Upload
fifahfifah
View
107
Download
18
Embed Size (px)
DESCRIPTION
cladogram FishesKlasifikasi FishesKarakteristik Fishes
Citation preview
MAKALAH
Klasifikasi Chondrichthyes dan OsteichthyesDisusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Taksonomi Hewan Invertebrata
Oleh:
Kelas B Kelompok 3
Rizqi Aulia Hafifah (140210103022)
Linda Kusumawati (140210103023)
Elma Ayu P. (140210103041)
Noviyanti Nurlaily Musyafaah (140210103081)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pentingnya mempelajari taksonomi pisces adalah untuk mengetahui karakteristik
perbedaan dari masing-masing kelas ikan yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Selain itu, untuk mengetahui hubungan kekerabatan dari masing-masing
kelas pisces. Selama ini dikenal 4 kelas ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain
kelas Agnatha atau vertebrata tidak berahang yang diwakili Ostrachodermi (punah)
dan yang masih ada adalah Cyclostomata (lamprey dan hag fishes), ikan purba
berahang keras Placodermi (punah), kelas Chondrichthyes atau ikan tulang rawan
(ikan hiu, pari dan chimaera) dan kelas Osteichthyes atau ikan tulang sejati.
Dua kelas terakhir dikelompokkan dalam superkelas pisces. Contoh pisces kelas
Chondrichthyes, misalnya ikan hiu dan ikan pari, hampir semuanya hidup di laut,
hanya sedikit sekali yang hidup di air tawar. Mempunyai rahang yang kuat, pasangan
sirip dan kerangka yang tersusun atas tulang rawan. Celah insang tampak karena
tidak berpenutup insang. Ikan hiu merupakan jenis ikan karnivor yang bisa
menyerang manusia. Semua hewan yang termasuk klas Osteichthyes mempunyai
kerangka yang tersusun atas tulang biasa, spesies ini memiliki beribu-ribu jenis,
habitat air tawar atau air laut,yang termasuk dalam kelas ini, misalnya : ikan mas,
ikan lele, ikan salem. Celah insang tidak tampak karena ditutup oleh operkulum
(penutup insang). Siripnya ada yang berpasangan dan ada yang tunggal. Sirip yang
berpasangan misalnya sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal misalnya: sirip
punggung, sirip ekor dan sirip belakang. Mempunyai gelembung renang yang
berfungsi sebagai alat hidrostatik. Untuk mengetahui lebih jauh tentang karakteristik
masing-masing kelas, maka dari itu kami menyajikan lebih dalam tentang materi
Klasifikasi Chondrichthyes dan Osteichthyes pada pisces.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa makna cladogram Pisces?
1.2.2. Bagaimana 5 karakter Superclass Chondrichtyes?
1.2.3. Bagaimana 5 karakter Superclass Osteichtyes?
1.2.4. Apa karakterisitik Subclass Chimaera?
1.2.5. Bagaimana mendeskripsikan 2 species ikan dalam 2 famili yang berbeda?
1.3. Tujuan
1.3.1. Menjelaskan makna cladogram Pisces
1.3.2. Menjelaskan 5 karakter Superclass Chondrichtyes
1.3.3. Menjelaskan 5 karakter Superclass Osteichtyes
1.3.4. Menjelaskan karakterisitik Subclass Chimaera
1.3.5. Mendeskripsikan 2 species ikan dalam 2 famili yang berbeda
BAB 2. ISI
2.1. Makna Cladogram Pisces
Cladogram adalah diagram yang menggambarkan hubungan evolusi antara
kelompok-kelompok yang didasarkan pada filogeni tentang hubungan
evolusioner.
2.2. Karakter Superclass Chondrichtyes
Jenis ikan yang termasuk dari klas chondrichtyes ini adalah hiu
(Selachimorpha), pari (Batoidea), dan kerabat-kerabatnya. Chondrichtyes, yang
berarti “ikan berkartilago”. Memiliki rangka yang didominasi oleh kartilago,
walaupun masih mengandung kalsium, tetapi tulang sebenarnya tidak ada.
