23
Pulau Kecil Berdaya

Pulau Kecil Berdaya2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Definisi Pulau kecil berdaya - Drafting

Citation preview

Page 1: Pulau Kecil Berdaya2

Pulau Kecil Berdaya

Page 2: Pulau Kecil Berdaya2

LATAR BELAKANG

• Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kepulauan terbesar di dunia• Indonesia memiliki kedaulatan atas wilayah perairan seluas 3,2 juta km2 • Indonesia mempunyai hak eksklusif untuk memanfaatkan sumber daya kelautan

dan berbagai kepentingan terkait seluas 2,7 km2 pada perairan ZEE (sampai dengan 200 mil dari garis pangkal• Indonesia berada pada lokasi sangat strategis diantara benua Asia dan Australia. • Pulau-pulau kecil memiliki potensi pembangunan sangat besar berupa sumberdaya

hayati ekosistem, perikanan laut, pertambangan dan energi, jasa-jasa lingkungan dan wisata bahari. • Pulau-pulau kecil bernilai strategis sebagai batas negara Republik Indonesia dengan

Negara tetangga

Page 3: Pulau Kecil Berdaya2

LANDASAN HUKUM

• Undang - undang RI. No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil• Undang - undang R.I. No. 43 Tahun 2008 Tentang Wilayah Negara• Peraturan Pemerintah R.I. No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Nasional• Peraturan Pemerintah R.I. No. 62 Tahun 2010 Tentang Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil Terluar• Peraturan Pemerintah R.I, Nomor 78 Tahun 2014 Tentang Percepatan Pembangunan Daerah

Tertinggal• Peraturan Presiden R.I. Nomor 78 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar• Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional Tahun 2015 -2019• Peraturan Presiden R.I. Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Page 4: Pulau Kecil Berdaya2

ISU PERMASALAHAN

• Berdasarkan Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015 -2019, permasalahan yang dihadapi pulau kecil adalah:• keterbatasan sarana prasarana dasar, berupa listrik, air,

telekomunikasi,• keterbatasan sarana prasarana pengembangan ekonomi di pulau-

pulau kecil• kurang memadainya jumlah kapal dan rute penghubung antarpulau

kecil dan antara pulau kecil dengan pulau besar.• Pendataan, pemetaan, penamaan pulau-pulau kecil serta pelaporan

ke PBB harus diselesaikan sampai dengan tahun 2017.

Page 5: Pulau Kecil Berdaya2

PULAU KECIL (UU 1/2014 Perubahan atas UU No. 27/2007)

• pengoordinasian perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yang dilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah, antarsektor, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat..

PENGELOLAAN

• Pulau Kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 km2

(dua ribu kilometer persegi) beserta kesatuan EkosistemnyaDEFINISI

• melindungi, mengonservasi, merehabilitasi, Memanfaatkan, dan memperkaya Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil serta sistem ekologisnya secara berkelanjutan;

• menciptakan keharmonisan dan sinergi antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil;

• memperkuat peran serta masyarakat dan lembaga pemerintah serta mendorong inisiatif Masyarakat dalam pengelolaan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil agar tercapai keadilan, keseimbangan, dan keberkelanjutan;

• meningkatkan nilai sosial, ekonomi, dan budaya Masyarakat melalui peran serta Masyarakat dalam pemanfaatan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil

TUJUAN

PEMANFAATAN• konservasi; * pertanian organik;

• pendidikan dan pelatihan; * peternakan; dan/atau• penelitian dan pengembangan; * pertahanan dan keamanan negara• budi daya laut; * pariwisata• usaha perikanan dan kelautan serta industri perikanan secara lestari

Page 6: Pulau Kecil Berdaya2

PULAU-PULAU KECIL TERLUAR (PerPres 78/2005)

• Pengelolaan pulau-pulau kecil terluar adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi sumber daya pulau-pulau kecil terluar dari wilayah Republik Indonesia untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

PENGELOLAAN

• Pulau Kecil Terluar adala pulau dengan luas areal kurang atau sama dengan 2000 km2 (dua ribu kilomenter persegi) yang memiliki titik-titik dasar koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuai dengan hukum internasional dan nasional.

DEFINISI

•menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, keamanan nasional, pertahanan negara dan bangsa serta menciptakan stabilitas kawasan

•memanfaatkan sumberdaya alam dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan;•memberdayakan masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan

TUJUAN

LINGKUP• sumberdaya alam dan lingkungan hidup;• infrastruktur dan perhubungan;• pembinaan wilayah;• pertahanan dan keamanan;• ekonomi, sosial, dan budaya.

