Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK
UNTUK KELAS V SD DENGAN METODE BERNYANYI
MENGGUNAKAN LAGU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Yusuf Prapaska Purwandalu
NIM: 131134005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK
UNTUK KELAS V SD DENGAN METODE BERNYANYI
MENGGUNAKAN LAGU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Yusuf Prapaska Purwandalu
NIM: 131134005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Kedua orangtua tercinta yang selalu mendoakan dan mendukungku.
Para sahabat yang bersedia berjuang bersama dan saling
memberikan semangat.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
“INGATLAH BAHWA KESUKSESAN SELALU DISERTAI DENGAN
KEGAGALAN”
“JIKA BISA SEKARANG, UNTUK APA MENUNGGU HARI ESOK”
“KESUKSESAN AKAN DIRAIH DENGAN TERUS BELAJAR”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK
UNTUK KELAS V SD DENGAN METODE BERNYANYI
MENGGUNAKAN LAGU
Yusuf Prapaska Purwandalu
Universitas Sanata Dharma
2017
Potensi dari penelitian ini adalah pembelajaran tematik kelas V SD
semester 1 tentang matematika (sifat dan volume bangun kubus-balok) yang
diintegrasikan dengan Bahasa Indonesia (menyimak teks barang ekspor-impor).
Dari hasil wawancara kepada dua guru kelas V, peneliti mendapatkan data bahwa
siswa kesulitan menghitung volume bangun ruang kubus-balok. Dari hasil angket
yang dibagikan kepada 30 siswa kelas V, peneliti mendapatkan data: 66% siswa
kesulitan menghitung volume bangun ruang, 60% siswa kesulitan dalam
menyebutkan sifat-sifat bangun ruang dan 53% siswa tidak antusias saat
mengikuti pembelajaran tentang bangun ruang, serta 76.6% siswa memerlukan
metode bernyanyi dengan media lagu yang berisi materi sifat-sifat dan volume
bangun ruang kubus-balok. Oleh karena itu peneliti mengembangkan prototipe
rancangan pembelajaran matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk
kelas V SD dengan metode bernyanyi menggunakan lagu. Tujuan penelitian ini
yaitu menjelaskan prosedur pengembangan dan mendeskripsikan kualitas
prototipe tersebut.
Penelitian pengembangan ini menggunakan metode penelitian dan
pengembangan (Research and Development atau R & D) dengan memodifikasi 10
langkah dan prosedur pengembangan penelitian Borg and Gall dalam Sugiyono
menjadi 6 langkah yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain
produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, dan 6) uji coba produk. Prototipe
divalidasi oleh 3 validator yaitu dosen matematika, dosen seni musik dan guru
kelas V. Skor rata-rata dari tiga validator yaitu 3.9 dengan kategori “sangat baik”,
sehingga layak diujicobakan.
Hasil ujicoba terbatas yang dilakukan pada tanggal 30 Januari 2017 di SD
N Demangan. Siswa yang hadir 15, peneliti mendapatkan data: 80% (12 siswa)
mampu menghitung volume bangun ruang, 100% (15 siswa) mampu
menyebutkan sifat-sifat bangun ruang dan 100% (15 siswa) antusias saat
mengikuti pembelajaran bangun ruang kubus-balok dengan menggunakan lagu.
Kata kunci : pengembangan, prototipe, rancangan pembelajaran, matematika,
bangun ruang, kubus, balok, lagu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
PROTOTYPE DEVELOPMENT LEARNING PROGRAM MATHEMATICS
SPACE OF BULID CUBES AND CUBOID FOR FIVE CLASS USING SONG
Yusuf Prapaska Purwandalu
Universitas Sanata Dharma
2017
The potential of this research is the V-thematic semester 1 semester
learning on mathematics (the nature and volume of the cube-builds) integrated
with Bahasa Indonesia (listening to the text of export-import goods). From the
results of interviews to two class V teachers, researchers get data that students
have difficulty calculating the volume of building space cubes. From the results of
questionnaires distributed to 30 students of class V, the researchers obtained data:
66% of students had difficulties in calculating the volume of wake-up space, 60%
of students had difficulties in mentioning the characteristics of waking space and
53% of students were not enthusiastic when following the learning about room
wake, and 76.6 % Of students require a method of singing with a song medium
containing the material properties and the volume of the cube-building space.
Therefore, the researcher develops prototype of the mathematics learning design
of the material of building the cube space and the beam for class V SD by using
singing method of song. The purpose of this research is to explain the
development procedure and to describe the quality of the prototype.
This research development uses research and development (R & D)
method by modifying 10 steps and procedure of research development of Borg
and Gall in Sugiyono into 6 steps: 1) potential and problem, 2) data collection, 3)
product design , 4) design validation, 5) design revisions, and 6) product trials.
The prototype was validated by 3 validators namely lecturer mathematics, music
art lecturer and class V teacher. The average score of the three validators is 3.9
with the category "very good", so worthy of trial.
Results of a limited trial conducted on 30 January 2017 at SD N
Demangan. The students who attended 15, the researchers got the data: 80% (12
students) were able to calculate the volume of wake up space, 100% (15 students)
were able to name the building properties of space and 100% (15 students)
enthusiastic when following learning to build space cubes Using the song.
Keywords: development, prototype, learning program, mathematics, build
space of, cubes,cuboids, songs.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang maha Esa, atas
berkat dan rahmat yang diberikanNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
penelitian skripsi ini. Penelitian skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana (S-1) pada program studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma. Peneliti menyadari bahwa
penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar dan dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., Dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Validator yang telah berkenan membantu dalam proses validasi produk.
5. Kepala Sekolah SD N Demangan yang telah memberikan ijin dalam
melakukan penelitian di SD N Demangan.
6. Keluarga dan semua orang terdekat yang selalu mendoakan, memberikan
semangat, dan motivasi selama proses penyusunan skripsi.
7. Teman-teman PGSD Angkatan 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
1.5 Spesifikasi Produk ......................................................................................... 6
1.6 Definisi Operasional ...................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................ 10
2.1.1 Kurikulum 2013 ...................................................................................... 10
2.1.1.1 Pendidikan Karakter ............................................................................. 11
2.1.1.2 Pendekatan Tematik Integratif ............................................................. 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.1.3 Pendekatan Saintifik ............................................................................. 14
2.1.2 Pembelajaran Tematik Integratif di kelas V ............................................ 17
2.1.2.1 Matematika Bangun Ruang .................................................................. 21
2.1.3 Metode Pembelajaran Bernyanyi ............................................................ 22
2.1.4 Tugas Perkembangan Anak ...................................................................... 28
2.1.5 Minat Belajar ........................................................................................... 29
2.1.6 Kecerdasan Matematis-logis dan Kecerdasan Musikal ........................... 32
2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................. 34
2.3 Kerangka Berfikir ....................................................................................... 38
2.4 Pertanyaan Penelitian ................................................................................. 40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 41
3.2 Setting Penelitian ........................................................................................ 44
3.2.1 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 44
3.2.2 Waktu Penelitian ..................................................................................... 44
3.2.3 Subjek Penelitian ..................................................................................... 44
3.2.4 Objek Penelitian ...................................................................................... 44
3.3 Prosedur Pengembangan ............................................................................ 45
3.3.1 Potensi dan Masalah ................................................................................ 45
3.3.2 Pengumpulan Data .................................................................................. 45
3.3.3 Desain Produk ......................................................................................... 46
3.3.4 Validasi Desain ........................................................................................ 46
3.3.5 Revisi Desain ........................................................................................... 47
3.3.6 Uji Coba Produk ...................................................................................... 47
3.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 47
3.5 Instrumen Penelitian ...................................................................................48
3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................. 51
3.6.1 Data Kualitatif ......................................................................................... 51
3.6.2 Data Kuantitatif ....................................................................................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4.2 Pembahasan ................................................................................................ 81
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 88
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 89
5.3 Saran .......................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 90
LAMPIRAN .......................................................................................................... 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Pra-penelitian untuk Guru.....................................49
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Pra-penelitian untuk Siswa....................................50
Tabel 3.3 Koverensi Data Kualitatif ke Kuantitatif...........................................53
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil WawancaraPra-penelitian.....................................57
Tabel 4.2 Hasil rekapitulasi pra-penelitian per-item siswa.................................60
Tabel 4.3 Hasil Validasi Produk.........................................................................64
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Validasi Produk....................................................68
Tabel 4.5 Rekapitulasi pertanyaan refleksi siswa...............................................77
Tabel 4.6 Rekapitulasi nilai siswa.......................................................................79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kubus................................................................................21
Gambar 2.2 Balok.................................................................................22
Gambar 4.1 Desain cover awal sebelum revisi.....................................63
Gambar 4.2 Desain cover setelah revisi................................................69
Gambar 4.3 Siswa mengamati lagu sifat dan volume kubus................73
Gambar 4.4 Siswa mencoba mengerjakan LKS kelas..........................74
Gambar 4.5 Siswa melakukan penalaran terhadap LKS......................74
Gambar 4.6 Siswa menyanyikan lagu di depan kelas...........................76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Penelitian yang relevan..................................................................37
Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Menurut Sugiyono.................................45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar pertanyaan untuk guru SD N Demangan
Lampiran 2 Lembar pertanyaan untuk guru SD Kanisius Kumendaman
Lampiran 3 Hasil validasi produk oleh dosen ahli matematika
Lampiran 4 Hasil validasi produk oleh dosen ahli seni
Lampiran 5 Hasil validasi produk oleh guru kelas
Lampiran 6 Hasil pekerjaan siswa
Lampiran 7 Rencana pelaksanaan pembelajaran
Lampiran 8 Foto uji coba produk
Lampiran 9 Lembar pertanyaan untuk siswa setelah uji coba
Lampiran 10 Hasil angket pra penelitian siswa
Lampiran 11 Surat keterangan melakukan penelitian
Lampiran 12 Curriculum Vitae
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan uraian tentang: latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang
dikembangkan dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap
kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu
diteruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP). Jadi kurikulum 2013 merupakan
kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan soft skill berupa sikap dan
hard skill yang berupa ketrampilan, dan pengetahuan (Fadillah, 2014:16). Di
dalam kurikulum 2013 mempunyai salah satu kekhasan, yakni tematik integratif.
Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari beberapa mata pelajaran ke dalam
sebuah tema (Majid, 2014:122). Tujuan dari adanya tema ini bukan hanya untuk
menguasai konsep-konsep dalam suatu mata pelajaran akan tetapi juga
keterkaitannya dengan konsep dari mata pelajaran lain. Pembelajaran tematik juga
dapat diartikan sebagai pola pembelajaran mengintegrasikan pengetahuan,
keterampilan, kemahiran, nilai dan sikap pembelajaran dengan menggunakan
tema.
Pembelajaran tematik di kelas V semester 1 terdapat mengintegrasikan
Matematika dengan Bahasa Indonesia. Materi Matematika tentang sifat-sifat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
volume bangun kubus-balok sedangkan materi Bahasa Indonesia tentang
menyimak teks barang ekspor-impor. Siswa kelas V perlu menguasai konsep
Matematika salah satunya materi bangun ruang kubus-balok. Bangun ruang kubus
adalah bangun ruang yang dibentuk oleh tiga pasang persegi yang bentuk dan
ukurannya sama (Simangunsong, 2008). Balok adalah bangun ruang yang dibatasi
oleh tiga pasang persegi panjang dimana setiap pasang persegi panjang saling
sejajar/ berhadapan dan berukuran sama (Mustaqim, 2008). Siswa kelas V perlu
mempelajari materi bangun ruang kubus-balok agar dapat memecahkan
permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sifat dan volume
kubus-balok.
Hasil wawancara kepada dua guru kelas V SD N Demangan dan SD
Kanisius Kumendaman mengatakan bahwa kesulitan yang sering muncul pada
siswa saat mengerjakan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok adalah
membedakan bidang sisi, rusuk, dan titik sudut. Selain itu, kedua guru tersebut
juga mengatakan bahwa kesulitan yang sering muncul pada siswa saat
mengerjakan volume bangun ruang kubus dan balok adalah siswa masih bingung
dalam menentukan serta menyelesaikan proses hitung rumus volume bangun
ruang kubus dan balok.
Hasil angket yang dibagikan kepada 30 siswa kelas V, peneliti
mendapatkan data: 66% siswa kesulitan menghitung volume bangun ruang, 60%
siswa kesulitan dalam menyebutkan sifat-sifat bangun ruang dan 53% siswa tidak
antusias saat mengikuti pembelajaran tentang bangun ruang, serta 76.6% siswa
memerlukan metode bernyanyi dengan media lagu yang berisi materi sifat-sifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dan volume bangun ruang kubus-balok. Oleh karena itu peneliti mengembangkan
prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi bangun ruang kubus dan
balok untuk kelas V SD dengan metode bernyanyi menggunakan lagu.
Peneliti termotivasi mengembangkan prototipe rancangan pembelajaran
Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan
metode bernyanyi menggunakan lagu. Inspirasi dalam mengembangkan metode
bernyanyi menggunakan lagu untuk materi bangun ruang kubus-balok peneliti
dapatkan dari penelitian Tarjiah (2014) yang berjudul “Pengembangan Model
Pembelajaran Matematika bagi Siswa Berkesulitan Belajar di Sekolah Dasar
Inklusi.” Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian dan
pengembangan. Penelitian ini menghasilkan rancangan model pembelajaran yang
meliputi model layanan asesmen, model perencanaan pembelajaran, model
proses/pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi dan metode
bermain, menyanyi dan penggunaan jari yangan dalam menghitung perkalian bagi
siswa kelas 2 sampai kelas 6 yang mengalami kesulitan belajar. Relevansi bagi
penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Matematika khususnya
perhitungan perkalian dengan stgartegi/metode bermain, menyanyi, dan
penggunaan jari tangan dapat membantu meningkatkan kemampuan berhitung
perkalian pada anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar Matematika.
Prototipe ini dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan antusias
siswa dalam pembelajaran Matematika materi bangun ruang kubus-balok. Peneliti
termotivasi dari penelitian Rahmawaty (2013) yang berjudul “Penggunaan
Metode Menyanyi dalam Rangka Meningkatkan Motivasi Belajar pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pembelajaran Bahasa Arab bagi Siswa Kelas 1 SD Ta’mirul Islam Surakarta.”
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Relevansi bagi penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan metode menyanyi terbukti dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa pada pembelajaran bahasa Arab. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa metode bernyanyi menjadi salah satu alteratif untuk
meningkatkan motivasi, semangat dan antusias belajar siswa.
Oleh karena itu prototipe yang dikembangkan peneliti terdiri dari tiga
bagian. Bagian 1 berisi penjelaskan mengenai teori pembelajaran Matematika dan
Bahasa Indonesia. Penjelasan materi tersebut terdiri dari pengertian bangun ruang
kubus dan balok, jenis-jenis sifat kubus dan balok, cara menghitung volume kubus
dan balok, dan menjelaskan tentang definisi ekspor-impor barang di Indonesia.
Bagian 2 berisi penjelaskan tentang lagu yang digunakan dalam pembelajaran.
Terdapat 4 lagu yang telah peneliti kembangkan, lagu 1 tentang sifat kubus, lagu 2
tentang volume kubus, lagu 3 tentang sifat balok, dan lagu 4 tentang volume
balok. Sedangkan bagian 3 memuat perangkat pembelajaran berupa RPP. RPP
yang dikembangkan disusun berbasis kurikulum 2013 yang menggunakan
pendekatan saintifik dalam proses pembelajarannya. RPP yang dikembangkan
memiliki komponen identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator
dari beberapa mata pembelajaran yang terdapat pada setiap pembelajaran terkait,
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, pendekatan dan metode pembeajaran,
media, alat, dan sumber pembelajaran serta langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. RPP ini juga dilengkapi dengan penilaian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
diperoleh dari penjabaran indikator, lembar kerja siswa baik secara mandiri
maupun kelompok dan lampiran materi yang dikembangkan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.2.1 Bagaimana proses pengembangan “Prototipe rancangan pembelajaran
Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD
dengan metode bernyanyi menggunakan lagu?”
1.2.2 Bagaimana kualitas pengembangan “Prototipe rancangan pembelajaran
Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD
dengan metode bernyanyi menggunakan lagu?”
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk:
1.3.1 Menjelaskan proses pengembangan prototipe rancangan pembelajaran
Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD
dengan metode bernyanyi menggunakan lagu.
1.3.2 Mendeskripsikan kualitas prototipe rancangan pembelajaran Matematika
materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan metode
bernyanyi menggunakan lagu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman pada siswa
dalam mempelajari materi bangun ruang (kubus dan balok) dengan
menggunakan metode pembelajaran bernyanyi.
1.4.2 Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi terkait metode
pembelajaran bernyanyi untuk membantu siswa dalam memahami konsep
bangun ruang.
1.4.3 Bagi Sekolah
Penelitian pengembangan prototipe pembelajaran ini dapat menambah
kepustakaan sekolah terkait model pembelajaran materi bangun ruang.
1.4.4 Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti terkait
pembelajaran bangun ruang dengan metode pembelajaran bernyanyi.
