15
MAKALAH PENYAKIT MERS KELOMPOK 9 Atika Rahmasari Dessy Innawati Dhia Safira Ingetiarani Yukiko Karen Pungki Hardiyanti Muh. Syarifful H. Salsabila Ghina Sofwan Ardiansyah Naila Zhafirah

Makala Mers

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Papers

Citation preview

  • MAKALAH

    PENYAKIT MERS

    KELOMPOK 9

    Atika Rahmasari

    Dessy Innawati

    Dhia Safira

    Ingetiarani Yukiko

    Karen Pungki Hardiyanti

    Muh. Syarifful H.

    Salsabila Ghina

    Sofwan Ardiansyah

    Naila Zhafirah

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

    limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat

    pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan menggunakan informasi dari kajian literatur dan

    beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan

    hambatan selama proses penyusunan.

    Dalam makalah ini, kami membahas mengenai Middle East Respiratory Syndrome

    (MERS). MERS merupakan salah satu penyakit pernafasan yang menyerang manusia yang

    disebabkan oleh virus Mers CoV. Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan pembaca

    menjadi lebih tau tentang gangguan pernafasan ini sehingga dapat menjadi pembelajaran

    yang bermanfaat agat dapat mulai dari sekarang untuk lebih waspada dan menjaga kebersihan

    diri maupun lingkungan.

    Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah yang

    kami susun ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta

    kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari oembaca sangat kami harapkan

    untuk pentempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita

    semua.

    Depok, Agustus 2014

    Penulis

  • iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

    DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

    1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1

    1.3 Tujuan ............................................................................................................. 1

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1 Bahaya MERS ................................................................................................... 5

    2.2 Ciri-ciri MERS .................................................................................................. 6

    2.3 Penyebab MERS ............................................................................................... 9

    2.4 Cara Pencegahan MERS ................................................................................... 12

    BAB III PENUTUP

    3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 15

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Virus MERS atau Middle East Respiratory Syndrome atau juga dikenal sebagai

    virus korona, saat ini sedang marak dibahas sebab telah menimbulkan cukup banyak

    korban jiwa di Arab Saudi. Bahkan diduga, beberapa korban yang merupakan jamaah

    umroh asal Indonesia pun telah mengidap penyakit yang itu.

    Namun dengan mengenali gejala dan cara pencegahan penyakit yang disebabkan

    oleh virus korona tersebut, para jamaah yang hendak beribadah umroh sejatinya tak

    perlu khawatir. Pihak medis yang terkait telah melansir berbagai informasi mengenai

    gejala serta cara pencegahan agar virus itu tak menular.

    1.2. Rumusan Masalah

    a. Apa itu Virus Mers?

    b. Apa saja penyebab virus Mers?

    c. Bagaimana gejala-gejala Virus Mers?

    d. Bagaimana cara penularan virus Mers?

    e. Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan virus Mers?

    1.3. Tujuan

    a. Menjelaskan apa itu virus mers

    b. Menjelaskan penyebab virus mers

    c. mengetahui gejala-gejala virus mers

    d. mengetahui cara penularan virus mers

    e. mengetahui cara pencegahan dan pengobatan virus mers

  • 2

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1. BAHAYA PENYAKIT MERS

    Penyakit Mers (Middle Eastern Respiratory Syndrome Corona Virus) adalah

    penyakit saluran pernafasan yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian,

    tingkat mortalitasnya mencapai 30-50 %. Penyakit Mers disebabkan oleh Virus dari

    golongan Coronavirus, ciri virus ini pada permukaan tubuhnya diselimuti mirip

    mahkota. Virus sangat dekat jenisnya dengan virus SARS (Severe Acute Respiratory

    Syndrome) yang pernah mewabah dari Hongkong dan daratan China.

    Virus Mers dari golongan Coronavirus

    Penyakit Mers merupakan penyakit pernafasan dengan penularan yang cepat,

    dengan kontak langsung maupun tidak langsung, Penularan dapat melalui udara yang

    tercemar virus mers, maupun kontak langsung seperti terkena cairan dari hidung atau

    mulut penderita Mers.

