12
JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466 Volume 4, No. 1, 2021 This is an open access article under the CCBY-SA license 10 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang Sisi Datar Berbasis Model Discovery Learning Untuk Siswa SMP/MTs Tiara Yulandari * Pendidikan Matematika, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia; [email protected] Maimunah Pendidikan Matematika, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia; [email protected] Armis Pendidikan Matematika, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia; [email protected] *Coresponding Author Info Artikel: Dikirim: 8 Februari 2021 ; Direvisi: 8 Maret 2021; Diterima: 23 Maret 2021 Cara sitasi: Erlina, F. (2020). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang Sisi Datar Berbasis Model Discovery Learning Untuk Siswa SMP/MTs. JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia, 4(1), 10-21. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran matematika berbasis model discovery learning pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII SMP/MTs. Model pengembangan yang digunakan adalah model 4-D, yaitu define (pendefenisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan desseminate (penyebaran). Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen validitas dan praktikalitas. Instrumen validitas berupa lembar penilaian validasi untuk menilai kevalidan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, dan LAS. Instrumen praktikalitas berupa angket respon siswa untuk menilai keterbacaan LAS. Perangkat pembelajaran yang sudah dikembangkan divalidasi oleh tiga validator. Penelitian ini terbatas pada uji coba kelompok kecil dilakukan pada siswa SMPN 8 Pekanbaru. Hasil analisis data kevalidan diperoleh nilai rata-rata untuk silabus, RPP, dan LAS berturut-turut 3,78; 3,67; dan 3,59 yang dikategorikan sangat valid. Hasil analisis data kepraktisan LAS pada uji coba kelompok kecil adalah 3,72 dengan kategori sangat praktis. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran matematika berbasis model discovery learning pada materi bangun ruang sisi datar meliputi silabus, RPP, dan LAS yang valid dan LAS yang praktis. Kata Kunci: Bangun Ruang Sisi Datar; Perangkat Pembelajaran; Model Discovery Learning. Abstract. This research to produce a product in the form mathematical learning devices using discovery learning model on polyhedron material of class VIII SMP/MTs. The development model used is the 4-D model namely define, design, develop, and disseminate. The research instrument used is validity instrument and practicality. The validity

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang

JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia

p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466

Volume 4, No. 1, 2021

This is an open access article under the CC–BY-SA license

10

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang Sisi Datar Berbasis Model Discovery Learning Untuk Siswa SMP/MTs

Tiara Yulandari * Pendidikan Matematika, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia;

[email protected]

Maimunah

Pendidikan Matematika, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia;

[email protected]

Armis Pendidikan Matematika, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia; [email protected]

*Coresponding Author

Info Artikel: Dikirim: 8 Februari 2021 ; Direvisi: 8 Maret 2021; Diterima: 23 Maret 2021

Cara sitasi: Erlina, F. (2020). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang

Sisi Datar Berbasis Model Discovery Learning Untuk Siswa SMP/MTs. JPIn: Jurnal Pendidik

Indonesia, 4(1), 10-21.

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa perangkat

pembelajaran matematika berbasis model discovery learning pada materi bangun

ruang sisi datar kelas VIII SMP/MTs. Model pengembangan yang digunakan adalah

model 4-D, yaitu define (pendefenisian), design (perancangan), develop

(pengembangan), dan desseminate (penyebaran). Instrumen penelitian yang

digunakan adalah instrumen validitas dan praktikalitas. Instrumen validitas berupa

lembar penilaian validasi untuk menilai kevalidan perangkat pembelajaran berupa

silabus, RPP, dan LAS. Instrumen praktikalitas berupa angket respon siswa untuk

menilai keterbacaan LAS. Perangkat pembelajaran yang sudah dikembangkan

divalidasi oleh tiga validator. Penelitian ini terbatas pada uji coba kelompok kecil

dilakukan pada siswa SMPN 8 Pekanbaru. Hasil analisis data kevalidan diperoleh

nilai rata-rata untuk silabus, RPP, dan LAS berturut-turut 3,78; 3,67; dan 3,59 yang

dikategorikan sangat valid. Hasil analisis data kepraktisan LAS pada uji coba

kelompok kecil adalah 3,72 dengan kategori sangat praktis. Penelitian

pengembangan ini menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran

matematika berbasis model discovery learning pada materi bangun ruang sisi datar

meliputi silabus, RPP, dan LAS yang valid dan LAS yang praktis.

