34
i PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP WAKTU PENYEMBUHAN LUKA POST BEDAH MAYOR DI RSU Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan Diajukan oleh DYNA PUSPITASARI NIM : A11300880 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2017

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP WAKTU …elib.stikesmuhgombong.ac.id/627/1/DYNA PUSPITASARI NIM. A11300880.pdf · Tindakan pembedahan diawali dengan suatu prosedur anestesi, di

Embed Size (px)

Citation preview

i

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP WAKTU

PENYEMBUHAN LUKA POST BEDAH MAYOR

DI RSU Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh

DYNA PUSPITASARI

NIM : A11300880

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2017

ii

iii

iv

v

vi

vii

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Skripsi, Juli 2017

Dyna Puspitasari 1)

, Bambang Utoyo 2)

, Dadi Santoso 3)

ABSTRAK

Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Waktu Penyembuhan Luka Post Bedah Mayor

di RSU Dr. Soedirman Kebumen

Latar Belakang: Pembedahan adalah salah satu cara menyembuhkan penyakit,

dengan cara invasif, yaitu membuka bagian tubuh pasien. Menurut data

Organisasi Kesehatan Dunia, di Indonesia tercatat 1,2 juta kasus pembedahan per

tahun 2012. Salah satu akibat pembedahan adalah luka bedah yang waktu

penyembuhannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya mobilisasi dini.

Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadpa waktu

penyembuhan luka post bedah mayor di RSU Dr. Soedirman Kebumen.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan

pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien post

bedah mayor yang dirawat di RSU Dr. Soedirman Kebumen. Pengambilan sampel

dilakukan dengan metode purposive sampling terdiri dari 70 responden yang

kemudian dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil sejumlah 17 responden

(48,6%) pada kelompok eksperimen memiliki waktu penyembuhan luka yang

cepat (3-5 hari), sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas responden termasuk

ke dalam kategori waktu penyembuhan luka normal (6-10 hari), yaitu sebanyak 21

responden (60,0%).

Kesimpulan: Penelitian ini menggunakan uji independent sample t dan

menunjukkan nilai p = 0.000 (α < 0,005), yang berarti hipotesis nol ditolak dan

hipotesis kerja diterima, maka ada pengaruh mobilisasi dini terhadap waktu

penyembuhan luka post bedah mayor di RSU Dr. Soedirman Kebumen.

Kata Kunci : Bedah Mayor, Waktu Penyembuhan Luka, Mobilisasi Dini.

1 Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong

2 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

3 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

viii

BACHELOR OF NURSING PROGRAM

School of Health Sciences of Muhammadiyah Gombong

Minithesis, July 2017

Dyna Puspitasari 1)

, Bambang Utoyo 2)

, Dadi Santoso 3)

ABSTRACT

The Effect of Early Mobilization towards Post Major Surgery Wound Recovery

Time in Dr. Soedirman Kebumen General Hospital

Background: Surgery is one of curing management disease, in which the

surgeons use invasive procedures by opening the affected body. According to

World Health Organization data, there were 1,2 millions of surgeries during 2012

in Indonesia. The surgery wounds recovery time may depends on some factors,

and of them is early mobilization.

Objective: This research aimed at finding the effect of early mobilization towards

post major surgery wound recovery time in Dr. Soedirman Kebumen General

Hospital.

Methods: This research used a purposive sampling method. The population

included all major surgery patients who were taken care of in the caring ward in

Dr. Soedirman Kebumen Hospital. Samples comprising 70 respondents meeting

the inclusion criteria were selected using purposive sampling method and then

divided into 2 groups, which were experiment group and control group. The

collected data were then analyzed using an independent sample t test.

Results: This research found that the wound time recovery in 17 respondents

(48,6%) in experiment group belonged to fast category (3-5 days), while mostly

respondents in control group comprising 21 respondents (60,0%) belonged to

normal time of wound recovery (6-10 days).

Conclusions: This research used an independent sample t test and showed p value

= 0,000 (α < 0,05) which meant null hypothesis was rejected and the alternative

hypothesis was accepted, so there was an effect of early mobilization towards post

major surgery wound recovery time in Dr. Soedirman Kebumen General Hospital.

Keywords: Major Surgery, Wound Recovery Time, Early Mobilization.

