21
Abuba Steak Debby shiffa 022111013 Fulana 022111257 Sri Andayani 022110036

PPT ABUBA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

manajemen jasa di abuba steak

Citation preview

PowerPoint Presentation

Abuba Steak

Debby shiffa 022111013Fulana 022111257Sri Andayani 022110036

Bab I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSeorang wirausahawan mampu menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru sehingga memudahkan upaya pemerintah mengurangi masalah pengangguran. Dengan ini manusia bisa menghasilkan berbagai macam produk baru maupun jasa sebagai pemenuh kebutuhan manusia.Dalam menghasilkan produk atau jasa pebisnis harus memiliki nilai khas tersendiri tergantung dari bidang usaha yang akan dijalankan. Bidang usaha berjenis produk merupakan pilihan yang strategis bagi pebisnis, terutama pada produk makanan kuliner. Bisnis ini sangat sering dijumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa bisnis kuliner tidak akan pernah hilang dari peradaban manusia. Manusia membutuhkan makan sebagai sumber utama energi untuk menjalankan kegiatan aktifitas kesehariannya. Salah satu makanan yang paling digemari di Indonesia adalah steak. Steak adalah makanan yang menyajikan sekarat daging yang teknik pembuatannya dengan cara di panggang atau di goreng. Steak memiliki aneka macam menu pilihan, mulai dari sirloin steak, tenderloin steak, chicken steak, grill kakap, dan lainnya.Abuba Steak restoran merupakan perusahaan pribadi yang di rintis sejak tahun 1991. Abuba Steak restoran bermula dari usaha makanan kaki lima dibilangan Kemang Jakarta Selatan. Nama Abuba Steak di ambil dari nama pemilik restoran yaitu Abu Bakar, yang telah memiliki keahlian dan pengalaman dibidang food and beverage selama lebih dari 25 tahun. Jenis makanan yang ditawarkan adalah makanan ala Texas Amerika berupa Steak yang telah disesuaikan dengan cita rasa Indonesia.

Abuba steak merupakan pelopor pada masa itu, dimana usaha berani menjual makanan ala Barat berupa steak yang terbilang mahal atau hanya dapat dikonsumsi oleh orang-orang kelas atas namun Abuba Steak mencoba merubah mitos tersebut dengan menjual makanan ala barat berupa steak dengan harga yang terjangkau dan berada di lingkungan kaki lima.

Sesuai dengan visi dan misi PT.Abuba Menjadi restoran steak nomor 1 di dunia yang selalu ber-oriented terhadap good quality product and service excellent dan juga selalu mengembangkan atmosphere restoran dengan melakukan re-modeling mengikuti trend yang ada. Dengan ini Abuba Steak perlu strategi pengembangan usaha dengan membuka cabang di berbagai kota-kota besar, yakni salah satu nya akan dibuka cabang di Bogor.

1.2 Rumusan MasalahRumusan masalah dari penelitian ini adalah,Bagaimana Service Strategy, Service Quality, Service Encounter, Managing Capacity dan Demand pada Restauran Abuba?

BAB II TEORISteakSteak atau bistik (beef steak) adalah sepotong besar daging, biasanya daging sapi. Daging merah dan ikan sering kali dipotong menjadi steak. Kebanyakan steak dipotong tegak lurus dengan fiber otot, menambah kelegitan daging. Biasanya dimasak dengan dipanggang, meskipun dapat digoreng.Ada beberapa jenis steak daging sapi. Berikut ini adalah jenis-jenis daging sapi :1. SirloinDaging sirloin berasal dari bagian belakang sapi. Daging ini bekerja lebih berat daripada bagian lain yang umum dipakai untuk steak sehingga agak lebih keras dibandingkan yang lain. Sirloin memiliki kelebihan dalam ukuran, yaitu bisa dipotong lebih besar daripada bagian sapi lainnya yang lebih lembut. Harga sirloin umumnya lebih murah dibandingkan daging steak lainnya.2. Tenderloin/filet mignonTenderloin berasal dari loin yang berada di depan sirloin dan di belakang tulang rusuk (rib). Daging tenderloin tidak bekerja keras sehingga tenderloin adalah bagian sapi yang paling lembut. Tenderloin berbentuk memanjang seperti ular dan untuk steak biasanya dipotong secara diagonal.3. Top loin/striploinDaging sapi yang membungkus bagian tenderloin. Lebih lembut daripada sirloin, tetapi lebih keras daripada tenderloin.

