Upload
rizka-setiani
View
253
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah fisiologi hewan pada pisces
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsang
eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, serta memerlukan makanan dalam
bentuk kompleks khususnya Pisces. Setiap individu, baik pada hewan yang
uniseluler maupun pada hewan yang multiseluler, merupakan suatu unit. Hewan
berorganisasi, artinya setiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinate dari
individu sebagai keseluruhan, baik sebagai bagian satu sel maupun seluruh sel.
Suatu organisme hidup baik yang uniseluler maupun yang multiseluler dapat
berada sebagai individu terpisah maupun sebagai suatu agregat/kumpulan yang
bebas satu sama lain (koloni). Sebuah koloni hewan dapat terdiri dari hewan
uniseluler atau hewan multiseluler, namun hewan multiseluler bukan sebuah
koloni hewan uniseluler. Walaupun demikian, ada juga sebuah koloni hewan
multiseluler yang karena aktivitas hidupnya bermanifestasikan suatu kesatuan,
maka koloni itu dianggap sebagai suatu organisme.
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua
sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi bekerja untuk
menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk
menanggapi rangsangan tadi. Setiap rangsangan-rangsangan yang diterima
melalui indra, akan diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan
tersebut ke organ yang bersangkutan. Setiap aktivitas yang terjadi di dalam tubuh,
baik yang sederhana maupun yang kompleks merupakan hasil koordinasi yang
rumit dan sistematis dari beberapa sistem dalam tubuh. Sistem koordinasi pada
hewan meliputi sistem saraf beserta indra dan sistem endokrin (hormon). Sistem
saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan
semakin kompleks sistem sarafnya.
Sistem saraf dan sistem endokrin bekerja sama dan berinteraksi dalam
mengatur fungsi-fungsi internal tubuh dan perilaku. Adapun alat indra merupakan
1
reseptor rangsang dari luar. Namun meskipun terdapat hubungan antara struktur
dan fungsi, sistem saraf dan sistem endokrin sedikit berbeda mengenai pengaturan
waktunya dalam menjalankan fungsi koordinasi. Sebagai contoh, dengan
kerumitan strukturnya, saraf dikhususkan untuk transmisi impuls dengan cepat
(sekitar 150m/detik) dan akibatnya, informasi dapat merambat dari otak manusia
ke alat pengindraan atau sebaliknya hanya dalam tempo beberapa milidetik.
Sebaliknya, sistem endokrin memerlukan waktu beberapa menit, jam, atau bahkan
hari untuk bekerja. Hal ini dikarenakan dibutuhkannnya waktu untuk sintesis dan
pengangkutan hormon dalam darah ke organ targetnya.
Agar dapat bertahan hidup dan berkembang biak, hewan harus merespon
dengan cepat dan tepat serta beradaptasi terhadap lingkungannya. Oleh karena itu,
secara garis besar di dalam makalah ini, penulis akan membahas bagaimana
sistem saraf memerantarai interaksi hewan dengan lingkungannya seraya bekerja
sama dengan sistem endokrin dan melihat bagaimana kerja alat indra yang
merupakan reseptor rangsang eksternal.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu sistem saraf dan bagaimana sistem saraf pada ikan bekerja?
2. Apa itu sistem endokrin dan apa saja yang terlibat dalam proses endokrin
ikan?
3. Apa itu sistem indra dan bagaimana sistem indra pada ikan ?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami apa itu sistem saraf dan bagaimana sitem saraf
pada ikan.
2. Mahasiswa dapat memahami apa itu sistem endokrin dan apa saja yang terlibat
pada sistem endokrin ikan.
3. Mahasiswa dapat memahami apa itu sistem indra dan bagaimana sitem indra
pada ikan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Saraf pada Ikan
Sistem saraf adalah sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi
perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb).
Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf
akan merangsang kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon-hormon yang
hormon dikirim ke organ target dan aktivitas metabolisme dibutuhkan akan
merangsang jaringan-jaringan.
Sistem saraf terdiri dari :
1. Sistem cerebro spinal
2. Sistem saraf pusat : otak dan tulang punggung
3. Sistem saraf tepi
4. Sistem otonomi : simpati dan parasimpati
5. Organ-organ khusus : hidung, telinga, mata, LL
6. Sistem saraf pada ikan : sistem saraf pada LL mendeteksi kondisi lingkungan
(pH, suhu,)
Saraf adalah organ yang paling dulu dibentuk dari lapisan terluar (exoderm)
yang berfungsi sebagai penghubung. Sistem syaraf bersama-sama dengan system
hormonal mengatur peranan penting dalam proses koordinasi dan pengaturan
semua aktivitas yang berlangsung dalam tubuh. Perbedaannya adalah bahwa
koordinasi dan pengaturan melalui saraf berjalan relatif cepat jika dibandingkan
melalui sistem hormonal.
