34
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Paparan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 8 Februari 2016

Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA

Paparan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

8 Februari 2016

Page 2: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

Kerangka Strategis Mendikbud

Page 3: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019Terbentuknya insan serta ekosistem Pendidikan dan Kebudayaanyang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong-royong.

§ Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan.

§ Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan.

§ Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian.

STRATEGI 1

Penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan

§ Meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun.

§ Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan.

§ Fokus kebijakan didasarkan pada percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman, penguatan praktik baik dan inovasi.

STRATEGI 2

Peningkatan mutu dan akses

§ Melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset dan bukti lapangan.

§ Membantu penguatan kapasitas tata kelola pada birokrasi pendidikan di daerah.

§ Mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional.

§ Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tata kelola yang bersih, efektif dan efisien serta melibatkan publik.

STRATEGI 3

Pengembangan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik

Page 4: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Terbentuknya insan dan ekosistempendidikan dan kebudayaanyang berkarakter dandilandasi semangatgotong royong.

Foto: Leonitem Photowork 2010 – leonitem.blogspot.com

Page 5: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Penguatan Pelaku Pendidikan dan KebudayaanSTRATEGI 1

§ Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan.

§ Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan.

§ Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian.

foto: 9 Summers 10 Autumns

Page 6: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Peningkatan Mutu dan AksesSTRATEGI 2

§ Meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun.

§ Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan.

§ Fokus kebijakan didasarkan pada percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman, penguatan praktik baik dan inovasi.

foto

: e

xpa

t.o

r.id

-A

NZA

foto

: p

usa

ka.o

r.id

Page 7: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Pengembangan Efektivitas BirokrasiMelalui Tata Kelola dan Pelibatan Publik

STRATEGI 3

§ Melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset dan bukti lapangan.

§ Membantu penguatan kapasitas tata kelola pada birokrasi pendidikan di daerah

§ Mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional,

§ Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tata kelola yang bersih, efektif dan efisien serta melibatkan publik.

foto

: Sa

ve S

tre

et

Ch

ild S

ura

ba

ya

Page 8: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

Kurikulum

Page 9: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Pemanfaatan dan Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

Permasalahan§ Ketidakselarasan antara KI-KD dengan silabus, pedoman mata pelajaran, dan buku.§ Kompleksitas pembelajaran dan penilaian pada Sikap Spiritual dan Sikap Sosial.§ Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang.

Hasil Perbaikan§ Penyelarasan antara KI-KD dengan silabus, pedoman mata pelajaran, dan buku.§ Penataan kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada mata pelajaran selain Pendidikan

Agama-Budi Pekerti dan Mata Pelajaran PPKn, termasuk perbaikan sistem penilaian.§ Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi berdasarkan jenjang

pendidikan.

Page 10: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Contoh Masalah KI-KD dalam Kurikulum 2013 Pra Revisi

Kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaituketeladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik matapelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

2. 1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan sifat benda melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah.

2.2 Memiliki rasa percaya diri terhadap keberadaan tubuh melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah.

2.3 Memiliki perilaku santun dan sikap kasih sayang melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah.

2.4 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab merawat tubuh agar sehat dan bugar melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah.

2.5 Memiliki perilaku santun dan jujur dalam hal kegiatan dan bermain di lingkungan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah.

HASIL REVISI:

Page 11: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Penilaian KompetensiTidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi berdasarkan jenjang pendidikan.

Mengingat

Memahami

Menerapkan

Menganalisis

Mengevaluasi

Mencipta

Mengingat

Memahami

Menerapkan

Menganalisis

Mengevaluasi

Mencipta

SD

SMP

SMA/SMK

Kerangka Penyusunan KD Lama Kerangka Penyusunan KD Revisi

SD, SMP, danSMA/SMK

Jenis Pengetahuan Jenis Pengetahuan

Pros

es B

erpi

kir

Page 12: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

Ujian Nasional & Indeks Integritas Ujian Nasional

Page 13: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Catatan Penting Perubahan Ujian Nasional1. Hasil UN tidak digunakan untuk

penentuan kelulusan peserta didik darisatuan pendidikan.