4. T-BoneBagian ini sesuai namanya memiliki tulang yang berbentuk T yang dikelilingi oleh daging pada kedua sisinya. Pada sisi yang memiliki daging lebih sedikit adalah daging tenderloin dan di sisi lainnya yang memiliki daging lebih banyak adalah striploin.5. Porterhouse Porterhouse sama dengan T-Bone. Perbedaannya, porterhouse memiliki daging tenderloin lebih banyak daripada striploin.6. Rib/tulang rusukDaging sapi yang berasal dari daging tulang rusuk. Steak rib disajikan bersama tulang rusuk. Jika tidak disajikan bersama tulang rusuk, maka namanya menjadi rib eye steak. Steak biasanya disajikan dengan cara dimasak maupun dibakar.

Dalam mengolah daging untuk steak, dikenal ada tiga tingkat kematangan yaitu setengah matang (rare), matang (medium) dan matang sekali (welldone).1. Rare 2. Medium3. Welldone

Definisi Jasa PelayananBeberapa karakteristik jasa pelayanan berikut ini akan memberikan jawaban yang lebih mantap terhadap pengertian jasa pelayanan. Karakteristik jasa pelayanan tersebut adalah,1.Tidak dapat diraba (intangibility). 2.Tidak dapat disimpan (inability to inventory). 3.Produksi dan Konsumsi secara bersama (inacceparability). 4.Memasukinya lebih mudah. 5.Sangat dipengaruhi oleh faktor dari luar.

SERVICE STRATEGY

Service srategy adalah sebuah cara pemberian layanan terbaik kepada konsumen.

Understanding the competitive Environment of Service Relative low overall entry barriers / Hambatan masuk rendah. Minimal opportunities for economies of scale / skala ekonomi. Erratic sales fluctuations / penjualan tidak menentu. No advantage if size in dealing with buyers or suppliers.Product substitution / produk pengganti. Customer loyalty / pelanggan yang loyal. Exit barriers / halangan untuk keluar.

Competitive Service Strategies

1. Overall cost leadership Seeking Out Low-Cost Customer, yaitu mencari konsumen biaya rendah ( tidak perlu biaya tinggi).Standardizing a Custom Service, yaitu pelayanan yang standar. Reducing the Porsonel Element in Servise Delivery, yaitu mengurangi perantara.Reducing Network Costs, yaitu mengurangi biaya network.2. DifferentiationMaking the Intangible Tangible, yaitu membuat yang tidak berwujud jadi berwujud.Customizing the Standard Product, yaitu mengkostum sesuai keinginan konsumen.Reducing Perceived Risk, yaitu mengurangi risiko dengan memberikan informasi.Controlling Quality3. Focus

SERVICE QUALITYService Quality adalah pemberian pelayana yang baik dan unggul yang sesuai dengan persepsi pelanggan. Pelanggan akan menilai kualitas pelayanan menurun persepsi mereka yang dilihat dari hasil faktor teknis yang diberikan kepada pelanggan/ disampaikan kepada pelangan.

Dimensi dari Service Quality :1. Realibility :Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. 2. Responsiveness :Yaitu kemampuan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pembeli, dengan penyampaian informasi yang jelas. 3. Assurance :Yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai untuk menumbuhkan rasa percaya para pembeli kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara lain: komunikasi (communication), kredibilitas (credibility), kompetensi (competence), dan sopan santun (courtesy)4. Empathy : Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat pribadi yang diberikan kepada para pembeli sehingga pelanggan merasa penting, dihargai, dan dimengerti oleh perusahaan. 5. Tangibles :Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada pihak eksternal.