Pusat koordinasi saraf terdapat pada otak dan sumsum tulang belakang yang
menyampaikan perintah melalui impuls saraf yang dibawa oleh saraf motoris ke
organ-organ efektor, dan sebaliknya, otak akan menerima informasi melalui
sinyal-sinyal yang dibawa oleh saraf sensoris dari reseptor.
Dalam menjalarkan impuls baik yang berasal dari saraf pusat ke efektor,
maupun dari reseptor ke otak dibantu oleh adanya neurotransmitter yang bekerja
4
pada sinaps sebagai titik temu antara dua neuron. Neuron atau sel saraf hanyalah
merupakan satuan/unit structural, sedangkan unit fungsionalnya merupakan apa
yang disebut lengkung refleks yang terdiri atas saraf pusat sebagai pusat
koordinasi, saraf sensoris, saraf motoris, efektor dan reseptor.
Sistem saraf pusat
Gambar otak ikan (Sumber: Google gambar )
Ikan biasanya memiliki cukup kecil otak relatif terhadap ukuran tubuh
dibandingkan dengan vertebrata lainnya, biasanya satu-lima belas massa otak dari
burung berukuran sama atau mamalia. Namun, ikan beberapa memiliki otak yang
5
relatif besar, terutama mormyrids dan hiu , yang telah untuk berat badan otak
tentang besar sebagai relatif burung dan marsupial.
Otak Ikan dibagi menjadi beberapa daerah. Di depan adalah lobus
penciuman , sepasang struktur yang menerima dan memproses sinyal dari lubang
hidung melalui duasaraf penciuman Lobus penciuman yang sangat besar dalam
ikan yang berburu terutama oleh bau, seperti. hagfish, hiu, dan lele. Di balik
cuping pencium adalah dua-lobed telencephalon , setara struktural ke otak dalam
vertebrata yang lebih tinggi. Dalam ikan telencephalon yang bersangkutan
kebanyakan dengan penciuman.
Bersama ini membentuk struktur otak depan. Menghubungkan otak depan
untuk otak tengah adalah diencephalon (dalam diagram, struktur ini adalah di
bawah lobus optik dan akibatnya tidak terlihat). Diensephalon melakukan fungsi
yang berhubungan dengan hormon dan homeostasis. Struktur ini mendeteksi
cahaya, memelihara circadianirama, dan kontrol perubahan warna. Para otak
tengah atau mesencephalon berisi dualobus optik .Ini sangat besar pada spesies
yang berburu dengan pengelihatan, sepertirainbow trout dan Cichlids. The
hindbrain atau metencephalon terutama terlibat dalam kolam dan keseimbangan.
Serebelum adalah sebuah struktur lobed tunggal yang biasanya merupakan
bagian terbesar dari otak. Hagfish dan lamprey memiliki cerebellae relatif kecil,
sedangkan mormyrid otak kecil yang besar dan tampaknya mereka terlibat
dalam arti listrik. Batang otak atau myelencephalon adalah otak posterior. Dan
juga mengendalikan beberapa otot dan organ tubuh, pada ikan bertulang
setidaknya, batang otak mengaturpernapasan dan osmoregulasi .
Ikan menerima rangsang dari lingkungannya melalui organ perasa.
Rangsangan tersebut selanjutnya diteruskan dalam bentuk impuls ke otak.
Respon yang diberikan oleh otak dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku.
Sel-sel saraf mulai berkembang sejak permulaan stadia embrio dan berasal dari
lapisan germinal terluar (ectoderm). Unit terkecil dari sistem saraf disebut
neuron (sel saraf). Setiap neuron terdiri atas inti dan jaringan (perpanjangan sel).
Perpanjangan sel terdiri atas dendrite (berfungsi sebagai penerima impuls)
dan axon (berfungsi sebagai penerus impuls). Pertemuan antara axon dan
dendrite dari sel saraf lainnya disebut synapse.
6
Sistem saraf pada vertebrata dapat dibedakan atas:
Sistem saraf pusat (systema nervorum centrale), disusun oleh otak
(encephalon) dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis).
Sistem saraf tepi (systema nervorum periphericum), disusun oleh
saraf otak (nervi cerebralis) dan saraf spinal (nervi spinalis).
Sistem saraf otonom, disusun oleh sistem saraf parasymphatic dan
sistem saraf symphatic.
Organ perasa khusus (special sense organs), terdiri atas organ gurat sisi
(linea lateralis), hidung, telinga, dan mata
Jenis-jenis Saraf
Berdasarkan pada fungsi organ yang dirangsang, saraf dapat digolongkan atas:
Saraf cerebrospinalis, yaitu saraf yang merangsang otot bergaris
(striated muscle).
