SENIN 12 SEPTEMBER 2011 Mading Gazeb Mencerahkan Untuk Menggerakkan Lembaga Pers Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta Kabupaten Kutai Timur Edisi 15/Tahun 1 Redaksi Gazebo menerima tulisan dalam bentuk artikel, opini, cerpen atau cerita bersambung. Tulisan max 1250 karakter. Kirim ke email: [email protected] atau langsung diserahkan ke Nur Habibudin - 085742989690 Siapa yang membuat orang bisa menjadi Presiden, Men- teri, DPR, Gubernur, Bupati, Koruptor & Pencopet (bukan maksud sebenarnya), dan lain-lain? maka jawabannya adalah GURU, sangat luar biasa produk-produk yang dapat diciptakan oleh guru, namun jasa guru yang demikian itu masih saja banyak orang yang melecehkan dan meren- dahkannya. Jadi teringat kata-kata teman saya (narko), sewaktu menceritakan dialog antara DPR dengan Menteri Pendidikan tentang pengalokasian anggaran 20% untuk sektor pendidikan. “Apakah guru mampu mengelola ang- garan 20%?” kata seorang DPR, “Sampean ini bagaimana jangankan hannya mengelola anggaran 20%, menjadikan orang seperti anda saja bisa”. Berbesar hatilah anda yang memilih menjadi seorang guru, sebab dari tangan-tangan anda orang terhormat tercipta. Nah sekarang yang harus dilakukan adalah bagaimana cara menjadi guru yang sukses. Target dari sebuah pembelajaran adalah bukan hanya menuntaskan suatu materi, tetapi proses dari pembelajaran merupakan perihal yang paling penting. Ketika seorang guru hannya mementingkan ketuntasan dan mengabaikan dari pada proses, maka tujuan dari pembelajaran tidak akan terca- pai. Mencetak manusia tidak bisa disamakan dengan menc- etak benda mati yang bisa dilakukan sesuka hati, sebab manusia memiliki banyak rasa dan logika yang berbeda- beda. Olehnya seorang guru harus mengikuti ritme siswa, dan bukan siswa yang mengikuti ritme guru. Mempertah- ankan karakter merupakan kesalahan besar yang sehar- usnya tidak dilakukan. Sebagai contoh adalah, semisal anda memiliki karakter tegang, keras, atau lainnya dalam pembelajaran dan ini tidak berdampak pada antusiasme siswa, maka itu harus dibuah dengan karakter yang dapat membangkitkan antusiasme. Seperti telah saya tuliskan dalam terbitan yang lalu tentang Motif Dalam KBM, maka setelah itu seorang guru harus mampu membawa motif tersebut kedalam prosess pendalaman dan pengembangan. Pada proses inilah yang akan menentukan kesuksesan KBM, olehnya dalam proses pendalaman dan pengembangan ini guru dituntut untuk mampu menciptakan antusiasme siswa. Kritik dan Saran Mading Gazebo Redaksi Gazebo-Sekretariat BEM STAIS FOKUS Contact : 085255508935 Email : [email protected] Hari ini kita melihat para aparat dan birokrat dinegeri ini, saling ribut dalam berbagai kasus suap dan dugaan korupsi. Entah itu dagelan politik atau sekedar pengalihan isu. Namun yang pasti telah memenuhi syarat sebagai sebuah situasi yang chaos dengan berbagai isu yang mengalir deras dalam ruang publik. Saat ini kita melihat bahwa satu topik yang tak habis-habisnya dibahas, yakni “ko- rupsi”. Mengapa korupsi? Bisa kita jawab dengan jawa- ban “karena buruknya moral para pejabat dan aparat dinegeri ini” atau dengan jawaban pasrah “kar- ena indonesia adalah surga bagi para koruptor”. Tapi akan ditarik sebuah jawaban yang paling men- dasar “karena semua orang ingin kaya”. Dari jawaban “karena semua orang ingin kaya”. Apakah cukup memuaskan ? belum ! akan lahir pertanyaan lainnya, apakah jalan untuk dapat menjadi kaya hanya dengan korupsi ? disinilah kita mengurai