PBL BLOK 15 varicella(1).docx

Embed Size (px)

Citation preview

PendahuluanVaricella atau cacar air atau chicken pox merupakan salah satu kelainan kulit yang paling seirng dialami terutama pada anak-anak. Penyebab kelainan kulit ini adalah virus poks (pox virus).Dikenal 2 tipe virus yang hampir identic,tetapi menyebabkan 2 tipe variola,yaitu variola mayor dan variola minor (alastrim).Penyakit ini menyebar secara kosmopolit,dan transmisinya secara aerogen.Masa penularannya lebih kurang 7 hari dihitung dari timbulnya gejala kulit. Gejala klinis berupa demam yang tidak terlalu tinggi,malese dan nyeri kepala.Kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam beberapa jam berubah menjadi vesikel dengan bentuk seperti tetesan embun.Vesikel akan berubah menjadi pustule dan menjadi krusta.Pada tubuh,penyebarannya dapat terjadi secara sentrifugal.Namun penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin yang tepat dan baik.Akhir kata,semoga makalah ini bermanfaat.Terimakasih.

ISI Anamnesis Anamnesis sangat diperlukan untuk dapat meletakkan diagnosis dari suatu penyakit. Anamnesis pada kasus ini dapat di lakukan secara autoanamnesis atau langsung bertanya kepada pasien tersebut.Hal-hal yang dapat di tanyakan adalah :1.Apakah keluhan utama pasien tersebut ?2.Kapan pertama kali pasien memperhatikan adanya ruam?3.Dimanakah leyaknya? Apakah terasa gatal? Adakah pemicu lain seperti obat-obatan?4.Di mana letak benjolan? Apakah terasa gatal ? Apakah berdarah? Apakah bentuk,ukuran,warnanya berubah? 5.Adakah benjolan ditempat lain?6.Bagaimana perubahan warna yang terjadi,contohnya terjadi pigmentasi,pucat? Sudah berapa lama?7.Apakah gejala penyerta yang menunjukkan adanya kondisi medis sistemik misalnya penurunan berat badan.8. Apakah pasien memiliki riwayat alergi obat?9.Adakah riwayat penyakit kulit atau atopi dalam keluarga?10.Apakah riwayat pekerjaan pasien?11.Apakah menggunakan produk pembersih baru,hewan peliharaan baru,dan lain-lain?12.Apakah pajanan pada penyakit infeksi seperti cacar air?Hal-hal diatas merupakan hal-hal yang harus ditanyakan untuk mendapatkan diagnosis pembanding dan pada akhirnya mendapatkan diagnosis pasti dari sebuah penyakit.1

Pemeriksaan Untuk pemeriksaan pada cacar air,dapat kita lakukan 2 jenis pemeriksaan fisik ,yaitu inspeksi dan palpasi.a.Inspeksi Kita lihat apakah ada kelainan kulit yang ditemukan seperti ruam,ulkus,benjolan,dan sebagainya : Makula : daerah perubahan kulit berbatas tegas dengan kulit normal tanpa tonjolan atau lekukan kulit disekitarnya. Papula : lesi menonjol padat berdiameter < 0,5 cm Plak : penonjolan diatas permukaan kulit yang mengenai area permukaan yang relative besar dibandingkan dengan tingginya. Pustula : penonjolan kulit berbatas tegas yang berisi eksudat purulent. Vesikula/bulla : lesi menonjol berbatas tegas yang berisi cairan.Memiliki diameter , 0,5 cm sedangkan bulla berdiameter > 0,5 cm. Ulkus : lesi yang menunjukkan kerusakan epidermis dan dermis Kista : rongga terturup yang berisi cairan atau bahan semi padat. Skuama : lapisan deskuamasi stratum korneum Krusta : serum,darah,atau eksudat purulen yang mongering. Erosi : daerah lekukan berbatas tegas akibat hilangnya epidermis Likenifikasi : penebalan kulit akibat sering digaruk yang menyebabkan semakin jelasnya garis-garis kulit normal. Atrofi : akibat berkuragnya jaringan ikat dermal Parut : lesi yang terbentuk akibat kerusakan dermal Ekskoriasi : ekskavasi superfisial epidermis akibat garukan Fisura : celah kulit berupa garis yang terasa nyeri.1,2Kemudian kita lakukan pemeriksaan fisik yang kedua,yaitu palpasi :

Palpasi lesi dilakukan untuk mengetahui suhu,mobilitas,nyeri tekan dan juga kedalaman.Periksa juga apakah pembesaran kelenjar getah bening yang merupakan drainase.

