94
PT BANK SINARMAS Tbk Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2011 (tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit)

PT BANK SINARMAS Tbk Laporan Keuangan dan Catatan atas ... · LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 Neraca 1 Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 Laporan

  • Upload
    lamhanh

  • View
    237

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PT BANK SINARMAS Tbk Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2011 (tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit)

PT BANK SINARMAS Tbk DAFTAR ISI

Halaman Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan PT Bank Sinarmas Tbk untuk Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

Neraca 1 Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 Laporan Perubahan Ekuitas 5 Laporan Arus Kas 7 Catatan atas Laporan Keuangan 8

PT BANK SINARMAS Tbk Neraca 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

1

Maret 2011 Catatan Desember 2010Rp '000,000 Rp '000,000

ASET

Kas 276.101 2c,2f,33,34 269.274

Giro pada Bank Indonesia 985.597 2c,2f,2g,4,33,34 1.067.918

Giro pada bank lain 2b,2c,2f,5,33,34Pihak yang berelasi 15 2d,31 277Pihak ketiga 169.691 86.295Cadangan kerugian penurunan nilai - 2j -Jumlah - bersih 169.706 86.572

Penempatan pada bank lain 2b,2c,2f,2h,6,33,34Pihak ketiga 130.927 706.189Cadangan kerugian penurunan nilai (950) 2j 0Jumlah - bersih 129.977 706.189

Efek-efek 2b,2c,2f,7,33,34Pihak ketiga 2.163.973 1.472.091Cadangan kerugian penurunan nilai (40) 2j 0Jumlah - bersih 2.163.933 1.472.091

Efek yang dibeli dengan janji jual kembali - pihak ketiga 29.366 2c,2f,8,33,34 75.221

Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi (198) (283)Jumlah bersih 29.168 74.938

Kredit yang diberikan 2b,2c,2f,2i,9,33,34Pihak yang berelasi 775.561 2d,31 794.940Pihak ketiga 6.737.779 6.216.856Jumlah 7.513.340 7.011.796Cadangan kerugian penurunan nilai (80.099) 2j (77.638)Jumlah - bersih 7.433.241 6.934.158

Pendapatan bunga yang masih akan diterima 49.644 2c,2d,2f,2s,10,33,34 47.353

Biaya dibayar dimuka 60.950 2d,2o,11,31 46.100

Aset tetap 2o,12,28,29Biaya perolehan 340.771 294.339Akumulasi penyusutan (72.133) (66.362)Jumlah - bersih 268.638 227.977

Obyek Ijarah - bersih 172.858 2i,13 219.158

Aset lain-lain - bersih 142.848 2c,2d,2f,2m,2u,14,33,34 80.451

JUMLAH ASET 11.882.661 11.232.179

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT BANK SINARMAS Tbk Neraca 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Lanjutan)

2

2011 Catatan 2010Rp '000,000 Rp '000,000

LIABILITAS DAN EKUITAS

LiabilitasLiabilitas segera lainnya 44.364 2c,2d,2f,15,31,33,34 46.739Simpanan 2c,2f,2p,16,33,34

Pihak yang berelasi 4.318.248 2d,31 4.443.285Pihak ketiga 6.247.540 5.375.929Jumlah 10.565.788 9.819.214

Simpanan dari bank lain 2c,2f,2p,17,33,34Pihak yang berelasi 13.638 2d,31 14.250Pihak ketiga 159.256 352.603Jumlah 172.894 366.853

Utang pajak 11.216 2c,2v,19,33 25.208Surat berharga yang diterbitkan 1.616 2r,34 1.616Estimasi kerugian komitmen dan

kontinjensi 3.742 2c,2t,20,32,33 3.537Bunga yang masih harus dibayar 26.425 2c,2d,2f,2s,21,31,33,34 24.564Liabilitas pajak tangguhan - bersih 14.016 2v 14.016Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 7.925 2v 8.324Liabilitas lain-lain 91.329 2c,2d,2f,22,31,33,34 10.614

Jumlah Liabilitas 10.939.315 10.320.685

EkuitasModal saham - nilai nominal Rp 100 per saham

tahun 2010 dan Rp 500.000 per sahamtahun 2009Modal dasar - 20.000.000.000 saham tahun

2010 dan 4.000.000 saham tahun 2009Modal ditempatkan dan disetor

7.280.500.000 saham tahun 2010 dan1.050.000 saham tahun 2009 728.050 23 728.050

Tambahan modal disetor 75.323 2q,23 75.322Cadangan umum 3.000 35 3.000Rugi yang belum direalisasi atas penurunan

nilai wajar efek (40.214) 2f,7 (39.572)Saldo laba 177.187 2b 144.694

Jumlah Ekuitas 943.346 911.494

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 11.882.661 11.232.179

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT BANK SINARMAS Tbk Laporan Laba Rugi Komprehensif Untuk Periode Tiga Bulan yang berakhir 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010

3

Maret 2011 Catatan Maret 2010Rp '000.000 Rp '000.000

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil 288.063 2s,13,25 222.714Beban Bunga dan Bagi Hasil 165.338 2s,26 117.452

Pendapatan Bunga - Bersih 122.725 105.262

Pendapatan Operasional LainnyaProvisi dan komisi selain dari

kredit 17.565 2t 15.577Keuntungan dari kenaikan nilai wajar

efek yang diperdagangkan - bersih 1.084 441Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 37 2c 20Lain-lain 124 68

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya - Bersih 18.810 16.106

Beban Operasional LainnyaUmum dan administrasi 49.534 2d,2x,26,31 37.845Tenaga kerja 36.412 23.997Kerugian penurunan nilai aset keuangan 7.070 2f,2j,5,6,7,8,9 22.736Penyusutan aset tetap 5.818 2j,12 5.255Lain-lain 524 333

Jumlah Beban Operasional Lainnya 99.358 90.166

Beban Operasional Lainnya - Bersih (80.548) (74.060)

LABA OPERASIONAL 42.177 31.202

PENDAPATAN DAN BEBAN NON-OPERASIONAL

Pendapatan Non-Operasional - Bersih 2.198 12,14,28 285Beban Non-Operasional 1.091 12,14,29 454

PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - BERSIH 1.107 (169)

LABA SEBELUM PAJAK 43.284 31.033

BEBAN PAJAK 2vKini 10.790 7.758

10.790 7.758

LABA BERSIH 32.494 23.275

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR(Dalam Rupiah Penuh) 2w,30

Dasar 4,46 4,10

Dilusian 3,85 -

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT BANK SINARMAS Tbk Laporan Laba Rugi Komprehensif Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010 (Lanjutan)

4

Maret 2011 Catatan Maret 2010Rp '000.000 Rp '000.000

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN: - -

Selisih kurs penjabaran laporan dalam valuta asing - -

Aset keuangan tersedia untuk dijual (40.214) 2f,7 (40.504,00)

Lindung nilai arus kas - -

Keuntungan revaluasi aset tetap - -

Keuntungan (kerugian) aktuarial program pensiun - -manfaat pasti

Bagian pendapatan komprehensif lain entitas - -asosiasi

Pajak Penghasilan Terkait - -

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUNBERJALAN SETELAH PAJAK (40.214) (40.504)

TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUNBERJALAN (7.720) (17.229,00)

Total laba rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk - -Kepentingan non pengendali - -

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT BANK SINARMAS Tbk Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2011

5

Laba (Rugi) yang Belum Tambahan Modal Direalisasi atas Penurunan

Catatan Modal Saham Cadangan Umum Disetor - Bersih Nilai Wajar Efek Saldo Laba Jumlah EkuitasRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 728.050 3.000 75.322 (39.572) 144.694 911.494

Kapitalisasi saldo laba menjadimodal saham 23 - - - - - -

Rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar efek - - - (642) - (642)

Kenaikan cadangan umum - - - - - -

Laba bersih tahun berjalan - - - - 32.494 32.494

Saldo per 31 Maret 2011 728.050 3.000 75.322 (40.214) 177.188 943.346

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT BANK SINARMAS Tbk Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2010

6

Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Penurunan

Catatan Modal Saham Cadangan Umum Nilai Wajar Efek Saldo Laba Jumlah EkuitasRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429

Kapitalisasi saldo laba menjadimodal saham 23 0 - - 0 -

Laba yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar efek - - 1.569 - 1.569

Kenaikan cadangan umum - 0 - 0 -

Laba bersih tahun berjalan - - - 23.275 23.275

Saldo per 31 Maret 2010 525.000 2.500 (40.503) 109.276 596.273

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT BANK SINARMAS Tbk Laporan Arus Kas Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

7

31 Maret 2011 Catatan 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Pendapatan bunga, provisi dan komisi selain kredit 285.772 10,25 912.763 Pendapatan operasional lainnya 17.689 62.071 Beban bunga dan beban keuangan lainnya (163.477) 21,26 (488.745) Keuntungan selisih kurs mata uang asing - bersih 7.667 23.206 Beban umum dan administrasi (50.457) 27 (177.697) Beban tenaga kerja (36.412) 27 (103.905) Beban non-operasional - bersih 1.107 26,29 (3.177)

Arus kas operasional sebelum perubahan aset dan kewajiban operasi 61.889 224.516

Penurunan (kenaikan) aset operasi :Penempatan pada bank lain - 6 97 Efek-efek (450.520) 7 (346.635) Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 45.770 8 (64.920) Kredit yang diberikan (551.490) 9 (1.663.590) Biaya dibayar dimuka (14.850) 11 (8.070) Obyek ijarah - bersih 46.300 13 (219.158) Aset lain-lain (62.203) 14 (31.414)

Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi :Liabilitas (2.375) 15 (18.623) Simpanan 746.574 16 2.986.792 Simpanan dari bank lain (193.959) 17 128.227 Utang pajak (14.332) 19 (29.009) Surat berharga yang diterbitkan - (1.010) Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - 18 (258.428) Liabilitas lain-lain 80.715 22 (260)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (308.481) 698.515

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIHasil penjualan aset tetap 121 12,28 190 Perolehan aset tetap (58.143) 24 (32.616)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas investasi (58.022) (32.426)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPerolehan dari penawaran umum perdana saham - 23 240.000 Pembiayaan biaya emisi saham - 23 (4.678) Penambahan modal disetor - 23 -

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas investasi - 235.322

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (366.503) 901.411

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 2.301.226 1.420.684 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 39.802 (20.869)

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.974.525 2.301.226

PENGUNGKAPAN TAMBAHANKas dan Setara Kas terdiri dari :

Kas 276.101 269.274 Giro pada Bank Indonesia 985.597 1.067.918 Giro pada bank lain 169.706 86.572 Penempatan pada bank lain - jangka waktu

jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan 130.927 706.189

Efek-efekBank Indonesia Intervensi - bersih 412.194 171.273 Sertifikat Bank Indonesia - bersih - -

Jumlah Kas dan Setara Kas 1.974.525 2.301.226

TRANSAKSI BUKAN KASKapitalisasi saldo laba menjadi modal saham - 23 43.050 Reklasifikasi aset tetap menjadi aset tetap tidak

digunakan - -Reklasifikasi aset tetap yang tidak digunakan

menjadi aset tetap - 12,14 -Penghapusbukuan aset tetap - 12 -Penghapusbukuan kredit yang diberikan - 9 63.015

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

8

1. Umum

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Bank Sinarmas Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT Bank Shinta Indonesia, berdasarkan Akta No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 dari Buniarti Tjandra, S.H., notaris di Jakarta, dan telah diubah dengan Akta No. 91 tanggal 15 September 1989 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9142.HT.01.01-TH.89 tanggal 27 September 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 21 Juni 2005, Tambahan No. 6448. Pada tanggal 26 Januari 2007, Perusahaan berganti nama menjadi PT Bank Sinarmas. Perubahan nama tersebut telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 21 November 2006 dari Triphosa Lily Ekadewi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. W7-03960 HT.01.04-TH.2006 tanggal 20 Desember 2006. Perubahan nama tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Sinarmas. Berdasarkan dengan Akta No. 1 tanggal 8 Oktober 2009 dari Endang Saritomo Utari, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip perbankan syariah dan perpanjangan masa jabatan direksi dan komisaris. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-22483. Tahun 2009 tanggal 11 Desember 2009.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 6 April 2010 yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H., Mkn, notaris di Jakarta, disetujui sebagai berikut: a. Pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500.000 per saham menjadi Rp 100

per saham.

b. Penggunaan saldo laba pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 500 juta untuk menjadi Cadangan Umum dan sebesar Rp 43.050 juta menjadi saham untuk dibagikan secara proporsional kepada pemegang saham mulai efektif pada bulan April 2010.

c. Perubahan status perusahaan dari Perseroan Terbatas Tertutup menjadi Perseroan Terbatas Terbuka (Tbk).

d. Mengubah seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.I, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep 179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

e. Mengubah seluruh Anggaran Dasar Perusahaan, antara lain nama Perusahaan berubah menjadi PT Bank Sinarmas Tbk.

Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-22745.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 4 Mei 2010.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

9

1. Umum (Lanjutan)

a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan)

Kantor pusat Perusahaan beralamat di Plaza BII Tower I, Jln. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta. Perusahaan memiliki 1 kantor cabang utama, 54 kantor cabang, 57 kantor cabang pembantu, 1 kantor cabang syariah dan 4 kantor Kas di Indonesia. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Sinar Mas. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan adalah untuk menjalankan usaha di bidang perbankan.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Februari 1990, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.156/KMK.013/1990 tanggal 16 Februari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 27/156/KEP/DIR tanggal 22 Maret 1995, Perusahaan memperoleh peningkatan status menjadi Bank Devisa.

b. Pada tanggal 29 November 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) melalui surat No. S-10683/BL/2010 untuk penawaran umum perdana atas 1.600 juta lembar saham Perusahaann dengan nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran Rp 150 per saham dimana melekat 1.920 juta waran Seri I (Catatan 24). Setiap pemegang 5 (lima) saham baru Perusahaan berhak memperoleh 6 (enam) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 150, yang dapat dilakukan mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 11 Desember 2015. Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010.

IPO Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 12/52/DPB3/TPB 3 – 1 tanggal 5 Agustus 2010. Pada tanggal 31 Maret 2011, sebesar 98,74% atau sebanyak 7.188.495.000 saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

c. Dewan Komisaris Direksi dan Karyawan

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 25 August 2010 yang didokumentasikan dalam Akta No. 148 tanggal 25 Agustus 2010 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Tjendrawati Widjaja Komisaris Independen : Wimpie Rianto : Antonius Chandra Satya Napitupulu

Direktur Utama : Freenyan Liwang Wakil Direktur Utama : Dani Lihardja Direktur Operasional dan Tresuri : Hadi Christianto Wijaya Direktur Unit usaha syariah dan GA : Heru Agus Wuryanto Direktur Kepatuhan : Salis Teguh Hartono Direktur Manajemen Resiko : Loa Johnny Mailoa

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

10

1. Umum (Lanjutan)

c. Dewan Komisaris Direksi dan Karyawan (Lanjutan)

Direktur Kepatuhan Perusahaan adalah Salis Teguh Hartono, yang penunjukannya telah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia melalui Surat No. 9/154/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 8 Oktober 2007.