pembicaraan ini. Orang kaya hidup mewah, itu biasa. Orang kaya hidup sederhana, itu seberapa lama mampunya ? Berangkat dari pertanyaan tersebut, kita me- lihat pada setiap Anggota Legislatif (DPR) mauapun para pejabat dinegeri ini bahwa trend untuk hidup dengan gaya ala Jet Set ada- lah sebuah tuntutaan zaman. Dan menjadi kaya adalah sebuah ke- harusan sebagai gerbang menuju sebuah komunitas (poya-poya) yang diinginkan. Pejabat dan aparat dinegeri ini telah biasa hidup nyaman dan me- wah dengan uang negara (rakyat). Bahkan dalam sebuah rilis hasil penelitian yang ditayangkan pada sebuah stasiun TV swasta disebut- kan bahwa lembaga dan instansi negara menghabiskan 70 % - 80% anggaran hanya untuk belanja ru- tin (gaji, tunjagan dan keperluan lainnya). Keperluan lainnya disini termasuk beraneka studi banding dan seminar, pelatikan maupun loka karya yang diselenggarakan secara manipulatif. Dalam rilis pe- nelitian tersebut disebutkan den- gan gamblang bahwa Kemenag dan kemendiknas adalah lembaga neg- ara yang paling korup, meskipun hal tersebut telah menjadi rahasia umum. Dan hari ini nyaris tak ada lembaga negara, semi-negara (yayasan, perusahaan daerah,dsb) yang tidak tertular virus korupsi. Kita bisa apa ? semua orang ingin kaya ! paling tidak bercita- cita untuk menjadi kaya. Karena dengan kaya banyak jalan akan terbuka. Dan secara kritis tak ada ranah yang tersentuh oleh pen- garuh dari kekayaan itu sendiri. Kekayaan begitu dinikmati dan kekuasaan begitu dekat dengan kekayaan, hal tersebut melahirkan sebuah rantai/spiral dari hasil per- caturan politik dinegeri ini. Kejahatan korupsi adalah ter- cerabutnya hak rakyat oleh ke- pentingan elit politik dan para pe- melihara kepentingan (koorporat). Koruptor, hidup nyaman dengan uang rampokan, tanpa ada kejela- san jeratan hukum yang sepadan. Kalaupun mati akan tetap dalam keadaan membuncit dan kenyang. Sementara rakyat akan tetap mis- kin, bahkan mati dalam kelaparan. Bagaimana hal yang demikian masih tetap dimaafkan? Faktor Keterlibatan Dalam Lingkaran Korupsi Oleh: Moch Khoirul Faizin Nikah muda, sebuah kalimat yang menunjukan pada status yang disandang dan pilihan yang diambil sepasang manusia dalam realitas kehidupan manusia. Dalam kontek geografis baik timur maupun dibarat, dalam konteks agama/religius kehidupan muslim maupun non-muslim. Dengan berbagai asumsi dan le- gitimasi yang ada dalam realitas Nikah muda tersebut, kiranya hal tersebut tak layak hanya dipandang seba- gai sebuah gejala sosial yang lahir dari produk zaman, maupun doktrinisasi religius (agama). Fakta menunjukan ada kalangan yang berdalih bah- wa Nikah muda merupakan tuntunan dari Rasulullah Saw Saw yang patut di tiru dengan menyandarkan hal tersebut pada sejarah pernikahan Rasulullah Saw Saw dengan Sayidah Aisyah, r.a yang kala itu baru berusia sekitar 10 tahun . Pendapat ini sama sekali tidak be- nar. Karena Nabi Muhammad Saw tidak pernah men- dorong dan menganjurkan untuk melakukan pernikah- an di bawah umur. Akad pernikahan antara Rasulullah Saw Saw dengan Sayidah Aisyah, r,a yang kala itu baru berusia sekitar 10 tahun tidak bisa di jadikan sandaran dengan alasan sebagai berikut : Pertama : pernikahan itu merupakan perintah Allah. Kedua : Rasulullah Saw sendiri sebenarnya tidak ber- minat berumah tangga, kalaulah bukan karena desa- kan para sahabat lain yang di wakili Sayidah Khawlah binti Hakim yang masih merupakan kerabat Rasulullah Saw,di mana mereka melihat betapa Rasulullah Saw