51
PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI DESA JATIREJO, PURWOREJO) SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI'AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM DISUSUN OLEH : SARJITO 05380028 PEMBIMBING : 1. Drs. M. SODIK, S.Sos., M.Si. 2. FATHURAHMAN, S.Ag., M.Si. MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2009

PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

(STUDI KASUS DI DESA JATIREJO, PURWOREJO)

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI'AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU

DALAM ILMU HUKUM ISLAM

DISUSUN OLEH :

SARJITO 05380028

PEMBIMBING : 1. Drs. M. SODIK, S.Sos., M.Si. 2. FATHURAHMAN, S.Ag., M.Si.

MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2009

Page 2: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ii

ABSTRAK Jual beli merupakan salah satu bentuk kegiatan muamalat dalam rangka

mencari rizki guna memenuhi kebutuhan hidup yang dapat bernilai ibadah. Namun dalam Islam jual beli yang disyariatkan tidak diperkenankan mengandung unsur riba, penipuan, kekerasan, kesamaran, pengambilan kesempatan dalam kesempitan serta lainnya yang mengakibatkan kerugian dan penyesalan salah satu pihak. Praktek jual beli dalam Islam memberikan aturan demikian, agar tidak saling merugikan, mendatangkan keadilan dan kemaslahatan, serta menghindari kemudharatan.

Praktek jual beli gula kelapa di Desa Jatirejo yang terjadi antara petani dan pedagang masih terdapat unsur ketidakadilan dan sangat merugikan bagi petani, yang mana petani biasanya meminjam uang untuk modal atau kepentingan keluarga dan lain sebagainya, kemudian dikembalikan dalam bentuk gula kelapa dengan harga sesuai harga pada umumnya di desa tersebut. Namun jika digunakan untuk mengangsur akan dikenai potongan harga dari harga pasar sebagai imbalan atas hutang. Hal inilah yang kiranya memberatkan dan sangat merugikan bagi petani yang sudah terjebak dalam kondisi tersebut karena untuk menjual ke pedagang yang lain hutang tidak terbayar dan tidak memenuhi sebuah kewajiban. Jika digunakan untuk mencicil dengan harga sama tetapi akan di potong, sedangkan kebutuhan harus dipenuhi, karena dengan menjual gula kelapa ini mereka dapat mencukupi kebutuhannya.

Berdasarkan gambaran di atas merupakan suatu fenomena yang layak serta menarik untuk diteliti lebih lanjut dari praktik akad jual beli yang digunakan serta hal yang terkait guna menemukan akar permasalahan, dalam penelitian ini yang akan dijadikan sample petani dan pembeli atau pedagang di Desa Jatirejo, Purworejo.

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, kemudian pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif sosiologis dengan tujuan untuk mendekati masalah-masalah yang ada dengan cara melihat keadaan masyarakat yang melakukan jual beli dan untuk melengkapi data-data yang ada, penyusun malakukan observasi dan wawancara dengan subyek jual beli, di samping itu juga menggunakan dokumentasi agar lebih terarah.

Dari hasil data-data yang terkumpul berkesimpulan bahwa transaksi jual beli tersebut sudah memenuhi unsur akad, rukun, syarat. Namun dalam praktek jual belinya terdapat unsur ketidakadilan yang merugikan bagi petani dengan adanya potongan harga dari harga pada umumnya sebagai konsekuensi atas hutang. Tindakan pemotongan harga yang dilakukan pedagang merupakan bentuk ketidakadilan, pengambilan kesempatan dalam kesempitan petani yang tidak berdaya. Memang tingkat pemahaman maupun pengamalan terhadap Islam sangat rendah baik dalam bidang ibadah maupun dalam bidang muamalat, hal ini disebabkan himpitan ekonomi yang melingkupinya.

Page 3: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Page 4: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Page 5: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Page 6: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

v

MOTTO

"Sebaik Baik Kamu Adalah Orang Yang Belajar Al-Quran Dan

Mengajarkannya."

"Sebaik Baik Kamu Adalah Orang Yang Bermanfaat Bagi Manusia Lain."

"Beranikan Diri Untuk Bermimpi Besar Niscaya Kesuksesan Ada Di tangan

Setiap Anda."

Page 7: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan buat;

Ayahanda yang tersayang ............

Ibunda yang tersayang...........

Kakak dan adik yang tersayang..........

Saudara dan saudari yang tersayang.............

Sahabat sahabatku yang tersayang ............

Terakhir

Almamater tercinta Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 8: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

vii

KATA PENGANTAR

الرحيم حمن الر اهللا بسم

واشهد له شريك ال وحده االاهللا الاله ان اشهد يعلم مالم االنسان علم بالقلم علم الذى هللا الحمد

بعد اما اجمعين واصحابه على سيدنا محمد وسلم صل اللهم ورسوله عبده محمدا ان

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah menciptakan mahluknya di

muka bumi ini. Ia menciptkan akal buat manusia untuk berfikir. Berkat, rahmat

dan hidayah-Nya, Karya Tulis Ilmiyah ini dapat diselesaikan, guna melengkapi

sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam strata satu

(S1) pada jurusan Muamalat Fakultas Syari'ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

nabi akhir zaman sebagai pengemban risalah Islam yang telah tersebar ke seluruh

penjuru dunia. Amin.

Dalam menyelesaikan tugas skripsi ini, tidak terlepas atas peran serta

bantuan, dorongan moral serta bimbingan dari berbagai pihak yang perduli

terhadap skripsi ini, serta tekat yang kuat dari penyusun untuk menyelesaikan

tugas ini dengan segala daya upaya, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan

dengan segala kekurangannya. Karenanya, patutlah disampaikan terima kasih

yang sebasar-besarnya kepada mereka yang telah membantu, baik langsung

maupun tidak langsung, terutama kepada :

Page 9: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

viii

1. Bapak Prof. Dr. H. Amin Abdullah, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

2. Bapak Prof. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Syariah

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Riyanta M. Hum dan Bapak Gusnam Haris, S.Ag., M.Ag.,

selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Muamalat Fakultas Syariah

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Bapak Drs. Dahwan M.Si., selaku Penasehat Akademik yang telah

membantu dengan segala nasehat dan arahannya kepada penyusun selama

studi di UIN.

5. Bapak Drs. M. Sodik, S.Sos., M.Si., dan Fathurahman S.Ag. M.Si. selaku

Pembimbing I dan II yang selalu meluangkan waktunya kepada penyusun

untuk membimbing dan memberikan arahan guna kesempurnaan skripsi

penyusun.

6. Segenap petugas Perpustakaan UIN SUKA, Perpustakaan Fakultas

Syari’ah UIN, Perpustakaan Daerah Yogyakarta.

7. Kedua orang tuaku, kakak, adik, keluarga besarku terima kasih atas semua

perhatian, dukungan dan bantuannya, baik moril maupun materiil semoga

kita semua mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya.

8. Terima kasih untuk sahabat-sahabat organisasi baik di kampus maupun di

luar serta sahabat di pondok Taruna Al-Quran, L-DATA dan lain-lain

yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungan,

motifasi serta semangat yang teman-teman berikan.

Page 10: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ix

9. Semua teman-teman MU angkatan ‘05. Terima kasih atas bantuan ide-

idenya, teman-teman dekatku yang lucu-lucu dan alim-alim

10. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu, yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Kepada pembaca skripsi ini diharap kritik membangun demi

sempurnannya naskah skripsi ini. Hanya kepada Allah SWT jualah kupanjatkan

Do'a, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca dalam rangka

upaya dan usaha terus-menerus untuk meningkatkan mutu dan kualitas ke-

Islamannya. Amin.

Yogyakarta, 27 Rabiul Awwal 1430 H 24 Maret 2009 M

Penyusun

Sarjito NIM: 05380028

Page 11: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ي

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi Arab-Latin di sini ialah penyalinan huruf-huruf Arab dangan

huruf-huruf Latin beserta perangkatnya. Dalam penyusunan skripsi ini penyusun

berusaha konsisten pada Pedoman Transliterasi Arab-Latin yang berdasarkan

Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor: 158 Tahun 1987 dan dengan Nomor: 0543.b/U/1987.

sebagai berikut:

Konsonan

Fonem konsonan Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan

sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lain lagi dengan huruf dan

tanda sekaligus.

