14
Penentuan Kadar Protein Aidil Nur Malaya, Janiss Kritine, Nur Liyana, Mandeep K. Dhillon, Muhammad Afiq, Tan Mei Lee Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Abstrak Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural & metabolik. sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan menghasilkan amilum / selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan Binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan. sehingga tergantung dari tumbuhan. karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui proses metabolisme..Banyak sekali makanan yang kita makan sehari hari adalah suber karbohidrat seperti : nasi/ beras,singkung, umbi-umbian, gandum, sagu, jagung, kentang, dan beberapa buah-buahan lainnya, dll. Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m, sedangkan yang paling banyak kita kenal yaitu glukosa : C6H12O6, sukrosa : C12H22O11, sellulosa : (C6H10O5)n. Pada percobaan kali ini dilakukan untuk menentukan reaksi uji karbohidrat melalui reaksi Molisch, uji Pikrat, uji Benedict, uji Barfoed,dan uji Seliwanoff. Sample karbohidrat dimasukkan pereaksi berbeda dan diperhatikan perubahan warna yang berlaku. Kata Kunci : fotosintesis, metabolik, uji karbohidrat. Abstract Carbohydrates are organic compounds composed of carbon, hydrogen, and oxygen. Consists of the elements C, H, O at a ratio of 1 atom C, 2 H atoms, one atom O. carbohydrate found

Module 3_final Report Biochemistry

  • Upload
    marytan

  • View
    12

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biokimia

Citation preview

Page 1: Module 3_final Report Biochemistry

Penentuan Kadar Protein

Aidil Nur Malaya, Janiss Kritine, Nur Liyana, Mandeep K. Dhillon,

Muhammad Afiq, Tan Mei Lee

Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran

Abstrak

Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural & metabolik. sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan menghasilkan amilum / selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan Binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan. sehingga tergantung dari tumbuhan. karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui proses metabolisme..Banyak sekali makanan yang kita makan sehari hari adalah suber karbohidrat seperti : nasi/ beras,singkung, umbi-umbian, gandum, sagu, jagung, kentang, dan beberapa buah-buahan lainnya, dll. Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m, sedangkan yang paling banyak kita kenal yaitu glukosa : C6H12O6, sukrosa : C12H22O11, sellulosa : (C6H10O5)n. Pada percobaan kali ini dilakukan untuk menentukan reaksi uji karbohidrat melalui reaksi Molisch, uji Pikrat, uji Benedict, uji Barfoed,dan uji Seliwanoff. Sample karbohidrat dimasukkan pereaksi berbeda dan diperhatikan perubahan warna yang berlaku.

Kata Kunci : fotosintesis, metabolik, uji karbohidrat.

Abstract

Carbohydrates are organic compounds composed of carbon, hydrogen, and oxygen. Consists of the elements C, H, O at a ratio of 1 atom C, 2 H atoms, one atom O. carbohydrate found in many plants and animals that structural and metabolic role. whereas in plants for the synthesis of CO2 + H2O which will produce starch / cellulose, through the process of photosynthesis, whereas animals can not produce carbohydrates so dependent plants. so depending on the plant. carbohydrates are a source of energy and energy reserves, which through the process of metabolisme..Banyak all the food we eat every day is Suber carbohydrates such as rice / rice, singkung, tubers, wheat, sago, corn, potatoes, and some fruits other, etc. The general formula of carbohydrates is Cn (H2O) m, while the most we know that glucose: C6H12O6, sucrose: C12H22O11, cellulose: (C6H10O5) n. In the experiment was conducted to determine the carbohydrate test reaction by reaction molisch, picric test, test Benedict, Barfoed test, and Seliwanoff's test. Sample carbohydrate put different reagent and note the color change effect.

Keywords : photosynthesis, metabolic, carbohydrate test.

Page 2: Module 3_final Report Biochemistry

Pendahuluan

Kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas, baik yang telah merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan, dan sebagainya atau yang hanya kadang-kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktivitas itu kita memerlukan energi, energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu kerbohidrat, protein, dan lemak. Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya, mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan karbon dioksida untuk menghasilkan energi.

Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik biomakromolekul alam yang banyak ditemukan dalam makhluk hidup terutama tanaman. Karbohidrat terdapat pada semua tumbuhan dan hewan dan penting bagi kehidupan. Molekul senyawa ini memiliki rumus umum Cn(H2O)n. Karbohidrat dari segi struktur organik dapat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida, polihidroksiketon, atau zat yang memberikan senyawa itu jika dihidrolisis.Berdasarkan strukturnya karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida, oligosakarida, atau polisakarida. Ketiga golongan karbohidrat ini berkaitan satu dengan lainnya lewat hidrolisis. Monosakarida (kadang disebut gula sederhana) ialah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana lagi. Polisakarida mengandung banyak unit monosakarida,

ratusan bahkan ribuan. Oligosakarida mengandung sekurang-kurangnya dua dan biasanya tidak lebih dari beberapa unit monosakarida yang bertautan. 1

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi umat manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara. 2

Adanya karbohidrat dalam suatu bahan dapat dideteksi dengan berbagai uji diantaranya uji Barfoed, uji Benedict, uji Molisch, uji fermentasi, uji Selliwanof, dan lain-lain. Praktikum kali ini hanya uji Barfoed, uji Benedict, uji Molisch, uji pikrat dan uji selliwanof yang dilakukan untuk mengetahui adanya kandungan karbohidrat pada suatu sampel. Tujuan instruksional khusus dari percobaan ini adalah dapat menunjukkan sifat dan struktur karbohidrat melalui uji-uji kualitatif dan mengamati struktur beberapa karbohidrat melalui sifat reaksinya dengan beberapa reagen uji.

Uji Molisch adalah uji yang memiliki prinsip hidrolisis karbohidrat menjadi monosakarida. Uji ini bukan uji spesifik untuk karbohidrat. Uji ini ditandai dengan warna ungu kemerah-merahan untuk reaksi positif, sedangkan warna hijau untuk negatif. Uji Benedict berdasarkan pada gula yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis, menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O (kuprooksida) berwarna merah bata. Uji Barfoed memiliki prinsip berupa mekanisme Cu2+ dari pereaksi Barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi

Page 3: Module 3_final Report Biochemistry

monosakarida dari pada disakarida (biru) dan menghasilkan Cu2O(kupro oksida) berwarna merah bata. 3

Berdasarkan pernyataan di atas bahwa sebagian besar karbohidrat diperoleh dari

makanan akan tetapi terkadang kita tidak mengetahui bahwa karbohidrat jenis apa yang kita makan dan bagaimana sifat-sifat serta fungsi dari karbohidrat tersebut. Oleh karena itu dilakukanlah percobaan mengenai karbohidrat ini.

Metode

Alat

Gelas piala, gelas ukur, penjepit tabung reaksi, penangas air, pipet tetes, tabung reaksi.

Bahan

Aquades, larutan alfa noftal, larutan asam sulfat, larutan barfoed, larutan benedict, larutan karbohidrat, pereaksi seliwanoff.

Prosedur

Uji Molisch

Larutan karbohidrat 1ml dan 3 tetes larutan alfa noftal telah dimasukkan dalam tabung rekasi yang bersih dan kering. Kemudian di tambahkan secara perlahan-lahan asam sulfat pekat melalui dinding tabung reaksi sehingga terbentuk endapan cincin coklat.

Uji Benedict

Larutan benedict 2ml dimasukkan dalam tabung reaksi yang bersih dan kering, larutan karbohidrat sebanyak 8 tetes telah di tambahkan dalam tabung reaksi dan larutan di kocok. Kemudian tabung reaksi di masukkan ke dalam penangas air didih selam 3 menit.

Uji Barfoed

Lautan barfoed sebanyak 2 ml di masukkan dalam tabung reaksi yang bersih dan kering, larutan karbihidrat sebanyak 1ml telah ditambahkan dalam tabung reaksi dan larutan di kcok. Kemudian tabung reaksi di masukkan ke dalam penangas air didih selama 1 menit atau lebih hingga terlihat adanya reduksi.

Uji Seliwanoff

Pereaksi Seliwanoof sebanyak 2 ml dimasukkan kedalam tabung reaksi yang bersih dan kering, sebanyak 3 tetes larutan karbohidrat di tambahkan dalam tabung reaksi dan dikocok. Kemudian tabung reaksi dimasukkan ke dalam penangas air didih hingga terlihat adanya perubahan.

Page 4: Module 3_final Report Biochemistry

Hasil

Hasil Uji Karbohidrat

NO.

PERLAKUAN

HASIL KETERANGAN

1 1 ml larutan sukrosa 0.5% dan 3 tetes larutan Molish di masukkan ke dalam tabung reaksi. Larutan asam sulfat pekat ditambah melalui dinding tabung uji.

Percobaan diulangi dengan 2 ml air.

Larutan daripada jernih menjadi keruh dan terdapat endapan

Larutan air yang bereaksi dengan Molisch berubah jernih dan tiada endapan

2 2 ml larutan Bennedict dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 8 tetes larutan sukrosa 0.5 % ditambah, dan dikocok. Dipanaskan di atas penangas air selama 3 menit dan didinginkan.