Saraf otonom (vegetatif), yaitu saraf yang merangsang jantung
(cardiac muscle), urat daging licin (smooth muscle), dan kelenjar-kelenjar.
Berdasarkan atas fungsi dari rangsang itu sendiri, saraf dapat digolongkan atas:
Saraf sensibel (afferent), yaitu saraf yang meneruskan rangsang dari
perifer (sistem saraf tepi) ke pusat (sistem saraf pusat).
Saraf motoris (efferent), yaitu saraf yang meneruskan rangsang dari
pusat ke perifer.
Saraf penghubung, yaitu saraf yang menghubungkan antara jenis saraf
yang satu dengan yang lainnya, misalnya antara saraf sensibel dengan
saraf motoris.
Sistem saraf ikan terdiri dari dua bagian:
1. Sistem serebrospinal
2. Sistem otonom
Sistem cerebrospinal dibagi menjadi dua divisi: divisi utama, yang terdiri
dari kabel otak dan tulang belakang, dan divisi perifer, terdiri dari kedua saraf
tengkorak dan tulang belakang dan organ-organ penginderaan khusus, seperti
mata dan telinga. Sistem saraf otonom terdiri dari ganglia, serat, dan kedua bagian
simpatis dan parasimpatis.
7
Struktur organ yang paling penting dari sistem saraf, otak itu sendiri,
mungkin berbeda antara spesies yang berbeda dari ikan. Namun, semua otak berisi
bagian definitif sama dan gigi berlubang. Otak ikan terdiri dari otak depan sebuah,
tween otak, otak tengah, sebuah otak kecil, dan medula oblongata. Juga
mengandung banyak rongga otak seperti ventrikel lateral pasangan, ventrikel
ketiga, metacoel dan ventrikel keempat, otak ikan dianggap hanya merupakan
pembesaran ujung anterior pada tulang belakang, berada dalam tengkorak dari
tengkorak untuk perlindungan.
Otak itu sendiri tercakup dalam lapisan pembuluh darah untuk sirkulasi,
dan berwarna putih dan lembut. Karena ikan adalah vertebrata, yang memiliki
sebuah kolom vertebra yang menjalankan panjang ikan, perumahan sumsum
tulang belakang dalam kanal saraf.
Sistem Otak dan Saraf Ikan
Menjadi sangat kompleks bentuk kehidupan ikan membutuhkan otak dan
sistem saraf untuk mengontrol tindakan-tindakan tubuh mereka. Sistem saraf ikan,
sama seperti kita, terdiri dari otak pusat koordinasi, kabel tulang belakang dan
banyak, banyak saraf.
Otak: Secara umum ikan memiliki otak kecil dalam hubungan dengan
berat badan mereka secara keseluruhan. Elasmobranchs (Hiu dan Sinar) pada
umumnya memiliki otak sedikit lebih besar untuk massa tubuh yang sama seperti
Teleosts (Ikan Bony), namun ada berbagai variasi dalam teleosts ilmuwan telah
mempelajari sesuatu yang sangat mengejutkan tentang Ikan Elephantnose
(Gnathonemus petersii).
Kebanyakan ikan memiliki otak yang kurang dari 1 persen berat badan
mereka, tetapi tidak semua.
Mendominasi otak yang paling kompleks dan paling otak depan di planet
ini adalah milik lumba-lumba dan manusia. Namun demikian kita dapat melihat
bahwa beberapa ikan jauh lebih cerdas dari yang lain dan ikan Elephantnose
dikenal di kalangan aquarists sebagai yang paling lucu dan ingin tahu ikan.
Otak cyclostomes (Hagfish dan lamprey) yang sederhana namun khusus
berevolusi untuk memenuhi gaya hidup mereka.. Misalnya lobus optik
dikembangkan dengan baik di lamprey visual berorientasi tapi yg tak dpt
8
dibedakan dalam Hagfish buta. Dalam kedua medula Namun besar dan kecil dan
otak kecil. Bersama medula otak kecil membuat otak belakang.
Medula yang mengontrol operasi dari organ bagian dalam seperti detak
jantung, tekanan darah, pencernaan dan pembuangan limbah. Ini juga merupakan
pusat relay untuk banyak saraf mengirimkan pesan ke dan dari pertengahan dan
atau otak depan. Kontrol otak motor koordinasi (tetapi tidak melakukan kegiatan
motor). Ini berarti mengontrol waktu dan interaksi otot sekali tindakan otot telah
dimulaiOtak kecil juga penting dalam menjaga keseimbangan.
