15
PENENTUAN JENIS ADSORBEN UNTUK MENGATASI MASALAH TUMPAHAN MINYAK MENTAH (CRUED OIL) DI PERAIRAN Oleh : Nanik Ayumi (1008105009) Dwi Kurnia Putra Riasma (1008105013) Yulius Leo Adeputra (1008105014) Anisa Maulinasari (1008105042) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2013

Presentasi Seminar PKL

Embed Size (px)

Citation preview

PENENTUAN JENIS ADSORBEN UNTUK MENGATASI MASALAH TUMPAHAN MINYAK MENTAH (CRUED OIL) DI PERAIRAN

Oleh :Nanik Ayumi (1008105009)Dwi Kurnia Putra Riasma (1008105013)Yulius Leo Adeputra (1008105014)Anisa Maulinasari (1008105042)

 JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS UDAYANA

2013

PENDAHULUAN

Sejarah Singkat Balai Teknologi Lingkungan, Serpong

Tahun 1990-1999

Laboratorium Teknologi

Lingkungan (LTL)

Laboratorium pendukung kegiatan

Biotechnology Indonesia Germany (BTIG) di Direktorat

Teknologi Pemukiman dan Lingkungan Hidup

(Dit. TPLH)

Maret 2001

Balai Teknologi

Lingkungan (BTL)

Penelitian, pengembangan serta

penerapan teknologi di bidang remediasi

lingkungan, konservasi lingkungan, dan analisis kualitas

lingkungan

Lokasi Balai Teknologi Lingkungan, Serpong

Balai Teknologi Lingkungan beralamat di

Gedung 412 Puspitek Serpong Tangerang,

merupakan satu dari 18 unit pelaksana

Teknis yang dimiliki oleh Badan Pengkajian

dan Penerapan Teknologi dibawah

pembinaan Deputi Teknologi Pengelolaan

Sumberdaya Alam (TPSA)

Manajemen Balai Teknologi Lingkungan, SerpongKepala BTL

Dr.Ir. Arie Herlambang,M.Si

Sub Bagian Tata Usaha

Drs. Djoko Prasetyo

Keuangan/PPK

Ir. Tunggul Patrianto

URDAL

Achmad Sofian

SDM

Netty Rauf, SE

Divisi Business DevelopmentDra. Titiresmi, MSi

PROGRAMTroikaWBSWP

Laboratorium

Analitik ( Nida

Sopiah, S.Si, M.Si)

Ekotoksikologi ( Dwindrata B.A., S.Si, MSMC )

Proses & Unit Operasi 

( Dr.Ing. M.A. Kholiq, M.Sc)

Kultur Jaringan Tanaman & Green

House( Tuti Suryati, S.Si )

Mikrobiologi ( Dr.Ir. Joko

Prayitno, M.Sc )

Bend. PengeluaranNurlela, SE

P3SPMPongky S, SE

SABMNMadrawai

Tujuan Praktek Kerja LapanganUntuk mengetahui proses aktivasi secara

kimiawi dari adsorben berbahan dasar serbuk

kayu dan serbuk sabut kelapa.

Untuk membandingkan besar kapasitas

adsorbsi dari masing-masing bahan adsorben

seperti serbuk kayu dan serbuk sabut kelapa.

Metode Praktek Kerja Lapangan

Metode observasi

Metode interview/wawancara

Studi pustaka

Hasil dan Pembahasan

Penentuan Kapasitas Adsorbsi Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat)

Kurva perbandingan kapasitas adsorbsi air tawar oleh

cocopeat teraktivasi HNO3 dengan blanko

Kurva perbandingan kapasitas adsorbsi dari cocopeat

teraktivasi HNO3 dengan blanko terhadap air laut.

Kurva perbandingan kapasitas adsorbsi dari cocopeat teraktivasi HNO3 dengan blanko terhadap minyak.

Kurva perbandingan kapasitas adsorbsi minyak dan air tawar

oleh cocopeat teraktivasi HNO3 dengan blanko pada campuran

minyak-air tawar.

Kurva perbandingan kapasitas adsorbsi minyak dan air laut dari cocopeat

teraktivasi HNO3 dengan blanko pada campuran minyak-laut.

Adsorben

Kapasitas Adsorbsi (gram)

Air Tawar

Air Laut

Minyak

Minyak + Air tawar

Minyak + Air Laut

MinyakAir

TawarMinyak

Air Laut

Cocopeat 10,105 5,1954 8,3872 4,923 1,1332 4,4691 0,8036

Serbuk Kayu

7,5166 5,8920 6,4718 3,6138 1,1042 2,8802 0,6123

Tabel Perbandingan Kapasitas Adsorbsi Cocopeat dengan Serbuk Kayu