Susunan keanggotaan komite-komite yang dimiliki Perusahaan yaitu Komite Audit, Komite Renumerasi dan Nominasi, Komite Pemantau Risiko dan Dewan Pengawas Syariah pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

K o m i t e A u d i tK e t u a A n to n i u s C . S . N a p i tu p u l u A n to n iu s C .S . N a p i t u p u luA n g g o t a W i m p i e R i a n t o W i m p ie R i a n t o

E d w in H i d a y a t A b d u l l a h E d w i n H i d a y a t A b d u l la hA g u s t i n u s A n t o n i u s A g u s t i n u s A n to n i u s

K o m i t e R e m u n e r a s i d a n N o m in a s i

K e t u a A n to n i u s C . S . N a p i tu p u l u A n to n iu s C .S . N a p i t u p u luA n g g o t a T je n d r a w a t i W id ja ja T j e n d r a w a t i W id ja j a

T ru s t o J a t i P r a k o s o T ru s to J a t i P ra k o s o

K o m i t e P e m a n ta u R i s i k oK e t u a W i m p i e R i a n t o W i m p ie R i a n t oA n g g o t a A n to n i u s C . S . N a p i tu p u l u A n to n iu s C .S . N a p i t u p u lu

A g u s t i n u s A n t o n i u s A g u s t i n u s A n to n i u sE d w in H i d a y a t A b d u l l a h E d w i n H i d a y a t A b d u l la h

D e w a n P e n g a w a s S ya r ia hK e t u a A l i M u s ta f a Y a q u b A l i M u s ta fa Y a q u bA n g g o t a A h m a d i b in S u k a rn o A h m a d i b in S u k a rn o

Pembentukan Komite Manajemen Risiko adalah sesuai dengan Lampiran 1 Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang “Pedoman Standar Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum”.

Jumlah gaji dan tunjangan dewan komisaris dan direksi sebesar Rp 1.308 juta dan Rp 4.824 juta untuk periode yang berakhir 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010.

Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) untuk periode yang berakhir 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah 1.798 karyawan dan 1.764 karyawan.

Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan PT Bank Sinarmas Tbk. pada tanggal 27 April 2011 serta bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

11

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), peraturan Bank Indonesia, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi dan Perbankan”.

Laporan keuangan tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 telah sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan tahun 2008.

Pencatatan transaksi Unit Usaha Syariah adalah berdasarkan PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106, “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107 (Revisi 2009), “Akuntansi Ijarah” (efektif sejak 1 Januari 2010) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI).

Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung. Sehubungan dengan dicabutnya PSAK 31, “Akuntansi Perbankan” pada tahun 2010, dan untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, efektif 1 Januari 2010, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak dibatasi pencairannya. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperhitungkan sebagai bagian dari saldo kas dan setara kas.

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rupiah). Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan ini, kecuali bila dinyatakan secara khusus, adalah dalam jutaan Rupiah.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

12

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK revisi berikut: (1) PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang

berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan liabilitas keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan.PSAK No. 16 (Revisi 2007) “Aset Tetap”, yang mengatur perlakuan akuntansi atas aset tetap. Standar ini mengatur antara lain mengenai pengakuan aset tetap, penentuan jumlah tercatat, penyusutan dan penurunan nilai. Selain itu, standar ini mewajibkan untuk menghitung dan memasukkan biaya pembongkaran dan pemindahan atau restorasi lokasi aset sebagai bagian dari biaya perolehan, serta mewajibkan entitas untuk memilih di antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetapnya.

Standar ini menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.

(2) PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkan dasar-dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak-kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”.

(3) PSAK No. 107 (Revisi 2009), “Akuntansi Ijarah”, yang mencakup pengaturan untuk pembiayaan multijasa yang menggunakan akad ijarah.

Dalam penerapan standar baru diatas, Perusahaan telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Dampak transisi PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terhadap neraca Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2010 dijelaskan pada tabel berikut:

Sebagaimana Setelah dilaporkan Penyesuaian disesuaikan

1 Januari 2010/ Transisi/ 1 Januari 2010/As reported Transition As adjusted

January 1, 2010 Adjustments January 1, 2010Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000

Aset Keuangan - BersihGiro pada bank lain 87.698 886 88.584Penempatan pada bank lain 273.277 2.760 276.037Efek-efek 941.637 1.107 942.744Kredit yang diberikan 5.322.975 (4.316) 5.318.659

Jumlah Aset Keuangan - Bersih 6.625.587 437 6.626.024

EkuitasSaldo laba 86.001 437 86.438

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

13

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi (Lanjutan)

Penyesuaian transisi di atas berasal dari dampak penilaian kembali kerugian penurunan nilai aset keuangan, yang merupakan selisih antara cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung dengan menggunakan Peraturan Bank Indonesia mengenai penyisihan penghapusan aset produktif (Catatan 2j).

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing yang terjadi di sepanjang tahun dicatat dengan nilai kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan.

Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba rugi tahun berjalan.

Keuntungan atau kerugian selisih kurs dari aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal periode, yang disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada akhir periode.

d. Transaksi Pihak Berelasi

Pihak-pihak yang berelasi berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, adalah:

1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan

oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

2. Perusahaan asosiasi;

3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

5. Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

14

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

d. Transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan)

Karyawan, selain karyawan kunci, tidak dikelompokkan sebagai pihak yang berelasi. Semua transaksi dengan pihak yang berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan.

e. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

Estimasi dan asumsi yang digunakan tersebut ditelaah kembali secara terus-menerus. Revisi atas estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.

Informasi mengenai ketidakpastian yang melekat pada estimasi dan pertimbangan yang mendasari dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, dijelaskan pada Catatan 3 atas laporan keuangan.

f. Instrumen Keuangan

Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2b, Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan No. 55 (Revisi 2006) yang berlaku efektif 1 Januari 2010.

Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada neraca, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

15

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Termasuk dalam biaya transaksi adalah fee dan komisi yang dibayarkan pada agen (termasuk karyawan yang berperan sebagai agen penjual), konsultan, perantara efek dan pedagang efek, pungutan wajib oleh pihak regulator dan bursa efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan. Biaya transaksi tidak termasuk premium atau diskonto utang, biaya pendanaan (financing cost), atau biaya administrasi internal atau biaya penyimpanan (handling cost).

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

16

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Penentuan Nilai Wajar

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal neraca adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.

Laba/Rugi Hari ke-1

Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.

Aset Keuangan

1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan

ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau

b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan,

atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

17

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Aset Keuangan (Lanjutan)

1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (Lanjutan)

c. Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat

tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan. Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan mengklasifikasikan efek-efek berupa obligasi korporasi dalam kategori ini.

2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi. Pada tanggal 31 Maret 2011, kategori ini mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, kredit yang diberikan, pendapatan bunga yang masih akan diterima serta aset lain-lain berupa setoran jaminan, tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover, tagihan komisi asuransi, tagihan sehubungan dengan ATM bersama dan kiriman uang.

3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

18

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Aset Keuangan (Lanjutan)

3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Lanjutan)

Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal 31 Maret 2011, kategori ini mencakup investasi efek-efek dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Bank Indonesia Intervensi, obligasi Pemerintah, obligasi korporasi, Republik Indonesia - ROI Loan, Credit Linked Note, pinjaman subordinasi dan tagihan atas wesel ekspor.

4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield) efektif dari efek utang - tersedia untuk dijual serta dampak penjabaran mata uang asing (untuk efek utang dalam mata uang asing) diakui dalam laporan laba rugi. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam neraca dan laporan perubahan ekuitas. Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan ekuitas langsung diakui dalam laporan laba rugi. Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi.

Pada tanggal 31 Maret 2011, kategori ini mencakup efek-efek dalam bentuk obligasi Pemerintah dan Republik Indonesia – ROI Loans.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

19

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Liabilitas Keuangan

1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi. Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

2. Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Komponen instrumen keuangan yang diterbitkan yang terdiri dari komponen liabilitas dan komponen ekuitas harus dipisahkan, dimana komponen ekuitas merupakan bagian residual dari keseluruhan instrumen keuangan setelah dikurangi nilai wajar komponen liabilitas pada tanggal penerbitan. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 31 Maret 2011, kategori ini mencakup liabilitas segera lainnya, simpanan, simpanan dari bank lain, surat berharga yang diterbitkan, bunga yang masih harus dibayar, serta liabilitas lain-lain dalam bentuk liabilitas premi penjaminan Pemerintah serta setoran jaminan L/C dan bank garansi.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

20

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Instrumen Keuangan Derivatif

Derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai derivatif jika seluruh kondisi berikut terpenuhi:

a. Karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan

karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utama.

b. Instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif melekat

memenuhi definisi sebagai derivatif;

c. Instrumen campuran atau instrumen yang digabungkan tidak diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi.

Derivatif yang berdiri sendiri dan derivatif melekat yang dipisahkan diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Pada pengakuan awal, instrumen derivatif diukur pada nilai wajar pada tanggal transaksi derivatif terjadi atau dipisahkan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar.

Derivatif disajikan sebagai aset apabila nilai wajarnya positif, dan disajikan sebagai liabilitas apabila nilai wajarnya negatif. Laba atau rugi dari perubahan nilai wajar derivatif langsung diakui dalam laporan laba rugi.

Manajemen menelaah apakah derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya pada saat pertama kali Perusahaan menjadi salah satu pihak dari kontrak tersebut. Penelaahan kembali dilakukan apabila terdapat perubahan syarat-syarat kontrak yang mengakibatkan modifikasi arus kas secara signifikan.

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

21

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Penurunan Nilai Dari Aset Keuangan

Pada setiap tanggal neraca, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi telah mengalami penurunan nilai. (1) Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat penurunan nilai secara individual atau kolektif. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas akun cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.

(2) Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskonto pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

22

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Penurunan Nilai Dari Aset Keuangan (Lanjutan) (3) Aset keuangan tersedia untuk dijual

Dalam hal instrumen ekuitas dengan kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Atas instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

(1) Aset Keuangan

Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

b. Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut,

namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

c. Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan

dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

23

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

(2) Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.

g. Giro Wajib Minimum

Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan peraturan No. 12/19/PBI/2010 mengenai perubahan atas Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/25/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. Peraturan tersebut kemudian diperbaharui dengan peraturan No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 yang berlaku efektif tanggal 1 Maret 2011. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Rupiah terdiri dari GWM Utama, GWM Sekunder dan GWM LDR. GWM Utama ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah ditambah dengan GWM LDR yang ditetapkan sebesar selisih LDR yang dimiliki oleh Bank dan target LDR yang diwajibkan BI. GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah sedangkan GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing. GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga.

GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu. GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening Giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih LDR yang dimiliki oleh bank dan target LDR yang wajib dipenuhi oleh bank.

h. Penempatan pada Bank Lain

Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk deposito berjangka syariah, call money, deposit on call dan lain-lain.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

24

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

i. Kredit yang Diberikan

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.

j. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi

Penilaian kualitas dan cadangan kerugian penurunan nilai dilakukan terhadap aset produktif dan aset non-produktif.

Aset Produktif Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, efek yang dibeli dengan janji jual kembali, kredit, tagihan akseptasi, komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai resiko kredit serta aset produktif yang berasal dari kegiatan syariah, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Aset Non-produktif

Aset non-produktif merupakan aset non-keuangan, terdiri dari agunan yang diambil alih (AYDA) dan aset tetap yang tidak digunakan, rekening antar kantor dan suspense account sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

Sejak 1 Januari 2010, setiap tanggal neraca Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, pinjaman diberikan dan piutang mengalami penurunan nilai seperti yang dijelaskan pada Catatan 2.f. Penerapan Ketentuan Transisi dari Bank Indonesia untuk Penurunan Nilai Secara Kolektif kredit yang Diberikan Pada tanggal 8 Desember 2009, Bank Indonesia mengeluarkan Surat Edaran No. 11/33/DPNP yang mengatur mengenai estimasi penurunan nilai kolektif kredit yang diberikan dengan keterbatasan pengalaman kerugian spesifik. Bagi bank yang belum memiliki data kerugian historis yang memadai untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas kredit yang diberikan secara kolektif sesuai dengan persyaratan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006) dan PAPI, maka pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai dapat menggunakan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”. Sejak tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan ketentuan transisi dari Bank Indonesia tersebut. Sebelum 1 Januari 2010, penentuan kualitas aset dan cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/3/DPNP tanggal 31 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” dengan perubahan terakhir melalui Peraturan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Perusahaan tetap mengacu pada peraturan tersebut untuk perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai sejak 1 Januari 2010 sesuai penerapan ketentuan transisi yang dijelaskan di atas.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

25

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

j. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (Lanjutan)

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif serta estimasi komitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aset produktif, komitmen dan kontinjensi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengklasifikasikan aset produktif tersebut dalam lima (5) kategori dengan besarnya persentase cadangan kerugian penurunan nilai sebagai berikut:

Klasifikasi

Lancar Minimum 1%Dalam perhatian khusus Minimum 5%Kurang lancar Minimum 15%Diragukan Minimum 50%Macet 100%

Kerugian Penurunan Nilai/Precentage of Allowance

Persentase Cadangan

for impairment losses

Persentase cadangan kerugian penurunan nilai diatas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia kecuali untuk aset produktif serta komitmen dan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai lancar yang diterapkan terhadap saldo aset produktif serta komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), penempatan pada Bank Indonesia (BI Intervensi) dan Obligasi Pemerintah tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai.

Kerugian untuk komitmen dan kontinjensi (kecuali akseptasi) yang dibentuk disajikan dalam akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi.” Sampai dengan saat ini, pembentukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi tetap dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”. Aset produktif dihapusbukukan dengan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif yang bersangkutan pada saat diterima kembali. Jika jumlah yang diterima kembali lebih besar daripada nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

26

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

j. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (Lanjutan)

Cadangan Penurunan Nilai Aset Non-Produktif

Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif tetap dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”. Perusahaan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aset non-produktif tersebut sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, yang mengklasifikasikan aset non-produktif dalam empat (4) kategori berdasarkan lamanya aset tersebut telah dimiliki oleh Perusahaan dengan besarnya persentase cadangan kerugian penurunan nilai sebagai berikut:

Kategori

Lancar Minimum 1%Kurang lancar Minimum 15%Diragukan Minimum 50%Macet 100%

PersentasePenyisihan Penghapusan/

Percentage of Allowance forPossible Losses

k. Aset Tetap

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap atau jangka waktu sewa, yang mana lebih pendek (khusus untuk perbaikan aset yang disewa) sebagai berikut:

Tahun Bangunan 20 Inventaris kantor 10 Kendaraan bermotor 4

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

27

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

k. Aset Tetap (Lanjutan)

Aset tetap yang tidak digunakan (properti terbengkalai) dinyatakan berdasarkan nilai tercatat atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset lain-lain”. Atas properti terbengkalai, dibentuk penyisihan penghapusan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku (Catatan 2.u).

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

l. Aset Ijarah

Aset ijarah diakui sebesar biaya perolehan (mengacu pada PSAK No. 16: Aset Tetap dan PSAK No. 19: Aset tidak berwujud). Aset ijarah, yakni kendaraan bermotor, mesin, alat berat dan piranti lunak disusutkan atau diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek, dimana pada akhir periode, aset tersebut akan dihibahkan ke nasabah. Untuk akad ijarah muntahiyah bitamlik (sewa pembiayaan), apabila pada saat perpindahan kepemilikan aset ijarah dari pemilik kepada penyewa dilakukan dengan cara hibah, maka jumlah tercatat aset ijarah diakui sebagai beban. Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan kepada penyewa. Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait yakni penyusutan dan pemeliharaan serta perbaikan. Pendapatan ijarah neto disajikan sebagai bagian dari “pendapatan bungan dan bagi hasil – kredit yang diberikan” dalam Laporan Laba Rugi.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

28

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

m. Agunan yang Diambil Alih

Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset lainnya, yang telah diambil alih oleh Perusahaan disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain”.

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi biaya-biaya untuk melikuidasi aset tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aset produktif. Apabila terjadi selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit.

Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.

Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Atas agunan yang diambil alih, dibentuk penyisihan penghapusan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku (Catatan 2.u).

n. Sewa Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: a. Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan

tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;

b. Opsi pembaharuan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang berelasi dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaharuan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;

c. Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada

suatu aset tertentu; atau d. Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa. Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada scenario a, c atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada scenario b. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam lapporan laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

29

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

n. Sewa (Lanjutan) Perusahaan sebagai lessor. Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.

o. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

p. Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain

Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka.

Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya.

Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari: • Tabungan Wadiah merupakan titipan dana dalam bentuk tabungan dimana pemilik dana

mendapatkan pendapatan bonus.

• Investasi tidak terikat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka mudharabah

merupakan simpanan dana pelanggan yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan unit syariah atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.

Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro, call money kurang dari atau 90 hari, dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian masing-masing.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

30

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

q. Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor yang timbul dari penerbitan saham dan tidak diamortisasi.

r. Surat Berharga yang Diterbitkan

Surat berharga yang diterbitkan adalah surat berharga dalam bentuk cek perjalanan (travellers’ cheques).

s. Pengakuan Pendapatan Bunga, Beban Bunga, Pendapatan Syariah dan Bagi Hasil Syariah

Pendapatan dan Beban Bunga Sejak tanggal 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah penurunan nilai diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual berdasarkan suku bunga kontraktual, kecuali pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai non-performing. Pendapatan bunga tersebut diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non-performing. Pendapatan bunga atas aset non-performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam rekening administratif dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima tunai. Sedangkan diskonto dan premi dari surat berharga diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus dan dicatat sebagai bagian atas pendapatan dan beban bunga.

Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek tidak dapat memenuhi pembayaran bunga dan atau pokok. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit, dan kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

31

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

s. Pengakuan Pendapatan Bunga, Beban Bunga, Pendapatan Syariah dan Bagi Hasil

Syariah (Lanjutan)

Pendapatan dan Beban/Bagi Hasil Syariah Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik (sewa), dan bagi hasil pembiayaan mudharabah. Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama periode akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah diakui pada saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati.

t. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

Provisi dan Komisi Terkait Instrumen Keuangan Sejak 1 Januari 2010, pendapatan dan beban provisi komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan pada saat penerimaan atau beban pada saat pembayarannya.

Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman yang diterima yang jumlahnya signifikan, serta terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu kredit atau pinjaman yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan pada saat penerimaan atau beban pada saat pembayarannya.

Provisi dan Komisi Lainnya Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan dan jangka waktu tertentu yang yang jumlahnya signifikan, diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit, seperti jasa banca assurance pendapatan sebagai pemimpin sindikasi, pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, dan pendapatan yang diakui terkait dengan jasa yang diberikan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

32

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

u. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset non-keuangan pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aset. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi tahun berjalan. Cadangan kerugian penurunan nilai aset non-keuangan berupa aset non-produktif (terdiri dari agunan yang diambil alih, aset tetap yang tidak digunakan, rekening administratif dan suspense account) dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2.j).

v. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di neraca, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Perubahan terhadap liabilitas pajak dicatat ketika surat tagihan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat hasil banding telah ditetapkan.

w. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Perhitungan laba per saham dasar disesuaikan secara retrospektif sejak awal laporan keuangan yang disajikan sebagai akibat dari pemecahan nilai nominal (stock split) dari Rp 500.000 menjadi Rp 100 pada tanggal 6 Agustus 2010 (Catatan 1.a dan 30).

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa dilutif.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

33

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

x. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada neraca setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laba rugi tahun berjalan.

Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, beban bunga dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.

y. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 34.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

34

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan

(Lanjutan)

Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Cadangan kerugian penurunan nilai dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Efektif tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas aset keuangan, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

35

4. Giro pada Bank Indonesia

31 Maret 31 Desember

2011 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah 840.030 674.609 Mata uang asing (Catatan 33) 145.567 393.309

Jumlah 985.597 1.067.918

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, termasuk dalam giro pada Bank Indonesia adalah giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 25.579 juta dan Rp 8.806 juta. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun valuta asing. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan dalam mata uang Rupiah untuk GWM Utama masing-masing adalah sebesar Rp 828.595 juta dan Rp 672.744 juta serta untuk GWM sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 213.095 juta dan Rp 207.559 juta, sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalah sebesar Rp 145.502 juta dan Rp 30.694 juta.

Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah:

31 Maret 31 Desember

2011 2010% %

GWM yang wajib dibentukRupiah

GWM PrimerKonvensional 8,00% 8,00%Syariah 5,00% 5,00%

GWM Sekunder 2,5% 2,50%GWM LDR 1,42% -

Mata uang asing 5,00% 1,00%

GWM yang telah dibentukRupiah

GWM PrimerKonvensional 9,44% 8,02%Syariah 5,03% 5,06%

GWM SekunderKonvensional 7,13% 7,74%Syariah 95,82% -

Mata uang asing Konvensional 5,00% 12,82%Syariah 2,54% 4,47%

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

36

5. Giro pada Bank Lain

31 Maret 31 Desember

2011 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak yang berelasi (Catatan 31)Mata uang asing (Catatan 33)

Bank International Ningbo 15 277

Pihak ketigaRupiah

PT Bank Central Asia Tbk 6.477 14.041PT. Bank Lippo Tbk 1 -PT Bank Internasional Indonesia Tbk 74 68Standard Chartered Bank 109 59PT Bank Danamon Indonesia Tbk 4 5PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.759 6PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk 2PT Bank CIMB Niaga Tbk - 1Jumlah 8.426 14.180

Mata uang asing (Catatan 33)PT Bank Central Asia Tbk 28.871 32.924United Overseas Bank, Singapura 13.755 4.730PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 17.429 21.545Wells fargo Bank, N.A, Inggris 3.599 2.464Wells fargo Bank, N.A, Amerika Serikat 60.788 1.402Sumitomo Mitsui Banking Corporation,

Jepang 527 198Sumitomo Mitsui Banking Corporation,

Amerika Serikat 53 225Standard Chartered Bank, Inggris 284 188Standard Chartered Bank, Amerika Serikat 28.893 1.705Standard Chartered Bank, Hongkong 217 224OCBC, Singapura 503 3.153ANZ Banking Group Ltd, Australia 5.170 454UBS AG, Singapura 558 554UBS AG, Swiss 178 1.817DBS Bank, Hong Kong 440 532

Jumlah - pihak ketiga 161.265 72.115

Jumlah 169.691 86.295

Jumlah 169.706 86.572Cadangan kerugian penurunan nilai - -

Jumlah - bersih 169.706 86.572

Kolektibilitas dari giro pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 dikelompokkan lancar.

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

37

5. Giro pada Bank Lain (Lanjutan)

Suku bunga rata-rata per tahun giro pada bank lain adalah sebagai berikut

31 Maret 31 Desember

2011 2010% %

Rupiah - -Valas 0.85 - 0.90 0,85 - 0,90

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

31 Maret 31 Desember

Mata Uang Mata Uang Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal tahun - - - 112 774 886Penyesuaian sehubungan

dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 2b) - - - (112) (774) (886)

Penyisihan tahun berjalan - - - - - -

Selisih kurs penjabaran - - - - - -

Saldo akhir tahun - - - - - -

2011 2010

Transaksi dengan pihak yang berelasi dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

38

6. Penempatan pada Bank Lain

Penempatan pada bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:

Suku Bunga PihakJenis Penempatan Jangka Waktu Rata-rata Ketiga

% Rp '000.000Rupiah

Deposito berjangka 31 hari 6,60 65.000Call Money (SIMA) 3 - 31 hari 6,60 30.000

Jumlah 95.000

Mata uang asing (Catatan 33)Deposito berjangka 31 hari 0,50 34.830Deposito on call 4 hari - 1.097

Jumlah 35.927

Jumlah 130.927Cadangan kerugian

penurunan nilai (950)

Jumlah - bersih 129.977

31 Maret 2011

Suku Bunga PihakJenis Penempatan Jangka Waktu Rata-rata Ketiga

% Rp '000.000Rupiah

Deposito Berjangka 3-25 hari 6,00 90.000Jumlah 90.000

Mata uang asing (Catatan 33)Call Money 1 - 31 hari 0,85 566.039Deposito berjangka 27 hari 0,90 36.040Deposito on call 4 hari 0,05 14.110Jumlah 616.189

706.189Cadangan kerugian

penurunan nilai -

Jumlah - bersih 706.189

31 Desember 2010

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

39

6. Penempatan pada Bank Lain (Lanjutan)

Penempatan berupa deposito berjangka dan call money dalam mata uang Rupiah per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 merupakan penempatan pada:

31 Maret 31 Desember

2011 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Deposito berjangkaPT Bank Rakyat Indonesia Tbk - Syariah 50.000 50.000PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk

(dahulu PT BPD Jawa barat) - Syariah - 25.000PT Bank Victoria International Tbk - Syariah 15.000 15.000

Jumlah 65.000 90.000

Call moneyPT Bank Internasional Indonesia Tbk - Syariah - -PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk

(dahulu PT BPD Jawa Barat) - Syariah 30.000 -PT Bank Mega Tbk - Syariah - -

Jumlah 30.000 -

Jumlah 95.000 90.000

Nama Bank

Penempatan berupa deposito dan call money dalam mata uang asing merupakan penempatan pada:

31 Maret 31 Desember

2011 2010US$ US$

Call MoneyWells Fargo Bank, N.A. Amerika Serikat - 15.400.000Standartd Charterd Bank, Amerika Serikat - 41.862.945Lepbaga Pembiayaan Eksport Indonesia - 10.000.000Jumlah - 67.262.945

Deposito berjangkaPT Bank Internasional Indonesia Tbk - Syariah 4.000.000 4.000.000

Deposito on callUBS AG, Singapura 126.002 1.566.027

Jumlah 4.126.002 72.828.972

Nama Bank

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

40

6. Penempatan pada Bank Lain (Lanjutan)

Kolektibilitas penempatan pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah lancar.

Jumlah tercatat penempatan pada bank lain berdasarkan tanggal jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Kurang dari Lebih dari Lebih dari Lebih dariatau s.d. 1 s.d. 3 3 s.d. 6 6 s.d. 12 Lebih dari

Jenis penempatan 1 bulan bulan bulan bulan 12 bulan JumlahRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahDeposito berjangka 65.000 - - - - 65.000Lainnya 30.000 - - - - 30.000Jumlah 95.000 - - - - 95.000

Mata uang asing(Catatan 33)Deposito berjangka 34.830 - - - - 34.830Call money 1.097 - - - - 1.097

Jumlah 35.927 - - - - 35.927

Jumlah 130.927 - - - - 130.927

31 Maret 2011

Kurang dari Lebih dari Lebih dari Lebih dariatau s.d. 1 s.d. 3 3 s.d. 6 6 s.d. 12 Lebih dari Jumlah

Jenis penempatan 1 bulan bulan bulan bulan 12 bulanRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahDeposito berjangka 90.000 - - - - 90.000

Jumlah 90.000 - - - - 90.000

Mata uang asing (Catatan 33)Call Money 566.039 - - - - 566.039Deposito berjangka 36.040 - - - - 36.040Deposito on call 14.110 - - - - 14.110

Jumlah 616.189 - - - - 616.189

Jumlah 706.189 - - - - 706.189

31 Desember 2010

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

41

6. Penempatan pada Bank Lain (Lanjutan)

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:

31 Maret 31 Desember

Mata Uang Mata Uang Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal tahun - - - 1,292 1,468 2,760Penyesuaian sehubungan dengan

penerapan PSAK No. 55(Revisi 2006) (Catatan 2b) - - - (1,292) (1,468) (2,760)

Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 950 - 950 - - -

Selisih kurs penjabaran - - - - - -

Saldo akhir tahun 950 - 950 - - -

2011 2010

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk penempatan pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2011 adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain tersebut.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

42

7. Efek-Efek

a. Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut:

31 Maret 31 Desember

2011 2010Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahPihak ketiga

Dimiliki hingga jatuh tempo Bank Indonesia Intervensi 387,000 171,300Bunga diterima dimuka yang

belum diamortisasi (240) (27)

Nilai bersih 386,760 171,273

Sertifikat Bank Indonesia 26,488 -Bunga diterima dimuka yang

belum diamortisasi (1,054) -

Nilai bersih 25,434 -

Obligasi Pemerintah FR0028 80,000 78,746ORI-04 75,000 10,005FR0026 70,000 72,043FR0038 50,000 52,256FR0027 40,000 39,139FR0020 30,000 33,214FR0031 30,000 29,635FR0043 30,000 28,104FR0042 30,000 27,522FR0034 20,000 21,711FR0033 20,000 21,045FR0017 20,000 20,684FR0036 20,000 20,759FR0023 20,000 20,509FR0045 20,000 17,258FR0018 10,000 10,489ORI-03 10,000 75,021FR0040 10,000 9,743

Jumlah 585,000 587,883Premi yang belum diamortisasi 2,161 -

Nilai bersih 587,161 587,883

Obligasi korporasiPT Excelcomindo Pratama Tbk 26,000 24,138PT Indomobil Finance Indonesia 20,000 20,000Sukuk Ijarah Indosat IV 2009 Seri A 2,000 2,000

Jumlah 48,000 46,138Diskonto yang belum diamortisasi (1,540) -

Nilai bersih 46,460 46,138

Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 1,045,815 805,294

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

43

7. Efek-Efek (Lanjutan)

a. Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut: (Lanjutan)

31 Maret 31 Desember2011 2010

Rp '000.000 Rp '000.000Rupiah (Lanjutan)

Pihak Ketiga (Lanjutan)Tersedia untuk dijual

Obligasi Pemerintah IFR003 - -IFR006 20.981 5.380IFR005 5.070 11.426

Nilai wajar 26.051 16.806

Obligasi korporasiPT Bank Nagari 2.000 -

Jumlah tersedia untuk dijual 28.051 16.806

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugiObligasi korporasi

PTBank Pan Indonesia Tbk 30.000 30.000Keuntungan (kerugian) belum terealisasi atas kenaikan (penurunan) nilai wajar - 120

Nilai wajar 30.000 30.120

Jumlah Diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi 30.000 30.120

Jumlah - pihak ketiga 1.103.866 852.220

Jumlah Rupiah 1.103.866 852.220

Mata uang asing (Catatan 33)

Pihak KetigaDimiliki hingga jatuh tempo

Republik Indonesia - ROI Loan 162.186 167.753

Credit Linked NotesMerril Lynch Notes 43.538 45.050UBS Jersey Notes 17.415 18.020

Jumlah 60.953 63.070

Tagihan atas wesel ekspor 772.081 322.030

Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 995.220 552.853

Tersedia untuk dijualRepublik Indonesia - ROI Loan 18.547 19.687

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugiReksadana

PT Henan Putihrai Asset Management - 47.331

Obligasi korporasiEnercoal Resources Pte. Ltd - -Reksadana Maestro 46.340 -PT Bank Internasional Indonesia Tbk - -

Jumlah 46.340 -

Jumlah - diperdagangkan 46.340 47.331

Jumlah mata uang asing 1.060.107 619.871

Jumlah 2.163.973 1.472.091Cadangan kerugian penurunan nilai (40) -

Jumlah - Bersih 2.163.933 1.472.091

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

44

7. Efek-Efek (Lanjutan)

b. Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo pada diklasifikasikan sebagai berikut:

Sampai dengan Lebih dari Lebih dari1 tahun 1-5 tahun 5 tahun Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Berdasarkan jangka waktuRupiah

Bank Indonesia Intervensi 412.194 - - 412.194 Obligasi Pemerintah - 85.024 502.137 587.161 Obligasi korporasi - 46.460 - 46.460

Jumlah - Rupiah 412.194 131.484 502.137 1.045.815

Mata uang asingRepublik Indonesia - ROI Loan - - 162.186 162.186 Credit Linked Notes - 60.953 - 60.953 Pinjaman subordinasi - - - - Tagihan atas wesel ekspor 772.081 - - 772.081

Jumlah - Mata uang asing 772.081 60.953 162.186 995.220

Jumlah 1.184.275 192.437 664.323 2.041.035

Berdasarkan jatuh tempoRupiah

Bank Indonesia Intervensi 412.194 - - 412.194 Obligasi Pemerintah - 301.412 285.749 587.161 Obligasi korporasi - 46.460 - 46.460

Jumlah - Rupiah 412.194 347.872 285.749 1.045.815

Mata uang asingRepublik Indonesia - ROI Loan - 104.559 57.627 162.186 Credit Linked Notes 17.415 43.538 - 60.953 Pinjaman subordinasi - - - - Tagihan atas wesel ekspor 772.081 - - 772.081