2. Kelulusan peserta didik dari satuanpendidikan ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan.

3. Kriteria kelulusan peserta didik dari Ujian Pendidikan Kesetaraan untuk semua mata pelajaran ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi.

4. Tidak ada nilai minimal UN yang harus dicapai untuk mendaftar ke SNMPTN.

5. Indeks integritas sekolah dalam melaksanakan UN akan diberikan kepada Sekolah dan Pemda, serta khusus untuk SMA Sederajat disampaikan ke PTN.

6. Sekolah yang memperoleh indeks integritas tertinggi akan memperoleh apresiasi dari Pemerintah.

7. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan kesetaraan ditetapkan Dinas Pendidikan Kab/Kota melalui rapat pleno dengan melibatkan perwakilan dari satuan pendidikan nonformal.

8. Setiap peserta didik wajib mengikutiUN MINIMAL satu kali.

9. Peserta didik dapat [tidak wajib] mengulang UN.

10. Setiap peserta UN menerima Sertifikat Hasil Ujian Nasional [SHUN].

11. Kelulusan siswa ditetapkan setelahsatuan pendidikan menerima hasil UN siswa yang bersangkutan.

Page 14: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Matriks Pemetaan Nilai UN dan Indeks Integritas UN

1

43

2 IIUN tinggiAngka UN tinggi

IIUN rendahAngka UN tinggi

IIUN rendahAngka UN rendah

IIUN tinggiAngka UN rendah

Rerata UN

Indeks Integritas Ujian Nasional

80

55

IIUN (Indeks Integritas Ujian Nasional) tingkat sekolah: tingkat persentase jawaban siswa yang tidak menunjukkan pola kecurangan. Kecurangan yang diukur adalah gabungan persentase contekmencontek antar siswa (kecurangan antar individu) dan persentasekeseragaman pola jawaban soal Ujian Nasional (kecurangan sistemik/terorganisir) dalam suatu sekolah.

IIUN tingkat kabupaten/kota: menunjukkan rata-rata IIUN tingkat sekolah di kabupaten/kota tersebut.IIUN dilaporkan dalam rentang indeks 0 sampai dengan 100; Indeks 0 menunjukkan integritas pelaksanaan UN yang paling rendah, dan 100

menunjukkan integritas pelaksanaan UN yang paling tinggi.

Page 15: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Hasil SMA/MA – IPA

Nilai UN Rendah

Integritas Tinggi

Integritas Rendah

23%32%14%25%

17%26%22%26%

10%7%5 %10%

50%35%58%39%

Integritas Tinggi

Integritas Rendah

15%21%9 %19%

23%37%25%34%

16%11%12%13%

46%31%54%35%

Nilai UN Tinggi

Integritas Tinggi

Integritas Rendah

25%28%-- --

11%15%-- --

16%23%-- --

41%41%-- --

SM Negeri SM Swasta

MA Negeri MA Swasta

Legenda:

Hasil SMA/MA – IPS Hasil SMK

Page 16: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Ilustrasi Perbandingan dalam Satu Propinsi

Kota Malang

Kab Malang

Kota Batu

Nilai UN Rendah

Integritas Tinggi

Integritas Rendah

Nilai UN Tinggi

Integritas Tinggi

Integritas Rendah

Rerata sekolahRerata Kabupaten/Kota

Page 17: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

Penumbuhan Budi Pekerti

Page 18: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Penumbuhan Budi PekertiPelaksanaan serangkaian kegiatan non kurikuler di sekolah yang bertujuan untuk menciptakaniklim sekolah menyenangkan bagi seluruh warga sekolah dan menumbuhkan budi pekerti anak bangsa.

IntraKurikuler01

NonKurikuler03

EkstraKurikuler02

Kegiatan & pembiasaan baik, pembentukan budaya sekolah.

Seringkali terlewat direncanakan secaraawas dan sengaja.

Page 19: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Diajarkan

Dibiasakan

Dilatih konsisten

Menjadi kebiasaan

Menjadi karakter

Menjadi budaya

Diajarkan tentang cara hidup bersih dan bahaya hidup kotor.

Dibiasakan membersihkan yang kotor dan membuang sampah pada tempatnya.