Kata Kunci: Bangun Ruang Sisi Datar; Perangkat Pembelajaran; Model Discovery

Learning.

Abstract. This research to produce a product in the form mathematical learning devices

using discovery learning model on polyhedron material of class VIII SMP/MTs. The

development model used is the 4-D model namely define, design, develop, and disseminate.

The research instrument used is validity instrument and practicality. The validity

Page 2: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang

Yulandari, Maimunah, & Armis. Pengembangan Perangkat Pembelajaran … 11

© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia

p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466

instrument is a validation assessment sheet to assess the validity of learning tools form of

syllabus, lesson plans and student worksheet. The practical instrument is a student response

questionnaire to assess the readability of the LAS. The mathematical learning devices

developed are validated by three validators. Small group trials were carried out on students

of SMPN 8 Pekanbaru. The results of the validity data analysis obtained an average value

for the syllabus, lesson plans and LAS respectively 3,78; 3,67; and 3,59 which are

categorized as very valid. The results of the practicality data analysis of LAS in the small

group trial were 3,72 with the very practical category. This research and development

produces a product that is a mathematical learning device using discovery learning model on

polyhedron material which includes valid syllabus, lesson plan and student worksheets and

practical worksheets.

Keywords: Polyhedron; Learning Devices; Discovery Learning Model.

Pendahuluan

Peningkatan kualitas pendidikan memberikan kontribusi dalam

penyempurnaan proses pembelajran di sekolah. Matematika merupakan

salah satu mata pelajaran di sekolah yang dapat membentuk keterampilan

berpikir siswa. Hal ini berarti matematika berkontribusi dalam membentuk

keterampilan berpikir siswa. Oleh karena itu diperlukan peningkatan mutu

pada pembelajaran matematika. Peningkatan mutu pembelajaran

matematika harus sejalan dengan sasaran pembelajaran dan tujuan

kurikulum 2013. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan pada

Permendikbud No. 20 tahun 2016 sasaran pembelajaran mencakup

pengembangan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dielaborasi

untuk setiap satuan pendidikan. Sasaran pembelajaran tersebut

diaplikasikan ke dalam proses pembelajaran, termasuk pembelajaran

matematika.

Proses pembelajaran matematika dengan kurikulum 2013 sesuai

Permendikbud No. 22 tahun 2016 telah disarankan beberapa pendekatan,

salah satunya menggunakan pendekatan scientific yang mengedepankan

pengalaman personal. Dengan demikian, perlu adanya proses pembelajaran

yang dapat melibatkan siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan

dan menemukan sendiri konsep dan prinsip, mengembangkan aktivitas dan

inisiatifnya dalam belajar, mampu menggunakan berbagai konsep yang

telah dipelajari dalam menyelesaikan permasalahan matematis dan bekerja

aktif secara individu maupun kelompok. Penerapan model pembelajaran

dengan pendekatan scientific serta sasaran yang harus dicapai dalam

pembelajaran matematika disusun dalam suatu perencanaan pembelajaran.

Perencanaan pembelajaran yang disusun sesuai dengan standar proses yang

diatur dalam Permendikbud No. 22 tahun 2016. Penyusunan perangkat

Page 3: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang

12 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia, 4(1), 10-21, April 2021

© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia

p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466

pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran. Salah satu

peran guru untuk menciptakan perencanaan pembelajaran yang baik adalah

dengan mempersiapkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan

kurikulum. Oleh karena itu guru dituntut kemampuannya untuk

mewujudkan proses pembelajaran ke arah belajar yang lebih bermakna

dan mencapai kompetensi baik pengetahuan maupun keterampilan yaitu

dengan mengembangkan perangkat pembelajaran. Pelaksanaan

pembelajaran dirancang dalam perencanaan pembelajaran yang disusun

dalam bentuk perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran merupakan

salah satu wujud persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum melakukan

proses pembelajaran (Daryanto dan Dwicahyono, 2014). Perangkat

pembelajaran digunakan dalam mengelola proses pembelajaran agar

tercapai kompetensi baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan.

