25

Click here to load reader

makalah kebudayaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah kebudayaan

BAB 1

PENDAHULUAN

Budaya Perusahaan agaknya belum begitu populer di negara kita, walaupun

bukan berarti tidak ada perusahaan yang telah memiliki dan mengembangkan Budaya

Perusahaan di sini. Sukses yang diraih PT Indosat maupun perusahaan penerbangan

Garuda Indonesia kiranya tak terlepas dari Budaya Perusahaan yang telah dimiliki ke-

dua BUMN itu. Maka, pembicaraan tentang Budaya Perusahaan masih sangat relevan

dan kontekstual, terutama melihat fakta-fakta masih minimnya perusahaan yang

memilikinya di Indonesia.

Dalam buku berjudul “Corporate Cultures, The Rite and Ritual of Corporate

Life”, Terrence E. Deal dan Allan A. Kennedy mengatakan bah¬wa sedikitnya

terdapat 5 elemen penentu Budaya Perusahaan: 1).Lingkungan bisnis; 2). Sistem nilai

(value); 3). Figur panutan (hero); 4). Tata cara Kerja (rite)dan ritual; 5).Jaringan

kultural (Cultural Network). Berikut rincian ringkas dari 5 elemen tersebut:

Lingkungan bisnis. Setiap perusahaan menghadapi realitas yang berbeda-beda

di pasar tergantung pada produk, pesaing, konsumen, teknologi, pengaruh pemerintah,

dan sebagainya. Untuk sukses, masing-masing perusahaan harus melakukan berbagai

aktivitas tertentu secara baik. Lingkungan bisnis ini merupakan faktor terpenting yang

mempengaruhi pembentukan Budaya Perusahaan.

Sistem nilai. Ini merupakan konsep dan keyakinan dasar sebuah organisasi.

Karenanya me¬rupakan “jantung” Budaya Perusahaan. Sistem nilai ini menentukan

sukses dalam bentuk kongkrit bagi karyawan “Jika Anda melakukannya, Anda juga

akan sukses” dan menetapkan standar prestasi dalam organisasi. Perusahaan

berbudaya kuat mempunyai sistem nilai yang kaya dan kompleks. Dan hal ini harus

dijalankan seluruh karyawan.

Figur panutan. Orang ini merupakan personifikasi dari sistem nilai dan

menjadi contoh-tauladan bagi karyawan. Sebagian figur panutan dilahirkan dan

sebagian lainnya “dibuat” oleh berbagai momen penting yang terjadi dalam kehidupan

perusahaan setiap hari. Perusahaan berbudaya kuat memiliki banyak figur panutan. Di

General Electric, misalnya, figur panutan termasuk Thomas Edison, sang penemu;

Page 2: makalah kebudayaan

Charles Steinmetz, insinyur yang hebat; Gerald Swope dan, sekarang, Jack Welch,

CEO terkemuka; dan banyak lagi figur penting yang mungkin kurang dikenal.

Tata cara kerja dan ritual. Hal ini merupakan program rutin dan sistematik

kehidupan perusahaan setiap hari: Dalam manifestasi biasa yang disebut dengan ritual

hal ini memuat tingkah laku karyawan yang diharapkan. Dan, dalam bentuk

ekstravaganza yang disebut dengan upacara-upacara hal ini memberikan contoh nyata

untuk apa perusahaan berdiri.

Jaringan kultural. Berdasarkan makna informal komunikasi dalam perusahaan,

jaringan kultural bertindak sebagai “carrier” sistem nilai dan mitos heroik perusahaan.

Bekerjanya jaringan kultural secara efektif adalah satu-satunya cara agar semuanya

bekerja secara baik atau memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Setelah mempelajari ratusan perusahaan, Deal dan Kennedy mengungkapkan

bahwa ter-dapat 4 kategori umum atau tipe Budaya Perusahaan. Hal ini didasarkan

pada 2 faktor utama: tingkat risiko yang menyertai aktivitas perusahaan, dan

kecepatan perusahaan dan karyawannya dalam memperoleh umpan balik (feedback)

agar keputusan atau strategi yang telah diambil bisa dievaluasi.

