35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsang eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, serta memerlukan makanan dalam bentuk kompleks khususnya Pisces. Setiap individu, baik pada hewan yang uniseluler maupun pada hewan yang multiseluler, merupakan suatu unit. Hewan berorganisasi, artinya setiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinate dari individu sebagai keseluruhan, baik sebagai bagian satu sel maupun seluruh sel. Suatu organisme hidup baik yang uniseluler maupun yang multiseluler dapat berada sebagai individu terpisah maupun sebagai suatu agregat/kumpulan yang bebas satu sama lain (koloni). Sebuah koloni hewan dapat terdiri dari hewan uniseluler atau hewan multiseluler, namun hewan multiseluler bukan sebuah koloni hewan uniseluler. Walaupun demikian, ada juga sebuah koloni hewan multiseluler yang karena aktivitas hidupnya bermanifestasikan suatu kesatuan, maka koloni itu dianggap sebagai suatu organisme. Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya 1

Makala sistem kooridnasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah fisiologi hewan pada pisces

Citation preview

Page 1: Makala sistem kooridnasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsang

eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, serta memerlukan makanan dalam

bentuk kompleks khususnya Pisces. Setiap individu, baik pada hewan yang

uniseluler maupun pada hewan yang multiseluler, merupakan suatu unit. Hewan

berorganisasi, artinya setiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinate dari

individu sebagai keseluruhan, baik sebagai bagian satu sel maupun seluruh sel.

Suatu organisme hidup baik yang uniseluler maupun yang multiseluler dapat

berada sebagai individu terpisah maupun sebagai suatu agregat/kumpulan yang

bebas satu sama lain (koloni). Sebuah koloni hewan dapat terdiri dari hewan

uniseluler atau hewan multiseluler, namun hewan multiseluler bukan sebuah

koloni hewan uniseluler. Walaupun demikian, ada juga sebuah koloni hewan

multiseluler yang karena aktivitas hidupnya bermanifestasikan suatu kesatuan,

maka koloni itu dianggap sebagai suatu organisme.

Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua

sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi bekerja untuk

menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk

menanggapi rangsangan tadi. Setiap rangsangan-rangsangan yang diterima

melalui indra, akan diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan

tersebut ke organ yang bersangkutan. Setiap aktivitas yang terjadi di dalam tubuh,

baik yang sederhana maupun yang kompleks merupakan hasil koordinasi yang

rumit dan sistematis dari beberapa sistem dalam tubuh. Sistem koordinasi pada

hewan meliputi sistem saraf beserta indra dan sistem endokrin (hormon). Sistem

saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan

semakin kompleks sistem sarafnya.

Sistem saraf dan sistem endokrin bekerja sama dan berinteraksi dalam

mengatur fungsi-fungsi internal tubuh dan perilaku. Adapun alat indra merupakan

1

Page 2: Makala sistem kooridnasi

reseptor rangsang dari luar. Namun meskipun terdapat hubungan antara struktur

dan fungsi, sistem saraf dan sistem endokrin sedikit berbeda mengenai pengaturan

waktunya dalam menjalankan fungsi koordinasi. Sebagai contoh, dengan

kerumitan strukturnya, saraf dikhususkan untuk transmisi impuls dengan cepat

(sekitar 150m/detik) dan akibatnya, informasi dapat merambat dari otak manusia

ke alat pengindraan atau sebaliknya hanya dalam tempo beberapa milidetik.

Sebaliknya, sistem endokrin memerlukan waktu beberapa menit, jam, atau bahkan

hari untuk bekerja. Hal ini dikarenakan dibutuhkannnya waktu untuk sintesis dan

pengangkutan hormon dalam darah ke organ targetnya.

Agar dapat bertahan hidup dan berkembang biak, hewan harus merespon

dengan cepat dan tepat serta beradaptasi terhadap lingkungannya. Oleh karena itu,

secara garis besar di dalam makalah ini, penulis akan membahas bagaimana

sistem saraf memerantarai interaksi hewan dengan lingkungannya seraya bekerja

sama dengan sistem endokrin dan melihat bagaimana kerja alat indra yang

merupakan reseptor rangsang eksternal.

2

Page 3: Makala sistem kooridnasi

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu sistem saraf dan bagaimana sistem saraf pada ikan bekerja?

2. Apa itu sistem endokrin dan apa saja yang terlibat dalam proses endokrin

ikan?

3. Apa itu sistem indra dan bagaimana sistem indra pada ikan ?

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa dapat memahami apa itu sistem saraf dan bagaimana sitem saraf

pada ikan.

2. Mahasiswa dapat memahami apa itu sistem endokrin dan apa saja yang terlibat

pada sistem endokrin ikan.

3. Mahasiswa dapat memahami apa itu sistem indra dan bagaimana sitem indra

pada ikan.

3

Page 4: Makala sistem kooridnasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Saraf pada Ikan

Sistem saraf adalah sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi

perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb).

Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf

akan merangsang kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon-hormon yang

hormon dikirim ke organ target dan aktivitas metabolisme dibutuhkan  akan

merangsang jaringan-jaringan.

Sistem saraf terdiri dari :

1. Sistem cerebro spinal

2. Sistem saraf pusat : otak dan tulang punggung

3. Sistem saraf tepi

4. Sistem otonomi : simpati dan parasimpati

5. Organ-organ khusus : hidung, telinga, mata, LL

6. Sistem saraf pada ikan : sistem saraf pada LL  mendeteksi kondisi lingkungan

(pH, suhu,)

Saraf adalah organ yang paling dulu dibentuk dari lapisan terluar (exoderm)

yang berfungsi sebagai penghubung. Sistem syaraf bersama-sama dengan system

hormonal mengatur peranan penting dalam proses koordinasi dan pengaturan

semua aktivitas yang berlangsung dalam tubuh. Perbedaannya adalah bahwa

koordinasi dan pengaturan melalui saraf berjalan relatif cepat jika dibandingkan

melalui sistem hormonal.

Pusat koordinasi saraf terdapat pada otak dan sumsum tulang belakang yang

menyampaikan perintah melalui impuls saraf yang dibawa oleh saraf motoris ke

organ-organ efektor, dan sebaliknya, otak akan menerima informasi melalui

sinyal-sinyal yang dibawa oleh saraf sensoris dari reseptor.

Dalam menjalarkan impuls baik yang berasal dari saraf pusat ke efektor,

maupun dari reseptor ke otak dibantu oleh adanya neurotransmitter yang bekerja

4

Page 5: Makala sistem kooridnasi

pada sinaps sebagai titik temu antara dua neuron. Neuron atau sel saraf hanyalah

merupakan satuan/unit structural, sedangkan unit fungsionalnya merupakan apa

yang disebut lengkung refleks yang terdiri atas saraf pusat sebagai pusat

koordinasi, saraf sensoris, saraf motoris, efektor dan reseptor.

Sistem saraf pusat

Gambar otak ikan (Sumber: Google gambar )

Ikan biasanya memiliki cukup kecil otak relatif terhadap ukuran tubuh

dibandingkan dengan vertebrata lainnya, biasanya satu-lima belas massa otak dari

burung berukuran sama atau mamalia. Namun, ikan beberapa memiliki otak yang

5

Page 6: Makala sistem kooridnasi

relatif besar, terutama mormyrids dan hiu , yang telah untuk berat badan otak

tentang besar sebagai relatif burung dan marsupial.

Otak Ikan dibagi menjadi beberapa daerah.  Di depan adalah lobus

penciuman , sepasang struktur yang menerima dan memproses sinyal dari lubang

hidung melalui duasaraf penciuman  Lobus penciuman yang sangat besar dalam

ikan yang berburu terutama oleh bau, seperti. hagfish, hiu, dan lele. Di balik

cuping pencium adalah dua-lobed telencephalon , setara struktural ke otak dalam

vertebrata yang lebih tinggi. Dalam ikan telencephalon yang bersangkutan

kebanyakan dengan penciuman.  

Bersama ini membentuk struktur otak depan. Menghubungkan otak depan

untuk otak tengah adalah diencephalon (dalam diagram, struktur ini adalah di

bawah lobus optik dan akibatnya tidak terlihat). Diensephalon melakukan fungsi

yang berhubungan dengan hormon dan homeostasis. Struktur ini mendeteksi

cahaya, memelihara circadianirama, dan kontrol perubahan warna. Para otak

tengah atau mesencephalon berisi dualobus optik .Ini sangat besar pada spesies

yang berburu dengan pengelihatan, sepertirainbow trout dan Cichlids. The

hindbrain atau metencephalon terutama terlibat dalam kolam dan keseimbangan.

Serebelum adalah sebuah struktur lobed tunggal yang biasanya merupakan

bagian terbesar dari otak. Hagfish dan lamprey memiliki cerebellae relatif kecil,

sedangkan mormyrid otak kecil yang besar dan tampaknya mereka terlibat

dalam arti listrik. Batang otak atau myelencephalon adalah otak posterior. Dan

juga mengendalikan beberapa otot dan organ tubuh, pada ikan bertulang

setidaknya, batang otak mengaturpernapasan dan osmoregulasi .

Ikan menerima rangsang dari lingkungannya melalui organ perasa.

Rangsangan tersebut selanjutnya diteruskan dalam bentuk impuls ke otak.

Respon yang diberikan oleh otak dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku.

Sel-sel saraf mulai berkembang sejak permulaan stadia embrio dan berasal dari

lapisan germinal terluar (ectoderm). Unit terkecil dari sistem saraf disebut

neuron (sel saraf). Setiap neuron terdiri atas inti dan jaringan (perpanjangan sel).

Perpanjangan sel terdiri atas dendrite (berfungsi sebagai penerima impuls)

dan axon (berfungsi sebagai penerus impuls). Pertemuan antara axon dan

dendrite dari sel saraf lainnya disebut synapse.

