18
G1P0A0 usia 24 tahun hamil 13 minggu dengan Abortus inkomplit (case report) dr. Wahdi Sdj. Sp.OG DR.dr. Anto S., Sp. OG DR.Trestywaty, Sp.OG KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JEND. AHMAD YANI METRO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG METRO 2015 Oleh Pratiwi Aminah S.Ked Sandra Rini S.Ked Yusi Farida S.Ked G1P0A0 usia 24 tahun hamil 13 minggu dengan Abortus inkomplit

ppt abortus.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Slide 1

G1P0A0 usia 24 tahun hamil 13 minggudengan Abortus inkomplit

(case report)

dr. Wahdi Sdj. Sp.OGDR.dr. Anto S., Sp. OGDR.Trestywaty, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JEND. AHMAD YANI METRO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG METRO 2015

OlehPratiwi Aminah S.KedSandra Rini S.KedYusi Farida S.KedG1P0A0 usia 24 tahun hamil 13 minggudengan Abortus inkomplit

Kasus 1STATUS OBSTETRI Tanggal masuk: 7 jui 2015Pukul: 6.30 WIBIdentitias PasienNama: Ny. NUmur:24 tahunPendidikan:SDPekerjaan:PedagangSuku/Agama :Jawa/IslamStatus:MenikahAlamat:SribawonoTanggal Masuk: 7 juni 2015 pukul 14.50 WIBNo. MR:240665Nama Suami: Tn. SUmur:26 tahunPendidikan:SMAPekerjaan:wiraswastaSuku/Agama :Jawa/IslamStatus:MenikahAlamat:sribawono

AnamnesisKeluhan utama :Keluar darah dari kemaluan

Riwayat Penyakit Sekarang:Ny N, 24 tahun datang dengan keluhan keluar bercak darah sejak 3 hari SMRS, 2 hari SMRS pasien berobat ke bidan dan di beri obat vitamin. 1 hari SMRS pasien mengaku keluar darah ketika buang air kecil, darah berwarna merah dan berupa gumpalan, 3 kali ganti pembalut, perut mulas mulas. pasien kembali berobat ke bidan dan dirujuk kerumah sakit. R/trauma -, R/ minum jamu -,R/keluar aringn seperti daging +, R/terlambat haid+, R/diurut urut -, R/post coital +, pasien mengaku hamil 13 minggu.

Riwayat HaidHPHT:-2015ANC:-Menarche:12 tahunSiklus:28 hariLama Haid:6 hari, teraturGanti pembalut:4 kali sehariNyeri haid :kadang-kadang

Riwayat PernikahanPertama kali dengan suami sekarang yang berusia 26 tahun, sudah menikah 1 tahun.Riwayat Kontrasepsi : -Riwayat Operasi : Tidak pernahPemeriksaan FisikStatus PresentKesadaran:Compos mentisAnemis:(-)TD:110/80 mmHgIkterus:(-)HR:84 x/m, teratur Sianosis:(-)RR:20 x/mDyspnea:(-)Temperatur:36,2 CEdema:(-)Status GeneralisataKulit: turgor baikMata: Konjungtiva anemis (-/-)Gigi / mulut: Karies (-)Thoraks: Mammae dalam batas normal.Jantung: Bunyi jantung I-II, regular, murmur (-), gallop (-), HR 84 x/mntParu: sonor, vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-Abdomen: Inspeksi : perut rataPalpasi : Nyeri tekan abdomen (-)Perkusi : Timpani (+)Auskultasi : Bising usus (+)Extremitas: Edema (-/-)

Status ObstetrikusAbdomen: Tidak teraba massa, nyeri tekan (-),Leopold I:TFU tidak terabaLeopold II:Tidak dapat dinilaiLeopold III:Tidak dapat dinilaiLeopold IV:Tidak dapat dinilai

Pemeriksaan Dalam Inspekulo:Portio:licin, erosi (-), fluksus (+) perdarahan tidak aktif, flour (-), OUE terbuka tampak gumpalan darah.Vagina:massa (-), laserasi (-), fluksus (+),tampakgumpalan darah di vulva vagina.

Pemeriksaan PenunjangLaboratoriumDarah Lengkap (07-6-2015)Hemoglobin: 11,3g/dlHematokrit: 38,9 %Red Blood Cell: 4,36x106/mmLeukosit: 6.310/mmTrombosit: 245.000/mmMCV: 88,9 fLMCH: 30,4 fLMCHC: 34,2 fLRDW: 13,1 %MPV: 8,5 fl

DiagnosisG1P0A0 usia 24 tahun Hamil 13 minggu dengan susp abostus inkomplitPenatalaksanaan- Monitoring tanda tanda vital dan keadaan umum pasienIVFD RL 20 gtt/menitInj. Ceftriaxone 2x1gInj. Oksitosin 20 IV/500 cc/ 20 tts/menitUSG konfirmasi

TINJAUAN PUSTAKAAbortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan yaitu berat badan kurang dari 500 gram atau usia kehamilan kurang dari (ACOG memberi batasan 13 minggu,FIGO memberi batasan 22 minggu,Hanretty memberikan batasan 24 minggu,WHO memberi batasan 28 minggu.