Page 3: makalah kebudayaan

BAB 2

PEMBAHASAN

I. Pengertian Budaya Perusahaan

Menurut Drs.Triguno,DIPL,EC.LLM. (2000:3)

“ Suatu falsafah yang didasari oleh pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang

menjadi sifat, kebiasaan dan kekuatan pendorong, membudaya dalam

kehidupan suatu kelompok masyarakat/organisasi, kemudian tercermin dari

sikap menjadi prilaku.

Terdapat beberapa definisi budaya perusahaan atau budaya organisasi yang

dikemukakan oleh beberapa ahli seperti berikut ini :

1) Menurut Robbins (dalam Djokosantoso :2003) mendefinisikan bahwa :

“Budaya perusahaan adalah suatu sistem nilai-nilai yang dirasakan

maknanya oleh seluruh orang dalam organisasi. Selain dipahami, seluruh

jajaran meyakini sistem-sistem nilai tersebut sebagai landasan gerak

organisasi”.

2) Menurut Eugene McKenna dan Nic Beech (2000:18)

“Budaya perusahaan merupakan nilai, kepercayaan, sikap dan perilaku

yang dipegang anggota.”

3) Menurut Djokosantoso (2003 :21) mendefinisikan

“Budaya perusahaan adalah sistem nilai-nilai yang diyakini oleh semua

anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan, serta dikembangkan secara

berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem paket, dan dapat dijadikan acuan

berperilaku dalam organisasi untuk menciptakan tujuan perusahaan yang telah

ditetapkan”.

Page 4: makalah kebudayaan

Budaya Perusahaan atau Budaya organisasi, berakar dari kata budaya yang

berarti hasil interaksi antara akal budi manusia sebagai mahluk social dengan alam

sekelilingnya, dalam mencapai usaha kesejahteraannya. Interaksi manusia di dalam

organisasi akan membentuk Budaya Organisasi, yang akan mencerminkan tingkah

laku dan tindakan organisasi dalam menghadapi persoalan baik internakl maupun

eksternal organisasi.

Budaya Perusahaan adalah budaya organisasi yang berlaku di sebuah

perusahaan. Apa yang dimaksudkanbudaya organisasi dinyatakan oleh Kotler

(2000:42) sebagai berikut: A company’s organization consist of its structures,

policies, and corporate culture, all of which can become dysfunctional in a rapidly

changing business environment. Sebuah perusahaan terdiri atas struktur, kebijakan

dan budaya perusahaan, semuanya bisa tidak berfungsi dalam linkungan perusahaan

yang cepat berubah. Struktur perusahaan serta kebijakannya dapat berubah mengikuti

situasi, namun budaya perusahaan agak sulit mengikuti. Kemampuan merubah budaya

perusahaan merupakan kunci keberhasilan menyusun dan melaksanakan strategi

perusahaan untuk masa depan. Biasanya budaya sebuah perusahaan atau organisasi

sudah tebentuk sejak lama, sudah terbiasa, sudah mendarah daging, jadi kadang-

kadang sulit untuk dirubah. Apanya yang sulit dirubah? Inilah yang dikatakan budaya,

yang sulit dikatakan,tapi dapat dirasakan dan dilihat, yaitu semacam, cerita,

kepercayaan, keyakinan, pengalaman, norma, yang merupakan cirri khas sebuah

perusahaan. Misalnya jika kita memasuki sebuah area perusahaan maka akan terasa

dan terlihat bagaimana suasana, bagaimana cara karyawan, atau perusahaan

menyambut tamu, cara mereka berpakaian, mamberi salam, cara bicara, cara kerja

sibuk, santai dsb. Dalam hal ini contoh dari pimpinan akan ditiru langsungoleh

karyawan. Jadi factor pimpinan sangat berpengaruh terhadap pembentukan budaya

perusahaan.

Budaya organisasi yang terbentuk dalam sebuah perusahaan sangat tergantung

pada visi dan misi organisasi dan ini melekat pada pimpinan organisasi itu sendiri.