Pemeriksaan PenunjangVaricella memiliki persamaan dengan HSV.Untuk itulah kita perlu melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk membedakan keduanya maupun dengan kelainan kulit lainnya.Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut dapat berupa : kultur virus,mikroskop electron,dan juga pemeriksaan serologi yang dapat mendukung.2

DiagnosisDalam kasus ini di temukan beberapa hal yang dapat menentukan diagnosis utama atau working diagnosis dengan diagnosis pembanding.Tentu saja ini didapatkan dari anamnesis dan juga pemeriksaan,yaitu pemeriksaan fisik seperti inspeksi dan juga palpasi.Pada pemeriksaan didapatkan pada badan pasien muncul vesikel-vesikel sejak 1 hari yang lalu,pasien juga mengalami flu dan demam ringan,vesikel-vesikel dirasakan gatal dan semakin banyak.Pada pemeriksaan dermatologis tampak vesikel-vesikel berukuran miliar generalisata.

Didapatkan Diagnosis: 1. Herpes zoster2.Variola3.Impetigo bullosa 3

Etiologi 1.Herpes zoster Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa.Memiliki sinonim dampa atau cacar ular.Virus ini berdiam di ganglion posterior susunan saraf tepi dan ganglion kranialis.Daerah yang paling sering terkena adalah daerah torakal,walaupun daerah-daerah lainnya juga tidak jarang mengalami kelainan kulit ini.Pada susunan sarat pusat,kelainan ini lebih sering dikarenakan struktur ganglion kranialis memumgkinkan hal tersebut.Herpes zoster oftalmikus disebabkan oleh infeksi cabang pertaman nervus trigeminus,sehingga menimbulkan kelainan pada mata,disamping itu juga cabang kedua dan ketiga menyebabkan kelainan kulit pada daerah persarafannya.Sindrom Ramsay Hunt diakibatkan oleh gangguan nervus fasialis dan optikus sehingga menimbulkan gejala paralisis otot muka,kelainan kulit yang sesuai dengan tingkat persarafan,tinitus,vertigo,gangguan pendengaran,nistagmus,dan juga nausea,juga terdapat gangguan pengecapan.Herpes zoster generalisata terutama terjadi pada orang tua atau pada orang yang kondisi fisiknya sangat lemah,misalnya pada penderita limfoma malignum2.VariolaPenyebab kelainan kulit ini adalah virus poks (pox virus).Dikenal 2 tipe virus yang hampir identic,tetapi menyebabkan 2 tipe variola,yaitu variola mayor dan variola minor (alastrim).Perbedaan kedua tipe virus tersebut adalah bahwa virus ini yang menyebabkan variola mayor bila diinokulasikan pada membrane korioalantoik tumbuh pada suhu 38-38,5C,sedangkan yang menyebabkan variola minor tumbuh pada suhu dibawah 38C.Virus ini sangat stabil pada suhu ruangan,sehingga dapat hidup diluar tubuh selama berbulan-bulan.

3.Impetigo bulosa Nama lain salah satu dari kelainan kulit ini adalah cacar monyet.Biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus.Tempat predileksinya adalah : ketiak,dada,punggung.

Gejala Klinis Varicella Demam yang tidak terlalu tinggi,malese dan nyeri kepala.Kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam beberapa jam berubah menjadi vesikel dengan bentuk seperti tetesan embun.Vesikel akan berubah menjadi pustule dan menjadi krusta.Penyebarannya terutama di daerah badan,dan kemudian menyebar secara sentrifugal ke muka dan ekstremitas,selaput lendir mata,mulut,dan saluran napas bagian atas.4

EPIDEMIOLOGI1.Herpes zoster Penyebarannya merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah pederita mendapat varisela.Ada juga pendapat yang menyatakan kemungkinan transmisi virus secara aerogen dari pasien yang sedang menderita varisela atau herpes zoster.Kadang-kadang berlangsung subklinis.