Jumlah - Mata uang asing 789.496 148.097 57.627 995.220

Jumlah 1.201.690 495.969 343.376 2.041.035

31 Maret 2011

Sampai dengan Lebih dari Lebih dari

1 tahun 1-5 tahun 5 tahun JumlahRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Berdasarkan jangka waktuRupiah

Bank Indonesia Intervensi - bersih 171.273 - - 171.273 Obligasi Pemerintah - bersih - 105.710 482.173 587.883 Obligasi korporasi - bersih - 44.138 2.000 46.138

Jumlah - Rupiah 171.273 149.848 484.173 805.294

Mata uang asingRepublik Indonesia - ROI Loan - - 167.753 167.753 Credit Linked Notes - - 63.070 63.070 Tagihan atas wesel ekspor 322.030 - - 322.030 Pinjaman subordinasi - - - -

Jumlah - Mata uang asing 322.030 - 230.823 552.853

Jumlah 493.303 149.848 714.996 1.358.147

Berdasarkan jatuh tempoRupiah

Bank Indonesia Intervensi - bersih 171.273 - - 171.273 Obligasi Pemerintah 10.005 292.143 285.735 587.883 Obligasi korporasi - bersih - 44.138 2.000 46.138

Jumlah - Rupiah 181.278 336.281 287.735 805.294

Mata uang asingRepublik Indonesia - ROI Loan - 108.128 59.625 167.753 Credit Linked Notes - 18.020 45.050 63.070 Tagihan atas wesel ekspor 322.030 - - 322.030 Pinjaman subordinasi - - - -

Jumlah - Mata uang asing 322.030 126.148 104.675 552.853

Jumlah 503.308 462.429 392.410 1.358.147

31 Desember 2010

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

45

7. Efek-Efek (Lanjutan)

c. Tingkat bunga rata-rata per tahun efek-efek adalah sebagai berikut:

31 Maret 31 Desember2011 2010

% %

Rupiah Sertifikat Bank Indonesia 6,75 - 6.80 -Bank Indonesia Intervensi 5,75 - 6,60 5,50Obligasi Pemerintah 9,40 - 14,27 9,40 - 14,27Obligasi korporasi 10,50 - 17,00 10,75 - 17,00

Mata uang asingRepublik Indonesia - ROI Loan 5,87 - 10,37 5,87 - 10,37Credit Linked Notes 6,75 - 9,35 6,75 - 9,35Obligasi korporasi - -Collateralized Debt Obligation - -

d. Nilai wajar dari obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) yang dimiliki hingga jatuh tempo pada

tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah masing-masing sebesar Rp 930.854 juta dan Rp 907.905 juta.

Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) atau Moody’s seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

31 Maret 31 Desember

2011 2010

PT Excelcomindo Pratama Tbk idAA- idAA-PT Indomobil Finance Indonesia idA idA-PT Bank Internasional Indonesia Tbk - -PT Bank Nagari idBBB -PT Bank Pan Indonesia Tbk idAA idAA Sukuk Ijarah PT Indosat Tbk idAA+(sy) idAA+(sy)Enercoal Resources Pte. Ltd. Ba3Merrill Lynch Notes A2 A2UBS Jersery Notes Aa3 Aa3

e. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 kolektibilitas efek-efek adalah lancar. f. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut:

31 Maret 31 Desember

Mata Uang Mata Uang Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal tahun - - - 500 607 1.107 Penyesuaian sehubungan dengan

penerapan PSAK No. 55(Revisi 2006) (Catatan 2b) - - - (500) (607) (1.107)

Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 40 - 40 - - -

Selisih kurs penjabaran - - - - - -

Saldo akhir tahun 40 - 40 - - -

2011 2010

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek pada tanggal 31 Maret 2011 adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

46

8. Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, efek-efek yang dibeli dengan janji jual kembali terdiri dari:

Pendapatan bungaNilai yang belum Nilai

Jenis Jangka waktu Tanggal jatuh tempo nominal direalisasi bersihRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahObligasi Korporasi

Bank Lampung II 2007 31 hari 21 April 2011 9.784 62 9.722Bank Lampung II 2007 31 hari 23 April 2011 19.582 136 19.446

Jumlah 29.366 198 29.168

31 Maret 2011

Pendapatan bungaNilai yang belum Nilai

Jenis Jangka waktu Tanggal jatuh tempo nominal direalisasi bersihRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahObligasi PemerintahFR040 40 hari 10 Januari 2011 45.889 116 45.773Obligasi Korporasi

Bank Lampung 32 hari 17 Januari 2011 9.770 49 9.721Bank Lampung 31 hari 20 Januari 2011 19.562 118 19.444

Jumlah 75.221 283 74.938

31 Desember 2010

Efek yang dibeli dengan janji jual kembali pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 telah diselesaikan pada tanggal jatuh tempo.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

47

9. Kredit yang Diberikan

a. Jenis Kredit

31 Maret 31 Desember2011 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak yang berelasi (Catatan 31)Rupiah

Pinjaman tetap 228.063 231.557Pinjaman karyawan 48 580Pinjaman konsumsi 6.585 6.939Pinjaman cicilan 1.570 1.682Pinjaman rekening koran 3.769 67Piutang syariah - murabahah 15 -Jumlah 240.050 240.825Cadangan kerugian penurunan nilai (8.285) (150)Jumlah - bersih 231.765 240.675

Mata uang asing (Catatan 33)Pinjaman tetap 535.511 554.115

Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi 767.276 794.790

Pihak ketigaRupiah

Pinjaman konsumsi 2.628.991 2.323.631Pinjaman cicilan 1.444.771 1.445.533Pinjaman tetap 1.318.238 1.251.931Pinjaman anjak piutang 632.560 592.291Pinjaman investasi 58.296 59.297Pinjaman rekening koran 156.125 146.137Pinjaman karyawan 7.891 8.165Piutang syariah - murabahah 243.658 146.895Jumlah 6.490.530 5.973.880Cadangan kerugian penurunan nilai (68.472) (75.058)Jumlah - bersih 6.422.058 5.898.822

Mata uang asing (Catatan 33)Pinjaman tetap 63.245 166.573Pinjaman cicilan 184.004 76.403Jumlah 247.249 242.976Cadangan kerugian penurunan nilai (3.342) (2.430)Jumlah - bersih 243.907 240.546

Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga 6.665.965 6.139.368

Jumlah kredit yang diberikan - bersih 7.433.241 6.934.158

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

48

9. Kredit yang Diberikan (Lanjutan)

b. Sektor Ekonomi

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahPertanian, perburuan dan sarana pertanian 48.819 58.552Pertambangan 250.562 206.320Industri pengolahan 249.969 218.101Listrik, gas dan air 98.576 22.523Konstruksi 274.414 299.012Perdagangan, restoran dan hotel 1.332.404 519.526Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 250.453 298.622Jasa-jasa dunia usaha 1.086.757 1.284.413Jasa-jasa sosial/masyarakat 271.005 206.423Lain-lain 2.867.621 3.101.213Jumlah 6.730.580 6.214.705

Mata uang asing (Catatan 33)Pertambangan 31.636 65.753Industri pengolahan 542.591 542.899Konstruksi 100.118 108.999Perdagangan, restoran dan hotel 26.520 13.724Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 19.640 24.466Jasa-jasa dunia usaha 40.405 16.291Lain-lain 21.850 24.959Jumlah 782.760 797.091

Jumlah 7.513.340 7.011.796Cadangan kerugian penurunan nilai (80.099) (77.638)

Jumlah - bersih 7.433.241 6.934.158

c. Jangka Waktu

Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya.

Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahKurang dari atau sama dengan 1 tahun 2.117.725 1.440.837Lebih dari 1 - 2 tahun 924.695 1.342.919Lebih dari 2 - 5 tahun 2.548.428 2.257.600Lebih dari 5 tahun 1.139.732 1.173.349Jumlah 6.730.580 6.214.705

Mata uang asing (Catatan 33)Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 573.414 607.588Lebih dari 1 - 2 tahun 26.458 24.931Lebih dari 2 - 5 tahun 82.770 57.909Lebih dari 5 tahun 100.118,00 106.663Jumlah 782.760 797.091

Jumlah 7.513.340 7.011.796Cadangan kerugian penurunan nilai (80.099) (77.638)

Jumlah - bersih 7.433.241 6.934.158

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

49

9. Kredit yang Diberikan (Lanjutan)

c. Jangka Waktu (Lanjutan)

Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahKurang dari atau sama dengan 1 tahun 2.739.526 2.590.571Lebih dari 1 - 2 tahun 993.369 767.708Lebih dari 2 - 5 tahun 2.391.811 2.160.474Lebih dari 5 tahun 605.874 695.952Jumlah 6.730.580 6.214.705

Mata uang asing (Catatan 33)Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 598.813 586.405Lebih dari 1 - 2 tahun 26.543 47.696Lebih dari 2 - 5 tahun 57.286 53.992Lebih dari 5 tahun 100.118 108.998Jumlah 782.760 797.091

Jumlah 7.513.340 7.011.796Cadangan kerugian penurunan nilai (80.099) (77.638)

Jumlah - bersih 7.433.241 6.934.158

Termasuk dalam kredit yang jatuh tempo kurang dari atau sama dengan 1 tahun adalah kredit yang telah jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 sebesar masing-masing Rp 36 juta dan Rp 12.200 juta.

d. Tingkat bunga rata-rata per tahun kredit diberikan adalah sebagai berikut:

31 Maret 2011 31 Desember 2010% %

Rupiah 6,00 - 30,50 5,95 - 26,97Dolar Amerika 4,25 - 9,50 4,25 - 9,50

e. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, saldo kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 767.390 juta dan Rp 756.932 juta dijamin oleh deposito berjangka.

f. Jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31

Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 825.789 juta dan Rp 796.606 juta (Catatan 16).

g. Saldo kredit channeling pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing

adalah sebesar Rp 2.628.990 juta dan Rp 2.332.310 juta. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, sebesar Rp 1.639.703 juta dan Rp 1.905.850 juta dari saldo kredit chanelling disalurkan melalui pihak yang berelasi (Catatan 31).

h. Kredit yang diberikan kepada karyawan merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah

dan keperluan lainnya yang dibebani bunga 0% untuk kredit dibawah 1 tahun dan 6% untuk kredit antara 1 sampai dengan 10 tahun. Kredit kepada pihak yang berelasi, kecuali kredit kepada karyawan, diberikan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dengan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga.

i. Perusahaan tidak memiliki kredit yang restrukturisasi selama tahun 2011 dan 2010.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

50

9. Kredit yang Diberikan (Lanjutan)

j. Saldo kredit pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 berdasarkan klasifikasi

kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:

DalamPerhatian Kurang

Jenis Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet JumlahRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahPihak yang berelasi (Catatan 31) 240.050 - - - - 240.050 Pihak ketiga 6.234.566 194.285 2.835 4.505 54.339 6.490.530 Jumlah 6.474.616 194.285 2.835 4.505 54.339 6.730.580

Mata uang asing (Catatan 33)Pihak yang berelasi (Catatan 31) 535.511 - - - - 535.511 Pihak ketiga 247.249 - - - - 247.249 Jumlah 782.760 - - - - 782.760

Jumlah 7.257.376 194.285 2.835 4.505 54.339 7.513.340

Cadangan kerugianpenurunan nilai (74.670) (649) (75) (810) (3.895) (80.099)

Jumlah - bersih 7.182.706 (649) 2.760 - 50.444 7.433.241

31 Maret 2011

DalamPerhatian Kurang

Jenis Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet JumlahRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahPihak yang berelasi (Catatan 31) 240.825 - - - - 240.825 Pihak ketiga 5.591.739 293.793 21.953 533 65.862 5.973.880 Jumlah 5.832.564 293.793 21.953 533 65.862 6.214.705

Mata uang asing (Catatan 33)Pihak yang berelasi (Catatan 31) 554.115 - - - - 554.115 Pihak ketiga 242.976 - - - - 242.976 Jumlah 797.091 - - - - 797.091

Jumlah 6.629.655 293.793 21.953 533 65.862 7.011.796

Cadangan kerugianpenurunan nilai (58.482) (8.922) (3.019) (34) (7.181) (77.638)

Jumlah - bersih 6.571.173 284.871 18.934 499 58.681 6.934.158

31 Desember 2010

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

51

9. Kredit yang Diberikan (Lanjutan)

k. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, rincian kredit bermasalah menurut

sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahPertanian, perburuan dan sarana

pertanian 101 12.511Industri pengolahan 758 49 Konstruksi 4.153 22.342 Perdagangan, restoran dan hotel 5.401 4.337 Pengangkutan, pergudangan

dan komunikasi 12.499 12.499Jasa-jasa dunia usaha 33.620 33.456 Jasa-jasa sosial/masyarakat 55 62Lain-lain 5.092 3.092 Jumlah 61.679 88.348

Mata uang asing Pertambangan - -

Jumlah 61.679 88.348 Cadangan kerugian penurunan nilai (4.780) (10.234)

Jumlah - bersih 56.899 78.114

l. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 tidak terdapat penyediaan dana kepada

pihak yang berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

m. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, kredit non-performing yang telah

dihentikan pembebanan bunganya adalah sebesar Rp12.758 juta dan Rp 88.348 juta.

n. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:

Mata Uang Mata Uang Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awalIndividual 3.581 - 3.581 9.495 4.697 14.192 Kolektif 71.625 2.432 74.057 74.737 1.960 76.697

Selisih penurunan nilai padapenerapan PSAK No. 55(Revisi 2006) (Catatan 2b) - - - 4.316 - 4.316

Penyisihan periode berjalanIndividual 6.422 - 6.422 4.942 - 4.942 Kolektif 70.335 3.342 73.677 9.352 38.947 48.299

Akrual bunga pada pinjaman yang mengalami penurunan nilai (75.206) - (75.206) (5.150) - (5.150)

Penghapusan - - - (22.484) (40.531) (63.015) Selisih kurs penjabaran

Individual - - - - - -Kolektif - (2.432) (2.432) - (2.643) (2.643)

Saldo akhir 76.757 3.342 80.099 75.208 2.430 77.638

31 Desember 201031 Maret 2011

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

52

9. Kredit yang Diberikan (Lanjutan)

o. Jaminan pemberian kredit berupa tanah, bangunan, mesin, persediaan dan deposito

berjangka.

p. Perusahaan telah mengevaluasi seluruh kredit yang diberikan (100%) untuk menghitung

cadangan kerugian penurunan nilai kredit wajib dibentuk pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 seperti ayng ditentukan oleh Bank Indonesia.

q. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 31 Maret 2011

serta 31 Desember 2010 adalah masing-masing sebesar 15% dan 1,07%.

10. Pendapatan Bunga yang Masih Akan Diterima

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Bunga atas:Kredit 27.988 26.176Efek-efek 21.568 20.904Penempatan pada bank lain 88 273

Jumlah 49.644 47.353

Pendapatan bunga yang masih akan diterima dalam mata uang asing sebesar equivalen Rp 6.518 juta pada tanggal 31 Maret 2011 dan equivalen Rp 5.028 juta pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 33).

Pendapatan bunga yang masih akan diterima dari pihak yang berelasi pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 800 juta dan Rp 915 juta (Catatan 31).

11. Biaya Dibayar Dimuka

31 Maret 31 Desember

2011 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Renovasi cabang baru 36.216 34.068Sewa 9.941 4.971Pemeliharaan perangkat lunak 2.114 2.930Asuransi 2.480 2.410Lain-lain 10.199 1.721

Jumlah 60.950 46.100

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, biaya dibayar dimuka yang dibayarkan kepada pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 3.327 juta dan Rp 5.265 juta (Catatan 31).