No. Huruf arab Nama Huruf latin Keterangan

Alif - Tidak dilambangkan ا 1

Ba’ B Be ب 2

Ta’ T Te ت 3

Sa’ Ś S dengan titik di atas ث 4

Jim J Je ج 5

Ha H Ha ح 6

Kha Kh Ka dan Ha خ 7

Dal D De د 8

Ża Ż Zet dengan titik di atas ذ 9

Ra R Er ر 10

Za’ Z Zet ز 11

Page 12: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ك

Sin S Es س 12

Syin Sy Es dan Ye ش 13

Şad Ş Es dengan titik di bawah ص 14

Dad D{ De dengan titik di bawah ض 15

Ţa Ţ Te dengan titik di bawah ط 16

Za Z{ Zet dengan titik di bawah ظ 17

Ain ‘ Koma terbalik di atas‘ ع 18

Gain G Ge غ 19

Fa F Ef ف 20

Qaf Q Qi ق 21

Kaf K Ka ك 22

Lam L ‘el ل 23

Mim M ‘em م 24

Nun N ‘en ن 25

Waw W We و 26

Ha’ H Ha ه 27

Hamzah ‘ Koma di atas ء 28

Ya’ y Ye ى 29

Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

1. Vokal tunggal

Vokal tunggl bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harkat,

transliterasinya sebagai berikut:

Page 13: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ل

No. Tanda Vokal Nama Huruf Latin Nama

1. -----َ--------

Fathâh A a

2. -----------ِ---

Kasrah I i

3. -----ُ-------

Dammah U u

2. Vokal rangkap/Diftong

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harkat dan huruf, transliterasi berupa gabungan huruf, yaitu:

No. Tanda Vokal Nama Huruf Latin Nama

Fathah dan ya’ ai a dan i يَ .1

Fathah dan َو .2

waw

au a dan u

Contoh: ضوعمو : Maud{u’

Gair : غير

3. Vokal panjang (Maddah)

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

No. Tanda Vokal Nama Latin Nama

Fathah dan alif â a bergaris atas َاَ .1

Fathah + ya sukun â a bergaris atas ى .2

Kasrah + ya sukun î i bergaris atas ي .3

Dammah + wawu sukun û u bergaris atas و .4

Page 14: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

م

Contoh: جاز : jâza يجوز : yajûzu

al-Maqâs{id : المقاصد al-Mujtabâ : المجتبى

Ta’ al-Marbutah

Transliterasi untuk Ta’ Marbutah ada tiga, yaitu :

1. Ta’ Marbutah hidup

Ta’ Marbutah yang hidup atau yang mendapat harkat fathah, kasrah dan

dammah, transliterasinya adalah “t”.

2. Ta’ Marbutah mati

Ta’ marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya

adalah “h”.

Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang

menggunakan kata sandang al serta bacaan yang kedua kata itu terpisah maka ta’

marbutah itu ditransliterasikan dengan “h”.

Contoh : األطفالروضة : Raud{ah al-Atfâl

al-Madînah al-Munawwarah : المدينةالمنورة

Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, dalam transliterasi ini

tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama

dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.

Contoh : دمحّم : Muhammad

al-Birr : البّر

Page 15: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ن

Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem penulisan Arab dilambangkan dengan huruf,

yaitu “ال” ditransliterasikan dengan tanda “al”. Namun, dalam transliterasi ini kata

sandang itu dibebankan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan

kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah.

1. Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiah

Kata sandang yang diikuti oeh huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai

dengan bunyinya. Yaitu huruf ا (el) diganti dengan huruf yang sama dengan huruf

yang langsung mengikuti kata sandang itu.

Contoh : السماء : as-Samâ’

asy-Syams : الشمس

2. Kata sandang diikuti oleh huruf qamariah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah ditransliterasikan sesuai

dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya.

Contoh : القرأن : al-Qur’ân

al-Qiyâs : القياس

Hamzah

Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof.

Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata.

Tetapi bila hamzah itu terletak di awal kata, maka hamzah hanya

ditransliterasikan harkatnya saja, karena dalam tulisan Arab berupa alif.

Contoh : أصول : Ushûl

ونتأخذ : Ta’khuzûn

Page 16: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

س

Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fiil, isim maupun hurf, ditulis terpisah.

Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim

dirangkaikan dengan kata lain karena pada huruf atau harkat yang hilangkan maka

dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain

yang mengikuti.

Contoh : ابراهيم الخليل : Ibrâhîm al-Khalîl

ahl as-Sunnah : اهل السنة

Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, namun

dalam transliterasi ini penyusun tetap menggunakan huruf kapital. Penggunaan

huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya: huruf kapital

digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila

nama diri itu didahului oleh kata sandang “al”, maka yang ditulis dengan huruf

kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.

Contoh : اإلمام الشافعى : al-Imâm asy-Syâfi’i

Page 17: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................................... ii

HALAMAN NOTA DINAS ................................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iv

MOTTO ............................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ............................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1

B. Pokok Masalah .......................................................................................... 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................................. 6

D. Telaah Pustaka .......................................................................................... 7

E. Kerangka Teoritik ..................................................................................... 9

F. Metode Penelitian ..................................................................................... 16

G. Sistematika Pembahasan ........................................................................... 19

BAB II GAMBARAN UMUM JUAL BELI MENURUT ISLAM ................. 21

A. Pengertian Jual Beli .................................................................................. 21

B. Dasar Hukum Jual Beli ............................................................................. 22

C. Rukun dan Syarat Jual Beli ....................................................................... 27

D. Tujuan Jual Beli ........................................................................................ 35

E. Kedudukan dan Fungsi Akad Jual Beli...................................................... 38

Page 18: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

xv

BAB III PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA DI DESA JATIREJO,

KECAMATAN KALIGESING, KABUPATEN PURWOREJO ................... 44

A. Kondisi geografis dan keadaan masyarakat .............................................. 44

B. Aktifitas Pembuatan Gula Kelapa ............................................................. 54

C. Pelaksanaan Jual Beli Gula Kelapa ........................................................... 57

BAB IV ANALISIS PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF

HUKUM ISLAM.................................................................................................. 61

A. Analisis Praktik Jual Beli Gula kelapa ...................................................... 61

B. Pemotongan Harga Dalam Akad Jual Beli ditinjau dari hukum Islam .... 76

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 87

A. Kesimpulan .............................................................................................. 87

B. Saran ......................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 89

LAMPIRAN

I. Lampiran Terjemah

II. Biografi Ulama dan Sarjana

III. Pedoman Wawancara.

IV. Daftar Responden

V. Surat Pernyataan

VI. Surat Keterangan Izin Penelitian

VII. Curriculum vitae

Page 19: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dalam pelaksanaannya sebagai khalifah Allah di muka bumi,

dibebani kewajiban untuk saling membantu dan bekerjasama terutama dalam

melakukan kegiatan ekonomi berdasarkan persamaan dan persaudaraan.

Kesadaraan inilah yang kemudian harus diakui oleh manusia bahwa seluruh

kekayaan yang tidak lain merupakan amanah Allah yang dititipkan kepada

manusia agar dinikmati dan dimanfaatkan sesuai ketentuannya.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak mungkin dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginannya (need and wants) tanpa ada hubungan dan ikatan

dengan orang lain. Seseorang akan memberikan apa yang dimiliki dan kemudian

akan memperoleh sesuatu yang bermanfaat dari orang lain, sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan masing-masing. Dalam hal ini tidak ada yang lebih

sempurna dari penukaran, karena penukaran merupakan salah satu sarana untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan salah satunya dapat dilakukan melalui

perdagangan.1

Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia sebagai

makhluk sosial tidak lepas dari berhubungan dengan orang lain. Pergaulan hidup

tempat setiap melakukan perbuatan dalam hubungannya dengan orang lain

disebut dengan muamalat. Hubungan pergaulan dalam masyarakat satu dengan

1 Muhammad, Transaksi Saham di Pasar Modal Indonesia Perspektif Hukum Ekonomi

Islam, cet ke-1, (Yogyakarta: UII Press), hlm. 34.

Page 20: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

2

yang lain menimbulkan bermacam-macam ikatan, hubungan tersebut merupakan

adami yang mengikat masing-masing anggota masyarakat tersebut dengan

mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan selaku makhluk yang mulia.

Kepentingan setiap orang dalam pergaulan hidup menimbulkan adanya

hak dan kewajiban, setiap orang melakukan hak yang wajib diperhatikan oleh

orang lain dan dalam waktu yang sama juga memikul kewajiban yang harus

diberikan kepada orang lain. Hubungan hak dan kewajiban tersebut diatur

dengan aturan-aturan hukum. Kaidah-kaidah hukum yang mengatur hak dan

kewajiban dalam hidup bermasyarakat itu disebut dengan hukum muamalat2

Masalah muamalat senantiasa berkembang dan mengalami pelbagai

perubahan sesuai dengan tempat dan waktu, tetapi perlu diperhatikan agar

perkembangan tersebut tidak menimbulkan kesulitan-kesulitan hidup pada pihak

lain. Dalam hadis Nabi bersabda sebagai berikut

3 نياآمر دنتم اعلم باموا

Dari hadis tersebut bahwa manusia mempunyai kehendak bebas untuk

mengatur kehidupannya yang serba dinamis dan bermanfaat dengan syarat tidak

bertentangan dengan nash maupun maksud serta tujuan syariat.

