26
Infark Miokard dengan Elevasi ST Wahyu Ardiyanti 102011172 F3

PBL 19 - Infark Miokard STEMI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

stemi

Citation preview

Infark Miokard dengan Elevasi ST

Wahyu Ardiyanti102011172

F3

Skenario 3Nn. B 50 tahun datang diantar keponakannya

ke UGD RS UKRIDA dengan keluhan nyeri pada dada kiri menjalar ke lengan kiri yang muncul tiba-tiba 3 jam yang lalu, nyeri sedikit berkurang saat istirahat namun terus menerus muncul kembali dan semakin memberat. Pasien sebelumnya juga perna merasakan nyeri dada kiri namun tidak terlalu sakit dan hanya sekitar 5 menit saja. Pasien tidak demam dan tidak batuk.

Anamnesisidentitas pasienKeluhan utamaKeluhan penyertaRiwayat penyakit sekarangRiwayat menggunakan obatRiwayat penyakit dahulu pasienRiwayat penyakit keluargaRiwayat ekonomi-sosial

Pemeriksaan FisikKeadaan U

mum

• Compos mentis

TTV

• TD 110/90 mmHg - HR 100x/menit, • RR 20x/menit - T 36,30C,

IPPA

• DBM

EKG• 10 menit pertama• Gelombang Q yang besar

: jaringan yang mati• Elevasi segmen ST :

injuri• Inversi gelombang T :

iskemia.

Laboratorium• Darah lengkap (leu, LED

>>)• CK/ CKMB >> 3jam• cTn >> 2jam• Mioglobin >> 1jam• LDH >> 24-48jam • SGOT >> 12jam• CRP

Differential DiagnosisIMA tanpa elevasi ST (NSTEMI)Gelombang T negatif dan bisa terjadi deviasi

maupun depresi segmen ST. Dan terdapat nekrosis miokard berupa peningkatan biomarker jantung. Dapat hilang jika dalam pemberian nitrat.

Differential DiagnosisUnstable Angina Pectoris (UAP)UAP dapat sembuh jika diberikan nitrat.

Ditemukan ST-segmen depresi dan gelombang T negatif kurang dari 2 mm. Troponin I dan Troponin T positif dalam 24jam menunjukkan adanya mionekrosis. CKMB tidak spesifik.

Differential DiagnosisStable Angina Pectoris (SAP)Terjadi sewaktu arteri koroner yang

arterosklerotik tidak dapat berdilatasi untuk meningkatkan aliran darah saat terjadi peningkatan kebutuhan oksigen

Dapat terjadi pada kerja ringan (olahraga, naik tangga)

Pencetus: dingin + kerja, stressNyeri dada menghilang dengan istirahat

Working DiagnosisIMA dengan elevasi ST

keluhan nyeri dada, yang hampir setengah kasus terjadi akibat aktivitas fisik berat, stress emosi, penyakit medis atau bedah. Dirasakan pada saat pagi hari dalam beberapa jam setelah bangun tidur. Nyeri dada merupakan petanda awal dalam kelainan utama ini.

EtiologiSTEMI adalah rusaknya bagian otot jantung

secara permanen akibat insufisiensi aliran darah koroner oleh proses degeneratif maupun di pengaruhi oleh banyak faktor dengan ditandai keluhan nyeri dada, peningkatan enzim jantung dan ST elevasi  pada pemeriksaan EKG.

Faktor Resiko yang Dapat Dimodifikasi

MerokokKonsumsi alkoholInfeksiHipertensi sistemik. Penyakit DiabetesKurang olahragaObesitas dan dislipidemia

Faktor Resiko yang Tidak Dapat DimodifikasiUsiaJenis KelaminRiwayat KeluargaRASGeografiKelas sosial

EpidemiologiDi Amerika Serikat, ±1,5 juta infark miokard

terjadi setiap tahunnya.Mortalitas karena infark akut ±30%, dengan

lebih separuh dari kematian terjadi sebelum pasien / penderita masuk rumah sakit.

Harapan hidup sesudah perawatan di rumah sakit meningkat selama dua dekade terakhir, tambahan 5 – 10% pasien yang selamat meninggal pada tahun pertama sesudah infark miokard.

Patofisiologi

Patofisiologi

Gejala KlinikMuka pucatDistensi vena jugularis umumnya terdapat pada

infark ventrikel kanan.Ektremitas biasanya terasa dinginVolume dan denyut nadi cepat, tapi pada kasus

infark miokard berat nadi menjadi kecil dan lambat. Bradikardi dan aritmia juga sering dijumpai.

Gejala KlinikNyeri dada di daerah sternum, tetapi bisa menjalar ke

dada kiri atau kanan, ke rahang, ke bahu kiri dan kanan dan pada satu atau kedua tangan lebih intensif dan menetap (>30 menit)

Lokasi : substernal, retrosternal, dan prekordial.Sifat nyeri : rasa sakit seperti ditekan, rasa terbakar,

ditindih benda berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir.

Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat atau obat nitrat.

Pencetus : latihan fisik, stress emosi, udara dinginmual muntah, sulit bernafas, keringat dingin, cemas.

KomplikasiDisfungsi ventricularGagal jantung.Syok kardiogenikInfark ventrikel kananAritmia pasca infarkPerikarditisIMA yang kambuh kembali

PenatalaksanaanOksigenNitroglycerinEKGAnalgesik Kuat MorphinBeta BlockerAngiotensin-Converting Enzyme (ACE)

InhibitorsObat antikoagulanTerapi Reperfusi

PenatalaksanaanNon-FarmakologiIstirahat TotalDiet

Penatalaksanaan LainAngioplastimembuka arteri koroner yang tersumbat dengan balon

dan dapat diletakan tabung kecil (stent) dalam arteri yang tersumbat sehingga menjaganya tetap terbuka. Beberapa stent biasanya dilapisi obat-obatan yang mencegah terjadinya bendungan ulang pada arteri.8

CABG (Coronary Artery Bypass Grafting)arteri atau vena diambil dari bagian tubuh lain

kemudian disambungkan untuk membentuk jalan pintas melewati arteri koroner yang tersumbat → menyediakan jalan baru untuk aliran darah yang menuju sel-sel otot jantung.

PrognosisPrognosis lebih buruk pada wanita,

bertambahnya usia, meningkatkan disfungsi ventrikel, disritmia ventrikel dan infark berulang, keterlambatan dalam reperfusi, remodelling LV, infark anterior, jumlah lead menunjukkan elevasi ST, blok cabang berkas dan tekanan darah sistolik kurang dari 100 mm dengan takikardia lebih besar dari 100 per menit.

PrognosisPrognosis lebih baik berhubungan dengan

reperfusi awal, infark dinding inferior, pengobatan jangka pendek dan jangka panjang dengan beta-blocker, aspirin, statin dan ACE inhibitor. Lanjut Usia pasien dengan MI akut pada peningkatan risiko komplikasi dan harus ditangani secara agresif.

PrognosisKelas Definisi Mortalitas (%)

I Tidak ada tanda gagal jantung kongestif 6

II Gagal jantung + S3 + ronkhi basah 17

III Edema paru 30-40

IV Syok kardiogenik 60-80

KesimpulanIbu umur 50 tahun dengan keluhan nyeri pada dada

kiri menjalar ke lengan kiri yang muncul tiba-tiba 3jam yang lalu, nyeri sedikit berkurang saat istirahat namun terus menerus muncul kembali dan semakin memberat ini mengalami Infark Miokard dengan elevasi ST.