30
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Diversifikasi Pemanfaatan Jamur Merang (Volvariella volvacea) Sebagai Cemilan Crispy Aneka Rasa yang Bergizi Tinggi BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Disusun oleh: Putut Indratmoko / J2D 005 191 Didik Listi Abi / K2E 005 310 Fajar Arianto / J2D 005 167 PKMK

PKMK Total Fix

  • Upload
    ela

  • View
    19

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pkmk jamur

Citation preview

Page 1: PKMK Total Fix

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Diversifikasi Pemanfaatan Jamur Merang (Volvariella volvacea) Sebagai

Cemilan Crispy Aneka Rasa yang Bergizi Tinggi

BIDANG KEGIATAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

Disusun oleh:

Putut Indratmoko / J2D 005 191

Didik Listi Abi / K2E 005 310

Fajar Arianto / J2D 005 167

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2008

PKMK

Page 2: PKMK Total Fix

I . LATAR BELAKANG

Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan tanaman jamur pangan

yang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Jamur merang digunakan

sebagai bahan baku berbagai masakan seperti mi ayam, sup dan pepes. Harga

jamur merang yang dijual di pasar-pasar relatif murah, yaitu sekitar Rp.8.000-

Rp.10.000 /Kg. Harga ini akan lebih murah apabila kita membeli dari petani

langsung.

Jamur merang oleh para vegetarian menjadi sumberdaya protein

menggantikan daging. Jamur merang kaya akan protein kasar dan karbohidrat

bebas N (widyastuti,2001). Kandungan protein jamur merang mencapai 1, 8 %,

lemak 0.3 % dan karbohidrat 12 – 48 % (widyastuti,2001). Jamur merang juga

mengandung antibiotik yang berguna untuk pencegahan penyakit anemia,

menurunkan darah tinggi dan pencegahan penyakit kanker (Dadang, 2007).

Eritadenin dalam jamur merang dikenal sebagai penawar racun (Dadang, 2007) .

Tingkat konsumsi masyarakat terhadap jamur merang masih rendah. Hal ini

disebabkan karena pengolahan jamur merang yang relatif sulit sehingga tidak

semua orang bisa mengolahnya. Untuk meningkatkan konsumsi masyarakat

terhadap jamur merang, dibutuhkan sebuah inovasi yang membuat jamur merang

mudah dikonsumsi. Salah satu caranya yaitu membuat jamur merang sebagai

cemilan crispy aneka rasa.

II. PERUMUSAN MASALAH

Usaha pertanian jamur merang cendrung mengalami stagnanansi, hal ini

disebabkan karena tidak adanya peningkatan dari sisi demand. Faktor utama yang

menyebabkan yaitu tidak berkembangnya pasar. Masyarakat masih mengganggap

jamur sebagai makanan mewah dan untuk mengolahnya membutuhkan sebuah

keahlian khusus. Pengolahan jamur merang selama ini masih terbatas sebagai

masakan seperti mi ayam, sup dan pepes. Pola pandang masyarakat inilah yang

menjadi kendala dan menyebabkan pertumbuhan permintaan jamur merang tidak

meningkat.

Page 3: PKMK Total Fix

Perubahan pola pandang masyarakat mengenai image jamur merang dapat

dilakukan dengan melakukan inovasi penyajian. Penyajian secara konvensional

terbukti menjadi kendala yang menyebabkan pertumbuhan permintaan jamur

merang tidak meningkat. Inovasi penyajian jamur merang dapat dilakukan dengan

menjadikannya sebagai cemilan crispy aneka rasa. Penyajian ini dipilih

dikarenakan karakteristik jamur yang berfungsi sebagai pelengkap makanan.

Adapun perumusan masalah dalam proposal ini, yaitu :

1. Bagaimana caranya memberikan added value jamur merang sebagai

makanan yang dapat dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat

2. Bagaimana mekanisme pemasaran yang dapat ditempuh agar usaha

“ J_Crunch ” dapat tumbuh dan berkembang

III. TUJUAN PROGRAM

Tujuan utama dari kegiatan ini yaitu untuk mengembangkan usaha makanan

ringan berbasis jamur merang. Turunan dari kegiatan ini yaitu untuk

meningkatkan permintaan jamur merang dipasar dengan usaha waralaba “

J_Crunch “ yang pada akhirnya akan memotivasi para petani jamur agar tetap

bertahan dengan usahanya.