Dalam kaidah ushul fikih :

4 االشياءاالباحةاالصل فى

2 Ahmad Azhar Basyir, Asas - asas Muamalat, (Yogyakarta: UII Pres,1993), Hlm. 12.

3 An-Nawawi, Sya>rah Sha>hih Musli>>m, (Mesir, tnp.1924), xv: 118, Hadits Sahih Riwayat Muslim dari Sabit dari Anas.

4 Abdul Wahab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, alih bahasa Masdar Helmy, (Bandung: Gema

Insani Press, 1996), hlm. 273.

Page 21: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

3

Demikian juga hukum yang mengatur hubungan manusia dalam rangka

memenuhi kebutuhan duniawi salah satunya seperti jual beli, sebagaimana

ditegaskan dalam firman Allah SWT:

5اوواحل اهللا البيع وحرم الرب

Dari ayat tersebut bahwa Allah telah memberikan kebolehan melakukan

jual beli dan mengharamkam riba. Adapun penjelasan-penjelasannya dalam kitab

tafsir maupun hadis Rosulullah.

Jual beli merupakan suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang

yang mempunyai nilai secara sukarela di antara kedua belah pihak, yang satu

menerima benda dan pihak lain menerima ganti yang diinginkannya sesuai dengan

perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan syariat dan disepakati, dengan

memenuhi persyaratan-persyaratan, rukun-rukun, dan hal-hal lain yang ada

kaitannya dengan jual beli.6

Pada dasarnya prinsip yang harus dijunjung dalam setiap transaksi jual

beli adalah yang sesuai dengan nilai dan norma keadilan, kejujuran, kepercayaan,

amanah, transparansi dan kerelaan serta menjaga itikad baik. Sehingga dapat

mendatangkan mas}lah}ah pada semua pihak. Di samping itu setiap transaksi jual

beli harus dijauhkan dari hal-hal yang menyebabkan mafsada>t atau kerugian

dalam salah satu pihak seperti riba, penipuan, kekerasan, kesamaran, kecurangan,

paksaan, pengambilan kesempatan dalam kesempitan dan lainnya yang dapat

menyebabkan pasar menjadi tidak sehat.

5 Al-Baqarah (2): 275.

6 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 69.

Page 22: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

4

Sehubungan dengan hal di atas telah menjadi kebiasaan yang turun-

temurun di masyarakat desa Jatirejo, Kabupaten Purworejo dalam memenuhi

kebutuhan sehari-hari, dengan menjual hasil bumi yaitu berupa hasil produksi

gula kelapa. Kemudian digunakan untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras,

sayuran dan kebutuhan lainnya kepada seorang pedagang.

Berdasarkan pengamatan langsung penyusun bahwa Desa Jatirejo adalah

salah satu desa yang terdapat di daerah Kabupaten Purworejo yang berbatasan

dengan Kabupaten Kulonprogo Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang

kondisi tanahnya berupa perbukitan, penduduk desa Jatirejo mayoritas beragama

Islam dan berpendidikan rendah. Mereka sebagian besar bermata pencaharian

sebagai petani pembuat gula kelapa. Di samping itu ada pula yang berprofesi

sebagai pedagang yang dikenal sebagai bakul gula kelapa yang menerima

langsung dari petani dan nantinya menjual ke suplyer atau ke pasar di pusat kota.

Bakul gula kelapa ini tidak semua dari desa tersebut, ada dari kota atau wilayah

lain yang mencari gula kelapa ke desa dengan membeli lansung kepada petani.

Jual beli gula kelapa yang dilaksanakan antara petani dan pedagang terjadi sejak

lama.

Dalam pelaksanaan jual beli gula kelapa tersebut petani terkadang sudah

mengambil uang sebagai modal atau barang terlebih dahulu untuk keperluan

rumah tangga yang tidak bisa dihindarkan karena kebutuhan yang mendesak

seperti acara hajatan, keperluan sekolah, dan kebutuhan lainnya. Kemudian petani

mempunyai kewajiban untuk mengangsur dengan menjual gula kelapa setiap 5

hari sekali dalam hari pasaran Jawa misal setiap Legi, Pahing, Wage dan lain

Page 23: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

5

sebagainya sesuai kesepakatan. Petani dalam memberikan angsuran gula kelapa

tidak dibatasi jumlah gula kelapa, sesuai kemampuan atau hasil dari bertani

(membuat gula kelapa) setiap harinya.

Petani membawa ke pedagang langsung terjadi transaksi tanpa

mempertimbangkan akad dan tawar-menawar harga. Karena harga ditentukan oleh

pedagang tadi dan pedagang melakukan pemotongan harga kepada petani yang

mengansur biasanya secara otomatis di bawah harga umum di desa yang sudah

ditentukan. Kemudian dicatat dalam pembukuan sampai selesai hutang itu lunas

terbayarkan. Sebagai contoh harga pada umumnya Rp5000/kg. namun kalau

pedagang akan membeli seharga Rp 4500/kg. atau Rp 4000/ kg atau terkadang

lebih rendah dari itu tergantung pedagang yang menentukan potongan harga. Hal

ini terjadi karena sudah terikat dengan pedagang tadi, walaupun sebenarnya sangat

memberatkan bagi para petani. Namun para petani tidak berdaya untuk

menentukan harga dan pasrah kepada pedagang dalam menentukan harga yang

telah memberi kecukupan setiap kali ada kebutuhan, keperluan rumah tangga

petani7. Transaksi jual beli yang terjadi seharusnya tidak memberatkan sebelah

pihak serta harus mempertimbangkan akad, nilai keadilan dan kerelaan,

pengertian dari semua pihak, apakah pengambilan atau pemotongan harga ini

dapat di kategorikan sebagai riba dan mengandung prinsip keadilan serta

dibolehkan sebagai konsekuensi dari hutang? Mengapa petani yang mempunyai

komoditas tidak berdaya dalam menentukan harga tawar hasil produksi gula

mereka.

7 Wawancara dengan Ibu Sri Suwarti, Petani Pembuat Gula Jawa, tanggal 6 oktober

2008.

Page 24: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

6

Berdasarkan fenomena tersebut di atas penyusun tertarik untuk

mengadakan pengkajian dalam bentuk skripsi yang berjudul: "Praktik Jual Beli

Gula Kelapa Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Jatirejo, Purworejo)"

B. Pokok Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dan untuk menjelaskan arah penelitian maka

pokok masalahnya adalah:

1. Bagaimana Praktek Jual Beli Gula Kelapa di Desa Jatirejo, Kecamatan

Kaligesing, Kabupaten Purworejo?

2. Bagaimana Pandangan Hukum Islam terhadap Praktek Pemotongan Harga

dalam Akad Jual Beli Gula Kelapa di Desa Jatirejo, Kecamatan

Kaligesing, Kabupaten Purworejo?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas maka tujuan penelitian yang

hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan jual beli

gula kelapa yang lazim di masyarakat Desa Jatirejo, Kecamatan Kaligesing,

Kabupaten Purworejo.

2. Untuk menjelaskan pandangan Hukum Islam terhadap praktek pemotongan

harga dalam akad jual beli gula kelapa di Desa Jatirejo, kec Kaligesing, Kab

Page 25: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

7

Purworejo. sudah sesuai atau tidak dengan prinsip-prinsip atau aturan-aturan

dalam Hukum Islam.

2. Kegunaan Penelitian

1. Secara ilmiah, penelitian ini diharapkan untuk mampu memberikan

sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu syariah pada umumnya

dan muamalat pada khususnya.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan

pengetahuan bagi penyusun pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya, serta dapat dijadikan acuan bagi pelaku kerjasama jual beli

khususnya masyarakat desa Jatirejo tentang pelaksanaan jual beli untuk

diterapkan dalam praktik yang ada.

D. Telaah Pustaka

Kajian yang membahas tentang jual beli secara umum dapat di temui

baik literatur seperti dalam kajian fikih atau kitab-kitab keIslaman klasik maupun

kontemporer, yang kesemuanya dibahas oleh para ulama, cendekiawan muslim,

ilmuwan maupun para praktisi lapangan. dari berbagai literatur yang penyusun

jumpai dan baca, sejauh pengamatan dan pengetahuan penyusun belum ada suatu

karya ilmiah yang membahas secara spesifik tentang Jual beli gula kelapa ditinjau

dari perpektif Hukum Islam.

Penelitian lapangan yang membahas masalah jual beli telah banyak ada

dalam bentuk karya ilmiah yang berupa skripsi dan pembahasannya itu sendiri

dari berbagai bentuk jual beli yang telah dipraktikkan dalam masyarakat. Dari

Page 26: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

8

berbagai karya ilmiah yang penyusun temui terdapat beberapa karya ilmiah yang

dapat dijadikan acuan dalam membahas masalah tersebut.