    Dalam banyak kasus, penderita MERS mengalami komplikasi serius Acute

    Respiratory Distress Syndrome (ARDS) yang menyebabkan kegagalan multiorgan,

    gagal ginjal, koagulopati konsumtif, dan perikarditis serta pneumonia berat yang

    berjung pada kematian.

    Hingga tanggal 3 Mei ini WHO telah mengumumkan melalui situs resminya bahwa

    telah ada 401 orang dari 12 negara di seluruh dunia yang telah didiagnosis menderita

    penyakit ini. Seluruh kasus tersebut diperkirakan berasal dari 6 negara yang terletak di

  • 3

    Semenanjung Arab. Angka kematian penyakit ini saat ini mencapai 50%.

    Manifestasi infeksi virus ini cukup lebar, mulai dari tidak bergejala hingga memiliki

    keluhan gangguan pernapasan yang cukup berat seperti demam tinggi, batuk dan sesak

    nafas. Sembilan puluh tiga orang telah dilaporkan meninggal. Hingga saat ini belum

    ditemukan suatu vaksin untuk pencegahan penyakit ini maupun terapi yang spesifik

    untuk mengobatinya.

    Sumber :

    PERS RELEASE PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia)

    www.artikelkesehatan.info/mers-cov/

    https://www.hellodoctor.co.id/.../sistem-pernapasan

  • 4

    2.2. CIRI-CIRI DAN CARA PENYEBARAN VIRUS MERS

    a. Ciri-ciri

    Virus mematikan Middle East Respiratory Sindrome Coronavirus (MERS-CoV)

    tengah menjadi bahasan dunia. Penting sekali untuk mengetahui bagaimana cirri-ciri

    atau gejala virus MERS agar dapat mengambil tindakan yang tepat dan cepat untuk

    menghindari kesalahan fatal.

    Pada umumnya, gejala dari infeksi MERS mirip dengan influenza, sehingga

    diistilahkan "flu like syndrome". Karenanya sangat susah untuk dibedakan, tanpa

    adanya pemeriksaan medis di rumah sakit.

    Ciri-ciri dari MERS adalah memiliki kemiripan dengan sindrom pernapasan akut

    berat (SARS). Keduanya sama-sama pneumonia yang disebabkan oleh virus.

    Meskipun gejala pneumonia yang disebabkan oleh bakteri dan virus sama, namun

    virus lebih berbahaya daripada bakteri. Ini karena virus penyebab pneumonia tinggi

    sekali virulensinya. Virulensi merupakan kemampuan virus menyebabkan penyakit.

    Pada pneumonia yang disebabkan virus, perkembangan penyakit bisa hanya dalam

    hitungan jam, bukan hari lagi. Sehingga sekali gejala muncul, pasien perlu segera

    memeriksakan diri untuk mencegah perkembangan penyakit semakin luas. Masa

    inkubasi dari virus hingga menyebabkan penyakit adalah dua hingga 14 hari.

    Sehingga mungkin saja seseorang terinfeksi virus corona MERS di Timur Tengah dan

    kemudian gejala baru timbul begitu sudah kembali ke negara asal.

    Ada beberapa hal yang bisa kita ketahui dalam rangka mengenali apa saja yang

    menjadi tanda-tanda orang terkena virus yang satu ini. Karena menyerang saluran

    pernafasan maka berikut tanda-tanda penyakit MERS antara lain adalah sebagai

    berikut :

    1. Gangguan pernapasan (napas pendek dan susah bernapas)

    2. Demam tinggi di atas 38 derajat celcius, bukan panas dalam yang biasa

    3. Batuk-batuk dan bersin-bersin berkelanjutan

    4. Keluar mucus (lendir) yang berlebihan dari hidungnya

    5. Sakit dada dan sering terasa nyeri

    6. Mengalami pneumonia

    7. Mengalami diare

    8. Gagal ginjal

  • 5

    Namun, tidak semua gejala tersebut akan terjadi pada setiap orang. Seperti diare

    dan gagal ginjal, hanya beberapa orang saja yang mengalaminya.

    Virus ini akan menyerang penderita yang miliki kekebalan tubuh rendah. Mereka

    seperti lansia, orang yang mudah lelah, anak kecil, serta mereka yang sedang dalam

    perjalanan.