setelah wafatnya Sayidah Khadijah, r.a istri tercintanya sangat membutuhkan pendamping dalam mengemban dakwah islam. Ketiga : Pernikahan Rasulullah Saw dengan sayidah aisyah mempunyai hikmah penting dalam dakwah dan pengembangan ajaran islam dan hukum-hukumnya dalam berbagai aspek kehidupan khususnya yang berkaitan dengan masalah perem- puan, banyak para kaum perempuan bertanya kepada Nabi Muhammad Saw melalui Sayidah Aisyah, r.a. Di karenakan kecakapan dan kecerdasan Sayidah Ai- syah, r.a sehingga ia menjadi gudang dan sumber ilmu pengetahuan sepanjang zaman. Keempat : masyarakat islam (Hejaz) saat itu sudah terbiasa dengan masalah nikah muda dan sudah terbiasa menerima hal tersebut. Walaupun terdapat nikah muda,namun secara fisik maupun psikis telah siap sehingga tidak timbul adanya asumsi negatif di masyarakat. Fakta pernikahan yang ideal dan indah antara Ra- sulullah Saw Sayidah Aisyah, r.a jadikanlah itu sebagai suatu pengecualian (kekhususan) yang mempunyai hikmah penting dalam sejarah agama. Dan jangan di- jadikan sebagai legitimasi atas hasrat dan nafsu belaka, sebagai mana banyak kasus dewasa ini yang menced- erai daripada hak-hak kaum perempuan. Islam dalam prinsipnya tidak melarang secara terang-terangan tentang pernikahan muda usia,namun islam juga tak pernah mendorong atau mendukung pernikahan usia muda (di bawah umur) tersebut, apalagi di laksanakan dengan tidak sama sekali meng- indahkan dimensi-dimensi mental,hak-hak anak,psikis dan pisik,terutama pihak perempuannya dan juga kebiasaan dalam masyarakat,dengan dalih bahwa is- lam sendiri tidak melarang. Agama sebaiknya tidak di pandang secara dangkal,namun lebih jauh lagi agama menekankan maksud dan inti dari setiap ajaran dan tuntutannya,dalam masalah pernikahan ini,islam mendorong hal-hal agar lebih menjamin kepada suk- sesnya pernikahan. Yang di utama adalah kematangn kedua pihak dalam menempuh kehidupan bekelu- arga sehingga tercipta hubungan saling memberi dan menerima,berbagi rasa,saling curhat dan menasehati antara pasutri (pasangan suami istri) dalam mengarun- gi bahtera rumah tangga dan meningkatkan ketakwaan. Isu nikah muda sering menjadi polemik dan kontroversi dalam masyarakat. Bagaimana hukum islam menyikapi hal tersebut ? Diantara keistimewaan ajaran agama islam ada- lah fleksibel,universal,rasional dan sesuai den- gan tempat dan zaman,serta mudah diterima oleh khalayak,baik yang berkaitan dengan masalah ibadat,akhlak,mu’amalat,maupun yang berkaitan den- gan hukum (aturan) pernikahan. Sebagai sebuah perenungan yang dapat kita laku- kan terhadap relitas pernikahan usia muda ini ialah bagaimana menyikapi sejarah Nabi sebagai sebuah catatan sejarah yang dapat diambil hikmahnya, dan dapat menempatkan secara proporsional akan pilihan untuk menikah usia muda. Sehingga asumsi yang kita lemparkan kepada publik adalah “Nikah Muda sebagai sebuah realita yang dapat dipilih dalam konteks za- man” bukan sebagai sebuah penyandaran akan tun- tunan serta bagian yang inherent dalam ajaran islam. Sehingga kita kaum muslim di Negeri ini dapat benar- benar menjamin kecerdasan dalam beragama dan ber- masyarakat. Nikah Muda “Tuntunan atau Pilihan” Antusiasme Siswa Dalam KBM (1) SESUAIKAN POLA MENGAJAR DENGAN RITME SISWA Oleh: Rbl Mhs. Smster V COBA KEMBALI TAKLUKKAN KUTIM Oleh: Iis Marinda Tri Mulya Mhs. Smster I INFO LATIHAN Latihan Biasa Mulai pukul 16:30 di kampus (setiap hari) Latihan Ekstra Mulai pukul 7:30 tanding Uji Coba (hari minggu)