Budaya ini akan membentuk perilaku keseluruhan personal perusahaan yang dapat

memperkuat nilai-nilai atau memperlemah nilai-nilai dalam bekerja nilai-nilai ini

akan digunakan sebagai pedoman dalam organisasi yang kelak dapat membuat sebuah

organisasi tampil beda dengan organisasi yang lain.

Page 5: makalah kebudayaan

Budaya organisasi dapat membuat karyawan gairah, disiplin, suka memiliki

nilai moral yang tinggi atau malah sebaliknya, tidak bergairah, tidak disiplin, santai

atau malas, selalu mengharap imbalan dsb. Perbedaan latar budaya dari setiap orang

akan membuat perbedaan pula dalam cara mereka berperilaku. Adakalanya budaya

organisasi merupakan suatu kekuatan yang tidak tampak, tapi sangat terpengaruh

terhadap pikiran, perasaan dan tindakan seseorang dalam bekerja.

Dalam organisasi bisa dilihat perangkat keras dari sebuah budaya seperti

adanya struktur, kebijakan, peraturan, teknologi, keuangan, yang dapat diawasi dan

diukur. Namun ada pula perangkat lunak yang tidak tampak, yang bersifat kejiwaan

menyangkut sisi kemanusiaan dari orgnisasi, seperti nilai, kepercayaan, keyakinan,

norma-norma, kebiasaan yang sudah mendarah daging, yang sulit dikuantifisir, sulit

diawasi, dan sulit dirubah.

Robbins (1996:206) menyatakan: Organization culture refers to a system of

shared meaning held by members that distinguishes the organization from other

organizations.

Budaya organisasi berarti system nilai dan keperceyaan yang dianut bersama

oleh anggota organisasi yang membedakan organisasi itu dengan organisasi lainnya.

Dalam berbagi literatur banyak dikemukakan pengertian budaya organisasi, yang

secara umum dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi ialah keteraturan perilaku

yang dapat dilihat, pada saat orang berinteraksi, seperti manggunakan kata-kata,

symbol-simbol, mimik, kualitas kerja, penghargaan terhadap atasan atau bawahan.

Contoh simbol-simbol misalnya seperti yang sering diceramahkan oleh Dai

kondang Aa Gym yaitu hendaklah kita ini melaksanakan symbol berikut dalam

pergaulan: SENYUM-SALAM-SAPA-SOPAN-SANTUN

Simbol-simbol tersebut dapat pula dijadikan budaya pada sebuah perusahaan,

bila akan melayani tamu yang berkunjung keperusahaan. Lontarkan senyum lebih

dulu, ucapkan salam dan sapa. Kemudian diikuti dengan tata cara yang sopan dan

santun. Ada pula sebuah perusahaan yang mengutamakan symbol-simbol Keamanan,

Kebersihan, Keindahan, Kesopanan, dan kepribadian di dalam tata interaksi di

perusahaannya.

Page 6: makalah kebudayaan

Manejemen sebuah perusahaan dapat saja menciptakan symbol-simbol lain

yang harus dibudayakan agar diikuti dan dibiasakan secara umum, misalnya symbol-

simbol kerja keras, efisien, ikhlas, ihsan, kaizen (Jepang = unending improvement)

tepat waktu akurat dsb.

Pusdik Pertamina dalam Aan Komariah, (2004:191) menyatakan bahwa secara

tipologis budaya organisasi dapat dibedakan:

1) Academy, yaitu budaya organisasi yang menekankan pada spesialisasi

jabatan. Tipe ini menghendaki karyawan berasal dari suatu Perguruan Tinggi

yang terkenal yang akan dididik dan ditempatkan pada suatu bidang kerja

yang professional;

2) Club, dalam hal ini budaya organisasi menjadikan senioritas, loyalitas,

komitmen dan pengalaman sebagai cirri khas budaya organisasi;

3) Baseball Team, mencari bakat-bakat muda yang dapat memberikan

sumbangan yang cemerlang bagi kemajuan organisasi, tidak mementingkan

umur, tapi yang penting adalah individu yang memiliki jiwa “entrepreneur”

dan inofatif;

4) Fortress, menekankan pada kelangsungan hidup organisasi, survive melalui

kepekaan terhadap tantangan-tantangan baru.

