Upload
ayu-permata
View
70
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kapasitor
Citation preview
MEDAN ELEKTROMAGNETIK
KAPASITOR
Disusun Oleh :
Maria Gusti Agung Ayu Permata
1404405084
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian Kapasitor Secara Umum
Kapasitor (kondensator) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di
dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dengan lambang
huruf “C”.
Umumnya kapasitor dibuat dengan dua buah lembeng logam yang
bersejajar anatara satu dengan yang lainnaya, kemudian diantara dua logam
tersebut ada bahan isolator yang biasanya disebut dengan bahan dielektrik.
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan
negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Gambar 1.1 Lambang kondensator yang mempunyai kutub
Jenis yang lain kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak
mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat
pipih berwarna coklat, merah, hijau, dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.
Gambar 1.2 Lambang kondensator yang tidak mempunyai kutub
Cara kapasitor menyimpan energi dengan dikumpulkannya ketidak-
seimbangan internal dari muatan listriknya. Apabila sebuah rangkaian diberikan
suatu tegangan, maka elektron menjadi mengalir ke kapasitor. Disaat kondensator
ini telah penuh oleh muatan elektron, tegangannya akan berproses atauu berubah.
Kemudian elektron tersebut keluar dari kapasitor dan berjalan menuju rangkaian
yang memerlukannya. Dengan demikian maka komponen ini bisa membuat suatu
rangkaian menjadi bangkit daya reaktifnya.
Kapasitor berfungsi sebagai kopling diantara satu rangkaian tertentu
dengan rangkaian lainnya di power supply, sebagai penyaring / filter di dalam
rangkaian power supply, sebagai pembangkit gelombang/frekuensi, untuk
penghemat daya listrik pada lampu neon, untuk mencegah terjadinya loncatan
listrik, menghidupkan mesin mobil, dan untuk pemilih panjang
frekuensi/gelombang yang akan ditangkap pada pesawat penerima radio.
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Dasar Teori
2.1. Prinsip Kerja Kapasitor
Kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan
listrik dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan adalah keramik, kertas,
mika, dan lain-lain. Prinsip dasar kapasitor adalah jika kedua ujung plat metal
diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpulkan pada
salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan
negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat
mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa
menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh badan dielektrik yang non-
konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-
ujung kakinya.
Gambar 2.1 Prinsip Dasar Kapasitor
Pada dasarnya kapasitor hanya terdapat dua siklus, yaitu siklus pengisian
dan pengosongan. Secara teori ketika kedua logam konduktor yang melalui
sebuah dielektrikkum dialiri oleh sebuah arus listrik, maka salah satu kaki
kapasitor yang menempel pada arus negatif akan terdapat banyak elektron,
sebaliknya pada kaki kapasitor yang menempel pada kutub positif akan
kehilangan banyak elektron. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya dielektrik yang
berada diantara kedua kaki kapasitor sehingga arus dari muatan positif ke muatan
negatif tidak akan mengalir. Muatan ini akan tertahan (tersimpan) pada kedua
ujung dielektrik kapasitor, pada saat seperti ini kapasitor dalam keadaan siklus
pengisian muatan. Proses ini jika diibaratkan seperti fenomena terkumpulnya
muatan-muatan listrik dan negatif yang terjadi pada awan sebelum terjadinya
petir.
Sebuah kapasitor dapat dilalui oleh arus AC tergantung dari nilai
kapasitansinya. Semakin kecil nilai kapasitantsi dari kapasitor yang dilalui oleh
arus AC maka semakin kecil pula arus yang mengalir melewatinya. Pada
kapasitor yang dilalui arus DC, arudnya akan tertahan pada pinggiran
dielektrikum yang dilaluinya. Semakin keccil nilai kapasitansi dari kapasitor yang
dilalui oleh arus DC, maka arus yang dilaluinya akan semakin kecil pula. Sebuah
kapasitor yang telah diberikan muatan listrik pada waktu tertentu kemudian
dilepaskan kembali, maka di dalam kapasitor tersebut tersimpan muatan listrik
sesuai dengan nilai kapasitansi kapasitor tersebut. Semakin besar nilai
kapasitansinya, maka jumlah muatan yang dapat disimpan juga semakin besar dan
biasanya hal ini akan berbanding lurus dengan waktu pengosongannya. Adapun
sifat-sifat kapasitor adalah dapat menyimpan dan mengosongkan muatan listrik,
tidak dapat mengalirkan arus searah, dapat mengalirkan arus bolak-balik, untuk
arus AC berfrekuensi rendah, dan kapasitor dapat menghambat arus.
2.2. Jenis-Jenis Kapasitor
Kapasitor tersiri dari beberapa jenis, yaitu jenis kapasitor berdasarkan dari
bahan dielektriknya, jenis kapasitor berdasarkan polaritasnya, dan berdasarkan
penentuan nilainya.