1 Student of School of Health Sciences of Muhammadiyah Gombong

2 Lecturer of School of Health Sciences of Muhammadiyah Gombong

3 Lecturer of School of Health Sciences of Muhammadiyah Gombong

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap

Waktu Penyembuhan Luka Post Bedah Mayor di RSU Dr. Soedirman

Kebumen”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih yang tulus serta penghargaan yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sudadi dan Ibu Purwati, juga adik tercinta,

Ersa Tamari, yang tanpa lelah telah memberikan dukungan, motivasi, dan doa

selama penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Hj. Herniyatun, M.Kep., Sp.Kep.Mat., selaku Ketua STIKES

Muhammadiyah Gombong.

3. Ibu Isma Yuniar, M.Kep., selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan

STIKES Muhammadiyah Gombong.

4. Bapak Bambang Utoyo, M.Kep., selaku pembimbing utama yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan masukan selama penyusunan skripsi

ini.

5. Bapak Dadi Santoso, M.Kep., selaku pembimbing pendamping yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan masukan selama penyusunan skripsi

ini.

6. Bapak dr. H. Bambang Suryanto, M.Kes., selaku Direktur RSU Dr.

Soedirman Kebumen.

7. Bapak Saptono Susilo, S.Kep., Ns., MM., selaku Kepala Seksi Keperawatan

RSU Dr. Soedirman Kebumen.

8. Ibu Sri Purwati, S.Kep., Ns., selaku Kepala Ruang Teratai RSU Dr.

Soedirman Kebumen yang telah membantu penulis untuk melakukan

penelitian.

x

9. Seluruh perawat dan staf Ruang Teratai RSU Dr. Soedirman Kebumen yang

telah membantu penulis untuk melakukan penelitian.

10. Seluruh dosen dan staf pengajar STIKES Muhammadiyah Gombong.

11. Sahabat-sahabat terbaikku, Intan Mushlihah, Sukmaningrum Hidayati, Dika

Maria Sani, Erni Kurnia, Lia Kuatno, Cahya Aminah, Mustika Diyah Febrian

Khasanah, Fairuz Sakina Mufida, Adintya Risty Fatriana, Diani Ulfaniar

Prismaningrum, Naufal Sena Azhari, M. Aditya Rachman, Bennei

Ramadhan, Yogaswara Dwipa Sasangka, Ardimas Herjuna Azhari, Yanuar

Rizky Ramadhan, yang telah memberikan dukungan dan motivasi.

12. Teman-teman satu kelompok bimbingan skripsi, Nining Prestiana

Rahmawati, Umi Nafi‟ah, Feizal Irfan, Rudi Winarto, yang telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Teman-teman Program Studi S1 Keperawatan Angkatan 2013/2014 yang

telah memberikan motivasi selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan,

sehingga penulis mengharapkan masukan, saran, dan kritik yang membangun

demi perbaikan skripsi ini, sehingga dapat memberikan manfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu keperawatan.

Gombong, Juli 2017

Penulis

xi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sudadi dan Ibu Purwati, juga adik tercinta,

Ersa Tamari.

2. Keluarga besar Bapak Tukiman Budihardjo dan Ibu Salamah serta Bapak

Soemardi dan Ibu Amini.

3. Special partner in crime, my beloved „sisun‟, Intan Mushlihah.

4. Special brother in (the) armed (forces), the one and only Naufal Sena Azhari.

5. Sahabat-sahabatku, Sukmaningrum Hidayati, Dika Maria Sani, Erni Kurnia,

Lia Kuatno, Cahya Aminah, Mustika Diyah Febrian Khasanah, Fairuz Sakina

Mufida, Adintya Risty Fatriana, Diani Ulfaniar Prismaningrum, M. Aditya

Rachman, Bennei Ramadhan, Yogaswara Dwipa Sasangka, Ardimas Herjuna

Azhari, Yanuar Rizky Ramadhan.

xii

HALAMAN MOTTO

And it may be that you dislike a thing which is good for you and that you like

a thing which is bad for you. Allah Knows, but you do not know.

(Surah Al Baqarah/Verse 216)

Allah Does not Burden a soul beyond that it can bear.

(Surah Al Baqarah/Verse 286)

Whoever follows a path in the pursuit of knowledge, then Allah will make a

path to Jannah easy for him.

(Shahih Muslim/Number 2699)

There are no incurable diseases–only the lack of will. There are no

worthless herbs–only the lack of knowledge.