6

Page 7: Makala sistem kooridnasi

Sistem saraf pada vertebrata dapat dibedakan atas:

Sistem saraf pusat (systema nervorum centrale), disusun oleh otak

(encephalon) dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis).

Sistem saraf tepi (systema nervorum periphericum), disusun oleh

saraf otak (nervi cerebralis) dan saraf spinal (nervi spinalis).

Sistem saraf otonom, disusun oleh sistem saraf parasymphatic dan

sistem saraf symphatic.

Organ perasa khusus (special sense organs), terdiri atas organ gurat sisi

(linea lateralis), hidung, telinga, dan mata

Jenis-jenis Saraf

Berdasarkan pada fungsi organ yang dirangsang, saraf dapat digolongkan atas:

Saraf cerebrospinalis, yaitu saraf yang merangsang otot bergaris

(striated muscle).

Saraf otonom (vegetatif), yaitu saraf yang merangsang jantung

(cardiac muscle), urat daging licin (smooth muscle), dan kelenjar-kelenjar.

Berdasarkan atas fungsi dari rangsang itu sendiri, saraf dapat digolongkan atas:

Saraf sensibel (afferent), yaitu saraf yang meneruskan rangsang dari

perifer (sistem saraf tepi) ke pusat (sistem saraf pusat).

Saraf motoris (efferent), yaitu saraf yang meneruskan rangsang dari

pusat ke perifer.

Saraf penghubung, yaitu saraf yang menghubungkan antara jenis saraf

yang satu dengan yang lainnya, misalnya antara saraf sensibel dengan

saraf motoris.

Sistem saraf ikan terdiri dari dua bagian:

1. Sistem serebrospinal

2. Sistem otonom

Sistem cerebrospinal dibagi menjadi dua divisi: divisi utama, yang terdiri

dari kabel otak dan tulang belakang, dan divisi perifer, terdiri dari kedua saraf

tengkorak dan tulang belakang dan organ-organ penginderaan khusus, seperti

mata dan telinga. Sistem saraf otonom terdiri dari ganglia, serat, dan kedua bagian

simpatis dan parasimpatis. 

7

Page 8: Makala sistem kooridnasi

Struktur organ yang paling penting dari sistem saraf, otak itu sendiri,

mungkin berbeda antara spesies yang berbeda dari ikan. Namun, semua otak berisi

bagian definitif sama dan gigi berlubang. Otak ikan terdiri dari otak depan sebuah,

tween otak, otak tengah, sebuah otak kecil, dan medula oblongata. Juga

mengandung banyak rongga otak seperti ventrikel lateral pasangan, ventrikel

ketiga, metacoel dan ventrikel keempat, otak ikan dianggap hanya merupakan

pembesaran ujung anterior pada tulang belakang, berada dalam tengkorak dari

tengkorak untuk perlindungan.

Otak itu sendiri tercakup dalam lapisan pembuluh darah untuk sirkulasi,

dan berwarna putih dan lembut. Karena ikan adalah vertebrata, yang memiliki

sebuah kolom vertebra yang menjalankan panjang ikan, perumahan sumsum

tulang belakang dalam kanal saraf.

Sistem Otak dan Saraf Ikan

Menjadi sangat kompleks bentuk kehidupan ikan membutuhkan otak dan

sistem saraf untuk mengontrol tindakan-tindakan tubuh mereka. Sistem saraf ikan,

sama seperti kita, terdiri dari otak pusat koordinasi, kabel tulang belakang dan

banyak, banyak saraf.

Otak: Secara umum ikan memiliki otak kecil dalam hubungan dengan

berat badan mereka secara keseluruhan. Elasmobranchs (Hiu dan Sinar) pada

umumnya memiliki otak sedikit lebih besar untuk massa tubuh yang sama seperti

Teleosts (Ikan Bony), namun ada berbagai variasi dalam teleosts ilmuwan telah

mempelajari sesuatu yang sangat mengejutkan tentang Ikan Elephantnose

(Gnathonemus petersii).

Kebanyakan ikan memiliki otak yang kurang dari 1 persen berat badan

mereka, tetapi tidak semua.

Mendominasi otak yang paling kompleks dan paling otak depan di planet

ini adalah milik lumba-lumba dan manusia. Namun demikian kita dapat melihat

bahwa beberapa ikan jauh lebih cerdas dari yang lain dan ikan Elephantnose

dikenal di kalangan aquarists sebagai yang paling lucu dan ingin tahu ikan.

Otak cyclostomes (Hagfish dan lamprey) yang sederhana namun khusus

berevolusi untuk memenuhi gaya hidup mereka.. Misalnya lobus optik

dikembangkan dengan baik di lamprey visual berorientasi tapi yg tak dpt

8

Page 9: Makala sistem kooridnasi

dibedakan dalam Hagfish buta. Dalam kedua medula Namun besar dan kecil dan

otak kecil. Bersama medula otak kecil membuat otak belakang.

