Upload
nguyenkhuong
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG
BERAKHIR 30 Juni 2009 dan 2008
UNAUDITED
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
30 JUNI 2009 DAN 2008
UNAUDITED
Catatan 2009 2008Rp Juta Rp Juta
AKTIVAK a s 3a 749,881 594,343
Penempatan pada Bank Indonesia 3a, 3h, 3 11,088,333 4,058,558
Giro pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusansebesar Rp 9,251 juta pada semester I/tahun 2009 dan 3a, 3e, 3g, 3m 637,835 245,956sebesar Rp 2,877 juta pada semester I/tahun 2008 4, 40
Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan
sebesar Rp 54,995 juta pada semester I/tahun 2009 dan 3e, 3h, 3m, 5, 40 5,000,395 3,457,389sebesar Rp 69,652 juta pada semester I/tahun 2008
Surat - surat berharga - setelah dikurangi penyisihan penghapusansebesar Rp 42,002 juta pada semester I/tahun 2009 dan 3e, 3i, 3m, 6, 40 2,990,615 3,267,853sebesar Rp 42,055 juta pada semester I/tahun 2008
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 3y 1,208,979 4,520,146
Obligasi pemerintah 7 8,432,688 2,978,082
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) - setelah dikurangi penyisihan penghapusan 3m, 3x, 10 8,000 502,192sebesar nihil pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 172 jutapada semester I/tahun 2008
Tagihan derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusansebesar Rp 1,114 juta pada semester I/tahun 2009 dan 3e, 3j, 3m, 8, 40 53,048 2,739sebesar Rp 182 juta pada semester I/tahun 2008
Kredit yang diberikan - setelah dikurangi penyisihan penghapusansebesar Rp 1,093,182 juta pada semester I/tahun 2009 dan 3e, 3k, 3l, 3m,3p sebesar Rp 890,350 juta pada semester I/tahun 2008 9,40Pihak lain 35,906,096 34,705,468Afiliasi 17,381 14,847Jumlah 35,923,477 34,720,315
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusansebesar Rp 6,494 juta pada semester I/tahun 2009 dan 3m, 3n, 13 633,856 429,590sebesar Rp 4,342 juta pada semester I/tahun 2008
Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi penyisihan sebesar Rp 10,779 juta pada semester I/tahun 2009 dan 3e, 3m, 3q, 13, 185,116 81,629sebesar Rp 10,157 juta pada semester I/tahun 2008 40
Goodwill 3c 21,820 31,319
Pendapatan yang masih akan diterima 3z, 11 1,411,164 1,461,642
Biaya dibayar dimuka 69,593 51,183
Uang muka pajak 21 1,434
Aktiva pajak tangguhan 3dd, 36 141,394 152,463
Aktiva tetap kepemilikan langsung - setelah dikurangi akumulasi penyusutansebesar Rp 1,081,416 juta pada semester I/tahun 2009 dan 3r, 14 1,699,078 1,574,942sebesar Rp 836,757 juta pada semester I/tahun 2008
Aktiva Sewa Guna Usaha - setelah dikurangi akumulasi penyusutan aktivasewa guna usaha sebesar Rp 450 juta pada semester I/tahun 2009 dan 3o, 14 810 1,044sebesar Rp 216 juta pada semester I/tahun 2008
Jumlah 1,699,888 1,575,986
Properti Terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesarRp 14,300 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 20,255 juta pada 14 11,949 20,255semester I/tahun 2008
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusansebesar Rp 159,323 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 80,282 juta 3t, 16 316,436 378,321pada semester I/tahun 2008
Aktiva lain-lain 16 654,402 1,470,479
JUMLAH AKTIVA 71,238,890 60,001,874
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
30 JUNI 2009 DAN 2008
UNAUDITED (Lanjutan)
Catatan 2009 2008Rp Juta Rp Juta
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBANGiro 3e, 17, 40, 3u 10,552,565 8,256,429
Kewajiban segera lainnya 642,473 457,606
Tabungan 3e, 17, 40, 3u 9,318,437 7,509,295
Deposito berjangkaPihak lain 30,335,946 19,544,724Afiliasi 3d, 17, 40, 3u 410,244 442,136Jumlah 30,746,190 19,986,860
Sertifikat deposito - bersih - -
Simpanan dari bank lain 18, 3v 2,743,911 3,652,720
Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan 3y, 19 1,011,777 3,577,956syarat repo
Kewajiban derivatif 3j, 20 23,091 15,404
Kewajiban akseptasi 3n, 21 585,350 433,932
Surat berharga yang diterbitkan 3w, 22 1,497,576 2,025,142
Pinjaman yang diterima 23 1,722,072 2,571,199
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 3m, 24 82,938 82,957
Kewajiban sewa guna usaha - -
Beban yang masih harus dibayar 3z 212,477 162,523
Taksiran Pajak Penghasilan 3dd 101,825 56,364
Kewajiban Pajak Tangguhan 3dd, 36 - -
Kewajiban lain-lain 25 477,106 1,152,917
Obligasi subordinasi 26 1,490,604 1,485,683
Modal pinjaman - -
Jumlah Kewajiban 61,208,392 51,426,987
Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan 27 843,567 964,130
EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham pada semester I/tahun 2009dan 2008
Modal dasar - 59,000,000,000 saham pada semester I/tahun 2009 dan 2008Modal ditempatkan dan disetor penuh - 22,332,407,794 saham pada 28 2,233,241 2,026,362semester I/tahun 2009 dan 20,263,623,136 saham pada semester I/tahun 2008
Agio saham 3w, 28 2,917,759 2,297,123
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2d - 13,489
Selisih penilaian kembali aktiva tetap 3r, 14 - 675,140
Laba yang belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual 3i, 6, 7 (147,427) (346,158)
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 3q (3,747) (3,747)
Saldo Laba 4,187,105 2,948,548
Jumlah Ekuitas 9,186,931 7,610,757
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 71,238,890 60,001,874
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIUNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
UNAUDITED
Catatan 2009 2008Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPendapatan Bunga
Hasil bunga 3z ,30 3,603,390 2,689,611Provisi dan komisi kredit 3bb 124,922 143,221Jumlah pendapatan bunga 3,728,312 2,832,832
Beban BungaBeban bunga 3z, 31 2,205,085 1,474,047Beban lainnya selain beban bunga - - Jumlah beban bunga 2,205,085 1,474,047
Pendapatan Bunga - bersih 1,523,227 1,358,785
Pendapatan operasional lainnyaProvisi dan komisi selain kredit 3bb, 32 94,606 108,055Pendapatan valuta asing 3d 69,710 2,379Pendapatan kenaikan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga 86,049 - Pendapatan lainnya 3aa, 33 185,876 165,145Jumlah pendapatan operasional lainnya 436,241 275,579
Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva 586,550 (23,424)Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi (3,847) 3,634
Beban operasional lainnyaBeban administrasi dan umum 34 403,377 333,803Beban personalia 35 211,409 192,154Beban penurunan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah danBeban penurunan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga 3i - 152,419Beban transaksi valas - - Beban promosi 36,947 69,666Beban lainnya 3aa 196,558 161,992Jumlah beban operasional lainnya 848,291 910,034
PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH 528,474 744,120
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL
Pendapatan non operasional 31,793 54,805Beban non operasional 23,879 30,895
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH 7,914 23,910
PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA - -
LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 536,388 768,030
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK 3dd, 36Pajak kini (164,423) (177,918)Penghasilan (Beban) pajak tangguhan 26,852 (48,138)Beban pajak (137,571) (226,056)
LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS 398,817 541,974
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 3b, 27 (58,984) (64,195)
LABA BERSIH 339,833 477,779
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) 3ee, 37Dasar 16.53 23.61Dilusian 16.13 21.99
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN SALDO LABA KONSOLIDASIUNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008UNAUDITED
Catatan 2009 2008Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 3,847,272 2,470,769
Laba bersih 339,833 477,779
Dividen tunai / saham - -
Saldo akhir Semester I 4,187,105 2,948,548
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008UNAUDITED
2009 2008Rp Juta Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 4,530,918 2,385,064Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar (2,304,970) (1,484,226)Pendapatan operasional lainnya 293,448 284,802Beban operasional lainnya (694,512) (727,358)
( )Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih 69,245 78,522Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan 86,797 197,426Pendapatan (Beban) non operasional-bersih 35,940 23,961Pembayaran beban pajak (85,022) (383,765)
Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi 1,931,844 374,426
Kenaikan/penurunan Aktiva OperasiPenempatan pada bank lain (5,873,864) (5,690)Efek-efek (2,756,257) (1,093,182)Kredit yang diberikan (896,333) (4,801,871)Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 119 606 (110 509)Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 119,606 (110,509)Aktiva lain-lain 339,080 (274,174)
Kenaikan/penurunan Kewajiban OperasiGiro 1,799,136 1,846,129Kewajiban segera lainnya 341,967 143,622Tabungan 1,249,989 (49,979)Deposito berjangka 1,523,739 2,483,449Simpanan dari bank lain 1,409,333 1,299,328Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 1,011,777 231,731 Kewajiban lain-lain 109,343 (66,890)
Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi 309,360 (23,610)Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi 309,360 (23,610)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPenurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham (1,850) 227Pembelian aktiva tetap (124,849) (86,483)Hasil penjualan aktiva tetap 21 243Akuisisi Anak Perusahaan - -
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi (126,678) (86,013)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
S d l d i h i i (7 356)Setoran modal dari pemegang saham minoritas (7,356) - Surat berharga yang diterbitkan (127,257) 378,863Biaya Emisi efek hutang 757 (16,365) Pinjaman yang diterima (1,469,531) 94,576Penambahan Modal disetor 199,711 (98,957) Penambahan Agio Saham 599,133 15,729 Pembayaran dividen (61) 17,903
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan (804,604) 391,749
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (621,922) 282,126
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
5
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008UNAUDITED (Lanjutan)UNAUDITED (Lanjutan)
2009 2008Rp Juta Rp Juta
PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUNKas 928,109 491,255Penempatan pada Bank Indonesia 1,921,074 2,071,492Giro pada Bank Lain 1,378,633 324,548
Jumlah 4,227,816 2,887,295
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA SEMESTER IKas 749,881 594,343Giro pada Bank Indonesia 2,208,927 2,302,442Giro pada Bank Lain 647,086 272,636
Jumlah 3,605,894 3,169,421
PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KASKas (178,228) 103,088Giro pada Bank Indonesia 287,853 230,950Giro pada Bank Lain (731,547) (51,912)
Jumlah (621,922) 282,126
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tid k t i hk d i l k k l hyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
6
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
7
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal 17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 81 tanggal 25 Juli 2008 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-78480.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 27 Oktober 2008.
Bank berkedudukan di Jakarta dengan 45 kantor cabang di Indonesia, 1 (satu) kantor perwakilan di Singapura, 1 (satu) cabang di Cayman Islands. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah karyawan Bank rata-rata 5.194 karyawan untuk semester I/tahun 2009 dan 4.582 karyawan untuk semester I/tahun 2008.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan ijin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.KEP-205/DDK/II/8/1971 tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2-Kep.Dir. tanggal 21 April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa. Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus Bank pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebagai berikut :
Dewan KomisarisPresiden Komisaris : Drs. Johnny Wakil Presiden Komisaris / : Drs. H. Bambang Winarno
Komisaris IndependenKomisaris : Suwirjo Josowidjojo
Komisaris Independen : Drs. Riyanto
Dewan DireksiPresiden Direktur : Drs. H. Rostian Sjamsudin
Wakil Presiden Direktur : Chandra GunawanWakil Presiden Direktur : Roosniati Salihin
Direktur : Ng Kean YikDirektur : Edy Heryanto
Direktur : Hendrawan Danusaputra Direktur : Gunawan Santoso
Direktur : Lionto GunawanDirektur Kepatuhan : Iswanto TjitradiDirektur : H. Ahmad Hidayat
Komite Audit
Ketua : Drs. Riyanto
Anggota : Syamsuar Halim
Adriana Mulianto Seluruh anggota Direksi Perseroan diatas diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal 30 Juni 2009.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
9
1995 Penawaran Umum Terbatas III 60.180.462 1.000 1.900 1997 Penawaran Umum Terbatas IV 300.902.312 500 1.200 1998 Penawaran Umum Terbatas V 702.105.395 500 500 1999 Penawaran Umum Terbatas VI 1.225.406.221 250 1.100 2006 Penawaran Umum Terbatas VII 4.016.358.393 100 350
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita Acara No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui pembagian saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346 saham. Jumlah saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena adanya pembulatan. Nilai nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 28 Juni 2004. Pada tanggal 30 Juni 2009, sejumlah 22.082.407.794 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa.
Penawaran Umum Obligasi
Pada tanggal 7 Juni 2007, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-2708/BL/2007 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin II Tahun 2007 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.650 miliar. Pada tanggal 20 Juni 2007, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pad a Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya). Penawaran Umum Obligasi Subordinasi
Pada tanggal 27 Maret 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1767/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp. 1,5 triliun. Pada tanggal 10 April 2008, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 5 Juni 2003, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1279/PM/2003 untuk melakukan penawaran umum obligasi Subordinasi Bank Panin I Tahun 2003 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1,3 triliun. Pada tanggal 23 Juni 2003, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya). Pada tanggal 17 Juni 2008, Bank telah menarik kembali seluruh obligasi Subordinasi Bank Panin I Tahun 2003 (catatan 26).
2. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI
a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Pada tahun berjalan, Bank dan anak perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang efektif untuk
laporan keuangan dimulai atau setelah 1 Januari 2008: PSAK 16 (Revisi 2007), Aktiva Tetap PSAK 16 revisi memperbolehkan penggunaan model revaluasi (revaluation model) atau model biaya (cost model) dalam mengukur aktiva tetap setelah pengakuan awal dan mengharuskan antara lain pendekatan komponen (component approach) dalam menyusutkan aset serta mereview nilai residu dan umur manfaat setiap aktiva tetap. Pada penerapan awal, manajemen memilih menggunakan model biaya. Namun manajemen menentukan bahwa tidak praktis mengestimasi dampak pendekatan komponen dan perubahan nilai residu aktiva baik secara retroaktif maupun prospektif dari tanggal manapun yang lebih awal. Karenanya penerapan standar ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aktiva tetap sebelumnya. Untuk aktiva tertentu yang telah direvaluasi pada tahun sebelumnya sesuai dengan peraturan Pemerintah, nilai revaluasi tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) untuk tujuan penerapan PSAK 16 revisi dan saldo selisih nilai revaluasi sejumlah Rp. 675.143 juta, yang sebelumnya disajikan terpisah pada akun ekuitas, direklas ke saldo laba pada saat penerapan awal standar ini.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
10
. PSAK 30 (Revisi 2007), Sewa Penerapan PSAK 30 revisi berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi sewa, Perubahan mendasar dari standar ini, dimana klasifikasi dari sewa pembiayaan (finance lease) dan sewa operasi (operating lease) tergantung dari pengalihan secara substantial seluruh risiko dan manfaat, tidak berdampak terhadap laporan keuangan periode sebelumnya. Manajemen menetapkan tidak terdapat sewa operasi pada awal penerapan yang diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan menurut standar revisi.
b. Standar ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, menggantikan ketentuan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. Tujuan standar revisi ini adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aktiva keuangan dan kewajiban keuangan. Standar ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dan perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar ini diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar ini menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Standar ini juga menetapkan pedoman untuk penghentian pengakuan; jika aset dan kewajiban keuangan dinilai pada nilal wajar, bagaimana menentukan nilai wajar dan mengevaluasi penurunan nilai; serta akuntansi lindung nilai. Standar ini menggantikan ketentuan pengakuan dan pengukuran yang diatur dalam standar akuntansi tertentu yang telah diterbitkan sebelumnya. Entitas harus menerapkan standar ini secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan standar lebih dini diperkenankan. Dalam ketentuan transisi, entitas dapat melakukan penyesuaian perlakuan akuntansi instrumen keuangan yang ada pada akhir periode laporan keuangan sebelum tanggal efektif dengan ketentuan yang ada dalam standar ini dan dampak penyesuaian tersebut diakui dalam laba rugi dan ekuitas periode berjalan. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi Bank.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan telah sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan”. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi adalah dasar akrual. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
11
tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan oleh Bank (dan anak perusahaan). Pengendalian dianggap ada apabila Bank mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aktiva bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 3c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Bank. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
c. Penggabungan Usaha
Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal
akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat tahun.
Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari
aset bersih.
d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Bank, kecuali untuk cabang di luar negeri yaitu Cayman Islands diselenggarakan dalam satuan Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba rugi tahun berjalan. Kegiatan cabang Cayman Islands merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Bank. Dengan demikian pembukuan cabang tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Bank.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
12
e. Transaksi Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah : 1) Perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau
dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2) Perusahaan asosiasi;
3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak
suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);
4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
f. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
g. Giro Pada Bank Lain
Giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi penyisihan penghapusan.
h. Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi penyisihan penghapusan.
i. Surat-surat Berharga
Surat-surat berharga diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan sebagai berikut:
(i) Investasi surat berharga diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
(ii) Investasi surat berharga yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan
atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya dicatat sebagai
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
13
komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi.
(iii) Surat berharga hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang
disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum direalisasi. Untuk surat-surat berharga yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk merealisasi aktiva tersebut. Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar surat berharga ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang memiliki substansi yang sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aktiva bersih surat berharga tersebut. Dalam hal nilai pasar tidak tersedia, maka penilaian surat-surat berharga ditentukan antara lain dengan menggunakan metode Discounted Cash flow. Investasi dalam unit penyertaan di reksadana dinilai berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (Net Asset Value) pada tanggal neraca. Pemindahan surat berharga ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dari tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama sisa umur surat berharga tersebut. Pemindahan surat berharga ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dari diperdagangkan dicatat sebesar nilai wajarnya, yang dianggap sebagai biaya perolehan dari surat berharga tersebut. Pemindahan surat berharga ke kelompok tersedia untuk dijual dari dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer diakui dalam komponen ekuitas secara terpisah. Untuk surat berharga yang dipindahkan dari diperdagangkan, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer telah tercatat sebagai penghasilan dan oleh karena itu tidak boleh dihapus. Surat-surat berharga disajikan di neraca konsolidasi setelah dikurangi penyisihan penghapusan. Untuk surat berharga individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo atau kelompok tersedia untuk dijual, bila terjadi penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan surat berharga individual harus diturunkan sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan investasi surat berharga ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan surat berharga hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus.
j. Tagihan dan kewajiban derivatif
Perlakuan akuntansi untuk tagihan dan kewajiban derivatif mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 55 (Revisi 1999) tentang Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai.
Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif untuk tujuan trading. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dengan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Instrumen derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama dan diperlakukan sebagai instrumen derivatif, jika seluruh kriteria berikut terpenuhi : (1) Karakteristik ekonomis dan risiko instrumen derivatif melekat tidak secara jelas dan erat
berhubungan dengan karakteristik ekonomis dan risiko kontrak utama.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
14
(2) Instrumen derivatif yang mencakup instrumen derivatif melekat dan kontrak utama tidak dinilai
kembali sesuai dengan nilai wajarnya berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima umum
(3) Instrumen terpisah dengan kondisi yang sama dengan instrumen derivatif melekat dapat merupakan instrumen derivatif seperti yang diatur berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima umum.
(4) Apabila suatu entitas tidak dapat secara pasti mengidentifikasi dan mengukur instrumen derivatif
melekat yang harus dipisahkan dari kontrak utama, maka keseluruhan perjanjian diukur dengan nilai wajar.
k. Kredit
Kredit diakui pada saat pencairannya sebesar pokok kredit. Kredit dinyatakan sebesar jumlah bruto tagihan Bank yang belum dilunasi oleh debitur setelah dikurangi penyisihan penghapusan. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lain yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Perlakuan akuntansi untuk kredit yang dibeli dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002. Kredit yang dibeli dari BPPN dinyatakan sebesar pokok kredit atau baki debet. Dalam hal terjadi selisih antara pokok kredit atau baki debet dengan nilai pembelian kredit maka dibukukan sebagai berikut : (i) Apabila Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur maka selisih dibukukan sebagai
Pendapatan Ditangguhkan; (ii) Apabila Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur maka selisih dibukukan sebagai
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP); (iii) Pendapatan Ditangguhkan dan PPAP disajikan sebagai pos pengurang dari kredit yang
bersangkutan. Pengakuan pendapatan atas kredit yang dibeli dari BPPN berdasarkan penerimaan kas (cash basis) dilakukan untuk kredit dengan kualitas lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Dalam hal Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, pembayaran dari debitur diakui sebagai pengurang pokok kredit dan/atau pendapatan bunga sesuai dengan perjanjian kredit baru. Apabila Bank tidak membuat perjanjian kredit baru maka seluruh pembayaran diakui sebagai pengurang pokok kredit dan kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.
l. Restrukturisasi Kredit Bermasalah
Restrukturisasi kredit bermasalah dengan modifikasi persyaratan kredit dicatat prospektif, dan tidak mengubah nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika saldo kredit tercatat melebihi jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit, maka selisih tersebut diakui sebagai kerugian hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan proporsinya.
m. Penyisihan Penghapusan Aktiva serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
Penentuan kualitas aktiva produktif dan penyisihan penghapusan aktiva produktif mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan No.9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
15
Aktiva Produktif
Aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit, tagihan akseptasi, penanaman neto sewa guna usaha, piutang pembiayaan konsumen, penyertaan termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif. Sejak tahun 2006 estimasi komitmen dan kontinjensi termasuk fasilitas kredit yang belum digunakan.
