Upload
lamduong
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, & KONTROL PERILAKU
PERSEPSIAN TERHADAP MINAT CALON MAHASISWA MEMILIH
PERGURUAN TINGGI UNSIQ DI WONOSOBO, JAWA TENGAH
DENGAN VARIABEL MODERASI RELIGIUSITAS
ULIL ARCHAM Fakultas Ekonomi, Universitas Sains Ilmu Al-Qur’an,
Jawa Tengah di Wonosobo
PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, & KONTROL PERILAKU
PERSEPSIAN TERHADAP MINAT CALON MAHASISWA MEMILIH
PERGURUAN TINGGI UNSIQ DI WONOSOBO, JAWA TENGAH
DENGAN VARIABEL MODERASI RELIGIUSITAS
ULIL ARCHAM
Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
Abstract
This research was conducted at the high school / vocational class XII in Wonosobo with
the title: "Influence of Attitude, Subjective Norms, and perceived Behavior Control for
Selecting Prospective Student Interests UNSIQ in Wonosobo, Central Java with Variable
Moderation Religiosity". Purpose of this study was to determine the influence of attitudes,
subjective norms, and perceived behavioral control to select and determine whether interest
reliusitas able to be moderating influence attitudes, subjective norms, and perceived
behavioral control to enthusiasm choose. Analyzer used Structural Equation Modeling (SEM).
From the research and data analysis we concluded that: Attitude positive and significant
effect on the interest choose. The better the students' attitudes toward the better interest
UNSIQ Wonosobo choose. Subjective norms positive and significant effect on the interest
choose. The better the students' subjective norm against the better interests of Wonosobo
UNSIQ choose. Perceived behavioral control and significant positive effect on the interest
choose. The better the students' perceived behavior control against the better interests of
Wonosobo UNSIQ choose. Religiosity moderating influence students' attitudes towards
interest choose to UNSIQ Wonosobo. Religiosity moderate the influence of subjective norms
on students' interest in choosing to UNSIQ Wonosobo. Religiosity moderate the effect of
perceived behavioral control to select students to UNSIQ interest Wonosobo.
Based on the conclusion, to increase the interest of students choose UNSIQ Wonosobo
choose the things that build attitudes, subjective norms and behavioral control should be
improved than before. The third factor is a key factor for the success of universities to recruit
students and can not be denied in the business world universities at this time, because nothing
is more important to a college except put the image as well as the hallmark of higher
education through the curriculum and college performance as one of commitment. Future
research should be conducted on different objects in addition to universities that are religious,
to be able to describe the system and the actual process of selecting a college and also studied
moderating aspects of religiosity in college.
Keywords : Attitudes, Subjective Norms, perceived Behavior Control, Behavioral and
Religiosity interest.
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pendidikan merupakan tuntutan dalam
masyarakat modern, baik dari segi politik
maupun dari segi ekonomi (Hamalik, 2004).
Maka dari itu, pendidikan adalah hal yang
penting bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara. Terlebih keberadaan pendidikan
tinggi adalah sebagai desiginer sekaligus
pencetak sarjana yang akan membangun
kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih
baik dimasa mendatang. Menurut Wijaya
(2008) dewasa ini persaingan antar perguruan
tinggi semakin atraktif. Masyarakat akan
semakin tidak mudah dalam menentukan
pilihan terhadap suatu perguruan tinggi yang
tepat. Pilihan ini tergantung dari minat calon
mahasiswa untuk memilih perguruan tinggi
yang dipengaruhi oleh banyak variabel yang
mendahuluinya sehingga siswa dalam
menentukan pilihannya akan tepat dan sesuai
dengan harapan. Calon mahasiswa berminat
untuk kuliah di sebuah perguruan tinggi
dipengaruhi oleh beberapa variabel yang
mendahului minat calon mahasiswa tersebut.
Pada tataran praktis, perkembangan dan
persaingan pada dunia pendidikan khususnya
pada jenjang perguruan tinggi saat ini
mengarah tidak hanya menawarkan sistem
pendidikan pada umumnya saja namun
berkembang dengan munculnya segmen
spesifik berupa pendidikan tinggi yang
menawarkan adanya kultur religius dalam
proses pendidikannya. Salah satu universitas
yang menjadi fokus peneliti adalah Universitas
Sains Al Qur’an Jawa Tengah (UNSIQ) di
Wonosobo. Keberadaan universitas tersebut
dari tahun ke tahun mengalami tren yang
positif. Hal tersebut menunjukkan adanya
pertumbuhan minat dari masyarakat untuk
menempuh pendidikan tinggi pada segmen
kampus yang menawarkan kultur religius di
dalamnya. Adapun data perkembangan jumlah
mahasiswa yang kuliah di UNSIQ dari tahun
2012 hingga 2014 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 1.1: Perkembangan Jumlah Mahasiswa UNSIQ Tahun 2012-2014
No. Tahun Jumlah Mahasiswa
1 2012 3.570 orang
2 2013 4.490 orang
3 2014 5.830 orang
Sumber: Data Primer
Seperti terdapat pada tabel 1 Di atas,
bahwa penilaian masyarakat terhadap Unsiq
menunjukkan adanya arah yang positif. Hal itu
terlihat dari trend peningkatan jumlah
mahasiswa yang masuk ke Unsiq dari tahun ke
tahun. Salah satu pertimbangan yang menjadi
aspek pemilihan tersebut karena keberadaan
Unsiq yang secara spesifik menawarkan kultur
religius di dalamnya sehingga aspek
religiusitas inilah yang menjadi salah satu
pertimbangan dalam menguatkan keyakinan
memilih Unsiq.
Dilihat dari teori perilaku yang sering
dikenal dengan istilah TPB (Theory of Planned
Behavior), variabel pendahulu dari minat
seseorang menurut (Ajzen, 2005), terdiri dari
tiga faktor yaitu sikap, norma subjektif dan
kontrol perilaku persepsian (Perceived
Behaviour Control atau PBC). Minat secara
harfiah diartikan sebagai maksud, pamrih, atau
tujuan (Chaplin, 2002). Pada teori Reasoned
Action Fishbein dan Ajzen (dalam Eagly &
Chaiken, 1993) mengasumsikan minat
dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif.
Faktor yang mempengaruhi minat selain sikap
3
dan norma subyektif di atas, Ajzen (1988)
melengkapinya dengan PBC (Perceived
Behavioral Control) dan teori inilah yang
dikenal dengan Planned Behavior Theory,
yaitu persepsi individu mengenai mudah atau
tidaknya individu untuk melakukan perilaku
dimana perilaku tersebut diasumsikan
merupakan refleksi dari pengalaman yang telah
terjadi sebelumnya dan juga hambatan-
hambatan yang diantisipasi. Ajzen (1988)
menjelaskan bahwa minat sangat berpengaruh
terhadap perilaku yang tampak. Ketika
individu memutuskan untuk memilih
perguruan tinggi, pembentukan minat akan
dipengaruhi oleh faktor personal dan pengaruh
sosial. Minat yang ada dalam setiap individu
pun berbeda-beda.