Luthans dalam Aan Komariyah (2004:25) mengemukakan cirri budaya

organisasi sbb:

1. Peraturan yang berlaku yang harus dipenuhi

2. Norma-norma

3. Filosofi

4. Aturan-aturan

5. Iklim organisasi.

Ciri utama yang dominan dalam budaya organisasi diatas adalah adanya

peraturan, norma, aturan-aturan, dan nilai-nilai. Kemudian dilihat pula iklim

organisasi, suasana hubungan interaktif antar personil, atasan-bawahan. Dan antar

karyawan sendiri. Sedangkan landasn filosofi adalah dasar hakiki yang dianut oleh

para pemilik/pendiri perusahaan tentang pandangan hidupnya, masa depan

perusahaan, visi dan misi yang melandasi perilaku organisasi sebuah lenbaga.

Page 7: makalah kebudayaan

Iskandar Kasim (2004:3) menyatakan bahwa paling penting sedikit ada

sepuluh aspek organisasi yang akan membentuk Budaya Organisasi, baik itu

merupakan Badan Usaha. Instansi Pemerintah atau lembaga lainnya yaitu:

1. Peraturan dan Kebijaksanaan

2. Tujuan dan Ukuran

3. Pelatihan

4. Perilaku Menajemen

5. Kebiasaan dan Norma

6. Upacara dan Kejadian

7. Penghargaan dan Pengakuan

8. Komunikasi

9. Lingkungan

10. Struktur Organisasi.

Kesepuluh komponen ini, tidak perlu semuanya ada, tetapi tergantung pada

organisasinya, namun jugantidak satu komponanpun yang dapat berdiri sendiri

membentuk Budaya Organisasi. Budaya Organisasi merupakan campuran dari aspek-

aspek diatas.

Melalui peraturan dan kebijaksanan, Kebiasaan dan Norma serta, Pelatihan

akan dapat membentuk suatu sikap dari seluruh personal yang ada di perusahaan.

Demikian pula perilaku manajemen, upacara dan kejadian, penghargaan dan

pengakuan, merupakan kebiasaan-kebiasaan yang diberlakukan dalam perusahaan

akan menjadi penentu seluruh karyawan yang kejadiannya akan berulang setiap

periode tertentu.

Komunikasi, Lingkungan serta Srruktur organisasi akan memperlihatkan

bagaimana organisasi berhubungan dengan orang-orang baik internal maupun public

eksternal. Kebiasaan yang dilakukan dalam komunikasi ini akan menimbulkan kesan

pada public yang akan membuat image terhadap budaya organisasi itu sendiri.

Page 8: makalah kebudayaan

II. Karakteristik Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan merupakan sesuatu hal yang sangat kompleks. Untuk itu

budaya perusahaan harus memiliki beberapa karakteristik sebagai wujud nyata

keberadaannya. Masing-masing karakteristik tersebut pada penerapannya akan

mendukung pencapaian sasaran perusahaan. Menurut Surya Dharma dan Haedar Akib

(2004:25) mengemukakan 10 (sepuluh) karakteristik budaya perusahaan sebagai

berikut :

1.    Identitas Anggota ; derajat dimana pekerjaan lebih mengindentifikasi organisasi

secara menyeluruh daripada dengan tipe pekerjaan atau bidang keahlian

profesionalnya.

2.    Penekanan kelompok; derajat dimana aktivitas tugas lebih diorganisir untuk

seluruh kelompok dari pada individu.

3.     Fokus orang; derajat dimana keputusan manajemen memperhatikan dampak

luaran yang dihasilkan terhadap pekerjaan dalam organisasi.

4.     Penyatuan unit; derajat dimana unit-unit dalam organisasi didorong agar

berfungsi dengan cara yang terorganisasi atau bebas.

5.     Pengendalian; derajat dimana peraturan, regulasi dan pengendalian langsung

digunakan untuk mengawasi dan pengendalian perilaku pekerja.