Penyisihan penghapusan aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aktiva produktif, komitmen dan kontinjensi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aktiva produktif dan estimasi komitmen dan kontinjensi diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Aktiva Non-Produktif
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku mulai tahun 2006, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aktiva non produktif (meliputi agunan yang diambil alih, property terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account) Penyisihan penghapusan aktiva non produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian masing-masing aktiva non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aktiva non produktif diklasifikasikan dalam 4 (empat) kategori yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Penyisihan Penghapusan Aktiva
Bank wajib membentuk penyisihan penghapusan aktiva terhadap aktiva produktif dan aktiva non produktif berupa: - Cadangan umum untuk aktiva produktif minimum sebesar 1% dari aktiva produktif yang memiliki kualitas lancar.
- Cadangan khusus untuk aktiva produktif dan non produktif kecuali untuk kualitas dalam perhatian khusus hanya berlaku untuk aktiva produktif. Dengan besarnya prosentase penyisihan penghapusan sebagai berikut:
Klasifikasi Persentase Penyisihan Penghapusan Aktiva
Dalam Perhatian Khusus Minimum 5%
Kurang Lancar Minimum 15%
Diragukan Minimum 50%
Macet 100%
Persentase penyisihan penghapusan di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aktiva produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan tunai.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan penempatan pada Bank Indonesia (BI Intervensi) tidak dibentuk penyisihan penghapusan. Aktiva dihapusbukukan dari penyisihan penghapusan aktiva produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aktiva yang bersangkutan selama tahun berjalan.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
16
Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk diakui sebagai beban dan kewajiban dalam akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”.
Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Anak Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu atas penanaman neto sewa guna usaha,
piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang tersebut pada akhir periode.
n. Tagihan dan kewajiban akseptasi
Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan penghapusan.
o. Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aktiva. Sewa lainnya yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aktiva berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan anak perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aktiva sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sebagai Lessee
Aktiva pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aktiva sewaan bank dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan. Pembiayaan sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontingen dibebankan pada periode terjadinya. Pembiayaan sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat asset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
p. Pembiayaan Konsumen
Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran dari pembiayaan konsumen dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
17
Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), disajikan sebesar porsi jumlah angsuran piutang yang dibiaya (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank, dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dan pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dan pendapatan bunga, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan yang belum diakui diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen dengan menggunakan tingkat pengembalian bunga efektif. Pelunasan sebelum masa berakhirnya kontrak pembiayaan konsumen dianggap sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan. Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.
q. Penyertaan dalam Bentuk Saham
Investasi pada perusahaan asosiasi
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investe. Penghasilan dan aktiva dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Bank atas aktiva bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Bank atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Bank mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut. Penyertaan lainnya
Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20%, yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Perubahan nilai investasi yang disebabkan karena terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
r. Aktiva Tetap
Aktiva tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administrative dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aktiva tertentu telah dinilai kembali pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Pada penerapan awal PSAK 16 (Revisi 2007), nilai aktiva tertentu yang direvaluasi pada periode sebelumnya sesuai
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
18
dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun ekuitas direklasifikasi ke saldo laba. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double declining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut: Persentase Bangunan 5 % Golongan I 50 % Golongan II 25 % Aktiva tetap Golongan I dan II milik anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line
method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 2 – 5 tahun (catatan 49). Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aktiva sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan asset yang dinilai sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya, Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aktiva tetap dicatat sebagai biaya perolehan aktiva jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan asset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aktiva dapat diukur secara andal. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
s. Aktiva Tetap yang belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional
Aktiva Tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penghapusan.
t. Agunan Yang Diambil Alih
Tanah dan aktiva lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan Yang Diambil Alih dalam kelompok “Aktiva lain-lain”. Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aktiva produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aktiva agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
19
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
u. Simpanan
Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank dan anak perusahaan yang bergerak di bidang perbankan.
v. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain disajikan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank lain.
w. Biaya Emisi
Emisi Obligasi
Biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus. Selisih antara harga pembelian obligasi dengan jumlah tercatat obligasi diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun berjalan. Emisi Obligasi Subordinasi
Biaya emisi obligasi subordinasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi subordinasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama 5 (lima) tahun dengan metode garis lurus. Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan x. Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai tagihan sebesar harga penjualan yang disepakati dikurangi pendapatan bunga diterima di muka. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali surat berharga diakui sebagai pendapatan bunga diterima di muka dan diamortisasi selama jangka waktu sejak surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali.
y. Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban sebesar harga pembelian yang disepakati dikurangi beban bunga yang dibayar di muka. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali surat berharga diakui sebagai beban bunga yang dibayar di muka dan diamortisasi selama jangka waktu sejak surat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali.
z. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (“non performing”) serta piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet. Pendapatan bunga atas aktiva nonperforming yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi. Pendapatan bunga dari
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
20
kredit dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan nonperforming. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit nonperforming, kecuali untuk kredit yang diklasifikasikan kurang lancar dan piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit dan piutang. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga pada tahun berjalan.
Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.
aa. Pengakuan Pendapatan dan Beban Underwriting
Merupakan pendapatan premi dan beban klaim anak perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi: Pendapatan Premi
Premi dari asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh anak perusahaan.
Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya. Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregratif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentasi tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto. Penurunan (kenaikan) premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu. Anak perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan dengan kontrak reasuransi tersebut. Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Pendapatan premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto. Beban Klaim
Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dapat proses penyelesaian (outstanding claims) termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claims incurred but not yet reported) dan beban penyelesaian klaim. Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrograsi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
21
tanggal neraca, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi tahun terjadinya perubahan. Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto. Beban klaim disajikan sebagai beban operasional lainnya.
bb. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Provisi Dan Komisi
Provisi dan komisi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis selama jangka waktunya. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui pada saat kredit dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
cc. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aktiva program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program.
dd. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
22
ee. Laba Per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan setelah memperhitungkan pengaruh retroaktif perubahan nilai nominal saham. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
ff. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
3. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
Rp Juta % Rp Juta %
Rupiah 10.970.947 5,015 3.818.838 7,021Dollar Amerika Serikat 117.386 1,03 239.720 3,01
11.088.333 4.058.558
2009 2008
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 6/15/PBI/2004 tanggal 28 Juni 2004 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 dan No.7/49/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 dan Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap Bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah ditetapkan sebesar 7,5% yang terdiri dari GWM utama sebesar 5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku 24 Oktober 2008 dan GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 1% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
24
5. PENEMPATAN PADA BANK LAIN
Penempatan pada bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Tingkat bunga
Jangka waktu rata-rata Jumlah
Rp Juta
Rupiah
Pihak ketiga
Bank
Call money 1 - 63 hr 7,99% 526.000
Anak Perusahaan
Deposito berjangka 205.952
Jumlah 731.952
Valuta Asing
Pihak ketiga
Bank
Call money
Dollar Amerika Serikat 1 - 63 hr 0,51% 2.553.919
Dollar Australia 7 - 62 hr 2,97% 668.412
Dollar Singapura 1 - 90 hr 0,68% 564.109
Euro 7 - 90 hr 0,76% 316.510
Yen Jepang 30 - 63 hr 0,16% 160.424
Dollar Selandia Baru 7 - 31 hr 2,30% 17.975
Poundsterling Inggris 7 hr 0,33% 16.981
Frank Swiss 7 hr 0,05% 9.436
Dollar Canada 30 hr 0,10% 8.850
Dollar Hongkong 32 hr 0,05% 6.584
Anak Perusahaan
Deposito berjangka
Dollar Amerika Serikat 238
Jumlah 4.323.438
Jumlah 5.055.390
Penyisihan Penghapusan (54.995)
5.000.395
2009
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
26
6. SURAT – SURAT BERHARGA
Berdasarkan tujuan investasi dan mata uang, surat-surat berharga adalah sebagai berikut:
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Dimiliki hingga jatuh tempo
Bank - Rupiah 30.000 -
Tersedia untuk dijual
Anak Perusahaan - Rupiah 10.000 -
Diperdagangkan
Anak Perusahaan
Rupiah - 121.335
Dollar Amerika Serikat - 10.258
Jumlah diperdagangkan - 131.593
Jumlah pihak istimewa 40.000 131.593
Pihak ketiga
Dimiliki hingga jatuh tempo
Bank
Rupiah 1.865.678 1.566.205
Dollar Amerika Serikat 653.339 304.655
Anak perusahaan - Rupiah - -
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 2.519.017 1.870.860
Tersedia untuk dijual
Bank
Rupiah - 972.879
Dollar Amerika Serikat 422.667 192.741
Anak perusahaan - Rupiah 30.000 37.942
Jumlah tersedia untuk dijual 452.667 1.203.562
-
Diperdagangkan
Bank
Rupiah - -
Dollar Amerika Serikat - -
Anak perusahaan - Rupiah 20.933 103.893
Jumlah diperdagangkan 20.933 103.893
Jumlah pihak ketiga 2.992.617 3.178.315
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan (42.002) (42.055)
Jumlah Surat Berharga - Bersih 2.990.615 3.267.853
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
27
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi, surat berharga adalah sebagai berikut:
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Dimiliki hingga jatuh tempo
Bank
Obligasi lainnya - bersih 30.000 -
Tersedia untuk dijual
Anak Perusahaan
Obligasi lainnya - bersih 10.000 -
Diperdagangkan
Anak Perusahaan
Penyertaan unit reksadana - 131.593
Jumlah Surat Berharga pihak hubungan istimewa 40.000 131.593
Pihak ketiga
Dimiliki hingga jatuh tempo
Bank
Obligasi lainnya - bersih 2.215.440 1.325.786
Promes - bersih - -
SBPU - bersih 255.187 -
Medium Term Note - bersih - -
Wesel tagih - bersih 48.390 545.074
Anak perusahaan
Saham -
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 2.519.017 1.870.860
Tersedia untuk dijual
Bank
Obligasi lainnya - bersih 422.667 1.153.518
Medium Term Note - bersih - -
Penyertaan unit reksadana - 12.102
Anak Perusahaan
Obligasi lainnya 30.000 37.942
Penyertaan unit reksadana - -
Jumlah tersedia untuk dijual 452.667 1.203.562
Diperdagangkan
Bank
Obligasi lainnya - bersih - -
Anak perusahaan
Obligasi lainnya - 81.828
Penyertaan unit reksadana 20.933 -
Saham - 22.065
Jumlah diperdagangkan 20.933 103.893
Jumlah Surat-surat Berharga - Rupiah 3.032.617 3.309.908
Penyisihan penghapusan (42.002) (42.055)
Jumlah Surat-surat Berharga Bersih- Rupiah 2.990.615 3.267.853
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
28
2009 2008
Tingkat bunga rata-rata per Juni
RupiahObligasi 10,78% 10,81%Obligasi subordinasi 12,25% 12,25%Surat Utang Negara 12,89% 12,35%
Valuta AsingObligasi 7,68% 7,25%
Obligasi subordinasi - 7,61%
Jangka waktu surat-surat berharga sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2009 2008
RupiahObligasi 1 bulan - 12 tahun 4 bulan - 30 tahun
Dollar Amerika SerikatObligasi 6 bulan - 29 tahun 1 - 30 tahun
Kolektibilitas surat-surat berharga pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Klasifikasi 2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Surat-surat BerhargaLancar 3.022.049 3.299.340
Macet 10.568 10.568
Jumlah Surat-surat Berharga 3.032.617 3.309.908
Mutasi penyisihan penghapusan surat-surat berharga selama Semester I/tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
2009 2008Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 34.798 44.707
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 7.204 (2.652)
Saldo akhir semester I 42.002 42.055
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan surat-surat berharga tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat-surat berharga tersebut.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
29
7. OBLIGASI PEMERINTAH
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Diperdagangkan
RupiahNilai perolehan - bersih 17.960 16.101
Dollar Amerika Serikat
Nilai perolehan - bersih - -
Jumlah Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan 17.960 16.101
Tersedia untuk dijualRupiah
Nilai perolehan - bersih 1.173.262 748.683
Dollar Amerika SerikatNilai perolehan - bersih 97.609 548.642
Jumlah Obligasi Pemerintah tersedia untuk dijual 1.270.871 1.297.325
Dimiliki Hingga Jatuh TempoRupiah
Nilai nominal - bersih 5.798.198 1.317.912
Dollar Amerika SerikatNilai nominal - bersih 1.345.659 346.744
Jumlah Obligasi Pemerintah dimiliki hingga jatuh tempo 7.143.857 1.664.656
Jumlah Obligasi Pemerintah 8.432.688 2.978.082
8. TAGIHAN DERIVATIF
Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap untuk tujuan trading. Bank bertindak sebagai perantara transaksi swap. Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang. Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi kewajiban dalam mata uang asing dengan kurs yang ditentukan terlebih dahulu. Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 berkisar antara 1 sampai 97 hari dan 3 sampai 97 hari.
Rincian transaksi derivatif pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
Nilai pasar Tagihan
dari kontrak derivatif
Transaksi Beli Jual Tagihan
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak ketigaForward 79.487 80.754 1.267 Swap 952.672 1.005.567 52.895 Penyisihan penghapusan (1.114)Jumlah - bersih 53.048
Jumlah 1.032.159 1.086.321 53.048
2009
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
31
9. KREDIT YANG DIBERIKAN
a. Jenis Pinjaman
L DPK KL D M Total
Rupiah
Kredit konsumsi 9.352.622 750.541 48.956 46.459 78.860 10.277.438
Pinjaman rekening koran 7.914.123 308.466 81.202 78.708 92.820 8.475.319
Kredit investasi 5.282.325 485.546 124.170 258.508 132.702 6.283.251
Kredit modal kerja 4.235.982 466.613 28.656 294.647 104.386 5.130.284
Anjak piutang - bersih 249.319 5.852 - 11.500 - 266.671
Pembiayaan bersama 163.776 - - - - 163.776
Pinjaman karyawan 71.151 6 - - 3 71.160
Kredit kepada bank 36.848 - - - - 36.848
Kredit lainnya 1.105.640 88.055 18.019 337.517 13.510 1.562.741
28.411.786 2.105.079 301.003 1.027.339 422.281 32.267.488
Kredit yang dibeli dari BPPN - - - - - -
Jumlah - Rupiah 28.411.786 2.105.079 301.003 1.027.339 422.281 32.267.488
Valuta Asing
Kredit investasi 3.358.739 98.252 - - - 3.456.991
Kredit modal kerja 314.500 257.995 - 11.168 15.790 599.453
Kredit kepada bank 299.315 - - - - 299.315
Pembiayaan bersama 265.152 - - - - 265.152
Kredit konsumsi 853 437 - - - 1.290
Kredit lainnya 55.371 58.778 - 12.821 - 126.970
Jumlah - Valuta asing 4.293.930 415.462 - 23.989 15.790 4.749.171
Jumlah 32.705.716 2.520.541 301.003 1.051.328 438.071 37.016.659
Penyisihan Penghapusan (318.928) (30.388) (45.426) (527.861) (170.579) (1.093.182)
Jumlah Kredit - Bersih 32.386.788 2.490.153 255.577 523.467 267.492 35.923.477
2009
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
32
L DPK KL D M Total
Rupiah
Kredit konsumsi 9.855.561 526.670 32.743 32.424 116.539 10.563.937
Pinjaman rekening koran 8.028.308 175.426 50.582 24.984 149.958 8.429.258
Kredit investasi 5.447.820 446.656 5.393 23.048 343.693 6.266.610
Kredit modal kerja 3.190.895 96.837 1.190 20.828 125.656 3.435.406
Pembiayaan bersama 696.973 - - - - 696.973
Anjak piutang - bersih 139.880 - - - - 139.880
Pinjaman karyawan 54.571 15 - - 3 54.589
Kredit kepada bank 11.343 - - - - 11.343
Kredit lainnya 909.641 30.225 3.858 3.361 7.617 954.702
28.334.992 1.275.829 93.766 104.645 743.466 30.552.698
Kredit yang dibeli dari BPPN - - - - 16.154 16.154
Jumlah - Rupiah 28.334.992 1.275.829 93.766 104.645 759.620 30.568.852
Valuta Asing
Kredit investasi 3.030.823 89.434 - - - 3.120.257
Kredit modal kerja 569.671 - - 20.159 41.388 631.218
Kredit kepada bank 610.141 - - - - 610.141
Pembiayaan bersama 331.079 - - - 246.007 577.086
Kredit konsumsi 1.202 196 - - - 1.398
Kredit lainnya 101.713 - - - - 101.713
Jumlah - Valuta asing 4.644.629 89.630 - 20.159 287.395 5.041.813
Jumlah 32.979.621 1.365.459 93.766 124.804 1.047.015 35.610.665
Penyisihan Penghapusan (321.523) (25.179) (7.040) (20.686) (515.922) (890.350)
Jumlah Kredit - Bersih 32.658.098 1.340.280 86.726 104.118 531.093 34.720.315
2008
b. Sektor Ekonomi
L DPK KL D M Total
Rupiah
Perdagangan 7.524.534 368.202 52.969 59.300 86.076 8.091.081
Jasa 5.772.840 244.418 20.233 30.190 55.006 6.122.687
Industri 3.060.824 372.660 4.191 761.923 172.871 4.372.469
Konstruksi 1.230.413 86.163 5.506 17.917 23.639 1.363.638
Lain-lain 10.823.175 1.033.636 218.104 158.009 84.689 12.317.613
Jumlah - Rupiah 28.411.786 2.105.079 301.003 1.027.339 422.281 32.267.488
Valuta asing
Jasa 1.762.772 808 - - - 1.763.580
Industri 518.347 316.069 - 23.989 15.790 874.195
Konstruksi 64.018 - - - - 64.018
Perdagangan 58.164 4.487 - - - 62.651
Lain-lain 1.890.629 94.098 - - - 1.984.727
Jumlah - Valuta asing 4.293.930 415.462 - 23.989 15.790 4.749.171
Jumlah 32.705.716 2.520.541 301.003 1.051.328 438.071 37.016.659
Penyisihan penghapusan (318.928) (30.388) (45.426) (527.861) (170.579) (1.093.182)
Jumlah Kredit - Bersih 32.386.788 2.490.153 255.577 523.467 267.492 35.923.477
2009
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
33
L DPK KL D M Total
Rupiah
Perdagangan 7.558.187 164.963 28.646 21.330 118.256 7.891.382
Jasa 4.580.528 131.403 17.066 19.460 69.481 4.817.938
Industri 3.279.023 79.785 9.268 23.926 253.435 3.645.437
Konstruksi 1.312.671 61.526 7.189 13.589 9.040 1.404.015
Lain-lain 11.604.583 838.152 31.597 26.340 309.408 12.810.080
Jumlah - Rupiah 28.334.992 1.275.829 93.766 104.645 759.620 30.568.852
Valuta asing
Jasa 2.056.537 - - - 246.007 2.302.544
Industri 781.764 - - 20.159 41.388 843.311
Perdagangan 154.765 196 - - - 154.961
Konstruksi - - - - - -
Lain-lain 1.651.563 89.434 - - - 1.740.997
Jumlah - Valuta asing 4.644.629 89.630 - 20.159 287.395 5.041.813
Jumlah 32.979.621 1.365.459 93.766 124.804 1.047.015 35.610.665
Penyisihan penghapusan (321.523) (25.179) (7.040) (20.686) (515.922) (890.350)
Jumlah Kredit - Bersih 32.658.098 1.340.280 86.726 104.118 531.093 34.720.315
2008
c. Jangka waktu
Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit sampai
dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut :
Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
≤ 1 tahun 12.241.762 11.637.882
> 1 - 2 tahun 3.847.243 3.434.500
> 2 - 5 tahun 8.849.580 9.097.305
> 5 tahun 12.078.074 11.440.978
37.016.659 35.610.665
Penyisihan Penghapusan (1.093.182) (890.350)
Jumlah Kredit - Bersih 35.923.477 34.720.315
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit:
1. Tingkat bunga rata-rata untuk kredit dalam mata uang Rupiah pada semester I/tahun 2009 dan 2008
adalah 14,93% dan 12,57%, sedangkan dalam valuta asing adalah 7,77% dan 7,54%. 2. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan
jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 17). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
34
3. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto,
sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain.
Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 bulan sampai 20 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing berjangka waktu antara 2 bulan sampai 10 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam Rupiah berjangka waktu 3 tahun sampai 11 tahun sedangkan dalam valuta asing berjangka waktu 3 tahun sampai 8 tahun.
4. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 3% sampai dengan 44,82% per semester I/tahun 2009 dan 1,82% sampai dengan 61,54% per semester I/tahun 2008.
5. Kredit kepada karyawan bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah, dan keperluan lainnya
yang dibebani bunga sebesar 6% per tahun dengan jangka waktu 1 sampai dengan 10 tahun. Pembayaran kredit dibayar kembali dengan pemotongan gaji setiap bulan.
6. Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 17.381 juta dan Rp 14.847 juta, setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 176 juta dan Rp 152 juta masing-masing pada semester I/tahun 2009 dan 2008.
7. Bank melakukan penyelamatan kembali atas kredit yang diberikan untuk beberapa debitur dengan saldo pada semester I/tahun 2009 dan 2008 sebesar Rp 245.531 juta dan Rp 3.694 juta.
8. Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 4,73% dan 4,47% masing-masing
pada semester I/tahun 2009 dan semester I/tahun 2008.
9. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis dan kualitas pinjaman adalah sebagai berikut:
L DPK KL D M Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Kredit investasi 25 106 - - 3.428 3.559
Kredit modal kerja - - - - - -
Kredit konsumsi 74 - - - 25 99
Pinjaman rekening koran - - - - - -
- - - - - -
99 106 - - 3.453 3.658
Jumlah Kredit - bersih 99 106 - - 3.453 3.658
2009
L DPK KL D M Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Kredit investasi 50 81 3 - 3.428 3.562
Kredit modal kerja - - - - - -
konsumsi 74 - - - 25 99
Pinjaman rekening koran - - - - - -
Total Rupiah 124 81 3 - 3.453 3.661
Valas
Pembiayaan bersama - - - - 45.109 45.109
Total Valas - - - - 45.109 45.109
124 81 3 - 48.562 48.770
2008
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
36
15. Pembelian kredit dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
a. Pada tahun 2002, Bank membeli kredit dari BPPN dengan perincian sebagai berikut:
Valuta
Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Baki debet 1.137.398 336.796 1.474.194
Nilai pembelian 1.137.398 336.796 1.474.194
2009
b. Ikhtisar perubahan saldo kredit di atas pada Semester I/tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Rupiah Jumlah
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 4.769 4.769
Penerimaan angsuran pokok (4.769) (4.769)
Saldo akhir per Juni 2009 - -
Penyisihan penghapusan - -
Bersih - -
2009
Rupiah Jumlah
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 45.544 45.544
Penerimaan angsuran pokok (29.390) (29.390)
Saldo akhir per Juni 2008 16.154 16.154
Penyisihan penghapusan - -
Bersih 16.154 16.154
2008
c. Ikhtisar perusahaan perantara yang digunakan dalam pembelian kredit :
Mekanisme Pengendalian/
Nama Perusahaan Transaksi Kepemilikan Keuangan Konsolidasi
Sharehaven Finance Ltd. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Florida Commerce Ltd. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak adaDwi Magna Corp. Ltd. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Maxima Perdana Finance Inc. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak adaPT Andalan Artha Advisindo Sekuritas Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Victoria Securities International Corp. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak adaJAIC/Japan Asia Investment Co. Ltd. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Nicholson Finance Ltd. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Newquay Offshore Ltd. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak adaUltra Lead Associated Ltd. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Hubungan
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
37
d. Jumlah pokok kredit/baki debet untuk kredit yang dibeli dari BPPN, jumlahnya sama dengan harga yang dibayar melalui perusahaan konsorsium/perusahaan perantara, sehingga tidak terdapat penyisihan penghapusan kredit atau pendapatan yang ditangguhkan yang timbul dari transaksi pembelian kredit.
e. Pendapatan bunga dan pendapatan lain yang diperoleh dari kredit yang dibeli dari BPPN sejak tanggal
pembelian sampai dengan 30 Juni 2009 dan 2008 sebesar Rp 461.897 juta. f. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, kredit yang dibeli dari BPPN telah memiliki perjanjian kredit baru. g. Tambahan penyediaan dana kepada debitur yang memiliki kredit yang dibeli dari BPPN adalah sebesar
Rp 223.187 juta dan USD 2 juta pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008.
10. TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE
REPO)
Akun ini merupakan efek obligasi yang dibeli dengan janji dijual kembali untuk jangka waktu 1 sampai 94 hari pada tanggal 30 Juni 2009 dan 1 sampai 33 hari pada tanggal 30 Juni 2008 dengan perincian sebagai berikut:
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Bank
Harga jual kembali - 17.267
Pendapatan bunga yang belum
direalisasi - (125)
Jumlah - 17.142
Anak Perusahaan
Harga jual kembali 8.000 480.608
Pendapatan bunga yang belum
direalisasi - 4.614
Jumlah 8.000 485.222
Jumlah 8.000 502.364
Penyisihan penghapusan - (172)
Jumlah - Bersih 8.000 502.192
Kolektibilitas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 dikelompokkan lancar. Mutasi penyisihan penghapusan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah sebagai berikut:
2009 2008Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 596 3.928
Penyisihan tahun berjalan (596) (3.756)
Saldo akhir semester I - 172
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
39
Mutasi penyisihan kerugian tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 39.200 8.934
Penyisihan tahun berjalan (32.706) (4.592)
Saldo akhir Semester I 6.494 4.342
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi tersebut di atas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
13. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM
Jenis Usaha 2009 2008
2009 2008 Rp Juta Rp Juta
Metode Ekuitas
Bank
PT Panin Sekuritas Tbk Sekuritas 29,00 - 106.680 -
PT Epanin Dotcom Modal Ventura - 20,00 - 2.000
PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi Lembaga Pembiayaan 20,00 20,00 - -
Kangyo Panin Finance)
Anak Perusahaan
PT Laksayudha Abadi Properti 46,00 46,00 79.539 79.615
Jumlah 186.219 81.615
Metode Biaya
Bank
PT ANZ Panin Bank Perbankan 15,00 15,00 7.500 7.500
PT First Asia Capital (d/h PT Panin Sekuritas 2,50 2,50 750 750
Capital)
PT Sarana Bersama Pembiayaan
Indonesia Lembaga Pembiayaan 9,33 9,33 625 625
PT Sarana Kalimantan Selatan
Ventura Modal Ventura 1,04 1,04 40 40
Anak Perusahaan
PT Asuransi Maipark Indonesia Asuransi 1,69 1,69 761 761
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Sekuritas - 0,50 - 300
PT Bursa Efek Indonesia Sekuritas - 0,80 - 195
Jumlah 9.676 10.171
Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham 195.895 91.786
Penyisihan Penghapusan (10.779) (10.157)
Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham - Bersih 185.116 81.629
Persentase
Kepemilikan (%)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
40
PT Panin Sekuritas Tbk (PS)
Pada bulan Juni dan Juli 2008, Bank telah menjual kepemilikannya atas saham PS sebesar 79.312.510 lembar saham sehingga kepemilikan Bank berubah dari 40,02% menjadi 29%,sehingga laporan keuangan PS tidak dikonsolidasikan karena Bank bukan lagi pemegang saham pengendali.
PT Verena Oto Finance Tbk (VOF)
Pada bulan Juni 2008, VOF melakukan Penawaran Umum Saham kepada masyarakat sebanyak 460.000.000 lembar saham dimana Bank membeli 294.138.000 lembar saham dan sekaligus menjadi pemegang saham terbesar VOF. Laporan keuangan VOF untuk periode yang berakhir 30 Juni 2009 telah dikonsolidasikan dengan Bank. PT Epanin Dotcom
Pada bulan Juni 2009, Bank tidak lagi memiliki penyertaan di PT Epanin Dotcom. Saldo penyertaan dalam bentuk saham per 30 Juni 2009 dan 2008 berdasarkan kolektibilitas menurut Ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Lancar 195.270 91.161
Macet 625 625
Jumlah 195.895 91.786
Penyisihan penghapusan (10.779) (10.157)
Bersih 185.116 81.629
Klasifikasi
Mutasi penyisihan penghapusan penyertaan sampai dengan semester I/tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 10.064 8.122
Penyisihan tahun berjalan 715 2.035
Saldo akhir Semester I 10.779 10.157
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan penyertaan tersebut diatas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penyertaan dalam bentuk saham.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
41
14. AKTIVA TETAP DAN AKTIVA SEWA GUNA USAHA
Rincian mutasi dan saldo aktiva tetap adalah sebagai berikut :
1 Januari 30 Juni
2009 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2009
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Biaya Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 541.231 5.805 - (3.975) 543.061
Bangunan 1.124.297 11.529 - 32.312 1.168.138
Golongan I dan II 954.134 120.474 (5.333) 20 1.069.295
Aktiva Sewa Guna Usaha 1.260 - - - 1.260
Jumlah 2.620.922 137.808 (5.333) 28.357 2.781.754
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 353.997 31.668 - 13.738 399.403
Golongan I dan II 594.797 90.895 (3.679) - 682.013
Aktiva Sewa Guna Usaha 341 109 - - 450
Jumlah 949.135 122.672 (3.679) 13.738 1.081.866
Jumlah Bersih 1.671.787 1.699.888
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai
Tanah 23.568
Bangunan - net 2.681
Jumlah 26.249
Penyisihan penghapusan (14.300)
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Net 11.949
2009
1 Januari 30 Juni
2008 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2008
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Biaya Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 513.880 5.626 - - 519.506
Bangunan 1.065.404 14.826 - - 1.080.230
Golongan I dan II 702.554 112.405 2.996 - 811.963
Aktiva Sewa Guna Usaha 1.260 - - - 1.260
Jumlah 2.283.098 132.857 2.996 - 2.412.959
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 292.419 30.438 - - 322.857
Golongan I dan II 426.181 89.352 1.633 - 513.900
Aktiva Sewa Guna Usaha 77 139 - - 216
Jumlah 718.677 119.929 1.633 - 836.973
Jumlah Bersih 1.564.421 1.575.986
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai
Tanah 17.822
Bangunan - net 22.688
Jumlah 40.510
Penyisihan penghapusan (20.255)
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Net 20.255
2008
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
42
Beban penyusutan adalah Rp 122.288 juta dan Rp 107.703 juta masing-masing untuk 30 Juni tahun 2009 dan 2008. Pada tahun 2001, Bank melakukan penilaian kembali sebagian tanah dan bangunan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-29/PJ.42/1998 tanggal 17 September 1998. Aktiva tetap yang dinilai kembali adalah aktiva tanah dan bangunan pada tanggal 31 Agustus 2001. Berdasarkan laporan penilai dari PT Kharisma Tridaya tanggal 26 Oktober 2001, dasar yang digunakan dalam penilaian kembali aktiva mencakup metode perbandingan data pasar untuk penilaian tanah dan metode kalkulasi biaya untuk penilaian bangunan. Pada tanggal 16 Nopember 2001, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa dalam Surat Keputusan No. KEP-05/WPJ.06/KP.0404/2001. Selisih bersih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp 750.708 juta setelah dikurangi pajak sebesar Rp 83.412 juta dikredit kan pada “Selisih penilaian kembali aktiva tetap”. Selisih penilaian kembali tersebut sebesar Rp 9.719 pada tahun 2005 dan Rp 34.909 juta pada tahun 2004 oleh Bank Indonesia. Koreksi tersebut dibukukan sebagai pengurangan aktiva tetap dan selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam akun ekuitas. Pada tahun 1988, Bank menilai kembali aktiva tetap (kecuali tanah) yang diperoleh sampai dengan 12 September 1986 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 1986 tanggal 2 Oktober 1986 yang telah mendapat pengesahan dari Kepala Inspeksi Pajak Jakarta Pusat Lima dengan surat No. KEP-121/WPJ.03/KI.13/1988 tanggal 24 Maret 1988. Selisih penilaian kembali atas aktiva tetap ini sejumlah Rp 1.565 juta dikreditkan pada "Selisih penilaian kembali aktiva tetap". Pada awal penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) nilai revaluasi aktiva tetap dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan saldo hasil penilaian kembali yang sebelumnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas direklas ke saldo laba. Aktiva tetap Bank kecuali tanah telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, kecurian dan resiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 2.420.450 juta dan USD 6 juta pada Semester I/tahun 2009 serta Rp 1.781.171 juta, USD 5 juta serta Euro 8 ribu pada semester I/tahun 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan. Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2038. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Manajemen Bank dan anak perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat semua aktiva tetap masih lebih
rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aktiva tetap. Aktiva tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional direklasifikasi ke aktiva lain-lain agar
sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku (catatan 16).
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
43
15. SINKING FUND UNTUK PELUNASAN OBLIGASI DAN OBLIGASI SUBORDINASI
2008
Rp Juta
BankObligasi Subordinasi Bank Panin I
Tahun 2003 -
Anak PerusahaanObligasi Clipan Finance Indonesia I
Tahun 2003 5.250
Jumlah 5.250
Anak Perusahaan
Merupakan penempatan deposito berjangka pada PT. Bank Mega Tbk yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan penerbitan obligasi CFI, yang merupakan 1 (satu) kali dari jumlah bunga obligasi yang harus dibayar untuk setiap periode pembayaran bunga obligasi.
Deposito berjangka waktu 1 bulan. Tingkat bunga per semester I/tahun 2008 sebesar 7,50%.
16. AKTIVA LAIN-LAIN
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Bank
Agunan yang diambil alih 475.759 458.603
Aktiva tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional 374.013 342.094
Uang muka pendirian cabang/capem 101.619 90.679
Uang muka pembelian aktiva tetap 95.928 94.184
Biaya Gratifikasi yang ditangguhkan 57.293 -
Uang muka kepada pihak ketiga 37.021 37.001
Pajak dibayar di muka 10.824 10.824
Tagihan kepada pihak ketiga 6.538 662
Uang jaminan kepada pihak ketiga 5.220 4.421
Cadangan Aktiva Tetap yang belum digunakan (95.081) (39.638)
Lainnya 39.698 130.889
Anak Perusahaan
Beban Ditangguhkan 13.166 -
Piutang premi dan reasuransi - bersih 3.339 6.370
Rekening nasabah - 399.446
Piutang nasabah - 243.927
Piutang lembaga kliring dan penjamin - 130.294
Lainnya 4.824 19.326
Jumlah 1.130.161 1.929.082
Dikurangi :
Penyisihan penghapusan agunan yang diambil alih (159.323) (80.282)
Jumlah 970.838 1.848.800
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
44
Agunan yang Diambil Alih
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa surat berharga dalam bentuk saham, tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank dan Anak Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, dalam agunan yang diambil alih termasuk surat berharga dalam bentuk saham yang diperdagangkan di bursa dengan nilai tercatat masing-masing Rp 316.436 juta dan Rp 378.321 juta, setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai pasar masing-masing sebesar Rp 159.323 juta dan Rp 80.282 juta. Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih. Aktiva Tetap yang Belum Digunakan
Aktiva tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional merupakan tanah dan bangunan yang direncanakan untuk pembukaan cabang dan tempat kegiatan pendukung operasional Bank dan anak perusahaan. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai atas aktiva tetap yang belum digunakan. Piutang Nasabah
Piutang Nasabah merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan surat berharga dan jasa penasehat keuangan PT Panin Sekuritas Tbk. Transaksi nasabah yang belum dibayar pada hari ketiga setelah tanggal transaksi (T+3), akan dikenakan bunga sebesar 20%-25% per tahun. Rekening Nasabah
Merupakan tagihan PT Panin Sekuritas Tbk atas saldo kurang dari dana nasabah pihak ketiga sehubungan dengan transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh nasabah yang bersangkutan. Rekening Nasabah dijadikan jaminan atas obligasi yang diterbitkan PT Panin Sekuritas Tbk. Piutang/Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan
Merupakan tagihan dan kewajiban PT Panin Sekuritas Tbk kepada PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sehubungan dengan perhitungan penyelesaian (settlement) transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh PT Panin Sekuritas Tbk di bursa efek. Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan disajikan sebagai kewajiban lain-lain (catatan 25).
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
45
17. SIMPANAN
Simpanan terdiri dari :
2009 2008
Pihak Pihak
Hubungan Pihak Hubungan Pihak
Istimewa Ketiga Jumlah Istimewa Ketiga Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Bank
Giro 24.676 10.524.294 10.548.970 78.438 8.169.569 8.248.007
Tabungan 19.872 9.298.470 9.318.342 13.610 7.485.713 7.499.323
Deposito Berjangka 410.244 30.335.904 30.746.148 442.136 19.444.867 19.887.003
Sub Jumlah 454.792 50.158.668 50.613.460 534.184 35.100.149 35.634.333
Anak Perusahaan
Giro - 3.595 3.595 - 8.422 8.422
Tabungan - 95 95 - 9.972 9.972
Deposito Berjangka - 42 42 - 99.857 99.857
Sub Jumlah - 3.732 3.732 - 118.251 118.251
Jumlah 454.792 50.162.400 50.617.192 534.184 35.218.400 35.752.584
a. Giro
Merupakan simpanan dalam Rupiah maupun Valuta asing yang dapat diambil setiap saat, dengan rincian sebagai berikut:
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Bank
Rupiah 19.538 75.096
Dollar Amerika Serikat 5.138 3.342
Sub Jumlah 24.676 78.438
Pihak ketiga
Bank
Dollar Amerika Serikat 5.875.465 4.061.487
Rupiah 3.106.333 2.802.783
Dollar Singapura 614.692 525.422
Dollar Australia 428.399 295.587
Euro 244.230 268.480
Yen Jepang 165.737 148.088
Dollar Canada 24.474 6.833
Poundsterling Inggris 19.605 4.529
Dollar Selandia Baru 15.559 44.777
Lainnya 29.800 11.583
Sub Jumlah 10.524.294 8.169.569
Anak Perusahaan
Rupiah 3.595 8.422
Jumlah 10.552.565 8.256.429
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
46
2009 2008
Tingkat bunga rata-rata per semester I
Rupiah 4,49% 3,71%
Valuta asing 1,30% 1,78%
Pada Semester I/tahun 2009 dan 2008 giro yang diblokir masing-masing sebesar Rp 56.203 juta dan Rp 29.355 juta.
b. Tabungan
Merupakan tabungan dari masyarakat dalam Rupiah dengan rincian sebagai berikut :
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Bank
Tabungan Panin 6.610.077 7.303.555
Tabungan Bisnis Panin 2.385.595 -
Tabanas 180.593 161.310
Tabungan Junior Panin 120.957 26.942
Tabanas Online 11.629 7.516
Tabungan Rencana Panin 9.491 -
Sub Jumlah 9.318.342 7.499.323
Anak Perusahaan
Tabungan Harfa 95 9.876
Tabungan Pegawai - 96
Sub Jumlah 95 9.972
Jumlah 9.318.437 7.509.295
Tingkat bunga rata-rata per Juni 4,62% 3,73%
Pada Semester I/tahun 2009 dan 2008 tabungan yang diblokir masing-masing sebesar Rp 66.886 juta dan Rp 29.287 juta.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
47
c. Deposito berjangka
Merupakan simpanan berjangka dari nasabah dalam Rupiah dan valuta asing. Rinciannya adalah sebagai berikut :
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Bank
Rupiah 265.406 406.510
Dollar Amerika Serikat 144.838 35.626
Sub Jumlah 410.244 442.136
Pihak ketiga
Bank
Rupiah 27.617.857 17.321.958
Dollar Amerika Serikat 2.337.360 1.864.446
Dollar Australia 227.987 95.826
Euro 76.110 57.180
Dollar Singapura 67.263 104.261
Dollar Selandia Baru 6.015 -
Lainnya 3.312 1.196
Sub Jumlah 30.335.904 19.444.867
Anak Perusahaan
Rupiah 42 99.857
Jumlah 30.746.190 19.986.860
2009 2008
Tingkat bunga rata-rata semester IRupiah 10,48% 7,68%
Valuta asing 2,99% 3,29% Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:
2009 2008
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
1 - 3 bulan 22.572.277 2.464.542 25.036.819 14.098.829 2.062.089 16.160.918
3 - 6 bulan 3.950.043 220.248 4.170.291 2.116.149 46.299 2.162.448
6 - 12 bulan 1.339.520 178.095 1.517.615 1.591.776 50.147 1.641.923
Lebih dari 12 bulan 21.465 - 21.465 21.571 - 21.571
Jumlah 27.883.305 2.862.885 30.746.190 17.828.325 2.158.535 19.986.860
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 1.463.394 juta dan Rp 913.577 juta.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
48
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Simpanan dari bank lain merupakan simpanan dari pihak ketiga, terdiri dari :
2009 2008
Valuta Jumlah Valuta Jumlah
Rupiah asing Rupiah asing
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Bank
Giro 18.081 - 18.081 12.390 - 12.390
Pihak ketiga
Bank
Giro 49.258 773 50.031 31.894 192 32.086
Deposito berjangka 661.753 - 661.753 602.231 92.200 694.431
Call money 1.815.000 199.046 2.014.046 2.424.000 488.660 2.912.660
Sub jumlah 2.544.092 199.819 2.743.911 3.070.515 581.052 3.651.567
Anak Perusahaan
Deposito berjangka - - - 1.153 - 1.153
Jumlah 2.544.092 199.819 2.743.911 3.071.668 581.052 3.652.720
a. Giro Tingkat bunga rata-rata untuk giro Rupiah dan Valuta asing masing-masing sebesar 3,23% dan 1,13% untuk semester I/tahun 2009 serta 2,32% dan 0,81% untuk semester I/tahun 2008.
b. Deposito Berjangka Jangka waktu Deposito Rupiah dan Valuta Asing adalah 7 hari sampai dengan 12 bulan, dengan tingkat suku bunga Rupiah sebesar 8,32% dan 8,02% pada semester I/tahun 2009 dan 2008 serta untuk Valuta asing sebesar nihil dan 3,5% pada semester I/tahun 2009 dan 2008.
c. Call Money
Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, jangka waktu call money Rupiah masing-masing 1 sampai dengan 35 hari dan 1 sampai 32 hari dengan tingkat bunga rata-rata sebesar 6,99% dan 8,65% dan untuk jangka waktu call money valuta asing adalah 1 hari dan 1 sampai dengan 30 hari dengan tingkat bunga rata-rata sebesar 0,12% dan 2,43% untuk semester I/tahun 2009 dan 2008.
19. SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI
Beban bungaJangka Tanggal Nilai yang belum Nilai Waktu jatuh tempo Nominal diamortisasi Bersih
Bank
Pihak ketigaFR 0047 7 Hari 06-Jul-09 506.955 496 506.459
FR 0044 14 Hari 14-Jul-09 304.058 788 303.270
FR 0030 14 Hari 14-Jul-09 202.573 525 202.048
Jumlah 1.013.586 1.809 1.011.777
Jenis
2009
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
49
20. KEWAJIBAN DERIVATIF
Kewajiban derivatif untuk semester I/tahun 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 23.091 juta dan Rp 15.404 juta.
Nilai pasar Kewajibandari kontrak derivatif
Transaksi Beli Jual KewajibanRp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak ketigaSwap 841.178 818.289 22.889
Forward 24.256 24.054 202
Jumlah 865.434 842.343 23.091
2009
Nilai pasar Kewajiban
dari kontrak derivatif
Transaksi Beli Jual KewajibanRp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak ketigaSwap 1.169.920 1.155.551 14.369
Forward 89.548 88.513 1.035
Jumlah 1.259.468 1.244.064 15.404
2008
21. KEWAJIBAN AKSEPTASI
Kewajiban Akseptasi merupakan kewajiban kepada bank lain.
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Rupiah 216.936 79.246
Valuta asing 368.414 354.686
Kewajiban Akseptasi - Bersih 585.350 433.932
Kewajiban Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Kurang dari atau sama
dengan 1 bulan 11.636 4.948 16.584 - 17.602 17.602
Lebih dari 1 s/d 3 bulan - 125.142 125.142 - 161.884 161.884
Lebih dari 3 s/d 6 bulan 205.300 201.523 406.823 79.246 162.388 241.634
Lebih dari 6 s/d 12 bulan - 36.801 36.801 - 12.812 12.812
Jumlah 216.936 368.414 585.350 79.246 354.686 433.932
2009 2008
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
50
22. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Bank
Obligasi Bank Panin II tahun 2007 1.650.000 1.650.000
Anak Perusahaan
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
Obligasi Clipan Finance
Indonesia I tahun 2003 - 150.000
PT Panin Sekuritas Tbk
Obligasi Panin Sekuritas I tahun 2003 - 100.000
Obligasi Panin Sekuritas II tahun 2005 - -
Obligasi Panin Sekuritas III tahun 2007 - 200.000
Jumlah 1.650.000 2.100.000
Obligasi yang dibeli kembali *) (148.926) (67.816)
Diskonto yang belum diamortisasi (3.498) (7.042)
Bersih 1.497.576 2.025.142
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dan Anak Perusahaan lainnya
dengan tujuan untuk dijual kembali. Bank
Obligasi yang diterbitkan oleh Bank adalah sebagai berikut:
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Nilai nominal
Seri A 50.000 50.000
Seri B 1.400.000 1.400.000
Seri C 200.000 200.000
Obligasi yang beredar 1.650.000 1.650.000
Obligasi yang dibeli kembali *) (148.926) (26.500)
Diskonto yang belum diamortisasi (3.498) (4.469)
Bersih 1.497.576 1.619.031
Tingkat bunga rata-rata per tahun 10,50% 10,50%
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dan Anak Perusahaan lainnya
dengan tujuan untuk dijual kembali.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
51
Obligasi Bank Panin II tahun 2007
Merupakan Obligasi Bank Panin II tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.650 milyar. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti hutang kepada Pemegang Obligasi. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah Pokok Obligasi dan terdiri dari 3 seri : 1. Obligasi Seri A : Jumlah pokok sebesar Rp. 50.000.000.000,- dengan tingkat bunga tetap sebesar
9,75% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun. 2. Obligasi Seri B : Jumlah pokok sebesar Rp. 1.400.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap
sebesar 10,75% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun. 3. Obligasi Seri C : Jumlah pokok sebesar Rp. 200.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap
sebesar 11% per tahun dengan jangka waktu 7 tahun.
− Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok Obligasi. − Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 bulan, sesuai dengan tanggal pembayaran pertama akan
dilakukan pada tanggal 19 September 2007 sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi Seri A akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010.
− Obligasi Seri B akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012. − Obligasi Seri C akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 19 September 2007 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010 untuk Seri A, tanggal 19 Juni 2012 untuk Seri B dan tanggal 19 Juni 2014 untuk Seri C. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT PEFINDO No. 155/PEF-Dir/IV/2007 tanggal 5 April 2007, Obligasi Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat idA dan berdasarkan pemeringkatan PT Fitch Rating Indonesia No. RC06/DIR/IV/2007 tanggal 9 April 2007, Obligasi Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat AA-. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 068/PEF-Dir/II/2008 tanggal 1 Februari 2008, Obligasi Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat idA+ untuk periode 31 Januari 2008 sampai dengan 1 Februari 2009.
Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI)
CFI telah menerbitkan obligasi sebagai berikut:
2008
Rp Juta
Nilai nominal
Obligasi Clipan Finance
Indonesia I Tahun 2003 150.000
Obligasi yang beredar 150.000
Obligasi yang dibeli kembali *) (9.305)
Diskonto yang belum diamortisasi (239)
Bersih 140.456
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dan Anak Perusahaan lainnya dengan tujuan untuk dijual kembali.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
52
Obligasi Clipan Finance Indonesia I tahun 2003
“Obligasi Clipan Finance I Tahun 2003 “ nilai nominal Rp 150.000 juta, jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal 19 Nopember 2008 dengan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Penerbitan obligasi tersebut telah memperoleh pernyataan efektif dari ketua Bapepam berdasarkan Surat No. S-2740/PM/2003 tanggal 10 Nopember 2003 dan dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 20 Nopember 2003. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 bulan mulai tanggal 19 Pebruari 2004, sampai dengan 19 Nopember 2008. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang lancar Clipan yang jumlahnya tidak kurang dari 100% dari pokok obligasi yang terhutang, apabila terjadi kekurangan maka Clipan wajib menambah jaminan dengan menggunakan cash collateral yang ditempatkan pada instrumen yang disepakati oleh Wali Amanat dan Clipan. Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Kasnic Credit Rating Indonesia dalam laporannya No. 163/Kasnic/RD/6/2006 tanggal 8 Juni 2006 telah memperoleh peringkat A (Single A). Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Moody’s Indonesia pada tanggal 12 Juni 2007, Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003 memperoleh peringkat A2.id (stable outlook). Berdasarkan perjanjian dengan Wali amanat, Clipan diwajibkan menyediakan dana pada rekening yang disetujui oleh Wali Amanat, minimal sebesar 1 kali dari jumlah bunga obligasi yang harus dibayar untuk setiap periode pembayaran bunga obligasi (Catatan 15).
Pada tahun 2008, seluruh hutang obligasi telah dilunasi oleh Clipan.
PT Panin Sekuritas Tbk (PS)
2008
Rp Juta
Nilai nominal
Obligasi Panin Sekuritas I tahun 2003 100.000
Obligasi Panin Sekuritas III tahun 2007 200.000
Obligasi yang dibeli kembali *) (32.011)
Diskonto yang belum diamortisasi (2.334)
Bersih 265.655
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dan Anak Perusahaan lainnya dengan tujuan untuk dijual kembali
a. Obligasi Panin Sekuritas I tahun 2003
“Obligasi Panin Sekuritas I Tahun 2003” nilai nominal sebesar Rp 100.000 juta, jangka waktu 5 tahun sampai dengan 18 September 2008 dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 14,25% per tahun. Penerbitan Obligasi tersebut telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam berdasarkan surat No. S-2222/PM/2003 tanggal 8 September 2003 dan dicatat pada Bursa Efek Surabaya tanggal 19 September 2003.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
53
Pembayaran bunga setiap 3 bulan, dimulai 18 Desember 2003 dan terakhir tanggal 18 September 2008 yang merupakan pelunasan pokok obligasi. PT Panin Sekuritas Tbk dapat melakukan pembelian kembali obligasi yang belum jatuh tempo setelah berumur 1 tahun sejak penerbitan.
Hak pemegang Obligasi adalah pari passu tanpa hak preferen dengan hak – hak kreditur PT Panin Sekuritas Tbk lainnya, baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari.
PT Panin Sekuritas Tbk tidak membentuk penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan rencana penggunaan emisi.
Berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Moody’s Indonesia pada tanggal 29 Maret 2007 obligasi Panin Sekuritas I tahun 2003 memperoleh peringkat A1.id ( Single A+).
b. Obligasi Panin Sekuritas III tahun 2007
Obligasi Panin Sekuritas III tahun 2007 nilai nominal sebesar Rp 200.000 juta, jangka waktu 5 tahun sampai dengan 15 Juni 2012 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,75% per tahun. Penerbitan Obligasi tersebut telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam berdasarkan surat No. S-2710/BL/2007 tanggal 7 Juni 2007. Obligasi tersebut seluruhnya dicatat pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 12 Juni 2007.
Pembayaran Bunga setiap 3 bulan, dimulai 19 September 2007 dan terakhir tanggal 15 Juni 2012
yang merupakan pelunasan pokok obligasi. Obligasi ini dijamin dengan portofolio efek dan/atau piutang marjin dan/atau kas dan setara kas
dengan nilai sekurang-kurangnya 100% dari nilai pokok Obligasi yang terhutang dengan ketentuan sekurang-kurangnya 50% dari jumlah pokok Obligasi yang terhutang selambat-lambatnya pada tanggal emisi dan menjadi sekurang-kurangnya 100% dari nilai pokok Obligasi yang terhutang selambat-lambatnya 3 bulan sejak tanggal emisi.
Berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan oleh PT. Moody’s Indonesia pada tanggal 29 Maret 2007,
Obligasi Panin Sekuritas III tahun 2007 memperoleh peringkat A+.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
54
23. PINJAMAN YANG DITERIMA
Merupakan pinjaman yang diterima Bank dalam mata uang Rupiah dan Valuta asing dari Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan bank lain dengan rincian sebagai berikut:
Jangka Waktu Tingkat bunga Jumlah
% Rp Juta
Bank
Rupiah
Bank Indonesia 5,00 100
Pinjaman dari Departemen Keuangan 13 - 15 tahun 1,50 70
Valuta Asing
Pinjaman dari bank lain 3 bulan 2,01 510.375
Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank 5 tahun 4,52 510.375
Sub jumlah 1.020.920
Clipan
PT Bank Central Asia Tbk - Rupiah 3 tahun 10,50 - 13,50 129.055
PT Bank Mandiri Tbk - Rupiah 1 - 3 tahun 10,50 - 15,00 99.737
PT Bank Victoria Tbk - Rupiah 3 tahun 11,00 - 15,00 20.278
PT Bank Sinarmas Tbk - Rupiah 3 tahun 10,5 19.436
Verena
PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah 1 tahun 14,50 - 15,50 372.466
PT Bank Resona Perdania Tbk - Rupiah 3 tahun 11,75 27.450
PT Bank Victoria Tbk - Rupiah 1 tahun 13,50 24.617
PT Bank Sinarmas Tbk - Rupiah 1 tahun 16,00 5.000
PT BCA Finance - Rupiah 3 tahun 11,76 3.113
Jumlah 1.722.072
2009
Jangka Waktu Tingkat bunga Jumlah
% Rp Juta
BankRupiah
Bank Indonesia 20 tahun 5,00 130
Pinjaman dari Departemen Keuangan 13 - 15 tahun 1,50 89
Valuta AsingPinjaman dari bank lain 3 - 6 bulan 3,67 1.383.000
Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank 5 tahun 5,30 184.400
Sub Jumlah 1.567.619
Clipan
PT Bank Central Asia Tbk - Rupiah 1 - 3 tahun 11,75 - 13,50 195.278
PT Bank Mandiri Tbk - Rupiah 1 - 3 tahun 12,75 - 17,75 180.691PT Bank Sinarmas Tbk- Rupiah 1 - 3 tahun 10,50 28.569
PT Bank Victoria Tbk - Rupiah 1 - 3 tahun 11,00 19.444
Pansek
PT Bank Mandiri Tbk - Rupiah 7 hari 10,25 23.000
PT Bank Permata Tbk - Rupiah 7 hari 11,00 60.000
Verena
PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah 1 tahun 12,00 401.077PT Bank Resona Perdania Tbk - Rupiah 1 tahun 11,75 44.112
PT Bank Sinarmas Tbk- Rupiah 1 tahun 11,00 40.000
PT Bank Akita - Rupiah 1 tahun 13,00 9.960PT Bank Victoria Tbk - Rupiah 1 tahun 13,25 1.449
Sub Jumlah 1.003.580
Jumlah 2.571.199
2008
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
55
Bank
a. Pinjaman dari Bank Indonesia merupakan kredit likuiditas dalam rangka kredit investasi kecil (KIK eks. Bank Dunia dan KIK massal), kredit pemilikan rumah sederhana (KPRS) dan kredit Koperasi Kepada Para Anggota (KKPA) dan penerimaan pinjaman dalam rangka Agricultural Financing Project (AFP).
b. Pinjaman dari Departemen Keuangan merupakan pinjaman untuk KPRS.
c. Rincian pinjaman dari bank lain dalam Dollar Amerika Serikat sebagai berikut:
Jenis pinjaman Jumlah fasilitas Jatuh tempo Tingkat Bunga Jumlah
Rp Juta
Barclays Bank, London - Caymand Island USD 50.000.000 17-Jul-09 2,01% 510.375
Jumlah / Total 510.375
2009
Jenis pinjaman Jumlah fasilitas Jatuh tempo Tingkat Bunga Jumlah
Rp Juta
Barclays Bank, London - Cayman Island USD 50.000.000 17-Jul-08 3,62% 461.000
Credit Suisse, Zurich - Cayman Island USD 10.000.000 23-Jul-08 3,86% 92.200
Wachovia Bank, Miami - Cayman Island USD 20.000.000 19-Agust-08 3,63% 184.400
Bank of New York,SP - Cayman Island USD 20.000.000 21-Agust-08 3,73% 184.400
Credit Suisse, Zurich - Cayman Island USD 10.000.000 22-Agust-08 3,72% 92.200
Wachovia Bank, Miami - Cayman Island USD 10.000.000 23-Sep-08 3,28% 92.200
JP Morgan Spr - Cayman Island USD 20.000.000 26-Sep-08 3,66% 184.400
Wachovia Bank, Miami - Cayman Island USD 10.000.000 19-Des-08 3,88% 92.200
Jumlah / Total 1.383.000
2008
d Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non-bank
Pada tanggal 14 Maret 2006 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEG-Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW Bankenggrouppe sebesar US$ 20 juta, jatuh tempo 15 Maret 2011 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 2,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No.8/51/Dlnt tanggal 2 Maret 2006.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
56
Clipan
a. PT Bank Central Asia Tbk
Pada tanggal 8 April 2004, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000 juta dari PT Bank Central Asia Tbk dalam bentuk fasilitas Installment Loan. Clipan memberikan jaminan berupa piutang yang berasal dari utang pokok pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Berdasarkan surat BCA No. 412/BMK/2004 tanggal 17 Mei 2004, suku bunga pinjaman sebesar 12,5% per tahun untuk jangka waktu 12 bulan, 13% per tahun untuk jangka waktu 24 bulan dan 13,5% per tahun untuk jangka waktu 36 bulan. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1259/GBK/2006 tanggal 20 Oktober 2006 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 2 dengan jumlah maksimum Rp 100.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga 13,5% flat serta biaya provisi sebesar 0,75% flat sekali bayar sesuai dengan plafon kredit. Jaminan atas fasilitas kredit ini adalah piutang pembayaran (bersih) milik Clipan senilai 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1585/GBK/2007 tanggal 23 Oktober 2007 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 3 dengan jumlah maksimum Rp 200.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga 10,5% flat serta biaya provisi sebesar 0,75% flat sekali bayar sesuai dengan plafon kredit. Jaminan atas fasilitas kredit ini adalah piutang pembayaran (bersih) milik Clipan senilai 105% dari jumlah Hutang pokok fasilitas kredit.
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pada tanggal 25 Januari 2006, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000 juta dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas KMK Revolving dengan aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau kendaraan bermotor merk Mitsubishi. Tingkat bunga tetap ditentukan berdasarkan jangka waktu pelunasan yaitu sebesar 17 % per tahun untuk jangka waktu 12 bulan, 17,25% per tahun untuk jangka waktu 24 bulan dan 17,75% per tahun untuk jangka waktu 36 bulan. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang kepada end user Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No.CBC.OTO/105/2006 jangka waktu fasilitas kredit diperpanjang menjadi 4,5 tahun terhitung sejak 27 Januari 2006 sampai dengan 26 Juli 2010. Tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun masing-masing sebesar 15%, 15,25% dan 15,50%. Sedangkan tingkat bunga pertahun untuk alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,50%, 15,75% dan 16%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 22 Nopember 2006. Berdasarkan Surat No. CBC.OTO/042/2007 tanggal 9 Oktober 2007; tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dan alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,5%, 10,75% dan 11%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 10 Oktober 2007. Berdasarkan surat No. CBC.OTO/773/VI/2008 tertanggal 12 Juni 2008, tingkat suku bunga per dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 12,75% , 13% dan 13,25%. Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 16 Juni 2008. Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1508/IX/2008 tertanggal 19 September 2008, tingkat suku bunga per dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 13,25% , 13,75% dan 14,50%. Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2008.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
57
c. PT Bank Sinarmas
Berdasarkan perjanjian kredit no. 27 tertanggal 21 Januari 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas term loan sebesar Rp 30.000 juta dengan batas waktu penarikan 6 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Tingkat suku bunga bersifat tetap sebesar 10,5% untuk tahun pertama sedangkan tahun kedua dan ketiga akan ditentukan kemudian. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang yang diberikan sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.
d. PT Bank Victoria International Tbk
Berdasarkan perjanjian kredit dengan memakai Jaminan No. 90 tanggal 29 April 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit modal kerja berupa line limit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (PTDA) revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun sebesar Rp 30.000 juta dengan tingkat suku bunga bersifat fixed sebesar 11% per tahun selama jangka waktu PTDA yang ditetapkan pada saat penarikan. Pemberian PTDA ini maksimal 95% dari piutang usaha yang dijaminkan.
Verena
a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 22 Maret 2005 dan 12 Juni 2007, Verena memperoleh tambahan fasilitas kredit masing-masing sebesar Rp 50.000 juta dan Rp 500.000 juta diluar kredit konsumen kemitraan pola channeling sebesar Rp 100.000 juta. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 12.80% sampai 18% dan antara 12,50% sampai 14% masing-masing untuk periode yang berakhir tanggal 30 April 2009 dan 2008. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Verena sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, VOF bertanggung jawab untuk, antar lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait dengan pembiayaan yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut (with recourse) dan membukukan piutang pembiayaan konsumen tersebut pada laporan keuangan VOF. VOF juga diharuskan untuk membentuk penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 1,25% dari jumlah piutang yang dibiayai melalui BNI.
Perjanjian kerjasama ini telah diubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, terakhir pada tanggal 27 November 2008. Fasilitas kredit yang diperoleh menjadi Rp 530.000 juta dan jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak penandatanganan perubahan amandemen perjanjian kredit.
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF.
b. PT Bank Sinarmas
Pada tanggal 16 Maret 2006, VOF mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman (demand loan) dengan PT Bank Sinarmas dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 20.000 juta. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11% dan berkisar antara 14% sampai 17,75% masing-masing pada tahun 2008 dan 2007 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Pada tanggal 10 April 2008, VOF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 20.000 juta sehingga jumlah maksimum fasilitas menjadi Rp 40 milyar dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 Maret 2009. Fasilitas ini mewajibkan VOF untuk memberikan pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu mengenai aktiva yang dijaminkan untuk hutang dalam perjanjian apabila VOF akan mengadakan perjanjian pinjaman dengan bank, badan kredit atau orang lain.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
58
c. PT Bank Resona Perdania
Pada tanggal 4 Februari 2008, Verena mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Resona Perdania dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 milyar. Tingkat suku bunga fasilitas sebesar tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) + 3,75% dan dijamin dengan tagihan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% saldo fasilitas pinjaman dari Resona. Perjanjian diaktakan dengan Akta Notaris Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., No.27 tanggal 17 April 2008 dan akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Maret 2011. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF.
d. PT Bank Victoria International Tbk
Pada tanggal 3 Oktober 2003, VOF mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank Victoria International Tbk (Victoria) dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 5 milyar. Perjanjian ini terdiri dari fasilitas cerukan dan demand loan, dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman masing-masing sejumlah Rp 1 milyar dan Rp 4 milyar. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 17% dan 14% masing-masing pada tahun 2008 dan 2007, dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF sebesar 125% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2004 akan tetapi telah diperpanjang untuk satu tahun berikut. VOF mengadakan beberapa kali perubahan perjanjian pinjaman dengan Victoria untuk meningkatkan jumlah maksimum fasilitas pinjaman dari fasilitas cerukan sampai menjadi Rp 7.500 juta.
e. PT BCA Finance Pada tanggal 26 September 2008, VOF mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT BCA Finance. Fasilitas kredit tersebut akan digunakan oleh Perusahaan untuk keperluan pembelian atau penyediaan kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian kredit tersebut adalah selama 36 bulan, dimulai dari tanggal 26 September 2008 sampai dengan 26 Agustus 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar 11.75% per tahun. Total fasilitas yang diberikan adalah Rp 6.146 juta dengan pembayaran uang muka Rp 1.229 juta. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan. Denda yang diberikan atas keterlambatan angsuran adalah sebesar 0,2% per hari dari angsuran yang tertunggak. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
60
25. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Bank
Setoran jaminan 76.452 70.772
Kewajiban manfaat pekerja 51.531 46.427
Pendapatan yang diterima dimuka 48.857 49.334
Kewajiban kepada pihak ketiga 31.019 16.806
Rekening antar kantor 17.878 6.839
Selisih nilai pemb TR Bond 7.320 -
Hadiah undian Magna 5.499 5.382
Transaksi credit card 745 2.933
Setoran angsuran pinjaman dalam
proses penyelesaian 10 284
Deviden yang belum dibayar 180 233
Lainnya 1.405 970
Anak Perusahaan
Premi yang belum merupakan
pendapatan 82.451 84.117
Deffered Premium 54.019 -
Estimasi klaim retensi sendiri 36.906 19.163
Kewajiban manfaat pekerja 17.342 12.042
Hutang nasabah - 566.786
Hutang lembaga kliring dan
penjamin - 105.769
Rekening nasabah - 24.197
Lainnya 45.492 140.863
Jumlah 477.106 1.152.917
Setoran Jaminan
Merupakan setoran jaminan transaksi L/C, bank garansi dan sewa safe deposit.