Pertengahan-otak ikan sebagian besar terdiri dari lobus optik, yang sangat
bervariasi antar spesies sesuai dengan ketergantungan mereka pada penglihatan,
dan pada beberapa spesies lobus optik mungkin begitu besar mereka benar-benar
menutupi otak depan. Dalam ikan pertengahan-otak adalah penting dalam
memilah informasi yang masuk dan juga pusat utama belajar (sedangkan pada
mamalia itu adalah otak depan yang merupakan pusat utama belajar).
Otak depan ikan didominasi oleh lobus penciuman yang memperpanjang
ke depan dan dapat ditempatkan pada ujung tangkaiLobus ini penciuman yang
besar di cyclostomes dan sangat besar di elasmobranchs mencerminkan
pentingnya bau tersebut kepada kelompok-kelompok ikanThe teleosts, untuk
siapa penglihatan sering rasa paling penting memiliki cuping pencium yang lebih
kecil.
Dalam elasmobranchs banyak dan beberapa teleosts terdapat otak atau
sepasang belahan otak ini juga tampaknya menjadi dominan terlibat dengan indera
penciuman (pada mamalia otak besar jauh lebih besar dan terlibat dalam
perencanaan dan belajar). Pituitary juga muncul dari otak depan, itu memainkan
peranan penting dalam regulasi metabolisme.
Otak ikan tidak pernah benar-benar mengisi kranium, rongga dalam
tengkorak di mana terletak dilindungi. Akhirnya seperti dalam semua vertebrata
otak, plus gel, dikelilingi oleh suatu membran yang membantu menjaga benda
asing dan mikro-organisme dari kontak ini organ yang paling penting.
1. Kabel Spinal - Kabel tulang belakang, atau tali saraf yang sama di semua
ikan. Ini adalah selubung tebal bahan saraf yang berjalan dari dasar otak kembali
sepanjang tubuh ikan melalui, dan dilindungi oleh, saluran saraf tulang belakang.
9
Biasanya ia meluas panjang penuh ikan tubuh, tetapi pengecualian untuk ini
adalah Sunfish raksasa(Mola mola) dimana sumsum tulang belakang sebenarnya
lebih pendek dari otak. Ini berfungsi sebagai dasar tanggapan sederhana banyak
dan sebagai link utama ke otak untuk masukan sensorik dan tanggapan otak-
dimediasi.
2. The Saraf - Terlepas dari otak dan sumsum tulang belakang tubuh ikan ini
dilengkapi dengan jaringan luas saraf, kabel listrik sepanjang tubuh yang pesan
perjalanan. saraf dibangun dari banyak neuron dan neuron adalah sistem satu arah,
pesan baik perjalanan ke atau dari otak atau sumsum tulang belakang di sepanjang
jalur saraf tertentu, tetapi tidak pernah dua arah. Mereka saraf yang muncul dari
sumsum tulang belakang disebut saraf tulang belakang dan orang-orang yang
timbul dari otak disebut saraf kranial.
Biasanya ada satu sepasang saraf tulang belakang (kiri dan kanan) untuk tiap
vertebra, ikan sehingga panjang kurus dengan banyak tulang seperti belut akan
memiliki lebih banyak pasangan saraf tulang belakang dari ikan yang jauh lebih
singkat seperti sebuah Gobi.. Pada ikan ada 10 pasang saraf kranial semua
dengan peran didefinisikan dengan baik.
2.2 Sistem Endokrin Pada Ikan
Gambaran umum sistem endokrin adalah sebagai berikut:
1. Sistem endokrin berinteraksi dengan system saraf untuk mengatur dan
mengkoordinasi aktifitas tubuh;
2. Pengendalian endokrin diperantarai oleh pembawa pesan kimia, atau
hormone, yang lepas oleh kelenjar endokrin ke dalam cairan tubuh,
diabsorbsi ke dalam aliran darah, dan dibawa melalui system sirkulasi
menuju jaringan (sel) target;
3. Hormone mempengaruhi sel target melalui reseptor hormone, yaitu suatu
molekul protein yang memiliki sisi pengikat untuk hormone tertentu;
4. Respon hormonal tubuh biasanya lebih lambat, durasi lebih lama, dan
distribusinya lebih luas daripada respon langsung otot dan kelenjar
terhadap stimulus system saraf.
Sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi hormon
yang mengatur aktivitas tubuh. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang
10
mengeluarkan hormon ke dalam alian darah dan bukan ke dalam saluran yang
menuju ke luar tubuh atau ke dalam salah satu organ internal seperti kelenjar
eksokrin.
Hormon adalah messenger (perantara) kimia tubuh. Hormon mengantarkan
informasi yang penting untuk pengaturan fungsi bermacam-macam organ dan sel
Hormone disintesis dalam sel-sel endokrin dan mencapai sel dari organ target
melalui organ darah.