IV. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu menghasilkan sebuah usaha

jamur merang crispy aneka rasa dan mewaralabakan usaha ini agar dapat

memasyarakatkan konsumsi jamur merang sebagai cemilan crispy aneka rasa

yang dapat dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat serta menjadikannya

sebagai usaha waralaba dengan merek dagang “ J_Crunch ”.

V. KEGUNAAN PROGRAM

1. Meningkatkan added value jamur merang merang sebagai makanan

ringan yang bergizi.

2. Membantu dan mendorong para petani jamur agar dapat bertahan dengan

meningkatkan permintaan jamur merang dipasar.

3. Mendapatkan keuntungan dari sisi finansial serta jaringan kerja

Page 4: PKMK Total Fix

4. Membuka lowongan pekerjaan baru

5. Sebagai media pembelajaran mahasiswa dalam bidang kewirausahaan.

6. Memberikan motivasi kepada mahasiswa lain agar mengembangkan

kecerdasan entrepreuner.

VI. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Proyek kegiatan PKMK jamur merang sebagai cemilan krispi aneka rasa

pada tahap realisasinya akan kami beri nama dagang “ J_Crunch ” yang berarti

jamur renyah. Filososfis usaha yang kami terapkan yaitu ” Creating For Nothing

To Something ” . Idea awal pendirian usaha ini di inspirasi dari fenomena tela –

tela yang dapat memberikan added value singkong sehingga menjadi usaha

waralaba yang sukses.

Gambar 1. Jamur Merang Dalam keadaan Mentah

Berangkat dari cita-cita yang sama, kami mencoba mengkreasikan ide untuk membuat jamur merang yang selama ini masih dianggap makanan yang merepotkan dan mahal menjadi makanan cemilan yang renyah untuk semua umur. “ J_Crunch “ akan dijual menggunakan sistem grobak yang di tempatkan dipusat-pusat keramaian. Dan pada perkembangannya, “ J_Crunch “ akan diproyeksikan sebagai usaha waralaba.

Page 5: PKMK Total Fix

Gambar 2. Jamur Merang Crispy

Pola pengembangan dari “ J_Crunch “ melibatkan tiga komponen utama

yaitu manajemen inti, petani jamur dan outlet agen.

Gambar 3. Pola Pengembangan “ J_Crunch “

Dalam positioning “ J_Crunch “, petani jamur yang terletak di Ungaran

Kab. Semarang sebagai pemasok bahan baku kepada manajemen inti. Manajemen

inti berperan sebagai quality control produk agar barang yang diterima oleh outlet

mitra sesuai dengan standar bahan baku. Selain itu, manajemen inti berperan

sebagai tim marketing dan manajer produksi yang bertanggung jawab terhadap

proses produksi outlet mitra. Sedangkan outlet mitra berperan sebagai penjual

produk di pasar.

BRANDING “ J_CRUNCH “

Manajemen Inti

Outlet Mitra

Petani Jamur

Page 6: PKMK Total Fix

Gambar 4. Manajemen Inti “ J_Crunch “

Berdasarkan bagan manajemen inti “ J_Crunch “ yang kami tampilkan

diatas, maka kami bagi pekerjaan sebagai berikut :

CEO (Chief Executive Office)

CEO ini adalah pimpinan tertinggi perusahaan. Dia bertugas untuk

mengawasi apakah perusahaan berjalan sesuai dengan visi dan misinya di

awal. Semua laboran Manajer langsung menuju ke CEO. Dalam

memutuskan sesuatu CEO haruslah meminta pendapat manajer yang

bersangkutan.

Manajer HRD

Manajer HRD bertangung jawab penuh terhadap Sumber Daya Manusia

(SDM) yang akan menjadi outlet mitra.

Manajer RND

Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan inovasi produk dan

pengembangan usaha “ J_Crunch “.