(Ibnu Sina)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ii

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ..................................iii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..........................iv

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................v

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................vi

ABSTRAK ..........................................................................................................vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ix

HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................xi

HALAMAN MOTTO .........................................................................................xii

DAFTAR ISI .......................................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xv

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1

A. Latar Belakang ......................................................................................1

B. Rumusan Masalah .................................................................................4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................4

D. Manfaat Penelitian ................................................................................4

E. Keaslian Penelitian ................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................7

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................7

B. Kerangka Teori .....................................................................................21

C. Kerangka Konsep ..................................................................................22

D. Hipotesis Penelitian ..............................................................................22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................23

A. Metode Penelitian .................................................................................23

B. Populasi dan Sampel .............................................................................23

C. Tempat Dan Waktu Penelitian ..............................................................25

D. Variabel Penelitian ................................................................................25

xiv

E. Definisi Operasional ..............................................................................26

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................27

G. Teknik Analisis Data ............................................................................29

H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .....................................................30

I. Etika Penelitian.......................................................................................30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................32

A. Hasil Penelitian .....................................................................................32

B. Pembahasan Penelitian ..........................................................................34

C. Keterbatasan Penelitian .........................................................................39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................40

A. Kesimpulan ...........................................................................................40

B. Saran......................................................................................................40

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Teori...............................................................21

Gambar 2.2. Kerangka Konsep...........................................................22

Gambar 3.1. Rancangan Penelitian.....................................................23

Gambar 3.2. Alur Pengumpulan Data................................................28

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Definisi Operasional

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi berdasarkan Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi berdasarkan Usia Responden

Tabel 4.3. Waktu Penyembuhan Luka pada Kelompok Eksperimen

Tabel 4.4. Waktu Penyembuhan Luka pada Kelompok Kontrol

Tabel 4.5. Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Waktu Penyembuhan

Luka pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembedahan adalah segala tindakan pengobatan dari suatu penyakit

yang menggunakan cara invasif dengan membuka bagian tubuh yang akan

ditangani (Sjamsuhidajat & Jong, 2007). Organisasi Kesehatan Dunia (World

Health Organization/WHO) menyebutkan bahwa prevalensi angka

pembedahan di dunia terus mengalami peningkatan. Menurut WHO, angka

kejadian pembedahan pada tahun 2012 mencapai angka 148 juta jiwa. Angka

tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yakni sebanyak 140

juta jiwa.

Tingginya angka tindakan pembedahan juga terjadi di Indonesia.

Menurut WHO, tindakan pembedahan di Indonesia pada tahun 2012 mencapai

1,2 juta jiwa. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa

sebanyak 11% penyakit dapat ditanggulangi dengan tindakan pembedahan. Hal

ini menjadi salah satu pemicu tingginya angka kejadian pembedahan di dunia

(Kemenkes, 2015).

Tindakan pembedahan diawali dengan suatu prosedur anestesi, di mana

salah satu tujuan anestesi adalah untuk menghilangkan nyeri selama prosedur

pembedahan berlangsung (Potter & Perry, 2006). Secara garis besar, prosedur

anestesi dibedakan menjadi anestesi umum dan anestesi lokal. Anestesi umum

artinya hilangnya rasa nyeri di tubuh yang disertai dengan keadaan tidak sadar

karena pemberian obat-obatan tertentu. Perbedaannya dengan anestesi lokal

adalah keadaan hilangnya rasa nyeri di tubuh, tetapi tidak disertai hilangnya

kesadaran (Morgan et. al, 2007). Pemberian obat-obatan pada anestesi

dipertimbangkan berdasarkan jenis operasi yang dijalani maupun lama

prosedur operasi tersebut berlangsung. Tindakan pembedahan diakhiri dengan

menjahit luka insisi dan juga pembalutan luka (Potter & Perry, 2006).

Masalah yang timbul akibat pembedahan yang tidak dapat dihindari

adalah adanya nyeri post operasi (Brunner & Suddarth, 2010). Sayatan serta

1

2

jahitan yang dihasilkan dari tindakan pembedahan merupakan suatu trauma

bagi penderita dan ini bisa menimbulkan berbagai keluhan dan gejala, terutama

setelah efek anestesi hilang. Akibat dari prosedur pembedahan pasien akan

mengalami gangguan rasa nyaman atau nyeri akibat luka operasi (Potter &

Perry, 2006). Masalah lain yang sering timbul akibat proses pembedahan

adalah luka yang mengalami stres post pembedahan karena nutrisi yang tidak

adekuat, gangguan sirkulasi, dan perubahan metabolisme yang dapat

memperlambat penyembuhan luka. Setelah dilakukan pembedahan luka akan

mengalami proses penyembuhan luka yang terdiri dari 3 fase, yaitu fase

inflamasi, fase proliferasi, dan fase maturasi. Proses penyembuhan luka

memerlukan sirkulasi darah yang baik guna membantu memenuhi nutrisi sel

dalam darah dan mempercepat pertumbuhan jaringan (Potter & Perry, 2006).