Diarahkan bila tidak dikerjakan, ditegur jika dilanggar.

Menjadi kebiasaan [tanpa disadari] membersihkan dan membuang sampah pada tempatnya.

Suka akan kebersihan dan merasa tidak nyaman melihat sampah tidak pada tempatnya.

Masyarakat yang berbudaya hidup bersih.

Alur PembudayaanContoh: hidup bersih

Page 20: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Referensi:Permendikbud 23/2015

Page 21: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

Sekolah Aman[Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan]

Page 22: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

84%siswa pernah

mengalami kekerasan di sekolah

45%siswa laki-laki

menyebutkan bahwa guru atau petugas

sekolah merupakan pelaku kekerasan

40%siswa usia 13-15 th melaporkan pernah

mengalami kekerasan fisik oleh teman sebaya

75%siswa mengakui pernah melakukan kekerasan

di sekolah

22%siswa perempuan

menyebutkan bahwa guru atau petugas

sekolah merupakan pelaku kekerasan

50%anak melaporkan

mengalami perundungan (bullying)

di sekolah

FAKTA

ICRW, 2015

ICRW, 2015

ICRW, 2015

ICRW, 2015

UNICEF, 2014

UNICEF, 2015Sumber: Ikhtisar Eksekutif Strategi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak 2016-2020 oleh Kemen-PPPA

Page 23: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Nawacita dan Arahan Presiden:Negara harus hadir memberi perlindunganpada anak, serta melakukan intervensiterhadap kekerasan.Selama ini belum ada intervensi khusus dari negara terhadap kejadian tindak kekerasan di lingkungan sekolah.§ Belum ada regulasi secara khusus dan tegas yang

mewajibkan negara hadir dalam mengatasi tindak kekerasan di lingkungan sekolah.

§ Belum ada kanal pelaporan dan perlindungan khusus bagi anak yang mengalami tindak kekerasan di lingkungan sekolah.

§ Belum ada usaha koordinasi antar pelaku dalam ekosistem pendidikan untuk saling mendukung dalam pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan sekolah.

Page 24: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Regulasi yang dibuat dengantegas mencantumkan sanksiuntuk pelaku tindak kekerasanatau pelaku pembiaran/ pengabaian tindak kekerasan.

Pemberian SanksiMengharuskan sekolah, guru, dan pemerintah daerah untuksecara sigap dan tertatamelakukan segala langkahpenanggulangan terhadaptindak kekerasan yang telahdan sedang terjadi.

PenanggulanganMengharuskan sekolah, guru, dan pemerintah daerah untukmenyusun langkah-langkahpencegahan tindak kekerasan, termasuk penyusunanprosedur anti kekerasan danpembuatan kanal pelaporan, berdasarkan pedoman yang diberikan oleh Kemdikbud..

Pencegahan

Komponen Pendekatan Penanganan Kekerasan

Selama ini penanganan dilakukan secara kasuistik, tidak terstuktur dan langsung masuk ke ranah hukum,tidak dipandang sebagai masalah pendidikan.Mengingat telah gentingnya masalah kekerasan di lingkungan pendidikan, maka urutan pendekatandimulai dari penanggulangan terlebih dahulu, lalu pemberian sanksi, baru pencegahan.

Page 25: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PENANGGULANGAN[baik di sekolah maupun dalam kegiatan luar yang dilakukan oleh sekolah]

• Melaporkan kepada orang tua/walisiswa setiap terjadi kekerasan, sertamelapor kepada dinas pendidikandan aparat penegak hukum dalam halyang mengakibatkan luka fisikberat/cacat/kematian;

• Melakukan identifikasi fakta kejadiandan menindaklanjuti kasus secaraproporsional sesuai tingkat kekerasan;

• Menjamin hak siswa tetapmendapatkan pendidikan.

• Memfasilitasi siswa mendapatkanperlindungan hukum atau pemulihan.