KlasifikasiAbortus dapat diklasifikasikan berdasarkanTujuanAbortus medisinalis yaitu abortus yang sengaja dilakukan dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan dapat membahayakan jiwa ibu. Pertimbangan ini dilakukan oleh minimal 3 dokter spesialis yaitu spesialis kebidanan dan kandungan, spesialis penyakit dalam, dan spesialis jiwa, bila perlu ditambah dengan pertimbangan dari tokoh agama yang terkait.Abortus kriminalis yaitu abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.Abortus spontan yaitu abortus yang terjadi tanpa tindakan apapun.Jenis (dibahas pada diagnosis)Waktu

DiagnosisAbortus diduga pada wanita yang pada masa reproduktif mengeluh tentang perdarahan pervaginam setelah terlambat haid. Hipotesis dapat diperkuat pada pemeriksaan bimanual dan tes kehamilan. Harus diperhatikan banyaknya perdarahan, pembukaan serviks, adanya jaringan dalam kavum uteri atau vagina.

Permasalahan1. Mengapa pasien didiagnosis abortus inkomplit?2. Apakah penatalaksanaan sudah sesuai?3. Apakah komplikasi dari kasus ini ?

Analisis Kasus1. Pada pasien ini didiagnosa abortus inkomplit mengingat hal-hal berikut, yaitu berdasarkan definisi ,gejala, dan riwayat perjalanan penyakit pasien.Abortus inkomplit adalah pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih terdapat sisa hasil konsepsi tertinggal dalam uterus . Pada anamnesis, pasien akan mengeluhkan pendarahan berupa darah segar mengalir terutama pada trimester pertama dan ada riwayat keluarnya jaringan dari jalan lahir.

Abortus inkompletus adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada yang tertinggal. 2. Penatalaksanaan Kasus Abortus Inkomplit

Penatalaksanaan diberikan sesuai dengan etiologi yang mendasari timbulnya suatu abortus. Penatalaksanaan Umum: - Istirahat baring,.- Pada kehamilan lebih dari 12 minggu diberikan infus oksitosin dimulai 8 tetes permenit dan naikkan sesuai kontraksi uterus. - Bila pasien syok karena pendarahan berikan infus ringer taktat dan selekas mungkin tranfusi darah.

Abortus inkomplit perlu diutarakan kepada pasien dan keluarganya secara baik karena risiko tindakan operasi dan kuretase ini dapat menimbulkan komplikasi perdarahan atau tidak bersihnya evakuasi/kuretase dalam sekali tindakan.

3. Komplikasi yang dapat ditimbulkan abortus inkompletus adalah sebagai berikut: Pada pasien ini belum menandakan ada nya tanda tanda terjadinya komplikasi karena keadaan , pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang tidak menunjukan adanya ke abnormalitasan.

Perdarahan Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah. Kematian karena perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada waktunya. Perforasi Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi hiperretrofleksi. Dengan adanya dugaan atau kepastian terjadinya perforasi, laparatomi harus segera dilakukan untuk menentukan luasnya perlukaan pada uterus dan apakah ada perlukan alat-alat lain.Syok Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan dan karena infeksi berat.

Infeksi Sebenarnya pada genitalia eksterna dan vagina dihuni oleh bakteri yang merupakan flora normal. Khususnya pada genitalia eksterna yaitu staphylococci, streptococci, Gram negatif enteric bacilli, Mycoplasma, Treponema (selain T. paliidum), Leptospira, jamur, Trichomonas vaginalis, sedangkan pada vagina ada lactobacili, streptococci, staphylococci, Gram negatif enteric bacilli, Clostridium sp., Bacteroides sp, Listeria dan jamur

DAFTAR PUSTAKABackos, M and Regan, L. Recurrent Miscarriage. In: James, et al. (eds), High Risk Pregnancy Management Options. 3rd Edition.Philadelphia: Elsevier Saunders, 2006; 160-182.Basama FM, Crosfill F. The outcome of pregnancies in 182 women with threatened miscarriage. Arch Gynecol Obstet 2004; 270:86-90Caniggia I, Mostachfi H&Winter J. Hypoxia-induciblefactor-1 mediates the biological effects of oxygen on humantrophoblast differentiation through TGF-beta. J Clin Invest2000;105:577-587.Christopher P. Crum. The Female Genital Tract. In: Ramzi S. Cotran, Vinay Kumar, Tucker Collins. Pathologic Basis of Disease.7th ed. Philadelphia: WB. Saunders 2004; 1079-80.CohenRK & Koren G. Antioxidants and fetal protectionagainst ethanol teratogenicity: review of the experimentaldata and implications to humans. Neurotoxicol Teratol 2003;25:1-9.Cunningham, dkk. Alih bahasa Joko Suyono dan Andry Hartono. 1995. Obstetri William. Jakarta: EGC.DeCherney AH, Nathan L, & Goodwin TM. Spontaneous Abortion. Robertson A (editor). In: Current Diagnosis and Treatment in Obstetric and Gynecology. New York: McGraw-Hill, 2003.Fadlun. 2012. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika.