13
eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (1): 180 - 192 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017 PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT DI KELURAHAN MUGIREJO KECAMATAN SUNGAI PINANG SAMARINDA Nor Aina 1 Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari variabel iklan (X1) dan citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda. Serta untuk mengetahui variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian (Y). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, kuesioner dan wawancara. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan metode regresi linier berganda. Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan bahwa tingkat hubungan antara variabel iklan (X1) dan citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) berada pada tingkat hubungan kuat. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 36,1% dari variabel iklan (X1) dan citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian. Sedangkan, sebanyak 63,9% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel iklan (X1) dan citra merek (X2), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel iklan (X1) dan citra merek (X2), secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Variabel citra merek (X2) merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian (Y). Perusahaan AHM harus tetap mempertahankan kualitas pembuatan iklan Honda Beat dengan tetap mempertahankan atribut-atribut yang akan digunakan untuk iklan dan harus tetap mempertahankan citra merek yang sudah melekat dibenak konsumen. Kata Kunci : iklan, citra merek, keputusan pembelian Pendahuluan Saat ini dunia bisnis sedang menghadapi suatu era baru yang ditandai oleh adanya kecenderungan globalisasi dunia, perkembangan teknologi dan reformasi ekonomi dilakukan negara-negara di dunia untuk menghadapi persaingan global. Adapun banyaknya pesaing semakin memberikan pilihan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai konsumen, masyarakat dituntut untuk lebih cermat dan pintar dalam 1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP ......2017/03/13  · Pengaruh Iklan dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Aina) 181 menghadapi setiap produk yang dipasarkan. Salah

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (1): 180 - 192 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017

    PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP

    KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA

    BEAT DI KELURAHAN MUGIREJO KECAMATAN

    SUNGAI PINANG SAMARINDA

    Nor Aina1

    Abstrak

    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari

    variabel iklan (X1) dan citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) di

    Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda. Serta untuk

    mengetahui variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan

    pembelian (Y). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,

    kuesioner dan wawancara. Sedangkan untuk teknik analisis data

    menggunakan metode regresi linier berganda. Nilai koefisien korelasi (R)

    menunjukkan bahwa tingkat hubungan antara variabel iklan (X1) dan citra

    merek (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) berada pada tingkat hubungan

    kuat. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 36,1% dari variabel

    iklan (X1) dan citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian. Sedangkan,

    sebanyak 63,9% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam

    analisis regresi ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel iklan

    (X1) dan citra merek (X2), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

    keputusan pembelian (Y). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa

    variabel iklan (X1) dan citra merek (X2), secara parsial berpengaruh signifikan

    terhadap keputusan pembelian (Y). Variabel citra merek (X2) merupakan

    variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian (Y).

    Perusahaan AHM harus tetap mempertahankan kualitas pembuatan iklan

    Honda Beat dengan tetap mempertahankan atribut-atribut yang akan

    digunakan untuk iklan dan harus tetap mempertahankan citra merek yang

    sudah melekat dibenak konsumen.

    Kata Kunci : iklan, citra merek, keputusan pembelian

    Pendahuluan

    Saat ini dunia bisnis sedang menghadapi suatu era baru yang ditandai

    oleh adanya kecenderungan globalisasi dunia, perkembangan teknologi dan

    reformasi ekonomi dilakukan negara-negara di dunia untuk menghadapi

    persaingan global. Adapun banyaknya pesaing semakin memberikan pilihan

    bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya.

    Sebagai konsumen, masyarakat dituntut untuk lebih cermat dan pintar dalam

    1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

    Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

    mailto:[email protected]

  • Pengaruh Iklan dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Aina)

    181

    menghadapi setiap produk yang dipasarkan. Salah satu cara yaitu perusahaan

    memperluas pasar untuk mendapatkan tempat dihati konsumen.

    Di jaman sekarang ini sulit rasanya manusia beraktifitas tanpa

    menggunakan kendaraan, banyak hal yang menyebabkan itu terjadi. Seperti

    jarak perjalanan yang jauh, yang mana tidak memungkinkan bila perjalanan

    tersebut dilakukan tanpa menggunakan kendaraan. Maka alternatif yang dicari

    oleh masyarakat adalah dengan menggunakan kendaraan, baik mobil, motor

    ataupun kendaraan lainnya. Kegunaan sepeda motor di jaman sekarang ini

    sangat bermanfaat sekali membantu meminimalisasi waktu atau

    mengefisienkan waktu.