Kelenjar endokrin mensekresikan produk ke dalam jaringan darah dan
tubuh, bersama dengan sistem saraf pusat, mengendalikan serta mengatur berbagai
macam fungsi tubuh. Meskipun sistem endokrin pada ikan mirip dengan
vertebrata yang lebih tinggi, ada banyak perbedaan secara rinci. Hipofisis, tiroid,
suprarenals, adrenal, pulau pankreas, kelenjar gonad (ovarium dan testis), dinding
bagian dalam usus, dan tubuh kelenjar ultimobranchial membentuk sistem
endokrin pada ikan. Ada beberapa organ yang fungsinya belum dipahami dengan
baik. Organ-organ ini mengatur aktivitas seksual dan reproduksi, pertumbuhan,
tekanan osmotik, kegiatan metabolisme seperti penyimpanan lemak dan
pemanfaatan bahan makanan, tekanan darah, dan aspek-aspek tertentu dari warna
kulit. Aktivitas ini juga dikendalikan oleh sistem saraf pusat, yang bekerja dengan
sistem endokrin dalam mempertahankan kehidupan ikan.
Kerja endokrin menyerupai kerja saraf, yaitu mengontrol dan mengatur
keseimbangan kerja organ-organ korteks ardenal) berupa steroid. Kerja system
endokrin lebih lambat dibandingkan dengan system syaraf, sebab untuk mecapai
sel target hormon harus mengikuti aliran system transportasi. Sel target memiliki
receptor sebagai alat khusus untuk mengenali impuls/rangsang. Ikatan antara
receptor dengan hormon di dalam atau di luar sel target, menyebabkan terjadinya
respons pada sel target.di dalam tubuh. Namun, kontrol kerja saraf lebih cepat
dibanding dengan kontrol endokrin.
11
Gambar Organ Endokrin pada Ikan (Sumber: Google gambar )
Gambar Hormon (Sumber: Google gambar )
Kelenjar endokrin pada ikan serta organ target dan fungsinya
Kelenjar/Hormon Organ Target Efek
Pituitari
Prolaktin
Growth hormone
Thyroid stimulating
hormone
Gonadotrophic hormone
Banyak
banyak
Tiroid
Gonad
Pembuluh darah
Osmoregulasi, reproduksi,
metabolisme lipid, metabolisme
stimulasi pertumbuhan
stimulasi tiroid
stimulasi gonad
mengkonstriksi pembuluh darah dan
12
Isotocin, mesotocin insang, vasodilatasi
sistemik
Tiroid
Tiroksin
Calsitonin
Banyak
Insang dan
ginjal
adaptasi terhadap perubahan
lingkungan, seperti suhu atau
tekanan osmotic
regulasi metabolisme ginjal dan
kalsium
Sel-sel Stannius
Hipocalsin Insang Homeostatis kalsium
Pankreas
Insulin
Glukagon
Semua sel
Semua sel
Meningkatkan permeabilitas glukosa
Glikogen dan metabolisme lipid
Jaringan Kromafin
Adrenalin
Noradrenalin
Sirkulasi
Sirkulasi
Vasodilatasi insang, sistem
vasokonstriksi
Meningkatkan sirkulasi jantung dan
metabolisme glukosa
Intrarenal
Kortikosteroid Insang, ginjal Respon stress dan osmoregulasi
Gonad
Androgen dan Estrogen Banyak
termasuk otak
Status reproduksi dan perilaku;,
termasuk ikan lain (sebagai feromon)
1. Kelenjar Pituitari atau Hipofisis
Secara anatomi Kelenjar pituitari atau hipofisa terletak pada lekukan tulang di
dasar otak (sela tursika), terdiri atas dua bagian utama, yakni adenohipofisa dan
neurohipofisa, adeno hipofisa terdiri atas pars distalis dan pars intermedia,
sedangkan, neurohipofisa hanya terdiri atas pars nervosa yang berfungsi
mensekresikan ocytoxin, arginin vasotocin dan isotocin. Pars distalis merupakan
bagian utama adenohipofisa yang menghasilkan sel-sel pesekresi hormon
prolaktin, hormon adrenocorticotropic (ACTH), hormon pelepas tiroid (Thyroid
13
Stimulating Hormone), hormon pertumbuhan (STH-Somatotropin), dan
gonadotropin serta pars intermedia mensekresi hormon pelepas melanosit
(Melanocyte Stimulating Hormone), yang mana, pelepasan hormonnya diatur oleh
faktor-faktor yang berasal dari hipotalamus.
Dua bagian kelenjar hipofisis berasal dari komponen yang berbeda.