Salah satunya skripsi yang ditulis oleh Mamluatul Hidayati tentang

Tinjauan hukum Islam Terhadap jual beli Gula Kelapa di desa Labuhan Ratu V

Kecamatan Labuhan Ratu kabupaten Lampung, 2006. Dalam praktek jual beli

tersebut diawali dengan pemberian modal oleh pedagang kepada petani gula

kelapa. Kemudian petani melakukan wanprestasi dengan tidak mengembalikan

pinjaman ke pedagang berupa Gula kelapa. Tindakan wanprestasi tersebut

kecenderungan dilakukan oleh petani dengan berganti-ganti pedagang agar

mendapat hutang untuk mencukupi kebutuhan.8

Skripsi Muslimah Aini yang berjudul Jual beli susu sapi perah ditinjau

dari Sosiologi Hukum Islam (Studi Kasus di Koperasi Peternakan Sarono

Makmur Cangkringan Sleman) 2007, dijelaskan bahwa dalam praktik jual beli

tersebut terdapat unsur kecurangan dengan menambahkan air kedalam susu, serta

kesalahan koperasi dalam penyediaan pakan berupa keterlambatan dan kualitas

yang rendah9.

Di samping itu, skripsi yang disusun Septiana Widiantari yang berjudul

Praktek Jual Beli VCD di Jalan Mataram Yogyakarta Perspektif Sosiologi Hukum

Islam, dalam praktik jual beli ini terdapat unsur kecurangan, penipuan yaitu

8 Mamluatul Hidayati, "Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Gula Kelapa di Desa

Labuhan Ratu V, Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung," skripsi Tidak diterbitkan, Yogyakarta, Fak Syariah UIN Sunan Kalijaga,2006.

9 Muslimah Aini, "Jual Beli Susu Perah ditinjau dari Sosiologi Hukum Islam (Studi Kasus

di Koperasi Peternakan Sarono Makmur, Cangkringan, Sleman)," skripsi tidak diterbitkan,Yogyakarta, Fak Syariah UIN Sunan kalijaga, 2007.

Page 27: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

9

dengan menjual VCD bajakan10. Dari beberapa skripsi tersebut belum ada yang

memfokuskan pembahasan pada akad, nilai keadilan, kerelaan, pada penetapan

pemotongan harga serta tempat, obyek penelitian pun berbeda, Sejauh

pengetahuan penyusun sampai saat ini belum ada literatur yang membahas secara

khusus mengenai praktek jual beli Gula kelapa dengan mengambil tempat di Desa

Jatirejo, Sehingga perlu kiranya mengadakan penelitian tentang hal ini.

E. Kerangka teoritik

Kegiatan jual beli yang dilakukan setiap manusia yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari baik kebutuhan primer yang harus dan wajib

dipenuhi seperti sandang pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan lainnya, dan

kebutuhan sekunder serta kebutuhan tersier atau pelengkap11. Dalam melakukan

transaksi jual beli karena menyangkut dengan orang lain, maka harus

memperhatikan norma-norma dan etika guna mencapai kemaslahatan bersama dan

menjauhi kemadharatan yang timbul. Sehingga tercermin rasa sukarela tanpa ada

paksaan atau penindasan dari pihak manapun. Jual beli sebagai salah satu bentuk

perikatan atau perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban antara kedua

pihak yang bersifat mengikat. Islam dalam aspek hubungan muamalat

memberikan aturan hukum yang sangat fleksibel, hal ini guna memberikan

kesempatan perkembangan hidup manusia dikemudian hari, Islam memberikan

10 Septiana Widiantari, "Praktek Jual Beli VCD Di Jalan Mataram Yogyakarta Perspektif

Sosiologi Hukum Islam,"skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta, Fak Syariah UIN Sunan Kalijaga, 2007.

11 Abdul Wahab Khallaff, Ushul Fikih Kaidah Hukum Islam, alih bahasa Faiz el

Muttaqin, (Jakarta: Pustaka Amani, 2002), hlm. 291.

Page 28: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

10

ketentuan bahwa pada dasarnya pintu perkembangan muamalat senantiasa

terbuka, tetapi perlu diperhatikan agar perkembangan itu jangan sampai

menimbulkan kesempitan hidup kepada suatu pihak.12

Jual beli yang merupakan akad yang terjadi antara dua pihak yang

nantinya akan menimbulkan sebuah hak dan kewajiban yang harus dipikul dan

dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, hal ini sesuai dengan firman

Allah yang berbunyi:

13.....وا اوفوا با لعقودنايهاالذ ين امي

Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap hal yang berkaitan dengan perjanjian

atau akad harus dilaksanakan dengan rasa tanggung jawab, amanah untuk

menepati atau memenuhinya, sebaliknya melarang pengingkaran dan penipuan

atau hal lainnya yang dapat menyebabkan kerugian pada salah satu pihak. Jual

beli dapat dikatakan sah dan dapat diterima apabila telah memenuhi syarat, rukun

yang telah ditetapkan oleh syara' adapun rukun dan syarat jual beli adalah:

1. Penjual dan pembeli Keduanya harus berakal dengan kehendak sendiri

(bukan karena paksaan) bukan pemboros, dan baligh.

2. Lafad ijab dan qabul dengan lafad yang bisa dimengerti, dan saling

berhubungan tidak diselingi dengan kata-kata yang lain, adanya

kesepakatan dan keridhoan dari dua belah pihak, keduanya tidak

disankutkan dengan urusan lain. Jangan ada yang memisahkan, pembeli

12 Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Hukum Muamalat, (Yogyakarta: UII Pres, 2000),

hlm. 13. 13 Al-Maidah (5):1.

Page 29: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

11

jangan diam saja setelah penjual menyatakan ijab, beragama Islam (syarat

ini khusus untuk pembeli saja dalam benda-benda tertentu)14

3. Obyek bisa uang dan benda yang diperjualbelikan syaratnya harus suci,

ada manfaatnya menurut syara', hak milik, diketahui, tidak digantungkan

kepada hal-hal lain, tidak dibatasi waktunya mampu menyerahkan serta

barang ada di hadapannya.15 Barang tersebut juga diketahui oleh keduanya

bentuk, ukuran, dan sifat-sifat yang jelas antar keduanya tidak saling

mengecoh16.

Jual beli yang merupakan kegiatan muamalat guna untuk memenuhi

kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk sosial, maka dalam pelaksanaannya

harus sesuai dengan Prinsip muamalat dalam Islam sebagai berikut:

1. Pada dasarnya bentuk muamalat adalah mubah, kecuali ditentukan lain

oleh al-Quran dan hadis.

2. Muamalat dilakukan atas dasar sukarela tanpa mengandung unsur paksaan.

3. Muamalat dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan

menghindarkan mudharat dalam hidup bermasyarakat

4. Muamalat dilakukan dengan memelihara nilai-nilai keadilan, menghindari

unsur-unsur penganiayaan, dan pengambilan kesempatan dalam

kesempitan17

14 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 71. 15 Ibid, hlm.71-73.

16 Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994), hlm.278.

17 Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalat, (Yogyakarta: UII Pres, 2000), hlm. 15-16.

Page 30: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

12

Dalam al-Quran dijelaskan bahwa jual beli itu dilaksanakan atas dasar suka

sama suka agar terhindar dari penguasaan harta orang lain secara bathil, hal ini

berdasarkan firman Allah SWT :

…18ارة عن تراض منكمجتكون ت ان االباطل بالم بينكملكاؤا امؤلتا آ يا يها الذ ين امنؤ ا ال

Hukum Islam yang biasanya dikenal dengan nama fikih (yang tadinya

memiliki arti bahasa memahami) sering juga disebut syariah yang semula berarti

hasil perbuatan. Penamaan dengan istilah fikih ini menunjukkan totalitas luas

lingkupnya dalam kehidupan, sehingga penerapannya dalam segenap aspek

kehidupan itu harus dianggap sebagai upaya pemahaman agama itu sendiri.

Dengan demikian hukum Islam (fikih, syariah) tidak saja berfungsi sebagai

sekuler, tetapi juga berfungsi sebagai nilai-nilai normatif. Ia secara teoritis

berkaitan dengan segenap aspek kehidupan, dan ia adalah satu-satunya pranata

(institusi) sosial dalam Islam yang dapat memberikan legitimasi terhadap

perubahan-perubahan yang dikehendaki dalam penyelarasan antara ajaran Islam

dan dinamika sosial.