2. VarioilaPenyebaran penyakit ini kosmopolit,tetapi pada daerah tertentu memberi insidens yang tinggi,misalnya di Amerika Tengah dan Selatan,Hindia Barat,dan Timur Jauh.Namun dengan adanya vaksinasi yang teratur dan terorganisasi,maka insidens ini pun menurun dan sejak tahun 1984,WHO menyatakan seluruh dunia telah bebas penyakit ini.Namun kita harus tetap waspada terhadap munculnya kembali penyakit ini.

3.Impetigo bulosaPemindahan S.aureus biasanya terjadi dengan kontak langsung atau dengan penyebaran partikel-partikel berat melebihi jarak 6 kaki atau kurang.Lazim ada autoinfeksi dan infeksi minor seperti pustule mungkin merupakan sumber penyebaran.Lebih banyak terjadi pada neonates.4

PenatalaksanaanPenatalaksanaan dapat dibagi menjadi dua,yaitu : 1.Non medica mentosa.Hindari kontak dengan orang yang mengalami varicella,terutama pada ibu hamil dan juga neonates karena mereka sangat rentan dengan penyakit ini yang dapat menular lewat angin.

2.Mentosa.Untuk pilihan obat dapat menggunakan asiklovir terutama pada bayi.Dosisnya 80mg/kg/24 jam,diberikan sebanyak 20 mg/kg setiap 6 jam.Lokal diberikan bedak yang ditambah dengan zat anti gatal (mentol,kamfora) untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini serta menghilangkan rasa gatal.Dapat pula diberikan obat-obat antivirus V.Z.I.G (Varicella zoster immunoglobuline) untuk mencegah atau meringankan varicella,diberikan intramuscular dalam 4 hari setelah terpajan.5

Prognosis Prognosis dubai,yaitu bisa menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk.Akan menjadi buruk jika pasien penderita cacar air juga mengalami komplikasi meningitis.Hal ini dapat mengancam jiwa pasien.Namun jika tidak terdapat infeksi sekunder,maka pasien dapat sembuh total.5

Komplikasi Pneumonia varicella-zosster merupakan komplikasi cacar air dan harus mendapat perhatian khusus terutama jika terjadi pada ibu hamil dan jika semakin memberat.Harus segera mendapat tindakan medis.Dapat juga terjadi meningitis,hepatitis,karditis,otitis,dan kelainan darah.6

PencegahanVaricella dapat dicegah dengan vaksin varicella.Vaksin ini dapat diberikan pada anak atau orang dewasa,dan efektivitasnya sagat tinggi dalam mencegah infeksi.7

KesimpulanHipotesis diterima.Laki-laki berusia 16 tahun tersebut mengalami varicella,dengan gejala klinis demam yang tidak terlalu tinggi,timbulnya papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam dapat berubah menjadi vesikel dengan bentuk khas berupa tetesan embun.Penyebaran terutama terjadi di daerah badan dan menyebar secara sentrifugal ke muka dan ekstremitas.Penangan yang tepat akan sangat membantu,sehingga penderita tidak mengalami komplikasi penyakit lainnya.

Daftar Pustaka1.Gleadle Jonathan.At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik.Jakarta:Erlangga;2007.h.143.2.Davey Patrick.At a Glance Medicine.Jakarta:Erlangga;2006.h.4093.Elisabeth J Corwin.Buku Saku PatofisiologiJakarta:EGC;2009.h.122.4.Deglin,Judith Hopfer.Pedoman Obat untuk Perawat.Jakarta:EGC;2004.h. 8.5.Mohlan H.Jelf,Robert.Major Diagnosis Fisik.Jakarta:EGC;2005.h.94.6.Amanda Sulivan,Lucy Kean,Alison Cryer.Pemeriksaan Antenal.Jakarta:EGC;2009.h.143.7.Gruesdemann,Barbara J.Buku Ajar Keperawatan Perioperatif.Jakarta:EGC;2005.h.597.