46
EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM RASKIN (STUDI DI KELURAHAN TANJUNGPINANG BARAT KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014) NASKAH PUBLIKASI Oleh MAIZARAH NIM. 100565201052 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM RASKIN(STUDI DI KELURAHAN TANJUNGPINANG BARAT KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014)

NASKAH PUBLIKASI

Oleh

MAIZARAH

NIM. 100565201052

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2015

Page 2: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

ABSTRAK

Program Raskin merupakan Implementasi dari Instruksi Presiden tentang kebijakan perberasan nasional, program tersebut adalah program bantuan beras bersubsidi bagi masyarakat berpendapatan rendah dan bagian yang tidak terpisahkan dari ketahanan pangan. Kelurahan Tanjungpinang Barat Kota Tanjungpinang adalah salah satu daerah yang berhak untuk mendapatkan pemanfaatan dari program Raskin, kuota bantuan dari pemerintah pada tahun 2014 yang dialokasikan dari Raskin APBN sebanyak 539 RTS, sedangkan yang dialokasikan dari Raskin APBD sebanyak 98 RTS, semuanya berjumlah 637 RTS. Sementara keluarga miskin lebih dari jumlah kuota Raskin, karena data tersebut dari BPS yang tidak teliti dalam pendataan masyarakat penerima manfaat. Selain itu juga Kelurahan tersebut mempunyai 72 RT dan 15 RW, penduduknya yang paling banyak jika dibandingkan dengan Kelurahan lainnya, oleh karena itu dana Raskin yang diberikan pemerintah pusat dan pemerintah daerah pun juga lebih besar jika dibandingkan dengan kelurahan lainnya.

Tujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil dan dampak dari kebijakan program Raskin yang sudah dilaksanakan. Lokasi penelitian yaitu di Kelurahan Tanjungpinang Barat Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau dan metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori James Anderson dalam M. Irfan Islamy tentang dampak kebijakan yang terdiri dari 3 dampak yaitu hasil kebijakan, dampak kebijakan yang diharapkan, dan dampak kebijakan yang tidak diharapkan.

Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan teori yang digunakan adalah bahwa pada tahun 2014 di Kelurahan Tanjungpinang Barat masih ada keluarga miskin yang tidak masuk dalam pendataan BPS, sehingga jumlah keluarga miskin lebih banyak dibandingkan dengan kuota Raskin yang diterima. Keterlambatan dalam pembagian beras Raskin bersumber dari Perum BULOG, harga Raskin yang ditetapkan sudah sesuai dengan pendapatan masyarakat miskin, tetapi kualitas berasnya tidak layak untuk dikonsumsi, jika ada beras yang tidak bagus bisa ditukarkan kembali ke BULOG. Bantuan Raskin sudah sangat membantu mengurangi beban pengeluaran masyarakat yang berpendapatan rendah, tetapi peningkatan kesejahteraan dan perubahan dikehidupan ekonominya belum dirasakan, karena mereka masih saja bergantung dengan bantuan yang diberikan pemerintah, sehingga mereka tidak mandiri untuk melakukan usaha yang lebih baik lagi agar kehidupannya menjadi sejahtera.

Kata kunci : Evaluasi Kebijakan, Program Raskin, Hasil dan Dampak.

Page 3: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

ABSTRACT

Raskin Program is the implementation of Presidential Instruction on national rice policy, the program is subsidized rice assistance program for low income community and an integral part of food security. Village of West Tanjungpinang Tanjungpinang is one of the areas that are eligible for use of Raskin, quota aid from the government in 2014 allocated from the state budget as much as 539 Raskin RTS, while allocated from the budget as much as 98 RTS Raskin, altogether 637 RTS. While poor families more than the amount of quota Raskin, it’s because the BPS was not in carefully in collecting data. In addition the village also has a RT 72 and 15 RW, the population most when compared to the other village, therefore Raskin funds given by central government and local governments are also greater when compared to other villages.

The purpose of this study is to assess or to see the results and impact of policies that have been implemented Raskin program. The research location is in the Village of West Tanjungpinang Tanjungpinang of Riau Islands Province and the research method used was qualitative research. The theory used in this research is the theory of James Anderson in M. Irfan Islamy about the impact of the policy which consists of 3 impacts are the result of the policy, the policy implications are expected, and the impact of policies are not expected.

The conclusion of this study is based on a theory that is used is that in 2014 in the Village of West Tanjungpinang there are still a poor family which is not including on BPS collecting data, so that the number of poor families more than the quota of Raskin received. Delays in the distribution of rice originating from BULOG, Raskin specified price is in conformity with the incomes of the poor, but the quality of the rice really is not fit for consumption, if there is not good rice can be exchanged back to Bulog. Help Raskin has been very helpful to reduce the burden of public spending in low-income, but increased prosperity and changes life economy is yet to be felt, because they are still dependent on government assistance, so that they are not independent to do business better so that life becomes prosperous.

Keywords: Evaluation of Policy, Raskin, results and impact.

Page 4: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

A. Latar Belakang

Pemerintah yang menempatkan konteks kebijakan dalam pemberian

makna atas arti terhadapnya pada hakikatnya menjadikan pemerintah sebagai

suatu konsep menjadi sesuatu yang aktual, sesuatu yang tidak sekadar menjadi

pemikiran akan tetapi menjadi sesuatu yang dapat diaplikasikan, diterapkan dan

menjadikan ia aktual dalam kehidupan pemerintahan suatu negara. Sebagai suatu

konsep yang mengandung nilai, kebijakan pemerintah disatukan dari dua konsep

dasar, yaitu konsep kebijakan dan konsep pemerintah (Faried Ali dan Andi

Syamsu Alam, 2012 : 3).

Melihat dari uraian diatas bahwa kebijakan itu saling berkaitan erat dengan

pemerintah dalam suatu negara. Pemerintah yang dimaksud kemudian

merumuskan kebijakan-kebijakan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat

banyak. Sehingga, masyarakat bisa merasakan manfaat dari kebijakan yang

dikeluarkan oleh pemerintah tersebut.