Sebelum pelaksanaan pembelajaran, guru perlu merancang kegiatan

pembelajaran dengan mempersiapkan silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), dan Lembar Aktivitas Siswa (LAS).

Hasil wawancara salah satu guru matematika SMP IT Al-Fitiyah

Pekanbaru dan salah satu guru matematika SMP Negeri 8 Pekanbaru bahwa

guru mengalami kendala dari segi waktu dalam menyiapkan perangkat

pembelajaran untuk setiap kali tatap muka. Hal tersebut dikarenakan setiap

komponen dalam perangkat pembelajaran harus dirancang dengan baik

sesuai kebutuhan sehingga membutuhkan waktu yang tidak sebentar, maka

pembuatan perangkat pembelajaran untuk setiap tatap muka tidak

dapat terlaksana sepenuhnya. Guru masih mengalami kesulitan ketika

membuat perangkat pembelajaran terutama pada penerapan berbagai model

yang disarankan pada kurikulum 2013. Kemudian, perangkat yang dibuat

lebih untuk memenuhi kelengkapan administrasi sekolah. Kendala lain yang

dialami guru adalah ketika kondisi di lapangan tidak sesuai dengan

rancangan pembelajaran yang telah disusun sehingga proses pembelajaran

yang berlangsung tidak berjalan sesuai dengan rancangan pembelajaran. Hal

ini mengartikan bahwa proses pembelajaran belum sepenuhnya berpedoman

pada perangkat pembelajaran yang telah dibuat. Rancangan pembelajaran

yang tidak optimal dapat berdampak pada proses pembelajaran sehingga

proses pembelajaran yang berlangsung tidak berjalan sesuai atau belum

sepenuhnya berpedoman pada perangkat pembelajaran yang telah dibuat.

Berdasarkan hasil analisis dokumen perangkat pembelajaran matematika

materi bangun ruang sisi datar kelas VIII yang telah dibuat oleh guru,

secara umum silabus telah memuat komponen sebagaimana yang diatur

dalam perencanan pembelajaran di dalam standar proses. Namun, silabus

Page 4: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang

Yulandari, Maimunah, & Armis. Pengembangan Perangkat Pembelajaran … 13

© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia

p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466

yang dirancang belum tersusun secara teratur dalam penulisan identitas

sekolah, identitas mata pelajaran, materi pokok, materi pembelajaran dan

alokasi waktu, tetapi untuk penulisan KI dan KD telah dituliskan secara

teratur dan mengacu pada Permendikbud. Kemudian, Indikator Pencapaian

Kompetensi (IPK) yang dituliskan memuat kata kerja operasional yang

berulang dalam satu IPK dan kata kerja operasional yang digunakan belum

sepenuhnya mengacu pada KD. Kegiatan pembelajaran yang dituliskan

dalam silabus telah mengacu pada pendekatan scientific tetapi masih secara

umum dan belum menggambarkan kerangka kegiatan pembelajaran untuk

setiap kali pertemuan.

Berdasarkan hasil analisis RPP, secara umum RPP telah memuat komponen

sebagaimana yang diatur dalam perencanan pembelajaran di dalam standar

proses. Namun, terdapat beberapa kelemahan seperti, materi pembelajaran

belum memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan, dan

ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

ketercapaian kompetensi. Kemudian, motivasi, apersepsi, dan tujuan

pembelajaran yang dimaksud dalam kegiatan pendahulan belum dituliskan

secara spesifik sehingga kurang memberikan kejelasan. Langkah-langkah

pembelajaran dalam kegiatan inti tidak sejalan dengan indikator dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai sehingga menimbulkan kekeliruan. Hal

yang dimaksud keliru adalah pada IPK dan tujuan pembelajaran tidak

tercantum tentang pengertian bangun ruang, tetapi ada dalam kegiatan

pembelajaran.