Luka yang penyembuhannya lambat dapat meningkatkan risiko terjadinya

infeksi dan merupakan penyebab 90% morbiditas pada pembedahan. Hal ini

dikarenakan tindakan pembedahan merusak lapisan pertahanan pada kulit dan

juga mukosa tubuh (Boyle, 2008).

Proses penyembuhan luka akibat pembedahan dapat dipengaruhi oleh

banyak faktor. Teknik perawatan luka merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi penyembuhan luka (Boyle, 2008). Faktor lain yang

mempengaruhi proses penyembuhan luka akibat pembedahan adalah tindakan

mobilisasi dini. Mobilisasi merupakan faktor yang utama dalam mempercepat

pemulihan dan mencegah terjadinya komplikasi post bedah. Mobilisasi sangat

penting dalam percepatan hari rawat dan mengurangi risiko karena tirah baring

lama, seperti terjadinya dekubitus, kekakuan atau penegangan otot-otot di

seluruh tubuh, gangguan sirkulasi darah, gangguan pernapasan, dan gangguan

peristaltik maupun berkemih (Carpenito, 2007). Namun, bila terlalu dini

dilakukan dengan teknik yang salah, mobilisasi dapat mengakibatkan proses

penyembuhan luka menjadi tidak efektif. Oleh karena itulah, mobilisasi harus

dilakukan secara teratur dan bertahap, diikuti dengan latihan Range of Motion

(ROM) aktif dan pasif (Roper, 2009).

3

Mobilisasi dini dapat menstimulasi sintesis kolagen dan meningkatkan

kekuatan jaringan yang baru terbentuk (Schepsis & Busconi, 2007). Kolagen

diketahui berperan penting dalam fase penyembuhan luka di mana serat-serat

kolagen akan membentuk jaringan baru yang stabil. Meskipun demikian,

tahapan mobilisasi harus diperhatikan karena jika mobilisasi yang dilakukan

tidak tepat maka akan berpengaruh pada ruptur pada lapisan dermis dan juga

kematian jaringan atau nekrosis (Hunstad & Repta, 2008). Mobilisasi dini yang

dilakukan secara teratur menyebabkan sirkulasi di daerah insisi menjadi lancar

sehingga jaringan insisi yang mengalami cedera akan mendapatkan zat-zat

esensial untuk penyembuhan, seperti oksigen, asam amino, vitamin, dan

mineral. Oleh karena itu, sangat disarankan kepada pasien untuk sesegera

mungkin melakukan mobilisasi dini sesuai tahapan prosedur, yaitu setelah 6

jam pertama post pembedahan, pasien yang dilakukan tirah baring hendaknya

melakukan gerakan lengan tangan, kaki dan tungkai bawah, serta miring kiri

maupun kanan. Setelah itu, pasien mulai dapat duduk setelah 8 sampai 12 jam

post pembedahan. Kemudian, secara bertahap dapat mulai belajar berjalan

secara perlahan (Kasdu, 2007).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada 10 pasien post

bedah mayor yang menjalani perawatan di Ruang Teratai RSU Dr. Soedirman

Kebumen pada bulan Januari 2017 menunjukkan bahwa 8 pasien masih

berbaring pada hari kedua post operasi, 1 pasien yang lukanya tampak

kemerahan dan membengkak pada hari kelima post operasi, dan 1 pasien

ditunda kepulangannya karena lukanya belum kering pada hari keenam post

operasi. Perawat yang bertugas di Ruang Teratai mengaku telah memberikan

Konseling, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada para pasien post bedah mayor

untuk melakukan mobilisasi dini, tetapi masih banyak pasien yang enggan

untuk melakukan mobilisasi dini. Sebagian besar pasien mengaku tidak

melakukan mobilisasi dini karena bermacam alasan, seperti nyeri pada bekas

luka operasi, takut jahitan robek, dan sebagainya. Padahal, mobilisasi dini

sangat penting untuk melancarkan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan.

4

Kurangnya suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan dapat menyebabkan luka

tidak segera menyatu setelah pembedahan (Mochtar, 2012).

