36
Heart Failure + OMI Anteroseptal + AF dengan LV Thrombus Oleh : Satria Nita PK Laily Fitriyah M. Farid Rakhman Oktavia Rahayu Ulfah Pembimbing: dr. Teguh Wahyu P, Sp.JP

Lapsus Jantung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jantung

Citation preview

Page 1: Lapsus Jantung

Heart Failure + OMI Anteroseptal + AF

dengan LV Thrombus Oleh :

Satria Nita PKLaily Fitriyah

M. Farid RakhmanOktavia Rahayu Ulfah

Pembimbing:dr. Teguh Wahyu P, Sp.JP

Page 2: Lapsus Jantung

Sindrom klinis kompleks yang timbul karena gangguan jantung struktural atau fungsional yang mengganggu kemampuan ventrikel untuk mengisi dengan atau mengeluarkan darah. (American Heart Association)

DEFINISI Heart Failure

Page 3: Lapsus Jantung

Infark miokard adalah perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

OMI merupakan infark miokard fase lanjut yang ditandai dengan adanya gelombang Q patologi pada rekaman kelistrikan jantung (EKG).

OMI anteroseptal merupakan old infark yang lokasinya berada di anterior dan septum intraventrikel atau ditemukannya Q patologis pada sadapan precordial V1-V3

DEFINISI OMI Anteroseptal

Page 4: Lapsus Jantung

DEFINISI Atrial Fibrilasi

Merupakan gangguan irama jantung (aritmia) yang ditandai dengan aktivitas atrium yang cepat dan tidak efektif serta kontraksi ventrikular yang tidak teratur.

Page 5: Lapsus Jantung

ETIOLOGI HF

Page 6: Lapsus Jantung

OMI

Penyebab paling umum iskemia miokard ini adalah aterosklerosis. Keberadaan aterosklerosis menyebabkan penyempitan pada lumen pembuluh arteri koronaria epikardial sehingga suplai oksigen miokard berkurang.

Page 7: Lapsus Jantung

OMI

• Jika hal ini terjadi berkepanjangan maka dapat menyebabkan nekrosis/infark miokard dan pembentukan parut dengan atau tanpa gambaran klinis infark miokard.

Page 8: Lapsus Jantung

Faktor Resiko Infark Miokard

Ada empat faktor resiko biologis infark miokard yang tidak dapat diubah yaitu :

1.Usia

2.Jenis kelamin

3.Ras

4.Riwayat keluarga.

Page 9: Lapsus Jantung

Schematic Etiology of Heart Failure Symptoms

Page 10: Lapsus Jantung

PATOFISIOLOGI

Pelebaran progresif dari atrium kiri akan memicu dua komplikasi lanjut, yaitu pembentukan trombus mural yang terjadi pada sekitar 20% penderita, dan terjadinya atrial fibrilasi yang terjadi pada sekitar 40% penderita.

Page 11: Lapsus Jantung

Untuk pembentukan trombus dihubungkan pada atrial fibrilasi ini, yakni terjadi aktivitas sistolik pada atrium kiri tidak teratur, terjadi penurunan atrial flow velocities yang menyebabkan statis pada atrium kiri dan memudahkan terbentuknya trombus.

Page 12: Lapsus Jantung

Klasifikasi fungsional dari The New York Heart Association ( NYHA )

Page 13: Lapsus Jantung

Kriteria diagnosis gagal jantung menurut Framingham Heart Study

Page 14: Lapsus Jantung

PENATALAKSANAAN1. NON MEDIKAMENTOSA•Edukasi mengenai gagal jantung, penyebab, bagaimana upaya jika timbul keluhan•Istirahat, olahraga, aktivitas sehari-hari, edukasi aktivitas sosial, serta rehabilitasi•Edukasi pola diet, control asupan garam, air, dan kebiasaan alkohol•Monitor berat badan, berhati-hati dengan kenaikan berat badan tiba-tiba•Mengurangi berat badan pada pasien obesitas•Berhenti merokok•Perlu perhatian khusus jika akan melakukan perjalanan jauh dengan pesawat, ketinggian, udara panas dan lingkungan yang padat.•Konseling mengenai obat, efek samping, dan perlunya menghindari obat-obat tertentu seperti NSAID, antiaritmia kelas I, verapamil, diltiazem, antidepresan trisiklik, steroid, dihidropiridin efek cepat.