1.5 Spesifikasi Produk
Produk yang dikembangkan mengambil materi tentang bangun ruang
kubus dan balok untuk siswa kelas V Sekolah Dasar dengan menggunakan
metode pembelajaran bernyanyi. Prototipe pembelajaran yang
dikembangkan ini memuat tiga bagian yaitu:
a. Bagian Pertama Bagian ini merupakan bagian yang menjelaskan mengenai
teori pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Penjelasan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
tersebut terdiri dari pengertian bangun ruang kubus dan balok, jenis-jenis
sifat kubus dan balok, cara menghitung volume kubus dan balok, dan
menjelaskan tentang definisi ekspor-impor barang di Indonesia. Pada setiap
penjelasannya akan dilengkapi dengan menggunakan gambar yang
menerangkan mengenai materi tersebut.
b. Bagian Kedua menjelaskan tentang lagu yang digunakan dalam
pembelajaran. Terdapat 4 lagu yang telah peneliti kembangkan, lagu 1
tentang sifat kubus, lagu 2 tentang volume kubus, lagu 3 tentang sifat balok,
dan lagu 4 tentang volume balok. Semua lagu tersebut sudah mencakup
materi sifat volume kubus dan balok dengan mengintegerasikan materi
ekspor dan impor barang di Indonesia.
c. Bagian Ketiga memuat perangkat pembelajaran berupa RPP. RPP yang
dikembangkan disusun berbasis kurikulum 2013 yang menggunakan
pendekatan saintifik dalam proses pembelajarannya. RPP yang
dikembangkan memiliki komponen identitas, kompetensi inti, kompetensi
datar dan indikator dari beberapa mata pembelajaran yang terdapat pada
setiap pembelajaran terkait, tujuan pembelajaran, matei pembelajaran,
pendekatan dan metode pembeajaran, media, alat, dan sumber pembelajaran
serta langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan. RPP ini juga
dilengkapi dengan penilaian yang diperoleh dari penjabaran indikator,
lembar kerja siswa baik secara mandiri maupun kelompok dan lampiran
materi yang dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.6 Definisi Operasional
Batasan istilah pada penelitian ini diberikan agar tidak menimbulkan
pertanyaan tentang istilah-istilah yang dikemukakan. Istilah-istilah yang
digunakan dalam penelitian adalah:
1.6.1 Prototipe adalah bentuk asli atau bentuk dasar. Prototipe yang
dikembangkan berupa model pembelajaran bernyanyi materi kubus dan
balok untuk siswa kelas V sekolah dasar.
1.6.2 Matematika adalah ilmu pasti yang berhubungan dengan penalaran dan
dipelajari oleh siswa mulai dari tingkat dasar sampai lanjut. .
1.6.3 Bangun ruang adalah bangun Matematika yang mempunyai isi dan ataupun
volume.
1.6.4 Kubus adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh enam bidang
sisi yang kongruen yang berbentuk bujur sangkar, memiliki 6 sisi, 12 rusuk
dan 8 titik sudut.
1.6.5 Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tiga pasang
persegi atau persegi panjang, dengan satu pasang berukuran berbeda,
memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut.
1.6.6 Lagu adalah seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan
temporal yang biasanya di iringi dengan alat musik untuk menghasilkan
musik yang mengandung irama atau suara berirama yang di sebut dengan
lagu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.6.7 Metode pembelajaran bernyanyi adalah suatu model pembelajaran yang
menggunakan syair-syair yang dilagukan, dimana syair tersebut berkaitan
dengan materi yang akan diajarkan oleh guru kepada siswa.
1.6.8 Siswa SD adalah siswa kelas V SD Negeri Demangan yang menjadi subjek
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan uraian tentang: kajian pustaka, hasil penelitian yang
relevan, kerangka berfikir dan pertanyaan penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan kumpulan teori yang diambil untk
mendukung penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka ini akan membahas
tentang kurikulum 2013, pembelajaran tematik integratif di kelas V SD,
Matematika, teori bernyanyi, inteligensi matematis-logis dan musikal.
2.1.1 Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang akan diterapkan
di Indonesia. Kurikulum ini mengembangkan soft skill dan hard skill yang
berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Fadilah, 2014). Menurut
(Mulyasa, 2013) kurikulum 2013 menekankan pada perkembangan siswa
pada aspek kemampuan untuk melakukan tugas-tugas dengan standar
performasi tertentu, sehingga nanti hasilnya dapat dirasakan oleh siswa itu
sendiri. Menurut (Hidayat, 2013) kurikulum 2013 diharapkaqn dapat
menghasilkan generasi penerus bangsa yang cerdas komprehensif, yaitu
bukan hanya cerdas secara intelektual melainkan juga mampu mengolah
kecerdasan emosi dan spiritual.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan kurikulum
2013 merupakan kurikulum berpusat pada siswa yang meningkatkan sikap,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pengetahuan dan mengolah kecerdasan emosi dan spiritualnya. Kurikulum
2013 memiliki kekhasan berkaitan dengan pendidikan karakter, tematik
integratif, dan pendekatan saintifik.
2.1.1.1 Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan
pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Pendidikan karakter juga
memiliki rumusan kompetensi inti sebagai berikut ini. (a) Kompetensi Inti
(KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual. (b) Kompetensi Inti-2 (KI-2)
untuk kompetensi inti sikap sosial. (c) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk
kompetensi inti pengetahuan. (d) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk
kompetensi inti keterampilan. Tujuannya adalah untuk membentuk
membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik, warga
masyarakat dan warga negara yang baik (T. Ramli, 2011). Menurut
(Suyanto, 2009) pendidikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku
yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik
dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara. (Elkind,
2010) menjelaskan pendidikan karakter ialah segala sesuatu yang
dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter siswa. Guru
membantu membentuk watak siswa. Hal ini mencakup keteladanan
bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi,
bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa pendidikan karakter adalah proses pembelajaran untuk membentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kepribadian siswa secara bertahap dan dapat mengamalkan kepribadian
tersebut di dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan pertama pendidikan karakter menurut (Dharma,dkk
2011) memfasilitasi pengetahuan dan pengembangan nilai-nilai
tertentu sehingga terwujud dalam prilaku anak, baik ketika proses
sekolah maupun setelah proses sekolah (setelah lulus dari sekolah).
Pengetahuan dan pengembangan memiliki makna bahwa pendidikan
dalam seting sekolah bukanlah suatu dogmatisasi nilai kepada siswa
untuk memahami dan merefleksi bagaimana suatu nilai menjadi
penting untuk diwujudkan dalam prilaku keseharian manusia, termasuk
bagi anak. Penguatan juga mengarahkan proses pendidikan pada proses
pembiasaan yang disertai oleh logika dan refleksi terhadap proses dan
dampak dari proses pembiasaan yang dilakukan oleh sekolah baik
dalam seting kelas maupun sekolah. Penguatanpun memiliki makna
adanya hubungan antara penguatan prilaku melaui pembiasaan di
sekolah dengan pembiasaan di rumah. (Asep Barhia, 2012) beralasan
pendidikan karakter mempunyai tujuan mulia karena memiliki manfaat
serta tujuan yang cukup mulia bagi bekal kehidupan siswa agar
senantiasa siap dalam merespon segala dinamika kehidupan dengan
penuh tanggung jawab.
2.1.1.2 Pendekatan Tematik Integratif
Pendekatan tematik integratif merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
berbagai mata pembelajaran ke dalam berbagai tema (Majid, 2014).
Penggunaan tema dimaksudkan agar siswa mampu mengenal berbagai
konsep secara mudah dan jelas. Pembelajaran tematik merupakan suatu
strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.
Pembelajaran tematik integratif memiliki karakteristik sebagai berikut
(Majid, 2014:126):
a. Berpusat Pada Siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa, hal ini disesuaikan dengan
pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai
subjek belajar. guru berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan
kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
b. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada
siswa. Dengan pengalaman langsung ini siswa dihadapkan pada sesuatu
yang nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik, pemisahan antar mata pembelajaran tidak
begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema
yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pembelajran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata
pelajaran dalam suatu `proses pembelajaran. dengan demikian, siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan
untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
d. Bersifat Fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat fleksibel dimana guru dapat mengaitkan
bahan ajar dari suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya.
Selain itu, guru dapat mengaitkan satu mata pembelajaran dengan
kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa
berada.
2.1.1.3 Pendekatan Saintifik
Pendekatan pembelajaran ilmiah menekankan pada pentingnya
kolaborasi dan kerja sama di antara siswa. Pendekatan saintifik merupakan
salah satu pendekatan pembelajaran ilmiah. Majid (2014) mengungkapkan
bahwa penerapan pendekatan saintifik bertujuan untuk pemahaman kepada
siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan
saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.
Daryanto (2014) mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum
atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.
Pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan
saintifik merupakan pendekatan yang berpusat kepada siswa agar siswa
secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapantahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep,
hukum atau prinsip yang ditemukan.
Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang berpusat kepada
siswa. Majid (2014) menyebutkan bahwa pendekatan saintifik dalam
pembelajaran meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Pendapat tersebut sejalan
dengan yang diungkapkan oleh Daryanto (2014), yaitu:
a. Mengamati (Observasi)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran. Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti
menyajikan media obyek secara nyata, siswa senang dan tertantang, dan
mudah dalam pelaksanaan. Seperti yang diungkapkan oleh Daryanto
(2014) bahwa metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa
ingin tahu siswa, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan
yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Menanya
Guru membuka kesempatan kepada siswa secara luas untuk
bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, atau dibaca. Daryanto
(2014) mengungkapkan bahwa guru yang efektif mampu menginspirasi
siswa untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya pada saat itu
pula dia membimbing atau memandu siswa belajar dengan baik.
c. Menalar
Kegiatan menalar menurut Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013
(Dalam Daryanto, 2014) adalah memproses informasi yang sudah
dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan atau
eksperimen maupun hasil dan kegiatan mengumpulkan informasi.
Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu informasi
dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi
tersebut.
d. Mencoba
Hasil belajar yang nyata atau otentik akan didapat bila siswa
mencoba atau melakukan percobaan. Daryanto (2014) mengungkapkan
bahwa aplikasi mencoba atau eksperimen dimaksudkan untuk
mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan,
dan pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
e. Mengkomunikasikan
Guru diharapkan memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari dalam pendekatan
saintifik. Daryanto (2014) mengungkapkan bahwa kegiatan
mengkomunikasikan dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan
menemukan pola.
Pendapat ahli tersbut dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah
dalam pendekatan saintifik adalah 5M yaitu, mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Tahapan-tahapan pendekatan
saintifik memiliki tujuan agar siswa dapat berpartisipasi dan terlibat aktif
selama pembelajaran. Selain dengan menggunakan pendekatan saintifik,
untuk membuat siswa terlibat aktif selama pembelajaran dibutuhkan
metode pembelajaran, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode bernyanyi.
2.1.2 Pembelajaran Tematik Integratif di kelas V
Pembelajaran tematik di kelas V SD terbagi atas 9 tema
yaitu:Benda-benda di lingkungan sekitar, Peristiwa dalam kehidupan,
Kerukunan dalam bermasyarakat, Sehat itu penting, Bangga sebagai
bangsa Indonesia, Organ tubuh manusia dan hewan, Sejarah peradaban
Indonesia, Ekosistem, Lingkungan sahabat kita. Setiap tema tersebut berisi
subtema yang akan menjelaskan mengenai pembelajaran yang dilakukan.
Penelitian ini menggunakan tema 5 Bangga sebagai bangsa Indonesia,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
subtema 3 Indonesia bangsa yang cinta damai pada pembelajaran 1.
Pembelajaran 1 terdiri atas dua pembelajaran terkait yaitu Matematika dan
Bahasa Indonesia. Penelitian ini akan mengintegrasikan pembelajaran
Matematika materi sifat volume kubus dan balok dengan Bahasa Indonesia
materi ekspor impor barang di Indonesia dengan memasukkan metode
bernyanyi menggunakan lagu. Siswa kelas V perlu menguasai konsep
Matematika salah satunya materi sifat volume kubus dan balok. Materi
tersebut perlu diajarkan agar siswa dapat memecahkan permasalahan
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sifat volume kubus dan balok
yang merupakan dasar untuk mempelajari materi di tingkat yang lebih
lanjut.
2.1.2.1 Matematika : Bangun Ruang
Matematika berasal dari kata manthanein atau mathema, dalam
bahasa Latin yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari. Kata
Matematika dalam bahasa Belanda disebut dengan wiskunde yang berarti
ilmu pasti yang semuanya berkaitan dengan penalaran (Susanto, 2013).
Kline (Runtukahu, 2014) menyebutkan Matematika sebagai pengetahuan
yang tidak berdiri sendiri, tetapi dapat membantu manusia untuk
memahami dan memecahkan permasalahan sosial, ekonomi dan alam.
Matematika merupakan ilmu pasti, yang kesemuannya berkaitan dengan
penalaran (Depdiknas, 2001). Muhseyto (2008), menyebutkan Matematika
sebagai salah satu pelajaran yang dipelajari oleh siswa, mulai dari tingkat
dasar sampai lanjut. Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
disimpulkan bahwa Matematika adalah suatu ilmu pasti yang berhubungan
dengan penalaran yang dapat membantu manusia dalam kehidupan sehari-
hari. Tujuan pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar adalah agar siswa
mampu dan terampil dalam menggunakan Matematika dalam kehidupan
sehari-hari. Berikut ini terdapat beberapa tujuan pembelajaran Matematika
di sekolah dasar menurut Susanto, 2013:
a. Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritme.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat. Melakukan manipulasi
Matematika dalam generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan
dalam pernyataan Matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model Matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai penggunaan Matematika dalam kehidupan
sehari-hari.
Konsep pembelajaran Matematika perlu diajarkan di SD agar siswa
mudah memahami pembelajaran Matematika pada tingkat selanjutnya.
Konsep-konsep pada kurikulum Matematika SD dapat dibagi menjadi tiga
kelompok besar, yaitu penanaman konsep dasar, (penanaman konsep),
pemahaman konsep, dan pembinaan ketrampilan (Heruman, 2007:2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a. Penanaman Konsep Dasar (Penanaman Konsep)
Pembelajaran penanaman konsep dasar merupakan jembatan yang
harus dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang konkret
dengan konsep baru Matematika yang abstrak. Dalam kegiatan
pembelajaran konsep dasar ini, media atau alat peraga diharapkan dapat
digunakan untuk membantu kemampuan pola pikir siswa.
b. Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep ini terdiri dari dua pengertian, pertama
merupakan kelanjutan dari pembelajaran pemahaman konsep dalam suatu
pertemuan. Kedua pembelajaran pemahaman konsep dilakukan pada
pertemuan yang berbeda, tetapi merupakan lanjutan dari penanaman
konsep.
c. Pembinaan Ketrampilan
Pembinaan keterampilan ini merupakan pembelajaran lanjutan dari
penanaman konsep dan pemahaman konsep. Pembelajaran ini bertujuan
agar siswa lebih terampil dalam menggunakan konsep Matematika.
Konsep pembelajaran Matematika yang penting diajarkan di
sekolah dasar yaitu tentang materi kubus-balok. Materi kubus-balok perlu
dipelajari agar siswa dapat memecahkan masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan kubus-balok. Selain itu materi tersebut merupakan
dasar untuk mempelajari materi di tingkat lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.1.2.2 Bangun Ruang (Kubus dan Balok)
Bangun ruang merupakan bangun Matematika yang memiliki isi
atau volume. Dalam Matematika, bangun ruang terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu sisi, rusuk dan titik sudut. Sisi adalah bidang pada bangun
ruang yang membatasi antara bangun ruang dengan ruangan di sekitarnya.
Rusuk adalah pertemuan dua sisi yang berupa ruas garis pada bangun
ruang, sedangkan titik sudut adalah titik dari hasil pertemuan rusuk yang
berjumlah tiga atau lebih. Jenis-jenis bangun ruang yang umum dikenal,
antara lain kubus, balok, prisma, limas, kerucut, tabung dan bola. Dalam
penelitian ini, materi yang akan menjadi fokus penelitian yaitu kubus dan
balok.
Sulardi (2006) menjelaskan bahwa kubus memiliki enam sisi, dua
belas rusuk, dan delapan titik sudut. Kubus adalah bangun ruang yang
dibentuk oleh tiga pasang persegi yang bentuk dan ukurannya sama
(Simangunsong, 2008). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa kubus adalah bangun ruang yang memiliki enam sisi, dua belas
rusuk, dan delapan titik sudut, yang dibentuk oleh tiga pasang persegi yang
bentuk dan ukurannya sama.
Gambar 2.1 Kubus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Sulardi (2006) menjelaskan bahwa balok memiliki enam sisi, dua
belas rusuk, dan delapan titik sudut. Balok adalah bangun ruang yang
dibatasi oleh tiga pasang persegi panjang dimana setiap pasang persegi
panjang saling sejajar/ berhadapan dan berukuran sama (Mustaqim, 2008).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa balok adalah sebuah
bangun ruang yang memiliki tiga pasang sisi kongkruen serta memiliki
enam sisi, dua belas rusuk, dan delapan titik sudut.
Gambar 2.2 Balok
2.1.3 Metode Pembelajaran Bernyanyi
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, bernyanyi adalah mengeluarkan
suara bernada atau berlagu. Nyanyian atau lagu adalah komponen musik
pendek yang terdiri atas perpaduan lirik dan lagu/nada. Dalam lirik
terdapat susunan kata-kata yang mengandung arti/makna tertentu, dimana
makna tersebut berbeda-beda sesuai tujuan dibuatnya nyanyian tersebut.