Mading Edisi 15

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Latihan Biasa Mulai pukul 16:30 di kampus (setiap hari) Latihan Ekstra Mulai pukul 7:30 tanding Uji Coba (hari minggu) Mencerahkan Untuk Menggerakkan Edisi 15/Tahun 1 Oleh: Iis Marinda Tri Mulya Mhs. Smster I Oleh: Rbl Mhs. Smster V Kritik dan Saran Mading Gazebo Redaksi Gazebo-Sekretariat BEM STAIS Lembaga Pers Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta Kabupaten Kutai Timur Antusiasme Siswa Dalam KBM (1) Contact : 085255508935 Email : [email protected] Oleh: Moch Khoirul Faizin

Citation preview

SENIN12 SEPTEMBER 2011 Mading Gazeb

Mencerahkan Untuk Menggerakkan

Lembaga Pers MahasiswaSekolah Tinggi Agama Islam Sangatta

Kabupaten Kutai Timur

Edisi 15/Tahun 1

Redaksi Gazebo menerima tulisan dalam bentuk artikel, opini, cerpen atau cerita bersambung. Tulisan max 1250 karakter. Kirim keemail: [email protected] atau langsung diserahkan ke Nur Habibudin - 085742989690

Siapa yang membuat orang bisa menjadi Presiden, Men-teri, DPR, Gubernur, Bupati, Koruptor & Pencopet (bukan maksud sebenarnya), dan lain-lain? maka jawabannya adalah GURU, sangat luar biasa produk-produk yang dapat diciptakan oleh guru, namun jasa guru yang demikian itu masih saja banyak orang yang melecehkan dan meren-dahkannya. Jadi teringat kata-kata teman saya (narko), sewaktu menceritakan dialog antara DPR dengan Menteri Pendidikan tentang pengalokasian anggaran 20% untuk sektor pendidikan. “Apakah guru mampu mengelola ang-garan 20%?” kata seorang DPR, “Sampean ini bagaimana jangankan hannya mengelola anggaran 20%, menjadikan orang seperti anda saja bisa”.

Berbesar hatilah anda yang memilih menjadi seorang guru, sebab dari tangan-tangan anda orang terhormat tercipta. Nah sekarang yang harus dilakukan adalah bagaimana cara menjadi guru yang sukses. Target dari sebuah pembelajaran adalah bukan hanya menuntaskan suatu materi, tetapi proses dari pembelajaran merupakan perihal yang paling penting. Ketika seorang guru hannya mementingkan ketuntasan dan mengabaikan dari pada proses, maka tujuan dari pembelajaran tidak akan terca-pai.

Mencetak manusia tidak bisa disamakan dengan menc-etak benda mati yang bisa dilakukan sesuka hati, sebab manusia memiliki banyak rasa dan logika yang berbeda-beda. Olehnya seorang guru harus mengikuti ritme siswa, dan bukan siswa yang mengikuti ritme guru. Mempertah-ankan karakter merupakan kesalahan besar yang sehar-usnya tidak dilakukan. Sebagai contoh adalah, semisal anda memiliki karakter tegang, keras, atau lainnya dalam pembelajaran dan ini tidak berdampak pada antusiasme siswa, maka itu harus dibuah dengan karakter yang dapat membangkitkan antusiasme.

Seperti telah saya tuliskan dalam terbitan yang lalu tentang Motif Dalam KBM, maka setelah itu seorang guru harus mampu membawa motif tersebut kedalam prosess pendalaman dan pengembangan. Pada proses inilah yang akan menentukan kesuksesan KBM, olehnya dalam proses pendalaman dan pengembangan ini guru dituntut untuk mampu menciptakan antusiasme siswa.

Kritik dan Saran Mading GazeboRedaksi Gazebo-Sekretariat BEM STAIS

FOKUS

Contact : 085255508935Email : [email protected]

Hari ini kita melihat para aparat dan birokrat dinegeri ini, saling ribut dalam berbagai kasus suap dan dugaan korupsi. Entah itu dagelan politik atau sekedar pengalihan isu. Namun yang pasti telah memenuhi syarat sebagai sebuah situasi yang chaos dengan berbagai isu yang mengalir deras dalam ruang publik. Saat ini kita melihat bahwa satu topik yang tak habis-habisnya dibahas, yakni “ko-rupsi”. Mengapa korupsi?

Bisa kita jawab dengan jawa-ban “karena buruknya moral para pejabat dan aparat dinegeri ini” atau dengan jawaban pasrah “kar-ena indonesia adalah surga bagi para koruptor”. Tapi akan ditarik sebuah jawaban yang paling men-dasar “karena semua orang ingin kaya”.