Page 15: Lapsus Jantung

2. MEDIKAMENTOSA

Page 16: Lapsus Jantung

PROGNOSIS

Page 17: Lapsus Jantung

Laporan KasusIdentitas• Nama penderita : Ny. F• Umur : 52 tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Alamat : Caraka Jaya Banjarbaru• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• Agama : Islam

Page 18: Lapsus Jantung

Anamnesis

• KeluhanUtama : Sesak

• Riwayat Penyakit Sekarang

Sesak dirasakan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak dirasakan jika pasien terlentang, dan membaik dengan posisi duduk. Sesak juga dirasakan jika pasien beraktivitas dan pasien mengeluhkan sering berkeringat dingin. Selain itu os juga mengeluhkan nyeri ulu hati. Nyeri dirasakan menjalar sampai ke punggung. Mual (-), muntah (-), BAK/BAB (+/+)

• Riwayat Penyakit Dahulu

Serupa (+), HT (+),DM ( -)

• Riwayat Penyakit Keluarga

Serupa (-), HT (+),DM ( -)

Page 19: Lapsus Jantung

Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

2. Kesadaran : komposmentis

3. GCS : 4-5-6

4. Tanda Vital : TD = 120/80 mmHg N = 88 x/menit

RR = 26 x/menit T = 36,7oC

5. Kulit : Turgor kulit baik, warna sawo matang, kelembaban cukup, perdarahan (-).

Page 20: Lapsus Jantung

6. Kepala dan Leher•Rambut : warna hitam, lurus, tipis, tidak mudah

dicabut, alopesia tidak ada.•Kepala : bentuk simetris, tidak ada trauma maupun

memar.•Mata : konjungtiva anemis(-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokhor refleks cahaya (+/+)•Mulut : bentuk normal, mukosa bibir lembab, pucat (-), tidak tremor, tidak ada perdarahan gusi, •Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, jugular venous pressure tidak meningkat, kaku kuduk tidak ada.

Pemeriksaan Fisik

Page 21: Lapsus Jantung

Pemeriksaan Fisik7. Thorak

Paru : Ins = Gerakan nafas simetris

Pal = Fremitus vokal simetris, nyeri tekan tidak ada

Per = Sonor

Aus = Suara nafas vesikuler, Ronkhi (-), Wheezing (-)

Jantung : Ins = thrill terlihat di ICS 5

Pal = iktus kordis teraba di ICS 5

Per = Batas Kanan jantung atas ICS II parasternal kanan bawah

Batas Kiri jantung atas ICS II parasternal kiri bawah

Aus = S1 dan S2 tunggal, bising dan murmur tidak ada

Page 22: Lapsus Jantung

Pemeriksaan Fisik

8. Abdomen

Ins = tampak datar, umbilicus tidak menonjol

Aus = Bising usus (+) meningkat.

Per = timpani timpani timpani

timpani timpani timpani

timpani timpani timpani

Pal= Lien/Massa/Hepar tidak teraba,

Nyeri tekan - + -

- - -

- - -

9. Ekstremitas

- Inspeksi : dalam batas normal

1. Palpasi : nyeri tekan negatif, akral hangat, edem tidak ada, parese

tidak ada

Page 23: Lapsus Jantung

Pemeriksaan PenunjangEKG

•Q patologis di sadapan V1-V3, IM anteroseptal

•Lab 10 Agt 2012Pemeriksaan Hasil Referensi Satuan

HEMATOLOGI

Hemoglobin 12,8 14,0-18,0 g/dL

Lekosit 5.8 4.000-10.500 ribu/uL

Eritrosit 4.34 4,50-6,00 juta/uL

Hematokrit 41.6 42 – 52 Vol%

Trombosit 140* 150.000-450.000 /uL

RDW-CV 15.8* 11,5 - 14,7 %

Page 24: Lapsus Jantung

• Lab 10 Agt 2012

Page 25: Lapsus Jantung

Pemeriksaan PenunjangKIMIA

GDS 115 <200 mg/dl

FAAL LEMAK & JANTUNG

LDH 777* 225-450 U/L

CKMB 30* 0-24 U/L

HATI

SGOT 39 0-46 U/I

SGPT 37 0-45 U/I

GINJAL

Ureum 38 10-50 mg/dl

Creatinin 0.8 0,7-1,4 mg/dl

Page 26: Lapsus Jantung

• Lab 16 Agt 2012

Pemeriksaan Penunjang

PROTROMBIN TIME

PT 29.8 9-13.5 Detik

APTT 30.0 22.2-37 Detik

Page 27: Lapsus Jantung

• Echocardiografi (13 Agustus 2012)

