refarat alzheimer2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    1/17

    I. PENDAHULUAN

    Penyakit alzheimer ditemukan pertama kali pada tahun 1907 oleh seorang ahli Psikiatri

    dan neuropatologi yang bernama Alois Alzheimer. Ia mengobservasi seorang wanita berumur 

    51 tahun yang mengalami gangguan intelektual dan memori serta tidak mengetahui kembali

    ketempat tinggalnya sedangkan wanita itu tidak mengalami gangguan anggota

    gerakkoordinasi dan re!lek. Pada autopsi tampak bagian otak mengalami atropi yang di!us

    dan simetri dan se"ara mikroskopik tampak bagian kortikal otak mengalami neuritis pla#ue

    dan degenerasi neuro!ibrillary.1$

    %e"ara epidemiologi dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup pada berbagai

     populasi maka &umlah orang berusia lan&ut akan semakin meningkat. 'ilain pihak akan

    menimbulkan masalah serius dalam bidang sosial ekonomi dan kesehatan sehingga aka

    semakin banyak yang berkonsultasi dengan seorang neurolog karena orang tua tersebut yang

    tadinya sehat akan mulai kehilangan kemampuannya se"ara e!ekti! sebagai peker&a atau

    sebagai anggota keluarga. (al ini menun&ukkan mun"ulnya penyakit degenerati! otak tumor

    multiple stroke subdural hematoma atau penyakit depresi yang merupakan penyebab utama

    demensia.$

    Istilah demensia digunakan untuk menggambarkan sindroma klinis dengan ge&ala

    menurunnya daya ingat dan hilangnya !ungsi intelek lainnya. 'e!enisi demensia menurut )nit

     *eurobehavior pada +oston ,eterans Administration -edi"al enter /+,A- adalah

    kelainan !ungsi intelek yang didapat dan bersi!at menetap dengan adanya gangguan paling

    sedikit dari 5 komponen !ungsi luhur yaitu gangguan bahasa memori visuospasial emosi

    dan kognisi.$

    Penyebab pertama penderita demensia adalah penyakit alzheimer /502 304 dan kedua

    oleh "erebrovaskuler /$04. 'iperkirakan penderita demensia terutama penderita alzheimer 

     pada abad terakhir ini semakin meningkat &umlah kasusnya sehingga akan mungkin men&adi

    epidemi seperti di Amerika dengan insidensi demensia 17 populasi 6100.0006tahun dan

     penderita alzheimer 1$6100.0006tahun serta penyebab kematian keempat atau kelima.

    II. INSIDENSI

    Penyakit alzheimer merupakan penyakit neurodegenerati! yang se"ara epidemiologi

    terbagi $ kelompok yaitu kelompok yang menderita pada usia kurang 5 tahun disebut

    sebagai early onset sedangkan kelompok yang menderita pada usia lebih dari 5 tahun disebut

    sebagai late onset.1

    1

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    2/17

    Penyakit alzheimer dapat timbul pada semua umur 934 kasus di&umpai setelah berusia

    0 tahun keatas. %"hoenburg dan oleangus /197 melaporkan insidensi berdasarkan umur8

    61000.000 pada usia 0250 tahun 956100.000 pada usia 0 tahun. Angka prevalensi

     penyakit ini per 100.000 populasi sekitar 00 pada kelompok usia 30239 tahun $00 pada

    kelompok usia 70279 tahun dan 10.00 pada usia 0 tahun. 'iperkirakan pada tahun $000

    terdapat $ &uta penduduk penderita penyakit alzheimer. %edangkan di Indonesia diperkirakan

     &umlah usia lan&t berkisar 15 &uta orang dengan angka insidensi dan prevalensi penyakit

    alzheimer belum diketahui dengan pasti.

    +erdasarkan &enis kelamin prevalensi wanita lebih banyak tiga kali dibandingkan laki2

    laki. (al ini mungkin re!leksi dari usia harapan hidup wanita lebih lama dibandingkan laki2

    laki. 'ari beberapa penelitian tidak ada perbedaan terhadap &enis kelamin.

