30
PROSES KOMUNIKASI Disusun Oleh : Rifqi Zul Hilmi ( 2014 1200 49 ) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI i

Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

  • Upload
    rifqi

  • View
    279

  • Download
    8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Miscommunication and Misunderstanding in process Communication

Citation preview

Page 1: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

PROSES KOMUNIKASI

Disusun Oleh :

Rifqi Zul Hilmi ( 2014 1200 49 )

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JAKARTA 2014 / 2015

i

Page 2: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

PRAKATA

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas selesainya

makalah yang berjudul “Proses Komunikasi” makalah ini disusun guna memenuhi

persyaratan dalam proses belajar di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta,

Saya berterima kasih kepada dosen dan teman-teman yang sudah banyak

membantu dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari dalam ma

kalah ini banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam isi materi maupun

dalam penulisan, oleh karena itu demi sempurnanya makalah ini, maka saran dan

kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan. Mudah–mudahan makalah

ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan pembaca pada umumnya.

Jakarta, 27 Mei 2015

ii

Page 3: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................. i

PRAKATA ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

1. BAB I PENDAHULUAN ........................................................................1

1.1 Latar Belakang .....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................1

2. BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................3

2.1 Komunikasi ..........................................................................................3

2.2 Proses Komunikasi ...............................................................................3

2.3 Miscommunication ..............................................................................5

2.4 Misunderstanding .................................................................................5

3. BAB III PEMBAHASAN .........................................................................6

3.1 Study kasus Komunikasi Efektif ........................................................6

3.2 Study kasus Miscommunication ........................................................8

3.3 Study Kasus Misunderstanding ........................................................11

4. BAB IV PENUTUP .................................................................................12

4.1 Kesimpulan ........................................................................................12

iii

Page 4: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak bangun tidur kita melakukan interaksi dengan orang

lain, dengan orang-orang disekitar kita. Ketika kita melakukan interaksi

mau tidak mau kita akan melakukan komunikasi kepada orang-orang

terdekat kita. Komunikasi adalah penyampaian isi pernyataan kepada

manusia lain, sedangkan Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari

usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataanya kepada manusia

lain. Sebagai ilmu, komunikasi memiliki objek kajian yaitu usaha manusia

dalam menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain. Objek ilmu

harus terdiri dari satu golongan yang sama sifatnya.

Manusia memiliki peralatan Rohaniah dan peralatan Jasmaniah,

peralatan rohaniah manusia terdiri dari hati nurani, Akal, Budi, naluri

kebahagian, naluri ingin tahu, naluri komunikasi, naluri sosial, peralatan

rohaniah manusia bekerja secara simultan artinya bekerja secara terus

menerus dan bersama-sama selama manusia itu dalam keadaan sadar.

Sedangkan peralatan jasmaniah terdiri organ tubuh, peralatan tubuh, dan

panca indra, peralatan jasmaniah tidak selamanya mampu menerima isi

pernyataansebagaimana adanya, sehingga dapat menyebabkan terjadinya

kesalahpahaman, kondisi peralatan jasmaniah kita sebut sebagai faktor

kemampuan fisik.

1

Page 5: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

Tindak Komunikasi adalah perbuatan manusia dalam

menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain, manusia

melakukan tindak komunikasi dengan menyampaikan isi pernyataannya.

Isi pernyataan adalah segala sesuatu hasil penggunaan akal dan budi

manusia, Hasil penggunaan akal dan budi ini harus dipahami sebagaimana

adanya oleh makhluk yang mempunyai akal dan budi pula,

Ketika manusia melakukan tindak komunikasi berarti manusia telah

melakukan proses komunikasi, yaitu tahapan – tahapan peristiwa dalam

menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam tahap-tahap proses komunikasi belum tentu disetiap tahap terjadi

proses komunikasi yang sempurna. Bisa saja terjadi Misscommunication dan

Missunderstanding, yang disebabkan oleh peralatan jasmaniah yang tidak dapat

bekerja dengan sempurna. Sehingga isi pernyataan yang diterima pun tidak

sempurna.

Dari penjelasan diatas, maka timbul pertanyaan sebagai berikut :

a. Apakah ada proses komunikasi berlangsung secara mulus tanpa hambatan?

b. Bagaimana bisa terjadi miscommunication yang dikarenakan rendahnya

peralatan jasmaniah komunikan?

c. Bagaimana bisa terjadi misunderstanding yang dikarenakan rendahnya

Budi dari komunikan?