Temuan :• Mitral regurgitasi normal (RJA 2,19 cm), TR ringan (maxPG 29, 8

mmHg)• Dimensi LA-LV dilatasi, tampak thrombus LV ukuran 24,8 x

12,44mm• Fungsi sistolik LV menurun (EF byTeich 9,576, by MODA P4C

20,49%)• Analisa segmental LV diskinetik anteroseptal (BM), anterior (MA),

hipokinetik di semua segmen yang lain.• Terdapat LVH eksentrik• Tampak efusi perikardial minimal• Simpulan : Penurunan fungsi sistolik • Thrombus di ventrikel kiri

Pemeriksaan Penunjang

Page 28: Lapsus Jantung

DIAGNOSIS• Diagnosis Banding : HF+OMI

anteroseptal+Atrial Fibrilasi+LV Thrombus

• Diagnosis Kerja : HF+OMI anteroseptal+Atrial Fibrilasi+LV Thrombus

Page 29: Lapsus Jantung

PENGOBATAN

• O2 2 l/m• Inj lasix 1-0-0• Inj ranitidine 2x1• Aspilet 1x1• ISDN 5 mg 2x1• Spironolacton 25 mg 1x1• Captopril 6,25 mg 3x1• Simvastatin 10 mg 0-0-1• Warfarin tab 0-0-2• Digoxin 1/2-0-0

Page 30: Lapsus Jantung

Pembahasan

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

• Dipsnea D’effort • Orthopnea • Adanya thrill yang

dilihat pada ICS 5Pemeriksaan Penunjang

• Adanya peningkatan LDH (777) dan CKMB (30)

• EKG : Q patologis di sadapan V1-V3, IM anteroseptal

• Echo : LV thrombus

Page 31: Lapsus Jantung

Pembahasan • Injeksi lasix

Untuk menghambat absorpsi natrium dan klorida, tidak hanya pada tubulus proksimal dan tubulus distal, tapi juga pada loop of henle;

Untuk efek vasodilatasi dan penurunan hambatan vaskuler sehingga akan meningkatkan aliran darah ke ginjal.

Untuk menunjukkan aktivitas penurunan tekanan darah sebagai akibat penurunan volume plasma.

Page 32: Lapsus Jantung

• Spironolakton

Sebagai antagonis reseptor aldosteron kompentitif non selektif.

Antagonis aldosteron merupakan antagonis reseptor yang bekerja pada reseptor mineralkortikoid, juga untuk memperbaiki fungsi endothelial, juga memiliki efek ndiuretik dengan mengurangi edema dan kerja jantung.

Pembahasan

Page 33: Lapsus Jantung

• Aspilet

Mengandung aspirin (termasuk NSAID) memiliki efek anti inflamasi, analgesic, dan antipiretik, serta menghambat agregasi trombosit.

Mengurangi agregasi trombosit, adhesi platelet dan pembentukan thrombus melalui penekanan sintesis tromboksan A2 dalam trombosit. Bisa digunakan pencegahan primer penyakit kardiovaskuler.

Pembahasan

Page 34: Lapsus Jantung

• Warfarin

Adalah anti koagulan oral yang mempengaruhi sintesa vitamin K yang berperan dalam pembekuan darah sehingga terjadi deplesi faktor II, VII, IX dan X.

Warfarin diberikan sebagai antikoagulan dan direkomendasikan pada pasien dengan risiko tinggi tromboembolisme.

Obat-obat ini tidak dapat melarutkan bekuan yang telah terbentuk, tetapi dapat mencegah atau memperlambatperluasan bekuan yang sudah ada.

Karena meningkatnya resiko pendarahan, penderita yang diberi warfarin harus dimonitor waktu protrombinnya secara berkala.

Pembahasan

Page 35: Lapsus Jantung

• Captopril

Sebagai obat antihipertensi dan efektif dalam penanganan gagal jantung dengan cara supresi sistem renin angiotensin aldosteron.

• ISDN

Diberikan sebagai senyawa nitrat yang dalam hal ini dapat bekerja melalui dua mekanisme.

Senyawa nitrat dapat menimbulkan vasodilatasi, dan pada akhirnya menyebabkan penurunan kebutuhan dan peningkatan suplai oksigen.

Pembahasan

Page 36: Lapsus Jantung

• Simvastatin

Simvastatin digunakan untuk menurunkan resiko penyakit cardiovaskuler pada penderita dengan aterosklerosis atau dibetes mellitus.

Pembahasan