    III. ETIOLOGI

    Penyebab yang pasti belum diketahui. +eberapa alternati! penyebab yang telah

    dihipotesis adalah intoksikasi logam gangguan !ungsi imunitas in!eksi virus polusi

    udara6industri trauma neurotransmiter de!isit !ormasi sel2sel !ilament presdiposisi heriditer.

    'asar kelainan patologi penyakit alzheimer terdiri dari degenerasi neuronal kematian daerah

    spesi!ik &aringan otak yang mengakibatkan gangguan !ungsi kogniti! dengan penurunan daya

    ingat se"ara progresi!.5

    Adanya de!isiensi !aktor pertumbuhan atau asam amino dapat berperan dalam kematian

    selekti! neuron. :emungkinan sel2sel tersebut mengalami degenerasi yang diakibatkan oleh

    adanya peningkatan "alsium intraseluler kegagalan metabolisme energi adanya !ormasi

    radikal bebas atau terdapatnya produksi protein abnormal yang non spesi!ik.5

    Penyakit alzheimer adalah penyakit genetika tetapi beberapa penelitian telah

    membuktikan bahwa peran !aktor genetika tetapi beberapa penelitian telah membuktikan

     bahwa peran !aktor non2genetika /lingkungan &uga ikut terlibat dimana !aktor lingkungan

    hanya sebagai pen"etus !aktor genetika.53

    %e&umlah etiologi penyakit alzheimer yaitu8 6,7,8

    1. Faktor genetik

    +eberapa peneliti mengungkapkan 504 prevalensi kasus alzheimer ini diturunkan

    melalui gen autosomal dominant. Individu keturunan garis pertama pada keluarga penderita

    alzheimer mempunyai resiko menderita demensia 3 kali lebih besar dibandingkan kelompok 

    kontrol normal.

    Pemeriksaan genetika '*A pada penderita alzheimer dengan !amilial early onset

    terdapat kelainan lokus pada kromosom $1 diregio pro;imal log arm sedangkan pada !amilial

    2

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    3/17

    late onset didapatkan kelainan lokus pada kromosom 19. +egitu pula pada penderita down

    syndrome mempunyai kelainan gen kromosom $1 setelah berumur 0 tahun terdapat

    neuro!ibrillary tangles /*

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    4/17

    danmenyebabkan kerusakan metabolisma energi seluler dengan akibat kerusakan dan

    kematian neuron.

    $. Faktor i%#no"ogi

    +ehan dan

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    5/17

    '. Nora(rena"in

    :adar metabolisma norepine!rin dan dopimin didapatkan menurun pada &aringan otak 

     penderita alzheimer. (ilangnya neuron bagian dorsal lokus seruleus yang merupakan tempat

    yang utama noradrenalin pada korteks serebri berkorelasi dengan de!isit kortikal

    noradrenergik.

    +owen et al /19 melaporkan hasil biopsi dan otopsi &aringan otak penderita

    alzheimer menun&ukkan adanya de!isit noradrenalin pada presinaptik neokorteks. Palmer et

    al/197 einikanen /19 melaporkan konsentrasi noradrenalin menurun baik pada post

    dan ante2mortem penderita alzheimer.

    ). Do*a%in

    %parks et al /19 melakukan pengukuran terhadap aktivitas neurottansmiter regiohipothalamus dimana tidak adanya gangguan perubahan aktivitas dopamin pada penderita

    alzheimer. (asil ini masih kontroversial kemungkinan disebabkan karena potongan

    histopatologi regio hipothalamus setia penelitian berbeda2beda.