Indonesia adalah negara yang dikenal cukup besar dengan kemajuan yang

berkembang pesat di era reformasi saat ini, tetapi tidak menutup kemungkinan

rakyat Indonesia sudah mendapatkan kesejahteraan sosial bagi masyarakatnya,

yang sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 bahwa Tujuan

Pemerintah Negara Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

dan keadilan sosial.

Page 5: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

Hal tersebut di pertegas lagi dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 2 yang

berbunyi “Bahwa setiap warga Negara berhak memperoleh penghidupan yang

layak bagi kemanusiaan”. Salah satu masalah yang dihadapi oleh bangsa dan

Negara Indonesia saat ini adalah masalah kemiskinan, kemiskinan merupakan

salah satu masalah sosial yang mendasar, yang dihadapi dan menjadi perhatian

banyak bagi orang di Indonesia. Kemiskinan dapat dilihat pada kondisi individu,

kelompok maupun situasi kolektif masyarakat.

Rasyid membagi fungsi pemerintahan menjadi empat bagian, yaitu

pelayanan (public service), pembangunan (development), pemberdayaan

(empowering), dan pengaturan (regulation). Fungsi-fungsi pemerintahan yang

dijalankan pada saat tertentu dapat menggambarkan kualitas pemerintahan itu

sendiri. Jika pemerintah dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik, maka

dengan sendirinya diasumsikan pelayanan dapat menghasilkan keadilan,

pemberdayaan melahirkan kemandirian serta pembangunan menciptakan

kemakmuran (Muhadam Labolo, 2013 : 31).

Salah satu program yang diadakan oleh pemerintah di Indonesia adalah

Raskin (Beras untuk Rumah Tangga Miskin). Program beras untuk rumah tangga

miskin (Raskin) adalah program bantuan beras bersubsidi bagi masyarakat

berpendapatan rendah dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program

ketahanan pangan. Program ini sebagai upaya meningkatkan akses dalam

memenuhi hak dasar masyarakat miskin terhadap kebutuhan pangan.

Program Raskin merupakan implementasi dari Instruksi Presiden tentang

kebijakan perberasan nasional. Presiden menginstruksikan kepada Menteri dan

Page 6: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

Kepala Lembaga Pemerintah non Kementrian tertentu, serta Gubernur dan

Bupati/Walikota di seluruh Indonesia untuk melakukan upaya peningkatan

pendapatan petani, ketahanan pangan, pengembangan ekonomi perdesaan dan

stabilitas ekonomi nasional. Secara khusus kepada Perum BULOG diinstruksikan

untuk menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat

berpendapatan rendah dan rawan pangan yang penyediaannya mengutamakan

pengadaan gabah/beras dari petani dalam negeri (Pedoman Umum Raskin, 2014 :

2).

Monitoring evaluasi (monev) dilakukan untuk meningkatkan efektifitas

penyaluran Raskin kepada RTS-PM Raskin di berbagai daerah. Dengan adanya

monitoring evaluasi ini maka akan dapat diidentifikasi permasalahan yang

menghambat pelaksanaan penyaluran Raskin, dan apabila terdapat permasalahan

dapat dicarikan solusi untuk memecahkan masalah. Monitoring evaluasi ini

dilakukan secara berjenjang, Tim Koordinasi Raskin melakukan monev ke jenjang

yang lebih rendah atau ke RTS-PM jika diperlukan (Pedoman Umum Raskin,

2014 : 22).

Kelurahan Tanjungpinang Barat Kecamatan Tanjungpinang Barat Kota

Tanjungpinang adalah salah satu daerah yang berhak untuk mendapatkan

pemanfaatan dari program pemerintah yaitu program Raskin. Kelurahan tersebut

mempunyai 72 RT dan 15 RW, penduduknya yang paling banyak dari pada

kelurahan lain yang ada di Kota Tanjungpinang ini, oleh karena itu dana untuk

kuota Raskin pun lebih besar jika dibandingkan dengan kelurahan lainnya. Pada

tahun 2014 ini masih terjadi keterlambatan pembagian jatah Raskin yang

Page 7: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

diberikan untuk Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM), biasanya

Raskin dibagikan setiap sebulan sekali dengan alokasi sebanyak 15 kilogram

dengan harga Rp. 24.000, ternyata di Kelurahan tersebut Raskin dibagikan pertiga

bulan diawal tahun dengan harga Rp. 72.000 per 15 kilogram untuk 1 Kepala

Keluarga (KK) penerima manfaat (Dokumen Raskin pada Kelurahan

Tanjungpinang Barat, 2014).

Hal ini juga menjadi kendala masyarakat miskin untuk menebus harga

Raskin yang terlalu mahal bagi mereka. Adanya keterlambatan Raskin tersebut

karena dari Bulog selaku pendistribusi Raskin ke Kelurahan sebagai penyalur.

Oleh karena itu, pihak Kelurahan sebagai penyalur Raskin jika ada keterlambatan

Raskin dari Bulog tentu akan memberitahukan kepada masyarakat penerima

manfaat, supaya masyarakat tersebut tidak terlalu resah dengan adanya

keterlambatan beras tersebut.

Keluarga miskin di Kelurahan Tanjungpinang Barat pada tahun 2014

berjumlah 2.722 jiwa yang terbagi dalam 637 Kepala Keluarga. Mayoritas

keluarga miskin di Kelurahan tersebut adalah suku melayu, jawa, suku bugis, suku

minang kabau, dan suku batak.

Tabel I.1 Jumlah keluarga miskin berdasarkan jenis kelamin Tahun 2014

NO. Jenis Kelamin Jumlah1.2.

Laki-lakiPerempuan

1.461 orang1.261 orang

Jumlah Keseluruhan 2.722 orangSumber : Dokumen keluarga miskin kelurahan Tanjungpinang Barat

Page 8: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

Sedangkan keluarga miskin di Kelurahan Dompak pada tahun 2014

berjumlah 1.553 jiwa yang terbagi dalam 358 Kepala Keluarga. Mayoritas

keluarga miskin di Kelurahan Dompak adalah suku melayu.

Tabel I.2Jumlah keluarga miskin berdasarkan jenis kelamin Tahun 2014

NO. Jenis Kelamin Jumlah1.2.