Page 7: Pulau Kecil Berdaya2

Definisi Pulau Kecil Berdaya

• Pulau Kecil Berdaya merupakan sebuah pulau yang pembangunan dan pengembangannya didesain untuk menjadi sub pertumbuhan ekonomi terhadap pulau kecil di sekitarnya serta berkontribusi terhadap pusat pertumbuhannya secara berkelanjutan dengan berbasis pada pemanfaatan sumberdaya.

Page 8: Pulau Kecil Berdaya2

KRITERIA

Merupakan pulau yang memiliki luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 km2.

Merupakan pulau kecil/kecil terluar berpenduduk dan terdata secara administrative.

Memiliki potensi dari sisi ekonomi, maupun SDM untuk mengembangkan komoditi unggulan yang memenuhi skala ekonomis.

Pulau Kecil Berdaya diusulkan dan disepakati bersama antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, bersama dengan Kabupaten dan Propinsi.

Page 9: Pulau Kecil Berdaya2

• Peran serta Masyarakat dan Pelaku PembangunanPenataan ruang dapat dilihat sebagai kebijakan publik yang mengoptimalisasikan kepentingan antar pelaku pembangunnan (pemerintah, swasta dan masyarakat) dalam pemanfaatan ruang laut pesisir dan pulau-pulau kecil, sehingga di dalam proses perencanaan tata ruang yang demokratis dan akomodatif terhadap semua kepentingan pelaku pembangunan. Pengalaman-pengalaman masa lalu banyak menunjukkan bahwa perencanaan yang prosedural, normatif dan kurang mengakomodasikan kepentingan para pelaku pembangunan yang ada di dalam proses penyusunannya, menjadi kurang dapat diimplentasikan karena menghadapi berbagai kendala di lapangan. Rencana-rencana seperti itu selain kurang aspiratif juga cenderung tidak diakui, tidak diterima dan tidak ditaati didalam pelaksanaannya.

PRINSIP PENATAAN RUANG PULAU KECIL

Page 10: Pulau Kecil Berdaya2

• KompensasiMasyarakat selama ini tidak mengetahui ataupun diberi hak untuk menegosiasikan penyelesaian konflik, ataupun aspek kompensasi terhadap konsekuensi-konsekuensi biaya dampak yang ditimbulkan oleh akibat diberlakukannya rencana tata ruang pada suatu kawasan, baik terhadap timbulnya dampak lingkungan fisik ataupun sosial-ekonomi.

• Otonomi Daerah dan Desentralisasi

Undang-Undang No.22/1999 tentang pemerintah daerah memberi peluang kepada daerah agar leluasa mengatur dan melaksanakan kewenangan atas dasar prakarsa sendiri sesuai dengan kepentingan masyarakat setempat dan potensi setiap daerah. Kewenangan daerah tersebut dilaksanakan secara luas, utuh dan bulat yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pada semua bidang. )

PRINSIP PENATAAN RUANG PULAU KECIL

Page 11: Pulau Kecil Berdaya2

• Penentuan Zona Preservasi, Konservasi dan Pemanfaatan IntensifPrinsip pembangunan berkelanjutan diterapkan pada penataan ruang dengan terlebih dahulu membagi ruang kedalam zona preservasi, konservasi dan pemanfaatan intensif. Clark (1976) mendefinisikan daerah preservasi, pemanfaatan intensif dan konservasi sebagai berikut :

Zona preservasi adalah zona yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan publik baik itu rekreasi, ekonomi, estetika maupun daerah proteksi banjir, namun daerah ini direkomendasikan untuk dilindungi dari kegiatan pembangunan yang dapat merusak ekosistem. Termasuk didalamnya mangrove, rawa yang produktif dan bernilai bagi masyarakat pesisir.

PRINSIP PENATAAN RUANG PULAU KECIL

Page 12: Pulau Kecil Berdaya2

Zona pemanfaatan intensif adalah zona yang secara fisik dapat dibangun, daerah ini dapat dibangun langsung atau dengan syarat hanya perubahan yang kecil.

Zona konservasi meliputi kawasan lindung yang secara ekologis sangat kritis untuk dibangun, zona ini berfungsi sebagai penyanggah antara zona preservasi dan daerah pemanfaatan intensif.

• Penentuan Sektor UnggulanSektor unggulan merupakan sektor potensial untuk dikembangkang pada zona konservasi dan zona pemanfaatan intensif. Sektor tersebut memiliki kriteria, yaitu: penghasil devisa, menyerap tenaga kerja banyak dll.

PRINSIP PENATAAN RUANG PULAU KECIL

Page 13: Pulau Kecil Berdaya2

• Penentuan Struktur Tata RuangStruktur tata ruang wilayah yang meliputi sistem jaringan dan pusat-pusat kegiatan yang membentuk ruang fisik wilayah harus mendukung dan kondusif bagi pengembangan sektor unggulan yang telah ditentukan, khususnya dalam hal kegiatan pemanfaatan ruang atau kegiatan pembangunan yang menggunakan faktor-faktor produksi ( seperti tenaga kerja, kapital, teknologi dll.) dan memiliki eksternalitas negatif baik dampak yang berupa bahan pencemar, sedimen, maupun terhadap perubahan bentang alam, dll.

PRINSIP PENATAAN RUANG PULAU KECIL

Page 14: Pulau Kecil Berdaya2

• Jarak antar Zona Preservasi dengan Eksternalitas NegatifJarak minimal antar Zona preservasi dengan kegiatan penataan ruang yang mengeluarkan eksternalitas negatif ( pencemaran, sedimen, dlll.) ditentukan berdasarkan daya sebar eksternalitas tersebut dari sumbernya, yaitu :

St = Vt x tSt = Jarak tempuh pencemardari sumbernyaVt = Kecepatan sebar pencemart = Waktu tempuh, yang bergantung pada tipe pasang surut

• Musyawarah dan Hak Adat/ TradisionalKeputusan terhadap konflik kepentingan dalam kegiatan pemanfaatan ruang yang terjadi antara para pelaku pembangunan diselesaikan melalui pendekatan musyawarah, dan media partisipatif lainnya.

PRINSIP PENATAAN RUANG PULAU KECIL

Page 15: Pulau Kecil Berdaya2

MEKANISME

Page 16: Pulau Kecil Berdaya2

• Pemerintah kabupaten mengajukan usulan kepada Menteri berupa proposal pengembangan PKB

• Pemerintah kabupaten menyiapkan dana pendamping dalam bentuk perencanaan teknis, penyusunan gambar teknis (Detail Engineering Design), pemeliharaan maupun studi yang berkaitan dengan usulan kegiatan.

• Apabila usulan memenuhi criteria yang ditetapkan, maka menteri melakukan pengkajian terhadap proposal yang diajukan daerah.

• Apabila usulan memenuhi kriteria yang ditetapkan, maka Menteri menerbitkan Surat Keputusan.

PENGUSULAN

• Masterplan merupakan rencana pembangunan yang bersifat komprehensif• Pemerintah kabupaten/kota menyusun masterplan pengembangan PKB yang

memuat rencana pengembangan ruang, usaha ekonomi, pengembangan masyarakat yang dijabarkan didalam rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan

• Pemerintah berdasarkan usulan pemerintah daerah dapat menyusun masterplan pengembangan PKB bersama-sama pemerintah provinsi dan atau pemerintah kabupaten/kota

PERENCANAAN

MEKANISME (1)

Page 17: Pulau Kecil Berdaya2

PENETAPAN

• Masterplan pengembangan PKB ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

• Masterplan Pengembangan PKB yang meliputi lebih dari satu kabupaten/kota ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi

PROGRAM DAN ANGGARAN

• Rencana pembangunan jangka dan tahunan yang terdapat dalam masterplan dijabarkan dalam program pembangunan untuk dilaksanakan instansi lintas sector, badan usaha /swasta dan masyarakat

• Program pembangunan diatas meliputi program pemenuhan dan pengembangan sarana dan prasarana dasar, program pemenuhan sarana dan prasarana pengembangan ekonomi, penguatan sumber daya manusia dan pengembangan masyarakat dan program peningkatan koneksitas inter dan antar pulau serta transportasi laut.

• Sumber pembiayaan berasal dari APBN, APBD Prov, APBD Kab, swasta/lembaga keuangan/perbankan, masyarakat, sumber dana lainnya yang sah

MEKANISME (2)

Page 18: Pulau Kecil Berdaya2

PELAKSANA

AN

• Program yang telah disepakati disosialisasikan kepada seluruh stakeholder yang terlibat di dalam pembangunan dan pengembangan PKB

• Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan PKB dilakukan secara bersama dan terpadu oleh pemerintah, badan usaha/swasta dan masyarakat

• Untuk pengendalian pelaksanaan pembangunan dan pengembangan PKB dibentuk kelompok kerja di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota

MONITORING

DAN EVALU

ASI

• Untuk mendapatkan gambaran kemajuan disetiap tahapan pelaksanaan pembangunan dan pengembangan PKB dilakukan monitoring secara berkala dan berjenjang mulai dari tingkat lokasi PKB sampai dengan tingkat pusat.