    (. Serotonin

    'idapatkan penurunan kadar serotonin dan hasil metabolisme 5 hidro;i2indola"etil a"id

     pada biopsi korteks serebri penderita alzheimer. Penurunan &uga didapatkan pada nukleus

     basalis dari meynert. Penurunan serotonin pada subregio hipotalamus sangat bervariasi

     pengurangan maksimal pada anterior hipotalamus sedangkan pada posterior peraventrikuler 

    hipotalamus berkurang sangat minimal. Perubahan kortikal serotonergik ini berhubungan

    dengan hilangnya neuron2neuron dan diisi oleh !ormasi *

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    6/17

    I. PATOFISIOLOGI/,0./1

    %indroma Alzheimer ditandai dengan perubahan C perubahan yang bersi!at degenerati! 

     pada se&umlah system neurotransmitter termasuk perubahan !ungsi pada  system neural 

    monoaminergik  yang melepaskan asam glutamate, noradrenalin, serotonin dan serangkaian

    system yang dikendalikan oleh neurotransmitter. Perubahan degenerati! &uga ter&adi pada

     beberapa area di otak seperti lobus temporalis dan lobus parietal dan beberapa bagian di

    dalam korteks !rontal dan girus singulat menyusul dengan hilangnya sel sara! dan sinapsis.

    Sekretase β  dan presenilin – 1 merupakan enzim yang ber!ungsi untuk mengiris domain

    terminus C  pada molekul AAP  dan melepaskan enzim kinesin dari gugus tersebut. Apoptosis

    ter&adi pada sel sara! yang tertutup plak amyloid yang masih mengandung molekul terminus

    C  dan tidak ter&adi &ika molekul tersebut telah teriris. (al ini disimpulkan oleh tim  Howard  Hughes Institute bahwa terminus C  membawa sinyal apoptosis bagi neuron. %inyal apoptosis

     bisa diekspresikan oleh  proNG   yang tidak teriris saat terikat pada pen"erap neurotro!in

     p!"N#$, dan distimulasi hormon sortilin.

    Penumpukan plak ditengarai karena induksi apolipoprotein ? yang bertindak sebagai

     protein kaperon de!isiensi vitamin +1 yang mengendalikan metabolisme glukosa serebral dan

    kurangnya enzim yang terbentuk dari  senyawa tiamina  seperti kompleks ketoglutarat 

    dehydrogenase al%a, kompleks piru&at dehydrogenase, transketolase, '(Gl)NA) trans%erase,

     protein %os%atase *A, dan +eta(N(asetilglukosaminidase. (al ini berakibat pada peningkatan

    tekanan alir serebrospinal menurunnya rasio hormon C$H,  dan terpi"unya %indroma

    hipoglikemia di dalam otak walaupun tubuh mengalami hiperglikemia.

    %elain dis!ungsi  presenilin – 1 yang memi"u sindroma ataksia masih terdapat enzim

    Cdk" dan GS-+eta  yang menyebabkan hiper!os!orilasi  protein tau,  hingga terbentuk 

    tumpukan PH . (iper!os!orilasi &uga men&adi penghalang terbentuknya ligase antara  protein

    +eta S1..+eta dan tau, menyebabkan distro!i neurita meskipun kelainan metabolism seng

     &uga dapat menghalangi ligase ini.

    %indroma hiperinsulinemia dan hiperglikemia &uga menginduksi hiper!os!orilasi protein

    tau dan oligomerasi amyloid beta yang berakibat pada penumpukan plak amyloid. *amun

    meski insulin menginduksi oligomerasi amyloid beta insulin &uga menghambat enzim

    aktivitas  en/im kaspase – 0 dan kaspase – - yang &uga membawa sinyal apoptosis dan

    menstimulasi sekresi Hsp!. oleh sel ANS  untuk mengaktivasi program pertahanan sel.

    =erdapat kontroversi minor dugaan bahwa hiper!os!orilasi tersebut disebabkan oleh

    in!eksi laten oleh virus "ampak atau borelia. =u&uh dari 10 kasus Alzheimer yang diteliti oleh

     2)ean Hospital 3rain 3ank o% Har&ard 4ni&ersity menun&ukkan in!eksi sema"am ini.

