32
Ns. Heni Dwi Windarwati.,Mkep.,SpKepJ ASUHAN KEPERAWATAN RISIKO BUNUH DIRI

MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vhf

Citation preview

Page 1: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

Ns. Heni Dwi Windarwati.,Mkep.,SpKepJ

ASUHAN KEPERAWATAN RISIKO BUNUH DIRI

Page 2: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

PENDAHULUANRisiko bunuh diri merupakan salah satu kondisi yang harus dikaji oleh perawat pada setiap pasien gangguan jiwa terutama pada kasus gangguan depresi. Keinginan untuk mengakhiri hidup ini dapat mengakibatkan kematian. Asuhan keperawatan risiko bunuh diri perlu dilakukan agar pasien dan keluarga dapat mencegah terjadinya perilaku bunuh diri.

Page 3: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TUJUAN PEMBELAJARANA. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan asuham keperawatan risiko bunuh diri

Page 4: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TUJUAN PEMBELAJARANB. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:1.Menjelaskan konsep risiko bunuh diri2.Menguraikan langkah-langkah proses

keperawatan risiko bunuh diri:a. Melakukan pengkajian risiko bunuh dirib. Menetapkan diagnosis keperawatan risiko

bunuh diric. Melakukan tindakan keperawatan pada

pasien risiko bunuh dirid. Melakukan tindakan keperawatan pada

keluarga pasien risiko bunuh dirie. Mengevaluasi kemampuan pasien dan

keluarga dalam merawat pasien risiko bunuh diri

f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien risiko bunuh diri

3. Mempraktekkan asuhan keperawatan risiko bunuh diri

Page 5: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

A. PengertianRisiko bunuh diri adalah

Perilaku merusak diri yang langsung dan disengaja untuk mengakhiri kehidupan. Individu secara sadar berkeinginan untuk mati sehingga melakukan tindakan-tindakan untuk mewujudkan keinginan tersebut.

Page 6: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

PROSES TERJADINYA RISIKO BUNUH DIRIFaktor Predisposisi:a.Biologis

Penyakit Fisik, riwayat mengalami Gg. Jiwa, riwayat penggunaan Napza, riwayat nyeri kronik, faktor herediter, penyakit terminal

b.PsikologisRiwayat kekerasan masa kanak-kanak, riwayat

keluarga bunuh diri, homoseksual saat remaja, perasaan bersalah, kegagalan dalam mencapai harapan

c. SosialPerceraian, perpisahan, hidup sendiri, tidak bekerja

Page 7: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

B. PROSES TERJADINYA RISIKO BUNUH DIRI

Faktor Presipitasi:Perasaan marah/bermusuhanHukuman pada diri sendiri,KeputusasaanPerasaan terisolasiKehilangan hubungan interpersonal/gagal

melakukan hubungan yang berarti, Kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat

menghadapi stress

Page 8: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TANDA DAN GEJALA RISIKO BUNUH DIRI

Data Subjektif:Merasa hidupnya tak berguna lagiIngin matiPernah mencoba bunuh diriMengancam bunuh diriMerasa bersalah / putus asa

Page 9: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TANDA DAN GEJALA RISIKO BUNUH DIRI

Data Objektif:Ekspresi murungTak bergairahBanyak diamAda bekas percobaan bunuh diri

Page 10: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

FAKTOR RESIKO TINGGI: kriteria: Tuckman & Youngman

KriteriaKriteria Penilaian KriteriaPenilaian Kriteria

MM

AA

SS

SS

AA

LL

AA

DD

Mental StatusMental Status

AttemptAttempt

Support systemSupport system

SexSex

AgeAge

LossLoss

AlkoholismeAlkoholisme

DrugDrug

Gangguan afektif berat atau psikosisGangguan afektif berat atau psikosis

Niat PBD yang kuat, PBD bukan yangpertama kaliNiat PBD yang kuat, PBD bukan yangpertama kali

Tidak ada seseorang yang penting yang dekat dengan penderita Tidak ada seseorang yang penting yang dekat dengan penderita