2.2.1. Jenis Kapasitor Berdasarkan Bahan Dielektrikum
Dielektrikum adalah bahan yang memisahkan dua plat kapasitor. Ada
beberapa bahan dielektrikum yang umum dipakai pada kapasitor seperti keramik,
polyester, kertas, metal film dan elektrolit. Berikut ini contoh beberapa jenis
kapasitor berdasarkan dielektrikumnya yang umum diapakai dalam praktek
sehari-hari sebagai berikut:
Gambar 2.2 Jenis Kapasitor Berdasarkan Polaritasnya
a. Kapasitor Keramik
Kapasitor keramik adalah kapasitor dengan bahan dielektrikum atau
bahan isolatornya terbuat dari keramik. Kapasitor jenis ini banyak
digunakan pada aplikasi frekuensi tinggi seperti pada pemancar dan
penerima radio. Kapasitor keramik yang ada dipasaran biasanya
memilki kisaran nilai antara 1 piko Farad (1 pF) sampai 100 nano
Farad (100 nF). Bentuk kapasitor keramik yang umum adalah bulat
pipih seperi cakram dengan warna didominasi oleh warna coklat atau
hijau,
Gambar 2.3 Kapasitor Keramik
b. Kapasitor Polyester
Kapasitor polyester adalah kapasitor dengan bahan dielektrikum
polyester. Kapasitor polyester banyak dipakai pada rangkaian audio.
Kapasitor polyester memilki bentuk segiempat pipih seperti permen.
Warna kapasitor polyester yang umum digunakan adalah hijau, merah,
dan putih. Kapasitor polyester yang ada dipasaran pada umumnya
memiliki nilai antara 1 nF sampai 1µF.
Gambar 2.4 Kapasitor Polyester
c. Kapasitor Elektrolit
Kapasitor elektrolit adalah kapasitor dengan bahan dielektrikum cairan
elektrolit. Dalam praktek sehari-hari, kapasitor elektrolit sering disebut
dengan elco. Bentuk kapasitor elektronika yang umum dijumpai dalam
praktek sehari-hari adalah berbentuk bulat panjang seperti tabung
dengan pemasangan kaki, ada yang dua kaki ditaruh pada sati sisi dan
ada yang dibagi masing kaki di taruh pada keuda sisi. Kapasitor
elektrolit memiki nilai antara 0,1 µF sampai 1 F.
Gambar 2.5 Kapasitor Elektrolit
Kapasitor jenis ini banyak dipakai pada rangkaian power supply
khususnya kapasitor elektrolit dengan polaritas yanitu digunakan
sebagai filter tegangan DC hasil penyearah dari tegangan AC.
Kapasitor elektrolit juga banyak dijumpai pada rangkaian audio, yaitu
berfungsi sebagai penguhubung atau koplinng antar penguat transistor
atau op-amp.
2.2.2. Jenis Kapasitor Berdasarkan Polaritasnya
Polaritas adalah definisi arah atau kutub pada sebuah titik. Maksud dari
polaritas pada kapasitor adalah penentuan titik positif dan negatif pada
penggunaan. Dengan ditentukan atau tidak ditentukan polaritasnya akan dipakai
sebagai acuan saat perancangan dan pemasangan kapasitor pada rangkaian.. ada
tiga jenis kapasitor yang dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu kapasitor polar,
non-polar, dan bipolar.
a. Kapasitor Polar
Kapasitor polar adalah kapasitor yang memilki polaritas. Berbeda
dengan kapasitor non-polar, kapasitor jenis ini tidak boleh
pemasangannya dalam rangkaian. Contoh kapasitor polar adalah
kapasitor elektrolit dan tantalum. Kapasitor ini memiliki polaritas
karena bahan dielektrikumnya memang memilki polaritas, sehingga
dalam penggunaannya juga harus diperhatikan dengan benar
polaritasnya.
b. Kapasitor Non-Polar
Kapasitor non-polar adalah kapasitor yang tidak mempunyai polaritas.
Dalam rangkaian, pemasangan kapasitor jenis ini boleh terbalik.
Contoh kapasitor jenis nonpolar adalah kapasitro keramik dan
polyester. Kapasitor non-polar terjadi karena bahan-bahan yang
digunakan memangt tidak memiliki polaritas ion positif maupun
negatif sehingga tidak memunculkan polaritas tertentu.
c. Kapasitor Bipolar
Kapasitor bipolar mirip dengan non-polar karena kapasitor bipolar
boleh dipasang secara terbalik seperti kapasitor non-polar. Kapasitor
ini dikatakan kapasitor bipolar karena kapasitor ini memang
memmiliki dua polaritas, dan ini terkait dengan bahan dielektrikum
yang digunakan, yaitu elektrolit.
