Moulding Unit (Metaserv)

Digunakan untuk membuat benda uji. Baja beton polos yang sudah dipotong dan dikikir dilapisi dengan bahan moulding di mesin ini.

7. Kertas pasir

Digunakan dalam mesin Rotary Grinding (Metaserv), kertas pasir yang digunakan adalah Grid: 320, 600, dan 8008. Rotary Grinding (Metaserv)

Digunakan untuk memperhalus permukaan baja beton polos (benda yang diuji). Cara kerja alat ini, kertas pasir diletakan pada piringan. Piringan tersebut akan berputar dan letakan benda yang uji diatasnya. Gosok secara tetap sampai permukaan dari baja beton polos benar-benar halus. Gunakan cairan pendingin agar struktur dari baja beton polos tidak berubah.

9. MarSurf M 300

Digunakan untuk mengukur kekasaran permukaan baja beton polos (benda yang diuji)

B. CARA KERJA ALAT Cara Kerja Alat pengujan Kekasaran (Roughness Tester)

1. Siapkan alat dan material yang akan di uji

2. Kalibrasi alat penguji kekasaran

3. Setelah alat di kalibrasi letakkan material yang akan di uji di tempat yang datar

4. Sesuaikan cut-off nya

5. Kemudian jika semua sudah siap tekan tombol start

6. Tunggu beberapa menit sampai memperoleh hasil seperti

7. Jika layar menunjukkan eror maka atur lagi cut-off dn letaknya sensor pada material

sampai berhasil

8. Apabila sudah berhasil, lakukan beberapa kali langkah-langkah di atas untuk

mengambil sample untuk di analisis

BAB IVPEMBAHASANA. HASIL PENGUJIAN 1. Mengunakan kertas pasir Grid 320NoPosisi Kekasaran, Ra(m)

110,190

220,090

330,090

440,100

550,100

Rata rata0,114

2. Mengunakan kertas pasir Grid 600NoPosisi Kekasaran, Ra(m)

110,100

220,080

330,090

440,080

550,090

Rata rata0,088

3. Mengunakan kertas pasir Grid 800NoPosisi Kekasaran, Ra(m)

110,060

220,050

330,040

440,040

550,060

Rata rata0,050

B. PEMBAHASAN Untuk melakukan pengujian kekasaran usahakan dilakukan dimeja yang benar benar datar hal ini bertujuan agar pengujian yang kita lakukan dapat memperoleh hasil yang presisi. Setelah mendapatkan meja yang sesuai barulah kita dapat melakukan pengujian. Sebelum melakukan pengujian kita nyalakan Roughness Tester dengan menekan tombol power yang tersedia dipapan tombol alat uji, tunggu beberapa detik sampai di layar alat uji muncul kondisi kondisi siap untuk dilakukan pengujian. Setelah alat uji siap lakukan kalibrasi terlebih dahulu pada alat uji menggunakan bahan yang telah diketahui tingkat kekasarannya. Hal ini bertujuan agar hasil yang kita dapat pada saat menguji presisi, karena untuk melakukan pengujian kekasaran dibutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi.

Setelah alat terkalibrasi barulah kita dapat melakukan pengujian pada bahan yang akan kita uji tingkat kekasarannya. Langkah pertama yang kita lakukan adalah mensejajarkan bahan yang akan kita uji dengan meja yang kita gunakan untuk pengujian, setelah bahan sudah terpasang sejajar dengan landasan barulah kita dapat melakukan pengujian. Setelah kita tentukan cutnya letakkan sensor diatas bahan yang diuji, lalu tekan tombol start pada alat, tunggu beberapa detik agar alat melakukan proses calculating, apabila dilayar muncul error data itu berarti cut yang kita gunakan kurang panjang. Tekan kembali tombol start untuk kembali ke menu cut tadi, lalu rubah nominal cut dengan menaikan nilainya setelah itu tekan tombol enter kembali agar alat melakukan proses pengujian, tunggu beberapa detik agar alat melakukan proses calculating sampai di monitor muncul nilai dari hasil pengukuran seperti Ra, Rz dll, apabila muncul nilai tersebut itu berarti pengujian yang kita lakukan berhasil, catat nilai Rz yang tertera pada monitor alat. Lalu tekan kenbali tombol enter agar alat kembali ke menu utama, setelah itu pindah sensor ke permukaanyang lain dari bahan yang kita uji, lalu tekan kembali tombol start untuk melakukan pengujian, cacat kembali hasil yang diperoleh, lakukan pengujian tersebut sebanyak tiga kali pada permukaan material dengan letak sensor yang berbeda beda pada setiap pengujian. Lakukan pengujian seperti tadi pada tiga benda uji yang permukaannya dihaluskan dengan kertas pasir 600, 800 dan 1000. Catat semua hasil pengujian dari masing masing benda uji lalu hitung rata rata setiap benda uji, sehingga kita dapatkan tingkat kekasaran pada material yang kita uji.

Hasil pengujian mendapatkan hasil bahwa semangkin besar no kertas pasir semangkin besar Roughness Average (RA).

NoNo. Grid kertas pasirRa, Rata rata(mm)

13200,114

26000,088

38000,050

.

BAB VPENUTUPA. Kesimpulan Hasil yang didapatkan dari pengujian kekasaran material dapat disimpulan bahwa tingkat kekasaran pada suatu material itu berbeda dan tidak ada yang identik, meskipun pada permukaan material yang sama. Kekasaran itu dapat timbul akibat dari proses produksi mesin yang kurang baik dan tidak lulus dari quality control produk itu sendiri serta akibat dari manusia pembuat material itu sendiri. Sebab pada dasarnya kehalusan dari material itu sendiri sulit di dapatkan dengan teknologi yang seadanya. Untuk proses pengambilan data juga tergolong cukup kompeten dan teliti, dikarenakan tinggi material harus sejajar dengan tinggi sensor pengambil data, kemudian di tambah dengan sensitive nya sensor pengambil data pada benda kerja tersebut menambah tingkat ketelitian dan tingkat kesiapannya.

B. Saran Praktikum yang berlangsung dalam pengujian kekasaran tersebut sangat membantu buat mahasiswa itu sendiri,dikarenakan ilmu pengujian terhadap kekasaran tersebut dapat kami terapkan di dunia kerja nanati jika diperlukan dalam bidangnya. Dan sesudah pengujian juga harus di cek apakah alat tersebut masi dalam kondisi yang baik atau tidak, dikarenakan akibat dari sifat tidak bertanggung jawab mahasiswa dapat menyebabkan kerugian pada mahasiswa yang lainnya juga serta pada jurusan teknik mesin itu sendiri.