Kebanyakan hiu memiliki tubuh seperti cerutu dan mampu berenang
cepat.Memiliki kulit keras dengan sisik plakoid kecil dan banyak kelenjar
mukosa.Gerakan tubuh dan sirip kaudal (ekor) yang kuat mendorong hiu ke
depan. Sirip dorsal yang berfungsi sebagai alat penstabil, dan sirip pektoral
(depan) dan pelvis (belakang) yang berpasangan memberikan dorongan ke atas
ketika hiu berenang. Walaupun hiu memperoleh kemampuan mengambang
dengan menyimpan banyak sekali minyak di dalam hatinya yang besar, namun
hiu akan tenggelam apabila berhenti berenang. Hal itu terjadi karena hewan ini
masih memiliki densitas yang lebih tinggi daripada air.
Berenang terus-menerus juga memastikan bahwa air mengalir ke dalam
mulut hiu dan keluar melalui insang, tempat terjadinya pertukaran gas. Namun
pada ikan yang tergolong chondrichtyes tidak memiliki operculum
Sebagian besar hiu adalah karnivor yang menelan mangsanya utuh-utuh
atau menggunakan rahangnya yang kuat dan giginya yang tajam untuk merobek
daging dari hewan yang terlalu besar untuk ditelan sekaligus. Hiu memiliki
beberapa deret gigi yang dibentuk dari dentin dan dilapisi dari luar oleh
enamelum. Gigi-gigi hiu ada yang merupakan modifikasi dari sisik placoid,
sehingga gigi hiu dapat berganti atau perlahan-lahan bergerak ke depan mulut
seiring hilangnya gigi-gigi yang lama.
Indra-indra yang tajam merupakan adaptasi yang sesuai dengan gaya hidup
hiu yang karnivor dan aktif. Hiu memiliki penglihatan tajam namun tidak bisa
membedakan warna.Hal itu disebabkan karena memiliki sel batang (rod cell)
dalam retina yang sangat sensitif dengan cahaya dan mempermudah penglihatan
pada malam hari. Tapi, sel batang tidak dapat menentukan warna apa yang dilihat
sel pada retina hiu. Penglihatan hiu ini adalah penglihatan monokromatik.
Penglihatan berwarna malah tidak terlalu penting di lingkungan laut. Karena di
laut, warna-warna secara progresif disaring melalui kedalaman air. Sehingga cara
bertahan hidup tergantung bagaimana membedakan kontras cahaya untuk
menentukan apakah suatu bentuk dalam kegelapan merupakan mangsa atau
predator.
Beberapa hiu merupakan ovipar (oviparous) menghasilkan telur-telur yang
menetas di luar tubuh induk betina. Spesies lain merupakan ovovivipar
(ovoviviparus) menyimpan telur-telur yang telah terfertilisasi di dalam oviduk.
Ada juga spesies vivipar (viviparous) anak berkembang di dalam uterus dan
memperoleh suplai nutrien dari darah induk melalui plasenta kantong kuning
telur, menyerap cairan bernutrien yang dihasilkan uterus, atau dengan memakan
telur lain. Ureter, vas deferens, maupun oviduct hiu bermuara ke dalam kloaka.
2.3. Karakter Superclass Osteichtyes
Jenis ikan yang termasuk osteichtyes dikenal sebagai ikan bersirip duri
(ray-finned fish, Actinopterygi) dan ikan sirip daging (lobe-fin, Sarcopterygii).
Osteichtyes disebut sebagai ikan bertulang. Hampir ikan yang termasuk osteika
(osteichthyan) memiliki endoskeleton yang terosifikasi (bertulang) dengan
matriks kalsium fosfat yang keras. Sebagian besar ikan bernapas dengan menarik
air melewati empat atau lima pasang insang yang terletak di dalam ruang yang
tertutup oleh kelepak pelindung yang bertulang, disebut operkulum.