Makna yang terdapat dalam sebuah lagu dapat digunakan untuk
melakukan sugesti, persuasi dan memberikan nasehat. Lirik lagu
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi karena pengarang lagu
menyampaikan ide dan gagasan melalui kata atau kalimat yang bisa
menimbulkan sikap dan perasaan tertentu (Lestari, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Metode bernyanyi merupakan metode pembelajaran yang
menggunakan syair-syair yang dilagukan. Pada umumnya syair-syair
tersebut disesuaikan dengan materi-materi pelajaran yang disampaikan
oleh guru kepada murid. Bernyanyi membuat suasana belajar menjadi
riang dan bergairah sehingga perkembangan anak dapat distimulasi secara
lebih optimal (Fadlillah, 2012). Metode bernyanyi juga dapat diartikan
sebagai metode pembelajaran yang melantunkan kata atau kalimat yang
dinyanyikan. Seperti yang diungkapkan oleh Tantranurandi (2008), yang
menyebutkan bahwa metode bernyanyi merupakan suatu metode yang
melafadzkan suatu kata/kalimat yang dinyanyikan.
Elisabeth (2005) menyebutkan bahwa nyanyian adalah bagian dari
musik. Nyanyian berfungsi sebagai alat untuk mencurahkan pikiran dan
perasaan untuk berkomunikasi. Fungsi nyanyian bagi anak-anak adalah
sebagai berikut:
a. Bahasa emosi, dimana dengan nyanyian anak dapat mengungkapkan
perasaannya, rasa senang, lucu, kagum dan haru.
b. Bahasa nada, karena nyanyian dapat didengar, dapat dinyanyikan dan
dikomunikasikan.
c. Bahasa gerak, gerak pada nyanyian tergambar pada birama (gerak/ketukan
yang tertukar), pada irama (gerak/ketukan panjang penjeng, tidak teratur) dan
pada melodi (gerakan tinggi rendah).
Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bahwa menyanyi merupakan
kegiatan yang disukai anak-anak. Dengan bernyanyi, menirukan suara guru di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
depan kelas bersama teman-temannya, anak akan semakin senang terhadap
apa yang dipelajarinya, terutama dilingkungan sekolah. Selain itu, menyanyi
dapat memberikan kepuasan, kegembiraan dan kebahagiaan bagi anak
sehingga dapat mendorong anak untuk belajar lebih giat (Ma’rifah, 2009).
Nyanyian atau lagu dalam penelitian ini sifatnya adalah untuk membantu
anak dalam memahami materi dan bisa menghafal sebuah rumus atau cirri-ciri
yang dapat dipraktekkan langsung di sekolah atau di luar sekolah. Setyoadi
(Fadlillah (2012) menyebutkan bahwa manfaat penggunaan lagu (menyanyi)
dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Sarana relaksasi dengan menetralisasi denyut jantung dan gelombang otak.
b. Menumbuhkan minat dan menguatkan daya tarik pembelajaran.
c. Menciptakan proses pembelajaran lebih humanis dan menyenangkan
d. Sebagai jembatan dalam mengingat materi pembelajaran
e. Membangun retensi dan menyentuh emosi dan rasa etika siswa
f. Proses internalisasi nilai yang terdapat pada materi pembelajaran.
g. Mendorong motivasi belajar siswa
2.1.3.1 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bernyanyi
Kelebihan dari metode bernyanyi adalah (Masykur, 2009):
a. Mampu membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan
b. Memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif
atau pengenalan siswa.
c. Dapat membangkitkan semangat kegairahan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai
dengan kemampuannya masing-masing
e. Mampu mengarahkan cara belajar siswa, sehingga lebih memiliki motivasi
yang kuat untuk belajar lebih giat.
Musbikin (Prasetya, 2010) menyebutkan bahwa menyanyi juga memiliki
kelebihan sebagai berikut:
a. Dapat merangsang imajinasi anak didik
b. Dapat memicu kreatifitas siswa
c. Memberi stimulus yang cukup kuat terhadap otak sehingga mendorong
kognitif anak dengan cepat
Selain kelebihan, metode pembelajaran bernyanyi juga memiliki
kelemahan, yaitu (Masykur, 2009):
a. Siswa ditekankan harus memiliki kesiapan dan kematangan mental untuk
belajar.
b. Siswa harus berani berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan
baik.
c. Metode ini hanya mementingkan proses pengertian saja, kurang
memperhatikan perkembangan atau pembentukan sikap dan keterampilan.
d. Apabila kelas terlalu besar, metode ini kurang efektif digunakan.
e. Tidak memberikan kesempatan untuk berfikir secara kreatif.
Metode pembelajaran bernyanyi diwujudkan dalam sebuah lagu, lagu disusun
sesuai dengan tahap perkembangan yang terjadi pada anak, penelitian ini
menggunakan tahap perkembangan menurut Piaget.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2.1.3.2 Unsur yang termuat dalam sebuah lagu
a. Lirik lagu
Lirik lagu adalah susunan/rangkaian kata yang bernada. Menyusun
lirik lagu memang tidak semudah menyusun karangan, namun dapat
diperoleh dari berbagai inspirasi. Inspirasi itu sendiri dapat diperoleh dari
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. (Ma’rifah, 2009). Sedangkan
menurut (Lestari,2012) Seperti permainan vokal gaya bahasa dan
penyimpangan makna kata merupakan permainan bahasa dalam
menciptakan lirik lagu. Dari kedua pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa lirik lagu adalah sebuah susunan kalimat yang
memiliki permainan vokal dan nada.
Pada penelitian ini lirik lagu disusun berdasarkan tema 5
Bangga Sebagai Bangsa Indonesia dan sub tema 3 Indonesia Bangsa
yang Cinta Damai pada kelas V SD.
b. Notasi
Kata notasi musik berasal dari notation (aslinya dari bahasa
inggris) yang maknanya adalah Angka-angka, cara menulis dan
catatan. Dalam Bahasa Indonesia notasi musik sering disebut not musik,
jadi intinya not musik adalah ekspresi musik yang di tuangkan dalam
bentuk simbol yang berwujud angka atau gambar not balok. (Lestari,
2012). Sedangkan menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI) not
musik adalah tanda nada yang ada pada musik. Dari kedua pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa notasi musik adalah angka atau tanda-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tanda simbol nada yang ada pada sebuah musik atau nyanyian. Pada
penelitian ini lagu disusun dengan menggunakan notasi yang mudah untuk
dicermati dan dimengerti oleh siswa kelas V SD.
c. Irama
Irama adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras
lembut ucapan bunyi. (Lestari, 2012). Sedangkan menurut (Ma’rifah,
2009) Irama adalah alunan yang tercipta secara teratur. Dari kedua
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa irama adalah alunan tinggi
rendahnya suara dalam sebuah lagu atau nyanyian. Pada penelitian ini
menggunakan irama senang dan gembira sehingga membuat siswa
semakin tertarik untuk menyanyikan lagu.
d. Birama
Birama adalah bagian /segmen dari suatu baris melodi, yang
menunjukkan berapa ketukan dalam bagian tersebut. (Lestari, 2012).
Sedangkan menurut (Ma’rifah, 2009) Birama adalah ketukan yang tercipta
pada sebuah lagu nyanyian. Dari kedua pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa birama adalah suatu baris kalimat pada nyanyian yang
memiliki melodi dan ketukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2.1.4 Tugas Perkembangan Anak
Menurut (Djawad, Dahlan, 2016) Tugas perkembangan terdapat tiga
bagian utama, yakni:
a. Pribadi sosial
Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan
permainan. Melalui pertumbuhan fisik dan otak, anak belajar dan berlari
semakin stabil, makin mantap dan cepat. Pada masa sekolah anak sudah
sampai pada taraf penguasaan otot sehingga sudah dapat berbaris,
melakukan senam pagi dan permainan-permainan ringan, seperti sepak
bola, loncat tali, berenang, dan sebagainya. Belajar bergaul dengan teman-
teman sebaya, yakni belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
situasi yang baru serta teman-teman sebayanya. Mengembangkan kata
hati, hakikat tugas ini ialah mengembangkan sikap dan perasaan yang
berhubungan dengan norma-norma agama. Hal ini menyangkut
penerimaan dan penghargaan terhadap peraturan agama disertai dengan
perasaan senang untuk melakukan atau tidak melakukannya. Tugas
perkembangan ini berhubungan dengan masalah benar-salah, boleh-tidak
boleh, seperti juur itu baik, bohong itu buruk, dan sebagainya.
b. Belajar
Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan
berhitung. Salah satu sebab masa usia 6-12tahun disebut masa sekolah
karena pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohaninya sudah cukup
matang untuk menerima pengajaran. Belajar mengembangkan konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
sehari-hari. Apabila kita telah melihat sesuatu, mendengar, mengecap,
mencium, dan mengalami, tinggalah suatu ingatan pada kita. Ingatan
mengenai pengamatan yang telah lalu itu disebut konsep.
c. Karier
Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi. Hakikat tugas ini
ialah untuk dapat menjadi orang yang berdiri sendiri dalam arti dapat
membuat rencana, berbuat untuk masa sekarang dan masa yang akan
datang bebas dari pengaruh orangtua dan orang lain.
2.1.5 Pengertian Minat Belajar
Minat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam
menghadapi suatu objek. Prinsip dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang
cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat
yang besar dalam melaksanakan tindakannya (Surya, 2003:67). Minat
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010:180). Sejalan dengan
teori tersebut minat adalah kecenderungan yang menetap untuk
memperhatikan beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap
suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten.
Berdasarkan pendapat diatas, peneliti menyimpulkan bahwa minat adalah
besarnya rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap berbagai aktivitas
atau kegiatan belajar.
Minat tidak akan muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba dari
dalam diri individu. Minat dapat timbul pada diri seseorang melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
proses. Dengan adanya perhatian dan interaksi dengan lingkungan, maka
minat tersebut dapat berkembang. Munculnya minat ini biasanya ditandai
dengan adanya dorongan, perhatian, rasa senang, kemampuan, dan
kecocokan atau kesesuaian. Timbulnya minat seseorang disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu rasa tertarik atau rasa senang, perhatian dan kebutuhan.
Minat timbul karena perasaan senang serta tendensi yang dinamis untuk
berperilaku atas dasar ketertarikan seseorang pada jenis-jenis kegiatan
tertentu. Perasaan senang seseorang akan menimbulkan dorongan-
dorongan dalam dirinya untuk segera beraktifitas. Faktor-faktor yang
mempengaruhi minat siswa, antara lain:
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat yang
datangnya dari dalam diri. Menurut (Slameto, 2010:180) faktor internal
tersebut adalah ”pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan
kebutuhan”.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat yang
datangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari orang tua, dorongan dari
guru, rekan, tersedianya prasarana dan sarana atau fasilitas, dan keadaan
lingkungan.
Di dalam minat terdapat beberapa indikator, menurut Syaiful Bahri
Djamarah (2008) Indikator yang dapat memunculkan minat belajar dalam
diri seseorang ada empat, yaitu perasaan senang, ketertarikan siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
perhatian siswa, dan keterlibatan siswa. Berikut ini penjelasan dari
masing-masing indikator yang dapat memunculkan minat belajar bagi
seorang siswa:
a. Perasaan Senang
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap
suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu
yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk
mempelajari bidang tersebut.
b. Ketertarikan Siswa
Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung
merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman
afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
c. Perhatian Siswa
Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap
pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada
itu. Siswa yang memiliki minat belajar pada objek tertentu, dengan
sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.
d. Keterlibatan Siswa
Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan orang
tersebut senang dantertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan
dari objek tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2.1.6 Kecerdasan Matematis-logis, Visual dan Kecerdasan Musikal
Howard Gardner menghasilkan karya intelektual berjudul
“Intelligence Rframed” yang menyatakan bahwa otak manusia setidaknya
menyimpan sembilan jenis kecerdasan yang disepakati dan diterima
(Chatib, 2012). Sembilan kecerdasan tersebut yaitu: 1) Inteligensi
linguistik, 2) Inteligensi Matematika-logis, 3) Inteligensi ruang, 4)
Inteligensi kinestetik-badan, 5) Inteligensi musikal, 6) Inteligensi
interpersonal, 7) Inteligensi intrapersonal, 8) Inteligensi lingkungan
naturalis, 9) Inteligensi eksistensial. Prototipe yang peneliti kembangkan
membantu siswa untuk mengembangkan kecerdasan matematis-logis,
visual, dan musikal.
2.1.6.1 Kecerdasan Matematika-logis
Kecerdasan ini merujuk pada kemampuan untuk mengeksplorasi
pola-pola, kategori-kategori, dan hubungan dengan memanipulasi objek
atau simbol untuk melakukan percobaan dengan cara yang terkontrol dan
teratur (Yaumi dan Nurdin, 2012). Kecerdasan Matematika disebut juga
kecerdasan logis dan penalaran karena merupakan dasar dalam
memecahkan masalah dengan memahami prinsip-prinsip yang mendasari
sistem kasual atau dapat manipulasi bilangan, kuantitas dan operasi.
Berpikir induktif, deduktif dan rasional merupakan ciri yang melekat pada
orang yang memiliki kecerdasan ini. Oleh karena itu orang yang kuat
dalam kecerdasan ini sangat senang berhitung, bertanya dan melakukan
eksperimen. Relevansi bagi penelitian ini bahwa kecerdasan matematis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
logis adalah dasar dalam memecahkan masalah dengan memahami
prinsip-prinsip. Jadi pada penelitian ini, siswa akan memecahkan masalah
terkait materi bangun kubus-balok dengan metode bernyanyi
menggunakan lagu sebagai media.
2.1.6.2 Kecerdasan Visual
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat
dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Visual
artinya gambar, spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau
tempat. Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warna, garis, bentuk,
ruang, ukuran dan juga hubungan di antara elemen – elemen tersebut.
Kecerdasan ini juga melibatkan kemampuan untuk melihat obyek dari
berbagai sudut pandang. Kecerdasan visuap – spasial merupakan
kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin.
Relevansi bagi penelitian ini bahwa kecerdasan visual adalah dasar dalam
melihat obyek dari berbagai sudut pandang. Jadi pada penelitian ini, siswa
akan melihat dan mengamati obyek terkait materi bangun kubus-balok
dengan metode bernyanyi menggunakan lagu sebagai media.
2.1.6.3 Kecerdasan musikal
Kita banyak mengenal para komponis musik, seperti Bach, Mozart,
Beethoven yang memang sungguh jenius dalam hal musik. Di Indonesia
kita juga mengenal banyak komponis musik baik klasik, rock ataupun pop.
Mereka sangat mudah mengekspresikan diri dan gagasan lewat musik dan
lagu. Gardner menjelaskan inteligensi musikal sebagai kemampuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik
dan suara (Yaumi dan Nurdin, 2012). Di dalamnya termasuk kepekaan
akan ritme, melodi dan intonasi: kemampuan memainkan alat musik,
kemampuan menyanyi, kemampuan untuk mencipta lagu, kemampuan
untuk menikmati lagu, musik dan nyanyian. Orang yang kuat dalam
inteligensi musikal biasanya cocok untuk mengerjakan tugas sebagai
komposer musik, menginterpretasikan musik, memainkan, dan memimpin
pentas musik. Dan jelas mereka juga akan akan sangat senang menjadi
pendengar yang baik untuk berbagai bentuk musik. Relevansi bagi
penelitian ini bahwa kecerdasan musikal dapat membuat siswa memiliki
kemampuan untuk menikmati lagu yang sudah disesuaikan dengan materi
bangun kubus-balok.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini,
yaitu : Penelitian Pertama dilakukan oleh Rahmawaty (2013) yang berjudul
“Penggunaan Metode Menyanyi dalam Rangka Meningkatkan Motivasi
Belajar pada Pembelajaran Bahasa Arab bagi Siswa Kelas 1 SD Ta’mirul
Islam Surakarta.” Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.
Relevansi bagi penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode
menyanyi terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada
pembelajaran bahasa Arab. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode
bernyanyi menjadi salah satu alteratif untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Penelitian yang Kedua, Penelitian Tarjiah (2014) yang berjudul
“Pengembangan Model Pembelajaran Matematika bagi Siswa Berkesulitan
Belajar di Sekolah Dasar Inklusi.” Metode penelitian ini menggunakan metode
penelitian dan pengembangan. Penelitian ini menghasilkan rancangan model
pembelajaran yang meliputi model layanan asesmen, model perencanaan
pembelajaran, model proses/pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
strategi dan metode bermain, menyanyi dan penggunaan jari yangan dalam
menghitung perkalian bagi siswa kelas 2 sampai kelas 6 yang mengalami
kesulitan belajar. Relevansi bagi penelitian ini menunjukkan bahwa model
pembelajaran Matematika khususnya perhitungan perkalian dengan
stgartegi/metode bermain, menyanyi, dan penggunaan jari tangan dapat
membantu meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada anak-anak
yang mengalami kesulitan dalam belajar Matematika.