2

Page 6: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. KOMUNIKSI

Komunikasi adalah penyampaian isi pernyataan manusia

kepada manusia lain, sedangkan ilmu komunikasi adalah ilmu yang

mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan isi

pernyataannya kepada manusia lain. Sebagai ilmu, komunikasi

memeiliki objek kajian yaitu usaha manusia dalam menyampaikan

isi pernyataannya kepada manusia lain.

Ilmu komunikasi merupakan ilmu yang termasuk dalam

rumpun ilmu-ilmu sosial. Objek kajian ilmu-ilmu sosial adalah

manusia dalam hubungannya dengan manusia lain. Sehingga objek

suatu ilmu harus terdiri dari satu golongan masalah yang sama

sifatnya, manusia tidak sama dengan makhluk lainnya, manusia

memiliki akal dan budi sedang makhluk lainnya tidak mempunyai

akal dan budi, isi pernytaan adalah hasil penggunaan akal dan budi

manusia, sehingga hanya manusia yang dapat memahami isi

pernyataan ini.

2.2. PROSES KOMUNIKASI

Proses komunikasi adalah tahapan-tahapan peristiwa yang

terjadi dalam usaha manusia menyampaikan isi pernyataannya

kepada manusia lain. Urutan peristiwa ini berawal dari dalam diri

3

Page 7: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

komunikator dan berakhir dalam diri komunikator.tahap-tahap

proses komunikasi dibagi menjadi :

Tahap I : proses komunikasi dalam diri komunikator

Tahap II : Proses komunikasi antara komunikator dan

Komunikan.

Tahap III : proses komunikasi dalam diri komunikan

Tahap IV : Proses komunikasi antara komunikan dan

komunikator

Tahap V : Proses komunikasi dalam diri komunikator

Dalam satu proses komunikasi terdiri dari 5

tahap yang terdiri dari 3 kali proses komunikasi dalam diri

manusia, dan 2 kali proses komunikasi antar manusia. Dalam

bahasa Inggris Proses komunikasi dalam diri manusia disebut Intra

personal communication, sedangkan proses komunikasi antar

manusia disebut Inter Personal communication.

4

Page 8: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

2.3. MISCOMMUNICATION

Miscommunication adalah kesalah pahaman didalam

memahami isi pernyataan yang disebabkan karena faktor

kemampuan fisik dan atau kemampuan akal yang rendah dari

komunikan. Miscommunication terjadi apabila isi pernyataan

komunikator yang didapat komunikan mengalami hambatan yang

disebabkan karena peralatan jasmaniah komunikan rendah.

2.4. MISUNDERSTANDING

Misunderstanding adalah kesalah pahaman dalam

memahami isi pernyataan yang disebabkan karena faktor

kemampuan budi (Moral, Etika dan akhlak) yang rendah.

Misunderstanding terjadi karena etika, moral dan akhlak yang

dianut komunikator dan komunikan berbeda satu sama lain,

karena komunikan dapat memahami isi pernyataan dari

komunikator sebagaimana adanya, tetapi tidak memahami

etika, moral dan akhlak yang dianut.

5

Page 9: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

BAB III

PEMBAHASAN KASUS

3.1 Kasus Komunikasi Efektif (Proses komunikasi berjalan mulus)

Komunikator : Rifqi

Komunikan : Zidan

Isi Pernyataan : “Hari Sabtu kita mengerjakan tugas bersama di

perpustakaan”

Motif Komunikasi : Agar tugas yang dikerjakan selesai tepat waktu

Konsepsi Kebahagian : Belajar bersama dan mendapat nilai yang bagus

Hari Rabu Pak Nur Ichwan memberikan tugas kepada Mahasiswa/i

nya untuk membuat makalah tentang “proses Komunikasi”, Rifqi dan

Zidan salah satu mahasiswa yang diajar oleh Pak Nur Ichwan, Rifqi

mengajak Zidan untuk mengerjakan tugas bersama-sama pada hari Sabtu

di perpustakaan. “Hari Sabtu kita mengerjakan tugas bersama di

perpustakaan, yuk”, ajak Rifqi kepada Zidan. Rifqi menyampaikan isi

pernyataannya menggunakan peralatan jasmaniahnya yaitu Mulut dan

Zidan menerima isi pernyataan dari Rifqi menggunakan peralatan

jasmaniahnya yaitu Telinga.