Sebagian besar ikan dapat mengontrol kemampuan mengembangnya dengan
kantong udara yang dikenal sebagai gelembung renang (swim bladder).
Pergerakan gas-gas dari darah ke gelembung renang meningkatkan kemampuan
mengambang, menyebabkan ikan naik: begitupun sebaliknya transfer gas
kembali ke darah menyebabkan ikan tenggelam.
Pada hampir semua ikan, kulit tertutup oleh sisik bertulang yang pipih
dengan struktur yang berbeda dari sisik hiu. Kelenjar-kelenjar di kulit
menyekresikan mukus berlendir ke kulit, suatu adaptasi yang mengurangi
gesekan selama berenang. Sebagian besar spesies adalah ovipar, bereproduksi
melalui fertilisasi eksternal setelah betina mengeluarkan telur-telur kecil dalam
jumlah yang sangat banyak.
2.4. Karakterisitik Subclass Chimaera
Merupakan anggota subclass kecil Holocephali, yang dibedakan oleh
nama sugestif seperti ratfish (Gambar 24.14), baronang, spookfish, dan ikan
hantu, berasal dari garis keturunan hiu setidaknya 360 juta tahun yang lalu.
Fosil chimaeras pertama ditemukan pada periode Devonian, mencapai
puncaknya di Kapur dan periode Tersier awal (120,000,000-50.000.000
tahun yang lalu). Hari ini hanya ada sekitar 33 spesies yang masih ada.
Anatomi chimaeras memiliki beberapa fitur yang menghubungkan mereka
untuk elasmobranchs, tetapi mereka memiliki karakter yang unik. Alih-alih
mulut bergigi, rahang mereka besar seperti piring. Rahang atas benar-benar
menyatu dengan tengkorak. Makanan mereka termasuk rumput laut,
moluska, echinodermata, krustasea, dan dia memiliki gigi grinding khusus.
Chimaeras bukan spesies komersial dan jarang tertangkap. Meskipun bentuk
mereka aneh, tetapi mereka memiliki warna yang indah.
2.5. 2 spesies ikan dalam 2 famili berbeda
Callorhinchus milii
Kingdom Animalia – Animal, animaux, animals
Subkingdom Bilateria
Infrakingdom Deuterostomia
Phylum Chordata – cordés, cordado, chordates
Subphylum Vertebrata – vertebrado, vertébrés, vertebrates
Infraphylum Gnathostomata
Superclass Chondrichthyes
Class Chondrichthyes – cartilaginous fishes, rays, sharks, condrictes, peixe cartilaginoso, tubarão, poissons cartilagineux, raies, requins
Subclass Holocephali – cartilaginous fishes, chimaeras
Order Chimaeriformes – chimaeras
Suborder Chimaeroidei
Family Callorhinchidae Garman, 1901 – elephant chimaeras, plownosed chimaeras
Genus Callorhinchus Lacepede, 1798
Species Callorhinchus milii (Bory de Saint-Vincent, 1823)
(www.itis.gov)
Dalam beberapa klasifikasi yang termasuk Chimaera ( sebagai subclass
Holocephali ) di Chondrichthyes kelas ikan bertulang rawan , dalam sistem lain
perbedaan ini dapat dinaikkan ke tingkat kelas . Chimaera juga memiliki beberapa
karakteristik dari ikan bertulang sejati. Sebuah upaya baru untuk mengeksplorasi
perairan dalam dan untuk melakukan analisis taksonomi spesimen dalam koleksi
museum, menyebabkan booming selama dekade pertama abad ke-21 dalam jumlah
diidentifikasikan spesies baru. Salah satunya yakni Hiu hantu atau Callorhinchus
milii.