Neurohypophysis berkembang dari lantai diencephalon embrio, sedangkan
adenohtpophysis berasal dari invaginasi dorsal ektodermal bagian dari kantong
ratkhe. Kantong ini kemudian tidak terhubung dengan dorsal ektodermal, dan
terhubung secara permanen ke neurohyphophyisis. Hipofisis ikan melekat dengan
tangkai yang disebut tangkai infundibular yang terletak dibawah otak.
Gambar Kelenjar pituari (Sumber : Google gambar )
Jenis dan fungsi hormone yan dihasilkan oleh kelenjar pituitari
Bagian Hipofisis Difisi Jenis Sel Sekresi Fungsi
Tyrotrops Thyrotropis,
cotohnya TSH
(Thyroid
Stimulating
Hormone)
Mengatur
pertumbuhan
dan sekresi
tiroid
Gonadotrophs Gonadotropin, Mengatur
14
Adenohypophysis
Proksimal
pars
distalis
contohnya
FSH (Folikel
Stimulating
Hormon) dan
LH
(Leutinizing
Hormon)
sekresi hormone
gonad,
spermatogenesis
dan oogenesis
Somatotrophs Somatotropins,
contohnya GH
(Growth
Hormon)
Meningkatkan
pertumbuhan
dan BMR tubuh
ikan
Rostral
pars
distalis
Lactotrophs Prolaktin Pengaturan
osmoregulasi
dan
melanogenesis
Corticotrophs Corticotrophin,
contohnya
ACTH
Mengatur
sekresi kelenjar
adrenal.
Pars
intermedia
MSH dan KIA Mengatur
konsentrasi dan
disperse pigmen
dalam
melanophores
Neurohypophysis Pars
nervosa
Vasopresi dan
oksitosin
Mengatur
osmoregulasi,
kesembangan
air dan garam,
perkawinan
serta peletakan
telur
1. Kelenjar Tiroid
15
Tirotrofin pituitari merupakan faktor utama yang mengontrol fungsi tiroid
dibawah kondisi normal, fungsi tiroid adalah membuat, menyimpan dan
mengeluarkan sekresi yang terutama berhubungan dengan pengaturan laju
metabolisme. Sintesis dan pengeluaran horomon tiroid secara otomatis diatur
untuk memenuhi tuntutan kadar hormon dalam darah lewat mekanisme feedback
hipotalamik. Bila kadar hormon tiroid yang beredar dalam darah tinggi makan
akan menekan output TSH pituitari, sedangkan kadar rendah menaikkannya.
Hormon tiroid yang penting adalah tetraiodotironin (T4) dan triiodotironin
(T3). Hormon ini penting dalam pertumbuhan, metamorfosis dan reprooduksi.
Secara spesifik tiroksin menambah produksi energi dan konsumsi oksigen pada
jaringan yang normal, mempunyai pengaruh anabolik dan katabolik terhadap
protein, meningkatkan proses oksidasi dalam tubuh, mempercepat laju penyerapan
monosakarida dari saluran pencernaan, meningkatkan glikogenolisis hati, dan
diduga mengontrol pelepasan somatotropin, kortikotropin dan gonadotropin dari
hipofisis.
2. Sel-sel Stanius
Kelenjar ini memilik fungsi sebagai kelenjar endokrin yang sekresi sekresinya
diduga ikut dalam proses penyesuaian tekanan osmotic lingkungan dengan
tekanan osmotik cairan tubuh pada ikan (osmoregulasi).
3. Jaringan Kromafin (Suprarenal)
Jaringan ini banyak tersebar di dalam badan beberapa vertebrata. Sel-sel
chromaffin pada ikan bertulang sejati tersebar di sepanjang vena poscardinalis dan
dimungkinkan perluasannya tercampur dengan sel interrenal. Jaringan chromaffin
pada Elasmobranchii menyatu dengan saraf simpathetic dan aorta dorsalis,
terletak di depan jaringan interrenal.
Khromaffin dan jaringan medulla dimasuki serabut preganglion dari sistem
saraf otonom. Saraf ini dan kelenjar endokrin Adrenal medulla, keduanya sebagai
derivat endokterm dari neural krest embrio, dan semuanya menggetahkan
adrenalin dan non adrenalin. Jaringan ini mensekresikan adrenalin mengadakan
respon terhadap hormon ini dalam berbagai cara, seperti menaikkan kadar gula
dalam darah dan menaikkan tekanan darah, konsentrasi melanin dalam
16
melanophora, serta merintangi otot polos. Kerja hormon ini menyerupai sistem
kerja saraf simpathetic, yang mana hormon ini sangat erat hubungannya.