Hasil pengamtan LAS-1 bangun ruang sisi datar yaitu LAS yang dirancang

tidak sejalan dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan dalam LAS-1 tidak tergambar fase stimulus, identifikasi masalah,

dan pengumpulan data tetapi langsung pada pemecahan masalah. Selain

itu, tidak tergambar fase verifikasi data melainkan langsung pada menarik

kesimpulan. Hal ini berarti kegiatan pembelajaran dalam LAS-1 belum

menggambarkan langkah-langkah pembelajaran dalam kegiatan inti sesuai

model pembelajaran yang diterapkan dalam RPP. Bagian akhir LAS

terdapat beberapa soal sebagai latihan.

Jika dilihat dari perencanaan pembelajaran yang telah dibuat oleh guru

matematika, masih terdapat kelemahan yang perlu untuk dikembangkan

lebih lanjut. Hal ini untuk mewujudkan pelaksanaan pembelajaran yang

optimal sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Kurikulum 2013

memberikan inovasi dengan menerapkan pembelajaran yang berpusat

pada siswa. Oleh karena itu, perlu adanya proses pembelajaran yang dapat

Page 5: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang

14 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia, 4(1), 10-21, April 2021

© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia

p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466

membuat siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan

menemukan sendiri konsep dan prinsip, mengembangkan aktivitas dan

inisiatifnya dalam belajar, mampu menggunakan berbagai konsep yang

telah dipelajari dalam menyelesaikan permasalahan matematis dan bekerja

aktif secara mandiri maupun kelompok dengan suasana yang

menyenangkan.

Pembelajaran yang menciptakan suasana belajar matematika yang

bermakna dan berpusat pada siswa dengan model yang disarankan oleh

kurikulum 2013 salah satunya yaitu model discovery learning. Menurut

pendapat Nurdyansyah dan Fahyun (2016), model discovery learning

dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif selama proses

pembelajaran karena siswa dilatih untuk mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi dan mengolah informasi untuk menemukan

sendiri konsep dan prinsip materi yang dipelajari. Hal tersebut sejalan

dengan hasil penelitian Maulida (2018) bahwa model discovery learning

mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran

matematika pada jenjang SMP. Kelebihan model discovery learning yaitu

mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri dan

menyelidiki sendiri sehingga hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam

ingatan (Hosnan, 2016).

Pengalaman dan penemuan mandiri konsep dan prinsip sangat dibutuhkan

dalam materi matematika di SMP untuk membangun cara berpikir yang

semula konkret menjadi abstrak. Geometri merupakan salah satu cabang

matematika yang mempelajari objek yang bersifat abstrak. Sifat abstrak ini

mengakibatkan siswa sulit memahami materi pembelajaran matematika.

Penguasaan materi geometri dalam objek matematika yang bersifat abstrak

ternyata di lapangan tidak seperti yang diharapkan. Hal ini tergambar

dalam penelitian Ozerem (2012) yang menyimpulkan bahwa penguasaan

siswa terhadap geometri masih rendah. Sejalan dengan hal tersebut,

Candranigrum (2010) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

penguasaan siswa pada geometri masih rendah dengan masih

ditemukannya kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal geometri. Materi

geometri yang diajarkan di kelas VIII semester genap adalah bangun ruang

sisi datar. Muhassanah, dkk (2014) menyatakan bahwa keterampilan

geometri yang dimiliki siswa berbeda-beda sesuai dengan tingkat

berpikirnya, untuk itu perlu direncanakan model pembelajaran yang sesuai

dengan tingkat berpikir yang dimiliki siswa.