Hiu hantu atau Callorhinchus mili adalah spesies hiu purba 'chimera' yang
dikategorikan sebagai hiu dan ikan pari sekaligus. Ilmuwan pun sepakat bila ikan ini
tidak bisa dikatakan sebagai hiu 'murni'. Hiu hantu ini memiliki warna tubuh perak
dan memiliki moncong mirip belalai gajah. Tulang hiu hantu hanya terdiri dari tulang
rawan seperti tulang telinga manusia (padahal hiu lain memiliki tulang sejati), serta
kulitnya halus tidak bergerigi seperti hiu lain. Hiu ini tidak mempunyai gigi gergaji
layaknya hiu kebanyakan. Namun, hiu ini dibekali dengan rahang kuat dan tajam
yang bisa memotong bak pisau dapur. Ukuran hiu ini cukup besar, bisa mencapai
1,25 meter. Mereka juga terkenal memiliki umur cukup panjang untuk hewan, yakni
15 tahun. berbahaya bagi manusia. Hiu hantu mempunyai tulang panjang di sekitar
sirip depannya yang bisa dipakai untuk melukai manusia bilasi hiu merasa terancam.
Hiu ini berbahaya bagi manusia karena mempunyai tulang panjang di sekitar sirip
depannya yang bisa dipakai untuk melukai manusia bilasi hiu merasa terancam. Hiu
ini dapat dijumpai di pantai selatan Australia atau Selandia Baru tempat hidupnya di
dasar laut yang gelap, jauh dari permukaan air laut. Pada kedalaman 2.000 sampai
2.500 meter di bawah permukaan laut.
Chimaera monstrosa Linnaeus, (ikan Kelinci )
Kingdom
Animalia – Animal, animaux, animals
Subkingdom Bilateria
Infrakingdom Deuterostomia
Phylum Chordata – cordés,
cordado, chordates
Subphylum Vertebrata –
vertebrado, vertébrés,
vertebrates
Infraphylum Gnathostomata
Superclass Chondrichthyes
Class Chondrichthyes –
cartilaginous fishes,
rays, sharks, condrictes,
peixe cartilaginoso,
tubarão, poissons
cartilagineux, raies,
requins
Subclass Holocephali –
cartilaginous fishes,
chimaeras
Order Chimaeriformes –
chimaeras
Suborder Chimaeroidei
Family Chimaeridae Bonaparte,
1831 – chimaeras,
ratfishes, shortnosed
chimaeras, chimères,
quimeras, shortnose
chimaeras
Genus Chimaera Linnaeus,
1758
Species Chimaera
monstrosa Linnaeus,
1758 – rabbitfish, ratfish
(www.itis.gov)
Chimaera monstrosa Linnaeusatau yang biasa disebut dengan ikan
kelinci(Rabbitfish atau Ghost hiu) termasuk ikan purba . Chimaeras adalah kelompok
yang sangat primitif dari ikan, dengan kerangka yang terdiri dari tulang rawan bukan
tulang memiliki panjang 150cm, dan berat sekitar 2,5 kg. Hidup dikedalaman 300-
500m dengan kedalaman maksimum dilaporkan 1.663 meter dan banyak ditemukan
di bagian timur atlantik seperti di norwegia dan islandia. Memiliki tulang belakan
yang tajam dan runcing, pada spesies jenis jantan memiliki clasper di dahi yang
digunakan selama melakukan kopulasi, Embrio pada ikan kelinci ini berkembang di
sekitar 9-12 bulan dan menetas dengan panjang 10 cm. Memiliki kulit yang halus,
warna mata hijau berkilau besar yang dirancang untuk melihat dalam gelap, dengan
wajah seperti kelinci dan mulut kecil yang dikelilingi oleh bibir yang besar. Ikan ini
dilengkapi dengan sensor listrik pada bagian hidungnya yang fungsinya untuk
mendeteksi sinyal-sinyal listrik yang dipancarkan oleh mangsanya ( kepiting, siput,
bintang laut, ikan kecil, dsb). Tubuh ikan ini lancip dengan ekor yang menyerupai
benang yang panjang dengan gigi pengerat untuk mengkoyak cangkang mangsanya.