Howard and Kendler (1974) (dalam
Yusuf, 2006) mengemukakan bahwa sikap
merupakan kecenderungan (tendency) untuk
mendekati (approach) atau menjauhi (avoid),
serta melakukan sesuatu, baik secara positif
maupun negatif terhadap suatu lembaga,
peristiwa, gagasan atau konsep. Beberapa
penelitian tentang sikap seperti penelitian
Nurul Huda et. al., (2012) Menemukan bahwa
sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku
mempunyai pengaruh signifikan terhadap
minat memilih pada membayar zakah.
Hasbulah Norazlan et al., (2014)
menyimpulkan bahwa sikap, norma subyektif
dan kontrol perilaku mempunyai pengaruh
signifikan terhadap minat memilih.
Norma subjektif didefinisikan sebagai
persepsi individu tentang tekanan sosial untuk
melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku
(Ajzen, 2005). Alqasa Khaled Mohammed et
al., (2014) menemukan bahwa sikap dan norma
subyektif mempunyai pengaruh signifikan
positif terhadap niat memilih. Wang Yun
(2014) menemukan bahwa sikap, norma
subyektif dan kontrol perilaku persepsian
mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat
memilih konsumen.
Kontrol perilaku persepsian (perceived
behavioral control) menghubungkan
bagaimana mudah atau sulit akan
mengeluarkan perilaku yang pasti (Ajzen,
1991). Menurut Nazar dan Syahran (2008),
kontrol keperilakuan menunjukkan mudahnya
atau sulitnya seseorang melakukan tindakan
dan dianggap sebagai cerminan pengalaman
masa lalu disamping halangan atau hambatan
yang terantisipasi. Giantari et al., (2013)
penelitiannya menemukan bahwa control
perilaku persepsian memunyai pengaruh
signifikan terhadap minat membeli dan
kepercayaan. Giang Nguyen Thi Huong dan
Tran Ho Ngoc (2014) menemukan bahwa
sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku
persepsian mempunyai pengaruh signifikan
terhadap niat memilih konsumen Vietnam
terhadap produk hijau.
Glock dan Strak (1966) dalam Djamaludin dan
Suroso (2004) mendefinisikan religiusitas
sebagai sebagai komitmen religius (yang
berhubungan dengan agama atau keyakinan
iman) yang dapat dilihat melalui aktivitas atau
perilaku individu yang bersangkutan dengan
agama atau keyakinan iman yang dianut.
Penelitian tentang religiusitas seperti penelitian
Zhou, et al (2013), menganalisis pengaruh TPB
dengan faktor moderasi human value. Hasil
penelitiannya menemukan bahwa humam value
memoderasi pengaruh antara dua anteseden
niat memilih: sikap dan kontrol perilaku
persepsian terhadap minat membeli makanan
organik. Kedua anteseden tersebut memiliki
dampak kuat pada niat memilih antara
konsumen dengan nilai-nilai humam value
yang kuat dari kalangan konsumen dengan
yang lemah disamping itu hasil penelitiannya
terdapat keterbatasan bahwa human value tidak
memoderasi pengaruh norma subjektif dengan
minat konsumen. Penyebabnya dimungkinkan
4
karena faktor sampling yang menggunakan
minat konsumen dalam mengkonsumi produk
makanan organik belum familiar di benak
konsumen. Berdasarkan hal tersebut, Zhou, et
al (2013) menyarankan untuk penelitian
selanjutnya perlu dilakukan kajian lebih lanjut
dengan menggunakan sampel dengan kasus
yang secara umum konsumen sudah familiar
dengan keberadaannya. Oleh karena itu,
penelitian ini dimaksudkan untuk melengkapi
keterbatasan yang terjadi pada penelitian yang
dilakukan Zhou, et al (2013).
Lebih spesifik, Schwartz (2012)
menjelaskan bahwa religisuitas adalah bagian
dari human value, khususnya untuk aspek nilai
tradisi. Oleh karena itu, jika pengembangan
TPB diterapkan dalam kasus empiris dalam
penelitian ini maka religiusitas akan lebih tepat
dijadikan sebagai variabel moderasi yang
mempengaruhi model TPB tersebut.
Pilkington et al. (2012) menyatakan
secara teoritis bahwa aspek religiusitas menjadi
variabel penguat dalam memilih, seseorang
dalam menentukan pilihan salah satunya
dipengaruhi oleh aspek agama/spiritual.
Berdasarkan penelitian dari Zhou, et al (2013),
diketahui bahwa keberadaan religiusitas
merupakan salah satu aspek dari human value.
Seperti diketahui bersama, bahwa nilai
keagamaan sebagai salah satu faktor non
akademis telah menggerakan seseorang untuk
memilih perguruan tinggi. Dengan melihat
potensi dan kecendrungan orang tua yang
menghawatirkan pergaulan dan keinginan
untuk memberikan bekal kepada anak dengan
ilmu agama maka perguruan tinggi dengan
muatan keilmuan agama Islam dengan basis
pesantren menjadi bagian dari alternatif pilihan
setelah lulus dari sekolah menengah tingkat
atas (SMA/SMK).
Tujuan penelitian
1. Menganalisis pengaruh sikap terhadap
minat calon mahasiswa kuliah di Unsiq
Wonosobo.
2. Menganalisis pengaruh norma subjektif
terhadap minat calon mahasiswa kuliah
di Unsiq Wonosobo.
3. Menganalisis pengaruh kontrol perilaku
persepsian terhadap minat calon
mahasiswa kuliah di Unsiq Wonosobo.
4. Menganalisis apakah religiusitas
mampu menjadi variabel moderasi
pengaruh sikap terhadap minat calon
mahasiswa kuliah di Unsiq Wonosobo.
5. Menganalisis apakah religiusitas
mampu menjadi variabel moderasi
pengaruh norma subjektif terhadap
minat calon mahasiswa kuliah di Unsiq
Wonosobo.
6. Menganalisis apakah religiusitas
mampu menjadi variabel moderasi
pengaruh kontol perilaku persepsian
terhadap minat calon mahasiswa kuliah
di Unsiq Wonosobo.
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Sikap terhadap Minat Memilih
Menurut the theory planned behavior,
tindakan individu pada perilaku tertentu
ditentukan oleh niat individu tersebut untuk
melakukan perilaku. Niat itu sendiri
dipengaruhi sikap terhadap perilaku, norma
subyektif yang mempengaruhi perilaku, dan
kontrol keperilakuan yang dirasakan. Sikap
terhadap perilaku menunjukkan tingkatan
seseorang mempunyai evaluasi yang baik atau
yang kurang baik tentang perilaku tertentu
(Ajzen, 1991). Sikap merupakan evaluasi
positif atau negatif dalam melakukan perilaku
(Nazar dan Syahran, 2008). Menurut Nazar dan
Syahran (2008), sikap terhadap perilaku
menunjukkan tingkatan seseorang mempunyai
5
evaluasi yang baik atau yang kurang baik
tentang perilaku tertentu.