    Kebutuhan akan alat transportasi seperti sepeda motor transmisi matic

    selalu diminati oleh kalangan muda maupun orang tua. Hal ini dikarenakan

    pola konsumsi konsumen pada saat ini yang selalu menginginkan sebuah

    kemudahan dalam berkendara yang dapat mendukung kegiatan mereka sehari-

    hari. Pilihan konsumen untuk menggunakan sepeda motor matic dari Produsen

    Honda Beat saat ini sangat tinggi. AHM mengumumkan bahwa Honda Beat

    menjadi model skutik paling banyak di buru dan memecahkan rekor populasi

    yang mencapai 10 juta unit. AHM mengklaim bahwa Beat dikembangkan

    dengan desain yang menyesuaikan postur rata-rata orang Indonesia dimensinya

    memang cukup mungil, namun tidak kekecilan dan sangat pantas di gunakan

    oleh wanita.

    Melihat persaingan yang semakin ketat, produsen sepeda motor harus

    memikirkan strategi-strategi yang menarik untuk mempertahankan pangsa

    pasar mereka dan posisi sebagai market leader sepeda motor nasional yang

    sudah sejak lama disandang oleh Honda. Perkembangan dunia periklanan pada

    saat ini yang semakin pesat dan didukung oleh pertumbuhan media cetak

    maupun jumlah stasiun televisi (media elektronik) yang terus meningkat,

    membuat perusahaan harus selektif dalam membuat iklan untuk mendukung

    penjualannya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari

    pada informasi tentang keunggulan suatu produk, yang disusun sedemikian

    rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan merubah pikiran

    seseorang untuk melakukan pembelian (Tjiptono, 2008:226).

    Citra yang terbentuk pada skema kognitif konsumen belum tentu sesuai

    dengan karakteristik yang dipromosikan dan dibuat oleh perusahaan. Citra

    merek merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan

    dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek tersebut.

    Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan

    preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif

    terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian

    (Setiadi, 2003:180). Selain itu, dukungan dari citra merek yang selama ini

    dibangun dan dijaga dengan baik oleh Honda, dapat membantu Honda untuk

    tetap bertahan ditengah ketatnya persaingan industri sepeda motor di Indonesia.

    Berdasarkan uraian di atas penelitian merasa tertarik untuk mengambil judul

  • eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 180 - 192

    182

    penelitian “Pengaruh Iklan dan Citra Merek Terhadap Keputusan

    Pembelian Sepeda Motor Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan

    Sungai Pinang Samarinda”.

    Kerangka Dasar Teori

    Pengertian Pemasaran

    Pemasaran merupakan suatu elemen yang sangat penting bagi suatu

    perusahaan. Dengan adanya pemasaran yang baik perusahaan dapat mencapai

    tujuan yang diinginkan perusahaan. Menurut Shultz dalam Alma (2011 : 2),

    pemasaran adalah usaha atau kegiatan yang menyalurkan barang dan jasa dari

    produsen ke konsumen.

    Pengertian Iklan

    Iklan berasal dari kata Yunani yang artinya menggiring orang-orang

    kepada gagasan. Iklan adalah informasi yang isinya membujuk khalayak

    banyak atau orang banyak supaya tertarik kepada barang atau jasa yang

    ditawarkan. Iklan menurut Tjiptono (2008 : 52) dapat dimanfaatkan secara

    efektif untuk membangun citra jangka panjang produk maupun perusahaan

    dan dapat memicu pembelian. Menurut Jefkins (2007 : 227), dalam suatu iklan terdapat beberapa

    atribut iklan yang merupakan isi dari periklanan, yaitu :

    a. Pesan Iklan (message) Yaitu penjumlahan dari tanda atau sinyal yang berusaha mengungkapkan

    satu atau lebih gagasan.

    b. Naskah Iklan (copywrite) Pesan yang paling persuasive dan kuat. Tujuh unsur naskah iklan adalah

    headline, sub judul, teks, harga, nama, alamat dan signature slogan.

    c. Desain Iklan Yaitu rancangan layout iklan atau gambar iklan yang menyertakan naskah

    iklan, kata, kalimat headline, sub-heading, dan teks.

    d. Model Iklan Seorang atau sekelompok orang atau sesuatu yang dijadikan sebagai daya

    tarik atau pendukung bahkan dijadikan maskot bagi produk iklan yang

    diiklankan.

    e. Warna dan Musik Warna iklan dan musik merupakan atribut yang akan membuat iklan

    tersebut semakin menarik.