SEKOLAH

• Wajib membentuk tim adhocpenanggulangan yang independenuntuk melakukan tindakan awalpenanggulangan, juga berkoordinasidengan aparat penegak hukum. Tim inimelibatkan tokoh masyarakat, pemerhati pendidikan, dan/ataupsikolog;

• Wajib memantau dan membantu upayapenanggulangan tindak kekerasan olehsekolah;

• Menjamin terlaksananya pemberianhak siswa untuk mendapatkanperlindungan hukum, hakpendidikan, dan pemulihan yang dilakukan sekolah.

PEMERINTAH DAERAH

• Membentuk tim penanggulanganindependen terhadap kasus yang menimbulkan luka berat/cacatfisik/kematian atau yang menarikperhatian masyarakat

• Mengawasi dan mengevaluasipelaksanaan penanggulangan olehsekolah dan pemerintah daerah;

• Memastikan sekolah menindaklanjutihasil pengawasan dan evaluasi.

KEMENDIKBUD

Page 26: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SANKSI[jika guru/kepala sekolah terbukti menjadi pelaku, atau lalai, atau melakukan pembiaransehingga terjadi tindak kekerasan]

• Sanksi kepada Siswa: teguranlisan/tertulis (yang menjadi aspekpenilaian sikap di rapor danmenentukan kelulusan atau kenaikankelas), dan tindakan lain yang bersifatedukatif (seperti konselingpsikolog/guru BK).

• Sanksi kepada Guru dan TenagaKependidikannya: teguranlisan/tertulis (jika ringan), penguranganhak, pembebasan tugas, pemberhentian sementara/tetap darijabatan atau pemutusan hubungankerja (jika kejadian berulang/lukaberat/cacat fisik/kematian)

SEKOLAH

• Sanksi dari Pemda kepada Guru danTenaga Kependidikan (SekolahNegeri): teguran lisan/tertulis (jikaringan), penundaan ataupengurangan hak, pembebasantugas, pemberhentiansementara/tetap dari jabatan (jikakejadian berulang/luka berat/cacatfisik/kematian).

• Sanksi dari Pemda kepada Sekolah: pemberhentian bantuan, penggabungan (untuk sekolah negeri), penutupan sekolah.

PEMERINTAH DAERAH

• Merekomendasikan penurunan level akreditasi sekolah;

• Pemberhentian bantuan(pengurangan tunjangan profesi guru, tunjangan kinerja, dll) à kepada kepalasekolah, guru;

• Merekomendasikan pemberhentianguru, kepala sekolah, kepada Pemdaatau yayasan;

• Merekomendasikan kepada Pemdauntuk melakukan langkah-langkah tegasterhadap permasalahan berulang(misal: penutupan sekolah, relokasi, penggabungan, dll)

KEMENDIKBUD

Catatan: berbagai sanksi di atas tidak menghapus sanksi pada peraturan perundang-undangan.

Page 27: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PENCEGAHAN[baik di sekolah maupun dalam kegiatan luar yang dilakukan oleh sekolah]

• Wajib memasang PAPAN INFORMASI tindak kekerasan di serambi sekolah yang mudah dilihat dan memuat informasi untuk pelaporan serta permintaan bantuan.

• Guru/kepsek wajib segera melaporkan kepada orangtua/wali jika ada dugaan/gejala kekerasan;

• Menyusun, mengumumkan dan menerapkan Prosedur Operasi Standar (POS) à berisi langkah-langkah wajib warga sekolah untuk mencegah tindak kekerasan;

• Membentuk tim pencegahan kekerasan: dari unsur guru, siswa dan orangtua;

• Bekerjasama dengan lembaga psikologi, pakar pendidikan dan organisasi keagamaan untuk kegiatan yang bersifat edukatif.

SEKOLAH

• Membentuk Gugus Pencegahan Tindak Kekerasan (permanen) yang terdiri dari: guru, tenaga kependidikan, perwakilan komite sekolah, organisasi profesi psikolog, perangkat daerah pemda setempat, tokoh masyarakat/agama;

• Mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan tugas gugus pencegahan.

• Bekerjasama dengan aparat keamanan dalam melakukan sosialisasi pencegahan kekerasan;

• Melakukan pemantauan setiap enam bulan terhadap upaya sekolah dalam mencegah dan menanggulangi tindak kekerasan, serta mengumumkan secara terbuka hasil pemantauan.