Berdasarkan asumsi itu, maka hukum Islam berfungsi ganda sebagai

hukum, ia berusaha mengatur tingkah laku manusia (umat Islam) sesuai dengan

citra Islam. Sebagai norma ia memberikan legitimasi ataupun larangan-larangan

tertentu dengan konteks spiritual. Hal ini merupakan ciri spesifik dari hukum

Islam bila ditinjau dari sosiologi hukum.19

18 An- Nisa' (4): 29.

19 Ibid, hlm.1-2.

Page 31: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

13

Apabila pendekatan sosiologi hukum diterapkan dalam kajian hukum

Islam, maka tinjauan hukum Islam secara sosiologis dapat dilihat pada pengaruh

hukum Islam terhadap perubahan masyarakat muslim, dan sebaliknya pengaruh

masyarakat muslim terhadap perkembangan hukum Islam. Penggunaan

pendekatan sosiologis dalam studi hukum Islam dapat mengambil beberapa tema

sebagai berikut:

1. Pengaruh hukum Islam terhadap masyarakat dan perubahan

masyarakat.

2. Pengaruh perubahan dan perkembangan masyarakat terhadap

pemikiran hukum Islam.

3. Tingkat pengalaman agama Islam

4. Pola interaksi masyarakat di seputar hukum Islam.

5. Gerakan atau organisasi kemasyarakatan yang mendukung atau kurang

mendukung hukum Islam.20

Penerapan hukum Islam dalam segenap aspek kehidupan merupakan

upaya pemahaman terhadap agama itu sendiri. Dengan demikian, hukum Islam

(fikih, syari'ah) tidak saja berfungsi sebagai nilai-nilai normatif, ia secara teoritis

berkaitan dengan segenap aspek kehidupan, dan ia adalah salah satu pranata

(institusi) sosial dalam Islam yang dapat memberikan legitimasi terhadap

perubahan-perubahan yang dikehendaki dalam penyelarasan antara ajaran Islam

dan dinamika sosial.21

20 M.Atho Mudzhar, Studi Hukum Islam dengan Pendekatan Sosiologi, (Yogyakarta,

IAIN: 1999), hlm. 15-16. 21 Sudirman Tebba, Sosiologi Hukum Islam, (Yogyakarta: UII Press, 2003). hlm.1.

Page 32: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

14

Aspek kehidupan sosial masyarakat yang senantiasa dinamis dipengaruhi

oleh waktu dan tempat sangat diperhatikan oleh Islam, yaitu dengan mengangkat

ia sebagai salah satu dasar pembentukan hukum Islam itu sendiri. Sejalan dengan

sosiologi hukum sesuatu yang telah dikenal oleh masyarakat serta telah menjadi

kebiasaan di kalangan mereka baik berupa perkataan maupun perbuatan yang

dikenal dengan al'urf dapat dijadikan dalil dalam penetapan sebuah hukum Islam

hal ini sejalan dengan kaidah hukum Islam yang menyatakan:

22العادةمحكمة

Kaidah hukum Islam tersebut bertujuan tidak lain adalah untuk

mewujudkan kemaslahatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya23.

Tetapi 'urf yang dapat dijadikan sebagai dasar hukum jual beli harus memenuhi

beberapa syarat sebagai berikut:

1. Adat/'urf itu bernilai maslahah dan dapat diterima akal.

2. Adat/'urf itu berlaku umum dan merata dikalangan orang-orang yang

berada dilingkungan adat atau dikalangan sebagian warganya.

3. Adat/'urf itu telah ada pada saat itu, bukan 'urf yang muncul kemudian.

4. Adat/'urf itu tidak bertentangan dengan prinsip yang pasti.24

Beberapa macam 'urf bila ditinjau dari berbagai segi yaitu:

22 Kamal Muchtar dkk, Ushul Fikih Jilid 1, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti Wakaf,1995),

hlm.150. 23 Abdul Wahhab Khallaf, Ushul Fikih, hlm. 291.

24 Amir Syarifudin, Ushul Fiqh, cet ke-1, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,1999), hlm. 376.

Page 33: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

15

Ditinjau dari sifatnya terbagi kepada:

1. 'Urf qauli ialah 'urf yang berupa perkataaan, seperti perkataan walad,

menurut bahasa berarti anak, termasuk didalamnya anak laki laki dan anak

perempuan. Tetapi dalam percakapan sehari-hari biasa diartikan dengan

anak laki laki saja.

2. 'Urf 'amali ialah 'urf yang berupa perbuatan. Seperti jual beli dalam

masyarakat tanpa mengucapkan shighat akad jual beli. Padahal menurut

syara' shigah jual beli itu merupakan salah satu rukun jual beli. Tetapi

karena telah menjadi kebiasaan dalam masyarakat melakukan jual beli

tanpa shigah jual beli dan tidak terjadi hal-hal yang diingini, maka syara'

membolehkannya.

Di tinjau dari segi diterima atau tidaknya 'urf, terbagi atas:

1. 'Urf shohih ialah 'urf yang baik dan dapat diterima karena tidak

bertentangan dengan syara' seperti mengadakan pertunangan sebelum

melangsungkan akad nikah, dipandang baik, telah menjadi kebiasaan

dalam masyarakat dan tidak bertentangan dengan syara'.

2. 'Urf fasid ialah 'urf yang tidak baik dan tidak dapat diterima, karena

bertentangan dengan syara' seperti mengadakan sesajian untuk sebuah

patung atau suatu tempat yang dipandang keramat. Hal ini tidak dapat

diterima, karena berlawanan dengan ajaran tauhid yang diajarkan agama

Islam.

Di tinjau dari ruang lingkup berlakunya, 'urf terbagi kepada:

Page 34: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

16

1. 'Urf 'aam ialah 'urf yang berlaku pada suatu tempat, masa dan keadaan,

seperti memberi hadiah (tip) kepada orang yang telah memberikan

jasanya kepada kita, mengucapkan terimakasih kepada orang yang

telah membantu kita dan sebagainya. pengertian memberi hadiah di

sini dikecualikan bagi orang-orang yang memang menjadi tugas

kewajibannya memberikan jasa itu dan untuk pemberian jasa itu, ia

telah memperoleh imbalan jasa berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang ada, seperti hubungan penguasa atau pejabat dan

karyawan pemerintah dalam urusan yang menjadi tugas kewajibannya

dengan rakyat/masyarakat yang dilayani.

2. 'Urf khash ialah 'urf yang hanya berlaku pada tempat, masa dan

keadaan tertentu saja. Seperti mengadakan halal bihalal yang biasa

dilakukan oleh bangsa Indonesia yang beragama Islam pada setiap

selesai menunaikan ibadah puasa bulan Ramadhan, sedang pada

negara-negara Islam lainnya tidak dibiasakan25.

F. Metode Penelitian

Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan.

Cara utama itu dipergunakan setelah peneliti memperhatikan kewajibannya

ditinjau dari aturan penyelidikan serta situasi penelitian. Karena metode penelitian

adalah pengertian yang luas, maka perlu penjelasan secara ekplisit di dalam setiap

25 Kamal Muchtar, Ushul Fikih, hlm. 146-148.

Page 35: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

17

penelitian.26 Adapun metode yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah

sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, jenis penelitian yang penyusun

pergunakan adalah penelitian lapangan (field reseach), yaitu dengan

mencari sumber-sumber data langsung di pedagang/ bakul dan petani Gula

kelapa di desa Jatirejo.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yaitu penyusun berusaha

menggambarkan kondisi pelaksanaan jual beli gula kelapa yang ada di

masyarakat Desa Jatirejo kemudian dianalisis berdasarkan perspektif

hukum Islam.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.27 Dalam penelitian

ini yang menjadi populasi adalah para petani dan pedagang Gula

kelapa di Desa Jatirejo, Kaligesing, Purworejo.

b. Sampel, dalam pengambilan sampel dari populasi yang dijadikan

obyek penelitian, penyusunannya menggunakan teknik sampling,

yaitu tidak semua individu dalam populasi diberi peluang sama

26 Winarno Surachmad, Dasar dan Teknik Reaseach: Pengantar Metodologi Ilmiah,

(Bandung: Tarsito, 1972), hlm.121. 27 Suharmisi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Cipta,

1996). Hlm. 115.

Page 36: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

18

untuk ditugaskan menjadi anggota sampel.28 Sedangkan jenis sampel

yang digunakan adalah purposive sample, yang artinya memilih

sekelompok subyek yang didasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat

tertentu yang dipandang mempunyai hubungan yang erat dengan

ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Dalam hal ini, pengambilan sampel ke petani dilakukan di tempat

terjadinya jual beli Gula kelapa yaitu di rumah bakul atau di warung

bakul.

4. Pendekatan Masalah

Menggunakan pendekatan normatif sosiologi dengan tujuan untuk

mendekati masalah-masalah yang diteliti dengan merujuk pada kaidah

Hukum Islam yang berkaitan dengan masalah gula kelapa dan jual belimya

yang kemudian dihubungkan dengan realitas kehidupan masyarakat serta

perlindungan hukumnya.