Laki-lakiPerempuan

906 orang647 orang

Jumlah Keseluruhan 1.553 orangSumber : Dokumen keluarga miskin kelurahan Dompak

Kuota bantuan dari Pemerintah untuk Raskin di Kelurahan Tanjungpinang

Barat pada tahun 2014 yang dialokasikan lewat Raskin APBN sebanyak 539 KK,

sedangkan kuota yang dialokasikan lewat Raskin APBD sebanyak 98 KK.

Sementara data keluarga miskin di Kelurahan Tanjungpinang Barat lebih dari

jumlah kuota Raskin, karena data tersebut dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota

Tanjungpinang yang menentukan kriteria masyarakat miskin tersebut. Sehingga

data keluarga miskin dari Badan Pusat Statistik (BPS) masih kurang valid atau

tidak sesuai dengan data penduduk miskin yang ada di Kelurahan tersebut

(Wawancara Langsung dengan Imam Firyadi selaku Mantan Lurah

Tanjungpinang Barat, pada Tanggal 12 Januari 2015).

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah terutama yang berkaitan

dengan bantuan Raskin ini, dan dengan adanya pelaksanaan program Raskin yang

dilaksanakan oleh pihak Kelurahan Tanjungpinang Barat serta besarnya dana yang

dikeluarkan untuk Raskin kepada masyarakat penerima manfaat tersebut. Bahwa

akan terlihat bagaimana hasil dan dampak dari kebijakan program Raskin yang

dilaksanakan pihak kelurahan tersebut. Karena dari tahun 2010 sampai dengan

Page 9: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

tahun 2014 ini rumah tangga sasaran penerima manfaat Raskin di Kelurahan

Tanjungpinang Barat semakin bertambah.

Berdasarkan dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis

ingin mengkaji hasil dan dampak dari program Raskin tahun 2014, oleh karena itu

penulis tertarik untuk meneliti dengan menetapkan judul: “Evaluasi Kebijakan

Program Raskin (Studi di Kelurahan Tanjungpinang Barat Kecamatan

Tanjungpinang Barat Kota Tanjungpinang Tahun 2014).”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka ditetapkan perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Bagaimana Hasil dan dampak Kebijakan Program Raskin di

Kelurahan Tanjungpinang Barat Kecamatan Tanjungpinang Barat Kota

Tanjungpinang Tahun 2014?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Hasil dan dampak Kebijakan Program Raskin (Studi di

Kelurahan Tanjungpinang Barat Kecamatan Tanjungpinang Barat Kota

Tanjungpinang Tahun 2014);

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Praktis

Bagi instansi Kelurahan diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam

menjalankan atau melaksanakan tugas dari Pemerintah Pusat yang berkaitan

dengan Kebijakan Program Raskin, sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi

lagi masalah atau hambatan-hambatan dari Program Raskin tersebut. Sehingga

Page 10: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

tujuan dari Kebijakan Program Raskin bisa mencapai sasaran sesuai dengan yang

diharapkan. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

Pemerintah Daerah beserta instansi yang terkait dengan implementasi dan evaluasi

Kebijakan Program Raskin, serta dapat dijadikan suatu kajian bagi masyarakat

agar lebih memahami tujuan dari Program Raskin.

b. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu bagi perkembangan ilmu

pengetahuan pada umumnya dan bagi ilmu pemerintahan pada khususnya. Hasil

penelitian ini juga diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan

pengetahuan mengenai Kebijakan Program Raskin.

D. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Kualitatif. Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang menggambarkan isi

tetapi tidak berdasarkan akurasi statistik. Kata-kata yang disusun dalam bentuk

cerita atau peristiwa, mempunyai kesan yang lebih nyata, lebih hidup, penuh

makna, dan sering kali jauh lebih baik meyakinkan pembaca, peneliti lainnya,

pembuat kebijakan, dan praktisi dari pada halaman-halaman yang penuh dengan

angka-angka (Ulber Silalahi, 2010).

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tanjungpinang Barat Kecamatan

Tanjungpinang Barat Kota Tanjungpinang. Alasan peneliti mengambil objek

Page 11: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

penelitian tersebut karena Kelurahan Tanjungpinang Barat juga memiliki peranan

yang penting dalam pelaksanaan penyaluran beras miskin kepada masyarakat.

3. Teknik Pengumpulan data

Menurut Arikunto (2002 : 107) yang menyatakan bahwa sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh di lapangan atau lokasi

penelitian secara langsung dan pihak-pihak yang bersangkutan dengan masalah

yang akan dibahas dalam hal ini adalah hasil dan dampak dari Kebijakan Program

Raskin, instansi yang terkait yaitu Lurah beserta jajarannya, untuk

mendapatkannya peneliti menggunakan cara wawancara.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari bahan-

bahan kepustakaan dan data-data yang sudah tersaji. Untuk mendapatkannya

peneliti menggunakan cara dokumentasi.

4. Informan Penelitian

Informan adalah orang yang memberikan informasi (narasumber). Dalam

hal ini kriteria informan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Lurah Tanjungpinang Barat sebagai informan kunci dan sebagai

penanggungjawab atas pelaksanaan penyaluran Raskin;

2. Seksi Pelayanan Umum dan Kesejahteraan Sosial Kelurahan

Tanjungpinang Barat sebagai pelaksana distribusi Raskin;

Page 12: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

3. Ketua RT 02 / RW 11 sebagai pelaksana distribusi Raskin dari Titik

Distribusi kepada RTS-PM;

4. Masyarakat penerima manfaat Raskin sebanyak 5 orang (Kepala

Keluarga). Masyarakat tersebut diatas bekerja sebagai buruh harian

lepas, nelayan, tukang sapu jalan serta pemulung.

Tabel I.5Jumlah Informan

Informan Jumlah

Lurah Tanjungpinang Barat 1

Seksi Pelayanan Umum dan Kesejahteraan sosial Kelurahan Tanjungpinang Barat

1

RT 02 / RW 11 1

Masyarakat Penerima Raskin (RTS-PM) 5

Total 8Sumber : Data Olahan, 2015

E. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari lokasi penelitian baik data primer maupun data

sekunder, akan disusun dan disajikan serta dianalisis dengan menggunakan

deskriptif kualitatif berupa pemaparan yang kemudian dianalisis dan dinarasikan

sesuai masalah penelitian.