    Sampai saat ini, masih terus dilakukan investigasi mengenai pola penularan

    MERS-Cov.

    Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi

    penularan antar manusia yang berkelanjutan. Kemungkinan penularannya dapat

    melalui media sebagai berikut yaitu :

    1. Langsung melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin.

    2. Kontak langsung dengan penderita

    3. Tidak Langsung melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.

    Sumber :

    http://askep-net.blogspot.com/2014/05/penyebab-tanda-gejala-virus-mers-

    cov.html#sthash.KB6DFnpO.dpuf

    http://www.informasi-kesehatan.net/ciri-ciri-penyakit-akibat-virus-mers.html

    http://www.duniamedis.net/blog/read/1032/gejala-dan-penyebab-mers-cov.html

    http://bali.tribunnews.com/2014/05/08/ini-dia-ciri-ciri-penderita-mers

  • 6

    2.3. PENYEBAB PENYAKIT MERS

    Middle East Respiratory Syndrome atau disingkat MERS adalah penyakit virus pada

    pernapasan yang disebabkan oleh corona virus yang disebut MERS-Cov. Virus ini

    pertama kali dilaporkan mewabah di Arab Saudi pada tahun 2012.

    Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia

    dan hewan. Pada orang, corona virus dapat menyebabkan penyakit mulai dalam tingkat

    keparahan seperti flu biasa hingga Sindroma Pernapasan Akut atau SARS (Severe Acute

    Respiratory Syndrome).

    MERS Coronaviruses pertama kali terdeteksi pada bulan April 2012, ini merupakan

    virus baru (novel coronaviruses) yang belum pernah terlihat pada manusia sebelumnya.

    Pada kebanyakan kasus,virus ini telah menyebabkan penyakit yang parah, bahkan

    setengah dari kasus yang tercatat mengalami kematian.

    Hingga kemudian, corona virus ini dikenal sebagai Middle East Respiratory

    Syndrome Coronaviruses (MERS-Cov). Nama itu diberikan Coronavirus Study Group of

    the International Committee di Taxonomy of Viruses pada May 2013.

    Karena penyebarannya yang semakin meluas sejak April 2012 hingga awal tahun

    2013, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan sejak Mei lalu

    untuk mewaspadai ancaman penyebarannya.

    Arab Saudi adalah sumber penularan pertama, dengan jumlah kasus mencapai 378

    dan 107 kematian. Tetapi sedikitnya ada 14 negara yang juga melaporkan kasus penyakit

    ini, antara lain Mesir, Jordania, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Tunisia, Malaysia,

    Oman, Perancis, Yunani, Italia, Inggris, Filipina, dan kini Amerika Serikat.

    Sampai saat ini, masih terus dilakukan investigasi mengenai pola penularan MERS-

    Cov, karena telah ditemukan adanya penularan dari manusia ke manusia yang saling

    kontak dekat dengan penderita. Penularan dari pasien yang terinfeksi kepada petugas

    kesehatan yang merawat juga diamati. Selain itu, cluster dari kasus infeksi MERS-Cov

    di Arab Saudi, Jordania, the United Kingdom, Prancis, Tunisia, dan Italia juga

    diinvestigasi.

    Data terbaru dari CDC menunjukkan bahwa MERS terbukti bisa ditularkan antar

    manusia. Meski begitu, tampaknya penyakit ini tak bisa menyebar sangat cepat seperti

    SARS pada tahun 2003. Virus MERS terus mendapatkan pengawasan ketat dari para ahli

    untuk berjaga-jaga jika virus ini berkembang menjadi ancaman yang semakin berbahaya.

    Peneliti belum mengetahui secara pasti cara virus MERS ditularkan ke manusia,

    namun virus ini sudah ditemukan pada kelelawar dan unta. Para pakar mengatakan unta

  • 7

    kemungkinan besar menjadi binatang pembawa, yang kemudian menularkannya pada

    manusia.

    Belum diketahui dengan jelas asal mula virus ini menyebar, namun, beberapa peneliti

    menduga bahwa penyebaran virus berasal dari salah satu jenis Kelelawar yang banyak

    ditemukan di kawasan Timur Tengah.