Wanita di atas 25 tahun & pria di atas 45 tahunWanita di atas 25 tahun & pria di atas 45 tahun

Usia lanjutUsia lanjut

Kehilangan (status atau pasangan) dlm 6 bulan terakhir Kehilangan (status atau pasangan) dlm 6 bulan terakhir

Peminum-minuman kerasPeminum-minuman keras

Penyalahgunaan dan ketergantungan zatPenyalahgunaan dan ketergantungan zat

Page 11: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

PENGKAJIAN

1. Wawancara2. Observasi

Page 12: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

WawancaraBagaimana perasaan pasien saat ini? Apakah pasien mempunyai pikiran ingin mati?Berapa sering muncul pikiran ingin mati?Kapan terakhir berpikir ingin mati?Apakah pasien pernah mencoba melakukan

percobaan bunuh diri? Kapan terakhir melakukannya? Dengan apa pasien melakukan percobaan bunuh diri? Apa sebabnya pasien ingin melakukan percobaan bunuh diri?

Apakah saat ini masih berpikir untuk melakukan perilaku bunuh diri?

Page 13: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

OBSERVASI Pasien tampak murung Pasien tidak bergairah Pasien banyak diam Ditemukan adanya bekas percobaan

bunuh dri

Page 14: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

RISIKO BUNUH DIRI

Page 15: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN KEPERAWATAN

Page 16: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIENTujuan:1. Pasien ancaman/percobaan bunuh diri

a. Pasien mampu membina hubungan saling percayab. Pasien tetap aman dan selamat

2. Pasien isyarat bunuh diria. Pasien mampu membina hubungan saling percayab. Pasien mampu mengontrol pikiran bunuh diri

melalui pikiran positif diric. Pasien mampu mengontrol pikiran bunuh diri

melalui pikiran positif keluarga dan lingkungand. Pasien mampu menyusun rencana masa depane. Pasien mampu melakukan kegiatan rencana masa

depan

Page 17: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGATujuan:1. Keluarga dengan ancaman/percobaan bunuh diri

Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang mengancam atau mencoba bunuh diri----Ancaman/percobaan bunuh diri

2. Keluarga dengan pasien isyarat bunuh diri:a. Keluarga mampu mengenal masalah risiko bunuh dirib. Keluarga mampu memutuskan merawat pasien risiko

bunuh diric. Keluarga mampu menciptakan suasana keluarga

dan lingkungan yang aman.d. Keluarga mampu memantau dan membimbing

pasien dalam mengatasi risiko bunuh dirie. Keluarga mampu follow-up ke fasilitas pelayanan

kesehatan secara teratur

Page 18: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien

2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya risiko bunuh diri dan mengambil keputusan merawat pasien.

3. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang aman

4. Melatih keluarga cara-cara membimbing dan memantau pasien mengatasi risiko bunuh diri dan kemampuan pasien dalam mencapai masa depan.

5. Menganjurkan follow-up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur

Page 19: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN1. Membina hubungan saling percaya2. Melindungi pasien dari perilaku bunuh diri

(Ancaman/percobaan bunuh diri)3. Isyarat bunuh diri :

a. Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri: berpikir positif terhadap diri, keluarga dan lingkunga

b.Meningkatkan harga diri pasienc. Meningkatkan kemampuan meyusun

rencana masa depan

Page 20: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN UNTUK PASIEN

Latihan 1 Lindungi dan bantu pasien mengontrol

keinginan bunuh diri dengan melihat aspek positif diri:

Identifikasi benda-benda berbahaya dan mengamankannya (lingkungan aman untuk pasien)

Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek positif diri sendiri, latihan afirmasi/berpikir aspek positif yang dimiliki

Masukkan pada jadual latihan berpikir positif 5 kali per hari

Lakukan Latihan SP 1

Page 21: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN UNTUK PASIEN

Latihan 2 Melatih mengontrol keinginan bunuh diri dengan

berpikir positif terhadap keluarga dan lingkungan:

Evaluasi data, kemampuan berpikir positif tentang diri sendiri dan manfaatnya, beri pujian, kaji ulang risiko bunuh diri.