    Pengertian Citra Merek

    Citra merek merupakan hasil penilaian persepsi konsumen terhadap

    suatu merek baik itu positif atau negatif.

    Menurut Setiadi (2007 : 120) citra merek merupakan representasi dari

    keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan

    pengalaman masa lalu terhadap merek tersebut. Citra terhadap merek

    berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap

  • Pengaruh Iklan dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Aina)

    183

    suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek,

    akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.

    Pengukuran Citra Merek

    Menurut Kotler dan Keller (2008 : 78) bahwa pengukuran citra merek

    dapat dilakukan aspek suatu merek yang dapat diukur dengan melalui yaitu :

    a. Kekuatan (strengthness) dalam hal ini adalah keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh merek yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada

    merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik

    atas merek tersebut bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan dibandingkan

    dengan merek lainnya.

    b. Keunikan (uniqueness)

    Keunikan (uniqueness) adalah kemampuan untuk membedakan sebuah

    merek diantara merek-merek lainnya. Kesan unik itu muncul dari atribut

    produk, menjadi kesan unik berarti terdapat diferensiasi antara produk satu

    dengan produk lainnya, termasuk dalam kelompok unik ini antara lain:

    variasi layanan yang bersangkutan maupun digerensiasi dari penampilan

    fisik sebuah produk.

    c. Favorable

    Favorable mengarah pada kemampuan merek tersebut agar mudah diingat

    oleh konsumen, yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain:

    kemudahan merek produk untuk diucapkan, kemampuan merek untuk

    diingat oleh pelanggan, maupun kesesuaian antara kesan merek dibenak

    pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek yang

    bersangkutan.

    Pengertian Keputusan Pembelian

    Menurut Kotler dalam Sumarwan (2011 : 186), terdapat lima tahap

    proses pembelian. Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual

    dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu. Lima tahap tersebut

    yaitu:

    a. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau

    kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal

    atau eksternal.

    b. Pencarian Informasi Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari

    informasi yang lebih banyak. Pencarian informasi dibagi menjadi dua

    tingkat, yaitu situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan

    perhatian yang menguat dan pencarian aktif informasi.

    c. Evaluasi Alternatif Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua

    konsumen atau satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Konsep

    dasar memahami proses evaluasi konsumen adalah konsumen berusaha

  • eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 180 - 192

    184

    memenuhi suatu kebutuhan dan mencari manfaat tertentu dari solusi

    produk serta memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan

    atribut.

    d. Keputusan Pembelian Konsumen membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan

    pilihan dan konsumen membentuk niat untuk membeli produk yang paling

    disukai. Saat melaksanakan pembelian, konsumen dipengaruhi faktor sikap

    orang lain dan faktor situasi yang tidak terantisipasi serta dapat mengubah

    niat pembelian.

    e. Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau

    ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli,

    melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Pemasar harus

    memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan

    pemakaian atau pembangunan produk pasca pembelian (Kotler dalam

    Sumarwan 2011:187).

    Metode Penelitian

    Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

    kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih

    bersifat sebab akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel

    independen dan dependen (Sugiyono 2010:18).

    Definisi Operasional

    a. Variabel Bebas (Independent) Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

    antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

    Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahannya atau

    timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2010:39). Yang menjadi variabel

    bebas dalam penelitian ini adalah variabel iklan dan citra merek.

    b. Variabel Terikat (Dependent) Variabel dependent sering disebut dengan variabel output, kriteria,

    konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

    variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

    karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:39). Yang menjadi variabel

    terikat dalam penelitian ini adalah variabel keputusan pembelian.