F. Landasan Teori

1. Kebijakan Publik

Kebijakan (policy) adalah sebuah instrument pemerintahan, bukan saja

dalam arti government yang hanya menyangkut aparatur Negara, melainkan pula

governance yang menyentuh pengelolaan sumber daya publik. Kebijakan pada

intinya merupakan keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan tindakan yang secara

Page 13: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

langsung mengatur pengelolaan dan pendistribusian sumber daya alam, finansial

dan manusia demi kepentingan publik, yakni rakyat banyak penduduk, masyarakat

atau warga Negara (Edi Suharto, 2011 : 3).

Kebijakan publik secara garis besar mencakup tahap-tahap perumusan

masalah kebijakan, implementasi kebijakan dan evaluasi kebijakan. Tahap-tahap

kebijakan publik menurut (William Dunn, 2003 : 24) adalah sebagai berikut:

1. Tahap Penyusunan Agenda

Agenda setting adalah sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam

realitas kebijakan publik. Dalam agenda setting juga sangat penting untuk

menentukan suatu isu publik yang akan diangkat dalam suatu agenda pemerintah.

Issue kebijakan (policy issues) sering disebut juga sebagai masalah kebijakan

(policy problem).

2. Tahap Formulasi Kebijakan

Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan kemudian dibahas

oleh para pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian

dicari pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari

berbagai alternatif atau pilihan kebijakan (policy alternatives / policy options)

yang ada.

3. Tahap Adopsi Kebijakan

Sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para perumus

kebijakan, pada akhirnya salah satu dari alternatif kebijakan tersebut diadopsi

dengan dukungan dari mayoritas legislatif, konsensus diantara direktur lembaga

atau keputusan peradilan.

Page 14: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

4. Tahap Implementasi Kebijakan

Suatu program kebijakan hanya akan menjadi catatan-catatan elit, jika

program tersebut tidak diimplementasikan. Oleh karena itu, keputusan program

kebijakan yang telah diambil sebagai alternatif pemecahan masalah harus

diimplementasikan, yakni dilaksanakan oleh badan-badan administrasi maupun

agen-agen pemerintah di tingkat bawah.

5. Tahap Evaluasi Kebijakan

Kebijakan publik pada dasarnya dibuat untuk meraih dampak yang

diinginkan. Dalam hal ini, memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. Oleh

karena itu, ditentukanlah ukuran-ukuran atau kriteria-kriteria yang menjadi dasar

untuk menilai apakah kebijakan publik telah meraih dampak yang diinginkan.

2. Evaluasi Kebijakan

Secara umum evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang

menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi,

implementasi, dan dampak. Dalam hal ini, evaluasi kebijakan dipandang sebagai

suatu kegiatan fungsional. Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada

tahap akhir saja, melainkan dilakukan dalam seluruh proses kebijakan. Dengan

demikian, evaluasi kebijakan meliputi tahap perumusan masalah-masalah

kebijakan, program-program yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah

kebijakan, implementasi, maupun dampak kebijakan (Anderson dalam Budi

Winarno, 2012 : 229).

Evaluasi kebijakan publik mencakup tiga lingkup makna menurut (Riant

Nugroho, 2011 : 679-687), yaitu evaluasi formulasi kebijakan publik, evaluasi

Page 15: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

implementasi kebijakan publik, dan evaluasi kinerja kebijakan publik sebagai

berikut:

1. Evaluasi Formulasi Kebijakan Publik

Secara umum, evaluasi formulasi kebijakan publik berkenaan dengan

apakah formulasi kebijakan publik telah dilaksanakan:

a. Menggunakan pendekatan yang sesuai dengan masalah yang hendak

diselesaikan, karena setiap masalah publik memerlukan model formulasi

kebijakan publik yang berlainan;

b. Mengarah pada permasalahan inti, karena setiap pemecahan masalah harus

benar-benar mengarah pada inti permasalahannya;

c. Mengikuti prosedur yang diterima secara bersama;

d. Mendayagunakan sumber daya yang ada secara optimal.

2. Evaluasi Implementasi Kebijakan Publik

Tujuan evaluasi implementasi kebijakan publik adalah untuk mengetahui

variasi dalam indikator-indikator kinerja yang digunakan untuk menjawab tiga

pertanyaan pokok, yaitu:

a. Bagaimana kinerja implementasi kebijakan publik? Jawabannya berkenaan

dengan kinerja implementasi publik;

b. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan variasi itu? Jawabannya

berkenaan dengan faktor kebijakan itu sendiri, organisasi implementasi

kebijakan dan lingkungan implementasi kebijakan yang mempengaruhi

outcome implementasi kebijakan;

Page 16: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

c. Bagaimana strategi meningkatkan kinerja implementasi kebijakan publik?

Pertanyaan ini berkenaan dengan “tugas” pengevaluasian untuk memilih

variabel-variabel yang dapat diubah, variabel yang bersifat natural atau

variabel lain yang tidak bisa diubah tidak dapat dimasukkan sebagai

variabel evaluasi.

3. Evaluasi Kinerja Kebijakan Publik

Penilaian kinerja menjadi isu penting dalam kebijakan publik. Alasan

pertama, karena kebijakan dibuat untuk suatu tujuan. Kebijakan dibuat tidak untuk

kebijakan itu sendiri. Oleh karena itu, kebijakan harus dinilai dari sejauh mana ia

mencapai tujuan kebijakan yang diharapkan. Alasan kedua, bahwa pengukuran

kinerja menentukan kemana kebijakan akan dibawa.

Sebagai suatu teknik penilaian yang objektif, scientific, dan systematic

evalution mempunyai kecenderungan semakin banyak dipakai, karena dengan

kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisa data secara akurat, teknik ini

akan mampu menunjukkan hasil dan dampak kebijakan secara akurat. Hal inilah

yang sangat dibutuhkan oleh pembuat kebijakan dan masyarakat secara luas,

karena dengan mengetahui hasil dan dampak kebijakan tersebut akan dapat

dikenali tingkat efektivitas kebijakan-kebijakan tersebut dan sebagai bahan atau

masukan yang sangat berguna dalam memperbaiki kebijakan-kebijakan yang telah

ada atau perumusan kebijakan-kebijakan yang baru (M. Irfan Islamy, 2009 : 114).