Pendapatan Diterima di muka
Merupakan pendapatan provisi kredit yang diterima dan belum diamortisasi dan pendapatan bunga diterima di muka.
Setoran Angsuran Pinjaman dalam Proses Penyelesaian
Setoran Angsuran Pinjaman dalam Proses Penyelesaian merupakan titipan dari nasabah atas penyelesaian kredit yang diberikan yang sampai pada tanggal neraca secara legal masih dalam penyelesaian.
Premi yang belum merupakan pendapatan
Merupakan premi yang belum merupakan pendapatan AMAG, yang dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari pemi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
61
Rekening Nasabah
Merupakan saldo lebih dari nasabah pihak ketiga sehubungan dengan transaksi penjualan efek oleh nasabah PT Panin Sekuritas Tbk. Hutang Nasabah
Merupakan hutang PT Panin Sekuritas Tbk kepada nasabah atas transaksi efek.
26. OBLIGASI SUBORDINASI - BERSIH
Merupakan obligasi subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dengan perincian sebagai berikut:
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Nilai nominal 1.500.000 1.500.000
Obligasi yang dibeli kembali *) - (2.580)
Diskonto yang belum diamortisasi (9.396) (11.737)
Bersih 1.490.604 1.485.683
Tingkat bunga rata-rata per tahun 11,6% 11,6%
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh anak perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali dan diperdagangkan.
a. Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008
Pada tanggal 9 April 2008 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 sebesar Rp 1,5 triliun. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Obligasi subordinasi berjangka waktu 10 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 April 2018 atau dalam jangka waktu lebih awal yaitu pada tanggal 9 April 2013 jika dilaksanakan opsi beli. Tingkat bunga obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 11,6% per tahun untuk tahun ke-1 sampai dengan ke-5, dan sebesar 20,6% per tahun untuk tahun ke-6 sampai ke-10. Bank mempunyai hak untuk melakukan pelunasan awal seluruh pokok obligasi subordinasi melalui wali amanat (opsi beli) pada ulang tahun ke-5 sejak tanggal emisi, setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia. Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap semesteran mulai 9 Juli 2008 dan terakhir pada tanggal 9 April 2018, atau tanggal yang lebih awal jika terjadi opsi beli pada ulang tahun tanggal emisi tahun ke-5. Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil Likuidasi untuk pembayaran jumlah terhutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada hutang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi tetapi menempati prioritas terhadap hak tagih para pemegang semua kelompok modal sendiri Bank termasuk para pemegang saham preferen Bank (jika ada). Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Februari 2008 No. 070/PEF-DIR/II/2008, peringkat obligasi subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 31 Januari 2008 sampai dengan 1 Februari 2009 sedangkan berdasarkan surat PT Fitch Rating Indonesia tanggal
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
62
10 Maret 2008 No. RC01/DIR/III/2008 peringkat obligasi subordinasi bank Panin II Tahun 2008 adalah A+ (Single A).
b. Obligasi Subordinasi Bank Panin I Tahun 2003
Pada tanggal 5 Juni 2003 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin I Tahun 2003 sebesar Rp 1,3 triliun. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Obligasi subordinasi berjangka waktu 10 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 18 Juni 2013 atau dalam jangka waktu lebih awal jika dilaksanakan opsi beli. Tingkat bunga obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun untuk tahun ke-1 sampai dengan ke-5, dan sebesar 23% per tahun untuk tahun ke-6 sampai ke-10. Bank mempunyai hak untuk melakukan pelunasan awal seluruh pokok obligasi subordinasi melalui wali amanat (opsi beli) pada ulang tahun ke-5 sejak tanggal emisi, setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia. Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap semesteran mulai 18 September 2003 dan terakhir pada tanggal 18 Juni 2013, atau tanggal yang lebih awal jika terjadi opsi beli pada ulang tahun tanggal emisi tahun ke-5. Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil Likuidasi untuk pembayaran jumlah terhutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada hutang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi tetapi menempati prioritas terhadap hak tagih para pemegang semua kelompok modal sendiri Bank termasuk para pemegang saham preferen Bank (jika ada). Dalam perjanjian perwaliamanatan Bank tidak diwajibkan membentuk sinking fund untuk pelunasan obligasi subordinasi, namun Bank Indonesia meminta Bank untuk membentuk sinking fund dalam rangka perencanaan sumber dana pengembalian obligasi subordinasi. Bank membentuk sinking fund dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia atau obligasi Pemerintah atau instrumen lainnya yang mudah dicairkan. Dana tersebut disajikan pada akun sinking fund untuk pelunasan obligasi subordinasi. Dalam perjanjian perwaliamanatan Bank tidak diwajibkan membentuk sinking fund untuk pelunasan obligasi subordinasi, namun Bank Indonesia meminta Bank untuk membentuk sinking fund dalam rangka perencanaan sumber dana pengembalian obligasi subordinasi. Bank membentuk sinking fund dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia atau obligasi Pemerintah atau instrumen lainnya yang mudah dicairkan. Dana tersebut disajikan pada akun sinking fund untuk pelunasan obligasi subordinasi. Pada tanggal 31 Maret 2008 obligasi pemerintah masing-masing sebesar Rp 1.300.000 juta telah disisihkan sebagai sinking fund (Catatan 7). Sinking fund tersebut disimpan oleh Bank. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 5 April 2007 No. 156/PEF-Dir/IV/2007, peringkat obligasi subordinasi Bank Panin I Tahun 2003 untuk periode 4 April 2007 sampai dengan 1 Mei 2008 adalah idA- (Single A-). Sampai dengan Juni 2008, Bank telah menarik kembali seluruh Obligasi Subordinasi Bank Panin I Tahun 2003. Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR), obligasi subordinasi diperhitungkan sebagai modal pelengkap. Pada tahun 2008 dan 2007, Bank sudah memenuhi semua pembatasan-pembatasan dalam perjanjian wali amanat dan telah membayar bunga sesuai dengan jadwal.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
65
29. DIVIDEN
2008
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 114 tanggal 30 Juni 2008 dari Benny Kristianto, SH notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen.
30. PENDAPATAN BUNGA YANG DIPEROLEH
Terdiri dari pendapatan bunga atas giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga dan kredit yang diberikan sebagai berikut :
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Jasa Giro 273 6.120
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
SBI 372.149 94.011
Call Money 20.770 37.026
Fasbi 4.957 -
Deposito Berjangka 3.677 2.933
FTK 453 -
FTO 25 -
Surat-surat berharga
Obligasi Pemerintah 368.712 301.790
Obligasi 132.440 126.454
Reksadana 8.865 330
Wesel 4.128 20.884
321 2.160
Kredit yang diberikanKredit Konsumsi 755.219 590.174
Pinjaman rekening koran 613.780 457.796
Kredit Investasi 419.221 307.935
Kredit modal kerja 311.508 262.082
Anjak piutang 24.992 8.895
Pembiayaan bersama 14.621 17.703
Pinjaman karyawan 1.670 1.246
Kredit kepada bank 681 439
Kredit Lainnya 109.278 59.123
Lainnya
Sewa guna usaha 72.889 71.938
Lainnya 38 58.912
Jumlah 3.240.667 2.427.951
Surat Berharga yang dibeli untuk dijual
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
66
Valuta Asing
Jasa giro 2.970 2.270
Penempatan pada bank lain
Call money 23.878 22.926
Deposito Bond Link 3.153 8.359
Deposito Berjangka - 235
Surat-surat berhargaObligasi Pemerintah 54.309 27.269
Obligasi 39.538 21.994
SBPU 5.155 -
Wesel 565 906
Kredit yang diberikan
Kredit Investasi 185.713 125.969
Kredit modal kerja 29.511 21.351
Pembiayaan bersama 10.184 10.173
Kredit kepada Bank 5.418 13.022
Pinjaman Rekening koran 1.164 1.098
Kredit konsumsi 45 41
Kredit Lainnya 1.120 1.380
LainnyaSewa guna usaha - 4.667
Jumlah 362.723 261.660
Jumlah Pendapatan Bunga 3.603.390 2.689.611
31. BEBAN BUNGA
Terdiri dari beban bunga atas simpanan pihak ketiga serta pinjaman yang diterima dari bank atau pihak lain dengan rincian sebagai berikut:
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
SimpananDeposito berjangka 1.472.451 662.394
Tabungan 194.342 143.364
Jasa giro 67.043 62.477
Simpanan dari bank lain
Call money 70.423 62.574
Deposito berjangka 36.525 27.642
Jasa giro 1.441 1.845
Surat berharga yang diterbitkan
Obligasi Subordinasi 85.565 120.073
Obligasi 82.059 114.646
Surat berharga dijual dengan janji dibeli kembali 5.229 88.804
SBI Repo 1.642 1.743
FTE 799 -
Pinjaman yang diterima Bank lain 48.710 50.753
Bank Indonesia 4 3
Lainnya 18.884 11.061
Jumlah 2.085.117 1.347.379
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
67
Valuta Asing
Simpanan
Deposito berjangka 48.086 30.766
Jasa giro 42.483 42.933
Simpanan dari bank lain
Jasa giro 5 5
Call Money 3 4.877
Deposito berjangka - 343
Pinjaman yang diterima
Bank Lain 21.895 28.986
Lembaga Keuangan 6.706 6.039
Lainnya 790 12.719
Jumlah 119.968 126.668
Jumlah Beban Bunga 2.205.085 1.474.047
32. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT – BERSIH
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Transaksi ekspor-impor 13.004 17.162
Kiriman uang 9.947 8.666
Asuransi 5.630 9.057
Perantara perdagangan efek 9 19.188
Lainnya - bersih 66.016 53.982
Jumlah 94.606 108.055
33. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN – LAINNYA
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Pendapatan Underwriting 102.301 101.362
Hasil Denda bunga kredit 12.264 9.857
Hasil transaksi valas lainnya 11.572 7.160
Pendapatan jasa administrasi 8.267 10.816
Buku cheque/giro yang diperhitungkan 2.969 3.228
Manajer Investasi - 11.987
Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek - 70
Lainnya 48.503 20.665
Jumlah 185.876 165.145
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
68
34. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Penyusutan dan amortisasi 133.193 108.832
Peralatan dan kebutuhan kantor 46.116 45.630
Telepon, telex dan benda pos 36.276 31.751
Pemeliharaan dan perbaikan 28.424 21.127
Honorarium, representasi dan sumbangan 14.126 12.416
Pajak 13.718 8.098
Sewa 13.118 15.304
Premi asuransi 11.925 10.055
Lainnya 106.481 80.590
Jumlah 403.377 333.803
35. BEBAN PERSONALIA
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Gaji, gratifikasi dan tunjangan 198.759 170.682
Pendidikan 7.426 15.814
Perawatan kesehatan 1.994 1.235
Lainnya 3.230 4.423
Jumlah 211.409 192.154
Rincian gaji atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah sebagai berikut :
Jumlah Pejabat Gaji Tunjangan Jumlah
Rp juta Rp juta Rp juta
Dewan Komisaris 4 803 124 927
Direksi 10 5.166 1.929 7.095
Komite Audit 2 55 - 55
Pejabat Eksekutif 13 2.926 168 3.094
Jumlah 29 8.950 2.221 11.171
2009
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
69
Jumlah Pejabat Gaji Tunjangan Jumlah
Rp juta Rp juta Rp juta
Dewan Komisaris 4 724 124 848
Direksi 9 3.247 1.131 4.378
Komite Audit 2 54 - 54
Pejabat Eksekutif 10 2.454 166 2.620
Jumlah 25 6.479 1.421 7.900
2008
36. PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (beban) pajak Bank dan anak perusahaan terdiri dari:
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Pajak kini
Bank (130.770) (135.997)
Anak perusahaan
Clipan (28.223) (25.175)
VOF (2.336) (4.589)
AMAG (2.173) (2.344)
HARFA (921) -
PS - (9.813)
Jumlah (164.423) (177.918)
Pajak Tangguhan
Bank 28.474 (50.504)
Anak Perusahaan
AMAG 221 281
VOF (500) 1.676
Clipan (596) 107
HARFA (747) -
PS - 302
Jumlah 26.852 (48.138)
Jumlah (137.571) (226.056)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
70
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Perusahaan dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut :
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
Laporan laba rugi konsolidasi 536.388 768.030
Laba sebelum pajak - anak perusahaan (94.259) (103.750)
Laba sebelum pajak - Bank 442.129 664.280
Perbedaan temporer
Penyisihan (pemulihan) penghapusan kredit - -
Penyisihan (pemulihan) penghapusan aktiva produktif selain kredit 95.198 -
Beban manfaat pekerja 4.684 3.855
Beban imbalan pasca kerja - -
Beban pensiun - -
Biaya emisi obligasi 560 560
Biaya emisi obligasi subordinasi 1.253 (8.787)
Laba/rugi yang belum direalisasi - (163.976)
Laba/rugi yang belum direalisasi atas transaksi valas - -
Penyusutan Aktiva Tetap - -
Cadangan Non Produktif - -
Jumlah 101.695 (168.348)
Beban (penghasilan ) yang tidak dapat
Dikurangkan menurut fiskal :
Representasi, sumbangan dan denda 6.626 9.701
Rugi karena perubahan ekuitas -
Penyisihan (pemulihan) penghapusan selain kredit -
Laba transaksi derivatif -
Kenikmatan kepada karyawan 2.674 1.234
Pajak final 744 1.305
Penerimaan kembali SKPKB - -
Pendapatan pajak tangguhan - -
Beban sewa guna usaha dan penyusutan
Kendaraan direksi - -
Deviden atas Saham - -
Hasil sewa (7.152) (6.345)
Imbalan jasa transaksi reksa dana -
Laba penjualan penyertaan (1.284) -
Bagian laba perusahaan asosiasi (75.990) (48.447)
Bagian laba dari reksadana (2.408) -
Jumlah (76.790) (42.552)
LABA KENA PAJAK BANK (RUGI FISKAL) 467.034 453.380
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
71
Perhitungan beban pajak kini adalah sebagai berikut:
2009 2008
Beban pajak kini : Rp Juta Rp Juta
Tarif 28 % x Rp. 467,034 juta 130.770 -
Tarif 10 % x Rp. 50 juta - 5
Tarif 15 % x Rp. 50 juta - 8
Tarif 30 % x Rp. 453,280 juta th 2008 - 135.984
130.770 135.997
Jumlah
Dikurangi:
Pajak penghasilan pasal 25 (53.805) (104.707)
Hutang Pajak Kini - Bank 76.965 31.290
Pajak Tangguhan
Rincian dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Saldo Awal 100.047 176.862
Aktiva pajak tangguhan :
Penyisihan penghapusan kredit - -
Penyisihan penghapusan aktiva produktif selain kredit 26.655 -
Penyisihan penurunan nilai penyertaan - -
Beban Manfaat karyawan 1.312 1.157
Beban imbalan pasca kerja - -
Cadangan Non Produktif - -
Penyusutan aktiva tetap - -
Laba/rugi yang belum direalisasi - (49.193)
Biaya pensiun - -
Jumlah 27.967 (48.036)
Kewajiban pajak tangguhan :
Laba/rugi yang belum direalisasi - -
Biaya emisi obligasi 158 168
Biaya emisi obligasi subordinasi 351 (2.636)
Jumlah 509 (2.468)
Saldo akhir Semester I 128.523 126.358
Anak perusahaan
CFI 5.360 14.695
AMAG 4.015 3.996
VOF 2.413 4.799
HARFA 1.083 2.615
Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan 141.394 152.463
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
72
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
Laporan laba rugi konsolidasi 536.388 768.030
Laba sebelum pajak - anak perusahaan (94.259) (103.750)
Laba sebelum pajak - Bank 442.129 664.280
Tarif pajak yang berlaku
Tarif 28 % x Rp 442,129 juta 123.796 -
Tarif 10 % x Rp.50 juta - 5
Tarif 15 % x Rp.50 juta - 8
Tarif 30 % x Rp.664,180 juta th 2008 - 199.254
Jumlah 123.796 199.267
Ditambah beban (penghasilan) yang tidak dapat
Dikurangkan menurut fiskal :
Representasi, sumbangan dan denda 1.856 2.910
Rugi karena penghapusan ekuitas - -
Penyisihan (pemulihan) penghapusan selain kredit - -
Laba transaksi derivatif - -
Kenikmatan kepada karyawan 749 370
Pajak 208 392
Pendapatan pajak tangguhan - -
Rugi penjualan saham penyertaan - -
Beban sewa guna usaha dan penyusutan - -
Kendaraan direksi - -
Hasil sewa (2.002) (1.904)
Dividen atas Saham - -
Bagian laba perusahaan asosiasi (21.277) (14.534)
Laba penjualan penyertaan (360) -
Penerimaan kembali SKPKB - -
Bagian Laba dari reksadana (674) -
Jumlah (21.500) (12.766)
Jumlah Beban (Penghasilan) Pajak Bank 102.296 186.501
Beban pajak - anak perusahaan
CFI 28.819 25.068
VOF 2.836 2.913
AMAG 1.952 2.063
HARFA 1.668 -
PS - 9.511
Jumlah 137.571 226.056
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
73
37. LABA PER SAHAM
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Laba bersih
Laba untuk perhitungan laba per saham
dasar dan dilusian:
Laba bersih 339.833 477.779
Jumlah saham (dalam angka penuh) Lembar Lembar
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
untuk perhitungan laba bersih per
saham dasar 20.560.906.601 20.235.122.387
Pengaruh efek berpotensi saham biasa
dilutif - waran 511.960.862 1.492.831.131
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
untuk perhitungan laba bersih per 21.072.867.463 21.727.953.518
saham dilusian
38. PROGRAM PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA
a. Program Pensiun Imbalan Pasti
Dengan akta No. 25 tanggal 15 Agustus 1981 dari notaris Hendra Karyadi, S.H., yang disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat No. S-879/MK.11/1983 tanggal 15 Desember 1983, Bank mendirikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank (YDJHT PIB).
Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 4 Januari 1994 telah menyetujui dan memutuskan untuk menyesuaikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank menjadi Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank (DPK PIB). Penyesuaian nama menjadi DPK PIB maupun peraturannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan No. Kep-069/KM.17/1994 tanggal 4 April 1994, dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 10 Juni 1994. DPK PIB mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh karyawan yang telah pensiun atau, bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda/duda-duda dan anak-anak mereka di bawah usia 21 tahun atau belum menikah. Pendanaan DPK PIB terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan sebesar 3% dari gaji pokok.
b. Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Bank
Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
74
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmokonsilindo aktuaris independen dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Usia pensiun normal : 55 tahun Tingkat diskonto per tahun : 12% tahun 2008 dan 11% tahun 2007 Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun : 15% tahun 2008 dan 9% tahun 2007 Tabel mortalitas CSO 1980 Tingkat ketidakmampuan : 10% dari tingkat pertumbuhan Tingkat pengunduran diri : 5% sampai dengan usia 20 tahun dan menurun secara
bertahap sampai dengan 1% pada usia 45 tahun; dan seterusnya
Porsi dari pengunduran diri dipercepat : 100% dari usia pengunduran diri normal Usia dari pengunduran diri normal : 55 tahun
39. JASA KUSTODIAN
Bank memperoleh persetujuan sebagai bank kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) berdasarkan surat keputusan No. KEP-01/PM/kstd/2002 tanggal 28 Februari 2002. Penyimpanan efek nasabah pada kustodian per 30 Juni 2009 dan 2008 adalah masing – masing sebesar Rp 2.069.251 juta dan Rp 2.138.675 juta yang terdiri dari Obligasi tanpa warkat, dan sebesar 534.218.992 lembar saham tanpa warkat masing-masing untuk Juni tahun 2009 dan 2008. Jasa kustodian yang dilakukan kustodian Bank antara lain meliputi jasa penyelesaian transaksi efek, jasa penyimpanan dan pengadministrasian efek serta jasa-jasa custodian lainnya misalnya mengurus/menagihkan hak-hak yang melekat pada efek antara lain pembayaran kupon, dividen, bonus, pembayaran efek saat jatuh waktu dan lain-lainnya.
40. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
Sifat Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: PT ANZ Panin Bank, PT Panin Insurance Tbk, PT Panin Life Tbk, PT Amana Jaya, PT Multi Amana Gemilang, PT Terminal Builders dan Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank. Transaksi Hubungan Istimewa
Dalam kegiatan usahanya, Bank dan anak perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain : a. Giro pada bank lain dan penempatan dana bank lain dan penerimaan bunga (Catatan 4, 5 dan 30). b. Transaksi derivatif (Catatan 8 dan 20). c. Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 9 dan 30). d. Melakukan investasi dalam surat-surat berharga dan penyertaan dalam bentuk saham (Catatan 6 dan
13). e. Penempatan dana dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam bentuk simpanan dan
pembayaran bunga (Catatan 17 dan 31). f. Sewa gedung dari Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank, PT Multi Amana Gemilang,
PT Amana Jaya dan PT Terminal Builders. g. PT Panin Insurance Tbk dan PT Panin Life Tbk, menyewa ruang-ruang kantor. h. Asuransi atas aktiva tetap Perusahaan, “Cash-In-Transit” dan “Cash-In-Safe” pada PT Panin
Insurance Tbk.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
75
Persentase giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit, penyertaan dalam bentuk saham dan letter of credit dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aktiva adalah sebagai berikut:
2009 2008
% %
Giro pada bank lain 0,022 0,019
Penempatan pada bank lain - -
Surat berharga yang dimiliki 0,056 0,219
Tagihan Derivatif - -
Kredit 0,025 0,027
Penyertaan 0,273 0,149
Letter of Credit - -
Jumlah 0,376 0,414
Persentase simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing adalah 0,74% dan 1,04%
41. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Komitmen
Kewajiban Komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik 7.225.322 7.081.167
Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka
impor dan ekspor 367.187 659.788
Lainnya 1.021 922
Jumlah Kewajiban Komitmen 7.593.530 7.741.877
Jumlah Komitmen - Bersih (7.593.530) (7.741.877)
Kontinjensi
Tagihan Kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 187.346 392.029
Lainnya - 228
Jumlah Tagihan Kontinjensi 187.346 392.257
Kewajiban Kontinjensi
Garansi yang diberikan
Bank garansi 565.641 444.932
Lainnya - -
Lainnya 56.139 115.488
Jumlah Kewajiban Kontinjensi 621.780 560.420
Jumlah Kontinjensi - Bersih (434.434) (168.163)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
76
42. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN
Analisa jatuh tempo aktiva dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 30 Juni 2009 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Maturity Profile Konsolidasi 30 Juni 2009
Sampai dengan > 1 bulan > 3 bulan 6 bulan > 12 bulan Jumlah
s/d s/d s/d
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aktiva
Kas 749.885 - - - - 749.885
Bank Indonesia 6.415.232 1.021.248 3.600.946 - - 11.037.426
a. Giro 2.218.538 - - - - 2.218.538
b. SBI 4.196.694 1.021.248 3.600.946 - - 8.818.888
Antarbank aktiva 5.508.643 273.575 543.708 21.197 705.012 7.052.135
Surat-surat berharga 115.198 42.534 - 869.683 10.710.876 11.738.291
Kredit yang diberikan 3.353.731 3.408.982 3.064.904 6.458.830 20.695.126 36.981.573
a. Belum Jatuh Tempo 3.058.008 3.345.589 3.034.429 6.347.325 20.579.624 36.364.975
b. Sudah Jatuh Tempo 295.723 63.393 30.475 111.505 115.502 616.598
Lain-lain 884.177 387.518 832.595 241.867 127.815 2.473.972
Jumlah Aktiva 17.026.866 5.133.857 8.042.153 7.591.577 32.238.829 70.033.282
Pasiva
Dana Pihak Ketiga 40.938.484 5.044.151 3.449.124 1.167.279 18.129 50.617.167
a. Giro 10.552.551 - - - - 10.552.551
b. Tabungan 9.317.509 - - 747 182 9.318.438
c. Deposito 21.068.424 5.044.151 3.449.124 1.166.532 17.947 30.746.178
Bank Indonesia - - - 12 88 100
Antarbank Pasiva 4.427.003 149.241 304.309 12.600 969.000 5.862.153
Surat berharga yang diterbitkan - - - 60.000 1.972.074 2.032.074
Pinjaman yang diterima 16.909 34.055 50.487 116.197 993.950 1.211.598
Lain-lain 1.067.640 65.841 20.464 179.583 89.385 1.422.913
Jumlah Kewajiban 46.450.036 5.293.288 3.824.384 1.535.671 4.042.626 61.146.005
Selisih (29.423.170) (159.431) 4.217.769 6.055.906 28.196.203 8.887.277
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
77
43. POSISI DEVISA NETO (PDN)
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003, bank-bank yang telah memperhitungkan risiko pasar untuk perhitungan CAR diharuskan untuk mempertahankan posisi devisa netonya setinggi-tingginya 30% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aktiva dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontijensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang , yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto Bank:
Aktiva dan Kewajiban dan
tagihan komitmen kewajiban komitmen Bersih
Mata Uang dan kontinjensi dan kontinjensi absolutRp Juta Rp Juta Rp Juta
Dollar Amerika Serikat 11.809.752 11.980.260 170.508Dollar Singapura 723.355 721.736 1.619
Dollar Australia 709.998 707.663 2.335
Euro 349.400 349.699 299Yen Jepang 221.742 222.053 311
Pound Inggris 50.157 31.334 18.823
Dollar Hongkong 27.860 27.618 242
Franc Swiss 22.657 22.776 119Dollar Canada 22.571 26.543 3.972
Dollar Selandia Baru 21.921 21.804 117
Jumlah 13.959.413 14.111.486 198.345
2009
Aktiva dan Kewajiban dan
tagihan komitmen kewajiban komitmen Bersih
Mata Uang dan kontinjensi dan kontinjensi absolutRp Juta Rp Juta Rp Juta
Dollar Amerika Serikat 9.260.795 9.275.782 14.987Dollar Singapura 679.294 673.279 6.015
Dollar Australia 450.239 447.373 2.866
Euro 403.848 403.283 565Yen Jepang 181.234 181.284 50
Dollar Selandia Baru 50.917 50.676 241
Pound Inggris 16.124 16.043 81
Dollar Hongkong 14.132 13.473 659Dollar Canada 9.230 8.492 738
Franc Swiss 7.292 7.087 205
Jumlah 11.073.105 11.076.772 26.407
2008
*) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya. Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 2,12% dan 0,31%.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
78
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
Valuta Asing 2009 2008
Rp Rp
1 Dollar Amerika Serikat 10.207,50 9.220,00
1 Dollar Singapura 7.051,31 6.801,17
1 Yen Jepang 106,95 87,66
1 Euro 14.386,96 14.593,42
1 Dollar Hongkong 1.316,76 1.182,86
1 Dollar Australia 8.303,30 8.909,75
1 Poundsterling Inggris 16.981,20 18.395,44
1 Franc Swiss 9.435,62 9.094,50
1 Dollar Selandia Baru 6.657,34 7.058,84
1 Dollar Canada 8.849,54 9.140,03
30 Juni
44. INFORMASI SEGMEN
Segmen Usaha Segmen usaha disajikan menjadi kegiatan usaha perbankan, pembiayaan, asuransi dan sekuritas. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Bank Pembiayaan Asuransi Eliminasi Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 3.528.398 199.279 17.956 (17.321) 3.728.312
Pendapatan (beban) lainnya 369.072 23.328 104.565 (52.810) 444.155
Jumlah 3.897.470 222.607 122.521 (70.131) 4.172.467
HASIL
Hasil segmen dari operasi 456.387 95.859 25.640 (49.412) 528.474
Bagian laba bersih perusahaan
asosiasi 50.737 - - (50.737) -
Laba sebelum pajak 446.004 115.396 25.725 (50.737) 536.388
Laba bersih 339.833
2009
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
79
INFORMASI LAINNYA
AKTIVA
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih 15.882.538 72.185 242.897 (108.892) 16.088.728
Efek-efek - bersih 12.553.389 88.926 78.893 (88.926) 12.632.282
Kredit - bersih 34.805.048 1.118.345 84 - 35.923.477
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali - bersih - - 8.000 - 8.000 Aktiva tetap - bersih 1.666.480 32.928 12.429 - 1.711.837Sinking fund untuk pelunasan
obligasi subordinasi - - - - -
Aktiva lainnya bersih 4.905.188 835.582 107.737 (973.941) 4.874.566Total Aktiva 69.812.643 2.147.966 450.040 (1.171.759) 71.238.890
KEWAJIBANSimpanan 50.753.809 - - (136.617) 50.617.192
Simpanan dari bank lain 2.753.190 - - (9.279) 2.743.911Surat-surat berharga yang diterbitkan bersih 1.586.502 - - (88.926) 1.497.576Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali - bersih 1.011.777 - - - 1.011.777Pinjaman yang diterima 1.020.920 701.152 - 1.722.072Kewajiban lainnya 1.911.856 82.648 202.912 (72.156) 2.125.260Obligasi subordinasi - bersih 1.490.604 - - 1.490.604Total Kewajiban 60.528.658 783.800 202.912 (306.978) 61.208.392
Bank Pembiayaan Asuransi Sekuritas Eliminasi Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 2.590.924 185.523 7.732 61.203 (12.550) 2.832.832
Pendapatan (beban) lainnya 199.693 36.066 103.083 12.762 (52.115) 299.489
Jumlah 2.790.617 221.589 110.815 73.965 (64.665) 3.132.321
HASIL
Hasil segmen dari operasi 641.714 75.317 13.295 62.551 (48.757) 744.120
Bagian laba bersih perusahaan
asosiasi 48.444 - - - (48.444) -
Laba sebelum pajak 664.284 101.861 13.450 38.254 (49.819) 768.030
Laba bersih 477.779
2008
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
80
INFORMASI LAINNYAAKTIVAPenempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih 7.377.601 80.786 141.632 7.831 (97.153) 7.510.697
Efek-efek - bersih 10.476.552 104.908 102.874 154.657 (72.910) 10.766.081Kredit - bersih 33.561.733 1.159.936 154 - (1.508) 34.720.315Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih 16.970 - 27.644 457.578 - 502.192Aktiva tetap - bersih 1.543.949 37.539 12.171 2.582 - 1.596.241Sinking fund untuk pelunasan
obligasi subordinasi 5.250 - - - 5.250Aktiva lainnya bersih 3.893.423 1.021.091 112.270 789.120 (914.806) 4.901.098Total Aktiva 56.870.228 2.409.510 396.745 1.411.768 (1.086.377) 60.001.874
KEWAJIBAN
Simpanan 35.874.772 - - - (122.188) 35.752.584
Simpanan dari bank lain 3.652.727 - - - (7) 3.652.720
Surat-surat berharga yang
diterbitkan bersih 1.645.531 149.761 - 297.666 (67.816) 2.025.142Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali - bersih 3.577.956 - - - - 3.577.956
Pinjaman yang diterima 1.567.619 922.088 - 83.000 (1.508) 2.571.199
Kewajiban lainnya 1.358.782 92.760 190.391 734.019 (14.249) 2.361.703Obligasi subordinasi - bersih 1.488.263 - - - (2.580) 1.485.683Total Kewajiban 49.165.650 1.164.609 190.391 1.114.685 (208.348) 51.426.987
Segmen Geografis Operasional utama Bank dan anak perusahaan di wilayah Indonesia yang memiliki resiko dan imbalan relative sama. Bank hanya memiliki cabang di Cayman Island dan kantor perwakilan di Singapura, yang kegiatan operasionalnya tidak signifikan. Segmen geografis dikelompokkan menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis:
DKI Luar DKI
Jakarta Jakarta Eliminasi Jumlah
PENDAPATANPendapatan bunga 2.510.207 1.235.426 (17.321) 3.728.312
Kredit - bersih 20.964.737 14.958.740 - 35.923.477
Total Aktiva 54.542.463 17.868.186 (1.171.759) 71.238.890
Simpanan 25.798.958 24.954.851 (136.617) 50.617.192
Total Kewajiban 34.630.079 26.885.291 (306.978) 61.208.392
2009
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
81
DKI Luar DKI
Jakarta Jakarta Eliminasi Jumlah
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 1.921.056 924.326 (12.550) 2.832.832
Kredit - bersih 19.879.708 14.842.115 (1.508) 34.720.315
Total Aktiva 43.353.899 17.734.353 (1.086.378) 60.001.874
Simpanan 18.276.146 17.598.626 (122.188) 35.752.584
Total Kewajiban 31.216.828 20.418.507 (208.348) 51.426.987
2008
45. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Sejak tahun 1998 Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letter of credit, akseptasi, swap mata uang dan kewajiban kontijensi lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds, dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank. Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 95 tahun 2004. Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan Peraturan LPS No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006, menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank adalah: a. seluruhnya, sejak tanggal 22 September 2005 sampai dengan 21 Maret 2006, b. maksimal sebesar Rp 5.000.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September
2006, c. maksimal sebesar Rp 1.000.000.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret
2007, d. maksimal sebesar Rp 100.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2007.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yangn semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2 milyar.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar sampai dengan Semester I/tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 51.495 juta dan Rp 22.845 juta.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
82
46. INFORMASI LAINNYA a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003. Peraturan Bank Indonesia No.3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia No.5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar. Surat Edaran Bank Indonesia No.8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang prinsip kehati-hatian dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap perusahaan anak, bank wajib memperhitungkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) secara konsolidasi.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 23.87% dan 21.06% dengan perhitungan sebagai berikut:
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko 40.931.887 41.122.876
Modal
Modal Inti 8.731.909 6.895.023
Modal Pelengkap 1.928.493 2.588.520
Penyertaan (889.774) (821.588)
9.770.628 8.661.955
Rasio Kecukupan Modal dengan
memperhitungkan risiko pasar 23,87% 21,06%
Rasio modal inti terhadap aktiva
tertimbang menurut risiko 21,33% 16,77%
b. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap total aktiva produktif pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar 2.76% dan 2.56%.
c. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak terkait per tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK):
2009 2008
Rp Juta Rp Juta
Giro pada bank lain 18.146 11.371
Penempatan pada bank lain - -
Surat Berharga 30.000 -
Kredit 14.219 15.396
Penyertaan dalam bentuk saham 208.021 792.268
Transaksi Rekening Administratif - 244
Jumlah 270.386 819.279
Batas maksimum pemberian kredit Bank kepada pihak terkait per tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 1.066.040 juta dan Rp 948.354 juta (10% dari modal Bank).
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
83
47. MANAJEMEN RISIKO
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan debitur/ counterparty dalam memenuhi kewajibannya. Setiap aktivitas yang berkaitan dengan kredit / penyediaan dana terutama dikelola oleh Divisi Kredit dan unit bisnis di Kantor Pusat maupun Cabang. Risiko Kredit juga melekat pada aktivitas transaksi oleh Divisi Treasury termasuk penanaman dana dan melekat juga pada Divisi Internasional Banking sebagai pihak yang melakukan transaksi pembiayaan perdagangan seperti Letter of Credit (LC) dan Bank Garansi. Pedoman Kebijakan Kredit
Untuk memastikan dan menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko kredit dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka pada setiap unit pengambil risiko (risk taking unit) harus berpegang pada prinsip kehati-hatian sebagaimana diatur dalam Pedoman Kebijakan Perkreditan Bank dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kredit. Kedua pedoman tersebut senantiasa dikaji ulang dan disesuaikan secara berkala. Pedoman Kebijakan Perkreditan tersebut antara lain mengatur: - Wewenang memutus kredit Kantor Pusat dan Kantor Cabang. - Prinsip kehati-hatian Risk Taking Unit dalam proses pemberian kredit. - Peran dan fungsi pengawasan oleh Biro Kepatuhan - Independensi dan keterlibatan Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam memberikan “opini penyaluran kredit” bagi kredit dengan jumlah yang telah ditetapkan.
Segmen Kredit
Kegiatan perkreditan Bank dikelompokkan dalam tiga segmen: - Segmen Kredit Korporasi (27.80%) - Segmen Kredit Komersial (38.55%) - Segmen Kredit Konsumen (33.64%) Pengelolaan risiko kredit untuk setiap segmen kredit tersebut di atas dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda. Untuk segmen kredit konsumen Bank menggunakan Credit Scoring. Sedangkan untuk kredit komersial dan korporasi, Bank sedang mengimplementasikan Internal Credit Risk Rating. Pemberian kredit didasarkan pada konsep Hubungan Total Debitur (one obligor concept), sehingga dapat diketahui seluruh eksposur risiko yang ditanggung Bank atas fasilitas kredit yang diberikan kepada satu kelompok debitur. Konsep ini juga digunakan dalam memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Penetapan limit dilakukan secara berjenjang baik pada tingkat Komite Kredit Cabang maupun pada Komite Kredit Direksi, dengan mempertimbangkan jumlah/nilai kredit yang diproses. Komite Kredit Cabang diberi wewenang untuk memutuskan kredit sampai jumlah tertentu, dan setiap permohonan kredit yang melebihi wewenangnya, setelah disetujui oleh Komite Kredit Cabang harus dimintakan persetujuan Komite Kredit Direksi. Demikian pula pada tingkat Komite Kredit Direksi, jumlah anggota Komite yang berwenang untuk memutuskan kredit ditetapkan secara berjenjang sesuai dengan nilai/jumlah kredit. Untuk jumlah kredit yang melebihi 10% dari modal Bank atau pemberian kredit kepada pihak terkait harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Profil Risiko Kredit Bank secara komposit dinilai Moderate, berdasarkan hasil perhitungan Risiko Inheren pada aktivitas perkreditan, treasury dan investasi serta trade finance masuk dalam kisaran moderate dan penilaian sistem pengendalian risiko dinilai Acceptable.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
84
Risiko Likuiditas
Risiko Likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu. Risiko likuiditas dikelola oleh Divisi Treasury dan dipantau serta diarahkan secara strategis dalam rapat bulanan ALCO. Dalam hal kondisi likuiditas pasar yang tidak normal maka frekuensi rapat ALCO lebih dipercepat. Pengukuran risiko likuiditas dilakukan dengan menetapkan dan memonitor beberapa rasio dan limit-limit terkait agar kondisi likuiditas Bank dapat dikelola secara optimal dan efisien. Direksi juga menetapkan contingency funding plan yang menjadi pedoman bagi Divisi Treasury untuk mengelola likuiditas bank dalam situasi darurat. Profil Risiko Likuiditas Bank secara komposit dinilai Low, berdasarkan hasil perhitungan Risiko Inheren masuk dalam kisaran Low dan penilaian Sistem Pengendalian Risiko masuk dalam kisaran Strong. Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portfolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Risiko pasar melekat pada hampir seluruh kegiatan dan aktivitas Bank baik transaksi pada Trading Book maupun Banking Book, seperti aktivitas penanaman dana dalam surat-surat berharga dan pasar uang, pemberian kredit, penghimpunan dana, penerbitan surat utang dan kegiatan treasury. Untuk mengukur posisi risiko pasar atas aset dan instrumen keuangan tersebut di atas, Bank melakukan proses mark to market atas aset yang dikelompokkan ke dalam trading book. Bank juga senantiasa mengevaluasi setiap transaksi agar jumlah keseluruhan eksposur risiko pasar dapat dipantau setiap saat. Limit transaksi dan posisi valuta asing (net open position) ditetapkan sangat konservatif dan dipantau oleh Direksi pada setiap rapat ALCO bulanan. Selain itu agar Bank terhindar dari risiko suku bunga, Bank memantau dan mengevaluasi secara ketat total eksposur dari asset yang sensitif terhadap suku bunga tidak melebihi limit yang telah ditentukan. Sensitifitas suku bunga dihitung sesuai perhitungan Tingkat Kesehatan Bank mengenai Sensitivity to Market Risk dengan skenario perubahan tingkat bunga IDR sebesar 5 % dan perubahan tingkat bunga USD sebesar 2 %. Untuk pengelolaan risiko valuta asing, Bank mengatur dan menetapkan kebijakan dan batasan-batasan (limit) yang memadai, berupa rasio Posisi Devisa Neto maupun limit bagi risk taking unit, seperti limit transaksi yang berjenjang, limit Posisi Devisa Neto intrahari dan limit overnight, limit kerugian, limit counterparty dan limit-limit terkait lain-lain. Perhitungan Sensitivity to Market Risk dalam penilaian tingkat kesehatan bank melalui pendekatan CAMELS merupakan salah satu ukuran yang digunakan Bank untuk menilai kemampuan ekses modal Bank untuk meng-cover risiko nilai tukar dan risiko suku bunga. Profil Risiko Pasar Bank secara komposit dinilai Low, berdasarkan hasil perhitungan Risiko Inheren berada pada kisaran Low dan penilaian Sistem Pengendalian Risiko dinilai Strong. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Berkaitan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank maka pengelolaan Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Reputasi dan Risiko Kepatuhan ditetapkan sebagai bagian dari pengelolaan Risiko Operasional.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
85
Fungsi pengelolaan risiko operasional dilakukan di setiap tingkat struktur operasional Bank dengan mengacu kepada Pedoman Kebijakan dan Prosedur tertulis berbasis risiko dan Pedoman Standar Sistim Pengendalian Intern untuk setiap unit kerja. Untuk mendukung pelaksanaan penerapan manajemen risiko operasional dibentuk Koordinator Risiko di setiap Cabang dan Divisi/ Biro. Tugas Koordinator risiko di Cabang antara lain mengidentifikasi dan menyusun action plan dan tindakan perbaikan dari temuan hasil identifikasi dan selanjutnya melaporkannya kepada Biro Manajemen Risiko di Kantor Pusat. Beberapa Kepala Divisi / Biro terkait ditunjuk oleh Direksi sebagai pihak yang bertanggungjawab mengelola setiap jenis risiko yang berbeda Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan sosialisasi pemetaan risiko atas seluruh aktivitas Bank menggunakan model Risk & Control Self Assessment (RCSA). Model ini digunakan untuk mengidentifikasi kejadian risiko pada setiap unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Selain itu Bank juga telah melakukan sosialisasi dan instalasi model Loss Event Management (LEM) untuk mengumpulkan data kerugian operasional pada masa lalu dan selanjutnya digunakan untuk mengantisipasi risiko kerugian agar tidak terulang kembali di masa mendatang. Satuan kerja pengawasan intern (SKAI) secara berkala melakukan pemantauan atas proses terjadinya transaksi yang berlangsung di masing-masing unit kerja. Risiko Hukum Dalam mengelola Risiko Hukum, Bank secara umum telah menerapkan prinsip kehati-hatian dan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Hukum. Oleh karenanya, tidak tercatat kasus hukum yang berpotensi menimbulkan Risiko Hukum yang signifikan. Pemantauan atas Risiko Hukum secara periodik dilakukan melalui Profil Risiko Hukum. Risiko Strategik Dalam mengelola Risiko Strategik, Bank telah menyusun Rencana Bisnis Tahunan, yang dipergunakan sebagai arahan dalam menjalankan usaha jangka pendek – menengah. Pelaksanannya berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Strategik, melakukan analisa dan evaluasi pencapaian target masing-masing unit kerja dan juga pemantauan secara periodik dilakukan melalui Profil Risiko Strategik. Risiko Reputasi Sebagai Bank publik dan mengingat usaha Bank berlandaskan kepercayaan masyarakat, Bank wajib memberikan perhatian terhadap potensi timbulnya Risiko Reputasi. Bank telah menunjuk Koordinator Penyelesaian Pengaduan Nasabah di Kantor cabang dan di Kantor Pusat dengan tugas melakukan pemantauan media untuk memonitor setiap pemberitaan yang berkenaan dengan Bank, terutama pemberitaan yang dapat menimbulkan citra negatif. Bank mengadministrasikan,memfasilitasi dan menyelesaikan setiap pengaduan nasabah yang diterima sebaik mungkin. Bank secara berkala melakukan pertemuan dengan media, investor dan komunitas perbankan lainnya untuk keterbukaan informasi. Risiko Kepatuhan Sebagai bagian dari pelaksanan GCG, Bank membentuk Biro Kepatuhan yang bertanggung jawab dalam memantau kepatuhan Bank terhadap semua ketentuan yang berlaku, termasuk kewajiban pelaporan dan pemenuhan komitmen Bank terhadap regulator. Bank juga wajib memantau transaksi Suspicious Transaction Report (STR) dan Cash Transaction Report (CTR) dalam rangka penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer). Laporan tersebut dilaporkan sesuai ketentuan kepada Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai regulator. Profil Risiko Operasional dan lainnya secara komposit dinilai Low, berdasarkan hasil penilaian Risiko Inheren dalam kisaran Low dan Sistem Pengendalian Risiko dalam kisaran Strong.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
86
Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko dan Limit Risiko Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank secara berkala melakukan kaji ulang Pedoman Kebijakan, Prosedur dan limit yang disesuaikan dengan ukuran kompleksitas Bank. Sistem Pengendalian Internal Selain fungsi internal control yang dilakukan oleh SKAI, Bank juga mewajibkan setiap unit kerja, menjalankan pengendalian risiko secara internal dan terpadu serta terintegrasi dengan mengacu kepada Pedoman Kebijakan Sistem Pengendalian Internal (SPI).