    Unta hampir dipastikan menjadi sumber virus korona MERS di Timur Tengah. Hasil

    penelitian di negara tersebut menunjukkan kebanyakan unta, meski tidak semua,

    terinfeksi jenis virus yang secara genetik hampir identik dengan virus yang menginfeksi

    manusia. Penelitian ini dilakukan oleh tim dari Universitas Columbia, Universitas King

    Saud, dan EcoHealth Alliance.

    Penyakit itu awalnya diyakini telah berpindah dari unta ke manusia, pertama kali

    tampaknya menular lewat kontak yang dekat dengan hewan-hewan itu. Akan tetapi

    akhir-akhir ini, para petugas kesehatan yang merawat penderita MERS juga jatuh sakit

    akibat virus itu.

    Kesimpulan dicapai setelah para peneliti menemukan adanya kecocokan genetik 100

    persen pada virus yang menginfeksi kelelawar jenis tersebut dengan manusia pertama

    yang terinfeksi.

    Spekulasi lain yang terdapat di kalangan para peneliti menyebutkan bahwa selain

    Kelelawar, Unta juga diduga kuat berkaitan dengan asal mula dan penyebaran virus

    Corona, dimana ditemukan antibodi terhadap virus ini dalam tubuh hewan khas Timur

    Tengah itu.

    Mekanisme penyebaran virus Corona dari hewan ke manusia masih diteliti sampai

    saat ini, meskipun ada dugaan bahwa manusia pertama yang terinfeksi mungkin pernah

    secara tidak sengaja menghirup debu kotoran kering Kelelawar yang terinfeksi.

    Saat ini, para peneliti masih menyelidiki kemungkinan hewan lain yang menjadi

    mediator penularan virus Corona guna menangani meluasnya penyebaran penyakit ini,

    mengingat bahwa jenis virus ini dikatakan lebih mudah menular antar-manusia dengan

    dampak yang lebih mematikan dibandingkan SARS.

    Untuk itu juga para pejabat di badan kesehatan dunia (WHO) seperti informasi yang

    dilansir dari www.voaindonesia.com juga menyatakan serta prihatin prihatin bahwa

    virus MERS mungkin akan menular ke para peziarah kaum muslimin yang diperkirakan

    akan mengunjungi tempat-tempat suci di Arab Saudi bulan depan dalam bulan Ramadan,

    atau jutaan lagi diperkirakan akan datang bulan Oktober untuk menunaikan ibadah Haji

    di Mekah.

  • 8

    Untuk itulah para jamaah haji Indonesia serta juga para tenaga kesehatan yang ikut

    serta dalam sebuah blog ini untuk selalu menjaga kesehatan dan melakukan tindakan

    pencegahan akan penularan penyakit yang disebabkan oleh karena corona virus yang

    disebut Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-Cov) ini.

    Sumber:

    http://askep-net.blogspot.com/2014/05/penyebab-tanda-gejala-virus-mers-cov.html

    http://askep-net.blogspot.com/2014/05/penyebab-tanda-gejala-virus-mers-

    cov.html#sthash.XM7zG6hW.dpu

  • 9

    2.4. CARA MENGATASI PENYAKIT MERS

    Penderita Mers

    Penyakit ini dapat dicegah dengan selalu menjalankan pola hidup yang bersih dan

    sehat, diantaranya yaitu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan higienis, beristirahat yang

    cukup, rajin berolahraga, selalu mencuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir,

    memakai masker atau menutup mulut dan hidung saat mengalami flu dan usahakan untuk

    tidak berada di luar rumah untuk sementara untuk mencegah penularan terhadap orang lain.

    Selain itu sering-seringlah berkunjung ke dokter untuk melakukan cek kesehatan terutama

    jika mengalami gejala penyakit seperti batuk, demam, dan kesulitan bernapas dalam jangka

    waktu empat belas hari khususnya jika dalam waktu dekat akan berkunjung ke tempat wabah

    MERS berada periksalah ke dokter setiap 6 minggu sekali dan melakukan vaksinasi

    meningitis terlebih dahulu.