Latih cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek positif keluarga dan lingkungan, latih afirmasi/berpikir aspek positif keluarga dan lingkungan.

Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan.

 

Lakukan Latihan Sp2

Page 22: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN UNTUK PASIENLatihan 3

Latihan menyusun rencana masa depan1.Evaluasi data, kemampuan berpikir positif tentang

diri, keluarga dan lingkungan dan manfaatnya. Beri pujian. Kaji risiko bunuh diri.

2.Diskusikan harapan dan masa depan, 3.Diskusikan cara mencapai harapan dan masa

depan.4.Latih cara-cara mencapai harapan dan masa

depan secara bertahap (setahap demi setahap)5.Masukkan pada jadual latihan berpikir positif

tentang diri, keluarga dan lingkungan dan tahapan kegiatan.

Lakukan Latihan Sp3

Page 23: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN UNTUK PASIENLatihan 4

Latihan kegiatan mencapai masa depan

1.Evaluasi data, kemampuan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan serta kegiatan yang dipilih dan manfaatnya. Berikan Pujian,

2.Latih tahap kedua kegiatan mencapai masa depan. 3.Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang

diri, keluarga dan lingkungan, serta kegiatan yang di pilih untuk persiapan masa depan.

Lakukan Latihan SP4

Page 24: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA

Latihan 5Keluarga mengenal masalah, melindungi

pasien dan meningkatkan harga diri pasien

1.Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien.

2.Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya risiko bunuh diri (gunakan booklet)

3.Jelaskan cara merawat risiko bunuh diri.4.Latih cara memberikan pujian hal positif pasien,

memberi dukungan pencapaian masa depan.,5.Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan

memberikan pujianLakukan

Latihan Sp5

Page 25: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA

Latihan 6

Keluarga dapat mendukung peningkatan harga diri pasien dan menciptakan suasana yang

positif1. Evaluasi data, kemampuan keluarga dalam

memberikan pujian dan penghargaan atas keberhasilan dan aspek positif pasien, manfaat kegiatan. Beri pujian.

2. Latih cara memberi penghargaan pada pasien dan menciptakan suasana positif dalam keluarga: tidak membicarakan keburukan anggota keluarga,

3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian.

Lakukan Latihan Sp6

Page 26: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA

Latihan 7

Keluarga dapat mendukung harapan masa depan pasien.

1.Evaluasi data, kemampuan keluarga dalam memberikan pujian dan penghargaan pada pasien serta menciptakan suasana positif dalam keluarga, manfaat kegiatan. Beri pujian,

2.Bersama keluarga berdiskusi dengan pasien tentang harapan masa depan serta langkah-langkah mencapainya.

3.Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian Lakukan

Latihan Sp7

Page 27: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA

Latihan 8Keluarga dapat mendukung pasien dalam

melakukan kegiatan masa depan.1.Evaluasi data, kemampuan keluarga dalam

memberikan pujian penghargaan, menciptakan suasana keluarga yang positif dan kegiatan awal dalam mencapai harapan masa depan, mamfaat kegiatan. Beri Pujian.

2.Bersama keluarga berdiskusi tentang langkah dan kegiatan untuk mencapai harapan masa depan.

3.Jelaskan follow-up ke PKM, tanda kambuh, rujukan.

4.Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian. Lakukan

Latihan Sp8

Page 28: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

EVALUASI

Untuk pasien1. Ancaman atau melakukan percobaan

bunuh diri: Pasien tetap aman dan selamat.

2.Isyarat bunuh diri : Berpikir positif terhadap diri Berpikir positif terhadap keluarga dan lingkungan Menyusun kegiatan rencana masa depan Melakukan kegiatan dalam mencapai masa depan Merasakan manfaat

Page 29: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

EVALUASIUntuk Keluarga:1. Ancaman atau melakukan percobaan bunuh diri:

Dapat melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri.