Manajemen Risiko Anak Perusahaan Bank memiliki 4 anak perusahaan yang bergerak pada bidang usaha yang berbeda-beda, yaitu PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Clipan Finance Tbk, PT Bank Harfa dan PT Verena Oto Finance Tbk yang masing–masing bergerak pada bidang asuransi, bidang pembiayaan dan perbankan. Masing-masing anak perusahaan telah menerapkan proses manajemen risiko dalam kegiatan usahanya berdasarkan peraturan dan ketentuan regulator masing-masing. Walaupun demikian, penerapan manajemen risiko pada anak perusahaan belum terstruktur seperti yang telah dilaksanakan oleh Bank. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko untuk Bank dan anak perusahaan, Bank berencana memperkenalkan penerapan manajemen risiko pada anak perusahaan dengan mengacu pada 4 Pilar Manajemen Risiko menurut Bank Indonesia. Pendekatan serupa akan digunakan dalam penyusunan Profil Risiko konsolidasi dengan anak perusahaan yang akan dilaporkan pertama kali untuk posisi Desember 2008. Komisaris/Direksi pada masing-masing anak perusahaan aktif melakukan pengawasan terhadap perusahaannya. Seluruh kegiatan usaha yang dilakukan mengacu pada kebijakan, prosedur dan limit transaksi yang telah mulai ditetapkan. Sistem informasi manajemen yang berkaitan dengan pelaporan juga telah dilakukan secara tepat waktu dan akurat sehingga Komisaris dan Direksi dari masing-masing Anak Perusahaan dapat mengambil keputusan yang sesuai dengan rencana bisnis dan strategi perusahaannya. Di samping itu peranan internal audit Perusahaan Anak terkait untuk mengamankan aset perusahaan sangat diandalkan. Sebagai perusahaan publik PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Clipan Finance Tbk dan PT Verena Oto Finance Tbk telah memenuhi peraturan dan ketentuan regulator-nya masing-masing.
48. KONTINJENSI DAN IKATAN LAINNYA
Kontinjensi
a. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1993.
Pada tanggal 10 Juni 1999 Panitera Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta telah menyerahkan salinan resmi putusan perkara gugatan No. 167/G/1998/PT.TUN.JKT antara Bank dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP) mengenai Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan (SKP PPh Badan) tahun 1993 sebesar Rp 9.710 juta, yang isinya adalah:
− Mencabut atau membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1993.
− Menyatakan bahwa SKP PPh Badan tahun 1993 adalah “nihil”. − Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan atau merestitusikan kepada Bank
jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana tercantum dalam Surat Setoran Pajak terkait.
BPSP telah mengajukan kasasi atas keputusan tersebut dan ditolak oleh Mahkamah Agung dalam Surat Keputusannya No. 82K/TUN/2000 tanggal 27 Pebruari 2001.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
87
Pada tanggal 10 Desember 2001 PTTUN Jakarta melalui Surat Keputusan No. W7.PT.TUN.Eks.3802.2001 telah menegur BPSP untuk segera melaksanakan Putusan PTTUN No.167/G/1998/PT.TUN.JKT tanggal 10 Juni 1999 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. PTTUN pada tanggal 30 September 2002 melalui suratnya No. W7.PT.TUN.Eks.319.2002 menyampaikan surat kepada Presiden Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi untuk memerintahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia dan BPSP melaksanakan keputusan PTTUN yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
b. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1994 Sehubungan dengan gugatan Bank mengenai SKP Kurang Bayar PPh Badan tahun 1994, pada tanggal 31 Mei 2000 PTTUN Jakarta melalui Keputusan No. 294/G/1999/PT.TUN.JKT telah menetapkan:
− Mengabulkan gugatan Bank untuk seluruhnya.
− Menyatakan batal surat keputusan BPSP No. PUT-225/BPSP/M.IV/1999 tanggal 10 September 1999 yang hanya mengabulkan sebagian permohonan banding Bank atas SKP PPh Badan tahun 1994.
− Memerintah BPSP untuk menerbitkan Surat Keputusan Baru yang berisi:
a. Membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1994.
b.Menyatakan SKP Pajak Penghasilan Badan tahun 1994 adalah nihil.
c.Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan/ merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana dalam Surat Setoran Pajak terkait.
Namun sampai dengan saat ini, BPSP belum melaksanakan Keputusan PTTUN tersebut atas bagian yang ditolak BPSP sebesar Rp 1.030 juta dan/atau kasasi. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, jumlah yang telah dibayar Bank atas SKP Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) tahun 1993 dan 1994 termasuk bunga denda keterlambatan adalah sebagai berikut:
Keterangan Tahun Rp Juta
SKP PPh Badan 1993 9.710
SKP PPh Badan 1994 1.030
Bunga denda keterlambatan 84
Jumlah 10.824
Karena belum adanya pelaksanaan Keputusan PTTUN oleh BPSP sehubungan dengan gugatan perkara SKP PPh Badan tahun 1993 dan 1994, maka Bank mencatat pembayaran pajak tersebut sebagai pajak dibayar di muka (Catatan 16).
c. Clipan menerima gugatan hukum sebesar Rp 665 juta dari CV Prima Centra sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 90/PDT.G/1996/PN.JKT.PST tanggal 25 Juli 1996, gugatan tersebut ditolak dan gugatan rekonpensi dari Clipan diterima sebagian. Selanjutnya, pada tanggal 29 Juli 1997, CV Prima Centra telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 463/PDT/1997/PT.DKI tanggal 8 Desember 1997 sebagaimana tercantum dalam Surat Pemberitahuan Isi Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 3 Agustus 1999 yang dibuat oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Pengadilan Tinggi Jakarta menguatkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 90/PDT.G/1996/PN.JKT.PST.
Pada tanggal 28 Oktober 1999, CV Prima Centra mengajukan memori kasasi, melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Atas memori kasasi tersebut, pada tanggal 8 Nopember 1999, Clipan mengajukan kontra-memori kasasi melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Telah ada Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 761K/PDT/2000 tanggal 29 Januari 2001 dengan amar putusan permohonan kasasi CV Prima Centra (Pemohon Kasasi) tidak dapat diterima (N.O).
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
88
Sampai dengan saat ini Clipan tidak menerima pemberitahuan tentang adanya upaya hukum luar biasa berupa Peninjauan Kembali dari pihak lawan perkara Clipan selaku pihak yang dikalahkan dalam peradilan kasasi.
d. Clipan menerima gugatan hukum sebesar Rp 1.025 juta yang terdiri dari gugatan material sebesar
Rp 225 juta dan immaterial sebesar Rp 800 juta dari Sufri Hasanuddin sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 445/PDT.G/1996/PN.JKT.PST tanggal 19 Mei 1997 gugatan tersebut ditolak. Selanjutnya Sufri Hasanuddin mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 264/PDT.G/1998/PT.DKI tanggal 5 Agustus 1998 mengabulkan gugatan dari Sufri Hasanuddin dan membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 445/PDT.G/1996/PN.JKT.PST tanggal 19 Mei 1997. Atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut, Clipan telah menyampaikan memori kasasi dan telah ada Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 2015K/PDT/1999 tanggal 7 Juni 2000, dengan amar putusan mengabulkan permohonan kasasi Clipan.
Sampai dengan tanggal audit report Clipan tidak menerima pemberitahuan tentang adanya upaya hukum luar biasa berupa Peninjauan Kembali dari pihak lawan perkara Clipan selaku pihak yang dikalahkan dalam peradilan kasasi.
e. Pada tanggal 24 Oktober 1996, Clipan menandatangani perjanjian sewa gedung kantor Plaza 89 dengan PT Mulialand Tbk untuk jangka waktu 1 Oktober 1996 sampai dengan 30 September 2000. Pada bulan Maret 1998, Clipan telah pindah kantor ke Plaza Panin Palmerah dan sejak bulan April 1998, Clipan tidak melakukan pembayaran sewa ke PT Mulialand Tbk. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 27 Januari 1999 PT Mulialand Tbk mengajukan gugatan kepada Clipan yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak-Sel tanggal 29 Juli 1999, Clipan diwajibkan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 sampai dengan 30 September 1998 sebesar US$ 518.222 dikurangi dengan deposit telepon Clipan sebesar Rp 58 juta dan ditambah denda keterlambatan 2% per bulan terhitung sejak tanggal 21 April 1998 sampai dengan seluruh kewajiban dibayar lunas oleh Clipan. Atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Clipan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta, dan selanjutnya berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 977/Pdt/1999/PT.DKI tanggal 25 Pebruari 2000, Clipan sebagai pihak yang dikalahkan. Dengan adanya hasil putusan tersebut, Clipan telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah menyampaikan memori kasasi tertanggal 26 Oktober 2000 sesuai risalah penerimaan permohonan kasasi No. 43/PDT.G/1999/PN.Jkt.Sel. Telah ada surat dari Mahkamah Agung RI kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan MA No. 2321/K/PDT/2001 tanggal 17 Maret 2003. Akan tetapi sampai dengan saat ini, isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi kepada Clipan belum diberitahukan sehingga isi Putusan belum diketahui
f. Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Panin Insurance Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 2 Januari 2003. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Panin Insurance Tbk.
g. Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 1 Januari 2005. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
h. Clipan selaku anggota sindikasi (porsi 18%) melalui PT Koexim Mandiri Finance selaku agen sindikasi telah mengajukan permohonan pailit terhadap PT Saka Utama Dewata yang merupakan Penanggung Hutang (Corporate Guarantor) dari PT Sakadwi Dewata (Lessee Sindikasi). Permohonan pailit tersebut diajukan oleh 2 (dua) pemohon pailit yaitu PT Salindo Perdana Finance (Dalam Likuidasi) dan PT Koexim Mandiri Finance (selanjutnya disebut ”Para Pemohon”).
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
89
Permohonan pailit diajukan di Pengadilan Niaga Surabaya dengan register No. 02/Pailit/2003/PN.Niaga Surabaya tanggal 20 Pebruari 2003. Atas gugatan pailit ini telah ada Putusan dari Pengadilan Niaga Surabaya No. 02/Pailit/2003/PN.Niaga Sby tanggal 20 Maret 2003, dengan amar putusan diantaranya mengabulkan permohonan Para Pemohon untuk sebahagian dan menyatakan PT Saka Utama Dewata, berkedudukan di Jalan Bakung Sari No. 1 Kuta Bali, PAILIT; Atas Putusan Pengadilan Niaga Surabaya tersebut diatas, PT Saka Utama Dewata mengajukan Kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah ada Putusan Perkara Kasasi Niaga dari Mahkamah Agung RI dengan No. 08/K/N/2003 tanggal 12 Mei 2003 dengan amar putusan diantaranya mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT Saka Utama Dewata tersebut dan membatalkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 20 Maret 2003 No. 02/PAILIT/2003/PN.NIAGA.SBY serta menolak permohonan pernyataan pailit yang diajukan Pemohon Kasasi yaitu PT Salindo Perdana Finance dan PT Koexim Mandiri Finance tersebut;
Atas Putusan Perkara Kasasi Niaga ini, Para Pemohon Pailit mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung RI dan telah ada Putusan Perkara Peninjauan Kembali Niaga No. 06 PK/N/2003 tanggal 22 Juli 2003, dengan amar putusan diantaranya mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali dari Para Pemohon Peninjauan Kembali yaitu PT Salindo Perdana Finance (Dalam Likuidasi) dan PT Koexim Mandiri Finance tersebut dan membatalkan Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 12 Mei 2003 No. 08 K/N/2003 yang membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 20 Maret 2003 No. 02/PAILIT/2003/PN- Niaga.Sby serta menyatakan Termohon: PT Saka Utama Dewata, berkedudukan di Jl. Bakung Sari No. 1 Kuta Bali, PAILIT. Dengan adanya Putusan Peninjauan Kembali ini PT Saka Utama Dewata demi hukum berada dalam keadaan PAILIT, dan Putusan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde). Amar putusan peninjauan kembali telah diumumkan dalam harian Kompas tanggal 11 Agustus 2003. Berdasarkan Putusan Kasasi No. 022/K/N/2005 tanggal 29 Nopember 2005, telah ada putusan mengenai jumlah hutang yang harus dibayar, dengan amar putusan diantaranya menetapkan besar tagihan para Kreditur Sindikasi sejumlah Rp 21.002 juta. PT Saka Utama mengajukan permohonan peninjauan kembali atas Putusan Kasasi No.022/K/N/2005 tersebut di atas. Telah ada putusan Peninjauan Kembali No. 02/PK/N/2006 tanggal 19 Juni 2006 isinya antara lain menolak permohonan Peninjauan Kembali dari PT Saka Utama Dewata (Pemohon). Atas putusan Peninjauan Kembali tersebut di atas, PT Saka Utama Dewata dan PT Saka Dwi Dewata mengajukan Memori Peninjauan Kembali pada tanggal 26 Juli 2006. Memori Peninjauan Kembali tersebut melanggar azas hukum karena Peninjauan Kembali merupakan upaya hukum terakhir. Pada tanggal 25 September 2006, telah ada surat dari Pengadilan Negeri - Niaga Surabaya No.W.10.D.04.UM.02.02.2854.2006 perihal persetujuan menjual lelang harta pailit dimuka umum.
i. Clipan menerima gugatan hukum dari Rudi Lukman sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen. Dalam perkara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 206/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Brt., disebutkan gugatan primair antara lain memerintahkan penggugat (Rudi Lukman) untuk membayar tunggakan cicilan mobil kepada Clipan sejumlah Rp 19 juta serta gugatan ganti rugi sejumlah Rp 16 juta sedangkan gugatan subsidair sebesar Rp 84 juta.
Berdasarkan putusan sela perkara No.206/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Brt., Pengadilan Negeri Jakarta Barat menerima eksepsi Tergugat (Clipan) dan memutuskan tidak berwenang memeriksa perkara tersebut. Selanjutnya, Clipan mengajukan gugatan perdata kepada Rudi Lukman pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, perkara No. 250/Pdt.G/PN.Jkt.Pst dengan nilai gugatan sejumlah Rp 102 juta Pada tanggal 26 Januari 2006, telah terdapat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 250/Pdt-G/2005/PN.Jkt.Pst dengan amar putusan diantaranya menghukum Tergugat (Rudi Lukman) untuk membayar seluruh hutangnya kepada Penggugat (Clipan) sejumlah Rp 102 juta ditambah dengan bunga sebesar 6% per tahun hingga Tergugat (Rudi Lukman) membayar seluruh hutangnya kepada Penggugat (Clipan). Pada tanggal 25 Juli 2006, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan putusan No. 145/PDT/2006, PT.DKI memutuskan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.206/Pdt-G/2005/PN.JAK.BAR dan telah ada putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No.155/PDT/2006/PT.DKI tertanggal 18 Juli 2006 yang dalam amar keputusannya menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 250/Pdt-G/2005/PN.JKT.PST.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
90
Adapun hingga tanggal laporan ini dibuat, belum ada konfirmasi dari pengadilan apakah Rudi Lukman akan mengajukan upaya hukum kasasi.
Ikatan Lainnya a. Reksa Panin adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif antara PT Panin Sekuritas Tbk
selaku Manajer Investasi dan ABN AMRO Bank N.V., Indonesia sebagai Bank Kustodian dan telah mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) pada tanggal 18 Juni 2002.
PT Panin Sekuritas Tbk, selaku Manajer Investasi, menunjuk PT Panca Global Securities sebagai agen penjual utama. Dalam memasarkan Reksa Panin, PT Panca Global Securities membuat perjanjian dengan Bank perihal penetapan Bank sebagai sub agen penjual tunggal berdasarkan perjanjian penetapan agen penjual utama No. 055/RD/CS/III/04 tanggal 18 Maret 2004. Dalam melakukan pemasaran Reksa Panin, Bank memperoleh pembagian hasil keuangan yang dibayarkan oleh PT Panca Global Securities setiap awal bulan. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Sub kontrak No. 125/PGS/CF/IX/2004 sejak tanggal 18 Oktober 2004, ditetapkan pembagian hasil penjualan. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Maret 2005. PT Panin Sekuritas Tbk selaku Manajer Investasi menunjuk Bank sebagai agen penjual utama. Berdasarkan Perjanjian Penetapan Agen Penjual No.088/RD/CS/III/03 tanggal 24 Maret 2005, dalam melakukan pemasaran Reksa Panin, Bank memperoleh pembagian hasil keuangan yang dibayarkan oleh PT Panin Sekuritas Tbk setiap awal bulan. Perjanjian ini dibatalkan sejak 24 Nopember 2005. ABN AMRO Bank N.V., Indonesia sebagai Bank Kustodian, efektif mulai tanggal 16 Mei 2005 digantikan oleh Citibank N.A. – Cabang Jakarta. PT Panin Sekuritas Tbk selaku Manajer Investasi telah menunjuk Bank sebagai agen penjual utama. Berdasarkan Perjanjian Penetapan Agen Penjual No.232/RD/OPR/XI/05 tanggal 24 Nopember 2005, dalam melakukan pemasaran Reksa Panin, Bank memperoleh pembagian hasil keuangan yang dibayarkan oleh PT Panin Sekuritas Tbk setiap awal bulan. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 24 Nopember 2008.
b. Reksa Panin Terproteksi Pasti I adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
antara PT Panin Sekuritas Tbk selaku Manajer Investasi dan Citibank N.A, Indonesia sebagai Bank Kustodian dan telah mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) pada tanggal 16 Mei 2006.