2.2.3. Jenias Kapasitor Berdasarkan Penentuan Nilainya
Kapasitor yang dibedakan berdasarkan penetuan nilainya adalah kapasitor
yang memilki nilai kapasitansi yang dinyatakan dalam satuan Farad. Berdasarkan
penentuan nilainnya, kapasitor dibedakan menjadi tiga yaitu kapasitor tetap,
kapasitor variabel dan varaktor.
a. Kapasitor Tetap
Kapasitor tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai tetap. Kapasitor
ini memilki suatu nilai dengan toleransi tertentu. Nilai kapasitor tetap
tidak akan berubah selama pemakaian kecuali terjadi kerusakan.
Gambar 2.6 Contoh Kapasitor Tetap
b. Kapasitor Variabel
Kapasitor variabel adalah kapasitor dengan nilai yang dapat diatur atau
diubah. Biasanya nilai kapasitor diubah dengan mengatur besarnya
dielektrikum atau mengatur besarnya luas penampang dari plat
konduktor. Ada dua jenis kapasitor variabel yaitu kapasitor variabel
dan kapasitor trimmer.
Gambar 2.7 Contoh Kapasitor Variabel
Variabel Kapasitor atau Variable condensator atau dapat disingkat
Varco adalah kapasitor variabel yang nilainya diubah dengan cara
memutar as menggunakan tangan. Varco yang terbuat dari logam
dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk
memilih gelombang frekuensi pada rangkaian radio (digabungkan
dengan spul antena dan spul osilator). Nilai kapasitansi varco berkisar
antara 100 pF sa,pai 500 pF. Sedangkan kapasitor trimmer adalah
kapasitor variabel yanng memiliki bentuk lebih kecil sehingga
memerlukan oben trim untuk memutar poros pengaturnya. Contoh
penggunaan kapasitor variabel yang umum dijumpai adalah pada
pemacar dan penerima radio. Disini kapasitor variabel digunakan
untuk mengatur frekuensi resonansi dari penguar RF dan menentukan
frekuensi output rangkaian osilator.
c. Varaktor
Komponen ini sebenarnya merupakan jenis komponen dioda karena
memiliki nilai kapasitansi maka varaktor dimasukkan kedalam jenis
kapasitor yang digolongkan berdasarkan penentuan nilainya. Caraktor
mempunyai kapasitansi tertentu yang berubah seiring dengan tegangan
bias yang diberikan kepadanya. Dengan kelebihan ini maka varaktor
bisa diaplikasi pada sistem penala digital seperti yang diterapkan pada
sistem komunikasi modern.
2.3. Pengukuran Kapasitor
Kapasitor diukur berdasarkan satuan yang disebut “faras” (dilambangkan
dengan simbol “F”). Satuan ini meneteapkan berapa banyak elektron yang dapat
disimpan oleh kapasitor. 1 Farad menyatakan jumlah elektron yang sangat
banyak. Kapasitor diukur dengan satuan “mikroFarad (µF)”
Selain diukur dalam saruan farad, kapasitro memiliki rating tegangan
maksimum yang dapat ditanganinya. Ketika mengganti kapasitor, jangan
menggunakan kapasitor dengan rating tegangan yang lebih rendah. Ada tiga
faktor yang menentukan kapasitas sebuah kapasitor, yaitu:
a. Luas pelat-pelat yang memiliki daya konduksi
b. Jarak di antara pelat-pelat yang memiliki daya konduksi
c. Bahan yang digunakan sebagai dielektrik.
Kapasitor yang bermuatan dapat mengirimkan energi simanannya sama
seperti yang dapat dilakukan oleh baterai. Ketika digunakan untuk
mengalirkan arus walaupun dalam jumlah kecil, kapasitor memiliki
potential untuk menyimpan tegangan sampai beberapa mingu lamanya.
2.3.1. Kapasitansi
Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk
dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad ke-18 menghitung
bahwa 1 coulomb = 6,25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat
postulat bahwa “ sbeuha kapasitor akan memiliki sebesar 1 Farad jika dengan
tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektorn sebanyak 1 coulomb.” Dengan
rumus dapat ditulis :
Q=C .V ..............................................(2.1)
Keterangan :
Q = Muatan elektron dalam C (coulomb)
C = Nilai kapasitansi dalam F (farad)
V = Besar tegangan dalam V (volt)
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan
mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal
dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektirk. Dengan rumusan dapat ditulis
sebagai berikut:
C=(8,85 x10−12) (kA / t) ........................(2.2)
Gambar 2.8 Kapasitas Kapasitor
Bila luas masing-masing keping A, maka medan listrik :
E= σεo
Qε o A ..................................................(2.3)
Tegangan antara kedua keping:
V=E .d= Qεo A
. d .........................................(2.3)
Jadi kapasitas kapasitro untuk ruang hampa adalah :
C=QV
=εoAd ..............................................(2.4)
Bila didalamnya diisi bahan lain yang mempunyai konstanta dielektrik K,
maka kapasitasnya menjadi sebagai berikut:
C=K εoAd ...............................................(2.4)
Hubungan antara C0 dan C adalah sebagai berikut:
C = KC0 karena ε=K εo
Kapasitas kapasitor akan berubah harganya bila : K, A dan d diubah.