Biaya dibayar dimuka lain-lain meliputi, biaya renovasi gedung kantor dan lain-lain.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

53

12. Aset Tetap

1 Januari 2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Maret 2011Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Biaya perolehan:Tanah 38.506 2.094 - - 40.600Bangunan 56.365 2.497 - - 58.862Inventaris kantor 187.481 41.815 (74) - 229.222Kendaraan bermotor 11.987 100 - - 12.087

Jumlah 294.339 46.506 (74) - 340.771

Akumulasi penyusutan:Bangunan 8.377 720 (1) - 9.096Inventaris kantor 47.777 4.752 (46) - 52.483Kendaraan bermotor 10.208 346 - 10.554

Jumlah 66.362 5.818 (47) - 72.133

Nilai Buku 227.977 268.638

31 Maret 2011Perubahan selama tahun berjalan

1 Januari 2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2010

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Biaya perolehan:Tanah 37.466 1.040 - - 38.506Bangunan 53.270 3.095 - - 56.365Inventaris kantor 159.269 28.213 - - 187.482Kendaraan bermotor 11.940 268 (222) - 11.986

Jumlah 261.945 32.616 - - 294.339

Akumulasi penyusutan:Bangunan 5.633 2.744 - - 8.377Inventaris kantor 30.409 17.368 - - 47.777Kendaraan bermotor 8.379 1.992 (162) - 10.208

Jumlah 44.421 22.103 - - 66.362

Nilai Buku 217.524 227.977

31 Desember 2010Perubahan selama tahun berjalan

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

54

12 Aset Tetap (Lanjutan)

Jumlah beban penyusutan yang dibebankan pada laba rugi tahun berjalan pada 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010 masing-masing sebesar Rp 5.818 juta dan Rp 5.255 juta. Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) dan 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2037. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, Perusahaan menjual aset tetapnya dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp 18 juta dan Rp 60 juta pada harga jual masing-masing sebesar Rp 8 juta dan Rp 190 juta. Keuntungan dan kerugian bersih penjualan aset tetap tersebut dibukukan pada akun Pendapatan Non Operasional (Catatan 28). Pada periode 31 Maret 2011, Perusahaan melakukan penghapus-bukuan aset tetap sebesar nilai buku Rp 6 juta.

Aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, huru-hara, pencurian dan risiko lainnya pada pihak yang berelasi, yaitu PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 387.971 juta dan Rp 384.854 juta (Catatan 32). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, tidak ada aset tetap Perusahaan yang ditempatkan sebagai jaminan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

55

13. Aset Ijarah

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi Ijarah Muntahiyah Bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dengan hibah.

Pengalihan pada1 Januari 2011 Penambahan akhir masa akad 31 Maret 2011

Biaya perolehan:Kendaraan bermotor 246.336 - (28.013) 218.323Mesin 1.785 1.670 - 3.455Alat-alat berat 23.600 2.999 - 26.599Piranti lunak 3.649 704 - 4.353

Jumlah 275.370 5.373 (28.013) 252.730

Akumulasi penyusutanKendaraan bermotor 55.379 50.345 (28.254) 77.470Mesin 138 108 - 246Alat-alat berat 686 1.392 - 2.078Piranti lunak 9 69 - 78

Jumlah 56.212 51.914 (28.254) 79.872

Nilai Buku 219.158 172.858

Perubahan selama tahun berjalan

Pengalihan pada1 Januari 2010 Penambahan akhir masa akad 31 Desember 2010

Biaya perolehan:Kendaraan bermotor - 265.741 (19.405) 246.336Mesin - 1.785 - 1.785Alat-alat berat - 23.600 - 23.600Piranti lunak - 3.649 - 3.649

Jumlah - 294.775 (19.405) 275.370

Akumulasi penyusutanKendaraan bermotor - 74.784 (19.405) 55.379Mesin - 138 - 138Alat-alat berat - 686 - 686Piranti lunak - 9 - 9

Jumlah - 75.617 (19.405) 56.212

Nilai Buku - 219.158

Perubahan selama tahun berjalan

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

56

14. Aset Lain-lain - Bersih

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Kiriman uang 3.122 10.749Uang muka pembelian aset 45.134 41.358Uang muka renovasi gedung kantor 13.685 11.296Setoran jaminan 6.084 5.554Barang cetakan dan materai 4.530 4.530Tagihan komisi asuransi 1.001 1.508Tagihan sehubungan dengan ATM bersama 2.622 1.692Agunan yang diambil-alih 12.861 3.407Tagihan sehubungan dengan penyelesaian

Bank Indover 721 1.133Uang muka dinas karyawan 7.173 669Aset tetap yang tidak digunakan 130 130Tagihan pada pihak yang berelasi - -Lain-lain 47.311 145

Jumlah 144.374 82.171

Cadangan kerugian penurunan nilai atas tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover (721) (1.133)

Cadangan kerugian penurunan nilai aset non - produktif (805) (587)

Jumlah - bersih 142.848 80.451

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 tagihan sehubungan dengan Bank Indover adalah sebesar ekuivalen Rp 721 juta dan Rp 1.133 juta. Perusahaan telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar ekuivalen Rp 721 juta dan Rp 1.133 juta.

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 aset lain-lain dalam mata uang asing masing-masing sebesar ekuivalen Rp 26.476 juta dan Rp 10.857 juta (Catatan 33).

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset lain-lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya aset lain-lain tersebut.

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, agunan yang diambil-alih sebesar Rp 12.186 juta dan Rp 2.950 juta setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp 675 juta dan Rp 457 juta.

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, aset yang tidak digunakan disajikan nihil setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 130 juta.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif adalah sebagai berikut:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal 587 554 Penambahan (pemulihan) 218 33

Saldo akhir 805 587

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

57

15. Liabilitas Segera Lainnya

Terdiri dari:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Kiriman uang 380 28.086 Liabilitas sehubungan dengan

ATM bersama 6.561 7.566 Cadangan bonus dan THR 10.839 -Biaya yang masih harus dibayar 16.578 3.010 Liabilitas pada perusahaan asuransi 674 2.750 Liabilitas administrasi kredit 3.400 3.110 Liabilitas setoran Jamsostek 378 -Lain-lain 5.554 2.217

Jumlah 44.364 46.739

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, liabilitas segera lainnya dalam mata uang asing sebesar ekuivalen Rp 678 juta dan Rp 28.499 juta (Catatan 33).

Liabilitas segera lainnya kepada pihak yang berelasi pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah masing-masing sebesar Rp 1.372 juta dan Rp 2.839 juta.

16. Simpanan Simpanan terdiri dari:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Pihak yang Pihak yang

berelasi Pihak ketiga Jumlah berelasi Pihak ketiga JumlahRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Giro 715.312 986.701 1.702.013 947.191 920.478 1.867.669Tabungan 8.571 1.463.472 1.472.043 7.668 1.363.807 1.371.475Deposito berjangka 3.594.365 3.797.367 7.391.732 3.488.426 3.091.644 6.580.070

Jumlah 4.318.248 6.247.540 10.565.788 4.443.285 5.375.929 9.819.214

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

58

16. Simpanan (Lanjutan)

a. Giro terdiri atas:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak yang berelasi (Catatan 31)Rupiah 374.382 415.805 Mata uang asing (Catatan 33) 340.930 531.386 Jumlah 715.312 947.191

Pihak ketigaRupiah 588.924 422.311 Mata uang asing (Catatan 33) 397.777 498.167 Jumlah 986.701 920.478

Jumlah 1.702.013 1.867.669

31 Maret 2011 31 Desember 2010% %

Tingkat bunga giro per tahunRupiah 1,50 - 6,00 1,50 - 5,00Mata uang asing 0,15 - 1,50 0,15 - 2,25

Saldo giro yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 115 juta dan Rp 16 juta (Catatan 9 dan 32).

b. Tabungan terdiri atas:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahPihak yang berelasi (Catatan 31) 8.571 7.668 Pihak ketiga 1.463.472 1.363.807

Jumlah 1.472.043 1.371.475

Tingkat bunga tabungan per tahun pada tahun 2011 dan 2010 adalah sebesar 0,25% - 6,50%.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

59

16. Simpanan (Lanjutan)

c. Deposito berjangka terdiri atas:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak yang berelasi (Catatan 31)Rupiah 2.405.323 2.225.278 Mata uang asing (Catatan 33) 1.189.042 1.263.148 Jumlah 3.594.365 3.488.426

Pihak ketigaRupiah 3.515.258 2.826.041 Mata uang asing (Catatan 33) 282.109 265.603 Jumlah 3.797.367 3.091.644

Jumlah 7.391.732 6.580.070

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:

Berdasarkan periode deposito berjangka:

Pihak yang Pihak yangberelasi Pihak berelasi Pihak

(Catatan 31) ketiga Jumlah (Catatan 31) ketiga JumlahRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahKurang dari 1 bulan 319.498 28.225 347.723 518.750 27.310 546.0601 bulan 1.676.939 1.667.546 3.344.485 1.293.478 1.236.165 2.529.6433 bulan 133.305 1.108.439 1.241.744 137.583 1.115.903 1.253.4866 bulan 1.617 142.896 144.513 1.602 194.735 196.33712 bulan 273.964 568.152 842.116 273.865 251.928 525.793

Jumlah 2.405.323 3.515.258 5.920.581 2.225.278 2.826.041 5.051.319

Mata uang asing (Catatan 33)Kurang dari 1 bulan 203.464 7.898 211.362 194.976 - 194.9761 bulan 762.181 187.335 949.516 837.064 169.579 1.006.6433 bulan 18.771 60.907 79.678 19.373 65.147 84.5206 bulan - 23.177 23.177 - 27.873 27.87312 bulan 204.626 2.792 207.418 211.735 3.004 214.739

Jumlah 1.189.042 282.109 1.471.151 1.263.148 265.603 1.528.751

Jumlah 3.594.365 3.797.367 7.391.732 3.488.426 3.091.644 6.580.070

31 Desember 201031 Maret 2011

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

60

16. Simpanan (Lanjutan)

c. Deposito berjangka terdiri atas: (Lanjutan)

Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

Pihak yang Pihak yangberelasi Pihak berelasi Pihak

(Catatan 31) ketiga Jumlah (Catatan 31) ketiga JumlahRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah1 bulan atau kurang 2.049.601 2.264.733 4.314.334 1.821.627 1.657.476 3.479.1031 - 3 bulan 81.141 680.778 761.919 129.286 836.548 965.8343 - 6 bulan 139.481 61.948 201.429 1.000 160.448 161.4486 - 12 bulan 135.100 507.799 642.899 273.365 171.569 444.934Jumlah 2.405.323 3.515.258 5.920.581 2.225.278 2.826.041 5.051.319

Mata uang asing (Catatan 33)1 bulan atau kurang 967.387 206.966 1.174.353 1.013.592 188.079 1.201.6711 - 3 bulan 17.029 56.893 73.922 37.821 67.589 105.4103 - 6 bulan 161.089 15.930 177.019 - 8.411 8.4116 - 12 bulan 43.537 2.320 45.857 211.735 1.524 213.259Jumlah 1.189.042 282.109 1.471.151 1.263.148 265.603 1.528.751

Jumlah 3.594.365 3.797.367 7.391.732 3.488.426 3.091.644 6.580.070

31 Desember 201031 Maret 2011

31 Maret 2011 31 Desember 2010% %

Tingkat bunga deposito per tahunRupiah 6,25 - 10,00 6,25 - 9,75Mata uang asing 1,75 - 3,75 2,50 - 2,75

Saldo deposito berjangka yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi, dan letter of credit pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 790.453 juta dan Rp 956.189 juta (Catatan 9 dan 32).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

61

17. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain terdiri dari:

Pihak yang Pihak yangberelasi berelasi

(Catatan 31) Pihak ketiga Jumlah (Catatan 31) Pihak ketiga JumlahRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Giro 13.638 64.111 77.749 14.250 84.183 98.433Call money - - - - 55.000 55.000Deposito berjangka - 95.145 95.145 - 213.420 213.420

Jumlah 13.638 159.256 172.894 14.250 352.603 366.853

31 Desember 201031 Maret 2011

a. Giro terdiri dari:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak yang berelasi (Catatan 31)Mata uang asing (Catatan 33) 13.638 14.250

Pihak ketigaRupiah 64.111 84.183

Jumlah 77.749 98.433

31 Maret 2011 31 Desember 2010% %

Suku bunga giro per tahunRupiah 1,50 - 6,50 1,50 - 5,00Mata uang asing 0,15 0,15

b. Call money terdiri dari:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak ketigaRupiah - 55.000 Mata uang asing - -

- 55.000

31 Maret 2011 31 Desember 2010

% %

Suku bunga call money per tahunRupiah - 6,00

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

62

17. Simpanan dari Bank Lain (Lanjutan)

c. Deposito berjangka merupakan deposito berjangka yang ditempatkan oleh pihak ketiga dalam

Rupiah.

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:

Berdasarkan periode deposito berjangka:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Kurang dari 1 bulan 3.000 213.4201 bulan 92.145 -

Jumlah 95.145 213.420

Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

1 bulan atau kurang 85.093 213.420 1 - 3 bulan 10.052 -

Jumlah 95.145 213.420

Suku bunga per tahun deposito berjangka

31 Maret 2011 31 Desember 2010% %

1 bulan 7,00 - 8,50 6,50 - 7,253 - 6 bulan 7,00 -

18. Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali

Perusahaan tidak memiliki efek yang dijual dengan janji beli kembali pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

63

19. Utang Pajak

Utang pajak terdiri dari:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Pajak Kini - 11.463 Pajak penghasilan

Pasal 21 603 949Pasal 23 dan 26 714 9.916Pasal 25 - 2.733Pasal 4 9.801 -Jumlah pajak penghasilan 11.118 13.598

Pajak Pertambahan Nilai 98 147

Jumlah - bersih 11.216 25.208

Besarnya pajak yang terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan (self-assessment). Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

20. Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha Perusahaan, dibentuk sebagai berikut:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahBank garansi 1.787 1.533Fasilitas kredit yang belum

digunakan 1.159 1.153Irrecoverable letters of credit 27Jumlah 2.946 2.713

Mata uang asing (Catatan 33)Bank garansi 796 784Irrecoverable letters of credit - 40Jumlah 796 824

Jumlah 3.742 3.537

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

64

20. Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (Lanjutan)

Kualitas transaksi komitmen dan kontinjensi (irrevocable L/C, bank garansi, fasilitas kredit yang belum digunakan) (Catatan 32) sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

Mata Uang Mata Uang Kualitas Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Lancar 293.057 86.546 379.603 306.144 163.442 469.586Dalam perhatian khusus 1 2.698 2.699 - - -Diragukan 484 - 484 - - -

Jumlah 293.542 89.244 382.786 306.144 163.442 469.586

Estimasi kerugian komitmen dan

kontinjensi (2.946) (796) (3.742) (2.713) (824) (3.537)

Jumlah - bersih 290.596 88.448 379.044 303.431 162.618 466.049

31 Maret 2011 31 Desember 2010

Perubahan penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut:

Mata Uang Mata UangRupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah

Rp '000,000 Rp '000,000 Rp '000,000 Rp '000,000 Rp '000,000 Rp '000,000

Saldo awal tahun 2.714 823 3.537 5.898 865 6.763 Penyisihan (pemulihan)

tahun berjalan 232 (26) 206 (3.184) (6) (3.190) Selisih kurs penjabaran - (1) (1) (36) (36)

Saldo akhit tahun 2.946 796 3.742 2.714 823 3.537

31 Maret 2011 31 Desember 2011

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan untuk komitmen dan kontinjensi adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya komitmen dan kontinjensi tersebut.

21. Bunga yang Masih Harus Dibayar

Terdiri dari bunga yang masih harus dibayar atas giro, tabungan, deposito berjangka dan simpanan dari bank lain.