PT Panin Sekuritas Tbk, selaku Manajer Investasi, menunjuk Bank sebagai agen penjual utama. Berdasarkan Perjanjian Penetapan Agen Penjual No. 240/RD/OPR/V/06 tanggal 16 Mei 2006, dalam melakukan pemasaran Reksa Panin Terproteksi Pasti I, Bank memperoleh pembagian hasil keuangan yang dibayarkan oleh PT Panin Sekuritas Tbk setiap tiga bulannya. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.
c. Reksa Panin Terproteksi Pasti II adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif antara PT Panin Sekuritas Tbk selaku Manajer Investasi dan Citibank N.A, Indonesia sebagai Bank Kustodian dan telah mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) pada
tanggal 28 Nopember 2006.
PT Panin Sekuritas Tbk, selaku Manajer Investasi, menunjuk Bank sebagai agen penjual utama. Berdasarkan Perjanjian Penetapan Agen Penjual No. 477/RD/OPR/XI/06 tanggal 28 Nopember 2006, dalam melakukan pemasaran Reksa Panin Terproteksi Pasti II, Bank memperoleh pembagian hasil keuangan yang dibayarkan oleh PT Panin Sekuritas Tbk setiap tiga bulannya. Perjanjian ini akan
berakhir pada tanggal 30 Juni 2011.
d. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance dengan PT Panin Life Tbk
berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.01/AGR-BNC/06/2006 tanggal 23 Juni 2006.
Produk Bancaassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Life Tbk, yang terdiri atas Produk Panin Dana Pasti, Produk Panin Flexilinked dan Produk Panin Lifevestlink. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
91
Pendapatan fee penjualan Reksa Panin, Reksa Panin Plus, Reksa Panin Terproteksi I, Reksa Panin Terproteksi Pasti I, Reksa Panin Terproteksi Pasti II dan Pemasaran produk Bancassurance dicatat Perusahaan sebagai “Pendapatan operasional lain - lainnya” (Catatan 33).
e. Clipan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan dengan PT Bank Victoria International
Tbk (BVI), berdasarkan Akta No. 14 tanggal 11 Desember 2003 jo akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 3 tanggal 10 Mei 2004, keduanya dibuat oleh Merry Susanti Siaril, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa BVI akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Clipan terhadap pihak-pihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Clipan. Tujuan dari kerjasama/fasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak ketiga (konsumen) secara “consumer finance without recourse” yang dananya disalurkan melalui Clipan.
Jumlah pokok yang dapat dibiayai maksimum sebesar Rp 200.000 juta dengan tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun untuk tenor 1 – 12 bulan, 13,50% per tahun untuk tenor 13 – 24 bulan dan 25 – 36 bulan. Perjanjian ini berlaku selama 60 bulan yang akan berakhir pada tanggal 11 Desember 2008 atau tanggal lain yang disetujui kedua belah pihak apabila seluruh pinjaman telah dilunasi. Perjanjian ini diakhiri oleh BVI dan Clipan pada tanggal 14 Pebruari 2006.
f. Pada tanggal 7 November 2003, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (Victoria), dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100.000 juta. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Victoria. Perjanjian kerjasama pembiayaaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 25 Agustus 2004, jumlah maksimum fasilitas meningkat sejumlah Rp 100.000 juta, dimana tambahan fasilitas tersebut harus digunakan seluruhnya dalam waktu 1 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Pada tanggal 9 November 2004, jumlah maksimum fasilitas meningkat dari Rp 200.000 juta menjadi Rp 300.000 juta.
g. Pada tanggal 2 Agustus 2004, VOF mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan Victoria dengan
jumlah harga jual beli piutang seluruhnya senilai Rp 100.000 juta. Jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang adalah 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Victoria. Perjanjian kerjasama pembiayaaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 9 Mei 2007, VOF kembali mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan jumlah harga jual beli piutang seluruhnya senilai Rp 50.000 juta. Jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang adalah 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini. Berdasarkan surat persetujuan perpanjangan fasilitas kredit tertanggal 19 Agustus 2008, Victoria setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 9 Mei 2009
h. Pada tanggal 1 April 2005, VOF mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan Atlas Finance Ltd.,
Singapura (Atlas) dengan jumlah harga jual beli piutang seluruhnya senilai Rp. 40.950 juta. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Atlas. Penjualan piutang pembiayaan konsumen ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Perjanjian ini telah jatuh tempo pada bulan April 2008 dan tidak diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakan VOF dan Atlas.
i. Pada tanggal 18 Maret 2005, VOF mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan PT Danpac Finance
(Danpac) dengan jumlah harga jual beli piutang seluruhnya senilai Rp 50.000 juta. Jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang adalah 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini. VOF mengadakan beberapa kali perubahan perjanjian dengan Danpac untuk memperpanjang jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang sampai dengan tanggal 18 Maret 2008. Selanjutnya, pada tanggal 8 April 2005, VOF kembali mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan jumlah harga jual beli piutang senilai Rp. 15.000 juta. Jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang adalah 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini, akan tetapi perjanjian ini tidak diperpanjang lagi. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Danpac. Penjualan piutang pembiayaan konsumen ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, tidak terdapat penjualan piutang pembiayaan
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
92
konsumen kepada Danpac. Perjanjian ini telah jatuh tempo pada bulan Maret 2008 dan tidak diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakatan VOF dan Danpac.
j. Pada tanggal 19 Oktober 2005, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Bank
Niaga Tbk (Niaga) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp. 10.000 juta. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Niaga. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 22 November 2006, jumlah maksimum fasilitas meningkat dari Rp 10.000 juta menjadi Rp. 20.000 juta. Pada tanggal 31 Maret 2008, saldo fasilitas yang telah disalurkan adalah sebesar Rp 59 juta.
Pada tanggal 15 Mei 2008, fasilitas tersebut telah dilunasi seluruhnya oleh VOF dan tidak diperpanjang kembali sesuai dengan kesepakatan VOF dan Niaga. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada Niaga dengan saldo sejumlah Rp 10 juta pada tanggal 31 Maret 2008 dan disajikan sebagai kas yang dibatasi penggunaannya sebagai bagian dari akun “Aktiva lain-lain” di neraca. Rekening amanat (escrow account) ini ditutup sejak fasilitas pinjaman ini telah dilunasi dan tidak diperpanjang lagi pada tanggal 15 Mei 2008.
k. Pada tanggal 10 Desember 2004, VOF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI, dengan saldo sejumlah Rp 376 juta pada tanggal 31 Maret 2009 dan disajikan sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya sebagai bagian dari akun “Aktiva Lain-lain” pada neraca.
Perjanjian kerjasama ini telah dirubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, terakhir pada tanggal 17 November 2008. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak penandatanganan amandemen perjanjian kredit. Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, saldo fasilitas yang telah disalurkan adalah masing-masing sejumlah Rp 6.500 juta dan Rp 32.524 juta.
l. VOF mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi
kendaraan bermotor yang dibiayai oleh VOF, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.
49. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERBEDA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Bank dan anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda atas penyusutan kendaraan dan inventaris kantor dan tidak melakukan penyesuaian atas kebijakan akuntansi yang berbeda tersebut, karena tidak praktis dilakukan dan jumlahnya tidak signifikan. Kendaraan dan inventaris kantor disusutkan dengan metode menurun ganda (double declining balance method), kecuali kendaraan dan inventaris kantor anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
93
50. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP BANK DAN RENCANA MANAJEMEN Manajemen menyadari bahwa krisis keuangan global memiliki dampak terhadap volume bisnis Bank dan akan meningkatkan risiko kredit yang dimiliki Bank. Operasi industri perbankan telah terpengaruh dan diperkirakan akan terus terpengaruh oleh ketidakpastian dimasa mendatang yang disebabkan karena kondisi ekonomi global, dimana hal ini merupakan situasi yang berada di luar kendali Bank. Dampak potensial terhadap Bank atas kondisi ini antara lain adalah menurunnya kemampuan membayar debitur yang dapat berakibatpada meningkatnya rasio pinjaman bermasalah Bank. Namun demikian, manajemen telah mengambil langkah-langkah, yang memadai untuk memelihara likuiditas, menjaga kecukupan modal dan melakukan pendekatan secara hati-hati untuk meningkatkan aktiva, termasuk dalam menyalurkan kredit baru. Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang, oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Rencana dan strategi manajemen adalah sebagai berikut: a. Memperkuat struktur permodalan melalui kapitalisasi laba ditahan, menjaga rasio Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum Loan to Deposit Ratio dan rasio-rasio likuiditas lainnya secara efektif.
b. Meningkatkan pendanaan melalui simpanan dalam bentuk tabungan dan giro, dengan tujuan untuk
menurunkan cost of fund secara keseluruhan.
c. Meningkatkan Fee Based Income dengan menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif
dengan focus kepada sektor retail dan komersial.
d. Memperluas jaringan distribusi dengan menambah jumlah kantor cabang dan ATM untuk
meningkatkan pelayanan kepada nasabah.
e. Mengimplementasikan Risk Management dan Good Corporate Governance
f. Memperkenalkan jasa perbakan syariah
51. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) telah merevisi dan menerbitkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), sebagai berikut : PSAK 16 (Revisi 2007), Aktiva Tetap Pada bulan Mei 2007, DSAK mengeluarkan standar akuntansi untuk aktiva tetap, menggantikan PSAK 16, Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan PSAK 17, Akuntansi Penyusutan. Standar ini mengatur kriteria pengakuan biaya perolehan aktiva tetap harus diakui sebagai aktiva jika, dan hanya jika, besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aktiva tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aktiva dapat diukur secara andal. Berbeda dengan standar sebelumnya, PSAK 16 revisi antara lain mengharuskan pengakuan estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aktiva tetap dan restorasi lokasi aktiva sebagai bagian dan biaya perolehan aktiva yang bersangkutan, serta memperbolehkan penggunaan model Biaya atau model Revaluasi dalam pengukuran aktiva tetap setelah pengakuan awal. Nilai residu dan estimasi umur manfaat setiap aktiva harus ditelaah (review) minimum setiap akhir tahun buku. Biaya-biaya yang timbul setelah perolehan awal dievaluasi pada saat terjadinya sesuai dengan prinsip pengakuan yang berlaku umum. Transaksi pertukaran aktiva tetap harus diukur pada nilai wajar, kecuali jika transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008 dan mengatur beberapa ketentuan transisi. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan Bank. PSAK 30 (Revisi 2007), Sewa Pada bulan Juni 2007, DSAK mengeluarkan standar akuntansi sewa, yang menggantikan PSAK 30, Akuntansi Sewa Guna Usaha.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
94
Standar ini mengatur, baik bagi lessor dan lesse, kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai untuk diterapkan dalam hubungannya dengan sewa. Berdasarkan standar ini, sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aktiva. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Klasifikasi ditentukan pada awal sewa (inception of the lease). Perlakuan akuntansi untuk transaksi jual dan sewa balik tergantung pada jenis sewa, apakah pada prinsipnya merupakan sewa pembiayaan atau sewa operasi. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. Penerapan secara retrospektif dan standar ini dianjurkan, tetapi tidak diharuskan. Manajemen tidak berkeyakinan bahwa standar ini akan berdampak material terhadap laporan keuangan Bank. PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, menggantikan ketentuan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. Tujuan standar revisi ini adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aktiva keuangan dan kewajiban keuangan. Standar ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dan perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar ini diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar ini menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Standar ini juga menetapkan pedoman untuk penghentian pengakuan; jika aset dan kewajiban keuangan dinilai pada nilal wajar, bagaimana menentukan nilai wajar dan mengevaluasi penurunan nilai; setelah akuntansi lindung nilai. Standar ini menggantikan ketentuan pengakuan dan pengukuran yang diatur dalam standar akuntansi tertentu yang telah diterbitkan sebelumnya. Entitas harus menerapkan standar ini secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan Iebih dini diperkenankan. Dalam ketentuan transisi pada awal penerapan, entitas diperkenankan untuk mengakui, baik dalam laba rugi atau ekuitas, dampak dan pengakuan dan pengukuran sesuai ketentuan yang ada dalam standar ini atas instrumen keuangan yang ada pada akhir periode laporan keuangan sebelum tanggal efektif standar ini. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan Bank.
52. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN
Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 7 sampai dengan 94 dan informasi tambahan dari halaman 95 sampai dengan 100 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 30 Juli 2009.
P.T BANK PAN INDONESIA TbkINDUK PERUSAHAAN SAJADAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)30 JUNI 2009 DAN 2008
2009 2008Rp Juta Rp Juta
AKTIVAK a s 747,804 589,298
Penempatan pada Bank Indonesia 10,985,729 3,936,683
Giro pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusansebesar Rp 9,183 juta pada semester I/tahun 2009 dan 635,467 223,621sebesar Rp 2,868 juta pada semester I/tahun 2008
Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusansebesar Rp 54,995 juta pada semester I/tahun 2009 dan 4,794,205 3,319,043sebesar Rp 69,652 juta pada semester I/tahun 2008
Surat- surat berharga - setelah dikurangi penyisihan penghapusansebesar Rp 42,002 juta pada semester I/tahun 2009 dan 2,929,682 2,994,425sebesar Rp 42,055 juta pada semester I/tahun 2008
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 1,208,979 4,520,146
Obligasi pemerintah 8,384,728 2,961,981
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) - setelah dikurangi penyisihan penghapusan - 16,970sebesar nihil pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 172 jutapada semester I/tahun 2008
Tagihan derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusansebesar Rp 1,114 juta pada semester I/tahun 2009 dan 53,048 2,739sebesar Rp 182 juta pada semester I/tahun 2008
Kredit yang diberikan - setelah dikurangi penyisihan penghapusansebesar Rp 1,062,126 juta pada semester I/tahun 2009 dansebesar Rp 862,725 juta pada semester I/tahun 2008Pihak lain 34,790,971 33,470,904Afiliasi 14,077 15,239Jumlah 34,805,048 33,486,143
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusansebesar Rp 6,494 juta pada semester I/tahun 2009 dan 633,856 429,590sebesar Rp 4,342 juta pada semester I/tahun 2008
Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi penyisihan penghapusansebesar Rp 10,779 juta pada semester I/tahun 2009 dan 991,417 909,593sebesar Rp 10,157 juta pada semester I/tahun 2008
Pendapatan yang masih akan diterima 635,098 512,295
Biaya dibayar dimuka 63,948 36,936
Uang muka pajak 21 1,375
Aktiva pajak tangguhan 128,523 126,358
Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutansebesar Rp 1,022,816 juta pada semester I/tahun 2009 dan 1,631,801 1,512,159sebesar Rp 779,405 juta pada semester I/tahun 2008
Properti terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusansebesar Rp 14,300 juta pada semester I/tahun 2009 dan Rp 20,255 juta 11,949 20,255pada semester I/tahun 2008
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesarsebesar Rp 156,738 juta pada semester I/tahun 2009 dan Rp 76,172 juta pada 307,067 372,637semester I/tahun 2008
Aktiva lain-lain 698,266 676,516
JUMLAH AKTIVA 69,646,636 56,648,763
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
95
P.T BANK PAN INDONESIA TbkINDUK PERUSAHAAN SAJADAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)30 JUNI 2009 DAN 2008
2009 2008Rp Juta Rp Juta
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBANGiro 10,576,695 8,273,042
Kewajiban segera lainnya 640,568 448,653
Tabungan 9,318,342 7,499,323
Deposito berjangkaPihak lain 30,335,904 19,444,867Afiliasi 519,136 539,289Jumlah 30,855,040 19,984,156
Sertifikat deposito - bersih - -
Simpanan dari bank lain 2,750,712 3,649,239
Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan syarat repo 1,011,777 3,577,956
Kewajiban derivatif 23,091 15,519
Kewajiban akseptasi 585,350 433,932
Surat berharga yang diterbitkan 1,586,502 1,645,531
Pinjaman yang diterima 1,020,920 1,567,619
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 82,938 82,936
Kewajiban sewa guna usaha - -
Beban yang masih harus dibayar 199,015 141,198
Taksiran Pajak Penghasilan 76,965 31,290
Kewajiban lain-lain 241,186 200,276
Obligasi subordinasi 1,490,604 1,488,263
Modal pinjaman - -
Jumlah Kewajiban 60,459,705 49,038,933
Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan - -
EKUITASModal saham - nilai nominal Rp. 100,- per saham pada semester I/tahun 2009 dan 2008
Modal dasar - 59,000,000,000 saham pada semester I/tahun 2009 dan 2008Modal ditempatkan dan disetor penuh - 22,332,407,794 saham pada 2,233,241 2,026,362semester I/tahun 2009 dan 20,263,623,136 saham pada semester I/tahun 2008
Agio saham 2,917,759 2,297,123
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan - 13,489
Selisih penilaian kembali aktiva tetap - 675,140
Laba yang belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual (147,427) (347,085)
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan (3,747) (3,747)
Saldo Laba 4,187,105 2,948,548
Jumlah Ekuitas 9,186,931 7,609,830
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 69,646,636 56,648,763
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
96
P.T BANK PAN INDONESIA TbkINDUK PERUSAHAAN SAJADAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
2009 2008Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPendapatan Bunga
Hasil bunga 3,395,671 2,438,121Provisi dan komisi kredit 125,145 143,128Jumlah pendapatan bunga 3,520,816 2,581,249
Beban BungaBeban bunga 2,167,044 1,392,846Beban lainnya selain beban bunga - - Jumlah beban bunga 2,167,044 1,392,846
Pendapatan Bunga - bersih 1,353,772 1,188,403
Pendapatan operasional lainnyaProvisi dan komisi selain kredit 94,646 90,652Pendapatan transaksi valuta asing 74,890 4,515Pendapatan kenaikan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga 88,346 - Pendapatan lainnya 121,508 81,687Jumlah pendapatan operasional lainnya 379,390 176,854
Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva 586,894 (23,193)Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi (3,847) 3,634
Beban operasional lainnyaBeban administrasi dan umum 365,962 296,245Beban personalia 177,812 145,690B b il i d j l Obli i P i h dBeban penurunan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga - 159,266Beban transaksi valas - - Beban promosi 35,624 60,430Beban lainnya 118,201 81,551Jumlah beban operasional lainnya 697,599 743,182
PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH 452,516 641,634
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL
Pendapatan non operasional 13,423 28,962Beban non operasional 23,810 6,316
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH (10,387) 22,646
PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA - -
LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 442,129 664,280
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAKPajak kini (130,770) (135,997)Penghasilan (Beban) pajak tangguhan 28,474 (50,504)Beban pajak (102,296) (186,501)
LABA/RUGI TAHUN BERJALAN BERSIH 339,833 477,779
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh)Dasar 16.53 23.61Dilusian 16.13 21.99
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
97
P.T BANK PAN INDONESIA TbkINDUK PERUSAHAAN SAJADAFTAR III: INFORMASI LAPORAN SALDO LABA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
2009 2008Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 3,847,272 2,470,769
Laba bersih 339,833 477,779
Dividen tunai / saham - -
Saldo akhir Semester I 4,187,105 2,948,548
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
98
PT. BANK PANIN Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
2009 2008Rp Juta Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 3,466,836 2,490,709Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar (2,262,013) (1,397,355)Pendapatan operasional lainnya 233,713 172,339Beban operasional lainnya (525,343) (643,658)Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih 33,556 74,633Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan 86,797 197,426Pendapatan (Beban) non operasional-bersih (11,056) 22,721Pembayaran beban pajak (63,378) (352,426)
Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi 959,112 564,389
Kenaikan/penurunan Aktiva OperasiPenempatan pada bank lain (5,729,417) 104,942Efek-efek (2,726,645) (1,230,410)Kredit yang diberikan 257,307 (4,800,328)Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 59,927 16,495 Aktiva lain-lain 42,691 (209,073)
Kenaikan/penurunan Kewajiban OperasiGiro 1,802,649 1,840,930Kewajiban segera lainnya 344,740 147,664Tabungan 1,256,086 (51,308)Deposito berjangka 1,409,708 2,597,938Simpanan dari bank lain 1,386,033 1,365,991Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 1,011,777 231,731 Kewajiban lain-lain 35,686 (115,351)
Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi 109,654 463,610
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASPenurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham (7,960) (155,876)Pembelian aktiva tetap (133,836) (79,579)Hasil penjualan aktiva tetap 21 272
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi (141,775) (235,183)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Surat berharga yang diterbitkan (58,335) 200,000 Biaya Emisi efek hutang 757 (12,355) Pinjaman yang diterima (1,322,774) (170,304)Penambahan Modal disetor 199,711 5,243 Penambahan Agio Saham 599,133 15,729 Penerimaan (pembayaran) dividen (15) (97)
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan (581,523) 38,216
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (613,644) 266,643
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
99
PT. BANK PANIN Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
2009 2008Rp Juta Rp Juta
PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUNKas 926,205 484,586Giro pada Bank Indonesia 1,914,131 2,058,955Giro pada Bank Lain 1,374,203 297,361
Jumlah 4,214,539 2,840,902
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA SEMESTER IKas 747,804 589,298Giro pada Bank Indonesia 2,208,441 2,291,758Giro pada Bank Lain 644,650 226,489
Jumlah 3,600,895 3,107,545
PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KASKas (178,401) 104,712Giro pada Bank Indonesia 294,310 232,803Giro pada Bank Lain (729,553) (70,872)
Jumlah (613,644) 266,643
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
100