a. Penerimaan Isi Pernyataan komunikator

Zidan meneria isi pernyataan dari Rifqi menggunakan peralatan

jasmaniahnya yaitu teling. Zidan menerima isi pernyataan Rifqi

sebagaimana adanya karena peralatan jasmaniah Zidan sempurna yaitu

“ Hari Sabtu kits mengerjakan tugas bersama di perpustakaan”

b. Pemahaman Isi pernyataan komunikator

6

Page 10: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

Zidan mencoba memahami apa maksud dari Rifqi menyampaikan

isi pernyataannya tersebut kepada dirinya bahwa Rifqi mengajak untuk

mengerjakan tugas bersama di perpustakaan. Mungkin Rifqi ingin

belajar bersama-sama diperpustakaan, sehingga tugasnya dapat

diselesaikan.

c. Penemuan motif komunikasi komunikator

Setelah memahami isi pernyataan dari Rifqi, Zidan mencoba

menemukan motif komunikasi dari isi pernyataan Rifqi. Rifqi mengajak

belajar bersama di perpustakaan, “Agar tugas yang dikerjakan selesai

tepat waktu dan mendapat nilai yang bagus”. Sehingga Rifqi akan

senang apabila bisa belajar bersama dan bisa mendapat nilai yang bagus.

d. Penyesuaian konsepsi kebahagiaan

Zidan menggunakan peralatan rohaniahnya untuk membandingkan

konsepsi kebahagiaan Rifqi dengan konsepsi kebahagiaannya. Rifqi

akan senang apabila Zidan bisa belajar bersama dan Rifqi akan senang

bila mendapat nilai yang bagus, ternyata Zidan pun akan senang bisa

belajar bersama dan Zidan juga akan merasa senang bisa mendapatkan

nilai yang bagus. Jadi konsepsi kebahagiaan Rifqi dan Zidan sama.

e. Penentuan Sikap

Kesimpulan dari Zidan terhadap isi pernyataan Rifqi yaitu bahwa

konsepsi kebahagiaannya sama dengan konsepsi kebahagiannya Rifqi,

sehingga Zidan menentukan sikapnya setuju terhadap isi pernyataan

Rifqi.

f. Penentuan feedback

Peralatan rohaniah Zidan bekerja secara simultan, akhirnya Zidan

ingin menyampaikan feedbacknya terhadap isi pernyataan Rifqi.

Feedback yang ingin disampaikan “ Oke kalau begitu, saya tunggu hari

sabtu di perpustakaan”.

g. Usaha mewujudkan motif komunikasi

Setelah memutuskan untuk menyampaikan feedbacknya, maka

peralatan rohaniah Zidan berusaha menyusun rencana untuk

7

Page 11: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

mewujudkan motif komunikasi, dan peralatan rohaniah Zidan berusaha

menyusun isi pernyataan yang akan disampaikan kepada Rifqi.

h. Melakukan tindak komunikasi

Setelah Zidan menyusun rencana untuk mewujudkan motif

komunikasinya sesuai renca itu, maka Zidan akan melakukan tindak

komunikasi dengan menyampaikan feedbacknya.

3.2 Kasus Miscomunnication (rendahnya peralatan jasmaniah (fisik) komunikan)

Komunikator : Abdu

Komunikan : Rahman

Isi Pernyataan : “Besok hari terakhir saya libur”

IP yang diterima : “Besok saya traktir makan bubur”

Motif Komunikasi : agar Rahman mau ditraktir makan bubur

Konsepsi kebahagiaan: Abdu merasa senang bila Rahman datang untuk

ditraktir makan bubur

Suatu hari diakhir pekan Abdu bertemu dengan rekan lamanya

yaitu Rahman, setelah berbincang – bincang dan bercengkrama, ketika

sedang asik bercengkrama, Abdu ingin memberitahu Rahman bahwa

“Besok hari terakhir Abdu libur” akan tetapi Rahman mendengar “Besok

Abdu mau mentraktir makan bubur”. Sejenak Rahmanpun berfikir, dan

mencoba untuk menemukan motif komunikasi dari Abdu.