Page 6: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang

Yulandari, Maimunah, & Armis. Pengembangan Perangkat Pembelajaran … 15

© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia

p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466

Hasil penelitian sebelumnya terkait model pembelajaran khususnya model

discovery learning dan relevan dengan penelitian ini diantaranya, yaitu hasil

penelitian Utami, dkk (2020) dan Judtianti, dkk (2019) untuk penelitian

tindakan kelas, serta Putri, dkk (2020) untuk peneitian pengembangan.

Pada penelitian tindakan kelas diperoleh hasil bahwa penerapan model

discovery learning dapat memperbaiki proses pembelajaran dan

meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII.9 SMPN 8

Pekanbaru semester ganjil tahun 2019/2020 pada materi persamaan garis

lurus, dan dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan

kemampuan pemahaman matematis peserta didik kelas VIII-1 SMPN 20

Pekanbaru semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 pada materi pokok

koordinat kartesius. Hasil penelitian pengembangan menunjukkan bahwa

perangkat pembelajaran matematika dengan model discovery learning

meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada materi

bangun ruang sisi datar kelas VIII SMP.

Dengan demikian model discovery learning dapat menjadi salah satu model

pembelajaran yang sesuai diterapkan dalam materi bangun ruang sisi datar

Hal ini dikarenakan pada materi ini siswa dituntut untuk menemukan dan

memahami konsep dan prisnsip serta dapat terlibat aktif menyelesaikan

permasalahan secara mandiri.

Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini dilatarbelakangi oleh

perangkat pembelajaran matematika yang dibuat oleh guru belum

memenuhi tuntutan kurikulum 2013 sebagai sarana penunjang

pembelajaran. Kemampuan guru dalam persiapan pembelajaran sangat

berpengaruh terhadap prestasi yang dicapai siswa, salah satunya dengan

menyiapkan dan mengembangkan perangkat pembelajaran. Namun

kenyataannya perangkat pembelajaran yang dikembangkan secara mandiri

oleh guru di sekolah masih terbatas.

Berdasarkan paparan tersebut, perlu untuk mengembangkan perangkat

pembelajaran matematika berupa silabus, RPP, dan LAS berbasis model

discovery learning untuk materi bangun ruang sisi datar sebagai pedoman

dan penunjang bagi guru serta siswa selama kegiatan pembelajaran agar

terwujudnya pembelajaran yang efektif dan efesien. Realisasi dengan

dikembangkan perangkat pembelajaran maka dapat dijadikan sebagai

fasilitas dalam membimbing siswa.

Page 7: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang

16 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia, 4(1), 10-21, April 2021

© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia

p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466

Metode

Bentuk penelitian adalah penelitian dan pengembangan atau lebih dikenal

dengan Research and Development (R&D), berfokus pada penelitian evaluasi

formatif dengan tujuan mengembangkan produk berupa perangkat

pembelajaran matematika (Silabus, RPP, dan LAS). Penelitian ini

menggunakan model discovery learning pada materi bangun ruang sisi datar

SMP/MTs kelas VIII yang mengacu pada kurikulum 2013. Perangkat

pembelajaran yang dikembangkan kemudian diuji validitas dan

praktikalitas. Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran

menggunakan model 4-D yang terdiri dari 4 tahap, yaitu pendefenisian

(define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan, penyebarluasan

(disseminate).

Pada tahap pendefinisian, dilakukan analis kebutuhan dengan

menggunakan analisis awal akhir, analisis karakteristik siswa, analisis

tugas, analisis konsep dan perumusan tujuan pembelajaran. Pada tahap

perancangan, menyiapkan rancangan perangkat pembelajaran yang

dikembangkan berupa silabus, RPP, dan LAS dengan menggunakan model

discovery learning. RPP dibuat untuk 6 kali pertemuan. Setelah merancang

LAS, penyusunan instrumen validasi dan praktikalitas. Instrumen validasi

berisi indikator-indikator dari validitas perangkat pembelajaran, sedangkan

instrumen praktikalitas yang dibuat untuk mengukur tingkat kemudahan

penggunaan dari perangkat pembelajaran khusus LAS.