Penelitian yang ketiga, Ismail (2012), melakukan penelitian yang berjudul
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Volume Balok Dan
Kubus Dengan Menggunakan Metode Bernyanyi Di Kelas IV SDN 3
Tonggolobibi”. Dalam penelitian ini dihasilkan bahan ajar Matematika untuk
siswa kelas IV SD berdasarkan standar isi dan karakteristik siswa pada sub
pokok bahasan memahami konsep volume kubus dan balok dengan
menggunakan metode bernyanyi. Hasil pengembangan ini bertujuan untuk
memberi kemudahan siswa dalam mempelajari Matematika khususnya materi
konsep volume kubus dan balok. Perangkat pembelajaran dinilai praktis (dapat
diterapkan) jika tingkat pencapaian kemampuan guru dalam mengelola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
pembelajaran minimal 80%. Relevansi bagi penelitian ini adalah pembelajaran
dengan metode bernyanyi berpengaruh positif pada hasil belajar siswa
khususnya dalam pembelajaran Matematika mengenai konsep volume kubus-
balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Gambar 2.1 Bagan penelitian yang relevan
Penelitian yang berkaitan dengan lagu
Rahmawaty (2013)
Penggunaan metode menyanyi dalam rangka
meningkatkan motivasi belajar bahasa arab kelas 1 SD
Tarjiah (2014)
Model pembelajaran dengan menggunakan strategi
menyanyi dan bermain dapat meningkatkan kemampuan
berhitung perkalian pada anak
Penelitian yang berkaitan dengan bangun
ruang
Ismail (2012)
Meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi konsep volume balok dan kubus
Penelitian yang akan dilakukan berjudul:
Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Kubus Dan Balok Untuk Kelas V SD Dengan Menggunakan Metode
Bernyanyi Menggunakan Lagu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2.3 Kerangka Berfikir
Siswa kelas V SD perlu memahami materi kubus dan balok agar dapat
memecahkan permasalahan di kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
materi tersebut merupakan dasar untuk mempelajari materi di tingkat yang
lebih lanjut. Dari hasil angket yang dibagikan kepada 30 siswa kelas V,
peneliti mendapatkan data: 66% siswa kesulitan menghitung volume bangun
ruang, 60% siswa kesulitan dalam menyebutkan sifat-sifat bangun ruang dan
53% siswa tidak antusias saat mengikuti pembelajaran tentang bangun ruang.
Sehingga perlu adanya inspirasi pembelajaran untuk membantu siswa dalam
memahami materi sifat dan volume bangun kubus dan balok.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawaty (2013) berjudul
“Penggunaan Metode Menyanyi dalam Rangka Meningkatkan Motivasi
Belajar pada Pembelajaran Bahasa Arab bagi Siswa Kelas 1 SD Ta’mirul
Islam Surakarta.” Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode menyanyi terbukti
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran bahasa Arab.
Selain itu dari hasil penelitian Ismail (2012), melakukan penelitian yang
berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Konsep Volume
Balok dan Kubus dengan Menggunakan Metode Bernyanyi Di Kelas IV SDN
3 Tonggolobibi”. Dalam penelitian ini dihasilkan bahan ajar Matematika
untuk siswa kelas IV SD berdasarkan standar isi dan karakteristik siswa pada
sub pokok bahasan memahami konsep volume kubus dan balok dengan
menggunakan metode bernyanyi. Hasil penelitian ini adalah pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dengan metode bernyanyi berpengaruh positif pada hasil belajar siswa. Kedua
penelitian tersebut memotivasi peneliti dalam mengembangkan metode
bernyanyi dengan menggunakan lagu supaya dapat membantu siswa
memahami materi sifat volume kubus dan balok. Penelitian ketiga berisi
tentang pentingnya suatu model pembelajaran dalam meningkatkan
pemahaman siswa yang mengalami kesulitan dalam suatu pembelajaran
Matematika. Hal tersebut menginspirasi peneliti untuk mengintegrasikan
metode bernyanyi dengan menggunakan lagu di dalam RPP pembelajaran
materi sifat volume kubus dan balok.
Prototipe yang dikembangkan terdiri dari tiga bagian. Bagian 1 berisi
penjelasan mengenai teori pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia.
Penjelasan materi tersebut terdiri dari pengertian bangun ruang kubus dan
balok, jenis-jenis sifat kubus dan balok, cara menghitung volume kubus dan
balok, dan menjelaskan tentang definisi ekspor-impor barang di Indonesia.
Pada setiap penjelasannya akan dilengkapi dengan menggunakan gambar yang
menerangkan mengenai materi tersebut. Bagian 2 berisi penjelasan tentang
lagu yang digunakan dalam pembelajaran. Terdapat 4 lagu yang telah peneliti
kembangkan, lagu 1 tentang sifat kubus, lagu 2 tentang volume kubus, lagu 3
tentang sifat balok, dan lagu 4 tentang volume balok. Semua lagu tersebut
sudah mencakup materi sifat volume kubus dan balok dengan
mengintegerasikan materi ekspor dan impor barang di Indonesia. Sedangkan
bagian 3 memuat perangkat pembelajaran berupa RPP. RPP yang
dikembangkan disusun berbasis kurikulum 2013 yang menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
pendekatan saintifik dalam proses pembelajarannya. RPP yang dikembangkan
memiliki komponen identitas, kompetensi inti, kompetensi datar dan indikator
dari beberapa mata pembelajaran yang terdapat pada setiap pembelajaran
terkait, tujuan pembelajaran, matei pembelajaran, pendekatan dan metode
pembeajaran, media, alat, dan sumber pembelajaran serta langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang dilakukan. RPP ini juga dilengkapi dengan
penilaian yang diperoleh dari penjabaran indikator, lembar kerja siswa baik
secara mandiri maupun kelompok dan lampiran materi yang dikembangkan.
2.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, pertanyaan dalam penelitian ini
adalah:
2.4.1 Bagaimana proses pengembangan “Prototipe rancangan pembelajaran
Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD
dengan metode bernyanyi menggunakan lagu?”
2.4.2 Bagaimana kualitas pengembangan “Prototipe rancangan pembelajaran
Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD
dengan metode bernyanyi menggunakan lagu?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan uraian tentang: jenis penelitian, setting penelitian,
prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik
analisis data dan jadwal penelitian.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian research and development
(R&D). Sugiyono (2011) menyebutkan bahwa penelitian R&D merupakan
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan
menguji keefektifan produk tersebut. Berdasarkan pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa penelitian R & D adalah metode penelitian untuk
menghasilkan produk atau menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat
dipertanggungjawabkan. Penelitian ini mengembangkan suatu produk berupa
Prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi bangun ruang kubus dan
balok untuk kelas V SD dengan metode bernyanyi menggunakan lagu.
Produk ini dikembangkan berdasarkan modifikasi dari prosedur metode
penelitian R & D (Research and Development) menurut Borg & Gall dalam
Sugiyono (2012:298). Penelitian ini dibatasi sampai dengan Revisi Produk
yang dilakukan setelah melalui proses validasi oleh ahli dan uji coba sehingga
layak untuk digunakan. Desain pengembangan dalam penelitian ini
menggunakan strategi pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono
(2011). Kesepuluh langkah tersebut adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3.1.1 Potensi dan Masalah
Penelitian R&D bermula dari adanya potensi dan masalah. Potensi
adalah segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai
tambah, sedangkan masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan
dengan yang terjadi.
3.1.2 Pengumpulan Data
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data. Data tersebut
digunakan sebagai informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan
perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah
yang ada.
3.1.3 Desain Produk
Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan,
sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan
membuatnya. Berikut ini adalah desain produk yang digunakan dalam
penelitian ini.
3.1.4 Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk akan lebih efektif atau tidak. Validasi ini masih
berdasarkan pemikiran rasional, belum berdasarkan fakta di lapangan.
Validasi dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan produk,
sehingga kelemahan produk tersebut dapat diperbaiki. Validasi produk
dapat dilakukan dengan menghadirkan beberapa ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk yang dirancang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3.1.5 Revisi Desain
Setelah divalidasi akan terlihat kelemahannya dan kelemahan
tersebut dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain yang
dilakukan oleh peneliti.
3.1.6 Uji Coba Produk
Uji coba produk dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu
membandingkan efektivitas dan efisiensi produk yang baru dengan produk
yang lama. Uji coba produk dilakukan pada sampel yang terbatas. Peneliti
memilih satu RPP mengenai sifat dan volume bangun kubus untuk diuji
cobakan dikarenakan pihak SD hanya memberikan waktu mengajar selama
2jp.
3.1.7 Revisi Produk
Revisi produk bertujuan untuk memperbaiki kelemahan yang
muncul setelah dilakukan uji coba produk. Revisi akan terus dilakukan
untuk mendapatkan produk yang efektif dan efisien.
3.1.8 Uji Coba Pemakaian
Langkah selanjutnya adalah menerapkan produk yang berupa
sistem kerja baru tersebut ke dalam kondisi yang nyata untuk lingkup yang
luas. Operasi sistem kerja tersebut juga harus dinilai kekurangan dan
hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut.
3.1.9 Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi yang
nyata terdapat kekurangan dan kelemahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3.1.10 Produksi Masal
Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk yang dihasilkan
sudah diujicoba dan dinayatakan efektif serta layak untuk diproduksi
masal. Pelaksanaan pengembangan prototipe model pembelajaran bangun
ruang materi kubus dan balok dengan metode bernyanyi hanya sampai
pada tahap uji coba produk, karena keterbatasan waktu.
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian R & D ini dilakukan di SD N Demangan Yogyakarta.
Sekolah ini telah terakreditasi A.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan selama tujuh bulan, terhitung mulai dari
bulan April 2016 sampai Febuari 2017.
3.2.3 Subjek Penelitian
Subjek ujicoba produk pada penelitian ini adalah siswa kelas V
SDN Demangan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. Dengan
jumlah siswa sebesar 15 laki-laki dengan jumlah 7 dan perempuan dengan
8.
3.2.4 Objek Penelitian
Objek penelitian berupa pengembangan prototipe model
pembelajaran bangun ruang materi kubus dengan metode bernyanyi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3.3 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan prototipe model pembelajaran yang dilakukan
peneliti adalah memodifikasi prosedur menurut Sugiyono (2011). Prosedur
yang dimodifikasi oleh peneliti adalah sebagai berikut:
Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan dengan Modifikasi Menurut Sugiyono
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam penelitian pengembangan
ini adalah:
3.3.1 Potensi dan Masalah
Penelitian ini dimulai dari potensi dan masalah. Peneliti melakukan
analisis kebutuhan untuk mengetahui adanya potensi dan masalah. Analisis
kebutuhan dilakukan dengan melakukan observasi di kelas V pada saat
pembelajaran Matematika, selain melakukan observasi peneliti juga
melakukan wawancara kepada guru kelas V di SD N Demangan dan SD
Kanisius Kumendaman.
3.3.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperkuat hasil wawancara
dan observasi dengan membagikan kuisioner pra-penelitian yang berisi 14
Validasi
Desain
Desain
Produk
Pengumpul
an data
Potensi dan
Masalah
Uji coba
produk
Revisi
Desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pertanyaan kepada 30 siswa. Data yang diperoleh akan digunakan untuk
mengetahui kesulitan siswa dan membantu menentukan kebutuhan guru
dalam membantu siswa memahami pembelajaran Matematika materi sifat
volume bangun kubus dan balok agar dapat menjadi acuan untuk
merancang produk berupa prototipe pembelajaran Matematika materi sifat
volume kubus dan balok dengan metode bernyanyi menggunakan lagu.
3.3.3 Desain Produk
Produk yang dikembangkan peneliti adalah berupa prototipe
pembelajaran Matematika dengan menggunakan lagu untuk siswa kelas V
SD. Prototipe ini terdiri dari 3 bagian. Bagian 1 berisi tentang penjelasan
mengenai teori pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Bagian 2
berisi 4lagu yang digunakan untuk mempelajari materi sifat volume kubus
dan balok juga Bahasa Indonesia ekspor-impor barang di Indonesia.
Bagian 3 berisi tentang perangkat pembelajaran yaitu RPP yang dilengkapi
dengan Lembar Kerja Siswa.
3.3.4 Validasi Desain
Produk yang sudah dikembangkan kemudian divalidasi oleh ahli.
Tujuannya adalah untuk memperoleh kritik dan saran terhadap produk
yang sudah dikembangkan, sehingga produk menjadi layak untuk
diterapkan. Validasi desain dilakukan oleh 3 validator yakni validator
Matematika, seni, dan guru kelas. Dari ketiga validator tersebut banyak
menghasilkan revisi yang berguna bagi produk penelitian ini. Sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
mendapatkan nilai dari ketiga validator tersebut, peneliti melakukan revisi
desain terlebih dahulu.
3.3.5 Revisi Desain
Setelah desain produk divalidasi maka akan diketahui
kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya diperbaiki dengan revisi
desain untuk menghasilkan produk yang baik. Peneliti banyak melakukan
revisi pada bagian penulisan kalimat dikarenakan banyak terdapat
pengulangan kalimat. Setelah melakukan revisi, peneliti mendapatkan nilai
dari ketiga validator tersebut dan mendapat rata-rata nilai 3,9.
Kesimpulannya produk tersebut sangat layak untuk diuji cobakan.
3.3.6 Uji Coba Produk
Pada tahap analisis potensi dan masalah sebelumnya peneliti
melakukan penelitian di dua SD, namun untuk uji coba produk sendiri
peneliti hanya menggunakan satu SD saja yaitu di SD Negeri Demangan.
SD tersebut dipilih berdasarkan hasil dari pengumpulan data yang
dilakukan. Uji coba dilakukan untuk mengetahui keefektifan serta
kelayakan perangkat pembelajaran yang sudah dihasilkan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Riduwan (2013) menyebutkan teknik pengumpulan data adalah
cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data,
misalnya dengan angket, wawancara, observasi dan lain sebagainya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket dan observasi. Angket yaitu daftar pertanyaan yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
kepada orang lain yang bersedia memberikan pendapat sesuai dengan
permintaan pengguna, sedangkan observasi adalah melakukan pengamatan
secara langsung ke obyek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan
yang dilakukan (Riduwan, 2013). Angket pada penelitian ini diberikan
kepada 30 siswa kelas V SD dan observasi di lakukan di SD N Demangan
dan SD Kanisius Kumendaman.
3.5 Instrumen Penelitian
Riduwan (2013) menyebutkan bahwa instrumen penelitian adalah
alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang berupa
angket pra-penelitian, angket validasi produk, dan tes.
3.5.1 Angket Pra-Penelitian untuk Guru
Angket pra-penelitian diberikan kepada guru untuk mengetahui
kondisi dan permasalahan yang terjadi di dalam pembelajaran bangun
ruang sederhana. Berikut ini adalah angket pra-penelitian untuk guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3.5.2 Angket Pra-penelitian untuk Siswa
Lembar angket diberikan kepada siswa kelas V untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman konsep sifat-sifat dan volume bangun
ruang sederhana yang siswa miliki
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Pra-Penelitian untuk Guru
No. Aspek Nomor Item Skor (Pertanyaan)
1.
Cara guru mengajarkan sifat-sifat
bangun ruang sederhana (kubus dan
balok) kepada siswa.
1-4 Apakah Bapak/ Ibu pernah menggunakan metode pembelajaran tertentu untuk membantu siswa
dalam memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana?
Apakah Bapak/ Ibu pernah menggunakan model pembelajaran tertentu untuk membantu siswa
dalam memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana?
Apakah Bapak/ Ibu dalam mengajarkan materi sifat-sifat bangun ruang sederhana menggunakan
media?
Kesulitan apa yang sering muncul pada siswa saat mempelajari sifat-sifat bangun ruang
sederhana?
2.
Cara guru mengajarkan volume
bangun ruang sederhana (kubus
balok) kepada siswa
5-8 Apakah Bapak/ Ibu pernah menggunakan metode pembelajaran tertentu untuk membantu siswa
dalam memahami volume bangun ruang sederhana?
Apakah Bapak/ Ibu pernah menggunakan model pembelajaran tertentu untuk membantu siswa
dalam memahami volume bangun ruang sederhana?
Apakah Bapak/ Ibu dalam mengajarkan materi volume bangun ruang sederhana menggunakan
media?
Kesulitan apa yang sering muncul pada siswa saat mempelajari volume bangun ruang
sederhana?
Saran atau komentar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.2 Kisi-kisi angket untuk Siswa
No. Aspek Indikator Nomor
Pernyantaan Pernyataan
1 Bangun Ruang Volume dan ciri-ciri bangun
ruang 1 dan 2
1. Saya tidak mengalami kesulitan untuk menentukan ciri-ciri bangun ruang.
2. Saya tidak mengalami kesulitan untuk menentukan volume bangun ruang.
2 Minat
Perhatian:
Menyimak atau memperhatikan
penjelasan guru
3 dan 4
3. Saya menyimak penjelasan guru tentang ciri-ciri bangun ruang
4. Saya memperhatikan penjelasan guru saat menerangkan volume bangun ruang
Senang:
Tidak mengeluh/ bersemangat
saat mengerjakan tugas
5 dan 6
5. Saya tidak mengeluh saat mengerjakan soal tentang ciri-ciri bangun ruang
6. Saya bersemangat mengerjakan soal tentang volume bangun ruang
Ketertarikan siswa pada materi:
serius menyelesaikan tugas yang
diberikan guru
7 dan 8
7. Saya serius saat mengerjakan soal-soal tentang ciri-ciri bangun ruang.
8. Saya serius saat mengerjakan soal-soal tentang volume bangun ruang.
Ketertarikan siswa pada metode
guru: sangat berantusias saat
proses pembelajran
9 dan 10
9. Saya sangat berantusias saat proses pembelajaran tentang ciri-ciri bangun
ruang.