5. Teknik pengumpulan data

a. Observasi dalam hal ini penyusun melakukan observasi secara

langsung dengan mengamati dan mendengar, mencari jawaban,

mencari bukti terhadap fenomena sosial keagamaan selama

beberapa waktu guna penemuan data analisis.

b. Wawancara, penyusun melakukan wawancara guna mendapatkan

keterangan-keterangan secara lisan melalui tatap muka guna

melengkapi data yang diperoleh melalui observasi. Wawancara

28 Soetrisno Hadi, Metodologi Reseach, cet. ke-10, (Yogyakarta: YPFP UGM, 1980),

hlm. 80-82.

Page 37: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

19

dilakukan kepada bakul sebagai pembeli gula kelapa dan petani

sebagai penjual di desa Jatirejo.

6. Analisis data

Setelah data terkumpul, penyusun menganalisis data dengan

menggunakan analisis kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif, ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat

diambil dari sample sehingga memperoleh kesimpulan Akhir29

G. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pemahaman dan pembahasan skripsi ini, maka

dalam pembahasannya penyusun membagi menjadi beberapa bab, yang masing-

masing bab terdiri dari berbagai sub-sub bab.

Bab pertama pendahuluan, dalam bab ini diberikan gambaran mengenai

latar belakang masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka,

kerangka teoretik, metode penelitian, sistematika pembahasan yang merupakan

dasar pijakan dari bab-bab berikutnya agar satu dengan yang lainnya saling

terkait.

Bab kedua penyusun menjelaskan secara teoretis mengenai tinjauan umum

tentang jual beli menurut Islam yang meliputi pengertian, dan dasar hukum jual

beli, hukum dan syarat sahnya jual beli, macam-macam jual beli dan kedudukan

dan fungsi akad jual beli.

Bab ketiga merupakan pemaparan umum tentang pelaksanaan jual beli

Gula kelapa di Desa Jatirejo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa

29 Robert Bohdan dan Steven J. Taylor, Pengantar Metodologi Penelitian Kualitatif Suatu Pendekatan Fenomenologi Terhadap Ilmu-Ilmu Sosial, Alih bahasa Arief Furchan, (Surabaya: Usaha Ofset Printing, 1992), hlm.21-22.

Page 38: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

20

Tengah. Untuk mengetahui lebih jauh terhadap tempat yang penyusun jadikan

sebagai obyek dalam penelitian. Pada bab ketiga ini penyusun memaparkan

terlebih dahulu gambaran umum Desa Jatirejo. Kemudian menggambarkan

keadaan ekonomi masyarakat desa yang mayoritas sebagai petani pembuat gula

kelapa, disamping ada beberapa sebagai pedagang/bakul kebutuhan sehari-hari.

Adapun keadaan sosial budaya masyarakat desa juga dipaparkan serta nuansa

kehidupan dalam beragama yang terdapat pada masyarakat Desa Jatirejo guna

mengetahui sejauhmana pemahaman terhadap agama dan pelaksaannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup

adalah aktivitas jual beli. Selanjutnya dijelaskan bagaimana aktivitas pembuatan

gula kelapa dan praktik jual beli Gula kelapa yang menjadi inti permasalahan

bagi penyusun skripsi ini. Mulai dari pembuatan gula kelapa, proses akad

penjualan, pembayaran serta hal-hal yang berkaitan dengan jual beli tersebut

diantaranya para pelaku jual beli yaitu petani dan bakul, obyek barang yaitu

berupa gula kelapa, pembayaran, prinsip keadilan, pengambilan kesempatan

dalam kesempitan kerelaan dalam penentuan pemotongan harga sebagai

konsekuensi atas hutang.

Bab keempat berisi analisis hukum Islam terhadap jual beli gula kelapa,

pemotongan harga dalam akad jual beli. sebagai pembahasan inti atau pokok

diadakannya penelitian ini, materi dalam bab ini bertujuan menjelaskan fenomena

sistem jual beli yang dilaksanakan secara obyektif dengan pendekatan Hukum

Islam.

Bab lima merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran penting

demi kesempurnaan dan perbaikan penelitian ini, kemudian penelitian ditutup

dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang dianggap penting.

Page 39: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Jual beli gula kelapa di Desa Jatirejo kecamatan Kaligesing Kabupaten

Purworejo Provinsi Jawa Tengah telah memenuhi rukun jual beli yang

ditentukan oleh syara'. Gula Kelapa tersebut bukan barang haram karena

gula yang diperjualbelikan tersebut diperoleh dengan produksi sendiri

oleh petani dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti

bumbu masak, pemanis, kecap, dan lain sebagainya sehingga dijamin akan

kehalalannya. Selain itu obyek jual beli dapat diketahui secara pasti oleh

penjual dan pembeli baik zat, bentuk dan sifat-sifatnya, serta dapat

diserahkan pada saat akad terjadi. jika dilihat dari segi lafad akad jual beli

ini sudah memenuhi syarat rukunnya dan berjalan secara turun-temurun

seperti adat setempat.

2. Dalam praktek jual beli yang terjadi antara petani sebagai pembuat gula

kelapa dan pedagang gula kelapa (pemodal) diawali dengan pedagang

memberi pinjaman baik berupa uang maupun barang. Dari segi Praktik

jual beli tersebut terdapat unsur ketidakadilan, pengambilan kesempatan

dalam kesempitan dalam penetapan harga berupa pemotongan harga di

bawah harga pasar di desa itu pada umumnya yaitu dengan mengambil

kesempatan dalam kesempitan petani yang tidak berdaya karena sudah

dipinjami modal atau telah dipenuhi semua kebutuhannya oleh pedagang.

Jika dilihat pedagang dalam melakukan pemotongan harga sama dengan

Page 40: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

88

meminta tambahan/riba dari hutang kepada para petani. Para petani tidak

mempunyai daya tawar untuk menetapkan harga produknya, jadi dapat

dikatakan bahwa tingkat pengamalan hukum Islam oleh masyarakat desa

Jatirejo dalam bidang muamalat khususnya jual beli masih kurang

dibandingkan orientasi dalam hal ritual. Tingkat pemahaman dan

kesadaran dalam mengamalkan syariah yang rendah warga masyarakat

menjadi faktor penting yang menyebabkan terjadinya penyimpangan

pelaksanaan aturan-aturan hukum Islam dalam bermuamlat.

B. Saran

1. Perlu adanya pemahaman terhadap agama secara menyeluruh baik dalam

hal ibadah maupun muamalat khususnya dalam masalah jual beli gula

kelapa.

2. Perlu adanya organisasi kelompok tani, atau koperasi yang dapat

melindungi hak-hak para petani dan juga pedagang.

3. Perlu adanya kebijakan pemerintah daerah yang memberikan stimulus

modal atau bantuan yang bisa mengangkat derajat kesejahteraan petani

agar tidak terlilit hutang dengan pedagang.

Page 41: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

89

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur'an/Ulumul Qur'an Al Qur'an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Bandung: PT Syamil

Cipta Media,2005. Al-Qattan, Manna Khalil. Studi Ilmu-IImu Al Qur'an, alih bahasa Drs. Mudzakir

AS, cet ke-8, Jakarta: Lentera Antarnusa, 2006. Hadits/Ulumul Hadits Bukhari, Abu Abdillah Muhammad bin Ismail al-Matan al-Bukhari, alih bahasa

Drs. Kamaluddin, Semarang : Toha Putra, tt, I. An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim (Mesir,tnp.1924),xv:118, hadits sahih

riwayat Muslim dari Sabit dari Anas. Baqi, Muhammad Fuad abd al-., Al-Lu' lu' wa al-Marjan fi ma Ittafaqa asy-

Syaikhani-al-Muhaddisaini ( Muhammad ibn Ismail al-Bukhari dan Muslim ibn al-Hajjaj al-Qusyairi), (beirut: dar al-Fiqr, t.t), II:149, kitab "Buyu'". Bab:"bai' al-Khamr wa al-Maitati wa al-Khinzir wa al-Asnam", hadis No. 1018

Ash Shan'ani, Muhammad bin Ismail, Subul as-Salam, Bab Syurutuhu Wama

Naha Anhu, (beirut:dar al fikr, t.t.), iii: 4 hadits shohih riwayat Hakim dari Rafa'ah Bin Rafi'

Fikih/Ushul Fikih Abdurrahman, Asjmuni, Qaidah-qaidah Fiqh, Jakarta: Bulan Bintang, 1976. Amin, Muhammad, Ijtihad Ibnu Taimiyah dalam Fikih Islam, Jakarta: Insis,1991. Anwar, Syamsul, Hukum Perjanjian Syariah Studi Tentang Akad Dalam Fikih

Muamalat, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007 As-Suyuti, al-Asybāh wa an-Nazair fii al-Furū', Bairut : Dār al-Fikr 1415/1995. Az-Zuhaili,Wahbah, al-Fiqh al-Islami Wa Adillatuh, Beirut; Dar Al-Fikr,tt, IV Baasyir, Ahmad Azhar, Asas-asas hukum Muamalat, Yogyakarta: UII Press,

1999.