Dalam hal ini C tidak tergantung Q dan V, hanya merupakan perbandingan yang
tetap saja. Artinya meskipun harga Q diubah-ubah harga C tetap.
a. Kapasitas Kapasitor Keping Sejajar
Kapasitor keping sejajar terdiri dari dua keping konmduktor yang
luasnya sama dan dipasang sejajar. Kapasitasnya dirumuskan sebagai berikut:
C=QV
, karena v= Q . dA . εo
....................................(2.5)
C= QQ .dA . ε o
.................................................(2.6)
Sehingga diperoleh rumus kapasitas kapasitro keping sejajar:
C=ε oAd .................................................(2.7)
Keterangan :
C = Kapasitas kapasitor (farad)
ε o = Permitivitas ruang hampa (8,85 x 10-12 C2/ N. m2)
A = Luas pengampang masing-masing keping (m2)
D = Jarak antar keping
Persamaan diatas berlaku jika antara keping berisi udara, tetapi apabila
antara kepingnya diisi dengan medium dielektrik lain seperti miak, porselen, atau
keramik yang mempunyai koefisien dielektrikum K, maka persamaannya menjadi:
C=K . εoAd .................................................(2.8)
C=ε . Ad .................................................(2.9)
Dimana ε=ε o . K
b. Kapasitas Kapasitor Bola
Kapasitor bola adalah kapasitor yang berbtentuk bola berongga dengan
jari-jari tertentu. Kapasitas kapasitor bola tidak tergantung pada muatan dan beda
potensial kapasitor. Perhitungan kapasitansi pada bola sebgai berikut:
Untuk mencari beda potensial pada bola menggunakan persamaan
berikut ini :
V=k . qR .................................................(2.10)
Untuk mencari nilai kapasitas kapasitor bola menggunakan persamaan
berikut ini:
C= qR
=4 . π . εo . R .....................................(2.11)
C=4 . π . εo . R .........................................(2.12)
2.3.2. Susunan Kapasitor
a. Susunan Kapasitor Paralel
Rangkaian paralel kapasitor adalah rangakaian yang terdiri dari 2 buah
atau lebih kapasitor yang disusun secara berderet atau berbentuk paralel. Dengan
menggunakan rangkaian paralel kapasitor ini dapat menemukan nilai kapasitansi
pengganti yang diinginkan. Beberapa kapasitor disusun paralel apabila keping-
keping kapasitor yang bermuatan dengan kutub positif sumber tegangan dan kutub
negatif dijasikan satu dihubungkan dengan kutub positif sumber tegangan dan
kutub negatif dijadikan satu dihubungkan dengan kutub positif sumber tegangan
dan kutub negatif dijadikan satu dihubungkan dengan kutub negatif sumber
tegangan seperti tampak pada gamabr berikut:
Gambar 2.9 Rangakaian Paralel Kapasitor
Tiga buah kappasitor yang kapasitasnya masing-masing C1, C2, C3,
disusun paralel dan dihubungkan dengan sumber tegangan yang mempunyai beda
potensial V. Ketiga buah kapasitor itu dapat diganti dengan sebuha kapasitor yang
dapat disebut kapasitor pengganti hubungan paralel dan diberi lambang CP.
Besarnya kapasitas kapasitor pengganti hubungan paralel dapat dicari sebagai
berikut; pada masing-masing kapasitor yang dihubungkan paralel memiliki beda
potensial yang sama karean pada masing-masing kapasitor terhubung langusng
dengan sumber tegangan, akan tetapi muatan pada masing-masing kapasitor
berbeda. Besarnya muatan total susunan kapsitor tersbeut merupakan jumlah
masing-masing muatan dalam kapasitor penyusunannya. Misalkan muatan listrik
pada masing-masing kapasitor itu Q1, Q2, Q3 serta beda potensial pada masing-
masing kapasitor itu V1V2, dan V3 maka berlaku :
Q = Q1 + Q2 + Q3 dan V1 = V2 = V3 = V
Besarnya muatan masing-masing kapasitor berturut-turut:
Q1 = C1V, Q2 = C2V, Q3 = C3V dan Q = CPV
CPV = C1V + C2V + C3V
CPV = (C1 + C2 + C3)V
CP = (C1 + C2 + C3)
Jadi rumus dari rangkaian paralel kapasitor adalah :
Ctotal = C1 + C2 + C3+ ...+Cn............................(2.13)
Persamaan diatas menyatakn hubungan nilai kapsitas kapasitor pengganti
susunan paralel terhadap kapasitas kapasitor penyusunnya. Berdasarkan
persamaan ini terlihat bahwa nilai kapasitas kapasitor pengganti hubungan paralel
selalu lebih besar dari kapasitas kapasitor penyusunnya. Kapasitor yang
dihubungkan paralel, tagangan antara ujung-ujung kapasitor adalah sama yaitu
sebesar V.