Ada tiga dampak kebijakan menurut (James Anderson dalam M. Irfan

Islamy, 2009 : 115-116):

Page 17: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

1. Hasil kebijakan

Hasil kebijakan adalah apa-apa yang telah dihasilkan dengan adanya

proses perumusan kebijakan pemerintah. Hasil kebijakan bisa dilihat dari lima

indikatornya, yaitu:

a. Tersalurnya Raskin;

b. Raskin tepat sasaran untuk masyarakat penerima manfaat;

c. Tepat waktu dalam pembagian Raskin;

d. Kesesuaian harga Raskin;

e. Kualitas beras untuk masyarakat penerima manfaat.

2. Dampak kebijakan yang diharapkan

Dampak kebijakan adalah akibat-akibat yang ditimbulkan dengan

dilaksanakannya kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan. Dampak kebijakan

yang diharapkan dapat dilihat dari dua indikatornya, yaitu:

a. Mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran;

b. Meningkatnya kesejahteraan dikalangan masyarakat penerima manfaat.

3. Dampak kebijakan yang tidak diharapkan

Dampak kebijakan ini adalah adanya akibat-akibat yang kurang baik dari

kebijakan yang telah ditetapkan. Dampak kebijakan yang tidak diharapkan dapat

dilihat dari dua indikatornya, yaitu:

a. Mengurangi prakarsa masyarakat untuk menjadi lebih maju;

b. Tidak adanya perubahan pola hidup pada masyarakat penerima manfaat.

Page 18: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

G. Hasil Penelitian

Kebijakan sebagai peraturan pemerintah yang sangat berkaitan erat dengan

pemerintahan di suatu negara. Kebijakan publik tersebut menentukan bentuk suatu

kehidupan setiap bangsa dan negara, karena setiap negara tentunya mempunyai

masalah yang relatif sama dengan negara lainnya. Kebijakan yang dikeluarkan

oleh pemerintah untuk mengatasi masalah tentunya akan dilakukan pengawasan

dan evaluasi setelah adanya pelaksanaan kebijakan.

Pengawasan berupa pemantauan dengan penilaian untuk tujuan

pengendalian pelaksanaan agar pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan. Sedangkan evaluasi kebijakan merupakan penilaian pencapaian

kinerja dari implementasi atau pelaksanaan. Evaluasi dilaksanakan setelah

kegiatan selesai dilaksanakan yaitu selesai pekerjaan dalam waktu yang

ditentukan. Dalam penganalisisan ini penulis menggunakan teori James Anderson

yang terdiri atas tiga dampak kebijakan, diantaranya adalah:

1. Hasil Kebijakan

Hasil kebijakan adalah apa-apa yang telah dihasilkan dengan adanya

proses perumusan kebijakan pemerintah, untuk memecahkan rangka

permasalahan yang terkait dengan kebijakan.

a. Tersalurnya Raskin

Program Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah (Program

Raskin) adalah Program Nasional lintas sektoral baik horizontal maupun vertikal,

yang bertujuan untuk membantu mencukupi kebutuhan beras masyarakat

berpendapatan rendah. Secara horizontal semua Kementerian/Lembaga yang

Page 19: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

terkait memberikan kontribusi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, yang

meliputi: perencanaan dan penyediaan anggaran subsidi, penentuan RTS dan Pagu

Raskin, penanganan pengaduan masyarakat, pengawasan dan pengendalian

program serta koordinasi dengan pemerintah daerah. Jadi, pemerintah pusat

berperan dalam membuat kebijakan program dan pengadaan beras sampai di Titik

Distribusi (TD). Pemerintah daerah berperan dalam pelaksanaan penyaluran

Raskin dari TD sampai ke RTS-PM Raskin.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa bantuan

beras bersubsidi atau Raskin yang diberikan pemerintah sudah disalurkan dengan

lancar ke wilayah RT dan RW di Kelurahan Tanjungpinang Barat yang terdiri dari

72 RT dan 15 RW. Proses penyalurannya juga sudah berjalan dengan baik sesuai

prosedur yang ditentukan oleh pemerintah pusat dan dijalankan dengan baik oleh

pemerintah daerah setempat. Dapat dilihat dari tabel dibawah ini penyaluran

Raskin tahun 2014 di Kelurahan Tanjungpinang Barat.

Tabel IV.1Realisasi Penyaluran Raskin tahun 2014 di Kelurahan Tanjungpinang BaratNo. Jumlah RTS Alokasi Dana Jumlah beras (Kg) Jumlah Harga

1. 539 RTS APBN 15 kg Rp. 24.0002. 98 RTS APBD 15 kg Rp. 24.000

Sumber: Data Olahan, 2015

Khususnya di Kelurahan Tanjungpinang Barat ini semua masyarakat

miskin yang terdata sudah mendapatkan jatah Raskin secara langsung manfaatnya

dan diterima setiap bulannya dengan lancar untuk saat ini, tetapi di tahun

sebelumnya dan pada tahun 2014 masih ada keterlambatan Raskin yang dibagikan

kepada masyarakat.

Page 20: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

b. Raskin tepat sasaran untuk masyarakat penerima manfaat

Kebijakan Program Raskin ini sasaran utamanya adalah masyarakat miskin

yang berpendapatan rendah supaya bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan

pangan keluarga mereka. Sasaran Program Raskin tahun 2014 adalah

berkurangnya beban pengeluaran 637 Rumah Tangga Sasaran (RTS) atau 2.722

jiwa di Kelurahan Tanjungpinang Barat, dalam mencukupi kebutuhan pangan

beras melalui penyaluran beras bersubsidi dengan alokasi sebanyak 15

kg/RTS/bulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa

terlihat jelas dilapangan pada tahun 2014 ini bantuan beras yang diberikan

pemerintah tidak tepat sasaran untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan

tersebut.