Biaya yang masih harus dibayar kepada pihak yang berelasi pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 6.604 juta dan Rp 6.718 juta (Catatan 31). Biaya yang masih harus dibayar dalam mata uang asing adalah sebesar equivalen Rp 1.479 juta dan Rp 1.585 juta masing-masing pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Catatan 33).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

65

22. Liabilitas Lain–Lain

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Pendapatan diterima dimuka 11.013 4.231 Premi Penjaminan Pemerintah 1.748 Setoran jaminan L/C dan bank garansi 901 816 Lain-lain 79.415 3.819

Jumlah 91.329 10.614

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan dari provisi lainnya yang diamortisasi selama jangka waktu transaksi. Sedangkan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 pendapatan diterima dimuka terdiri dari pendapatan provisi kredit dan provisi lainnya yang diamortisasi selama jangka waktu kredit dan transaksi.

Liabilitas lain-lain dalam mata uang asing adalah sebesar ekuivalen Rp 128 juta dan Rp 53 juta masing-masing pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Catatan 33).

Lain-lain pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 termasuk kerugian yang belum direalisasi atas pembelian atau penjualan tunai mata uang asing (spot) yang belum diselesaikan sebesar Rp 144 juta dan Rp 194 Juta (Catatan 31).

23. Modal Saham

Susunan pemegang saham Perusahaan per tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 sebagai berikut:

Jumlah Persentase JumlahPemegang Saham Saham Kepemilikan Modal Disetor

% Rp '000.000

PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.127.408.650 70,43 512.741 PT Shinta Utama 553.091.350 7,60 55.309 Freenyan Liwang, Direktur Utama 1.250.000 0,02 125 Wimpie Rianto, Komisaris Independen 160.000 0,01 16 Masyarakat 1.598.590.000 21,94 159.859

Jumlah 7.280.500.000 100,00 728.050

31 Maret 2011

Jumlah Persentase JumlahPemegang Saham Saham Kepemilikan Modal Disetor

% Rp '000.000

PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.127.408.650 70,43 512.741 PT Shinta Utama 553.091.350 7,60 55.309 Wimpie Rianto, Komisaris Independen 650.000 0,01 65 Masyarakat 1.599.350.000 21,96 159.935

Jumlah 7.280.500.000 100,00 728.050

31 Desember 2010

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

66

23. Modal Saham (Lanjutan)

Pada tanggal 2 Februari 2009, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 2 Februari 2009 dari Dahlia, S.H., Mkn, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal dasar Perusahaan sebesar Rp 1.500.000 juta dari Rp 500.000 juta menjadi Rp 2.000.000 juta yang terdiri dari 4.000.000 saham dengan nilai par yang sama dengan Rp 500.000 per lembar saham, serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebanyak 200.000 saham yang seluruhnya diambil bagian oleh PT Sinarmas Multiartha Tbk. Dengan adanya penerbitan saham ini, jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan bertambah Rp 100.000 juta dari Rp 425.000 juta menjadi Rp 525.000 juta. Peningkatan modal dasar Perusahaan serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut kemudian ditegaskan kembali dalam Akta No. 10 tanggal 16 April 2009 dari Dahlia, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-40480.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 20 Agustus 2009.

Pada tanggal 6 April 2010, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H., M.kn, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500.000 per saham menjadi Rp 100 per saham, serta menyetujui kapitalisasi saldo laba sebesar Rp 43.050 juta untuk dibagikan kepada pemegang saham secara proporsional. Dengan adanya pemecahan nilai nominal saham dan kapitalisasi saldo laba ini, modal dasar yang semula terdiri dari 4.000.000 lembar saham berubah menjadi 20.000.000.000 lembar saham, jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan bertambah dari Rp 525.000 juta menjadi Rp 568.050 juta yang terbagi atas 5.680.500.000 lembar saham, dimana masing-masing lembar saham bernilai Rp 100. Selain itu pemegang saham menyetujui penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 1.600.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan penerbitan waran secara cuma-cuma sebanyak-banyaknya 1.920.000.000 lembar (Catatan 24) lembar yang melekat pada setiap saham baru Perusahaan untuk ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Saham Perdana. Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat keputusan No. AHU-22745.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 4 mei 2010. Jumlah penerimaan dari penawaran umum perdana saham Rp 240.000 juta dengan biaya emisi saham Rp 4.678 juta.

Pemegang saham pengendali (ultimate shareholder) Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah Indra Widjaja.

PT Shinta Utama, PT Sinar Mas Multiartha Tbk dan PT Sinar Mas Multifinance (pemegang saham PT Shinta Utama) telah menandatangani dan menyampaikan surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keikutsertaan Perusahaan dalam program penjaminan Pemerintah.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

67

24. Waran

Pada tanggal 13 Desember 2010, Perusahaan menerbitkan waran Seri I secara cuma-cuma sejumlah 1.920.000.000 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana. Setiap pemegang 5 (lima) saham baru Perusahaan berhak memperoleh 6 (enam) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 150 dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan 11 Desember 2015. Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010. Pada tanggal 31 Maret 2011 tidak terdapat Waran Seri I yang dikonversi.

25. Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil

31 Maret 2011 31 Maret 2010Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahKredit yang diberikan 233.410 177.926Efek-efek (termasuk Sertifikat

Bank Indonesia) 31.056 15.684Penempatan pada Bank lain 2.395 1.424Efek yang dibeli dengan

janji jual kembali 1.507 -Giro pada Bank lain 1.038 -Jumlah 269.406 195.034

Mata uang asingKredit yang diberikan 11.212 10.232Penempatan pada Bank lain 464 410Efek yang dijual dengan janji

beli kembali - 42Efek-efek 6.981 16.996Jumlah 18.657 27.680

Jumlah 288.063 222.714

Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak yang berelasi selama periode 31 maret 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 13.026 juta dan Rp 14.748 juta atau masing-masing 4,52% dan 6,62% dari jumlah pendapatan bunga yang diterima dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila diterima dari pihak ketiga (Catatan 31).

Termasuk dalam pendapatan bunga dan bagi hasil selama periode 2011 dan 2010 adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar Rp 16.897 juta dan Rp 2.038 juta.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

68

26. Beban Bunga dan Bagi Hasil

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahDeposito berjangka 123.824 80.801Tabungan 18.500 13.081Simpanan dari bank lain 288 752Giro 7.736 6.718Efek dijual dengan janji beli kembali - 633Premi penjaminan Pemerintah

(Catatan 40.i) 4.953 3.723Jumlah 155.301 105.708

Mata uang asingDeposito berjangka 8.897 10.031Giro 1.140 1.713Jumlah 10.037 11.744

Jumlah 165.338 117.452

Selama periode 31 Maret 2011 dan 2010, bunga yang dibayar kepada pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 63.299 juta dan Rp 43.144 juta atau masing-masing 38,28% dan 36,73% dari jumlah beban bunga yang dibayarkan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dibayarkan kepada pihak ketiga (Catatan 31).

Selama periode 31 Maret 2011 dan 2010, termasuk dalam beban bunga dan bagi hasil adalah bagi hasil transaksi syariah sebesar Rp 6.707 juta dan Rp 26 juta.

27. Beban Umum dan Administrasi

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

Umum 14.137 8.735 Promosi 2.757 1.618 Komunikasi 7.623 6.035 Cetakan dan alat tulis 3.962 4.180 Perbaikan dan pemeliharaan 5.594 5.816 Transportasi 4.985 4.164 Sewa gedung 3.772 3.556 Pendidikan dan pengembangan 2.204 1.273 Listrik dan air 1.072 1.331 Perjalanan dinas 1.572 648 Asuransi 1.779 474 Jasa profesional 77 15

Jumlah 49.534 37.845

Sewa yang dibayar kepada pihak yang berelasi pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 9.855 juta dan Rp 8.085 juta (Catatan 31).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

69

28. Pendapatan Non-Operasional

Pada tahun 2011 dan 2010 pendapatan non-operasional terdiri dari keuntungan selisih kurs dan pendapatan operasional lainnya masing-masing sebesar Rp 1.170 juta dan Rp 285 juta (Catatan 12 dan 14).

29. Beban Non-Operasional

Pada tahun 2011 dan 2010 beban non-operasional terdiri dari kerugian penjualan aset tetap, denda dan beban operasional lainnya masing-masing sebesar Rp 63 juta dan Rp 454 juta (Catatan 12 dan 14).

30. Laba per Saham Dasar

31 Maret 2011 31 Maret 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Laba bersih (dalam Rp '000.000) 32.494 23.275

Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dasar 7.280.500.000 5.680.500.000

Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dilusian 8.442.605.263 -

Laba bersih per saham (dalam rupiah penuh)Dasar 4,46 4,10 Dilusian 3,85 -

Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar untuk perhitungan laba per saham dasar telah memperhitungkan efek retroaktif dari kapitalisasi saldo laba sebesar Rp 43.050 juta atau sebesar 430.500 lembar saham dan pemecahan saham (stock split) dari Rp 500.000 menjadi Rp 100 per lembar saham (Catatan 23). Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar untuk perhitungan laba per saham dilusian tahun 2011 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yg dilutif yakni Waran Seri I (Catatan 24).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

70

31. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi

Sifat Berelasi Selain karyawan kunci, pihak yang berelasi dengan Perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang berada dibawah grup Sinar Mas, karena grup Sinar Mas merupakan pemegang saham utama dari Perusahaan. Adapun pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

a. Hubungan pemegang saham

PT Sinarmas Multiartha Tbk, PT Shinta Utama dan Indra Widjaja b. Hubungan kepemilikan/pemegang saham yang sama

PT AB Sinarmas Multifinance, PT Amantara Securities, PT Arara Abadi, Asia Merchant Bank, PT Asia Paperindo Perkasa, Asia Pulp and Paper Co Ltd, PT Asuransi Jiwa Sinarmas, PT Asuransi Sinarmas, PT Asia Trade Logistic, PT Bina Taruna Sejati, PT Bina Duta Laksana, PT Bina Maju Grahamitra, PT Borneo Indobara, PT Bumi Mekar Hijau, PT Bumimas Ekapersada, PT Bumi Serpong Damai Tbk, PT Cakrawala Mega Indah, PT Cempaka Adigraha, PT Certis Cisco, PT Chipdeco Inti Utama, PT Cisadane Perdana, PT Citra Inti Indoconstruction, Dana Pensiun Smart, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, PT Dian Tarunaguna, PT Durman Kertas Indah, PT Duta Alam Cemerlang, PT Duta Jakarta Sejahtera, PT Duta Pertiwi Tbk, PT Duta Sarana Sejahtera, PT Dwimas Intiwisesa, PT Ekacentra Usaha Maju, PT Ekamas Fortuna, PT Ekamas International Hospital, PT Estetika Medika Prima, GAPKI Conference, PT Gema Kreasi, PT Graha Cemerlang Abadi, PT Graha Dinamika Sejahtera, PT Graha Kemasindo Indah, PT Hutani Abadi Lestari, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Intercipta Kimia Pratama, PT Inti Alam Sejahtera, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk, PT Inti Kreasi Tjipta Indah, PT Intrapersada Puri Makmur, PT Jakarta Sinar Intertrade, PT Jakarta Teknologi Utama Motor, PT Jituloh Jinawi Sepadan, PT Kalibesar Raya Utama, PT Karawang Bukit Golf, PT Karya Cemerlang Persada, PT Kati Kartika Murni, PT Konverta Mitra Abadi, Kopsa Budi Karya, Kopsa Mukti Lestari, KUD Gajah Mada, PT Kreasi Kotak Megah, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry, PT Makarya Ekaguna, PT Matra Olahcipta, PT Mekanusa Cipta, PT Menara Madju, PT Maju Gemilang Mandiri, PT Misaya Properindo, PT Multimas Dinamika, PT Multiraya Sinarindo, PT Mutiara Cemerlang Prima, PT Nusantara Indah Lestari, PT Oto Multiartha, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Panji Ratu Jakarta, PT Paraga Artamida, PT Paramitra Gunakarya Cemerlang, PT Paramitra Intimega, PT Pelita Reliance International Hospital, PT Pelitamas Mekar, PT Pembangunan Deltamas, PT Persada Bangun Jaya Perkasa, PT Persada Bangun Sentosa, PT Perwita Margasakti, PT Phinisindo Zamrud Nusantara, PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills, PT Prima Sehati, PT Puradelta Lestari, PT Puragraha Dianpertiwi, PT Purinusa Ekapersada, PT Putra Alvita Pratama, PT Putra Satria Prima, PT Rolimex Kimia Nusamas, PT Sebangun Bumi Andalas Wood Industries, PT Sejahtera Puramas, PT Semesta Jayalestari, PT Shield on Service, PT Simas Money Changer, PT Simas Reinsurance Broker, PT Sinarmas Griya, PT Sinar Mas Teladan, PT Sinar Mas Tunggal, PT Simas Wisata Lestari, PT Sinar Wisata Permai, PT Sinarindo Ekapersada, PT Sinarmas Futures, PT Sinarmas Multifinance, PT Sinarmas Sekuritas, PT Sinarmas Wisesa, PT Sinarwijaya Ekapratista, PT Smart Telecom, PT Sinarmas Rendranusa, PT Smart Tbk, PT Smart Tbk, PT Summit Oto Finance, PT Super Wahana Techno, PT Swadayanusa Kencana Raharja, PT Taruna Cipta Kencana, PT The Univenus, PT Wahana Alam Lestari, PT Wijaya Pratama Raya, PT Wirakarya Sakti, PT Wireless Indonesia, Yayasan Dharma Eka Tjipta Widjaja, Yayasan Tjiptamas Eka Bangsa.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

71

31. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan)

c. Hubungan kepengurusan

PT LIG Insurance Indonesia dan Bank International Ningbo

PT Mitrabangun Adigraha Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan juga melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi. Transaksi-transaksi tersebut telah dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan yang berlaku bagi pihak ketiga, kecuali kredit yang diberikan kepada karyawan (Catatan 9.h).

a. Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

Persentase Persentase terhadap jumlah terhadap jumlah

Jumlah aset/kewajiban Jumlah aset/kewajibanRp '000.000 % Rp '000.000 %

Aset

Giro pada bank lain 15 0,01 277 0,01Kredit

PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry 635.511 5,35 653.602 5,82

PT Sinar Wisata Lestari 61.333 0,52 61.211 0,54PT Putra Alvita Pratama 29.841 0,25 29.782 0,27PT Sinar Wisata Permai 36.888 0,31 36.842 0,33PT Maritim Sinar Utama 3.769 0,03 4.234 0,04Kenny Santoso 1.836 0,02 1.653 0,01Lain-lain (dibawah

Rp 1.000 juta) 6.383 0,05 7.616 0,07Jumlah kredit 775.561 794.940 0,07

Pendapatan bunga yangmasih akan diterima 800 0,01 915 0,01

Biaya dibayar dimuka 3.327 0,03 5.265 0,04

LiabilitasLiabilitas segera lainnya 1.372 0,01 2.839 0,03Simpanan 4.318.248 39,47 4.443.285 43,05Simpanan dari bank lain 13.638 0,12 14.250 0,14Bunga yang masih harus

dibayar 6.604 0,06 6.718 0,07

31 Maret 2011 31 Desember 2010

b. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, sebesar Rp 1.639.703 juta dan Rp 1.200.157 juta dari saldo kredit channeling disalurkan melalui pihak yang berelasi (Catatan 9).

c. Pendapatan bunga yang diterima dari pihak yang berelasi untuk periode 31 Maret 2011 dan

2010 masing-masing sebesar Rp 13.026 juta dan Rp 14.748 juta, atau masing-masing 4,52% dan 6,62% dari jumlah pendapatan bunga yang diterima dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila diterima dari pihak ketiga (Catatan 25).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

72

31. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan)

Transaksi-transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan) d. Bunga yang dibayar kepada pihak yang berelasi untuk periode 31 Maret 2011 dan 2010

masing-masing sebesar Rp 165.338 juta dan Rp 43.144 juta, atau masing-masing 38,28% dan 36,73% dari jumlah beban bunga, yang dibayarkan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dibayarkan kepada pihak ketiga (Catatan 26).

e. Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak yang berelasi untuk periode 31

Maret 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 9.855 juta dan Rp 8.085 juta (Catatan 27).

f. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, saldo transaksi komitmen dan

kontinjensi (berupa L/C dan bank garansi) dengan pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 9.697 juta dan Rp 37.614 juta (Catatan 32). Saldo jaminan tunai dari pihak yang berelasi sehubungan dengan transaksi L/C dan bank garansi pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 6.220 juta dan Rp 31.880 juta.

g. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, aset tetap Perusahaan, kecuali tanah

diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan seluruhnya masing-masing sebesar Rp 387.971 juta dan Rp 384.854 juta (Catatan 12).