Menurut Nazar dan Syahran (2008),
sikap terdiri dari dua elemen yaitu ide yang
sangat baik dan sesuatu yang diinginkan. Ide
yang sangat baik menunjukkan bahwa seberapa
jauh seseorang berpikir bahwa melakukan
perilaku di masa yang akan datang merupakan
ide yang sangat baik. Sesuatu yang diingikan
menunjukkan seberapa jauh seseorang berpikir
bahwa melakukan perilaku di masa yang akan
datang merupakan sesuatu yang sangat
diinginkan. Kedua hal tersebut kemudian
mengarah pada apa yang disebut dengan minat,
yaitu minat untuk melakukan sesuatu yang
berujung pada perilaku. Lebih lanjut, menurut
Havelka (2004), sikap menunjuk pada
penilaian tingkat perasaan mengenai sasaran
perilaku. Sikap merupakan evaluasi seseorang
secara menyeluruh untuk melakukan suatu
perilaku (Pavloe dan Fygenson, 2006). Sikap
setiap individu mengenai tujuan, tindakan, atau
peristiwa bisa menunjukkan arah positif
ataupun negatif dan hal tersebut akan berjalan
searah yang merupakan evaluasi subyektif dari
setiap individu (Gurung, 2006). Jika sikap
seseorang cenderung positif maka akan
menghasilkan sebuah tindakan positif pula
yang didasarkan pada minatnya. Keterkaitan
antara sikap dan minat akan berjalan searah
sesuai dengan keputusan sikap yang diambil
oleh seseorang. Maka, dapat disimpulkam
bahwa variabel sikap adalah sebagai sesuatu
yang dapat mempengaruhi minat individu
dengan arah positif. Nurul Huda et. al., (2012)
Menemukan bahwa sikap, norma subyektif dan
kontrol perilaku mempunyai pengaruh
signifikan terhadap minat memilih pada
membayar zakah. Hasbulah Norazlan et al.,
(2014) menyimpulkan bahwa sikap, norma
subyektif dan kontrol perilaku mempunyai
pemgaruh signifikan terhadap minat memilih.
Wu Shwu-Ing and Jia-Yi Chen, (2014)
menemukan bahwa Persepsi manfaat
konsumsi hijau memiliki dampak signifikan
positif terhadap sikap konsumen. Persepsi
risiko konsumsi hijau memiliki dampak
signifikan negatif terhadap sikap konsumen.
keyakinan normatif dan tanggung jawab moral
keduanya memiliki dampak signifikan positif
terhadap norma-norma subjektif konsumen.
Kontrol kekuatan dan kontrol keyakinan
keduanya memiliki dampak signifikan positif
pada kontrol perilaku konsumen. Sikap, norma
subjektif dan kontrol perilaku ketiganya
memiliki dampak positif yang signifikan pada
niat perilaku konsumen. Oleh karena itu,
peneliti merumuskan hipotesis mengenai
hubungan antara sikap dan minat adalah
sebagai berikut :
H1: Sikap berpengaruh positif terhadap
minat siswa memilih UNSIQ
Pengaruh Norma Subjektif terhadap Minat
Memilih
Pada konsep theory of planned
behavior, faktor penentu intensi kedua adalah
persepsi seseorang terhadap tekanan sosial
untuk untuk melakukan atau tidak melakukan
perilaku tertentu atau bisa disebut dengan
norma subjektif (Ajzen, 2005). Menurut Ajzen
(2005) norma subjektif ditentukan oleh adanya
keyakinan normatif (normative belief) dan
keinginan untuk mengikuti (motivation to
comply). Keyakinan normatif merupakan
harapan-harapan yang berasal dari referent atau
orang dan kelompok yang berpengaruh bagi
individu (significant others). Sedangkan
motivation to comply berkaitan dengan
bagaimana individu ingin mengikuti harapan
dari significant others.
Alqasa Khaled Mohammed et al.,
(2014) menemukan bahwa sikap dan norma
subyektif mempunyai pengaruh signifikan
positif terhadap niat memilih. Wang Yun
(2014) menemukan bahwa sikap, norma
6
subyektif dan kontrol perilaku persepsian
mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat
memilih konsumen. Peter Ogutu Robert et al.,
(2014) menemukan bahwa sikap dan norma
subyektif mempunyai pengaruh positif
terhadap perilaku memilih. kontrol perilaku
persepsian, norma subyektif dan gender tidak
memoderasi antara pengaruh sikap terhadap
perilaku memilih.
H2: Norma subjektif berpengaruh positif
terhadap minat siswa memilih UNSIQ
Pengaruh Kontrol Perilaku Persepsian
terhadap Minat Memilih
Dalam teori perilaku perencanaan
(theory of planned behaviour) ini
mengasumsikan bahwa kontrol perilaku
persepsian (perceived bahavioral control)
mempunyai implikasi motivasional terhadap
niat dan minat. Orang-orang yang percaya
bahwa mereka tidak memiliki sumber-sumber
data yang ada atau tidak mempunyai
kesempatan-kesempatan untuk melakukan
perilaku tertentu mungkin tidak akan
membentuk niat dan minat perilaku yang kuat
untuk melakukannya walaupun mereka
mempunyai sikap-sikap positif terhadap
perilakunya dan percaya bahwa orang lain akan
menyetujui seandainya mereka melakukan
perilaku tersebut. Dengan demikian,
diharapkan terjadi hubungan antara kontrol
perilaku persepsian (perceived behavioral
control) dengan niat dan minat yang tidak
dimediasi oleh sikap dan norma subjektif
(Azwar, 2003).
Kontrol perilaku persepsian (perceived
behavioral control) didefinisikan sebagai
kemudahan atau kesulitan persepsian untuk
melakukan perilaku (Ajzen, 1991). Kontrol
perilaku persepsian (perceived behavioral
control) menghubungkan bagaimana mudah
atau sulit akan mengeluarkan perilaku yang
pasti (Ajzen, 1991). Menurut Nazar dan
Syahran (2008), kontrol keperilakuan
menunjukkan mudahnya atau sulitnya
seseorang melakukan tindakan dan dianggap
sebagai cerminan pengalaman masa lalu
disamping halangan atau hambatan yang
terantisipasi. Kontrol perilaku persepsian dapat
memberikan pemahaman terhadap seseorang
mengenai mudah atau tidaknya suatu informasi
yang diberikan. Sama halnya dengan UNSIQ,
apabila bisa memberikan pelayanan pendidikan
yang baik maka mahasiswa yang melanjutkan
di perguruan tinggi tersebut semakin
meningkat. Giantari et al., (2013) penelitiannya
menemukan bahwa control perilaku persepsian
memunyai pengaruh signifikan terhadap minat
membeli dan kepercayaan. Kima Eojina et al.,
(2013) menemukan bahwa sikap dan kontrol
perilaku persepsian mempunyai pengaruh
signifikan terhadap niat memilih dan norma
subyektif tidak berpengaruh terhadap perilaku
memilih dan sikap memedisi pengaruh norma
subyektif terhadap niat memilih. Giang
Nguyen Thi Huong dan Tran Ho Ngoc (2014)
menemukan bahwa sikap, norma subyektif dan
kontrol perilaku persepsian mempunyai
pengaruh signifikan terhadap niat memilih
konsumen Vietnam terhadap produk hijau.