4. Pankreas
Pankreas adalah suatu kelenjar yang terdiri atas jaringan eksokrin dan
endokrin. Komponen eksokrin mensekresikan getah pankreas yang dicurahkan ke
dalam duodenum lewat saluran pankreas, sedangkan komponen endokrin
membebaskan hormonnya secara langsung kedalam sirkulasi darah. Pada semua
vertebrata, terdapat tiga sel-sel pulau yang memliki fungsi independen: sel-sel A,
menghasilkan glukagon; sel-sel B, menghasilkan insulin; dan sel-sel D belum
diketahui secara jelas hormon yang dihasilkannya, namun beberapa peneliti
mengemukakan bahwa hormon tersebut identik dengan somatostatin dan secara
khusus berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan.
5. Gonad
Dari struktur dan pertumbuhannya, gonad merupakan kelenjar endokrin.
Kelenjar seks ikut dalam sekresi steroid, hal ini sangat penting dalam pemijahan,
pembuatan sarang, dan aspek-aspek tingkah laku reproduksi lainnya. Estrogen
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan dari sistem genital betina, dan
mengatur sifat-sifat seksual sekunder.
Sel-sel interstisial dari testis menghasilkan hormon-hormon jantan dan secara
keseluruhan dinamakan Androgen. Androgen diperlukan untuk pertumbuhan
diferensiasi, dan berfungsinya saluran-saluran genitalia jantan, organ kopulasi,
dan tingkah laku seksual dan pemijahan.
6. Kelenjar Ultimobranchial
Pada teleostei, kelenjar ultimobranchial terletak pada septum pemisah antara
rongga abdomen dan sinus venosus, tampak sebagai pita berwarna putih pada
septum. Kelenjar ini serupa dengan paratiroid pada bertebrata tingkat tinggi, tetapi
tidak berupa folikel, malainkan menyebar pada septum.
Kalsitonin merupakan hormon yang disekresikan oleh kelenjar
ultimobranchial. Hormon ini berperanan menurunkan kadar kalsium darah.
Beberapa kajian juga menunjukkan bahwa kalsitonin dapat melakukan peranan
dalam membuat ikan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan
hidromineral yang berubah-ubah.
17
7. Urofisis
Urofisis, nama lain the caudal neurosekretori sistem, merupakan
neurosekretori yang terletak pada bagian belakang spinal cord. Urofisis
didapatkan pada setiap spesies ikan, namun fungsi hormon yang dihasilkannya
masih menimbulkan kontrofersi, walaupun secara umu, sekresi urofisis
berhubungan dengan fungsi osmoregulasi, dimana pengaruh terbesarnya adalah
pada ginjal.
Ada empat jenis hormon yang diidentifikasi dari urofisis, yakni urotensin I,
II, III dan IV. Pada ikan, urotensin I belum diketahui efeknya secara pasti, namun
pada bertebrata darat, berperanan dalam penurunan tekanan darah. Urotensin II
berperan dalam kontradiksi otot licin, misalnya otot rektum dan kandung kemih
Urotensis III menstimulasi peningkatan penyerapan NA+ oleh insang dan
pelepasan NA+ oleh ginjal. Urotensin IV diduga adalah arginine vasotocin, tetapi
hanya teridentifikasi pada rainbow trout Jepang. Pada ikan karper, urofisis
memproduksi sejumlah besar acetilcholine.
2.3 Sistem Indra Pada Ikan
Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses
informasi indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur saraf, dan
bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan indera.
Sistem indra pada umumnya meliputi :
1. Indra Penglihatan
2. Indra Penciuman
3. Indra Peraba
4. Indra Pendengaran
5. Indra pengecap
Tubuh mengetahui perubahan lingkungan karena dilengkapi alat penerima
rangsang (indra), baik fisik maupun kimia, yaitu mata, linea lateral, telinga dalam,
indera pembau, dan pengecap. Perubahan tingkah laku akibat perubahan
lingkungan yang direkam alat indera ikan diketahui, karena dapat digunakan
dalam peningkatan teknologi penangkapan dan budidaya ikan.
18
Indra pendengaran
Telinga hanya terdiri dari membran-membran labirin. Terdapat tiga
saluran semi sirkular dan saccuus berisi beton yang terbuat dari kalsium karbonat
yang disebut telinga batu atau otholits. Telinga merupakan organ untuk
mendengar dan kesetimbangan (Boolootion, 1979).
Telinga ikan sangat berbeda dengan telinga mammal. Telinga ikan, tidak
sebaik telinga kita dalam mengasosiasi suara. Ikan tidak mempunyai telinga luar,
tengah dan kohlea. Bagian dalam dari telinga ikan berupa utrikulus dorsa yang
dihubungkan dengan kanal semi-sirkuler, dan pelebaran di tengah yang disebut
sacculus (pada amfibi, reptile dan burung disebut lagena yaitu bangunan semacam
kohlea untuk mendengar). Ikan dapat mendeteksi vibrasi dalam air, beberapa di
antara vibrasi mungkin dihasilkan oleh jenisnya sendiri (Sukiya, 2005).