10. Saya sangat berantusias saat proses pembelajaran tentang volume bangun
ruang.
3 Lagu
Notasi 11 dan 12
11. Saya menginginkan ada lagu tentang volume bangun ruang dengan notasi yang
mudah dipahami
12. Saya menginginkan ada lagu tentang ciri-ciri bangun ruang dengan notasi yang
mudah ditangkap
Lirik 13 dan 14
13. Saya menginginkan ada lagu yang berisikan rumus volume bangun ruang
dengan lirik yang mudah saya hafalkan
14. Saya menginginkan ada lagu tentang ciri-ciri bangun ruang dengan lirik yang
mudah diingat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3.5.3 Angket Validasi Produk untuk Dosen
Angket validasi produk diberikan kepada dosen ahli Matematika
dan seni, Lembar validasi ini berisi komponen penilaian yang bertujuan
untuk mengetahui kelayakan atau kesesuaian produk yang digunakan.
Lembar validasi produk yang digunakan oleh peneliti terdapat pada
lampiran 4.
3.5.4 Angket Validasi Produk untuk Guru
Angket validasi produk diberikan kepada seorang guru kelas V SD.
Lembar validasi ini berisi komponen penilaian yang bertujuan untuk
mengetahui kelayakan atau kesesuaian produk yang digunakan terutama
untuk perencanaan kegiatan pembelajaran. Lembar validasi produk yang
digunakan oleh peneliti terdapat pada lampiran 5.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jenis data kualitatif dan kuantitatif. Teknik ini dilakukan dengan mengolah
data yang sudah terkumpul dari responden. Data yang telah diperoleh
peneliti dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
3.6.1 Data Kualitatif
Pengertian analisis data kualitatif menurut (Sugiyono, 2010) adalah
upaya yang dilakukan dengan data, mengorganisasikan data, memilah-
milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari
dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Pengertian analisis data kualitatif menurut (Widoyoko, 2012) proses
perjalanannya sebagai berikut :
a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi
kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.
b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan,
membuat ikstisar, dan membuat indeksnya.
c. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai
makna, mencari dan menentukan pola dan hubungan-hubungan, dan
membuat temuan-temuan umum.
Dari definisi-definisi ahli tersebut dapatlah kita pahami bahwa
teknik analisis kualitatif ada yang menggunakan proses, ada pula
komponen-komponen yang perlu ada dalam sesuatu analisis data.
Sehingga dapat dipahami bahwa analisis data yakni terjadinya sebuah
proses yang menittikberatkan pada komponen-komponen yang ada.
Sehingga didapat sebuah temuan yang dapat dimaknai sebagai tujuan
dari penelitian.
Pada penelitian ini teknik analisis data kualitatif diperoleh dari
hasil wawancara dan berupa komentar terhadap angket yang
disebarkan. Adapun komentar tersebut diperoleh dari komentar
validator yang akan memberikan masukan terhadap kelayakan modul
pembelajaran yang sudah dirancang oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
3.6.2 Data Kuantitatif
Teknik analisis data kuantitatif menurut (Widyoko, 2012) dapat
diartikan sebagai suatu metode penelitian dengan landaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel. Pada
umumnya teknik pengumpulan sampel dilakukan dengan cara acak, teknik
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data data
yang bersifat kuantitatif atau statistik bertujuan untuk menguji hipotesis
yang ditetapkan. Teknik analisis ini biasa disebut juga dengan metode
discovery karena metode ini bisa ditemukan dan dikembangkan di dalam
berbagai iptek terbaru.
Pada penelitian ini data kuantitatif yang digunakan oleh peneliti
berupa perhitungan data hasil dari validasi dari 2 dosen ahli dan 1 guru
kelas terhadap produk yang dikembangkan. Adapun tabel kriteria penilaian
produk pengembangan yang digunakan menurut Widoyoko (2012) adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.3 Konverensi Data Kualitatif ke Kuantitatif
Interval Tingkat Pencapaian Kualifikasi
3,25<M<4,00 Sangat Baik
2,50<M<3,25 Baik
1,75<M<2,50 Kurang Baik
0,00<M<1,75 Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Penghitungan hasil validasi produk dilakukan dengan cara skor tiap item
pada lembar validasi produk dijumlahkan lalu dirata-rata. Skor rata-rata
selanjutnya disesuaikan dengan interval pada tabel kriteria penilaian produk untuk
menentukan revisi atau tidak terhadap produk yang dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini berisikan uraian tentang: hasil penelitian yang terdiri dari: 1)
penjelasan prosedur pengembangan prototipe model pembelajaran bangun ruang
materi kubus dan balok dengan metode bernyanyi dan 2) deskripsi kualitas
prototipe model pembelajaran bangun ruang dengan menggunakan metode
bernyanyi dapat membantu siswa kelas V SD memahami konsep bangun ruang
kubus dan balok.
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian pengembangan ini dilakukan oleh peneliti sesuai dengan
prosedur pengembangan Sugiyono, yang telah dimodifikasi sehingga penelitian
ini hanya sampai uji coba terbatas. Pada bagian ini akan dibahas mengenai
prosedur dan kualitas pengembangan prototipe rancangan pembelajaran.
4.1.1 Penjelasan Prosedur Pengembangan Prototipe Rancangan
Pembelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Kubus Dan Balok Untuk
Kelas V SD Dengan Menggunakan Lagu
4.1.1.1 Potensi dan Masalah
Potensi dari penelitian ini adalah pembelajaran tematik kelas V SD
semester 1 tentang Matematika (sifat dan volume bangun kubus-balok) yang
diintegrasikan dengan Bahasa Indonesia (menyimak teks barang ekspor-impor).
Dari hasil wawancara kepada dua guru kelas V, peneliti mendapatkan data bahwa
siswa kesulitan menghitung volume bangun ruang kubus-balok. Selain itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
pembelajaran Matematika materi sifat volume kubus dan balok merupakan dasar
untuk mempelajari materi di tingkat yang lebih lanjut. Pembelajaran tersebut
dapat melatih siswa dalam mengembangkan kecerdasan matematis-logis, visual
dan musikal.
Masalah yang peneliti temukan ketika melakukan wawancara di SD N
Demangan dan SD Kanisius Kumendaman di kelas V adalah peneliti melihat jika
siswa mengalami kesulitan ketika mempelajari Matematika materi sifat volume
bangun kubus dan balok. Hal tersebut dikarenakan penggunaan metode
pembelajaran yang tidak bervariasi. Metode pembelajaran yang kurang bervariasi
tersebut dapat menurunkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran
Matematika materi tersebut sehingga menyebabkan siswa kurang memahami
pembelajaran tersebut. Sedangkan hasil dari pembagian angket kepada 30 siswa
kelas V SD peneliti mendapatkan data: 66% siswa kesulitan menghitung volume
bangun ruang, 60% siswa kesulitan dalam menyebutkan sifat-sifat bangun ruang
dan 53% siswa tidak antusias saat mengikuti pembelajaran tentang bangun ruang,
serta 76.6% siswa memerlukan metode bernyanyi dengan media lagu yang berisi
materi sifat-sifat dan volume bangun ruang kubus-balok.
4.1.1.2 Pengumpulan Data
Instrumen pra-penelitian untuk guru dan siswa divalidasi oleh seorang
validator dengan latar belakang seorang dosen Matematika dan seni hasilnya
adalah baik dengan hasil rata-tata, dengan demikian instrumen tersebut layak
untuk dibagikan kepada guru dan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
a. Hasil wawancara Pra-Penelitian untuk Guru
Angket untuk guru dibagikan kepada dua guru kelas V di SD yang berbeda
yakni SD N Demangan dan SD Kanisius Kumendaman. Hasil angket pra-
penelitian ada pada lampiran. Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi angket pra-
penelitian yang telah diisi oleh guru.
Tabel 4.1 Rekapitulasi hasil wawancara pra-penelitian
No. Pertanyaan Guru SD N
Demangan Guru SD Kanisius Kumendaman
Jawaban Jawaban
1. Bagaimana Bapak/ Ibu
menerapkan metode
pembelajaran tertentu untuk
membantu siswa dalam
memahami sifat-sifat bangun
ruang kubus dan balok?
Dengan
menggunakan
metode ceramah
Menggunakan metode pembelajaran
demonstrasi dan ceramah
2. Bagaimana Bapak/ Ibu
menerapkan model
pembelajaran tertentu untuk
membantu siswa dalam
memahami sifat-sifat bangun
ruang kubus dan balok?
Dengan
menggunakan
model CTL
Menggunakan model kooperatif
3. Bagaimana cara Bapak/ Ibu
dalam mengajarkan materi
sifat-sifat bangun ruang
kubus dan balok
menggunakan media?
Untuk
pembelajaran
Matematika saya
jarang
menggunakan
media, karena
susah untuk
memahami
keinginan siswa
dalam penggunaan
media tertentu
Belum pernah menggunakan media,
hanya melalui ceramah dan siswa
diminta untuk membayangkan sendiri
4. Bagaimana ketercapaian
nilai KKM siswa pada materi
sifat-sifat bangun ruang
kubus dan balok?
Masih banyak
siswa yang belum
mencapai nilai
KKM
Beberapa siswa masih mendapatkan
nilai di bawah KKM
5. Kesulitan apa yang terjadi
pada siswa ketika
Siswa masih
kesulitan dalam
Siswa kesulitan dalam menentukan
sifat kubus dan balok seperti jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Data dari dua guru yang mengisi lembar angket, keduanya mengatakan
bahwa kesulitan yang sering muncul pada siswa saat mengerjakan sifat-sifat
bangun ruang kubus dan balok adalah membedakan bidang sisi, rusuk, dan titik
sudut. Selain itu, kedua guru tersebut juga mengatakan bahwa kesulitan yang
sering muncul pada siswa saat mengerjakan volume bangun ruang kubus dan
balok adalah siswa masih bingung dalam menentukan serta menyelesaikan proses
hitung rumus volume bangun ruang kubus dan balok.
mempelajari sifat-sifat
bangun ruang kubus dan
balok?
membedakan sifat
kubus dan balok
rusuk,bidang,titik sudut
6. Bagaimana Bapak/ Ibu
menerapkan metode
pembelajaran tertentu untuk
membantu siswa dalam
memahami volume bangun
ruang kubus dan balok?
Metode ceramah
dan diskusi
kelompok
Metode ceramah, diskusi,
demonstrasi
7. Bagaimana cara Bapak/Ibu
menggunakan model
pembelajaran tertentu untuk
membantu siswa dalam
memahami volume bangun
ruang kubus dan balok?
Model CTL Model kooperatif
8. Bagaimana Bapak/ Ibu
dalam mengajarkan materi
volume bangun ruang kubus
dan balok dengan
menggunakan media?
Siswa diminta
untuk berdiskusi
didalam kelompok
Siswa diskusi di dalam kelompok
9. Bagaimana ketercapaian
nilai KKM siswa pada materi
volume bangun ruang kubus
dan balok?
Nilai yang
diperoleh Siswa
sebagian masih
belum mencapai
KKM
70 % nilai yang didapat siswa sudah
menacapai KKM
10. Kesulitan apa yang sering
muncul pada siswa saat
mempelajari volume bangun
ruang kubus dan balok?
Siswa kurang
mampu dalam
menentukan dan
mengitung rumus
volume
Penyelesaian soal dalam rumus siswa
masih kurang teliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Kesulitan yang terjadi pada siswa ini bisa disebabkan karena proses
pembelajaran yang kurang maksimal, pembelajaran yang diterapkan di kedua
Sekolah Dasar tersebut berdasarkan angket guru sebagai berikut: Metode
pembelajaran yang digunakan dari 2 guru kelas V adalah ceramah, diskusi, dan
demonstrasi, sedangkan untuk model pembelajarannya adalah CTL dan
kooperatif. Cara mengajarkan materi bangun ruang sederhana di SD N Demangan
untuk materi sifat-sifat kubus dan balok dengan ceramah tanpa adanya media
pembelajaran. Sedangkan materi volume bangun kubus dan balok dengan cara
meminta siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok. Cara mengajarkan materi
bangun ruang sederhana di SD Kanisius Kumendaman untuk materi sifat-sifat
kubus dan balok dengan meminta siswa untuk mengamati penjelasan dari guru
(ceramah). Sedangkan untuk materi volume kubus dan balok, guru menjelaskan
dengan ceramah dan siswa diminta untuk berdiskusi di dalam kelompok.
Proses pembelajaran yang kurang maksimal menimbulkan efek pada nilai
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), di SD N Demangan masih banyak siswa
yang mendapatkan nilai belum mencapai KKM, begitu juga di SD Kanisius
Kumendaman ada beberapa siswa tidak mencapai KKM. Kesulitan belajar yang
sering muncul pada siswa di kedua SD tersebut adalah: siswa masih diberi
petunjuk dalam membedakan kubus dan balok (membedakan sisi, rusuk, dan titik
sudut), siswa kesulitan dalam memahami volume kubus dan balok, siswa juga
kurang memahami dalam penyelesaian pengitungan rumus volume kubus dan
balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Hasil Angket Pra-Penelitian untuk Siswa
Peneliti menyusun angket untuk memperkuat pengamatan peneliti tentang
pemahaman siswa mengenai bangun ruang kubus dan balok. Berikut ini adalah
rekapan hasil angket pra-penelitian yang diberikan kepada siswa:
Tabel 4.2. Hasil rekapitulasi pra-penelitian per-item siswa
No Aspek Indikator No.Pertanyaan
Jumlah Siswa
Yang
Menjawab
Jumlah Siswa
Yang Tidak
Menjawab
Persentase
Ketidakterc
apaian
Siswa Tidak
Menjawab
1. Bangun
Ruang
Sifat-sifat
bangun ruang.
1. Saya tidak mengalami kesulitan
untuk menentukan sifat-sifat
bangun ruang.
12 siswa 18 siswa
60%
Volume
bangun ruang.
2. Saya tidak mengalami kesulitan
untuk menentukan volume
bangun ruang.
10 siswa 20 siswa
66%
2. Minat Perhatian :
Menyimak
atau
memperhatika
n penjelasan
guru.
3. Saya menyimak penjelasan
guru tentang sifat-sifat bangun
ruang.
4. Saya memperhatikan penjelasan
guru saat menerangkan volume
bangun ruang.
15 siswa
16 siswa
15 siswa
14 siswa
50%
46%
Senang:
Tidak
mengeluh/bers
emangat saat
mengerjakan
tugas.
5. Saya tidak mengeluh saat
mengerjakan soal tentang sifat-
sifat bangun ruang.
6. Saya bersemangat mengerjakan
soal tentang volume bangun
ruang.
16 siswa
15 siswa
14 siswa
15 siswa
40%
50%
Ketertarikan
siswa pada
materi:
Serius
menyelesaikan
tugas yang
diberikan
guru.
7. Saya serius saat mengerjakan
soal tentang sifat-sifat bangun
ruang .
8. Saya serius saat mengerjakan
soal tentang volume bangun
ruang
18 siswa
17 siswa
12 siswa
13 siswa
40%
43%
Ketertarikan
siswa pada
9. Saya sangat berantusias saat
proses pembelajaran tentang
16 siswa
14 siswa
40%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa persentase
ketidaktercapaian terbesar 66% pada indikator pertanyaan nomor 2 yaitu siswa
mengalami kesulitan untuk menentkan volume bangun ruang. Persentase
ketidaktercapaian terbesar kedua 60% pada indikator pertanyaan nomor 1 yaitu
siswa mengalami kesulitan dalam menentukan sifat bangun ruang. Persentase
ketidaktercapaian terbesar ketiga 53% pada indikator pertanyaan nomor 10 yaitu
siswa tidak berantusias saat proses pembelajaran bangun ruang. Sedangkan
persentase ketidaktercapaian terkecil terdapat pada indikator pertanyaan nomor
11, 12, 13, dan 14 yaitu siswa menginginkan adanya lagu dengan lirik dan notasi
yang dapat membantu pemahaman siswa dalam memahami materi sifat dan
volume bangun kubus dan balok. Indikator tersebut mendapatkan persentase
ketidaktercapaian terkecil dikarenakan 76,6% siswa menginginkan adanya lagu.
Oleh karena itu peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran dengan
menggunakan lagu yang memuat materi: 1) sifat-sifat bangun ruang kubus dan
balok, 2) volume kubus dan balok.
metode guru:
Sangat
berantusias
saat proses
pembelajaran
sifat-sifat bangun ruang.
10. Saya sangat berantusias saat
proses pembelajaran tentang
volume bangun ruang.
14 siswa
16 siswa
53%
3. Lagu Notasi 11. Saya menginginkan ada lagu
tentang sifat-sifat bangun ruang
dengan notasi yang mudah
dipahami.
12. Saya menginginkan ada lagu
tentang volume bangun ruang
dengan notasi yang mudah
dipahami.