Affedi Noor Afzainiza et al., (2014)
menemukan bahwa sikap, norma subyektif dan
kontrol perilaku persepsian mempunyai
pengaruh signifikan terhadap perilaku memilih
pada produk halal. Hal itu berarti bahwa
kontrol perilaku persepsian dapat dijadikan
variabel pendukung dalam perumusan hipotesis
berikutnya, yaitu sebagai berikut:
H3: Kontrol perilaku persepsian
berpengaruh positif terhadap minat
siswa memilih UNSIQ
Pengaruh Sikap terhadap Minat Memilih
dengan Moderasi Religiusitas
Berdasarkan penjelasan teori dari
Allport dan Ross (1967), agama merupakan
7
suatu sistem keyakinan yang dianut dan
tindakan-tindakan yang diwujudkan oleh suatu
kelompok atau masyarakat dalam
menginterpretasi dan memberi respons
terhadap apa yang dirasakan dan diyakini.
Semakin kuat keyakinan seseorang terhadap
sutu perlakuan maka sikap akan pilihan orang
akan semakin kuat dalam membangun intensi
untuk memilih. Seperti penelitian yang
dilakukan oleh Zhou (2013), bahwa keberadaan
aspek agama yang merupakan bagian dari
human value dapat menjadi variabel moderasi
dalam hubungannya dengan TPB, khususnya
dalam pengembangan hipotesis ini adalah
kaitannya dengan sikap. Penelitian lain terkait
peran variabel religiusitas sebagai variabel
moderasi pernah dilakukan juga oleh Momtaz
(2011). Dalam penelitian ini keputusan
memilih kuliah di Unsiq Wonosobo berangkat
dari pengtahuan dan ungkapan perasaan yang
terbentuk dalam sikap untuk memilih Unsiq
Wonosobo. Sikap memilih tersebut akan
menjadi kuat ketika ada nilai yang diyakini
yaitu nilai agama yang akan memperkuat
intensi mahasiswa untuk memilih Unsiq. Oleh
karena itu, peneliti merumuskan hipotesis
sebagai berikut:
H4 : Religiusitas memoderasi hubungan
sikap terhadap minat siswa memilih
UNSIQ
Pengaruh Norma Subjektif terhadap Minat
Memilih dengan Moderasi Religiusitas
Norma subjektif didefinisikan sebagai
persepsi individu tentang tekanan sosial untuk
melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku
(Ajzen, 2005). Norma subjektif ditentukan oleh
kombinasi antara normative belief individu dan
motivation to comply. Norma subjektif akan
mengerahkan seseorang memiliki intensi
berperilaku dan menentukan suatu pilihan.
Seperti dijelaskan pada hipotesis sebelumnya,
penelitian yang pernah dilakukan oleh Zhou
(2013), bahwa keberadaan aspek agama yang
merupakan bagian dari human value dapat
menjadi variabel moderasi dalam hubungannya
dengan TPB, khususnya dengan variabel
norma subjektif. Penelitian lain terkait peran
variabel religiusitas sebagai variabel moderasi
pernah dilakukan juga oleh Momtaz (2011).
Norma subjektif akan menguat atau melemah
pengaruhnya terhadap intensi pilihan calon
mahasiswa kuliah di Unsiq karena adanya nilai
agama yang diyakini. Oleh karena itu, peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H5 : Religiusitas memoderasi hubungan
norma subjektif terhadap minat
siswa memilih UNSIQ
Pengaruh Kontrol Perilaku Persepsian
terhadap Minat Memilih dengan Moderasi
Religiusitas
Kontrol perilaku persepsian merupakan
persepsi seseorang terhadap suatu fenomena
atau objek. Persepsi tersebut berkaitan dengan
mudah dan sukarnya, ada dan tidak adanya
kesempatan, bisa dan tidaknya suatu perilaku
itu dilaksanakan. Kontrol perilaku persepsian
akan mengerahkan seseorang memiliki intensi
berperilaku dan menentukan suatu pilihan.
Seperti dijelaskan pada hipotesis sebelumnya,
penelitian yang pernah dilakukan oleh Zhou
(2013), bahwa keberadaan aspek agama yang
merupakan bagian dari human value dapat
menjadi variabel moderasi dalam hubungannya
dengan TPB, khususnya dengan variabel
kontrol perilaku persepsian. Penelitian lain
terkait peran variabel religiusitas sebagai
variabel moderasi pernah dilakukan juga oleh
Momtaz (2011). Kontrol perilaku persepsian
akan menguat atau melemah pengaruhnya
terhadap intensi pilihan mahasiswa kuliah di
Unsiq karena adanya nilai agama yang
diyakini. Oleh karena itu, peneliti merumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H6 : Religiusitas memoderasi hubungan
kontrol perilaku persepsian terhadap
minat siswa memilih UNSIQ
8
Kerangka Pikir
Gambar 1.: Model Penelitian
METODE PENELITIAN DAN ANALISIS
DATA
Metode Penelitian
Populasi
Populasi dalam penelitian adalah siswa
kelas XII di tingkat sekolah menengah atas
(SMA/MAN dan SMK) di Kabupaten
Wonosobo sebagai wilayah yang menjadi
target Universitas Sains Al Quran Jawa Tengah
(UNSIQ). Berdasarkan data yang diperoleh,
jumlah siswa di kelas XII pada sekolah
menengah atas baik SMA/MAN dan SMK di
Kabupaten Wonosobo adalah sebanyak 6705
siswa.
Sampel
Peneliti dalam menentukan sampel
menggunakan teknik probabilitas (probability
sampling). Cooper dan Schlinder (2008)
mendefinisikan probability sampling sebagai
prosedur penentuan besar sampel dimana setiap
anggota dari sebuah populasi target penelitian
memiliki peluang yang sama untuk diikutkan
sebagai sampel terpilih dalam sebuah
penelitian.
Menurut Hair et al, (2010) jumlah
minimal penggunaan sampel dengan
menggunakan analis SEM adalah 100-200
maka dalam penentuan jumlah adalah 5 sampai
10 kali parameter. Rumus untuk mencari
jumlah parameter dalam suatu model SEM
adalah :
∑ faktor loading + ∑ koefsien jalur =
jumlah parameter
Dalam penelitian ini, memiliki faktor
loading sebanyak 26 dan koefisien jalur
sebanyak 6 sehingga ada 32 parameter. Oleh
karena itu, berdasarkan pedoman tersebut di
atas, maka jumlah sampel minimal untuk
penelitian ini adalah: 5 x 32 estimated
parameter = 160 responden atau jumlah
sampel maksimal untuk penelitian ini adalah: 6
x 32 estimated parameter = 192 responden.
Teknik Analisis Data
Alat pengukuran yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan
Sikap
Norma
Subjektif
Kontrol
Perilaku
Persepsian
Minat
Memilih
Religiusita
s
9
pengukuran skala interval. Skala interval
adalah skala yang tidak hanya
mengelompokkan individu menurut kategori
tertentu dan urutan kelompok, namun juga
mengukur besaran (magnitude) perbedaan
preferensi antarindividu (Sekaran, 2003). Data
yang bersifat interval dapat dihasilkan dengan
suatu teknik, yaitu agree disagree. Skala ini
merupakan bentuk lain dari bipolar adjective
dengan harapan agar respon yang dihasilkan
dapat merupakan intervally scalled data.