b. Susunan Kapasitor Seri
Susunan seri diperoleh dengan saling menghubungkan elketroda-
elektroda (kaki-kaki kapasitor secara berurutan seperti tampak pada gambar
dibawah. Tiga buah kapasitor yang kapsitasnya masing-masing C1, C2, dan C3
disusun seri dan dihubungkan sengan sumber tegangan yang mempunyai beda
potensial. Ketiga buah kapasitor itu bisa diganti dengan sebuah kapasitor yang
dapat disebut kapasitas kapasitor pengganti hubungan seri dapat dicari sebgai
berikut :
Gambar 2.10 Rangkaian Seri Kapasitor
Pada kapasitor yang dihubungkan seri, besarnya muatan yang
terkandung pada tiap kapasitor adalah sama, karena muatan pada tiap keping
kapasitor yang saling berdekatan saling meniakan. Oleh karena itu, pada kapasitor
yang disusun seri berlaku :
V 1=QC1
,V 2=QC2
, dan V s=QC s
.........................(2.14)
Sedangkan tegangan sumber V sama dengan jumlah teganan pada
masing-masing kapasitor. Apabila masing-masing beda potensial kapasitor itu
berturut-turut V1, V2, dan V3 maka:
V = V1 + V2 + V3
QC s
= QC1
+ QC2
+ QC3
Jadi rumus dari rangkaian seri kapasitor adalah :
CTotal=1
C1+ 1
C2+ 1
C3+…+ 1
Cn ...................(2.15)
Persamaan diatas menyatakan hubungan nilai kapasitas kapasitor
pengganti susunan seri terhadap kapasitas kapasitor penyusunannya. Kapsitor
yang dihubungkan seri akan mempunyai muatan yang sama.
2.4. Dielektrik
Dielektrik adalah suatu lempengan tipits yang diletekkan diantara kedua
pelat kapasitor. Jika diantara keping postif dan keping negatif diisi dengan bahan
dielektrik (isolator), kuat medan listirk diantara keping akan menurun dan
kapasitansi akan naik. Suatu material non-konduktor seperti kaca, kertas, aris atau
kayu disebut dielektrik. Ketika ruang diantara dua konduktor pada suatu kapasitor
diisi dengan dielektrik, kapasitans naik sebanding dengan faktor k yang
merupakan karakteristik dielektrik dan disebut sebagai konstanta dielektrik.
Keniakan kapasitans disebabkan oleh melemahnya medan listrik diantara keping
kapasitor akibat kehadiran dielektrik. Dengan demikian, untuk jumlah muatan
tertentu pada keping kapasitor , beda potensial menjadi lebih kecil dan kapasitans
dari kapasitor akan bertambah besar (Tipler,1991).
Gambar 2.11 Bahan Dielektrik
Jika medan listirk awal antara keping-keping suatu kapasitor tanpa
dielektrik adalah E0 dengan k sebagai konstanta dielektrik, maka medan dalam
dielektrik adalah :
Ed=E0
k ..........................................(2.16)
Jika medan listirk akibat muatan terikan pada permukaan dielektrik adalah
Ei, maka total medan elektrik kapasitor adalah :
Ed=E 0−E i ..........................................(2.17)
Semakin kuat E0, maka semakin kuat pula Ei, sehingga Ei dapat dinyatakan
sebanding dengan E0 yang berati pula Ei sebanding dengan Ed (Soedojo, 2000)
sehingga dapat dituliskan menjadi:
Ei= χe E d ..........................................(2.18)𝜒𝑒 (chi) adalah besaran tanpa dimensi yang disebut kerentanan listirk bahan
atau respin bahan terhadap medan listrik eksternal. Kemudian dengan
mensubtitusikan persamaan (2.18) ke persamaan (2.17), akan didapat hubungan :
Ed=E 0− χe E d ..........................................(2.19)
Sehingga,
Ed=E 0
1+ E 0 ..........................................(2.20)
Untuk satuan kapasitor keping sejajar dengan jarak pemisah di besarnya
beda potensila (V0) antara keping sebagai berikut:
E0=V 0
d0 ..........................................(2.21)
Ketika terdapat bahan dielektrik diantara plat kapasitor, besarnya potensial (Vd).