    Hasil Penelitian

    Uji Validitas Dan Uji Reabilitas

    Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan

    uji validitas dan uji reliabilitas untuk menguji konsistensi dan akurasi data

    yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen, uji validitas dan uji

  • Pengaruh Iklan dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Aina)

    185

    reliabilitas yang digunakan adalah metode konsistensi internal dengan

    menggunakan cronbach alpha.

    a. Uji Validitas Ikhtisar Uji Validitas Butir-butir Pernyataan

    Sub Variabel Indikator

    Persyaratan

    Corrected Item

    Total

    Correlation

    N Keterangan

    Iklan

    (X1)

    X1a 0,644 57 Valid

    X1b 0,412 57 Valid

    X1c 0,771 57 Valid

    X1d 0,703 57 Valid

    X1e 0,490 57 Valid

    Citra Merek

    (X2)

    X2a 0,712 57 Valid

    X2b 0,692 57 Valid

    X2c 0,664 57 Valid

    Keputusan

    Pembelian

    (Y)

    Ya 0,667 57 Valid

    Yb 0,764 57 Valid

    Yc 0,556 57 Valid

    Yd 0,713 57 Valid

    Ye 0,613 57 Valid

    Tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan yang ada

    pada kuesioner (X1a, X1b, X1c, X1d, X1e, X2a, X2b, X2c, Ya, Yb, Yc, Yd,

    dan Ye) mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel (nilai r-

    tabel untuk N-57) dengan tingkat persentase 5% adalah 0,261. Dengan

    demikian seluruh butir pernyataan yang dilampirkan dalam kuesioner

    dinyatakan valid.

    b. Uji Reliabilitas Ikhtisar Uji Reliabilitas Butir-butir Pernyataan

    Butir Pernyataan Cronbach’s Alpha Kesimpulan

    X1 0,736 Reliabel

    X2 0,766 Reliabel

    Y 0,763 Reliabel

    Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari dua variabel penelitian

    ini diketahui bahwa seluruh variabel memiliki Cronbach’s Alpha lebih besar

    dari 0,700 sehingga semua variabel dan dimensi penelitian dinyatakan reliabel.

    Dengan hasil Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,700 maka secara

    keseluruhan variabel penelitian dinyatakan reliabel.

    Uji Asumsi Klasik

    Uji Multikolineritas

    Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam variabel

    regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independent).

  • eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 180 - 192

    186

    Hasil Uji Multikolinearitas

    Variabel Penelitian VIF Tollerance

    Iklan (X1) 1,108 0,903

    Citra Merek (X2) 1,108 0,903

    Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa tidak ada variabel

    independen yang memiliki nilai VIF tidak lebih besar dari 10 dan nilai

    tolerance kurang dari 0,10. Maka penulis menyimpulkan bahwa tidak ada

    multikolinearitas dalam penelitian ini.

    Uji Heteroskedastisitas

    Uji Heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik (scatterplot)

    seperti tampak pada gambar berikut ini:

    Dari hasil grafik scatterplot di atas dapat dilihat bahwa tidak ada pola

    yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,

    maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

    Uji Normalitas

    Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

    variabel bebas dan variabel terikat keduanya mempunyai distribusi normal atau

    tidak. Dengan menggunakan teknik Klomogorof-Smirnov. Data yang normal

    adalah Sig.Klomogorof-Smirnov. hitung > Alpha.

    Uji Kolmogorov-Smirnov

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Unstandardized

    Residual

    N 57

    Normal Parametersa,b Mean .0000000

    Std. Deviation .24297055

    Most Extreme

    Differences

    Absolute .078

    Positive .078

    Negative -.052

    Kolmogorov-Smirnov Z .590

    Asymp. Sig. (2-tailed) .877

    a. Test distribution is Normal.

    b. Calculated from data.

  • Pengaruh Iklan dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Aina)

    187

    Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai sig.Kolmogorov-

    Smirnov, hitung sebesar 0,877 > alpha 0,05, berarti residu berdistribusi normal.

    Uji Autokorelasi

    Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi dalam

    model regresi linier antara variabel bebas.

    Uji Autokorelasi

    Model Summaryb

    Model R R Square Adjusted R

    Square

    Std. Error of

    the Estimate

    Durbin-

    Watson

    1 .601a .361 .337 .24743 1.901

    a. Predictors: (Constant), X2, X1

    b. Dependent Variable: Y

    Berdasarkan tabel sebelumnya dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson

    sebesar 1,901 berada diantara nilai DU = 1,6845 dan 4-DU = 2,3155. Maka

    dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terdapat

    autokorelasi atau tidak terjadi korelasi diantara kesalahan penganggu.