• Sedangkan untuk mengetahui tingkat pencapaian sasaran disetiap tahapan pembangunan dan pengembangan PKB, secara berkala dilakukan evaluasi meliputi sasaran kinerja masukan. Proses, keluaran dan manfaat langsung.

MEKANISME (3)

Page 19: Pulau Kecil Berdaya2

PERANAN DAN PENGORGANISASIAN

Page 20: Pulau Kecil Berdaya2

PERAN (1)PEMERINTAH

• Membentuk Pokja tingkat pusat• Merumuskan regulasi, norma, standard

an prosedur PKB• Menetapkan calon lokasi PKB• Spervisi dan fasilitas penyusunan

masterplan PKB.• Melaksanakan sosialisasi kepada

stakeholder• Menjaring dan memfasilitasi investor

untuk bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota .

• Memfasilitasi dalam hal perencanaan, pembiayaan, serta pelaksanaan pembangunan dan pengembangan PKB

• Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi program dan anggaran dengan stakeholder

• Melaksanakan pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan dan pengembangan PKB.

PEMERINTAH PROVINSI

• Membentuk Pokja Provinsi• Menyusun petunjuk pelaksanaan

kegiatan pembangunan dan pengembangan PKB.

• Melaksanakan sosialisasi kepada stakeholder

• Memfasilitasi dalam hal perencanaan, pembiayaan serta pelaksanaan dan pengembangan PKB.

• Menjaring dan memfasilitasi investor untuk bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten/Kota .

• Melaksanakan penilaian usulan PKB serta memberikan rekomendasi kepada Menteri.

• Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi program dan anggaran dengan stakeholder.

• Melaksanakan perencanaan teknis, pembangunan dan pengembangan PKB yang wilayahnya mencakup lintas kabupaten secara bertahap.

• Melaksanakan pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan PKB.

• Membuat laporan perkembangan, secara berkala kepada Menteri

PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

• Membentuk Pokja Kabupaten/Kota• Mengusulkan calon lokasi PKB kepada

Menteri melalui gubernur• Menyusun masterplan PKB• Menetapkan lokasi dan masterplan PKB

melalui peraturan daerah.• Melaksanakan sosialisasi kepada

penduduk sekitar.• Melaksanakan koordinasi, integrasi,

sinkronisasi program dan anggaran stakeholder.

• Memberikan kemudahan pelayanan perizinan investasi

• Membuat kerjasama dengan investor atau pihak lain untuk mendukung pembangunan dan pengembangan PKB.

• Menyusun petunjuk teknis kegiatan pembangunan dan pengembangan PKB

• Melaksanakan pengamanan di areal lokasi PKB.

• Melaksanakan pengendalian, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan PKB.

• Membuat laporan perkembangan secara berkala dan berjenjang kepada Menteri.

Page 21: Pulau Kecil Berdaya2

Lembaga Keuangan / Perbankan

• Memberikan fasilitas pembiayaan untuk pengembangan usaha

• Memberikan bimbingan pengelolaan keuangan.

Swasta / Mitra usaha

• Sebagai mitra pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan dan pengembangan PKB.

• Memberikan bimbingan teknis dan pelatihan kepada masyarakat di pulau kecil/kecil terluar.

• Menyediakan sarana produksi, menampung dan memasarkan hasil produksi komoditas yang dikembangkan.

Penduduk Pulau Kecil/Kecil Terluar

• Sebagai pelaku utama pembangunan dan pengembangan PKB.

• Sebagai mitra investor dalam pengembangan usaha.

PERAN (2)

Page 22: Pulau Kecil Berdaya2

PENUTUP

Page 23: Pulau Kecil Berdaya2

Proses pembangunan PKB merupakan upaya percepatan pembangunan daerah yang diharapkan akan terwujud dalam kurun waktu 5 tahun (2015 -2019)

PKB merupakan model pengembangan pulau kecil/pulau kecil terluar yang melibatkan berbagai pihak. Keberhasilannya sangat tergantung pada tingkat koordinasi antar stakeholder dari sejak tahap perencanaan sampai dengan pelaksanaan. Khususnya untuk pemenuhan dan pengembangan sarana dan prasarana dasar, sarana dan prasarana pengembangan ekonomi serta pembukaan koneksitas sebagai pemicu percepatan.

Pedoman ini memuat hal - hal prinsip sebagai acuan dalam pembangunan dan pengembangan PKB dan dibeberap bagian perlu diperinci dengan petunjuk teknis. Hal - hal lain yang tidak termuat dalam pedoman ini namun dapat mempercepat dan mendukung pelaksanaannya terbuka untuk dapat diterapkan

PENUTUP