32. Komitmen dan Kontinjensi a. Komitmen pembelian dan penjualan tunai mata uang asing

Pembelian tunai mata uang asing (spot) yang belum diselesaikan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:

2011 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Dolar Amerika Serikat 50.886 28.697Poundsterling Inggris 421 -

51.307 28.697

Penjualan tunai mata uang asing (spot) yang belum diselesaikan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:

2011 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Dolar Amerika Serikat 43.538 27.030Dolar Australia 3.872 -

47.410 27.030

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

73

32. Komitmen dan Kontinjensi (Lanjutan)

b. Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka ekspor-

impor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada nasabah dengan rincian sebagai berikut:

2011 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Komitmen

Liabilitas Komitmen

Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan 100.439 115.266 Irrevocable letters of credit 8.419 37.254

Jumlah 108.858 152.520

Kontinjensi

Tagihan KontinjensiPendapatan bunga dalam

penyelesaian 12.783 11.874

Liabilitas KontinjensiBank garansi 273.928 317.066

Jumlah - bersih (261.145) (305.192)

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi berupa L/C dan bank garansi dengan pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 9.697 juta dan Rp 37.614 juta (Catatan 31). Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, jangka waktu untuk L/C masing-masing berkisar 1 - 2 bulan dan 1 – 4 bulan, sedangkan untuk bank garansi masing-masing berkisar antara 1 – 38 bulan dan 1 - 36 bulan. Saldo L/C yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 8.419 juta dan Rp 31.682 juta (Catatan 16). Saldo Bank garansi yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 49.350 juta dan Rp 85.566 juta (Catatan 16).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

74

33. Aset Dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing

a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:

2011 2010Ekuiv. Rp Ekuiv. Rp

Rp '000.000 Rp '000.000

AsetKas USD 45.551 50.616

SGD 6.069 8.655 EUR 6 -AUD 90 -HKD 112 -

Giro pada Bank Indonesia USD 145.567 393.309 Giro pada bank lain - bersih USD 136.361 55.109

EUR 3.778 4.280 GBP 746 3.935 SGD 14.258 7.884 HKD 440 532 AUD 5.170 454 JPY 527 198

Penempatan pada bank lain USD 35.927 616.189 Efek-efek USD 1.058.361 619.871

HKD 1.746 -Kredit - bersih USD 779.418 794.661 Pendapatan bunga yang masih akan

diterima USD 6.518 5.028 Aktiva ijarah USD 4.275 -Aset lain-lain - bersih USD 26.476 10.857

Jumlah Aset 2.271.396 2.571.578

LiabilitasLiabilitas segera USD 307 28.499

SGD 206 -AUD 165 -

Simpanan USD 2.186.289 2.535.563 SGD 19.952 18.941 EUR 3.403 3.801 AUD 215 -

Simpanan dari Bank lain USD 13.637 14.250 Utang pajak USD 716 809

SGD 2 2 Estimasi kerugian komitmen dan

kontinjensi USD 796 824 Buga yang masih harus dibayar USD 1.477 1.582

SGD 1 2 EUR - 1

Liabilitas lain-lain USD 424 45 SGD 8 8

Jumlah Liabilitas 2.227.598 2.604.327

Aset (Liabilitas) - Bersih 43.798 (32.749)

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

75

33. Aset Dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)

a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: (Lanjutan)

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah kurs tengah Reuters pukul 16.00 WIB masing-masing sebesar.

31 Maret 2011 31 Desember 2010

Poundsterling Inggris 14.037,36 13.941,18 Euro 12.374,67 12.017,99 Dolar Amerika Serikat 8.707,50 9.010,00 Dolar Australia 9.003,56 9.169,48 Dolar Singapura 6.906,85 7.025,89 Dolar Hong Kong 1.118,92 1.159,08 Yen Jepang 105,21 110,75

b. Posisi Devisa Neto (PDN)

Berikut ini disajikan rincian posisi devisa neto Perusahaan sebagaimana disampaikan Perusahaan kepada Bank Indonesia:

31 Maret 2011

Neraca dan Rekening AdministratifBersih

Mata Uang Aktiva Liabilitas AbsolutRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Dolar Amerika Serikat 2.271.267 2.155.107 116.160Poundsterling Inggris 746 - 746Yen Jepang 948 - 948Dolar Hong Kong 2.298 - 2.298Euro 4.950 4.125 825Dolar Singapura 20.327 20.169 158Dolar Australia 5.260 4.252 1.008

Jumlah 2.305.796 2.183.653 122.143

31 Desember 2010

BersihMata Uang Aktiva Liabilitas Absolut

Rp '000.000 Rp '000 Rp '000

Dolar Amerika Serikat 2.520.033 2.552.744 32.711Poundsterling Inggris 3.935 - 3.935Yen Jepang 768 - 768Dolar Hong Kong 532 - 532Euro 5.414 4.502 912Dolar Singapura 16.538 19.178 2.640Dolar Australia 454 - 454

Jumlah 2.547.674 2.576.424 41.952

Neraca dan Rekening Administratif

Posisi devisa neto per tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia. Rasio PDN Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar 11,90% dan 5,45%.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

76

34. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Perusahaan memiliki aset keuangan dan liabilitas keuangan yang timbul secara langsung dari kegiatan usahanya. Berikut adalah nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan serta estimasi nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebagai berikut:

Nilai TercatatEstimasi Nilai

WajarRp '000.000 Rp '000.000

Aset KeuanganDiukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugiEfek-efek 76.340 76.340

Dimiliki hingga jatuh tempoEfek-efek 2.041.035 2.134.334

Tersedia untuk dijualEfek-efek 46.598 46.598

Pinjaman diberikan dan piutangKas 276.101 276.101 Giro pada Bank Indonesia 985.597 985.597 Giro pada bank lain 169.706 169.706 Penempatan pada bank lain 129.977 129.977 Kredit yang diberikan - bersih 7.433.241 7.509.420 Pendapatan bunga yang masih

akan diterima 49.644 49.644 Aset lain-lain 4.123 4.123

Jumlah Aset Keuangan 11.212.362 11.381.840

Liabilitas KeuanganDiukur pada biaya perolehan diamortisasi

Surat berharga yang diterbitkan 1.616 1.616 Liabilitas segera lainnya 44.364 44.364 Simpanan 10.565.788 10.565.788 Simpanan dari bank lain 172.894 172.894 Bunga yang masih harus dibayar 26.425 26.425 Liabilitas lain-lain 1.045 1.045

Jumlah Liabilitas Keuangan 10.812.132 10.812.132

Nilai wajar efek-efek, kecuali Sertifikat Bank Indonesia dan wesel ekspor pada tanggal 31 Maret 2011 adalah berdasarkan harga pasar. Nilai wajar Sertifikat Bank Indonesia dan wesel ekspor, adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Nilai wajar kredit yang diberikan pada tanggal 31 Maret 2011 adalah berdasarkan metode arus kas diskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.

Nilai wajar aset keuangan selain efek-efek dan kredit yang diberikan pada tanggal 31 Maret 2011, adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

77

35. Cadangan Umum

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H.,M.kn, notaris di Jakarta. Pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan cadangan umum sebesar Rp 500 juta yang diambil dari saldo laba.

36. Kontinjensi – Perkara Hukum

Sebagaimana lazimnya dalam dunia perbankan, Perusahaan telah menempuh jalur hukum atau litigasi dalam rangka penagihan kepada beberapa debitur bermasalah. Hasil akhir dari perkara-perkara tersebut belum dapat ditentukan saat ini, dan manajemen belum dapat memperkirakan kerugian yang mungkin timbul dari perkara-perkara tersebut.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat perkara hukum yang berdampak material terhadap laporan keuangan Perusahaan.

37. Informasi Segmen

a. Segmen Usaha

Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran dan kredit, tresuri, dan ekspor-impor. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut:

Pemasaran Pemasarandan Kredit Tresuri Ekspor-impor dan Kredit Tresuri Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000Pendapatan

Pendapatan bunga 230.029 41.137 - 14.594 2.303 288.063 Pendapatan operasional lainnya 4.737 2.700 38 - - 7.475

Jumlah Pendapatan 234.766 43.837 38 14.594 2.303 295.538

BebanBeban bunga 158.588 43 - 6.707 - 165.338 Beban operasional lainnya 4.461 524 652 967 990 7.594

Jumlah Beban 163.049 567 652 7.674 - 172.932

Pendapatan segmen - bersih 122.606 Pendapatan operasional yang

tidak dapat dialokasikan 11.335 Beban operasional yang tidak dapat

dialokasikan 91.764 Laba operasional 42.177 Pendapatan non-operasional - bersih 1.107 Laba sebelum pajak 43.284 Beban pajak 10.790

Laba bersih 32.494

31 Maret 2011Bank Umum Unit Usaha Syariah

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

78

37. Informasi Segmen (Lanjutan)

a. Segmen Usaha (Lanjutan)

Pemasaran Pemasarandan Kredit Tresuri Ekspor-impor dan Kredit Tresuri Ekspor-impor

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000Pendapatan

Pendapatan bunga 188.026 32.559 - 132 1.997 222.714 Pendapatan operasional lainnya 2.609 1.801 105 - - 4.515

Jumlah Pendapatan 190.635 34.360 105 132 1.997 227.229

BebanBeban bunga 116.199 1.227 - 26 - 117.452 Beban operasional lainnya 22.327 365 241 - 135 23.068

Jumlah Beban 138.526 1.592 241 26 135 140.520

Pendapatan segmen - bersih 86.709 Pendapatan operasional yang

tidak dapat dialokasikan 11.591 Beban operasional yang tidak dapat

dialokasikan 67.097 Laba operasional 31.203 Pendapatan non-operasional - bersih (169) Laba sebelum pajak 31.034 Beban pajak 7.759

Laba bersih 23.275

31 Maret 2010Bank Umum Unit Usaha Syariah

Pemasaran Pemasarandan Kredit Tresuri Ekspor-impor dan Kredit Tresuri Ekspor-impor

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000Aset

Aset segmen 8.011.679 2.573.534 445 414.095 154.641 11.154.394 Aset yang tidak dapat dialokasikan 728.267

Jumlah Aset 11.882.661

LiabilitasLiabilitas segmen 10.323.788 2.134 31 454.139 8.000 10.788.092 Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 151.223

Jumlah Liabilitas 10.939.315

31 Maret 2011Bank Umum Unit Usaha Syariah

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

79

37. Informasi Segmen (Lanjutan)

a. Segmen Usaha (Lanjutan)

Pemasaran Pemasarandan Kredit Tresuri Ekspor-impor dan Kredit Tresuri Ekspor-impor

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000Aset

Aset segmen 7.960.525 2.007.851 - 373.457 191.030 10.532.863 Aset yang tidak dapat dialokasikan 699.316

Jumlah Aset 11.232.179

LiabilitasLiabilitas segmen 9.612.890 304.076 815 206.324 63.000 10.187.105 Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 133.580

Jumlah Liabilitas 10.320.685

31 Desember 2010Bank Umum Unit Usaha Syariah

b. Segmen Geografis

Pendapatan bunga berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:

31 Maret 2011 31 Maret 2010Rp '000.000 Rp '000.000

DKI Jakarta 182.209 143.548Pulau Jawa (diluar Jakarta) 41.899 33.176Pulau Sumatera 24.148 15.387Pulau Sulawesi dan Maluku 28.306 21.722Pulau Kalimantan 2.795 2.213Pulau Bali dan Lombok 5.673 3.653Pulau Jayapura 3.033 3.015

Jumlah 288.063 222.714

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

80

37. Informasi Segmen (Lanjutan)

b. Segmen Geografis (Lanjutan)

Nilai tercatat aset segmen dan tambahan atas aset tetap berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut adalah sebagai berikut:

31 Maret 2011 31 Desember2010 31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

DKI Jakarta 8.021.834 6.713.699 51.860 20.082Pulau Jawa

(diluar Jakarta) 1.245.023 2.126.583 4.724 5.958Pulau Sumatera 698.449 874.429 4.294 5.483Pulau Sulawesi dan Maluku 837.456 374.794 460 377Pulau Bali dan Lombok 166.700 172.190 919 359Pulau Jayapura 90.799 87.343 1.836 17Pulau Kalimantan 94.133 183.825 3.459 340

Jumlah 11.154.394 10.532.863 67.552 32.616

Nilai Tercatat Aset Segmen Penambahan Aset Tetap

38. Manajemen Risiko Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat (good corporate governance). Sebagai tanggapan Perusahaan terhadap kondisi tersebut, Perusahaan telah menerapkan suatu kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dilaporkan, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat berupa peningkatan kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja di masa mendatang termasuk kemungkinan kerugian yang akan terjadi, dan meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan serta penilaian risiko dengan adanya ketersediaan informasi yang terkini, yang dengan sendirinya meningkatkan kinerja dan daya saing Perusahaan.

Untuk menyesuaikan dengan manajemen risiko di perbankan internasional, secara terus menerus Perusahaan mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi bagi Perusahaan adanya potensi risiko secara lebih dini dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi dan kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas usaha.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

81

38. Manajemen Risiko (Lanjutan)

Perusahaan memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko yang dimaksudkan untuk dapat menunjang pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Manajemen Resiko mencakup:

a. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko secara triwulan kepada Bank Indonesia. b. Melakukan telaah risiko dan memberikan pendapat terhadap seluruh jenis risiko yang melekat

sebelum suatu transaksi diputuskan atau dilaksanakan yang meliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategis, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi.

c. Mempersiapkan konsep dan metode pengukuran terhadap risiko komposit dari seluruh jenis

risiko sesuai dengan pedoman standar Bank Indonesia dan Kebijakan Manajemen Risiko yang telah dibuat.

Dalam pelaksanaannya, penerapan manajemen risiko Perusahaan meliputi pengawasan aktif manajemen, penerapan kebijakan dan prosedur, penetapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko serta sistem pengendalian internal.

Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi liabilitasnya, yang timbul dari aktivitas fungsional Perusahaan seperti perkreditan (penyediaan dana), tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance).

Pengelolaan kredit Perusahaan diarahkan untuk melakukan ekspansi kredit dan mengelola kualitas setiap kredit sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah kredit tersebut menjadi Non Performing Loan (NPL). Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit.

Perusahaan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Perusahaan.

Perusahaan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten. Perusahaan juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil.

Maksimum eksposur terhadap risiko kredit terbesar adalah kategori kredit yang diberikan. Portofolio Kredit yang diberikan terdiversifikasi ke dalam 10 jenis sektor ekonomi, dimana untuk posisi 31 Maret 2011 kelompok sektor ekonomi yang memperoleh penyaluran kredit terbesar dari Perusahaan adalah sektor ekonomi Rumah Tangga dan Perdagangan, restoran dan hotel.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

82

38. Manajemen Risiko (Lanjutan)

Risiko Kredit (Lanjutan) Perusahaan mengkategorikan debitur yang menerima kredit berdasarkan segmen pasar, yaitu korporasi, komersial dan retail.

Perusahaan senantiasa melakukan pemantauan terhadap perkembangan risiko portofolio kredit melalui laporan Profil Risiko Kredit yang merupakan penilaian komposit dari penilaian terhadap Risiko Inheren dan Sistem Pengendalian Risiko, dimana hal ini secara khusus diatur oleh Bank Indonesia. Parameter penilaian yang digunakan dalam Profil Risiko Kredit adalah konsentrasi pemberian kredit berdasarkan sektor ekonomi tertentu, kualitas kredit bermasalah, konsentrasi pembelian surat berharga, kecukupan cadangan dan agunan.