Medula yang mengontrol operasi dari organ bagian dalam seperti detak

jantung, tekanan darah, pencernaan dan pembuangan limbah. Ini juga merupakan

pusat relay untuk banyak saraf mengirimkan pesan ke dan dari pertengahan dan

atau otak depan. Kontrol otak motor koordinasi (tetapi tidak melakukan kegiatan

motor). Ini berarti mengontrol waktu dan interaksi otot sekali tindakan otot telah

dimulaiOtak kecil juga penting dalam menjaga keseimbangan.

Pertengahan-otak ikan sebagian besar terdiri dari lobus optik, yang sangat

bervariasi antar spesies sesuai dengan ketergantungan mereka pada penglihatan,

dan pada beberapa spesies lobus optik mungkin begitu besar mereka benar-benar

menutupi otak depan. Dalam ikan pertengahan-otak adalah penting dalam

memilah informasi yang masuk dan juga pusat utama belajar (sedangkan pada

mamalia itu adalah otak depan yang merupakan pusat utama belajar).

Otak depan ikan didominasi oleh lobus penciuman yang memperpanjang

ke depan dan dapat ditempatkan pada ujung tangkaiLobus ini penciuman yang

besar di cyclostomes dan sangat besar di elasmobranchs mencerminkan

pentingnya bau tersebut kepada kelompok-kelompok ikanThe teleosts, untuk

siapa penglihatan sering rasa paling penting memiliki cuping pencium yang lebih

kecil.

Dalam elasmobranchs banyak dan beberapa teleosts terdapat otak atau

sepasang belahan otak ini juga tampaknya menjadi dominan terlibat dengan indera

penciuman (pada mamalia otak besar jauh lebih besar dan terlibat dalam

perencanaan dan belajar). Pituitary juga muncul dari otak depan, itu memainkan

peranan penting dalam regulasi metabolisme.

Otak ikan tidak pernah benar-benar mengisi kranium, rongga dalam

tengkorak di mana terletak dilindungi. Akhirnya seperti dalam semua vertebrata

otak, plus gel, dikelilingi oleh suatu membran yang membantu menjaga benda

asing dan mikro-organisme dari kontak ini organ yang paling penting.

1.      Kabel Spinal - Kabel tulang belakang, atau tali saraf yang sama di semua

ikan. Ini adalah selubung tebal bahan saraf yang berjalan dari dasar otak kembali

sepanjang tubuh ikan melalui, dan dilindungi oleh, saluran saraf tulang belakang.

9

Page 10: Makala sistem kooridnasi

Biasanya ia meluas panjang penuh ikan tubuh, tetapi pengecualian untuk ini

adalah Sunfish raksasa(Mola mola) dimana sumsum tulang belakang sebenarnya

lebih pendek dari otak. Ini berfungsi sebagai dasar tanggapan sederhana banyak

dan sebagai link utama ke otak untuk masukan sensorik dan tanggapan otak-

dimediasi.

2.      The Saraf - Terlepas dari otak dan sumsum tulang belakang tubuh ikan ini

dilengkapi dengan jaringan luas saraf, kabel listrik sepanjang tubuh yang pesan

perjalanan. saraf dibangun dari banyak neuron dan neuron adalah sistem satu arah,

pesan baik perjalanan ke atau dari otak atau sumsum tulang belakang di sepanjang

jalur saraf tertentu, tetapi tidak pernah dua arah. Mereka saraf yang muncul dari

sumsum tulang belakang disebut saraf tulang belakang dan orang-orang yang

timbul dari otak disebut saraf kranial.

Biasanya ada satu sepasang saraf tulang belakang (kiri dan kanan) untuk tiap

vertebra, ikan sehingga panjang kurus dengan banyak tulang seperti belut akan

memiliki lebih banyak pasangan saraf tulang belakang dari ikan yang jauh lebih

singkat seperti sebuah Gobi.. Pada ikan ada 10 pasang saraf kranial semua

dengan peran didefinisikan dengan baik.

2.2 Sistem Endokrin Pada Ikan

Gambaran umum sistem endokrin adalah sebagai berikut:

1. Sistem endokrin berinteraksi dengan system saraf untuk mengatur dan

mengkoordinasi aktifitas tubuh;

2. Pengendalian endokrin diperantarai oleh pembawa pesan kimia, atau

hormone, yang lepas oleh kelenjar endokrin ke dalam cairan tubuh,

diabsorbsi ke dalam aliran darah, dan dibawa melalui system sirkulasi

menuju jaringan (sel) target;

3. Hormone mempengaruhi sel target melalui reseptor hormone, yaitu suatu

molekul protein yang memiliki sisi pengikat untuk hormone tertentu;

4. Respon hormonal tubuh biasanya lebih lambat, durasi lebih lama, dan

distribusinya lebih luas daripada respon langsung otot dan kelenjar

terhadap stimulus system saraf.

Sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi hormon

yang mengatur aktivitas tubuh. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang

10

Page 11: Makala sistem kooridnasi

mengeluarkan hormon ke dalam alian darah dan bukan ke dalam saluran yang

menuju ke luar tubuh atau ke dalam salah satu organ internal seperti kelenjar

eksokrin.

Hormon adalah messenger (perantara) kimia tubuh. Hormon mengantarkan

informasi yang penting untuk pengaturan fungsi bermacam-macam organ dan sel

Hormone disintesis dalam sel-sel endokrin dan mencapai sel dari organ target

melalui organ darah.

Kelenjar endokrin mensekresikan produk ke dalam jaringan darah dan

tubuh, bersama dengan sistem saraf pusat, mengendalikan serta mengatur berbagai

macam fungsi tubuh. Meskipun sistem endokrin pada ikan mirip dengan

vertebrata yang lebih tinggi, ada banyak perbedaan secara rinci. Hipofisis, tiroid,

suprarenals, adrenal, pulau pankreas, kelenjar gonad (ovarium dan testis), dinding

bagian dalam usus, dan tubuh kelenjar ultimobranchial membentuk sistem

endokrin pada ikan. Ada beberapa organ yang fungsinya belum dipahami dengan

baik. Organ-organ ini mengatur aktivitas seksual dan reproduksi, pertumbuhan,

tekanan osmotik, kegiatan metabolisme seperti penyimpanan lemak dan

pemanfaatan bahan makanan, tekanan darah, dan aspek-aspek tertentu dari warna

kulit.  Aktivitas ini juga dikendalikan oleh sistem saraf pusat, yang bekerja dengan

sistem endokrin dalam mempertahankan kehidupan ikan. 

Kerja endokrin menyerupai kerja saraf, yaitu mengontrol dan mengatur

keseimbangan kerja organ-organ korteks ardenal) berupa steroid. Kerja system

endokrin lebih lambat dibandingkan dengan system syaraf, sebab untuk mecapai

sel target hormon harus mengikuti aliran system transportasi. Sel target memiliki

receptor sebagai alat khusus untuk mengenali impuls/rangsang. Ikatan antara

receptor dengan hormon di dalam atau di luar sel target, menyebabkan terjadinya

respons pada sel target.di dalam tubuh. Namun, kontrol kerja saraf lebih cepat

dibanding dengan kontrol endokrin.

11

Page 12: Makala sistem kooridnasi

Gambar Organ Endokrin pada Ikan (Sumber: Google gambar )

Gambar Hormon (Sumber: Google gambar )

Kelenjar endokrin pada ikan serta organ target dan fungsinya

Kelenjar/Hormon Organ Target Efek

Pituitari

Prolaktin

Growth hormone

Thyroid stimulating

hormone

Gonadotrophic hormone

Banyak

banyak

Tiroid

Gonad

Pembuluh darah

Osmoregulasi, reproduksi,

metabolisme lipid, metabolisme

stimulasi pertumbuhan

stimulasi tiroid

stimulasi gonad

mengkonstriksi pembuluh darah dan

12

Page 13: Makala sistem kooridnasi

Isotocin, mesotocin insang, vasodilatasi

sistemik

Tiroid

Tiroksin

Calsitonin

Banyak

Insang dan

ginjal

adaptasi terhadap perubahan

lingkungan, seperti suhu atau

tekanan osmotic

regulasi metabolisme ginjal dan

kalsium

Sel-sel Stannius

Hipocalsin Insang Homeostatis kalsium

Pankreas

Insulin

Glukagon

Semua sel

Semua sel

Meningkatkan permeabilitas glukosa

Glikogen dan metabolisme lipid

Jaringan Kromafin

Adrenalin

Noradrenalin

Sirkulasi

Sirkulasi

Vasodilatasi insang, sistem

vasokonstriksi

Meningkatkan sirkulasi jantung dan

metabolisme glukosa

Intrarenal

Kortikosteroid Insang, ginjal Respon stress dan osmoregulasi

Gonad

Androgen dan Estrogen Banyak

termasuk otak

Status reproduksi dan perilaku;,

termasuk ikan lain (sebagai feromon)

1. Kelenjar Pituitari atau Hipofisis

Secara anatomi Kelenjar pituitari atau hipofisa terletak pada lekukan tulang di

dasar otak (sela tursika), terdiri atas dua bagian utama, yakni adenohipofisa dan

neurohipofisa, adeno hipofisa terdiri atas pars distalis dan pars intermedia,

sedangkan, neurohipofisa hanya terdiri atas pars  nervosa yang berfungsi

mensekresikan ocytoxin, arginin vasotocin dan isotocin. Pars distalis merupakan

bagian utama adenohipofisa yang menghasilkan sel-sel pesekresi hormon

prolaktin, hormon adrenocorticotropic (ACTH), hormon pelepas tiroid (Thyroid

13

Page 14: Makala sistem kooridnasi

Stimulating Hormone), hormon pertumbuhan (STH-Somatotropin), dan

gonadotropin serta pars intermedia mensekresi hormon pelepas melanosit

(Melanocyte Stimulating Hormone), yang mana, pelepasan hormonnya diatur oleh

faktor-faktor yang berasal dari hipotalamus.