    6

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    7/17

    . FATO3 3ISIO

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    8/17

    I. GE4ALA LINI 

    Awitan dari perubahan mental penderita alzheimer sangat perlahan2 lahan sehingga

     pasien dan keluarganya tidak mengetahui se"ara pasti kapan penyakit ini mulai mun"ul.

    =erdapat beberapa stadium perkembangan penyakit alzheimer yaitu810111$

    a.Stadium I (lama penyakit 1-3 tahun)

    • -emori 8 ingatan terganggu

    • :epribadian 8 ketidakpedulian lekas marah sesekali

    • -otor sistem 8 normal

    • ??E 8 normal

    • =6-I 8 normal

    • P?= 8 hipometabolisme posterior bilateral

    b.Stadium II (lama penyakit 3-10 tahun)

    • -emori 8 ingatan terakhir sangat terganggu

    • :epribadian 8 ketidakpedulian lekas marah sesekali

    • -otor sistem 8 gelisah mondar2mandir 

    • ??E 8 latar belakang irama lambat

    • =6-I 8 normal

    • P?= 8 hipometabolisme !rontal dan parietal bilateral

    c.Stadium III (lama penyakit 8-12 tahun)

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    9/17

    o 'emensia ditegakkan dengan pemeriksaan klinik dan pemeriksaan status mini mental

    atau beberapa pemeriksaan serupa serta dikon!irmasikan dengan test neuropsikologik 

    o 'idapatkan gangguan de!isit !ungsi kognisi $

    o =idak ada gangguan tingkat kesadaran

    o Awitan antara umur 0290 tahun atau sering 35 tahun

    o =idak ada kelainan sistematik atau penyakit otak lainnya

    2. Diagnoi terangka *en5akit a"ei%er (it#n9ang o"e

    o Perburukan progresi! !ungsi kognisi spesi!ik seperti berbahasa ketrampilan motorik

    dan persepsi

    o A'@ terganggu dan perubahan pola tingkah laku

    o Adanya riwayat keluarga khususnya kalau dikon!irmasikan dengan neuropatologio Pada gambaran ??E memberikan gambaran normal atau perubahan non spesi!ik seperti

     peningkatan aktivitas gelombang lambat

    o Pada pemeriksaan = S)an didapatkan atropi serebri

    !. Ga%'aran "ain terangka (iagnoi *en5akit a"ei%er ete"a

    (ike"#arkan *en5e'a' (e%enia "ainn5a ter(iri (ari

    o Ee&ala yang berhubungan dengan depresi insomnia inkontinentia delusi halusinasi

    emosi kelainan seksual berat badan menurun

    o :elainan neurologi lain pada beberapa pasien khususnya penyakit pada stadium lan&ut

    dan termasuk tanda2tanda motorik seperti peningkatan tonus otot mioklonus atau

    gangguan ber&alan

    o =erdapat bangkitan pada stadium lan&ut

    $. Ga%'aran (iagnoi terangka *en5akit a"ei%er 5ang ti(ak 9e"a

    ter(iri (ari

    o Awitan mendadak

    o 'iketemukan ge&ala neurologik !okal seperti hemiparese hipestesia de!isit lapang

     pandang dan gangguan koordinasi

    o =erdapat bangkitan atau gangguan ber&alan pada saat awitan

    &. Diagnoi k"inik ke%#ngkinan *en5akit a"ei%er a(a"a

    o %indroma demensia tidak ada ge&ala neurologik lain ge&ala psikiatri atau kelainan

    sistemik yang menyebabkan demensia

    9

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    10/17

    o Adanya kelainan sistemik sekunder atau kelainan otak yang menyebabkan demensia

    de!isit kognisi berat se"ara gradual progresi! yang diidenti!ikasi tidak ada penyebab

    lainnya

    6. riteria (iagnoi *ati *en5akit a"ei%er a(a"a ga'#ngan (rikriteria k"inik terangka *en5akit a"ei%er (an (i(a*atkan ga%'aran

    ito*ato"ogi (ari 'io*i ata# oto*i.