Page 42: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

90

Fikri, Ali, Muamalah al-Madiyah Wa al-Adabiyah, Mesir: Mustafa Al-Babi, 1938.

Harun, Nasrun, Fikih Muamalat, Jakarta: Gaya Media, Pratama, 2000. Khallaf, Abdul Wahab Ushul Fikih Kaidah Hukum Islam alih bahasa Faiz el

Muttaqin Jakarta: Pustaka amani, 2002. Muchtar, Kamal dkk, Ushul Fikih jilid 1, Yogyakarta: PT Dana Bhakti

Wakaf,1995. Syarifudin, Amir Ushul Fiqh, cet ke-1, Jakarta: Logos Wacana Ilmu,1999. Suhendi,.Hendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: Raja Grafindo Persada.2002. Sabiq, As-Sayyid, Fiqh as-Sunnah,cet IV, Beirut: Dar al-Fikr,1403 H/1983M. Rasyid, Sulaiman, Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru Algensindo.1994. Hukum Ash-Shiddiqi, T.M.Hasbi, Falsafah Hukum Islam, cet.ke-3, Jakarta: Bulan

Bintang,1999. Ali, Zainudin, Sosiologi Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2005. -----------------------, Filsafat Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2006. Haryono, Anwar, Hukum Islam, Keluasan dan Keadilannya, Jakarta : Bulan

Bintang, 1986. Djamil, Fathurrahman, Filsafat Hukum Islam, cet.ke-1, Jakarta : Logos Wacana

Ilmu, 1997 Djamal, R . Abdul, Hukum Islam (Asas- asas Hukum Islam), cet.ke- 2, Bandung:

Mandar Maju,1992. Dewi, Gemala, dkk, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, cet ke-2, Jakarta:

Prenada Media Group, 2006. Mudzhar, M.Atho, Studi Hukum Islam dengan Pendekatan Sosiologi, IAIN Sunan

Kalijaga:1999. Tebba, Sudirman Sosiologi Hukum Islam, Yogyakarta: UII Press,2003.

Page 43: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

91

Rasjidi, Lili, dan B Arief Sidharta, Filsafat Hukum Mazhab dan Refleksinya, Bandung: Remadja Karya,1989.

Subekti dan R Jtitro Sudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, cet.ke-37.

Jakarta: Pradya Paramita, 2006. Kamus Munawwir, Ahmad Warson, Kamus Al-Munawwir Arab Indonesia, Yogyakarta:

Unit Pengadaan Buku Ilmiah Keagamaan Pondok Pesantren Al Munawwir, 1984.

Salim, Peter dan Salim, Yunny, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontempoprer,

Jakarta : Modern English Press,1991. Lain lain Abu Saud, Mahmud, Garis-Garis Besar Ekonomi Islam, Jakarta: Gema Insani

Press,1996. At-Tariqi, Abdullah Abdul Husain, Ekonomi Islam Prinsip, Dasar, dan Tujuan,

Alih bahasa M.Irfan Syofwani, Yogyakarta: Magistra Insani Press, 2004. Bohdan, Robert dan J. Taylor, steven, Pengantar Metodologi Penelitian Kualitatif

Suatu Pendekatan Fenomenologi Terhadap Ilmu-Ilmu Sosial, Alih bahasa Arief Furchan, Surabaya: Usaha Offset Printing,1992.

Fauroni, R.Lukman, Etika Bisnis dalam al-Qur'an,Yogyakarta: Pustaka Pesantren,

2006. Hadi,Soetrisno, Metodologi Reseach, cet. ke-10 , Yogyakarta: YPFP UGM,1980. Muhammad, Transaksi Saham di Pasar Modal Indonesia Perspektif Hukum

Ekonomi Islam, cet. ke-1.Yogyakarta: UII Press. Nasution, Harun, Islam Rasional, cet. ke- 4, Bandung: Mizan, 1996. Syakir sula, Muhammad, Asuransi Syariah. Jakarta: Gema Insani Press, 2004. Surachmad, Winarno, Dasar dan Teknik Reaseach: Pengantar Metodologi Ilmiah,

Bandung: Tarsito, 1972. Suharmisi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Cipta, 1996.

Page 44: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Terjemahan Footnote Hlm No BAB I

Kamu lebih tahu urusan duniamu 3 2 1 Segala sesuatu itu pada dasarnya boleh 4 2 2 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

5 3 3

Wahai orang-orang yang beriman penuhilah janji-janji 13 10 4 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu

18 12 5

Kebiasaan itu dapat menjadi sumber hukum 23 14 6 BAB II

Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

7 23 7

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu

10 24 9

Dari Rafaah Bin Rafi' R.A. Sesungguhnya Nabi SAW. Pernah ditanya; Perkara apa yang lebih baik? Nabi SAW bersabda: Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan semua penjualan dengan jujur (H.R. Bazzar)

13 26 10

Segala sesuatu itu boleh sebelum ada dalil yang mengharamkan

14 26 11

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran

25 36 12

Wahai orang-orang yang beriman apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan hendaklah kamu menuliskannya

31 40 13

Kebiasaan itu dapat menjadi sumber hukum 39 48 14 BAB III

Dan katakanlah," Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu begitu pula rasulnya dan orang-orang mukmin

6 61 15

Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah

7 61 16

Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akherat)

11 63 17

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran

12 64 18

BAB IV Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

2 69 19

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.

5 70 20

Page 45: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Allah tidak ingin menyulitkan kamu 6 70 21 Tidak ada bahaya dan tidak pula membahayakan 7 70 22 Mudahkanlah dan janganlah kamu menyukarkan 8 70 23 Segala urusan tergantung kepada tujuannya 12 73 24 Yang dihargai dalam bidang akad (transaksi) itu ma’na dan tujuannya, bukan ucapan dan perkataanya

13 73 25

Hukum itu mengikuti kemaslahatan yang lebih rajah 14 73 26 Segala sesuatu itu pada dasarnya boleh 19 75 27 Kebiasaan dapat menjadi hukum 20 76 28 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu

23 79 29

Sesungguhnya Allah dan Rasulnya telah melarang jual beli arak, bangkai babi dan berhala

26 81 30

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran

29 85 31

Wahai orang-orang yang beriman apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan hendaklah kamu menuliskannya

34 87 32

Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

36 88 34

Hukum pokok pada akad adalah kerelaan kedua belah pihak yang mengadakan akad dan hasilnya apa yang saling diwajibkan oleh isi akad tersebut

40 90 35

Page 46: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Lampiran II BIOGRAFI PARA ULAMA/TOKOH

Imam Al-Bukhari,

Nama lengkapnya adalah Abu 'Abdillah Muhammad Ibn Muhammad al-Bukhari. Lahir di kota Bukhara pada tangggal 15 Syawal 194 H. Pada tahun 210 H ia beserta ibu beserta saudaranya menunaikan ibada haji. Selanjutnya ia tinggal di Hijaz untuk menuntut ilmu melalui para fuqaha dan muhaddisin. Ia bermukim di madinah dan menyusun kitab "at-Tarikh al-Kabir". Pada masa muda ia berhasil menghafalkan 70.000 hadits dengan seluruh sanadnya. Usaha mencapai para muhaddisin adalah dengan cara melawat ke Bagdad, Basrah, Kufah, Makkah, Syam, Hunas, Asyqala, dan Mesir. Imam Muslim

Nama lengkapnya adalah Imam Abu al-Husain Musli bin al-hajjaj bin Muslim bin Khussaz al-Qusyairi an-Naisaburi. Beliau seorang ulama terkemuka yang namanya tetap dikenal hingga kini, Beliau dilahirkan di Naisaburi pada tahun 206 H. Beliau melawat ke Hijaz, Irak, Syam dan Mesir untuk belajar kepada beberapa guru, yang antara lain adalah Yahya Ibn Yahya dan Syaitih Ishaq Ibnu Rohawain serta Said Ibnu Mansur dan Abu Mus'ab di Hijaz. Beliau juga pernah belajar kepada Ahmad Ibn Hambal. Di antara karyanya yang terbesar dalam bidang hadits adalah Shahih Muslim yang merupakan Kitab Hadits urutan kedua diantara 6 buah kitab hadist yang diakui (Kutub as-Sittah) setelah shahih bukhari. Ibn Majjah

Nama lengkapnya Ibn 'Abdullah Ibn Yazid Ibn Majjah ar-Rabi'y al-Qazwaniy, dilahirkan tahun 209 H. Beliau sering melawat ke berbagai kota antara lain Iraq, Basrah, Kuffah, Makkah, Mesir dan kota-kota lainnya. Beliau mengumpulkan hadits dan meriwayatkannya dari ulama-ulama. Karyanya mengenai "as-Sunnah", Kitab-kitab Tafsir dan Sejarah. Beliau wafat pada bulan Ramadan tahun 273 H. As- Sayyid Sabiq

As-Sayyid Sabiq Muhammad at-tihami lahir di istana Distrik al-Bagur, Provinsi al-Manufiah, Mesir, Tahun 1915. Beliau adalah ulama kontemporer Mesir yang memiliki Reputasi Internasional di bidang dakwah dan Fiqih Islam, terutama melalui karya monumentalnya Fiqih as- Sunnah. Sayyid Sabiq menerima pendidikan pertama di Kuttab, tempat belajar pertama untuk menulis,membaca, dan menghafal al-Qur'an. Beliau memasuki perguruan tingggi al-Azhar, Beliau banyak menulis buku yang sebagian sudah beredar di dunia Islam, termasuk di Indonesia, misalnya Fiqih as-Sunnah (Fiqih berdasarkan sunnah nabi), dan lain-lain.