Hal tersebut terjadi karena pendataan indikator penentuan kriteria

masyarakat miskin dari pihak BPS yang tidak valid atau tidak sama dengan

indikator dari pihak Kelurahan tersebut. BPS juga mendata dengan tidak teliti dan

ingin cepat mencapai target yang ditentukan oleh pemerintah pusat, sehingga

masih banyak masyarakat yang benar-benar miskin yang tidak terdata untuk

mendapatkan bantuan Raskin, bahkan masyarakat yang tergolong mampu yang

mendapatkan bantuan tersebut.

c. Tepat waktu dalam pembagian Raskin

Untuk menjamin kelancaran proses penyaluran Raskin, Perum BULOG

bersama Tim Koordinasi Raskin menyusun rencana penyaluran bulanan yang

dituangkan dalam Surat Permintaan Alokasi (SPA). Jika terdapat kendala yang

bersifat spesifik lokasi, seperti kondisi geografis, iklim/cuaca, jenis moda

Page 21: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

transportasi untuk pengangkutan Raskin ke daerah-daerah, sehingga penyaluran

atau pembagian Raskin tidak mungkin dilakukan secara rutin setiap bulan di suatu

wilayah. Maka jadwal penyaluran Raskin disesuaikan dengan kondisi wilayah

tersebut dan diatur di dalam Juklak/Juknis oleh pemerintah daerah setempat.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa bantuan

beras yang diberikan pemerintah selalu datang tidak tepat waktu. Beras Raskin

bersumber dari pihak BULOG yang memberikan langsung kepada daerah-daerah

setempat yang teridentifikasi untuk mendapatkan bantuan Raskin. Setiap awal

tahun sering terjadi keterlambatan waktu dengan tanggal yang tidak ditentukan.

Hal tersebut dikarenakan beras dari pusat terjadi gagal panen sehingga harus

menunggu beras dari luar negeri dan BULOG juga menyalurkan ke daerah-daerah

yang terpencil dahulu seperti daerah Bintan.

Oleh karena itu, jika ada keterlambatan waktu dalam pembagian Raskin

yang diberikan BULOG kepada Kelurahan, pihak Kelurahan menginformasikan

kepada masyarakat, agar masyarakat tersebut tidak bertanya-tanya lagi

dikemudian hari. Hal tersebut menimbulkan beban kendala tentang biaya yang

dirasakan masyarakat dalam membeli Raskin sebesar Rp.72.000/45kg. Jika setiap

bulan tidak ada keterlambatan waktu, tentunya mereka mampu untuk membeli

beras Raskin seharga Rp.24.000/15kg. Jadi, selama ada keterlambatan waktu

dalam pembagian Raskin ini sampai tiga bulan sekali, masyarakat hanya mampu

membeli Raskin sebesar Rp.48.000/30kg sesuai dengan pendapatan yang mereka

ada.

Page 22: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

d. Kesesuaian harga Raskin

Pada pelaksanaan Program Raskin juga pemerintah melakukan

penyesuaian terhadap harga Raskin yang ditetapkan untuk masyarakat penerima

manfaat. Harga tebus Raskin (HTR) sebesar Rp.1.600/kg di Titik Distribusi (TD),

pembayaran HTR dari RTS-PM kepada Pelaksana Distribusi Raskin dilakukan

secara tunai. Pelaksana Distribusi Raskin langsung menyetorkan uang HTR

tersebut ke rekening Perum BULOG melalui bank setempat atau disetorkan

langsung kepada Perum BULOG setempat.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa terlihat

jelas kejadian dilapangan pada tahun 2014 ini, kesesuaian harga tebus Raskin

yang ditetapkan pemerintah pusat ke daerah-daerah setempat sama harganya di

seluruh Indonesia, tidak ada perbedaan. Harga tebus Raskin yang ditentukan

sebesar Rp.1.600/15 kg sama dengan Rp.24.000, harga tersebut sudah sesuai

untuk membantu pengeluaran masyarakat miskin yang berpendapatan rendah

yang berhak mendapatkan bantuan Raskin. Tidak ada sama sekali penambahan

harga dari pemerintah pusat maupun dari pihak Kelurahan.

e. Kualitas beras untuk masyarakat penerima manfaat

Penyaluran Raskin dari TD sampai ke RTS-PM menjadi tanggung jawab

pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota). Tim Koordinasi

Raskin/Pelaksana Distribusi Raskin melakukan pemeriksaan kualitas dan

kuantitas beras yang diserahkan oleh Perum BULOG di TD. Apabila ditemukan

Raskin yang tidak sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang ditetapkan, maka

Tim Koordinasi Raskin/Pelaksana Distribusi Raskin harus menolak dan langsung

Page 23: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

mengembalikan kepada Perum BULOG untuk digantikan dengan kualitas beras

yang sesuai, dan menambah kekurangan kuantitas.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis terlihat jelas

dilapangan bahwa pada tahun 2014, kualitas beras yang didistribusikan oleh

Perum BULOG ke Kelurahan tidak layak konsumsi. Walaupun demikian,

masyarakat bisa menukarkan kembali kepada pihak Kelurahan agar Kelurahan

menggantikan beras dengan layak konsumsi, hal tersebut sudah ada ketetapan dari

pihak BULOG, jika ada masyarakat yang menerima beras Raskin dengan kualitas

rendah bisa dikembalikan dan langsung digantikan dengan kualitas beras yang

lebih layak konsumsi.

2. Dampak Kebijakan yang diharapkan

Dampak kebijakan adalah akibat-akibat positif yang ditimbulkan dengan

dilaksanakannya kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.

a. Mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran

Penyaluran beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat berpendapatan

rendah bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran para RTS-PM dalam

memenuhi kebutuhan pangan. Selain itu juga meningkatkan akses masyarakat

berpendapatan rendah dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokok, sebagai salah

satu hak dasarnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa

bantuan kebijakan program Raskin dari pemerintah sudah jelas dapat membantu

dan mengurangi beban pengeluaran pendapatan rumah tangga sasaran khususnya

di kebutuhan pangan mereka.