Caranya dengan memberikan hanya dua
kategori ekstrim (Ferdinand, 2006).
Untuk menguji model dan hipotesis
digunakan analisis SEM. Dalam
pengujian model dengan menggunakan SEM.
Structural equation modeling
(SEM) dengan menggunakan AMOS versi
16.00.
Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam model
ini, perlu diuji hipotesis yang menyatakan
adanya hubungan antar variabel melalui uji t
yang lazim dalam model-model regresi, yaitu
dengan membandingkan nilai t hitung dengan
nilai signifikansi alfa (0,05). Pada uji dengan
menggunakan SEM dengan menggunakan
software AMOS nilai t hitung diterjemahkan
dengan nilai critical ratio (C.R.) yang
kemudian dibandingkan dengan t tabel dan
nilai signifikansi alfa (0,05) dibandingkan
dengan P (probability) dari hasil output. Oleh
karena itu ketentuan pengujian hipotesis adalah
sebagai berikut:
Hipotesis diterima apabila: Nilai P < Nilai
alfa 0,05
Hipotesis ditolak apabila: Nilai P > Nilail
alfa 0,05
Hasil Penelitian Dan Pembahasan Setelah model dianalisis melalui confirmatory
factor analysis dan dapat dilihat bahwa
masing-masing indikator dapat didifinisikan
kontruk laten, maka sebuah full model SEM
dapat dianalisis. Hasil pengolahan AMOS
16.00 adalah sebagai berikut :
Gambar 2 Structural Equation Modeling Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
memilih
.51
Minat
Memilih
.82
x18 e18
.87x19 e19
.91
.93
Sikap
.81x2e2
.74x1e1
.90.86
Norma
Subyektif
.82x12e12
.87
x11e11
.91
.93
Kontrol
Prilaku
Persepsian
.79x15e15
.82x14e14
.89
.90
.88x16e16
.94
.78x17e17
.88
.93x20 e20
.96
.88x21 e21
.94
.88x22 e22
.94
.87x23 e23
.93.86
x13e13
.93
.80x3e3
.90.82x4e4 .91
.83x5e5
.91
.22
.20
.43
.83x6e6
.91
.81x7e7
.90
.76x8e8
.87
.79x9e9
.89
.79x10e10
.89
UJI HIPOTESA
Chisquare = 249.562
Probability = .116
DF = 224
CMIN/DF = 1.114
GFI = .903
AGFI = .880
TLI = .995
CFI = .995
RMSEA = .024
z1
STRUCTURAL EQUATION MODELING
MODEL MINAT MEMILIH
Standardized estimates
10
E. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan
dengan level of significance 95% atau = 0,05.
Tabel 1 Nilai–nilai C.R (Critical Ratio)
Variabel CR p
1 Sikap Minat memilih 3,171 0,002
2 Norma Subyektif Minat memilih 2,746 0,006
3 Kontrol Perilaku persepsian Minat memilih 5,935 0,000
4 Religiusitas Momoderasi Sikap Minat memilih 4,240 0,000
5 Religiusitas Momoderasi NS Minat memilih 4,902 0,000
6 Religiusitas Momoderasi KPP Minat memilih 4,632 0,000
Sumber : Data Primer yang diolah
Adapun penjelasan hasil pengujian hipotesis berdasarkan tabel 1 di atas adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh sikap terhadap minat memilih
Nilai C.R untuk pengaruh variabel sikap terhadap minat memilih pada Tabel 4.19 di atas sebesar
3,171 dengan nilai p sebesar 0,002 < 0,050. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa
sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat memilih dapat diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa indikator sikap yang terdiri dari: Sikap kognitif yaitu berfikir untuk
berperilaku memilih Unsiq adalah berguna, menyenangkan, baik, bernilai dan bijak. Sikap
afektif yaitu perasaan ketika mahasiswa memilih Unsiq adalah berguna, menyenangkan, baik.
Bernilai dan bijak, akan dapat meningkatkan minat memilih siswa dalam memilih UNSIQ
Wonosobo. Dengan demikian semakin baik sikap siswa terhadap INSIQ Wonosobo, maka
semakin tinggi minat memilih.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Huda et. al.,
(2012) Menemukan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku mempunyai pengaruh
signifikan terhadap minat memilih pada membayar zakah. Hasbulah Norazlan et al., (2014)
menyimpulkan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku mempunyai pemgaruh
signifikan terhadap minat memilih. Wu Shwu-Ing and Jia-Yi Chen, (2014) menemukan bahwa
Persepsi manfaat konsumsi hijau memiliki dampak signifikan positif terhadap sikap konsumen.
Persepsi risiko konsumsi hijau memiliki dampak signifikan negatif terhadap sikap konsumen.
keyakinan normatif dan tanggung jawab moral keduanya memiliki dampak signifikan positif
terhadap norma-norma subjektif konsumen. Kontrol kekuatan dan kontrol keyakinan keduanya
memiliki dampak signifikan positif pada kontrol perilaku konsumen. Sikap, norma subjektif dan
kontrol perilaku ketiganya memiliki dampak positif yang signifikan pada niat perilaku konsumen.
2. Pengaruh norma subyektif terhadap minat memilih
Nilai C.R untuk pengaruh variabel norma subyektif terhadap minat memilih pada Tabel 4.19 di
atas sebesar 2,746 dengan nilai p sebesar 0,006 < 0,050. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan bahwa norma subyektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat memilih
diterma. Hal ini menunjukkan bahwa indikator norma subyektif yang terdiri dari: Pandangan
masyarakat, pandangan keluarga dan pandangan teman, akan dapat meningkatkan minat memilih
11
siswa dalam memilih UNSIQ Wonosobo. Dengan demikian semakin baik norma subyektif siswa
terhadap INSIQ Wonosobo, maka semakin tinggi minat memilih.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alqasa Khaled
Mohammed et al., (2014) menemukan bahwa sikap dan norma subyektif mempunyai pengaruh
signifikan positif terhadap niat memilih. Wang Yun (2014) menemukan bahwa sikap, norma
subyektif dan kontrol perilaku persepsian mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat memilih
konsumen.
3. Pengaruh kontrol perilaku persepsian terhadap minat memilih.
Nilai C.R untuk pengaruh variabel kontrol perilaku persepsian terhadap minat memilih pada
Tabel 4.19 di atas sebesar 5,935 dengan nilai p sebesar 0,000 < 0,050. Dengan demikian hipotesis
yang menyatakan bahwa kontrol perilaku persepsian berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat memilih diterma. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kontrol perilaku persepsiaan yang
terdiri dari: Pengalaman, kesempatan, kemampuan dan antisipasi halangan, akan dapat meningkatkan
minat memilih siswa dalam memilih UNSIQ Wonosobo. Dengan demikian semakin baik kontrol
perilaku persepsian siswa terhadap INSIQ Wonosobo, maka semakin tinggi minat memilih.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Giantari et al., (2013)
penelitiannya menemukan bahwa control perilaku persepsian memunyai pengaruh signifikan
terhadap minat membeli dan kepercayaan. Giang Nguyen Thi Huong dan Tran Ho Ngoc (2014)
menemukan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku persepsian mempunyai pengaruh
signifikan terhadap niat memilih konsumen Vietnam terhadap produk hijau.