6.     Toleransi resiko; derajat dimana pekerja didorong untuk agresif, kreatif, inovatif

dan mau mengambil resiko.

7.     Kriteria ganjaran; derajat dimana ganjaran seperti peningkatan pembayaran dan

promosi lebih dialokasikan menurut kinerja pekerja daripada senioritas,

favoritisme atau faktor non pekerja lainnya.

8.     Toleransi konflik; Derajat dimana pekerja didorong dan diarahkan untuk

menunjukkan konflik dan kritik secara terbuka.

Page 9: makalah kebudayaan

9.     Orientasi sarana-tujuan; derajat dimana manajemen lebih terfokus pada hasil atau

luaran dari teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai luaran tersebut.

10.  Fokus pada sistem terbuka; derajat dimana organisasi memonitor dan merespon

perubahan dalam lingkungan eksternal.

Sedangkan menurut Robbins (2001: 16) menyatakan ada tujuh karakteristik

budaya organisasi atau budaya perusahaan sebagai berikut:

1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko (inovation and risk taking)

2. Perhatian terhadap detail (Attention to detail)

3. Berorientasi Kepada hasil (Outcome orientation)

4. Berorientasi kepada manusia (People orientation)

5. Berorientasi tim ( Team orientation)

6. Aggresif (Aggressiveness)

7. Stabil (Stability)

Page 10: makalah kebudayaan

III. Faktor, Unsur & Proses Terbentuknya Perusahaan

1. Faktor-faktor Pembentukan Budaya Perusahaan

Menurut Krisdarto (2001:53) faktor-faktor yang membentuk budaya

perusahaan yaitu :

1. Observed behavioral regularities when people interact

Yaitu bahasa yang digunakan dalam organisasi, kebiasaan dan tradisi yang

ada, dan ritual para karyawan dalam menghadapi berbagai macam situasi.

2. Group Norms

Yaitu nilai dan standar baku dalam organisasi.

3. Exposed Values

Yaitu nilai-nilai dan prinsip-prinsip organisasi yang ingin dicapai, misalnya

kualitas produk, dan sebagainya.

4. Formal Philosophy

Yaitu kebijakan dan prinsip ideologis yang mengarahkan perilaku organisasi

terhadap karyawan, pelanggan, dan pemegang saham.

5. Rules of the Game

Yaitu aturan-aturan dalam perusahaan (the ropes), hal-hal apa saja yang harus

dipelajari oleh karyawan baru agar dapat diterima di organisasi tersebut.

6. Climate

Yaitu Perasaan yang secara eksplisit dapat terasa dari keadaan fisik organisasi

dan interaksi antar karyawan, interaksi atasan dengan bawahan, juga interaksi

dengan pelanggan atau organisasi lain.

Page 11: makalah kebudayaan

7. Embedded Skills

Yaitu kompetensi khusus dari anggota organisasi dalam menyelesaikan

tugasnya, dan kemampuan menyalurkan keahliannya dari satu generasi ke

generasi lainnya.

8. Habits of thinking, mental models, and/or linguistec paradims

Yaitu adanya suatu kesamaan “frame”  yang mengarahkan pada persepsi

(untuk dapat mengurangi adanya perbedaan persepsi), pikiran, dan bahasa

yang digunakan oleh para karyawan, dan diajarkan pada karyawan baru pada

awal proses sosialisasi.

9. Shared Meanings

Yaitu rasa saling pengertian yang diciptakan sendiri oleh karyawan dari

interaksi sehari-hari.

10. Root Metaphors or Integrating Symbols

Yaitu ide-ide, perasaan, dan citra organisasi yang dikembangkan sebagai

karakteristik organisasi yang secara sadar ataupun tidak sadar tercermin dari

bangunan, lay out ruang kerja, dan materi artifacts lainnya. Hal ini

merefleksikan respon emosional dan estetika anggota organisasi, disamping

kemampuan kognitif atau kemampuan evaluatif anggota organisasi.