Percobaan diulangi dengan 2 ml air

Larutan sukrosa terbentuk , dan endapan menjadi warna coklat

Larutan air bereaksi dengan Bennedict tidak berubah warna dan kekal berwarna biru

3 2 ml Barfoed dimasukkan ke dalam tabung reaksi, 1 ml larutan

Larutan sukrosa terbentuk endapan berwarna merah bata

Page 5: Module 3_final Report Biochemistry

sukrosa 0.5 % ditambahkan dan dikocok. Dipanaskan di atas penangas air selama 1 menit sehingga reduksi terlihat.

Percobaan diulangi dengan 2 ml air

Larutan air direaksikan dengan pereaksi Barfoed kekal berwarna biru

4 2 ml Seliwanoff dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan 3 tetes larutan sukrosa 0.5 %,

Larutan sukrosa tidak berubah dan masih jernih

dikocok. Dipanaskan di atas penangas air sehingga perubahan warna terlihat.

Percobaan diulangi dengan 2 ml air

Larutan air tidak berubah dan jernih

\

Page 6: Module 3_final Report Biochemistry

Perbandingan Sampel Antara Kelompok

Pereaksi

Sampel

Molish Bennedict Barfoed Seliwanoff

Larutan glukosa 0.5 %

- +++ ++ -

Larutan laktosa 0.5 %

+ + - -

Larutan sukrosa 0.5%

++ ++ ++ -

Larutan amilum 0.5%

+++ - - -

Blanko - - - -

PEMBAHASAN

Percobaan ini reaksi uji karbohidrat dilakukan terhadap beberapa reaksi yaitu uji Molisch, uji Benedict, uji Barfoed dan uji Seliwanoff. Karbohidrat didefinisikan sebagai aldehida atau keton dari alkohol polihidrat, yang juga termasuk mereka biopolimer, menghasilkan senyawa ini pada hidrolisis. Mereka terjadi pada hewan, tumbuhan serta mikroorganisme dan melayani beragam peran struktural dan metabolik. Gula seperti glukosa adalah salah satu sumber utama energi sedangkan fungsi pati dan glikogen sebagai polisakarida penyimpanan pada tanaman dan hewan, masing-masing. Selain itu, karbohidrat merupakan komponen struktural dinding sel, jaringan ikat pada hewan dan exoskeletons

dari invertebrata. Ini juga konstituen dari biomolekul penting seperti asam nukleat, koenzim seperti NAD (P) FAD,

Uji Molisch adalah tes umum untuk semua karbohidrat lebih besar dari tetroses. Tes ini atas dasar bahwa pentosa dan heksosa mengalami dehidrasi oleh pekat. Asam Sulfat untuk membentuk furfural atau hydroxymethylfurfural, masing-masing. Produk ini mengembun dengan α-naftol untuk membentuk produk kondensasi ungu. merupakan suatu uji untuk mengetahui apakah suatu sampel merupakan suate karbohidrat. Reagen molisch dibuat dengan melarutkan α-naftol ke dalam alcohol atau kloroform. Uji positif ditunjukkan oleh terbentukya cincin ungu. Pada pengujian ini, larutan lactose, sucrose, amyum dan glucose yang ditambahkan dengan α-naftol, lalu kemudian larutan H2SO4 pekat dituang dengan hati hati melalui dinging tabung reaksi menghasilkan cincin warna ungu pada batas kedua larutan. Hal ini disebabkan karenan karbohidrat oleh H2SO4 pekat akan dihidrolisis menjadi monosakarida dan selanjutnya monosakarida mengalami dihidrasi menjadi furfural atau hidroksi metal furfural. Furfural atau hidroksi metal

Page 7: Module 3_final Report Biochemistry

furfural dengan α-naftol akan berkondensasi membentuk kompleks yang berwarna ungu (cincin ungu). Pada percobaan ini, kelima kelarutan uji memberikan hasil yang positif, yang menunjukkan bahwa amylum,lactose, sucrose dan glucose merupakan gula. [1]

Uji Benedict bertujuan untuk membedakan gula pereduksi dan gula non pereduksi berdasarkan tingkat kepekatannya. Pengujian yang positif merupakan gula pereduksi ditandai dengan terbentuknya endapan merah beta. Pada percobaan ini, larutan glucose,sucrose,amylum dan lactose direaksikan dengan Benedict kemudian dipanaskan menghasilkan endapan merah bata, yang menunjukkan larutan tersebut positif terhadap uji ini kecuali glucosa dan amylum. Pada struktur lactosa terdiri atas dua monosakarida, namun kedua ikatan antara monosakarida ini tidak melibatkan atom karbon hemiasetalnya sehingga tetap mudah dioksidasi dan ianya memasuki golongan gula pereduksi. Sedangkan pada larutan glucosa dan amylum yang direaksikan dengan pereaksi Benedict kemudian dipanaskan tidak menghasilkan endapan merah bata. Hal ini membuktikan bahawa glucose dan amylum tidak dapat bereaksi denga Benedict. Hal ini disebabkan karena glucosa dan amylum tidak memiliki gugus aldehide dan gugus ketone yang bebas karena glucose dan amylum menunjukkan uji yang negative termasuk golongan gula non reduksi. [2] Ini merupakan uji pengurangan karbohidrat. Larutan Fehling mengandung tembaga alkali solusi hidroksida biru, dipanaskan dengan mengurangi gula akan berkurang menjadi kuning atau merah tembaga oksida dan diendapkan. Oleh karena itu, pembentukan endapan berwarna kuning atau merah kecoklatan membantu dalam deteksi