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti

pengaruh mobilisasi dini terhadap waktu penyembuhan luka post bedah mayor

di RSU Dr. Soedirman Kebumen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti dapat merumuskan

masalah sebagai berikut : apakah ada pengaruh mobilisasi dini terhadap waktu

penyembuhan luka post bedah mayor di RSU Dr. Soedirman Kebumen?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap waktu penyembuhan

luka post bedah mayor di RSU Dr. Soedirman Kebumen.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik pasien post bedah mayor di RSU Dr.

Soedirman Kebumen.

b. Mengetahui waktu penyembuhan luka pada pasien post bedah mayor di

RSU Dr. Soedirman Kebumen.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan,

khususnya di bidang keperawatan, dalam hal penyembuhan luka post bedah

mayor.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Dapat mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap waktu

penyembuhan luka post bedah mayor.

5

b. Bagi petugas kesehatan

Sebagai acuan dalam meningkatkan profesionalisme dan kinerja dalam

memberikan pelayanan kepada pasien, khususnya dalam hal

penyembuhan luka post bedah mayor.

c. Bagi rumah sakit

Sebagai masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga

dapat mengembangkan citra rumah sakit.

E. Keaslian Penelitian

1. Sri Handayani, 2015, Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri

Post Operasi Sectio Caesarea di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Penelitian

ini menggunakan one group pretest-posttest design, dengan sampel

penelitian, yaitu ibu post operasi sectio caesarea di Ruang Mawar I dan

PONEK RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Hasil uji dengan Wilcoxon

diperoleh data bahwa nilai rata-rata tingkat nyeri responden sebelum

melakukan mobilisasi dini sebesar 5,77 dan setelah melakukan mobilisasi

dini sebesar 3,99. Hasil uji tersebut juga memperlihatkan Z score = -6,835

dengan p value = 0,000 sehingga keputusan yang diambil adalah Ho ditolak,

artinya ada pengaruh mobilisasi dini terhadap intensitas nyeri post operasi

sectio caesarea di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Persamaan dengan

penelitian ini adalah mengukur pengaruh mobilisasi dini terhadap pasien

post operasi, sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel

dependen, yaitu intensitas nyeri post sectio caesarea, sampel penelitian ibu

post sectio caesarea, dan desain penelitian yang digunakan, yaitu one group

pretest-posttest design.

2. Kukuh Wijayanto dan Lukman Hakim, 2013, Pengaruh Mobilisasi Dini

terhadap Waktu Flatus pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea dengan

Anestesi Spinal di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini

menggunakan desain posttest only control group design dengan sampel

penelitian, yaitu pasien post operasi sectio caesarea di Ruang Cempaka

RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Hasil uji statistik non parametrik

6

Mann Whitney Rank diperoleh p value = 0,000, sedangkan α value = 0,05

atau dengan kata lain p ≤ α sehingga keputusan yang diambil Ho ditolak,

artinya ada pengaruh mobilisasi dini terhadap waktu flatus pada pasien post

operasi sectio caesarea dengan anestesi spinal di RSUD Kraton Kabupaten

Pekalongan. Persamaan dengan penelitian ini adalah mengukur pengaruh

mobilisasi dini terhadap pasien post operasi dan juga desain penelitian, yaitu

posttest only control group design. Perbedaan penelitian ini adalah variabel

dependen, yaitu waktu flatus pasien post operasi sectio caesarea dengan

anestesi spinal dan sampel penelitian ibu post sectio caesarea.

DAFTAR PUSTAKA

Bates-Jensen, B., & Sussman, C. (2007). Wound Care : A Collaborative Practice

Manual. Baltimore : Lippincott Williams & Wilkins.

Benbow, M. (2016). Best Practice in Wound Assessment. Jurnal Kesehatan.

Boyle, M. (2008). Kedaruratan dalam Persalinan. Jakarta : EGC.

Burkitt, H. G. (2007). Appendicitis in Essentials : Surgery Problems, Diagnoses,

and Management (4th

ed). London : Elsevier.

Carpenito, L. (2007). Rencana Asuhan dan Pendokumentasian Keperawatan.

Jakarta : EGC.

Falanga, V., Lindholm, C., Carson, P. A., et. al. (2012). Text Atlas of Wound

Management. Boca Raton : CRC Press.

Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2010). Brunner & Suddarth’s Textbook of

Medical-Surgical Nursing. Baltimore : Lippincott Williams & Wilkins.

Handayani, S. (2015). Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri Post

Sectio Caesarea di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. STIKES Kusuma

Husada Surakarta.