2. Unsur-unsur Pembentukan Budaya Perusahaan

Beberapa unsur pembentukan budaya perusahaan menurut Atmosoeprapto

(2001:71), yaitu :

1.       Lingkungan usaha; lingkungan dimana perusahaan itu beroperasi akan

menentukan apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan tersebut untuk

mencapai kebrhasilan.

Page 12: makalah kebudayaan

2.       Nilai-nilai (values); merupakan konsep dasar dan keyakinan dari suatu

organisasi.

3.       Panutan/keteladanan; orang-orang yang menjadi panutan atau teladan

karyawan lainnya karena keberhasilannya.

4.       Upacara-upacara (rites dan ritual); acara-acara ritual yang diselenggarakan

oleh perusahaan dalam rangka memberikan penghargaan pada karyawannya.

5.       “Network”; jaringan komunikasi informal di dalam perusahaan yang dapat

menjadi sarana penyebaran nilai-nilai dari budaya perusahaan.

3. Proses  Terbentuknya Budaya Perusahaan

Eugene McKenna dan Nic Beech (2000:60) membagi budaya organisasi atau

budaya perusahaan atas beberapa komponen pembentuk, yaitu :

1. Filosof, yang menjadi panduan penetapan kebijakan organisasi baik yang

berkenaan dengan karyawan ataupun klien.

2. Nilai-nilai dominan yang dipegang oleh organisasi.

3. Norma-norma yang diterapkan dalam bekerja.

4. Aturan main untuk berelasi dengan baik dalam organisasi yang harus

dipelajari oleh anggota baru agar dapat diterima oleh organisasi.

5. Tingkah laku khas tertentu dalam berinteraksi yang rutin dilakukan.Perasaan

atau suasana yang diciptakan dalam organisasi.

Dengan menggali komponen-komponen pembentuk ini, diharapkan akan

memperoleh gambaran global dari budaya organisasi tertentu. Gambaran ini menjadi

dasar organisasi tersebut, bagaimana masalah deselesaikan didalamnya, dan cara para

anggota diharapkan berperilaku.

Page 13: makalah kebudayaan

IV. Fungsi Budaya Perusahaan

Beach dalam Aan Komariah (2004:192) menyatakan ada 7 fungsi sbb:

1. Memberikan spesifikasi apa yang utama yang harus dilakukan buat organisasi,

sehingga ada standar pengukuran baik terhadap keberhasilan ataupun

kegagalan;

2. Memberi pedoman bagaimana cara menggunakan resources, dan untuk apa

digunakan;

3. Menetapkan apa yang dapat diharapkan oleh organisasi dari karyawan, dan

sebaliknya;

4. Membuat metode pengawasan perilaku dalam organisasi, mana yang sah, dan

mana yang tidak sah, dimana letak kekuasaan dan bagai mana menggunakan

kekuasaan;

5. Menetapkan mana perilaku yang boleh dilakukan dan mana yang tidak, dan

menetapkan hukuman atau penghargaan;

6. Menentukan suatu tatanan bagaimana anggota harus menciptakan

kebersamaan sesame anggota dan bagaimana menghadapi non anggota, dalam

hal berkopetisi, bekerjasama, berlaku sopan,dsb;

7. Memberi petunjuk pada anggota bagaimana memperlakukan lingkunagn

eksternal, aggressively, exploitatively, responsibly, or proactively.

Sedangkan Robbins (1996:253) menyatakan lima fungsi budaya organisasi

yaitu:

1. Membedakan satu organisasi dengan organisasi lainnya

2. Meningkatkan sense of identity anggota

3. Meningkatkan komitmen bersama

4. Menciptakan stabilitas system social

5. Membuat mekanisme pengendalian yang memadu dan membentuk sikap dan

perilaku karyawan.

Menurut Veithzal Rivai (2005:430), fungsi budaya perusahaan adalah :

Page 14: makalah kebudayaan

1. Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas, artinya budaya

menciptakan perbedaan yang jels antara suatu organisasi dengan organisasi

yang lain.

2. Budaya memberikan indentitas bagi anggota organisasi.

3. budaya mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas dari pada

kepentingan individu.

4. Budaya itu mengingkatkan kemantapan sitem sosial.

5. Budaya sebagai mekanisme pmbuat makna dan kendali yang memandu sera

membentuk sikap dan perilaku karyawan.