4. Religiusitas memoderasi pengaruh sikap terhadap minat memilih
Hasil analisis SEM religiusitas memoderasi pengaruh sikap terhadap minat memilih adalah
sebagai berikut:
12
Gambar 3 Structural Equation Modeling religiusitas memoderasi pengaruh sikap terhadap
minat memilih.
Berdasarkan pada gambar diatas terlihat
bahwa model adalah a very good fit dengan
nilai chi-square = 182,210 dengan probability
0,124 atau model adalah fit dengan data.
Kriteria goodness fit lainnya GFI, AGFI,
CMIN/DF, TLI, CFI dan RMSEA sesui dengan
yang dipersyaratkan.
Signifikansi nilai parameter dapat dilihat
pada lampiran 8. Variabel interaksi sikap dan
religiusitas berpengaruh signifikan terhadap
minat memilih dengan nilai parameter sebesar
0,002 dengan probabilitas 0,000 < 0,05 dengan
demikian signifikan. Hal ini berarti variabel
religiusitas merupakan moderating variable
pengaruh sikap terhadap minat memilih.
Dengan demikian hipotesis keempat yang
menyatakan bahwa religiusitas memoderasi
pengaruh sikap terhadap minat memilih
memilih kuliah pada UNSIQ Wonosobo dapat
diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Zhou (2013),
bahwa keberadaan aspek agama yang
merupakan bagian dari human value
memoderasi pengaruh sikap dan kontrol
perilaku persepsian terhadap minat memilih.
5. Religiusitas memoderasi pengaruh norma
subyektif terhadap minat memilih
Hasil analisis SEM religiusitas
memoderasi pengaruh norma subyektif
terhadap minat memilih adalah sebagai berikut:
Religiusitas
.81
x24
e24
.90
.82
x25
e25
.90
.57
Minat
Memilih
.82
x18 e18
.87
x19 e19.91
.93
Sikap
.80x2e2
.75x1e1
.89.87
.82
x26
e26
.91
.93
x20 e20.96
.88
x21 e21
.94
.88
x22 e22
.94
.87
x23 e23
.93
.80x3e3
.90.81x4e4 .90
.83x5e5
.91
.58
.83x6e6
.91
.80x7e7
.90
.77x8e8
.87
.79x9e9
.89
.80x10e10
.89
STRUCTURAL EQUATION MODELING
MODEL MINAT MEMILIH
Religiusitas Sebagai Variabel Moderasi
Standardized estimates
.23.53
z1
UJI HIPOTESA
Chisquare = 186.210
Probability = .124
CMIN/DF = 1.129
GFI = .913
AGFI = .889
RMSEA = .026
.00
int1 eint11.00
interaksi1.04
.00
25.13
22.65
13
Gambar 4 Structural Equation Modeling religiusitas memoderasi pengaruh Norma Subyektif
terhadap minat memilih.
Berdasarkan pada gambar diatas terlihat
bahwa model adalah a very good fit dengan
nilai chi-square = 72,622 dengan probability
0,127 atau model fit dengan data. Kriteria
goodness fit lainnya GFI, AGFI, CMIN/DF,
TLI, CFI dan RMSEA sesui dengan yang
dipersyaratkan.
Signifikansi nilai parameter dapat dilihat
pada lampiran 8. Variabel interaksi norma
subyektif dan religiusitas berpengaruh
signifikan terhadap minat memilih dengan nilai
parameter sebesar 0,003 dengan probabilitas
0,000 < 0,05 dengan demikian signifikan.
Berarti variabel religiusitas merupakan
moderating variable pengaruh norma subyektif
terhadap minat memilih.
Dengan demikian hipotesis ketujuh yang
menyatakan bahwa religiusitas memoderasi
pengaruh norma subyektif terhadap minat
memilih siswa memilih UNSIQ Wonosobo
dapat diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Zhou (2013),
bahwa keberadaan aspek agama yang
merupakan bagian dari human value
memoderasi pengaruh sikap dan kontrol
perilaku persepsian terhadap minat memilih.
6. Religiusitas memoderasi pengaruh
kontrol perilaku persepsian terhadap
minat memilih
Hasil analisis SEM religiusitas
memoderasi pengaruh kontrol perilaku
persepsian terhadap minat memilih adalah
sebagai berikut:
Religiusitas
.83
x24
e24
.91
.82
x25
e25
.90
.57
Minat
Memilih
.82
x18 e18
.87
x19 e19.91
.93
Norma
Subyektif
.83x12e12
.87
x11e11
.91
.93
.80
x26
e26
.90
.93
x20 e20.96
.88
x21 e21
.94
.88
x22 e22
.94
.87
x23 e23
.93.84x13e13
.92
.22
.58
z1
STRURURAL EQUATION MODELING
MODEL MINAT MEMILIH
Standardized estimates
UJI HIPOTESA
Chisquare = 72.622
Probability = .127
DF = 60
CMIN/DF = 1.210
GFI = .946
AGFI = .918
TLI = .996
RSMEA = .033
.51
.00
int2 eint21.00
Interaksi 2.06
.00
15.32
16.49
14
Gambar 5 Structural Equation Modeling religiusitas memoderasi pengaruh kontrol perilaku
persepsian terhadap minat memilih.
Berdasarkan pada gambar diatas terlihat
bahwa model adalah baik dengan nilai chi-
square = 93,047 dengan probability 0,048 atau
model kurang fit dengan data. Kriteria
goodness fit lainnya GFI, AGFI, CMIN/DF,
TLI, CFI dan RMSEA sesui dengan yang
dipersyaratkan.
Signifikansi nilai parameter dapat dilihat
pada lampiran 10 Variabel interaksi kontrol
perilaku persepsian dan religiusitas
berpengaruh signifikan terhadap minat memilih
dengan nilai parameter sebesar 0,002 dengan
probabilitas 0,000 < 0,05 dengan demikian
signifikan. Berarti variable religiusitas
merupakan moderating variable pengaruh
kontrol perilaku persepsian terhadap minata
perilaku. Dengan demikian hipotesis keenam
yang menyatakan bahwa religiusitas
memoderasi pengaruh kontrol perilaku
persepsian terhadap minat memilih siswa untuk
memilih UNSIQ Wonosobo dapat diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Zhou (2013),
bahwa keberadaan aspek agama yang
merupakan bagian dari human value
memoderasi pengaruh variabel kontrol perilaku
persepsian terhadap minat memilih. Hal yang
sama Momtaz (2011), menemukan bahwa
kontrol perilaku persepsian akan menguat atau
melemah pengaruhnya terhadap intensi pilihan
mahasiswa kuliah di Unsiq karena adanya nilai
agama yang diyakini.