    Analisis Regresi Linear Berganda

    Persamaan Regresi

    Perhitungan ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari

    variabel independen (iklan dan citra merek) terhadap variabel dependen

    (keputusan pembelian). Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda

    diperoleh hasil sebagai berikut:

    Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

    Coefficientsa

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) 1.576 .523 3.012 .004

    X1 .237 .106 .257 2.241 .029

    X2 .420 .103 .469 4.100 .000

    a. Dependent Variable: Y Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi linier

    berganda dari variabel iklan (X1) dan citra merek (X2) terhadap keputusan

    pembelian (Y) adalah sebagai berikut:

    Y = 1,576 + 0,237 (X1) + 0,420 (X2) + e

    Persamaan regresi di atas memiliki pengertian sebagai berikut:

    1) Konstanta (α) Nilai konstanta adalah 1,576 ini dapat diartikan jika iklan (X1) dan citra

    merek (X2) nilainya adalah 0, maka keputusan pembelian nilainya 1,576.

    2) Koefisien Regresi Variabel Iklan (b1) Variabel iklan mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen

    sebesar 0,237 atau berpengaruh positif terhadap variabel Y (keputusan

  • eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 180 - 192

    188

    pembelian), yang artinya jika variabel iklan ditingkatkan 1 satuan maka

    keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,237. Sebaliknya jika variabel

    iklan diturunkan 1 satuan maka keputusan pembelian akan menurun sebesar

    0,237. Dengan mengasumsikan variabel lain konstan.

    3) Koefisien Regresi Variabel Citra Merek (b2) Variabel citra merek mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen

    sebesar 0,420 atau berpengaruh positif terhadap variabel Y (keputusan

    pembelian), yang artinya jika variabel citra merek ditingkatkan 1 satuan maka

    keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,420. Sebaliknya jika variabel

    citra merek diturunkan 1 satuan maka keputusan pembelian akan menurun

    sebesar 0,420. Dengan mengasumsikan variabel lain konstan.

    Koefisien Korelasi (R)

    Hasil Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

    Model Summaryb

    Model R R Square Adjusted R

    Square

    Std. Error of

    the Estimate

    Durbin-

    Watson

    1 .601a .361 .337 .24743 1.901

    Koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengetahui hubungan yang erat

    antara variabel independen yang terdiri dari iklan (X1) dan citra merek (X2)

    terhadap keputusan pembelian (Y) Honda Beat di Kelurahan Mugirejo

    Kecamatan Sungai Pinang Samarinda. Dalam ouput SPSS, diperoleh nilai

    koefisien korelasi (R) sebesar 0,601 atau 60,1% yang berarti tingkat hubungan

    antar variabel iklan (X1) dan citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian

    (Y) pada Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang

    Samarinda termasuk pada tingkat hubungan kuat.

    Koefisien Determinasi (R2)

    Perhitungan koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui

    seberapa besar kemampuan variabel independen (bebas) menjalankan variabel

    dependen (terikat). Nilai koefisien determinasi (R2) didapat besarnya pengaruh

    variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah 0,361 atau

    36,1%.

    Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi di atas dapat disimpulkan

    bahwa variabel iklan dan citra merek berpengaruh terhadap keputusan

    pembelian Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang

    Samarinda. Dari analisis korelasi diketahui bahwa tingkat hubungan antara

    variabel independen yang terdiri dari iklan dan citra merek terhadap variabel

    dependen yaitu keputusan pembelian berada pada tingkat kuat. Kemudian pada

    analisis determinasi diketahui besarnya pengaruh iklan dan citra merek

    terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 0,361 atau 36,1%. Sedangkan

    sisanya yaitu 63,9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti

    yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

  • Pengaruh Iklan dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Aina)

    189

    Uji F (Uji Serentak)

    Uji F digunakan untuk mengetahui apakah perubahan variabel independen

    (iklan dan citra merek) secara simultan atau serentak berpengaruh signifikan

    terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) Honda Beat di Kelurahan

    Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda yakni dengan membandingkan

    Signifikansi Fhitung pada alpha (α) 0,05.

    Uji F (Simultan)

    ANOVAa

    Model Sum of

    Squares

    Df Mean Square F Sig.

    1

    Regression 1.869 2 .934 15.263 .000b

    Residual 3.306 54 .061

    Total 5.175 56

    a. Dependent Variable: Y

    b. Predictors: (Constant), X2, X1

    Berdasarkan perhitungan di atas diketahui nilai Sig.Fhitung 0,000 < alpha

    (α) 0,05 dengan demikian menunjukkan bahwa variabel iklan dan citra merek

    secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

    keputusan pembelian.