Manajer Keuangan

Membuat laporan keuangan dari masing masing unit usaha, dan

menjadikan satu adalah tugas dari manajer keuangan.

Manajer Networking

Manajer networking bertanggung jawab penuh terhadap pemasaran dan

kerjasama “ J_Crunch “

Ada beberapa hal yang membuat kami yakin bahwa usaha “ J_Crunch ” akan memiliki kesuksesan sebagai usaha waralaba di masa datang. Hal yang mendasari keoptimisan kami yaitu :

ManajerRiset & Development

ManajerNetworking

ManajerKeuangan

CEO

Manajer Human Resource

artement

Page 7: PKMK Total Fix

1. Difrensiasi produk dan belum ada usaha yang sejenis

2. Packaging produk yang unik serta adanya instruksi cara makan

3. Adanya kerjasama dengan petani jamur sehingga pasokan jamur dapat terjamin

4. Harga murah sesuai untuk semua lapisan masyarakat.

Satu bungkus “ J_Crunch “ akan dijual dengan harga Rp.3.000 untuk semua aneka varian rasa. Sedangkan tata cara mengkonsumsi “ J_Crunch “ akan kita sampaikan kepada pelanggan dengan memakan “ J_Crunch “ dengan mengolesinya dengan saos yang telah disediakan.Total biaya investasi untuk mendirikan usaha ini yaitu sebesar Rp. 5.390.000 dengan kualifikasi untuk keperluan peralatan, perlengkapan, perjalanan dan biaya habis pakai.

Analisis kelayakan usaha dari “ J_ Crunch “ adalah sebagai berikut :

1. Harga persatuan unit produksi ( HPP)

Harga persatuan unit produksi = biaya produksi : jumlah unit yang

diproduksi

= Rp.490.000 : 250 Bungkus

= Rp.1960

Titik balik biaya produksi 1 bungkus “ J_Crunch “ Rp.1960,-

2. Benefite Cost Ratio

Jika harga jual 1 bungkus “ J_Crunch “ Rp.3000 maka total penjualan 250

bungkus “ J_Crunch “ adalah Rp.750.000

Benefite Cost Ratio = harga jual total : biaya produksi

=750.000:490.000

= 1.530

Artinya, setiap penambahan modal sebanyak Rp 1,00 akan menghasilkan

Rp.1.530

3. Return of Investment

Return of Investment = harga jual total : modal

= Rp.750.000 : 5.390.000

= 0.139

Page 8: PKMK Total Fix

Artinya, pengembalian dari setiap Rp 1,00 investasi yang ditanamkan ialah

sebesar Rp 0.139

VII. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Usaha “ J_Crunch “ untuk tahap perealisasiaan ide menjadi sebuah bisnis

yang nantinya dapat di waralabakan (Franchaise) membutuhkan waktu kurang

lebih selama 6 bulan. Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tahap Persiapan

Dalam tahap persipan kami melakukan :

- Uji coba produk secara terbatas untuk mengetahui apakah “ J_Crunch “

layak dijual ke konsumen

- Survei tempat dan calon pelanggan dengan membagikan sampel produk ke

konsumen

- Pembuatan Flowchart pengolahan jamur merang dari bahan baku menjadi

“ J_Crunch “

- Desain alat penunjang seperti gerobak dan pembungkus “ J_Crunch “

- Membuat daftar semua alat dan bahan yang akan diperlukan dalam usaha “

J_Crunch “

- Pembelian alat dan bahan yang telah direncanakan

- Pembuatan modul dan SOP (Standar Operasi Produk) “ J_Crunch “

Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, ada dua kegiatan dasar yang dilakukan yaitu

pembuatan crispy jamur dan pengerjaan atribut dan alat kelengkapan penjualan.

Page 9: PKMK Total Fix

Pembuatan Crispi jamur

Gambar 5 Flowchart pembuatan “ J_Crunch “

Pembuatan dan Kelengkapan alat penjualan

Untuk pembuatan dan alat kelengkapan penjualan “ J_Crunch “ seperti

gerobak, neon box, meja dan kursi, banner dan lain-lain kami akan

menggunakan skema pemesanan.