Page 24: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

Harga beras yang jenisnya sama yaitu beras BULOG melambung tinggi

dipasaran dengan harga Rp. 8.050/kg jika dikalikan dengan 15 kg sama dengan

Rp. 120.750 tidak akan sanggup untuk mereka membelinya. Tapi semenjak

adanya bantuan Raskin tersebut dengan harga Rp. 1.600/kg jika dikalikan dengan

15 kg sama dengan Rp. 24.000, mereka senang dan merasa sangat-sangat terbantu

karena mengurangi beban pengeluaran mereka untuk membeli beras subsidi yang

sangat terjangkau murah harganya, jika mereka bandingkan dengan harga

dipasaran. Selisihnya yang terjadi berbanding jauh yaitu Rp. 96.750, dengan sisa

uang tersebut dapat mereka gunakan untuk membeli keperluan yang lain yang

mereka butuhkan.

b. Meningkatnya kesejahteraan dikalangan masyarakat penerima manfaat

Program Raskin tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

dikalangan penerima manfaat agar menjadi lebih baik di kehidupan ekonominya.

Bantuan tersebut salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan perlindungan

sosial untuk meningkatkan kesejahteraan warga miskin khususnya di Kelurahan

Tanjungpinang Barat. Pagu Raskin untuk Kelurahan Tanjungpinang Barat tahun

2014 tercatat 40.830 kg untuk 2.722 jiwa masyarakat miskin dan 9.555 kg untuk

637 RTS.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis dilapangan terlihat

jelas pada tahun 2014 bahwa belum adanya peningkatan yang dirasakan oleh

masyarakat tersebut, karena bagi mereka pemerintah hanya membantu untuk

makan saja bukan untuk kebutuhan yang lainnya. Hal tersebut terjadi karena

kurangnya kesadaran dari masyarakat itu sendiri yang masih saja terus-menerus

Page 25: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

ingin mendapatkan bantuan dan tidak mau berusaha lebih giat lagi untuk

meningkatkan kehidupan ekonominya.

3. Dampak Kebijakan yang tidak diharapkan

Dampak kebijakan ini adalah adanya akibat-akibat yang kurang baik dari

kebijakan yang telah dijalankan atau dilaksanakan.

a. Mengurangi prakarsa masyarakat untuk menjadi lebih maju

Dampak yang tidak diharapkan dari Program Raskin ini bisa juga dilihat

bahwa mengurangi tindakan atau inisiatif masyarakat untuk menjadi lebih mandiri

dari kehidupan sosialnya, masyarakat hanya bisa bergantung dari bantuan yang

diberikan pemerintah. Terlihat jelas dilapangan, penelitian yang dilakukan oleh

penulis bahwa kurangnya kesadaran masyarakat akan manfaat yang diberikan,

bantuan tersebut hanya untuk meringankan beban pengeluaran masyarakat yang

berpendapatan rendah bukan untuk membantu seumur hidupnya. Masih banyak

juga yang tertanam dalam pemikiran masyarakat bahwa tugas pemerintah lah

untuk mensejahterakan mereka, sehingga masyarakat hanya menunggu program-

program bantuan sosial untuk mereka tanpa harus bekerja lebih rajin lagi.

b. Tidak adanya perubahan pola hidup pada masyarakat penerima

manfaat

Dampak yang tidak diharapkan dari Program Raskin ini bisa juga dilihat

dari tidak adanya perubahan pola hidup masyarakat penerima manfaat dari segi

kehidupan ekonominya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis,

terlihat jelas kejadian dilapangan pada tahun 2014 ini, dampak yang tidak

diharapkan benar terjadi, bahwa hanya sedikit saja perubahan yang terjadi pada

Page 26: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

masyarakat, karena masyarakat masih merasa manja dan ketergantungan dengan

adanya bantuan tersebut.

Hal tersebut terjadi karena masyarakat itu sendiri yang tidak mau berusaha

untuk merubah kehidupan ekonominya agar meningkat kesejahtera, mereka masih

saja mengharapkan bantuan Raskin, tentunya jika Raskin dihentikan mereka akan

merasa resah, karena tidak bisa membeli beras dengan harga yang relatif murah

jika dibandingkan dengan harga dipasaran, apalagi kebutuhan pokok yang lain

harganya sudah mahal.

H. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa kebijakan program Raskin pada tahun 2014 di Kelurahan Tanjungpinang

Barat cukup baik. Hal ini berdasarkan hasil penelitian dengan indikator sebagai

berikut:

1. Hasil Kebijakan

Raskin yang disalurkan untuk 72 RT/15 RW dengan jumlah 637 RTS

sudah berjalan dengan baik sesuai data yang ada, tetapi belum tepat sasaran untuk

masyarakat yang seharusnya benar-benar berhak untuk mendapatkan bantuan

tersebut. Hal itu dikarenakan pendataan dari pihak BPS yang menentukan kriteria

kemiskinan dan mendata denga tidak teliti. Hal tersebut terjadi karena kurangnya

pengawasan dan penilaian dari pemerintah daerah Kota Tanjungpinang serta

instansi dibawahnya dalam hal pendataan.

Beras Raskin yang bersumber dari BULOG juga sering tidak tepat waktu

dalam pembagiannya kepada RTS setiap awal tahun dengan tanggal yang tidak

Page 27: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

pasti. Hal itu karena dari pusat pernah terjadi gagal panen di tahun 2014 sehingga

harus menunggu beras dari luar negeri, BULOG juga terlebih dahulu menyalurkan

beras ke daerah-daerah terpencil sehingga sering terlambat untuk sampai kepada

pihak Kelurahan. Kesesuaian harga yang diberikan sudah sangat sesuai dengan

pendapatan masyarakat penerima manfaat tersebut. Kualitas beras yang diberikan

kepada masyarakat penerima manfaat juga sangat tidak layak untuk dikonsumsi,

tetapi masyarakat masih bisa menukarnya dengan kualitas beras yang bagus di

Kelurahan.