23 siswa
23 siswa
7 siswa
7 siswa
76,6%
76,6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
4.1.1.3 Desain Produk
Langkah awal pembuatan desain produk adalah mencermati jaring-jaring
tema yang terdapat pada kurikulum 2013 yang berkaitan dengan seni untuk
pembelajarannya. Karena tidak ditemukan jaring-jaring yang berkaitan dengan
seni, maka peneliti menghubungkan Matematika dengan Bahasa Indonesia.
Langkah selanjutnya membuat lirik lagu yang akan digunakan sebagai metode
pembelajaran terkait yang akan dijelaskan pada kompomen isi yang terdapat pada
prototipe pembelajaran. Pembuatan prototipe ini berdasarkan KD yang terdapat
pada buku guru tema 5 Bangga Menjadi Bangsa Indonesia, subtema 3 Indonesia
Bangsa Yang Cinta Damai, pembelajaran 1, 3 dan 4, serta didasakan pada
indikator dan tujuan pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti. Berdasarkan
hasil wawancara dan angket, maka peneliti merancang prototipe perangkat
pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari 2 bagian yaitu:
a. Bagian Pertama
Bagian ini merupakan bagian yang menjelaskan tentang lagu yang digunakan
dalam pembelajaran. Terdapat 4 lagu yang telah peneliti kembangkan, lagu 1
tentang sifat kubus, lagu 2 tentang volume kubus, lagu 3 tentang sifat balok, dan
lagu 4 tentang volume balok. Semua lagu tersebut sudah mencakup materi sifat
volume kubus dan balok dengan mengintegerasikan materi ekspor dan impor
barang di Indonesia.
b. Bagian Kedua
Bagian ini memuat perangkat pembelajaran berupa RPP. RPP yang
dikembangkan disusun berbasis kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
saintifik dalam proses pembelajarannya. RPP yang dikembangkan memiliki
komponen identitas, kompetensi inti, kompetensi datar dan indikator dari
beberapa mata pembelajaran yang terdapat pada setiap pembelajaran terkait,
tujuan pembelajaran, matei pembelajaran, pendekatan dan metode pembeajaran,
media, alat, dan sumber pembelajaran serta langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. RPP ini juga dilengkapi dengan penilaian yang
diperoleh dari penjabaran indikator, lembar kerja peserta didik baik secara mandiri
maupun kelompok dan lampiran materi yang dikembangkan.
Gambar 4.1 Desain cover awal sebelum revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
4.1.1.4 Validasi Desain
Prototipe sudah divalidasi oleh 2 pakar ahli yang berlatar belakang sebagai
dosen Matematika dan seni serta 1 guru SD kelas V, adapun hasil validasinya
dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini hasil rekapitulasi validasi yang dilakukan
oleh dosen dan guru SD.
Tabel 4.3 Hasil validasi produk
No Komponen yang dinilai
Skor (1-4) Komentar
Validator
Validator 1
(ahli
Matematika)
Validator
2
(ahli seni)
Validator 3
(guru kelas V)
1.
BAHASA
4 3 3
Ahli mat:
Perbaiki kembali
susaunan bahasa
dalam Rpp Menggunakan bahasa
yang sesuai kaidah
Ahli seni:
-
Guru kelas:
-
2. Kalimat dalam lirik lagu
mudah dipahami siswa
dan guru
4 3 3
Ahli mat:
-
Ahli Seni:
Kalimat harus
ditulis sesuai
dengan letak notasi
Guru kelas
-
1.
SISTEMATIKA
PENYAJIAN BUKU
4 3 4
Ahli mat:
-
Judul lagu sesuai dengan
isi dan prototipe
pembelajaran yang
dikembangkan Ahli Seni
-
Guru kelas:
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2. Pendahuluan sesuai
dengan prototipe
pembelajaran yang
dikembangkan
3 3 3
Ahli mat:
Kalimat dalam
pendahuluan tidak
perlu diulang-ulang
Ahli seni:
-
Guru kelas:
Kalimatnya lebih
dipersingkat
kembali
3. Daftar isi memuat
informasi yang di dalam
prototipe pembelajaran
yang dikembangkan.
4 4 3
Ahli mat:
-
Ahli seni:
-
Guru Kelas
-
4. Isi prototipe terdiri dari 2
bagian. Bagian 1 adalah
lagu dan bagian 2 adalah
RPP
4 3 4
Ahli mat:
Sebaiknya dibagi
menjadi tiga
bagian. Bagian 1
teori, bagian 2 lagu,
bagian 3 RPP
Ahli seni:
-
Guru kelas:
-
5. RPP disusun berdasarkan
kaidah kurikulum 2013
yang telah direvisi
3 3 4
Ahli mat:
Pada bagian
penilaian RPP
masih perlu
diperbaiki
Ahli seni:
-
Guru kelas:
-
6. RPP disusun dengan
memuat 5M
4 3 4
Ahli Mat:
-
Ahli seni:
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Guru kelas:
-
7. Lagu yang
dikembangkan
terintegrasi dalam
langkah-langkah
pembelajaran 3 4 4
Ahli mat:
-
Ahli seni:
-
Guru kelas:
-
1. ISI PROTOTIPE
4 4 4
Ahli mat:
Materi sudah
dikatitkan dengan
baik
Prototipe memuat 4
materi yaitu tentang
bangun ruang kubus dan
balok
Ahli seni:
Sudah berkaitan
dengan lagu
Guru kelas:
Materi sudah saling
terkait
2. Lagu 1 memuat materi
sifat bangun kubus
Lagu 2 memuat materi
valome bangun kubus
Lagu 3 memuat materi
sifat bangun balok
Lagu 4 memuat volume
bangun balok 4 4 4
Ahli mat:
-
Ahli seni:
Lirik dalam lagu
harap disesuaikan
dengan letak notasi
Guru kelas:
-
3. Bagian lagu terdiri dari
lirik dan notasi angka
4 4 3
Ahli mat:
-
Ahli seni:
Notasi dan lirik
harus sesuai
letaknya
Guru kelas:
-
4. Lirik lagu sesuai dengan
materi yang diajarkan 3 4 4
Ahli mat:
Sudah sesuai
dengan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Ahli seni:
Sudah baik dan
sesuai
Guru kelas:
Sudah sesuai
dengan materi yang
diajarkan
5. Nada dan irama lagu
menarik untuk anak
3 4 3
Ahli mat:
-
Ahli seni:
Nada dan irama
menarik
Guru kelas:
-
1.
KESESUAIAN
PROTOTIPE
DENGAN
PEMBELAJARAN
4 3 4
Ahli mat:
Sudah sesuai
Kesesuaian prototipe
dengan tujuan
pembelajaran Ahli seni:
-
Guru kelas:
-
2. Kesesuaian prototipe
dengan materi
4 3 4
Ahli mat:
Sudah sesuai
dengan materi
Ahli seni:
-
Guru kelas:
-
3. Komponen dalam
prototipe lengkap (KI,
KD, Indikator, Tujuan)
4 3 4
Ahli mat:
-
Ahli seni:
-
Guru kelas:
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Berdasarkan hasil validasi produk tersebut, dapat diketahui bahwa produk
masih banyak mendapatkan komentar dan saran guna semakin membuat produk
menjadi layak dan baik untuk diujicobakan. Oleh karena itu peneliti melakukan
revisi produk dengan berdasarkan pada komentar dari ketiga para validator
tersebut.
Tabel 4.4 Rekapitulasi hasil validasi produk
Validator Skor Total Rata-rata
Dosen Ahli
Seni
62 3,9
Dosen Ahli
Matematika
62 3,9
Guru 62 3,9
Hasil penilaian dari dosen dengan total skor 62 dan rata-tara 3,9 sedangkan
hasil penilaian dari guru memiliki total skor 62 dan rata-rata 3,9. Peneliti dapat
menyimpulkan bahwa produk berupa prototipe perangkat pembelajaran bangun
ruang kubus dan balok untuk kelas V memiliki kualitas sangat baik, namun masih
ada beberapa masukan/komentar yang perlu dipertimbangkan agar produk yang
dibuat menjadi lebih baik lagi. Masukan/ komentar ini menjadi bahan
pertimbangan pada saat melakukan revisi desain.
4.1.1.5 Revisi Desain
Berdasarkan penilaian dan komentar dari validator maka peneliti
melakukan revisi desain, bagian produk yang mengalami revisi atau perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
adalah bagian penulisan yang kurang karena pada saat pengetikan ada beberapa
kata yang kurang sempurna dan kurang tepat, penulisan dalam notasi angka pada
lagu masih ada yang tidak tepat dan tidak sesuai letaknya dengan lirik lagu.
Penulisan format penilaian dalam RPP masih perlu diperbaiki. Prototipe juga akan
disusun menjadi tiga bagian sesuai dengan komentar dari ahli Matematika.
a. Bagian Cover
Cover prototipe yang dikembangkan oleh peneliti berwarna putih pudar pada
bagian depan dan belakangnya. Komponen yang terdapat pada cover meliputi
nama penulis, judul prototipe, sasaran prototipe yaitu untuk kelas V SD, contoh
gambar birama pada lagu dan gambar angka yang menunjukkan bahwa
Matematika itu identik dengan angka.
Gambar 4.2 Desain cover produk setelah revisi
Nama Penulis
Judul
Sasaran
Gambar
birama
Gambar
angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
b. Bagian 1
Berisi penjelasan mengenai teori pembelajaran Matematika dan Bahasa
Indonesia. Penjelasan materi tersebut terdiri dari pengertian bangun ruang kubus
dan balok, jenis-jenis sifat kubus dan balok, cara menghitung volume kubus dan
balok, dan menjelaskan tentang definisi ekspor-impor barang di Indonesia. Pada
setiap penjelasannya akan dilengkapi dengan menggunakan gambar yang
menerangkan mengenai materi tersebut.
c. Bagian 2
Berisi penjelasan tentang lagu yang digunakan dalam pembelajaran.
Terdapat 4 lagu yang telah peneliti kembangkan, lagu 1 tentang sifat kubus, lagu 2
tentang volume kubus, lagu 3 tentang sifat balok, dan lagu 4 tentang volume
balok. Semua lagu tersebut sudah mencakup materi sifat volume kubus dan balok
dengan mengintegerasikan materi ekspor dan impor barang di Indonesia.
d. Bagian 3
Berisi perangkat pembelajaran berupa RPP. RPP yang dikembangkan
disusun berbasis kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik dalam
proses pembelajarannya. RPP yang dikembangkan memiliki komponen identitas,
kompetensi inti, kompetensi datar dan indikator dari beberapa mata pembelajaran
yang terdapat pada setiap pembelajaran terkait, tujuan pembelajaran, matei
pembelajaran, pendekatan dan metode pembeajaran, media, alat, dan sumber
pembelajaran serta langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan. RPP
ini juga dilengkapi dengan penilaian yang diperoleh dari penjabaran indikator,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
lembar kerja siswa baik secara mandiri maupun kelompok dan lampiran materi
yang dikembangkan.
4.1.1.6 Uji Coba Produk
Uji coba dilakukan di SD Negeri Demangan pada tanggal 30 Januari 2017.
Prototipe diujicobakan secara terbatas kepada 15 peserta didik pada materi RPP
pembelajaran 1. Pada pembelajaran 1 terdapat dua materi pembelajaran yaitu
Matematika dan Bahasa Indonesia, oleh karena itu peneliti mempraktikan 2 mata
pembelajaran yaitu Matematika dan Bahasa Indonesia karena materi tersebut
merupakan dua materi yang diintegrasikan pada prototipe yang dikembangkan.
Pembelajaran Matematika pada pembelajaran 1 membahas mengenai sifat-sifat
dan mengitung volume kubus, peneliti menggunakan lagu “sifat kubus” dan
“volume kubus” yang telah dikembangkan peneliti. Materi Bahasa Indonesia pada
pembelajaran 1 membahas mengenai ekspor-imor barang, peneliti juga
menggunakan lagu “sifat kubus” dan “volume kubus” dengan lirik yang sudah
dikembangkan sesuai dengan materi ekspor-impor.
Uji coba diawali dengan mata pembelajaran Matematika materi sifat-sifat
dan volume kubus, peneliti meminta siswa untuk mengamati dan mencoba
menyanyikan lagu “sifat kubus” dan “volume kubus” agar dapat mengetahui apa
makna dari lagu tersebut. Setelah itu siswa diminta untuk bersama menyanyikan
lagu tersebut dan mengamati isi dari lagu tersebut sesuai dengan materi sifat dan
volume kubus. Pembelajaran selanjutnya adalah Bahasa Indonesia dengan materi
ekspor-impor barang, peneliti mengajarkan dengan cara menghubungkan lagu
yang sudah dipelajari dengan materi ekspor-impor. Setelah siswa selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
mempelajari kedua pembelajaran tersebut, peneliti membagikan LKS (Lembar
Kerja Siswa) untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terkait materi
yang diajarkan.
Saat melakukan uji coba prototipe peneliti mengajarkan materi memahami
sifat-sifat dan volume kubus dengan menggunakan lagu sebagai metode
pembelajarannya. Proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan kekhasan
dari pendekatan di dalam kurikulum 2013, yaitu pendekatan saintifik (mengamati,
mencoba, menalar, menanya, dan mengkomunikasikan). Adapunn proses
pembelajarannya adalah sebagai berikut:
a. Fase mengamati
Fase mengamati dapat terlihat pada awal kegiatan inti pembelajaran yang
diawali dengan guru memutarkan sebuah video terkait materi kubus. Siswa
diminta untuk menemukan dan menyimpulkan isi dari video pembelajaran
tersebut dengan demikian siswa akan lebih paham apa yang akan dipelajari pada
pertemuan ini. Melalui lagu yang dibawakan oleh guru, siswa diminta untuk
mengamati lirik dan notasi lagu tersebut untuk kemudian siswa menyanyikan
dengan baik lagu terkait materi sifat dan volume bangun kubus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Gambar 4.3 Siswa mengamati lagu sifat dan volume kubus
b. Fase mencoba
Fase mencoba dapat terlihat ketika siswa diminta oleh guru mengerjakan
soal latihan terkait materi kubus. Kegiatan mengerjakan soal menimbulkan rasa
senang pada siswa karena sebelumnya mereka sudah senang terlebih dahulu
dalam menyanyikan lagu terkait materi. Dari kegiatan mengerjakan soal dan
membahasnya siswa mendapatkan informasi tentang sifat dan volume bangun
kubus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Gambar 4.4 Siswa mencoba mengerjakan latihan soal
c. Fase menalar
Fase menalar dapat terlihat ketika guru membagikan lembar soal dan siswa
mengerjakannya dengan baik sesuai penalaran siswa itu sendiri. Pada fase ini
terlihat siswa sangat antusias dan menimbulkan sikap aktif dan kerjasama antar
teman yang masih kurang memahami soal latihan.
Gambar 4.5 Siswa melakukan penalaran terhadap soal latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
d. Fase menanya
Pada fase menanya dapat terlihat ketika siswa diberi kesempatan untuk
bertanya tentang materi yang belum dipahami oleh siswa. Dari 15 siswa yang ada,
tidak ada satupun siswa yang bertanya. Semua sudah jelas dan memahami materi
yang disampaikan.
e. Fase Mengkomunikasikan
Fase ini terlihat ketika salah satu siswa mampu dan berani untuk maju ke
depan menyanyikan kembali lagu yang telah dinyanyikan bersama. Siswa
bersama guru menyanyikan lagu dengan penuh semangat dan senang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Gambar 4.6 Siswa menyanyikan lagu di depan kelas
4.1.2 Deskripsi Kualitas Prototipe Rancangan Pembelajaran
Matematika Materi Bangun Ruang Kubus Dan Balok Kelas V
Dengan Menggunakan Lagu
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, selanjutnya siswa diminta
untuk menjawab pertanyaan refleksi yang terdiri dari 5 item yaitu :
1) Hari ini kamu belajar tentang kubus dengan menggunakan lagu, apa yang kamu
pelajari dari bangun ruang kubus?
2) Dilingkungan tempat tinggalmu terdapat benda yang berbentuk kubus, coba
sebutkan dan jelaskan dengan bahasamu sendiri!
3) Apakah lagu yang telah kamu pelajari membuat antusias dalam mempelajari
sifat-sifat kubus?
4) Apakah lagu yang telah kamu pelajari membuat antusias dalam mempelajari
volume bangun kubus?
5) Apakah lagu yang telah kamu pelajari membuat senang dalam mempelajari
bangun ruang kubus?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 4.5 Rekapitulasi pertanyaan refleksi siswa
No Peserta
Didik
Jawaban Peserta Didik (per item)
1 2 3 4 5
1 D Saya
mengetahui
sifat dan
volume
kubus
Susu kotak,
karena
mempunyai sifat
yang sama
dengan kubus
Ya antusias Ya antusias Ya senang
2 A Saya
memahami
bangun kubus
Susu kotak, teh
kotak
Ya antusias Ya antusias
Ya senang
3 B Saya
mengerti dan
memahami
kubus
Kotak kapur,
susu kotak,
karena sifatnya
sama dengan
kubus
Ya antusias Ya Ya senang
4 S Saya
memahami
kubus
Kotak kapur Ya antusias Ya antusias
senang
Senang
bahagia
5 L Mengerti
dengan kubus
Susu kotak dan
kotak kapur,
sifatnya sama
dengan kubus
Ya Antusias, seru,
asik
Ya
6 S Memahami
sifat dan
volume
kubus
Susu kotak, teh
kotak, kotak
kapur.