    Namun sampai saat ini belum ada vaksin atau obat yang dapat menyembuhkan

    penyakit ini, yang ada hanyalah obat untuk meringankan gejala atau akibat yang ditimbulkan

    dari penyakit MERS. Salah satu cara mengobati MERS adalah dengan pemberian obat vaksin

    untuk pengobatan hepatitis C yang secara klinis telah teruji mampu mengurangi frekuensi

  • 10

    pertambahan replica virus MERS di dalam tubuh yang diujikan terhadap 6 kera yang telah

    terinfeksi penyakit MERS.

    Vaksin untuk hepatitis C ini merupakan perpaduan antara obat interferon-alpha 2b

    dan ribavirin yang hanya digunakan sebagai tahapan awal pengobatan pada infeksi MERS.

    Vaksin Vit C

    Pada dasarnya penyakit MERS ini dapat sembuh dengan sendirinya bila dilakukan

    perawatan yang mendukung terhadap kondisi pasien yang dikarenakan adanya batasan virus

    MERS. Jika kondisi pasien mendukung untuk penyembuhan sampai saat batas virus ini tiba

    maka penyakit ini dapat sembuh, namun kenyataannya banyak pasien yang tidak tertolong

    karena tidak kuatnya kondisi tubuh untuk mencapai masa batas virus yang dikarenakan virus

    ini menyerang system kekebalan tubuh sehingga banyak yang mengalami komplikasi

    penyakit lainnya seperti pneumonia dan bronkhitis yang mempercepat pengrusakan imun

    tubuh sampai tidak kuat lagi menahan hingga akhirnya meninggal dunia.

    Virus ini tidak mudah menular jika hanya bersimpangan. Mers-Cov berpeluang besar

    menular pada kontak yang intens, seperti keluarga dari pengidap yang tinggal serumah, atau

    tenaga medis yang merawat pengidap.

  • 11

    Sumber

    http://www.informasi-kesehatan.net/cara-mengatasi-virus-mers.html

    http://www.informasi-kesehatan.net/cara-mengobati-penyakit-mers.html

    http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/05/13/n5im4i-penanganan-merscov-

    jangan-resahkan-masyarakat.

  • 12

    BAB III

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil pencarian sumber informasi dari beberapa artikel, berikut adalah

    beberapa poin yang dapat disimpulkan.

    Penyakit Mers (Middle Eastern Respiratory Syndrome Corona Virus) adalah penyakit

    saluran pernafasan yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian,

    Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia

    dan hewan. Pada orang, corona virus dapat menyebabkan penyakit mulai dalam

    tingkat keparahan seperti flu biasa hingga Sindroma Pernapasan Akut atau SARS.

    Sampai saat ini, masih terus dilakukan investigasi mengenai pola penularan MERS-

    Cov, karena telah ditemukan adanya penularan dari manusia ke manusia yang saling

    kontak dekat dengan penderita.

    Belum diketahui dengan jelas asal mula virus ini menyebar, namun, beberapa peneliti

    menduga bahwa penyebaran virus berasal dari salah satu jenis Kelelawar yang banyak

    ditemukan di kawasan Timur Tengah.

    Penyakit ini dapat dicegah dengan selalu menjalankan pola hidup yang bersih dan

    sehat, diantaranya yaitu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan higienis,

    beristirahat yang cukup, rajin berolahraga, selalu mencuci tangan dengan sabun

    menggunakan air mengalir, memakai masker atau menutup mulut dan hidung saat

    mengalami flu dan usahakan untuk tidak berada di luar rumah untuk sementara untuk

    mencegah penularan terhadap orang lain.

    Jika dalam waktu dekat akan berkunjung ke tempat wabah MERS berada periksalah

    ke dokter setiap 6 minggu sekali dan melakukan vaksinasi meningitis terlebih dahulu.

    Namun sampai saat ini belum ada vaksin atau obat yang dapat menyembuhkan

    penyakit ini, yang ada hanyalah obat untuk meringankan gejala atau akibat yang

    ditimbulkan dari penyakit MERS. Salah satu cara mengobati MERS adalah dengan

    pemberian obat vaksin untuk pengobatan hepatitis C yang secara klinis telah teruji

    mampu mengurangi frekuensi pertambahan replica virus MERS di dalam tubuh