2. Dampak Kebijakan yang diharapkan

Bantuan Raskin ini sudah bisa membantu mengurangi beban pengeluaran

pendapatan masyarakat miskin, karena dengan harga Rp. 24.000 untuk 15 kg

beras, mereka sudah bisa membelinya dengan harga yang lebih terjangkau dari

harga di pasaran, dan sisanya bisa mereka manfaatkan untuk kebutuhan yang

lainnya. Program Raskin dari pemerintah ini belum adanya peningkatan

kesejahteraan yang dirasakan oleh masyarakat penerima manfaat, karena bagi

mereka pemerintah hanya membantu untuk makan saja, bukan untuk kebutuhan

yang lainnya. Hal tersebut terjadi karena kurangnya kesadaran dari masyarakat itu

sendiri yang masih saja berharap mendapatkan bantuan dan tidak mau berusaha

lebih rajin lagi untuk meningkatkan kehidupannya.

3. Dampak Kebijakan yang tidak diharapkan

Program Raskin ini bisa mengurangi prakarsa (pemikiran atau tindakan)

masyarakat untuk menjadi lebih maju, bahwa pola pikir masyarakat untuk

melakukan usaha demi memajukan kehidupannya belum terlintas sama sekali

Page 28: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

dibenak mereka. Jika Raskin dihentikan tentu saja membuat masyarakat menjadi

resah karena mereka sudah menjadi ketergantungan dengan bantuan yang

diberikan pemerintah. Tidak ada perubahan pola hidup pada masyarakat penerima

manfaat juga memberikan dampak yang negatif khususnya di kehidupan ekonomi

mereka, bahwa untuk kehidupan ekonomi mereka juga tidak ada peningkatan dari

adanya bantuan Raskin dan sebelum adanya bantuan Raskin.

I. Saran

Beberapa permasalahan yang dihadapi dari hasil penelitian ini,

sebagaimana yang penulis jelaskan diatas, maka penulis ingin memberikan saran-

saran sebagai berikut:

1. Kepada Pemerintah Daerah Kota Tanjungpinang beserta instansi

Kelurahan Tanjungpinang Barat diharapkan melakukan pengawasan dan

monitoring evaluasi setiap tahunnya, agar pelaksanaan penyaluran Raskin

berjalan dengan baik, tidak ada masalah lagi demi terciptanya tujuan yang

dicapai;

2. Kepada pihak BPS diharapkan bisa bekerja sama dengan pihak Kelurahan

dalam pendataan, agar tidak ada lagi masyarakat yang benar-benar tidak

mampu tidak mendapatkan bantuan Raskin;

3. Diharapkan kepada Perum BULOG bisa menjaga kualitas beras yang

datang dari pemerintah pusat, agar kebutuhan pangan masyarakat bisa

terpenuhi dengan baik;

4. Kepada masyarakat diharapkan bisa memahami benar tujuan utama dari

program Raskin ini, hanya untuk membantu mengurangi beban

Page 29: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

pengeluaran pendapatan masyarakat yang berpendapatan rendah, agar

masyarakat tersebut bisa merasakan kehidupan yang sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku:

Abidin, Zainal Said. 2004, Kebijakan Publik. Jakarta: Tim Penerbit YayasanPancur Siwah.

Agustino, Leo. 2012, Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta. Ali, Faried dan Syamsu Alam, Andi. 2012, Studi Kebijakan Pemerintah.

Bandung: PT. Refika Aditama. Arikunto, Suharsini. 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bungin, Burhan. 2011, Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada. Dunn, William. 2003, Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press. Irfan Islamy, Muhamad. 2009, Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan

Negara. Jakarta: Bumi Askara. Kajian Indikator Kemiskinan Kota Tanjungpinang Tahun Anggaran 2014. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia.

2014, Pedoman Umum Raskin. Jakarta. Labolo, Muhadam. 2013, Memahami Ilmu Pemerintahan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada. Ndraha, Taliziduhu. 2011, Kybernology: Ilmu Pemerintahan Baru 1. Jakarta: PT.

Rineka Cipta. Nugroho, Riant. 2011, Public Policy: Dinamika Kebijakan, Analisis Kebijakan

dan Manajemen Kebijakan. Jakarta: PT. Gramedia. Parsons, Wayne. 2011, Public Policy: Pengantar Teori dan Praktik Analisis

Kebijakan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Silalahi, Ulber. 2010, Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. Suyanto, Bagong, Sutinah. 2008, Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Prenada

Media Group. Suharto, Edi. 2011, Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik. Bandung:

Alfabeta. Suyanto, Bagong. 2011, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif

Pendekatan Edisi Revisi. Jakarta: Kencana. Winarno, Budi. 2007, Kebijakan Publik: Teori dan Proses (Edisi Revisi).

Yogyakarta: Media Pressindo. Winarno, Budi. 2012, Kebijakan Publik: Teori, Proses, dan Studi Kasus (Edisi

dan Revisi Terbaru). Jakarta: PT. Buku Seru.

Page 30: Latar Belakang - Repositori Tugas Akhir Universitas …jurnal.umrah.ac.id/.../2015/12/Jurnal-Tugas-Akhir-Mai.docx · Web viewTujuan penelitian ini ingin menilai atau mengkaji hasil

Jurnal:

Amuh, Sutrisna. 2012, Dampak Sosial Ekonomi Program Pembagian Beras Miskin (Raskin) di Kelurahan Botto Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Candra dewi, Dyah. 2013, Dampak Kebijakan Raskin dan Dukungannya Terhadap Ketahanan Pangan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Wahyuni, Ayu. 2014, Implementasi Kebijakan Raskin Desa Toapaya Selatan Kabupaten Bintan. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Wahyudi, Arif. 2010, Evaluasi Kinerja Program Beras Untuk Keluarga Miskin (Raskin) Kabupaten Tangerang. Jakarta: Universitas Indonesia.

Internet:

http://www.tanjungpinangpos.co.id (di unduh pada hari/tanggal: Selasa, 06 Januari 2015, pukul: 16.45 wib).

http://www.kepridays.com (di unduh pada hari/tanggal: Minggu, 25 Januari 2015, pukul: 13.00 wib).

http://www.setkab.go.id/Perlindungan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan warga miskin (di unduh pada hari/tanggal: Sabtu, 07 Februari 2015, pukul 08.10 wib).

http://www.bappenas.go.id (di unduh pada hari/tanggal: Minggu, 15 Februari 2015, pukul: 15.07 wib).