    Uji t (Uji Parsial)

    Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas

    berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian Honda Beat di

    Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda dengan cara

    membandingkan thitung dan α 0,05. Hasil uji t dari perhitungan SPSS sebagai

    berikut:

    Uji t (Parsial)

    Coefficientsa

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    T Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) 1.576 .523 3.012 .004

    X1 .237 .106 .257 2.241 .029

    X2 .420 .103 .469 4.100 .000

    Dependent Variable: Y

    Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan pengaruh antara

    variabel iklan dan citra merek terhadap keputusan pembelian Honda Beat di

    Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda adalah sebagai

    berikut:

  • eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 180 - 192

    190

    1) Variabel Iklan (X1) Nilai Sig.thitung menunjukkan bahwa variabel iklan (X1) sebesar 0,029 <

    α 0,05. Artinya, variabel iklan (X1) secara parsial berpengaruh signifikan

    terhadap keputusan pembelian (Y).

    2) Variabel Citra Merek (X2) Nilai Sig.thitung menunjukkan bahwa variabel citra merek (X2) sebesar

    0,000 < α 0,05. Artinya, variabel citra merek (X2) secara parsial berpengaruh

    signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

    Uji Dominan

    Dari hasil perhitungan uji t, nilai (standardized coefficients) pada tabel

    4.23 menunjukkan bahwa variabel citra merek (X2) memiliki nilai koefisien

    regresi baku tertinggi yaitu sebesar 0,469 yang berarti bahwa variabel citra

    merek merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan

    pembelian.

    Pembahasan

    Analisis Secara Simultan (Uji F)

    Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh iklan dan citra merek

    secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Honda

    Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.

    Hasil penilitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Tjiptono

    (2008:52) , bahwa iklan dapat dimanfaatkan secara efektif untuk membangun

    citra jangka panjang produk maupun perusahaan dan dapat memicu pembelian.

    Kemudian Setiadi (2007:120) mengatakan bahwa konsumen yang memiliki

    citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk

    melakukan pembelian.

    Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Septian

    (2013), yang menyatakan bahwa iklan dan citra merek secara simultan

    berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Honda Scoopy di

    Samarinda Ilir.

    Temuan ini juga diperkuat dengan hasil kuesioner, dimana iklan dan

    citra merek yang telah diterapkan oleh Honda dinilai sudah baik, terbukti

    bahwa hasil tanggapan responden mengenai indikator-indikator variabel iklan

    dan citra merek di respon setuju oleh konsumen.

    Analisis Secara Parsial (Uji t)

    Pada uji t menunjukkan bahwa dari kedua variabel independen tersebut,

    secara parsial keseluruhan variabel independen berpengaruh terhadap

    keputusan pembelian Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai

    Pinang Samarinda.

    a. Iklan (X1) Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel iklan secara parsial berpengaruh

    signifikan terhadap keputusan pembelian Honda Beat di Kelurahan Mugirejo

    Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.

  • Pengaruh Iklan dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Aina)

    191

    Dalam penelitian yang dilakukan dilapangan ditemukan beberapa tanggapan

    responden mengenai naskah iklan Honda Beat yang kurang efektif dalam hal

    membujuk konsumen untuk membeli karena naskah iklan Honda Beat hanya

    menjelaskan fitur-fitur teknologi dari motor tersebut. Namun dari hasil

    tanggapan responden menunjukkan bahwa iklan Honda Beat sudah baik dan

    menarik, dimana responden menyatakan setuju pada setiap indikator-indikator

    variabel iklan. Hal tersebut terbukti bahwa iklan secara parsial berpengaruh

    signifikan terhadap keputusan pembelian.

    Untuk itu diharapkan pihak AHM sebaiknya mempertahankan kualitas

    atribut-atribut iklan Honda Beat yang telah ada saat ini. Karena iklan yang ada

    di nilai mampu mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan

    pembelian produk Honda Beat.

    b. Citra Merek (X2) Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel citra merek secara parsial

    berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Honda Beat di

    Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.