Dua bagian kelenjar hipofisis berasal dari komponen yang berbeda.

Neurohypophysis berkembang dari lantai diencephalon embrio, sedangkan

adenohtpophysis berasal dari invaginasi dorsal ektodermal bagian dari kantong

ratkhe. Kantong ini kemudian tidak terhubung dengan dorsal ektodermal, dan

terhubung secara permanen ke neurohyphophyisis. Hipofisis ikan melekat dengan

tangkai yang disebut tangkai infundibular yang terletak dibawah otak.

Gambar Kelenjar pituari (Sumber : Google gambar )

Jenis dan fungsi hormone yan dihasilkan oleh kelenjar pituitari

Bagian Hipofisis Difisi Jenis Sel Sekresi Fungsi

Tyrotrops Thyrotropis,

cotohnya TSH

(Thyroid

Stimulating

Hormone)

Mengatur

pertumbuhan

dan sekresi

tiroid

Gonadotrophs Gonadotropin, Mengatur

14

Page 15: Makala sistem kooridnasi

Adenohypophysis

Proksimal

pars

distalis

contohnya

FSH (Folikel

Stimulating

Hormon) dan

LH

(Leutinizing

Hormon)

sekresi hormone

gonad,

spermatogenesis

dan oogenesis

Somatotrophs Somatotropins,

contohnya GH

(Growth

Hormon)

Meningkatkan

pertumbuhan

dan BMR tubuh

ikan

Rostral

pars

distalis

Lactotrophs Prolaktin Pengaturan

osmoregulasi

dan

melanogenesis

Corticotrophs Corticotrophin,

contohnya

ACTH

Mengatur

sekresi kelenjar

adrenal.

Pars

intermedia

MSH dan KIA Mengatur

konsentrasi dan

disperse pigmen

dalam

melanophores

Neurohypophysis Pars

nervosa

Vasopresi dan

oksitosin

Mengatur

osmoregulasi,

kesembangan

air dan garam,

perkawinan

serta peletakan

telur

1. Kelenjar Tiroid

15

Page 16: Makala sistem kooridnasi

Tirotrofin pituitari merupakan faktor utama yang mengontrol fungsi tiroid

dibawah kondisi normal, fungsi tiroid adalah membuat, menyimpan dan

mengeluarkan sekresi yang terutama berhubungan dengan pengaturan laju

metabolisme.  Sintesis dan pengeluaran horomon tiroid secara otomatis diatur

untuk memenuhi tuntutan kadar hormon dalam darah lewat mekanisme feedback

hipotalamik.  Bila kadar hormon tiroid yang beredar dalam darah tinggi makan

akan menekan output TSH pituitari, sedangkan kadar rendah menaikkannya.

Hormon tiroid yang penting adalah tetraiodotironin (T4) dan triiodotironin

(T3). Hormon ini penting dalam pertumbuhan, metamorfosis dan reprooduksi.

Secara spesifik tiroksin menambah produksi energi dan konsumsi oksigen pada

jaringan yang normal, mempunyai pengaruh anabolik dan katabolik terhadap

protein, meningkatkan proses oksidasi dalam tubuh, mempercepat laju penyerapan

monosakarida dari saluran pencernaan, meningkatkan glikogenolisis hati, dan

diduga mengontrol pelepasan somatotropin, kortikotropin dan gonadotropin dari

hipofisis.

2. Sel-sel Stanius

Kelenjar ini memilik fungsi sebagai kelenjar endokrin yang sekresi sekresinya

diduga ikut dalam proses penyesuaian tekanan osmotic lingkungan dengan

tekanan osmotik cairan tubuh pada ikan (osmoregulasi).

3. Jaringan Kromafin (Suprarenal)

Jaringan ini banyak tersebar di dalam badan beberapa vertebrata. Sel-sel

chromaffin pada ikan bertulang sejati tersebar di sepanjang vena poscardinalis dan

dimungkinkan perluasannya tercampur dengan sel interrenal. Jaringan chromaffin

pada Elasmobranchii menyatu dengan saraf simpathetic dan aorta dorsalis,

terletak di depan jaringan interrenal.

Khromaffin dan jaringan medulla dimasuki serabut preganglion dari sistem

saraf otonom. Saraf ini dan kelenjar endokrin Adrenal medulla, keduanya sebagai

derivat endokterm dari neural krest embrio, dan semuanya menggetahkan

adrenalin dan non adrenalin. Jaringan ini mensekresikan adrenalin mengadakan

respon terhadap hormon ini dalam berbagai cara, seperti menaikkan kadar gula

dalam darah dan menaikkan tekanan darah, konsentrasi melanin dalam

16

Page 17: Makala sistem kooridnasi

melanophora, serta merintangi otot polos. Kerja hormon ini menyerupai sistem

kerja saraf simpathetic, yang mana hormon ini sangat erat hubungannya.