BAB 3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.1.1. Cladogram adalah diagram yang menggambarkan hubungan evolusi antara
kelompok-kelompok yang didasarkan pada filogeni tentang hubungan
evolusioner.
3.1.2. Karakter kelas chondrichtyes memiliki tubuh seperti cerutu dan mampu
berenang cepat, memiliki kulit keras dengan sisik plakoid kecil dan banyak
kelenjar mukosa.Gerakan tubuh dan sirip kaudal (ekor) yang kuat
mendorong ke depan, tidak memiliki operculum, memiliki beberapa deret
gigi yang dibentuk dari dentin dan dilapisi dari luar oleh enamelum yang
merupakan modifikasi dari sisik placoid, memiliki sel batang (rod cell)
dalam retina yang sangat sensitif dengan cahaya dan mempermudah
penglihatan pada malam hari namun tidak dapat menentukan warna apa
yang dilihat sel pada retina hiu.
3.1.3. Karakteristik kelas memiliki Osteichtyesendoskeleton yang terosifikasi
(bertulang) dengan matriks kalsium fosfat yang keras, bernapas dengan
menarik air melewati empat atau lima pasang insang yang terletak di
dalam ruang yang tertutup oleh kelepak pelindung yang bertulang
(operkulum), sebagian besar dapat mengontrol kemampuan
mengembangnya dengan kantong udara yang dikenal sebagai gelembung
renang (swim bladder), kulit tertutup oleh sisik bertulang yang pipih
dengan struktur yang berbeda dari sisik hiu, sebagian besar spesies adalah
ovipar, bereproduksi melalui fertilisasi eksternal setelah betina
mengeluarkan telur-telur kecil dalam jumlah yang sangat banyak.
3.1.4. Karakterisitik Subclass Chimaera yakni anatomi chimaeras memiliki
beberapa fitur yang menghubungkan mereka untuk elasmobranchs, tetapi
mereka memiliki karakter yang unik, rahang atas benar-benar menyatu
dengan tengkorak dan besar seperti piring. Makanan mereka termasuk
rumput laut, moluska, echinodermata, krustasea, dan dia memiliki gigi
grinding khusus, mereka memiliki warna yang indah.
3.1.5. Adapun contoh 2 jenis spesies dari famili berbeda yakni Hiu hantu
atau Callorhinchus milii adalah spesies hiu purba 'chimaera' yang
dikategorikan sebagai hiu dan ikan pari sekaligus. Tulangnya hanya
terdiri dari tulang rawan seperti tulang telinga manusia (padahal hiu lain
memiliki tulang sejati), serta kulitnya halus tidak bergerigi seperti hiu
lain. Spesies lain yakni Chimaera monstrosa Linnaeus dari kelas
Chondrichthyes atau yang biasa disebut dengan ikan kelinci (Rabbitfish
atau Ghost hiu). Chimaeras adalah kelompok yang sangat primitif dari
ikan, dengan kerangka yang terdiri dari tulang rawan bukan dan banyak
ditemukan di bagian timur atlantik seperti di norwegia dan islandia.
3.2. Saran
3.2.1. Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengerti
klasifikasi pisces
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A.2008.Biologi.Jakarta:Erlangga.
Djamhurijah.2010. Uji Kemampuan Hibridisasi Intergenus dan Interspesies Ikan
Pelangi.Jurnal Limnotek.
Hickman, dkk.2008.Integrated Principle of Zoology.Singapura.MC-Grawhill Higher
Education.
Radiopoetro.1991.Zoologi.Jakarta:Erlangga.
Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Malang: UM Press.
Udjadi, Bagod. 2007. Biologi Sains Dalam Kehidupan. Surabaya: PT Yudistira.
LAMPIRAN