PEMERINTAH DAERAH

• Membuat kanal informasi dan pengaduan melalui sekolahaman.kemdikbud.go.id yang berisi informasi terkait tindak kekerasan yang terjadi di sekolah-sekolah, juga layanan pengaduan.

• Menetapkan panduan untuk gugus tugas pencegahan, panduan penyusunan POS untuk sekolah.

• Memastikan sekolah dan pemerintah daerah telah melakukan upaya pencegahan.

KEMENDIKBUD

Page 28: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

HAL LAIN YANG DIATUR• KEMDIKBUD MEMBUKA KANAL INFORMASI DAN PENGADUAN:

website http://sekolahaman.kemdikbud.go.id, email ke [email protected], telp/sms/fax. Di dalam situs tersebut, Kemdikbud juga menyediakan dashboard untuk informasikepada masyarakat tentang data tindak kekerasan terhadap siswa.

• PERLINDUNGAN TERHADAP PELAPOR:Sekolah tidak dapat menuntut secara hukum atau memberikan sanksi kepada pelapor tindakkekerasan, kecuali laporan tersebut tidak benar berdasarkan hasil penilaian oleh guguspencegahan/tim penanggulangan.

• PENGALOKASIAN ANGGARAN OLEH PEMDA:untuk pelaksanaan gugus pencegahan dan tim penanggulangan.

• KEANGGOTAAN TIM PENANGGULANGAN:terdiri dari unsur tokoh masyarakat, pemerhati pendidikan, dan/atau psikolog yang dapatberasal dari luar daerah untuk menjaga independensi.

Page 29: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Kawal sekolah aman!SMAN 8 Tangerang Selatan

Kontak pelaporan dan permintaan bantuan:• Telp SMAN 8 Tangerang Selatan: 021-7445375• Telepon Dinas Pendidikan Kota Tangsel: 021-75875168• Telepon Polsek Kec. Ciputat: 021-7492187• Telepon Polres Kota Tangsel: 021-__________• Laman pengaduan http://sekolahaman.kemdikbud.go.id• SMS Kemdikbud : 0811-976-929• Telepon Kemdikbud: 021-5790-3020 atau 021-570-3303• Email Kemdikbud: [email protected]

Jangan diamkan aksi kekerasan seperti penganiayaan, pelecehan, perpeloncoan, perundungan, pemerasan, dan tindak kekerasan lainnya, terjadi dan mencemari sekolah kita.

Contoh papan informasi sekolah aman diletakkan di serambi sekolah

80 cm

120 cm

Page 30: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Panduan bagi Orangtua dan Guru untukBicara pada Anak/Siswa tentang Kejahatan Terorisme

Page 31: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

Neraca Pendidikan Daerah

Page 32: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Contoh Neraca Pendidikan Daerah – Provinsi

44,51

45,12

46,79

46,82

46,97

47,58

47,75

47,80

48,26

48,35

48,57

48,77

48,83

48,90

48,95

49,06

49,83

50,41

50,53

51,55

51,93

52,20

52,38

53,15

54,68

54,72

55,06

55,13

56,13

56,73

58,44

59,10

62,58

Maluku

Aceh

Sultra

Sulbar

NTT

Papua Barat

Sulteng

Papua

Sulut

Kalteng

Sumsel

Jambi

Gorontalo

NTB

Sumut

Sulsel

Lampung

Kalbar

Bengkulu

Riau

Kaltara

Banten

Kaltim

Kalsel

Sumbar

Kepri

Jabar

Babel

Bali

Jatim

DKI

Jateng

DIY

10,62

7,63 7,15 6,945,78 5,50 5,11

4,43 4,43 4,423,28 3,18 2,95

2,36 2,31 2,20 2,09 2,03 2,02 1,93 1,87 1,86 1,78 1,72 1,61 1,50 1,50 1,28 1,09 0,97 0,70 0,50 0,45

56,75

61,28

68,06

76,81

78,39

Papua

Papua Barat

Bengkulu

DIY

DKI

T

Pembiayaan Pendidikan

Alokasi untuk Pendidikandalam APBD (Persentase)