Dari jawaban “karena semua orang ingin kaya”. Apakah cukup memuaskan ? belum ! akan lahir pertanyaan lainnya, apakah jalan untuk dapat menjadi kaya hanya dengan korupsi ? disinilah kita mengurai pembicaraan ini. Orang kaya hidup mewah, itu biasa. Orang kaya hidup sederhana, itu seberapa lama mampunya ?

Berangkat dari pertanyaan

tersebut, kita me-lihat pada setiap Anggota Legislatif (DPR) mauapun para pejabat dinegeri ini bahwa trend untuk hidup dengan gaya ala Jet Set ada-lah sebuah tuntutaan zaman. Dan menjadi kaya adalah sebuah ke-harusan sebagai gerbang menuju sebuah komunitas (poya-poya) yang diinginkan.

Pejabat dan aparat dinegeri ini telah biasa hidup nyaman dan me-wah dengan uang negara (rakyat). Bahkan dalam sebuah rilis hasil penelitian yang ditayangkan pada sebuah stasiun TV swasta disebut-kan bahwa lembaga dan instansi negara menghabiskan 70 % - 80% anggaran hanya untuk belanja ru-tin (gaji, tunjagan dan keperluan lainnya). Keperluan lainnya disini termasuk beraneka studi banding dan seminar, pelatikan maupun loka karya yang diselenggarakan secara manipulatif. Dalam rilis pe-nelitian tersebut disebutkan den-gan gamblang bahwa Kemenag dan kemendiknas adalah lembaga neg-ara yang paling korup, meskipun hal tersebut telah menjadi rahasia umum. Dan hari ini nyaris tak

ada lembaga negara, semi-negara (yayasan, perusahaan daerah,dsb) yang tidak tertular virus korupsi.

Kita bisa apa ? semua orang ingin kaya ! paling tidak bercita-cita untuk menjadi kaya. Karena dengan kaya banyak jalan akan terbuka. Dan secara kritis tak ada ranah yang tersentuh oleh pen-garuh dari kekayaan itu sendiri. Kekayaan begitu dinikmati dan kekuasaan begitu dekat dengan kekayaan, hal tersebut melahirkan sebuah rantai/spiral dari hasil per-caturan politik dinegeri ini.

Kejahatan korupsi adalah ter-cerabutnya hak rakyat oleh ke-pentingan elit politik dan para pe-melihara kepentingan (koorporat). Koruptor, hidup nyaman dengan uang rampokan, tanpa ada kejela-san jeratan hukum yang sepadan. Kalaupun mati akan tetap dalam keadaan membuncit dan kenyang. Sementara rakyat akan tetap mis-kin, bahkan mati dalam kelaparan. Bagaimana hal yang demikian masih tetap dimaafkan?

Faktor Keterlibatan

Dalam Lingkaran Korupsi

Oleh: Moch Khoirul Faizin

Nikah muda, sebuah kalimat yang menunjukan pada status yang disandang dan pilihan yang diambil sepasang manusia dalam realitas kehidupan manusia. Dalam kontek geografis baik timur maupun dibarat, dalam konteks agama/religius kehidupan muslim maupun non-muslim. Dengan berbagai asumsi dan le-gitimasi yang ada dalam realitas Nikah muda tersebut, kiranya hal tersebut tak layak hanya dipandang seba-gai sebuah gejala sosial yang lahir dari produk zaman, maupun doktrinisasi religius (agama).

Fakta menunjukan ada kalangan yang berdalih bah-wa Nikah muda merupakan tuntunan dari Rasulullah Saw Saw yang patut di tiru dengan menyandarkan hal tersebut pada sejarah pernikahan Rasulullah Saw Saw dengan Sayidah Aisyah, r.a yang kala itu baru berusia sekitar 10 tahun . Pendapat ini sama sekali tidak be-nar. Karena Nabi Muhammad Saw tidak pernah men-dorong dan menganjurkan untuk melakukan pernikah-an di bawah umur. Akad pernikahan antara Rasulullah Saw Saw dengan Sayidah Aisyah, r,a yang kala itu baru berusia sekitar 10 tahun tidak bisa di jadikan sandaran dengan alasan sebagai berikut :