Handayani, T. N. (2010). Pengaruh Pengelolaan Depresi dengan Latihan

Pernafasan Yoga (Pranayama) terhadap Perkembangan Proses

Penyembuhan Ulkus Diabetikum di Rumah Sakit Pemerintah Aceh.

Universitas Indonesia.

Hunstad, J. P., & Repta, R. (2008). Atlas of Abdominoplasty. Dallas : Saunders.

Jeanneret, C., Mueller-Brand, J., Aschwanden, M., et. al. (2014). Acute Deep Vein

Thrombosis : Early Mobilization Does not Increase the Frequency of

Pulmonary Embolism. Jurnal Kesehatan. Schattauer Verlag.

Johnson, R. (2006). Buku Ajar Praktik Keperawatan. Jakarta : EGC.

Kasdu, D. A. (2007). Operasi Caesar, Masalah, dan Solusinya. Jakarta :

Puspaswara.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Profil Kesehatan Indonesia

2015. www.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 29 Maret 2017 pukul

11.47 WIB.

(2015). Pembedahan Tanggulangi 11% Penyakit di

Dunia. www.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 29 Maret 2017 pukul

11.47 WIB.

Netty, I. (2012). Hubungan Mobilisasi Dini dengan Penyembuhan Luka Post

Operasi Seksio Sesarea di Ruang Rawat Gabung Kebidanan RSUD H.

Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2012. Jurnal Kesehatan. Universitas

Jambi.

Mansjoer, A. (2006). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.

Marlitasari, H., Al-Umah, B., & Iswati, N. (2010). Gambaran Penatalaksanaan

Mobilisasi Dini oleh Perawat pada Pasien Post Appendiktomy di RSU

PKU Muhammadiyah Gombong. Jurnal Ilmiah Keperawatan.

Mochtar, R. (2012). Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.

Morgan, G. E., Mikhail, M. S., & Murray, M. J. (2007). Clinical Anesthesiology

(4th

ed). New York : Lange Medical Books.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis

Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

Perkasa, F. M. (2009). Bleeding in Surgery (The Indonesian Journal of Medical

Science). Jurnal Kesehatan.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :

Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta : EGC.

Roper, N. (2009). Prinsip-prinsip Keperawatan. Yogyakarta : Essentia.

Schepsis, A. A., & Busconi, B. (2007). Sports Medicine : Orthopaedic Surgery

Essentials Series (2nd

ed). Baltimore : Lippincott Williams & Wilkins.

Sevilla, C. G., Ochave, J. A., Punsalan, T. G., et. al. (2007). An Introduction to

Research Methods. Quezon City : Rex Printing Company.

Sjamsuhidajat, R., & Jong, W. (2007). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC.

Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2006). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.

Jakarta : EGC.

Soekarno, W. (2006). Teori dan Praktik Senam Dasar. Yogyakarta : PT. Intan

Pariwara.

Sudjana. (2007). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung :

Alfabeta.

Suriadi. (2007). Manajemen Luka. Pontianak : Romeo Grafika.

Suryati, T. (2013). Analisis Lanjut Data Riskesdas 2010. Jurnal Kesehatan.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Wijayanto, K., & Hakim, L. (2013). Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Waktu

Flatus pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea dengan Anestesi Spinal

di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. STIKES Muhammadiyah

Pekajangan Pekalongan.

Yusuf, N. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan

Luka Post Appendictomy di Rumah Sakit UmumDaerah Prof. Dr. Aloei

Saboe Kota Gorontalo Tahun 2013. Jurnal Kesehatan. Universitas Negeri

Gorontalo.

KEGIATAN BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Dyna Puspitasari

NIM : A11300880

Pembimbing : Bambang Utoyo, M.Kep.

No. Tanggal Bimbingan Topik/Materi Bimbingan Paraf Pembimbing

1. 25 Oktober 2016

Pengajuan tema skripsi

2. 31 Oktober

Acc tema skripsi

Lanjut BAB I

3. 20 Februari 2017

Revisi latar belakang, keaslian

penelitian

4. 1 Maret 2017

Revisi latar belakang

5. 3 Maret 2017

Acc BAB I

Lanjut BAB II dan III

6. 15 Maret 2017

Acc BAB II

Revisi definisi operasional, teknik

pengumpulan data, validitas instrumen

7. 17 Maret 2017

Revisi definisi operasional

Lanjut daftar pustaka

8. 6 April 2017

Acc sidang proposal penelitian

9. 6 Juni 2017

Revisi penyajian hasil penelitian,

kesimpulan

10. 14 Juli 2017

Acc hasil penelitian

Acc sidang hasil penelitian

KEGIATAN BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Dyna Puspitasari

NIM : A11300880

Pembimbing : Dadi Santoso, M.Kep.