Perusahaan senantiasa menjaga portofolio risiko kreditnya pada tingkat risiko rendah melalui pengendalian dan pengelolaan risiko kredit yang memadai dan penyempurnaan proses penerapan manajemen risiko kredit, baik melalui penyempurnaan kebijakan perkreditan maupun pengembangan sistem infomasi kredit yang memadai.

Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko kerugian dari portofolio yang dimiliki oleh Perusahaan karena adanya pergerakan variabel pasar seperti tingkat suku bunga, nilai tukar, termasuk turunan dari kedua risiko tersebut (risiko instrumen derivatif).

Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perusahaan seperti kegiatan tresuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang, kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance).

Risiko Pasar (Lanjutan) a. Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi Perusahaan.

Untuk mengukur risiko suku bunga, Perusahaan umumnya menggunakan analisa pendapatan bunga bersih (net interest margin) dan selisih (spread) suku bunga. Selain itu, Perusahaan juga melakukan kajian laporan analisa jatuh tempo (maturity gap analysis) dan analisa gap suku bunga statis untuk memberikan gambaran statis atas posisi neraca pada tanggal tertentu berdasarkan karakteristik tanggal penentuan kembali tingkat bunganya (repricing time) atau sisa waktu sampai tanggal jatuh tempo atas aset produktif dan simpanan (remaining maturity).

Perusahaan menentukan tingkat suku bunga simpanan dengan memonitor pergerakan tingkat suku bunga yang dijamin Pemerintah dan mengkaji tingkat suku bunga bank pesaing. Tingkat suku bunga kredit ditetapkan dengan menambahkan margin tertentu atas biaya pendanaan (cost of fund) Perusahaan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

83

38. Manajemen Risiko (Lanjutan)

Risiko Pasar (Lanjutan) b. Risiko Nilai Tukar

Risiko nilai tukar adalah risiko kerugian akibat fluktuasi dari nilai tukar pada saat Perusahaan memiliki posisi terbuka (open position) dari portofolio valuta asing.

Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman pada batas posisi devisa neto sesuai ketentuan Bank Indonesia. Bank Indonesia membatasi posisi devisa neto untuk semua jenis valuta asing tidak boleh melebihi 20% dari modal (atau maksimum 30% dari modal, jika Perusahaan memperhitungkan risiko pasar dalam perhitungan kecukupan modal). Pengelolaan posisi devisa neto ini dipusatkan pada Divisi Tresuri, yang menggabungkan seluruh posisi valuta asing harian dari semua cabang. Sementara itu, untuk mengelola posisi-posisi trading book Perusahan telah menetapkan kebijakan-kebijakan dan limit-limit yang memadai sehingga potensi kerugian dapat dikendalikan.

Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing serta rincian Posisi Devisa Neto (PDN) Perusahaan diungkapkan pada Catatan 33.

Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Risiko likuiditas ini dapat dibedakan atas risiko likuiditas pasar dimana Perusahaan tidak mampu melakukan offsetting posisi tertentu yang dimilikinya dengan harga pasar karena kondisi pasar yang tidak memadai, dan risiko likuiditas pendanaan dimana Perusahaan tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain.

Perusahaan menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah, dan menjaga agar kelebihan jumlah liabilitas yang jatuh tempo pada setiap periode berada dalam tingkat yang terkendali. Selain itu, ditetapkan pula jumlah pagu kas cabang. Penetapan pagu kas cabang ditujukan agar cabang dapat memenuhi liabilitas jangka pendeknya berupa penarikan dana pihak ketiga, sekaligus menjaga kondisi kas cabang agar tidak idle.

Fungsi pengelolaan risiko likuiditas dilakukan oleh Divisi Tresuri dan ALCO (Asset Liability Committee).

Sebagian besar liabilitas yang dimiliki oleh Perusahaan akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 bulan, namun berdasarkan pengamatan Perusahaan sebagian besar dari liabilitas tersebut pada saat jatuh tempo akan di roll over. Upaya yang dilakukan Perusahaan agar nasabah tetap mempertahankan dananya pada Perusahaan yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan penawaran suku bunga yang wajar dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, juga diharapkan dapat menarik nasabah baru agar menempatkan dananya pada Perusahaan. Selain itu, salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan untuk memitigasi adanya penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah yaitu dengan memantau 100 deposan inti, khususnya 25 deposan inti terbesar, dengan cara mengevaluasi profil dari deposan-deposan tersebut sehingga Perusahaan dapat melakukan antisipasi terhadap penarikan dana besar yang akan dilakukan deposan. Sampai dengan saat ini, Perusahaan tidak pernah mengalami kesulitan likuiditas maupun kondisi yang berpotensi menimbulkan risiko bagi Perusahaan. Bilapun terdapat potensi, maka Perusahaan telah memiliki sejumlah upaya antisipasi seperti ketersediaan Giro Wajib Minimum, Secondary Reserves, serta penetrasi yang baik terhadap pasar antar bank.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

84

38. Manajemen Risiko (Lanjutan)

Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan.

Untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul, Perusahaan telah meningkatkan fungsi kontrol dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan dengan cara antara lain dengan menerapkan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, mengamankan akses terhadap aset, data dan aset dalam kustodian melalui penggunaan password dan menerapkan prinsip mengenal nasabah.

Selain itu, dalam rangka menerapkan Good Corporate Governance, Know Your Customer dan memantau bahwa kegiatan operasional Perusahaan telah melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: • Meningkatkan fungsi dari Satuan Kerja Audit Internal dengan mengadakan pelatihan secara

berkala sehingga menghasilkan Internal Control yang berkualitas untuk ditempatkan di cabang-cabang, yang secara reguler akan melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasional perbankan.

• Menerapkan budaya kepatuhan pada tingkat organisasi dengan memberikan informasi

peraturan-peraturan perbankan bagi setiap unit kerja/cabang. • Menerapkan proses sentralisasi untuk mengkoordinasikan dan menerapkan kebijakan serta

prosedur Know Your Customer dengan membangun sistem pelaporan dan pemantauan yang berbasis risiko transaksi nasabah.

Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan. Berkaitan dengan risiko hukum, Perusahaan memiliki Corporate Legal yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai, melakukan prosedur analisis aspek hukum terhadap produk dan aktivitas baru, meyakinkan bahwa transaksi-transaksi telah memenuhi ketentuan aspek hukum dan apabila dibutuhkan, melakukan konsultasi dengan penasihat hukum. Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Rencana Kerja dan Rencana Strategik yang telah ditetapkan Perusahaan dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Perusahaan pada setiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yang dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

85

38. Manajemen Risiko (Lanjutan)

Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti Ketentuan Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP), Pembentukan Penyisihan Aset Produktif (PPAP), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya.

Untuk menilai risiko kepatuhan, Perusahaan menghitung jumlah dan materialitas ketidakpatuhan Perusahaan terhadap kebijakan dan prosedur internal, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, praktek dan standar etika bisnis yang sehat termasuk tuntutan dan keluhan nasabah.

Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan.

Untuk mengendalikan risiko reputasi ini, Perusahaan secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan nasabah yang sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai perlindungan konsumen, termasuk menerapkan strategi penggunaan media yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya berita negatif.

Penilaian risiko Perusahaan yang disampaikan kepada Bank Indonesia dilakukan melalui proses self assessment untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas bank dan sistem pengendalian risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren. Sesuai dengan kriteria ukuran dan kompleksitas usaha Perusahaan yang berlaku, maka penilaian risiko dilakukan terhadap delapan jenis risiko kredit yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi dan risiko strategis.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

86

39. Informasi Lainnya

a. Posisi rasio kecukupan modal pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-

masing sebesar 14,04% dan 14,92%. Rasio kecukupan modal per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.

Perhitungan rasio kecukupan modal per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

I. Komponen Modal

A. Modal Inti1. Modal disetor 728.050 525.000 2. Tambahan Modal Disetor 75.322 - 3. Cadangan umum 3.000 2.500 4. Saldo laba yang tidak ditentukan

penggunaannya setelah diperhitungkan pajak * 127.998 44.368

5. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50%) * 16.247 25.749

6. Selisih kurang antara PPA dancadangan kerugian penurunannilai atas aset produktif (4.732) -

Jumlah Modal Inti 945.885 597.617

B. Modal PelengkapCadangan Umum Penyisihan Penghapusan AsetProduktif (PPAP) (maksimum 1,25% dari ATMR) 77.193 51.111

II. Total Modal Inti dan Modal Pelengkap (A + B) 1.023.078 648.728

III. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)Risiko Kredit setelah memperhitungkan

risiko spesifik 7.288.178 6.529.888 Risiko Pasar 140.023 54.357 Risiko Operasional 749.015 322.267

Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar dan operasional 8.177.216 6.906.512

IV. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia

KPMM dengan memperhitungkanrisiko kredit 14,04% 14,92%KPMM dengan memperhitungkanrisiko kredit dan pasar 13,77% 14,79%KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional 12,73% 14,22%KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar 12,51% 14,10%

V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal 8% 8%Minimum yang diwajibkan

* Tidak termasuk pengaruh pajak tangguhan

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

87

39. Informasi Lainnya (Lanjutan)

b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal

31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar 0,61% dan 1,53%.

c. Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan (secara bruto) pada tanggal

31 Maret 2011 adalah sebesar 0,80% (31 Desember 2010: 1,26%), sedangkan secara neto adalah sebesar 0,74% pada 31 Maret 2011 dan 1,11% pada 31 Desember 2010.

d. Rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan (LDR) pada tanggal 31 Maret 2011 dan

31 Desember 2010 masing-masing sebesar 72,75% dan 73,64%.

e. Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA) untuk tahun yang 2011 dan 31 Desember 2010

masing-masing adalah sebesar 1,43% dan 1,44%.

f. Return of Equity (ROE) tahun 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar

13,72% dan 15,34%.

g. Prinsip Mengenal Nasabah

Dalam rangka penerapan prinsip mengenal nasabah dan penyesuaian terhadap Undang-undang No. 15 Tahun 2002 tanggal 17 April 2002 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 25 Tahun 2003 tanggal 13 Oktober 2003 tentang “Tindak Pidana Pencucian Uang”, Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 3/10/PBI/2001 tanggal 18 Juni 2001 tentang “Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles)” yang telah diubah dua kali dengan perubahan terakhir berdasarkan PBI No. 5/21/PBI/2003 tanggal 17 Oktober 2003. Sesuai peraturan tersebut, Perusahaan wajib memiliki dan menerapkan kebijakan penerimaan dan identifikasi nasabah, pemantauan rekening dan transaksi nasabah, mengidentifikasikan dan menerapkan manajemen risiko atas prinsip mengenal nasabah, dan melaporkan kepada Bank Indonesia apabila terjadi transaksi yang mencurigakan selambat-lambatnya 7 hari setelah diketahui oleh Perusahaan. Perusahaan wajib memiliki sistem informasi yang memadai untuk memungkinkan pelaksanaan secara efektif.

Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penerapan prinsip mengenal nasabah. Perusahaan telah membentuk unit kerja khusus dan menunjuk pejabat yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan sesuai dengan peraturan tersebut. Pada saat ini, manajemen Perusahaan masih terus melakukan penyesuaian dan penyempurnaan pelaksanaan penerapan prinsip mengenal nasabah tersebut.

h. Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum

Sejak tahun 2005, program penjaminan Pemerintah dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layak dibayar setelah melalui prosedur rekonsiliasi dan/atau verifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (PLPS) yang berlaku.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

88

40. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Baru

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut: Efektif diterapkan pada atau setelah 1 Januari 2011 PSAK a. PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan. b. PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas.

c. PSAK 3 (Revisi 2010) – Laporan Keuangan Interim. d. PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri. e. PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi. f. PSAK 7 (Revisi 2010) – Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi.

g. PSAK 8 (Revisi 2010) – Peristiwa Setelah Periode Laporan.

h. PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. i. PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi. j. PSAK 19 (Revisi 2010) – Aset Tak Berwujud. k. PSAK 22 (Revisi 2010) – Kombinasi Bisnis. l. PSAK 23 (Revisi 2010) – Pendapatan. m. PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,dan

Kesalahan. n. PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset. o. PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi p. PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang

Dihentikan

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

89

40. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan)

ISAK a. ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus.

b. ISAK 9 – Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa.

c. ISAK 10 – Program Loyalitas Pelanggan.

d. ISAK 11 – Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik.

e. ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer.

f. ISAK 14 – Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web.

g. ISAK 17 (2010) – Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai. Efektif diterapkan pada atau setelah 1 Januari 2012 PSAK a. PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing.

b. PSAK 18 (Revisi 2010) – Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya.

c. PSAK 24 (Revisi 2010) – Imbalan Kerja.

d. PSAK 46 (Revisi 2010) – Akuntansi Pajak Penghasilan.

e. PSAK 50 (Revisi 2010) – Instrumen Keuangan : Penyajian.

f. PSAK 60 – Instrumen Keuangan : Pengungkapan.

ISAK

a. ISAK 13 (2010), Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri.

b. ISAK 15, PSAK 24 Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan

Interaksinya.

c. ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham.

Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari penerapan standar revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

90

41. Informasi Tambahan

a. Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai bank yang melakukan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.11/13/Kep.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009.

Sesuai dengan Surat dari BI No.10/57/DpG/DPbS tanggal 27 Mei 2008 perihal ”Penyeragaman Nama Produk dan Jasa Perbankan Syariah”, mulai bulan September 2008, semua produk syariah/jasa perbankan syariah diseragamkan menjadi Islamic Banking (iB).

Informasi keuangan unit syariah pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, adalah sebagai berikut:

31 Maret 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Neraca

AsetKas 959 736Giro Wadiah pada Bank Indonesia 25.579 8.806Penempatan pada bank syariah lain -

bersih 94.050 90.000Sertifikat Wadiah Bank Indonesia 5.000 82.800Obligasi syariah yang dimiliki - bersih 30.012 18.806Piutang iB - bersih 241.237 145.493Biaya dibayar dimuka 44 33Aset tetap - bersih 793 799Obyek ijarah - bersih 172.858 219.159Aset lain-lain - bersih 17.276 2.410

Jumlah 587.808 569.042

Liabilitas dan EkuitasLiabilitas segera lainnya 208 -Dana Simpanan iB 6.123 4.990Tabungan iB 2.821 2.124Deposito iB 445.088 199.209Simpanan dari bank lain 8.000 63.000Bunga yang masih harus dibayar 106 -utang pajak 578 170Liabilitas lain-lain 104.213 282.268 Rugi yang belum diakui atas

penurunan nilai wajar efek (419) 16.695Saldo laba 21.090 586

Jumlah 587.808 569.042

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Periode 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

91

41. Informasi Tambahan (Lanjutan)

Informasi keuangan unit Syariah pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: (Lanjutan)

31 Maret 2011 31 Maret 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Laba RugiPenghasilan Operasional 16.896 2.129 Bagi Hasil 6.707 26

Penghasilan setelah bagi hasil 10.189 2.103

Pendapatan operasional lainnya 12 2 Beban operasional (4.778) (921)

Beban operasional lainnya - bersih (4.766) (919)

Pendapatan operasional 5.423 1.184

Pendapatan non-operasional - 34 Beban non-operasional (1.037) (1)

Laba (rugi) bersih 4.386 1.217

b. Pada tanggal 9 Februari 2011, Bank Indonesia telah menerbitkan Peraturan Nomor 13/10/PBI/2011 mengubah Peraturan Nomor 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, dimana bank diwajibkan untuk memenuhi GWM untuk simpanan dalam mata uang asing dengan tarif sebagai berikut :

• 5% dari deposito dalam mata uang asing dari tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan 31 Mei 2011.

• 8% dari simpanan dalam mata uang asing mulai 1 Juni 2011.

**********