Religiusitas
.81
x24
e24
.90
.80
x25
e25
.89
.60
Minat
Memilih
.82
x18 e18
.87
x19 e19.91
.93
Kontrol
Prilaku
Persepsian
.80
x15e15
.82
x14e14
.89
.90
.85
x16e16
.92
.81
x17e17
.90
.84
x26
e26
.92
.93
x20 e20.96
.88
x21 e21
.94
.88
x22 e22
.94
.87
x23 e23
.93
.31
.51
z1
STRURURAL EQUATION MODELING
MODEL MINAT MEMILIH
Standardized estimates
UJI HIPOTESA
Chisquare = 93.047
Probability = .048
CMIN/DF = 1.292
GFI = .934
AGFI = .903
TLI = .993
CFI = .995
RSMEA = .039
.61
.00
int3 eint31.00
Interaksi 3
.05
.00
18.64
19.07
15
V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini adalah :
1. Sikap berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat memilih. Semakin baik
sikap siswa terhadap UNSIQ
Wonosobo semakin baik minat
memilih.
2. Norma subyektif berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat memilih.
Semakin baik norma subyektif siswa
terhadap UNSIQ Wonosobo semakin
baik minat memilih.
3. Kontrol perilaku persepsian
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat memilih. Semakin baik
kontrol perilaku persepsian siswa
terhadap UNSIQ Wonosobo semakin
baik minat memilih.
4. Religiusitas memoderasi pengaruh
sikap terhadap minat memilih siswa
kepada UNSIQ Wonosobo.
5. Religiusitas memoderasi pengaruh
norma subyektif terhadap minat
memilih siswa kepada UNSIQ
Wonosobo.
6. Religiusitas memoderasi pengaruh
kontrol perilaku persepsian terhadap
minat memilih siswa kepada UNSIQ
Wonosobo.
B. Implikasi
1. Impikasi teoritis
Dari hasil penelitian yang dilakukan
menunjukan bahwa pengembangan
model TPB regligiusitas mampu
memoderasi sikap, norma subyektif dan
kontrol perilaku persepsian yang
merupakan faktor humam value yang
telah disesuaikan dengan sampel
keberdayaan masyarakat yang memiliki
budaya religi yang kuat yaitu agama
Islam.
2. Implikasi Manajerial
Berdasarkan kesimpulan di atas,
untuk meningkatkan minat memilih
siswa memilih UNSIQ Wonosobo maka
hal hal yang membangun sikap, norma
subyektif dan kpntrol perilaku harus
lebih ditingkatkan dari sebelumnya.
Ketiga faktor tersebut merupakan faktor
kunci bagi keberhasilan perguruan
tinggi untuk menjaring mahasiswa dan
tidak dapat dipungkiri dalam dunia
bisnis perguruan tinggi saat ini, karena
tidak ada yang lebih penting lagi bagi
sebuah perguruan tinggi kecuali
menempatkan citra serta cirri khas
perguruan tinggi melalui kurikulum dan
kinerja perguruan tinggi sebagai salah
satu komitmennya.
C. Keterbatasan
Penelitian ini tidak luput dari suatu
kelemahan dan keterbatasan. Dari hasil
pembahasan tesis ini maka dapat
disampaikan beberapa keterbatasan
penelitian sebagai berikut :
1. Dari hasil pengolahan data yang
dilakukan dengan SEM, terdapat 1
kriteria dalam model yang berada pada
penilaian marginal yaitu AGFI (0,880).
2. Penelitian ini bergantung sepenuhnya
pada pengukuran subjektif (berdasarkan
persepsi). Meskipun pengukuran
subjektif (berdasarkan persepsi) dapat
dibenarkan dan banyak penelitian
empiris (terutama diluar negeri)
membuktikan kebenaran ini, namun
tetap saja pengukuran subjektif rentan
terhadap munculnya bias.
D. Saran Untuk Penelitian Mendatang
Penelitian mendatang sebaiknya
dilakukan pada obyek yang berbeda selain
perguruan tinggi yang sifatnya keagamaan,
16
untuk lebih dapat menggambarkan sistem
dan proses pemilihan perguruan tinggi
sebenarnya dan juga diteliti aspek
moderating religiusitas pada perguruan
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Afendi Noor Afzainiza, Farah Lina Azizan and
Aflah Isa Darami, (2014) Determinan
of Halal Purchase Intention: Case in
Perlis, International Journal of Busines
and Sosial Research (IJBSR), Volume 4
No. 5, pp. 118-123
Ajzen, Icek. 1988. Attitudes, Personality, dan
Behavior. Chicago: Dorsey Press.
Ajzen, Icek. 1991. The Theory of Planned
Behavior. Organizational Behavior and
Human Decision Process 50, 179-211.
Academic Press.
Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, Personality and
Behavior, (2nd edition). Berkshire, UK:
Open University Press-McGraw Hill
Education.
Albery, I. P. & Munafo, M. 2011. Key
Concepts in Health Psychology.
London: Sage Publishing.
Allport, G., & Ross, J. 1967. Personal
Religious Orientation and Prejudice.
Journal of Personality and Social.
Psychology, 5, 432-443.
Alqasa Khaled Mohammed, Filzah Mohd Isa,
Siti Norezam Othman and Ali Hussein
Saleh Zolait, (2014), The impact of
students’ attitude and subjective norm
on the behavioural intention to use
services of banking system Int. J.
Business Information Systems, Vol. 15,
No. 1, pp. 105-122
Azwar, S. 2003. Sikap Manusia Teori dan
Pengukurannya. Edisi 2. Yogyakarta:
Penerbit Pustaka Pelajar.
Baron, Robert A & Byrne, Donn. 2003.
Psikologi Sosial Edisi Kesepuluh Jilid
2. Jakarta: Penerbit PT. Gelora Aksara
Pratama.
Brown, Stephen P. 1964. Antecedents and
Consequences of Attitude Toward the
Ad: A Meta-analysis, Journal of
Consumer Research, 19 (June), 34-51.
Calhoun, J & Acocella, J. 1995. Psikologi
tentang Penyesuaian dan Hubungan
Kemanusiaan(Edisi ketiga). Semarang:
PT IKIP Semarang Press.
Chaplin, J.P. 2002. Kamus Lengkap Psikologi.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Cooper, Donald R. & Schindler, Pamela S.
2008. Business Research Methods,
International Edition. New York, USA:
McGraw Hill.
Departemen Pendidkan Nasional. 2005. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Penerbit Balai Pustaka.
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Penerbit Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi
Belajar. Jakarta: Penerbit PT. Rineka
Cipta.
Djamaludin Ancok dan Suroso F.N, 2004
Psikologi Islam Solusi Islam
AtasProblem-Problem Psikologi,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar), hlm. 76
Eagly, A.H. & Chaiken, S. 1993. The
Psychology of Attitudes. Fort Worth:
Harcourt Brace Jovanovich College
Publishers.
17
Elmubarok, Zaim. 2009. Membumikan
Pendidikan Nilai. Bandung: Penerbit
Alfabeta.