4. Pankreas

Pankreas adalah suatu kelenjar yang terdiri atas jaringan eksokrin dan

endokrin.  Komponen eksokrin mensekresikan getah pankreas yang dicurahkan ke

dalam duodenum lewat saluran pankreas, sedangkan komponen endokrin

membebaskan hormonnya secara langsung kedalam sirkulasi darah. Pada semua

vertebrata, terdapat tiga sel-sel pulau yang memliki fungsi independen: sel-sel A,

menghasilkan glukagon; sel-sel B, menghasilkan insulin; dan sel-sel D belum

diketahui secara jelas hormon yang dihasilkannya, namun beberapa peneliti

mengemukakan bahwa hormon tersebut identik dengan somatostatin dan secara

khusus berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan.

5. Gonad

Dari struktur dan pertumbuhannya, gonad merupakan kelenjar endokrin.

Kelenjar seks ikut dalam sekresi steroid, hal ini sangat penting dalam pemijahan,

pembuatan sarang, dan aspek-aspek tingkah laku reproduksi lainnya. Estrogen

mengontrol pertumbuhan dan perkembangan dari sistem genital betina, dan

mengatur sifat-sifat seksual sekunder.

Sel-sel interstisial dari testis menghasilkan hormon-hormon jantan dan secara

keseluruhan dinamakan Androgen. Androgen diperlukan untuk pertumbuhan

diferensiasi, dan berfungsinya saluran-saluran genitalia jantan, organ kopulasi,

dan tingkah laku seksual dan pemijahan.

6. Kelenjar Ultimobranchial

Pada teleostei, kelenjar ultimobranchial terletak pada septum pemisah antara

rongga abdomen dan sinus venosus, tampak sebagai pita berwarna putih pada

septum. Kelenjar ini serupa dengan paratiroid pada bertebrata tingkat tinggi, tetapi

tidak berupa folikel, malainkan menyebar pada septum.

Kalsitonin merupakan hormon yang disekresikan oleh kelenjar

ultimobranchial. Hormon ini berperanan menurunkan kadar kalsium darah. 

Beberapa kajian juga menunjukkan bahwa kalsitonin dapat melakukan peranan

dalam membuat ikan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan

hidromineral yang berubah-ubah.

17

Page 18: Makala sistem kooridnasi

7. Urofisis

Urofisis, nama lain the caudal neurosekretori sistem, merupakan

neurosekretori yang terletak pada bagian belakang spinal cord. Urofisis

didapatkan pada setiap spesies ikan, namun fungsi hormon yang dihasilkannya

masih menimbulkan kontrofersi, walaupun secara umu, sekresi urofisis

berhubungan dengan fungsi osmoregulasi, dimana pengaruh terbesarnya adalah

pada ginjal.

Ada empat jenis hormon yang diidentifikasi dari urofisis, yakni urotensin I,

II, III dan IV. Pada ikan, urotensin I belum diketahui efeknya secara pasti, namun

pada bertebrata darat, berperanan dalam penurunan tekanan darah. Urotensin II

berperan dalam kontradiksi otot licin, misalnya otot rektum dan kandung kemih

Urotensis III menstimulasi peningkatan penyerapan NA+ oleh insang dan

pelepasan NA+ oleh ginjal. Urotensin IV diduga adalah arginine vasotocin, tetapi

hanya teridentifikasi pada rainbow trout Jepang. Pada ikan karper, urofisis

memproduksi sejumlah besar acetilcholine.

2.3 Sistem Indra Pada Ikan

Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses

informasi indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur saraf, dan

bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan indera.

Sistem indra pada umumnya meliputi :

1. Indra Penglihatan

2. Indra Penciuman

3. Indra Peraba

4. Indra Pendengaran

5. Indra pengecap

Tubuh mengetahui perubahan lingkungan karena dilengkapi alat penerima

rangsang (indra), baik fisik maupun kimia, yaitu mata, linea lateral, telinga dalam,

indera pembau, dan pengecap. Perubahan tingkah laku akibat perubahan

lingkungan yang direkam alat indera ikan diketahui, karena dapat digunakan

dalam peningkatan teknologi penangkapan dan budidaya ikan.

18

Page 19: Makala sistem kooridnasi

Indra pendengaran

Telinga hanya terdiri dari membran-membran labirin. Terdapat tiga

saluran semi sirkular dan saccuus berisi beton yang terbuat dari kalsium karbonat

yang disebut telinga batu atau otholits. Telinga merupakan organ untuk

mendengar dan kesetimbangan (Boolootion, 1979).

Telinga ikan sangat berbeda dengan telinga mammal. Telinga ikan, tidak

sebaik telinga kita dalam mengasosiasi suara. Ikan tidak mempunyai telinga luar,

tengah dan kohlea. Bagian dalam dari telinga ikan berupa utrikulus dorsa yang

dihubungkan dengan kanal semi-sirkuler, dan pelebaran di tengah yang disebut

sacculus (pada amfibi, reptile dan burung disebut lagena yaitu bangunan semacam

kohlea untuk mendengar). Ikan dapat mendeteksi vibrasi dalam air, beberapa di

antara vibrasi mungkin dihasilkan oleh jenisnya sendiri (Sukiya, 2005).