Antusias sekali Menarik dan
antusias.
Ya
7 Bu Saya
memahami
kubus
Susu kotak, teh
kotak, sama
seperti kubus
sifatnya
Ya Ya Senang dan
bahagia
8 R Memahami
sifat dan
volume
kubus
Teh kotak susu
kotak, karena
semua sifatnya
sama seperti
kubus
Ya Ya Senang
9 T Dapat
memahami
sifat dan
Susu kotak,
kotak jam tangan
Antusias sekali Ya bisa antusias Senang bisa
bernyanyi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
volume
kubus
pak ndalu.
10 B Bisa
memahami
kubus
Susu kotak Aku antusias
banget
Antusias karena
dapat menyanyi
dan gembira
Senang bisa
bernyanyi
bersama
11 Dd Memahami
kubus dengan
baik
Teh kotak dan
susu kotak
Aku antusias Bernyanyi
membuat aku
antusias belajar
Senang
sekali
12 Gg Memahami
kubus dengan
baik dan
benar
Teh kotak dan
kotak jam
Sangat antusias Antusias karena
menyanyi
senang
13 Rt Aku bisa
Memahami
bangun kubus
Teh kotak dan
susu kotak
karena sifatnya
sama dengan
kubus
Antusias Antusias bisa
menyanyi
bersama
Aku senang
sekali
14 De Aku
memahami
sifat dan
volume
kubus
Susu kotak sama
sifatnya dengan
kubus
Amat antusias
sekali
Bahagia, karena
mendapat
nyanyian baru
dan antusias
Ya
15 Ay Saya bisa
belajar
menyanyi
dan
menghitung
rumus
Susu kotak dan
teh kotak
Ya Antusias dan
bahagia
Senang
sekali bisa
menyanyi
sambil
belajar
Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil jawaban pertanyaan refleksi siswa dapat
diketahui bahwa siswa mampu memahami materi yang telah disampaikan dengan
menggunakan metode bernyanyi menggunakan lagu. Dari 15 siswa dapat kita
ketahui bahwa semua (100%) menjawab antusias dan senang dalam pembelajaran
dengan menggunakan metode bernyanyi dengan menggunakan lagu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 4.6 Rekapitulasi nilai siswa (Indikator memahami sifat-sifat kubus)
No Peserta Didik Nilai
1 Ay 100
2 De 100
3 Rt 100
4 Gg 100
5 D 100
6 Bo 100
7 T 100
8 R 100
9 B 100
10 S 100
11 L 100
12 St 100
13 Bel 100
14 A 100
15 Dn 100
Tabel 4.7 Rekapitulasi nilai siswa (indikator menghitung volume kubus)
No Peserta Didik Nilai
1 Ay 100
2 De 100
3 Rt 100
4 Gg 100
5 D 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
6 Bo 100
7 T 100
8 R 100
9 B 100
10 S 100
11 L 90
12 St 80
13 Bel 80
14 A 80
15 Dn 80
Berdasarkan tabel rekapitulasi Hasil ujicoba terbatas yang dilakukan pada
tanggal 30 Januari 2017 di SD N Demangan. Siswa yang hadir 15, peneliti
mendapatkan data: 80% (12 siswa) mampu menghitung volume bangun ruang,
100% (15 siswa) mampu menyebutkan sifat-sifat bangun ruang dan 100% (15
siswa) antusias saat mengikuti pembelajaran bangun ruang kubus-balok dengan
menggunakan lagu. Dapat disimpulkan bahwa prototipe yang peneliti susun dapat
membuat nilai siswa menjadi baik dan mencapai KKM, sehingga siswa dapat
memahami materi bangun ruang kubus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
4.2 Pembahasan
Hasil validasi prototipe oleh dosen ahli mendapatkan skor rata-rata 3,9
dengan kategori sangat baik sehingga layak untuk diujicobakan. Hasil ujicoba
terbatas yang dilakukan pada tanggal 30 Januari 2017 di SD N Demangan. Siswa
yang hadir 15, peneliti mendapatkan data: 80% (12 siswa) mampu menghitung
volume bangun ruang, 100% (15 siswa) mampu menyebutkan sifat-sifat bangun
ruang dan 100% (15 siswa) antusias saat mengikuti pembelajaran bangun ruang
kubus-balok dengan menggunakan lagu. Singkatnya prototipe tersebut dapat
membantu sebagian siswa untuk memahami materi sifat dan volume kubus. Hal
tersebut dapat terjadi karena dalam pengembangan prototipe rancangan
pembelajaran Matematika materi kubus dan balok untuk kelas V Sekolah Dasar
dengan menggunakan lagu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Prototipe disusun sesuai dengan Kurikulum 2013 di kelas V SD
semester 1
Pembelajaran tematik di kelas V semester 1 terdapat mengintegrasikan
Matematika dengan Bahasa Indonesia. Materi Matematika tentang sifat-sifat dan
volume bangun kubus-balok sedangkan materi Bahasa Indonesia tentang
menyimak teks barang ekspor-impor. Siswa kelas V perlu menguasai konsep
Matematika salah satunya materi bangun ruang kubus-balok. Bangun ruang kubus
adalah bangun ruang yang dibentuk oleh tiga pasang persegi yang bentuk dan
ukurannya sama (Simangunsong, 2008). Balok adalah bangun ruang yang dibatasi
oleh tiga pasang persegi panjang dimana setiap pasang persegi panjang saling
sejajar/ berhadapan dan berukuran sama (Mustaqim, 2008). Siswa kelas V perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
mempelajari materi bangun ruang kubus-balok agar dapat memecahkan
permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sifat dan volume
kubus-balok.
b. Metode bernyanyi menggunakan lagu disusun sesuai dengan kaidah-
kaidah penyusunan lagu
1. Lirik lagu
Lirik lagu adalah susunan/rangkaian kata yang bernada. Menyusun lirik lagu
memang tidak semudah menyusun karangan, namun dapat diperoleh dari berbagai
inspirasi. Inspirasi itu sendiri dapat diperoleh dari pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari. (Ma’rifah, 2009). Sedangkan menurut (Lestari,2012) Seperti
permainan vokal gaya bahasa dan penyimpangan makna kata merupakan
permainan bahasa dalam menciptakan lirik lagu. Dari kedua pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa lirik lagu adalah sebuah susunan kalimat
yang memiliki permainan vokal dan nada. Pada penelitian ini lirik lagu
disusun berdasarkan tema 5 Bangga Sebagai Bangsa Indonesia dan sub tema
3 Indonesia Bangsa yang Cinta Damai pada kelas V SD, yakni materi sifat
dan volume bangun kubus-balok serta barang ekspor-impor Indonesia.
2. Notasi
Kata notasi musik berasal dari notation (aslinya dari bahasa inggris) yang
maknanya adalah Angka-angka, cara menulis dan catatan. Dalam Bahasa
Indonesia notasi musik sering disebut not musik, jadi intinya not musik adalah
ekspresi musik yang di tuangkan dalam bentuk simbol yang berwujud angka atau
gambar not balok. (Lestari, 2012). Sedangkan menurut (Kamus Besar Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Indonesia KBBI) not musik adalah tanda nada yang ada pada musik. Dari kedua
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa notasi musik adalah angka atau
tanda-tanda simbol nada yang ada pada sebuah musik atau nyanyian. Pada
penelitian ini lagu disusun dengan menggunakan notasi yang mudah untuk
dicermati dan dimengerti oleh siswa kelas V SD.
3. Irama
Irama adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut
ucapan bunyi. (Lestari, 2012). Sedangkan menurut (Ma’rifah, 2009) Irama adalah
alunan yang tercipta secara teratur. Dari kedua pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa irama adalah alunan tinggi rendahnya suara dalam sebuah
lagu atau nyanyian. Pada penelitian ini menggunakan irama senang dan gembira
sehingga membuat siswa semakin tertarik untuk menyanyikan lagu.
4. Birama
Birama adalah bagian /segmen dari suatu baris melodi, yang menunjukkan
berapa ketukan dalam bagian tersebut. (Lestari, 2012). Sedangkan menurut
(Ma’rifah, 2009) Birama adalah ketukan yang tercipta pada sebuah lagu nyanyian.
Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa birama adalah suatu
baris kalimat pada nyanyian yang memiliki melodi dan ketukan. Pada penelitian
ini menggunakan birama yang membuat siswa semangat dalam menyanyikan
lagu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
c. Prototipe dikembangkan untuk mengasah kecerdasan matematis
logis, visual, dan musikal.
1. Kecerdasan Matematika-logis
Kecerdasan ini merujuk pada kemampuan untuk mengeksplorasi pola-
pola, kategori-kategori, dan hubungan dengan memanipulasi objek atau simbol
untuk melakukan percobaan dengan cara yang terkontrol dan teratur (Yaumi dan
Nurdin, 2012). Kecerdasan Matematika disebut juga kecerdasan logis dan
penalaran karena merupakan dasar dalam memecahkan masalah dengan
memahami prinsip-prinsip yang mendasari sistem kasual atau dapat manipulasi
bilangan, kuantitas dan operasi. Berpikir induktif, deduktif dan rasional
merupakan ciri yang melekat pada orang yang memiliki kecerdasan ini. Oleh
karena itu orang yang kuat dalam kecerdasan ini sangat senang berhitung,
bertanya dan melakukan eksperimen. Relevansi bagi penelitian ini bahwa
kecerdasan matematis logis adalah dasar dalam memecahkan masalah dengan
memahami prinsip-prinsip. Jadi pada penelitian ini, siswa akan memecahkan
masalah terkait materi bangun kubus-balok dengan metode bernyanyi
menggunakan lagu sebagai media.
2. Kecerdasan Visual
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan
mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Visual artinya gambar,
spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Kecerdasan ini
melibatkan kesadaran akan warna, garis, bentuk, ruang, ukuran dan juga
hubungan di antara elemen – elemen tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
kemampuan untuk melihat obyek dari berbagai sudut pandang. Kecerdasan visuap
– spasial merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur
mesin. Relevansi bagi penelitian ini bahwa kecerdasan visual adalah dasar dalam
melihat obyek dari berbagai sudut pandang. Jadi pada penelitian ini, siswa akan
melihat dan mengamati obyek terkait materi bangun kubus-balok dengan metode
bernyanyi menggunakan lagu sebagai media.
3. Kecerdasan musikal
Kita banyak mengenal para komponis musik, seperti Bach, Mozart,
Beethoven yang memang sungguh jenius dalam hal musik. Di Indonesia kita juga
mengenal banyak komponis musik baik klasik, rock ataupun pop. Mereka sangat
mudah mengekspresikan diri dan gagasan lewat musik dan lagu.
Gardner menjelaskan inteligensi musikal sebagai kemampuan untuk
mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik dan
suara (Yaumi dan Nurdin, 2012). Di dalamnya termasuk kepekaan akan ritme,
melodi dan intonasi: kemampuan memainkan alat musik, kemampuan menyanyi,
kemampuan untuk mencipta lagu, kemampuan untuk menikmati lagu, musik dan
nyanyian. Orang yang kuat dalam inteligensi musikal biasanya cocok untuk
mengerjakan tugas sebagai komposer musik, menginterpretasikan musik,
memainkan, dan memimpin pentas musik. Dan jelas mereka juga akan akan
sangat senang menjadi pendengar yang baik untuk berbagai bentuk musik.
Relevansi bagi penelitian ini bahwa kecerdasan musikal dapat membuat siswa
memiliki kemampuan untuk menikmati lagu yang sudah disesuaikan dengan
materi bangun kubus-balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
d. Prototipe dengan lagu membantu siswa untuk antusias mempelajari
materi bangun kubus-balok
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yakni faktor
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa
berminat yang datangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari orang tua, dorongan
dari guru, rekan, tersedianya prasarana dan sarana atau fasilitas, dan keadaan
lingkungan. Sedangkan faktor internal adalah sesuatu yang membuat siswa
berminat yang datangnya dari dalam diri.
Pada penelitian ini prototipe dengan menggunakan lagu terbukti dapat
membantu siswa untuk antusias dalam pembelajaran Matematika materi sifat dan
volume bangun kubus-balok. Dikarenakan siswa sudah antusias hal tersebut akan
mendorong minat internal yang ada di dalam diri siswa, yakni pemusatan
perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
4.2.1 Kelebihan Produk:
a. Menggunakan metode bernyanyi dengan lagu dalam pembelajaran
Matematika materi bangun ruang kubus-balok.
b. Ada 4 lagu yang berisi informasi sifat dan volume kubus-balok yang
diintegrasikan dengan barang-barang ekspor-impor yang berbentuk bangun
kubus-balok.
c. Prototipe dilengkapi dengan RPP Matematika materi sifat dan volume kubus
dan balok dengan menggunakan lagu.
4.2.2 Kekurangan Produk:
a. Guru perlu menguasai lagu sebelum menerapkan metode tersebut pada
pembelajaran materi bangun ruang kubus-balok..
b. Siswa membutuhkan waktu relatif cukup lama untuk dapat menyanyikan lagu
tentang materi bangun ruang kubus-balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V ini berisikan uraian tentang: kesimpulan, keterbatasan, dan saran.
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Proses pengembangan prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi
bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan metode bernyanyi
menggunakan lagu dilakukan dengan menggunakan penelitian research and
development (R&D) melalui enam tahap yaitu potensi dan masalah,
pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain dan uji coba
produk.
5.1.2 Kualitas produk yang dikembangkan oleh peneliti yang divalidasi oleh 3
validator mendapat hasil sangat baik dan layak untuk diujicobakan. Hasil
ujicoba terbatas yang dilakukan pada tanggal 30 Januari 2017 di SD N
Demangan. Siswa yang hadir 15, peneliti mendapatkan data: 80% (12 siswa)
mampu menghitung volume bangun ruang, 100% (15 siswa) mampu
menyebutkan sifat-sifat bangun ruang dan 100% (15 siswa) antusias saat
mengikuti pembelajaran bangun ruang kubus-balok dengan menggunakan
lagu. Singkatnya prototipe tersebut dapat membantu sebagian siswa untuk
memahami materi sifat dan volume kubus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
5.2 Keterbatasan Penelitian
a. Uji coba hanya dapat dilakukan secara terbatas kepada siswa.
b. Ada tiga RPP yang peneliti kembangkan, tetapi pada saat uji coba peneliti
hanya diberikan waktu untuk mempraktekkan satu RPP berkaitan dengan
bangun kubus.
c. Perlu waktu yang cukup untuk mengajarkan materi bangun ruang kubus
dan balok dengan menggunakan lagu.
5.3 Saran
Berdasarkan keterbatasan dari penelitian ini, maka peneliti
mengemukakan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu:
a. Penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan uji coba pada tahap yang lebih
luas.
b. Pada penelitian yang mengembangkan prototipe, sebaiknya RPP yang
sudah disusun diujicobakan semua.
c. Guru perlu mengatur waktu agar dapat mengajarkan materi bangun ruang
kubus dan balok dengan metode benyanyi menggunakan lagu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. (2014). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dahlan, Djawad. (2016). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Daryanto. (2014). Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum
2013). Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Dimyati & Mudjiono. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Elklind. (2010). Pendidikan Karakter. San Francisco: John Wiley.
Fadillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI,
SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Hidayat. (2013). Metodologi Penelitian. Bandung: CV.Mandar Maju.
Ismail. (2012) Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Konsep Volume
Balok dan Kubus dengan Menggunakan Metode Bernyanyi di Kelas IV SDN
3 Tonggolobibi. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Lestari, L.P. (2006). Kefektifan Pembelajaran dengan Penggunaan Alat Peraga
dan Lembar Kerja Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika dalam Pokok
Bahasan Bangun Segiempat pada Siswa. Skripsi. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Lestari. (2012). Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana.
Majid, A. (2014). Pembelajaran Terpadu Tematik. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Ma’rifah, I. (2009). Strategi Pembelajaran BCM (Bermain, Cerita, Menyanyi)
dalam Membina Akhlak Anak Usia Dini. Skripsi. Malang: UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang.
Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Mustaqim. (2008). Psikologi Pendidikan. Semarang: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Prasetya. (2010). Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter. Jakarta:
Ar-Ruzz.
Rahmawaty, F. (2013). Penggunaan Metode Menyanyi dalam Rangka
Meningkatkan Motivasi Belajar pada Pembelajaran Bahasa Arab bagi
Siswa Kelas I SD Ta’Mirul Islam Surakarta. Naskah Publikasi. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Riduwan. (2013). Skala Pengukuran Variabel - variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Runtukahu, J.T. (2014). Pembelajaran Matematika Dasar bagi Anak Berkesulitan
Belajar. Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Samiyati. (2012). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang Volume Kubus dan
Balok Melalui Penerapan Teori Van Hiele bagi Siswa Kelas V Semester I
SD Negeri 3 Tlogorejo. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
Simangunsong, C. (2008). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatis,
Kualitatif, R & D. Bandung: Alfabeta.
Suparno, Paul. (2001) Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Kanisius.
Surya. (2003). Teori Belajar & Minat Belajar. Jakarta: Kencana.