    II. PE+E3ISAAN PENUN4ANG/$,/6,/7

    /. Ne#ro*ato"ogi

    'iagnosis de!initi! tidak dapat ditegakkan tanpa adanya kon!irmasi neuropatologi.

    %e"ara umum didapatkan atropi yang bilateral simetris sering kali berat otaknya berkisar 1000 gr /5021$50 gr.

    +eberapa penelitian mengungkapkan atropi lebih menon&ol pada lobus temporoparietal

    anterior !rontal sedangkan korteks oksipital korteks motorik primer sistem somatosensorik 

    tetap utuh />erins 197.

    :elainan2kelainan neuropatologi pada penyakit alzheimer terdiri dari8

    a. Ne#ro:'ri""ar5 tang"e NFT-

    -erupakan sitoplasma neuronal yang terbuat dari !ilamen2!ilamen abnormal yang berisi

     protein neuro!ilamen ubi#uine epito#ue. *

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    11/17

    ). Degenerai ne#ron

    Pada pemeriksaan mikroskopik perubahan dan kematian neuron pada penyakit

    alzheimer sangat selekti!. :ematian neuron pada neokorteks terutama didapatkan pada neuron

     piramidal lobus temporal dan !rontalis. >uga ditemukan pada hipokampus amigdala nukleus

     batang otak termasuk lokus serulues raphe nukleus dan substanasia nigra.

    :ematian sel neuron kolinergik terutama pada nukleus basalis dari meynert dan sel

    noradrenergik terutama pada lokus seruleus serta sel serotogenik pada nukleus raphe dorsalis

    nukleus tegmentum dorsalis. =elah ditemukan !aktor pertumbuhan sara! pada neuron

    kolinergik yang berdegenerasi pada lesi eksperimental binatang dan ini merupakan harapan

    dalam pengobatan penyakit alzheimer.

    (. Per#'aan

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    12/17

    ". -engidenti!ikasi gambaran kelainan neuropsikologik yang diakibatkan oleh demensia

    karena berbagai penyebab.

    =he onsortium to establish a egistry !or Alzheimer 'isease /?A' menya&ikan

    suatu prosedur penilaian neuropsikologis dengan mempergunakan alat batrey yang

     bermani!estasi gangguan !ungsi kogniti! dimana pemeriksaannya terdiri dari8

    15 6er+al %luen)y animal )ategory

    *5  2odi%ied +oston naming test

    -5 mini mental state

    75 8ord list memory

    "5 Constru)tional pra9is

    :5 8ord list re)all

    !5 8ord list re)ognition=est ini memakn waktu 020 menit dan F$020 menit pada kontrol.

    !. CT Scan (an +3I

    -erupakan metode non invasi! yang beresolusi tinggi untuk melihat kwanti!ikasi

     perubahan volume &aringan otak pada penderita

    alzheimer antemortem. Pemeriksaan ini

     berperan dalam menyingkirkan kemungkinan

    adanya penyebab demensia lainnya selain

    alzheimer seperti multiin!ark dan tumor serebri.

    Atropi kortikal menyeluruh danpembesaran

    ventrikel keduanya merupakan gambaran

    marker dominan yang sangat spesi!ik pada

     penyakit ini. =etapi gambaran ini &uga didapatkan

     pada demensia lainnya seperti multiin!ark parkinson binswanger 

    sehingga kita sukar untuk membedakan dengan penyakit alzheimer.

    Penipisan substansia alba serebri dan pembesaran ventrikel berkorelasi dengan beratnya

    ge&ala klinik dan hasil pemeriksaan status mini mental. Pada -I ditemukan peningkatan

    intensitas pada daerah kortikal dan periventrikuler /apping anterior horn pada ventrikel

    lateral.

    12

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    13/17

    apping ini merupakan predileksi untuk demensia awal. %elain didapatkan kelainan di

    kortikal gambaran atropi &uga terlihat pada daerah subkortikal seperti adanya atropi

    hipokampus amigdala serta pembesaran sisterna basalis dan !issura sylvii.