a. Penerimaan Isi pernyataan Komunikator

Rahman menerima Isi pernyataan si Abdu menggunakan peralatan

jasmaniahnya yaitu alat pendengaran (Telinga). Karena peralatan

8

Page 12: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

jasmaniah Rahman sedikit rendah, maka isi pernyataan Abdu tidak

diterima dengan sempurna, yang diterima yaitu “ Besok saya traktir makan

bubur”

b. Pemahaman isi pernyataan Komunikator

Setelah menerima isi pernyataan dari Abdu, Rahman mencoba

memahami apa yang Abdu katakan, mungkin Abdu sedang berulang tahun

sehingga saya mau ditraktir makan bubur, atau bisa jadi Abdu sedang

mendapat rezeki lebih, jadi Abdu ingin mentraktir saya. Rahmanpun

mencoba memahami dari isi pernyataan Abdu yang diterimanya.

c. Penemuan motif komunikasi

Rahman telah memahami isi pernyataan dari Abdu sehingga

Rahman berusaha menemukan motif komunikasi dari Abdu. Abdu

berusaha mengajak makan bubur bersama dan semua ditraktir oleh Abdu,

berarti jika Abdu ingin mentraktir Rahman makan bubur, Agar Rahman

mau ditraktir makan bubur bersamanya besok.

d. Penyesuaian konsepsi kebahagian

Rahman mencoba menyesuaikan konsepsi kebahagiaannya dengan

konsepsi kebahagiaan Abdu, menggunakan peralatan rohaniah Rahman.

Abdu akan merasa senang bila saya datang untuk ditraktir makan bubur

besok, dan tentu Rahman akan merasa senang bila ditraktir makan bubur

oleh Abdu. Rahman menyimpulkan bahwa konspsi kebahagiaan Abdu

sama dengan konsepsi kebahagiaannya.

9

Page 13: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

e. Penentuan Sikap

Kekesimpulan dari penyesuaian konspesi kebahagiaan Raahman

dan Abdu. Maka Abdu menyimpulkan bahwa konsepsi kebahagiaannya

sama dengan Abdu jadi sikap Rhaman setuju terhadap isi pernyataan dari

Abdu.

f. Penentuan feedback

Peralatan rohaniah Rahman menentukan bahwa Rahman ingin

menyampaikan feedbacknya kepada si Abdu, isi pernyataan yang ingin

disampaikan yaitu. “Baiklah saya akan datang besok di tempat bubur

gondrong”

g. Berusaha mewujudkan motif komunikasi

Setelah Rahman memutuskan untuk menyampaikan feedbacknya,

maka peralatan rohaniah Rahman berusaha menyusun rencana untuk

mewujudkan motif komunikasi dan peralatan rohaniah Rahman juga

berusaha menyusun isi pernyataan yang akan disampaikankepada Abdu.

h. Melakukan tindak komunikasi

Setelah Rahman menyusun Rencana untuk mewujudkan motif

komunikasinya, sesuai dari rencana itu maka Rahman ingin

menyampaikan feedbacknya, dengan melakukan tindak komunikasi

Setelah meendengan isi pernyataan (feedback) dari Rahman, si Abdu berfikir dan

mencoba memahami isi pernyataan Rahman, setelah memahami ternyata Rahman

keliru menerima isi pernyataan yang disampaikan Abdu sehingga Abdu pun

10

Page 14: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

berkata “Loh, siapa yang mau mengajak kamu makan bubur?”, sehingga Rahman

pun merasa bingung.

Dalam kasus ini terjadi miscommunication yang disebabkan oleh peralatan

jasmaniah (fisik) komunikan rendah, sehingga isi pernyataan yang disampaikan

tidak dapat diterima dengan sempurna.

3.3 Kasus Misunderstanding ( disebabkan karena rendahnya Budi komunikan )

Komunikator : Paijo

Komunikan : Richard (Bule)

Isi pernyataan : “Sudah malam, waktunya beristirahat bukan

bertamu!”

Motif komunikasi : Agar Richard lekas segera pulang

Konsepsi kebahagiaan: Paijo senang jika Richard tidak bertamu hingga

larut malam

Richard laki-laki berkewarganegaraan Amerika serikat menjalin hubungan

dengan Ayu yang berkewarganegaraan Indonesia asli daerah Jawa, pada suatu

waktu di hari sabtu malam, Richard berkunjung kerumah Ayu dengan membawa

Kue bolu yang telah dipesannya, dan bunga mawar yang akan diberikan kepada

Ayu. Mereka berdua terlarut dengan canda, tawa dan perbincangan yang sangat

asyik, hingga waktu menunjukan pukul 22:23, Ayah Ayu pun menegur Richard

karena waktu sudah terlarut malam, bagi orang Jawa tidak baik bertamu hingga

larut malam. Ayah ayu pun berkata “Sudah malam, waktunya beristirahat bukan

bertamu!” dengan nada yang agak sedikit tinggi, sehingga Richard mencoba

memahaminya.

