28
PENGEMBANGAN RENCANADAN PROGRAM AUDIT 1. Prosedur untuk memperoleh pemahaman atas pengendalian intern Tahap audit ini auditor harus memusatkan perhatian pada desain dan operasional aspek- aspek struktur pengendalian intern. Pengetahuan yang diperoleh adalah seluas yang diperlukan agar dapat merencanakan audit dengan efektif

PPT AUDIT.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PPT AUDIT.pptx

PENGEMBANGAN RENCANADAN PROGRAM AUDIT

1. Prosedur untuk memperoleh pemahaman atas pengendalian intern

Tahap audit ini auditor harus memusatkan perhatian pada desain dan operasional aspek- aspek struktur pengendalian intern. Pengetahuan yang diperoleh adalah seluas yang diperlukan agar dapat merencanakan audit dengan efektif

Page 2: PPT AUDIT.pptx

Prosedur audit yang berhubungan dengan pemahaman auditor atas struktur pengendalian intern :a. Pengalaman auditor pada periode sebelumnya terhadap satuan usaha.b. Tanya jawab dengan pegawai perusahaan.c. Pemeriksaan pedoman kebijakan dan sistem.d. Pemeriksaan atas dokumen dan catatan.e. Pengamatan aktivitas dan operasi satuan usaha.

Page 3: PPT AUDIT.pptx

2. Pengujian atas pengendalian (Test of Control)

Meliputi prosedur-prosedur audit yang dirancang untuk menentukan efektivitas kebijakan dan prosedur pengendalian yang diterapkan pada perusahaan klien.Pengujian atas pengendalian terhadap kebijakan dan prosedur pengendalian diharapkan dapat mencegah / mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan.

Page 4: PPT AUDIT.pptx

Dengan pengujian atas pengendalian tujuan akan menjadi lebih khusus dan akan lebih ekstensif. Dua jenis bahan bukti yaitu tanya jawab dan pemeriksaan dokumen, merupakan bahan bukti yang diperoleh dalam memahami pengendalian intern, pengujian atas pengendalian akan meneruskan prosedur audit yang telah ada dalam pemahaman pengendalian intern.Pengujian atas pengendalian fokus pada pertanyaan-pertanyaan 1. Bagaimana penerapan kebijakan dan prosedur pengendalian klien ? 2. Apakah kebijakan dan prosedur diterapkan secara konsisten ? 3. Oleh siapa kebijakan dan prosedur tersebut dilaksanakan

Page 5: PPT AUDIT.pptx

Perbedaan Prosedur audit Dalam Pemahaman dan Pengujian Atas Audit

1. Inquiring - Pemahaman : Ekstensif - Pengujian :Beberapa Sifat pengujian inquiring : Pertanyaan yang diajukan pada karyawan dilakukan berkaitan dengan evaluasi ata kinerja tugas. Auditor dapat menentukan pengendalian akses atas aktiva, dokumen, dan catatan akuntansi klien

Page 6: PPT AUDIT.pptx

2. Observing - Pemahaman : Walk-through - Pengujian : Beberapa kali Sifat pengujian observasi : Observasi dapat dilakukan auditor terutama pada pengendalian yang tidak menghasilkan jejak bukti.3. Inspecting - Pemahaman : Walk-through - Pengujian :Ekstensif-sampling Sifat pengujian inspekting :Auditor melakukan inspeksi terhadap dokumen, catatan, dan laporan untuk memastikan bahwa dokumen, catatan, dan laporan tersebut telah lengkap dibandingkan dengan dokumen lain secara tepat dan diotorisasi.

Page 7: PPT AUDIT.pptx

4. Reporming - Pemahaman : Tidak dilakukan - Pengujian : Ekstensif-sampling Sifat pengujian reperforming :Beberapa kegiatan pengendalian yang meninggalkan jejak bukti berupa dokumen, catatan, dan laporan tetapi isinya kurang mencukupi dalam menilai kegiatan pengendalian tersebut dapat dilakukan reperforming

Page 8: PPT AUDIT.pptx

Luas Pengujian :Berkenaan dengan besar sampel yang akan diuji. Luas pengujian atas pengendalian dipengaruhi oleh risiko pengendalian yang ditetapkan dalam perencanaan. Semakin rendah resiko pengendalian maka akan semakin luas pengujian atas pengendalian yang harus dilakukan.Semakin ekstensif pengujian pengendalian yang dilaksanakan, semakin banyak bukti yang dihimpun mengenai efektivitas berbagai kebijakan dan prosedur pengendalian.Luas pengujian pengendalian dipengaruhi langsung oleh tingkat risiko pengendalian yang telah ditetapkan dalam perencanaan oleh auditor. Semakin rendah tingkat resiko yang ditetapkan, semakin banyak bukti yang diperlukan yang harus dihimpun.

Page 9: PPT AUDIT.pptx

3. Pengujian substantif atas transaksi

Pengujian substantif meliputi prosedur-prosedur audit yang dirancang untuk mendeteksi salah saji yang secara langsung berpengaruh terhadap kewajaran saldo-saldo laporan keuangan.Jenis pengujian substantif :1. Pengujian atas transaksi2. Pengujian analitis3. Pengujian terinci atas saldo

Page 10: PPT AUDIT.pptx

Pengujian atas transaksi :Pengujian atas transaksi meliputi prosedur-prosedur audit untuk menguji kecermatan pencatatan transaksi.Tujuannya untuk menentukan apakah siklus akuntansi klien berjalan dengan benar.Untuk menentukannya dilihat dari :- Existence- Completeness- Accuracy- Classification- Timing- Posting dan Summarizing

Page 11: PPT AUDIT.pptx

Jika auditor percaya bahwa transaksi dicatat dalam jurnal dan diposting dengan benar, maka auditor akan percaya terhadap total buku besar.Pengujian detail transaksi ini dilakukan untuk menentukan :

a. Ketepatan otoritasi transaksi akunansi.b. Kebenaran pencatatan dam peringkasan transaksi

dalam jurnal.c. Kebenaran pelaksanaan posting atas transaksi

dalam buku besar dan buku pembantu

Page 12: PPT AUDIT.pptx

Metodologi Perencanaan Program Audit untuk Pengujian atas Transaksi

Program audit pengujian atas transaksi, biasanya mencakup :- Bagian penjelasan yang mendokumentasikan

pemahaman yang diperoleh mengenai struktur pengendalian intern.

- Gambaran prosedur yang dilaksanakan untuk memperoleh pemahaman atas struktur pengendalian intern.

- Rencana tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan

Page 13: PPT AUDIT.pptx

Metodologi untuk merancang pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi :a. melaksanakan prosedur untuk memahami struktur

pengendalian intern.b. menetapkan risiko pengendalian.c. mengevaluasi biaya & manfaat dari pengujian atas

pengendalian.d. merancang pengujian atas pengendalian &

pengujian substantif atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit terkait transaksi :

- Prosedur audit - Besar sampel - Pos / unsur yang dipilih - Saat pelaksanaan

Page 14: PPT AUDIT.pptx

Prosedur Audit yang dilakukan dalam pengujian detail transaksi :

• Tracing : pilih satu sampel sales invoice dan telusur le sales journal.

• Vouching : pilih salah satu sampel transaksi yg dicatat dalam sales journal & telusur ke sales invoice.

• Reporming : periksa kecermatan perkalian dan penjumlahan pada sales invoice

• Inquiring : tanyakan kepada klien apakah ada transaksi-transaksi related parties

Page 15: PPT AUDIT.pptx

4. Prosedur analitis

Mencakup perbandingan jumlah yang dicatat dengan espektasi yang dikembangkan auditor. Prosedur analitis yang sering digunakan auditor adalah perhitungan rasio untuk membandingkan dengan rasio tahun lalu dan data lain yang berhubungan.Tujuan penggunaan prosedur analitis :1. memahami bidang usaha klien2. menetapkan kemampuan kelangsungan hidup

entitas3. indikasi timbulnya kemungkinan salah saji dalam

laporan keuangan.4. Mengurangi pengujian audit yang lebih rinci.

Page 16: PPT AUDIT.pptx

Digunakan dalam phase pengujian :a. Sebagai pelengkap dalam banyak hal, prosedur analitis

dipandang kurang efektif, hanya memberikan indikasi salah saji material.

b. Untuk memperoleh bukti mengenai asersi / tujuan audit tertentu dalam situasi tertentu, prosedur analitis dipandang cukup efektif dan efisien, terutama untuk akun-akun yang tidak material dan / atau bila resiko deteksi tinggi.

Mendeteksi kemungkinan salah saji material, tergantung pada faktor :- Sifat asersi- Kelayakan dan kemampuan untuk memprediksi suatu

hubungan

Page 17: PPT AUDIT.pptx

- Tersedianya dan keandalan data yang digunakan untuk mengembangkan harapan- Ketetapan harapanProsedur analitis dilakukan pada tiga tahap audit yang berbeda :1. Tahap perencanaan untk membantu auditor

menentukan bahan bukti lain yang diperlukan (disyaraktkan).

2. Selama pelaksanaan audit bersama-sama dengan pengujian atas transaksi dan pengujian terinci atas saldo (bebas pilih)

3. mendekati penyelesaian akhir audit sebagai pengujian kelayakan akhir (disyaratkan)

Page 18: PPT AUDIT.pptx

5. Pengujian terinci atas saldo

Memusatkan pada saldo akhir buku besar baik untuk akun neraca maupun rugi laba, tetapi penekanan utama adalah pada neraca.Pengujian detail saldo akun yang direncanakan harus cukup memadai untuk memenuhi setiap tujuan spesifik audit dengan memuaskan

Page 19: PPT AUDIT.pptx

Metodologi perancangan pengujian detail saldo ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut :

a. Menetapkan materialitas & menetapkan risiko audit yang dapat diterima dan risiko bawaan suatu akun.

b. Menetapkan risiko pengendalian untuk suatu siklus akuntansi.

c. Merancang pengujian pengendalian, transaksi dan prosedur analitis untuk suatu siklus akuntansi.

d. Merancang pengujian detail saldo untuk memenuhi setiap tujuan spesifik audit.

Page 20: PPT AUDIT.pptx

Prosedur-prosedur audit untuk menguji kewajaran saldo-saldo akun neraca dan laba-rugi :

• Counting : Lakukan penghitungan dana kas pada tanggal neraca.

• Observing : Amati proses penghitungan persedian pada ahkir tahun.

• Confirming : Konfirmasi saldo piutang yang ada pada tanggal neraca.

• Inspecting : Periksa subsequent receipts dari debitur-debitur yang tidak menjawab permintaan konfirmasi (documentation), lakukan inspeksi thd gedung baru (physical).

Page 21: PPT AUDIT.pptx

• Inquiring : Tanyakan kepada klien apakah ada piutang yang dijaminkan (assignment) atau dijual (factoring).

• Reporming : Dapatkan daftar piutang pertanggal neraca, periksa penjumlahannya dan cocokan saldonya dengan subledger dan total saldo dengan ledgenya.

Efektivitas test of details of balancea.a. Pengujian terperinci atas saldo harus meliputi prosedur- prosedur audit yang dapat menghasilkan bukti yang paling dapat diandalkan.b. Untuk mencegah time konsuming dan costly, gunakan

kombinasi bukti yg disesuaikan dengan assesed level detection risk.

- DR tinggi, gunakan lebih banyak dokumen internal dan laksanakan prosedur audit terbatas.- DR rendah, gunakan lebih banyak dokumen

Page 22: PPT AUDIT.pptx

Overview Proses Audit

I. Pelaksanaan dan perancangan pendekatan audit1. Perencanaan awal 2. Memperoleh informasi mengenai latar belakang klien3. Mendapatkan informasi tentang kewajiban hukum klien4. Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan5. Menentukan materialitas & menetapkan risiko audit

yg dapat diterima & risiko bawaan6. Memahami struktur pengendalian intern &

menetapkan risiko pengendalian7. Mengembangkan rencana dan program audit

menyeluruh

Page 23: PPT AUDIT.pptx

II. Pengujian atas Pengendalian dan Pengujian Substansif atas Transaksi.

Jika auditor merasa perlu merencanakan untuk mengurangi tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan, maka tindakan selanjutnya adalah melakukan pengujian atas pengendalian lagi. Kemudian langkah terkhir dalam tahap ini adalah menetapkan kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan.

Page 24: PPT AUDIT.pptx

III. Pelaksanaan Prosedur Analitis dan Pengujian Terinci atas Saldo.

1. Menetapkan tingkat kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan dengan interval rendah, sedang, tinggi, atau tidak diketahui.

2. Melakukan prosedur analitis.3. Melakukan pengujian atas pos-pos kunci.4. Melakukan pengujian terinci tambahan

Page 25: PPT AUDIT.pptx

IV. Penyelesaian Audit dan Penerbitan Laporan Audit

1. Menelaah kewajiban bersyarat.2. Menelaah peristiwa kemudian.3. Mengumpulkan bahan bukti akhir.4. Evaluasi akhir.5. Menerbitkan laporan audit.6. Membicarakan hasil dengan komite audit dan

manajemen

Page 26: PPT AUDIT.pptx

KASUS LEMAHNYA PENGAWASAN PENGENDALIAN INTERN

1. Di antara kejadian yang menyita perhatian masyarakat adalah pembobolan uang nasabah prioritas Citibank Landmark senilai Rp 16,63 miliar yang dilakukan senior relationship manager (RM) bank tersebut. Inong Malinda Dee, selaku RM, menarik dana nasabah tanpa sepengetahuan pemilik melalui slip penarikan kosong yang sudah ditandatangani nasabah. Kasus ini bisa menjadi contoh pelajaran bagi bank manapun yang berada di Indonesia. Citibank yang merupakan salah satu bank yang sudah mendunia saja, bisa kebobolan. Kasus ini bisa berdampak kepada masyarakat luas. Masyarakat bisa takut untuk menaruh uangnya di Bank. Pengawasan internal setiap bank harus lebih ditingkatkan lagi. Dalam kasus Malinda Dee, kelemahan ada di pengawasan risiko

Page 27: PPT AUDIT.pptx

operasional. Pengawasan di sini mencakup pengawanan terhadap Internal Control di Citibank. Khusus mengenai layanan private banking, celah penyalahgunaan itu bisa didapati lantaran adanya kepercayaan yang berlebihan dari nasabah terhadap pegawai bank. Ada dua hal utama yang dijual private banking, yakni kemudahan dan kenyamanan. Nasabah dilayani seperti raja, sementara itu, pengamanan dan pengawasan yang maksimum terkadang terabaikan. Dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya pelanggaran ketentuan intern bank serta kelemahan pada penerapan manajemen risiko yang tercermin dari kelemahan sistem dan prosedur (Standard operating procedures, SOP) dan pengendalian intern sebagaimana diatur dalam PBI No.5/8/PBI/2003 yang telah diubah dengan PBI No.11/25/PBI/2009 tentang penerapan manajemen risiko bagi bank umum.

Page 28: PPT AUDIT.pptx

2. konspirasi kecurangan investasi/deposito senilai Rp 111 miliar untuk kepentingan pribadi Kepala Cabang Bank Mega Jababeka dan Direktur Keuangan PT Elnusa Tbk. Elnusa menyimpan dana itu di deposito berjangka. Sedangkan Bank Mega mengatakan dana itu disimpan di deposito on call. Bank Indonesia menilai internal PT Bank Mega Tbk masih lemah sehingga kasus pembobolan dana nasabah kembali terulang. Kelemahan terutama dalam pengawasan kantor pusat terhadap cabang-cabangnya. Kantor pusat lemah dalam melakukan verivikasi penarikan dana nasabah, meskipun kantor cabang berukuran kecil. Kasus yang terjadi disebabkan karena tidak ditaatinya peraturan good governance. Sebaik-baiknya peraturan tapi pelaksanaan di lapangan tidak jalan, sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada maka hal-hal seperti itu bisa terjadi. pengawasan yang harusnya lebih diperkuat lagi.