    %eab et al menyatakan -I lebih sensiti! untuk membedakan demensia dari penyakit

    alzheimer dengan penyebab lain dengan memperhatikan ukuran /atropi dari hipokampus.

    $. EEG

    +erguna untuk mengidenti!ikasi akti!itas bangkitan yang suklinis. %edang pada penyakit

    alzheimer didapatkan perubahan gelombang lambat pada lobus !rontalis yang non spesi!ik.

    &. PET Poitron E%iion To%ogra*5-

    Pada penderita alzheimer hasil P?= ditemukan penurunan aliran darah metabolismaB$ dan glukosa didaerah serebral. )p take I.1$ sangat menurun pada regional parietal hasil

    ini sangat berkorelasi dengan kelainan !ungsi kognisi danselalu dan sesuai dengan hasil

    observasi penelitian neuropatologi.

    6. SPE>T Sing"e Poton E%iion >o%*#te( To%ogra*5-

    Aktivitas I. 1$ terendah pada re!io parieral penderita alzheimer. :elainan ini

     berkolerasi dengan tingkat kerusakan !ungsional dan de!isit kogiti!. :edua pemeriksaan ini

    /%P?= dan P?= tidak digunakan se"ara rutin.

    7. La'oratori#% (ara

    =idak ada pemeriksaan laboratorium yang spesi!ik pada penderita alzheimer.

    Pemeriksaan laboratorium ini hanya untuk menyingkirkan penyebab penyakit demensia

    lainnya seperti pemeriksaan darah rutin +1$ alsium Pos!or +%? !ungsi renal dan hepar

    tiroid asam !olat serologi si!ilis skreening antibody yang dilakukan se"ara selekti!.

    III. PENATALASANAAN/6,/7

    Pengobatan penyakit alzheimer masih sangat terbatas oleh karena penyebab dan pato!isiologis

    masih belun &elas. Pengobatan simptomatik dan suporti! seakan hanya memberikan rasa puas

     pada penderita dankeluarga. Pemberian obat stimulan vitamin + dan ? belum mempunyai

    e!ek yang menguntungkan.15

    13

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    14/17

    /. Ini'itor ko"ineterae

    +eberapa tahun terakhir ini banyak peneliti menggunakan inhibitor untuk pengobatan

    simptomatik penyakit alzheimer dimana penderita alzheimer didapatkan penurunan kadar 

    asetilkolin.

    )ntuk men"egah penurunan kadar asetilkolin dapat digunakan anti kolinesterase yang

     beker&a se"ara sentral seperti !isostigmin =(A /tetrahydroaminoa"ridine. Pemberian obat ini

    dikatakan dapat memperbaiki memori danapraksia selama pemberian berlangsung. +eberapa

     peneliti menatakan bahwa obat2obatan anti kolinergik akan memperburuk penampilan

    intelektual pada orang normal dan penderita alzheimer.

    2. Tia%in

    Penelitian telah membuktikan bahwa pada penderita alzheimer didapatkan penurunanthiamin pyrophosphatase dependent enzym yaitu $ ketoglutarate /754 dan transketolase

    /54 hal ini disebabkan kerusakan neuronal pada nukleus basalis. Pemberian thiamin

    hydro"hlorida dengan dosis gr6hari selama bulan peroral menun&ukkan perbaikan

     bermakna terhadap !ungsi kognisi dibandingkan pla"ebo selama periode yang sama.

    !. Nootro*ik

     *ootropik merupakan obat psikotropik telah dibuktikan dapat memperbaiki !ungsi kognisi

    dan proses bela&ar pada per"obaan binatang. =etapi pemberian 000 mg pada penderita

    alzheimer tidak menun&ukkan perbaikan klinis yang bermakna.

