Upload
vuongduong
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pertemuan 4
Brand Activation
Mahasiswa memahami tentang pengertian,
unsur-unsur dan efektivitas dari brand activation
Pengertian Brand Activation
Untuk membangun brand tidak cukup hanya bertumpu pada
periklanan. Pemasar dapat menggabung dan mengkombinasikan
elemen komunikasi pemasaran yang ada, salah satunya dengan
mempergunakan trend baru dengan mengaktivasi brand
sebuah perusahaan. Salah satu metodenya disebut dengan
brand activation.
Brand activation dapat didefinisikan sebagai bagian dari proses
pemasaran dari sebuah brand dengan tujuan untuk
mendekatkan brand terhadap konsumen dengan menciptakan
brand experience. Menurut Paul Morel, Peter Preisler dan
Anders “latar belakang munculnya brand activation adalah
pemikiran posmodernis yang menganggap bahwa individu
memiliki kebutuhan yang spesifik, berbeda satu sama lainnya”.
Brand activation bertujuan untuk meningkatkan brand
awarenss terhadap suatu produk dan memunculkan interaksi
antara brand dengan konsumen sehingga dapat terciptanya
pengalaman konsumen terhadap brand.
Program brand activation dapat dikemas secara menarik
sehingga akan melibatkan konsumen dengan kegiatan yang
diadakan yang akan merangsang keterbukaan konsumen untuk
mencoba produk. Brand activation dapat disesuaikan dengan
tujuan dari acara yang diadakan dan menyesuaikan suasana hati
dan life stlye dari target audience
Menurut Denny Siregar, brand activation adalah kegiatan untuk
menarik hati konsumen dengan berbagai saluran komunikasi
terpadu ( TV, radio, cetak, internet, event, SMS, online, facebook
dan sebagainya) untuk mengubah perilaku konsumen dalam
mempertahankan loyalitas konsumen terhadap suatu produk
dan membantu produk tersebut dalam memperluas pasar.
Brand activation mengandung pesan komunikasi untuk take to
action ataupun pesan komunikasi yang bersifat call to action
message.
Brand activation adalah salah satu bentuk promosi merek yang
mendekatkan dan membangun interaksi merek dengan
penggunanya melalui aktivitas pertandingan olahraga, hiburan,
kebudayaan, sosial, atau aktivitas publik yang menarik perhatian
lainnya. (Terence, A.Shimp, 2003: 263).
Brand activation merupakan aktifitas dua arah dimana sebuah
brand ada untuk “bergerak” mendekati target market maupun
target audience. Sedangkan target sendiri melakukan aktifitas
yang berhubungan dengan fasilitas aktifasi yang disediakan oleh
penyelenggara. Berbeda jauh dengan aktifitas iklan yang biasa
disebut sebagai media lini atas (newspaper ad, magazine ad,
billboard, etc) maupun lini bawah (poster, brochure, flier, etc).
Media lini atas dilakukan adalah satu arah, dimana media yang
ada disuguhkan untuk dinikmati atau barangkali dengan bahasa
lain memiliki daya ganggu satu arah, karena tidak adanya
feedback langsung dari Audience yang menjadi target tidak bisa
bersentuhan dengan brand, mengenal, memahami, atau bahkan
bercanda.
Menurut (Pudjiastuti, 2010) brand activation atau ajang
khusus sangat efektif memengaruhi khalayak sasaran dalam
berbagai aspek, yaitu:
1. Aspek Kognitif (awareness dan pengetahuan khalayak
terhadap perusahaan, merek, atau produk).
2. Aspek Afektif (mengatasi kesalahpahaman dan prasangka
serta mengasosiasikan merek dengan suatu gaya hidup, kegiatan
atau indivisu tertentu).
3. Aspek konatif (mempertahankan penerimaan masyarakat
akan produk, merek, atau perusahaan).
Fungsi Brand Activation
Adapun beberapa fungsi brand activation antara lain
memperkenalkan merek kepada konsumen, meningkatakan
loyalitas terhadap produk, mengenalkan keunggulan produk, dan
berinteraksi langsung dengan konsumen. Selain fungsi-fungsi
tersebut, terdapat fungsi lain dari brand activation atau event
marketing yang digunakan perusahaan, yaitu:
• Memperkuat brand positioning dan image sebuah merek
• Untuk menarik pelanggan pesaing
• Menunjukan kelebihan dibanding kompetitor
• Menjaga dan meningkatkan loyalitas dari pelanggan
• Menciptakan brand awareness yang tinggi dan instan
Brand Activation Bagian dari Kegiatan
PemasaranDalam perkembangannya, pemasar mulai menggunakan strategi
komunikasi pemasaran yang lebih menekankan kepada
kedekatan dan pengalaman konsumen terhadap produk dan
merek. Pemasar berusaha menempatkan diri sebagai konsumen
sehingga dapat melakukan komunikasi sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan konsumen. Consumer insight sebagai
pengetahuan yang dapat memudahkan pemasar menciptakan
aktivitas secara langsung terhadap konsumen.