11

Page 15: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

a. Penerimaan Isi Pernyataan Komunikator

Richard menerima Isi pernyataannya dengan menggunakan

peralatn jasmaniahnya yaitu alat pendengarannya (Telinga), dan

Richard menerima isi pernyataan dari Paijo sebagaimana adanya,

karena Fisik Richard sempurna, yaitu “Sudah malam, waktunya

beristirahat bukan bertamu!”

b. Pemahaman Isi Pernyataan komunikator

Setelah menerima isi pernyataan Paijo, Richard mencoba

memahami apa yang dimaksud dari Isi pernyataan Paijo terhadap

dirinya, Richard memahami bahwa sudah larut malam sudah waktunya

beristirahat bukan bertamu, sehingga secara tidak langsung Richar

disuruh pulang.

c. Menemukan Motif Komunikasi Komunikator

Dengan peralatan Rohaniahnya Richard mencoba menemukan

motif komunikasi Paijo, apa maksud dari perkataan Paijo kepada

dirinya, mungkin Paijo menyuruh saya lekas pulang, karena waktu

sudah terlarut malam.

d. Penyesuaian Konsepsi kebahagiaan

Dengan peralatan rohaniahnya Richard mencoba menyesuaikan

konsepsi kebahagiannya dengan Paijo, ternyata Paijo akan merasa

senang apabila Richard tidak bertamu hingga larut malam, sedangkan

Richard merasa tidak senang karena masih ingin bercengkrama dengan

kekasihnya yaitu Ayu. Richard menyimpulkan bahwa Konsepsi

kebahagiannya dengan Paijo tidak sama.

e. Penentuan Sikap

Setelah menyesuaikan Konsepsi kebahagiaannya Richard mencoba

menentukan sikapnya terhadap Paijo, sikap Richard yaitu Tidak setuju

dengan Paijo.

f. Penentuan feedback

Richard ingin menyampaikan feedback nya terhadap isi pernyataan

Paijo.

12

Page 16: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

g. Berusaha mewujudkan Motif Komunikasi

Dengan peralatan Rohaniahnya Richard mencoba menyusun Motif

komunikasinya dan peralatan Rohaniahnya bekerja secara bersama-

sama secara teruss menerus (simultan) sehingga peralatan ohaniahnya

pun berusaha menyusun Isi pernyataan yang akan disampaikan kepada

Paijo.

h. Melakukan Tindak Komunikasi

Setelah berusaha mewujudkan Motif komunikasi Richard

melakukan Tindak Komunikasi dengan peralatan Jasmaniahnya Richar

mencoba mengkonkretkan isi pernyataan yang masih bersifat abstrak.

Karena ada satpam yang berkeliling komplek perumahan, satpam

pun menegur dan mengintrogasi Richard, Richard semakin bingung

dengan apa yang telah terjadi, karena dia sudah terbiasa bermain

hingga larut malam di negaranya.

Dari kasus di atas menunjukkan bahwa etika bertamu dinegara

Richard tersebut berbeda dengan etika bertamu di Indonesia. Peristiwa

diatas tidak terjadi miscommunication karena Richard menerima isi

pernyataan Paijo sebagaimana adanya, dan Richard bisa memahami

apa yang dimaksud dari isi pernyataan Paijo, tetapi hal tersebut telah

terjadi Misunderstanding diantara Richard dan Paijo, karena perbedaan

Etika diantara Richard dan Paijo.

13

Page 17: Proses Komunikasi, Misunderstanding and Miscommunication

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Isi pernyataan yang disampaikan komunikator harus diterima oleh

akal dan budi komunikan dan dapat dipahami dengan baik agar

terwujudnya motif komunikasi komunikator. Jika salah satu perangkat

jasmaniah atau rohaniah komunikan tidak berfungsi dengan baik, maka

tidak akan terwujudnya motif komunikasi yang dapat melahirkan konsepsi

kebahagiaan seseorang. Karena konsepsi kebahagiaan seseorang

merupakan motif komunikasi- nya dalam menyusun dan menyampaikan

isi pernyataan manusia kepada manusia lain.

14