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan atau prototipe awal

seanjutnya dilakukan uji validasi oleh validator. Validator terdiri dari dua

orang dosen Pendidikan Matematika dan seorang Guru Matematika.

Validasi produk perangkat pembelajaran dilakukan dengan menggunakan

lembar validasi yang diisi dan dinilai oleh validator. Jika produk telah

dinyatakan valid, maka akan dilakukan uji coba, akan tetapi jika belum,

maka harus dilakukan revisi kembali sesuai masukan dan saran dari

validator sebagai perbaikan produk.

Hasil validasi dianalisis dan direvisi sesuai saran dan komentar validator.

Setelah perangkat pembelajaran dinilai valid, maka dilanjutkan pada uji

coba secara terbatas untuk melihat keterbacaan LAS. Uji coba terbatas/

kelompok kecil dilakukan pada 6 orang siswa kelas IX dengan kemampuan

akademis yang heterogen. Siswa diminta untuk mengerjakan LAS yang

dikembangkan oleh peneliti. Setelah mengerjakan LAS, siswa diminta

mengisi angket respon yang bertujuan untuk menilai kepraktisan LAS

tersebut. Angket respon siswa dianalisis dan LAS direvisi sesuai saran dan

Page 8: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang

Yulandari, Maimunah, & Armis. Pengembangan Perangkat Pembelajaran … 17

© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia

p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466

komentar pada angket tersebut. Tidak dilakukan uji coba dalam skala besar

dikarenakan uji coba dilaksanakan pada masa pandemi covid-19.

Kemudian, dilakukan pengemasan (packaging) produk dengan cara

dibukukan.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

berupa lembar validasi perangkat pembelajaran dan angket respon siswa.

Lembar validasi perangkat pembelajaran terdiri dari lembar validasi silabus,

lembar validasi RPP, dan lembar validasi LAS. Lembar validasi silabus yang

bertujuan untuk menilai identitas silabus, pemilihan kompetensi dasar

(KD), rumusan indikator pencapaian kompetensi (IPK), perumusan

kegiatan pembelajaran, hasil belajar dan sumber belajar yang sesuai dengan

aspek validitas yaitu validitas konstruksi dan validitas isi.

Lembar validasi RPP memiliki komponen penilaian antara lain identitas

RPP, rumusan indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,

pemilihan materi, perumusan kegiatan pembelajaran, pemilihan

pendekatan, alat, sumber belajar dan hasil belajar yang sesuai dengan aspek

validitas yaitu validitas konstruksi dan validitas isi, sedangkan validasi

LAS menilai sampul LAS, materi pembelajaran, syarat didaktis, syarat

konstruksi, dan syarat teknis yang sesuai dengan aspek validitas yaitu

validitas konstruksi dan validitas isi. Selain itu penelitian ini juga

menggunakan angket respon siswa sebagai instrument yang digunakan

untuk mengetahui respon siswa terhadap perangkat pembelajaran

berupa LAS yang dikembangkan untuk mengukur kepraktisan LAS yang

telah digunakan selama proses pembelajaran.

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis hasil lembar validasi

silabus, RPP, dan LAS yang ingin dikembangkan serta hasil angket respon

siswa. Selanjutnya penentuan rata-rata validitas perangkat pembelajaran

yang digunakan dengan kriteria sangat valid, valid, kurang valid dan tidak

valid. Adapun kriteria praktikalitas respon terhadap LAS adalah sangat

praktis, praktis, kurang praktis, dan tidak praktis

Hasil dan Pembahasan

Pada tahap design, kegiatan yang dilakukan adalah membuat rancangan

awal perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, dan LAS serta lembar

penilaian validasi, angket respon siswa terhadap penggunaan LAS. Pada

tahap develop, perangkat pembelajaran yang telah dirancang kemudian

dikembangkan sesuai rancangan awal yang telah dibuat, selanjutnya

divalidasi oleh tiga validator yang terdiri dari satu dosen Pendidikan

Page 9: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang

18 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia, 4(1), 10-21, April 2021

© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia

p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466

Matematika UIR, satu dosen Tarbiyyah Matematika UIN SUSQA, satu guru

matematika. Silabus, RPP, dan LAS yang telah divalidasi kemudian direvisi

sesuai dengan saran dari validator. Adapun hasil validasi silabus dapat

dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Rata-Rata Nilai Validasi Silabus

Produk Rata-Rata Penilaian Validator

Skor Rata-Rata Kategori V1 V2 V3

Silabus 3,71 4,00 3,64 3,78 Sangat Valid

Berdasarkan analisis hasil validasi silabus oleh ketiga validator, nilai rata-

rata hasil validasi silabus adalah 3,78 dan dikategorikan sangat valid.

Adapun hasil validasi RPP berbasis model discovery learning pada materi

bangun ruang sisi datar kelas VIII SMP/MTs dapat dilihat pada Tabel 4

berikut.

Tabel 4. Rata-Rata Nilai Validasi RPP

Produk Rata-Rata Penilaian Validator

Skor Rata-Rata Kategori V1 V2 V3

RPP 3,70 3,90 3,39 3,67 Sangat Valid

Berdasarkan analisis hasil validasi RPP oleh validator, nilai rata-rata validasi

RPP adalah 3,67 dengan kategori sangat valid.

Adapun hasil validasi LAS berbasis model discovery learning pada materi

bangun ruang sisi datar kelas VIII SMP/MTs dapat dilihat pada Tabel 5

berikut.

Tabel 5. Rata-Rata Nilai Validasi LAS

Berdasarkan hasil analisis validasi LAS oleh validator, rata-rata hasil validasi

LAS adalah 3,59 dengan kategori sangat valid. Berikut adalah saah satu

contoh produk LAS yang dihasilkan.

Produk Rata-Rata Penilaian Validator

Skor Rata-Rata Kategori V1 V2 V3

LAS 3,61 3,97 3,20 3,59 Sangat Valid

Page 10: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang

Yulandari, Maimunah, & Armis. Pengembangan Perangkat Pembelajaran … 19

© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia

p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466

Berdasarkan hasil validasi perangkat pembelajaran matematika berupa

silabus, RPP dan LAS disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang

dikembangkan diniliai sangat valid dan layak untuk diujicobakan.

Langkah selanjutnya yaitu uji coba kelompok kecil yang terdiri dari 6

orang siswa SMPN 8 Pekanabaru. Analisis angket respon siswa pada uji

coba kelompok kecil mendapat nilai sebesar 3,72 dengan kategori sangat

praktis, artinya LAS mudah untuk digunakan. Hasil analisis ujicoba

kelompok kecil dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Data Hasil Angket Respon Siswa

Produk Hasil Angket Respon Siswa LAS-

Skor Rata-Rata Kategori 1 2 3 4 5 6

LAS 3,70 3,74 3,72 3,71 3,77 3,73 3,72 Sangat Praktis

Berdasarkan grafik di atas, hasil respon siswa menujukkan bahwa LAS

memenuhi kategori sangat praktis. Pelaksanaan uji coba secara keseluruhan

berjalan dengan lancar. Tahap penyebaran (deseminate) tidak dilakukan

sepenuhnya, dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya, tidak melakukan

sosialisasi dalam jumlah terbatas kepada guru dan siswa. Hanya

melakukan pengemasan (packaging) perangkat pembelajaran matematika

dengan cara dibukukan.

Validator memberikan saran untuk perbaikan silabus, RPP dan LAS.