Syaiful Bahri Djamarah. (2008). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Tarjiah. (2014). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika bagi Siswa
Berkesulitan Belajar di Sekolah Dasar Inklusi. Jurnal Ilmiah VISI PPTK
PAUDNI. 10(2). Hal: 102-113. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Widyoko, Eko. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Yaumi, Muhammad, & Nurdin Ibrahim. (2012). Pembelajaran Berbasis
Kecerdasan Jamak Multiple Inteligences: Mengidentifikasi dan
Mengembangkan Multitalenta Anak. Jakarta: Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 1
Angket Pra-Penelitian untuk Guru SD N Demangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 2
Angket Pra-Penelitian untuk Guru SD Kanisius Kumendaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 3
Hasil Validasi Produk oleh Dosen Ahli Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 4
Hasil Validasi Produk oleh Dosen Ahli Seni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 5
Hasil Validasi Produk oleh Guru Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 6
Hasil Pekerjaaan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 7
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah : SD N Demangan
Kelas/Semester : V / 2
Tema/Sub Tema : 5 (Bangga Sebagai Bangsa Indonesia) / 3 ( Indonesia
Bangsa yang Cinta Damai
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 2
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran Agama yang
dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah, dan di tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis dan logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
B.1 Matematika
3.1 Mengenal konsep
perpangkatan
dan penarikan akar bilangan
pangkat dua dan bilangan
pangkat
tiga sederhana
3.1.1 Memahami sifat-sifat kubus
3.1.2 Memahami rumus volume
kubus
4.11.1 Membentuk kubus yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
4.11 Membentuk berbagai
bangun ruang yang volumenya
sudah ditentukan.
volumenya sudah ditentukan
B.2 Bahasa Indonesia
3.3 Menguraikan isi teks paparan
iklan tentang ekspor
impor sebagai kegiatan ekonomi
antarbangsa dengan
bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih
dan memilah kosakata
baku
4.3 Menyajikan teks paparan
iklan tentang ekspor impor
sebagai kegiatan ekonomi
antarbangsa secara mandiri
dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku.
3.3.1 Memahami isi teks contoh
iklan ekspor
4.3.1 Mempresentasikan contoh
iklan barang ekspor
C. Tujuan Pembelajaran
Matematika
3.1.1.1 Dengan menggali informasi dari lagu, peserta didik mampu
memahami sifat-sifat bangun kubus
3.1.2.1 Dengan menggali informasi dari lagu, peserta didik mampu
memahami rumus volume kubus
4.11.1.1 Dengan menggali informasi dari video, peserta didik mampu
membentuk kubus yang volumenya sudah ditentukan
Bahasa Indonesia
3.3.1.1 Dengan menggali informasi dari teks contoh iklan ekspor, peserta didik
mampu memahami isi teks contoh iklan ekspor
4.3.1.1 Dengan menggali informasi dari lagu, peserta didik mampu
mempresentasikan barang-barang ekspor yang berbetuk kubus dari
Indonesia ke luar negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
D. Materi Pembelajaran
1. Matematika : Konsep perpangkatan
2. Bahasa Indonesia : Iklan barang ekspor-impor
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Tematik integratif dan saintifik
2. Metode : Ceramah, diskusi, percobaan, dan tanya
jawab
F. Media, dan Sumber Pembelajaran
1. Media :
a. Lagu
b. Video pembelajaran
c. Contoh teks iklan ekspor
2. Sumber Pembelajaran :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Bangga Sebagai
Bangsa Indonesia:Tema V Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
BukuGuru SD / MI Kelas V . Jakarta : Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Penggalan 1
Kegiatan
Pembelajaran
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik
Kegiatan Awal
Pendahuluan
(10 menit)
Apersepsi
Berdoa bersama
untuk mengawali
pembelajaran
Guru mengucapkan
salam
Guru bertanya
apakah sudah
sarapan?
Guru melakukan
presensi
Guru menanyakan
pembelajaran
sebelumnya
Apersepsi
Berdoa bersama untuk
mengawali
pembelajaran
Peserta didik
menjawab salam
Peserta didik
menjawab pertanyaan
guru
Peserta didik
menjawab presensi
guru
Peserta didik
menjawab pertanyaan
guru tentang
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Orientasi
Guru menjelaskan
apa yang akan
dipelajari hari ini
Motivasi
Guru mengajak
peserta didik untuk
menyanyikan lagu
“Marilah Belajar”
sebelumnya
Orientasi
Peserta didik
mendengarkan
penjelasan guru
mengenai apa yang
akan dipelajari hari ini
Motivasi
Peserta didik
menyanyikan lagu
“Marilah Belajar”
Kegiatan Inti
(50 menit)
Guru mengajak
peserta didik untuk
menonton video
tentang bangun
ruang kubus
Guru meminta
peserta didik
mengamati isi dari
video bangun ruang
kubus
Guru memberikan
pertanyaan terkait
dengan video yang
telah ditonton
peserta didik
Guru meminta
peserta didik
menjawab
pertanyaan yang
diberikan di papan
tulis
Guru mengajak
peserta didik
menyanyikan lagu
“Sifat Kubus” &
Peserta didik
menonton video
tentang bangun ruang
kubus
Peserta didik
mengamati isi dari
video bangun ruang
kubus (mengamati)
Peserta didik
menjawab pertanyaan
guru terkait dengan
video
Peserta didik
menjawab pertanyaan
yang diberikan di
papan tulis (menalar)
Peserta didik
menyanyikan lagu
tentang “Sifat
Kubus” & “Volume
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
“Volume Kubus”
Guru mengajak
peserta didik untuk
mengamati isi dari
lagu tentang kubus
yang telah
dinyanyikan
bersama
Guru memberi
kesempatan untuk
bertanya
Guru memberikan
latihan soal terkait
dengan bangun
ruang kubus
Guru mendampingi
dalam berdiskusi
Guru meminta
peserta didik untuk
mempresentasikan
jawaban
Kubus”
Peserta didik
mengamati isi dari
lagu tentang kubus
yang telah
dinyanyikan bersama
(mengamati)
Peserta didik bertanya
tentang isi lagu yang
masih
membingungkan
(menanya)
Peserta didik mencoba
mengerjakan latihan
soal yang diberikan
oleh guru (mencoba)
Peserta didik
berdiskusi dengan
teman sebangku
dalam mengerjakan
latihan soal tersebut
Peserta didik
mempresentasikan
jawaban
(mengkomunikasikan
)
Kegiatan Akhir
Penutup (10
menit)
Menyimpulkan
Guru
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari hari ini
Guru
mempersilahkan
kepada peserta
didik untuk
Menyimpulkan
Peserta didik
mendengarkan
kesimpulan materi
yang telah dipelajari
hari ini
Peserta didik bertanya
jika ada yang belum
jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
bertanya
Refleksi
Guru bertanya
“Bagaimana
perasaanmu di
dalam kegiatan
belajar hari ini?”
Guru bertanya
“Apakah ada
kesulitan yang
kamu hadapi?”
Guru
menyampaikan
pesan kepada
peserta didik
sebelum istirahat.
“Selamat istirahat
anak-anak, nanti
kita bertemu
kembali setelah
istirahat
Refleksi
Peserta didik
menjawab mengenai
perasaan yang
dirasakan
Peserta didik
menjawab kesulitan
yang masih dirasa
Istirahat Istirahat
Penggalan 2
Kegiatan
Pembelajaran
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik
Kegiatan Awal
Pendahuluan
(10 menit)
Apersepsi
Guru bertanya
kepada peserta
didik tentang
kegiatan apa yang
peserta didik
lakukan pada saat
istirahat
Apersepsi
Peserta didik
menjawab pertanyaan
guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Orientasi
Guru melakukan
orientasi dengan
menyampaikan
kegiatan belajar
selanjutnya
Motivasi
Guru memberikan
semangat kepada
peserta didik
dengan
menanyakan
pelajaran
sebelumnya
Guru mengajak
peserta didik
menyanyikan
kembali lagu
“Marilah Belajar”
Orientasi
Peserta didik
mendengarkan
penjelasan guru
Motivasi
Peserta didik
menjawab pertanyaan
guru
Peserta didik
menyanyikan kembali
lagu “Marilah
Belajar”
Kegiatan Inti
(50 menit)
Guru mengajak
peserta didik untuk
menonton video
tentang barang-
barang ekspor dari
Indonesia
Guru meminta
peserta didik
mengamati isi dari
video tersebut
Guru memberikan
pertanyaan terkait
dengan video yang
telah ditonton
peserta didik
Guru membagikan
teks iklan ekspor
pada setiap
Peserta didik
menonton video
tentang barang-barang
ekspor dari Indonesia
Peserta didik
mengamati isi dari
video tersebut
(mengamati)
Peserta didik
menjawab pertanyaan
guru terkait dengan
video
Peserta didik duduk
sesuai kelompoknya
masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
kelompok. Peserta
didik dibagi ke
dalam 5 kelompok
Guru meminta
peserta didik
memahami dan
menuliskan isi dari
teks iklan ekspor
tersebut
Guru mengajak
peserta didik
menyanyikan
sebuah lagu “Sifat
Kubus” &
“Volume Kubus”
Guru mengajak
peserta didik untuk
mencermati isi dari
lagu yang telah
dinyanyikan
bersama
Guru memberi
kesempatan untuk
bertanya
Guru memberikan
latihan soal terkait
dengan iklan
barang ekspor
Guru mendampingi
dalam berdiskusi
Guru meminta
Peserta didik
memahami dan
menuliskan isi dari
teks iklan ekspor
tersebut dengan benar
(menalar)
Peserta didik
menyanyikan sebuah
lagu “Sifat Kubus” &
“Volume Kubus”
Peserta didik
mengamati isi dari
lagu yang telah
dinyanyikan bersama
(mengamati)
Peserta didik bertanya
tentang isi lagu yang
masih
membingungkan
(menanya)
Peserta didik mencoba
mengerjakan latihan
soal yang diberikan
oleh guru (mencoba)
Peserta didik
berdiskusi dengan
teman sebangku dalam
mengerjakan latihan
soal tersebut
Peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
peserta didik untuk
mempresentasikan
jawaban
mempresentasikan
jawaban
(mengkomunikasikan
)
Kegiatan Akhir
Penutup (10
menit)
Menyimpulkan
Guru
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari hari ini
Guru
mempersilahkan
kepada peserta
didik untuk
bertanya
Refleksi
Guru bertanya
“Bagaimana
perasaanmu di
dalam kegiatan
belajar hari ini?”
Guru bertanya
“Apakah ada
kesulitan yang
kamu hadapi?”
Guru Meminta
peserta didik untuk
mempelajari materi
selanjutnya
Guru melakukan
doa bersama
sebelum pulang
Guru mengucapkan
salam penutup
Menyimpulkan
Peserta didik
mendengarkan
kesimpulan materi
yang telah dipelajari
hari ini
Peserta didik bertanya
jika ada yang belum
jelas
Refleksi
Peserta didik
menjawab mengenai
perasaan yang
dirasakan
Peserta didik
menjawab kesulitan
yang masih dirasa
Peserta didik
mendengarkan
penjelasan guru
Peserta didik
melakukan doa
bersama sebelum
pulang
Peserta didik
menjawab salam guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Pulang Pulang
H. Penilaian
Rubrik penilaian Matematika
Indikator 3.3.1 Memahami sifat-sifat kubus
3.3.2 Memahami rumus volume kubus
Teknik Penilaian Tes tulis
Instrumen Soal tes isian
Soal
1. Diketahui panjang salah satu rusuk dari sebuah kubus adalah 4 cm. Maka
berapakah volume dari kubus tersebut?
2. Panjang semua rusuk kubus 240 dm. Hitunglah volume kubus tersebut
(dalam cm).
3. Sebutkan 4 sifat-sifat bangun kubus yang telah kamu ketahui!
4. Sebutkan perbedaan antara kubus dengan balok!
5. Kamar mandi Wira memiliki bak berbentuk kubus dengan kedalaman 1
meter. Bak tersebut diisi air hingga penuh. Berapa liter air yang mengisi
bakmandiWira?
Kunci Jawaban & Rubrik penilaian
No Kunci Jawaban Penilaian
(skor)
1.
3.
Diketahui: panjang rusuk
kubus 4cm 1
Ditanya:Volume Kubus 1
Rumus: V = 4cm x 4cm x
4cm =64cm3 1
Jadi volume Kubus adalah
64cm3 1
2.
Diketahui:
s = 240 dm = 2.400 cm 1
Ditanya volume dalam (cm) 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
4.
Rumus V = s3
V = (2.400 cm)3
V= 13.824.000.000 cm3
V = 1,3824 x 1010
cm3
1
Jadi volume kubus tersebut
adalah 1,3824 x 1010
cm3 1
3.
5.
Memiliki enam bidang
1
Memiliki dua belas rusuk 1
Memiliki delapan titik sudut 1
Memiliki empat diagonal
ruang 1
4.
6.
Perbedaan kubus dan balok
terletak pada rusuk-rusuk
yang ada pada balok memiliki
ukuran yang berbeda
sedangkan kubus rusuk-
rusuknya memiliki ukuran
yang sama.
1
5.
7.
Diketahui : rusuk kubus (r) =
1 meter 1
Ditanya : volume (v) 1
V = r x r x r
= 1 x 1 x 1
= 1 m3
= 1000 dm3
= 1000 liter
1
Jadi bak akan terisi air
sebanyak 1000 liter 1
JUMLAH BENAR 17
NILAI JUMLAH BENAR x 100
17
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Rubrik Penilaian Bahasa Indonesia
Indikator 3.3.1 Memahami isi teks contoh iklan ekspor
Teknik Penilaian Tes tulis
Instrumen Soal tes isian
Soal
1. Apa yang dimaksud dengan ekspor?
2. Sebutkan contoh barang impor dari luar negeri ke Indonesia!
3. Sebutkan contoh barang ekspor dari Indonesia ke luar negeri!
4. Apa keuntungan jika kita menggunakan barang ekspor?
5. Apa kerugian jika kita menggunakan barang ekspor?
Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian
No Kunci Jawaban Penilaian
(Skor)
1.
Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan
barang
1
Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan
barang dari dalam 1
Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan
barang dari dalam negeri 1
Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan
barang dari dalam negeri ke luar negeri 1
2.
Contoh barang impor adalah keju 1
Contoh barang impor adalah susu 1
Contoh barang impor adalah minyak
goreng 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Contoh barang impor adalah mesin
cuci 1
3.
Contoh barang ekspor adalah tissue 1
Contoh barang ekspor adalah teh kotak 1
Contoh barang ekspor adalah energen 1
Contoh barang ekspor adalah indo
coffe mix 1
4.
Semakin mencintai barang/produk
dalam negeri 1
5.
jika kita sebagai konsumen terlalu
terikat dengan barang produk dalam
negeri lama kelamaan produksi barang
tersebut akan mengalami kelangkaan.
1
JUMLAH BENAR 14
NILAI JUMLAH BENAR x 100
14
100
Penilaian Sikap Percaya Diri
No Kriteria Belum
terlihat
(1)
Mulai
terlihat
(2)
Mulai
berkembang
(3)
Membudaya
(4)
ket
1. Mau
bertanya
kepada guru
2.
Mau
menjawab
pertanyaan
dari guru
4. Aktif
mengemuka
kan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
pendapat di
dalam
kelompok
5. Berani
mempresent
asikan hasil
diskusi di
depan kelas
I. Lampiran :
a. Lagu Pembukaan Pembelajaran “Marilah Belajar”
b. Lagu Tentang Materi Pembelajaran “Sifat Kubus”
c. Lagu Tentang Materi Pembelajaran “Volume Kubus”
d. Lembar Kerja Peserta didik (Matematika)
e. Lembar Kerja Peserta didik (Bahasa Indonesia)
f. Materi Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 8
Foto Uji Coba Produk
Gambar siswa mengamati dan menyanyikan lagu
Gambar siswa menyanyikan lagu di depan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Gambar siswa menyanyikan lagu di depan kelas
Gambar siswa mengerjakan LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Gambar siswa selama proses pembelajaran berlangsung
Gambar siswa selama proses pembelajaran berlangsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 9
Lembar pertanyaan siswa setelah uji coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 10
Hasil angket pra-penelitian siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 11
Surat keterangan melakukan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 12
Penulis bernama lengkap Yusuf Prapaska Purwandalu
dilahirkan di Pasuruan, Lampung Selatan pada tanggal 19 Maret 1995 dari ayah
yang bernama Mateus Juwardi dan alm. ibu Lusia Sri Purwanti. Penulis
merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Menyelesaikan pendidikan Sekolah
Dasar di SD N 3 Klaten pada tahun 2007, kemudian melanjutkan pendidikannya
di SMP Xaverius 4 Bandarlampung dan tamat pada tahun 2010, penulis
memperoleh juara 3 dalam lomba band antar SMP se-tingkat Bandarlampung.
Kemudian melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Kalianda Lampung
Selatan dan lulus pada tahun 2013, penulis memperoleh kesempatan mewakili
SMA se-Lampung Selatan untuk menyanyikan lagu daerah Lampung di salah satu
siaran TV daerah Lampung. Kemudian mulai tahun 2013 sampai dengan
penulisan skripsi mengenai metode bernyanyi menggunakan lagu dalam pelajaran
Matematika ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 PGSD
Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI