Upload
fadhilasekar
View
11
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
REFERATRETINOPATI DIABETIKA
PEMBIMBING:Dr. I Gede Eka, Sp.M
DIBUAT OLEH :Fadhila Sekarpriharsani
PENDAHULUAN
Diabetes mellitus (DM) di Indonesia berada di urutan
keempat.
Retinopati komplikasi
mikrovaskular DM penyebab utama
kebutaan.
Diabetes tipe 1 ditegakkan
retinopati diabetik < 5% pasien. Setelah 10 tahun 40-50% dan sesudah 20 tahun >
90%
Diabetes tipe 2 ketika diagnosis ditegakkan 25% . Setelah 20
tahun > 60%
ANATOMI DAN FISIOLOGI RETINA
Retina membran tipis, halus, tidak berwarna atau bening serta tembus pandang , Ketebalan retina kira-kira 0,5 mm.
PENAMPANG HISTOLOGIS RETINA
VASKULARISASI RETINA
Vaskularisasi dari 2 sumber -> khoriokapilaris dan arteri retina sentralis.
Khoriokapilaris memperdarahi sepertiga bagian luar retina. S
Arteri retina sentralis memperdarahi dua pertiga bagian sebelah dalam ( cabang pertama arteri ophtalmika )
RETINA
RETINA (2)
PUSAT MAKULA (UMBO) ketajaman penglihatan tertinggi. Jumlah sel kerucut terbanyak
FOVEOLA FOVEA PARAFOVEA PERIFOVEA MAKULA, umbo, foveola, fovea, parafovea, dan
perifovea bersama-sama membentuk macula atau daerah pusat. Terletak dengan jarak 2,5 diameter papil di bagian temporal papil.
RETINOPATI
Kelainan pembuluh darah
berupa perdarahan,
tidak adekuatnya pasokan darah
dan penyumbatan
pembuluh darah
Akibat anemia, diabetes mellitus, hipotensi,
hipertensi, dan leukemia
RETINOPATI DIABETIKA
RETINOPATI DIABETIKA
Kelainan retina (retinopati) yang ditemukan pada
penderita diabetes mellitus.
aneurismata, melebarnya
vena, perdarahan dan eksudat
lemak. berdasarkan klinis
retinopati diabetik non
proliferatif dan retinopati diabetik
proliferatif,
PATOGENESIS
KLASIFIKASIRetinopati diabetik non proliferatif.• stadium awal• Mikroaneurisma• Menurunnya aliran darah ke
retina “cotton wool” berwarna abu-abu atau putih.
• Endapan lemak protein yang berwarna putih kuning (eksudat yang keras)
Retinopati diabetik proliferatif • pertumbuhan (proliferasi)
dari pembuluh darah yang rapuh pada permukaan retina.
• neovaskularisasi.
Retinopati diabetik non proliferatif
Ditandai dengan: mikroaneurisma, perdarahan retina, eksudat, IRMA, dan kelainan vena Minimal: terdapat ≥ 1 tanda berupa
dilatasi vena, mikroaneurisma, perdarahan intraretina yang kecil atau eksudat keras
Ringan-sedang: terdapat ≥ 1 tanda berupa dilatasi vena derajat ringan, perdarahan, eksudat keras, cotton wool spots, IRMA
Berat: terdapat ≥1 tanda berupa perdarahan dan mikroaneurisma pada 4 kuadran retina, dilatasi vena pada 2 quadran atau IRMA pada 1 quadran
Sangat berat: ditamukan ≥ 2 tanda pada derajat berat.
Retinopati diabetik proliferatif
ditandai dengan neovaskularisasi. Ringan (tanpa resiko tinggi): bila
ditemukan minimal adanya neovaskular pada discus (NVD) yang mencakup < ¼ dari daerah diskus tanpa disertai perdarahan preretina atau vitreus, atau neovaskularisasi dimana saja diretina (NVE) tanpa disertai perdarahan preretina atau vitreus.
Berat (resiko tinggi): apabila ditemukan 3 atau 4 dari faktor resiko sebagai berikut Ditemukan NVE Ditemukan NVD Pembuluh darah baru yang
tergolong sedang atau berat yang mencakup > ¼ daerah diskus
Perdarahan vitreus
Stadium Retinopati Diabetik
GAMBARAN KLINIS DR NONPROLIFERATIF
Gejala subjektif Penglihatan kabur Kesulitan membaca Penglihatan tiba-tiba kabur
pada satu mata Melihat lingkaran-lingkaran
cahaya Melihat bintik gelap dan
cahaya kelap-kelip
Gejala objektif Mikroaneurisma Dilatasi pembuluh darah
balik Perdarahan (haemorrhages) Hard eksudat Edema retina
Mikroaneurisma dan Perdarahan Intraretina
Drag picture to placeholder or click icon to add
Blot hemorrhages dan microaneurysms
Edema makula dan hard eksudat di fovea
DIAGNOSIS
Anamnesis•Adanya riwayat diabetes mellitus, penurunan ketajaman penglihatan yang terjadi secara perlahan- lahan tergantung dari lokasi, luas dan beratnya kelainan.
Pemeriksaan Fisis•Tes ketajaman penglihatan•Dilatasi pupil
Pemeriksaan Penunjang•Oftalmoskopi•Slit lamp biomicroscopy•Ocular Coherence Tomography (OCT) untuk menentukan ketebalan retina dan ada atau tidaknya pembengkakan di dalam retina akibat tarikan vitreomakular.
PENATALAKSANAAN
Perawatan Medis• Pengendalian glukosa• The Early Treatment for
Diabetic Retinopathy Study (ETDRS)
Terapi Bedah• Laser Fotokoagulasi
Medikamentosa• bevacizumab intravitreal
(Avastin)• ranibizumab (Lucentis). • fragmen antibodi dan
antibodi VEGF mengurangi edema makular diabetic dan juga neovaskularisasi diskus atau retina.
KOM
PLIK
ASI
Perdarahan vitreus body
Ablasio retina
PROGNOSIS
Faktor prognostik yang menguntungkan
Eksudat yang sirkuler. Kebocoran yang
jelas/berbatas tegas. Perfusi sekitar fovea yang
baik.
Faktor prognostik yang tidak menguntungkan
Edema yang difus / kebocoran yang multiple.
Deposisi lipid pada fovea. Iskemia macular. Edema macular kistoid. Visus preoperatif kurang
dari 20/200. Hipertensi