Dari pengertian tersebut budaya perusahaan merupakan suatu ciri khas dari

suatu perusahaan yang mencakup sekumpulan nilai-nilai kepercayaan yang membantu

karyawan untuk mengetahui tindakan apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh

dilakukan yang berhubungan dengan struktur formal dan informal dalam lingkungan

perusahaan. Selain itu budaya perusahaan juga merupakan suatu kekuatan tak terlihat

yang mempengaruhi pemikiran, persepsi, dan tindakan manusia yang bekerj di dalam

perusahaan, yang menentukan dan mengharapkan bagaimana cara mereka bekerja

sehari-hari dan membuat mereka lebih senang dalam menjalankan tugasnya.

Dengan adanya budaya perusahaan akan memudahkan karyawan untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan perusahaan, dan membantu karyawan untuk

mengetahui tindakan apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang

ada di dalam perusahaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut sebagai pedoman

karyawan untuk berperilaku yang dapat dijalankan dalam melaksanakan tugas dan

pekerjaannya.

Di samping itu dari pendapat ahli tersebut di atas lingkungan kerja

merupakan suatu alat ukur yang akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan jika

lingkungan kerja yang ada di perusahaan itu baik. Lingkungan kerja yang

menyenangkan bagi karyawan melalui pengikatan hubungan yang harmonis dengan

atasan, rekan kerja, maupun bawahan, serta didukung oleh sarana dan prasarana yang

memadai yang ada di  tempat bekerja akan membawa dampak yang positif bagi

karyawan, sehingga kinerja karyawan dapat meningkat.

Lingkungan kerja yang baik diciptakan oleh perusahaan akan sangat

bermanfaat bagi kelangsungan hidup dari perusahaan karena tidak jarang terjadi suatu

perusahaan gulung tikar karena adanya lingkungan kerja yang tidak kondusif.

Page 15: makalah kebudayaan

Linkungan kerja yang kondusif yang diciptakan oleh karyawan dan perusahaan akan

mendorong efektivitas dari perusahaan tersebut didalam menjalankan roda

organisasinya. Serta akan menimbulkan semangat dan gairah kerja yang tinggi karena

adanya lingkungan kerja yang baik dan menyenangkan.

Untuk itu budaya perusahaan dan lingkungan kerja sebagai dua faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan sebaiknya dilakukan dengan baik, karena kedua hal

ini akan sangat menentukan baik itu untuk karyawan maupun untuk perusahaan,

karena jika kedua hai ini mendapat perhatian dari perusahan maka keuntungan yang

diperoleh tentu sangat besar dan berguna, baik untuk masa kini dan masa yang akan

datang, perusahaan memperoleh keuntungan berupa pencapaian tujuan dan

produktivitas yang tinggi dan bagi karyawan akan memperoleh kinerja yang tinggi.

Berdasarkan uraian para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa variabel

X1 mengenai budaya perusahaan dan variabel X2 mengenai lingkungan kerja

mempunyai keterkaitan atau pengaruh dengan variabel Y yaitu kinerja karyawan,

dimana kinerja karyawan ini akan tercapai apabila budaya perusahaan di lingkungan

kerja mendapat perhatian dari perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Page 16: makalah kebudayaan

BAB 3

KESIMPULAN

Perusahaan yang ingin maju harus memiliki Budaya Organisasi, yang sudah

tertera dengan baik, serta diikuti oleh seluruh personal organisasi. Kelemahan-

kelemahan yang terdapat dalam salah satu elemen budaya, harus segera diperbaiki,

agar anggota organisasi tidak terlanjur membiasakan diri dalam kelemahan yang ada.

Page 17: makalah kebudayaan

DAFTAR PUSTAKA

 

Robbin, (1994). Teori Organisasi, Arcan, Jakarta. ………, (2004). Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung. Sumber : Majalah Eksekutif edisi November 1989.

Prof.DR.H. Alma Buchari, (2010). Pengantar Bisnis,Alfabeta, Bandung.