Alokasi APBD untuk PendidikanPer Siswa/Tahun

Perbandingan Sumber : PDSPK 2015

Sumber : Ditjen GTK 2015

Guru

Jumlah Siswa

Sumber : PDSPK 2015

Sumber : BPKLN 2015

Satuan Pendidikan

Sumber : BAN – S/M 2015Sumber : PDSPK 2015

Anggaran Pendidikan

Rerata Uji Kompetensi Guru 2015Guru Berijasah D4/S1 Dan Guru Bersertifikasi

NERACA PENDIDIKAN DAERAHPROVINSI BENGKULU

2015

Rerata Indeks IntegritasUjian Nasional 2015

Rerata Ujian Nasional 2015Total APBD

/siswa/tahun

Kondisi Sarana dan Prasarana

dari Total APBD

Persentase Penduduk Tuna Aksara Tahun 2014

Neraca Pendidikan Daerah (NPD) ini disusun oleh Kementerian Pendidikandan Kebudayaan untuk memberikan gambaran mutakhir tentang kondisipendidikan pada suatu daerah. Diharapkan agar NPD ini dapatdimanfaatkan oleh para pengambil keputusan dan pemangku kepentingan,baik di pusat maupun di daerah, sebagai acuan dalam menentukan prioritaspembangunan pendidikan. Selain itu, NPD dapat dimanfaatkan masyarakatluas untuk berkontribusi penuh dalam memberikan solusi atas berbagaipersoalan pendidikan demi mewujudkan pendidikan yang bermutu,terjangkau, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Selamatberkarya untuk masa depan yang lebih baik.

Salam hangat,Anies Baswedan

Sumber : Ditjen PAUD Dikmas 2015

Sumber : PDSPK 2015

Sumber : Ditjen GTK 2015

Diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan KebudayaanJalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270, Telepon 021-5711144