No. Tanggal Bimbingan Topik/Materi Bimbingan Paraf Pembimbing

1. 31 Oktober 2016

Pengajuan tema skripsi

Acc tema skripsi, lanjut BAB I

2. 20 Februari 2017

Revisi latar belakang

3. 3 Maret 2017

Acc BAB I

Lanjut BAB II dan III

4. 15 Maret 2017

Acc BAB II

Revisi definisi operasional

5. 9 April 2017

Acc sidang proposal penelitian

6. 6 Juni 2017

Revisi kesimpulan dan saran

7. 14 Juli 2017

Acc hasil penelitian

Acc sidang hasil penelitian

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

MOBILISASI DINI

No Gerakan

Keterangan

Dilakukan Tidak

dilakukan

Pemanasan

1. Posisi tubuh rileks, tangan dikepalkan di samping

tubuh, tarik nafas perlahan melalui hidung, hembuskan

melalui mulut.

Gerakan inti

2. Posisi tubuh telentang dan rileks, kemudian lakukan

pernafasan perut dengan cara tarik nafas melalui

hidung, kembungkan perut, tahan hingga hitungan

kelima, lalu lepaskan perlahan sambil

mengkontraksikan otot perut.

3. Posisi tubuh telentang dengan kedua kaki lurus, kedua

tangan direntangkan hingga sejajar dengan bahu.

Angkat kedua tangan ke atas hingga saling bertemu,

kemudian turunkan secara perlahan hingga kembali

sejajar dengan bahu.

4. Posisi tubuh telentang dan rileks dengan kedua tangan

lurus di sisi tubuh dan kedua lutut ditekuk. Angkat

pantat secara perlahan, kemudian turunkan lagi secara

perlahan.

5. Posisi tubuh telentang dan rileks dengan tangan kiri

berada di sisi tubuh, tangan kanan berada di atas perut,

dan kedua lutut ditekuk. Angkat kepala perlahan

sampai dagu menyentuh dada sambil kontraksikan otot

perut dan di sekitar anus, kemudian turunkan kembali

kepala dengan perlahan sambil merelaksasikan otot

perut dan di sekitar anus.

6. Posisi tubuh telentang dan rileks dengan kedua tangan

dan kedua kaki lurus. Angkat kepala perlahan sampai

dagu menyentuh dada dan secara bersamaan tangan

kanan meraih lutut kiri yang perlahan ditekuk sambil

kontraksikan otot perut dan di sekitar anus, kemudian

turunkan kembali kepala dengan perlahan, luruskan

tangan dan kaki sambil merelaksasikan otot perut dan

di sekitar anus.

7. Posisi tubuh telentang dan rileks dengan kedua tangan

dan kedua kaki lurus. Tekuk lutut kanan ke arah perut

dengan perlahan hingga membentuk sudut 90o, lalu

turunkan secara perlahan. Gerakan ini diulangi secara

bergantian pada kaki kanan dan kaki kiri.

8. Posisi tubuh telentang dan rileks dengan kedua tangan

dan kedua kaki lurus. Angkat kedua kaki bersamaan

dalam posisi lurus sambil mengkontraksikan otot

perut, kemudian turunkan kedua kaki secara perlahan.

Gerakan ini dilakukan sesuai kemampuan.

Pendinginan

9. Tarik nafas dalam melalui hidung, kemudian

hembuskan perlahan melalui mulut.

BATES-JENSEN WOUND ASSESSMENT TOOL

(Barbara Bates-Jensen & Carrie Sussman, 2007)