Validator menyarankan unsur-unsur dan jaring-jaring tidak perlu

dimasukkan dalam IPK pengetahuan karena bukan termasuk dalam ranah

KD pengetahuan dan tutuntan yang dimuat dalam KD pengetahuan hanya

luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar. Kemudian, rumusan

tujuan pembelajaran dilakukan revisi sejalan dengan revisi IPK

pengetahuan, gambar yang buram diperjelas, dan memperbaiki sistem

penomoran pada Deskripsi Kegiatan dalam point G langkah-langkah

pembelajaran untuk RPP-1 sampai RPP-6. Validator menyarankan yang

dimaksud dengan stimulus dan masalah, proses pengolahan data dan

kesimpulan untuk dituliskan ke dalam RPP. Berdasarkan hasil validasi dan

angket respon siswa dapat disimpulkan bahwa pengembangan perangkat

Page 11: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang

20 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia, 4(1), 10-21, April 2021

© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia

p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466

pembelajaran matematika berbasis discovery learning pada materi bangun

ruang sisi datar kelas VIII SMP/MTs sudah memenuhi kriteria valid dan

praktis untuk digunakan.

Simpulan

Penelitian pengembangan ini menghasilkan suatu produk berupa

perangkat pembelajaran matematika silabus, RPP, dan LAS menggunakan

model discovery learning pada materi bangun ruang sisi datar untuk kelas

VIII. Perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan kemudian

divalidasi. Setelah memenuhi kriteria valid, produk diujicobakan pada siswa

SMP untuk melihat praktikalitas LAS. Berdasarkan hasil validasi dan ujicoba

yang dilakukan, diperoleh bahwa pengembangan perangkat pembelajaran

materi bangun ruang sisi datar berbasis model discovery learning untuk kelas

VIII SMP/MTs memenuhi kriteria valid dan praktis.

Ucapan Terima Kasih

Ucapan kasih kepada Ibu Dr. Lilis Marina Angraini, S.Pd, M.Pd, Bapak

Khusnal Marzuqo, M.Pd, dan Ibu Purniwati, S.Pd selaku validator yang

telah banyak memberikan bimbingan dan arahan

Referensi

Maulida, A. H. 2018. Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap

Kemampuan Komunikasi Matematis dan Keaktifan Belajar Siswa

SMP. Jurnal Ilimiah Pendidikan Matematika. 6(1): 47-52.

Putri, A, Roza, Y, Maimunah. 2020. Development of Learning Tools with the

Discovery Learning Model to Improve the Critical Thinking Ability of

Mathematics. Journal of Educational Sciences 4 (1), 83-92

Daryanto dan Dwicahyono, A. 2014. Pengembangan Perangkat

Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar). Gava Media. Yogyakarta.

Candranigrum E.S. 2010. Kajian Kesulitan Siswa dalam Mempelajari

Geometri Dimensi Tiga Keas X MAN Yogyakarta I (Skripsi).

Utami, H.D, Zuhri , Maimunah. 2020. Penerapan Model Discovery Learning

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII. 9

SMPN 8 Pekanbaru. JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia 3 (2), 1-14

Judtianti, I.N, Armis, Maimunah. 2019. Penerapan Model Discovery

Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis

Peserta Didik Kelas VIII-1 SMP Negeri 20 Pekanbaru Jurnal Online

Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan 6 (1), 179-193

Kemendikbud. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Page 12: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang

Yulandari, Maimunah, & Armis. Pengembangan Perangkat Pembelajaran … 21

© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia

p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466

Permendikbud No. 20. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan

Dasar dan Menengah. Jakarta.

Permendikbud No. 22. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta.

Hosnan, M. 2016. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21. Ghalia Indonesia. Bogor.

Muhassanah, N, Sujadi, I, dan Riyadi. 2014. Analisis Keterampilan Geometri

Siswa Dalam Memecahkan Masalah Geometri Berdasarkan Tingkat

Berpikir Van Hiele. Jurnal Pembelajaran Matematika, Vol. 2(1).

Nurdyansyah dan Fahyuni, E.F. 2016. Inovasi Model Pembelajaran Sesuai

Kurikulum 2013. Nizamia Learning Center. Sidoarjo.

Ozerem. 2012. Misconception in Geometry and Suggested Solutions for Seventh

Grade Students. Internasional Journal of New Trends in Arts, Sports and

Science Education. 1(4): 23-35.