Januari 2016

Nasional3,7%

Sumber : Puspendik 2015

APBD

APBN

guru

sekolah

TerakreditasiA =

orang

Sekolah

M

Rata-Rata Lama Sekolah

Harapan Lama Sekolah

Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2014

Nasional68.90

Urutan ke dari 34 Provinsi

Sumber : BPS 2015

Tahun

Tahun

M

Persentase Angka Partisipasi Murni 2015

Orang

Rerata Uji Kompetensi Guru Per Jenjang 2015

Nasional53,02

UKG

siswa anak usia7-18 tahun

TerakreditasiA =

TerakreditasiA =

TerakreditasiA =

Guru : Siswa

Kelas : Siswa

Akreditasi

57,1

55,0

59,2

63,0

56,3

TK SD SMP SMA SMK

61,865,3

57,862,2

50,057,0

44,451,8

SMP SMA IPA SMA IPS SMKNasional Bengkulu

63,28

73,69

Nasional Bengkulu

96,0%

79,4%

62,5%

4,0%

20,6%

37,5%

SD SMP SM

Persentase Anak Bersekolah Berdasarkan APM

1.752 230 643 160

545 156 447 69

6.297 647 2.119 458

966 246

596 92

839 67 244 75 85 27

15 4

Ruang Kelas RuangPendukung

Ruang Kelas RuangPendukung

Ruang Kelas RuangPendukung

Ruang Kelas RuangPendukung

SD SMP SMA SMK

Rusak Berat

Rusak Ringan

Baik

A

5,8%

B

34,8%

C

39,1%

Belum

20,3%

SD

A

13,9%

B

30,7%

C

30,2%

Belum

25,2%

SMP

A

5,8%

B

30,2%

C

22,1%

Belum

41,9%

SMK

A

37,5%

B

35,9%

C

17,2%

Belum

9,4%

SMA

161

267

27.720

27.720

426.674

426.674

1.989

1.989

7,15% Rp378.422

26.391 2,20 %

50,53

20

12,01

7,05

410.140

5,8% 13,9%

37,5% 5,8%

1.358 417

128 86

50%39% 35%

25%

28% 47% 60%68%

23%14%

5% 7%

SD SMP SMA SMK

Sertifikasi Kualifikasi Belum Kualifikasi

1.369.889 621.011 447.030

SD SMP SMA SMK

1 : 14 1 : 11 1 : 11 1 : 9

1 : 31 1 : 40 1 : 30 1 : 24

2,26

0,84%

1,31%

1,56%

1,57%

1,69%

1,82%

1,85%

2,56%

2,58%

3,20%

3,26%

3,45%

3,50%

3,69%

4,01%

4,35%

5,41%

6,71%

6,73%

6,79%

7,00%

7,15%

7,70%

8,12%

8,33%

Papua

Papua Barat

NTT

NTB

Jabar

Jatim

Jateng

Kaltara

Sumut

Sulut

Sumsel

Kaltim

Sultra

Banten

Bali

Sulteng

Malut

Lampung

Gorontalo

DIY

Maluku

Bengkulu

Jambi

Kepri

Kalsel

36.700

41.500

44.800

49.500

59.300

64.500

121.900

123.700

135.600

164.800

165.400

182.600

188.800

315.300

358.600

361.900

377.100

378.400

393.400

405.200

432.300

445.100

500.700

551.800

782.800

NTT

NTB

Jabar

Jateng

Jatim

Sumut

Sumsel

Sultra

Banten

Sulut

Papua

Sulteng

Lampung

Malut

Maluku

Jambi

Gorontalo

Bengkulu

Papua Barat

DIY

Kaltim

Kaltara

Bali

Kalsel

Kepri

47,18

51,53

52,76

52,88

53,08

53,4

54,94

55,27

55,86

56,12

Kab. Kaur

Kab. Seluma

Kab. Bengkulu Tengah

Kab. Rejang Lebong

Kab. Muko-Muko

Kab. Bengkulu Selatan

Kab. Kepahiang

Kab. Lebong

Kab. Bengkulu Utara

Kota Bengkulu

Page 33: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

M

Pembiayaan Pendidikan

Alokasi untuk Pendidikandalam APBD (Persentase)

Alokasi APBD untuk PendidikanPer Siswa/Tahun

Perbandingan Sumber : PDSPK 2015 (dalam verifikasi)

Sumber : Ditjen GTK 2015

Guru

Jumlah Siswa

Sumber : PDSPK 2015 (dalam verifikasi)

Sumber : BPKLN 2015

Satuan Pendidikan

Sumber : BAN – S/M 2015

Anggaran Pendidikan

Rerata Uji Kompetensi Guru 2015

Guru Berijasah D4/S1 Dan Guru Bersertifikasi

NERACA PENDIDIKAN DAERAH

2015

Rerata Indeks IntegritasUjian Nasional 2015

Rerata Ujian Nasional 2015Total APBD

/siswa/tahun

Kondisi Sarana dan Prasarana

dari Total APBD

Persentase Penduduk Tuna Aksara Tahun 2014

Neraca Pendidikan Daerah (NPD) ini disusun oleh Kementerian Pendidikandan Kebudayaan untuk memberikan gambaran mutakhir tentang kondisipendidikan pada suatu daerah. Diharapkan agar NPD ini dapatdimanfaatkan oleh para pengambil keputusan dan pemangku kepentingan,baik di pusat maupun di daerah, sebagai acuan dalam menentukan prioritaspembangunan pendidikan. Selain itu, NPD dapat dimanfaatkan masyarakatluas untuk berkontribusi penuh dalam memberikan solusi atas berbagaipersoalan pendidikan demi mewujudkan pendidikan yang bermutu,terjangkau, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Selamatberkarya untuk masa depan yang lebih baik.