Pertama : pernikahan itu merupakan perintah Allah. Kedua : Rasulullah Saw sendiri sebenarnya tidak ber-

minat berumah tangga, kalaulah bukan karena desa-kan para sahabat lain yang di wakili Sayidah Khawlah binti Hakim yang masih merupakan kerabat Rasulullah Saw,di mana mereka melihat betapa Rasulullah Saw setelah wafatnya Sayidah Khadijah, r.a istri tercintanya sangat membutuhkan pendamping dalam mengemban dakwah islam. Ketiga : Pernikahan Rasulullah Saw dengan sayidah aisyah mempunyai hikmah penting dalam dakwah dan pengembangan ajaran islam dan hukum-hukumnya dalam berbagai aspek kehidupan khususnya yang berkaitan dengan masalah perem-puan, banyak para kaum perempuan bertanya kepada Nabi Muhammad Saw melalui Sayidah Aisyah, r.a. Di karenakan kecakapan dan kecerdasan Sayidah Ai-syah, r.a sehingga ia menjadi gudang dan sumber ilmu pengetahuan sepanjang zaman. Keempat : masyarakat islam (Hejaz) saat itu sudah terbiasa dengan masalah nikah muda dan sudah terbiasa menerima hal tersebut. Walaupun terdapat nikah muda,namun secara fisik maupun psikis telah siap sehingga tidak timbul adanya asumsi negatif di masyarakat.

Fakta pernikahan yang ideal dan indah antara Ra-sulullah Saw Sayidah Aisyah, r.a jadikanlah itu sebagai suatu pengecualian (kekhususan) yang mempunyai hikmah penting dalam sejarah agama. Dan jangan di-jadikan sebagai legitimasi atas hasrat dan nafsu belaka, sebagai mana banyak kasus dewasa ini yang menced-erai daripada hak-hak kaum perempuan.

Islam dalam prinsipnya tidak melarang secara terang-terangan tentang pernikahan muda usia,namun islam juga tak pernah mendorong atau mendukung pernikahan usia muda (di bawah umur) tersebut, apalagi di laksanakan dengan tidak sama sekali meng-indahkan dimensi-dimensi mental,hak-hak anak,psikis dan pisik,terutama pihak perempuannya dan juga

kebiasaan dalam masyarakat,dengan dalih bahwa is-lam sendiri tidak melarang. Agama sebaiknya tidak di pandang secara dangkal,namun lebih jauh lagi agama menekankan maksud dan inti dari setiap ajaran dan tuntutannya,dalam masalah pernikahan ini,islam mendorong hal-hal agar lebih menjamin kepada suk-sesnya pernikahan. Yang di utama adalah kematangn kedua pihak dalam menempuh kehidupan bekelu-arga sehingga tercipta hubungan saling memberi dan menerima,berbagi rasa,saling curhat dan menasehati antara pasutri (pasangan suami istri) dalam mengarun-gi bahtera rumah tangga dan meningkatkan ketakwaan. Isu nikah muda sering menjadi polemik dan kontroversi dalam masyarakat. Bagaimana hukum islam menyikapi hal tersebut ?

Diantara keistimewaan ajaran agama islam ada-lah fleksibel,universal,rasional dan sesuai den-gan tempat dan zaman,serta mudah diterima oleh khalayak,baik yang berkaitan dengan masalah ibadat,akhlak,mu’amalat,maupun yang berkaitan den-gan hukum (aturan) pernikahan.

Sebagai sebuah perenungan yang dapat kita laku-kan terhadap relitas pernikahan usia muda ini ialah bagaimana menyikapi sejarah Nabi sebagai sebuah catatan sejarah yang dapat diambil hikmahnya, dan dapat menempatkan secara proporsional akan pilihan untuk menikah usia muda. Sehingga asumsi yang kita lemparkan kepada publik adalah “Nikah Muda sebagai sebuah realita yang dapat dipilih dalam konteks za-man” bukan sebagai sebuah penyandaran akan tun-tunan serta bagian yang inherent dalam ajaran islam. Sehingga kita kaum muslim di Negeri ini dapat benar-benar menjamin kecerdasan dalam beragama dan ber-masyarakat.

Nikah Muda“Tuntunan atau Pilihan”

Antusiasme Siswa Dalam KBM (1)

SESUAIKAN POLA MENGAJAR DENGAN RITME SISWA

Oleh: RblMhs. Smster V

COBA KEMBALI TAKLUKKAN KUTIM

Oleh: Iis Marinda Tri MulyaMhs. Smster I

INFO LATIHANLatihan Biasa Mulai pukul 16:30 di kampus (setiap hari)Latihan EkstraMulai pukul 7:30 tanding Uji Coba (hari minggu)