4
Pemeriksaan Fisik Tujuan dari pemeriksaan fisik adalah untuk mengidentifikasi faktor pencetus dan kondisi lain sebagai konsekuensi dari PJK. Hipertensi tak terkontrol, takikardi, anemis, tirotoksikosis, stenosis aorta berat (bising sistolik), dan kondisi lain, seperti penyakit paru. Dapat juga ditemukan retinopati hipertensi/diabetik. Keadaan disfungsi ventrikel kiri/tanda-tanda gagal jantung (hipotensi, murmur dan gallop S3) menunjukkan prognosis yang buruk. Adanya bruit di karotis atau penyakit vaskuler perifer menunjukkan bahwa pasien memiliki kemungkinan juga penderita penyakit jantung koroner (PJK). Pemeriksaan Penunjang Laboratorium: leukositosis/normal, anemia, gula darah tinggi/normal,dislipidemia, SGOT meningkat, jika cek enzim jantung maka meningkat Enzim Jantung Penanda Infark Miokardium : enzim meningkat puncak normal CK-MB 6 jam 24 jam 36-48 jam GOT 6-8 jam 36-48 jam 48-96 jam LDH 24 jam 48-72 jam 7-10 jam Troponin T Troponin I 3 jam 3 jam 12-24 jam 12-24 jam 7-10 jam 7-14 jam Foto Dada: Kardiomegali, aortosklerosis, edema paru

Pemeriksaan Fisik KV

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fjfk

Citation preview

Page 1: Pemeriksaan Fisik KV

Pemeriksaan Fisik

Tujuan dari pemeriksaan fisik adalah untuk mengidentifikasi faktorpencetus dan kondisi lain sebagai konsekuensi dari PJK.Hipertensi tak terkontrol, takikardi, anemis, tirotoksikosis, stenosis aorta berat (bisingsistolik), dan kondisi lain, seperti penyakit paru. Dapat juga ditemukanretinopati hipertensi/diabetik.Keadaan disfungsi ventrikel kiri/tanda-tanda gagal jantung (hipotensi,murmur dan gallop S3) menunjukkan prognosis yang buruk. Adanya bruit di karotis atau penyakit vaskuler perifer menunjukkan bahwa pasienmemiliki kemungkinan juga penderita penyakit jantung koroner (PJK).

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium:

leukositosis/normal, anemia, gula darah tinggi/normal,dislipidemia, SGOT meningkat, jika cek enzim jantung maka meningkat

Enzim Jantung Penanda Infark Miokardium :

enzim meningkat puncak normalCK-MB 6 jam 24 jam 36-48 jamGOT 6-8 jam 36-48 jam 48-96 jamLDH 24 jam 48-72 jam 7-10 jamTroponin T

Troponin I

3 jam

3 jam

12-24 jam

12-24 jam

7-10 jam

7-14 jam

Foto Dada:

Kardiomegali, aortosklerosis, edema paru

Pemeriksaan Jantung Non-invasif EKG :

Akut Koroner Sindrom:- STEMI : ST elevasi > 2mm minimal pada 2 sandapan prekordial yang

berdampingan atau > 1mm pada 2 sandapan ekstremitas, LBBB baru atau diduga baru; ada evolusi EKG

- NSTEMI : Normal, ST depresi > 0,05mV, T inverted simetris; ada evolusi EKG

- UAP : Normal atau transient

Page 2: Pemeriksaan Fisik KV

- Angina Pektoris Stabil : iskemia, dapat kembali normal waktu nyeri hilang.

ST depresi ST elevasi Q patologis T inverted simetris AMI

OMI

Uji Latihan Jasmani (Treadmill)Treadmill test lebih sensitif dan spesifik dibandingkan dengan EKG istirahat danmerupakan test pilihan untuk mendeteksi pasien dengan kemungkinan anginapektoris dan pemeriksaannya yang mudah dan biayanya terjangkau. Padapasien PJK, iskemia miokard direfleksikan dengan depresi segmen ST, yangsering terlihat pada lead dengan gelombang R tertinggi (biasanya V5).

Uji Latihan Jasmani Kombinasi Pencitraan: Uji Latih Jasmani Ekokardiografi (Stress Eko) Uji Latih Jasmani Scintigrafi Perfusi Miokard Uji Latih Jasmani Farmakologik Kombinasi Teknik Imaging

Ekokardiografi Istirahat Monitoring EKG Ambulatoar Teknik Non-invasif Penentuan Klasifikasi Koroner dan Anatomi

Koroner: Computed Tomography, Magnetic Resonance Arteriography, dengan sensitifitas dan spesifitas yang lebih tinggi.

Dafpus :Harun, S. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jilid III. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Iskemia Injury Infark

Page 3: Pemeriksaan Fisik KV