Indra penglihatan

Mata terdapat di tempat yang berbeda di several ways dari tubuh

vertebrata. Ikan tulang keras tidak memiliki kelopak mata, pelindung mata hanya

berupa selaput mata yang menjaga dari air. Kornea pada ikan tipis dan sama

dengan nilai refraktif pada air. Akibatnya lensa mata menjadi lebih bulat.

(Boolotian, 1979)

Retina pada ikan tidak jauh beerbeda dengan retina pada vertebrata pada

umumnya. Retina memiliki struktur tipis dan berlapis serta transparan. Sel kerucut

(kon) dipakai pada aktivitas malam hari, sedangkan sel batang (rod) digunakan

dalam aktivitas melihat pada siang hari. Kon juga bertanggungjawab dalam

membedakan warna seperti biru, hijau dan merah karena mengandung pigmen

yang peka terhadap cahaya matahari (Fujiya, 2004).Organ indera lain yang juga

sangat penting adalah pembau dan pengecap. Kedua organ ini merupakan reseptor

kimia.

Sistem sensori pada ikan berupa sel-sel reseptor perifer dan gabungan

neuron di otak yang memberi gambaran lingkungan secara biologis. Barisan

19

Page 20: Makala sistem kooridnasi

elemen reseptor berupa sel tunggal, missal taktil korpuskel, atau kompleks retina

mata.

Gambar indra penglihatan ikan ( Sumber : Google gambar)

Indra penciuman

Sebagian besar ikan, organ olfaktori (pencium) berupa sepasang lubang

bergaris dengan lipatan berupa epitel sensori. Organ olfaktori pada Dipnoi serupa

dengan vertebrata tinggi mempunyai saluran nasal yang terbuka yaitu choanae

masuk ke dalam farink, saluran nasal ini terbuka pada bagian internal maupun

eksternalnya dilapisi epitel olfaktori berupa lipatan epitel yang berlekuk-lekuk

(Sukiya, 2005).

Gambar hidung ikan (Sumber : Google gambar)

20

Page 21: Makala sistem kooridnasi

Indra Gurat sisi

Indera ini khususnya digunakan untuk mengetahui perubahan getaran dan

pergerakan pada kolom air di sekitarnya. Kemampuan mengindera ini

dimungkinkan oleh adanya modifikasi sel-sel epitelial, yang dikenal sebagai sel-

sel rambut, yang dapat mendeteksi pergeseran atau perpindahan massa air akibat

pergerakan ikan atau gerakan lainnya, dan mengubahnya menjadi impuls listrik

melalui suatu sinapsis penerima rangsang.

Terkait dengan fungsinya, gurat sisi berperan penting dalam orientasi

lingkungan, perilaku menggerombol, dan juga predasi. Ikan pemangsa misalnya,

dengan menggunakan gurat sisi, dapat mengindera dan melacak mangsanya

melalui jejak vorteks, yakni semacam turbulensi air yang ditinggalkan ikan ketika

berenang cepat melarikan diri.

Gurat sisi, sebagaimana namanya, biasa nampak sebagai garis samar-

samar di sisi tubuh ikan, dari wilayah sekitar operkulum (tutup insang) ke

belakang tubuh hingga pangkal ekor. Pada sebagian spesies, organ pengindera

pada gurat sisi ini berubah fungsi menjadi semacam elektroreseptor yang dapat

mendeteksi impuls listrik di sekitar ikan. Pada kebanyakan larva amfibia, dan juga

dewasa dari beberapa jenisnya yang sepenuhnya akuatik, didapati sistem indera

peraba mekanosensitif yang setara dengan gurat sisi.

21

Page 22: Makala sistem kooridnasi

Gambar gurat sisi ikan (Sumber Google gambar)

22

Page 23: Makala sistem kooridnasi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem saraf adalah sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi

perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb).

Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf

akan merangsang kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon-hormon yang

hormon dikirim ke organ target dan aktivitas metabolisme dibutuhkan  akan

merangsang jaringan-jaringan.

23

Page 24: Makala sistem kooridnasi

DAFTAR PUSTAKA

Moyle, PB, & Cech, JJ, Jr. (1982).  Fishes, An Intorduction to Ichthyology. Ikan,

Sebuah Intorduction untuk ilmu pengetahuan tentang ikan. (2nd ed) New

Jersey: Prentice-Hall, Inc. (2nd ed) New Jersey: Prentice-Hall, Inc

Wikipedia. Tanpa tahun. Sistem Indera.

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_indera diakses pada tanggal 14 Oktober

2015

Wikipedia. Tanpa tahun. Fish. http://en.wikipedia.org/wiki/Fish diakses pada

tanggal 14 Oktober 2015

24