Indra penglihatan
Mata terdapat di tempat yang berbeda di several ways dari tubuh
vertebrata. Ikan tulang keras tidak memiliki kelopak mata, pelindung mata hanya
berupa selaput mata yang menjaga dari air. Kornea pada ikan tipis dan sama
dengan nilai refraktif pada air. Akibatnya lensa mata menjadi lebih bulat.
(Boolotian, 1979)
Retina pada ikan tidak jauh beerbeda dengan retina pada vertebrata pada
umumnya. Retina memiliki struktur tipis dan berlapis serta transparan. Sel kerucut
(kon) dipakai pada aktivitas malam hari, sedangkan sel batang (rod) digunakan
dalam aktivitas melihat pada siang hari. Kon juga bertanggungjawab dalam
membedakan warna seperti biru, hijau dan merah karena mengandung pigmen
yang peka terhadap cahaya matahari (Fujiya, 2004).Organ indera lain yang juga
sangat penting adalah pembau dan pengecap. Kedua organ ini merupakan reseptor
kimia.
Sistem sensori pada ikan berupa sel-sel reseptor perifer dan gabungan
neuron di otak yang memberi gambaran lingkungan secara biologis. Barisan
19
elemen reseptor berupa sel tunggal, missal taktil korpuskel, atau kompleks retina
mata.
Gambar indra penglihatan ikan ( Sumber : Google gambar)
Indra penciuman
Sebagian besar ikan, organ olfaktori (pencium) berupa sepasang lubang
bergaris dengan lipatan berupa epitel sensori. Organ olfaktori pada Dipnoi serupa
dengan vertebrata tinggi mempunyai saluran nasal yang terbuka yaitu choanae
masuk ke dalam farink, saluran nasal ini terbuka pada bagian internal maupun
eksternalnya dilapisi epitel olfaktori berupa lipatan epitel yang berlekuk-lekuk
(Sukiya, 2005).
Gambar hidung ikan (Sumber : Google gambar)
20
Indra Gurat sisi
Indera ini khususnya digunakan untuk mengetahui perubahan getaran dan
pergerakan pada kolom air di sekitarnya. Kemampuan mengindera ini
dimungkinkan oleh adanya modifikasi sel-sel epitelial, yang dikenal sebagai sel-
sel rambut, yang dapat mendeteksi pergeseran atau perpindahan massa air akibat
pergerakan ikan atau gerakan lainnya, dan mengubahnya menjadi impuls listrik
melalui suatu sinapsis penerima rangsang.
Terkait dengan fungsinya, gurat sisi berperan penting dalam orientasi
lingkungan, perilaku menggerombol, dan juga predasi. Ikan pemangsa misalnya,
dengan menggunakan gurat sisi, dapat mengindera dan melacak mangsanya
melalui jejak vorteks, yakni semacam turbulensi air yang ditinggalkan ikan ketika
berenang cepat melarikan diri.
Gurat sisi, sebagaimana namanya, biasa nampak sebagai garis samar-
samar di sisi tubuh ikan, dari wilayah sekitar operkulum (tutup insang) ke
belakang tubuh hingga pangkal ekor. Pada sebagian spesies, organ pengindera
pada gurat sisi ini berubah fungsi menjadi semacam elektroreseptor yang dapat
mendeteksi impuls listrik di sekitar ikan. Pada kebanyakan larva amfibia, dan juga
dewasa dari beberapa jenisnya yang sepenuhnya akuatik, didapati sistem indera
peraba mekanosensitif yang setara dengan gurat sisi.
21
Gambar gurat sisi ikan (Sumber Google gambar)
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem saraf adalah sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi
perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb).
Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf
akan merangsang kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon-hormon yang
hormon dikirim ke organ target dan aktivitas metabolisme dibutuhkan akan
merangsang jaringan-jaringan.
23
DAFTAR PUSTAKA
Moyle, PB, & Cech, JJ, Jr. (1982). Fishes, An Intorduction to Ichthyology. Ikan,
Sebuah Intorduction untuk ilmu pengetahuan tentang ikan. (2nd ed) New
Jersey: Prentice-Hall, Inc. (2nd ed) New Jersey: Prentice-Hall, Inc
Wikipedia. Tanpa tahun. Sistem Indera.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_indera diakses pada tanggal 14 Oktober
2015
Wikipedia. Tanpa tahun. Fish. http://en.wikipedia.org/wiki/Fish diakses pada
tanggal 14 Oktober 2015
24