    Dalam penelitian yang dilakukan dilapangan ditemukan fakta yang

    menunjukkan bahwa citra merek Honda Beat bersifat positif dibenak

    konsumen. Citra merek yang sudah di bangun oleh perusahaan AHM melekat

    dibenak konsumen sebagai sepeda motor yang irit, ramah lingkungan, sepeda

    motor berkelas dan terkenal. Honda Beat mampu mencirikan sepeda motor

    yang sangat cocok digunakan oleh kalangan anak muda.

    Untuk itu diharapkan Honda mampu mempertahankan citra merek Honda

    Beat yang sejak lama dibentuk oleh Honda. Karena citra merek yang telah

    dibentuk di nilai mampu mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli

    sepeda motor Honda Beat.

    Penutup

    Variabel iklan dan citra merek secara simultan berpengaruh signifikan

    terhadap keputusan pembelian Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan

    Sungai Pinang Samarinda.

    Variabel iklan dan citra merek secara parsial berpengaruh signifikan

    terhadap keputusan pembelian Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan

    Sungai Pinang Samarinda.

    Variabel citra merek merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya

    terhadap keputusan pembelian Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan

    Sungai Pinang Samarinda.

    Bagi Perusahaan

    Iklan yang ditampilkan untuk produk sepeda motor Honda Beat saat ini

    sudah mampu menarik perhatian konsumen dan sekaligus dapat mempengaruhi

    konsumen untuk membeli produk. Perusahaan AHM harus tetap

    mempertahankan kualitas pembuatan iklan Honda Beat dengan tetap

    memperhatikan atribut-atribut yang akan digunakan untuk iklan. Karena tidak

  • eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 180 - 192

    192

    mungkin konsumen akan merasa bosan dengan jenis iklan yang telah ada. Oleh

    karena itu dibutuhkan tim kreatif yang handal untuk membuat iklan-iklan baru

    yang menarik perhatian konsumen.

    Citra merek yang telah dibangun perusahaan AHM sudah mampu menarik

    perhatian konsumen dan sekaligus dapat mempengaruhi konsumen untuk untuk

    membeli produk sepeda motor Honda Beat. Perusahaan AHM harus tetap

    mempertahankan citra merek yang sudah melekat dibenak konsumen.

    Bagi Peneliti Selanjutnya

    Diharapkan bisa melakukan penelitian di Dealer Honda Cabang Samarinda

    terdekat dengan rentang waktu yang panjang sehingga dapat mencakup lebih

    banyak pendapat tentang hal yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda

    motor khususnya Honda Beat.

    Bagi pihak yang ingin melakukan penelitian yang sejenis, disarankan

    untuk bisa menambah variabel-variabel lain, seperti harga atau kualitas produk.

    Karena dari penelitian ini diketahui 64% masih ada faktor-faktor lain yang

    mempengaruhi keputusan pembelian.

    Daftar Pustaka

    Alma, Buchari. 2011. “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”. Edisi

    Revisi. Bandung: Alfabeta.

    Carla, Johnson dan Monle Lee. 2007, “Prinsip-prinsip Pokok Periklanan

    Dalam Perspektif Global”. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

    Ferrinadewi, Erna. 2009. “Merek dan Psikologi Konsumen: Implikasi pada

    strategi pemasaran”. Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Kotler, Philip dan Amstrong Gary. 2013. “Prinsip-prinsip Pemasaran edisi

    12”. Jakarta: Erlangga

    Marknesis, Tim. 2009. “Pemasaran : Strategi, Taktik dan Kasus”. Yogyakarta:

    Marknesis.

    Nugroho, J. Setiadi. 2007. “Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk

    Strategi dan Penelitian Pemasaran”. Jakarta: Prenada Utama

    Priyatno, Duwi. 2014. “SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis”. Yogyakarta:

    CV. Andi Offset

    Santoso, Singgih. 2010. “Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan

    SPSS”. Jakarta: PT. Gramedia

    Schiffman dan Kanuk. 2007. “Perilaku Konsumen” Edisi 8. Jakarta: Prentice

    Hall

    Sugiyono, 2010. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”.

    Bandung: Alfabeta

    Sumarwan, Ujang, dkk. 2011. “Riset Pemasaran dan Konsumen”. Bogor: PT

    Penerbit IPB Press

    Sunyoto, Danang. 2013. “Teori Kuesioner dan Analisis Data untuk Pemasaran

    dan Perilaku Konsumen”. Yogyakarta: Graha Ilmu