Salam hangat,Anies Baswedan

Sumber : Ditjen PAUD Dikmas 2015

Sumber : PDSPK 2015 (dalam verifikasi)

Sumber : Ditjen GTK 2015

Diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan KebudayaanJalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270, Telepon 021-5711144

Januari 2016

Nasional3,7%

Sumber : Puspendik 2015

APBD

APBN

guru

sekolah

Terakreditasi

A =

orang

Sekolah

M

Rata-Rata Lama Sekolah

Harapan LamaSekolah

Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2014

Nasional

68,90

Urutan ke dari 10 Kab/Kota

Sumber : BPS 2015

Tahun

Tahun

M

Persentase Angka Partisipasi Murni 2015

Orang

Rerata Uji Kompetensi Guru Per Jenjang 2015

UKG

siswa anak usia7-18 tahun

Terakreditasi

A =

Terakreditasi

A =

Terakreditasi

A =

Guru : Siswa

Kelas : Siswa

Akreditasi

Sumber : PDSPK 2015 (dalam verifikasi)

Provinsi

Nasional53,02

KAB. BENGKULU UTARA

973

44,3

287

4.330

62.274 57.399

50,53

318

0,10%

1,36%

2,70%

3,80%

4,01%

4,07%

4,55%

Kab. Rejang Lebong

Kab. Bengkulu Selatan

Kab. Seluma

Kota Bengkulu

Kab. Bengkulu Tengah

Kab. Muko-muko

Kab. Bengkulu Utara

4,6% 16.000

299.000

503.700

510.100

698.600

711.000

1.049.900

Kab. Rejang Lebong

Kab. Bengkulu Selatan

Kota Bengkulu

Kab. Seluma

Kab. Muko-muko

Kab. Bengkulu Utara

Kab. Bengkulu Tengah

Rp711.000

3,52 3,082,45 2,31 2,22 2,01 1,94 1,48

1,020,33

Kab. BengkuluUtara

Kab. BengkuluTengah

Kab. Kepahiang Kab. Seluma Kab. Muko-muko

Kab. RejangLebong

Kab. Lebong Kab. BengkuluSelatan

Kab. Kaur Kota Bengkulu

3.877 3,5 %

4.330

42% 33% 29% 30%

39% 56% 67% 63%

20% 11% 4% 7%

SD SMP SMA SMKSertifikasi Kualifikasi Belum Kualifikasi

55,9

50,851,7

56,1

51,5

TK SD SMP SMA SMK

62.274

95,5% 89,1%

59,5%

4,5% 10,9%

40,5%

SD SMP SM

Persentase Anak Bersekolah Berdasarkan APM36.838 14.333 11.103

61,8 65,357,8 62,2

50,057,0

44,4 51,850,4

55,1 51,2 54,8

SMP SMA IPA SMA IPS SMK

Nasional Bengkulu Kab. Bengkulu Utara

63,28

73,69 70,46

Nasional Bengkulu Kab. BengkuluUtara

318

23331 98

16

72 1764

7

105686 283

70

107 2574

16

141 13 62 15 17 610 0

RuangKelas

RuangPendukung

RuangKelas

RuangPendukung

RuangKelas

RuangPendukung

RuangKelas

RuangPendukung

SD SMP SMA SMK

Rusak Berat

Rusak Ringan

Baik

62,9463,75

67,2768,28

76,49

Kab. Seluma

Kab. Kaur

Kab. Bengkulu Utara

Kab. Bengkulu Selatan

Kota Bengkulu

3

12,78

7,8

47,31

47,5

49,69

49,75

50,38

50,54

50,6

51,21

51,28

53,39

Kab. Seluma

Kab. Kaur

Kab. Bengkulu Selatan

Kab. Bengkulu Tengah

Kab. Muko-Muko

Kab. Lebong

Kab. Rejang Lebong

Kab. Bengkulu Utara

Kab. Kepahiang

Kota Bengkulu

51,21

SD SMP SMA SMK

1 : 13 1 : 10 1 : 11 1 : 9

1 : 31 1 : 42 1 : 32 1 : 30

4,0% 14,7%

53,3% 9,1%

A4,0%

B38,8%

C42,0%

Belum15,2%

SD

A14,7%

B33,8%C

29,4%

Belum22,1%

SMP

A53,3%B

33,3%

C13,3%

SMA

A9,1% B

9,1%

C27,3%

Belum54,5%

SMK

224 68

15 11

Contoh Neraca Pendidikan Daerah – Kabupaten/Kota

Page 34: Paparan MenteriPendidikan dan · PDF filedata, riset dan bukti lapangan. ... § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. ... Sumber: Ikhtisar

Terima Kasih