Item

Pengkajian

Kriteria Hasil

Tanggal Tanggal Tanggal

Ukuran luka 1 = P x L < 4 cm

2 = P x L 4 - < 16 cm

3 = P x L 16 - < 36 cm

4 = P x L 36 - < 80 cm

5 = P x L > 80 cm

Kedalaman 1 = stage 1

2 = stage 2

3 = stage 3

4 = stage 4

5 = necrotic wound

Tepi luka 1 = samar, tidak jelas terlihat

2 = batas tepi terlihat, menyatu

dengan dasar luka

3 = jelas, tidak menyatu dengan

dasar luka

4 = jelas, tidak menyatu dengan

dasar luka, tebal

5 = jelas, fibrotik, hiperkeratonik

Goa 1 = tidak ada

2 = goa < 2 cm di area manapun

3 = goa 2 - 4 cm < 50 % pinggir

luka

4 = goa 2 - 4 cm > 50% pinggir

luka

5 = goa > 4 cm di area manapun

Tipe jaringan

nekrosis

1 = tidak ada

2 = jaringan mati putih atau abu-

abu mudah dihilangkan

3 = slough mudah dihilangkan

4 = lengket, lembut, dan ada

black eschar

5 = lengket, berbatas tegas, keras,

dan ada black eschar

Jumlah jaringan

nekrosis

1 = tidak tampak

2 = < 25% dari dasar luka

3 = 25 - 50% dari dasar luka

4 = > 50 - < 75% dari dasar luka

5 = 75 - 100% dari dasar luka

Tipe eksudat 1 = tidak ada

2 = bloody

3 = serosanguineous

4 = serous

5 = purulent

Jumlah eksudat 1 = kering

2 = moist

3 = sedikit

4 = sedang

5 = banyak

Warna kulit

sekitar luka

1 = pink atau normal

2 = merah terang jika di tekan

3 = putih, pucat, hipopigmentasi

4 = merah gelap atau abu-abu

5 = hitam, hiperpigmentasi

Jaringan yang

edema

1= no swelling atau edema

2 = non pitting edema kurang dari

< 4 cm di sekitar luka

3 = non pitting edema > 4 cm di

sekitar luka

4 = pitting edema kurang dari < 4

cm di sekitar luka

5 = krepitasi atau pitting edema >

4 cm

Pengerasan tepi

luka

1 = tidak ada

2 = pengerasan < 2 cm di

sebagian kecil sekitar luka

3 = pengerasan 2 - 4 cm

menyebar < 50% di tepi luka

4 = pengerasan 2 - 4 cm

menyebar > 50% di tepi luka

5 = pengerasan > 4 cm di seluruh

tepi luka

Jaringan

granulasi

1 = kulit utuh atau stage 1

2 = terang 100% jaringan

granulasi

3 = terang 50% jaringan granulasi

4 = granulasi 25%

5 = tidak ada jaringan granulasi

Jaringan

epitelisasi

1 = 100 % epitelisasi

2 = 75 - 100 % epitelisasi

3 = 50 - 75% epitelisasi

4 = 25 - 50 % epitelisasi

5 = < 25 % epitelisasi

Skor Total

Paraf Petugas

WOUND STATUS CONTINUUM

Jenis Kelamin Responden * Waktu Penyembuhan Luka (hari) Crosstabulation

Count

Waktu Penyembuhan Luka (hari)

Total Cepat Normal Lambat

Jenis Kelamin Responden Perempuan 9 26 5 40

Laki-laki 8 12 10 30

Total 17 38 15 70

Umur Responden * Waktu Penyembuhan Luka (hari) Crosstabulation

Count

Waktu Penyembuhan Luka (hari)

Total Cepat Normal Lambat

Umur Responden 20-30 10 14 3 27

31-40 5 7 2 14

41-50 2 10 1 13

51-60 0 7 9 16

Total 17 38 15 70

Waktu Penyembuhan Luka (hari)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Cepat 17 48.6 48.6 48.6

Normal 17 48.6 48.6 97.1

Lambat 1 2.9 2.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Waktu Penyembuhan Luka (hari)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Normal 21 60.0 60.0 60.0

Lambat 14 40.0 40.0 100.0

Waktu Penyembuhan Luka (hari)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Normal 21 60.0 60.0 60.0

Lambat 14 40.0 40.0 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pemberian Mobilisasi Dini * Waktu Penyembuhan Luka (hari) Crosstabulation

Waktu Penyembuhan Luka (hari)

Total Cepat Normal Lambat

Pemberian Mobilisasi Dini Tanpa Perlakuan Count 0 21 14 35

Expected Count 8.5 19.0 7.5 35.0

Dengan Perlakuan Count 17 17 1 35

Expected Count 8.5 19.0 7.5 35.0

Total Count 17 38 15 70

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 28.688a 2 .000

Likelihood Ratio 37.435 2 .000

Linear-by-Linear Association 27.773 1 .000

N of Valid Cases 70

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 7,50.

JADWAL PENELITIAN

NO KEGIATAN DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP

1. Studi pendahuluan

2. Penyusunan proposal

penelitian

3. Seminar proposal

penelitian dan revisi

4. Uji etika penelitian

5. Pengumpulan data

6. Penyusunan laporan

penelitian

7. Seminar laporan

penelitian dan revisi

8. Yudisium

9. Wisuda