    $. "oni(in

    Eangguan !ungsi intelektual pada penderita alzheimer dapat disebabkan kerusakan

    noradrenergik kortikal. Pemberian klonidin /"atapres yang merupakan noradrenergik al!a $

    reseptor agonis dengan dosis maksimal 1$ mg peroral selama minggu didapatkan hasil

    yang kurang memuaskan untuk memperbaiki !ungsi kogniti!.

    &. Ha"o*erio(o"

    Pada penderita alzheimer sering kali ter&adi gangguan psikosis /delusi halusinasi dan

    tingkah laku. Pemberian oral (aloperiod 125 mg6hari selama minggu akan memperbaiki

    ge&ala tersebut. +ila penderita alzheimer menderita depresi sebaiknya diberikan tri"y"li" anti

    depresant /amitryptiline $52100 mg6hari.

    14

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    15/17

    6. A)et5" L?>arnitine AL>-

    -erupakan suatu subtrate endogen yang disintesa didalam miktokomdria dengan

     bantuan enzym A@ trans!erase. Penelitian ini menun&ukkan bahwa A@ dapat meningkatkan

    aktivitas asetil kolinesterase kolin asetiltrans!erase. Pada pemberian dosis 12$ gr6hari6peroral

    selama 1 tahun dalam pengobatan disimpulkan bahwa dapat memperbaiki atau menghambat

     progresi!itas kerusakan !ungsi kogniti!.

    I@. P3OGNOSIS

    'ari pemeriksaan klinis $ penderita probable alzheimer menun&ukkan bahwa nilai

     prognostik tergantung pada !aktor yaitu8

    1. 'era&at beratnya penyakit

    $. ,ariabilitas gambaran klinis. Perbedaan individual seperti usia keluarga demensia dan &enis kelamin.

    :etiga !aktor ini diu&i se"ara statistik ternyata !aktor pertama yang paling

    mempengaruhi prognostik penderita alzheimer. Pasien dengan penyakit alzheimer mempunyai

    angka harapan hidup rata2rata 210 tahun sesudah diagnosis dan biasanya meninggal dunia

    akibat in!eksi sekunder.

    @. ESI+PULAN

    Penyakit alzheimer sangat sukar di diagnosis hanya berasarkan ge&ala2 ge&ala klinik 

    tanpa dikon!irmasikan pemeriksaan lainnya seperti neuropatologi neuropsikologis -I

    %P?= P?=. %ampai saat ini penyebab yang pasti belum diketahui tetapi !aktor genetik 

    sangat menentukan /riwayat keluarga sedangkan !aktor lingkungan hanya sebagai pen"etus

    ekspresi genetik. Pengobatan pada saat ini belum mendapatkan hasil yang memuaskan hanya

    dilakukan se"ara empiris simptomatik dan suporti! untuk menyenagkan penderita atau

    keluarganya.1517

    15

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    16/17

    DAFTA3 PUSTAA

    1.  Alzheimer asso"iation. $01$. Walk to End Alzheimer's. from

    http866www.alz.org6 17 Agustus $01$

    $. +lass > et al. Tia%in an( a"ei%er (ieae. Ar"h. *eurol. $005/58 25

    .   + eed. A"ei%er (ieae age anti'o(i onet an( SPE>T

    *attern of regina" )ere'ra" '"oo( o= Ar"hieves o! *eurology $00$/783$23

    .   ummings -' >e!!rey @. De%entia a )"ini)a" a**roa).2n( e(. +utter 

    worth8 29

    5.   '@ %park. Aging an( a"ei%er (ieae a"tere(( )orti)a"

    erotogeni) 'in(ing. Ar"h. *eurology $00/38 1215.

    3.   ?.-ohr. >"oni(ine treat%ent of a"ei%er (ieae. Ar"hive o! 

     *eurology $003/387327

    7.   "ini)a" (iagnoi of a"ei%er (ieae an( oter

    (e%entia in *o*#"ation #r

  • 8/19/2019 refarat alzheimer2

    17/17

    13.   =homson and -"'onald. A"ei%er (ieae, in (ieaeof ner