Service EncounterService encounter seringkali berpengaruh besar pada pembentukan kesan awal atas organisasi jasa secara keseluruhan, apalagi apabila konsumen tidak memiliki basis utama untuk menilai organisasi. Kontak telepon, email dan interaksi tatap muka dengan karyawan perusahaan dapat sangat penting dalam membentuk persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa, setiap service encounter berkontribusi pada pembentukan kepuasan keseluruhan pelanggan dan kesediaan untuk melakukan bisnis kembali dengan perusahaan yang sama. Dari sudut pandang organisasi, setiap service encounter memberikan peluang untuk membuktikan potensi perusahaan sebagai penyedia jasa berkualitas dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

The service encounter triad

Encounter didominasi oleh organisasi (Encounter Dominated by the Service Organization) Pelayanan menerapkan prosedur operasi yang ketat, dengan demikian sangat membatasi kebijaksanaan dari personil kontak. Pelanggan disajikan dengan beberapa pilihan layanan standar dan layanan pribadi bukanlah pilihan.

2. Encounter didominasi oleh personal kontak (Encounter Dominated by the Contact Personel)Secara umum, tenaga pelayanan mencoba untuk membatasi ruang lingkup pertemuan layanan untuk mengurangi stres mereka sendiri dalam pertemuan menuntut pelanggan. Ketika personil kontak ditempatkan dalam posisi otonom, mereka mungkin menganggap diri mereka sebagai memiliki tingkat signifikan lebih pelanggan. Pelanggan diharapkan untuk menempatkan kepercayaan yang cukup besar dalam penilaian kontak seseorang karena keahlian penyedia dirasakan.

3. Encounter didominasi oleh pelanggan (Encounter Dominated by the Customer) Merupakan kesempatan bagi pelanggan untuk mengontrol pertemuan itu. Untuk layanan standar, self-service adalah pilihan yang memberikan pelanggan kontrol penuh atas layanan terbatas yang disediakan.

Service Capacity and DemandKata kapasitas diartikan sebagai kemampuan menghasilkan produksi. Dengan demikian peningkatan kapasitas dapat diartikan sebagai upaya peningkatan kemampuan tenaga kerja dalam menghasilkan suatu produksi. Berkaitan dengan usaha jasa, peningkatan kapasitas bisa berarti peningkatan kemampuan pemangku peran usaha (stakeholder) jasa dalam mengelola sumberdaya alam secara lestari dan menghasilkan keuntungan ekonomi.Kapasitas jasa adalah suatu komoditi yang tidak dapat disimpan, dalam pengertian cepat rusak (perishable). Sebagai contoh, tempat duduk pesawat yang kosong pada jadwal penerbangan tertentu merupakan kerugian bagi perusahaan penerbangan tersebut, karena kursi yang kosong itu tidak akan bisa dijual untuk penerbangan berikutnya. Pada saat permintaan meningkat sedangkan kapasitas tidak memadai maka perusahan akan mengalami kerugian. Dan sebaliknya pada saat permintaan turun maka ada kapasitas yang tidak digunakan. Untuk itu penyedia jasa dituntut mengelola permintaan dengan baik. Ada lima pendekatan yang dapat digunakan untuk managing demand capacity yaitu tidak melakukan apa-apa; mengurangi permintaan; peningkatan permintaan; sistiem reservasi melalui persediaan permintaan dan antrian formal melalui persediaan permintaan.

BAB IIIIMPLEMENTASIPerkembangan Bisnis AbubaPerkembangan bisnis Abuba pun perlahan maju berkembang terutama ketika Pak Abubakar menjalankan usaha steaknya ini di daerah Cipete. Alasan dipilihnya daerah Cipete ini adalah karena saat itu daerah tersebut masih sepi restursn makan dan seingat Pak Abubakar hanya ada satu restauran makan Sunda yang sudah berkembang. Saat ini abuba sudah mempunyai 7 cabang.