Wahbah Az-Zuhailī

Lahir di kota Dayr 'Atiyah Damaskus pada tahun 1932 M. Beliau belajar di Fakultas Syari'ah Universitas al-Azhar Kairo dan memperoleh gelar LC, pada

Page 47: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

tahun 1959 memperoleh gelar master dengan predikat jayyid dari Fakultas Hukum Universitas al-Dahirah, kemudian gelar doctor dalam hukum diraih pada tahun 1963. dan pada tahun 1963 pula beliau dinobatkan sebagai dosen (mudarris) di Universitas Damaskus. Beliau adalah ulama' kontemporer dengan spesifikasi keilmuan dalam bidang fiqih. Karya beliau yang terkenal adalah kitab al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh. Yusuf al-Qardawi

Dr. Yusuf al-Qardawi lahir di Mesir pada tahun 1926, ketika usia beliau genap 10 tahun, beliau telah dapat menghafalkan al-Qur'an. Setelah menyelesaikan pendidikan di Ma'had Thantha dan Ma'had Tsanawi, beliau meneruskan pendidikan ke Fakultas Ushuluddin Universitas al-Azhar Kairo sampai dengan pendidikan program doktornya di tahun 1973, pada tahun 1975 beliau juga memasuki Institut pembahasaan dan pengkajian Bahasa Arab tinggi dengan meraih gelar Diploma tinggi bahasa dan sastra arab. Karya-karyanya antara lain adalah : Hadyu al-Islam Fatawi Mu'asirah, Awanilu as-Saahwa al-Mar'unah fi as-sari'ah al- Islamiyyah, dan lain-lain.

Abd Al-Wahhab Khallaf

Beliau adalah seorang ulama dan guru besar pada universitas al-Azhar Mesir dan terkenal dengan pemikiran-pemikirannya sebagai ahli dalam bidang hukum Islam karya-karyanya antara lain: ushul al-Fiqh, Ahkam al-Ahwal asy-Syahkhsiyyah, as-Siyasah asy-Syari’ah, Beliau wafat pada hari jum’at tanggal 20 januari 1956. Ahmad Azhar Basyir

Beliau lahir pada tanggal 25 November 1928. Alumnus IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 1956. Memperdalam bahasa arab di Universitas Bagdad pada tahun 1957-1958. Beliau memperoleh gelar Magister pada tahun 1965 di Universitas Kairo dalam bidang Dirosah Islamiyah. Beliau juga mengikuti pendidikan purna sarjana Filsafat di Universitas Gajah Mada pada tahun 1971-1972. menjadi dosen luar biasa di UGM, UMY, UII, dan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Hasil karyanya antara lain adalah : Falsafah Ibadah dalam Islam, Garis besar sistem ekonomi Islam, Asas-asas mu'amalah dan lain sebagainya.

Hasbi Ash Shiddieqy

Beliau adalah putra Teuku Haji Husein, seorang ulama terkemuka dan mempunyai hubungan darah dengan Abu Ja'far ash-Shiddieqy. Pertama beliau belajar pada ayahnya, kemudian di pesantren Aceh, pernah belajar bahasa arab dengan Syekh Muhammad al-Lehalahi, kemudian masuk aliyah di Surabaya. Menjadi dosen di PTAIN Sunan Kalijaga hingga tahun 1960, menjadi Dekan Fakultas Syari'ah di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mulai tahun 1960-1972 M. Beliau lahir di Lhokseumawe Aceh Utara pada tanggal 10 Maret 1904 M dan wafat pada tanggal 9 Desember 1975 M.

Page 48: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

DAFTAR PERTANYAAN

Penjual (petani)

1. Berapa lama melakukan jual beli gula kelapa?

2. Kenapa melakukan jual beli Gula kelapa?

3. Kepada siapa saja jual beli gula kelapa dilakukan?

4. Bagimana cara/sistem jual beli Gula kelapa?

5. Bagaimana akad/ perjanjian yang biasa dilakukan?

6. Kenapa anda melakukan jual beli dengan sistem tersebut?

7. Bagaimana cara menentukan harga?

8. Bagaimana penyerahan barang yang dilakukan?

9. Bagimana sistem pembayaran yang dilakukan?

10. Bagaimana bila terjadi penyimpangan/kesalahpahaman?

11. Bagimana mengenai pemotongan harga yang dilakukan?

12. Apakah penetapan harga yang dilakukan sudah memenuhi rasa keadilan?

13. Apa yang diharapkan kedepan dengan sistem jual beli gula kelapa?

Page 49: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Pembeli (pedagang)

1. Berapa lama melakukan praktek jual beli gula ini?

2. Bagaimana sistem jual beli yang dilakukan?

3. Bagaimana akad perjanjian yang dilakukan?

4. Bagaimana cara pembayaran yang dilakukan dalam jual beli?

5. Apakah jual beli yang dilakukan banyak menguntungkan atau malah banyak

merugikan?

6. Bagaimana tawar menawar yang dilakukan?

7. Bagaimana menentukan harga?

8. Bagaimana menentukan potongan harga?

9. Apakah sudah memenuhi rasa keadilan dalam penentuan harga?

10. Bagaimana jika terjadi turun harga atau naik harga dipasaran?

11. Bagaimana jika ada keterlambatan penyetoran barang?

12. Bagaimana jika terjadi barang rusak atau cacat?

13. Sistem jual beli kedepan yang diharapkan seperti apa?

Page 50: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

RESPONDEN

Tandatangan profesi nama tanggal No 1

2 3

4

5 6

7

8 9

10 11

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Petani

Petani

Petani

Petani

Ustad

Lurah( Kepala desa)

Sekretaris Desa

Ibu Kasinah

Ibu Jemilah

Ibu jenjem

Ibu sis

Ibu Ratemi

Ibu

Ibu Sri Suwarti

Ibu

Bapak Wagiman

Bapak Riyanto

Bapak Budi

Wiyanto

22-12-08

22-12-08 21-12-08 21-12-08 24-11-08

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Page 51: PRAKTIK JUAL BELI GULA KELAPA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

CIRRICULUM VITAE DATA DIRI Nama : Sarjito TempatTanggal Lahir : Purworejo 28 Mci 1985 Alamat Rumah : Desa Jatirejo RT 14 Rw 03, Kec kaligesing, Kab

Purworejo, Jawa Tengah No telepon rumah : 081804221123 PENGALARNAN ORGANISASI • OSIS SMK YPP Rurworejo • Pramuka SMK YPP Purworejo • LEMKARI( Lembaga Karatedo Indonesia) Cabang Purworejo Jawa Tengah • ForSEI( Forum Studi Ekonomi Islam) Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta • PSKI-I( Pusat Studi dan Konsultasi Hukum) Fakultas Syari'ah UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta • KAMMI(Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Kornisariat UIN

Sunan Kalijaga • PAS UIN Sunan kalijaga • ForSA TPA( Forum silaturhmi Antar Taman Pendidikan Alqu'an )Yogyakarta LATAR BELAKANG PENDIDIKAN • SD Negeri I Jatirejo, kec Kaligesing, Kab. Purworejo, Jawa Tengah 1992-

1998 • SLTP Yos Suclarso Kernanulcan, Kec Bagelen Kab. Purworejo, Jawa Tengah

1998-2001 • SMK YPP Purworejo, Kee Banyu Urip , Kab. Purworejo. Jawa Tengah2001-

2004 • Diploma 1 Cits UGM Yogyakarta 2004-2005 • UIN Sunan kalijaga Fakultas Syari’ah Yogyakarta 2005- sekarang NAMA ORANG TUA Ayah : Niti wikarto Ibu :Sri Suwarti PEKERJAAN ORANGTUA Ayah : Tani Ibu :Tani Tempat Tinggal Orang Tua : J atirej o, RT 1 4/Rw 03 , Kec kaligesing, Kab Purworcjo Jawa Tengah