Konsep 4P yang terdiri dari product, price, place, dan
promotion sekarang tidak cukup lagi untuk menyusun strategi
komunikasi pemasaran. Pemasar mulai menjadikan 6C sebagai
susunan strategi pemasaran, yaitu :
a. Customers (pelanggan)
Strategi pemasaran saat ini telah berfokus untuk memahami
konsumen sebagai individu dengan menyadari apa yang menjadi
keinginan dan kebutuhan konsumen.
b. Consistency (konsisten)
Dimana pemasar wajib memastikan semua elemen brand
konsisten dengan pesannya.
c. Creativity (kreatifitas)
Perhatian konsumen dapat dimenangkan dengan kreativitas
yang membuat pemasaran semakin jelas. Kreatifitas dapat
menimbulkan perhatian, memilihara ketertarikan dan
menstimulasikan pikiran konsumen.
d. Culture (budaya)
Untuk menjangkau konsumen dengan menggunakan bahasa
konsumen itu sendiri. Memahami kebudayaan konsumen akan
mempermudah pemasar mempengaruhi konsumen untuk
melakukan tindakan pembelian.
e. Communication (komunikasi)
Untuk membangun nilai merek, pemasar dapat berbicara
dengan konsumen dengan cara yang akan membuat konsumen
ingin mendengarkan.
f. Change (perubahan)
Untuk konsisten terhadap pemasaran adalah melakukan
perubahan. Tidak ada yang lebih buruk jika pemasar
menggunakan strategi pemasaran yang sama secara terus
menerus.
Brand activation merupakan salah satu bentuk promosi merek
yang dapat mendekatkan hubungan konsumen dan menjalin
interkasi komunikasi yang efektif sehingga tercapai tujuan dan
sasarannya. Untuk melibatkan khalayak terhadap kegiatan brand
activation tersebut dengan mengasosiasikan brand dengan
aktivitas, gaya hidup, atau orang-orang tertentu dan khalayak
yang dirasakan sangat sulit dijangkau. Aktivitas tersebut untuk
meningkatkan brand awareness merek kepada khalayak.
Unsur – Unsur Brand Activation
Melalui brand activation, pemasar dapat membangun interaksi
terhadap konsumen dengan menggunakan komunikasi dua arah
dan memperoleh emotional bonding antara konsumen dengan
produk dari emotional branding. “Konsep emotional branding
yang kini makin populer didasarkan kepada empat pilar utama:
relationship, pengalaman sensorik, imajinasi dan visi”
(Sulaksana, 2007 : 158) :
1. Relationship: berkaitan dengan interaksi dan menghargai
konsumen sekaligus memberi pengalaman emosional yang
diinginkannya.
2. Sensorial experience: sebagai alat branding, memberikan
konsumen pengalaman sensorik dari merek adalah kunci untuk
meraih kontak emosional yang sulit dilupakan, sehingga
melahirkan preferensi merek dan loyalitas.
3. Imagination: pendekatan imajinatif dalam mendesain produk,
kemasan, toko retail, iklan, dan situs Web memungkinkan
merek merombak pembatas untuk mencapai hati konsumen
dengan cara baru yang lebih baik.
4. Vision: merupakan penentu kesuksesan jangka panjang dari
sebuah merek. Untuk membuat merek dicintai oleh orang, maka
pemasar harus dapat memberikan sesuatu yang sesuai dengan
aspirasi konsumen.
Untuk melibat konsumen pada produknya dapat menggunakan
strategi yang tepat. Sulaksana memberikan strategi yang dapat
diterapkan oleh pemasar, yaitu:
1. Kaitkan produk dengan isu yang melibatkan
2. Ciptakan masalah dan tawarkan solusi
3. Kaitkan produk dengan situasi pribadi yang melibatkan
4. Kaitkan produk dengan iklan yang melibatkan
5. Ubahlah pentingnya benefit produk
6. Introdusir karakter penting.
Kreatifitas dalam Brand ActivationBrand activation merupakan kegiatan sebuah brand yang
terintegritas dengan menggunakan strategi kreatif. Pendekatan
experiantal merupakan salah satu strategi kreatif yang dapat
dipakai dalam program brand activation. Kreatifitas dalam
brand activation dituntut untuk menciptakan pengalaman yang
unik bagi brand dan konsumennya. Kreatifitas yang muncul
dalam penyelenggaraan brand activation tidak hanya fokus
terhadap ide atau konsep dasar brand activation tersebut, tetapi
keratifitas dibangun berdasarkan brand knowledge dan
consumer insight.
Tujuan dari program brand activation adalah untuk menciptkan
pengalaman yang akan dirasakan oleh konsumen. Untuk dapat
mencapai tujuannya tersebut, program brand activation dapat
digabungkan dengan kegiatan kreatif pendukung lainnya.
Menurut Matthew Donovan, brand activation yang ideal bukan
sekedar event, tetapi lebih kompleks karena menggabungkan
CRM (caused related marketing) digital, database, event,
training internal, field forces, dan lain-lain.
Agar program brand activation efektif, maka program tersebut
harus digerakkan oleh sebuah ide, bukan hanya kesepakatan
harga. Diharapkan dengan adanya program brand activation
tidak hanya akan menciptakan brand awareness, namun dapat
membangun brand equity agar dapat menyakinkan konsumen
sehingga terjadinya pembelian. Matthew Donovan juga
mengatakan bahwa dalam
Program brand activation dapat diselenggarakan dimana saja
yang dapat mempertemukan konsumen terhadap brand dan
dapat membuat konsumen bersentuhan langsung terhadap
produknya. Kegiatan yang sering dilakukan seperti sponsorship,
sampling, Product trial/tryevertising, marketing event, dan
pameran yang merupakan perwujudan dari brand activation.
Efektivitas Brand ActivationMenurut Yenni Siswanto, mengenai pengukuran efektifitas suatu
keberhasilan brand activation secara kualitatif memang belum
ada. Tetapi pengukuran tersebut dapat dilakukan secara
kuantitatif dengan melihat record direct contact (orang yang
terlibat langsung dengan kampanye brand activation) dan
indirect (orang yang terekspos).
Kisah Sukses IMC di Indonesia
Kisah 1 : BMW Mini “Getaway!” – Terobosan MINI,
Hasil Maksi.
Getaway! Demikian tema kampanye IMC MINI di awal 2012.
Kisah Ernest Prakasa yang terjebak di dalam petikemas, ernest
sempat nge-tweet “it’s dark n I dontknow where I am. GW GA
BERCANDA!!”. Tweet inilah yang memicu kepanikan tweeps, dan
mulai menimbulkan pertanyaan.
Walau demikian kampanye itu berhasil menarik lebih dari 14.000
tweets, 12 tanggapan blog, dengan video di youtube yang
berhasil menarik lebih dari 7.000 views dalam 12 jam pertama.
MINI adalah keanehan anak muda yang kreatif.
Langkah komunikasi pemasaran MINI ini menggunakan IMC.
Twitter didukung Youtube menjadi awal MINI melakukan aktivasi
merek, disusul blog dan Electronik Direct Marketing (EDM)
berupa undangan untuk sekitar 400 calon pembeli.
MINI juga mengundang para penanggap twitter dan blog ke
event eksklusif peluncuran MINI Coutryman di Parkir Timur
Senayan pada 27 Januari 2012.
Selanjutnya event tersebut menghasilkan pemberitaan dalam
bentuk Public Relation (PR) yang kalau dirupiahkan bernilai
hampir Rp 11 Milyar. Dalam waktu hampir bersamaan, muncul
iklan MINI di koran KOMPAS Minggu untuk membangun
kesadaran publik, didukung iklan di bioskop dan 2 majalah
khusus : Nylon dan Auto-Expert. Selain itu untuk calon
konsumen, MINI menyediakan kesempatan test drive di acara
peluncuran dan dilanjutkan di beberapa roadshow di mal-mal.
Kisah 2 : Pond’s “Jadilah Bintang Bersama Idolamu”
Pond’s mengadakan kembali event Pond’s Teens Concert (PTC),
event ini diadakan karena ponds menyadari bahwa remaja tidak
cukup hanya melihat atau dekat dengan idola yang sama.
Mereka selalu berada di bawah perhatian orang banyak dan
menunjukan eksistensinya.
Itulah sebabnya PTC 2011 mengambil tema “Jadilah Bintang
Bersama Idolamu”, event itu merupakan rangkaian kampanye
komunikasi pemasaran ponds yang diadakan di tiga kota besar,
yaitu : Medan, Surabaya dan Jakarta.
Event ini telah dihadiri sekitar 150 ribu remaja. Selain
menampilkan Afgan, Nidji sebagai brand ambassador, serta
sederetan artis seperti The Changcuters, Kotak, Lyla, J-Rocks,
Geisha, The Sigit dan Smash, PTC kali ini menampilkan bintang
internasional David Archuleta di Jakarta.
PTC menggunakan media baru sebagai media utama untuk
mobilisasi massa. Semua berita terkini dan informasi lainnya
mengenai PTC dapat diakses melalui website, facebook, twitter
dan Youtube. Sedangkan pemberitaan mengenai adanya PTC ini
juga disebarluaskan melalui media-media tradisional seperti
iklan di majalah, televisi dan radio.
Kisah 3 : Blibli.com – Future Shopping
Kampanye pemasaran di media sosial mestinya terintegrasi, baik
dengan sesama social media tools ataupun dengan media
offline. Sejak diluncurkan pertama kali pada 25 juli 2011,
blibli.com, salah satu situs belanja online milik PT Global Digital
Niaga, anak perusahaan Grup Djarum di bidang teknologi ini
telah melakukan hal tersebut.
Kampanye awal mereka dimulai melalui media offline berupa
peluncuran balon zeppelin di beberapa wilayah di Jakarta dan
Surabaya.
Di balon tersebut terdapat sejumlah kata yang memancing
pertanyaan semisal “complicated?” atau “still busy?” dan
petunjuk jawabannya yakni hastag #LookUpThe Sky. Pada hari
yang sama, muncul juga teaser di radio dan iklan di bioskop serta
koran
Respon kampanye tersebut sangat beragam, mulai dari foto-foto
yang diposting di twitter hingga pertanyaan mengenai
perusahaan di balik kampanye tersebut.
Dari media offline berupa balon tersebut, blibli.com juga
melakukan dialog dengan para konsumen mereka melalui
twitter, facebook, dan games flying madness. Dalam games flying
madness blibli.com tak hanya memberikan hadiah kepada
facebook user yang berhasil mengumpulkan sejumlah poin,
namun games ini juga berfungsi sebagai media riset mereka.
Saat bermain flying madness pemain diminta menjawab
sejumlah pertanyaan seperti usia, hobi, kegiatan, dan
pengeluaran mereka saat belanja online.
Dengan mengusung brand inspiring and future solution,
blibli.com mengintegrasikan kampanye pemasaran dengan
konsep online mall yang berkepribadian simple and fun.
Kisah 4 : Sariwangi – Nikmatnya, Hangatkan
Malammu!
Kampanye dengan tajuk “ Nikmatnya Sariwangi, Hangatkan
Malammu!” mengajak pasangan suami-istri untuk
menyempatkan waktu membangun kebersamaan dengan cara
sharing sambil nge-teh pada malam hari.
Sariwangi melalui mari bicara percaya bahwa tiap momen
ngeteh, memberikan kesempatan berbagi ibu rumah tangga
indonesia untuk berbagi dengan orang yang dikasihinya, bukan
hanya sekedar momen untuk menyajikan teh. Hal tersebut
dimungkinkan karena nikmatnya sariwangi teh asli yang dapat
memberikan kehangatan dan kenyamanan penikmatnya untuk
berkomunikasi sehingga dapat bicara dari hati ke hati.
Kampanye MariBicara yang telah dilakukan sejak 2008 telah
memberikan penguatan brand equity kepada sariwangi untuk
produk kategori teh hingga kini juga menaikan presentase
penjualan teh sariwangi sejak MariBicara diluncurkan.
Selain itu, sariwangi MariBicara juga mendapatkan award
sebagai kampanye paling efektif (Most Effective Campaign) pada
ajang Unilever Global Compass award 2010 – sebuah ajang
penghargaan bagi kegiatan brand marketing Unilever di seluruh
dunia.
Latihan Soal
1. Bagian dari proses pemasaran dari sebuah brand dengan
tujuan untuk mendekatkan brand terhadap konsumen dengan
menciptakan brand experience adalah pengertian dari?
a. Brand Activation d. Brand Awareness
b. Brand Image e. Brand Experience
c. Brand Loyalty
2. Awareness dan pengetahuan khalayak terhadap perusahaan,
merek, atau produk termasuk dalam?
a. Aspek Kognitif d. Aspek Deduktif
b. Aspek Afektif e. Aspek Induktif
c. Aspek Konatif
3. Mengatasi kesalahpahaman dan prasangka serta
mengasosiasikan merek dengan suatu gaya hidup, kegiatan atau
indivisu tertentu termasuk dalam?
a. Aspek Kognitif d. Aspek Deduktif
b. Aspek Afektif e. Aspek Induktif
c. Aspek Konatif
4. Mempertahankan penerimaan masyarakat akan produk,
merek, atau perusahaan termasuk dalam?
a. Aspek Kognitif d. Aspek Deduktif
b. Aspek Afektif e. Aspek Induktif
c. Aspek Konatif
5. Untuk menjangkau konsumen dengan menggunakan bahasa
konsumen itu sendiri termasuk kedalam salahsatu strategi
pemasaran yaitu?
a. Customers d. Culture
b. Consistency e. Communication
c. Creativity