mengurangi gula dalam larutan uji. Seperti dalam uji Fehling, aldehida bebas atau kelompok keto di gula pereduksi mengurangi kupri hidroksida dalam medium alkali merah oksida cuprous berwarna. Tergantung pada konsentrasi gula, kuning warna hijau dikembangkan. Semua monosakarida merupakan gula pereduksi karena mereka semua memiliki gugus karbonil yang reaktif gratis. Beberapa disakarida, seperti maltosa, telah terkena gugus karbonil dan juga mengurangi gula, tetapi kurang reaktif daripada monosakarida

Bagi uji Barfoed, yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan monosakarida (mengurangi) gula dalam larutan. Barfoed itu reagen, campuran etanoat (asetat) asam dan tembaga (II) asetat, dikombinasikan dengan larutan uji dan direbus. Sebuah merah tembaga (II) oksida endapan terbentuk akan menunjukkan adanya gula pereduksi. Reaksi akan negatif di hadapan gula disakarida karena mereka lemah pereduksi. Tes ini khusus untuk monosakarida. Karena sifat asam lemah reagen Barfoed, itu berkurang hanya dengan monosakarida.pereaksi ini terdiri atas larutan kupriasetat dan asam asetat dalam air dan digunakkan untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida. Jadi Cu2O terbentuk lebih cepat oleh monosakarida dari disakarida . reaksi ini menunjukkan hasil positif untuk monoskarida. Dalam percobaan ini, sucrose merupakan hasil positif ditandai dengan endapan merah beta sedangkan amylum yaitu semacam disakarida tidak memberikan hasil positif karena mempunyai konsentrasi rendah. Manakala lactose dan glucose menunjukkan hasil negative karena ia merupakan polisakarida.

Page 8: Module 3_final Report Biochemistry

Akhir sekali, uji Seliwanoff adalah reaksi warna tertentu untuk ketosa. Ketika HCl ditambahkan. ketosa menjalani dehidrasi untuk menghasilkan turunan furfural lebih cepat dari aldoses. Derivatif ini membentuk kompleks dengan resorsinol untuk menghasilkan warna merah tua. Uji reagen menyebabkan dehidrasi ketohexoses untuk membentuk 5-hydroxymethylfurfural. Bereaksi 5-hydroxymethylfurfural dengan resorsinol hadir dalam reagen tes untuk menghasilkan produk merah dalam waktu dua menit (reaksi tidak ditampilkan). Aldoheksosa bereaksi sehingga lebih lambat untuk membentuk produk yang sama.adanya gugus keton pada beberapa karbohidrat dapat dibuktikan melalui uji Seliwanoff. Di dalam uji Seliwanoff sepatutnya ada pembentukan 4- hidroksimetil furfural yang terjadi pada reaksi antara sucrose,glucose,amylum dan glucose sehingga reaksi dengam pereaksi Seliwanoff akan menghasilkan senyawa berwarna jingga, warna jingga yang muncul disebabkan oleh senyawa kompleks[3]. Namun pada lima yang kami uji tersebut, baik monosakarida, disakarida dan polisakarida hasil yang didapat menunjukkan hasil yang negative, ditandai dengan tidak terbentuknya endapan sama sekali dan tiada perubahan warna pada

larutan. Hal ini mengindikasikan adanya kesalahan dalam prosedur kerja dan setelah diketahui ternyata disebabkan kesalahan dari kandungan reagen yang digunakkan.

Kesimpulan

Kami mampu mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam suatu bahan serta mengetahui adanya reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi karbohidrat. Kami juga mampu mengetahui beberapa sifat kimia karbohdirat.

Daftar Pustaka

1. Hart Harold et al.2003. Kimia Organik. Suminar Setiati Achmadi, penerjemah; Jakarta (ID): Erlangga. Terjemahan dari: Organic Chemistry.

2. Almatsier. S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

3. Sumardjo. 2006. Pengantar Kimia. Jakarta: EGC.