Fishbein, M., & Ajzen, I. 1975. Belief, attitude,
intention, and behavior: An
introduction to theory and research.
Reading. MA: Addison-Wesley.
Ghozali, Imam. 2008. Model Persamaan
Struktural Konsep dan Aplikasi dengan
Program AMOS 16.0. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang.
Gie, The Liang. 1995. Cara Belajar yang
Efisien. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Gurung, Anil. 2006. Empirical Investigation of
the Relationship of Privacy Security,
and Trust with Behavioral Intention to
transact in E-Commerce. The
University Of Texas at Arlingon.
Giantari I Gusti Ayu Ketut, Djumilah Zain,
Mintarti Rahayu and Solimun (2013),
The role of perceived behavioral control
and trust as mediator of experience on
online purchasing intentions
relationship a study on youths in
denpasar city (Indonesia) International
Journal of Business and Management
Invention Volume 2. No. 1 pp. 2319 –
8028
Hasbullah Norazlan, Abdul Jumaat Mahajar
and Mad Ithnin Salleh (2014)
Extending the Theory of Planned
Behavior: Evidence of the Arguments
of its Sufficiency International Journal
of Humanities and Social Science Vol.
4, No. 14; pp. 101-105
Hair, Joseph F., William C. Black, & Barry J.
Babin. 2010. Multivariate Data
Analysis: A Global Perspective.
Pearson Education, Limited. United
State.
Havelka, Douglas. 2004. Students Beliefs and
Attitudes Toward Technology.
Information Systems Education
Journal. Vol 1 No. 40. December 27.
Honkanken, Pirjo, Verplanken, Bas, & Olsen,
Svein O. 2006. “Ethical values and
motives driving organic food
choice”,Journal of Consumer Behavior,
Volume 5, Sep-Okt 2006, 420-43.
Humalik, Oemar. 2004. Pendidikan Guru
Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
Jakarta: Bumi Aksara
Jalaluddin. 2002. Psikologi Agama. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi
Keperilakuan. Yogyakarta: Penerbit
Andi Offset.
Kim, S. F., David, S. W., and Zafer, B. E.
2004. The influence of religion on
attitudes towards the advertising of
controversial products. European
Journal of Marketing. Vol. 38 No. 5/6,
pp. 537-555.
Kima Eojina, Sunny Ham, Il Sun Yang, and
Jeong Gil Choi (2013) The roles of
attitude, subjective norm, and perceived
behavioral control in the formation of
consumers’ behavioral intentions to
read menu labels in the restaurant
industry, International Journal of
Hospitality Management journal Vol 35
203-213
Liliweri, Alo. 2005. Makna Budaya dalam
Komunikasi antar Budaya. Yogyakarta:
PT. LKiS Pelangi Aksara.
Liu, Y. 2008. An Integrated Model of Behavior
of China’s Green Consumers Based on
TPB. Ecological Economy. Vol. 2, pp.
80-82 (in Chinese).
18
McEachan, R.R.C., Conner, M., Taylor, N.J.
and Lawton, R.J. 2011. Prospective
prediction of health-related behaviours
with the theory of planned behaviour: a
meta analysis. Health Psychology
Review. Vol. 5 No. 2, pp. 97-144, doi:
10.1080/17437199.2010.521684.
Momtaz, Yadollah Abolfathi, Tengku-Aizan
Hamid, Rahimah Ibrahim, Nurizan
Yahya, Sen Tyng Chai. 2011.
Moderating effect of religiosity on the
relationship between social isolation
and psychological well-being. Mental
Health, Religion & Culture. Vol. 14,
No. 2, February 2011, 141–156
Muhibbin-Syah. 2009. Psikologi Pendidikan.
Bandung: Penerbit PT. Remaja
Rosdakarya.
Natawijaya, Rochman. 1980. Bimbingan dan
Penyuluhan. Jakarte: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Nazar & Syahran. 2008. Pengaruh Privasi,
Keamanan, Kepercayaan, dan
Pengalaman terhadap Niat untuk
Bertransaksi secara Online. Tesis.
Yogyakarta: Program Pascasarjana
Universitas Gajahmada.
Nurul Huda, Nova Rini, Yosi Mardoni and
Purnama Putra, (2012) The Analysis of
Attitudes, Subjective Norms, and
Behavioral Control on Muzakki’s
Intention to Pay Zakah International
Journal of Business and Social Science
Vol. 3 No. 22 pp. 101-105
Pavlou, P. A. & Fygenson, M. 2006.
Understanding and Predicting
Electronic Commerce Adoption: An
Extension of The Theory Of Planned
Behavior. MIS Quarterly, 30 (1), 115-
143.
Peter Ogutu Robert, Ogutu Martin and Njanja
Lilly, (2014), The Moderating Effect Of
Subjective Norms, Perceived
Behavioural Control And Gender On
The Relationship Between Attitude
Towards Internet Advertising And
Purchase Intention Of University
Students In Kenya, European Journal of
Business Management Vol. 2, Issue 1,
pp 1-37
Presley, Adrien, Datha Damron-Martinez, Ling
Zhang. 2010. A Study of Business
Student Choice to Study Abroad: A
Test of the Theory of Planned Behavior.
Journal of Teaching in International
Business, 21:227–247.
Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi
Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sarwono, S. W. 1999. Psikologi Remaja. Edisi
revisi 8. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo
Pustaka.
Schiffman, Lean, & Leslie Lazar Kanuk. 2007.
Consumer Behavior, seventh edition.
New Jersey: Patience Hall International,
Inc.
Schwartz, S.H. 2012. An overview of the
Schwartz theory of basic values. Online
Readings in Psychology and Culture.
Vol. 2 No. 1, p. 11.
Sekaran, Uma. 2003. Research Methods for
Business – Metode Penelitian untuk
Bisnis. Terjemahan oleh Kwan Men
Yon. 2006. Penerbit Salemba Empat.
Jakarta.
Setyobroto, Sudibyo. 1989. Psikologi
Olahraga. Jakarta: Penerbit PT. Anem
Kosong Anem.
19
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhi. Jakarta: Penerbit
Rineka Putra.
Sukardi. 1987. Bimbingan dan Penyuluhan.
Surabaya: Penerbit Usaha Nasional
Wang Yun, (2014), Consumers’ Purchase
Intentions of Shoes: Theory of Planned
Behavior and Desired Attributes,
International Journal of Marketing
Studies; Vol. 6, No. 4, pp 50-58
Wijaya, Tony. 2009. Analisis Structural
Equation Modeling Menggunakan
AMOS.Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.Yogyakarta.
Wu Shwu-Ing and Jia-Yi Chen, (2014) A
Model of Green Consumption Behavior
Constructed by the Theory of Planned
Behavior International Journal of
Marketing Studies; Vol. 6, No. 5, pp
119-132
Yusuf, S. 2006. Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja. Bandung: Penerbit PT.
Remaja Rosdakarya.
Zhou, Yanfeng, John Thogersen, Yajing Ruan,
Guang Huang. 2013. The moderating role of
human values in planned behavior: the case of
Chinese consumers’ intention to buy organic
food. Journal of Consumer Marketing. 30/4
(2013) 335–344.