Proses penyajian menu makanan steak tersebut memiliki beberapa proses terlebih dahulu sebelum bisa dikonsumsi oleh konsumen, berikut akan di jabarkan proses pembuatannya:Pertama-tama Abuba akan mengambil pesanan bahan baku berupa daging steak US,NewZeland, Australia, dan local supplier, tidak hanya daging, melainkan juga kentang, sayur frozen, saur steak, dan saus sambel. Abuba akan memesen sesuai kesesuaian porsi kebetuhunan pada setiap outlet Abuba Steak. Dalam hal ini terdapat 6 supplier dari AbubaTahap kedua, semua bahan baku dari supplier akan dikirimkan ke outlet Abuba pusat yang dicepete, kemudian semua bahan baku tersebut akan menjalani proses quality control untuk tahap akhir sebelum disimpan di warehouse and logistic Abuba pusatTahap ketiga, bagian produksi mempersiapkan bahan-bahan mentah yang layak dan berstandarisasi untuk segera diberikan kepada tahap proses selanjutnya yaitu memasak. Memasak diartikan memanggang daging sesuai pesanan konsumenTahap terakhir ini adalah tahap saat keseluruhan proses yang dijabarkan diatas telah berakhir, dimana makanan steak bisa langsung di konsumsi pelanggan Abuba

Karakteristik Restauran Abuba sebagai sebuah Produk JasaApabila dilihat dari karakteristik sebuah sektor jasa, maka akan dilihat bagaimana Restauran Abuba tersebut mempunyai karakteritik-karakteristik sebagai sebuah sektor jasa yang baik. Dari segi tempat (place), abuba dinilai unggul karena terletak di daerah strategis dan juga cenderung membuka cadangnya di daerah yang strategis pula. Contohnya pertama kali dibuka, abuba membuka cabangnya di Kemang, kemudian cipete yang menjadi cabang utamanya sekarang. Kedua cabang ini di nilai kawasan cukup stategis di daerah Jakarta Selatan, juga cabang-cabang yang pihak Abuba buka di daerah Tebet. Kelapa Gading, BSD, dll. Hal ini membantu segi promosi Abuba sebagai restaurant yang mudah ditemukan oleh konsumen yang mencari restaurannya.Dalam hal sumber daya manusia (people) yang menjadi salah satu faktor penting dalam sector jasa dinilai mempunyai keunggulan. Hal ini dapat dilihat mulai dari sector manajemen dan kru diseleksi secara baik. Salah satu keputusan Abuba yang sampai tahun kemaren memang belum membuka perekrutan pegawai dari luar pihak keluarga karena pihak manajemen. Abuba ingin manajemen restaurant bener-bener dipegang oleh orang yang memang mengetahui selak-beluk restaurant dan sudah mencintai restaurant tersebut. Bahkan hingga juru masak (khususnya dalam bidang grill) pun hingga kini masih direkrut oleh Pak Abu Bakar sendiri. Karena beliau menginginkan agar juru masak tersebut adalah orang yang bener ahli masak sehingga dapat menghasilkan suatu masakan yang memang sesusi dengan standar Abuba Steak.

Mengenai peralatan (equipment), memang dapat dikatakan Abuba belum mempunyai peralatan yang terlalu modern khususnya dalam bagian grill / memanggang daging. Namun hal ini memang sesungguhnya disengaja oleh pihak Abuba masih memakai alat panggang yang tradisional (arang) karena berkaitan dengan cita rasa steak Abuba yang khas. Sedangkan dalam hal communication material untuk melakukan promosi atau berhubungan dengan konsumen, Abuba saat ini sudah mempunyai satu brosur pendek yang berisi jenis-jenis masakan Abuba yang dijual beserta harganya juga cabang-cabang yang ada di Jakarta dan Bandung.

Dalam hal harga (price) dimana harga / price menjadi suatu yang sangat penting dalam hal penjualan suatu produk, karena berkaitan dengan proses perolehan keuntungan, harga baik modal, juga kemampuan bersaing dengam competitor. Hal ini juga disadari Abuba, namun pihak Abuba mengakui belum ada standarisasi khusus dalam menentukan harga jual makanan di retauran Abuba tersebut.