Gambar 6. Gerobak Penjualan “ J_Crunch “

Jamur merang

pencucian

Sortirisasi

Rusak/tidak

Di jadikan lembaran kecil

dibuang Aneka bumbu di campur

Pencampuran tepung dan bumbuPencampuaran

tepung dengan jamur

Penggorengan

Pencampuran aneka rasa

“ J_Crunch “

“ J_Crunch

“ J_Crunch “

“J_Crunch “

Page 10: PKMK Total Fix

Gambar 7. Bungkus “ J_Crunch “

Tahap Pemasaran

Sebelum kami menawarkan produk “ J_Crunch “ kepada masyarakat, kami

telah merumuskan beberapa aturan dasar yang dapat menunjang

perkembangan usaha ini dimasa depan. Adapun aturan dasar yang kami

identifikasi dan kami rumuskan, yaitu :

Potensial Konsumen

Potensial konsumen dari “ J_Crunch “ adalah semua lapisan umur

dari anak-anak, dewasa maupun orang tua. Klaim ini didasari oleh

karakteristik produk yang berupa cemilan yang tidak

disegmentasikan untuk kelompok-kelompok tertentu.

Potensial Konsumen Yang Terlayani

Sampai saat ini usaha “ J_Crunch “ belum dikomersialisasikan.

Akan tetapi apabila usaha ini telah dikomersialisasikan, pasar yang

dapat kami layani yaitu kawasan Tembalang Kota Semarang.

Karakteristik Konsumen

Karakteristik konsumen dari segi demografinya mayoritas adalah

para mahasiswa dan para pelajar. Kecendrungan dari calon

konsumen ini yaitu menginginkan produk yang murah dengan

berbagai varian rasa sehingga mereka mempunyai banyak pilihan

untuk memilih produk.

Pesaing

Untuk kompetitor usaha ini telah kami identifikasi, dari hasil

pengamatan di lapangan tidak ada kompetitor yang bergerak dalam

bidang usaha sejenis “ J_Crunch “ sehingga dapat disimpulkan

“ J_Crunch “

Page 11: PKMK Total Fix

bahwa kami adalah pemain tunggal dalam usaha ini. Jikalaupun

ada, kompetitor berasal dari usaha lain seperti tela-tela dam

pedagang gorengan.

Positioning Product

Positioning product kami yaitu sebagai cemilan krispi aneka rasa

yang berbahan baku dari jamur merang.

Penetapan Harga Jual

Adapun harga jual untuk satu bungkus “ J_Crunch “ lengkap

dengan sausnya yaitu Rp.3000. Penetapan harga pokok penjualan

ini kami samakan dengan kondisi harga cemilan lain seperti usaha

waralaba-tela-tela.

Pola Distribusi

Distribusi produk “ J_Crunch “ dilakukan di Jalan Banjarsari 14

dengan mengunakan gerobak. Selain itu, pengembangan distribusi

produk menggunakan skema kerjasama dengan organisasi

kemahasiswaan atau sekolah (“ J_Crunch “ Corner) yang berada di

kawasan Tembalang Kota Semarang.

Promosi

Dalam pemasaran produk “ J_Crunch “, kami menggunakan dua

pendekatan pemasaran yaitu secara langsung dan tidak langsung.

Pemasaran secara langsung yaitu dengan menempatkan outlet/gerobak

kami dipusat keramaiaan, adapun lokasi yang kita rencanakan yaitu

disekitar Banjarsari Kelurahan Tembalang Kota Semarang. Selain itu,

sebagai yellow efect yang dapat menarik para pengunjung, kami

mendesain gerobak dan banner “ J_Crunch “ dengan unik serta

mengkombinasikan warna gerobak dengan warna-warna yang

mencolok.

Pemasaran secara tidak langsung kami menggunakan pendekatan

komunitas. Adapun langkah yang kami tempuh yaitu dengan

pamfletisasi dan kerjasama dengan pihak-pihak kemahasiswaan di

Universitas Diponegoro, Politeknik Negei Semarang, Politeknik

Page 12: PKMK Total Fix

Kesehatan Semarang dan sekolah-sekolah baik SMP maupun SMA.

Kerjasama yang kami tawarkan yaitu pembukaan gerai atau outlet

yang berada di organisasi kemahasiswaan atau sekolah seperti

Himpunan mahasiswa dan BEM atau OSIS. Selain itu, kami juga akan

mengembangkan komunitas melalui internet sebagai media promosi

usaha waralaba ini.

VIII. Jadwal Kegiatan

No

.Kegiatan

Bulan Ke-1 2 3 4 5

Tahap persiapan

1. Uji coba produk sekala terbatas X

2Survai tempat dan uji

konsumenX

3Desain gerobak dan alat

penjualanX

4Pembelian dan pemesanan

Alat penjualanX

5Pembuatan modul “ J_Crunch

“X

Tahap Operasi

6. Penjualan Produk “ J_Crunch “ X

7. Pembuatan item pendamping X

8

Pembuatan modul dan sekema

kerjasama Franchaise “

J_Crunch “

X

Tahap Pemasaran

8. Pembuatan publikasi X

9. Persiapan administrasi X

10. Penyebaran publikasi X X X

11. Transaksi dan distribusi X X X X X

Page 13: PKMK Total Fix

IX. NAMA DAN BIODATA KETUA DAN ANGGOTA PELAKSANA

KEGIATAN

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

Nama : Putut Indratmoko

Jurusan/Universitas : Fisika / Universitas Diponegoro

NIM : J2D 005 191

Alamat : Jl. Banjarsari Gg. Nirwanasari I, 24 C

Tembalang, Semarang

Angkatan : 2005

No HP : 085 290 739 232

Waktu untuk kegiatan PKM : 18 jam per minggu

2. Anggota Pelaksana Kegiatan

Nama : Didik Listi Abi

Jurusan/Universitas : Ilmu Kelautan / Universitas Diponegoro

NIM : K2E 005 310

Alamat : Jl. Banjarsari No 33 Tembalang Semarang

Angkatan : 2005

No HP : +62856 40 251 556

Waktu untuk kegiatan PKM : 18 jam per minggu

3. Anggota Pelaksana Kegiatan

Nama : Fajar Arianto

Jurusan/Universitas : Fisika / Universitas Diponegoro

NIM : J2D 005 167

Alamat : Jl. Banjarsari Gg. Nirwanasari I, 24 C

Tembalang, Semarang

Angkatan : 2005

No HP : 081 327 393 826

Waktu untuk kegiatan PKM : 18 jam per minggu

Page 14: PKMK Total Fix

X. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING

Nama : Pardoyo, M.Si

Golongan/Pangkat/NIP : III C / Penata / 132 161 210

Jabatan Fungsional : Lektor

Jabatan Struktural : Ka. Lab Kimia Anorganik

Fakultas / Program Studi : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam /

Kimia

Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

Bidang Keahlian : Kimia

No HP : 081 565 404 93

Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam per minggu

XI. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

A. Modal habis pakai

No. Keterangan Jumlah

1. Jamur merang 5 kg

2. Minyak goreng 2 kg

3. Tepung KFC 5 kg

4. Perasa sate, keju, dll 7 macam

5. Saos tomat dan sambal 2 pak

6. Rempah-rempah

7. Aneka bumbu dapur

B. Modal alat dan peralatan

No. Keterangan Jumlah

1. Roda sepeda 2 buah

2. Kaca 1 m x 3 m 1 buah

3. Plastik tebal transparan 2 m x 3m 1 buah

4. Papan kayu 0.5 mx 3 m 4 buah

5. Batangan besi diameter 3 cm x 10 m 2 buah

Page 15: PKMK Total Fix

6. Cat logam 2 buah

7. Meja panjang 1 buah

8. Engsel dan pegangan pintu 3 buah

9. Kursi x 6 buah 6 buah

10. neon box 1 buah

11. Spanduk mmt 1buah

12. Toples tuperwere x 4 buah 4 buah

13 Pembukus makanan 5 pak 5 pak

14 Daftar menu x 5 buah 5 buah

15 Kompor gas 2 mata 1 buah

16 Tabung gas 3 kg 2 buah

17. Wajan 2 buah

18. Serokkan 2 buah

19 Blander 1 buah

20. Pisau 2 buah

21 Tatakkan 1 buah

22 Serok tempat meniriskan 1 buah

23 Alumunium tempat meniriskan 2 buah

24 Ember 2 buah

25 Seragam pegawai 5 buah

26 Biaya pembuatan gerobak

Page 16: PKMK Total Fix

XII. BIAYA

A. Biaya habis pakai

No. Keterangan Jumlah

1. Jamur merang @ 10 ribu x 5 kg Rp. 50.000,-

2. Minyak goring @ 25 ribu x 2 kg Rp. 50.000,-

3. Tepung KFC @ 50 ribu x 5 kg Rp. 150.000,-

4. Perasa sate, keju, dll @ 15 ribu x 7 macam Rp. 100.000,-

5. Saos tomat dan sambal @ 25 ribu x 2 pak Rp. 50.000,-

6. Rempah-rempah Rp. 40.000,-

7. Aneka bumbu dapur Rp. 50.000,-

Total Rp.490.000,-

(empat ratus sembilan

puluh ribu)

B. Biaya peralatan

No. Keterangan Jumlah

1. Roda 2 buah Rp. 100.000,-

2. Kaca 1 m x 3 m Rp. 150.000,-

3. Plastik tebal transparan 2 m x 3m Rp. 200.000,-

4. Papan kayu 0.5 mx 3 m Rp. 200.000,-

5. Batangan besi diameter 3 cm 10 m Rp. 200.000,-

6. Cat logam Rp. 75.000,-

7. Meja panjang Rp. 300.000,-

8. Engsel dan pegangan pintu Rp. 50.000,-

9. Kursi x 6 buah Rp. 300.000,-

10. Lampu neon box Rp. 250.000,-

11. Spanduk mmt Rp. 150.000,-

12. Toples tuperwere x 4 buah Rp. 200.000,-

13 Pembukus makanan 5 pak Rp. 150.000,-

14 Daftar menu x 5 buah Rp. 10.000,-

Page 17: PKMK Total Fix

15 Kompor gas 2 mata Rp. 200.000,-

16 Tabung gas 3 kg x 2 buah Rp. 300.000,-

17. Wajan x 2 buah Rp. 150.000,-

18. Serokkan x 2 buah Rp. 25.000,-

19 Blander Rp. 150.000,-

20. Pisau Rp. 10.000,-

21 Tatakkan Rp. 10.000,-

22 Serok tempat meniriskan Rp. 20.000,-

23 Alumunium tempat meniriskan Rp. 50.000,-

24 Ember Rp. 50.000,-

25 Seragam pegawai Rp. 100.000,-

26 Biaya pembuatan gerobak Rp. 250.000

Total Rp. 3.750.000,-

(tiga juta tujuh ratus lima

puluh ribu rupiah)

C. Biaya Perlengkapan

D. Biaya perjalanan

No. Keterangan Jumlah

1. Biaya transportasi pembuatan alat Rp. 150.000,-

No Keterangan Jumlah

1. Seminar hasil Rp. 100.000,-

2. Cetak liflet,pamplet dan brosur Rp. 550.000,-

3. Laporan kemajuan Rp. 100.000,-

4. Laporan hasil Rp. 100.000,-

Total Rp. 850.000,-

(delapan ratus lima puluh

ribu rupiah)

Page 18: PKMK Total Fix

2. Biaya transportasi pembelian jamur Rp. 100.000,-

3. Biaya transportasi pembuatan laporan Rp. 50.000,-

Total Rp. 300.000,-

(tiga ratus ribu rupiah)

E. Total biaya PKM “ J_Crunch “

No. Keterangan Jumlah

1. Biaya bahan habis pakai Rp. 490.000,-

2. Biaya peralatan Rp. 3.750.000,-

3. Biaya perlengkapan Rp. 850.000,-

4. Biaya perjalanan Rp. 300.000,-

Total biaya PKM Rp. 5.390.000

( Lima juta tigaratus

sembilan puluh ribu )

Page 19: PKMK Total Fix

LAMPIRANLampiran 1.

RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PELAKSANA KEGIATAN

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

Nama : Putut Indratmoko

Tempat/ tanggal lahir : Sragen / 16 Juli 1987

Jurusan/Universitas : Fisika / Universitas Diponegoro

NIM : J2D 005 191

Alamat : Jl. Banjar Sari Gg. Nirwana Sari No. 24 C,

Tembalang, Semarang

Angkatan : 2005

No HP : 085 290 739 232

Pengalaman Organisasi 6 bulan terakhir :

Ketua Departemen Mentoring ROHIS FMIPA

2. Anggota Pelaksana Kegiatan

Nama : Didik Listi Abi

Tempat/ tanggal lahir : Semarang, 18 Nopember 1987

Jurusan/Universitas : Ilmu Kelautan / Universitas Diponegoro

NIM : K2E 005 310

Alamat : Jl. Banjarsari No 33 Tembalang Semarang

Angkatan : 2006

No HP : +62856 40 251 556

Pengalaman Organisasi 6 bulan terakhir :

Ketua Dewan Pembina majalah Kampus ABYSS MAGZ Jurusan

Ilmu Kelautan

Owner RNB Cafe ( Spesial nasi gila dan Bakmi Gila )

Page 20: PKMK Total Fix

Manajer Marketing Pondok Bambu Food Court

Manajer Marketing Of Riset and Business (RNB) Universitas

Diponegoro

3. Anggota Pelaksana Kegiatan

Nama : Fajar Arianto

Tempat/ tanggal lahir : Cilacap, 1 Agustus 1986

Jurusan/Universitas : Fisika/Universitas Diponegoro

NIM : J2D 005 167

Alamat : Jl. Banjarsari Gg. Nirwanasari I, 24 C

Tembalang, Semarang

Angkatan : 2005

No HP : +62856 24 085 474

Pengalaman Organisasi 6 bulan terakhir :

Staff Bidang Riset Badan Semi Otonom Fakultas MIPA UNDIP

Page 21: PKMK Total Fix

Lampiran 2

ANTISIPASI RESIKO

Faktor Resiko antisipasi

Technologi Risk Kerusakan alat - reparasi dan penggantian

- beli alat baru

People Risk - service kepada

konsumen tidak

memuasakan

- Outlet mitra tidak

menjalankan manual

book usaha

- HRD harus membuat

SOP dan memiliki standar

pelayanan yang jelas

-training sebelum

launching usaha mitra

Organizational Risk -jika ada anggota tim

yang keluar

-pemahaman yang tidak

sama

-overlaping wewenang

-resturisasi

-penyatuan dan

penyelarasan visi dan misi

-penegasan jobdes dan

kontrol dari CEO

Requirement Risk -rekruitmen outlet mitra -penyesuaian dengan

standar HRD

Estimate Risk - over budgeting

-estimasi yang

melenceng

-tidak ada pembiayaan

-penyusutan dan

penyelarasan anggaran

- review bisnisplan dan

sinkronisasi anggaran

- mengusahakan alternatif

pembiayaan

Page 22: PKMK Total Fix

Lampiran 3.

ANALISIS SWOT

Faktor Internal

Faktor Eksternal

STRENGHT (S)

1. Produk belum ada di

pasar atau kami sebagai

pionir usaha

2. Harga murah dan

terjangkau

3. Kemasan yang unik

4.Produk termasuk kategori

premium

5.Ada instruksi makan

WEAKNESS (W)

1. Produk kurang

dikenal

OPPORTUNITY (O)

1. Terbukanya peluang

usaha dibidang makanan

2.Usaha cemilan berbasis jamur belum ada.

STRATEGI (SO)

1. Melakukan edukasi

dan promosi ke konsumen.

2. Berpartisipasi dalam

pameran.

STRATEGI (WO)

Mempromosikan

produk dengan

intensif.

THREAT (T)

Munculnya kompetitor yang

berbasis sama.

STRATEGI (ST)

1. Pendaftaran hak

dagang.

2. Inovasi produk

3. Penjagaan quality

control

STRATEGI (WT)

1. Pengembanga

n konsumen

berbasis

komunitas.