2. Isyarat bunuh diri : Mengenal risiko bunuh diri yang dialami pasien (pengertian, tanda

dan gejala, dan proses terjadinya risiko bunuh diri) dan megambil keputusan dalam merawat.

Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang aman bagi pasien

Merawat dan membimbing pasien dalam mengontrol pikiran bunuh diri, mendukung pencapaian masa depan, memberi penghargaan kepada pasien, menciptakan suasana yang positif.

Memantau kemampauan pasien dalam mengatasi risiko bunuh diri Follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh dan rujukan

Page 30: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

CONTOH PENDOKUMENTASIANPertemuan kedua

Implementasi EvaluasiKamis, 18 April 2012, pukul 10.00 WIBData Pasien:Pasien menyatakan pikiran bunuh diri mulai berkurang, saya masih mampu membantu keluarga merapikan kamar, mencuci pakaian sendiri, memasak untuk keluarga, tapi keluarga belum menghargai saya, mampu menyebutkan 3 cara berpikir positif terhadap diri, mampu secara mandiri mengatakan pada diri hal positif dirinya Data Keluarga:Keluarga menyatakan sudah mengerti tentang risiko bunuh diri, tanda dan gejala dan cara mencegah risiko bunuh diri, sudah memberikan pengawasan dan mengatakan kepada Siti bahwa mereka sangat sayang padanya dan anaknya mulai ceria, tidak tanpak murung lagi, mau merapikan kamar sendiri, mencuci pakaian sendiri, memasak mie sendiri, melakukan afirmasi sesuai jadwal secara mandiri dan mencatat hal positif yang dimilikinya pada buku catatan

Diagnosis: Risiko bunuh diri

Subjektif:Pasien: Merasa lebih berguna dan pikiran bunuh dirinya hilang. Keluarga:Lega karena pikiran bunuh diri anaknya hilang dan senang karena dapat mengetahui cara merawat anaknya.

Objektif: Pasien: Pasien dapat membuat daftar daftar aspek positif keluarga dan lingkungannya, mampu melakukan afirmasi aspek positif keluarga dan lingkungannya.Keluarga: Keluarga dapat mendukung pikiran positif pasien terhadap keluarga: memberi pujian/penghargaan kepada pasien, tidak membicarakan keburukan pasien, mengajak bicara pasien,mendengarkan perasaan dan harapan pasien.

Analisa:Risiko bunuh diri teratasi

Page 31: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

CONTOH PENDOKUMENTASIANPertemuan kedua

Implementasi EvaluasiImplementasi:PasienLatihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: Membuat daftar aspek positif keluarga dan lingkungan, Latihan afirmasi/berpikir aspek positif keluarga dan lingkungan  KeluargaLatihan cara memberi penghargaan pada pasien dan menciptakan suasana positif dalam keluarga: tidak membicarakan keburukan pasien pada anggota keluarga

Rencana Tindak Lanjut:26 April 2012, Pkl 10.00 WibPasien : Latih menyusun rencana masa depanKeluarga: latih keluarga membimbing pasien mencapai masa depan

Planning: Pasien:Menuliskan hal positif dari keluarga dan lingkungan 5x/sehari, dan berpikir (affirmasi) positif tentang diri 5x/hari

Keluarga: Memberikan pujian 5x/hari, mengajak bicara paisen 5x/hari, mendengarkan ungkapan perasaan dan harapannya.

Tt

Fauziah

Page 32: MI.4.e. Askep Risiko Bunuh Diri

REFERENSIFortinash, K.M. (2004). Psychiatric Mental Health

Nursing. 3th ed. St. Louis: Mosby

Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition and Classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell.

Keliat. B.A . dkk (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN (basic Course). EGC: Jakarta

 Stuart,G.W.& Sundeen, M.T. (2005). Principles and

practice of psychiatric nursing. 8th ed. Missouri: Mosby.