Service strategyCompetitive Service StrategiesStrategi yang digunakan abuba adalah Diferentiation. Karena untuk pemesanan steak bisa di sesuaikan dengan yang diinginkan konsumen. Misalnya tingkat kematangan steak ada medium, medium-well, well done. Jenis dagingnya ada lokal, New Zealand (NZ), dan US, jadi kita bebas memilih sesuai dengan selera dan begitu juga saosnya. Tidak menggunakan hotplate, melainkan piring.

Bab IVANALISIS

SERVICE QUALITYDimensi dari Service Quality di Abuba Steak

Realibility :Kinerja sesuai dengan harapan pembeli yang berarti ketepatan waktunya baik, pelayanan yang sama untuk semua pembeli tanpa kesalahan.Responsiveness :Memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pembeli, dengan penyampaian informasi (menu makanan) yang jelas.Assurance :Memiliki kesopansantunan, contohnya dalam melayani selalu tersenyum terhadap customer.Empathy : Memberikan perhatian khusus terhadap customer, contohnya customer bertanya ke pelayan dan pelayan menanggapi .Tangibles :Fasilitas fisik abuba steak baik. Memiliki ruangan smoking area, ac, tv, free wifi, speaker dan ada area parkir, penampilan pegawainya rapih, seragam dan bersih dan memiliki peralatan panggang yang tradisional ( arang ) karena berkaitan dengan cita rasa steak abuba yang khas.

Service EncounterThe service encounter triadDi Abuba Steak service Encounter didominasi oleh pelanggan (Encounter Dominated by the Customer) karena pelanggan memegang kontrol penuh atas layanan yang telah di sediakan.

SERVICE CAPACITY and DEMANDStrategi Mengelola Permintaan Jasa di Restauran Abuba, antara lain :

1.Mengelompokkan Permintaan (Partitioning Demand)Tidak adanya pengelompokan permintaan pelanggan2. Menawarkan intensif harga (offering price incentive) Tidak adanya perubahan harga pada saat hari libur, hari besar, dan weekday. Harga tetap standar sesuai yang ada di menu.3. Melakukan promosi pada waktu permintaan sepi (promoting off-peak demand) Abuba melakukan promosi yaitu memasang iklan di radio I Radio dan Hard Rock FM, sedangkan untuk di bandung abuba steak memasang iklan di radio ardan. Semenjak tahun 2010 abuba membuat akun facebook dan twitter untuk mengirim update berita tentang abuba ke konsumen dan agar lebih dekat juga berhubungan dengan konsumen.4.Mengembangkan atau menawarkan jasa pelengkap lainnya (developing complementary services)Abuba steak tidak menawarkan jasa pelengkap lainnya.5. Penggunaan system pesanan dan penanganan masalah kelebihan pesanan (using and handling the overbooking problems)Abuba steak menggunakan sistem waiting list dan reservasi.

BAB VKesimpulan Dari hasil analisa kami menyimpulkan bahwa strategi yang dijalankan oleh restoran abuba baik. Strategi yang dijalankan memenuhi kriteria bagi para pelanggan. Kinerja pelayanan, kecepatan pelayanan, fasilitas yang diberikan memuaskan pelanggan. Managing Demand (Pengelolaan permintaan) yang baik akan berdampak positif tidak hanya bagi kinerja manusia yang bekerja pada lembaga ini tetapi juga dapat memberikan manfaat pada masyarakat, tetapi apabila hal itu tidak dimanage dengan baik maka akan berdampak pada kapasitas dan ketidakstabilan dalam kinerja karyawannya dan hasil yang diberikannya. Kapasitas yang berlebih tetapi permintaan yang sedikit akan berakibat para karyawan kebanyakan hanya berdiam dan kurang inovatif dalam berkarya tetapi apabila permintaan dan kapasitas dapat diseimbangkan maka situasi dan kinerja lembaga ini akan berjalan dengan baik.

Saran Melakukan inovasi dengan menambahkan menu misalnya steak ayam bagi konsumen yang tidak suka makan daging.Memberikan paket khusus ( birthday party) untuk menjangkau konsumen remaja.Bau aroma daging sapi yang telah dihidangkan jangan sampai tercium ke para pelanggan.