E0=V d
d1 ..........................................(2.22)
Sehingga dengan mensubtitusikan persmaaan (2.21) dan (2.22) ke dalam
persamaan (2.20), maka akan diperoleh persamaan berikut:
V d=( 11+ χe ) d1
d0V 0 ..........................................(2.22)
Dengan:
V0 = beda potensial pada kapasitor keeping sejajar (volt)
Vd = beda potensial pada bahan yang terpolarisasi (volt)
d0 = jarak antara keeping (meter)
d1 = tebal bahan (meter)
Persamaan (2.22) merupakan persamaan yang digunakan sebagai konversi
nilai tegangan keluaran menjadi nilai-nilai kerentangan listirk (𝜒𝑒). Alasan penggunaan dielektrik memungkinkan untuk aplikasi tegangan yang lebih tinggi (sehingga lebih banyak muatan), memungkinkan untuk memasang pelat menjadi lebih dekat (membuat d lebih kecil), dan memperbesar nilai kapasitansi C karena K > 1.2.5. Konstanta Dielektrik
Konstanta dielektrik atau permitifitas listrik relatif adalah sebuah konstanta
dalam ilmu fiika. Konstanta ini melambangkan rapatnyafluks elektrostatistik
dalam suatu bahan bila diberi potensial lisstrik, sehingga merupakan perbandingan
energi listrik yang terseimpan pada bahan tersebut jika diberi sebuah potensial
relatif terhadap vakum (ruang hampa). Permitifitas relatif dari sebuah medium
berhubungan dengan kerentanan listriknya 𝜒𝑒 yang dinyatakn melalui persamaan
berikut:
k = 1 + 𝜒𝑒...............................................(2.23)
Dengan menggabungkan persamaan (2.22) dan (2.23), maka akan
diperoleh suatu nilai konstanta dielektrik dari suatu bahan, dengan persamaan
umum :
k=(V 0
V d) .
d1
d2 .....................................................(2.24)
Bahan dielektrik pada suatu kapasitor menghambat aliran arus antar
platnya. Berbagai bahan digunakan untuk dielektrik seperti ditunjukkan pada tabel
2.1.Tabel 2.1 Nilai Konstanta Dielektrik Suatu Bahan
Bahan Konstanta Dielektrik
Vakum 1
Udara 1,006
Mik 3-6
Kayu 2-8
Air 80,37
Logam ~
Minyak 1,75
Nilai bahan dielektrik berdasarkan kemampuannya untuk mempengaruhi
gaya elektrostatis pada suhu tertentu yang disebut dielektrik konstan. Kemampuan
dari dielektrik untuk mendukung gaya elektrostatis berbanding lurus dengan
dielektrik konstan. Kemampuan dkapasitor dalam menyimpan muatan disebut
kapasitansi (C). Kapasitansi diukur berdasarkan muatan (Q) yang dapat disimpan
pada suatu kenaikkan tegangan (V). Banyaknya muatan yang terdapat pada
kapasitor sebanding dengan tegangan yang diberikan oleh sumber.
BAB III
PEMBAHASAN
3. Fungsi Kapasitor dan Aplikasinya dalam Industri
3.1. Fungsi Kapasitor
Pada peralatan elektronika, kapasitor merupakan salah satu jenis
komponen elektronika yang palinng sering digunakan. Hal ini dikarenakan
kapasitor memiliki banyak fungsi sehingga hampir setiap rangkaian elekttronika
memerlukannya. Berikut adalah beberapa fungsi daripada kapasitro dalam
rangkaian elektronika:
1. Sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik.
2. Sebagai konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating
Current).
3. Sebagai isolator yang menghambat arus DC (Direct Current).
4. Sebagai filter dalam rangkaian power supply (caru daya).
5. Sekagai kopling.
6. Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangakain osilator.
7. Sebagai penggeser fasa.
8. Sebagai pemiliih gelombang frekuensi (kapasitor variabel yang
digabungkan dengan spul antena dan osilator).
3.2. Pengaplikasian Kapasitor Elektrolit sebagai Filter dalam Rangkaian
Power Supply
Power Supply merupakan salah satu bagian terpenting pada semua semua
peraltan elektronika. Rangkaian power supply bisa diibaratkan sebuah bagian
yang mensuplai energi agar suatu rangkaian elektronika dapat bekerja. Rangkaian
power supply sederhana terdiri dari sebuah transformator, rangkaian penyearah,
dan filter. Semua komponen ini memiliki fungsi-fungsi yang saling berkaitan satu
sama lain. Sebenarnya power supply yang paling baik adalah berasal dari baterai.
Power suupply dari baterai benar-benar terbebas dari dengung yang berasal dari
tegangan AC. Namun begitu, satu-satunya kelemahan baterai yang meembuat
orang berpindah untuk membuat power supply yang berasal dari tegangan PLN
adalah karena kapasitas baterai yang terbatas dan tidak ekonomis, sedangkan
power supply yang menggunakan tegangan dari PLN bisa tahan ssampai
kapanpun selama kualitas komponennya baik dan jaringan listrik PLN terus
terhubung.
Gambar 3.1 Rangakaian Power Supply Sederhana
Rangkaian power supply sepeti yang ditunjukkan gambar diatas terdiri dari
bagian penurunan teganan (step-down), penyearah, dan filter. Transformator atau
trafo (TI) berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik PLN 220 V AC menjadi
tegangan rendah AC yang diinginkan. Dalam hal ini contoh rangkaian diatas
adalah menggunkan output trafo 12 Volt AC. Setelah tegangan AC 220 V yang
diturunkan menjadi 12 V, selanjutnya tegangan AC ini disearahkan dengan
menggunakan empat buah dioda silikon. Dioda silikon ini akan menyearahkan
tegangan AC menjadi DC. Khusus untuk keperluan penyearahan (rectifier),
keempat buah dioda ini dapat diganti dengan dioda bridge. Pada dioda bridge
keempat buah dioda yang berfungsi sebagai penyearah sudah dikemas dalam satu
kemasan dan rata-rata dioda bridge ini berbentuk kotak. Setelah disearahkan
dengan dioda, arus output AC dari trafo sudah berubah menjadi DC, namun arus
DC pada output dioda masih tidak murni karena separuh fasa positif dari tegangan
AC ikut keluar. Untuk mengatasi hal ini, digunakan sebuah kapasitor elektrolit
yang akan menurunkan puncak fasa dari fasa positif yang keluar dari dioda.
Akibat dari pemasangan kapasitor elektrolit tersebut sebagai filter,
tegangan DC akan menjadi lebih halus dan bersih, namun konsekuensinya efek
dari pengisian dan pengosongan kapasitor elektrolit akan menaikkan tegangan
yang asalnya 12 VAC menjadi sekitar VDC. Setelah melewati filter, rangkaian
power supply ini sudah dapat dipergunakan untuk keperluan umum seperti motor
DC arus kecil, radio, amplifier, dan lain-lain.
Kapasitor elektolit digunakan untuk rangkaian filter dan kopling sebuha
penguat atau amplifier. Kapasitor jenis elektrolit ini dipilih sebagai penyaring
(filter) karena biasnaya elektrolit memiliki nilai kapasitas paling tinggi diantara
jenis kapasitor lainnya. Fungsi kapasitor pada power supply ini sangat penting
untuk menyempurkan penyearahan dari tegangan AC ke DC, dan meredam
dengung dari tegangan AC power supply.
Dalam menyearahkan arus AC ke DC biasanya menggunakan sebuah filter
(penyaringan), yang biasanya menggunakan filter kapasitor.
Gambar 3.2 Rangkaian Filter Kapasitor
Gambar 3.2 memperlihatkan rangkaian penyearah setengah gelombang
dengan filter kapasitor. Pada waktu dioda konduksi, kapasitor terisi sampai
tegangan maksimum. Pada waktu V menurunkan tegangan sumber menjadi lebih
kecil dari tegangan kapasitor dan dioda tidak konduksi, VC = Vr. Kapasitor
melepaskan muatannya melalui R dan selama pelepasan muatan ini kita
mempunyai loop tertutup RC seri. Untuk loop ini berlaku :
vR=vC=RiR=R (−iC )=−RCdvc
d t→ RC
d vc
d t+vc=0 ......(3.1)
Persamaan diferensial ini memberikan :
dc c
d t=
−1RC dt →I nvc=
−1RC t+K → vc K 1e
−( 1RC )t
..........(3.2)
Nilai K1 ditentukan oleh nilai awal tegangan kapasitor yaitu pada saat ia
mulai melepaskan energinya yang hampir sama besar dengan tegangan maksimum
yang dicapai sesaat sebelum dioda berhenti konduksi, yaitu Vm. Jadi VC = Vm e -
(1/RC)t. Dioda akan kembali kondisi makala V > VC. Jika Vr = Vm sin ωt, maka
tegangan pada R adalah :
Pada waktu dioda konsuksi:
Vr = VC = Vm sinωt ...........................................(3.3)
Pada waktu dioda tak konduksi :
Vr = VC = Vm e-(1/RC)t ........................................(3.4)
Gambar 3.3 Hasil Gelombang Filter RC
Dengan menambahkan kapasitor, riak tegangan dapat diperkecil. Dapat
melihat bahwa tegangan kapasitor menurun sebesar ΔVc. Penurunan teganan ini
menunjukkan adanya pelepasan muatan sebesar CΔVc dan ini sama dengan
jumlah muatan yang ditransfer melaui R dalam selang waktu (T- ΔT), yaitu
sebesar Ias (T- ΔT). Dengan relasi ini dapat memperkirakan besarnya C yang
diperlukan untuk membatasi tegangan (membatasi ΔVc).
BAB IV
ANALISA
4. Analisa Pemanfaatan Kapasitor
4.1. Pemanfaatan Kapasitor Secara Umum
Pemanfaatan kapasitor secara umum yaitu pada rangkaian elektronik, baik
yang sederhana maupun kompleks. Kapasitor secara umum berfungsi sebagai
penyimpan muatan atau energi listrik pada jangka waktu tertentu. Fungsi
kapasitor biasanya sesuai degnan karakteristik kapasitor tersebut, misalkan
kapasitor kertas dan keramik banyak digunakan pada rangkaian radio frekuensi
seperti osilator, pemancar, dan receiver.
4.2. Pemanfaatan Kapasitor Pada Industri
Pemanfaatan kapasitor pada industri salah satunya adalah kapasitor bank.
Kapasitor bank adalah beberapa sekumpulan kapasitor yang dihubungkan paralel
dengan rangkaian beban. Bila rangkaian itu diberi tegngan maka elektron akan
mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor penuh dengan muatan elektron
maka tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari kapasitor dan
mengalir ke dalam rangkaian yang memerlukannya dengan demikian pada saat itu
kapasitor membangkirkan daya reaktif.
Gambar 4.1 Single Kapasitor
Bila tegnagan yang berubah itu kembali normal (tetap) maka kapasitor
akan menyimpan kembali elektron. Pada saat kapasitor mengeluarkan elektron
(IC) berarti sama juga kapasitor menyuplai daya reaktif ke beban. Dikarenakan
beban bersifat (+) sedangkan daya reaktif bersifat kapasitif (-) akibatnya daya
reaktif yang berlaku menjadi kecil.
Secara umum beban yang sering digunakan, terutama pada indutri adalah
beban induktif, seperti motor listrik, lampu TL, heater, dsb. Dengan adanya beban
induktif ini menyebabkan nilai cos phi yang rendah. Standar dari PLN adalah
minimal 0,85. PLN akan membebankan biaya kelebihan pemakaian kVARh pada
pelanggan, jika faktor daya (cos phi) nya kurang dari 0,85.
Untuk memperbaiki faktor daya ini, maka digunakna kapasitor bank yang
berfungsi sebgai kompensator dari beban-beban induktif. Dalam memperbaiki
nilai cos phi ini, diperlukan sebuah alat kontrol automatis yaitu Reactive Power
Regulator.
Selain itu fungsi lain dari pemasangan panel kapasitor bank adalh
menghilangkan denga / kelebihan biaya (kVARh), dan manfaat dari pemasangan
kapasitor bank antara lain:
1. Menghindari kelebihan beban transformer/trafo overload.
2. Menghindari kenaikan arus / suhu pada kabel.
3. Memaksimalkan pemakian daya yang terpasang (KVA).
4. Menghindari voltaage drop pada line end.
5. Meningkatkan kualitas sumber daya listrik. Memelihara peralatan/
perangkat electirc yang terpasang.
BAB V
KESIMPULAN
Dari analisa yang telah dilakukan didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kapasitor adalah perngakat komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan energi listrik didalam medan listrik dalam jangka tertentu dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik).
2. Kapasitor bukan alat untuk menghemat energi atau kWh, tetapi alat untuk menurunkan arus listrik yang mengalir, dengan cara memperbaiki faktor daya.
3. Kapasitor bank merupkan salah satu pemanfaatan kapasitor pada industri, kapasitor bank adalah beberapa sekumpulan-sekumpulan kapasitor yang dihubungkan paralel dengan rangkain beban yang manfaat pemasangannya untuk menghindari kelebihan beban trafo, menghindari kenaikan arus, dan emamksimalkan pemakaian daya.
4. Dielektrik adalah suatu bahan yang memilki daya hantar arus yang sangat kecil bahkan hampir tidak ada, dielektrik adalah sejenis bahan isolator listrik yang dapat dikutubkan dengan cara menempatkan bahan elektrik dalam medan listrik. Dielektrik bahan isolator yang diselipkan diantara keping kapasitor.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013. Filter. http://elektronika-dasar.web.id/filter-tapis-dalam-penyearah-gelombang-rectifier/. Diakses tanggal 18 Desember 2015.
Anonim. 2013. Kapasitor Bank. http://electric-mechanic.blogspot.co.id/2012/09/kapasitor-bank-industri.html. Diakses tanggal 18 Desember 2015.
Dika, M. 2007. Kompoen-Komponen Telepon Selular. http://elektronika-elektronika.blogspot.co.id/2007/03/komponen-komponen-telepon-selular-hp.html . Diakses tanggal 18 Desember 2015.
Nasution, F. 2014. Kapasitor. http://ini-robot.blogspot.co.id/2014/01/kapasitor.html. Diakses tanggal 18 Desember 2015.
Angga, R. 2015. Powerr Supply. http://skemaku.com/rangkaian-power-supply-sederhana/. Diakses tanggal 18 Desember 2015.